Anda di halaman 1dari 78

PELATIHAN

PENGADMINISTRASIAN DAN PERLENGKAPAN


PENGAMANAN

MODUL
IDENTIFIKASI SARANA PENGAMANAN

Penulis:

Bayu Irsahara, A.Md.IP.,S.Sos,M.Si

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


HUKUM DAN HAM
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2019

i
Hak Cipta © Pada : BPSDM Hukum dan HAM
Edisi Tahun 2019

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia


Republik Indonesia
Jl. HR. Rasuna Said kav 6-7 Kuningan, Jakarta
Selatan,
DKI Jakarta, Indonesia-12940

Identifikasi Sarana Pengamanan

Jakarta – BPSDM-2019
… hlm: 15 x 21 cm

ISBN: xxx – xxxx – xx – x

ii
KATA SAMBUTAN
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat
rahmat dan karunia-Nya modul Pelatihan Pengadministrasi
dan Perlengkapan Keamanan bagi Petugas Pemasyarakatan
berjudul “Identifikasi Sarana Pengamanan” telah
terselesaikan. Modul ini disusun untuk membekali para
peserta pelatihan dan pembaca agar mengetahui dan
memahami salah satu tugas dan fungsi pemasyarakatan.
Modul “Identifikasi Sarana Pengamanan” merupakan
strategi pendokumentasian pengetahuan tacit yang menjadi
bagian dari aset intelektual organisasi. Langkah ini dilakukan
untuk memberikan sumber–sumber pengetahuan yang dapat
disebarluaskan sekaligus dipindahtempatkan atau direplikasi
guna meningkatkan kinerja individu maupun organisasi.
Keberadaan modul “Identifikasi Sarana Pengamanan” dapat
mendukung proses pembelajaran mandiri, pengayaan materi
pelatihan dan peningkatan kemampuan organisasi dalam
konteks pengembangan kompetensi yang terintegrasi
(Corporate University) dengan pengembangan karir.
Modul “Identifikasi Sarana Pengamanan” pada artinya
dapat menjadi sumber belajar guna memenuhi hak dan
kewajiban pengembangan kompetensi paling sedikit 20 Jam
Pelajaran (JP) dalam 1 tahun bagi setiap pegawai. Hal ini
sebagai implementasi amanat Peraturan Pemerintah Nomor
17 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Aparatur Sipil
Negara (ASN).
Dalam kesempatan ini, kami atas nama Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi
Manusia menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua
pihak atas dukungan dan kontribusinya dalam penyelesaian
modul ini. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna
meningkatkan kualitas pelatihan ini. Semoga modul ini dapat
memberikan kontribusi positif bagi para pembacanya dan para
pegawai di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia.
Selamat Membaca. Salam Pembelajar.

Depok, 13 Oktober 2020


Kepala Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia
Hukum dan Hak Asasi Manusia,

Dr. Asep Kurnia


KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa, karena atas kehendak dan perkenan-Nya masih
diberikan kesempatan untuk melaksanakan amanah dalam
rangka penyusunan modul dan bahan ajar Identifikasi Sarana
Pengamanan pada Pelatihan Pengadministrasi dan
Perlengkapan Keamanan bagi Petugas Pemasyarakatan.
Pemasyarakatan adalah kegiatan untuk melakukan
pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan berdasarkan
sistem, kelembagaan, dan cara pembinaan yang merupakan
bagian akhir dari sistem pemidanaan dalam tata peradilan
pidana. Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) dan Rumah
Tahanan Negara (RUTAN) sebagai ujung tombak pelaksanaan
sistem pemasyarakatan, harus didukung oleh Petugas
Pemasyarakatan yang memiliki kemampuan dan kompetensi
yang memadai dalam melaksanakan tugas pembinaan
terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan.
Sebagaimana Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Nomor 42 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan
Pelatihan Teknis Pemasyarakatan, salah satu upaya untuk
meningkatkan kemampuan dan kompetensi Petugas
Pemasyarakatan perlu dibekali dengan menyelenggarakan
pelatihan teknis pemasyarakatan. Oleh karena itu dipandang
perlu untuk menyusun modul sebagai bahan ajar pada
pelatihan dimaksud. Penyusunan modul secara teknis
penulisan mengacu pada Peraturan Kepala Lembaga
Administrasi Negara Nomor 5 Tahun 2009 tentang Pedoman
Penulisan Modul Pendidikan dan Pelatihan, dan subtansi modul
sesuai dengan kondisi dan ketentuan yang berlaku.
Demikian modul Identifikasi Sarana Pengamanan
disusun, dengan harapan modul ini dapat bermanfaat serta
meningkatkan kompetensi bagi petugas pemasyarakatan
dalam pelatihan dan saat melaksanakn tugas.

Depok, 7 Oktober 2020


Kepala Pusat Pengembangan Diklat
Teknis dan Kepemimpinan,

Hantor Situmorang
NIP 196703171992031001
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................... .......................... v


BAB I PENDAHULUAN .......................................... 1
A. Latar Belakang........................................ 1
B. Deskripsi Singkat............................... ..... 2
C. Tujuan Belajar.......... .............................. 2
D. Indikator Hasil Belajar............................. 2
E. Materi Pokok..................................... ...... 3
F. Manfaat..................................... .............. 3
G. Petunjuk Belajar.......................... ............ 3

BAB II RUANG LINGKUP PENCEGAHAN


GANGGUAN KEAMANAN DAN KETERTIBAN
5
A. Pemeriksaan pintu masuk... ................... 5
B. Penjagaa.......................... ...................... 6
C. Pengawalan........................ .................... 6
D. Penggeledahan............................. ......... 7
E. Inspeksi.................................... .............. 8
F. Kontrol............................ ........................ 8
G. Kegiatan intelijen .......................... ......... 9
H. Pengendalian
peralatan.................................. .............. 10
I. Pengawasan
komunikasi................................ ............. 11
J. Pengendalian
lingkungan....................................... ....... 11
K. Penguncian............................................. 12
L. Penempatan dalam rangka
pengamanan................................... ....... 13
M. Investigasi dan reka
ulang............................. ......................... 14
N. Tindakan
pengamanan................................... ....... 15
O. Latihan ………………………………........ 15
P. Rangkuman………………………….. ...... 16
Q. Evaluasi……………………. .................... 16
R. Umpan Balik dan Tindak lanjut.............. 16
BAB III IDENTIFIKASI SARANA PENGAMANAN .... 17
A. Identifikasi sarana pengamanan Lalu lintas
orang…………… .................................... 17
A.1. Pintu gerbang Halaman............ ...... 18
A.2. Pintu Gerbang Utama...................... 18
A.3. Pintu Pengamanan Utama.............. 19
A.4. Pos Blok................................... ....... 20
A.5. Lingkungan Blok Hunian........... ...... 20
A.6. Ruang Kunjungan.............. ............. 21
B. Identifikasi sarana pengamanan Steril
Area……… ............................................. 21
B.1. Ruang Kontrol……… ...................... 21
B.2. Pos Atas……………………… ......... 22
B.3. Brandgang…………………………... 22
C. Area Lain yang ditentukan………… ....... 23
D. Latihan ................................................... 24
E. Rangkuman........................................ 24
F. Evaluasi............................................. 25
G. Umpan Balik dan Tindak
Lanjut.................................................. .... 25
BAB IV PENUTUP .................................................... 25
A. Rangkuman ............................................ 26
B. Tindak lanjut .......................................... 27

DAFTAR PUSTAKA .................................................. 28


DAFTAR GAMBAR......................................... ........... 29
DAFTAR TABEL........................................................ 30

GLOSARIUM..............................................................31
KUNCI JAWABAN ..................................................... 32
BAB I
PENDAHULUAN

Selamat datang dalam Pelatihan Teknis


pengadministrasian dan perlengkapan pengamanan
“Idetifikasi sarana pengamanan”. Dalam hal ini sangatlah
penting bagi petugas pengamanan pada Lapas/Rutan
untuk dapat mendeskripsikan dan mengidentifikasikan
sarana pengamanan berdasarkan ruang lingkup
pencegahan guna mengantisipasi terjadinya gangguan
keamanan dan ketertiban di Lapas/Rutan. Sebagai
bagian dari pelatihan, maka modul ini akan
mendeskripsikan kepada para peserta tentang
identifikasi sarana pengamanan berdasarkan ruang
lingkup pencegahan agar kinerja petugas pengamanan
dapat lebih optimal dan efektif.

A. Latar Belakang
Pemasyarakatan sebagai suatu sistem merupakan
suatu tatanan mengenai arah dan batas serta cara
pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan
berdasarkan Pancasila yang dilaksanakan secara
i
terpadu antara pembina, yang dibina, dan
masyarakat untuk meningkatkan kualitas Warga
Binaan Pemasyarakatan agar menyadari kesalahan,
memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana
sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan
masyarakat, dapat aktif berperan dalam
pembangunan, dan dapat hidup secara wajar
sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab.
Dalam penyelenggaraan pemasyarakatan tentunya
tidak dapat dipisahkan dari sistem keamanan itu
sendiri , yang mana sistem keamanan pada
dasarnya merupakan suatu kegiatan untuk
mewujudkan kehidupan dan penghidupan yang
teratur, aman dan tentram. Upaya ini dilakukan
dengan terencana, terarah dan sistematis sehingga
dapat menjamin terselenggaranya kegiatan
perawatan tahanan dan pembinaan Warga Binaan
Pemasyarakatan dalam rangka pencapaian tujuan
Pemasyarakatan. Untuk menjamin tercapainya
tujuan Pemasyarakatan dibutuhkan situasi dan
kondisi yang aman dan tertib sehingga perlu
dilakukan langkah-langkah pencegahan gangguan
2
keamanan dan ketertiban dengan cara
melaksanakan tugas pokok dan fungsi keamanan
dan ketertiban di seluruh jajaran Pemasyarakatan.
Sebagai upaya mewujudkan situasi dan kondisi yang
aman dan tertib, maka perlu didukung oleh sarana
dan prasarana keamanan sebagai bentuk dukungan
operasional dalam rangka upaya pencegahan
terhadap gangguan keamanan dan ketertiban di UPT
Pemasyarakatan.

B. Deskripsi Singkat
Berbicara mengenai keamanan di UPT
Pemasyarakatan tidak terlepas dari dukungan
berbagai hal, salah satunya adalah dukungan
operasional dibidang sarana dan prasarana
keamanan. Sarana keamanan menjadi sangat
penting manakala sumber daya manusia yang
terbatas serta kualitasnya yang masih jauh dari
unsur ideal.
Sarana keamanan di UPT Pemasyarakatan idealnya
perlu dilakukan inventarisasi dan identifikasi,
sehingga dengan adanya hal tersebut maka
3
diharapkan penggunaan sarana dan prasarana
keamanan di UPT Pemasyarakatan menjadi tepat
guna dan bermanfaat.
Sejalan dengan hal tersebut, sebagai upaya dalam
rangka memberikan pengetahuan mengenai
penggunaan dan identifikasi sarana keamanan
terhadap petugas pemasyarakatan maka perlu
disusun suatu panduan atau modul pembelajaran
agar petugas pemasyarakatan dapat memahami
serta mengetahui jenis, penggunaan dan
kelengkapan sarana keamanan yang ada di tiap-tiap
bagian atau tugasnya masing-masing.

C. Tujuan Belajar
Dengan mempelajari modul identifikasi sarana
pengamanan, diharapkan peserta dapat
mendeskripsikan dan mengidentifikasi sarana
pengamanan yang ada di Lapas dan Rutan.

D. Indikator Hasil Belajar


1. Peserta mampu mendeskripsikan wilayah mana
saja yang menjadi bagian dari ruang lingkup
4
pencegahan gangguan keamanan dan ketertiban
di Lapas dan Rutan;
2. Peserta mampu mengidentifikasikan sarana
pengamanan sesuai dengan fungsinya.

E. Materi Pokok
Dalam modul identifikasi sarana Pengamanan,
terdapat materi pokok yang menjadi dasar dalam
pembelajaran antara lain:
1. Ruang lingkup pencegahan dalam rangka
mencegah terjadinya gangguan kamtib
2. Identifikasi sarana Pengamanan
a. Identifikasi sarana pengamanan lalu lintas
orang;
b. Identifikasi sarana pengamanan area steril;
c. Identifikasi sarana pengamanan lainnya;

F. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dengan mempelajari
modul ini adalah:

5
1. Peserta diklat dapat mendeskripsikan bagian yang
menjadi ruang lingkup pencegahan gangguan
keamanan dan ketertiban.
2. Peserta diklat dapat mengidentifikasikan sarana
pengamanan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

G. Petunjuk Belajar
Dalam proses pembelajaran Modul Identifikasi
sarana pengamanan, untuk mencapai tujuan
pembelajaran secara baik, peserta disarankan
mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1. Bacalah secara cermat, dan pahami indikator hasil
belajar atau tujuan pembelajaran yang tertulis
pada setiap awal bab, karena indikator belajar
memberikan tujuan dan arah. Indikator belajar
menetapkan apa yang harus Anda capai.
2. Mempelajari setiap bab secara berurutan, mulai
dari Bab I sampai dengan Bab IV.
3. Laksanakan secara sungguh-sungguh dan tuntas
setiap tugas pada akhir bab (Latihan).
4. Anda disarankan mempelajari bahan-bahan dari
sumber lain, seperti yang tertera pada Daftar
6
Pustaka pada akhir modul ini, dan jangan segan-
segan bertanya kepada siapa saja yang
mempunyai kompetensi dalam identifikasi sarana
pengamanan.

Baiklah, selamat belajar, semoga Anda sukses


menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang
diuraikan dalam modul pelatihan ini, sebagai upaya
untuk meningkatkan tugas-tugas pengamanan
secara baik.

7
BAB II
RUANG LINGKUP PENCEGAHAN GANGGUAN
KEAMANAN DAN KETERTIBAN

Setelah mempelajari Bab ini, peserta diklat dapat


mendeskripsikan mengenai ruanglingkup pencegahan
guna mengantisipasi gangguan keamanan dan
ketertiban di UPT Pemasyarakatan

Pencegahan gangguan keamanan dan ketertiban di UPT


Pemasyarakatan sangat diperlukan dalam mendukung
situasi dan kondisi kondusif di UPT Pemasyarakatan,
dalam mendukung upaya tersebut berikut yang
termasuk dalam ruang lingkup pencegahan antara lain :

A. PEMERIKSAAN PINTU MASUK


Pemeriksaan terhadap pintu masuk sebagaimana
merupakan pemeriksaan administrasi yang dilakukan
terhadap orang yang akan memasuki halaman Lapas
atau Rutan, dalam melakukan pemeriksaan, yang
bertugas melakukan pemeriksaan adalah petugas
pengamanan, yang mana petugas pengamanan
sendiri adalah petugas pemasyarakatan yang
8
melaksanakan tugas pengamanan baik di dalam
maupun di luar Lapas atau Rutan.

Gambar .1
B. PENJAGAAN
Penjagaan adalah suatu bentuk kegiatan
pengamanan orang dan fasilitas guna mencegah
gangguan keamanan dan ketertiban, dalam
melaksanakan tugas penjagaan dilakukan oleh regu
pengamanan.
Penjagaan di lapas dan rutan sendiri terbagi menjadi
beberapa bagian antara lain :
a. pintu gerbang halaman;
b. pintu gerbang utama;
9
c. pintu Pengamanan utama;
d. ruang kunjungan;
e. lingkungan blok hunian;
f. blok hunian;
g. pos menara atas;
h. area lainnya yang ditetapkan oleh Kepala Lapas
atau Rutan.

Gambar .2

10
Gambar .3
C. PENGAWALAN
Pengawalan adalah kegiatan penjagaan,
pengawasan, perlindungan narapidana dan tahanan
yang berada di dalam dan/atau diluar Lapas yang
melakukan aktifitas atau keperluan tertentu sesuai
ketentuan.
Pengawalan sendiri dilakukan terhadap Narapidana
atau Tahanan pada saat yang bersangkutan :
a. izin luar biasa;
b. cuti mengunjungi keluarga;
c. asimilasi;
11
d. proses peradilan;
e. pemindahan;
f. perawatan medis di luar Lapas atau Rutan; dan
g. kebutuhan lainnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangundangan.
Dalam melakukan pengawalan terhadap narapidana
dan tahanan dilakukan oleh satuan pengamanan
yang merupakan unit yang memiliki tugas
melakukan pencegahan, penindakan,
penanggulangan dan pemulihan gangguan
keamanan dan ketertiban di Lapas dan Rutan atas
seijin Karutan atau Kalapas

D. PENGGELEDAHAN
Penggeledahan adalah kegiatan pemeriksaan
terhadap orang, barang ataupun tempat yang diduga
dapat menimbulkan gangguan keamanan dan
ketertiban.
Penggeledahan sendiri terbagi atas beberapa
kategori antara lain :
a. Penggeledahan badan;
b. Penggeledahan barang;
12
c. Penggeledahan sel;
d. Penggeledahan area; dan/atau
e. Penggeledahan kendaraan.
Adapun petugas yang melakukan pengeledahan
meliputi :
a. anggota Satuan Pengamanan dan pegawai yang
ditunjuk;
b. satuan tugas keamanan dan ketertiban dari
Divisi Pemasyarakatan pada Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
atau
c. satuan tugas keamanan dan ketertiban dari
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.

Gambar. 4

13
Gambar. 5
Gambar. 4

Gambar. 6
Gambar. 4

14
E. INSPEKSI
Inspeksi adalah pemeriksaan secara langsung
sehubungan dengan pelaksanaan pengamanan yang
diatur dalam peraturan perundang-undangan.
Inspeksi dilakukan dilakukan terhadap pelaksanaan
prosedur Pengamanan di Lapas atau Rutan dan
dalam melakukan inspeksi dapat dilakukan secara
insidentil oleh petugas pemasyarakatan yang
ditunjuk oleh Kepala Lapas atau Rutan.

15
Gambar. 7
Gambar. 4

Gambar. 8
Gambar. 5

F. KONTROL
16
Kontrol adalah serangkaian kegiatan pemeriksaan
dan pengendalian secara seksama terhadap sasaran
pelaksanaan tugas pengamanan, kontrol sendiri
dilakukan secara rutin dan yang berkewajiban
melakukan kontrol adalah oleh Kepala atau Wakil
Kepala Regu Pengamanan. Adapun beberapa hal
yang perlu dilakukan kontrol antara lain :
a. pintu gerbang halaman;
b. pintu gerbang utama;
c. pintu pengamanan utama;
d. ruang kunjungan;
e. lingkungan blok hunian;
f. blok hunian;
g. menara atas;
h. pagar dalam dan luar;
i. kantor;
j. steril area;
k. Pengamanan area lainnya yang ditetapkan oleh
Kepala Lapas atau Rutan.

17
Gambar. 9
Gambar. 5

18
Gambar. 10
Gambar. 5
G. KEGIATAN INTELIJEN
Intelijen adalah pengetahuan, organisasi, dan
kegiatan yang terkait dengan perumusan kebijakan,
strategi dan pengambilan keputusan berdasarkan
analisis dari informasi dan fakta yang terkumpul
melalui metode kerja untuk pendeteksian dan
peringatan dini dalam rangka pencegahan,

19
penangkalan dan penanggulangan setiap ancaman
terhadap keamanan Negara, kegiatan intelijen
sendiri dilakukan dalam rangka mendukung
pelaksanaan Pengamanan di dalam maupun di luar
Lapas atau Rutan terhadap potensi timbulnya
Gangguan Keamanan dan Ketertiban.
Adapun kegiatan intelijen meliputi :
a. pengumpulan informasi;
b. pengelolaan informasi; dan
c. pertukaran informasi.
yang mana kegiatan intelijen itu sendiri dilakukan
oleh pejabat yang ditunjuk pada Direktorat Jenderal
Pemasyarakatan, Divisi Pemasyarakatan, dan Lapas
atau Rutan.

20
Gambar. 12
Gambar. 5

Gambar. 11
Gambar. 5

21
H. PENGENDALIAN PERALATAN
Pengendalian peralatan sendiri dilakukan dengan
mengelola seluruh sarana Pengamanan dan sarana
lain yang dapat menyebabkan timbulnya Gangguan
Keamanan dan Ketertiban, yang dimaksud dengan
sarana pengamanan itu sendiri meliputi :
a. senjata api;
b. peralatan huru hara;
c. kunci dan gembok;
d. peralatan komunikasi;
e. ruang kontrol;
f. alat pemadam kebakaran; dan
g. kendaraan.
Sementara yang dimaksud dengan sarana
keamanan lainnya yang secara tidak langsung juga
dapat berdampak terhadap keamanan antara lain:
a. peralatan kantor;
b. peralatan bengkel kerja;
c. peralatan dapur; dan
d. peralatan kebersihan.
Dalam melakukan pengendalian sarana
pengamanan yang berwenang melakukan hal
22
tersebut adalah Kepala kesatuan Pengamanan serta
petugas pada bagiannya masing-masing dan
melaporkan hasil pengendalian kepada Kepala
Satuan Pengamanan

23
Gambar. 13
Gambar. 5

Gambar. 14
Gambar. 5

24
I. PENGAWASAN KOMUNIKASI
Pengawasan Komunikasi dilakukan dalam rangka
mengawasi, mencatat, meneliti, dan membatasi
kegiatan komunikasi Narapidana dan Tahanan
dengan dunia luar, adapun petugas yang berwenang
melakukan pengawasan komunikasi adalah Kepala
Kesatuan Pengamanan.

25
Gambar. 15
Gambar. 5

Gambar. 16 26
Gambar. 5
J. PENGENDALIAN LINGKUNGAN
Pengendalian lingkungan dilakukan dalam rangka
untuk memastikan keamanan dan ketertiban di steril
area dan lalu lintas orang di Lapas atau Rutan.
Dalam melakukan pengendalian di steril area ada
beberapa hal yang menjadi perhatian antara lain :
a. melarang mendirikan bangunan dan;
b. melarang melakukan aktivitas lain tanpa seizin
Kepala Lapas dan Rutan.
Selain itu juga dalam melakukan pengendalian
terhadap lalu lintas orang di Lapas atau Rutan,
beberapa hal yang perlu menjadi perhatian antara
lain :
a. membatasi gerak Narapidana dan Tahanan;
b. membatasi area kegiatan Narapidana dan
Tahanan
dan petugas yang berwenang melakukan
pengendalian lingkungan adalah Kepala Kesatuan
Pengamanan.

27
Gambar. 17
Gambar. 5

Gambar. 18
Gambar. 5
K. PENGUNCIAN
Pengunian dilakukan oleh regu pengamanan dalam
rangka untuk menjaga keamanan dan ketertiban
Lapas atau Rutan.
28
Pengunian sendiri dilakukan terhadap:
a. pintu gerbang halaman;
b. pintu gerbang utama;
c. pintu Pengamanan utama;
d. kamar hunian;
e. lingkungan blok hunian;
f. blok hunian; dan
g. ruang kantor.

Gambar. 19 Gambar. 20
Gambar. 5 Gambar. 5
L. PENEMPATAN DALAM RANGKA PENGAMANAN
Penempatan dalam rangka pengamanan dilakukan
oleh Kepala Kesatuan Pengamanan atas seijin
Kalapas atau karutan yang dimaksudkan dalam

29
rangka untuk mencegah Gangguan Keamanan dan
Ketertiban yang meliputi:
a. pelanggaran disiplin;
b. pelarian;
c. terancam jiwanya;
d. membahayakan jiwa orang lain;
e. memiliki potensi mengembangkan jaringan
kejahatan; dan
f. mengancam stabilitas keamanan Negara.
Dalam melakukan penempatan terhadap tahanan
atau narapidana guna mencegah gangguan
keamanan dan ketertiban dilakukan melalui
beberapa cara antara lain :
a. sel tutupan sunyi;
b. sel isolasi; dan
c. blok hunian khusus

30
Gambar. 21
Gambar. 5

Gambar. 22
Gambar. 5

31
M. INVESTIGASI DAN REKA ULANG
Investigasi dan reka ulang dilakukan oleh Petugas
Pemasyarakatan yang ditunjuk oleh Kepala Lapas
atau Kepala Rutan dalam rangka untuk mencari
sebab dan alasan terjadinya Gangguan Keamanan
dan Ketertiban.
Dalam melakukan investigasi dan reka ulang ,
Kepala Lapas atau Kepala Rutan dapat melakukan
kerjasama dengan instansi terkait guna mengetahui
sebab dan alasan terjadinya gangguan keamanan
dan ketertiban.

Gambar. 23
Gambar. 5
32
Gambar. 24
Gambar. 5

N. TINDAKAN PENGAMANAN
Tindakan pengamanan dilakukan dalam rangka
untuk menghentikan, meminimalisir, dan melokalisir
Gangguan Keamanan dan Ketertiban disuatu lapas
atau rutan.
Penindakan dapat dilakukan pada saat terdapat
kejadian seperti :
a. perkelahian perorangan dan massal;
b. penyerangan terhadap petugas;
c. percobaan pelarian;
d. pelarian;
e. percobaan bunuh diri;
33
f. bunuh diri;
g. keracunan massal atau wabah penyakit; dan
h. pelanggaran tata tertib lainnya.
Selain itu dalam hal melakukan penindakan, petugas
pemasyarakatan wajib memperhatikan penggunaan
kekuatan berkelanjutan, kekuatan berkelanjutan
sendiri dapat dilakukan antara lain meliputi :
a. kehadiran petugas Lapas atau Rutan;
b. perintah lisan;
c. kekuatan fisik teknik ringan;
d. kekuatan fisik teknik keras dan melumpuhkan;
dan
e. kekuatan yang dapat mematikan.

34
Gambar. 25
Gambar. 5

Gambar. 26
Gambar. 5

35
O. Latihan
Untuk lebih memantapkan pengetahuan saudara
mengenai ruang lingkup pencegahan gangguan
kamtib di UPT Pemasyarakatan, cobalah latihan
dibawah ini .
1. Berdasarkan ruang lingkup pencegahan yang
telah dijelaskan diatas, diskusikan dalam
kelompok saudara wilayah mana saja yang
masuk dalam wilayah lalu lintas orang?
2. Khusus untuk unit kerja saudara, wilayah mana
saja yang dibutuhkan terkait dengan sarana
keamanan.jelaskan?

P. Rangkuman
Pencegahan merupakan salah satu upaya dalam
rangka meminimalisir potensi terjadinya gangguan
keamanan dan ketertiban di UPT Pemasyarakatan,
dalam melakukan upaya pencegahan perlu
mengetahui hal-hal apa saja yang masuk dalam
kategori pencegahan, serta sarana pendukungnya
sehingga diharapkan dengan mengetahui ruang
lingkup pencegahan, petugas pengamanan dapat
36
melakukan identifikasi sarana pengamanan guna
mendukung pencegahan terhadap potensi gangguan
keamanan dan ketertiban yang mungkin terjadi di
UPT Pemasyarakatan.

Q. Evaluasi
Dalam rangka menambah pegetahuan saudara ,
maka perlu dilakukan evaluasi :
1. Jelaskan bentuk-bentuk pencegahan gangguan
kamtib?
2. Uraikan wilayah mana saja yang ada didalam
Lapas atau Rutan yang termasuk dalam wilayah
steril area?

R. Umpan balik dan tindak lanjut


Sebagai umpan balik apakah anda memiliki
gambaran yang baik dan memadai mengenai ruang
lingkup pencegahan gangguan keamanan dan
ketertiban, jawablah pertanyaan dibawah ini :
a. Jelaskan bagian yang termasuk didalam ruang
lingkup pencegahan gangguan keamanan dan
ketertiban;
37
b. Seberapa jauh saudara mengetahui ruang lingkup
pencegahan gangguan keamanan dan ketertiban;

38
BAB III
IDENTIFIKASI SARANA PENGAMANAN

Setelah mempelajari Bab ini, peserta diklat dapat mengidentifikasi


sarana pengamanan dalam mendukung pelaksanaan tugas di UPT
Pemasyarakatan

Sebagaimana yang tertuang didalam Peraturan


Menteri Hukum dan HAM No.33 Tahun 2015
tentang Peraturan Pengamanan pada Lapas /Rutan
disebutkan bahwa yang dimaksud sarana
pengamanan meliputi :
a. senjata api;
b. peralatan huru hara;
c. kunci dan gembok;
d. peralatan komunikasi;
e. ruang kontrol;
Gambar. 27
f. alat pemadam kebakaran; dan
Gambar. 5
g. kendaraan.
G
Serta sarana keamanan lainnya meliputi:
a. peralatan kantor;
b. peralatan bengkel kerja;
c. peralatan dapur; dan

17
d. peralatan kebersihan.
Berdasarkan hal tersebut, dalam upaya mendukung
pencegahan terhadap gangguan keamanan dan
ketertiban di UPT Pemasyarakatan, kemudian perlu
dilakukan identifikasi sarana pengamanan, agar
penggunaan sarana pengamanan menjadi tepat
sasaran, berikut identifikasi sarana pengamanan
yang terbagi menjadi 3 hal antara lain :

A. Identifikasi Sarana Pengamanan Lalu Lintas


Orang
Terdapat beberapa wilayah yang masuk dalam
lalu intas orang di Lapas /Rutan antara lain:

1. Pintu Gerbang Halaman


Pintu gerbang halaman merupakan pintu
pertama yang menjadi lalu lintas keluar
masuknya orang kedalam Lapas/Rutan,
untuk itu perlu dilakukan identifikasi sarana
pengamanan guna mencegah potensi

18
gangguan kamtib. Berikut hasil identifikasi
sarana pengamanan yang wajib di penuhi
di pintu gerbang halaman antara lain :
Tabel.1

JENIS
NO PERLENGKAPAN JML SATUAN
1 Hand Metal Detector 2 Buah
2 Buku Laporan 1 Buah
Kamera CCTV (digital &
3 Infrared) 5 Unit
4 Alat Komunikasi (HT) 2 Unit
5 Jam 1 Buah
Lampu darurat
6 (Emergency Lamp) 2 Buah
7 Senter 2 Buah
8 Daftar Telepon Penting 1 Buah
9 Inspection Mirror 2 Unit
10 Payung 2 Buah
11 Jas Hujan 2 Buah
12 Sepatu boot 2 Buah

19
2. Pintu gerbang Utama (Wasrik)
Hasil identifikasi sarana pengamanan yang
wajib dipenuhi di pengamanan pintu
gerbang utama (wasrik) antara lain :
Tabel 2

JENIS PERLENGKAPAN JML Satuan


Hand Metal Detector 2 Buah
Buku laporan 1 Buah
Borgol tangan 2 Set
Tongkat “T” 1 Set
Kamera CCTV (digital & Unit
Infrared) 2
Monitor CCTV 1 Unit
Alat Komunikasi (HT) 2 Unit
Alat Pemadam Api Ringan Unit
(APAR) 1

20
3. Pintu pengamanan utama (P2U)
Hasil identifikasi sarana pengamanan
yang wajib dipenuhi di pintu
pengamanan utama (P2U) antara lain:

JENIS
NO PERLENGKAPAN JML SATUAN
Lemari penyimpanan
1 senjata api 1 Buah
2 Senjata api genggam 2 Pucuk
3 Amunisi 2 Magazine
Peralatan Pengendalian
4 Huru Hara 10 Stel

Metal detector (through


5 gateway) 1 Set
6 Hand Metal Detector 2 Buah
7 Borgol tangan 5 Set
Loker penitipan
8 HP/barang 2 Unit
9 Kamera CCTV (digital & 1 Unit

21
Infrared)
10 Monitor CCTV 1 Unit
11 X-ray sensor 1 Unit
12 Alat Komunikasi (HT) 2 Unit
Alat Pemadam Api
13 Ringan (APAR) 1 Unit
Alat kelengkapan
14 identifikasi 1 Set
tamu/pengunjung
15 Jam 1 Buah
Lampu darurat
16 (Emergency Lamp) 4 Buah
17 Senter 4 Buah
18 Intercom 1 Unit
Papan kontrol lalu lintas
19 penghuni 1 Buah
Papan
20 instruksi/pengumuman 1 Buah
21 Ruang penggeledahan 2 Bilik

22
3. Pos Blok
Hasil identifikasi sarana pengamanan
yang wajib dipenuhi di pengamanan di
pos blok antara lain:
Tabel.4
NO JENIS PERLENGKAPAN JML SATUAN
Rompi dan sarung tangan anti
1 sajam 1 Set
2 Tongkat “T” atau Tongkat Rotan 1 Set
3 Kamera CCTV (digital & Infrared) 4 Unit
4 Alat Komunikasi (HT) 2 Unit
Alat Pemadam Api Ringan
5 (APAR) 1 Unt
6 Jam dinding 1 Buah

4. Lingkungan Blok Hunian


Hasil identifikasi sarana pengamanan
yang wajib dipenuhi di lingkungan Blok
Hunian antara lain:

23
Tabel. 5
NO JENIS PERLENGKAPAN JML SATUAN
1 Rompi dan sarung tangan anti sajam 1 Set
2 Tongkat “T” 1 Set
3 Kamera CCTV (digital & Infrared) 1 Unit
4 Alat Komunikasi (HT) 2 Unit
5 Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 1 Unit
6 Jam 1 Buah
7 Lampu darurat (Emergency Lamp) 4 Buah
8 Senter 4 Buah
9 Papan kontrol lalu lintas penghuni 1 Buah
10 Papan instruksi/pengumuman 1 Buah
11 Buku Laporan dan inventaris 1 Buah
12 Denah evakuasi di Blok Hunian 1 Buah
13 Kotak P3K 1 Unit
14 Lonceng 1 Buah
15 Monitor SDP (display) 1 Set
16 Pengeras suara 1 Buah
17 Payung 2 Buah
18 Jas hujan 2 Buah
19 Sepatu boot 2 Buah

24
5. Ruang kunjungan
Hasil identifikasi sarana pengamanan
yang wajib dipenuhi di pengamanan di
ruang kunjungan antara lain:
Tabel. 6

NO JENIS PERLENGKAPAN JML SATUAN


1 Tongkat Pengamanan 4 Set
2 Semprotan merica 2 buah
3 Kamera CCTV (digital & Infrared) 4 Unit
4 Monitor CCTV 1 Unit
5 Alat Komunikasi (HT) 4 Unit
6 Intercom 1 Unit
7 Jam dinding 1 Buah
8 Peluit / bel 1 Buah
9 Stop watch 1 Buah
10 Kotak P3K 1 Buah
11 Monitor SDP 1 Unit

B. Identifikasi sarana pengamanan Steril Area

25
Terdapat beberapa wilayah yang masuk dalam
steril area di Lapas /Rutan antara lain:
1. Ruang Kontrol (ruang Karupam)
Hasil identifikasi sarana pengamanan yang
wajib dipenuhi di pengamanan ruang kontrol
antara lain:

2. Pos Atas
Hasil identifikasi sarana pengamanan yang
wajib dipenuhi di pengamanan Pos Atas
antara lain:

26
Tabel.7
NO JENIS PERLENGKAPAN JML SATUAN
1 Shot gun semi otomatis 1 Buah
2 Amunisi 3 Magazine
3 Kamera CCTV (digital & Infrared) 4 Unit
4 Alat Komunikasi (HT) 2 Unit
5 Jam dinding 1 Buah
6 Lampu darurat (Emergency Lamp) 1 Buah
7 Senter 1 Buah
8 Buku Laporan Jaga dan inventaris 1 Buah
9 Toilet 1 Unit
10 Lonceng 1 Unit
11 Lampu sorot 1 Unit
12 Jas hujan 1 Buah
13 Sepatu boot 1 Buah
14 Payung 1 Buah

3. Brandgang
Hasil identifikasi sarana pengamanan yang
wajib dipenuhi diarea brandgang antara lain:

27
Tabel. 8
NO JENIS PERLENGKAPAN JML SATUAN
1 Sensor gerak/deteksi 4 Buah
Unit
(menyesuaikanpola
2 Kamera CCTV (digital & Infrared) 4 bangunan)

C. Area lain yang ditentukan


Hasil identifikasi sarana pengamanan yang
wajib dipenuhi di area lain yang ditentukan
antara lain:
1. Ruang Bengkel kerja
Bengkel kerja merupakan salah satu area
steril yang perlu dilakukan pengamanan,
adapun hasil identifikasi sarana
pengamanan di ruang bengkel kerja
antara lain :

28
Tabel.9
NO JENIS PERLENGKAPAN JML SATUAN
Menyesuaikan pola
1 Kamera CCTV dan Infra red 4 bangunan
2 Alat pemadam api ringan Sesuai kebutuhan
Lampu darurat (Emergency
3 Lamp) 1 Sesuai kebutuhan
4 Alat Komunikasi (HT) 2 Sesuai kebutuhan
5 Kotak peralatan 1 Sesuai kebutuhan

2. Ruang Dapur
Ruang dapur juga merupakan salah satu
area steril yang perlu dilakukan
pengamanan, adapun hasil identifikasi
sarana pengamanan di ruang bengkel
kerja antara lain :

29
Tabel.10
NO JENIS PERLENGKAPAN JML SATUAN
Menyesuaikan pola
1 Kamera CCTV dan Infra red 4 bangunan
2 Alat pemadam api ringan 1 Sesuai kebutuhan
3 Lampu darurat (Emergency Lamp) 1 Sesuai kebutuhan
4 Alat Komunikasi (HT) 2 Sesuai kebutuhan
5 Gudang bahan makanan 1 Sesuai kebutuhan

3. Ruang Kantor
Ruang Kantor juga merupakan salah satu
area steril yang perlu dilakukan
pengamanan, adapun hasil identifikasi
sarana pengamanan di ruang kantor
antara lain :
Tabel. 11
NO JENIS PERLENGKAPAN JML SATUAN
Menyesuaikan pola
1 Kamera CCTV dan Infra red 4 bangunan
2 Alat pemadam api ringan Sesuai kebutuhan
3 Lampu darurat (Emergency 1 Sesuai kebutuhan

30
Lamp)
4 Alat Komunikasi (HT) 2 Sesuai kebutuhan
5 Genset 1 Sesuai kebutuhan

D. Latihan
Untuk lebih memantapkan pengetahuan
saudara mengenai identifikasi sarana
pengamanan dalam rangka pencegahan
gangguan kamtib di UPT Pemasyarakatan,
cobalah latihan dibawah ini.
1. Berdasarkan identifikasi sarana
pengamanan di Lapas/Rutan, diskusikan
dalam kelompok saudara sarana
pengamanan apa saja yang masuk dalam
wilayah area steril dan lalu lintas orang?
2. Khusus untuk unit kerja saudara, hal hal
apa saja yang perlu dilengkapi terkait
dengan sarana pengamanan, jelaskan?

31
E. Rangkuman
Sarana pengamanan merupakan salah satu
faktor yang mendukung dalam upaya
pencegahan terhadap potensi terjadinya
gangguan keamanan di Lapas dan Rutan,
sehingga diperlukan identifikasi sarana
pengamanan yang tepat, dalam
mengidentifikasi sarana pengamanan di UPT
Pemasyarakatan terbagi menjadi 2 kategori
yaitu identifikasi sarana pengamanan lalu lintas
orang dan identifikasi sarana pengamanan area
steril.
Dalam identifikasi sarana pengamanan lalu
lintas orang terbagi menjadi 6 (enam) kategori :

- Pintu gerbang halaman


- Pintu gerbang Utama
- Pintu pengamanan Utama
- Pos Blok
- Lingkungan Blok Hunian
- Ruang Kunjungan

32
Sedangkan Identifikasi sarana pengamanan
steril area terbagi menjadi :
- Ruang Kontrol (ruang Karupam)
- Pos Atas
- Brandgang
- Area lain yang ditentukan

F. Evaluasi
1. Jelaskan mengenai identifikasi sarana
pengamanan di UPT Pemasyarakatan?
2. Terangkan mengenai apa yang dimaksud
dengan identifikasi sarana pengamanan lalu
lintas orang?

G. Umpan balik
Sebagai umpan balik apakah anda memiliki
gambaran yang baik dan memadai mengenai
identifikasi sarana pengamanan, jawablah
pertanyaan dibawah ini :
1. Apakah waktu yang digunakan cukup untuk
pembelajaran peserta pelatihan dalam
penyampaian materi dalam modul?

33
2. Apakah materi dalam modul tersebut sudah
dapat dipelajari oleh peserta?

34
BAB IV
PENUTUP

A. Rangkuman
Sarana pengamanan merupakan salah satu
faktor pendukung didalam upaya
pencegahan terhadap gangguan keamanan
dan ketertiban, maka dari itu perlu dilakukan
identifikasi sarana pengamanan guna
memudahkan dalam pelaksanaan tugas
khususnya di bidang pengamanan, dengan
adanya identifikasi sarana pengamanan
yang baik diharapkan dapat mendukung
fungsi pencegahan secara optimal. Modul ini
merupakan salah satu alat atau metode
untuk memudahkan bagi peserta diklat untuk
memahami dan mendiskripsikan sarana
pengamanan yang seharusnya ada di
wilayah tertentu seperti wilayah
pengamanan lalu lintas orang dan wilayah
steril area. Berkenaan dengan hal tersebut
maka perlu dibuat modul identifikasi sarana

35
pengamanan sebagai upaya dalam rangka
panduan bagi petugas pengamanan untuk
lebih memudahkan dalam rangka
mengantisipasi gangguan keamanan dan
ketertiban di Lapas atau Rutan.
Modul ini berisi 2 pokok materi yaitu ruang
lingkup pencegahan gangguan kamtib dan
identifikasi sarana pengamanan, dimana
dalam ruang lingkup pencegahan gangguna
keamanan memuat wilayah mana saja yang
merupakan bagian dari pencegahan,
sehingga diharapkan dengan mengetahui
area pencegahan dimaksud, para peserta
dapat melaksanakan tugasnya dengan
benar. Sementara terkait dengan identifikasi
sarana pengamanan, berisi tentang
pembagian wilayah yang terbagi menjadi
bagian antara lain wilayah lalu lintas orang,
wilayah steril area dan wilayah area yang
ditentukan. Dengan adanya modul
identifikasi sarana pengamanan hasil yang
ingin dicapai adalah agar para peserta diklat

36
dapat mendeskripsikan serta
mengidentifikasi sarana pengamanan guna
mempermudah dalam pelaksanaan tugas
dan fungsi dibidang pengamanan.

B. Tindak lanjut
Dalam penulisan modul pelatihan ini, disadar
bahwa modul ini masih jauh dari unsur
sempurna, maka dari itu saran dan kritik
yang bersifat membangun akan sangat
bermanfaat bagi kami dalam rangka
penyempurnaan dan pengembangan modul
pelatihan ini lebih lanjut.
Besar harapan kami ,modul pelatihan ini
dapat bermanfaat bagi siapapun yang
membutuhkan, tertutam bagi petugas
pengamanan dalam melakukan identifikasi
sarana pengamanan di Lapas atau Rutan.

37
DAFTAR PUSTAKA

Peraturan

Undang-undang nomor 12 Tahun 1995


tentang Pemasyarakatan;
Peraturan Menteri Hukum dan HAM
Republik Indonesia nomor 33
Tahun 2015 tentang Peraturan
Pengamanan pada Lembaga
Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan
Negara;

Buku

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan,


Standar Pencegahan Gangguan
Keamanan dan Ketertiban Lapas
dan Rutan ( Jakarta: Ditjen
Pemasyarakatan, 2015);

38
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan,
Standar Penindakan Gangguan
Keamanan dan Ketertiban Lapas
dan Rutan ( Jakarta: Ditjen
Pemasyarakatan, 2015);

39
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
Gambar.1 Pemeriksaan Pintu masuk
5
Gambar.2 Penjagaan P2U
6
Gambar.3 Pemeriksaan P2U
6
Gambar.4 Penggeledahan Orang
7
Gambar.5 Penggeledahan Barang
7
Gambar.6 Penggeledahan Sel
7
Gambar.7 Inspeksi Menteri
8
Gambar.8 Inspeksi Ka.UPT
8
Gambar.9 Kontrol Pos Atas
9

40
Gambar.10 Kontrol Blok
9
Gambar.11 Investigasi kasus
10
Gambar.12 Konsultasi teknis Intelijen
10
Gambar.13 Pemeriksaan /Pengecekan Senjata
Api 11
Gambar.14 Pemeriksaan dan perawatan Senjata
Api 11
Gambar.15 Pengawasan Komunikasi Wartelsus
11
Gambar.16 Pengawasan komunikasi Wartelsus
11
Gambar.17 Pemeriksaan Steril area
12
Gambar.18 Pemeriksaan Brandgang
12
Gambar.19 Penguncian kamar Hunian dan Blok
13
Gambar.20 Pemeriksaan kunci gembok
13

41
Gambar.21 Penguncian sel isolasi
14
Gambar.22 Penguncian Blok Hunian Khusus
14
Gambar.23 Reka ulang kejadian penganiayaan
14
Gambar.24 Reka ulang kejadian pelarian
14
Gambar.25 Tindakan Pengamanan pagar
pembatas 15
Gambar.26 Tindakan Pengamanan Tembok
Brandgang 15
Gambar.27 Sarana keamanan PHH
17
Gambar.28 Sarana Keamanan Senjata Api
17

42
DAFTAR TABEL

Tabel
Halaman
Tabel.1 Identifikasi sarana Pengamanan pintu
Gerbang Halaman 18
Tabel.2 Identifikasi sarana Pengamanan pintu
Gerbang Utama 18
Tabel.3 Identifikasi sarana Pengamanan pintu
Pengamanan Utama 19
Tabel.4 Identifikasi sarana Pengamanan Pos
Blok 20
Tabel.5 Identifikasi sarana Pengamanan
Lingkungan Blok Hunian 20
Tabel. 6 Identifikasi sarana Pengamanan
Ruang Kunjungan 21
Tabel .7 Identifikasi sarana Pengamanan Pos
Atas 22
Tabel.8 Identifikasi sarana Pengamanan
Bandgang 22
Tabel.9 Identifikasi sarana Pengamanan
Ruang Bengkel Kerja 23

43
Tabel.10 Identifikasi sarana Pengamanan
Ruang Dapur 23
Table.11 Identifikasi sarana Pengamanan
Ruang Kantor 24

44
Glosarium
Nama Asing : Penjelasan

Kunci Jawaban Bab II


1. Yang termasuk ruang lingkup pencegahan
wilayah lalu Lintas orang adalah
a. Pintu gerbang halaman
b. Pintu gerbang Utama
c. Pintu Pengamanan Utama
d. Pos Blok
e. Lingkungan Blok Hunian
f. Ruang Kunjungan
2. Wilayah yang dibutuhkan terkait sarana
Pengamanan antara lain :
a. Wilayah Lalu Lintas Orang
b. Wilayah Steril Area
c. Wilayah Area lain yang ditentukan

Kunci Jawaban Bab III


1. Sarana pengamanan yang masuk dalam
wilayah area steril dan lalu lintas orang adalah

45
a. senjata api;
b. peralatan huru hara;
c. kunci dan gembok;
d. peralatan komunikasi;
e. ruang kontrol;
f. alat pemadam kebakaran; dan
g. kendaraan.
Serta sarana keamanan lainnya meliputi:
a. peralatan kantor;
b. peralatan bengkel kerja;
c. peralatan dapur; dan
d. peralatan kebersihan
2. Hal-hal yang perlu dilengkapi terkait sarana
pengamanan antara lain :
a. Wilayah Lalu Lintas Orang
b. Wilayah Area Steril
c. Wilayah lain yang telah ditentukan

46

Anda mungkin juga menyukai