Anda di halaman 1dari 9

Nama Kelompok

1. Vicky Mulya
2. Ardhani Priatna
TINJAUAN MANAJEMEN SEKURITI
A. Konsep Manajemen
Manajemen merupakan pengelola dan perawat sumber daya organisasi. Manajemen meliputi
keterampilan memutuskan,memecahkan masalah, menilai, cara melakukan komunikasi dan berhubungan
dengan sesamanya, keterampilan tekniks maupun taktis dan lain-lain.
Sistem manajemen mengandung variasi luas yang tergantung pada misi dan visi serta penekanan-
penekanan yang diinginkan oleh suatu perusahaan atau organisasi. Prinsip-prinsip manajemen sekuriti
suatu perusahaan atau organisasi sesungguhnya adalah manajemen orang-orangdidalamnya. Sumber daya
merupakan faktor paling penting dalam keberlangsungan hidup suatu organisasi.

Manajemen memiliki beberapa ciri-ciri, yaitu


a.Manajemen diarahkan untuk mencapai tujuan
b.Manajemen sebagai proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan,
pelaksanaan, pengarahan dan pengawasan, dan penganggaran
c.bersedianya sumber daya, manusia, material, dana dan sumber daya lainnya
d.Menggerakkan sumber daya tersebut secara efesien dan efektif
e.terdapat orang yang menggerakkan sumber daya tersebut
B. Konsep Sekuriti
Sekuriti merupakan penerapan metode dan prosedur yang digunakan untuk membuat hidup anda
aman terhadap kerentanan, ancaman, dan resiko. Sekuriti juga bagian dari kepolisian yang dibentuk
dengan tujuan dan bermaksud untuk membantu utgas dari kepolisian yang ada (Ian, 2006). Sekuriti
merupakan suatu satuan yang dibentuk oleh instansi pemerintah atau oleh badan swasta yang
berkecimpung dalam jasa pengamanan yang bertugas menjaga kondisi keamanan dan ketertiban di
lingkungan wilayah kerja agar keadaan tetap normal (Kevin William, 1975). Sekuriti yang berada di
bandara, mall, hotel, rumah sakit, dan tempat lainnya harus memiliki kemampuan untuk menjaga
keamaman dan ketertiban yang ada serta dibantu juga dengan peralatan yang memadai untuk
menjalankan tugasnya (Milton, 1988).

Fungsi dari sekuriti adalah melindungi dan mengamankan lingkungan atau kawasan kerja dari
setiap ganggungan keamanan dan ketertiban serta pelanggaran peraturan kerja lainnya. Dalam
melakukan tugasnya, sekuriti berperan sebagai pimpiman dalam bidang keamanan dalam perusahaan
tempat mereka bertugas, selain itu, tugas dari sekuriti adalah membantu kinerja dari polisi dalam
pembinaan keamanan dan ketertiban, terutama dalam bidang hulum dan security mindedness dalam
lingkungan kerja (Handoyo, 2003).
Security Management secara umum yaitu dapat melaksanakan Prosedur
Sistem Manajemen Pengamanan dalam membentuk Kerangka dasar bagi
perusahaan agar dapat mengelola aspek keamanan dan ketertiban dengan mengatur
dan pengendalikan potensi bahaya dan faktor resiko, guna mencapai perlindungan
keamanan karyawan, tamu dan masyarakat ; perlindungan mesin, alat, materi dan
harta benda perusahaan ; proses produksi yang aman, handal dan efersien,
perlindungan yang berkualitas dan lestari serta dapat diintregrasikan dalam sistem
Manajemen Perusahaan yang ada dan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan
dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan.
Jenis pengamanan yang dilakukan oleh sekuriti meliputi:

1. Pengamanan fisik 3. Pengamanan informasi


pengamanan fisik asset pengamanan semuainformasi perusahaan
organisasi perusahaan, instansi /organisasi yang tidak boleh diketahui oleh pihak
dan lain-lain. pengamanan fisik luar, baik berupa informasi lisan (rapat,
meliputi pengamanan gedung dan pembicaraan telepon), informasi tulisan
lingkungan, pintu gerbang, (dokumen-dokumen) ataupun yang berupa
pagar,kunci-kunci, CCTV, metal simbolsimbol (symbolistic), saat ini seiring
detektor, jendela dan lain-lain dengan kemajuan teknologi informasi seperti
komputer dan lain sebagainya.
2. Pengamanan personel
personil sekuriti berarti pengamanan terhadap seluruh
pegawai/pekerja didalam organisasi. Pada
pelaksanaannya dapat dipisahkan sebagai; Pertama,
melindungi pimpinan perusahaan dari gangguan
keamanan dan keselamatan seperti executive protection
dan body guards. Kedua, melindungi organisasi dari
kejahatan yang dilakukan oleh pegawai yang tidak jujur
seperti internal theft dan petit corruption.
c. Crime Prevention

Pencegahan kejahatan sebagai sistem dasar itu mengacu pada pencegahan


pertama, bukan pencegahan sekunder atau tersier. Hal ini dilakukan
sebelum kejahatan tersebut terjadi, atau berkaitan dengan lingkungan di
mana kejahatan tesebut terjadi, dan itu membuat penggunaan menggunakan
kontrol atas perilaku tersebut secara langsung maupun tidak langsung.

Program pencegahan kejahatan dapat didiskusikan pada beberapa


tingkatan:
1. keamanan fisik yang melibatkan pintu dan jendela. Hal ini dapat dilihat
sebagai pendekatan untuk merancang peralatan.
2. keamanan fisik pada tingkat pemanfaatan ruang kota yang lebih canggih.
Perencanaan bangunan apartemen, jalan-jalan, taman, bandara, terminal
bus, dll.
3. perencanaan sosial atau program pendidikan yang ditujukan untuk
korban potensial. Ini akan termasuk program identifikasi, program
pendamping, dan program pengawasan umum.
4. perencanaan fisik-sosial dengan penekanan pada ilmu pengetahuan dan
penelitian
D. Security Survey

Berdasarkan uraian lengkap dari Fennelly (2004:19), security


survey adalah pemeriksaan kritis dan analisis dari pabrik industri,
tempat bisnis, rumah, atau institusi publik atau privat untuk
memastikan status keamanan terbaru, mengidentifikasi kekurangan
atau kelebihan, menentukan pengamanan yang dibutuhkan, dan
membuat rekomendasi untuk meningkatkan keamanan secara
keseluruhan.

Penjelasan lengkap tentang security survey tidak jauh berbeda


dengan apa yang telah dijelaskan dalam crime prevention.
Perbedaannya hanyalah bahwa survey secara umum tidak menjadi
“tindakan”, hanya sekedar rekomendasi dasar untuk dilakukannya
tindakan tersebut.
E. Security awareness
Pada dasarnya, awareness (kesadaran) ditujukan pada pemberitahuan kepada publik maupun pegawai
tentang apa itu pencegahan kejahatan, bagaimana cara kerjanya, apa yang bisa diperbuat mereka,
kenapa mereka harus bertindak, dan layanan apa yang tersedia bagi mereka. Komponen dalam
awareness ini terdiri dari artikel koran, televisi, radio, dan lainnya. Informasi yang diberikan haruslah
sederhana dan berulang. Kampanye yang dilakukan, bila mungkin, haruslah berlanjut terus menerus,
setidaknya dalam jangka waktu yang teratur.

F. Executive Protection
Eksekutif perusahaan merupakan mereka yang menempati jabatan tertentu dalam perusahaan.
Mereka mendapatkan posisi penting dalam perusahaan sehingga apabila terjadi masalah dengan
eksekutif akan berdampak signifikan terhadap perusahaan. Misalnya penculikan, terorisme, dst. Oleh
karena itu dibutuhkan adanya proteksi yang khusus terhadap eksekutif atau disebut sebagai proteksi
eksekutif (Executive Protection). Banyaknya aktivitas khusus yang dilakukan oleh para eksekutif
memunculkan bentuk proteksi yang khusus juga terhadap mereka. Misalnya mengukur kerawanan
dari wilayah tempat eksekutif beraktivitas, pengamanan kendaraan pribadi, rumah tinggal dan kantor
tempat bekerja, dst
G. Internal Crime Control
Hampir setiap perusahaan menderita kerugian yang disebabkan oleh pencurian internal atau
internal theft. Internal Theft atau pencurian internal merupakan pencurian yang dilakukan
oleh orang yang menjadi bagian secara legal dari perusahaan, salah satunya yakni
karyawan perusahaan. Pencurian internal akan terjadi pada umumnya ketika ada tiga unsur
yang terpenuhi yakni: motif, hasrat, dan kesempatan. Barang-barang yang biasanya dicuri
dalam pencurian internal bermacam-macam, baik berupa uang, maupun aset perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai