PROPOSAL PENELITIAN
Oleh:
Di Susun Oleh :
Telah diperiksa dan disetujui untuk diajukan pada ujian proposal penelitian
dihadapan Tim Penguji Fakultas Hukum
Universitas Sembilanbelas November Kolaka
Pembimbing I Pembimbing II
i
DAFTAR ISI
ii
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................25
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Polisi merupakan salah satu profesi dalam dunia hukum. Polisi dalam
anggota Polri memiliki tugas yang diamanatkan Undang-undang Dasar 1945 yaitu
dalam penegakan hukum agar tercipta kondisi yang aman, tertib, dan damai
DidPropam Polri sebagai salah satu unsur pelaksana staf khusus Polri di tingkat
Markas Besar yang berada lansung di bawah Kapolri 1. Penegakan Kode etik
profesi polri secara lembaga menurut pasal 17 Peraturan Kapolri Nomor 14 tahun
2011 tentang Kode etik profesi polri Negara Republik Indonesia berada di bawah
suatu lembaga yang bernama Profesi dan Pengamanan atau Propam. Pada tingkat
Mabes Polri Propam berbentuk Divisi yang bertanggung jawab pada Kapolri
sementara pada tingkat Polda berbentuk Bidang yang bertanggung jawab pada
Kapolda.
1
http://id.wikipedia.org/wiki/
Divisi_Profesi_dan_Pengamanan_Kepolisian_Negara_Republik_Indonesia
1
Bercermin dari banyaknya kasus pelanggaran kode etik yang timbul,
pelanggaran kode etik karena ringannya hukuman hingga penegakan kode etik
yang sedikit kurang transparan. Propam sebagai salah satu diantara unsur di dalam
tubuh Polri, memiliki peran dalam membantu tegaknya kode etik kepolisian. Pada
kenyataannya masih ada anggota kepolisian yang melakukan pelanggara kode etik
kepolisian dilapangan.
untuk dapat menjalani hidupnya dengan tenang, aman, damai dan tentram. Di
kepada masyarakat adalah dikenal dengan sebutan Polisi. Polisi adalah aparat
penegak hukum.2 Tetapi dalam kenyataan yang terjadi ada sebagian anggota itu
bertindak sebaliknya dan tidak sesuai dengan etika profesi kepolisian. Atau dalam
arti kata ada sebagian polisi melakukan pelanggaran terhadap kode etik profesi
kepolisian.3 Kode etik profesi adalah suatu tuntutan, bimbingan atau pedoman
moral atau kesusilaan untuk suatu profesi tertentu atau merupakan daftar
kewajiban dalam menjalankan suatu profesi yang disusun oleh para anggota
profesi itu sendiri dan mengikat mereka dalam praktek. Dengan demikian maka
kode etik profesi berisi nilai-nilai etis yang ditetapkan sebagai sarana pembimbing
2
berperilaku atau berbuat dalam menjalankan profesinya. Jadi, nilai-nilai yang
terkandung dalam kode etik profesi adalah nilai-nilai etis.4 Kode etik profesi lahir
dari dalam lembaga atau organisasi profesi itu sendiri yang kemudian mengikat
secara moral bagi seluruh anggota yang tergabung dalam organisasi profesi yang
satu dengan organisasi lainnya yang berbeda-beda, baik unsur normanya maupun
ruang lingkup dan wilayah berlakunya.5 Ketentuan mengenai kode etik profesi
Polri sebagaimana diatur dalam Peraturan Kapolri No. 7 tahun 2006 dan Peraturan
Kapolri No. 8 tahun 2006, merupakan kaidah moral dengan harapan tumbuhnya
komitmen yang tinggi bagi seluruh anggota Polri agar mentaati dan melaksanakan
(mengamalkan) Kode Etik Profesi Polri dalam segala kehidupan, yaitu dalam
peradilan umum” hal ini menunjukkan bahwa anggota Polri merupakan warga
sipil dan bukan termasuk subjek hukum Militer.6 Dengan demikian peraturan
dan sanksi pidananya juga sama dengan apa yang telah tertera dalam peraturan
pasal 111-148.
4
H. Pudi Rahardi, M.H. Hukum Kepolisian Profesionalisme Dan Reformasi Polri, Laksbang
Mediantara, Surabaya, 2007, Hlm. 146.
5
Ibid.
6
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
3
Terwujudnya pemberian sanksi pidana yaitu memberikan efek jera
kepada siapa saja yang telah melanggar peraturan dengan tidak memandang
jabatan orang yang melakukan tindak pidana tersebut sehingga keadilan dapat
tersebut. Pelaku yang melakukan tindak pidana adalah salah satu dari aparat
penegak hukum, pasti yang diinginkan adalah pemberian sanksi baik pidana
polisi yang terlibat atas penyalahgunaan narkoba dapat di hukum berat, bukan
peringantan saja.7
7
http://download. portal garuda.org/article.=110936&vall=4136,diakses pada hari sabtu 21 januari
2023 pada jam 11.07.
4
ketertiban masyarakat, menegakkan hukum dan memberikan perlindungan,
memberantas tindak pidana Narkotika. Jadi, bila ada anggota yang terlibat dalam
melakukan tindakan tegas. Tak hanya memakai, beberapa anggota Polisi pun
terlibat sebagai pengedar Narkoba. Pada tahun 2020 Polri memecat 113 anggota
Polri yang terlibat pelanggaran berat khususnya Narkoba. Dalam aksi peran
Berdasarkan uraian latar belekang masalah tersebut, maka penulis tertarik untuk
B . Rumusan Masalah
8
Pasal 13 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4168).
9
htpps://pusiknas. polri.go.id/detail_artikel/narkoba,_kejahatan_tertinggi_kedua_di_indonesia.
Narkoba, Kejahatan Tertinggi Kedua di Indonesia, Pusiknas Bareskrim Polri, diakses Pada Hari
Sabtu 21 Januari 2023, Pada Jam 12:59.
5
Perumusan masalah adalah langkah untuk mengidentifikasi persoalan
C. Tujuan Penelitian
profesi Polri.
D. Manfaat Penelitian
6
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini nantinya adalah sebagai
berikut:
1. Manfaat Teoritis
negara ini.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini dapat memberikan faedah sebagai bahan acuan dalam hukum
dilakukan oleh oknum Kepolisian yang dapat merusak nama baik Kepolisian
7
melanggar etika profesi yang telah diajarkan pada oknum polisi
tersebut.
E. Keaslian Penelitian
Penulis telah melakukan penelusuran karya ilmiah baik di Polda Sultra dan
dan penelusuran melalui media internet, terdapat beberapa karya ilmiah yang
1. Apa upaya dan sejauh mana pelaksanaan hukuman kode etik profesi
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
segala halihwal yang berkaitan dengan fungsi dan lembaga polisi sesuai dengan
di atas mengandung dua pengertian, yakni fungsi polisi dan lemhaga polisi.
Polri lahir pada 1 Juli 1946 melalui surat perintah Nomor II/SD/1946 yang
dijadikan jawatan yang berada langsung di bawah perdana menteri. Pada tahun
Negara pecah menjadi tiga, yaitu Polisi Republik Indonesia Serikat, Polisi
Republik Indonesia dan Polisi Negara Bagian. Selanjutnya pada tahun 1961
9
3. Tugas dan Wewenang Kepolisian Negara Republik Indonesia
Indonesia adalah :
1. Pengertian Propam
Propam adalah singkatan dari Profesi dan Pengamanan yang dipakai oleh
Provos atau Satuan Provos Polri yang organisasinya masih bersatu dengan
11
http://www.propam.polri.go.id/?mnu=2
10
TNI/Militer sebagai ABRI, dimana Provost Polri merupakan satuan fungsi
pembinaan dari Polisi Organisasi Militer / POM atau istilah Polisi Militer / PM.
Propam adalah salah satu wadah organisasi Polri berbentuk Divisi yang
dilingkungan internal organisasi Polri disingkat Divisi Propam Polri sebagai salah
satu unsur pelaksana staf khusus Polri di tingkat Markas Besar yang berada di
bawah Kapolri dan Bidang Profesi dan Pengamanan Polda di tingkat Kepolisian
Bidpropam.
12
http://id.wikipedia.org/wiki/
Divisi_Profesi_dan_Pengamanan_Kepolisian_Negara_Republik_Indonesia
11
Subbagyanduan bertugas menerima laporan atau pengaduan masyarakat
keberatan dari anggota dan PNS Polri, registrasi dan penelitian terhadap
keterangan.
Subbidwabprof bertugas :
12
c). menyelenggarakan kesekretariatan Komisi Kode Etik Kepolisian di
lingkungan Polda.
Seksi Profesi dan Pengamanan adalah unsur pelaksana staf khusus polres
anggota polri, pembinaan disiplin dan tata tertib termasuk pengamanan internal
(paminal) dalam rangka penegakan hukum dan pemuliaan profesi. Seksi Propam
dipimpin oleh Kepala Seksi Propam disingkat kasi propam yang bertanggung
jawab kepada kapolres dan dalam pelaksanaan tugas sehari – hari dibawah kendali
waka polres. Kasi Propam dalam melaksanakan tugas kewajibannya dibantu oleh :
13
C. Upaya Bidang Profesi dan Pengamanan Polda SULTRA dalam
1. Tata Cara Penegakan Kode Etik Profesi oleh Bidpropam Polda SULTRA
dalam bentuk laporan polisi dan pelapor diberi surat tanda penerimaan
fungsi Paminal.
Wabprof.
14
2. Tugas dan Wewenang KKEP berdasarkan Perkap Nomor 19 tahun 2012
Kode Etik Profesi Polri dan pelanggaran Pasal 12, Pasal 13 dan
keterangannya dipersidangan
pendamping.
persidangan.
dalam persidangan.
15
vi. Mengajukan pertanyaan secara langsung kepada terduga
sebagai pendamping.
keputusan
aturan internal Polri seperti antara peraturan disiplin dan kode etik
cenderung terbatas.
16
c) faktor sarana atau fasilitas dimana dalam pelaksanaan tugasnya,
kode etik,
17
E. Penegakan Kode Etik Terhadap Anggota Kepolisian Yang
Menyalahgunakan Narkotika
diharapkan :
terperiksa.
tentang hukum dan peraturan lain yang terkait dengan perkara yang
sedang diperiksa dan memahami posisi kasus yang sedang diperiksa, agar
18
pertimbangan kepada pimpinan sidang disiplin dalam upaya membuktikan
dalam batas toleransi untuk kepentingan yang lebih besar yaitu institusi
19
Setiap sanksi Kode etik yang diketahui oleh masyarakat luas terutama kepada
pihak korban diberitahukan secara tertulis, sehingga tidak timbul kesan bahwa
oleh:
20
ditentukan oleh peraturan perUndang-Undangan yang menjadi dasar
hukumnya.
adalah:
21
a. Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat;
b. Menegakkan hukum;
masyarakat.
adalah:
administratif kepolisian;
22
Pejabat Kepolisian Negara Republik Indonesia menjalankan tugas dan
jawab kepada Presiden baik dibidang fungsi kepolisian preventif maupun represif
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian
khususnya yang berkaitan dengan Kode Etik Profesi Anggota Polisi. Pendekatan
B. Lokasi Penelitian
awal. Penelitian awal berupa mengumpulkan data yang menunjang masalah yang
Sultra, dalam kaitannya dengan objek penelitian yang berfokus pada bagaimana
Upaya Penegakan Hukum Kode Etik Profesi Polisi Republik Indonesia (Polri)
24
C. Jenis dan Sumber Data
1. Data primer
Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari pihak kepolisian melalui
2. Data sekunder
penyidikan.
penelitian ini.
25
E. Analisis Data
dengan permasalahan yang erat kaitannya dengan penelitian ini. Dari hasil
26
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Adami Chazawi.2002.Pelajaran Hukum Pidana Bagian I.
Jakarta:Rajawali pers.
Erma Yulihastin. 2008. Bekerja Sebagai Polisi. Jakarta: Erlangga.
E.Y Kanter dan S.R. Sianturi. 2012. Asas-Asas Hukum Pidana Di Indonesia
Dan Penerapannya. Jakarta: Storia Grafika.
H.A. Zainal Abidin Farid. 2014. Hukum Pidana 1. Jakarta: Sinar Grafika.
H. Pudi Rahardi. 2014. Hukum Kepolisian Kemandirian Profesionalisme
Dan Reformasi POLRI. Surabaya: Laksbang Grafika.
H. Siswanto S. 2012. Politik Hukum Dalam Undang-Undang Narkotika.
Jakarta: Rineka Cipta.
Julianan Lisa FR dan Nengah Sutrisna W. 2013. Narkoba Psikotropika
dan Gangguan Jiwa Tinjauan Kesehatan dan Hukum. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Kunarto. 1999. Merenungi Kiprah POLRI Terhadap Kejahatan Tanpa
Korban. Jakarta: Cipta Manunggal.
Mahrus Ali. 2013. Asas-Asas Hukum Pidana Korporasi. Jakarta:Raja
Grafindo Persada.
Muhammad Nuh. 2011. Etika Profesi Hukum. Bandung: Pustaka Setia.
P.A.F Lamintang. 1997. Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia. Bandung:
Citra Aditya Bakti.
R.Abdussalam. 1997. Penegakan Hukum Dilapangan Oleh POLRI.
Jakarta:Dinas Hukum POLRI.
Sunarno. 2007. Narkoba Bahaya dan Upaya Pencegahannya. Semarang:
Bengawan Ilmu.
Thomas Barker dan David L. Carter. 1999. Penyimpangan Polisi.
Jakarta:Cipta Manunggal.
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
27
JURNAL
Andi Munwarman, Sejarah singkat POLRI. Melalui http:/
/www.HukumOnline.com/ hg/narasi/ 2004/04/21/nrs,20040421-
01,id.html, diakses Jum’at, 20 November 2015.
Ando, “Unsur-unsur Pertanggungjawaban Pidana”, melalui
http://www.unsur- unsurpertanggungjawabanpidana.com, diakses Selasa,
13 Oktober 2015.
Fadhli Erlanda, “Alasann Polisi melakukan Narkoba”, melalui
http://archive.kaskus.co.id/thread/13629245/0/alasan-polisi-
menggunakannarkoba, diakses Jum’at, 20 Oktober 2015.
Samnsa, Dasar Hukum Perlindungan dan Penegakan Hukum, melalui
http://www.smansax1-edu.com/2014/11/dasar-hukum-perlindungan-
dan- penegakan.html, diakses Rabu, 27 Januari 2016.
Iman Herlambang, “Pengertian Pertanggungjawaban
Pidana”, melalui http://imanhsy.blogspot.com/2011/12/pengertian-
pertanggungjawaban- pidana.html, diakses Sabtu, 21 November
2015.
Iqbal, Muhamad. "Efektifitas Hukum Dan Upaya Menangkal Hoax Sebagai
Konsekuesni Negatif Perkembangan Interkasi Manusia." Literasi Hukum
3.2 (2019): 1-9.
Iqbal, Muhamad. "Implementasi Efektifitas Asas Oportunitas di Indonesia
Dengan Landasan Kepentingan Umum." Jurnal Surya Kencana Satu:
Dinamika Masalah Hukum dan Keadilan 9.1 (2018): 87-100.
Iqbal, Muhamad. "Perkembangan kejahatan dalam upaya penegakan hukum
pidana: Penanggulangan kejahatan profesional perdagangan organ tubuh
manusia." PROCEEDINGS UNIVERSITAS PAMULANG 2.1 (2017).
Aryo, S., Sidabutar, “Penegakan Hukum Terhadap Penyalahgunaan Narkotika
yang Dilakukan oleh Anggota Kepolisian”, Fakultas Hukum, Universitas
Medan Area, Medan, 2019
Asrianto Zainal.“Penegakan Hukum Terhadap Kejahatan Narkotika Ditinjau dari
Aspek Kriminologi”. Al-Adl vol.6/2 juli/2013
Azies Bauw, “Penegakan Kode Etik Kepolisian Terhadap Pelanggaran yang
Dilakukan Anggota Kepolisian (Studi Kasus di Kepolisian Daerah Jaya
Pura”. jurnal Legal Pluralism, Vol. 5, No. 1, Januari 2015.
Devi, Gustu Agung, A.A.M.K.,”Penyelesaian Pelanggaran Kode Etik Profesi
Bagi Anggota Kepolisian yang Melakukan Tindak Pidana (Studi Polres
Lombok Barat)”, Fakultas Hukum, Universitas Muhammadiyah Mataram,
Mataram, 2021
Dwi Indah Widodo. “Penegakan Hukum Terhadap Anggota Kepolisian yang
Menyalahgunakan Narkotia dan Psikotropika”. Magnum Opus Vol
I/Agustus/2018
Hairul, “Penegakan Hukum Terhadap Tindak Pidana Penyalahgunaan Nerkotika
yang Dilakukan oleh Anggota Polri di Wilayah Hukum Polres Lombok
Barat”, Fakultas Hukum, Universitas Muhamadiyah Mataram, Mataram,
2020
28
Irwansyah Muhammad, “The Early Preventive Effort of Narkotic Abuse at Senior
High School (SMA) in Aceh Besar And Sabang)”, Jurnal Hukum Keluarga
dan Hukum Islam, Vol. 4, No.2, Juni 2020
Kristian Megahputra Warong. “Sanksi Hukum Terhadap Anggota Kepolisian
yang Menghilangkan Barang Bukti Perspektif Kode Etik Kepolisian”. Lex
Crimen Vol.VI/Nov/2017
Maudy Pritha Amanda, Dkk, “Penyalahgunaan Narkoba di Kalangan Remaja
(Adolescent Substance Abuse)”, Jurnal Penelitian dan PPM Vol 4, 2017
Moh Aden Arsyad Amin,”Penyelesaian Tindakan Pelanggaran Kode Etik Profesi
Kepolisian Republik Indonesia”, Fakultas Syariah, UIN Sulthan Thaha
Saifuddin, Jambi, 2019
Nestiti, Untung, Amiek, “Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Komisi Kode Etik
Kepolisian Republik Indonesi”. Diponegoro Law Journal, Vol. 5, No. 3,
Tahun 2016.
Niru anita sinaga, “ Kode Etik Sebagai Pedoman Pelaksanaan Profesi Hukum
yang Baik”. Jurnal Ilmiah Hukum Digantara, Vol. 10, No. 2, Maret 2020.
Widya Yuridika, “Penegakan Hukum Peraturan Kedinasan Kepolisian dalam
Menangani Pelanggaran Etika Kepolisian” Jurnal Hukum, Vol. 4, No. 1,
Juni 202.
29