OLEH
DINA MARDIYAH
B 111 12 602
SKRIPSI
kepada
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
ABSTRAK
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...........................................................................................i
PERSETUJUAN PEMBIMBING...........................................................................ii
ABSTRAK............................................................................................................iii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
DAFTAR ISI..........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................5
C. Tujuan Penulisan.............................................................................6
D. Kegunaan Penulisan.......................................................................6
C. Pelanggaran Disiplin
A. Lokasi Penelitian...........................................................................42
Indonesia. ......................................................................................46
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................62
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang patut diucapkan selain puji syukur ke hadirat ALLAH
menyelesaikan sebuah karya ilmiah dalam bentuk skripsi dengan judul Peranan
baik moril maupun materil selama penulis melaksanakan kuliah. Ucapan terima
kasih dan penghargaan yang tertinggi kepada kedua orang tua tercinta.
Ayahanda ISTIQLAL R.EPPE S.Sos dan Ibunda ANDI KARTINI yang telah
sayang, perhatian, pengorbanan, keringat dan air mata serta doa yang tidak
pernah putus.
iv
Azisa,SH.,MH sebagai pembimbing II atas bimbingan, transfer ilmu,
skripsi ini.
Penulis juga menucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
1. Ibu Prof. Dr. Dwia Aries Tina Palubuhu, M.A selaku rektor Universitas
2. Ibu Prof Dr Farida Patitingi, S.H., M.Hum selaku Dekan beserta seluruh
3. Bapak Prof.Dr Andi Muhammad Sofyan, SH.,MH, Bapak Prof. Dr.H.M. Said
Karim, SH., MH., M.Si dan Ibu Dr Dara Indrawati, SH., MH selaku Tim
Penguji atas segala saran dan masukan yang sangat berharga dalam
penelitian.
iv
7. Seluruh Mahasiswa Kepolisian Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin
Akhir kata penulis berharap semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi
Kasih.
Penulis
iv
BAB I
PENDAHULUAN
penegakkan hukum yang dilakukan oleh pemerintah. Tugas Pokok Polri itu
Tujuan tersebut diatas tidak akan terwujud apabila tidak dilakukan dengan
dedikasi tinggi, disiplin serta profesionalisme dari para anggota Polri itu sendiri
baik dan bertanggung jawab. Bertolak dari arti pentingnya kedisiplinan bagi
1
terpeliharanya keamanan dalam negeri, yang dilakukan dengan cara-cara yang
demokratis.
Polri sebagi Sub Sistem dari Pemerintah secara responsif telah berupaya
dan melayani masyarakat serta menegakkan hukum. Kedua, sebagai salah satu
terhadao masyrarakat yang diperoleh secara atribut melalui Pasal 30 ayat (4)
bersifat berat dan beragam. Polisi diandalkan tidak hanya untuk menegakkan
hukum, yang merupakan sebagian kecil dari proporsi tugasnya, tetapi juga untuk
agen penegak hukum yang memiliki interaksi yang tinggi dengan masyarakat.
penyimpangan”.4
peran Polri sebagai penjaga keamanan dan ketertiban sosial namun dalam tugas
3 Bryett, Keith & Arch Harrison, An Introduction to Policing Volume 4; Trends and
Procedures In Policing, Butterwords, Australia, 1994, Hal.105
4
Kunarto & Hariadi Kuswaryono, Polisi dan masyarakat, hasil seminar kepala Polisi
asia Pasifik ke VI di Taipe 11-14 Januari 1998, Cipta Manunggal, Jakarta, 1998,
Hal.66.
3
dilakukan oleh aparat Kepolisian. Polisi memang rawan menyalahgunakan
pada melanggar hak asasi manusia.5 Bertolak dari arti pentingnya kedisiplinan
pada saat ini mulai sering menjadi pembicaraan masyarakat luas. Dengan
senjata api, adanya anggota Polri yang terlibat dalam tindak pidana, tindakan
selain telah memberi manfaat bagi Polri dengan berbagai kemajuan yang
5WikDjatmika, dibawah panji-panji Tribrata, PTIK Press, Cet Kedua, Jakarta,2007, Hal
17.
6 Ali Subur dkk, Pergulatan Profesionalisme Dan Watak Pretorian, Catatan Kontras
terhadap Kepolisian, Kontras, Jakarta, 2007, Hal.4
4
signifikan baik di bidang pembangunan kekuatan, pembinaan maupun
operasional. Namun disisi lain diakui secara jujur terdapat akses negatif dari
tercela diri sudut moral dan hukum antara lain diskriminasi, permintaan
negatif.
Setiap personil penegak hukum Polri pasti diikat oleh aturan atau Undang-
B. Rumusan Masalah
Sulawesi Selatan.?
5
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan yang hendak dicapai dalam tulisan ini yaitu:
Sulawesi Selatan
D. Kegunaan Penulisan
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Yuridis
Kamus Hukum, kaya yuridis berasal dari kata Yuridisch yang berarti
oleh Undang-Undang.
undang-udang.
7
Adapun pengertian lain dari Tinjauan Yuridisa jika dikaji menurut Hukum
Pidana adalah dapat kita samakan dengan mengkaji Hukum pidana materil
tersebut dan Pidana yang bagaimana yang dapat dijatuhkan terhadap orang
tersebut.9
Istilah Polisi berasal dari kata Politea yang dalam bahasa Yunani
keagamaan. Pada saat itu negara Yunani terdiri dari kota-kota yang
dinamakan ‘polis’. Jadi pada saman itu arti polisi demikian luasnya
8
dengan Constable,10 di Amerika Serikat dikenal istilah Sherriif yang
Polizia di Italia dan Politie di Negeri belanda dan Istilah Polri dalam
Belanda.
Anggota Polri adalah pegawai negeri pada Polri dari pangkat terendah
a. Masa Kerajaan
bertugas melindungi raja dan kerajaan. Maka dari itu hingga saai ini
Kepolisian.
Eropa di Hindia Belanda pada waktu itu. Pada tahun 1867 sejumlah
keamanan mereka.
10
bermacam-macam bentuk kepolisian, seperti veld politie (polisi
di Banjarmasin.
11
d. Awal kemerdekaan Indonesia
Periode 1945-1950
merdeka.
12
bertanggung jawab masalah administrasi, sedangkan masalah
saat ini.
b. Menegakkan hukum
masyarakat.
bertugas.12
13
ayat (1) Undang-Undang No 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara
undangan.
perundang-undangan lainnya;
13 Ibid, Pasal 14
14
pidana sesuai dengan hukum acara pidana dan peraturan
perundang-undangan lainnya;
perundang-undangan lainnya;
tugas Kepolisian;
berwenang;
undangan.
dengan peran Polisi sebagai salah satu bagian dari sistem peradilan
penyitaan;
15
c. membawa dan menghadapkan orang kepada penyidik dalam
rangka penyidikan;
tersebut.
16
Organisasi yang baik bukanlah segerombolan orang yang
aturan tata tertib intern yang baik dan kuat pula. Aturan tersebut dapat
berikut :
17
3). menjungjung tinggi kehormatan dan martabat negara,
dengan sebaik-baiknya;
megara/pemerintah;
masyarakat
Indonesia Wajib :
18
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Indonesia;
bawahannya.
karir
19
keuntungan pribadi, golongan atau pihak lain.
kewenangannya
20
organisasinya masih bersatu dengan TNI/Militer sebagai ABRI, dimana
struktur organisasi dan tata cara kerjanya PROPAM terdiri dari 3 (tiga)
21
Propam Polri sebagai salah satu unsur pelaksana staf khusus POLRI
bentuk Divisi yang dipimpin oleh seorang Kepala Divisi yang dikenal
sebagai berikut :
PROPAM.
22
personil pengemban fungsi PROPAM.
hukuman (terpidana).
investigasi.
23
d. Pembinaan dan penyelenggaraan fungsi pengamanan internal,
Indonesia.15
yang secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas
Polri (PP 2/2003) sedangkan Kode Etik Kepolisian diatur dalam Perkap
26
Indonesia (Pasal 3 huruf c PP 2/2003) dan menaati Peraturan
dari hati nurani manusia akan menghasilkan disiplin yang lemah dan
tidak bertahan lama. Disiplin akan tunbuh dan dapat dibina melalui
Demikian juga Polri bahwa disiplin harus selalu dipupuk dan dibina
a. Disiplin Preventif.
27
berbagai peraturan atau ketentuan yang berlaku dan memenuhi
kokoh, paling tidak ada tiga hal yang perlu mendapat perhatian
28
peraturan yang ada. Pengertian disiplin Preventik merupakan
b. Disiplin Korektif.
berlaku.
29
Disiplin Korektif dilakukan dengan dua cara yakni :
angka 6 PP 2/2003).
2/2003) :
a. Teguran tertuliis;
tahun;
30
c. penundaan kenaikan gaji berkala;
(satu) tahun;
31
dilarang, patut atau tidak patut dilakukan oleh anggota Polri
jabatan.
2. Pancasila
4. Kebinekatunggalikaan.
(mindset).
masyarakat (kamtibmas);
32
2. penegakkan hukum;
dan
1. kehidupan beragama;
tercela.
33
e. dipindah tugaskan ke jabatan berbeda yang bersifat
tetap;
anggota Polri.
34
sampai dengan putusan pengadilan yang berkekuatan
antara lain :
tahun;
35
a. Tujuan dan kemampuan.
anggota. Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara
ideal serta cukup menantang bagi kemampuan anggota. Hal ini berarti
b. Kepemimpinan
c. Balas jasa
baik pula.
d. Keadilan
ego dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta
36
e. Waskat.
e. Ketegasan.
f. Sanksi
anggota akanberkurang.
g. Motivasi kerja.
37
h. Komunikasi.
dan ide secara timbal balik, yang diperlukan dalam setiap usaha
i. Lingkungan kerja.
sebagai berikut :
Terhukum.
38
c. Putusan sidang disiplin sebagimana dimaksud dalam huruf a dan
Ankum.
Ankum.
39
untuk jangka waktu 6 (enam) bulan dilakukan oleh Ankum yang
sebagai berikut :
terhadap bawahan.
adalah :
yang dipimpinnya.
40
b. Atasan Ankum adalah atasan langsung dari Ankum.
b. Pemeriksaan pendahuluan
e. Pelaksanaan hukuman
pada hari ke 15 (kelima belas). Dalam hal terhukum tidak hadir dalam
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
1. Data Primer
2. Data Skunder
Jenis data skunder yang digunakan yaitu data yang diperoleh melalui
42
permasalahan yang berfungsi sebagai pelengkap atau pendukung dari
data primer.
sebagai berikut :
a. Observasi
b. Wawancara
Propam)
dengan penelitian.
43
D. Metode Analisis Data
44
BAB IV
adalah salah satu wadah organisasi Polri yang bertanggung jawab kepada
organisasi Polri yang disingkap Bidang Propam sebagai salah satu unsur
pelaksana staf khusus Polri di tingkat Polda Sulsel yang berada langsung
dan Pengamanan Polda Sulsel yang disebut Kabid Propam Polda Sulsel
tugasnya, Kabid Propam dibantu oleh 3 (tiga) Sub Bagian antara lain
sebagai berikut :
45
pelaksanaan tugasnya sehari-hari, Kasubbid Paminal dibantu oleh
Sulsel dibantu oleh para Kasi Propam jajaran Polres/tabes Polda Sulsel di
Tabel 1
TAHUN
NO PANGKAT JUMLAH
2014 2015 2016
1 PATI - - - -
2 PAMEN 54 30 27 111
5 TAMTAMA 13 2 2 17
46
Tabel 2
TAHUN
NO PANGKAT JUMLAH
2014 2015 2016
1 PATI - - - -
2 PAMEN - - 1 1
3 PAMA 2 - 4 6
4 BINTARA 33 34 63 130
5 TAMTAMA 1 3 - 4
JUMLAH 36 37 68 141
dari kata “tindakan” sehingga artinya ada orang yang melakukan suatu
47
Antara petindak dengan suatu tindakan ada sebuah hubungan kejiwaan,
hubungan dari penggunaan salah satu bagian tubuh, panca indra dan alat
bahwa jumlah kasus pelanggaran disiplin yang terjadi pada anggota yang
Selatan tiap tahun berkurang walaupun tidak signifikan. Pada tahun 2014
untuk pangkat Pamen berjumlah 54 kasus kemudian pada tahun 2015 dan
pada tahun 2015 sebanyak 70 kasus dan pada tahun 2016 sedikit
636 kasus pada tahun 2014 kemudian mengalami penurunan pada tahun
2015 sebanyak 587 kasus dan sedikit mengalami kenaikan pada tahun
2016. Lalu untuk pangkat Tamtama jumlah kasus pada tahun 2014
18 Andi sofyan dan Nur Azisa, Hukum Pidana, Penerbit Pustaka Pena, Makassar, 2016
48
pada tabel 2 diatas. Untuk pangkat Pamen pada tahun 2014 dan 2015
tidak terjadi pelanggaran tindak pidana sedangkan pada tahun 2016 terjadi
1 kasus tindak pidana. Untuk pangkat Pama terjadi 2 kasus tindak pidana
pada tahun 2014, sedangkan tahun 2015 tidak terjadi tindak pidana dan
mengalami kenaikan dari 1 kasus menjadi 3 kasus pada tahun 2014 dan
tinggi hak asasi manusia. Tujuan tersebut di atas tentunya tidak akan
49
bertanggung jawab. Bertolak dari arti pentingnya kedisiplinan bagi anggota
1. Pengetahuan;
4. Self control;
50
Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
Nomor Pol. 7 Tahun 2006 tentang Kode Etik Profesi Kepolisian Negara
51
tercapainya profesionalisme Polri. Sangat tidak mungkin penegakan
terjadi pada saat ini mulai sering menjadi pembicaraan masyarakat luas.
anggota Polri yang terlibat dalam tindak pidana seperti dibahas dalam
52
Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan Peraturan Kapolri
Nomor Pol. 7 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kode Etik
kepemimpinan , disiplin dan tata tertib serta nilai-nilai moral dan etika
profesi baik bagi personil Bidang Propam maupun anggota Polres Jajaran.
oleh Subbid Provos Bidang Propam Polda Sulsel dilakukan dengan cara-
secara berkala,
53
pengamanan terhadap kegiatan-kegiatan yang bersifat protokoler,
dan terprogram.
citra Polisi yang baik dalam pemerintahan. Hal itu dapat dilakukan dalam
disiplin.
54
1. Membangun dan memelihara komitmen Pimpinan Polri untuk
Polri, akan tetapi juga sebagai kontrol sekaligus mitra bagi Polri
disiplin Polri.
berikut :
55
kontrol eksternal lainnya seperti DPR, Komnasham maupun BPK
Polri.
proses penegakan hukum disiplin anggota Polri juga tidak terlepas dari
esensi dari penegakan hukum itu sendiri. Mulai dari faktor hukumnya,
factor penegak hukumnya, masyarakat dalam hal ini anggota Polri sebagai
mengetahui sejauh mana ke lima aktor tersebut sebagai tolak ukur bagi
berikut;
56
a. Aturan hukum yang tumpang tindih, contohnya kewenangan
57
menimbulkan ketidakpastian hukum.
subyektif.
antara lain:
58
terbatas dalam artian tidak mampu memahami bahwa
Pimpinan / Ankum.
hukum.
Tabel 3
petugas penegak hukum disiplin anggota Polri dalam hal ini penyidik
moral dan komitmen pada kebenaran dan keadilan serta berani dan
60
umumnya dirasakan masih serba terbatas antara lain :
penyidik Provos.
pidana umum yang dilakukan oleh anggota Polri dari tahun 2005
61
5. Faktor Budaya.
mengenai apa yang dianggap baik (sehingga dianuti), dan apa yang
berprilaku yang konsisiten dengan visi, misi, kode etik yang dibangun
sebagainya.
62
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
1. Upaya yang dilakukan oleh Polri dalam hal ini Bidang Profesi dan
adalah :
63
b. Faktor Penegak Hukum (Provos Polri, Pimpinan / Ankum).
terbatas.
anggota Polri
penyidik Provos.
64
4. Faktor Masyarakat (anggota Polri)
5. Faktor Budaya.
65
secara oprasional dalam kehidupan Polisi sehari-hari, karena
dan sebagainya.
B. SARAN
golongan masyarakat.
masyarakat.
66
pelaksanaan tugas Polri sebagai indikator keberhasilan Polri dalam
67
DAFTAR PUSTAKA
Andi Sofyan dan Nur Azisa, Hukum Pidana, Penerbit Pustaka Pena, Makassar,
2016
Breyett, Keith & Arch Harrison, An Introduction to Policing Volume 4 : Trends and
2012
Jakarta,2000
Kunarto & Hariadi Kurwaryono, Polisi dan Masyarakat, Hasil seminar Kepala
Wik Djatmika, Dibawah Panji-Panji Tribarata , PTIK Press, Cet Kedua, Jakarta,
2007.
M.Marwan dan Jimmy P., Kamus hukum, Reality Publisher, Surabaya. 2009
Jakarta, 1994
Pres,2007),
Jakarta 2001,
1V,1953),
. Peraturan Perundang-Undangan :
2003.
Peraturan Kapolri Nomor 14 Tahun 2011 Tentang Kode etik Profesi Polri
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH SULAWESI SELATAN
BIDANG PROFESI DAN PENGAMANAN
NOTA DINAS
Nomor : B/ND- / I / 2016 /Bidpropam
1. Rujukan :
c. Menurut…..