Anda di halaman 1dari 4

1.

Latar Belakang Masalah 

Teknik penulisan Latar Belakang Permasalahan dalam penelitian dimulai dari


pengungkapan secara sistematis deskripsi masalah secara makro pada tingkat global
menuju permasalahan yang bersifat mikro yang terjadi di lokasi penelitian. Penulisan
masalah ini dilakukan dengan memaparkan variabel terikat (dependent) sebagai pokok
pikiran utama dan variabel bebas (independent) sebagai pokok pikiran penjelas. Unsur
pokok yang harus ada dalam penulisan Latar Belakang Permasalahan adalah perlunya
menonjolkan bahwa masalah itu sangat penting untuk diatasi dan menarik untuk
diteliti. Pada dasarnya tehnik menulis latar belakang harus memenuhi syarat-syarat di
bawah ini :

a. Hal-hal yang ideal/normative/harapan


b. Actual-fenomena yang teramati
c. Adakah kesenjangan
d. Masalah utama
e. Konsekuensi apa yang muncul bila masalah tersebut dibiarkan
f. Dimana hal itu terjadi
g. Intervensi apa yang relevan

2. Batasan Masalah 

Batasan-batasan dalam suatu penelitian diperlukan agar ruang lingkup masalah tidak
meluas. Batasan-batasan ini terkait dengan keterbatasan dana, waktu, tenaga,
pengumpulan data dan analisisnya, serta relevansi kualifikasi peneliti dengan
permasalahan yang akan dibahasnya. Pada intinya seorang peneliti berwenang
memberikan batasan-batasan demi terlaksananya dan terselesaikannya sebuah proses
penelitian. Batasan-batasan ini tentunya juga berpengaruh pada proses generalisasi
dari hasil penelitiannya. Cara membatasi masalah antara lain:

a. Membatasi (memilih satu atau dua) masalah yang akan diteliti (pilih satu atau dua
dari yang sudah diidentifikasi)
b. Menegaskan pengertiannya
c. Memaparkan data-data yang memberikan gambaran lebih rinci

3. Perumusan Masalah 
Rumuskan dengan jelas permasalahan yang ingin diteliti. Uraikan pendekatan atau
konsep untuk menjawab masalah yang diteliti, hipotesis yang akan diuji, atau dugaan
yang akan dibuktikan. Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan
lingkup yang menjadi batasan penelitian. Uraian perumusan masalah tidak perlu dalam
bentuk pertanyaan.

4. Tujuan Penelitian 

Tujuan pada dasarnya merupakan pernyataan tentang apa yang menjadi harapan, atau
sesuatu yang ingin diketahui. Pernyataan tersebut merupakan hal-hal yang ingin
dilakukan peneliti dalam penelitiannya. Perumusan Tujuan penelitian, dibuat dengan
mengacu pada masalah/pertanyaan penelitian. Dengan demikian, antara tujuan dan
masalah penelitian saling terkait. Teknik penulisannya, Tujuan penelitian dirumuskan
dengan kalimat pasif, karena tujuan merupakan pernyataan kondisi yang akan dicapai.
Dalam penulisan proposal penelitian, Tujuan penelitian biasanya dibedakan menjadi
Tujuan umum dan khusus. Tujuan umum, berisi tentang hal yg akan dicapai pada akhir
penelitian, yaitu menjawab masalah penelitian. Sedangkan Tujuan khusus, berisi
penjabaran tentang hal yang akan dicapai untuk memenuhi/mencapai tujuan umum,
yaitu merupakan tahap-tahap yang akan dilakukan dalam penelitian.

5. Manfaat Penelitian 

Uraikan manfaat hasil penelitian secara singkat dan jelas untuk pengembangan ilmu
pengetahuan, teknologi kebidanan, seni pemecahan masalah, pengembangan institusi,
profesi kebidanan dan kesehatan klien.

6. Kajian Pustaka / Landasan Teori 

Usahakan pustaka terbaru, relevan dan asli, misalnya jurnal ilmiah. Uraikan dengan
jelas kajian pustaka yang menimbulkan gagasan dan mendasari penelitian yang
dilakukan. Tinjauan pustaka menguraikan teori, temuan dan bahan epenelitian lain
yang diperoleh dari acuan pustaka, yang dijadikan landasan untuk melakukan
penelitian yang diusulkan. Uraian dalam tinjaun pustaka dibawa untuk menyusun
kerangka atau konsep yang akan digunakan dalam penelitian. Tinjauan pustaka
mengacu pada Daftar Pustaka.
7. Metodologi Penelitian 

Uraikan metode yang digunakan dalam penelitian secara rinci. Uraian dapat meliputi
variabel dalam penelitian, model yang digunakan, rancangan penelitian, teknik
pengumpulan data dan analisis data, cara penafsiran hasil penelitian. Untuk
mpenelitian yang menggunakan metode kualitatif, dapat dijelaskan pendekatan yang
digunakan, proses pengumpulan dan analisis informasi, proses penafsiran dan
penyimpulan hasil penelitian.

8. Objek Penelitian 

Objek penelitian adalah sifat keadaan ( “attributes”) dari sesuatu benda, orang, atau
keadaan, yang menjadi pusat perhatian atau sasaran penelitian. Sifat keadaan
dimaksud bisa berupa sifat, kuantitas, dan kualitas (benda, orang, dan lembaga), bisa
berupa perilaku, kegiatan, pendapat, pandangan penilaian, sikap pro-kontra atau
simpati-antipati, keadaan batin, dsb. (orang), bisa pula berupa proses dan hasil proses
(lembaga).

9. Metode Pengumpulan Data 

Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dalam beberapa
cara, diantaranya:

a. Wawancara, merupakan teknik pengumpulan data dengan percakapan yang


bertujuan untuk mendapatkan konstruksi langsung dari sumber data

b. Diskusi kelompok,

c. Observasi, yakni melihat kondisi langsung lapangan yang dapat menjadi data
tambahan peneliti kualitatif dalam mengembangkan penelitiannya. Umumnya teknik
ini dipergunakan dalam penelitian etnografi

d. Review dokumen, dilakukan dalam sumber selain manusia, seperti rekaman dan
dokumen tertulis

Sementara dalam penelitian kuantitatif, teknik pengumpulan data dapat


diklasifikasikan diantaranya: a. survey
b. eksperimen
c. interview

10. Metode Analisis Data 

Setelah data dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah analisa data. Dalam penelitian
kualitatif terdapat beberapa jenis analisa data, diantaranya:
a. Descriptive summary
b. Descriptive statistic
c. Graphical representation

Sementara analisa data kuantitatif dapat dikategorikan dalam tiga bentuk yakni:
a. Univariate, contohnya adalah distribusi frekuensi dan pengukuran variasi
b. Bivariate, contohnya terlihat dalam penggunaan tabulasi silang, scatter gram atau
penggunaan asosiasi (lamba, gamma, beta dst) 
c. Multivariate,contohnya terlihat melalui penggunaan tabel-tabel presentase

11. Hasil Penelitian yang diharapkan 

Uraikan kontribusi penelitian dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan


seni, pemecahan masalah pembangunan, atau pengembangan kelembagaan.

12. Daftar Pustaka 

Dalam penyusunan Daftar Pustaka dianjurkan, untuk menggunakan Buku Petunjuk


tentang itu. Demikian pula untuk penulisan pustaka di dalam teks. Dengan
menggunakan buku pedoman tidak hanya konsistensi penulisan dapat dijaga tetapi
sekaligus juga mencerminkan kualifikasi dari penulisnya

Anda mungkin juga menyukai