RENCANA PENELITIAN
Oleh:
NIZHAM TSAUBAN FUDHAIL
19.206
AKADEMI KEPOLISIAN
SEMARANG
2022
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I PENDAHULUAN
1
2
Kabupaten Tegal, dan warga Tengger Barat Nomor 14, RT 3/7 Gajah
Mungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah. Kronologis terjadinya “Saat
itu, awalnya mahasiswa yang sedang kuliah memarkir kendaraannya di
halaman kampus.
Kemudian, Sabtu (19/9) sekitar pukul 13.30 lalu Aksi keduanya itu
terbongkar setelah tertangkapnya salah seorang pelaku Wahyudi saat
akan mencuri di depan Auditorium Kompleks Kampus Universitas
Negeri Semarang (Unnes).
Lalu, setelah dilakukan pengejaran, akhirnya kedua pelaku yang
ketakutan berhasil ditangkap oleh petugas. Saat penangkapan, para
pelaku sempat akan dihakimi oleh massa yang berada di lokasi
kejadian, kemudian diamankan pihak kepolisian.
Sementara, Kapolrestabes Kota Semarang, Kombes Polisi
Djihartono mengatakan, Belasan motor itu merupakan hasil dari aksi
mereka di komplek Universitas Negeri Semarang (Unnes) sebanyak 4
unit dan 11 unit motor di Universitas Diponegoro (Undip) Kota
Semarang.
Selain mengamankan pelaku, polisi juga berhasil menyita barang
bukti berupa sebuah kunci T modifikasi. Tiga unit motor curian yakni
Suzuki Satria fu H 4814 MY, Honda Vario H 2020 YW, Honda Supra H
2851 RQ, serta dua unit motor Vario H 2447 APG dan Yamaha RX King
H 5756 EZ yang digunakan pelaku, serta puluhan suku cadang yang
berasal dari motor curian. Karena aksi nekad yang diakukannya kedua
pelaku dijerat Pasal 363 KUHP dengan ancaman maksimal 7 tahun
penjara.
1. pencurian ternak;
2. pencurian “pada waktu ada kebakaran, letusan, banjir gempa bumi, atau
gempa laut, gunung
meletus, kapal karam, kapal terdampar, kecelakaan kereta api, huru-hara,
pemberontakan atau
bahaya perang;
Tabel 1.1
CT CI CC CT CI CC CT CI CC
Keterangan :
CT : Crime Total
9
CI : Crime Jakarta
CC : Crime Clearance
Berdasarkan tabel 1.1 di atas kita dapat melihat bahwa tindak pidana
Curanmor dari tahun ke tahun selalu menjadi tindak pidana yang cukup
banyak pada wilayah Kota Semarang dengan situasi tren kriminalitas
Curanmor tidak di imbangi dengan Crime Clearance sehingga perlu adanya
tindakan kepolisian berupa pencegahan terutama deteksi dini terhadap
Curanmor, agar angka tindak pidana tersebut bisa kita tekan. Akan tetapi
pada tahun 2021 di Crime Clearance menurun dari tahun sebelumnya yang
menjadi penyebab curanmor sebagai tindak pidana terbanyak.
Tabel 1.2
Data Kriminalitas Polrestabes Semarang
Berdasarkan tabel 1.2 diatas dapat kita lihat bahwa tindak pidana
pencurian kendaraan bermotor selalu menjadi tindak pidana tertinggi.
Berdasarkan data bagian operasi Polrestabes Kota Semarang pada tahun
2019 sejumlah 317 curanmor, pada tahun 2020 sejumlah 210 curanmor,
10
Semarang.
2. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi kontribusi yang
cukup berarti khususnya bagi kalangan aparat penegak hukum
dalam menentukan cara penanggulangan tindak pidana
pencurian sepeda motor milik mahasiswa di Kota Semarang yang
akan mendatang.
3. Hasil penelitian ini dapat digunakan agar masyarakat dapat
membantu dan mendukung Polri dalam mencegah dan
mengungkapkan tindak pidana Curanmor.
1.5 Sistematika
Sistematika penulisan rencana penelitian dengan judul “Optimalisasi
Peran Satuan Intelkam dalam deteksi dini untuk mencegah tindak pidana
pencurian sepeda motor milik mahasiswa di wilayah hukum Polrestabes
Semarang”, terdiri dari 3 (tiga) bab, untuk memberikan gambaran mengenai
penelitian ini maka diberikan rincian sebagai berikut.
Bab I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan latar belakang permasalahan, identifikasi
masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
dan sistematika penelitian.
Bab II TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Bab ini menjelaskan kepustakaan penelitian yang menjadi literatur
dalam penulisan ini, meliputi kepustakaan penelitian merupakan
penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini untuk
mengetahui apa yang dibahas dari penelitian sebelumnya, selanjutnya
kepustakaan konseptual menguraikan konsep-konsep serta teori-teori
yang relevan dengan permasalahan yang akan dibahas dan dilanjutkan
kerangka berpikir.
Bab III METODE PENELITIAN
Bab ini meliputi pendekatan dan jenis penelitian yang digunakan, fokus
penelitian, lokasi penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data,
validitas, realibilitas, teknik analisis data, dan jadwal penelitian.
14
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Tabel 2.1
Rangkuman Penelitan Terdahulu
PENELITI PERSAMAAN PERBEDAAN HASIL KEBARUAN
PENELITIAN
Prakoso, 1. Pendekatan 1. Tempat 1. 1.
G.R. (2017) yang penelitian di Memaksimalkan Pelaksanaan
digunakan wilayah hukum peran intelejen penelitian di
yaitu Polsek agar berjalan Polrestabes
pendekatan Purwokerto; optimal; Semarang
kualitatif;
2. Fokus pada 2. 2. Fokus
2. Metode penyelidikan Mengoptimalkan penelitian
yang dipakai intelijen 2019. sarana dan pada
analisis prasarana, pelaksanaan
deskriptif; jaringan deteksi dini
intelejen, dalam
17
5. Teknik
analisi ang
digunakan
18
yaitu
triangulasi,
reduksi data,
sajian data
dan
pengambilan
keputusan.
Ni Luh Putu 1. Pendekatan 1. Lokasi 1. 1.
Mega yang penelitian di Melaksanakan Pelaksanaan
Melinda digunakan wilayah hukum preemtif untuk penelitian di
(2016) yaitu Polres mempersempit Wilayah
pendekatan Lamongan; tingkat gerak Hukum
kualitatif; yang mengarah polrestabes
2.Fokus pada ke pencurian semarang
2. Metode optimalisasi
yang dipakai penggalangan 2.Melaksanakan 2. Fokus
analisis intelijen penggalangan Penelitian
deskriptif; keamanan; intelejen pada
terhadap pelaksanaan
3.Teknik 3. Bertujuan 18epend penggalanga
pengumpulan untuk penghambat n intelkam
data dengan melaksanakan dan pendukung wilayah
wawancara, keamanan sat intelkam hukum
pengamatan, polrestabes
dan telaah 3.Melaksanakan semarang
dokumen manajemen demi
yang sesuai mencegah
4. Fokus pada dengan tindak pidana
pelaksanaan perencanaan curanmor
Penggalangan
Intelijen
Keamanan
oleh fungsi
teknis intelijen;
5. Teknik
analisi ang
digunakan
yaitu
triangulasi,
reduksi data,
sajian data
dan
pengambilan
keputusan.
Sumber : Penelitian terdahulu, diolah oleh penulis
19
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
TINGGINYA JUMLAH
TINDAK PIDANA
xxxxx MILIK
CURANMOR
MAHASISWA
TEORI DAN KONSEP
1. KONSEP INTELIJEN
KEAMANAN
2. KONSEP PENCEGAHAN
KEJAHATAN
3. DETEKSI DINI
4. TEORI PERAN
FAKTOR-FAKTOR 5. TEORI CURANMOR
YANG 6. TEORI MANAJEMEN
MEMPENGARUHI DETEKSI
DINI OLEH SAT
INTELKAM 1. Undang-Undang No. 2 tahun
2002 Tentang Kepolisian
Republik Indonesia
2. Undang-Undang No. 17
Tahun 2011 Tentang Intelijen
Negara
3. Peraturan Kabaintelkam
Polri No. 1 Tahun 2013
Tentang Penyelidikan Intelijen
Polri
PENCEGAHAN PENCURIAN
KENDARAAN
BERMOTOR MILIK
MAHASISWA
BERKURANG
28
BAB III
METODE PENELITIAN
Prosedur, teknik serta alat yang digunakan dalam penelitian harus cocok
sumber data, serta dengan teknik apa data tersebut diperoleh dan di data
Penelitian yang dilakukan oleh penulis akan menjadi lebih terarah dan
harus terjun di lapangan. Oleh sebab itu, penelitian semacam ini disebut
baik itu yang berasal dari faktor internal maupun eksternal. Terkait oleh hal
30
tersebut, maka data yang diperoleh kan dipaparkan dalam bentuk uraian
dan aktifitas, namun tidak semua tempat, pelaku dan aktifitas dapat kita teliti
ruang lingkupnya dan batasan yang akan di teliti. Dalam hasil hal ini kita
sarana yang terlalu luas dan rumit, sehingga jika di ilustrasikan kita tidak
menjadi data primer dan data sekunder, data primer diperoleh langsung dari
data ini dicatat melalui wawancara yang diperoleh dari peneliti. Dalam
sebagai berikut:
memberikan data ke pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat
33
data bahan tambahan yang berasal dari sumber tertulis dapat dibagi atas
sumber buku dan majalah ilmiah, sumber dari arsip, dokumen pribadi dan
dokumen resmi.
terjadi di Semarang
Intel dasar.
Semarang
strata satu (S-1) terapan kepolisian taruna akademi kepolisian (2017 : 18).
a. Wawancara
tatap muka secara langsung dan menggunakan teknik tanya jawab antara
b. Pengamatan
yang diamati.
c. Telaah Dokumen
2012:82).
35
penelitian ini.
keabsahan data atau biasa disebut keabsahan data didasarkan pada empat
yang ada.
cross cek data dengan menggunakan tiga hal yaitu metode, sumber data,
data
Sugiyono, 2007 : 244) bahwa analisis data adalah proses mencari dan
tentang upaya deteksi dini atau tindak pidana satuan intelkam dalam
atau alur tahapannya adalah reduksi data, sajian data, dan penarikan
kesimpulan.
a. Reduksi data
data yang muncul dari catatan tertulis di lapangan (Milles dan Huberman,
1992 : 16). Dengan adanya reduksi data, maka peneliti dapat melakukan
pengamatan.
b. Sajian Data
menyeluruh. Atas dasar inilah peneliti melakukan sajian data, yaitu dengan
tegas dan memiliki dasar yang kuat maka kesimpulan sementara harus di
Tabel 3.1
Analisis Metode Penelitian
NO. ASPEK METODE PENELITIAN
1 Pendekatan Penelitian Metode Kualitatif
2 Jenis Penelitian Deskriptif Analisis
3 Fokus Penelitian Optimalisasi Peran Satuan Intelkam
dengan upaya deteksi dini guna
mencegah tindak pidana pencurian
motor
4 Lokasi Penelitian Kota Semarang
5 Sumber Penelitian Primer dan Sekunder
6 Teknik Pengumpulan Data Pengamatan, Wawancara, Studi
Kepustakaan
7 Validitas Data Triangulasi Data
8 Teknik Analisis Data Reduksi Data, Sajian Data dan
Penarikan Kesimpulan
39
Tabel 3.2
Jadwal Penelitian
HARI KE-
KEGIATAN
30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
WAWANCARA X X X X X X
OBSERVASI X X X X X X X X
STUDI
X X X X X X
PUSTAKA
40
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Skripsi
Melinda, Ni Luh Putu M. 2016. Optimalisasi Penggalangan Intelijen
Keamanan Dalam Mencegah Tindak Pidana Pencurian Kendaraan
Bermotor Di Wilayah Hukum Polres Lamongan. Skripsi. Akademi
Kepolisian.
Pohan, M Iqbal. 2016. Optimalisasi Patrol Backbone Satuan Sabhara
Dalam Mencegah Pencurian Kendaraan Bermotor Di Wilayah Hukum
Polres Pasuruan Kota. Skripsi. Akademi Kepolisian.
Peraturan Perundang-Undangan :
Perkap Nomor 23 Tahun 2010 yang mengatur HTCK Polres dan Fungsinya