DISUSUN OLEH:
NIZHAM TSAUBAN FUDHAIL
19 206
D/23
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL .................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ v
I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
A. Umum ...................................................................................................... 1
B. Dasar ....................................................................................................... 1
II. MAKSUD DAN TUJUAN ............................................................................... 2
A. Maksud .................................................................................................... 2
B. Tujuan ..................................................................................................... 2
III. POKOK BAHASAN ....................................................................................... 3
A. Pengertian Penggunaan Sumber Daya Manusia.................................... 2
B. Penempatan Lulusan Pendidikan Inspektur Polisi ................................. 3
1. Lulusan AKPOL ................................................................................ 3
2. Lulusan SIPSS ................................................................................. 3
3. Lulusan SETUKPA ........................................................................... 4
C. Pembinaan Karier Perwira ...................................................................... 4
D. Pola Dasar Pembinaan Karir Perwira Polri ............................................. 5
1. Periode Pengembangan Profesional Kepolisian (Pama) ................. 5
2. Periode Pengembangan Manajerial Kepolisian (Pamen)................. 5
3. Periode Politis Strategis (Pati) .......................................................... 5
E. Kepangkatan ........................................................................................... 6
F. Macam-macam Kepangkatan ................................................................. 6
G. Macam-macam Kenaikan Pangkat ......................................................... 9
H. Kala Waktu Kenaikan Pangkat ............................................................... 10
I. Prinsip Administrasi Kenaikan Pangkat .................................................. 11
J. Golongan Kepangkatan .......................................................................... 11
K. Dasar-dasar Kenaikan Pangkat .............................................................. 12
L. Tataran Kenaikan Pangkat ..................................................................... 14
M. Tata Cara Penilaian Kinerja dengan Sistem Manajemen Kinerja .......... 15
N. Pelaksanaan Penilaian ........................................................................... 15
O. Masa Dinas dan Masa Dinas Surut ........................................................ 18
IV. PENUTUP ..................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA
ii
PENDAHULUAN
A. Umum
Kepolisian Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat Polri
merupakan alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan
ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan,
pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka
terpeliharanya keamanan dalam negeri. (Perkap No. 2 Tahun 2018)
Peran tersebut di atas diharapkan dapat berjalan sebagaimana
mestinya sehingga apa yang menjadi tujuan Polri dapat tewujud dengan baik.
Adapun tujuan Polri tersebut adalah untuk mewujudkan keamanan dalam
negeri yang meliputi terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat,
tertib dan tegaknya hukum, terselenggaranya perlindungan, pengayoman,
dan pelayanan kepada masyarakat, serta terbinanya ketenteraman
masyarakat dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia.
Tujuan Polri bukanlah sesuatu yang mudah untuk diwujudkan karena
itu, diperlukan adanya sumber daya manusia (SDM) yang berkualifikasi dan
berintegritas dalam menjalankan tugas yang diamanatkan negara
sebagaimana tertuang di dalam Pasal 13 tentang tugas pokok dan Pasal 14
tentang tugas-tugas lainnya. Untuk itu, sistem pembinaan SDM Polri harus
dilakukan dengan sebaik-baiknya pada semua siklus sumber daya manusia
mulai dari penerimaan, pendidikan, pengunaan, perawatan, dan pengakhiran.
B. Dasar
Tulisan ini akan mendasari beberapa peraturan perundangan yang
mengatur Polri khususnya terkait dengan penggunaan. Adapun peraturan
perundangan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara
Republik Indonesia.
2. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 2 Tahun
2018 tentang Penilaian Kinerja Anggota Polri dengan Sistem Manajemen
Kinerja
3. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 3 Tahun
2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara
Republik Indonesia.
4. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2016 tentang Sistem Pembinaan Karir Anggota Kepolisian Negara
Republik Indonesia.
1
sehingga diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dalam
pengambilan kebijakan selanjutnya.
2
d. mendorong organisasi untuk mengkaji kebijakan dan pelaksanaan yang
terkait dengan penyediaan, seleksi, pendidikan, latihan, penempatan,
pengembangan karir, dan lain-lain
e. memacu semua pimpinan untuk mampu mengembangkan motivasi dan
dedikasi SDM dibawahnya
BAB 2
1. Pengertian Penyediaan Sumber Daya Manusia
Pengertian penyediaan adalah segala kegiatan yang dilakukan untuk proses
seseorang warga negara menjadi anggota Polri sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan dan meliputi pengumuman, pendaftaran, pemeriksaan, pendidikan
pertama dan pengangkatan menjadi anggota polri.
5
Filosofi pendidikan Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah; mahir, terpuji
dan patuh hukum.
a. Mahir yaitu hasil didik yang memiliki penguasaan koqnitif, afektif dan dan
psikomotorik secara integrative dalam rangka pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi Polri;.
b. Terpuji yaitu hasil didik yang memiliki etika moral yang terpuji yang
tercermin dalam perilaku didasari ketaqwaan, kesusilaan, hati nurani,
integritas, kejujuran dan penghayatannilai-nilai Pancasila, Tribrata dan
Catur Prasetya;
c. Patuh Hukum yaitu hasil didik yang memiliki pengetahuan, pemahaman
dan penghayatan serta mampu melaksanakan ketentuan hukumyang
berlaku dengan penuh keikhlasan serta mampu memberikan keteladanan
kepatuhan hukum dan senantiasa memiliki kesadaran tinggi untuk tidak
melakukan pelanggaran hokum; dan
d. Unggul yaitu hasil didik yang memiliki pengetahuan , ketrampilan dan
sikap lebih baik dari yang lain.
3. Dasar Pendidikan Polri
Pendidikan Kepolisian Negara Republik Indonesia mengacu pada sistem
pendidikan nasional dan berdasarkan Pancasila, UUD 45, serta filosofi
pendidikan Kepolisian Negara Republik Indonesia.
7. Jenjang Pendidikan
Jenjang pendidikan Kepolisian Negara Republik Indonesia terdiri dari :
a. Pendidikan Pembentukan.
b. Pendidikan Pengembangan
1) Pengembangan Umum
2) Pengembangan Spesialis
8. Jenis Pendidikan
Jenis pendidikan Kepolisian Negara Republik Indonesia merupakan pendidikan
kedinasan yang meliputi :
a. Pendidikan Akademik yaitu pendidikan yang diarahkan terutama pada
penguasaan ilmu pengetahuan, meliputi Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian yang
bersifat sains.
b. Pendidikan vokasi yaitu pendidikan yang diarahkan terutama pada
kesiapan penerangan keahlian tertentu yang meliputi : Pendidikan Brigadir
(Sebrip/Sepa), Pendidikan Inspektur (Akpol/PPSS), Sekolah Lanjutan Brigadir
(Selabrip/Secapa), dan Sekolah Lanjutan Inspektur (selains/Selapa), serta
Pendidikan lain yang berorientasi teknologi kepolisian.
c. Pendidikan profesi yaitu pendidikan yang diarahkan untuk mencapai
kompetensi profesi tertentu yang meliputi Sekolah Staf dan Pimpinan Kopolisian
7
Negara Republik Indonesia (Sespim) serta pendidikan lain yang berorientasi
keahlian.
BAB4
Penugasan/Penempatan Lulusan Pendidikan Inspektur Polisi
1. Lulusan Akpol
a. Ranking kelulusan sebagai dasar utama pertimbangan penempatan
daerah tugas dan disesuaikan dengan kebutuhan organisasi.
b. Penugasan sejak pangkat Ipda-AKBP sesuai dengan kejuruan yang
dimiliki dan tidak dibenarkan berpindah ke kejuruan lain, kecuali
apabila tenaganya dibutuhkan untuk penugasan pada Lemdik Polri,
maka perwira tersebut dapat dimutasikan ke Lemdik Polri sesuai
kebutuhan Organisasi.
c. Penugasan pertama diarahkan pada kota / wilayah yang memiliki
ancaman gangguan kamtibmas yang cukup tinggi bukan pada daerah
yang sama sekali tidak memiliki gangguan kamtibmas. Dari tempat
penugasan tersebut diharapkan akan memberikan pengalaman yang
cukup bagi para perwira untuk dasar pengembangan selanjutnya.
d. Jabatan pertama sebagai tempat memberikan pengalaman tugas
operasional yang sekaligus dapat mengemban 5 (lima) fungsi utama
operasional Kepolisian adalah jabatan Ka SPK (Sentra Pelayanan
Kepolisian).
e. Jangka waktu penugasan dalam jabatan sebagai Ka SPK sekurang-
kurangnya 6 bulan dan selama-lamanya 1 tahun.
f. Selama penugasan sebagai Ka SPK, Ka Satuan organisasi wajib
memberikan bimbingan kepada para Perwira agar yang bersangkutan
dapat memahami benar tentang tugas-tugas Polisi Umum.
2. Lulusan PPSS/SIPSS
a. Daerah penugasan sesuai dengan daerah asal pendaftaran Perwira
atau disesuaikan dengan kebutuhan organisasi.
b. Penugasan pertama adalah tugas-tugas Kepolisian umum sebaga Ka
SPK dan sebagai dasar utama bidang penugasan selanjutnya adalah
kesarjanaan/ disiplin ilmu yang dimiliki.
8
c. Selama berpangkat Pama, penugasan pada tugas-tugas Kepolisian
umum diarahkan pada jabatan operasional ditingkat Polsek / Polres
sesuai kebutuhan organisasi.
d. Kasat Organisasi wajib memberikan penilaian dan pengamatan
terhadap sifat dan bakatnya, bagi mereka yang memiliki kemampuan
manajerial dicatat dalam data pribadi / CB untuk diarahkan menduduki
jabatan dalam rangka kaderisasi pimpinan di bidang keahliannya.
3. Lulusan Setukpa
a. Penempatan Perwira lulusan Setukpa pada prinsipnya dikembalikan
kedaearah asal pengiriman kecuali terdapat hal-hal yang bersifat
khusus dan disesuaikan dengan kebutuhan organisasi.
b. Penugasan pertama diarahkan sebagai Ka SPK atau sesuai kejuruan
pada fungsi teknis Kepolisian Operasional di tingkat Polsek/Polres yang
dimiliki sekaligus diarahkan sebagai pimpinan teknis pada lapis depan.
c. Khusus anggota Brimob, Pol Air, Udara, Satwa, Pa Sandi yang lulus
pendidikan setukpa penugasannya diutamakan dikembalikan ke bidang
tugas sesuai keahliannya.
d. Jangka waktu penugasan pada jabatan sesuai kebutuhan organisasi.
e. Kasat organisasi wajib memberikan penilaian dan pengamatan
terhadap sifat dan bakatnya, guna dijadikan bahan pertimbangan
dalam menentukan bidang tugasnya disamping pertimbangan atas
pengalaman tugas dan keahliannya saat pangkat Bintara.
C. Kepangkatan
D. Macam-macam kepangkatan
H. Golongan Kepangkatan
Adalah kepangkatan dilingkungan Polri yang disusun menurut ketentuan
yang berlaku dan secara garis besar menjadi 5 (lima) golongan, yaitu;
1. Golongan Perwira Tinggi (Pati), terdiri dari :
a) Jenderal Polisi (Jendral Pol)
b) Komisaris Jenderal Polisi (Komjen Pol)
c) Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol)
12
d) Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen Pol)
1. Setiap kenaikan pangkat adalah selektif relatif pada pangkat rendah dan
menjadi semakin berat untuk pangkat tinggi.
2. Ukuran utama kenaikan pangkat adalah potensi dan prestasi kerja serta
sikap perilaku hidup. Sedang faktor lain merupakan ukuran tambahan.
3. Ukuran utama kenaikan pangkat dalam satu tahun behubungan erat
dengan piramid perwira yang harus memenuhi jabatan sesuai dengan
kebutuhan organisasi.
4. Kepada seorang yang tidak mampu untuk naik pangkat lagi diberikan
kesempatan yang luas untuk meninggalkan dinas (pensiun).
a. Faktor kinerja/ Key result (KRA) adalah jenis kegiatan yang penting yang
merupakan rangkaian pokok-pokok tugas dan cakupan tanggung jawab suatu
jabatan pegawai.
b. Indikator kinerja/ Key performance indikator (KPI) adalah penjabaran tugas
dan cakupan tanggung jawab dari faktor kinerja.
N. Pelaksanaan Penilaian
Dalam penilaian kinerja dengan sistem SMK terdapat 2 (dua) faktor yang harus
dipenuhi, yaitu :
a. Faktor generik (FG) adalah faktor penilaian yang diperlakukan sama untuk
golongan Brigadir sampai dengan Pati sesuai tanggung jawabnya, yang meliputi
10 (sepuluh) aspek.
1) Aspek kepemimpinan.
2) Jaringan sosial.
3) Komunikasi.
4) Pengendalian emosi.
5) Agen perubahan.
6) Integritas.
7) Empati.
8) Pengelolaan administrasi.
9) Kreatifitas.
10) Kemandirian.
Pelaksanaan penilaian dalam penilaian kinerja dengan sitem SMK dimulai dari
beberapa tahap, yaitu dari tahap perencanaan sampai dengan evaluasi serta
banding.
15
4) PP menjelaskan secara detail tugas pokok PYD berdasarkan dokumen
uraian jabatan yang berlaku dan pedoman standar kinerja.
d. Banding.
1) Pegawai berhak mengajukan banding atas penilaian yang telah dilakukan
dengan tidak menandatangani formulir rekap penilaian kinerja.
2) Selambat-lambatnya satu minggu PYD mengajukan formulir isian banding
kepada Atasan Pejabat Penilai (APP).
3) APP memanggil PP/ rekan kerja dan PYD untuk mengklarifikasi penilaian.
4) Apabila hasil klarifikasi penilaian kinerja ditemukan perbedaan, maka APP
memutuskan memberikan penilaian akhir dan bersifat final.
Masa Dinas
Masa Dinas (MD) adalah perhitungan masa bakti sejak diangkat menjadi anggota
Polri sampai dengan pangkat terakhir yang tidak terputus-putus. Masa dinas
terbagi dua, yaitu;
16
a. Masa Dinas Perwira (MDP) adalah masa dinas seorang perwira dihitung
sejak diangkat menjadi perwira sampai dengan pangkat terakhir.
b. Masa Dinas Dalam Pangkat (MDDP) adalah waktu atau lamanya
seseorang menyandang pangkat terakhir, baik bagi tamtama, bintara maupun
perwira.
Bagi Ipda dan Bripda yang pada waktu mendaftar sebagai calon anggota Polri
menggunakan ijazah sarjana/diploma, maka pada saat diangkat menjadi anggota
Polri diberikan masa dinas surut.
a. Bagi Ipda lulusan Diktuk AKPOL diberikan masa dinas surut dengan
ketentuan sebagai berikut:
1) Yang menggunakan ijazah S2/S1 Profesi diberikan masa dinas surut 3
(tiga) tahun.
2) Yang menggunakan ijazah S1/D4 diberikan masa dinas surut 2 (dua)
tahun.
3) Yang menggunakan ijazah D3 diberikan masa dinas surut 1 (satu) tahun.
b. Bagi Ipda lulusan Diktuk PPSS diberikan masa dinas surut dengan
ketentuan sebagai berikut:
1) Yang menggunakan ijazah S3 diberikan masa dinas surut 3 (tiga) tahun.
2) Yang menggunakan ijazah S2/S1 Profesi diberikan masa dinas surut 2
(dua) tahun.
3) Yang menggunakan ijazah S1/D4 diberikan masa dinas surut 1 (satu)
tahun.
c. Bagi Bripda lulusan Diktuk Brigadir Polisi diberikan masa dinas surut
dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Yang menggunakan ijazah S1/D4 diberikan masa dinas surut 3 (tiga)
tahun.
2) Yang menggunakan ijazah D3 diberikan masa dinas surut 2 (dua) tahun.
IV. PENUTUP
Demikian tugas ini dibuat sebagaimana mestinya dan selanjutnya diserahkan
kepada dosen pengampu mata kuliah Pembinaan SDM untuk dijadikan sebagai
bahan dalam melakukan atau mengambil nilai Taruna.
17
18
DAFTAR PUSTAKA
19