Anda di halaman 1dari 102

LAPORAN AKHIR PENGAWASAN

BAWASLU KABUPATEN KAUR

PEMILIHAN SERENTAK GUBERNUR DAN


WAKIL GUBERNUR TAHUN 2020

TIM PENYUSUN :
TONI KUSWOYO
OYON ZUPRA
NATIJO ELEM
FRENGKI SUFRIANTO
HENDRA GUNAWAN
JANURIS SETIAWAN
MARYATY TYFANNY
SELVI YULINDA PUTRI
VALERY ARYA DHUTA
KATA PENGANTAR

Bismillahi Rahmaanir Rahimm


Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
yang diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan akhir Bawaslu
Kabupaten kaur dalam Pelaksanaan Pengawasan Pemilihan serentak Tahun 2020 ini.

Pemilihan adalah salah satu wujud demokrasi. Dengan kata lain, Pemilihan
adalah pengejewantahan penting dari “demokrasi prosedural”. Prosedur utama
demokrasi adalah pemilihan para pemimpin secara kompetitif oleh rakyat yang bakal
mereka pimpin. Selain itu, Pemilihan sangat sejalan dengan semangat demokrasi secara
substansi atau “demokrasi substansial” yakni demokrasi dalam pengertian pemerintah
yang diselenggarakan oleh rakyat, dari rakyat dan untuk rakyat. Artinya, rakyatlah yang
memegang kekuasaan tertinggi.

Pemilihan adalah praktik politik untuk mewujudkan kedaulatan rakyat yang


memungkinkan terbentuknya sebuah pemerintahan perwakilan (representative
government). Secara sederhana, Pemilihan didefenisikan sebagai suatu cara atau sarana
untuk menentukan orang-orang yang akan mewakili rakyat dalam menjalankan
pemerintahan.

Dengan telah dilakukan Pemilihan hingga ditetapkannya hasil Pemilihan serentak


Tahun 2020 maka berakhirlah Pemilihan serentak Tahun 2020 ini, dengan demikian
semua tahapan dalam Pemilihan 2020 dianggap selesai, untuk itu Bawaslu Kabupaten
Kaur merangkum semua kegiatan pengawasan tahapan Pemilihan tersebut, mulai dari
pemutakhiran daftar pemilih sampai ke rekapitulasi hasil suara dalam bentuk Laporan
Akhir Pengawasan.

Semoga dengan laporan ini diharapkan dapat memberikan informasi dan


gambaran tentang pelaksanaan pengawaan tahapan Pemilihan serentak Tahun 2020 di
Kabupaten Kaur dan atas izin dan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Bawaslu Kabupaten
kaur telah merampungkan laporan akhir Pelaksanaan Pengawasan Pemilihan serantak
2020 ini.

Dalam penyusunan dan penulisan ini kami menyadari masih banyak kekurangan
serta hal-hal yang perlu di evaluasi untuk kesempurnaannya, maka dari itu masukan,
saran, serta kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan, dan Kepada semua
rekan-rekan staf Bawaslu serta pihak-pihak yang telah bekerja sama dengan baik terkait
dalam pembuatan laporan ini diucapkan terima kasih. Sekian Wassalamu Alaikum
Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Kaur, Januari 2020

i
ABSTRAK

Keberadaan Bawaslu sebagai salah satu lembaga penyelenggara pemilu sangatlah


penting, maka dari itu, mengingat pentingnya peran lembaga dalam melaksanakan Pilkada
dari sisi pengawasan dan penindakan, Bawaslu perlu melakukan rumusan-rumusan dalam
melakukan strategi dan fokus pengawasan, mulai dari proses perencanaan pengawasan,
melakukan kegiatan pengawasan, dan melakukan evaluasi serta memberikan rekomendasi
dan masukan terkait kegiatan hasil pengawasan kepada pihak terkait. Pemilihan Kepala
Daerah Tahun 2020 di Kabupaten Kaur ini akan memilih Gubernur dan Wakil Gubernur
untuk periode 2020 – 2025, terdapat 3 pasangan calon, nomor urut 01 yaitu pasangan
Helmi Hasan dan Muslihan DS, pasangan calon dengan nomor urut 02 yaitu pasangan
Rohidin Mersyah dan Rosjonsyah Syahili dan nomor urut 03 di pegang oleh pasangan
Agusrin Maryono Najamudin dan Imron Rosyadi. Pilkada Serentak yang sedianya digelar
pada 23 September 2020 ini ditunda karena pandemi Covid-19, sehingga tahapan yang
sedang berjalan dihentikan karena kasus harian positif Covid-19 sempat meroket.
Setelah 3 bulan tahapan ditunda, Komisi Pemilihan Umum (KPU) siap melanjutkan
tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tahun 2020 dan menetapkan hari
pencoblosan pada tanggal 9 Desember 2020. DPT Kabupaten Kaur saat ini berjumlah
88.990 yang terbagi dari 15 Kecamatan, pada kompetisi pemilihan kepala daerah
Gubernur dan Wakil Gubernur Kabupaten Kaur di ungguli oleh pasangan nomor urut
02 yaitu pasangan Rohidin Mersyah dan Rosjonsyah Syahili. Berkat kerjasama yang baik
antara seluruh penyelenggara pemilihan, pemerintah, dan masyarakat Pilkada Tahun 2020
di Kabupaten Kaur dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku.

Kata Kunci : Pilkada, Bawaslu, Kabupaten Kaur

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

ABSTRAK .............................. .... ............................... ... ............................................. ii

DAFTAR ISI ........................... .... ............................... ... ............................................ iii

DAFTAR GAMBAR ................ .... ............................... ... ............................................ iv

DAFTAR GRAFIK ................... .... ............................... ... ............................................. v

DAFTAR TABEL ..................... .... ............................... ... ............................................ vi

DAFTAR LAMPIRAN .............. .... ............................... ... ........................................... vii

BAB I PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum ..... .... ............................... ... ............................................. 1
B. Tujuan Laporan ........ .... ............................... ... ............................................. 3
C. Landasan Hukum ...... .... ............................... ... ............................................. 3
D. Sistematika Laporan . .... ............................... ... ............................................. 4

BAB II PELAKSANAAN PENGAWASAN TAHAPAN PEMILIHAN


A. Pengawasan Pemuktahiran Data dan Daftar Pemilih ....................................... 6
B. Pelaksanaan Tahapan Kampanye ................... ... ........................................... 21
C. Pelaksanaan Tahapan Pengadaan dan Pendistribusian
Perlengkapan Pemungutan Suara dan Perlengkapan Lainnya ........................ 33
D. Pelaksanaan Pengawasan Pemungutan, Penghitungan dan
Rekapitulasi Suara .... .... ............................... ... ........................................... 44
E. Pelaksanaan Non Tahapan Pengawasan ASN . ... ........................................... 63
F. Pelaksanaan Non Tahapan Pengawasan Politik Uang..................................... 68
G. Pelaksanaan Non Tahapan Pengawasan Politisasi SARA ................................ 73

BAB III
PENGGUNAAN TEKNOLOGI .. .... ............................... ... ........................................... 78
BAB IV
PENGAWASAN PARTISIPATIF .... ............................... ... ........................................... 85
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan............... .... ............................... ... ........................................... 91
B. Rekomendasi ............ .... ............................... ... ........................................... 92

DAFTAR PUSTAKA ................ .... ............................... ... ........................................... 94

LAMPIRAN

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Monitoring Pelaksanaan Coklit....................................................... 11

Gambar 2. 2 Kampanye Oleh Pasangan Calon Gubernur .................................... 23

Gambar 2. 3 Pelipatan Surat Suara oleh Warga di Sekitar Gudang II KPU ........... 37

Gambar 2. 4 Pendistribusian Logistik Ke Kecamatan .......................................... 39

Gambar 2. 5 Penyerahan BA Hasil Perhitungan Suara Tingkat Kabupaten .......... 49

Gambar 2. 6 Oknum ASN yang tidak netral ........................................................ 67

Gambar 2. 7 Peresmian Desa Anti Politik Uang .................................................. 70

Gambar 2. 8 Rakor dengan Stakeholder dan LO Paslon ...................................... 74

Gambar 3.9 Aplikasi Siwaslu Pada Saat Log In .................................................... 82

Gambar 3.10 Rapat Kerja Melalui Aplikasi Zoom Meeting .................................. 83

Gambar 3.11 Halaman Depan SIGAP .................................................................. 84

Gambar 4. 12 FGD Pilkada Damai ....................................................................... 86

Gambar 4.13 Peresmian Desa APU ..................................................................... 88

Gambar 4.14 Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Bersama Awak Media ............. 90

iv
DAFTAR GRAFIK

Grafik 2.1 Diagram Batang Tahapan Daftar Pemilih ................................................... 20

Grafik 2.2 Diagram Perubahan Daftar Pemilih ........................................................... 21

Grafik 2.3 IKP Pemilihan Tahun 2020 ......................................................................... 23

Grafik 2.4 Perolehan Suara Gubernur dan Wakil Gubernur ....................................... 48

Grafik 2.5 IKP Bawaslu RI terkait Politik Uang ............................................................ 69

Grafik 2.6 Diagram Pengawasan Politik Uang............................................................. 72

v
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Surat Himbauan, Saran Perbaikan, Rekomendasi dan Instruksi ........................ 7
Tabel 2. 2 Hasil Daftar Pemilih Sementara ..................................................................... 12
Tabel 2. 3 Data Ganda pada Penepatan DPS .................................................................. 13
Tabel 2. 4 Rekap Hasil Penetepan DPSHP di tingkat Kecamatan ..................................... 14
Tabel 2. 5 Hasil Daftar Pemilih Tetap ............................................................................. 15
Tabel 2. 6 Perubahan Pasca Penetapan DPT .................................................................. 16
Tabel 2. 7 Pencegahan Tahapan Kampanye ................................................................... 24
Tabel 2. 8 Daftar Kampanye Pertemuan Terbatas dan Tatap Muka ................................ 27
Tabel 2. 9 Jumlah APK Terpasang .................................................................................. 28
Tabel 2. 10 Jumlah APK yang Ditertibakan ..................................................................... 29
Tabel 2. 11 Pencegahan Tahapan Pengadaan Perlengkapan .......................................... 35
Tabel 2. 12 Aktivitas Pengawasan Pengadaan Di Gudang KPU ....................................... 36
Tabel 2. 13 Aktivitas Pengawasan Pengesetan, Sortir dan Pelipatan Surat Suara ............ 37
Tabel 2. 14 Aktivitas Pengawasan Pendistribusian Perlengkapan ................................... 38
Tabel 2. 15 Jumlah Pemusnahan Surat Suara ................................................................. 40
Tabel 2. 16 Jumlah Kelengkapan Surat Suara ................................................................. 40
Tabel 2. 17 TPS Sulit di Kabupaten Kaur ......................................................................... 41
Tabel 2. 18 Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Gubernur dan Wakil Gubernur ........ 48
Tabel 2. 19 Temuan Hasil Pengawasan Pitungsura dan Rekapitulasi .............................. 49
Tabel 2. 20 Kejadian Khusus rekapitulasi perolehan suara ditingkat kecamatan ............. 50
Tabel 2. 21 Rekap Kejadian Khusus Pleno Tingkat Kabupaten ........................................ 52
Tabel 2.22 Data Renvoy Pleno Tingkat Kabupaten ......................................................... 52
Tabel 2.23 Rekomendasi Pleno Kabupaten Kaur ............................................................ 61
Tabel 2. 24 Himbauan ASN ............................................................................................ 64
Tabel 2. 25 Temuan Netralitas ASN ............................................................................... 66
Tabel 2. 26 Rekomendasi ASN ....................................................................................... 67
Tabel 2. 27 Surat Pencegahan Politik Uang ................................................................... 70
Tabel 2. 28 Pencegahan Politisasi Sara .......................................................................... 75

Tabel 3. 29 Jumlah Form A Daring ................................................................................ 80

Tabel 4. 30 Daftar Peserta SKPP Daring Kabupaten Kaur ................................................ 89

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Edaran / Intruksi Pengawasan

Lampiran 2 Rekomendasi Saran Perbaikan

Lampiran 3 Surat Keputusan KPU / Berita Acara

Lampiran 4 Foto Setiap Tahapan Pemilihan

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. GAMBARAN UMUM
Pilkada Serentak Tahun 2020 akan dilaksanakan di 270 wilayah di Indonesia,
meliputi 9 Provinsi, 224 Kabupaten, dan 37 Kota. Kabupaten Kaur termasuk dalam
salah satu Kabupaten yang ikut serta melaksanakan pemilihan serentak. Pemilihan
Kepala Daerah Tahun 2020 di Kabupaten Kaur ini akan memilih Gubernur dan Wakil
Gubernur untuk periode 2020 - 2025.
Di Kabupaten Kaur Pemilihan Kepala Daerah akan diikuti oleh 12 (Dua Belas)
Partai Politik terdiri dari Gerindra, PDIP, Golkar, Nasdem, PKS, Perindo, PPP, Hanura,
PBB, PKB, PAN, dan Demokrat. Untuk pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur
terdapat 3 pasangan yang akan berkompetisi pada 23 September mendatang.
Dari hasil pengundian nomor urut, pasangan calon nomor urut 01 yaitu pasangan
Helmi Hasan dan Muslihan DS, pasangan calon dengan nomor urut 02 yaitu
pasangan Rohidin Mersyah dan Rosjonsyah Syahili dan nomor urut 03 di pegang
oleh pasangan Agusrin Maryono Najamudin dan Imron Rosyadi.
Ketika tahapan pemilihan baru berjalan sampai kepada pembentukan
Panwaslucam, PPK dan penerimaan DP4, isu dunia adanya wabah Virus Corona
Disease-19 (Covid-19) mulai merambah ke Indonesia. Pilkada Serentak yang
sedianya digelar pada 23 September 2020 ini ditunda karena pandemi yang
mewabah di dalam negeri, sehingga tahapan yang sedang berjalan dihentikan
sampai waktu yang belum bisa ditentukan.
Setelah hampir 3 bulan tahapan pemilihan sempat tertunda, Komisi Pemilihan
Umum (KPU) siap melanjutkan tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tahun
2020. Penyelenggara Pilkada di tingkat Ad Hoc akan dilantik serentak pada 15 Juni
2020. Semula, hari pemungutan suara Pemilihan Kepala Daerah akan digelar pada
23 September 2020. Namun, akibat pandemi Covid-19, hari pencoblosan diundur
hingga 9 Desember 2020.
Sejak awal proses, Pilkada Serentak Tahun 2020 ini merupakan hal kontroversial,
dengan kasus harian positif Covid-19 sempat meroket. Kekhawatiran tertular Covid-
19 itu dinyatakan oleh warga yang tinggal di daerah Kabupaten Kaur di jalan lintas
dan berbatasan langsung dengan Provinsi Lampung. Meskipun khawatir tertular
Covid-19, mayoritas warga lebih ingin Pilkada tetap dilaksanakan, karena berharap
memiliki pemimpin daerah yang memiliki mandat dari rakyat, bukan ditunjuk oleh
pemerintah.

1
Permasalahan teknis yang menjadi kendala utama bagi penyelenggara Pemilihan
Kepala Daerah Serentak Tahun 2020, mengingat sejumlah tahapan harus dilakukan
secara Daring atau Virtual melalui Zoom Meeting. Menjelang pemungutan suara,
Badan Pengawas Pemilu mendapati kerawanan Pilkada di Daerah Kabupaten Kaur
yang melaksanakan Pilkada Tahun 2020. Di antara penyebabnya adalah kondisi
pandemi Covid-19 yang tidak mereda, proses pemutakhiran daftar pemilih yang
belum komprehensif, peningkatan penyalahgunaan bantuan sosial, serta
penggunaan teknologi informasi yang meningkat tanpa disertai penyediaan
perangkat dan peningkatan sumberdaya penyelenggara pemilihan.
Bawaslu Kabupaten Kaur bersama Pengawas Pemilihan Ad Hoc tingkat
Kecamatan dan tingkat Kelurahan/Desa melaksanakan strategi pengawasan dengan
menjunjung tinggi Asas Profesionalisme, Transparan, Akuntabel dan Berintegritas
sehingga dapat memilih pemimpin daerah yang berintegritas dan mempunyai
legitimasi yang kuat demi terwujudnya harapan kita semua agar Pilkada serentak
Tahun 2020 dapat berjalan dengan baik sebagaimana tahapan yang telah ditetapkan
kembali oleh KPU.
Berkat kerjasama yang baik antar Steakholder baik Penyelenggara Pemilu,
Pemerintah, dan segenap elemen masyarakat Kabupaten Kaur, akhirnya Pilkada
Serentak Tahun 2020 di Kabupaten Kaur dengan mematuhi protokol kesehatan
dapat berjalan dengan cukup baik, dilihat dengan pelaksanaan tahapan dapat
dilalui sesuai jadwal tahapan yang telah ditentukan dan adanya Perselisihan Hasil
Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK) untuk Kabupaten Kaur
semoga medapat hasil yang baik.

2
Dalam menunjang pelaksanaan tugasnya, Bawaslu Kabupaten Kaur terdiri dari
unsur pimpinan yang dibantu oleh unsur pegawai sekretariat. Adapun struktur
organisasi Bawaslu Kabupaten Kaur adalah sebagai berikut :

PLENO

ANGGOTA BAWASLU DIVISI KETUA BAWASLU ANGGOTA BAWASLU


PHAL KABUPATEN KAUR DIVISI HPPS
OYON ZUPRA, M.TPd TONI KUSWOYO, S.Sos NATIJO ELEM, S.I.Kom

KOOR. SEKRETARIAT
SISANTO, S.Sos

BENDAHARA
SONY APRIYANTO,
S.Sos
STAF TEKNIS PHAL STAF TEKNIS HPPS
HENDRA GUNAWAN,S.Kom NOTRA YULIANSYAH, S.H
JANURIS SETIAWAN, S.Si NOVIA LIESTINA
FRENGKI SUFRIANTO, S.H STAF TEKNIS SDM ICA TRISNAWATI, S.Kom
VALERY ARYA DHUTA, S.H ROMI REDO PUTRA, S.IP
SELVI YULINDA PUTRI, S.P IRAWAN SAKTI, S.AP
MARYATY TYFANNY, A.Md ERNI JUNITA, S.Pd
ASRIANTI DWI

STAF PENDUKUNG
ADE APRIZAL
AGUS BUDIANSYAH
ARIEF PARIZAL

B. Tujuan Laporan
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Memenuhi tugas dan kewajiban untuk melaporkan setiap tahapan
penyelenggaraan pemilihan;
2. Untuk memastikan bahwa pengawasan Tahapan Pilkada Serentak Tahun 2020
Kabupaten Kaur dapat ter dokumentasi dengan baik;
3. Untuk dapat mengukur kinerja lembaga dalam melakukan tugas dan
kewenangannya.

C. Landasan Hukum dan Peraturan


1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan
Umum;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2020 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang
perubahan ketiga atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang

3
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota Menjadi Undang-
Undang;
3. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 21 Tahun 2018 Tentang
Pengawasan Tahapan Pemilihan Umum;
4. Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 4 Tahun 2020 tentang
Pengawasan, Penanganan Pelanggaran, dan Penyelesaian Sengketa Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Serta Wali Kota dan
Wakil Wali Kota Serentak Lanjutan Dalam Kondisi Bancana Nonalam Corona
Virus Disease 2019 (Covid-19);
5. Peraturan KPU Nomor 5 Tahun 2020 tentang perubahan ketiga atas Peraturan
Komisi Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2019 tentang Tahapan, Program dan
Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2020;
6. Surat Edaran Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor : S-
0936 K.BAWASLU/PM.00.00/12/2020 Tentang Penyusunan Laporan Akhir
Pengawasan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,
Serta Walikota Dan Wakil Walikota Serentak Lanjutan Tahun 2020.

D. Sistematika Laporan
Untuk melaporkan secara rinci kegiatan pengawasan tahapan Pilkada Tahun
2020 yang dilaksanakan oleh Bawaslu Kabupaten Kaur, maka laporan ini disusun
dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
1. BAB I Pendahuluan
A. Gambaran Umum (berisi tentang pengantar berupa gambaran singkat terkait
pelaksanaan penyelenggaraan Pemilu di Kabupaten Kaur).
B. Tujuan Laporan
C. Landasan Hukum
D. Sistematika Laporan
2. BAB II Pelaksanaan Pengawasan Tahapan Pemilihan
A. Pengawasan Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih
B. Pelaksanaan Pengawasan Tahapan Pencalonan Pasangan Calon Partai Politik
dan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Serta
Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2020
C. Pelaksanaan Tahapan Kampanye
D. Pelaksanaan Tahpan Pengadaan dan Pendistribusian Pelengkapan
Pemungutan Suara dan Perlengkapan Lainnya
E. Pelaksanaan Tahapan Dana Kampanye

4
F. Pelaksanaan Pengawasan Pemungutan, Perhitungan dan Rekapitulasi Suara
G. Pelaksanaan Non Tahapan Pengawasan ASN
H. Pelaksanaan Non Tahapan Pengawasan Politik Uang
I. Pelaksanaan Non Tahapan Pengawasan Politisasi Sara;
3. BAB III Penggunaan Teknologi
4. BAB IV Pengawasan Partisipatif
5. BAB V Penutup
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi
Lampiran-Lampiran
Dokumen Pendukung.

5
BAB II
PELAKSANAAN PENGAWASAN TAHAPAN PEMILIHAN

A. PENGAWASAN PEMUKTAHIRAN DATA DAN DAFTAR PEMILIH


1. Pelaksanaan Pengawasan Tahapan dan Subtahapan Pemuktahiran Data Pemilih
dan Daftar Pemilih
a. Kerawanan- Kerawanan dan IKP
Badan Pengawasan Pemilihan Umum Kabupaten Kaur merupakan
bagian dari penyelenggara pemilihan umum dalam mengawasai setiap proses
tahapan pemilihan umum, salah satunya melakukan pengawasan pemutakhiran
data dan daftar pemilih yang ada di wilayah Kabupaten Kaur. Sebelum
melakukan pengawasan tahapan ini Bawaslu Kabuapaten Kaur melakukan
kajian-kajian terhadap kerawanan-kerawanan ditahapan ini, ini demi
mempermudah Bawaslu Kabupaten Kaur dalam menentukan strategi dan fokus
pengawasan ditahapan ini, adapun yang menjadi kerawanan ditahapan ini
adalah sebagai berikut:
1) Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) yang tidak melaksanakan coklit
secara door to door;
2) Kendala PPDP dalam melakukan pencoklitan karena banyaknya penduduk
Kabupaten Kaur yang berprofesi sebagai Petani yang sekaligus tinggal
dikebun, membuat PPDP susah untuk bertemu langsung;
3) PPDP yang tidak bisa melihat KTP dan KK secara langsung pada saat
pencoklitan karena warga sedang tidak dirumah.
4) KPU Kabupaten Kaur yang tidak bisa secara langsung mengakses data
kependudukan di Dinas terkait (Dinas Dukcapil).
5) Aplikasi SIDALIH yang tidak berfungsi secara optimal.
6) Laporan data hasil coklit oleh PPDP tidak lengkap.

b. Perencanaan Pengawasan
Setelah melakukan pemetaan kerawanan selanjutnya Badan Pengawas
Pemilih Pemilihan Umum Kabupaten Kaur membuat perencanaan dan strategi
pengawasan diantaranya sebagai berikut :
1) Komisioner Bawaslu Kabupaten Kaur dan Staf Sekretariat Bawaslu
Kabupaten Kaur melakukan Rapat Persiapan pengawasan.
2) Mempersiapkan alat kerja, dan data yang dibutuhkan saat pengawasan.
3) Melakukan Koordinasi dengan KPU Kabupaten Kaur terhadap jadwal atau
kegiatan di lapangan sesuai jajaran masing-masing di bawahnya.

6
4) Melakukan koordinasi dengan Disdukcapil terkait dengan data
kependudukan Kab.Kaur.

2. Kegiatan Pengawasandalam tahapan dan subtahapan pemuktahiran data pemilih


daftar pemilih
a. Pencegahan
Sebelum melakukan pengawasan langsung dan melekat, Badan
Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten Kaur beserta jajaran melakukan
pencegahan. Adapun bentuk pencegahan yang dilakukan oleh Badan Pengawas
Pemilihan Umum Kabupaten Kaur dan Jajaran di bawahnya adalah sebagai
berikut :
1) Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten Kaur melakukan Rapat
Koordinasi Pengawasan dengan seluruh Panwaslu Kecamatan Se- Kabupaten
Kaur mengenai tahapan dan proses pengawasan pemutakhiran data dan
daftar pemilih.
2) Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten Kaur melakukan Supervisi ke
Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan Se-Kabupaten Kaur dan
mengumpulkan Pengawas Desa/Kelurahan untuk melakukan pembinaaan
dan pengarahan terkait hal-hal yang menjadi fokus pengawasan.
3) Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten Kaur melakukan Sosialisasi
Partisipatif ke Sekolah Menengah Atas sederajat di Kabupaten Kaur serta
menyampaikan syarat yang mempunyai hak pilih dan di pilih serta
pentingnya peran Pemilih pemula dalam mengawasi Pemilihan serentak
tahun 2020 di Kabupaten Kaur.
4) Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten Kaur melakukan Koordinasi
dengan instansi terkait seperti Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dan
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kaur mengenai tahapan Pemutakhiran
data dan daftar pemilih dalam Pemilihan serentak tahun 2020di Kabupaten
Kaur.
5) Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten Kaur menyampaikan surat
himbauan, saran perbaikan dan rekomendasi kepada KPU Kabupaten Kaur
disetiap awal tahapan.
Tabel 2. 1 Surat Himbauan, Saran Perbaikan, Rekomendasi dan Instruksi

No Tanggal Surat No. Surat Perihal


Nomor : 123/K.BE- Himbauan kepada KPU Kab. Kaur agar
Tanggal, 02
1. 04/PM.00.02/VIII/ melakukan Pemutakhiran Daftar Pemilih
Agustus 2019
2019 Secara Berkelanjutan.
2. Tanggal, 16 Nomor : 32/K.BE- Himbauan kepada KPU Kab. Kaur agar

7
Juni 2020 04/PM.00.02/VI/2 Melakukan Tahapan Penyusunan daftar
020 Pemilih
3. Tanggal, 13 Juli Nomor : 36/K.BE- Himbauan kepada KPU Kab. Kaur agar
2020 04/PM.00.02/VII/2 Melaksanakan Kegiatan Pencocokan dan
020 Penelitian (COKLIT).
4. Tanggal, 15 Nomor : 105/K.BE- Himbauan kepada Kepala Dinas Dukcapil
Oktober 2020 04/PM.00.02/X/20 Kabupaten Kaur agar melakukan penggantian
20 E-KTP warga yang tidak sesuai antara alamat
dan tempat tinggal di KTP dengan yang
sebenarnya.
5. Tanggal, 04 Nomor : 44/K.BE- Saran Perbaikan kepada KPU Kab. Kaur
Agustus 2020 04/PM.00.02/VII/2 terhadap hasil pengawasan Coklit yang
020 dilakukan oleh PPDP
6. Tanggal, 11 Nomor : 50/K.BE- Saran Perbaikan kepada KPU Kab. Kaur
Agustus 2020 04/PM.00.02/VIII/ terhadap hasil pengawasan Coklit yang
2020 dilakukan oleh PPDP.
7. Tanggal, 18 Nomor : 52/K.BE- Saran Perbaikan kepada KPU Kab. Kaur
Agustus 2020 04/PM.00.02/VIII/ terhadap hasil pengawasan Coklit yang
2020 dilakukan oleh PPDP.
8. Tanggal, 06 Juli Nomor : 35/K.BE- Rekomendasi kepada KPU Kab.Kaur terhadap
2020 04/PM.00.02/VII/2 Data Rancangan A.KWK yang akan dijadikan
020 bahan coklit PPDP.
9. Tanggal, 13 Juli Nomor : 37/K.BE- Rekomendasi kepada KPU Kab.Kaur agar
2020 04/PM.00.02/V/20 melakukan BIMTEK ulang kepada PPDP yang
18 tidak hadir pada jadwal yang telah ditetapkan
KPU.
10. Tanggal, 22 Juli Nomor : 43/K.BE- Rekomendasi Hasil Pengawasan Coklit kepada
2020 04/PM.00.02/VII/2 KPU Kab.Kaur agar menghapus pemilih yang
020 TMS tapi masih terdaftar di A.KWK dan
mencatat pemilih yang MS belum masuk di
A.KWK.
11. Tanggal, 22 Nomor : 66/K.BE- Rekomendasi Hasil Pencermatan DPS kepada
September 04/PM.00.02/IX/20 KPU Kab. Kaur untuk melakukan perbaiakan
2020 20 terhadap data-data yang TMS dan MS.
12. Tanggal, 28 Nomor : 84/K.BE- Rekomendasi kepada KPU Kab. Kaur tentang
September 04/PM.00.02/IX/20 pencermatan hasil DPS yang telah ditetapkan
2020 20 oleh KPU Kab.Kaur.
13. Tanggal, 12 Nomor : 94/K.BE- Rekomendasi kepada KPU Kab.Kaur tentang
Oktober 2020 04/PM.00.02/X/20 adanya pemilih yang sudah 17 tahun tapi
20 belum masuk ke dalam daftar pemilih. Dan
pemilih yang tidak memiliki dokumen
kependudukan.
14. Tanggal, 13 Nomor : 96/K.BE- Rekomendasi kepada KPU Kab.Kaur tentang
Oktober 2020 04/PM.00.02/X/20 hasil pencermatan DPSHP kecamatan.
20

8
15. Tanggal, Maret Nomor : 17/K.BE- Instruksi Kepada Panwascam untuk melakukan
2020 04/PM.00.02/III/20 pengawasan tahapan pemutakhiran data dan
20 penyusunan daftar pemilih.

b. Aktivitas Pengawasan
Dalam pengawasan setiap tahapan terutama pengawasan tahapan
penyusunan daftar pemilih di Kabupaten Kaur dimulai dengan pengawasan
penerimaan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4) pada bulan
Januari 2020, kemudian di lanjutkan dengan pengawasan pembentukan
Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) yang dilaksanakan pada bulan Juni-
Juli 2020, mengingat pada saat pembentukan PPDP ini terjadi ditengah-tengah
pandemi nasional wabah corona virus disease-19 (covid-19) yang sedang
melanda Indonesia bahkan dunia maka PDPP yang terpilih ini harus melakukan
rapid test, guna untuk mencegah terjadinya penyebaran covid-19. PPDP ini
bertugas melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) terhadap masyarakat,
sesuai dengan formulir model A.KWK. PPDP ini juga dibekali oleh KPU dengan
melakukan Bimbingan Tekhnis (Bimtek) yang dilaksanakan di Gedung Serba
Guna (GSG) Kabupaten Kaur, hal ini mengingat PPDP adalah ujung tombak
terhadap keakuratan data pemilih yang akan ditetapkan sebagai Daftar Pemilih
Tetap (DPT) nantinya.
Hasil laporan petugas PPDP ini nanti setelah dilakukan pencermatan
oleh pihak KPU dan Bawaslu beserta jajaran dibawahnya, akan ditetapkan
sebagai Daftar Pemilih Sementara (DPS), kemudian hasil penetapan DPS
tersebut kembali di berikan ke masyarakat, agar masyarakat bisa berpartisipasi
memberikan tanggapan jika masih terdapat kesalahan dalam DPS tersebut.
Hasil akhir dari DPS ini adalah DPSHP yang nanti akan diplenokan di tingkat
Kecamatan dan Kabupaten sehingga menghasilkan DPT untuk Kabupaten Kaur.
1) Tahapan Coklit
Tahapan coklit merupakan tahapan awal dalam menetapkan
Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilihan serentak tahun 2020.Adapun data
awal sebagai bahan coklit yang dilakukan oleh Petugas Pemutakhiran Data
Pemilih (PPDP)untuk sekarang ini adalahdata pemilih dalam model A.KWK
yang dikeluarkan oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian Dalam
Negeri.Tahapan pencoklitan mulai dilaksanakan pada tanggal 15Juli 2020
dan berakhir pada tanggal 13 Agustus 2020 sesuai dengan Peraturan KPU
Nomor 5 Tahun 2020 Tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Komisi
Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2019 tentang Tahapan, Program, dan

9
Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati
dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2020.
Dalam melakukan pengawasan coklit, Bawaslu Kabupaten Kaur
melakukan supervisi ke Kecamatan-kecamatan se-Kabupaten Kaur dalam
rangka membekali Panwaslu Kecamatan sekaligus melakukan pengawasan
langsung terhadap kinerja PPDP dalam melakukan proses coklit tetap
memperhatikan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19 yang
sedang mewabah. Selain memberikan pembekalan Bawaslu Kabupaten
Kaur juga memotivasi Panwaslu Kecamatan dan Panwaslu
Desa/Kelurahanuntuk bekerja dengan serius, amanah dan tetap
mengedepankan aturan dan tata cara pengawasan serta bertindak sesuai
dengan apa yang diamanatkan dalam undang undang dan peraturan
Bawaslu, serta apabila ikut melakukan pengawasan melekat kepada PPDP
hendaknya selalu menggunakan masker, face shield, dan sering-sering
mencuci tangan dengan sabun atau cairan desinfektan,
Sebagai bentuk hasil pengawasan tahapan coklit ini, Bawaslu
Kabupaten Kaur meminta Panwaslu Kecamatan untuk memberikan hasil
pengawasan setiap minggu setelah proses Coklit di lakukan, sehingga
pergerakan PPDP dalam menyelesaikan tugasnya bisa di ketahui. Dari hasil
pengawasan dan supervisi Bawaslu Kabupaten Kaur pada Kecamatan
secara random, ditemukan adanya rumah yang sudah di tempel stiker akan
tetapi pemilik rumah tidak pernah di data oleh PPDP, oleh sebab itu
Bawaslu Kabupaten Kaur menginstruksikan secara lisan kepada Panwaslu
Kecamatan agar memperkuat pengawasan, karena PPDP merupakan ujung
tombak dari DPT yang akan ditetapkan.
Setelah proses Coklit berakhir Bawaslu Kabupaten Kaur beserta
jajarannya terus melakukan pencermatan, dan setiap ada temuan pemilih
yang telah Tidak Memenuhi Syarat (TMS) masih termasuk ke dalam A.KWK
dan pemilih yang telah Memenuhi Syarat (MS) belum termasuk ke A.KWK
kita rekomendasikan kepada KPU untuk segera di tindak lanjuti, sehingga
tidak ada lagi yang sudah berhak memilih tapi belum terdaftar. Dan juga
dari hasil pengawasan Bawaslu dan jajaranya, masih banyak ditemukan
pemilih yang tidak memiliki nomor Kartu Keluarga (KK) atau pemilih yang
tidak memiliki data kependudukan akan tetapi sudah terdaftar di A.KWK,
dan juga pemilih baru yang sudah berusia 17 tahun pada saat hari
penghitungan suara, untuk itu Bawaslu Kabupaten Kaur
merekomendasikan hal-hal tersebut kepada KPU untuk ditindak lanjuti,

10
sehingga tidak ada pemilih yang sudah MS tidak termasuk ke dalam DPT
dan sebaliknya.
Ini adalah bentuk monitoring pelaksanaan coklit oleh KPU dan
pengawasan melekat dari Bawaslu Kabupaten Kaur.
Gambar 2. 1 : Monitoring Pelaksanaan Coklit

2) Tahapan Pengawasan Penetapan Daftar Pemilih Sementara


Rapat Pleno Rekapitulasi penetapan daftar pemilih hasil
pemuktahiran di tingkat Desa/Kelurahan yang dilaksanakan oleh
PPS.Bawaslu Kabupaten Kaur menginstruksikan agar Panwaslu Kecamatan
se-Kabupaten Kaur melakukan pengawasan proses Rekapitulasi Daftar
Pemilih Hasil Pemuktahiran tersebut dan memberikan saran dan masukan
atau merekomendasikan jika daftar pemilih tidak sesuai dengan hasil
pengawasan yang dilakukan oleh Panwaslu Kecamatan maupun Pengawas
Desa/Kelurahan. Selain itu, Bawaslu Kabupaten Kaur menyampaikan agar
Panwaslu Kecamatan se-Kabupaten Kaur menerima atau mengambil Daftar
Pemilih hasil Pemuktahiran tersebut yang ditetapkan oleh Panitia
Pemungutan Suara di tingkat Desa/Kelurahan maupun tingkat Kecamatan
dalam bentuk Soft copy dan Hard Copy dan di serahakan kepada Bawaslu
Kabupaten Kaur sebagai bahan saat penetapan Daftar Pemilih Sementara
(DPS) di tingkat Kabupaten Kaur.
Rapat Pleno Rekapitulasi Penetapan DPS Hasil Pemutahiran di
tingkat Kecamatan yang dilakukan oleh PPK dimulai pada tanggal 02 s.d
04September 2020.Dan Bawaslu Kabupaten Kaur melakukan monitoring ke
jajaran Panwaslu Kecamatan untuk memastikan proses Rekapitulasi
ditingkat kecamatan berjalan dengan baik sesuai dengan aturan yang
berlaku dalam pemilihan serentak tahun 2020.Kegiatan monitoring ini
bukan hanya Komisioner Bawaslu Kabupaten Kaur namun di dampingi oleh
beberapa StafBawaslu Kabupaten Kaur. Panwaslu Kecamatan se-Kabupaten
Kaur menyampaikan Form A dan Berita Acara Penetapan Rekapitulasi DPS

11
Hasil Pemutakhiran yang dilaksanakan di tingkat PPK se-Kabupaten Kaur ke
Bawaslu Kabupaten Kaur ketika Pleno selesai sebagai bahan Rapat Pleno
Rekapitulasi Daftar Pemilih Sementara di Tingkat Kabupaten pada tanggal
12 September 2020. Pada tanggal 10September 2020Bawaslu Kabupaten
Kaur mendapatkan surat undangan Rapat Pleno Rekapitulasi Penetapan
DPS di tingkat KPU Kabupaten Kaur, atas dasar hal tersebut Bawaslu
Kabupaten Kaur menyampaikan kepada Panwaslu Kecamatan agar hadir
dalam penetapan DPS di tingkat KPU Kabupaten Kaur untuk mendampingi
proses Pleno tersebut.
Penetapan DPS yang dilakukan pada tanggal, 12 September 2020
yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kaur di Gedung
Serba Guna Pemerintah Kabupaten Kaur. Dalam proses penetapan DPS di
tingkat Kabupaten Kaur berjalan dengan lancar dan ditetapkan jumlah
DPS.Sebelum jumlah itu ditetapkan oleh ketua KPU, komisioner bagian
Data KPU menyebutkan bahwasanya jumlah tersebut masih terdapat data
ganda antara Kecamatan bahkan antar kabupaten, yang tersebar di 15
Kecamatan kecuali Kecamatan Luas, Muara Sahung, Padang Guci Hilir dan
Semidang Gumay. Total pemilih yang ganda tersebut adalah sebanyak 62
pemilih, sehingga perubahan jumlah DPS yang awalnya 88628 menjadi
88566, dengan rincian sebagai mana tabel berikut :
Tabel 2. 2 Hasil Daftar Pemilih Sementara

Jumlah Jumlah
No Kecamatan laki-laki Perempuan Jumlah
Desa TPS
1 Kaur Selatan 19 34 5453 5467 10920
2 Kaur Tengah 9 12 1788 1833 3621
3 Kaur Utara 11 18 2753 2655 5408
4 Kelam Tengah 13 16 2793 2691 5484
5 Kinal 14 14 1888 1739 3627
6 Luas 12 16 2078 1946 4024
7 Lungkang Kule 9 9 1279 1194 2473
8 Maje 19 41 5136 4640 9776
9 Muara Sahung 7 21 2430 2165 4595
10 Nasal 17 49 5676 5149 10825
11 Padang Guci Hilir 9 9 1532 1416 2948
Padang Guci
12 11 18 3041 2877 5918
Hulu
Semidang
13 13 15 2439 2331 4770
Gumay
14 Tj. Kemuning 20 28 4705 4536 9241
15 Tetap 12 18 2524 2474 4998
Total 195 318 45515 43113 88628

12
Dan berikut adalah data ganda yang tersebar hampir di seluruh
Kecamatan Kabupaten Kaur, yaitu :
Tabel 2. 3 Data Ganda pada Penepatan DPS

no Kecamatan Ganda dengan Ganda antar Jumlah Jumlah pemilih


B/S Kec. pemilih TMS DPS
L P L P L P L P jumlah

1 Kaur Selatan 2 2 3 3 5 5 5448 5462 10910

2 Kaur Tengah - 1 - - - 1 1788 1832 3620

3 Kaur Utara - - 1 4 1 4 2752 2651 5403

4 Kelam Tengah 4 3 - - 4 3 2789 2688 5477

5 Kinal 1 1 - - 1 1 1887 1738 3625

6 Luas - - - - - - 2078 1946 4024

7 LungkangKule 2469
1 2 - 1 1 3 1278 1191

8 Maje - 1 2 - 2 1 5134 4639 9773

9 MuaraSahung - - - - - - 2430 2165 4595

10 Nasal 1 1 3 2 4 3 5672 5146 10818

11 Padang Guci
2948
Hilir - - - - - - 1532 1416

12 Padang Guci
5911
Hulu 1 4 1 1 2 5 3039 2872

13 Semidang
4770
Gumay - - - - - - 2439 2331

14 Tj. Kemuning 2 4 4 3 6 7 4699 4529 9228

15 Tetap - - 1 2 1 2 2523 2472 4995

Total 88566
12 19 15 16 27 35 45488 43078

3) Tahapan Pengawasan Penetapan Daftar Pemilih Sementara Hasil


Perbaikan
Setelah selesai penetapan Rekapitulasi DPS oleh KPU Kabupaten
Kaur, DPS tersebut disampaikan ke PPS untuk di umumkan kepada
masyarakat dan sekaligus memberi kesempatan kepada masyarakat untuk
mengajukan tanggapan terhadap DPS yang telah ditetapkan, dan jajaran
Bawaslu dan KPU juga tetap melakukan pencermatan terhadap DPS

13
tersebut, guna menghasilkan DPT yang akurat. Hal ini berlangsung dari
tanggal 19 September s.d 28 September 2020. Dari hasil pencermatan
Panwaslu kecamatan, masih banyak terdapat pemilih yang Tidak
Memenuhi Syarat (TMS) termasuk ke DPS dengan keterangan meniggal,
pindah, ganda dan bukan penduduk setempat. dan ada pemilih yang
Memenuhi Syarat (MS) tapi belum termasuk ke dalam DPS. Dan ada juga
pemilih yang terdapat perbedaan alamat pada KTP dengan alamat tempat
tinggal yang sebenarnya, hal ini terjadi di Kecamatan Lungkang Kule,
dengan jumlah pemilih sekitar 40 orang. Oleh sebab itu Bawaslu Kabupaten
Kaur melakukan koordinasi dengan pihak terkait yaitu KPU dan DUKCAPIL
untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Setelah proses pencermatan dan penerimaan tanggapan dari
masyarakat berakhir, pada tanggal 29 September s.d 3 Oktober 2020 PPS
melakukan perbaikan terhadap DPS tersebut. Dan DPS Hasil Perbaikan
(DPSHP) itu kemudian di plenokan di tingkat Kecamatan pada tanggal 4 s.d
6 Oktober 2020 dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 2. 4 Rekap Hasil Penetepan DPSHP di tingkat Kecamatan

Daftar Pemilih Sementara Hasil


Jumlah Jumlah
NO Kecamatan Perbaikan (DPS)
Kelurahan TPS
L P L+P
A B C D E
1 KAUR SELATAN 19 34 5.456 5.480 10.936
2 KAUR TENGAH 9 12 1.783 1.826 3.609
3 KAUR UTARA 11 18 2.753 2.658 5.411
4 KELAM TENGAH 13 16 2.789 2.683 5.472
5 KINAL 14 14 1.884 1.743 3.627
6 LUAS 12 16 2.087 1.955 4.042
7 LUNGKANG KULE 9 9 1.307 1.205 2.512
8 MAJE 19 41 5.178 4.686 9.864
9 MUARA SAHUNG 7 21 2.504 2.240 4.744
10 NASAL 17 49 5.704 5.188 10.892
11 PADANG GUCI HILIR 9 9 1.522 1.410 2.932
12 PADANG GUCI HULU 11 18 3.048 2.876 5.924
13 SEMIDANG GUMAY 13 15 2.441 2.343 4.784
14 TANJUNG KEMUNING 20 28 4.693 4.525 9.218
15 TETAP 12 18 2.538 2.479 5.017
TOTAL 195 318 45.687 43.297 88.984

14
4) Pengawasan Tahapan Penetapan Daftar Pemilih Tetap
Bawaslu Kabupaten Kaur melakukan pengawasan terhadap setiap
proses penetapan daftar pemilih tetap baik di tingkat kabupaten maupun
di tingkat kecamatan. Bawaslu Kabupaten Kaur melakukan pengawasan
secara melekat dan langsung serta melakukan bimbingan kepada Pengawas
Kecamatan maupun Pengawas Desa/Kelurahan dalam tahapan tersebut.
Pada tanggal 14 Oktober 2020 telah dilakukan rapat pleno terbuka
penetapan DPT. Rapat Pleno tersebut dilaksanakan di Gedung Serba Guna
(GSG) Pemda Kabupaten Kaur. Acara tersebut dihadiri oleh peserta Pemilu,
OPD Perwakilan dari Bupati, Kepolisian, DisDukcapil, seluruh PPK,
Perwakilan Panwaslu Kecamatan se-Kabupaten Kaur dan Komisioner
Bawaslu Kabupaten Kaur beserta 3 orang Staf.
Dari hasil penetepan oleh ketua KPU Kabupaten Kaur tersebut
jumlah DPT untuk Kabupaten Kaur adalah 88.990 pemilih yaitu 45.639 laki-
laki dan 43.297 pemilih perempuan yang tersebar di 15 Kecamatan 195
desa/kelurahan dan 318 TPS.Secara rinci bisa dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 2. 5 Hasil Daftar Pemilih Tetap

Jumlah Jumlah
No Kecamatan laki-laki Perempuan Jumlah
Desa TPS
1 Kaur Selatan 19 34 5460 5481 10941
2 Kaur Tengah 9 12 1783 1826 3609
3 Kaur Utara 11 18 2752 2657 5409
4 Kelam Tengah 13 16 2789 2683 5472
5 Kinal 14 14 1883 1743 3626
6 Luas 12 16 2087 1954 4041
7 Lungkang Kule 9 9 1306 1202 2508
8 Maje 19 41 5180 4687 9867
9 Muara Sahung 7 21 2505 2246 4751
10 Nasal 17 49 5703 5187 10890
11 Padang Guci Hilir 9 9 1522 1411 2933
12 Padang Guci Hulu 11 18 3054 2877 5931
13 Semidang Gumay 13 15 2438 2340 4778
14 Tj. Kemuning 20 28 4693 4524 9217
15 Tetap 12 18 2538 2479 5017
Total 195 318 45693 43297 88990

Adanya perbedaan antara hasil pleno kecamatan dan Kabupaten


ini disebabkan karena ada data yang di renvoi,yang tersebar di 14
Kecamatan, 45 desa/kelurahan dan 56 TPS dengan rincian seperti berikut
ini :

15
Tabel 2. 6 Perubahan Pasca Penetapan DPT

Perubahan Pasca Pleno Kecamatan

N Pemilih Tidak DPT


Kecamatan Batal Pemilih
O Pemilih Baru Memenuhi
Baru
Syarat

L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P

1 KAUR SELATAN 5 2 7 1 1 1 1 5.460 5.481 10.941


2 KAUR TENGAH 0 0 0 1.783 1.826 3.609
3 KAUR UTARA 2 1 3 3 2 5 0 2.752 2.657 5.409
4 KELAM TENGAH 2 3 5 2 3 5 0 2.789 2.683 5.472
5 KINAL 1 1 2 2 1 3 0 1.883 1.743 3.626
6 LUAS 1 1 1 1 2 0 2.087 1.954 4.041
7 LUNGKANG KULE 0 1 3 4 1 1 1.306 1.202 2.508
8 MAJE 5 3 8 3 2 5 0 5.180 4.687 9.867
9 MUARA SAHUNG 2 6 8 0 1 1 2.505 2.246 4.751
10 NASAL 0 1 1 1 1 5.703 5.187 10.890
PADANG GUCI
11 1 1 0 0 1.522 1.411 2.933
HILIR
PADANG GUCI
12 7 2 9 1 1 2 1 1 3.054 2.877 5.931
HULU
13 SEMIDANG GUMAY 2 2 4 5 5 10 0 2.438 2.340 4.778
TANJUNG
14 0 1 1 0 4.693 4.524 9.217
KEMUNING
15 TETAP 0 0 0 2.538 2.479 5.017
TOTAL 27 21 48 18 21 39 3 2 5 45.693 43.297 88.990

5) Pengawasan Tahapan Penetapan Daftar Pemilih Tambahan DPTb dan


Daftar Pemilih Pindahan (DPPh)
Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) dan Daftar Pemilih Pindahan
(DPPh) adalah istilah yang dilekatkan pada dua segmen pemilih yang
berbeda. DPPh merupakan sebutan bagi pemilih yang telah terdaftar dalam
DPT dan menggunakan hak pilihnya di TPS lain karena keadaan tertentu,
seperti misalnya sedang menjalankan tugas ditempat lain pada hari
pemungutan suara, menjalani rawat inap di RS Puskesmas atau Klinik yang
mempunyai fasilitas raat inap dan keluarga mendampingi, penyandang
disabilitas yang berada di panti sosial atau panti rehabilitas, menjalani
rehabilitas narkoba, menjadi tahanan di rumah tahanan atau lebaga
pemasyarakatan, tugas belajar, pindah domisili dan tertimpa bencana
alam. Adapun prosedur yang harus dilalui oleh pemilih kategori DPPh ini
adalah yang bersangkutan harus melapor ke PPS asal untuk mendapatkan

16
formulir Model A.5-KWK atau surat keterangan pindah memilih di TPS lain
dengan membawa identitas kependudukan seprti KTP-el atau Suket.
Pemilih membawa A.5-KWK dan melapor ke PPS tujuan paling lambat satu
hari sebelum hari pemungutan suara. Jika pemilih tidak bisa menempuh
jalur tersebut, pemilih dapat melapor ke KPU Kabupaten untuk
mendapatkan formulir A.5-KWK paling lambat tiga hari sebelum hari
pemungutan suara. Sementara DPTb adalah istilah bagi pemilih yang tidak
terdaftar dalam DPT, namun telah memenuhi syarat untuk menggunakan
hak pilih. Tentu dengan berderat syarat dan ketentuan yang berlaku.
Adapun syarat dan ketentuan bagi pemilih dengan kategori DPTb ini adalah
pemilih wajib menunjukkan KTP-el atau Suket kepada KPPS. Hak pilih bagi
kategori ini hanya dapat digunakan di TPS yang berada di RT/RW,
lingkungan desa/kelurahan sesuai dengan alamat yang tertera pada KTP
atau Suket.
Di Kabupaten Kaur, total pemilih DPTb untuk Pemilihan Gubernur
sama dengan Bupati yaitu sebanyak 860 orang dengan rincian laki-laki
sebanyak 396 pemilih dan perempuan 464 pemilih. sedangkan untuk
pemilih DPPh sebanyak 287 pemilih dengan jumlah laki-laki 222 dan
perempuan 65 pemilih.
Antara Bupati dan Gubernur terdapat perbedaan jumlah DPPh,
dan ini sangat wajar, dimana jumlah DPPh untuk Pemilihan Gubernur lebih
banyak dari pada Bupati, yaitu sebanyak 26 orang. Hal ini disebabkan
adanya pemilih yang beralamat di luar Kabupaten Kaur tetapi masih dalam
Provinsi Bengkulu, sehingga hanya bisa memilih Gubernur saja.

3. Hasil-hasil Pengawasan Tahapan dan Subtahapan Pemuktahiran Data Pemilih dan


Daftar Pemilih
a. Temuan
Dalam melaksanakan pengawasan Bawaslu Kabupaten Kaur menemukan
beberapa permasalahan dalam tahapan penyusunan daftar pemilih di Kabupaten
Kaur sebagai berikut :
1) Terdapat data ganda NIK, KK, Nama dan tanggal lahir serta terdaftar pemilih
dibawah umur baik dalam daerah maupun luar daerah Kabupaten Kaur saat
penyusunan DPS.
2) Adanya pemilih yang tidak memiliki data kependudukan seperti KTP dan KK
selama proses penyusunan DPS.
3) Di Kecamatan Lungkang Kule, terdapat pemilih yang terdaftar dalam A.KWK di
desa Datar Lebar 2 sedangkan tempat tinggal sebenarnya di desa Aur gading,

17
hal ini dikarenakan karena terdapat kesalahan pada KTP-el yang di pegang
oleh pemilih tersebut.
4) Banyaknya pemilih yang memenuhi syarat tapi tidak masuk dalam A.KWK dan
pemiih yang Tidak Memenuhi Syarat masih terdapat dalam A.KWK

b. Rekomendasi
Dalam setiap temuan Bawaslu Kabupaten Kaur memberikan Rekomendasi
dan himbauan atas temuan tersebut kepada Komisi Pemilihan Umum Kabupaten
Kaur dan jajaran di bawahnya sebagaimanaempat point dalam temuan di atas
sebagai berikut :
1) Bawaslu Kabupaten Kaur menyampaikan surat Himbauan dan Rekomendasi
kepada Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kaur atas temuan dan hasil
pengawasan oleh Bawaslu Kabupaten Kaur terhadap pemilih Ganda NIK,
Ganda KK, Ganda Nama, Ganda Tanggal lahir, dan dibawah umur agar Komisi
Pemilihan Umum Kabupaten Kaur memperhatikan dan memfaktualkan
kebenaran data tersebut sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan
daftar pemilih tahun 2020. Selain itu, Bawaslu Kabupaten Kaur
menginstruksikan kepada Pengawas Pemilu Kecamatan se-Kabuapten Kaur
agar melakukan pengawasan secara melekat dan ikut serta memfaktualkan
kelapangan data yang terindikasi kegandaan maupun temuan lainnya.
2) Bawaslu Kabupaten Kaur menyampaikan suratrekomendasi kepada Komisi
Pemilihan Umum Kabupaten Kaur atas temuan bahwa adanya pemilih yang
tidak memiliki data kependukan agar KPU segera berkoordinasi dengan
Dukcapil dan menerbitkan pemilih yang tidak memiliki data kependudukan
tersebut. Hal ini untuk mencegah pemilih tidak bisa memberikan hak pilihnya
pada hari pemungutan suara.
3) Bawaslu Kabupaten Kaur menyampaikan surat rekomendasi kepada Komisi
Pemilihan Umum Kabupaten Kaur atas temuan bahwa adanya pemilih di
Kecamatan Lungkang Kule yang memiliki kesalahan cetak pada KTP-el untuk
berkoordinasi dengan Dukcapil agar mengganti dan mencetak ulang KTP el
yang benar yang sesuai dengan alamat domisili.
4) Bawaslu Kabupaten Kaur menyampaikan suratsaran perbaikan kepada Komisi
Pemilihan Umum Kabupaten Kaur atas temuan bahwa adanya pemilih yang
TMS mash msuk dalam A.KWK dan pemilih yang MS belum amsuk dalam
A.KWK untuk dilakukan perbaikan data.
5) Bawaslu Kabupaten Kaur berkoordinasi dan menyampaikan surat himbauan
terkait proses perekaman E-KTP yang di lakukan oleh Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil Kabupaten Kaur agar melakukan perekaman E-KTP secara

18
maksimal dan turun kelapangan agar mempermudah warga yang ingin
melakukan perekaman KTP.

c. Tindak Lanjut Rekomendasi


Setelah Bawaslu Kabupaten Kaur memberikan himbauan, saran perbaikan
dan menyampaikan Rekomendasi atas temuan dan hasil pengawasan oleh
Bawaslu Kabupaten Kaur dan Jajaran dibawah. Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten Kaur menindaklanjuti surat himbauan dan Rekomendasi dari Bawaslu
Kabupaten Kaur tersebut sesuai dengan Himbauan, saran perbaikan dan
Rekomendasi disampaikan di atas sebagai berikut :
1) Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kaur menindaklanjuti atas temuan dan
rekomendasi yang disampaikan oleh Bawaslu Kabupaten Kaur terhadap
adanya pemilih potensi Ganda dan pemilih yang belum terdaftar namun
memenuhi syarat. KPU Kabupaten Kaur meneruskan kepada Panitia Pemilih
Kecamatan untuk melakuan verifikasi faktual terhadap data temuan dan
rekomendasi tersebut dan sebagai bahan pertimbangan Komisi Pemilihan
Umum Kabupaten Kaur dalam menetapkan Daftar Pemilih.
2) KPU Kabupaten Kaur menindaklanjuti himbauan dari Bawaslu Kabupaten Kaur,
dengan berkoordinasi ke Dinas Dukcapil untuk terjun ke lapangan dan
melakukan perekaman KTP-el terhadap pemilih yang tidak memilikki data
Kependudukan.
3) Atas himbauan Bawaslu Kabupaten Kaur tentang adanya kesalahan cetak pada
KTP-el di Kecamatan Lungkang Kule, KPU Kabupaten Kaur sudah melakukan
koordinasi dengan Dinas Dukcapil sehingga KTP-el dari pemilih-pemilih
tersebut dicetak ulang sesuai dengan domisili.
4) Berkaitan dengan adanya surat saran perbaikan Bawaslu Kabupaten Kaur
tentang pemilih yang TMS masih terdaftar di A.KWK dan MS yang belum
masuk A.KWK, KPU Kabupaten Kaur telah menindaklanjuti setiap by name by
address yang lampirkan oleh Bawaslu kabupaten Kaur.
Setiap himbauan, saran perbaikan dan rekomendasi yang dilakukan oleh
Bawaslu Kabupaten Kaur terhadap KPU dan dinas Dukcapil sudah di tindaklanjuti
dengan baik, hal ini bisa dilihat dari grafik di bawah ini :

19
Grafik 3. 1: Diagram Batang Tahapan Daftar Pemilih

8 7 7

6
4 4
4 3 3
jenis surat
2 1 1 Tindak Lanjut

4. Dinamika dan Permasalahan Tahapan dan Subtahapan Pemuktahiran Data


Pemilih dan Daftar Pemilih
Dalam melakukan pengawasan tahapan penyususnan daftar pemilih di
Kabupaten Kaur terdapat dinamika dan permasalahan yang di hadapai sebagai
berikut :
1) Adanya warga yang tidak mau memberikan KTP dan KK saat pencoklitan dan
Verifikasi faktual hasil pencermatan DPS.
2) Keterlambatan pelaporan hasil pengawasan di tingkat Desa mengenai tahapan
pemuktahiran dan faktual daftar pemilih yang mempengaruhi pelaporan
pengawasan tingkat Kecamatan terutama di desa jauh dari jangkauan
transportasi dan kurangnya sinyal jaringan internet.
3) Dalam proses pengawasan daftar pemilih di Kabupaten Kaur, Bawaslu
Kabupaten Kaur menemukan masih banyak data-data yang TMS tetapi masih
masuk dalam A.KWK
4) Adanya pemilih yang tidak memiliki dokumen kependudukan akan tetapi
kurangnya minat dari pemilih untuk melakukan perekaman dengan alasan
tempat perekaman KTP-el jauh dan memang rata-rata yang tidak memiliki
data kependudukan tersebut adalah orang-orang yang sudah lanjut usia.

5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan Tahapan dan Subtahapan Pemuktahiran Data


Pemilih dan Daftar Pemilih
Dalam setiap pengawasan terutama dalam pengawasan penyusunan
daftar pemilih di Kabupaten Kaur tentu mempunyai kekurangan, dalam
pelaksanaan tahapan penyusunan daftar pemilih, ada beberapa hal yang harus di
Evaluasi diantaranya Kurang Koordinasi penyelenggara Pemilu di wilayah
Kecamatan dan wilayah Desa antar Pengawas Pemilu dan Penyelenggara PPK dan

20
PPS dalam menyusun daftar pemilih. Sehingga masih banyaknya ditemukan daftar
pemilih ganda dan warga yang belum terdaftar dalam daftar pemilih sedangkan
sudah memenuhi syarat.Selain itu kurangnya pemahaman dan pengetahuan
pengawas maupun penyelenggara pemilu dalam melakukan tugas dan fungsinya.
Namun berjalannya waktu proses penetapan daftar pemilih tahun 2020, Bawaslu
Kabupaten Kaur dan jajaran dibawah tetap melakukan pengawasan secara melekat
dan selalu koordinasi dengan KPU Kabupaten Kaur jajaran dibawahnya PPK dan PPS
sesuai jajaran sehingga pada penetapan DPT sudah ditemukan lagi adanya data
ganda atau TMS yang masih terdaftar atau MS yang belum masuk.
Selain uraian diatas berdasarkan pengawasan yang kami lakukan Aplikasi
Sidalih yang membantu dalam melakukan pemuktahiran daftar pemilih dinilai
sudah berjalan sebagaimana mestinya, setiap ada data yang ganda antar
Kecamatan, maka sebelum Kecamatan yang lain tersebut mengeluarkan data yang
ganda, maka kecamatan yang upload data ke sidalih tidak akan bisa melakukan
proses upload tersebut.
Perubahan-perubahan yang terjadi dari penetapan DPS sampai ke penetapan
DPT dapat di lihat pada grafik di bawah ini.
Grafik 3. 2: Diagram Perubahan Daftar Pemilih

Perubahan Daftar Pemilih


88984 88990
89000
88900
88800
88700 88566
88600
88500
88400
88300
DPS DPSHP DPT

B. PELAKSANAAN TAHAPAN KAMPANYE


Dalam proses Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur ada beberapa tahapan-
tahapan salah satunya adalah tahapan kampanye. Kampanye menjadi salah satu hal
yang penting dalam penyelenggaran Pemilihan, pada tahapan ini merupakan
sebuah interaksi antara Peserta Pemilih dan Pemilih. Kampanye merupakan salah
satu metode atau cara Peserta Pemilihan untuk mempengaruhi serta menarik hati
Pemilih guna mendapatkan suara rakyat dengan menawarkan beberapa program-
program untuk kemajuan rakyat . Berdasarkan Pasal 1 angka 21 Undang-undang
Nomor 6 Tahun 2020 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

21
Undang Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota
Menjadi Undang-Undang Menjadi Undang-Undang yang menyebutkan :

“Kampanye Pemilihanyang selanjutnya disebut Kampanye adalah kegiatan untuk


menyakinkan Pemilih dengan menawarkan Visi, Misi, dan Program Calon Gubernur,
Calon Bupati, dan Calon Walikota”.

Dalam hal tersebut, sangatlah penting dan perlu diawasai dalam tahapan
kampanye tersebut salah satunya yang ada di Kabupaten Kaur yang dimana
merupakan tugas Bawaslu Kaur untuk mengawasinya bersama masyarakat.

1. Pelaksanaan Pengawasan Tahapan dan Subthapan Kampanye


a. Kerawanan- Kerawanan dan IKP
Dalam pengawasan tahapan kampanye Pada pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur, Bawaslu Kabupaten Kaur tentu sangat mengantisipasi
mengenai kerawanan dalam pengawasan Kampanye Pemilihan yang ada di
Kabupaten Kaur, sehingga dapat menganulir segala bentuk potensi
pelanggaran yang akan terjadi. Ada beberapa hal kerawananan yang patut
diantisipasi mengenai hal tersebut antara lain :
1) Peserta Pemilihan melakukan kampanye sebelum jadwal yang telah
ditentukan;
2) Pemasangan Alat Peraga Kampanye tidak sesuai dengan zona yang telah
disepakati;
3) Peserta Pemilihan melakukan kampanye dengan Politik Uang (Money
Politic);
4) Politisasi Sara,
5) Politik Identitas,
6) Keterlibatan Kepala Desa,
7) Keterlibatan Aparatur Sipil Negara (ASN),
8) Kenetralitasan Penyelenggara Pemilu,
9) Penggunaan Fasilitas Negara.

Mengenai beberapa potensi kerawanan diatas, tentunya Bawaslu


Kabupaten Kaur harus extra dalam mengawasi tahapan kampanye bersama
stakeholder yang ada dengan melakukan upaya pencegahan dan melakukan
pengawasan melekat, sehingga dapat meminimalisir segala bentuk
pelanggaran mengenai tahapan kampanye.

22
Dalam hal Indeks Kerawanan Pemilihan Tahun 2020 Kabupaten Kaur,
berdasarkan data Bawaslu RI berikut IKP yang dirilis untuk di Kabupaten Kaur :

Grafik 3. 3 IKP Pemilihan Tahun 2020

INDEKS KERAWANAN PEMILU (IKP)


PEMILIHAN TAHUN 2020 KABUPATEN KAUR
80
69.35
60 55.9
43.9 39.94
40

20

0
Konteks Sosial Dimensi Dimensi Dimensi
Dan Politik Penyelenggara Kotestasi Partisipasi
Pemilu Yang
Bebas Dan Adil

Dalam hal Indeks Kerawanan Pemilihan Tahun 2020 Kabupaten Kaur,


hampir semua termasuk kerawanan sedang dan tinggi salah satunya tahapan
Kampanye, sehingga sangat diperlukannya upaya pencegahan dan
pengawasan terhadap tahapan kampanyePada pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur yang ada di Kabupaten Kaur supaya terciptanya kampanye sesuai
dengan aturan yang berlaku. Dalam hal ini, Bawaslu Kabupaten Kaur sangat
mengantisipasi beberapa pelanggaran yang akan terjadi pada tahapan
kampanye.

b. Perencanaan Pengawasan
Dalam hal perencanaan pengawasan tahapan Kampanye, Bawaslu
Kabupaten Kaur memfokuskan beberapa hal yang menjadi kerawanan
kampanye yang ada di Kabupaten Kaur dengan strategi menggunakan strategi
pencegahan dan penindakan serta melakukan tindakan, langkah, dan upaya
optimal mencegah secara dini terhadap potensi pelanggaran atau indikasi
awal pelanggaran sesuai dengan tata cara yang diatur dalam Undang-undang
Nomor 6 Tahun 2020 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Perubahan Ketiga Atas
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang
Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota Menjadi Undang-Undang Menjadi
Undang-Undang serta Peraturan Bawaslu yang menyangkut hal tentang tata
cara pelaporan dan penangan pelanggaran pemilihan. Selain itu, Bawaslu
Kabupaten kaur mempersiapkan alat kerja dalam pengawasan tahapan
Kampanye, guna untuk mempermudah dalam proses pengawasan tahapan
kampanye.

23
Dalam hal memperkuat perencanaan Pengawasan Bawaslu Kabupaten
Kaur, adapun yang telah dilakukan Bawaslu Kabupaten Kaur antara lain :

1) Pembentukan POKJA Pengawasan Tahapan Kampanye


Dalam pembentukan Pokja Pengawasan Tahapan Kampanye ini,
anggota Pokja terdiri dari Komisoner Bawaslu Kabupaten Kaur, Staf Teknis
PHAL Bawaslu Kaur dan unsur dari Kepolisan. Tujuan dalam
pembentukan Pokja ini tentu untuk mendukung kebutuhan pencegahan,
pengawasan dan penindakan yang dilakukan pada Tahapan Kampanye
dan Penertiban APK dalam penyelenggaran Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2020.

2) Pembekalan Dengan Panwaslucam Se-Kabupaten Kaur


Dalam hal ini, Bawaslu Kabupaten Kaur melakukan pembekalan
terhadap Panwaslucam Se-Kabupaten Kaur dalam persiapan Pengawasan
Tahapan KampanyePada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur.
Adapun yang dibahas mengenai strategi pengawasan, pengisian Alat kerja
serta penindakan terkait adanya laporan ataupun temuan dalam masa
tahapan kampanye.

3) Rapat Koordinasi Dengan Tim Pemenangan Pasangan Calon Gubernur


dan Wakil Gubernur Kepolisian dan Satpol PP
Dalam rapat koordinasi ini membahas mengenai kampanye Peserta
Pemilihan Tatap muka, Dialog dan Pertemuan Terbatas baik harus
mematuhi protokol Kesehatan dan Peserta Kampanye tidak boleh
melebihi 50 Orang, selain itu juga membahas mengenai pemasangan Alat
Peraga Kampanye yang tidak boleh terpasang di Zona Larangan serta
untuk melakukan Penertiban Alat Peraga Sosialisasi yang masih
terpasang.

2. Kegiatan Pengawasan Dalam Tahapan dan Subtahapan kampanye


a. Pencegahan
Dalam upaya pencegahan tahapan kampanye, Bawaslu Kabupaten Kaur
berpupaya supaya tidak terjadinya pelanggaran. Adapun yang telah dilakukan
Bawaslu Kabupaten Kaur dalam upaya pencegahan tahapan kampanye,
diantaranya menyampaikan surat himbauan dan Instruksi, berikut daftar tabel
mengenai penyampaian surat :

Tabel 2. 7 Pencegahan Tahapan Kampanye

24
NO TANGGAL SURAT NOMOR SURAT PERIHAL

1 14 Oktober 2020 104/K.BE Himbauan Kepada Plt. Bupati


04/PM.00.02/X/2020 Kaur mengenai Penertiban Alat
Peraga Sosialisasi (APS)
2 16 Oktober 2020 108/K.BE Surat Ke Ketua KPU Kaur, Kepala
04/PM.00.02/X/2020 Satpol PP dan Damkar, DANDIM
0408 BS, Kapolres Kaur,
Kabupaten Kaur mengenai
penertiban APS
3 16 Oktober 2020 109/K.BE Surat Instruksi Ke Panwaslucam
04/PM.00.02/X/2020 Se-Kabupaten Kaur mengenai
Penertiban APS.
4 2 November 2020 122/K.BE Himbauan Kepada Plt. Bupati
04/PM.00.02/XI/2020 Kaur cq. Sekda mengenai
penertiban APS pada Mobil
Dinas
5 18 November 2020 124/K.BE Himbauan Kepada Pimpinan
04/PM.00.02/XI/2020 Media Massa, Cetak, dan
Elektronik Se-Kabupaten Kaur
mengenai untuk tidak
melakukan penanyangan Iklan
Kampanye Paslon Gubernur dan
Wakil Gubernur dan Bupati dan
Wakil Bupati di Luar jadwal.
6 18 November 2020 124/K.BE Himbauan Kepada Ketua PWI
04/PM.00.02/XI/2020 Kaur mengenai untuk tidak
melakukan penanyangan Iklan
Kampanye Paslon Gubernur dan
Wakil Gubernur dan Bupati dan
Wakil Bupati di Luar jadwal
7 02 Desember 2020 143/K.BE- Himbauan Kepada KPU
04/PM.00.02/XII/2020 Kabupaten Kaur mengenai untuk
berkoordinasi dengan Pemda
Kaur dalam Penertiban APK
8 03 Desember 2020 163/K.BE- Instruksi kepada Panwaslucam
04/PM.00.02/XII/2020 serta jajaran Di bawahnya untuk
melakukan Patroli Pengawasan
masa tenang

Selain menyampaikan surat himbauan dan surat instruksi, Bawaslu


Kabupaten Kaur dalam upaya pencegahan juga melakukan beberapa hal
diantaranya adalah sebagai berikut:

25
1) Rapat Koordinasi dengan Panwaslucam Se-Kabupaten Kaur terkait fokus
dan strategi pengawasan tahapan kampanye,
2) Sosialisasi di Media Sosial Bawaslu Kabupaten Kaur mengenai larangan-
larangan Kampanye.
3) Menginstruksikan Ke Panwaslucam untuk memberikan surat himbau
kepada Tim Pemenangan Kecamatan Paslon Gubernur dan Wakil
Gubernur Provinsi Bengkulu Untuk melakukan Kampanye di wilayahnya
mematuhi protocol Kesehatan, peserta kampanye tidak boleh lebih dari
50 orang serta memberikan surat himbau untuk melakukan penertiban
APK secara mandiri sebelum masa Kampanye berakhir.
b. Aktivitas Pengawasan
Dalam proses pengawasan kampanye, adapun beberapa hal yang menjadi
fokus pengawasan Bawaslu Kabupaten Kaur yaitu :
1) Tahapan Pengawasan Kampanye Melalui Pertemuan Terbatas, Dialog
dan Tatap Muka
Dalam tahapan pengawasan kampanye melalui pertemuan
terbatas dan tatap muka yang dilakukan oleh Peserta pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernursejak dimulainya tahapan kampanye pada
Tanggal 26 September 2020 telah sesuai dengan jadwal yang telah
dikeluarkan berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 5
Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Komisi Pemilihan
Umum Nomor 15 Tahun 2019 Tentang Tahapan, Program, dan Jadwal
Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati, Dan/Atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2020 di
lingkup Kabupaten Kaur, dalam hal ini Bawaslu Kabupaten Kaur dalam
proses pengawasan tahapan tersebut meninstruksikan seluruh
Panwascam Se-Kabupaten Kaur serta jajaran dibawahnya untuk
mengawasi Peserta Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur yang
melakukan Kampanye melalui pertemuan terbatas dan tatap muka
dengan mengirimkan laporan alat kerja melalui e-mail Pengawasan
Bawaslu Kabupaten Kaur. Berdasarkan data yang didapatkan dari
Panwaslucam se-Kabupaten Kaur tahapan pengawasan kampanye
melalui pertemuan terbatas dan tatap muka ditemukan adanya dugaan
pelanggaran karena Peserta Pemilihan tidak memiliki STTP.
Di bawah ini adalah dokumentasi kampanye yang dilakukan oleh
pasangan calon.

Gambar 1. 2: Kampanye oleh Pasangan Calon Gubernur

26
Secara detail, berikut adalah data peserta pemilihan baik Paslon
Gubernur dan Wakil Gubernur Yang Melakukan kampanye Pertemuan
Terbatas dan Tatap Muka di Kabupaten Kaur:

Tabel 2. 8 Daftar Kampanye Pertemuan Terbatas dan Tatap Muka

Nama
Jumlah
Pasangan Jumlah
Kampanye
Calon Kampanye Jenis
yang Tindaklanjut yang sudah dilakukan
Gubernur dan yang Pelanggaran
sudah
Wakil melanggar
dialkukan
Gubernur
Tidak memiliki STTP tetapi ada Surat
Helmi Hasan - pemberitahuan bahwa akan
(9 Kampanye)
H. Muslihan melakukan kampanye, tindak lanjut
17 9 Tidak Memiliki
Diding yang sudah dilakukan melakukan
STTP
Soetrisno himbauan secara lisan dan
Himbauan Secara Tertulis
Tidak memiliki STTP tetapi ada Surat
Dr. H. Rohidin pemberitahuan bahwa akan
(17 Kampanye)
Mersyah - Dr.. melakukan kampanye, tindak lanjut
20 17 Tidak Memiliki
E. H. yang sudah dilakukan melakukan
STTP
Rosjonsyah himbauan secara lisan dan
Himbauan Secara Tertulis
H. Agusrin
Maryono - Dr. (1 Memberikan teguran secara Lisan
Ir. H. M.Imron 4 1 Kampanye)Tidak Kepada Penanggung Jawab
Rosyadi, Memiliki STTP Kampanye
M.M., M.Si.
41 27
Sumber : Tabel Jumlah Kampanye Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur

2) Tahapan Pengawasan Kampanye Melalui Iklan Media Massa Cetak dan


Elektronik
Dalam tahapan pengawasan kampanye melalui iklan mediamasa
cetak dan elektronik yang dimulai pada tanggal 22 November sampai

27
dengan 5 Desember 2020, Bawaslu Kabupaten Kaur tidak menemukan
adanya dugaan pelanggaran oleh Peserta pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur yang dipublikasikan telah sesuai dengan jadwal yang telah
dikeluarkan berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 5
Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Komisi Pemilihan
Umum Nomor 15 Tahun 2019 Tentang Tahapan, Program, dan Jadwal
Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati, Dan/Atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2020.
3) Tahapan Pengawasan Alat Peraga Kampanye
Dalam tahapan pengawasan Alat Peraga Kampanye pada Pada
pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur di Kabupaten Kaur, Bawaslu
Kabupaten Kaur bersama Panwaslucam untuk mengawasi Alat Peraga
Kampanye.Bawaslu Kabupaten Kaur dalam hal ini menginstruksikan
Panwaslucam untuk selalu mengawasi dan melaporkan jumlah APK yang
terpasang dan APK yang diduga melanggar berdasarkan wilayah
Kecamatan masing-masing.Berikut adalah data terakhir yang diperoleh
dari Laporan Panwaslucam mengenai Alat Peraga kampanye Paslon
Gubernur dan Wakil GubernurProvinsi Bengkuluyang ada di Kabupaten
Kaur:

Tabel 2. 9 Jumlah APK Terpasang

APK YANG TERPASANG


NAMA PASANGAN CALON GUBERNUR
DAN WAKIL GUBERNUR
BALIHO SPANDUK UMBUL-UMBUL

HELMI HASAN/ MUSLIHAN DS 11 110 1


ROHIDIN MERSYAH/ROSJONSYAH 13 173 0
AGUSRIN/ IMRON 11 123 3
TOTAL 35 406 4
Sumber : Data Rekap Terakhir APK Bawaslu Kaur

4) Tahapan Pengawasan Penertiban APK di Hari Masa Tenang


Berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 5 Tahun
2020 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum
Nomor 15 Tahun 2019 Tentang Tahapan, Program, dan Jadwal
Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati, Dan/Atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2020,
batas waktu dalam proses tahapan kampanye adalah pada tanggal 05
Desember 2020. Sebelumnya Bawaslu Kabupaten Kaur telah
memberikan surat himbau Tim Pemenangan Paslon Gubernur dan Wakil

28
Gubernur untuk melakukan penertiban secara mandiri selambat-
lambatnya pada tanggal 05 Desember 2020 pada pukul 24.00 Wib selain
itu Bawaslu Juga menginstrusikan Kepada Panwaslu Se-Kabupaten Kaur
untuk memberikan Surat Himbauan Kepada tim Pemenangan
PaslonGubernur dan Wakil Gubernur tingkat Kecamatan danmelakukan
penertiban APK yang masih ada pada saat hari tenang di wilayah
masing-masing Kecamatan. Pada Tanggal 06 Desember 2020 Bawaslu
Kabupaten Kaur melakukan penertiban APK bersama Panwaslucam
Tetap, Panwaslu Kaur Selatan , KPU, Polsek Kaur Selatan dan Satpol PP
Kaur serta dengan panwaslucam di wilayah masing-masing di wilayah
Kecamatan Kaur Selatan dan Tetap. Dalam pengawasan tersebut,
Bawaslu Kaur masih banyak menemukan Alat Peraga Kampanye yang
belum ditertibkan sehingga Bawaslu bersama Panwaslucam Kaur
Selatan, Panwaslu Tetap, Polsek Kaur Selatan, KPU serta Satpol PP
langsung menertibkan terkait APK yang belum ditertibkan tersebut.
Berikut data APK yang telah ditertibkan diseluruh kecamatan pada masa
hari tenang :

Tabel 2. 10 Jumlah APK yang Ditertibakan

NAMA PASANGAN CALON


JUMLAH APK YANG DITERTIBKAN
GUBERNUR DAN WAKIL
GUBERNUR BALIHO SPANDUK UMBUL-UMBUL

HELMI HASAN/ MUSLIHAN DS 7 44 0

ROHIDIN MERSYAH/ROSJONSYAH 10 24 0

AGUSRIN/IMRON 8 22 1
TOTAL 25 90 1
Sumber : Data Rekap Penertiban APK Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur seluruh Kecamatan

Berdasarkan Pengawasan pada saat penertiban APK Paslon


Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Bengkulu saat masa tenang di
seluruh Kecamatan, Tim Pemenangan Calon Gubernur dan Wakil
Gubernur sudah banyak yang melakukan penertiban APK secara
mandiri di seluruh Kecamatan. Hal tersebut terjadi karena tindak lanjut
dari surat Himbauan Bawaslu Kaur beserta jajaran dibawahnya untuk
melakukan penertiban APK Selambat-lambatnya pada 05 Desember
2020 pada pukul 24.00 Wib.

29
3. Hasil-hasil Pengawasan Tahapan dan Subtahapan Kampanye
a. Temuan
Berdasarkan pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu Kabupaten Kaur
beserta Panwaslucam mengenai tahapan kampanye, ada beberapa temuan
pada Masa Kampanye pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernurdiantaranya :
1) Adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Paslon Gubernur dan
Wakil Gubernurpada saat Kampanye tidak memilik STTP;
2) Adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan ASN yang dimuat rekaman
Video grup whatssap yang berdurasi 1 menit 56 detik di Video grup
whatssap dengan ajakan untuk mendukung salah satu Paslon Gubernur
dan Wakil Gubernur Bengkulu.
b. Rekomendasi
Berdasarkan beberapa temuan diatas, berikut rekomendasi yang telah
dilakukan oleh Bawaslu Kabupaten Kaur:
1) Mengenai temuan adanya Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur
melakukan kampanye tidak memiliki STTP, Bawaslu Kabupaten Kaur
melalui panwaslucam yang mengawasi ditempat melakukan kampanye
memberikan himbauan baik secara lisan maupun tertulis.
2) Mengenai Adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan ASN yang dimuat
di rekaman Video grup whatssapyang berdurasi 1 menit 56 detik dengan
ajakan untuk mendukung salah satu Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur
Bengkulu, Bawaslu Kabupaten Kaur telah melakukan klarifikasi terhadap
salah satu ASN tersebut dan merekomendasikan ke KASN terkait hasil
klarifikasi tersebut.
c. Tindaklanjut Rekomendasi
Mengenai tindak lanjut rekomendasi terkait beberapa temuan diatas,
berikut tindak lanjut rekomendasi tersebut :
1) Berdasarkan hasil pengawasan Panwaslucam di Kabupaten Kaur, Tindak
lanjut mengenai rekomendasi terhadap Peserta Pemilihan yang
melakukan Kampanye tidak memiliki STTP, Peserta Pemilihan tetap
melakukan kampanye dengan alasan STTP lagi diproses oleh pihak
Kepolisian.
2) Mengenai rekomendasi Bawaslu Kabupaten Kaur kepada KASN belum
ada tindak lanjut atau hasil dari putusan KASN.
4. Pengawasan Protokol Kesehatan Pada Masa Kampanye
a. Temuan
Berdasarkan hasil pengawasan Protokol Kesehatan pada masa Kampanye
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Bengkulu di

30
Kabupaten Kaur, Bawaslu Kabupaten Kaur beserta jajaran dibawahnya tidak
ada hal yang menjadi temuan. Peserta Pemilihan dalam melakukan
kampanye telah mematuhi Protokol Kesehatan, baik penggunaan masker,
penyiapan handsanitizer dan cuci tangan, dan peserta kampanye tidak lebih
dari 50 orang.
b. Rekomendasi
Dengan tidak adanya temuan pada pengawasan protokol kesehatan pada
masa kampanye, Bawaslu Kabupaten Kaur beserta jajaran dibnawahnya
tidak ada memberikan surat rekomendasi kepada Peserta Pemilihan atau
penanggung jawab kampanye.
c. Surat Peringatan
Sehubungan tidak adanya temuan dugaan pelanggaran pada pengawasan
protokol kesehatan pada masa kampanye, berdasarkan hasil pengawasan
Bawaslu Kabupaten Kaur serta jajaran dibawahnya tidak ada mengeluarkan
surat peringatan.
5. Dinamika dan Permasalahan Tahapan dan Subtahapan Kampanye
Dalam pengawasan tahapan kampanye secara garis besar bertujuan untuk
memastikan terselenggaranya kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur secara aman, tertib dan damai, terselenggaranya pendidikan politik
secara baik lewat penyampaian visi, misi dan program dari masing-masing
Peserta Pemilihan dan menjamin terselengaranya kampanye Peserta Pemilihan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Peran masyarakat bagi keberhasialan Pemilihan di Kabupaten Kaur sangat
penting, dimana masih adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Peserta
Pemilihan maupun masyarakat. Oleh karena itu pengawasan partisipatif menjadi
hal penting bagi keberhasilan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur di
Kabupaten Kaur. Terkait permasalahan mengenai pengawasan tahapan
kampanye yang ada di Kabupaten Kaur ada beberapa hal yang menjadi masalah
yaitu :
a) Adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Peserta Pemilihan pada
saat Kampanye tidak memilik STTP, dalam hal ini sebelumnya Bawaslu
Kabupaten Kaur serta jajaran dibawahnya telah memberikan surat himbauan
Kepada, Tim Pemenangan atau penanggung Jawab Kampanye Pasangan
calon Gubernur dan Wakil Gubernur mengenai Tahapan Kampanye untuk
mematuhi protokol kesehatan dan harus memiliki STTP dari Kepolisian pada
saat Kampanye.
b) Adanya dugaan tidak netralitas salah satu ASN yang mengajak untuk
mendukung salah satu Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur.

31
6. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan Tahapan dan Subtahapan Kampanye
Dalam tahapan pengawasan kampanye, Bawaslu Kabupaten Kaur telah
melakukan upaya pencegahan dengan menyampaikan surat himbauan ke KPU,
Parpol, Tim Pemenangan pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur serta
menginstruksikan Panwaslucam se-Kabupaten Kaur,sosialisasi serta rapat
koordinasi dengan panwaslucam serta stakeholder yang terkait mengenai
pengawasan kampanye seperti penjelasan sebelumnya di sub bab upaya
pencegahan tahapan kampanye. Dengan upaya pencegahan yang telah dilakukan
Bawaslu Kabupaten Kaur, sehingga dapat mencegah atau mengurangi potensi-
potensi pelanggaran dalam tahapan kampanye.Terkait hal tersebut dengan
dibuktikannya hanya beberapa temuan Bawaslu Kabupaten Kaur. Dalam
pengawasan tahapan kampanye, selain Bawaslu Kabupaten Kaur yang telah
melakukan upaya pencegahan maupun pengawasan di Tahapan Kampanye, juga
sangat diperlukannya KPU Kabupaten Kaur untuk gencar mensosialisasikan,
Partai Politik serta Peserta Pemilihan terkait larangan-larangan dalam tahapan
kampanye sehingga dapat mengurangi potensi-potensi pelanggaran tahapan
kampanye yang akan terjadi kedepannya. Selain itu, sangat diharapkan adanya
partisipasi masyarakat dalam melakukan pengawasan pemilihan adalah bentuk
dari penggunaan hak Warga Negara untuk mengawal hak pilihnya.Kegiatan
pengawasan ini adalah upaya kontrol dari masyarakat untuk menjaga suara dan
kedaulatan rakyat di dalam penyelenggaran Negara.Bentuk partisipasi
masyarakat dalam pengawasan pemilihan dapat dilakukan dengan pemantauan,
penyampaian laporan awal dan/atau informasi awal temuan dugaaan
pelanggaran, kajian, pengawasan kampanye dan bentuk-bentuk lain yang tidak
melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

32
C. PELAKSANAAN TAHAPAN PENGADAAN DAN PENDISTRIBUSIAN PERLENGKAPAN
PEMUNGUTAN SUARA DAN PERLENGKAPAN LAINNYA.
1. Pelaksanaan Pengawasan dalam Tahapan dan SubTahapan Pengadaan dan
Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan Perlengkapan Lainnya
a. Kerawanan-kerawanan dan IKP
1) Kerawanan Dalam Tahapan Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan
Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilihan Umum Tahun 2019 di
Kabupaten Kaur.
Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten Kaur tentang
kerawanan pada saat pengadaan dan pendistribusian Perlengkapan
pemungutan dan penghitungan suara di Kabupaten Kaur melakukan
deteksi dini atau pemetaan awal terhadap hal yang kemungkinan akan
terjadi diantaranya :
a) Terjadi kekurangan terhadap pendistribusian perlengkapan;
b) Terjadi kerusakan pada pengadaan yang didistribusikan;
c) Terjadi kelebihan dalam pendistribusian;
d) Terjadinya keterlambatan dalam mempersiapkan perlengkapan
pemungutan suara dan perlengkapan lainnya.
2) Indeks Kerawanan Pemilu (IKP)
Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten Kaur menerima
rilisan data grafik dari Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik
Indonesia dan Badan Pengawas Provinsi Bengkulu tentang IKP.
Berdasarkan data IKP Kabupaten Kaur dimana Indeks Kerawanan
Pemilu tentang pengadaan dan pendistribusian perlengkapan
pemungutan dan penghitungan suara di Kabupaten kaur tidak termasuk
di dalam garafik tersebut.
b. Perencanaan Pengawasan
Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten Kaur dalam perencanaan
pengawasan tahapan pengadaan dan pendistribusian perlengkapan
pemungutan suara dan perlengkapan lainnya pada Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur Tahun 2020 di Kabupaten Kaur, Bawaslu Kabupaten Kaur
melakukan penguatan kualitas dan kapasitas tim, diantaranya dengan
melakukan:
1) Membentuk Kelompok Kerja (Pokja)
Dalam melaksanakan pengawasan proses Pengadaan dan
Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan Suara dan Perlengkapan
Lainnya Bawaslu Kabupaten Kaur membentuk Pokja Pengawasan
Tahapan Pengadaan dan Pendistribusian Logistik Pemilihan Gubernur

33
dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2020, untuk lebih
fokus dalam melakukan pengawasan tahapan tersebut.
2) Berkoordinasi Dengan KPU Kabupaten Kaur
Berdasarkan ketentuan didalam Peraturan KPU Nomor 05 Tahun
2020 Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum
Nomor 15 Tahun 2019 Tentang Tahapan, Program, dan Jadwal
Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2020.
Proses pengadaan perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara
dimulai pada tanggal 07 Agustus s/d 20 November 2020 dan untuk
produksi dan pendistrisbusian perlengkapan pemungutan dan
penghitungan suara pada tanggal 24 September s/d 08 Desember 2020,
oleh sebab itu Bawaslu Kabupaten Kaur melakukan koordinasi dengan
KPU Kabupaten Kaur agar KPU Kabupaten Kaur melakukan persiapan
sebaik mungkin sesuai ketentuan yang berlaku.
3) Pembekalan Staf Pelaksana Teknis Bawaslu Kabupaten Kaur
Untuk melakukan pengawasan langsung terhadap proses Tahapan
Pengadaan dan Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan Suara dan
Perlengkapan Lainnya Pada Pemilihan Serentak 2020, Bawaslu
Kabupaten Kaur melakukan pembekalan kepada tim (terdiri dari staf
pelaksana teknis) terkait dengan pemahaman kepada staf Bawaslu
Kabupaten Kaur. Hal-hal yang disampaikan adalah bagaimana tata cara
mengawasi, apa saja yang di awasi, fokus yang diawasi dan cara
membuat laporan kegiatan pengawasan tentang bagaimana cara mengisi
Form A dan pengisian alat kerja.
4) Pembekalan Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan dan Jajaran Se-
Kabupaten Kaur
Panwaslu Kecamatan adalah unsur pengawas pemilu ditingkat
Kecamatan. Untuk membantu tugas-tugas pengawasan, Bawaslu
Kabupaten menilai penting agar melibatkan Panwaslu Kecamatan dan
Jajaran Se-Kabupaten Kaur terutama untuk mengawasi Pendistrisbuisan
Logistik untuk memastikan dalam perjalanan distribusi perlengkapan dari
Gudang KPU Kabupaten Kaur hingga tiba di TPS masing-masing di
Kabupaten Kaur.

34
2. Kegiatan Pengawasan dalam Tahapan dan SubTahapan Pengadaan dan
Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan Suara
a. Pencegahan
Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten kaur dalam melakukan
kegiatan pencegahan terhadap tahapan pengadaan dan pendistribusian
perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara dengan Menghimbau
kepada jajaran KPU Kabupaten Kaur untuk melaksanakan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, berdasarkan beberapa surat dibawah ini antara lain:
Tabel 2. 11 Pencegahan Tahapan Pengadaan Perlengkapan

Tanggal
No Nomor Surat Perihal Isi Surat
Surat
1 06 173/K.BE- Himbauan Sehubungan akan menjelang pelaksanaan
Desember 04/PM.00.02/XII tahapan pemungutan suara pada tanggal
2020 /2020 09 Desember 2020, maka dengan ini kami
menghimbau KPU Kabupaten Kaur agar
melakukan pendistribusian logistik sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan
berdasarkan peraturan dan perundang-
undangan.

Selain melakukan pencegahan dengan berupa surat himbauan, jajaran


Bawaslu Kabupaten kaur juga memberikan himbauan berupa lisan dan
berkoordiansi dengan jajaran KPU Kabupaten Kaur terhadap pengadaan dan
pendistribusian perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara.

b. Aktivitas Pengawasan
1. Pengawasan Distribusi Logistik Ke Gudang KPU Kabupaten Kaur.
Berdasarakan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 5 Tahun
2020 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum
Nomor 15 Tahun 2019 Tentang Tahapan, Program dan Jadwal
Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2020.
Produksi dan pendistribusian perlengkapan pemungutan dan
penghitungan suara di mulai pada tanggal 24 September s/d 08 Desember
2020, yang menjadi fokus pengawasan Bawaslu Kabupaten Kaur yaitu
memastikan bahwa pendistribusian pengadaan perlengkapan
pemungutan dan penghitungan suara benar-benar telah sampai di
gudang KPU Kabupaten Kaur sesuai jumlah yang ditentukan. Adapun

35
ativitas pengawasan pada saat pengadaan di Gudang I dan Gudang II KPU
Kabupaten Kaur sebagai berikut:
Tabel 2. 12 Aktivitas Pengawasan Pengadaan Di Gudang KPU

JUMLAH
NO TANGGAL JENIS PENGADAAN
DITERIMA
1 03/11/2020 Kotak Suara Gubernur 318
Face Shield 3.819
Semprotan/Sprayer 1 liter 338
2 11/11/2020 Tempat air berkeran berikut ember
642
penampung
Tinta 318

3 16/11/2020 Bilik Suara 1.300

Segel Pemilihan Guberbur 6.042


4 18/11/2020
Kabel Ties Pengaman Kotak Suara 1.908
Surat Suara Gubernur 91.370
5 26/11/2020
Daftar Pasangan Calon 318
Tali Pengikat Alat memberi tanda
318 Roll
pemilih
Alat pemberi tanda pilihan/paku 1.272 Pcs
Bantal Alas Coblos 1.272 Pcs
Tanda Pengenal KPPS 2.862 Pcs
Tanda Pengenal saksi 636 Pcs
Lem 334 Pcs
Kantong Plastik besar 1.302 Pcs
Kantong Plastik sedang 954 Pcs
Kantong plastik kecil 636 Pcs
6 01/12/2020
Karet 70 Kg
Ballpoint 1.714 Pcs
Spidol Besar 1.274 Pcs
Spidol Kecil 666 Pcs
Pipet tinta 636 Pcs
Tipe-x 322 Pcs
Gunting Kecil 322 Pcs
Stiker Kotak suara 318 Pcs
Stiker label kotak suara 318 Pcs
papan pengumuman 636 Pcs

2. Pengawasan pengesetan/Perakitan Perlengkapan, Sortir dan Pelipatan


Surat Suara.
Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten Kaur dalam
melaksanakan aktivitas pengawasan terhadap Pengadaan dan
Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan suara
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun 2020 di Kabupaten Kaur,

36
dimana setiap adanya aktivitas yang dilakukan oleh jajaran KPU
Kabupaten Kaur berkaitan dengan setiap tahapan, Bawaslu Kabupaten
Kaur beserta dengan jajaran dibawah melaksanakan pengawasan melekat
terhadap kegiatan baik berupa
pembuatan/perakitan/pengesetan/percetakan dan pelipatan surat suara
serta pendistribusian perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara.
Adapun rincian pengawasan pada saat pengesetan/perakitan
perlengkapan, sortir dan pelipatan surat suara sebagai berikut :
Tabel 2. 13 Aktivitas Pengawasan Pengesetan, Sortir dan Pelipatan Surat Suara

JUMLAH
NO TANGGAL KEGIATAN
BAIK RUSAK TOTAL
1 12/11/2020 Perakitan kotak suara Gubernur 277 41 318
Sortir dan Pelipatan Surat Suara
2 27/11/2020 32.026 113 32.139
Gubernur
Sortir dan Pelipatan Surat Suara
3 28/11/2020 58.535 176 58.711
Gubernur
Pengesetan Perlengkapan
4 03/12/2020 - - -
Pemungutan Suara di luar kotak
Pengepakan untuk di dalam kotak
5 05/12/2020 - - 3 Kecamatan
suara khusus TPS Sulit
Pelipatan Surat Suara Gubernur
809 - 809
6 06/12/2020 pemenuhan Kekurangan
Pengepakan dalam kotak suara - - 9 Kecamatan
7 07/01/1900 Pengepakan dalam kotak suara - - 3 Kecamatan

Dari hasil pengawasan kami pada tahapan sortir dan pelipatan


surat suara, disini kami mendokumentasikan proses pelipatan suara yang
sedang dilakukan oleh warga di sekitar Gudang 2 KPU Kabupaten kaur.
Gambar 1. 3: Pelipatan surat suara oleh warga di sekitar gudang 2 KPU

37
3. Pengawasan Distribusi Perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan
Suara Ke Kecamatan Hingga Ke TPS.
Sesuai jadwal tahapan dalam PKPU Nomor 5 Tahun 2020 tentang
Perubahan Ketiga Atas PKPU Nomor 15 Tahun 2019 Tentang Tahapan,
Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil
Walikota Tahun 2020, pada tanggal 08 Desember 2020 adalah jadwal
terkahir untuk dilakukan pendistribusian perlengkapan pemungutan dan
penghitungan suara. adapun aktivitas pengawasan pendistribusian antara
lain:
Tabel 2. 14 Aktivitas Pengawasan Pendistribusian Perlengkapan

NO TANGGAL KEGIATAN JENIS LOGISTIK

Formulir Model C. Pemberitahuan


Salinan Daftar Pemilih Tetap
Tanda Terima Penyampaian Surat Pemberitahuan (Model
C. Pemberitahuan KWK)

Pendistribusian BA Pengembalian Formulir Model Pemberitahuan-KWK


1 05/12/2020
Logistik dan APD Rekapitulasi Pengembalian Formulir Model C.
Pemberitahuan yang Tidak Terdistribusi
Buku Panduan KPPS
Masker Sekali Pakai
Sarung Tangan Latek
Thermogun
Kotak Suara
Surat Suara
Bilik Pemungtan Suara
Tinta +pipet
Segel
Alat untuk memberi tanda pilihan

Pendistribusian Paku

Perlengkapan Bantal
07/12/2020
Pemungutan Tali
2 dan
dan Sampul surat suara Rusak, surat suara tidak sah, surat
08/12/2020
Penghitungan suara sah, surat suara tidak digunakan.

Suara
Sampul formulir Model C.Kejadian Khusus, Model A.3, A.4,
C.Pendamping, C.Pemberitahuan, dan C.Daftar Hadir
Tanda Pengenal KPPS, Petugas Ketertiban, dan Saksi.
Karet Pengikat Surat Suara
Lem/Perekat
Kantong Plastik
Ballpoint

38
Kabel ties
Spidol besar dan Kecil
Stiker Nomor Kotak
Alat bantu tunanetra
Daftar pasangan calon
Label kotak surat suara di TPS
Sarana Pengumuman (Papan atau sejenisnya)
Pipet Tetes
Buku panduan KPPS
Alat penghapus cair
Gunting kecil/pisau lipat kertas
Formulir Model C. Hasil KWK Plano, C. Hasil Salinan KWK,
C. Kejadian khusus, C. Pendampingan, C. Pemberitahuan,
Surat Pengantar, Tanda terima, C. Daftar hadir pemilih-
KWK, C.Daftar hadir pemilih pindahan KWK, C. Daftar
hadir pemilih tambahan KWK.

Pendistribusian logistik ini dilakukan dengan menggunakan truk,


yang mana kotak suara Bupati terlebih dahulu di muat ke dalam truk baru
kemudian di lanjutkan kotak suara Gubernur, dan selanjutnya di
distribusikan ke Kecamatan. Berikut ini adalah dokumentasi
pendistribusian salah satu Kecamatan di Kabupaten kaur.
gambar 1. 4 : pendistribusian logistik ke Kecamatan

4. Pengawasan Pemusnahan Surat Suara Gubernur dan Wakil Gubernur


Provinsi Bengkulu di Kabupaten Kaur.
Setelah dilakukan pengepakan dan pendistribusian perlengkapan
pemungutan dan penghitungan suara ke seluruh TPS se-Kabupaten Kaur,
KPU Kabupaten Kaur melakukan pemusnahan terhadap surat suara yang
lebih dan rusak pada saat dilakukan sortir dan pelipatan. Berikut rincian
surat suara yang dimusnahkan KPU Kabupaten Kaur antara lain:

39
Tabel 2. 15 Jumlah Pemusnahan Surat Suara

JUMLAH SURAT
JENIS SURAT SUARA YANG
NO TOTAL KETERANGAN
SUARA DIMUSNAHKAN
RUSAK LEBIH
Pemilihan Sudah Dilakukan
1 289 329 618
Gubernur Pemusnahan

3. Hasil-hasil Pengawasan dalam Tahapan dan SubTahapan Pengadaan dan


Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan Perlengkapan lainnya.
a. Temuan
Bawaslu Kabupaten Kaur selama melakukan pengawasan tahapan
pengadaan dan pendistribusian perlengkapan pemungutan suara dan
perlengkapan lainnya pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun
2020 tentang temuan saat pelaksanaan pengawasan. Berdasarkan atas
kerawanan-kerawanan terhadap tahapan tersebut dimana setelah dilakukan
pengawasan adanya temuan berupa kekurangan, kelebihan dan kerusakan
terhadap pengadaan kelengkapan pemungutan dan penghitungan suara
seperti halnya pada saat penyortiran dan pelipatan Surat Suara, sesuai
dengan data hasil dari pengawasan di gudang KPU kabupaten kaur berupa
tabel dibawah ini:
Tabel 2. 16 Jumlah Kelengkapan Surat Suara

Jumlah Surat
Keterangan
Jenis Surat Suara
No Keterangan Rusak
Suara Jmlh Baik Rusak
Lembar
Box (Lembar) (Lembar)
Bercak tinta, adanya
Pemilihan
kerutan di lembar surat
Gubernur
1 48 91.988 91.699 289 suara, terpotongnya foto
dan Wakil
salah satu calon di lembar
Gubernur
surat suara dan Robek
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa adanya kekurangan,
kelebihan dan kerusakan terhadap surat suara setelah dilakukan penyortiran
dan pelipatan yang dilaksanakan digudang KPU Kabupten kaur.
b. Rekomendasi
Berdasarkan temuan diatas, maka Bawaslu Kabupaten Kaur
menghimbau agar KPU Kabupaten Kaur segera melakukan pemenuhan
terhadap adanya kekurangan atau kerusakan surat suara Gubernur dan Wakil
Gubernur Pemilihan Serentak Tahun 2020 di Kabupaten Kaur sesuai jadwal

40
tahapan yang diataur dalam PKPU Nomor 5 Tahun 2020 tentang Perubahan
Ketiga Atas PKPU Nomor 15 Tahun 2019 Tentang Tahapan, Program dan
Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati
dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2020.
c. Tindaklanjut Rekomendasi
Menindak lanjuti hasil pengawasan Bawaslu Kabupaten Kaur terhadap
kekurangan surat suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun
2020, KPU Kabupaten Kaur menindak lanjuti untuk dilakukan pemenuhan
terhadap rekomendasi tersebut agar dalam pelaksanaan pemungutan dan
penghitungan suara di Kabupaten Kaur tidak terjadi temuan lainnya tentang
pengadaan dan pendistribusian perlengkapan tersebut.

4. Dinamika dan Permasalahan dalam Tahapan dan SubTahapan Pengadaan dan


Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan Perlengkapan Lainnya.
Bawaslu Kabupaten Kaur beserta jajarannya dalam melaksanakan
pengawasan tahapan pengadaan dan pendistribusian perlengkapan pemungutan
suara dan perlengkapan lainnya pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur
Tahun 2020 di Kabupaten Kaur terhadap permasalahan-permasalahan yang
terjadi pada saat pelaksanaan pendistribusian, dimana saat dilakukan distribusi
perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan Suara di Kabupaten Kaur, telah
diketahui bahwa ada beberapa Kecamatan mempunyai wilayah TPS sulit, dapat
dilihat pada tabel diberikut:
Tabel 2. 17 TPS Sulit di Kabupaten Kaur

JARAK TEMPUH
JML NO
KPU
KECAMATAN DESA TPS TPS PPS KE PPK KE KONDISI GEOGRAFIS
KE
SULIT SULIT TPS PPS
PPK
Ulak Pandan 1 1 16 Km 0,5 Km Secara umum kondisi
1 1 Km geografis di wilayah TPS
2 1 Km ini adalah wilayah
Air Pahlauan 4 20 Km
3 5 Km
perbukitan, dengan
4 5 Km
kondisi jalan yang masih
1 1 Km
32 tanah dan masih sulit
NASAL 2 1 Km
Muara Dua 4 35 Km Km untuk dilewati oleh mobil
3 5 Km
atau motor standar, abila
4 5 Km
hujan ada beberapa titik
3 19 Km
Merpas 2 5 Km jalan yang sama sekali
4 20 Km
Tebing tidak bisa dilewati oleh
1 3 4 Km 8 Km
Rambutan kendaraan dan beberapa

41
3 17 Km titik jalan juga sangat
Batu Lungun 2 4 Km
4 20 Km rawan terjadi longsor.
1 1 Km Jalan disini tidak juga
Sumber 2 4 Km hanya masih tanah tapi
4 35 Km
Harapan 3 5 Km
jalanan juga terjal
4 4 Km
/banyak tanjakan.
2 1,5 Km
Bukit Indah 2 15 Km Selain kondisi jalan media
3 1,5 Km
komunikasipun masih
Air Batang 1 2 5 Km 15 Km
sangat terbatas, tidak
1 413 M
semua wilayah disini
Tri Jaya 3 2 621 M 25 Km
3 3 Km dijangkau oleh sinyal Hp.

1 328 M
Suka Jaya 2 28 Km
2 500 M
Pasar Jum’at 1 1 550 M 32 Km
JUMLAH 12 27
Penyandinga 1 2,5 Km Secara umum kondisi
2 13 Km
n 2 6,5 Km geografis di wilayah TPS
1 4 Km ini adalah wilayah
Tanjung Aur 2 9,5 Km
2 5 Km perbukitan, dengan
2 5 Km
kondisi jalan yang masih
3 7,5 Km
tanah dan masih sulit
4 9 Km
untuk dilewati oleh mobil
Kedataran 6 11,5 11 Km
5 atau motor standar. Jalan
Km 17
MAJE disini tidak juga hanya
6 8 Km Km
7 6,5 Km
masih tanah tapi jalanan

1 1 Km juga terjal /banyak

2 4 Km tanjakan.
Sinar mulya 4 18 Km
3 6 Km Selain kondisi jalan media
4 7,5 Km komunikasipun masih
1 1 Km sangat terbatas, tidak
Arga Mulya 2 22 Km semua wilayah disini
2 1,5 Km
dijangkau oleh sinyal Hp
JUMLAH 5 16
3 8 Km Secara umum kondisi
geografis di wilayah TPS
ini adalah wilayah
Tanjung 8 perbukitan, dengan
TETAP 2 7 Km
Agung 4 11 Km Km kondisi jalan yang masih
tanah dan masih sulit
untuk dilewati oleh mobil
atau motor standar, abila

42
hujan ada beberapa titik
jalan yang sama sekali
tidak bisa dilewati oleh
kendaraan dan beberapa
titik jalan juga sangat
rawan terjadi longsor.
Jalan disini tidak juga
hanya masih tanah tapi
jalanan juga terjal
/banyak tanjakan.
Selain kondisi jalan media
komunikasipun masih
sangat terbatas, tidak
semua wilayah disini
dijangkau oleh sinyal Hp.
JUMLAH 1 2
Tri Tunggal 1 1,2 Km Secara umum kondisi
2 8,6 Km
Bakti 2 2 Km geografis di wilayah TPS
Ulak Lebar 1 4 3 Km 4,5 Km ini adalah wilayah
6 4 Km
Ulak perbukitan, dengan
3 7 5,5 Km 9 Km
Bandung kondisi jalan yang masih
8 7 Km
tanah dan masih sulit
Cinta 1 2 Km 12,5
2 untuk dilewati oleh mobil
Makmur 2 3,5 Km Km
atau motor standar. Jalan
MUARA 4 7 Km 48
disini tidak juga hanya
SAHUNG Km
masih tanah tapi jalanan
juga terjal /banyak

Bukit 11,5
tanjakan.
2
Makmur 5 8,5 Km Km Selain kondisi jalan media
komunikasipun masih
sangat terbatas, tidak
semua wilayah disini
dijangkau oleh sinyal Hp
JUMLAH 5 10

Dapat dilihat dari tabel diatas merupakan masalah yang harus dihadapi
dalam pengadaan dan pendistribusian perlengkapan pemungutan dan
penghitungan suara di Kabupaten Kaur. Belum lagi dibarengi keadaan logistik
yang berupa bahan dari Kardus membuat keadaan semakin sulit dikarnakan pada
saat pendistribusian cuaca tidak mendukung seperti turun hujan yang
mengakibatkan adanya kotak suara yang robek akibat basah terjadi pada

43
Kecamatan Tanjung Kemuning Kabupaten Kaur sehingga Bawaslu Kabupaten
kaur segera memberi himbauan untuk segera ditindaklanjuti serta mengganti
terhadap logistik yang rusak.

5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan


Setelah melalui proses yang cukup melelahkan dalam melakukan
pengawasan pengadaan dan penditribusian perlengkapan pemungutan suara
dan perlengkapan lainnya, Bawaslu Kabupaten kaur beserta jajaran dalam hal
evaluasi pelaksanaan pengawasan logistik dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur Serentak Tahun 2020 di Kabupaten Kaur ialah dengan kembali
memperhatikan dan mengingatkan atas hal yang menjadi fokus dalam
pengawasan terkhusus pada SubTahapan ini.
Dalam upaya pelaksanaan pengawasan tahapan pengadaan dan
pendistribusian perlengkapan pemungutan suara dan perlengkapan lainnya pada
pemilihan tahun 2020 di Kabupaten kaur dimana jajaran Bawaslu Kabupaten
hingga Panwaslu Kecamatan berusaha melakukan pelaksanaan pengawasan
dengan maksimal walaupun masih adanya kekurangan terhadap pelaksanaan
pengawasan tersebut. Akan tetapi untuk kedapannya lebih dimaksimalkan lagi
pada pelaksanaan pengawasan, agar dalam pelaksanannya tidak terdapat
permasalahan yang terjadi dan jajaran KPU agar lebih teliti dalam menyiapkan
pengadaan dan pendistribusian perlengkapan serta seluruh jajaran BAWASLU,
KPU, TNI, POLRI, PARPOL, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan Instansi yang
terkait pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur selanjutnya dapat
bersinergi dalam melakukan pengawasan.

D. PELAKSANAAN PENGAWASAN PEMUNGUTAN, PENGHITUNGAN DAN


REKAPITULASI SUARA
1. Pelaksanaan Pengawasan
a. Kerawanan-Kerawanan dan IKP
Berdasarkan amanat Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 1945
Pasal 22 ayat (1) butir a : “Pemilihan umum dilaksanakan secara langsung,
umum, bebas, jujur dan adil setiap lima tahun sekali” pemilihan serentak
untuk pemilihan Kepala Daerah Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati, Waikota dan Wakil Wali Kota juga dilaksanakan setiap lima
tahun sekali dimasing-masing daerah Provinsi, Kabupaten/Kota, untuk
memaksimalkan fungsi pengawasan pada pemilihan serentak tahun 2020 ini
Bawaslu RI bersama-sama Bawaslu Provinsi dan Bawslu Kabupaten/Kota
melakukan identifikasi dan memetakan potensi kerawanan, serta pelanggaran

44
Pemilu secara objektif melaui isian instrument Indeks Kerawanan Pemilu (IKP)
Pilkada 2020.
Ini dilakukan karena mengingat pentingnya untuk melakukan pencegahan
pelanggaran Pada pemilihanserentak tahun 2020, demi tercapainya pemilihan
serentak tahun 2020 yang aman dan sehat.Mengingat banyaknya tahapan-
tahapan Pemilu, mulai dari tahapan Pemilihan (Daftar Pemilih Tetap) sampai
ke tahapan rekapitulasi hasil pemilihan suara.Untuk itu Bawaslu harus
memilah dan mengidentifikasi potensi kerawanan yang kemungkinan bisa
muncul dari tahapan-tahapan tersebut.
Dalam setiap tahapan Pemilu itu memiliki indikator kerawanan yang
berbeda-beda antara tahapan yang satu dengan yang lainnya, dimana setiap
kerawanan biasanya di pengaruhi oleh kontestansi atau peserta pemilu,
partisipasi atau para pemilih, penyelenggara, dan bisa juga di pengaruhi oleh
topografi wilayah atau adanya daerah-daerah yang sulit di jangkau.
Pada tahapan pemungutan, penghitungan dan rekapitulasi suara ini
Indeks Kerawanan Pemilu termasuk dalam kategori tinggi. Adapun kerawanan
yang bisa terjadi adalah dari kontestansi, partisipasi dan juga penyelenggara
itu sendiri, misalnya seperti :
1) Adanya penggelembungan suara salah satu pasangan calon;
2) Adanya kesalahan dalam penulisan hasil perolehan pasangan calon;
3) Kekeliruan pemilih dalam memasukkan jenis surat sura kedalam kotak
suara ;
4) Kecermatan terhadap pemilih DPTb;
5) Kesalahan petugas pemilihan dalam mengkalsifikasi statistic jenis pemilih
yang menggunakan hak pilih.
Dengan adanya kerawanan-kerawanan yang kemungkinan bisa terjadi
dalam setiap tahapan tersebut, maka Badan Pengawas Pemilihan Umum
Republik Indonesia merilis grafik Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) Pilkada 2020
untuk seluruh daerah yang melaksanakan pemilihan serentak ditahun 2020 di
Indonesia. IKP untuk wilayah Kabupaten Kaur terkait dengan tahapan
pemungutan, penghitungan dan rekapitulasi suara adalah 55,9% (Kerawanan
Sedang).

b. Perencanaan dan Pengawasan


Fokus pengawasan pada tahapan ini adalah pada penyelenggara di
lapangan seperti KPPS dan PTPS. Kelancaran proses pemungutan suara sampai
ke penghitungan hasil perolehan suara tergantung dari keduanya. Selain itu
partisipan atau pemilih juga ikut menjadi fokus pengawasan, karena saat ini
terdapat pemilih DPTB, sehingga berpotensi untuk melakukan pencoblosan dua

45
kali di TPS yang berbeda. Atas dasar itulah Bawaslu Kabupaten Kaur
memberikan himbauaan kepada KPU untuk memberikan pengetahuan atau
pembekalan kepada KPPS yang berkaitan dengan apa saja yang mungkin terjadi
di lapangan selama proses pemungutan dan penghitungan suara berlangsung.
Dan Bawaslu juga melakukan bimbingan tekhnis ke panwaslucam tentang
pentingnya pengawasan pada saat hari pemungutan suara.
Merujuk pada tahapan pemungutan, penghitungan dan rekapitulasi suara
adalah inti dari Pemilu, maka Bawaslu Kabupaten Kaur:
1) Melakukan rapat internal di kantor Bawaslu Kabupaten kaur, untuk
membentuk tim pengawasan langsung ke kecamatan dan TPS yang dianggap
memiliki kerawanan tinggi.
2) Membuat alat kerja untuk Panwascam, yang berhubungan dengan
perolehan hasil suara calon dan pasangan calon berdasarkan salinan C hasil
kwk.
3) Membekali Pengawas TPS dalam penggunaan applikasi SIWASLU.

2. Kegiatan Pengawasan
a. Pencegahan
Dengan IKP terhadap tahapan pemungutan, penghitungan dan
rekapitulasi suara yang masuk dalam kategori kerawanan sedang, maka
Bawaslu Kabupaten Kaur mengantisipasi dan melakukan pencegahan sedini
mungkin untuk menghindari adanya kecurangan-kecurangan yang bisa terjadi
dalam tahapan tersebut. Adapun bentuk pencegahan yang di lakukan oleh
Bawaslu Kabupaten Kaur adalah :
1) Melakukan koordinasi dengan Panwaslucam terkait tata cara pengisian
salinan C hasil kwk, yang kemudian diteruskan ke Pengawas Desa dan
Pengawas Kelurahan (PDPK) sampai ke Pengawas Tempat Pemungutan
Suara (PTPS), sehingga mereka mampu menyimak dan sekaligus
memberikan koreksi kepada KPPS apabila terjadi kesalahan dalam input
data.
2) Melakukan Bimbingan Tekhnis (Bimtek) dalam rangka penguatan
kapasitas pengawasan kepada Pengawas Kelurahan/Desa dan kepada
PTPS.
b. Aktivitas Pengawasan
Selama proses pemungutan suara sampai ke penghitungan suara, pihak
Bawaslu tidak bisa mengawasi langsung ke dalam area Tempat Pemungutan
Suara, karena memang tidak ada wewenang untuk itu, hanya Pengawas TPS
yang punya mandat yang di izinkan untuk mengawasi langsung jalannya

46
pemungutan dan penghitungan suara. Sehingga peran Pengawas TPS sangat
penting sekali.
Dalam aktivitas pengawasan ini, dibagi menjadi 3 tahapan, yaitu :
1) Tahapan Pemungutan dan Penghitungan Perolehan Suara.
Dalam tahapan ini pengawasan yang dilakukan oleh pengawas TPS
adalah sebagai berikut :
a) Melakukan pengawasan terhadap proses penghitungan dengan
mengamati para pemilih DPT, dan lebih lagi pemilih DPTB dan DPPH;
b) Mendokumentasikan C1 plano sebagai arsip dan untuk laporan online
SIWASLU;
c) Memastikan seluruh rangkaian proses Tahapan Pemungutan dan
Penghitungan Perolehan Suara semuanya mematuhi standar Protokol
Kesehatan Covid-19.
2) Pleno Rekapitulasi tingkat Kecamatan
Pada tahapan ini panwaslucam mengawasi proses pleno
rekapitulasi yang dilakukan oleh PPK, semua temuan-temuan yang ada
di seluruh Kecamatan se-Kabupaten Kaur di laporkan dalam bentuk
Form A dan disertai dengan Berita Acara (BA).
3) Pleno rekapitulasi tingkat Kabupaten
Proses pleno rekapitulasi hasil pernghitungan suara di
tingkat Kabupaten di lakukan oleh KPU Kabupaten kaur dan di awasi
oleh Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Kaur, untuk Pleno terbuka
Rekapitulasi Penghitungan suaraUntuk Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur dilaksanakan pada tanggal 15 Desember 2020 di Gedung
Serba Guna Pemda Kabupaten Kaur.
Dari hasil pleno tersebut ada 11(sebelas) kecamatan yang
dinyatakan terjadi kesalahan dalam penginputan data statistic data pemilih
dan pengguna hak pilih. Kesebelas Kecamatan tersebut adalah Kecamatan
Kaur Tengah, Kinal, Lungkang Kule,Tetap, Luas, Semidang Gumay, Padang Guci
Hilir, Kelam Tengah, Kaur Utara, Padang Guci Hulu, terhadap adanya
kesalahan tersebut Bawaslu Kabupaten Kaur memberikan saran kepada KPU
Kabupaten Kaur untuk dilakukan renvoy atau pembetulan data terhadap data
yang salah.
Adapun hasil rekapitulasi yang ditetapkan dalam Rapat Pleno
Terbuka Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara nntuk Pemilihan Gubernur
dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati Tingkat Kabupaten Kaur Untuk
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur adalah:

47
Tabel 2. 18 Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Gubernur dan Wakil Gubernur

URAIAN JUMLAH AKHIR


Pengguna Hak Pilih
Jumlah Pengguna Hak Pilih DPT 78.101
Pemilih DPPH Yang Menggunakan Hak Pilihnya 287
Pemilih DPTB/Yang Menggunakan Hak Pilihnya menggunakan KTP-E 860
Data Penggunaan Surat Suara
Jumla Surat Suara Yang Diterima + Cadangan 91.343
Jumlah Surat Suara yang Dikembalikan Karena Rusak/Keliru Coblos 17
Jumlah Surat Suara yang tidak digunakan termasuk sisa surat suara 12.078
cadangan
Jumlah Surat Suara yang digunakan 79.248
Rincian Perolehan Suara
1. Helmi Hasan – Muslihan Diding Soetrisno 23.996
2. Rohidin Mersya – Rosjonsyah 34.276
3. Agusrin Maryono – Imron Rosyadi 17.946
Jumlah Suara Sah 76.218
Jumlah Suara Tidak Sah 3.030
Jumlah Suara Sah dan Tidak Sah 79.248

Secara grafik, hasil perolehan suara untuk ketiga pasangan calon


gubernur dan Wakil gubernur di Kabupaten Kaur adalah sebagai berikut :

Grafik 3. 4: Perolehan suara Gubernur dan Wakil Gubernur

1.Helmi Hasan –
Muslihan Diding
Soetrisno
2.Rohidin Mersya –
Rosjonsyah

3.Agusrin Maryono –
Imron Rosyadi

Jumlah Suara Sah

Setelah pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara selesai, pihak


KPU memberikan berita acara hasil Rekapitulasi kepada Bawaslu.

48
gambar 1. 5: Penyerahan BA hasil Rekapitulasi Penghitungan suara tingkat Kabupaten

Setiap pelaksanaan pengawasan pada tahapan pemungutan,


penghitungan, dan rekapitulasi suara,Bawaslu Kabupaten Kaur Memastikan
setiap proses tahapan yang dilaksanakan harus mematuhi standar Protokol
Kesehatan Covid-19.
3. Hasil-hasil Pengawasan
a. Temuan
Selama proses pemungutan dan penghitungan suara pada tanggal 9
desember 2020 sampai dengan rekapitulasi dan pleno di Kecamatan, ada
beberapa temuan yang berhasil di rangkum oleh Bawaslu Kabupaten Kaur
untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur dari setiap Kecamatan, seperti
dalam tabel berikut :
Tabel 2. 19 Temuan Hasil Pengawasan Pitungsura dan Rekapitulasi

Desa/Kelu
Kecamatan TPS Temuan Tindak Lanjut
rahan
kekurangan surat suara Gubernur mengambil surat
TANJUNG
MAJE 1 100 lembar dari kebutuhan suara dari TPS 2
AUR
jumlah DPT + 2,5 % Tanjung Aur.
kekurangan surat suara Gubernur mengambil surat
KEDATARA
MAJE 6 sebanyak 50 dari jumlah DPT + suara dari desa
N1
2,5 % surat suara cadangan terdekat

Pada saat proses pleno terbuka rekapitulasi perolehan suara ditingkat


kecamatan ada beberapa temuan kejadian khusus yang menjadi perhatian
Bawaslu Kabupaten Kaur diantaranya seperti tabel dibawah ini :

49
Tabel 2. 20 Kejadian Khusus rekapitulasi perolehan suara ditingkat kecamatan

TINDAK LANJUT JAJARAN


NO KECAMATAN KEJADIAN KHUSUS
BAWASLU
pada saat pembacaan Hak pengguna
pemiliih pada desa Pancur negara,
simpang tiga serta tanjung betung 2
kebanykan maslah kaejadian yang
terjadi pada desa dan TPS tersebut ,
kesalahan pada Penulisan, seperti desa sudah di benarkan oleh PPK
Pancur negara, di tingkat Gubernur laki- dan di saksikan olej sksi
laki =146 sedangkan ada DPTb yang paslon 01 dan saksi paslon o2
tidak mereka totalkan sebnyak 1 orang
dan seharusnya pengguna Hak Pilih
1 Kaur Utara untul laki-laki = 147 orang, begitu juga
untuk desa Tanjung Betung Dan
Kelurahan Simpang Tiga TPS 2.
saksi pasangan calon Gubernur Nomor
urut 3 Agusrin dan Imron tidak hadir
dalam acara rapat pleno
saksi calon Bupati Nomor urut 1 Gusril -
Medi tidak bersedia menandatangani
berita acara D-hasil KWK karena
tuntutan saksi yang ingin membuka
absen tidak diakomodir oleh ketua PPK
Di Desa Bungin Tambun 3 TPS 1 terdapat Panwascam dan Saksi
kejadian Khusus yang berupa C. Hasil bersama PPK dan PPS sepakat
PADANG GUCI KWK untuk Cagub dan Cabub di Gabung Untuk memisahkan C. Hasil
2
HULU Dalam satu Kotak, yaitu pada Kotak KWK untuk Cabub dimasukan
Gubernur. Pada Kotak Bupati sebelum
pembacaanC. Hasil KWK
Desa Lawang Agung : Kesalahan dalam semua di selesaikan
penulisan jumlah data pemilih dari 374 dikecamatan dan tuangkan
ditulis 307 pada c salinan gubernur. langsung dalam berita acara
2.Desa Datar lebar II :Kesalahan secara terbuka yang
penulisan C salinan penjumlahan jumlah disaksikan dari pihak saksi
pemilih DPPH yang seharusnya pindah saksi paslon,kepolisian,jajaran
LUNGKANG
3 memilih/keluar tetapi tercatat pemilih PPK,jajaran Panwascam
KULE
pindahan menggunakan hak suara akan
tetapi tidak mempengarhui perolehan
suara masing masing paslon.3.Desa
Tanjung Bunian : terdapat kelebihan
suara pada pemilihan gubernur
seharusnya 344 menjadi 347 sehingga

50
kelebihan 3 surat suara untuk paslon
gubernur.4.Desa Tanjung Kurung:
terdapat kelebihan2,5% surat suara
untuk gubernur 2 lembar dan untuk
bupati 1 lembar.
Kesalahan penulisan satatistik data merekomendasikan kepada
pemilih model C. hasil salinan KWK pada PPK Kaur Selatan untuk
pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur melakukan
pembetulan/renvoy
terhadapan kesalahan di
model C. hasil KWK
KAUR
4 berhologram dan model C.
SELATAN
hasil salinan KWK pada saat
rapat pleno terbuka
rekapitulasi hasil
penghitungan suara di tingkat
kecamatan

di Desa Sleka 2, TPS 1, ada selisih antara


pengguna hak pilih Gubernur dan
Bupati, untuk untuk gubernur sebanyak
TANJUNG 312 sedangkan Bupati 313. dalam hal ini
5
KEMUNING KPPS mengakui adanya kesalahan KPPS
dalam memberikan surat suara, yaitu 1
pemilih diberikan surat suara pemilihan
Bupati semua.
saksi Gubernur nomor urut 3 Agusrin-
MUARA Imron tidak menghadiri rapat pelono di
6
SAHUNG Kecamatan Muara Sahung sejak pagi
sampai selesainya acara
Saksi Paslon gub: 1,2,3 hadir semua akan
tetapi saksi no 3 TDK sampai selesai
7 LUAS
sehingga tidak tanda tangan dan TDK
mendapat BA D hasil dan D hasil KWK.

Dalam pelaksanaan pengawasan Bawaslu Kabupaten Kaur


mengintruksikan Kepada jajaran dibawah setiap ada temuan agar Panwaslucam
langsung memberikan rekomendasi dan saran perbaikan secara lisan ataupun
tertulis kepada PPK agar segera di lakukan perbaikan data dan atau tindak lanjut
terhadap setiap kejadian yang perlu ditindak lanjuti karena ketidak sesuaian
secara aturan.
Setelah semua kecamatan yang ada di Kabupaten Kaur selesai
melaksanakan Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Perolehan suara Baik Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur serta Bupatidan dan Wakil Bupati KPU

51
menetapkan untuk melakukan Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Perolehan suara
Baik Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Bupatidan dan Wakil
Bupatitingkat Kabupaten pada hari selasa 15 Desember 2020 sampai dengan hari
rabu 16 Desember 2020 di Gedung Serba Guna Pemerintah Daerah Kabupaten
Kaur.

Dari hasil Pleno rekapitulasi tersebut ada beberapa temuan dan kejadian
khusus yang telah kami rangkum, yaitu sebagai berikut :

Tabel 2. 21 Rekap Kejadian Khusus Pleno Tingkat Kabupaten

Kabupaten Kejadian Khusus Tindak Lanjut


Saksi Paslon Nomor urut 3 (Agusrin-Imron) tidak mau
menandatangani Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan
Suara Gubernur dan Wakil Gubernur Tingkat Kabupaten Kaur
Kaur
dengan alasan keberatan-keberatan yang disampaikan mulai
dari Pleno Kecamatan sampai dengan tingkat Kabupaten tidak
ada yang di akomodir oleh KPU dan Jajarannya.

Pada saat proses pleno terbuka rekapitulasi perolehan suara ditingkat


Kabupaten Bawaslu Kabupaten Kaur juga menyampaiakan rekomendasi secara
lisan kepada PPK untuk dilakukan renvoy pada statistic data pemilih dan data
pengguna hak pilih, adapun data yang direnvoy pada saat pleno rekapitulasi
perolehan suara tingkat Kabupaten diantaranya seperti tabel dibawah ini:

Tabel 2.22 Data Renvoy Pleno Tingkat Kabupaten

Kecam Desa/Kel TP
No Jenis Renvoy Yang Dilakukan Ket
atan urahan S
Merenvoy data pemilih DPPH terjadi
Kaur Tanjung kesalahan penulisan oleh KPPS di salinan
1 3
Tengah Iman C.KWK tertulis 1 (satu) sementara data yang
benar adalah 0 (NOL)
PPK segera
melakukan
Perbaikan dan
Tabung Bupati dibuka karena selisih Jumlah
Gunung langsung di beri
2 1 A1, A2, A3 Salinan salah. Salinan C1
Megang Paraf oleh Ketua
Jumlahnya 131
PPS pada elemen
data yang
Kinal
diperbaiki.
PPK segera
melakukan
Jumlah Data Pemilih dalam DPT yang
Perbaikan dan
3 Papahan 1 dibacakan PPS pada C1. Salinan beda
langsung di beri
dengan yang diterima oleh Panwascam
Paraf oleh Ketua
PPS pada elemen

52
data yang
diperbaiki.

PPK segera
melakukan
Perbaikan dan
terjadi kekeliruan Penulisan di C.1 Salinan
langsung di beri
antara Penggunaaan Hak Pilih dalam DPT
Paraf oleh Ketua
dengan Surat Suara yang digunakan
PPS pada elemen
data yang
diperbaiki.
Kotak Suara di
Saksi 01 mengusulkan meminta untuk
Buka dengan di
membuka Kotak Suara untuk melihat C.1
Saksikan Panwas
Plano Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
dan Saksi
Kaur
Pasangan Calon
PPS segera
Saksi 02 meminta dibuatkan Berita Acara
membuat Berita
atas terjadinya Perbaikan Data pada C.1
Acara yang
Salinan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
diminta Saksi
Kaur
Pasangan Calon
PPS segera
melakukan
Terdapat Kelebihan Surat Suara yang di Perbaikan dan
Gunung terima PPS dari PPK, dari Data yang langsung di beri
1
Terang seharusnya diterima 406 ternyata yang Paraf oleh Ketua
diterima PPS 407. PPS pada elemen
data yang
diperbaiki.
PPS segera
melakukan
Terdapat Kelebihan Surat Suara yang di Perbaikan dan
Penandin terima PPS dari PPK, dari Data yang langsung di beri
1
gan seharusnya diterima 367 ternyata yang Paraf oleh Ketua
diterima PPS 368. PPS pada elemen
data yang
diperbaiki.
PPS segera
Terjadi kesalahan Penulisan C.1 Salinan
melakukan
bagian Jumlah Pengguna Hak Pilih antara
Perbaikan dan
Penguru C.1 yang diterima saksi dan C.1 yang
1 langsung di beri
ng dibacakan PPS. C.1 Salinan yang dibacakan
Paraf oleh Ketua
PPS berjumlah 138 sementara yang dimiliki
PPS pada elemen
saksi 160.
data yang

53
diperbaiki.

PPS segera
melakukan
Buka Tabung karena kesalahan elemen data Perbaikan dan
Gedung Pemilih DPPH, sehingga dilakukan perbaikan langsung di beri
1
Wani C1 Plano dan C1 Salinan Gubernur dan Paraf oleh Ketua
Bupati PPS pada elemen
data yang
diperbaiki.
lawang surat suara sah dan tidak sah dri 374 di tulis
1
agung 307
Tj. surat suara sah dan tidak sah dari 344
lungka 1
4 Bunian menjadi 347
ng kule
surat suara sah dan tidak sah DPT dan 2,5
Tj.
1 gubernur dan wakil gubernur 2 dan bupati
Kurung
dan wakil bupati 1
Jumlah pengguna hak pilih dalam DPT Telah dilakukan
dalam pemilihan Gubenur dan wakil Perbaikan dengan
gubernur TPS 01 Sukaraja dengan total awal merubah Data
268 menjadi 249 dengan rincian awalnya Pengguna hak
SUKARAJ Laki-laki berjumlah 139 menjadi 124, Pilih sesuai
1
A Perempuan berjumlah 129 menjadi 125, dengan jumlah
Jumlah Laki-laki dan Perempuan 249. pemilih yang
Karena kejadian tersebut KPPS hanya hadir
menurunkan data pemilih untuk mengisi
data pengguna hak pilih.
5 TETAP
Jumlah pengguna hak pilih dalam DPT
dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Telah dilakukan
TPS 01 Sukaraja dengan total awal 268 Perbaikan dengan
menjadi 249 dengan rincian awalnya laki- merubah Data
SUKARAJ laki berjumlah 139 menjadi 124, Perempuan Pengguna hak
1
A berjumlah 129 menjadi 125, jumlah laki-laki Pilih sesuai
dan perempuan 249. Karena kejadian dengan jumlah
tersebut KPPS hanya menurunkan Data Pemilih yang
pemilih untuk mengisi data pengguna hak Hadir.
pilih.
Merenvoy model c- hasil KWK data pemilih
BENUA pada poin 4 yaitu jumlah pemilih
6 LUAS 1
RATU (A1+A2+A3)=233 menjadi 234 pada
pemilihan bupati dan wakil bupati kaur

54
Merenvoy model c- hasil salinan KWK data
PULAU
pemilih pada poin 4 yaitu jumlah pemilih
PANGGU
(A1+A2+A3)=232 menjadi 264 pada
NG
2 pemilihan bupati dan wakil bupati kaur
Merenvoy model C hasil salinan KWK yang
di pegang oleh saksi (ZAIRIN) paslon no
urut 2 pada pemilihan gubernur dan wakil
KEPAHYA
1 gubernur Pada poin D jumlah suara sah dan
NG
tidak sah pada tulisan degan hurup kapital
tertulis tiga ratus delapan puluh enam di
rubah menjaditiga ratus dua puluh enam
1). Merenvoy data pengguna hak pilih
dalam DPT yang semula laki-laki berjumlah
131 menjadi 132 dan perempuan berjumlah
KARANG
1 132 menjadi 133. renvoy tersebut karena Sudah diperbaiki
DAPO
pemilih disabilitas dalam DPT tidak
termasuk. Ini di renvoy untuk Calon
Gubernur dan Calon Bupati.
1).Merenvoy data DPPH Keluar, masih
dimasukkan dalam pengguna hak pilih. Jadi,
data pengguan hak pilih di TPS 1 yang
CAHAYA semula 146 Pemilih (Laki-laki) menjadi 145
1 Sudah diperbaiki
BATIN Pemilih (Laki-Laki). Sehingga total Pemilih
SEMID
menggunakan hak pilih dari 324 Pemilih
ANG
7 Menjadi 323 Pemilih. Ini di renvoy untuk
GUMA
Calon Gubernur dan Calon Bupati.
Y
1). Merenvoy data awal Dalam DPPH keluar,
PADANG itu ditulis di data awal. Seharusnya tidak
PANJAN 1 ditulis. Ini juga ditulis dalam data awal calon Sudah diperbaiki
G Gubernur dan Wakil Gubernur juga Calon
Bupati dan Wakil Bupati
1). Merenvoy data Awal dalam DPPH untuk
Pemilihan Calon Gubernur dan Wakil
Gubernur, karna dalam data Pengguan Hak
BUNGA
Pilih di DPPH, sementara di data awal DPPH Sudah diperbaiki
MELUR
itu tidak dituliskan. DPPH yang tidak ditulis
itu dengan rincian, laki-laki 2 pemilih dan
Perempuan 1 Pemilih.
Merenvoy data pemilih dan pengguna hak
pilih dimana data A5 Keluar di rekap
PADAN GUNUNG didalam Data Pemilih dan Data Pengguna
1
8 G GUCI KAYA Hak Pilih
HILIR

TALANG 1 Merenvoy data pemilih dan pengguna hak

55
BESAR pilih dimana data A5 Keluar di rekap
didalam Data Pemilih dan Data Pengguna
Hak Pilih

Merenvoy Data Penggunaan Surat Suara


dimana Surat Suara yang tidak Sah direkap
TALANG
1 di uaraian jumlah surat suara yang
JAWI I
dikembalikan oleh pemilih karena
rusak/keliru coblos
Merenvoy data pemilih dimana data A5
Masuk tidak di rekap didalam Data Pemilih
ULAK
1
AGUNG

1. merenvoy jumlah pemilih yang pindah


memilih ( DPPh ) dalam pemilihan Bupati
dan waklil Bupati tahun 2020 angka pada
Talang kolom jumlah pemilih yang pindah memilih
1
Tais laki laki 1 ( Satu Orang ) dan perempuan 1 (
Satu Orang ) total laki laki 203 dan
perempuan 185 jumlah keseluruhan laki laki
dan perempuan 388
1. merenvoy jumlah pemilih dalam DPT
pemilihan gubernur dan wakil gubernur
bupati dan wakil Bupati tahun 2020 tertulis
dalam DPT ( model A.3 KWK ) laki laki 182
perempuan 184 jumlah 366 seharusnya laki
laki 224 perempuan 210 jumlah 343, tertulis
Siring
KELAM 1 dalam pengguna hak pilih dalam DPT laki
Agung
9 TENGA laki 224 perempuan 210 jumlah 343
H seharusnya laki laki 182 perempuan 184
jumlah 366 jumlah surat suara yang
diterima termasuk cadangan berjumlah 452
bukan yang diterima 445 untuk calon
gubernur dan wakil gubernur
1. merenvoy jumlah pemilih dalam DPT
pemilihan gubernur dan wakil gubernur
bupati dan wakil Bupati tahun 2020 tertulis
dalam DPT ( model A.3 KWK ) laki laki 182
Siring perempuan 184 jumlah 366 seharusnya laki
1
Agung laki 224 perempuan 210 jumlah 343, tertulis
dalam pengguna hak pilih dalam DPT laki
laki 224 perempuan 210 jumlah 343
seharusnya laki laki 182 perempuan 184
jumlah 366 jumlah surat suara yang

56
diterima termasuk cadangan berjumlah 452
bukan yang diterima 445 untuk calon Bupati
dan wakil Bupati

1. merenvoy kesalahan penulisan pada


Rigangan data pengguna hak pilih dalam daftar
1
III pemilih tambahan.

1. Merenvoy kelebihan surat suara Bupati

Rigangan dan Wakil Bupati Kabupaten Kaur dengan


1
III dilakukan penghitungan surat suara
ternyata kelebihannya terbukti oleh KPPS.

1. Merenvoy kekeliruan pada surat suara


calon Gubernur dan Wakil Gubernur
disampul surat suara tertulis jumlah surat
suara 280 surat suara setelah dihitung yang
Rigangan
1 disaksikan oleh saksi pasangan calon
III
Gubernur nomor urut 01, saksi pasangan
calon Gubernur nomor urut 02, dan
pengawas TPS 01 bahwa jumlah surat suara
berjumlah 282 .
1. Merenvoy pengecekan surat suara
Rigangan ternyata setelah dihitung memang ternyata
2
III surat suara beda jumbla nya untuk Bupati
dan Gubernur.

1. Merenvoy surat suara yang berada


dikotak Logistik Bupati seharusnya berjumla
315 surat suara sedangkan surat suara yang
Penantia
1 diterima berjumla 317 surat suara sehingga
n
didalam kotak suara bupati terdapat
kelebihan surat suara sejumlah 2 surat
suara.
1. Merenvoy terjadinya kekeliruan
penulisan angka pada kolom jumlah surat
suara yang diterimah termasuk surat suara
cadangan (sama dengan hasil penjumlahan
Sukarami III.2. III.3 dan III. 4) pemilihan Bupati dan
2
I Wakil Bupati pada tempat pemungutan
suara (TPS) kosong Dua (02) tahun dua ribu
dua puluh. Dimana yang tertulis pada kolom
tersebut dua ratus delapan puluh tujuh
(287) sedangkan jumlah sebenarnya

57
duaratus delapan puluh enam (286).

1. Merenvoy terjadinya kekeliruan


penulisan angka pada kolom jumlah surat
suara yang diterimah termasuk surat suara
cadangan (sama dengan hasil penjumlahan
III.2. III.3 dan III. 4) pemilihan Gubernur dan
Sukarami
2 Wakil Gubernur pada tempat pemungutan
I
suara (TPS) kosong Dua (02) tahun dua ribu
dua puluh. Dimana yang tertulis pada kolom
tersebut dua ratus delapan puluh tujuh
(287) sedangkan jumlah sebenarnya
duaratus delapan puluh enam (286).
1. Merenvoy kekeliruan penulisan angka
pada kolom jumlah pemilih laki-laki dua (2)
orang dan perempuan satu (1) orang jadi
Tanjung jumlah DPPh 3 orang dan pada kolom
1
Ganti II jumlah pemilih (A.1 + A.2 + A.3) Total Laki-
Laki 242 orang, perempuan 246 orang,
jumlah keseluruhan 488 orang pada
pemilihan Bupati dan Wakil Bupati.
1. Merenvoy kekeliruan penulisan angka
pada kolom jumlah pemilih laki-laki dua (2)
orang dan perempuan satu (1) orang jadi
Tanjung jumlah DPPh 3 orang dan pada kolom
1
Ganti II jumlah pemilih (A.1 + A.2 + A.3) Total Laki-
Laki 242 orang, perempuan 246 orang,
jumlah keseluruhan 488 orang pada
pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur.
1. Merenvoy terjadinya kelebihan satu surat
suara, seharusnya surat suara yang diterima
Tanjung oleh Kelompok Panitia Pemungutan Suara
1
Ganti I (KPPS) Berjumlah 444 sedangkan yang
diterima 445, pada pemilihan Bupati dan
Wakil Bupati.
1. Merenvoy terjadinya kelebihan satu surat
suara, seharusnya surat suara yang diterima
Tanjung oleh Kelompok Panitia Pemungutan Suara
1
Ganti I (KPPS) Berjumlah 444 sedangkan yang
diterima 445, pada pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur.

58
Penggunaan Dalam Hak Pilih : dimana
dalam penulisan Hak pilih dan data pada C1
data sudah di
Plano dengan C1 salinan berbeda sehingga
perbaiki di
pembeenarana dari KPPS dan sakksi yang
saksikan oleh
pancur hadir dengan memperlihatkan C hitungan
1 saksi dan ppk
negara plano dan penjumlahan yang pada laki-laki
serta di tanda
dimana di tulis di pengguna Hak pilih awal
tangan olek ketua
laki-laki 146, menjadi 147 kesalahan KPPS
pps
tersebut di dalam penjumblahan DPTB laki-
laki 1 ornag tidak ikut di totalkan
Penggunaan Hak pili di data C1 Salinan yang
di terima oleh saksi dan pengawas lapangan data sudah di
atau pengawas desa pada penjumlahan perbaiki di
data untuk laki - laki sebelumnya 144 saksikan oleh
SIMPAN
Kaur 2 seharusnya di tulis 114. sehingga saksi saksi dan ppk
10 G TIGA
Utara merasa keberatan, tetapi di lihat dan di serta di tanda
jumlahkan bersama benar adanya bahwa tangan olek ketua
jumlah untuk laki-laki yang menggunakan pps
hak pilih sebnyak 114 orang.
kesalahan penulisan pada jumlah paslon, di
C1 salinan dfengan di C 1 plano , dimana di
C1 Plano 92 sedangkan C1 Salinan 90. data sudah di
sehingga di saksikan dan di perlihatkan perbaiki di
hitungan C1 Plano totall angka hitungan saksikan oleh
tanjung
1 dengan arsiran KPPS. Di saksikan oleh para saksi dan ppk
betung 2
saksi Paslon 01 dan Paslon 02. ssehingga serta di tanda
jumlah arsiran di C1 Plano beerjumlah 92, di tangan olek ketua
sesuaikan dengan hitungan surat suara dan pps
surat yang kembali, sehingga tidak ada
dugaan kecurangan.
2). Terdapat Kesalah Penulisa Data Statistik
pada Data Pemilih dan Pengguna Hak Pilih
A. Data Pemilih Terjadi Kesalahan
NAGA Penjumlahan laki-laki dan Peenpuan untuk
2
RANTAI Jumlah Pemilih ( A.1 + A.2+ A.3) awalnya L=
PADAN 163 P= 145 Jumlah= 308 setelah di perbaiki
11 G GUCI menjadi : Data Pemilih ( A.1 + A.2+ A.3) L=
HULU 157 P= 151 Jumlah= 308
1). Merenvoy Data Hasil Perolehan Suara
BUNGIN Paslon H. AGUSRIN MARYONO-Dr.Ir.H.M
TAMBUN 1 IMRON ROSYADI, MM, MSI yang
1 sebelumnya terdapat kesalahan Penulisan
86 sudah diperbaiki menjadi 82

59
B. Pengguna Hak Pilih terapat kesalahan
Penulisan pada poin 3 yang awalnya L= 2 P=
2
5 Jumlah= 0 Setelah diperbaiki menjadi L=
2P=5 Jumlah= 7
B. Terdapat Kesalah Penulisa Data Statistik
BUNGIN
pada Pengguna Hak Pilih yang awalnya L=
TAMBUN 1
296 P= 11 Jumlah= 307 Setelah diperbaiki
2
menjadi L= 164 P= 143 Jumlah= 307
Terdapat Kesalah Penulisa Data Statistik
pada Data Pemilih dan pengguna hak pilih,
pada Data Pemilih untuk Jumlah Pemilih (
A.1 + A.2+ A.3) awalnya L= 174 P= 151
Jumlah= 325, terdapat Kesalahan pada poin
2.Jumlah Pemilih yang Pindah Memilih
(DPPH) awalnya ditulis L= 2 P= 0 Jumlah 2
setelah di perbaiki menjadi L= 0 P= 0
Jumlah= 0 sehingga untuk Data Pemilih
MANAU menjadi : Data Pemilih ( A.1 + A.2+ A.3) L=
2
IX 1 169 P= 154 Jumlah= 323.
Pengguna Hak Pilih untuk Jumlah Pengguna
Hak Pilih ( B.1+ B.2+ B.3) L= 170 P= 151
Jumlah = 321, Karena terdapat Kesalah Pada
Poin 1 Jumlah PenggunaHak Pilih Dala DPT
awalnya L= 169 P= 150 Jumlah= 319 setelah
diperbaiki menjadi L= 139 P= 120 dan
Jumlah= 259 sehingga Jumlah Pengguna Hak
Pilih ( B.1+ B.2+ B.3) L= 140 P= 121 Jumlah =
261.
Terdapat Kesalah Penulisa Data Statistik
pada Data Pemilih dan Pengguna Hak Pilih
Data Pemilih untuk Jumlah Pemilih ( A.1 +
A.2+ A.3) awalnya L= 288 P= 211 Jumlah=
459, terdapat Kesalahan pada poin 2.Jumlah
Pemilih yang Pindah Memilih (DPPH)
awalnya ditulis L= 1 P= 2 Jumlah 3 setelah di
MANAU perbaiki menjadi L= 0 P= 0 Jumlah= 0
1
IX 2 sehingga untuk Data Pemilih menjadi :
Jumlah Pemilih ( A.1 + A.2+ A.3) L= 287 P=
209 Jumlah= 456. setelah di akhir Rapat
terdapat perselisihan Data Statistik
dilakukan Perbaikan lagi dengan Hasil Poin 2
L= 1 P= 2 Jumlah= 3 sehingga untuk Jumlah
Pemilih menjadi :(A.1 + A.2+ A.3) L= 248 P=
211 Jumlah= 459

60
Pada Pengguna Hak Pilih untuk Jumlah
Pengguna Hak Pilih ( B.1+ B.2+ B.3) L= 200
P= 146 Jumlah = 346, Karena terdapat
Kesalah Pada Poin 1 Jumlah Pengguna Hak
Pilih Dalam DPT awalnya L= 199 P= 143
Jumlah 342 setelah diperbaiki menjadi L=
199 P= 144 dan Jumlah 343 sehingga Jumlah
Pengguna Hak Pilih ( B.1+ B.2+ B.3) L= 200
P= 147 Jumlah = 347.
Terdapat Kesalah Penulisa Data Statistik
pada Data Pemilih Data Pemilih untuk
Jumlah Pemilih ( A.1 + A.2+ A.3) awalnya L=
205 P= 196 Jumlah= 401, terdapat
MANAU Kesalahan pada poin 2.Jumlah Pemilih yang
2
IX 2 Pindah Memilih (DPPH) awalnya ditulis L= 1
P= 0 Jumlah 1 setelah di perbaiki menjadi L=
0 P= 0 Jumlah= 0 sehingga untuk Data
Pemilih menjadi : Data Pemilih ( A.1 + A.2+
A.3) L= 206 P= 196 Jumlah= 402.
Terdapat Kesalah Penulisa Data Statistik
pada Data Pemilih untuk Jumlah Pemilih (
A.1 + A.2+ A.3) awalnya L= 163 P= 150
Jumlah= 313, terdapat Kesalahan pada poin
PAGAR 2.Jumlah Pemilih yang Pindah Memilih
2
GUNUNG (DPPH) awalnya ditulis L= 3 P= 0 Jumlah 3
setelah di perbaiki menjadi L= 0 P= 0
Jumlah=31 0 sehingga untuk Data Pemilih
menjadi : Data Pemilih ( A.1 + A.2+ A.3) L=
160 P= 150 Jumlah= 310

b. Rekomendasi
Dengan adanya kesalahan dan keberatan yang terjadi selama pleno di
Kabupaten Kaur, Bawaslu Kabupaten Kaur selalu memberikan tanggapan dan
rekomendasi pada setiap masalah yang ada, baik itu secara lisan maupun secara
tertulis. Adapun rekomendasi yang diberikan oleh Bawaslu Kabupaten Kaur
adalah sebagai berikut :
Tabel 2.23 Rekomendasi Pleno Kabupaten Kaur
No Nomor Surat Tanggal surat Perihal

188/K.BE-
1 14 Desember 2020 Rekomendasi
04/PM.00.02/XII/2020

189/K.BE- Rekomendasi Rekapitulasi


2 15 Desember 2020
04/PM.00.02/XII/2020 Secara Manual

61
c. Tindaklanjut Rekomendasi
Adanya rekomendasi yang diberikan oleh Bawaslu Kabupaten Kaur
kepada KPU Kabupaten Kaur yang terdapat kesalahan pada saat Pleno di tingkat
Kabupaten, seperti Pada Kecamatan Semidang Gumay, Kaur Tengah,Padang Guci
Hilir, Lungkang Kule, Luas, Kelam Tengah, Kaur Selatan, Kaur Utara, Padang Guci
Hulu, dan Kecamatan Maje, semua telah di tindak lanjuti oleh KPU Kabupaten
Kaur Pada Saat Pleno Rekapitulasi Perolehan Suara tingkat Kabupaten dengan di
lakukan perbaikan terhadap Berita acara D-Hasil Kecamatan, dan begitu juga
Rekomendasi Rekapitulasi Secara Manual itu juga ditindak lanjuti oleh KPU
Kabupaten Kaur.
4. Dinamika dan Permasalahan
Pemungutan, penghitungan dan rekapitulasi suara merupakan tahapan
yang paling inti dari semua tahapan yang ada di dalam proses Pemilihan serentak
tahun 2020. Permasalahan-permasalahan yang muncul dalam tahapan ini akan
sangat mempengaruhi keamanan dan kepuasan para peserta Pemilihan,
beberapa contoh kasus misalnya masih banyaknya renvoy pada satatistik pada
data pemilih di pleno rekapitulasi perolehan suara di setiap tingkatan, sehingga
hal ini banyak menuai kritik dari para saksi calon.
5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan
Dalam tahapan pemungutan dan penghitungan serta rekapitulasi surat
suara ini, pelaksanaan pengawasan yang perlu di evaluasi adalah sistem
perekrutan pengawas TPS, karena mengingat pengawas TPS adalah pengawas
yang merupakan ujung tombak dari pelaksanaan pemilu. Jadi seorang pengawas
TPS harus betul-betul mengerti tentang tata cara Pemilu, tegas dalam mengambil
keputusan dan juga mampu menggunakan sistem teknologi seperti android dan
juga komputer. Apalagi sistem Pemilu sekarang sudah ada yang online, semua
data yang dibutuhkan langsung dikirim secara online, maka seorang pengawas
TPS dituntut untuk mampu melakukannya, demi kelancarannya pengawasan,
selain itu dikabupaten kaur juga masih ada 12 TPS sulit yang tidak ada pendaftar
pengawas TPS,ini juga perlu menjadi perhatian bersama kedepannya, karena
peminat untuk menjadi pengawas TPS di daerah sulit sangat rendah, ini juga
karena menharuskan pengawas TPS yang usia paling rendah 25 Tahun dan tidak
adanya biaya tambahan bagi pengawas TPS sulit yang secara biaya operasional
lebih tinggi dibanding TPS non sulit.
Kemudian Bawaslu Kabupaten Kaur juga mengevaluasi bahwa selama
pengawasan pemungutan dan penghitungan serta rekapitulasi suara Pemilihan
serentak tahun 2020, masih banyak kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh
KPPS, jadi untuk ke depannya atau Pemilihan Umum selanjutnya, diharapkan KPU

62
memberikan standar khusus dalam perekrutan anggota KPPS dan juga
melakukan bimbingan teknis terhadap seluruh anggota KPPS terpilih tersebut,
agar tujuan Pemilu yang aman dan adil bisa tercapai dengan baik. Selain itu
system informasi pengawas pemilu (SIWASLU) yang belum berfungsi secara
maksimal dalam pemanfaatnnya sehingga proses rekapitulasi melalui siwaslu
kurang optimal.

E. PELAKSANAAN NON TAHAPAN PENGAWASAN ASN


1. Pelaksanaan Pengawasan Non Tahapan ASN
a. Kerawanan- Kerawanan dan IKP
Badan Pengawasan Pemilihan Umum Kabupaten Kaur merupakan
bagian dari penyelenggara pemilihan umum dalam mengawasi setiap tahapan
pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Serentak, salah satunya melakukan
pengawasan di luar tahapan dan jadwal Penyelenggaraan pemilihan Gubernur
dan Wakil Gubernur Tahun 2020 yaitu pengawasan Netralitas Pegawai Negeri
Sipil atau Aparatur Sipil Negara (ASN) di wilayah Kabupaten Kaur terhadap
pengawasan tersebut ada beberapa potensi kerawanan dalam pengawasan
netralitas ASN yaitu sebagai berikut :
1) Pejabat Struktural dalam pemerintah daerah seperti Setda, Kepala Dinas,
Kepala Bidang dan Camat serta pejabat sementara sebagai Kepala Desa.
2) Adanya ASN yang ikut kampanye atau terlibat kegiatan-kegiatan yang
melanggar Netralitas ASN sesuai peraturan yang berlaku.
3) Adanya ASN merupakan istri/suami Pasangan Calon.

Dalam hal tersebut dikarnakan masih kurangnya pemahaman dan


pengetahuan ASN tentang Undang-undang Pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota
Serentak Tahun 2020 Nomor 10 Tahun 2016 dan undang-undang ASN itu
sendiri, selain itu memang kurangnya kesadaran ASN untuk menjaga netralitas
sebagai Aparatur Sipil Negara.
b. Perencanaan Pengawasan
Badan Pengawas Pemilih Pemilihan Umum Kabupaten Kaur sebelum
melaksanakan pengawasan, terlebih dahulu menyiapkan rencana atau fokus
dan strategi dalam melakukan pengawasan di setiap tahapan maupun non
tahapan. Bawaslu Kabupaten Kaur mempersiapkan kebutuhan pengawasan
sebagai berikut :
1) Komisioner dan Staf Sekretariat Bawaslu Kabupaten Kaur melakukan
Rapat Persiapan pengawasan.

63
2) Mempersiapkan bahan materi yang ingin disampaikan saat Rakor dengan
Panwaslu Kecamatan maupun Sosialisasi dengan instansi terkait maupun
mitra kerja Bawaslu kabupaten Kaur.
3) Membuat dan membawa surat tugas sebelum berangkat pengawasan ke
lapangan.
4) Mempersiapkan alat kerja data yang dibutuhkan saat pengawasan.
2. Kegiatan Pengawasan Non Tahapan ASN
a. Pencegahan
Bawaslu Kabupaten Kaur beserta jajaran pada pelaksanaan pengawasan
ASN melakukan beberapa pencegahan antara lain:
1) Memberikan surat himbauan sebelum masuknya tahapan-tahapan
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati
terutama tahapan Pra Kampanye maupun sudah masuk tahapan
kampanye pemilihan tahun 2020 kepada Dinas Pemerintah Daerah
Kabupaten Kaur.
2) Menginstruksikan Panwaslu Kecamatan untuk melakukan himbauan ke
ASN di Kecamatan, Camat, Kepala desa dan ASN yang ada di
Desa/Kelurahan.
3) Melakukan Koordinasi dengan mitra kerja Bawaslu Kabupaten Kaur sesuai
jajaran masing-masing di bawahnya.
4) Mengintruksikan dan mengingatkan kepada Panwaslu Kecamatan untuk
selalu mengawasi ASN di wilayah masing-masing baik dalam kegiatan
kampanye pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka dan dialog
maupun kegiatan lainya yang berkaitan dengan kegiatan pasangan calon
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, selain itu agar
panwaslu kecamatan maupun panwaslu desa mengawasi kegiatan ASN di
media sosial seperti Facebook, Whatshap dan media sosial lainya.
Terkait pencegahan yang dilakukan, Bawaslu Kabupaten Kaur
memberikan Himbauan dan mengintruksikan dengan jajaran dibawah untuk
memberikan Himbauan kepada ASN sesuai tingkatan sebagai berikut:
Tabel 2. 24 Himbauan ASN

Nomor dan
No Perihal Isi Surat
Tanggal Surat
Menghimbau Bupati Kabupaten Kaur selaku
09/K.BE-
Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah untuk
04/PM.00.02/II/2
Himbauan Netralitas menghimbau seluruh ASN di Kabupaten Kaur
1 020
ASN agar menjaga Netralitas ASN selama tahapan
Tgl, 21 Februari
Pemilihan berlangsung sesuai dengan peraturan
2020
dan perundang-undangan yang berlaku.

64
Dengan ini kami intruksikan kepada Panwas
04/K.BE- Kecamatan Se-Kabupaten Kaur untuk
04/PM.00.02/I/20 memberikan surat himbauan ke Kepala Desa/PJS
Intruksi Pengawasan
2 20 Kepala Desa, TNI-Polri, dan ASN diwilayah kerja
Netralitas
Tgl, 20 Januari masing-masing, terkait Netralitas Kepala
2020 Desa/PJS Kepala Desa, TNI-Polri, dan ASN dalam
Pemilihan 2020.
Menghimbau Kepala Daerah, para pejabat
daerah untuk menjalankan kebijakan sesuai
28/K.BE-
mekanisme peraturan perundang-undangan dan
04/PM.00.02
3 Himbauan tidak mempolitisir bantuan sosial atau
/IV/2020
menggunakan anggaran Covid-19 untuk
Tgl, 15 April 2020
kepentingan pribadi atau kelompok dalam
meghadapi Pemilihan Kepala Daerah.
093/K.BE-
Dengan ini kami sampaikan permohonan daftar
04/PM.00.02/X/2 Permohonan Daftar
kendaraan Dinas yang dimiliki Pemerintah
4 020 Kendaraan Dinas Di
Daerah Kabupaten Kaur beserta Pejabat yang
Tgl, 07 Oktober Kabupaten Kaur
menggunakan kendaraan tersebut.
2020

b. Aktivitas Pengawasan
1. Pengawasan ASN di Media Sosial
Bawaslu Kabupaten Kaur beserta jajaran Panwas Kecamatan, dan Panwas
Desa/Kelurahan Se-Kabupaten Kaur dalam melakukan pengawasan Non-
Tahapan terkait Netralitas ASN khususnya yang bertugas di Wilayah
Kabupaten Kaur selain pengawasan secara langsung tentang adanya kegiatan
Kampanye atau Kegiatan Lainnya Pasangan Calon di Lapangan juga melalukan
pengawasan di akun media sosial milik ASN yang bertugas di Kabupaten Kaur,
hal-hal yang dilakukan dalam pengawasan di media sosial ialah dengan
membuka grup-grup tentang Pilkada di Facebook untuk mendeteksi atau
melihat jika ada oknum ASN yang ikut serta dalam Komentar yang
menunjukan keberpihakan terhadap salah satu Pasangan Calon Gubernur dan
Wakil Gubernur Tahun 2020, selain itu juga dilakukan dengan membuka akun
media sosial milik Pasangan Calon untuk melihat apakah ada oknum ASN
Kabupaten Kaur yang mengikuti atau memberi Komentar keberpihakan dan
meng-Like status akun milik salah satu pasangan calon juga melihat jika ada
oknum ASN yang mengupload Foto dan video yang menunjukan dukungan
terhadap Pasangan calon.
2. Pengawasan ASN Setiap Tahapan Pemilihan Dalam Kegiatan-Kegiatan
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur.

65
Bawaslu kabupaten Kaur beserta jajaran Panwas Kecamatan, dan Panwas
Desa/Kelurahan Se-Kabupaten Kaur bersama-sama melakukan pengawasan
Netralitas ASN yang bertugas diwilayah Kabupaten Kaur, selain melakukan
pengawasan ASN di Media Sosial juga melaksanakan pengawasan disetiap
kegiatan-kegiatan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur dengan
memperhatikan jika ada oknum ASN yang terlibat atau ikut serta mendukung
salah satu Pasangan Calon dalam kegiatan-kegiatan seperti pertemuan
terbatas, tatap muka dan dialog.

3. Hasil-hasil Pengawasan Non Tahapan ASN


a. Temuan
Selama berjalannya Pengawasan seluruh tahapan Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur Tahun 2020 di Kabupaten Kaur, Bawaslu Kabupaten Kaur juga
melakukan pengawasan Non-tahapan yaitu salah satunya melaksanakan
Pengawasan netralitas ASN.
Adapun dalam pengawasan Netralitas ASN pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bawaslu Kabupaten Kaur mendapatkan temuan yang diduga
melanggar Netralitas sebagai berikut:
Tabel 2. 25 Temuan Netralitas ASN

NO NAMA PEKERJAAN URAIAN SINGKAT KEJADIAN

Pada hari sabtu tanggal 04 Juli 2020 minggu pukul


22.00 Wib kami Pengawas Kecamatan Kaur Utara
melakukan pengawasan media sosial ( Facebook,
twitter dan Whatsapp ) dalam pengawasan tersebut
kami melihat di Grup Whatsapp dengan nama Grup
RELAWAN ROSJONSYAH adanya Video ASN yang
berdurasi 1 menit 56 detik, isi video tersebut adanya
1 Siswadi,S.Pd ASN salah satu ASN yang menyatakan dukungan sekaligus
mengajak alumni (SGO) angkatan 1990 untuk
memenangkan Bakal Calon (Balon) Atas nama
Rohidin Mersyah dan Rosjonsyah dimana nama calon
tersebut digadang-gadang akan mencalonkan diri
sebagai pasangan calon Gubernur dan wakil
Gubernur Provinsi Bengkulu pada Pemilihan serentak
tahun 2020 di Provinsi Bengkulu.

Di bawah ini merupakan bukti bahwa adanya video dari oknum ASN yang
melakukan kampanye di media sosial (whatsapp).

66
gambar 1. 6 : oknum ASN Kaur yang tidak netral

b. Rekomendasi
Terhadap beberapa temuan diatas yang diduga melanggar netralitas ASN,
Bawaslu Kabupaten Kaur telah memeriksa dan mengkaji serta memutuskan
ASN yang telah melanggar Netralitas diberikan Rekomendasi ke KASN sebagai
berikut :
Tabel 2. 26 Rekomendasi ASN

NO NAMA PEKERJAAN HASIL KAJIAN REKOMENDASI

1 Siswadi,S.Pd ASN PELANGGARAN KASN

c. Tindaklanjut Rekomendasi
Berdasarkan temuan yang telah di Rekomendasikan ke Komisi Aparatur
Sipil Negara (KASN), Bawaslu Kabupaten Kaur sudah melakukan proses sesuai
peraturan yang berlaku sehingga terhadap Tindak Lanjut Rekomendasi
tersebut menunggu atas keputusan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).
4. Dinamika dan Permasalahan
Dinamika dan permasalahan dalam pengawasan ASN yang bertugas di
Kabupaten Kaur antara lain :
1. Masih adanya ASN di Kabupaten Kaur yang tidak membaca atau memahami
Peraturan dalam UU ASN itu sendiri maupun UU Pemilhan Kepala Daerah,
terbukti adanya oknum ASN yang melakukan pelanggaran.
2. Terbatasnya wewenang Bawaslu dalam memberikan tindakan terhadap
oknum ASN yang melanggar.

67
5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan
Setalah melaksanakan pengawasan ASN, Bawaslu Kabupaten Kaur
melakukan evaluasi terhadap Pelaksanaan Pengawasan ASN pada Pemilihan
Gubernur dan Bupati di Kabupaten Kaur, selama dalam melaksanakan
pengawasan tersebut Bawaslu telah memberikan Himbauan-himbauan ke
seluruh ASN Kabupaten Kaur dengan bantuan seluruh jajaran Bawaslu tingkat
bawah bertujuan agar mengingatkan ASN dituntut untuk Netral. Akan tetapi,
Bawaslu Kabupaten Kaur beserta jajaran di Kecamatan hingga Desa masih
menemukan adanya oknum ASN yang melakukan pelanggaran.

F. PELAKSANAAN NON TAHAPAN PENGAWASAN POLITIK UANG


1. Pelaksanaan Pengawasan
a. Kerawanan-Kerawanandan IKP
Dalam pengawasan non tahapan politik uang, Bawaslu Kabupaten
Kaur tentu sangan mengantisipasi mengenai kerawanan dalam
pengawasan politik uang yang ada di Kabupaten Kaur, sehingga dapat
mencegah ataupun menindak segala bentuk potensi pelanggaran mengenai
politik uang yang akan terjadi. Ada beberapa hal menjadi potensi yang
patut diantisipasi mengenai hal tersebut antara lain :
1) Politik uang dikemas dengan hadiah, sumbangan dan bantuan
2) Politik uang dilaksanakan secara massif dan terstruktur
3) Tanggapan masyarakat mengenai politik uang hal yang wajar da wajib
dalam kompetisi politik
4) Politik uang dilaksanakan pada masa tenang dan pencoblosan.

Mengenai beberapa potensi kerawanan diatas, tentunya Bawaslu


Kabupaten Kaur beserta jajarannya berupaya melakukan pencegahan
danpengawasan mengenai politik uang sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, terutama pada masa tenangyang
merupakan waktu yang sangat krusial bagi pengawas dan juga bagi
kandidatatau pasangan calon. Untuk itu Bawaslu Kabupaten Kaur
melakukan pengawasan pada masa tenang ini lebih intens di banding
dengan hari sebelumnya dengan melakukan patroli 24 jam yang tersebar
di seluruh kecamatan.

Berikut adalah Indeks Kerawanan Pemilu Kabupaten Kaur


berdasarkan data dari Bawaslu RI :

68
Grafik 3. 5 : IKP Bawaslu RI terkait Politik Uang

INDEKS KERAWANAN PEMILU (IKP)


PEMILIHAN SERENTAK TAHUN 2020
KABUPATEN KAUR
80
69.35
70
60 55.9
50 43.9
39.94
40
30
20
10
0 Konteks Sosial Dan Politik Dimensi Penyelenggara Pemilu Dimensi Kotestasi Dimensi Partisipasi
Yang Bebas Dan Adil

BERSAMA RAKYAT AWASI PEMILU BERSAMA BAWASLU TEGAKKAN KEADILAN PEMILU

Berdasarkan data Indeks Kerawanan Pemilu pemilihan serentak


tahun 2020 dari Bawaslu RI di Kabupaten Kaur di atas, Konteks sosial dan
politik itu mencakup didalamnya adalah keamanan lingkungan, otoritas
penyelenggara pemilu, otoritas penyelenggara negara, relasi kuasa di
tingkat lokal. Pemilu yang bebas dan adil mencakup hak pilih, pelaksanaan
kampanye, pelaksanaan pemungutan suara, adjukasi keberatan pemilu,
dan pengawasan pemilu. Kontestasi mencakup hak politik, proses
pencalonan, dan kampanye calon. Sedangkan partisipasi mencakup
partipasi pemilih, partisipasi partai politik, dan partisipasi publik. Dilihat
dari setiap cakupan dari IKP tersebut, politik uang tidak termasuk di
dalamnya, akan tetapi Bawaslu Kabupaten Kaur tetap menjadikan Politik
Uang adalah salah satu potensi masalah yang akan terjadi selama proses
Pemilu berlangsung. Dalam hal tersebut, Bawaslu Kabupaten Kaur akan
berupaya melakukan pencegahan, pengawasan dan penindakan terhadap
yang melakukan Politik uang demi menjaga pemilu yang bersih, jujur dan
adil.

b. Perencanaan Pengawasan
Dalam hal perencanaan pengawasan politik uang, Bawaslu Kabupaten
Kaur memfokuskan beberapa hal yang menjadi kerawanan yang akan
terjadi mengenai politik uang yang ada di Kabupaten Kaur dengan
melakukan upaya pencegahan, pengawasan dan penindakan serta
melakukan tindakan, langkah, dan upaya optimal mencegah secara awal
terhadap potensi pelanggaran atau indikasi awal pelanggaran terkait
dengan politik uang. Terkait hal tersebut, Bawaslu Kabupaten kaur telah
menyiapkan alat kerja dalam pengawasan politik uang serta
menginstruksikan kepada Panwaslucam untuk mengawasi di Wilayah

69
Kacamatan masing-masing beserta jajaran dibawahnya untuk melakukan
patroli 24 jam selama masa tenang yang dimulai pada tanggal 6 Desember
s.d 8 Desember 2020, dan apabila terdapat temuan pelanggaran maka
dimuat di Formulir Model A.
2. KegiatanPengawasan
a. Pencegahan
Dalamupaya pencegahan politik uang, Bawaslu Kabupaten Kaur
berpupayasupaya tidak terjadinya praktik Politik Uang. Adapun yang
telahdilakukan Bawasludalamupaya pencegahan Politik Uang, diantaranya
menyampaikan surat himbauan dan Instruksi. Berikut daftar tabel
penyampaian surat tersebut :
Tabel 2.27 Surat Pencegahan Politik Uang

NO TANGGAL SURAT NOMOR SURAT PERIHAL


1 3 Desember 2020 163/K.BE- Instruksi kepada Ketua
04/PM.00.02/XII/202 panwascam se-Kabupaten Kaur
0 untuk melakukan patroli
pengawasan pada masa tenang.

Selain menyampaikan surat instruksi, Bawaslu Kabupaten Kaur


dalam upaya pencegahan juga melakukan beberapa hal diantaranya adalah
sebagai berikut :

1) Membentuk desa Anti Politik Uang (APU), yang diresmikan langsung


oleh Anggota Bawaslu Provinsi Bengkulu Koordinator Hukum, Humas,
dan Datin
2) Membuat spanduk mengenai anti politik uang;
3) Melakukan patroli selama 24 jam terhadap kemungkinan-kemungkinan
terjadinya praktik politik uang.
4) Melakukan rapat koordinasi dengan Panwaslu Kecamatan mengenai
peningkatan kapasitas pengawasan.

gambar 1. 7: peresmian desa anti politik uang (APU)

70
b. AktivitasPengawasan
Dalam pengawasan politik uang, Bawaslu Kabupaten Kaur telah
menggaungkan anti politik uang kepada masyarakat Kabupaten Kaur,
terkait hal tersebut Bawaslu kabupaten kaur telah melakukan sosialisasi ke
masyarakat-masyarakat, membentuk desa APU dan menginstruksikan ke
panwaslucam untuk menghimbau seluruh masyarakat serta membuat
spanduk mengenai politik uang.
Dalam kegiatan patroli pada masa tenang seperti yang telah di
instruksikan oleh Bawaslu Kabupaten ke jajaranya, Panwaslucam juga
mengikutsertakan pihak kepolisian, Babinsa dan juga masyarakat. Adapun
patroli ini diselenggarakan untuk memastikan masa tenang bebas dari
kegiatan politik uang yang sangat berpotensi mempengaruhi preferensi
pemilih pada pemilihan serantak 2020, dan sekaligus memberikan
pengetahuan kepada masyarakat bahwasanya politik uang merupakan
tindakan pidana sehingga ada ancaman hukum di dalamnya.

3. Hasil-HasilPengawasan
a. Temuan
Berdasarkan pengawasan yang dilakukan Bawaslu Kabupaten Kaur
beserta jajaran dibawahnya mengenai politik uang, ada satu laporan dari
masyarakat terkait dugaan politik uang yang akan di lakukan oleh
sekelompok salah satu pendukung pasangan calon. Setelah di telusuri dan
dicermati serta dimintai keterangan dari pihak-pihak yang terkait, di
putuskan bahwasanya laporan tersebut tidak memenuhi unsur dugaan
tindak pidana pemilihan.

b. Rekomendasi
Mengenai rekomendasi terhadap Politik Uang, Bawaslu Kabupaten
Kaur tidak ada merekomendasi bentuk apapun terhadap politik uang
dikarenakan berdasarkan pengawasan selama ini tidak ditemukannya
pelanggaran politik uang.

c. Tindaklanjut Rekomendasai
Tindaklanjut rekomendasi tidak ada terhadap politik uang
dikarenakan Bawaslu Kabupaten Kaur tidak memberikan Rekomendasi
terkait Politik Uang di kabupaten kaur.

71
4. Dinamika dan Permasalahan
Dalam pemilu yang ada di Kabupaten Kaur, berbagai macam cara Peserta
Pemilu untuk menarik simpati masyarakat untuk memperoleh suara. Dalam
menarik simpati masyarakat salah satunya yang menjadi kerawanan adalah
dengan cara melalui politik uang. Bawaslu Kabupaten Kaur beserta jajaran
dibawahnya telah melakukan upaya pencegahan dan melakukan pengawasan
mengenai politik uang tersebut yang dimana telah dijelaskan pada upaya
pencegahan dan aktivitas pengawasan yang dimuat dalam laporan ini demi
terwujudnya pemilu yang bersih, jujur dan adil.
Dalam pengawasan politik uang, dengan upaya pencegahahan yang telah
dilakukan Bawaslu Kabupaten Kaur beserta jajaran dibawahnya hanya ada satu
laporan dugaan pelanggaran politik uang di Kabupaten Kaur, akan tetapi
laporan tersebut tidak memenuhi unsur dugaan pelanggaran, sehingga
prosesnya dihentikan. Terkait dengan permasalahan yang dihadapi dalam
pengawasan politik uang adalah kurangnya kesadaran dan partisipasi
masyarakat untuk turut mengawasi mengenai politik uang, Sehingga sangat
diperlukannya masyarakat yang turut andil dalam pengawasan tersebut.

5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan


Dalam pengawasan politik uang, Bawaslu Kabupaten Kaur beserta jajaran
dibawahnya telah melakukan upaya pencegahan dengan sangat maksimal
dengan dibuktikannya tidak ada temuan dalam pengawasan mengenai Politik
Uang. Berikut adalah gambaran yang telah dilakukan Bawaslu Kabupaten Kaur
dalam Pengawasan Politik Uang :

Grafik 3. 6 Diagram Pengawasan Politik Uang

0%

20%
instruksi
60% 20% laporan
rapat koordinasi

Berdasarkan tabel grafik diatas bahwa Bawaslu Kabupaten Kaur


beserta jajaran dibawahnya dalam pelaksanaan pengawasan terhadap politik

72
uang tidak adanya temuan mengenai dugaan politik uang, akan tetapi untuk
kedepannya sangat diharapkan partisipasi masyarakat untuk turut andil dalam
mengawasi Pemilu supaya terwujudnya pemilu yang bersih, aman, dan adil.

G. PELAKSANAAN NON TAHAPAN PENGAWASAN POLITISASI SARA


1. Pelaksanaan Pengawasan
Dalam pengawasan Politisasi Sara merujuk pada Landasan Hukum Pasal 69
huruf b Undang-undang Nomor 6 Tahun 2020 Tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Perubahan
Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan
Gubernur, Bupati, Dan Walikota Menjadi Undang-Undang Menjadi Undang-
Undang yang menyebutkan :
“ Dalam Kampanye dilarang menghina seseorang, agama, suku, ras ,
golongan, Calon Gubernur, Calon Bupati, Calon Walikota, dan/atau Partai
Politik”.
a. Kerawanan-kerawanan dan IKP
Kerawanan dalam pelaksanaan non tahapan pengawasan politisasi SARA
pada Pemilihan Guburnur dan Wakil Gubernur Tahun 2020 di Kabupaten
Kaur, dimana Bawaslu beserta jajaran melakukan pemetaan terhadap
potensi terjadinya politisasi SARA di Kabupaten Kaur antara lain:
1) Menyarankan orang untuk memilih atas dasar golongan tertentu.
2) Memobilisasi pemilih untuk memilih peserta pemilihan dari kalangan
Agama tertentu;
3) Memberikan isu-isu atau ujaran kebencian terhadap calon tertentu;
4) Penyebaran video, gambar dan konten konten yang mengandung SARA;
5) Penggunaan media sosial yang mengupload konten-konten yang
mengandung unsur SARA;
6) Perbedaan persepsi antar stakeholders dalam membedakan konten
ujaran kebencian dan hoaks.
Media sosial adalah salah satu alat utama bagi Peserta Pemilihan dan
Tim Pemenangannya untuk menarik minat masyarakat untuk memilih
Pasangan Calon tertentu, serta menjadi alat yang mudah untuk diakses oleh
masyarakat luas khususnya masyarakat yang ada di Kabupaten Kaur seperti
media sosial Facebook, Twitter, Instagram dan YouTube. Dengan hal
tersebut, harus menjadi perhatian khusus Bawaslu Kabupaten Kaur untuk
melakukan pencegahan, pengawasan terhadap Politisasi Sara pada saat
masa Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Bengkulu.

73
b. Perencanaan Pengawasan
Bawaslu Kabupaten kaur dalam perencanaan pengawasan terhadap
Politisasi SARA pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi
Bengkulu dengan melakukan pemetaan terhadap fokus dan strategi dalam
kegiatan pengawasan tersebut dengan mengajak seluruh lapisan elemen
masyarakat antaralain Kepala Desa, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama,
Pimpinan Organda, Media, TNI-Polri serta Partai Politik untuk berpartispasi
dalam mengawasi adanya perlakuan atau perbuatan yang tidak sesuai
dengan ketentuan Undang-undang yang berlaku sehingga pada Pemilihan
Tahun 2020 di Kabupaten kaur berjalan dengan damai tanpa ada intimidasi
atau Politisasi terhadap SARA kepada golongan tertentu maupun salah satu
Calon.
Perencanaan yang dilakukan Bawaslu Kabupaten Kaur terkait
pencegahan dan pengawasan Politisasi Sara, umumnya bersamaan dengan
dilakukan kegiatan sosialisasi dan Rapat Koordinasi pada tahapan Kampanye
yang juga memuat bagaimana mengenai pencegahan dan pengawasan
tentang Politisasi Sara. Bawaslu Kabupaten Kaur juga sosialisasi dimedia
sosial Bawaslu Kaur mengenai larangan-larangan dalam kampanye termasuk
Politisasi Sara serta menginstruksikan Ke jajaran Bawahnya untuk melakukan
pengawasan di media sosial Facebook, Twitter, Instagram dan
YouTubePasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur.

gambar 1. 8: Rakor dengan stakeholder dan LO paslon

2. Kegiatan Pengawasan
a. Pencegahan
Pada kegiatan pencegahan yang dilakukan Bawaslu Kabupaten kaur dan
jajaran tentang Politisasi SARA dengan melakukan pencegahan berupa
memberi himbauan, sosialisasi, Rapat Koordinasi dengan Tim Pemenangan

74
Kabupaten Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur serta menginstruksikan ke
Jajaran Panwaslucam untuk melakukan pengawasan Politisasi Sara pada saat
Kampanye serta termasuk di Media Sosial.
Adapun upaya yang dilakukan Bawaslu Kabupaten dan jajaran terhadap
pencegahan adanya perbuatan politisasi SARA ialah memberikan himbauan
secara lisan maupun himbau secara tertulis antara lain sebagai berikut:

Tabel 2. 28 Pencegahan Politisasi Sara

No Tanggal Surat Nomor Surat Perihal

1 18 November 124/K.BE Himbauan Kepada Pimpinan Media


2020 04/PM.00.02/XI/2020 Massa, Cetak, dan Elektronik Se-
Kabupaten Kaur mengenai untuk tidak
melakukan penanyangan Iklan
Kampanye Paslon Gubernur dan Wakil
Gubernur dan Bupati dan Wakil Bupati
di Luar jadwal.
2 18 November 124/K.BE Himbauan Kepada Ketua PWI Kaur
2020 04/PM.00.02/XI/2020 mengenai untuk tidak melakukan
penanyangan Iklan Kampanye Paslon
Gubernur dan Wakil Gubernur dan
Bupati dan Wakil Bupati di Luar jadwal
3 03 Desember 163/K.BE- Instruksi kepada Panwaslucam serta
2020 04/PM.00.02/XII/2020 jajaran Di bawahnya untuk melakukan
Patroli Pengawasan masa tenang

b. Aktivitas Pengawasan
Bawaslu Kabupaten kaur beserta jajaran dibawahnya dalam
melaksanakan Aktivitas Pengawasan terhadap Politisasi SARA pada
Pemilihan Gubernur dan Wakil gubernur Provinsi Bengkulu Tahun 2020 di
Kabupaten Kaur ialah dengan menginstruksikan kepada seluruh jajaran
Bawaslu, Panwaslu Kecamatan, Panwaslu Desa/Kelurahan untuk mengawasi
disetiap wilayah masing-masing terkait adanya Kampanye yang dilakukan
dengan membawa-bawa bahasa yang dapat membuat calon maupun
golongan tertentu merasa disudutkan atau melakukan ujaran kebencian
terhadap Suku, Agama dan Ras, sehingga dapat merusak kenyamanan dan
perdamaian dalam Pemilihan Tahun 2020. Selain itu Bawaslu Kabupaten
Kaur beserta jajaran dibawahnya melakukan pengawasan dimedia sosial dan
media cetak antara lain:

75
1) Melakukan pengawasan dimedia sosial di group Facebookyang
berhubungan dengan Pemenganan Pasangan Calon Pemilihan Gubernur
dan Wakil Gubernur Provinsi Bengkulu;
2) Melakukan pengawasan di Media Sosial Facebook, Twitter, Instagram,
dan Youtube Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi
Bengkulu;
3) Melakukan pengawasan di Media Cetak terkait ada tidaknya Politisasi
sara
3. Hasil-hasil Pengawasan
a. Temuan
Bawaslu Kabupaten Kaur dalam melakukan pengawasan terhadap
Politisasi SARA pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi
Bengkulu Tahun 2020 di Kabupaten Kaur tidak ditemukan adanya mengenai
Politisasi Sara dilakukan oleh Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur
Provinsi Bengkulu, Partai Politik ataupunPihak tertentu, sehingga dalam
pelaksanaan PemilihanTahun 2020 di Kabupaten Kaur berjalan dengan baik
tanpa adanya Politisasi terhadap SARA.
b. Penanganan Pelanggaran
Bawaslu Kabupaten Kaur berdasarkan hasil pengawasan yang dilakukan
tidak terdapat proses penangan pelanggaran yang dilakukan Bawaslu
Kabupaten Kaur terkait Politisasi Sara.
c. Tindak lanjut Rekomendasi
Tidak terdapat tindak lanjut Rekomendasi terkait Politisasi Sara di
Bawaslu Kabupaten Kaur.
4. Dinamika dan Permasalahan
Potensi-potensi kerawanan pada Politisisasi Sara mengenai maraknya
Praktik Politik Sara pada Tahapan Kampanye dan secara khususnya dilakukan
melalui media Sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram dan YouTube menjadi
tantangan sekaligus kendala bagi Bawaslu Kabupaten Kaur, hal ini salah satu
penyebabnya saat ini Bawaslu belum memiliki suatu sistem yang dapat
mengakomodir proses pengawasan baik yang dilakukan di media sosial maupun
secara langsung, walaupun di Kabupaten Kaur belum ada temuan mengenai
Politisasi Sara.
5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan

Dalam pengawasan Politisasi Sara, dinamika yang ada pada pelaksanaan


pengawasan sebaiknya kedepan harus ada bentuk koordinasi yang lebih jelas
antar semua pihak yang terlibat dalam mengawal jalannya pemilihan Tahun 2020
yang lebih baik. Kegiatan sosialisasi terkait Politisasi Sara harus ditingkatkan dan

76
dilaksanakan ke seluruh lapisan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat atas dampak yang terjadi jika Politisasi Sara terus berjalan.

Diharapkan peran berbagai stakeholder, mulai dari KPU Kabupaten Kaur


sebagai penyelenggara Pemilihan, Bawaslu Kabupaten Kaur sebagai lembaga
pertama yang mengawasi jalannya Pemilihan yang ada di Kabupaten Kaur harus
melakukan evaluasi terkait pencegahan dan pengawasan Politisasi Sara, selain itu
KPU dan Bawaslu harus meningkatkan koordinasi dengan berbagai pihak seperti
Kepolisian, TNI, ASN, Tokoh Masyrakat dan Lapisan Masyrakat lainnya.

Diharapakan peran Dinas KOMINFO dan StatistikProvinsi Bengkulu juga


gencar dalam melakukan sosialisasi mengenai Politisasi Sara khusunya di Media
Sosial, selain itu sangat diharapakan untuk ikut andil dalam mengawasi konten-
konten yang memuat ujaran kebencian serta isu-isu Sara baik dilakukan Pasangan
Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Bengkulu, Partai Politik, dan Tim
Pemenangan.Peningkatan Koordinasi Bawaslu Provinsi Bengkulu dan KPU
Provinsi Bengkulu bersama Dinas KOMINFO dan Statistikprovinsi Bengkulusangat
diharapakan dalam upaya pencegahan dan pengawasan terkait Politisasi Sara
Khususnya di Media Sosial.

77
BAB III
PENGGUNAAN TEKNOLOGI

A. TEKNOLOGI DALAM PENGAWASAN PADA PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL

GUBERNUR TAHUN 2020.


1. Pentingnya Pemanfaatan Teknologi Dalam Pengawasan Pemilihan Gubernur
dan Wakil Gubernur Tahun 2020
Manfaat penerapan teknologi dalam Pengawasan Pada Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun 2020 yaitu mendorong transparansi dan
proses hasil Pemilihan, adapun proses tersebut yaitu pada masa persiapan,
masa pelaksanaan dan pada masa evaluasi itu betul-betul secara transparan
agar publik dapat mengetahui.
Dalam penerapan teknologi oleh penyelenggaraGubernur dan Wakil
Gubernur Tahun 2020, terdapat prinsip-prinsip yang harus diperhatikan yakni
penilaian yang menyeluruh terhadap kemajuan tehnologi, mempertimbangkan
dampak, menjaga transparansi dan etika, memastikan keamanan tehnologi,
mencoba akurasi data yang dihasilkan, serta memastikan kerahasiaan dan
inklusifitasnya.
Banyak aspek penting dalam penggunaan teknologi setidaknya ada hal
yang sangat essensi, diantaranya sistem Informasi yang transparan dan
terintegrasi yang mampu memberi kemudahan dalam penyelenggaraan
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun 2020, mekanisme Partisipasi
Publik, dan memastikan kemurnian suara rakyat dalam seluruh proses dan
tahapan dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun 2020.
Perkembangan internet di Indonesia memang belum merata, khususnya
di daerah terpencil, karena Indonesia adalah negara kepulauan, namun di
beberapa kota besar di Indonesia sudah bisa merasakan kecepatan internet
yang signifikan. Infrastruktur pendukung perlu diperhatikan untuk menerapkan
teknologi informasi pada Pemilu di Indonesia.

2. Penggunaan Teknologi Dalam Pengawasan Pemilihan Gubernur dan Wakil


Gubernur Tahun 2020 Yang Dilakukan Bawaslu Kabupaten Kaur.
Beberapa Teknologi yang di gunakan Bawaslu Kabupaten Kaur dalam
melakukan Pengawasan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun 2020
sebagai berikut :
a. Form A Daring
Pada penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun
2020, Bawaslu Kabupaten Kaur, Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan se-

78
Kabupaten Kaur, Panitia Pengawas Desa/Kelurahan se-Kabupaten Kaur dan
Panitia Pengawas TPS se-Kabupaten Kaur wajib menyampaikan laporan hasil
pengawasan dengan menuangkan dalam Formulir A secara daring, Pengisian
Formulir A Daring dapat di buka melalui website bawaslu.net dengan
menggunakan browser/peramban internet.
Berdasarkan Surat Edaran Bawaslu RI Nomor SS-
0031/K.Bawaslu/PM.00.00/I/2020 tentang Panduan Pengisian Formulir
Model A dan Pengawasan Pembentukan PPK, PPS, danKPPS dalam Pilkada
2020 tanggal 13 Januari 2020.Surat Bawaslu RI Nomor SS-
0103/k.Bawaslu/PM.00.00/I/2020 perihal PanduanPengisian Formulir A
secara Daring tanggal 29 Januari 2020. Bawaslu Kabupaten Kaur Mengikuti
Pengisian Formulir Model A berdasarkan Panduan sebagai berikut:
1. Pengawas Kecamatan, Pengawas Desa/Kelurahan dan Pengawas
TPSmenyampaikan laporan hasil pengawasan dengan menuangkan dalam
Formulir Asecara daring sesuai dengan modul pengisian Form A LHP
online.
2. Apabila Pengawas Pemilu mengalami kendala teknis terhadap pengisian
FormulirA secara daring, pengisian Formulir A dilakukan secara manual
dan dibantu olehPengawas Pemilu diatasnya untuk pengisian secara
daring. Bantuan pengisiandalam Formulir A daring dilakukan maksimal 7
hari setelah tanggal penuanganForm A manual.
3. Apabila pengawasan dilakukan lebih dari satu orang maka ditulis satu
nama yangmewakili tanggung jawab pengawasan dan nama-nama lainnya
dikolomtambahan. Penanggungjawab pengawasan membubuhkan
tandatangan setelahdicetak dan disimpan sebagai bukti fisik.
4. Penulisan tanggal penuangan Formulir A memperhatikan waktu
pengawasan dankesesuaian proses penindakan berikutnya.
5. Yang dimaksud dengan Tahapan adalah tahapan pemilihan sebagaimana
yangdiatur dalam PKPU Nomor 16 Tahun 2019 tentang perubahan atas
PKPU Nomor15 tahun 2019 tentang Tahapan Program dan Jadwal
Penyelenggaraan PemilihanGubernur dan Wakil gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati, dan/atau walikota danWakil walikota Tahun 2020. Dan yang
dimaksud dengan non tahapan adalahkejadian atau peristiwa yang
menjadi fokus pengawasan (contoh: netralitas, politikuang, ujaran
kebencian).
6. Yang dimaksud pengawasan langsung adalah pengawasan yang
dilakukansecara melekat dan pada saat peristiwa terjadi (contoh:
penetapan pasangancalon, rekapitulasi suara, kampanye tatap muka).

79
Dan yang dimaksud denganpengawasan tidak langsung adalah
pengawasan yang dilakukan denganmelakukan pemeriksaan, analisis dan
investigasi terhadap obyek yang diawasi.
7. Uraian hasil pengawasan adalah menjelaskan praktik pengawasan baik
yangdilakukan secara langsung dan tidak langsung dengan
mengumpulkan informasiyang memenuhi unsur apa yang diawasi, siapa
yang diawasi, kapan dan dimanakejadian berlangsung serta bagaimana
tindakan pengawasan tersebut dilakukan.
8. Dugaan pelanggaran adalah adanya ketentuan peraturan perundang-
undanganyang dilanggar pada saat pengawasan dilakukan.
9. Uraian dugaan pelanggaran adalah menjelaskan adanya
peristiwa/kejadian yangmelanggar ketentuan peraturan perundang-
undangan pada saat pengawasandilaksanakan dengan menjelaskan apa
yang dilanggar, siapa pelaku pelanggarantersebut dan bukti pendukung
atas pelanggaran yang terjadi.
10. Bukti pendukung adalah keterangan/informasi dalam bentuk
fisik/nonfisik/audio/video sebagai alat/barang pembuktian atas dugaan
pelanggaran.Keterangan/informasi tersebut didokumentasikan dalam
bentuk digital dandiunggah dalam Formulir A daring.
Adapun jumlah form A yang di input oleh Bawaslu Kabupaten Kaur
beserta jajarannya secara daring seperti tabel di bawah ini :

tabel 2. 29 : jumlah Form A Daring

No Jenis Form A Jumlah


1 Kabupaten 134
2 Kecamatan dan PKD 662

b. Siwaslu
Selain Menyampaikan Laporan Hasil Pengawasan melalui Form A Daring,
Bawaslu Kabupaten Kaur Juga Menggunakan Aplikasi Siwaslu Dalam
Pengawasan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun 2020 di
kabupaten Kaur.
Siwaslu digunakan oleh pengawas Pemilu di lapangan dalam melaporkan
kerja pengawasan di hari pemungutan dan penghitungan suara, yang
bertujuan untuk menyampaikan informasi hasil pemungutan dan
penghitungan suara serta hasil pengawasan rekapitulasi suara berjenjang
melalui sistem daring yang cepat terkonsolidasi secara nasional.

80
Siwaslu menjadi sistem bersama yang dipakai oleh Pengawas TPS,
Pengawas Kelurahan, Pengawas Kecamatan dan Bawaslu Kabupaten Kaur
untuk mengumpulkan hasil pemungutan, penghitungan dan proses tahapan
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun 2020 sejak masa tenang
hingga rekapitulasi suara tingkat nasional.
Siwaslu direncanakan secara langsung dapat menyajikan dokumen digital
hasil rekapitulasi masingmasing tingkatan secara sistemik dikonsolidasikan
dan dapat dipublikasikan secara periodik. Data digital juga untuk menjadi
dokumen pendukung dalam proses tindak lanjut jika terjadi sengketa hasil
Perolehan Suara.
Langkah-langkah Pengawas Desa/Kelurahan Hari Pemungutan Dan
Penghitungan Suara:
1. Pengawas Desa/Kelurahan memastikan seluruh pengawas TPS dapat
menggunakan aplikasi SIWASLU.
2. Pengawas Desa/Kelurahan memastikan pengawas TPS
mendokumentasikan foto terhadap seluruh formulir hasil
penghitungan suata di TPS.
3. Pengawas Desa/Kelurahan mengkoordinir pengumpulan salinan C1
masing-masing TPS.
4. Pengawas Desa/Kelurahan menyampaikan hasil pengawasan proses
dan pemungutan suara ke Pengawas Kecamatan.
5. Memeriksa tanggungjawab PPK dalam melaksanakan penyusunan
jadwal rekapitulasi berdasarkan desa/kelurahan.
6. Memastikan undangan rekapitulasi telah disampaikan ke saksi peserta
Pemilu.
7. Mengawasi lokasi kotak suara yang ditempatkan di tempat yang aman
dari kondisi basah dan lembab.
8. Mengawasi tempat dilaksanakannya rekapitulasi dilaksanakan di
ruangan yang terbuka dan dapat dilihat oleh semua pihak.
9. Memastikan lokasi rekapitulasi suara di Kecamatan sesuai dengan
tempat yang ditentukan sebagaimana yang tercantum dalam
pemberitahuan dan undangan.
10. Mengawasi dan memastikan tempat dilaksanakannya rekapitulasi
dilaksanakan dengan pencahayaan yang terang.
11. Mengawasi saksi peserta Pemilu dapat mengikuti dan menyaksikan
proses rekapitulasi dengan tanpa hambatan.
12. Mencatat dan memeriksa keberatan yang dilakukan oleh saksi peserta
Pemilu terkait proses rekapitulasi.

81
13. Mencacat dan melaporkan keberatan yang dilakukan oleh Pengawas
Pemilu saat rekapitulasi di Kecamatan.
14. Mencatat dan melaporkan rekomendasi perbaikan saat proses
rekapitulasi di Kecamatan.
15. Mencatat dan Melaporkan kejadian adanya selisih suara pada saat
rekapitulasi di Kecamatan sebelum dituangkan dalam Berita Acara
(BA) 12.Melakukan pengawasan terhadap waktu berakhirnya tahapan
rekapitulasi di Kecamatan.
Langkah-langkah Pengawas TPS Melakukan Pengawasan di Wilayah TPS
dengan Menggunakan Siwaslu :
a. Berkeliling di wilayah TPS memeriksa apakah terdapat kegiatan
kampanye yang dilakukan oleh peserta Pemilu.
b. Berkeliling di wilayah TPS mengawasi apakah terdapat praktik
pemberian uang/barang untuk mempengaruhi pilihan pemilih.
c. Mengidentifikasi situasi lingkungan TPS yang dapat menggangu
persiapan pemungutan suara.
d. Mencari informasi dengan bertanya kepada KPPS atau pihak yang
bertanggungjawab terkait dengan jumlah Surat Pemberitahuan
Memilih (C6) yang sudah dan belum didistribusikan dengan alasannya.
e. Mengawasi dan memastikan langsung penyiapan dan pembuatan TPS
satu hari sebelum pemungutan suara tanpa kendala dan gangguan.
f. Mengawasi dan memastikan pembuatan TPS ramah dan akses bagi
pemilih penyandang disabilitas dengan memperhatikan jalan masuk
dan keluar, meja kotak, bilik dan tinta serta kondisi jalan menuju TPS.
g. Mengawasi dan memastikan kondisi logistik pemilu dengan kondisi
aman dan tersegel.

gambar 1. 9 : Aplikasi Siwaslu Pada Saat Log in:

82
c. Zoom Meeting
Zoom Meeting juga merupakan aplikasi yang populer digunakan
karena tidak memerlukan memori yang banyak jika digunakan untuk
seminar secara online, online meeting, video conference, dan lain -lain.
Dampak Dari Adanya wabah Virus Covid-19 Bawaslu Kabupaten Kaur
Melakukan Rapat Bersama Jajaran Panitia Pengawas Kecamatan se-
kabupaten Kaur Melalui Zoom Meeting /Vidio Converence.
Rapat koordinasi melalui Zoom Cloud Meetings dilaksanakan untuk
menyapa seluruh Koordinator Divisi PHL se-Kabupaten Kaur karena tidak bisa
dilaksanakan rapat kordinasi secara langsung di tengah situasi pandemi virus
Covid-19.
Bawaslu Kabupaten Kaur Melakukan Rakor Kepada jajaran Panitia
Pengawas Pemilihan Kecamatan se-Kabupaten Kaur via aplikasi Zoom Cloud
Meetings untuk membahas perkembangan dan kerja-kerja pengawasan
walaupun dalam kondisi work from home (bekerja dari rumah) dengan
berlaku sistem piket di kantor.
Seperti yang Terlihat Pada gambar berikut ini:

gambar 1. 10 : Rapat Kerja Melalui Aplikasi Zoom Meeting

d. Sigap
Bawaslu kabupaten Kaur Menggunakan Aplikasi Sigap untuk Efisiensi dan
Dokumentasi Data Pengawasan Partisipatif. Aplikasi Sigap yang dimiliki
Bawaslu merupakan sistem pelaporan dan pengelolaan data yang terintegrasi
dengan semua satuan kerja (satker) yang dimiliki oleh Bawaslu.Aplikasi Sigap
berisi informasi dari kegiatan/program pengawasan pemilu partisipatif yang
sudah atau sedang dilakukan.
Berikut Panduan Pengisian Aplikasi SIGAP yang dilakukan oleh Bawaslu
Kabupten Kaur:
1. Membuka URL www.sigap.bawaslu.go.id
2. Memasukkan kode akses yaitu dengan user “Kaur_” dan password
“kusiaga”

83
3. Kemudian Log in. Lalu muncul gambar seperti ini :

gambar 1. 11 : halaman depan Sigap

Setiap kegiatan yang sifatnya partisipatif di lakukan oleh bawaslu itu


di upload ke dalam SIGAP, jadi di dalam SIGAP itu terdapat foto
sebagai lampiran dan juga memuat sedikit teori yang menceritakan
tentang foto kegiatan tersebut.

84
BAB IV
PENGAWASAN PARTISIPATIF

A. Pentingnya Pengawasan Partisapatif


Pelaksanaan Pemilihan serentak tahun 2020 di Kabupaten Kaur mencakup dua
pelaksanaan pemilihan sekaligus yaitu untuk pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur dan untuk Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati. Tahapan pemilihanserentak
tahun 2020 berpotensi memiliki kerawanan – kerawanan dalam setiap tahapannya,
sebagaimana hasil pemetaan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) Pilkada 2020 di
Kabupaten Kaur, ada 4 (empat) dimensi yang diukur daiantaranya:
1. Konteks Sosial dan Politik, meliputi keamanan lingkungan, otoritas
penyelenggara pemilu, otoritas penyelenggara Negara, dan relasi kuasa ditingkat
local termasuk dalam tingkat kerawanan rendah.
2. Dimensi Penyelenggara PemiluYang Bebas dan Adil, hak pilih,pelaksanaan
kampanye,Pelaksanaan pemungutan suara, ajudikasi keberatan pemilu, dan
pengawasan pemilu termasuk dalam tingkat kerawanan sedang.
3. Kontastasi, meliputi hak politik, proses pencalonan, dan kampanye calon
termasuk dalam tingkat kerawan rendah.
4. Dimensi Partisipasi, meliputi partisipasi pemilih, partisipasi partai politik, dan
partisipasi publik termasuk dalam tingkat kerawanan tinggi.
Merujuk dari IKP Kabupaten Kaur, Bawaslu Kabupaten Kaur terus mengupayakan
pencegahan dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat, Peserat Pemilu, dan
memberikan himbauan kepada seluruh elemen yang ikut andil dalam perhelatan
Pesta Demokrasi. Bawaslu Kabupaten Kaur melakukan pencegahan terhadap
potensi kerawanan yang ada salah satunya dengan menggunakan pengawasan
partisipatif.
Pengawasan Partisipatif dalam konteks pengawasan Pemilu, masyarakat dapat
menjadi aktor – aktor utama pengawas yang dapat bekerja sama langsung dengan
Bawaslu Kabupaten Kaur.
Diakui atau tidak, sumber daya pengawas yang dimiliki Bawaslu dirasa masih
sangat kurang untuk mengawasi semua proses tahapan pemilu dari awal sampai
akhir. Untuk menutupi celah tersebut, maka Bawaslu dapat melibatkan masyarakat
agar berpartisipasi aktif dalam mengawasi Pemilu.Partisipasi masyarakat dalam
Pengawasan Pemilu merupakan pilihan paling strategis untuk menambah pasukan
pengawasan Bawaslu yang memang terbatas.1Dengan ikhitiar yang tak pernah
padam walaupun pelaksanaan tahapan Pemilihan Serentak Tahun 2020
dilaksanakan disaat wabah Virus Corona (covid-19) melanda, Bawaslu Kabupaten

1
Gunawan Suswantoro, Pengawasan Pemilu Partisipatif, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2015, hlm
81.

85
Kaur menginovasikan metode pengawasan partisipatif pada Pemilihan Serentak
Tahun 2020 dengan bekerjasama dengan stake holderterkait dalam pelaksanaan
Pengawasan Partisipatif.

B. Program Pengawasan Partisipatif Bawaslu Kabupaten Kaur


1. Pelaksanaan FGD (Fokus Group Discussion)Bersama Polres Kaur
Untuk mewujudkan Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Gubernur dan
Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati secara serentak tahun 2020yang Sejuk,
Damai dan Kondusif , di Kabupaten Kaur. Pihak Polres Kaur mempelopori
kegiatan FGD (Fokus Group Discussion) bersama-sama dengan Bawaslu
Kabupaten Kaur, dan KPU Kabupaten Kaur dengan tema “Hindari
DimakPadunya Dan Perpecahan Kekeluargaan Demi Terciptanya Pilkada Aman,
Sejuk, dan Damai di Kabupaten Kaur” kegiatan ini dilakasanakan di bulan
februari tahun 2020 sebelum Virus Corona (covid-19) melanda Indonesia atau
sebelum Penundaan Tahapan Pemilihan Serentak Tahun 2020 diakibatkan Virus
Corona (covid-19).

gambar 1. 12 : FGD Pilkada Damai (Polres Kaur, Bawaslu Kab.Kaur, dan KPU Kab.Kaur)

Kegiatan ini dilaksanakan di Auala Kantor Camat, rencana awal kegiatan ini
akan dilaksanakan di 15 (lima belas) Kecamatan yang ada di Kabupaten Kaur,
namun karena ada penundaan tahapan diakibatkan Virus Corona (Covid-19)
maka kegiatan ini hanya terlaksana di 4 (empat) Kecamatan diantaranya
Kecamatan tanjung Kemuning, Kecamatan Semidang Gumay, Kecamatan Tetap,
dan Kecamatan Kaur Selatan. Adapun yang menjadi peserta dalam kegiatan ini
adalah Kepala Desa beserta Perangkat Desa, Ketua BPD beserta Anggota, Tokoh
Masyarakat, Tokoh Agama, dan Lembaga Adat setempat. Dalam kegiatan ini
peserta diajak untuk ikut berpartisipasi aktif dalam mensukseskan Pemilihan
Kepala Daerah Serentak Tahun 2020 di Kabupaten Kaur, misalnya dengan ikut
terlibat aktif mengawal atau mengawasi semua tahapan, terutama tahapan
yang melibatkan keterlibatan masyarakat langsung, seperti Tahapan

86
Pemutakhiran Daftar Pemilih, kampanye, dan proses pungut hitung, misalnya
tidak terlibat Kampanye Hitam, isu sara, money politik, ikut mengawal proses
pemutakhiran daftar pemilih, dan ikut mengawal netralitas ASN,TNI, dan Polri.
Kegiatan FGD yang dipelopori oleh Polres Kaur melalui Sat Binmas Polres Kaur
ini senada dengan dengan take lineBawaslu “Bersama Rakyat Awasi Pemilu,
Bersama Bawaslu Tegakkan Keadilan Pemilu”.

2. Peresmian Desa Anti Politik Uang (APU)


Maraknya money politicpada setiap perhelatan Pemilihan, baik Pemilu
maupun Pilkada di Kabupaten Kaur, maka Bawaslu Kabupaten Kaur melakukan
Peresmian Desa APU (Anti Politik Uang) di Desa Tanjung Baru, Kecamatan Kinal,
Kab.Kaur. Berdasarkan kejadian-kejadian sebelumnya rata-rata sasarannya
adalah masyarakat menengah kebawah menjadikan peserta pemilu berlomba-
lomba untuk mencari wilayah yang nantinya akan banyak mendapatkan suara
saat pemilihan berlangsung. Mereka berfikir bahwa masyarakat menengah
kebawah adalah masyarakat yang mudah untuk dipengaruhi terlebih dengan
menggunakan uang. Adanya pola pikir masyarakat yang menganggap bahwa
memberi uang adalah hal yang wajar sebagai tanda ucapan terimakasih. Hal
tersebut kemudian tidak berlaku disuatu wilayah yang terdapat di Kabupaten
Kaur, adanya gerakan kelompok masyarakat yang melawan adanya politik uang
yang masuk ke wilayah mereka secara perlahan membawa proses demokrasi di
Kabupaten Kaur ke arah yang lebih sehat. Gerakan masyarakat tersebut
menyebut wilayahnya sebagai Desa anti politik uang.Desa Tanjung Baru adalah
salah satu desa yang menjadi sampel sebagi desa anti money politic.
Konsep anti money politic ini diinisiasi oleh masyarakat Desa Tanjung
Barubeserta Pemerintah Desa Tanjung Baru, seluruh elemen masyarakat Desa
Tanjung Baru berkomitmen untuk menolak bila terjadi politik uang saat
pemilihan serentak Tahun 2020 berlangsung. Komitmen yang sudah terbangun
di masyarakat Desa Tanjung Baru untuk mengatasi politik uang sudah kokoh,
sehingga tidak mudah terpengaruh oleh iming-iming yang sifatnya instans.
Melihat komitmen masyarakat Desa Tanjung Baru stelah dilakukan penjajajakan
oleh Bawaslu Kabupaten Kaur melalui Kepala Desa Tanjung Baru, Bawaslu
Kabupaten Kaur tertarik untuk menggandeng Desa Tanjung Baru sebagai mitra
dalam pelaksanaan pengawasan partisipatif dengan membentuk Desa Anti
Politik Uang. Desa APU ini diresmikan oleh Anggota Bawaslu Provinsi Bengkulu
Bapak Dodi Herwansyah yang didampingi oleh Ketua dan Anggota Bawaslu
Kabupaten Kaur beserta jajaran Sekretariat Bawaslu Kabupaten Kaur dan Jajaran
Panwas Kecamatan Kinal.Turut hadir dalam kegiatan tersebut Camat, Babinsa,
Tokoh Masyarakat dan tokoh Adat Kecamatan Kinal.

87
gambar 1. 13 : Peresmian Desa APU Oleh Anggota Bawaslu Prov. Bengkulu

Desa anti money politic menjadi alternatif dalam mendukung pemilihan


serentak tahun 2020 yang bersih. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh salah
satu Anggota Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) Provinsi Bengkulu Bapak Dodi
Herwansyah dalam sambutannya saat peresmian (Tanggal 21 Oktober 2020,
pukul 12.30). Beliau mengatakan bahwa desa anti money politic menjadi
terobosan baru untuk mencegah terjadinya politik uang di masyarakat, adanya
kehendak langsung dari masyarakat dengan didukung penuh oleh jajaran
pemerintah desa serta kelompok masyarakat, membuat para kandidat berfikir
jika ingin melakukan politik uang di Desa Tanjung Baru Khususnya dan
Kabupaten Kaur pada umumnya.

3. SKPP (Sekolah Kader Pengawas Partisipatif) Daring


SKPP Daring adalah salah satu program prioritas Bawaslu RI dalam
mencetak agen-agen Pengawas Partisiaptif terbaik kedepannya. Dengan
menggunakan teknologi informasi dan media sosial, SKPP Daring menjadi jalan
keluar dari keterbatasan ruang dan waktu dalam penguatan partisipasi
masyarakat dalam pengawasan Pemilu dan Pilkada.SKPP sebelumnya tidak
dilakukan secara daring namun tahun ini dilaksanakan dengan metode daring
karena pendemi Covid-19, akan tetapi SKPP Daring diharapkan tetap mampu
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis para peserta tentang
pengawasan serta sebagai sarana berbagi pengetahuan dan keterampilan
tentang partisipasi masyarakat.
Selain sebagai pengawas partisipatif, peserta SKPP daring diharapkan
akan menjadi kader yang merupakan perpanjangan tangan Bawaslu dalam
menggerakkan masyarakat untuk turut melakukan pengawasan partisipatif

88
dalam pelaksanaan Pemilihan Serentak tahun 2020. Mengingat pentingnya
Sekolah Kader Pengawas Partisipatif yang digagas oleh Bawaslu RI, dan sesuai
perintah dari Bawaslu RI, maka Bawaslu Kabupaten Kaur ikut melaksanakan
penjaringan peserta dari kalangan masyarkat untuk menjadi Kader Pengawas
Partisipatif diwilayah Kabupaten Kaur. Adapun peserta yang mendaftar dari
Kabupaten Kaur dan dinyatakan lulus seleksi diantaranya seperti tabeldibawah
ini:

tabel 2. 30 : Daftar Peserta SKPP Daring Kabupaten Kaur

Tempat Tanggal
Nama Lengkap Email Alamat Lengkap
Lahir Lahir
Desa Tanjung Pandan,Kecamatan
Tanjung andriyobd@gm
Andriyo Bayu D 1/28/1998 Kaur Tengah,Kabupaten
Pandan ail.com
Kaur,Provinsi Bengkulu
Kota susibita727@g
Susi Bita Haryani 11/21/1996 Jalan raya tanjung kurung
Bengkulu mail.com
stiawan1707@g Jl. Lintas barat sumatera, wisata
Doni Stiawan Krui 7/17/1999
mail.com laguna perumahan TPI
Desa Talang Jawi 1 Kecamatan
Rigensudrajad@
Rigen Sudrajad Air Muring 11/10/1993 Padang Guci Hilir Kabupaten
gmail.com
Kaur
niamarda654@
Mardania KEDURANG 6/30/1998 Desa masria baru
gmail.com
Desa Tanjung Kemuning
ibrahimbengkul
Abdullah Kecamatan Tanjung Kemuning
Kisaran 1/4/1990 u881@gmail.co
Ibrahim Ritonga Kabupaten Kaur Provinsi
m
Bengkulu
Bima Septyawan Tanjung bimaseptyawan Desa Sukaraja, Kec. Tetap, Kab.
9/20/1995
Effendi Kemuning 1@gmail.com Kaur, Bengkulu

Dengan adanya program SKPP daring dari Bawaslu RI ini, Ketua Bawaslu
Kabupaten berharap dalam masa pandemic ini jangan berhenti dalam
memberikan pendidikan pengawasan kepada masyarakat dan juga nantinya
lulusan SKPP daring dapat menjadi kaki tangan Bawaslu di dalam masyarakat dari
mulai menjadi pemantau pemilu, pengawas partisipatif aktif yang mengajak
masyarakat pengawas partisipatif.

4. Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Dengan Media


Secara garis besar tugas pokok pengawasan yang diemban Bawaslu ada
dua, yakni pencegahan potensi pelanggaran dan penindakan dengan bukti
pelanggaran.Bawaslu Kabupaten Kaur dalam melaksanakan tugasnya, juga
membutuhkan awak media selain peran serta masyarakat dan unsur elemen
lainnya.Dugaan pelanggaran Pemilu dapat bersumber dari laporan masyarakat

89
dan investigasi yang dilakukan media.Untuk itu pada tanggal 13 Agustus 2020
melaksanakan sosialisasi pengawasan partisipatif dengan tema “ Peran Serta
Media Dalam Pengawasan Pilkada Serentak di Kabupaten Kaur Tahun 2020”
gambar 1. 14 : Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Bersama Awak Media

Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh Wartawan di Kabupaten Kaur baik


media cetak maupun elektronik dan juga hadir sebagai Narasumber Ketua
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Bengkulu Bpk. Zaki Antoni.
Menurut Ketua Bawaslu Kabupaten Kaur “Pena dari awak media akan sangat
tajam untuk menyukseskan Pemilihan Serentak Tahun 2020 di Kabupaten Kaur”,
dalam kegiatan ini Ketua Bawaslu Kabupaten Kaur juga menyinggung soal
masalah yang berkaitan dengan pemetaan masalah yang berhubungan dengan
Masalah Teknis dam Masalah Non Teknis. Yang berhubungan dengan Masalah
Teknis seperti yang berkaitan dengan masalah akurasi daftar pemilih dan akurasi
hasil pemungutan suara, sedang yang berkaitan dengan masalah non teknis
seperti yang berhubungan dengan masalah partisipasi pemilih, politik uang,
intimidasi dan kekerasan, penggunaan fasilitas negara dalam kampanye.
Sedangkan Anggota Bawaslu Kabupaten Kaur Divisi Pengawasan, Humas
dan Hubungan Antar Lembaga, mengangkat topik tentang Bahaya Berita Hoax
dan Ujaran Kebencian. Untuk itu Kerjasama antar lembaga dengan pelibatan
masyarakat dan media bisa membantu Bawaslu Kabupaten Kaur mencegah
maraknya ujaran kebencian.Disinilah peran media dengan gencar memberikan
edukasi kepada masyarakat Kabupaten Kaur demi suksesnya pelaksanaan
Pemilihan serentak Tahun 2020 di Kabupaten Kaur.

90
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Badan Pengawas Pemilu telah melakukan pengawasan secara melekat terhadap


seluruh proses pelaksanaan tahapan pemilihan serentak tahun 2020. Secara umum
pelaksanaan Pemilihan Serentak Tahun 2020 di Kabupaten Kaur dapat dikatakan telah
berjalan dengan lancar dan tertib, meskipun adanya gugatan dari kontestan yang
berakhir di Mahkamah Konstitusi (MK). Untuk itu, hasil pengawasan yang
dilakukanoleh Bawaslu Kabupaten Kaur menunjukkan masih terdapat beberapa
permasalahan yang perlu diperhatikan oleh semua pihak. Permasalahan tersebut
dapat diuraikan secara singkat sebagai berikut:

Dalam penyelenggaraan tahapan penyusunan daftar pemilih, system


pemutakhiran data pemilih berbasis IT (Sidalih), berdasarkan pengawasan Bawaslu
Kabupaten Kaur dan jajarannya masih menemukan ketidak akuratan data pemilih
didaftar pemilih yang telah disusunoleh PPS secara berjenjang hingga ditetapkan di
tingkat Pleno Kabupaten. Adapun bentuk ketidak akuratan data pemilih seperti
Kegandaan data pemilih, baik antar kecamatan maupun antar kabupaten, Pemilih
memenuhi syarat tidak masuk dalam A.KWK, Pemilih yang tidak memenuhi syarat
masuk dalam A.KWK, dan pemilih DPTb yang dinilai masih cukup tinggi, dengan hal ini
yang mengharuskan Bawaslu Kabupaten Kaur untuk mengeluarkan rekomendasi
kepada KPU Kabupaten Kaur agar melakukan perbaikan terhadap daftar pemilih.
Kemudian kurangnya partisipasi dari masyarakat yang tidak memiliki dokumen
kependudukan juga menjadi kendala dalam pemutakhiran data pemilih, hal ini
dikarenakan rata-rata pemilih yang MS tapi tidak memiliki dokumen kependudukan
itu adalah pemilih yang sudah lanjut usia, sehingga susah untuk melakukan
perekaman di Dukcapil yang jaraknya lumayan jauh dari tempat tinggal pemilih.

Penyelenggaraan tahapan kampanye dikabupaten Kaur masih diwarnai dengan


masih ditemukan banyaknya APK yang melanggar zona yang telah ditetapkan,
Kampanye pasangan calon yang tidak mematuhi aturan yang sudah ditetapkan, yaitu
tidak memiliki surat tanda terima pemberitahuan (STTP) dari pihak kepolisian, yang
ada hanya surat pemberitahuan, untuk itu pengawas pemilu memberikan teguran
lisan dan tertulis kepada penanggung jawab kampanye. dan peserta kampanye yang
tidak mematuhi protokol kesehatan. Padahal terkait pelanggaran-pelanggaran di atas
pihak Bawaslu sudah memberikan surat himbauan kepada masing-masing pasangan
calon. Dan Terkait dana kampanye untuk Gubernur ini di awasi langsung oleh
Bawaslu Provinsi.

91
Adapun penyelenggaraan tahapan pemungutan dan penghitungan suara,
instrument transparan sidalam penghitungan suara melalui upload scan C Hasil KWK
melalui Sirekap yang dibangun oleh KPU mampu membuka ruang bagi masyarakat
untuk turut terlibat mengawasi dan memeriksa hasil penghitungan suara, namun
sirekap terkadang menjadi polemic ketika data yang di input secara manual sudah
masuk 100 % akan tetapi dalam sirekap hanya beberapa Kecamatan yang datanya sudah
terinput ke sirekap 100%, hal ini dikarenakan jaringan internet di kabupaten Kaur yang
memang mayoritas tingkat ketersediaan dan kecepatanya menengah ke bawah dan
bahkan ada beberapa desa yang tidak tersedia sama sekali.

Sedangkan penyelenggaraan tahapan rekapitulasi perolehan suara juga diwarnai


oleh berbagai ketidak puasan dari sasksi peserta Pemilihan terhadap data yang
disampaikan oleh PPS pada saat pleno Kecamatan dan PPK ketika pleno di tingkat
Kabupaten. Dan rata-rata bentuk ketidakpuasan saksi peserta pemilihan terhadap
data hasil pleno itu adalah banyaknya jumlah desa dan Kecamatan yang melakukan
renvoy data, karena kesalahan input data dan penulisan data pemilih dan pengguna
hak pilih, serta tingginya surat suara yang tidak sah yaitu mencapai 3030 surat suara.
Oleh sebab itu saksi peserta ini berharap ketua PPK maupun ketua KPU membuka
kotak suara dan menunjukan surat suara yang tidak sah itu seperti apa. Akan tetapi
menurut ketua PPK dan ketua KPU hal itu tidak dibenarkan, sehingga disarankan
untuk menuliskannya di form Keberatan apabila saksi kontestansi tidak menerima
hasil rapat pleno tersebut. Dengan adanya keberatan tersebut saksi dari salah satu
kontestansi tidak mau menandatangani hasil pleno baik itu di tingkat Kecamatan
maupun di tingkat Kabupaten.

B. Rekomendasi

Mengacu kepada beberapa kesimpulan permasalahan tersebut, Bawaslu


Kabupaten Kaur menyampaikan sejumlah rekomendasi perbaikan untuk
penyelenggaraan Pemilihan selanjutnya. Rekomendasi yang dimaksud antara
lain,yaitu:

1. Untuk mengefisienkan proses pendataan pemilih di masa mendatang, KPU


harus melakukan pemeliharaan data pemilih secara berkesi nambungan, untuk
itu hendaknya seluruh instansi Pemerintah yang berhubungan dengan data
kependudukan diwajibkan untuk melaporkan perkembangan data
kependudukan yang dimilikinya secara regular kepada KPU.
2. Rekomendasi terkait dengan manajemen penyelenggaraan Pemilihan, Bawaslu
Kabupaten Kaur merekomendasikan agar KPU Kabupaten Kaur meningkatkan
sosialisasi yang massif dan berulang-ulang kepada seluruh peserta Pemilu dan

92
masyarakat disetiap tahapan Pemilu.
3. Terkait dengan pemanfaatan tekhnologi, yakni penggunaan SIWASLU di
Bawaslu dan SIREKAP di KPU, memang sudah sangat baik dan membantu
apabila ketersedian internet di Kabupaten itu memadai, akan tetapi dengan
masih adanya desa atau bahkan Kecamatan yang kapasitas internetnya masih
kurang, penggunaan applikasi ini sangat tidak berguna dan bahkan hanya
menjadi masalah. Satu saja desa yang tidak bisa mengumpulkan data, data
yang sudah terkumpul tidak bisa menjadi pedoman.
4. Rekomendasi terkait dengan peningkatan kinerja pengawasan Pemilihan,
Bawaslu Kabupaten Kaur harus mengembangkan berbagai metode
pengawasan yang lebih kreatif dan sesuai dengan kebutuhan untuk
mengawasi tahapan Pemilihan, meningkatkan program- program peningkatan
kapasitas pengawasan Pemilihan, serta mengoptimalkan kerjasama
pengawasan dengan masyarakat dan pihak- pihak terkait.

93
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2020 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah


Pengganti Undang-undang Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Perubahan Ketiga Atas
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan
Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang-Undang;

Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor. 13 Tahun


2018 Tentang Pengawasan Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil
Walikota;

Peraturan KPU Nomor 5 Tahun 2020 Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan
Komisi Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2019 Tentang Tahapan, Program, dan
Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2020;

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 13 Tahun 2020 Tentang Perubahan


Kedua Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor Nomor 6 Tahun 2020
Tentang Pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan
Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota Serentak lanjutan kondisi bencana
non alam Corona Virus Dieses 2019 (COVID-19);

Gunawan Suswantoro, Pengawasan Pemilu Partisipatif, Jakarta: Penerbit Erlangga,


2015, hlm 81.

94

Anda mungkin juga menyukai