Anda di halaman 1dari 48

1

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI


SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN PERTAMA NKP-1

NASKAH KARYA PERORANGAN (NKP)


TOPIK 1 :
PENGAWASAN INTERNAL POLRI TERHADAP KINERJA PERSONIL POLRI

JUDUL :
OPTIMALISASI PERAN SIWAS POLRES FAKFAK
GUNA MENDUKUNG PELAKSANAAN KEGIATAN RUTIN KEPOLISIAN
DALAM RANGKA TERWUJUDNYA KAMTIBMAS YANG KONDUSIF

Oleh :
NAMA : HENDERJETA H. YASSU
NO. SISWA : 202008003027
POKJAR : V (LIMA)

PESERTA DIDIK SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN PERTAMA POLRI


ANGKATAN KE-65 T.A. 2020
ii
2

DAFTAR ISI
Hal
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………. 1
1. Latar Belakang……………………………………………. 1
2. Permasalahan…………………………………………….. 2
3. Pokok-Pokok Persoalan…………………………………. 2
4. Ruang Lingkup……………………………………………. 2

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN…………………………………… 3


5. Grand Theory… ………………………………………… 3
6. Middle Theory…………………………..……………….. 3
7. Applied Theory….……………………………………….. 4
8. Landasan Operasional….…..…………..………….…… 5

BAB III KONDISI FAKTUAL……………………………………………. 6


9. Kompetensi Personel Siwas Polres Fakfak Dalam
Melaksanakan Perannya…………………………………….. 10
10. Metode Yang Diterapkan Siwas Polres Fakfak Dalam
Melaksanakan Perannya ………………………………… 13
11. Implikasi Kurang Optimalnya Peran Siwas Polres
Fakfak ……………………………………………………… 13

BAB IV FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI…………….. 14


12. Lingkungan Strategis …………………………….…………… 14
13. Faktor Internal………...……………………….……………… 14
14. Faktor Eksternal…………………….…………………………. 15

BAB V KONDISI IDEAL………………………………………………… 17


15. Kompetensi Personel Siwas Polres Fakfak Dalam
Melaksanakan Perannya…………………………………….. 17
16. Metode Yang Diterapkan Siwas Polres Fakfak Dalam
Melaksanakan Perannya ………………………………… 18
17. Kontribusi Optimalnya Peran Siwas Polres Fakfak …… 19
iii
3

18. Indikator Keberhasilan……………………………………. 20

BAB VI PEMECAHAN MASALAH…………………………………….. 21


19. Analisis Strategi…………………………………………… 21
20. Analisa Pemecahan Masalah……………………………. 23

BAB VII PENUTUP……………………………………………………….. 34


21. Simpulan…………………………………………………… 34
22. Rekomendasi……………………………………………… 34

DAFTAR LAMPIRAN
Daftar pustaka
Alur pikir
Pola pikir
iv
4

DAFTAR TABEL DAN DIAGRAM


Hal

Tabel 3.1. Kekuatan personel Polres Fakfak beserta polsek jajaran


Tahun 2018 s/d Bulan Desember 2019…………………………….....… 7
Tabel 3.2.Pelanggaran terhadap PP.N0. 1 Tahun 2003…................… 8
Tabel 3.3 Pelanggaran terhadap PP. N0.2 Tahun 2003..................... 8
Tabel 3.4 Pelanggaran Profesi Kode Etik Profesi Polri....................… 9
Tabel 3.5 Data Penyelesaian dari kasus Displin dan KEPP................ 9

Tabel 3.6 Data Personel Siwas Polres Fakfak Tahun 2019……………….… 10


Tabel 3.7 Data pendidikan Personel Siwas Polres Fakfak….……................ 11
Tabel 6.1 (Internal Factors Analisys Summary)……....................………….. 21
Tabel 6.2 (Eksternal Factors Analisys Summary)........................................
21
Tabel 6.3 Tabel Strategic Analisys Summary….….....................……
23
Diagram 6.1Posisi Organisasi….…..…………..………...........….……
22
1
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN PERTAMA

TOPIK 1:
PENGAWASAN INTERNAL POLRI TERHADAP KINERJA PERSONIL
POLRI
JUDUL :
OPTIMALISASI PERAN SIWAS POLRES FAKFAK
GUNA MENDUKUNG PELAKSANAAN KEGIATAN RUTIN KEPOLISIAN
DALAM RANGKA TERWUJUDNYA KAMTIBMAS YANG KONDUSIF

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Tugas pokok Polri sebagaimana diamanatkan dalam undang-
undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia, mengamanatkan bahwa Polri adalah sebagai penegak
hukum, pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat serta sebagai
pemelihara Kamtibmas. Aktualisasi pelaksanaan tugas tersebut
tentunya harus dilaksanakan secara profesional agar manfaatnya
benar-benar dapat dirasakan oleh masyarakat dengan terwujudnya
Kamtibmas yang kondusif.
Sejalan dengan dinamika pelaksanaan tugas Polri yang semakin
kompleks dan besarnya ekspektasi masyarakat agar Polri mampu
mewujudkan Kamtibmas yang kondusif, tentunya Polri harus
melaksanakan seluruh tugasnya secara profesional melalui kegiatan
kegiatan rutin kepolisian yang dilaksanakan secara berkesinambungan
untuk menegakkan hukum, memberikan perlindungan, pengayoman
dan pelayanan kepada masyarakat serta dalam pemeliharaan
Kamtibmas.
Namun demikian, pada pelaksanaan kegiatan rutin kepolisian
tersebut masih terdapat berbagai kelemahan. Kondisi ini sebagaimana
terjadi di Polres Fakfak, dimana pada pelaksanaan kegiatan rutin
kepolisian tersebut masih belum sesuai dengan harapan, dengan

1
2

masih adanya komplain/keluhan masyarakat, masih terjadinya


pelanggaran disiplin dan Kode Etik Profesi Polri dan berbagai
kelemahan lainnya. Kurangnya pengawasan yang dilakukan oleh Seksi
Profesi dan Pengamanan (Siwas) Polres Fakfak merupakan salah satu
penyebabnya, karena pengawasan yang dilakukan oleh Siwas Polres
Fakfak masih kurang di dukung oleh kompetensi sumber daya manusia
dan kurang efektifnya metode pengawasan yang diterapkan.

2. Pokok Permasalahan
Dari uraian latar belakang diatas, permasalahan yang diangkat
dalam penulisan NKP ini adalah: “Bagaimana mengoptimalkan peran
Siwas Polres Fakfak agar dapat mendukung pelaksanaan kegiatan
rutin kepolisian sehingga Kamtibmas yang kondusif dapat terwujud?”.

3. Pokok-Pokok Persoalan
a. Bagaimana kompetensi personel Siwas Polres Fakfak dalam
melaksanakan perannya?
b. Bagaimana metode yang diterapkan Siwas Polres Fakfak dalam
melaksanakan perannya?

4. Ruang Lingkup Pembahasan


Pembahasan dalam penulisan NKP ini dibatasi pada upaya
Kapolres mengoptimalkan peran Siwas dalam melakukan pengawasan
agar dapat mendukung pelaksanaan kegiatan rutin kepolisian. Fokus
pembahasan diarahkan pada kompetensi personel dan metode yang
diterapkan oleh Siwas Polres Fakfak dalam melakukan pengawasan.
3

BAB II
KAJIAN KEPUSTAKAAN

Adapun beberapa teori yang digunakan untuk mendukung


pembahasan dalam penulisan NKP ini adalah:

5. Grand Teori Pengawasan Internal Polri.


Pengawasan Internal adalah seluruh Proses kegiatan audit/
pemeriksaan, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan
lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi untuk mencapai
tujuan secara efektif dan efisien. Dalam pengawasan internal dibagi
beberapa pengawasan antara lain:
a. Pengawasan melekat, yaitu tugas dan tanggungjawab pimpinan
untuk menyelengarakan pencapaian kegiatan yang efektif dan
efisien, perlindungan asset, keterangan pelaporan keuangan dan
kepatuhan pada kebijakan, rencana, prosedur, peraturan dan
ketentuan yang berlaku di lingkungan organisasi atau unit kerja
masing-masing.
b. Pengawasan fungsional, yaitu pengawasan yang dilakukan oleh
pengawas karena profesionalisme dibidang tugasnya.
c. Pengawasan struktural, yaitu pengawasan yang dilakukan oleh
karena jabatan strukturalnya.
Implementasi Pengawasan Internal Polri ini digunakan sebagai
acuan dalam membahas kondisi ideal pelaksanaan pengawasan
penyidikan dalam naskah ini.

6. Middle Teori/konsep
a. Teori Kompetensi.
Menurut Brian E Becher, Mark Huslid dan Dave Ulrich (2001)
dalam buku Sudarmanto (2009), mendefinisikan kompetensi
sebagai pengetahuan, keahlian, kemampuan atau karakteristik
pribadi individu yang mempengaruhi secara langsung kinerja
pekerjaan. Komponen-komponen atau karakteristik yang

3
4

membentuk sebuah kompetensi, menurut Spencer (mengutip


Sudarmanto, 2009, Kinerja Pengembangan Kompetensi
SDM.Pustaka: Yogyakarta. Hal 47 dan 53) adalah : Motives,
Traits, Self concept, Knowledge, Skill.
Teori kompetensi dalam penulisan NKP ini digunakan untuk
mengupas secara mendalam mengenai kemampuan sumber
daya manusia dalam mengoptimalkan kemampuan SDM dan
digunakan pada bab III, V dan VI.
b. Teori Manajemen
Fungsi-fungsi manajemen, menurut Terry (1977), sebagai
bagian-bagian dari proses manajemen meliputi: perencanaan,
pengorganisasian, menggerakkan dan pengawasan (mengutip
George R. Terry, 1977, Principles of Management, Eighth Edition,
alih bahasa oleh Winardi, 1986, Asas-Asas Manajemen, Edisi
Kedelapan, Bandung: Penerbit Alumni, hal. 37). Mereka
merupakan alat-alat dengan apa seorang manajer melaksanakan
pekerjaan manajemen. Mereka merupakan ciri-ciri pokok yang
membedakan seorang manajer dan seorang non-manajer.
Fungsi-fungsi manajemen dalam penulisan NKP ini,
digunakan untuk mengupas metode pengawasan struktural yang
diterapkan oleh Siwas Polres Fakfak pada prosedur penyidikan,
yang aplikasinya digunakan pada bab III, V dan VI.

7. Applied Theory
a. Teori manajemen Strategik. Manajemen strategis (Fred R David:
2011) sebagai seni dan pengetahuan dalam merumuskan,
mengimplementasikan serta mengevaluasi keputusan-keputusan
lintas-fungsional yang memampukan sebuah organisasi
mencapai tujuannya. Perumusan strategi mencakup
pengembangan visi, misi, identifikasi peluang dan ancaman
ekternal suatu organisasi, penentuan jangka panjang, pencarian
strategi-strategi alternatif dan pemilihan strategi.
5

b. Teori Analisis SWOT. Analisis SWOT (Freddy Rangkuti: 2011)


merupakan identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi yang didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunities),
namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
(weakness) dan ancaman (threats).
c. Analitycal Hierarchy Process (EFAS, IFAS dan SFAS). Analitycal
Hierarchy Process (Setyo Riyanto : 2020) digunakan Untuk
mengetahui posisi organisasi dan memilih strategi yang akan
dipilih dalam suatu manajemen strategik dengan menggunakan
analisis IFAS dan EFAS yang kemudian dilanjutkan dengan
pemakaian SFAS.

8. Landasan Operasional
a. Undang-undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara
Republik Indonesia
b. Undang-undang No. 8 tahun 1981 tentang KUHAP
c. Perkap No. 1 tahun 2019 tentang Sistem, Manajemen dan standar
Keberhasilan Operasional Polri
d. Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah
e. Peraturan Kapolri No. 18 Tahun 2011 tentang Pengawasan dan
Pemeriksaan Rutin di Lingkungan Polri
f. Peraturan Kapolri No. 2 Tahun 2012 tentang Tata Cara
Penanganan Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Polri
g. Peraturan Kapolri No. 2 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Polri
h. Peraturan Kapolri No. 6 Tahun 2014 tentang Pengawasan dan
Pemeriksaan Khusus di Lingkungan Polri.
i. Peraturan Kapolri No. Pol 22 tahun 2010 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Polri pada Tingkat Polda. SOTK Polri
j. Perkap No. 14 Tahun 2012 tentang Manajemen Penyidikan
Tindak Pidana.
6

BAB III
KONDISI FAKTUAL

Pemahaman terhadap Idiologi Pancasila oleh Penduduk Asli di


Kabupaten Fakfak masih perlu ditingkatkan secara berjenjang dan
berkesinambungan terutama didaerah pedesaan dan pegunungan,
sedangkan untuk penduduk yang berada di ibu kota Distrik maupun
Kabupaten pemahaman terhadap Idiologi Pancasila perlu tetap ditumbuh
kembangkan , karena hal itu akan terkikis oleh berbagai macam goncangan
seiring adanya Reformasi dan kebebasan menyampaikan pendapat yang
kemudian disalah artikan oleh sekelompok masyarakat untuk menyuarakan
aspirasi merdeka dan juga telah dibebaskannya para Tahpol dan Napol
serta dihilangkannya kode pada kartu tanda penduduk yang dimungkinkan
akan dapat mempengaruhi masyarakat untuk ikut dalam paham yang dianut.
Aspek Idiologi Pancasila sangat diperlukan untuk menumbuhkan kesadaran
berbangsa dan bernegara dalam rangka mengisi pembangunan nasional,
pemahaman dan pengamalan Idiologi Pancasila masih kurang diresapi dan
dihayati oleh Penduduk Kabupaten Fakfak terutama penduduk putra daerah,
hal ini dikarenakan wawasan berpikir masyarakat masih sangat rendah dan
terbatas disamping sumber daya manusia juga dasar pendidikan yang
dimiliki oleh masyarakat sangat minim sehingga sangat dimungkinkan untuk
dipengaruhi oleh kelompok – kelompok yang ingin memisahkan diri dari
NKRI seperti KNPB maupun TPNPB.
Peluang – peluang ini memberikan kesempatan kepada pihak – pihak
tertentu yang memiliki pemahaman atau Idiologi yang bertentangan dengan
Pancasila untuk menanamkan paham idiologi lain kepada masyarakat
Kabupaten Fakfak khususnya kepada penduduk yang berada di daerah
terpencil yang sulit dijangkau oleh aparat Pemerintah maupun aparat
keamanan, dengan melihat hal tersebut diatas , pemahaman Idiologi
Pancasila kepada seluruh warga masyarakat fakfak khususnya yang berada
di Daerah terpencil perlu tetap terlaksana secara berkelanjutan. masih
adanya pemahaman dan keinginan sebagian masyarakat Kabupaten Fakfak
untuk memperjuangkan kemerdekaan Bangsa Papua Barat sebagaimana
yang dilakukan oleh Kelompok Papua Merdeka seperti KNPB (Komite

6
7

Nasional Papua Barat), NRFPB, ULMWP dan TPNPB dan tidak mengakui
hasil kesepakatan dan keputusan Pepera pada tahun 1963.
Dalam menyikapi situasi dan kondisi keamanan dan menjaga situasi
Kamtibmas yang kondusif, sebagaimana peraturan Kapolri (perkap) nomor :
23 tahun 2010 tentang susunan organisasi dan tata kerja pada tingkat
kepolisian resor dan kepolisian sektor maka organisasi internal Polres
Fakfak beserta polsek jajaran Sampai dengan Bulan Desember 2019,
meliputi :

Tabel 3.1.
Kekuatan personel Polres Fakfak beserta polsek jajaran Tahun 2018
s/d Bulan Desember 2019
PAMEN PAMA BA PNS JUMLAH
NO SATKER / SUB SATKER
RILL DSP RIIL DSP RILL DSP RIIL DSP RIIL DSP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Mapolres 3 5 19 79 230 379 3 37 255 500
2 Polsek Fakfak 1 3 24 24 63 2 27 90
a Polsubsektor Kawasan Pelabuhan 1 1 9 15 10 16
b Pospam Kawasan Bandara 7 7 0
c Pospam Fakfak Tengah 2 2 0
3 Polsek Fakfak Barat 1 7 11 23 12 30
4 Polsek Fakfak Timur 1 7 14 23 15 30
5 Polsek Kokas 1 7 10 23 11 30
a Pospam Kramamongga 3 3 0
b Pospam Teluk Patipi 1 1 0
6 Polsek Karas 1 7 10 23 11 30
7 Polsek Bomberay 1 7 12 23 13 30
JUMLAH 3 6 28 139 333 572 3 39 367 756
Sumber : Lapsat Polres Fakfak tahun 2019

Dari tabel 3.1 diatas, dapat dilihat khusus untuk Mapolres Fakfak
kekuatan personil masih belum memenuhi DSP. Dapat dilihat dengan
kebutuhan Perwira Pertama yang hanya terpenuhi sekitar 19 personil dari 79
personil yang dibutuhkan, untuk memenuhi kekurangan sesuai DSP Perwira
Pertama sebesar 60 personil. Sedangkan untuk tingkat Bintara hanya
terpenuhi sekitar 230 personil dari kebutuhan 379 personil, kekurangan
personil untuk memenuhi DSP adalah 149 personil. Sehingga jumlah
kekurangan personil tersebut berimplikasi terhadap kurangnya kinerja
Kepolisian dalam memenuhi pelayanan kepada publk.
8

Dalam upaya pelaksanaan tugas Polri oleh Polres Fakfak terdapat


sejumlah permasalahan yang mengakibatkan pelaksanaan tugas tidak
maksimal, terutama menyangkut pada kurangnya disiplin dan etika personel
Polres Fakfak akibat masih lemahnya pengawasan yang dilakukan oleh
Siwas Polres Fakfak. Dalam rangka membina tertib dan disiplin anggota
maka terhadap pelangaran-pelanggaran disiplin anggota telah dilakukan
upaya - upaya penindakan sesuai prosedur terhadap Polres Fakfak sebagai
berikut berikut:

Tabel 3.2.
Pelanggaran terhadap PP.N0. 1 Tahun 2003
PERIODE
NO JENIS PELANGGARAN
TAHUN 2018 TAHUN 2019
1. MELAKUKAN TINDAK PIDANA Nihil 1 Kasus
2. PELANGGARAN SUMPAH JANJI Nihil Nihil
3. MENINGGALKAN TUGAS Nihil 1 Kasus
Sumber : Lapsat Polres Fakfak tahun 2019
Dari tabel 3.2 diatas dapat dilihat jumlah pelangaran berupa
pemberhentian anggota pada tahun 2019 sebesar 1 kasus.

Tabel 3.3
Pelanggaran terhadap PP. N0.2 Tahun 2003
PERIODE
NO JENIS PELANGGARAN
TAHUN 2018 TAHUN 2019
1. PELANGGARAN THDP 1 Kasus 1 Kasus
KEWAJIBAN 10 Kasus 7 Kasus
2. PELANGGARAN THDP
LARANGAN
Sumber : Lapsat Polres Fakfak tahun 2019
Dari tabel 3.3 diatas dapat dilihat jumlah pelangaran disiplin personil
pada tahun 2018 sebesar 10 kasus.dan pada tahun 2019 sebesar 7 kasus.
9

Tabel 3.4
Pelanggaran Profesi Kode Etik Profesi Polri
PERIODE
NO JENIS PELANGGARAN
TAHUN 2018 TAHUN 2019
1. ETIKA PENGABDIAN Nihil Nihil
2. ETIKA KELEMBAGAAN Nihil 1 Kasus
3. ETIKA KENEGARAAN Nihil Nihil
4. ETIKA THDP MASYARAKAT Nihil 1 Kasus
Sumber : Lapsat Polres Fakfak tahun 2019

Dari tabel 3.4 diatas dapat dilihat jumlah pelangaran KEPP pada tahun
tahun 2019 sebesar 1 kasus.

Tabel 3.5
Data Penyelesaian dari kasus Displin dan KEPP
PERIODE
NO JENIS PENYELESAIAN
TAHUN 2018 TAHUN 2019
1. SIDANG DISIPLIN 9 Kasus 7 Kasus
2. PERSIAPAN SIDANG
- DISIPLIN Nihil 5 Kasus
- KODE ETIK Nihil 2 Kasus
3. KEKELUARGAAN/DISIPLIN 21 Kasus 25 Kasus
4. SIDANG PERADILAN UMUM Nihil 1 Kasus
5. SIDANG TIPIRING Nihil Nihil
6. LAPORAN DISERAHKAN KE POLDA Nihil Nihil
7. LAPORAN DISERAHKAN RESKRIM Nihil Nihil
8. PENCABUTAN PERKARA PIDANA Nihil Nihil

Sumber : Lapsat Polres Fakfak tahun 2019

Berdasarkan pada tabel 3.2 s/d 3.4 diatas, dapat di lihat bahwa
masih banyak terjadi pelanggaran disiplin dan KEPP yang dilakukan
oleh personel Polres Fakfak. Kondisi tersebut merupakan salah satu
indikator bahwa peran pengawasan terhadap personel masih kurang
berjalan secara efektif oleh Siwas Polres Fakfak.
10

9. Kompetensi Personel Siwas Polres Fakfak Dalam Melaksanakan


Perannya.
Berdasarkan kajian data yang ada di Siwas Polres Fakfak, dapat
diketahui bahwa secara kuantitas adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6
Data Personel Siwas Polres Fakfak Tahun 2019
JUMLAH PERS
NO. PANGKAT KET.
DSP RIIL
1. KOMPOL - -
2. AKP - -
3. INSPEKTUR 1 1
4. BRIGADIR 6 2
5 PNS 2 0
JUMLAH 9 3
Sumber: Laporan Satuan Polres Fakfak Tahun 2019

Dari tabel 3.6, dapat di lihat bahwa jumlah personel Siwas Polres
Fakfak masih kurang sesuai dengan DSP. Namun demikian, aspek
kualitas yang lebih menentukan kemampuan Siwas dalam
melaksanakan tugasnya juga masih kurang di dukung oleh kompetensi
yang baik, dengan masih kurangnya pengetahuan, keterampilan dan
sikap sebagai anggota Siwas.
a. Pengetahuan (Knowledge)
Aspek pengetahuan ditinjau dari tingkat pendidikan dan
pelatihan yang telah diikuti oleh personel Siwas Polres Fakfak
adalah sebagai berikut:
11

Tabel 3.7
Data pendidikan Personel Siwas Polres Fakfak
JML
NO JENIS PENDIDIKAN
PERS
PT -
PENDIDIKAN
1. D3 1 pers
UMUM
SMU 2 pers
AKPOL -
PENDIDIKAN SETUKPA 0 Pers
2.
PEMBENTUKAN AGOL -
DIKTUKBA 0 Pers

PENDIDIKAN
3. PTIK -
PENGEMBANGAN

PENDIDIKAN DIKJURDAS PA 0 Pers


4. DIKJURDAS BA 0 Pers
SPESIALISASI

5. PELATIHAN BIDANG PROPAM 3 Pers


Sumber : Laporan Satuan Polres Fakfak Tahun 2019.

Dari tabel 3.7 dapat di lihat bahwa tingkat pendidikan umum,


kejuruan dan pelatihan yang sudah diikuti oleh personel Siwas
Polres Fakfak, masih kurang mendukung dalam pelaksanaan
tugas, sehingga berdampak pada:
1) Kurangnya pengetahuan personel Siwas tentang
penegakan tata tertib kedisiplinan anggota Polri; dan
2) Kurangnya pemahaman personel tentang peraturan, SOP,
pengawasan dan pembinaan personel.
3) Personel Siwas Polres Fakfak kurang memahami proses
pelaksanaan tugas kepolisian yang dilaksanakan anggota
Polres di masing-masing bagian dan satuan serta Polsek
b. Keterampilan (Skill)
1) Personel Siwas masih kurang terampil untuk melakukan
langkah-langkah sosialisasi dan persuasif pada saat
melakukan pengawasan; serta
2) Personel Siwas kurang terampil untuk menerapkan metode
pengawasan dan pembinaan personel yang efektif.
12

3) Kurangnya keterampilan personel dalam proses penegakan


hukum seperti proses penyelidikan dan penyidikan.
c. Sikap (Attitude)
1) Personel Siwas masih menunjukkan sikap yang kurang
tegas, tepat dan adil untuk melaksanakan pengawasan dan
pembinaan personel; dan
2) Masih ada sikap personel Siwas yang terkesan subyektif
dalam melaksanakan pengawasan dan pembinaan
personel, karena adanya unsur kedekatan secara personal
dan rasa sungkan.
3) Masih ada personel Siwas Polres Fakfak yang bermasalah
serta melakukan pelanggaran disiplin.

10. Metode Yang Diterapkan Siwas Polres Fakfak Dalam


Melaksanakan Perannya.
Metode pengawasan personel yang diterapkan oleh Siwas Polres
Fakfak ditinjau dari fungsi manajemen yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian, masih kurang
efektif.
a. Perencanaan
1) Belum direncanakannya pelibatan personel Siwas Polres
Fakfak dalam setiap kegiatan kepolisian yang berfungsi
sebagai unsur pengawasan
2) Belum ada SOP yang mengatur secara khusus tentang
pelibatan personel Siwas Polres Fakfak dalam setiap
kegiatan kepolisian di setiap bagian, satuan dan Polsek.
b. Pengorganisasian
1) Pengorganisasian terhadap personel Siwas belum
dilakukan, sehingga setiap pengawasan pada kegiatan
kegiatan rutin kepolisian hanya bersifat insidentil.
2) Belum diorganisasikannya seluruh kegiatan kegiatan rutin
kepolisian oleh Siwas Polres Fakfak, sehingga tidak setiap
13

kegiatan kegiatan rutin kepolisian yang dilaksanakan oleh


Bagian dan Satuan Polres dapat dilakukan pengawasan.
c. Pelaksanaan
1) Tidak dilakukannya pengawasan oleh Siwas Polres Fakfak
pada setiap kegiatan kegiatan rutin kepolisian yang
dilaksanakan oleh Bagian dan Satuan Polres.
2) Monitoring pada pelaksanaan tugas hanya dilakukan pada
pelanggaran disiplin yang menjadi atensi pimpinan.
d. Pengendalian
Pelaksanaan tugas kepolisian tidak dilakukan pengawasan
sehingga ada beberapa oknum personel Polres Fakfak masih ada
yang melakukan pelanggaran dan pelaksanaan tugas tidak
optimal.

11. Implikasi Kurang Optimalnya Peran Siwas Polres Fakfak.


a. Belum terdukungnya pelaksanaan kegiatan rutin kepolisian oleh
Polres Fakfak, dengan indikator kegiatan rutin yang dilaksanakan
oleh fungsi Polres masih terdapat berbagai kelemahan yang
menjadi penyebab timbulnya complain atau keluhan masyarakat.
b. Kamtibmas kurang terpelihara, dengan indikator masih
banyaknya potensi dan ancaman terhadap Kamtibmas yang tidak
dapat ditanggulangi melalui kegiatan rutin kepolisian.
14

BAB IV
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Optimalisasi Integritas Personil Subdit 2 Hardabagtah Ditreskrimum


Polda Papua guna mencegah perilaku koruptif pada kegiatan proses
penyidikan, dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berdasarkan pada pendapat
Freddy Rangkuti dalam bukunya yang berjudul SWOT Balanced Scorecard,
faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut dapat berasal dari faktor internal
dengan adanya kekuatan dan kelemahan serta faktor eksternal dengan
adanya peluang dan ancaman. Adapun faktor-faktor mempengaruhi yang
terkait dengan pembahasan dapat diuraikan sebagai berikut:

12. Lingkungan Strategis


a. Nasional
Adanya berbagai instrumen hukum yang menjadi dasar
seksi pengawasan Polres Fakfak PP. N0. 1 Tahun 2003, PP. N0.2
Tahun 2003 dan Kode Etik Polri
b. Lokal
Dukungan kuat dari masyarakat kepada Polres Fakfak untuk
mengoptimalkan integritas personil khususnya seksi pengawasan
(SIWAS) agar dapat mendukung pelaksanakan kegiatan rutin
kepolisian sehingga Kamtibmas yang kondusif terwujud.

13. Faktor Internal


a. Kekuatan (Strength)
1) Adanya Kebijakan program Promoter Polri
2) Adanya sistem operasional kepolisian untuk
diimplementasikan pada Polres Fakfak.
3) Adanya kebijakan Kapolres Fakfak tentang pengawasan
dan SPIP untuk diimplementasikan pada Polres Fakfak.

14
15

4) Komitmen Kapolres Fakfak untuk meningkatkan fungsi


pengawasan melekat.
5) Adanya fungsi Siwas yang mengemban tugas
melaksanakan pengawasan di Polres Fakfak.

b. Kelemahan (Weakness)
1) Kemampuan SDM Siwas Polres Fakfak yang mengemban
tugas pengawasan kurang memadai.
2) Masih kurang terjaminnya kerahasiaan dalam operasi
Kepolisian yang dilaksanakan oleh Polres Fakfak.
3) Mekanisme prosedur pengawasan yang dilakukan Siwas
Polres Fakfak masih kurang tepat.
4) Belum diberdayakannya teknologi informasi yang dimiliki
Polres Fakfak untuk menunjang sistem operasi Kepolisian.
5) Kebijakan reward dan punishment yang belum mampu
diterapkan secara konsisten.

14. Faktor Eksternal


a. Peluang (Opprortunity)
1) Dukungan pemerintah melalui adanya regulasi yang
mengatur tentang pengawasan dan SPIP untuk dijadikan
pedoman pada setiap lini instansi pemerintah termasuk
dalam hal ini institusi Polri.
2) Terbukanya akses kerjasama dengan lembaga BNSP
(Badan Nasional Sertifikasi Profesi) yang memiliki
kewenangan mengeluarkan sertifikasi di bidang
pengawasan.
3) Perkembangan teknologi informasi yang canggih.
4) Ekspektasi masyarakat kepada Polri agar profesional dalam
pelaksanaan manajemen dan operasionalnya.
5) Sudah dilakukannya pengawasan oleh masyarakat di
wilayah Polres Fakfak.
16

b. Ancaman (Threath)
1) Sebagian besar masyarakat masih bersikap skeptis
terhadap operasi Kepolisian yang dilaksanakan oleh Polres
Fakfak.
2) Budaya praktek KKN yang menyulitkan organisasi untuk
berkembang ke arah yang lebih baik.
3) Masih adanya upaya intervensi dari pihak tertentu.
4) Saran dan masukan dari lingkungan eksternal Polri yang
belum terakomodir.
5) Karakteristik kerawanan daerah yang dinamis.
17

BAB V
KONDISI IDEAL

Kondisi ideal dari peran Siwas Polres Fakfak dalam melakukan


pengawasan adalah adanya kompetensi personel dan metode pengawasan
yang efektif diterapkan oleh Siwas Polres Fakfak, yang dapat diuraikan
sebagai berikut:

15. Kompetensi Personel Siwas Polres Fakfak Dalam Melaksanakan


Perannya.
Secara kuantitas jumlah personel Siwas POlres Fakfak dapat
sesuai dengan DSP sebagaimana ditetapkan dalam peraturan Kapolri
No 23 Tahun 2010 tentang susunan organisasi dan tata kerja Polri pada
tingkat Polres dan Polsek. Dengan adanya jumlah personel sesuai
DSP, diharapkan kinerja Siwas dalam melakukan pengawasan internal
dapat berjalan secara optimal, sehingga kegiatan rutin kepolisian dapat
terdukung dan Kamtibmas terpelihara.
Selain dari terpenuhinya kuantitas personel, aspek kualitas ideal
yang harus di miliki oleh personel Siwas Polres Fakfak yaitu terkait
dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dapat diuraikan sebagai
berikut:
a. Pengetahuan (Knowledge)
Aspek pengetahuan ditinjau dari tingkat pendidikan dan
pelatihan yang telah diikuti oleh personel Siwas Polres Fakfak
diharapkan dapat didukung oleh pendidikan yang memadai,
sehingga:
1) Personel Siwas Polres Fakfak dapat memiliki tentang
penegakan tata tertib kedisiplinan anggota Polri; dan
2) Personel Siwas Polres Fakfak dapat memahami dengan
baik tentang peraturan, SOP, pengawasan dan pembinaan
personel.

17
18

3) Personel Siwas Polres Fakfak dapat memahami proses


pelaksanaan tugas kepolisian yang dilaksanakan anggota
Polres di masing-masing bagian dan satuan serta Polsek
b. Keterampilan (Skill)
1) Personel Siwas terampil untuk melakukan langkah-langkah
sosialisasi dan persuasif pada saat melakukan pengawasan;
serta
2) Personel Siwas terampil untuk menerapkan metode
pengawasan dan pembinaan personel yang efektif.
3) Personel Siwas terampil dalam proses penegakan hukum
seperti proses penyelidikan dan penyidikan.
c. Sikap (Attitude)
1) Personel Siwas dapat menunjukkan sikap yang kurang
tegas, tepat dan adil untuk melaksanakan pengawasan dan
pembinaan personel; dan
2) Sikap personel Siwas obyektif dalam melaksanakan
pengawasan dan pembinaan personel.
3) Personel Siwas Polres Fakfak tidak terlibat masalah dan
terhindar dari berbagai pelanggaran disiplin.

16. Metode Yang Diterapkan Siwas Polres Fakfak Dalam


Melaksanakan Perannya.
Metode pengawasan struktural yang diterapkan oleh Siwas Polres
Fakfak ditinjau dari fungsi manajemen yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian, sudah efektif.
Kondisi ini dapat dilihat dari fakta yang ada bahwa:
a. Perencanaan
1) Dapat direncanakannya pelibatan personel Siwas Polres
Fakfak dalam setiap kegiatan kepolisian yang berfungsi
sebagai unsur pengawasan
2) Ada SOP yang mengatur secara khusus tentang pelibatan
personel Siwas Polres Fakfak dalam setiap kegiatan
kepolisian di setiap bagian, satuan dan Polsek.
19

b. Pengorganisasian
1) Pengorganisasian terhadap personel Siwas dapat
dilakukan, sehingga setiap pengawasan pada kegiatan
kegiatan rutin kepolisian tidak hanya bersifat insidentil.
2) Dapat diorganisasikannya seluruh kegiatan kegiatan rutin
kepolisian oleh Siwas Polres Fakfak, sehingga tidak setiap
kegiatan kegiatan rutin kepolisian yang dilaksanakan oleh
Bagian dan Satuan Polres dapat dilakukan pengawasan.
c. Pelaksanaan
1) Dapat dilakukannya pengawasan oleh Siwas Polres Fakfak
pada setiap kegiatan kegiatan rutin kepolisian yang
dilaksanakan oleh Bagian dan Satuan Polres.
2) Monitoring pada pelaksanaan tugas tidak hanya dilakukan
pada pelanggaran disiplin dan KEPP yang menjadi atensi
pimpinan, akan tetapi pada seluruh kegiatan kegiatan rutin
kepolisian.
d. Pengendalian
Pelaksanaan tugas kepolisian dapat dilakukan pengawasan
sehingga personel Polres Fakfak dapat meminimalisir
pelanggaran dan pelaksanaan tugas optimal.

17. Kontribusi Optimalnya Peran Siwas Polres Fakfak.


Optimalnya peran Siwas Polres Fakfak akan berkontribusi pada
beberapa aspek, diantaranya:
a. Terdukungnya pelaksanaan kegiatan rutin kepolisian oleh Polres
Fakfak dengan indikator setiap kegiatan dalam melaksanakan
kegiatan rutin kepolisian dapat dilaksanakan secara optimal oleh
setiap satuan kerja Polres Fakfak.
b. Kamtibmas terpelihara, adapun indikatornya setiap potensi dan
anncaman terhadap Kamtibmas dapat ditanggulangi melalui
pelaksanaan kegiatan kegiatan rutin kepolisian yang
dilaksanakan oleh Polres Fakfak
20

18. Indikator Keberhasilan.


a. Optimalnya kompetensi personel Siwas Polres Fakfak dalam
melaksanakan perannya.
b. Optimalnya metode yang diterapkan Siwas Polres Fakfak dalam
melaksanakan perannya.
21

BAB VI
PEMECAHAN MASALAH

Pemecahan masalah dalam mengoptimalkan peran Siwas Polres


Fakfak agar dapat mendukung pelaksanaan kegiatan rutin kepolisian
sehingga Kamtibmas yang kondusif terwujud, perlu dilakukan melalui
penerapan teori manajemen strategic :
19. Analisis Strategi

a. Tabel 6.1 (Internal Factors Analisys Summary)


NO KEKUATAN WEIGHTED RATING SCORE
KEBIJAKAN PROGRAM 7 0.609
0.087
1 PROMOTER
ADANYA SISTEM OPS 7 0.693
0.099
2 KEPOLISIAN
KEBIJAKAN KAPOLRES TTNG 7 0.784
0.112
3 WAS DAN SPIP
KOMITMEN KAPOLRES 8 0.864
0.108
4 TINGKAT WAS KAT
5 ADANYA FUNGSI SIWAS 0.094 6 0.564
0.500 3.514
KELEMAHAN
1 KURANG PUAN SDM SIWAS 0.111 3 0.333
KERAHASIAN RENOPS BLM 0.070 3 0.210
2
TERJAMIN
3 PROSEDUR WAS BLM TEPAT 0.120 2 0.240
4 BLM DIBERDAYAKANNYA TI 0.097 4 0.388
REWARD AND PUNISHMENT 0.101 4 0.404
5
BLM KONSISTEN
0.500 1.575

TOTAL 1.000 5.089

b. Tabel 6.2 (Eksternal Factors Analisys Summary)


NO PELUANG WEIGHTED RATING SCORE
1 DUK DARI PEMERINTAH 0.100 7 0.700
2 KERMA DGN BNSP 0.105 6 0.630
PERKEMBANGAN 8 0.720
0.090
3 TEKNOLOGI
EKPEKTASI MASYARAKAT 6 0.684
0.114
4 AGAR POLRI PROFESIONAL
TERAKOMODIRNYA SARAN & 8 0.728
0.091
5 MASUKAN MASY
0,500 3,462

21
22

ANCAMAN
SIKAP SKEPTIS MASY THDP 3 0.192
0.064
1 OPS KEPOLISIAN
2 BUDAYA PRAKTEK KKN 0.145 3 0.435
ADANYA INTERVENSI DLM 4 0.364
0.091
3 OPS POL
BLM AKOMODIR SARAN & 3 0.270
0.090
4 MASUKAN EKSTERNAL
KARAKTERISTIK 3 0.330
0.110
5 KERAWANAN DAERAH
0.500 1.591

TOTAL 1.000 5.053

c. Posisi Organisasi

Diagram 6.1
Posisi Organisasi

5.089

5,053

Dari diagram di atas, dapat diketahui bahwa posisi organisasi


Polres Fakfak berada pada sel 5a (konsentrasi melalui integrasi
horizontal), yang berarti dalam mengoptimalkan peran Siwas Polres
Fakfak diperlukan upaya dalam memaksimalkan kekuatan untuk
mengatasi kelemahan dan memaksimalkan peluang untuk mengatasi
kendala.
23

20. Analisa Pemecahan Masalah


a. Kebijakan
a. Mengoptimalkan kompetensi personel Siwas Polres Fakfak
dalam melaksanakan perannya.
b. Mengoptimalkan metode yang diterapkan Siwas Polres
Fakfak dalam melaksanakan perannya.

b. Program
Berdasarkan pada kebijakan yang ditetapkan, maka
program yang akan dilaksanakan dalam mengoptimalkan peran
Siwas Polres Fakfak agar dapat mendukung pelaksanaan
kegiatan rutin kepolisian, dilaksanakan berdasarkan pada
Strategic Factors Analysis Summary yang sudah dilakukan, yaitu:

Tabel 6.3
Tabel Strategic Analisys Summary
TAHAPAN
NO FAKTOR STRATEGI KUNCI WEIGHTED RATING SCORE
STRATEGI
Meminimalisir budaya
1 0.102 3 0.306
praktek KKN
Membenahi prosedur
2 pengawasan yang blm 0.085 2 0.170
tepat
Meningkatkan ekspektasi
3 0.119 6 0.714
masy agar Polri profesional
Mengoptimalkan kebijakan
4 Kapolres ttg pengawasan 0.099 7 0.693
dan SPIP
Meningkatkan kemampuan
5 0.085 3 0.255
SDM Siwas
Meminimalisir karakteristik
6 0.104 3 0.312
kerawanan daerah
Mengoptimalkan komitmen
7 Kapolres meningkatkan 0.102 8 0.816
pengawasan melekat
Mengoptimalkan Kerma
8 0.088 6 0.528
dengan BNSP
Mengefektifkan pemberian
9 Reward and Punishment 0.081 4 0.324
secara konsisten
Mengoptimalkan dukungan
10 0.137 7 0.959
Pemerintah
1.000
24

Dari hasil rumusan SFAS tersebut, dapat diuraikan program


prioritas yang akan dilakukan, yaitu :
1) Program Jangka Pendek
a) Meminimalisir budaya praktek KKN.
b) Membenahi prosedur pengawasan yang belum tepat.
c) Meningkatkan kemampuan SDM Siwas.
d) Meminimalisir karakteristik kerawanan daerah.
e) Mengefektifkan pemberian Reward and Punishment
secara konsisten.
2) Program Jangka Sedang
a) Mengoptimalkan kebijakan Kapolres tentang
pengawasan dan SPIP
b) Mengoptimalkan Kerma dengan BNSP
3) Program Jangka Panjang
a) Meningkatkan ekspektasi masyarakat agar Polri
professional
b) Mengoptimalkan komitmen Kapolres meningkatkan
pengawasan melekat
c) Mengoptimalkan dukungan Pemerintah
c. Kegiatan
1) Kegiatan Jangka Pendek
a) Meminimalisir budaya praktek KKN. Dengan upaya
Kapolres mengarahkan Wakapolres up Kasipropram
untuk melakukan penilaian kinerja Siwas serta untuk
memberikan penghukuman sesuai aturan KEPP dan
Disiplin bagi personel Siwas yang mudah diintervensi
dalam pengawasannya.
b) Membenahi mekanisme prosedur pengawasan yang
belum tepat. Dengan upaya Kapolres
menginstruksikan kepada Kasiwas dan Kabag Sumda
untuk membenahi mekanisme prosedur pengawasan.
25

c) Meningkatkan kemampuan SDM Siwas.Dengan upaya


Kapolres menginstruksikan Kasiwas untuk melakukan
konsultasi intensif dengan Itwasda Polda dalam
peningkatan kompetensi Siwas.
d) Meminimalisir karakteristik kerawanan daerah.
Kapolres menginstruksikan kepada Wakapolres
bersama Kabag dan Kasat bersama anggota untuk
rutin melaksanakan kegiatan sambaing dan tatap
muka dengan para Toga, Tomas dan Toda yang ada di
wilayah hukum Polres fakfak iuntuk memberikan
pesan-pesan Kamtibmas kepada masyarakat.
e) Mengefektifkan pemberian Reward and Punishment
secara konsisten. Dengan upaya Kapolres
menginstruksikan kepada seluruh Kasatwil dan Kabag
serta Kasat untuk mengefektifkan pelaksanaan reward
and punishment serta memerintahkan Kabagsumda
untuk menentukan standar prestasi dan kompetensi.
2) Kegiatan Jangka Sedang
a) Mengoptimalkan kebijakan Kapolres tentang
pengawasan dan SPIP. Dengan upaya Kapolres
memberikan motivasi dengan mengarahkan
Wakapolres melakukan penilaian kinerja Siwas yang
melakukan monitoring penyidikan.
b) Mengoptimalkan Kerma dengan BNSP. Dengan upaya
Kapolres menginstruksikan Kabagsumda dalam
Menyusun rencana peningkatan kompetensi personil
Siwas untuk diikutsertakan dalam pelatihan di BNSP
(Badan Nasional Sertifikasi Profesi).
3) Kegiatan Jangka Panjang
a) Meningkatkan ekspektasi masyarakat agar Polri
professional. Dengan upaya Kapolres mengarahkan
Kasiwas untuk penguatan monitoring yang dilakukan
oleh Siwas serta untuk merumuskan dan
26

melaksanakan SOP monitoring dan penilaian kinerja


personel yang melaksanakan operasi kepolisian.
b) Mengoptimalkan komitmen Kapolres meningkatkan
pengawasan melekat. Dengan upaya Kapolres
mengarahkan Kabagsumda untuk membuat
perencanaan dalam penguatan secara kualitas dan
kuantitas personel Siwas.
c) Mengoptimalkan dukungan Pemerintah. Dengan
upaya Kapolres memberdayakan dukungan
pemerintah secara optimal dengan sasaran penguatan
fungsi Siwas Polres Fakfak.

d. Anggaran
1) Kebutuhan anggaran untuk melaksanakan program Jangka
Pendek

a) Meminimalisir budaya praktek KKN. Dengan upaya


Kapolres mengarahkan Wakapolres up Kasipropram
untuk melakukan penilaian kinerja Siwas serta untuk
memberikan penghukuman sesuai aturan KEPP dan
Disiplin bagi personel Siwas yang mudah diintervensi
dalam pengawasannya.
(1) Komunikasi melalui SMS / Whatsapps @ Rp.,-
(2) Pengadaan alat tulis (Kertas dan ballpoint) @ Rp.
10.000.000,-
(3) Snack pagi rapat @Rp 15.000 x 10 orang = Rp.
225.000,-
(4) Total Anggaran Rp. 160.000,-

b) Membenahi mekanisme prosedur pengawasan yang


belum tepat. Dengan upaya Kapolres
menginstruksikan kepada Kasiwas dan Kabag Sumda
untuk membenahi mekanisme prosedur pengawasan.
27

(1) Snack pagi rapat @Rp 15.000 x 5 orang = Rp.


75.000,-
(2) Total Anggaran Rp. 75.000,-

c) Meningkatkan kemampuan SDM Siwas. Dengan


upaya Kapolres menginstruksikan Kasiwas untuk
melakukan konsultasi intensif dengan Itwasda Polda
dalam peningkatan kompetensi Siwas.
(1) Snack pagi dan sore @ Rp. 10.000 x 2 x 2 (hari)
x 5 orang = Rp. 200.000,-
(2) Makan siang @ Rp. 30.000 x 2 (hari) x 5 orang =
Rp. 300.000,-
(3) Honor Pelatih @ Rp. 1.200.000 x 2 hari = Rp.
2.400.000
(3) Total anggaran Rp. 2.900.000,-

d) Meminimalisir karakteristik kerawanan daerah.


Kapolres menginstruksikan kepada Wakapolres
bersama Kabag dan Kasat bersama anggota untuk
rutin melaksanakan kegiatan sambaing dan tatap
muka dengan para Toga, Tomas dan Toda yang ada di
wilayah hukum Polres fakfak iuntuk memberikan
pesan-pesan Kamtibmas kepada masyarakat.
(1) Snack pagi @ Rp. 15.000 x 20 orang Rp.
300.000,-
(2) Makan siang @ Rp. 30.000 x 20 orang Rp.
600.000,-
(3) Total anggaran Rp. 900.000,-

e) Mengefektifkan pemberian Reward and Punishment


secara konsisten. Dengan upaya Kapolres
menginstruksikan kepada seluruh Kasatwil dan Kabag
serta Kasat untuk mengefektifkan pelaksanaan reward
and punishment serta memerintahkan Kabagsumda
untuk menentukan standar prestasi dan kompetensi.
28

(1) Snack pagi rapat koordinasi @Rp 15.000 x 15


orang = Rp. 225.000,-
(2) Total Anggaran Rp. 225.000,-
2) Kebutuhan anggaran untuk melaksanakan program Jangka
Sedang

a) Mengoptimalkan kebijakan Kapolres tentang


pengawasan dan SPIP. Dengan upaya Kapolres
memberikan motivasi dengan mengarahkan
Wakapolres melakukan penilaian kinerja Siwas yang
melakukan monitoring penyidikan.
(1) Snack pagi rapat koordinasi @Rp 15.000 x 5
orang = Rp. 75.000,-
(2) Total Anggaran Rp. 75.000,-

b) Mengoptimalkan Kerma dengan BNSP. Dengan upaya


Kapolres menginstruksikan Kabagsumda dalam
Menyusun rencana peningkatan kompetensi personil
Siwas untuk diikutsertakan dalam pelatihan di BNSP
(Badan Nasional Sertifikasi Profesi).
(1) Snack pagi dan sore @ Rp. 10.000 x 2 x 2 (hari)
x 5 orang = Rp. 200.000,-
(2) Makan siang @ Rp. 30.000 x 2 (hari) x 5 orang =
Rp. 300.000,-
(3) Honor Pelatih @ Rp. 1.200.000 x 2 hari = Rp.
2.400.000
(4) Total anggaran Rp. 2.900.000,-
3) Kebutuhan anggaran untuk melaksanakan program Jangka
Panjang

a) Meningkatkan ekspektasi masyarakat agar Polri


professional. Dengan upaya Kapolres mengarahkan
Kasiwas untuk penguatan monitoring yang dilakukan
oleh Siwas serta untuk merumuskan dan
29

melaksanakan SOP monitoring dan penilaian kinerja


personel yang melaksanakan operasi kepolisian
(1) Snack rapat koordinasi @ Rp. 15.000 x 10 orang
= Rp. 150.000,-
(2) Total anggaran Rp. 150.000,-
b) Mengoptimalkan komitmen Kapolres meningkatkan
pengawasan melekat. Dengan upaya Kapolres
mengarahkan Kabagsumda untuk membuat
perencanaan dalam penguatan secara kualitas dan
kuantitas personel Siwas.
(1) Snack pagi @ Rp. 15.000 x 5 orang Rp. 75.000,-
(2) Makan siang @ Rp. 30.000 x 5 orang Rp.
150.000,-
(3) Total anggaran Rp. 225.000,-

c) Mengoptimalkan dukungan Pemerintah. Dengan


upaya Kapolres memberdayakan dukungan
pemerintah secara optimal dengan sasaran penguatan
fungsi Siwas Polres Fakfak.
(1) Snack rapat koordinasi @ Rp. 15.000 x 5 orang =
Rp. 75.000,-
(2) Total anggaran Rp. 75.000,-

e. Prosedur
1) Jangka Pendek (3 Bulan)
a) Meminimalisir budaya praktek KKN. Dengan kegiatan
Kapolres mengarahkan Wakapolres up Kasipropram
untuk melakukan penilaian kinerja Siwas serta untuk
memberikan penghukuman sesuai aturan KEPP dan
Disiplin bagi personel Siwas yang mudah diintervensi
dalam pengawasannya.
b) Membenahi mekanisme prosedur pengawasan yang
belum tepat. Dengan kegiatan Kapolres
menginstruksikan kepada Kasiwas dan Kabag Sumda
30

untuk membenahi mekanisme prosedur pengawasan,


melalui :
(1) Tahap Perencanaan, Kapolresta
menginstruksikan Kasiwas dan Kabag Sumda :
(a) Menyusun SOP mekanisme pengawasan
dan HTCK antar fungsi yang dilibatkan.
(2) Tahap Pengorganisasian, Kapolres
menginstruksikan Kasiwas dan Kabag Sumda :
(a) Menyusun job desc pengawasan secara
jelas dan detail.
(3) Tahap Pelaksanaan
(a) Melaksanakan pengawasan operasi
Kepolisian secara terjadwal.
(4) Tahap Pengendalian
(a) Secara langsung turun ke lapangan untuk
melakukan asistensi dan supervisi.
(b) Membuat laporan pelaksanaan
pengawasan.
(c) Berkoordinasi dengan Itwasda Polda
c) Meningkatkan kemampuan SDM Siwas. Dengan
kegiatan Kapolres menginstruksikan Kasiwas
melakukan konsultasi intensif dengan Itwasda Polda
untuk mengadakan kegiatan simulasi dan coaching
clinic.
d) Meminimalisir karakteristik kerawanan daerah. Dengan
kegiatan Analisa dan Evaluasi Lingstra dan
perkembangan daerah dan potensi ancaman
Kamtibmas, Kapolres menginstruksikan kepada
Wakapolres bersama Kabag dan Kasat bersama
anggota untuk rutin melaksanakan kegiatan sambaing
dan tatap muka dengan para Toga, Tomas dan Toda
yang ada di wilayah hukum Polres fakfak iuntuk
31

memberikan pesan-pesan Kamtibmas kepada


masyarakat.
e) Mengefektifkan pemberian Reward and Punishment
secara konsisten. Dengan kegiatan Pengawasan dan
anev, Kapolres menginstruksikan kepada seluruh
Kasatwil dan Kabag serta Kasat untuk mengefektifkan
pelaksanaan reward and punishment serta
memerintahkan Kabagsumda untuk menentukan
standar prestasi dan kompetensi.

2) Jangka Sedang (6 Bulan)


a) Mengoptimalkan kebijakan Kapolres tentang
pengawasan dan SPIP. Dengan keegiatan :
(1) Kapolres mengarahkan Wakapolres melakukan
penilaian kinerja personel Siwas yang melakukan
monitoring penyidikan.
(2) Kapolres menerapkan metode reward and
punishment kepada personel Siwas.
(3) Pelaporan manajemen operasional kepolisian
secara rutin sesuai dengan mekanisme, yang
meliputi: kompetensi SDM, Anggaran, sarpras
dan sismet.
b) Mengoptimalkan Kerma dengan BNSP. Dengan
kegiatan penysusunan rencana program berupa
Kapolres menginstruksikan Kabagsumda dalam
Menyusun rencana peningkatan kompetensi personil
Siwas untuk diikutsertakan dalam pelatihan di BNSP
(Badan Nasional Sertifikasi Profesi).

3) Jangka Panjang (12 Bulan)


a) Meningkatkan ekspektasi masyarakat agar Polri
professional. Dengan kegiatan :
32

(1) Kapolres mengarahkan Kasiwas untuk


menginventarisir peran dan fungsi Siwas dalam
melakukan pengawasan
(2) Kapolres mengarahkan Kasiwas untuk
merumuskan dan melaksanakan SOP monitoring
Siwas dan penilaian kinerja personel yang
melaksanakan operasi kepolisian.
(3) Kapolres melakukan rapat kerja dengan DPRD
dan perwakilan Ombudsman yang ada di kota
Fakfak untuk dapat bersinergi dengan Siwas.
(4) Kapolres mengarahkan Kasiwas untuk menyusun
SOP kerjasama Siwas dengan Ombudsman.
b) Mengoptimalkan komitmen Kapolres meningkatkan
pengawasan melekat. Dengan Kegiatan :
(1) Kapolres mengarahkan Kabagsumda untuk
membuat perencanaan dalam penguatan secara
kualitas dan kuantitas personel Siwas, antara
lain:
(a) Penguatan secara kuantitas personel Siwas
yang dilakukan dengan pemenuhan DSP
maupun jenjang kepangkatannya.
(b) Penguatan kualitas personel Siwas melalui
peningkatan kapabilitas aspek
pengetahuan, keterampilan dan sikap.
c) Mengoptimalkan dukungan Pemerintah. Dengan
Kegiatan :
(1) Kapolres memberdayakan dukungan pemerintah
secara optimal dengan sasaran penguatan fungsi
Siwas Polres Fakfak, antara lain :
(a) Kapolres mengarahkan Kasiwas untuk
menyusun rencana kebutuhan anggaran
Siwas berbasis kinerja.
33

(b) Kapolres mengupayakan agar kebutuhan


anggaran Siwas dapat terpenuhi dan
terealisasi.
(c) Memerintahkan Kasiwas untuk membuka
call center sebagai akses pengawasan
eksternal terhadap pelaksanaan kegiatan
rutin kepolisian.
(d) Memerintahkan Kasiwas untuk melakukan
komunikasi, koordinasi dan kolaborasi
dalam melakukan pengawasan kegiatan
kepolisian bersama dengan pengawasan
eksternal seperti lembaga pengawasan
masyarakat, ombudsman maupun lembaga
pengawasan lainnya.
(e) Memerintahkan Kasiwas untuk
memberdayakan media massa sebagai
salah satu metode pengawasan kegiatan
rutin kepolisian di Polres Fakfak, dengan
mengamati pemberitaan media massa
terkait dengan kinerja personel Polres
Fakfak dalam melaksanakan kegiatan rutin
kepolisian.
34

BAB VII
PENUTUP

21. Simpulan
a. Kompetensi personel Siwas Polres Fakfak dalam melaksanakan
pengawasan masih perlu dioptimalkan karena berdasar pada
kuantitas dan kualitas masih kurang sesuai dengan kompetensi
Siwas. Berdasar pada kondisi tersebut perlu dilakukan upaya
melalui: pendidikan, pelatihan, pengawasan, memberikan
bimbingan dan arahan kepada personel, menumbuhkan dan
mendorong inisiatif dan inovasi personel Siwas dan memberikan
reward kepada personil Siwas yang melaksanakan tugas
melampaui target serta melakukan kerjasama bidang
pengawasan dengan lembaga pengawasan dalam peningkatan
kompetensi personel Siwas.
b. Metode yang diterapkan Siwas Polres Fakfak dalam
melaksanakan pengawasan masih perlu dioptimalkan, karena
berdasarkan pada kondisi faktual bahwa fungsi manajemen
meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengendalian belum diterapkan secara optimal. Oleh karenanya
perlu dilakukan optimalisasi melalui upaya: perencanaan
dilakukan dengan menentukan tahapan-tahapan pengawasan
pada prosedur penyidikan yang akan dilakukan;
pengorganisasian dilakukan terhadap personel pengemban
fungsi pengawasan penyidikan yang ditunjuk sesuai
kompetensinya melalui seleksi terhadap pengawas sesuai
bidangnya, membuat SOP pengawasan dan pemberdayaan
teknologi informasi.

22. Rekomendasi
a. Diusulkan kepada kapolda Up. Karo SDM, agar fungsi Siwas
dapat ditingkatkan menjadi Kabagwas untuk mempermudah dan

34
35

kesetaraan dengan objek pengawasan serta monitoring yang


akan dilaksanakan Seksi pengawasan (Siwas) di tingkat KOD.
b. Diusulkan kepada kapolda Up. Karo SDM, untuk meningkatkan
pelaksanaan tugas Siwas di tingkat KOD, agar
mempertimbangkan aspek kompetensi personel yang akan
ditempatkan pada bagian Siwas dengan melakukan metode
penilaian 3600. Dalam artian penilaian tersebut diberikan oleh
atasan langsung, rekan kerja yang setara, dan personel yang
menjadi bawahan.
c. Mengusulkan kepada Kapolda up Irwasda agar dapat melakukan
pelatihan personel khusus Akreditor Walprof sehingga
mempermudah pelaksanaan pemeriksaan sidang disiplin.
36

DAFTAR PUSTAKA

BUKU-BUKU
Adji Indriyanto Seno, Prof., Dr., S.H., M.H. “Antara Kebijakan Publik” (Publiek
Beleid, Azas Perbuatan Melawan Hukum Materiel dalam Prespektif
Tindak Pidana Korupsi di Indonesia)”Jakarta, 2007,
Gasti Lukita, Teori Kerjasama dan Persaingan Kelompok, Jakarta, Imadiklus,
2012.
George R. Terry, Principles of Management, Eighth Edition, alih bahasa oleh
Winardi, 1986, Asas-Asas Manajemen, Edisi Kedelapan, Bandung:
Penerbit Alumni, 1986.
Richard Robinson, Jhon A Pearce, Formulasi, Implementasi dan
pengendalian, Salemba Empat, Indonesia, 2008
Sudarmanto, Kinerja Pengembangan Kompetensi SDM.Pustaka:
Yogyakarta, 2009.
Rangkuti Freddy,SWOT Balanced Scorecard, Jakarta, PT Gramedia
Pustaka Utama, , 2002.

PERATURAN DAN PER UU


Undang-undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia
Undang-undang No. 8 tahun 1981 tentang KUHAP
Perkap No. 1 tahun 2019 tentang Sistem, Manajemen dan standar
Keberhasilan Operasional Polri
Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah
Peraturan Kapolri No. 18 Tahun 2011 tentang Pengawasan dan
Pemeriksaan Rutin di Lingkungan Polri
Peraturan Kapolri No. 2 Tahun 2012 tentang Tata Cara Penanganan
Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Polri
Peraturan Kapolri No. 2 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Polri
37

Peraturan Kapolri No. 6 Tahun 2014 tentang Pengawasan dan Pemeriksaan


Khusus di Lingkungan Polri.
Peraturan Kapolri No. Pol 22 tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan
Tata Kerja Polri pada Tingkat Polda. SOTK Polri
Perkap No. 14 Tahun 2012 tentang Manajemen Penyidikan Tindak Pidana.

REFERENSI LAIN
Departemen Pendidikan dan Kebudayan , Kamus Besar bahasa Indonesia ,
balai Pustaka, hlm. 374
http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_menyimpang.
http://ms.wikipedia.org/wiki/Profesionalisme.
38
39
40

ANALITICAL HIERARCHY PROCESS


INTERNAL FACTORS ANALISYS SUMMARY

KEKUATAN
A B C D E A B C D E BOBOT RATING SKOR BOBOT
A 1 7 / 8 6 / 7 6 / 8 7 / 8 1,000 0,875 0,857 0,750 0,875 0,087 7 0,609

B 8 / 7 1 6 / 7 7 / 8 7 / 6 1,143 1,000 0,857 0,875 1,167 0,099 7 0,693

C 7 / 6 7 / 6 1 7 / 6 8 / 7 1,167 1,167 1,000 1,167 1,143 0,112 7 0,784

D 8 / 6 8 / 7 6 / 7 1 8 / 7 1,333 1,143 0,857 1,000 1,143 0,108 8 0,864

E 8 / 7 6 / 7 7 / 8 7 / 8 1 1,143 0,857 0,875 0,875 1,000 0,094 6 0,564


0,5 3,514

KELEMAHAN
A B C D E A B C D E SKOR RATING SKOR BOBOT
A 1 4 / 3 4 / 3 3 / 2 2 / 3 1,000 1,333 1,333 1,500 0,667 0,111 3 0,333

B 3 / 4 1 2 / 4 2 / 3 2 / 3 0,750 1,000 0,667 0,667 0,667 0,070 3 0,210

C 3 / 4 4 / 2 1 4 / 3 3 / 2 0,750 2,000 1,000 1,333 1,500 0,120 2 0,240

D 2 / 3 3 / 2 3 / 4 1 4 / 3 0,667 1,500 0,750 1,000 1,333 0,097 4 0,388

E 3 / 2 3 / 2 2 / 3 3 / 4 1 1,500 1,500 0,667 0,750 1,000 0,101 4 0,404

0,5 1,575
41

ANALITICAL HIERARCHY PROCESS


EXTERNAL FACTORS ANALISYS SUMMARY

PELUANG
A B C D E A B C D E BOBOT RATING SKOR BOBOT
A 1 7 / 8 8 / 7 6 / 8 8 / 6 1,000 0,875 1,143 0,750 1,333 0,100 7 0,700

B 8 / 7 1 8 / 7 7 / 8 7 / 6 1,143 1,000 1,143 0,875 1,167 0,105 6 0,630

C 7 / 8 7 / 8 1 7 / 8 7 / 8 0,875 0,875 1,000 0,875 0,875 0,090 8 0,720

D 8 / 6 8 / 7 8 / 7 1 8 / 7 1,333 1,143 1,143 1,000 1,143 0,114 6 0,684

E 6 / 8 6 / 7 8 / 7 7 / 8 1 0,750 0,857 1,143 0,875 1,000 0,091 8 0,728


0,5 3,462

ANCAMAN
A B C D E A B C D E SKOR RATING SKOR BOBOT
A 1 2 / 4 2 / 3 2 / 4 3 / 4 1,000 0,500 0,667 0,500 0,750 0,064 3 0,192
B 4 / 2 1 4 / 2 3 / 2 4 / 3 2,000 1,000 2,000 1,500 1,333 0,145 3 0,435
C 3 / 2 2 / 4 1 4 / 3 3 / 4 1,500 0,500 1,000 1,333 0,750 0,091 4 0,364
D 4 / 2 2 / 3 3 / 4 1 2 / 3 2,000 0,667 0,750 1,000 0,667 0,090 3 0,270
E 4 / 3 3 / 4 4 / 3 3 / 2 1 1,333 0,750 1,333 1,500 1,000 0,110 3 0,330
0,5 1,591
42

ANALITICAL HIERARCHY PROCESS


SUMMARY FACTORS ANALISYS STRATEGY
A B C D E F G H I J SKOR RATING SKOR BOBOT

A 1 5 / 7 5 / 7 7 / 8 7 / 5 6 / 5 7 / 5 7 / 6 8 / 6 6 / 7 0,102 3 0,306
B 7 / 5 1 3 / 5 4 / 5 6 / 7 6 / 4 5 /6 4 / 6 2 / 3 3 / 6 0,085 2 0,170
C 7 / 5 5 / 3 1 7 / 5 6 / 4 7 / 8 8 / 6 6 /4 7 / 5 4 / 7 0,119 6 0,714
D 8 / 7 5 / 4 5 / 7 1 5 / 4 5 / 7 6 / 7 7 / 5 6 /4 4 / 6 0,099 7 0,693
E 5 / 7 7 / 6 4 / 6 4 / 5 1 5 / 6 7 / 6 6 / 8 6 / 7 5 /6 0,085 3 0,255
F 5 / 6 4 / 6 8 / 7 7 / 5 6 / 5 1 5 / 6 6 / 4 5 / 3 4 / 6 0,104 3 0,312
G 5 / 7 6 /5 6 / 8 7 / 6 6 / 7 6 / 5 1 4 / 3 5 / 3 6 / 7 0,102 8 0,816
H 6 / 7 6 / 4 4 /6 5 / 7 8 / 6 4 / 6 3 / 4 1 7 / 5 3 / 5 0,088 6 0,528
I 6 / 8 3 / 2 5 / 7 4 /6 7 / 6 3 / 5 3 / 5 5 / 7 1 4 / 5 0,081 4 0,324
J 7 / 6 6 / 3 7 / 4 6 / 4 6 / 5 6 / 4 7 / 6 5 / 3 5 / 4 1 0,137 7 0,959
1,002

Keterangan :
nilai penentu (n)
= 0,959 - 0,17 / 3 = 0,263
Jangka Pendek = 0,263 + 0,17 = 0,433 0,170 sampai dengan 0,433 adalah jangka pendek
Jangka Sedang = 0,263 + 0,433 = 0,696 0,443 sampai dengan 0,696 adalah jangka sedang
Jangka Panjang = 0,263 + 0,696 = 0,959 0,706 sampai dengan 0,959 adalah jangka panjang
43
44

Anda mungkin juga menyukai