Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN AKHIR

PENGAWASAN PADA PEMILIHAN UMUM


ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD SERTA
PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN
WAKIL PRESIDEN TAHUN 2019

Sekretariat: Komplek Kecamatan Pituruh


Jalan Pituruh No.1 Kec. Pituruh Kab. Purworejo
Telp. 082329199991
email: panwascampituruh14@gmail.com
ii
PROFIL ANGGOTA
PANWASLU
KECAMATAN PITURUH

Salah satu pelaksanaan amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017


tentang
Penyelenggara Pemilihan Umum, adalah dipilihnya Anggota Panwaslu
Kecamatan untuk Pemilu 2019. Setelah melalui proses yang panjang,
ditetapkan susunan Anggota Panwaslu Kecamatan Pituruh pada pemilu
tahun 2019 yang kemudian dilantik oleh Bawaslu Kabupaten Purworejo
berdasarkan Surat Keputusan Nomor 31-KEP.K TAHUN 2017.
Selanjutnya untuk menunjang pelaksanaan tugas dan kewenangan yang
dimiliki oleh Panwaslu Kecamatan, diputuskan untuk membuat pembagian
tugas di antara Anggota Panwaslu yang dipilah berdasarkan Divisi yang
akan menangani bidang-bidang tugas tertentu. Profil beserta Pembagian
Divisi sebagaimana dimaksud adalah sebagai berikut :

Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar


Lembaga
Nama Pengawas : Syukron Zahidi Arrahmi, S.Pd.,Gr.
Jabatan : Ketua
Tempat/Tanggal Lahir : Brebes/14 September 1991
Agama : Islam
Telepon/HP. : 082329199991
Email : syukronzahidi@gmail.com
Alamat : Desa Girigondo,Rt.02/Rw.03, Kec.Pituruh,
Kab.Purworejo

iii
Divisi Hukum dan Penindakan Pelanggaran
Nama Pengawas : Heru Setyawan, S.P.
Jabatan : Anggota
Tempat/Tanggal Lahir : Purworejo/13 Agustus 1980
Agama : Islam
Telepon/HP. : 082136158918
Email : herusetya13@gmail.com
Alamat : Desa Sambeng,Rt.01/Rw.01, Kec.Pituruh,
Kab.Purworejo

Divisi Organisasi dan SDM


Nama Pengawas : Teguh Dwi Saryanto, S.Pd.
Jabatan : Anggota
Tempat/Tanggal Lahir : Purworejo/12 November 1977
Agama : Islam
Telepon/HP. : 081392447448
Email : teguhmadhani@yahoo.com
Alamat : Desa Megulungkidul,Rt.04/Rw.01, Kec.Pituruh,
Kab.Purworejo

iv
DAFTAR ISI

PROFIL ANGGOTA ....................................................................... iii


DAFTAR ISI .................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum ................................................................ 1
B. Landasan Hukum ............................................................ 2
C. Maksud dan Tujuan ....................................................... 2
BAB II TATA KELOLA ORGANISASI DAN SDM
A. Struktur dan Kewenangan Panwaslu Kecamatan .......... 3
B. Kuantitas Jajaran Panwaslu Kecamatan ........................ 5
C. Bentuk, Jenis, Upaya Capacity Building Panwaslu
Kecamatan ..................................................................... 5
D. Strategi Supervisi, Monitoring dan Evaluasi Kinerja
Panwaslu Kecamatan ..................................................... 7

BAB III PENGAWASAN TAHAPAN PEMILU


A. Pemutakhiran Data dan Daftar Pemilih .......................... 8
B. Kampanye ..................................................................... 10
C. Pendistribusian Logistik dan Kelengkapan Lainnya ....... 14
D. Pemungutan dan Penghitungan Suara .......................... 18
E.
BAB IV PENANGANAN PELANGGARAN
A. Pelanggaran Pemilu ....................................................... 20
1. Temuan ...................................................................... 20
2. Laporan ...................................................................... 20
3. Pelanggaran Administrasi .......................................... 21
4. Tindak Pidana Pemilu ................................................ 22
5. Pelanggaran Kode Etik .............................................. 22
6. Pelanggran Hukum Lainnya ....................................... 23
B. Problematika Penanganan Pelanggaran ........................ 23

v
BAB V ANGGARAN
A. Penganggaran ............................................................. 24
B. Penggunaan Anggaran Hambatan dan
Penyelesaian ............................................................... 24

BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................... 26
B. Saran dan Rekomendasi ................................................ 26

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. GAMBARAN UMUM
Penyelenggaraan Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD dan DPRD
Serta Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2019 dilakukan
pada tanggal 17 April 2019. Kecamatan Pituruh merupakan salah satu
Kecamatan di Kabupaten Purworejo yang termasuk bagian dari Provinsi Jawa
Tengah.
Kecamatan Pituruh merupakan kecamatan paling barat Kabupaten
Purworejo yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kebumen. Secara
umum kondisi wilayah geografis ditinjau dari struktur kewilayahan dibagi
menjadi dua yaitu dataran rendah dan dataran perbukitan. Dataran tinggi
terdiri dari sebelas desa yaitu desa Kalikotes, Kesawen, Kedungbatur,
Polowangi, Kalijering, Somogede, Kaligondang, Kaligintung, Sawangan,
Wonosido, Pamriyan. Dataran rendah terdiri dari tiga puluh delapan desa.
Adapun untuk nama desa sebagai berikut: Kendalrejo, Kalimati, Pepe,
Tunjungtejo, Sekartejo, Tersidi lor, Tersidi kidul, Tasikmadu, Pangkalan,
Sumber, Gumawangrejo, Keburusan, Wonoyoso, Tapen, Waru, Blekatuk,
Dlisen wetan, Dlisen kulon, Semampir, Petuguran, Pekacangan, Karanggetas,
Luweng kidul, Sambeng, Megulung Kidul, Pituruh, Sikambang, Ngampel,
Prigelan, Ngandagan, Karanganyar, Megulung lor, Prapag kidul, Kembang
kuning, Luweng lor, Brengkol, Girigondo, dan Prapag lor.
Daftar pemilih di Kecamatan Pituruh yang terbagi menjadi 213 TPS
dengan jumlah desa 49. Kecamatan Pituruh termasuk jumlah desanya banyak
bahkan Panwaslu Desa ada yang menangani hanya satu TPS dan yang
paling banyak Panwaslu Desa menangani 15 TPS. Pengawasan di tingkat
desa mempermudah karena jumlah TPS yang ditangani tidak terlalu banyak.
Penyunan Daftar pemilih melalui beberapa tahapan yang
berkesinambungan terus menerus dan mengalami perbaikan berkali-kali.
Kami dari pihak Panwascam selalu merekomendasikan ke pihak PPK apabila
kami menemukan data yang masih belum valid. Ujung dari tahapan penyunan
daftar pemilih adalah Daftar Pemilih Tetap. Daftar Pemilih Tetap di Kecamatan

1
Pituruh total berjumlah 41.483 (empat puluh satu ribu empat ratus delapan
puluh tiga) jiwa.
Penggunaan hak pilih pada Kecamatan Pituruh total berjumlah 27.742
(dua puluh tujuh ribu tujuh ratus empat puluh dua) jiwa pemlih. Perbandingan
dengan DPT menjadi tingkat partisipasi dalam bentuk persen di Kecamatan
Pituruh berjumlah 66,88%. Persentase ini belum memenuhi yang ditargetkan
oleh KPU yang menargetkan 70% pemilih yang menggunakan hak pilih.
Setelah dianalisis kembali kenapa nilai persentasenya kecil diakibatkan
banyak pemilih yang merantau ke luar kota dan secara administrasi penduduk
masih berdomisili di desa setempat.

B. LANDASAN HUKUM
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 menjadi dasar hukum
penyelenggaraan Pemilu DPR, DPD, DPRD dan Pilpres tahun 2019 yang
diselenggarakan secara serentak. Pemilu dilaksanakan berdasarkan asas
Langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Dan dalam
menyelenggarakan pemilu, penyelenggara pemilu harus melaksanakan
Pemilu berdasarkan pada asas sebagaimana dimaksud, dan
penyelenggaraannya harus memenuhi prinsip mandiri, jujur, adil, berkepastian
hukum, tertib, terbuka, proporsional, profesional, akuntabel, efektif, dan
efisien.

C. MAKSUD DAN TUJUAN LAPORAN


Penyusunan laporan akhir ini bertujuan sebagai berikut:
1. Pemaparan secara umum kegiatan penyelenggaran Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD dan DPRD Serta Pemilihan Umum Presiden dan
Wakil Presiden Tahun 2019 di Kecamatan Pituruh
2. Gambaran secara umum kegiatan pengawasan Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD dan DPRD Serta Pemilihan Umum Presiden dan
Wakil Presiden Tahun 2019 di Kecamatan Pituruh
3. Sebagai pedoman untuk melakukan pengawasan selanjutnya
4. Sebagai evaluasi untuk pengawasan selanjutnya

2
BAB II
TATA KELOLA ORGANISASI DAN SUMBER DAYA MANUSIA

A. STRUKTUR DAN KEWENANGAN PANWASLU KECAMATAN


1. Struktur
Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan Pituruh secara
Kelembagaan dalam menjalankan Tugas di Bentuk Susunan
Keanggotaan, Divisi dan Pokja, Susunan Kelembagaan dibantu dengan
anggota kesekretariatan sebagai berikut:
Struktur Organisasi Panitia
Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan

Gambar 1. Struktur Organisasi Panwaslu Kecamatan Pituruh

3
2. Kewenangan Panwaslu Kecamatan
Dalam Undang-undang Nomor 7 tahun 2017 Pasal 106, Panwaslu
Kecamatan berwenang:
a. menerima dan menindaklanjuti laporan yang berkaitan dengan
dugaan pelanggaran terhadap pelaksanaan peraturan perundang-
undangan yang mengatur mengenai Pemilu;
b. memeriksa dan mengkaji pelanggaran Pemilu di wilayah kecamatan
serta merekomendasikan hasil pemeriksaan dan pengkajiannya
kepada pihak-pihak yang diatur dalam Undang-Undang ini;
c. merekomendasikan kepada instansi yang bersangkutan melalui
Bawaslu Kabupaten/Kota mengenai hasil pengawasan di wilayah
kecamatan terhadap netralitas semua pihak yang dilarang ikut serta
dalam kegiatan kampanye sebagaimana diatur dalam Undang-
Undang ini;
d. mengambil alih sementara tugas, wewenang, dan kewajiban
Panwaslu Kelurahan/Desa setelah mendapatkan pertimbangan
Bawaslu Kabupaten/Kota, jika Panwaslu Kelurahan/Desa
berhalangan sementara akibat dikenai sanksi atau akibat lainnya
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
e. meminta bahan keterangan yang dibutuhkan kepada pihak terkait
dalam rangka pencegahan dan penindakan pelanggaran Pemilu di
wilayah kecamatan;
f. membentuk Panwaslu Kelurahan/Desa dan mengangkat serta
memberhentikan anggota Panwaslu Kelurahan/Desa, dengan
memperhatikan masukan Bawaslu Kabupaten/Kota;
g. mengangkat dan memberhentikan Pengawas TPS, dengan
memperhatikan masukan Panwaslu Kelurahan/Desa; dan
h. melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

4
B. KUANTITAS JAJARAN PANWASLU KECAMATAN PITURUH
Keanggotaan Panwascam Pituruh terdiri atas individu yang memiliki
kemampuan pengawasan penyelenggaraan Pemilu. Anggota Panwascam
berjumlah 3 (tiga) orang terdiri atas seorang ketua merangkap anggota dan
anggota.
Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan Pituruh berdiri sejak
Terbitnya SK Bawaslu Kabupaten Purworejo, yang Implikasinya sebagai
Kelembagaan Adhoc untuk Pemilihan DPR, DPD, DPRD serta Presiden dan
Wakil Presiden Tahun 2019.
Organisasi dan Sumberdaya Panwaslu Kecamatan Pituruh terdiri dari
Kelengkapan Kesekretariatan dan Pengawas Pemilu, untuk Pemilihan DPR,
DPD, DPRD serta Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2019 sebagai berikut:
- Pimpinan Panwaslu Kecamatan Pituruh sebanyak 3 Orang
- Kelengkapan Kesekretariatan/Staf sebanyak 6 Orang
- Pengawas Pemilu Desa sebanyak 49 Orang
- Pengawas TPS sebanyak 213 Orang
Rata-rata sumber daya Panwaslu Kecamatan Pituruh berpendidikan SMA
60% dan Pendidikan S-1 40%.

C. BENTUK, JENIS, UPAYA CAPACITY BUILDING PANWASLU


KECAMATAN
Panwaslu Kecamatan mendistribusikan pelaksanaan tugas,
wewenang serta kewajiban kepada masing-masing anggota berdasarkan
fungsi dan/atau wilayah kerja. Pembagian berdasarkan fungsi tersebut dibagi
dalam tiga divisi yaitu:
a. Divisi Pencegahan dan Hubungan antar Lembaga, memiliki fungsi:
1. pengawasan terhadap pemilu di tingkat kecamatan;
2. pengadministrasian hasil pengawasan;
3. hubungan masyarakat;
4. kerjasama antar lembaga;
5. sosialisasi pengawasan pemilu; dan
6. penyiapan Laporan Tahapan dan Laporan Akhir Divisi
Pencegahan dan Hubungan antar Lembaga.

5
b. Divisi Hukum dan Penindakan Pelanggaran, memiliki
fungsi:
1. penerimaan laporan dugaan pelanggaran;
2. pengkajian dan tindak lanjut laporan dan/atau temuan pelanggaran;
3. pengawasan atas tindak lanjut laporan atau temuan;
4. penyelesaian sengketa pemilu; dan
5. penyiapan Laporan Tahapan dan Laporan Akhir Divisi Hukum dan
Penindakan
Pelanggaran.

c. Divisi Organisasi dan SDM,


Divisi Organisasi dan Sumber Daya Manusia adalah diperensial
dari fungsi dalam kegiatan pengawasan pemilihan umum, yang
implikasinya sebagai kelengkapan dan/atau penunjang kelembagaan
panitia pengawasan pemilihan umum dimaksudkan agar terdapat fokus
pengawasan dan tanggungjawab kebidangan pada setiap
pengawas, yang dimotori oleh seorang koordinator, secara implisit
divisi sumber daya manusia dan umum mengkoordinasikan dan atau
melakukan fungsi kegiatan sebagai berikut:
1. Penataan Kesekretariatan/Kelembagaan;
2. Monitoring/Koordinasi/Konslutasi;
3. pembentukan Panwaslu Desa dan Pengawas TPS;
4. pendidikan dan pelatihan bagi Panwaslu Desa dan Pengawas TPS;
5. pembinaan Panwaslu Desa dan Pengawas TPS;
6. penyiapan laporan kegiatan Divisi Organisasi dan SDM; dan
7. penyampaian Laporan Hasil Pengawasan Tahapan dan Laporan
Akhir Panwaslu Kecamatan kepada Bawaslu Kabupaten

6
D. STRATEGI SUPERVISI, MONITORING DAN EVALUASI KINERJA
PANWASLU KECAMATAN
Strategi yang digunakan oleh Panwaslu Kecamatan Pituruh dalam upaya
Supervisi, monitoring dalam melaksanakan Tugasnya selain tugas
pokoknya melakukan Pengawasan Pemilihan Umum, pula melaksanakan
penguatan kelembagaan Panwaslu Kecamatan Pituruh, adapun strategi
Penguatan Kelembagaan yang dilakukan adalah:
a. Melakukan Kegiatan Rapat Bulanan Keskertariatan dan
melakukan Rakernis Pengawasan;
b. Melakukan Ekspose Hasil Pengawasan Hubungannya dengan
Representatif Alat Kerja Pengawasan dan Sinkronisasi Hasil Pengawasan
di Lapangan;
c. Diperensial Instruksi Secara Hierarki Tugas kedalam
Rencana Kerja Tindak Lanjut Setiap Seasson Pengawasan.

7
BAB III
PENGAWASAN TAHAPAN PEMILU

A. PEMUTAKHIRAN DATA DAN DAFTAR PEMILIH


1. Persiapan Pengawasan
a. Kerawanan-kerawanan Dalam Pemutakhiran Data dan Daftar
Pemilih
Untuk mencegah baik pelanggaran, kecurangan, ataupun
kelalaian petugas dilapangan tentunya pengawas melakukan
pengawasan melekat (waskat) pada titik-titik lokasi tertentu yang
dianggap rawan.
Kerawanan-kerawanan yang terjadi dalam Pemutakhiran Daftar
Pemilih adalah sebagai berikut:
1) Proses pencocokan dan penelitian yang tidak dilakukan dengan
benar
2) Banyaknya daftar pemilih yang Tidak Memenuhi Syarat masih
masuk pada Daftar Pemilih
3) Adanya pemilih yang belum terdaftar pada Daftar Pemilih
4) Penyelenggara yang belum paham tentang aturan penyusunan
Daftar Pemilih

b. Perencanaan Pengawasan
Kegiatan pengawasan yang baik dilakukan perencanaan
pengawasan. Adapun perencanaannya sebagai berikut:
1) Koordinasi dengan Panwaslu Kabupaten
2) Koordinasi dengan Panwaslu Desa
3) Koordinasi dengan Panitia Pemilihan Kecamatan
4) Pemahaman dan penjelasan alat kerja penyusunan daftar pemilih
5) Penggunaan teknologi dalam mencermati data ganda dan invalid
(No Kartu Keluarga luar daerah)
6) Sosialisasi terhadap pemilih untuk ikut aktif dalam mencermati
daftar pemilih terutama data pribadinya masing-masing.

8
2. Kegiatan Pengawasan
a. Pencegahan
Untuk mencegah baik pelanggaran, kecurangan, ataupun kelalaian
petugas dilapangan tentunya pengawas melakukan pengawasan melekat
(waskat) pada titik-titik lokasi tertentu yang dianggap rawan.
Kegiatan pencegahan ini sangat diutamakan untuk menghindari data
yang kurang tepat pada daftar pemilih. Setelah dirumuskan kerawanan
yang ada pada penyusunan daftar pemilih. Kami menyusun langkah untuk
pencegahan kesalahan pada penyusunan daftar pemilih. Adapun langkah
untuk proses pencegahan adalah sebagai berikut:
1) Pengawasan pada penyusunan Daftar Pemilih
2) Pengawasan pada Daftar Pemilih yang telah ditetapkan Daftar Pemilih
3) Pemberian Rekomendasi ketika ada temuan
b. Aktivitas Pengawasan
Kegiatan pengawasan pencoklitan dibuat tahapan-tahapan laporan
untuk mengetahui perkembangan hasil pencoklitan serta kejadian- kejadian
dilapangan sesuai temuai panwaslu desa yang ditugaskan sesuai dengan
wilayah kerjanya masing-masing.
Aktivitas pengawasan dilakukan secara bertahap sesuai dengan
tahapan penyusunan daftar pemilih. Adapun untuk aktivitas pengawasan
daftar pemilih sebagai berikut:
1) Penyusunan Daftar Pemilih Hasil Pemutakhiran dengan memberikan
rekomendasi pada Daftar Pemilih yang ganda
2) Pelaksanaan Pleno Daftar Pemilih Tetap Hasil Pemutakhiran (DPTHP)
yang nantinya setelah disahkan menjadi DPTHP 1 dan DPTHP 2
memberikan rekomendasi terkait undangan pleno sesuai aturan.
3) Mencermati Daftar Pemilih dengan teknologi menggunakan aplikasi
microsoft excel dan microsoft acces terkait adanya data yang masih
ganda dan data yang tidak sesuai dengan domisili.
4) Pemberian rekomendasi terkait data ganda untuk dihapus dan
beberapa data yang kurang tepat.
5) Pencermatan terhadap Proses Penyusunan DPTHP, DPTHP 1,
DPTHP 2, serta DPTB dan DPK

9
B. KAMPANYE
1. Persiapan Pengawasan
a. Kerawanan-kerawanan Dalam Tahapan Kampanye
Tahapan kampanye merupakan tahapan yang sangat ketat
pengawasannya. Hal ini terkait kegiatan yang dilaksanakan oleh peserta
pemilu. Mencantumkan kerawanan yang ada pada tahapan kampanye
sebagai cara untuk melakukan pencegahan terjadinya suatu pelanggaran.
Adapun daftar kerawanan dalam tahapan kampanye sebagai berikut:
1) Adanya potensi konflik, protes parpol ke penyelenggara sampai adanya
bentrok massa pendukung yang berujung pada perusakan alat peraga
kampanye (APK)
2) Alat peraga kampanye (APK) yang dipasang tidak sesuai aturan
3) Bahan kampenye yang pemasangannya tidak sesuai dengan aturan yang
berlaku
4) tahapan masa tenang kampanye pemilu. Dalam tahapan ini potensial
terjadi money politic dan kampanye hitam, sabotase, ancaman penculikan
serta kampanye golongan putih (golput) untuk tidak memilih.
b. Perencanaan Pengawasan
Kegiatan pengawasan yang baik dilakukan perencanaan pengawasan.
Adapun perencanaannya sebagai berikut:
1) Koordinasi dengan Bawaslu Kabupaten
2) Koordinasi dengan Panwaslu Desa
3) Koordinasi dengan Panitia Pemilihan Kecamatan
4) Koordinasi dengan Panitia Pemungutan Suara
5) Koordinasi dengan Pihak Kecamatan terutama Seksi Keamanan dan
Ketertiban
6) Koordinasi dengan peserta pemilu
7) Koordinasi dengan Pihak kemanan Polsek dan dibantu dengan jajaran TNI.
8) Memastikan pemasangan APK tidak melanggar aturan PKPU maupun
Perda.
9) Penangan segera terhadap APK maupun bahan kampanye yang
melanggar aturan.
10) Memastikan masa tenang tidak ada kampanye dengan jenis apapun.

10
2. Kegiatan Pengawasan
a. Pencegahan
Kegiatan pencegahan ini dilaksanakan guna menghindari adanya
pelanggaran yang dapat menimbulkan keamanan dan ketertiban. Langkah-
langkah pencegahan sangat bermanfaat guna menghindarai kejadian yang
melanggar peraturan antara peserta pemilu. Adapun langkah-langkah
pencegahan pada tahapan kampanye adalah sebagai berikut:
1) Sosialisasi terhadap peserta pemilu
2) Sosialisasi terhadap masyarakat melalui kepala desa dan tokoh
masyarakat
3) Sosialisasi kepada masyarakat yang dilakukan langsung oleh Panwaslu
Kecamatan dan Panwaslu Desa dengan ikut pada agenda kegiatan
yang sudah ada di masyarakat.
4) Meningkatkan koordinasi kepada Panwas Kabupatan, Panwaslu Desa,
PPK, dan PPS

b. Aktivitas Pengawasan
Aktivitas pengawasan pada tahapan kampanye dilakukan oleh semua
jajaran kepengawasan yang meliputi Panwaslu Kecamatan Pituruh dan
Panwaslu Desa Se-Kecamatan Pituruh. Adapun untuk aktivitas
pengawasan pada tahapan kampanye sebagai berikut:
1) Koordinasi secara berkala dengan Panwaslu Kabupaten dan Panwaslu
Desa
2) Sosialisasi terus menerus terkait aturan kampanye terhadap masyarakat
dengan mengikuti acara yang sudah ada di masyarakat
3) Koordinasi dengan PPK dan PPS terkait pemasangan Alat Perga
Kampanye (APK)
4) Koordinasi dan Sosialisasi terhadap peserta pemilu
5) Mencatat dan merekomendasi pelanggaran kampanye yang dilakukan
oleh peserta pemilu terkait pemasangan APK dan Bahan Kampanye
kepada Panwaslu Kabupaten dan PPK

11
3. Hasil-hasil Pengawasan
a. Temuan
Temuan ini menunjukan kinerja Pengawasan dari jajaran Panwaslu Desa
atau dari Panwaslu Kecamatan. Temuan di klasifikasikan sebagai
pelanggaran apa masuk dan ditindaklanjuti dengan melakukan klarifikasi
dan rekomendasi. Adapun untuk temuan yang dilakukan oleh Panwaslu
Desa dan Panwaslu Kecamatan sebagai berikut:
1) Alat Peraga Kampanye yang dipasang oleh Peserta Pemilu melanggar
aturan yaitu dipasang dipohon.
2) Alat Peraga Kampanye dan bahan kampanye yang dipasang oleh
peserta pemilu tidak memiliki izin.

b. Rekomendasi
Berdasarkan temuan yang telah dilakukan oleh Panwaslu Desa dan
Panwaslu Kecamatan. Kami pihak pengawas menindaklanjuti dengan
memberikan rekomendasi ke pihak terkait. Adapun rekomendasi sebagai
berikut:
1) Mencatat dan mendokumentasikan temuan dan memberikan
rekomendasi ke pihak PPK dan PPS untuk memperbaiki pemasangan
APK yang tidak sesuai.
2) Mencatat dan mendokumentasikan temuan dan dilaporkan ke Panwaslu
Kabupaten untuk ditindak lanjuti ke KPU.

c. Tindak Lanjut Rekomendasi


Sesuai dengan rekomendasi yang telah dipaparkan di rekomendasi.
Tindak lanjut adanya rekomendasi adalah sebagai berikut:
1) APK dan Bahan Kampanye ilegal yang melanggar peraturan diturunkan
oleh pihak Seksi Ketentraman dan Ketertiban bersama Panwaslu
Kecamatan. Untuk tingkat desa diturunkan bersama Lindungan
Masyarakat (Linmas) dan Panwaslu Desa

12
4. Dinamika dan Permasalahan
Setiap pergerakan pengawasan pasti adanya dinamika serta
permasalahan yang muncul dan tidak terencana sebelumnya. Adapun
untuk dinamika dan permasalahan yang terjadi adalah sebagai berikut:
a. Pihak Peserta Pemilu yang belum paham terkait aturan pemasangan
APK yang resmi baik itu aturan PKPU maupun Perda
b. Pihak Seksi Ketentraman dan Ketertiban Kecamatan yang diajak
kerjasama adanya dana tambahan, padahal dalam perencanaan tidak
adanya anggaran.

5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan


Kegiatan pelaksanaan pengawasan kampanye pada pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD Dan DPRD Serta Pemilihan Umum Presiden dan Wakil
Presiden Tahun 2019 berjalan dengan baik dan damai.
Hal-hal yang ditemukan menjadi evaluasi pihak pengawas kami yang
dijabarkan sebagai berikut:
a. Koordinasi dengan Panwaslu Kabupaten yang lebih ditingkatkan terkait
kerawanan dalam kampanye dan aturan yang diberlakukan
b. Sosialisasi terkait kampanye lebih ditingkatkan kembali sampai jajaran
warga yang paling bawah.
c. Sosialisai aturan dengan pihak peserta Pemilu terkait peraturan yang
ada.
d. Koordinasi dengan tim sukses lebih ditingkatkan kembali supaya tidak
adanya pelanggaran yang dilakukan oleh peserta pemilu
e. Pengawasan di lapangan terkait kegiatan warga yang dicurigai
disisipkan kegiatan kampanye
f. Koordinasi dengan pihak Seksi Ketentraman dan Ketertiban Kecamatan
g. Penurunan APK yang melanggar dilaksanakan secepat mungkin selama
aturan sudah dilaksanakan

13
C. PENDISTRIBUSIAN LOGISTIK DAN KELENGKAPAN LAINNYA
1. Persiapan Pengawasan
a. Kerawanan-kerawanan Dalam Tahapan Pendistribusian
Perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan Suara
Berdasarkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa
Tengah Nomor 56/PP.12.2-Kpt/33/Prov/IV/2018 tentang Penetapan
Jenis, Spesifikasi dan Jumlah Perlengkapan Pemungutan dan
Penghitungan Suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur. Untuk
memastikan berdasarkan ketentuan di atas serta kelancaran
pendistribusian logistik ini dikawal oleh Panwascam dan jajaran
dibawahnya serta dibantu juga oleh Kepolisian, TNI dan Linmas,
sehingga pendistribusian logistik bisa sampai di TPS dalam kondisi
baik.
Kerawanan-kerawanan yang terjadi dalam Tahapan
Pendistribusian Perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan Suara
adalah sebagai berikut:
1) Ketidaksesuaian pemeriksaan oleh tim monitoring terhadap
barang yang akan dikirim apakah sudah sesuai sehingga tidak
ada kerusakan, ketidaklengkapan dan kekurangan
2) Kurangnya koordinasi lintas sektor terkait terutama dalam
Pendistribusian logisitik sehingga memungkinkan terjadinya
keterlambatan pengiriman
3) Kurangnya analisis skala prioritas daerah tujuan dengan
mempertimbangkan tingkat kesulitan/hambatan yang meliputi
kondisi Jarak, waktu tempuh, Geografis, Sarana tranportasi; dan
Tingkat keamanan atau kerawanan daerah tujuan sehingga tidak
terjadi keterlambatan

b. Perencanaan Pengawasan
Adapun langkah pengawasan yang dilakukan oleh pengawas
pemilu dalam mengawasi perencanaan, pengadaan dan distribusi adalah
sebagai berikut, yaitu;

14
1) Berkordinasi dengan penyelengara Pemilihan untuk
mendapatkan data dan informasi, yang meliputi jadwal
pengadaan dan pendistribusian perlengkapan informasi, yang
meliputi jadwal pengadaan dan pendistribusian perlengkapan
penyelenggaraan pemungutan suara, jenis suara, jenis
perlengkapan pemungutan suara yang akan diadakan,
spesifikasi teknis perlengkapan pemungutan suara yang akan
akan digunakan, dan mekanisme pengamanan perlengkapan
penyelenggaraan pemungutan suara melakukan penelusuran
dokumen dan mengkaji terhadap penentuan standar penentuan
kebutuhan dan proses yang sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.

2. Kegiatan Pengawasan
a. Pencegahan
Kegiatan pencegahan ini sangat diutamakan untuk menghindari
hal-hal yang tidak di inginkan yang dapat menyebabkan ketidak
lancaran pendistribusian logistik. Adapun langkah untuk proses
pencegahan adalah sebagai berikut:
1) Berkoordinasi dengan lintas sektor terkait dalam Pendistribusian
logisitik perlengkapan pemungutan suara dan dukungan
perlengkapan lainnya
2) Pengawas Pemilu Kecamatan melakukan pengawasan terkait
logisitik perlengkapan pemungutan suara dan dukungan
perlengkapan lainnya yang mengalami keterlambatan,
kerusakan, ketidak lengkapan dan kekurangan, dari tingkat
Kab/Kota
3) Pengawas Pemilu Kecamatan melakukan pengawasan terkait
pengepakan perlengkapan pemungutan suara dan dukungan
perlengkapan lainnya ditingkat kecamatan
4) Menginstruksikan pengawas Pemilu Kelurahan melakukan
pengawasan terkait logisitik perlengkapan pemungutan suara
dan dukungan perlengkapan lainnya yang mengalami

15
keterlambatan, kerusakan, ketidaklengkapan dan kekurangan,
dari tingkat Kecamatan sesuai jadwal yang telah dikoordinasikan
dengan tim pendistribusian

b. Aktivitas Pengawasan
Pengawasan pendistribusian logistic di lakukan sesuai instruksi
dari jajaran pengawas kabupaten dengan alat kerja yang sudah di
sediakan selain itu kami juga melakukan pengawasan pada saat
distribusi dari KPU ke PPK setelah itu di distribusikan ke Desa se-
Kecamatan Pituruh.
Adapun aktivitas pengawasan sebagai berikut;
1) Pengawas Pemilu Kecamatan melakukan rekapitulasi hasil
pengawasan yang dilakukan oleh Pengawas Pemilu Kelurahan
terkait logisitik perlengkapan pemungutan suara dan dukungan
perlengkapan lainnya yang mengalami keterlambatan, kerusakan,
ketidaklengkapan dan kekurangan,
2) Pengawas Pemilu Kecamatan melakukan pengawasan terkait
logisitik perlengkapan pemungutan suara dan dukungan
perlengkapan lainnya yang mengalami keterlambatan, kerusakan,
ketidaklengkapan dan kekurangan, dari tingkat Kab/Kota,
3) Pengawas Pemilu Kecamatan melakukan pengawasan terkait
pengepakan perlengkapan pemungutan suara dan dukungan
perlengkapan lainnya ditingkat kecamatan,
4) Pengawas Pemilu Kelurahan melakukan pengawasan terkait
logisitik perlengkapan pemungutan suara dan dukungan
perlengkapan lainnya yang mengalami keterlambatan, kerusakan,
ketidaklengkapan dan kekurangan, dari tingkat Kecamatan.

16
3. Hasil-hasil Pengawasan
a. Temuan
Panwascam Pituruh menemukan bentuk-bentuk pelanggaran
pada saat pendistribusian logistik, yaitu kerusakan logistik yang
diakibatkan cuaca dan kekuranghati-hatian dalam pengiriman logistik.
Kerusakan kotak suara di TPS 3 Desa Kalikotes. Adapun
pelanggaran lain tidak ada karena pada saat penurunan logistik kita
melakukan pengawasan dan memcocokan berita acara pengiriman
sesuai pengiriman sesuai dengan logistik yang yang dikirim.

b. Rekomendasi
Pada saat pendistribusian logistik Panwascam Pituruh
menemukan bentuk-bentuk pelanggaran kerusakan kotak suara di
TPS 3 Desa Kalikotes karna itu kami merekomendasikan untuk
penggantian kotak suara, selain itu Panwaslucam Pituruh
merekomendasikan agar pendistribusian sesuai dengan aturan dan
regulasi yang ada.

c. Tindak Lanjut Rekomendasi


Pendistribusian logistik sudah berjalan sesuai aturan yang ada
dan tidak ada kerusakan, ketidaklengkapan dan kekurangan pada
instrument logistik.

4. Dinamika dan Permasalahan


Pendistribusian logistik sudah berjalan dengan baik.

5. Evaluasi Pelaksanaan Pengawasan


Pengawasan logistik meningkatkan koordinasi dengan pihak
penyelenggara PPK dan PPS terkait aturan logistik. Aturan pemasangan
logistik harus sesuai dengan aturan yang sudah diatur oleh KPU.
Pembuat TPS harus lebih awal untuk pengawasannya lebih ketat karena
masih banyak ditemukan TPS yang belum aksesbilitas.

17
D. PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA
1. Persiapan Pengawasan
a. Kerawanan-kerawanan Dalam Tahapan Pemungutan,
Penghitungan, dan Rekapitulasi Suara
1) Proses dan tahapan pemungutan, perhitungan dan rekapitulasi
suara harus sesuai undang-undang
2) Proses penghitungan suara
3) Konsistensi KPPS dalam penetuan suara sah dan tidak sah

b. Perencanaan Pengawasan
Pada perencanaan pengawasan panwaslu Kecamatan menyusun
perecanaan pengawasan yang dimulai dari, Membintek para
pengawas mulai dari Pengawas tingkat desa sampai Pengawas TPS
dengan beberapa materi seperti pengawasan tahapan pemungutan
dan penghitungan suara.
Selain Membintek Panwas Juga mempersiapkan perangkat
pengawasan di setiap tingkat. Perangkat tersebut akan menjadi
pedoman pengawasan dalam Pemilihan Umum tahun 2019.
Dalam melakukan pengawasan pelaksanaan pemungutan dan
penghitungan suara Panwascam melaksanakan pengawasan mulai
dari persiapan menyiapkan TPS, penempelan DPT, keamanan TPS,
sampai para saksi yang ada dalam TPS harus mendapatkan mandat
dari partai peserta pemilu.

2. Kegiatan Pengawasan
a. Pencegahan
Pencegahan di lakukan sesuai arahan dan instruksi dari jajaran
pengawas kabupaten dengan alat kerja yang sudah di sediakan
Adapun pencegahan terkait pelaksanaan pemungutan dan
penghitungan suara adalah sebagai berikut:
1) Memastikan proses dan tahapan pemungutan suara harus
sesuai undang-undang

18
2) Pengumpulan Dokumen Model C1, Model C1.Plano, dan
Model C7 dalam Tungsura Pemilu 2019 berupa foto oleh
pengawas TPS.
3) Melakukan pencermatan terhadap seluruh proses perhitungan
suara
4) Menginstruksikan PTPS/Panwaslu Desa untuk berapa di
lokasi di TPS, sampai berakhirnya proses perhitungan
5) Mengawal penyerahan kotak suara kepada PPK melalui PPS,
dari PPK ke KPU
6) Memastikan konsistensi KPPS dalam penetuan suara sah dan
tidak sah
7) Memastikan akurasi pehitungan suara
8) Melaporkan bila adanya dugaan pelanggaran dan
menindaklanjuti

b. Aktivitas Pengawasan
Dalam pelaksanaan aktivitas pengawasan dilakukan secara
bertahap sesuai dengan tahapan pemungutan dan penghitungan
suara sebagai berikut;
1) Persiapan
a) Penyampaian formulir Model C6
b) Pengumuman dan pemberitahuan tempat dan waktu
pemungutan suara
2) Pelaksanaan
a) Pemungutan dan penghitungan suara di TPS
b) Penyusunan berita acara dan sertifikat hasil penghitungan
suara di TPS
c) Pengumuman hasil penghitungan suara di TPS
d) Penyampaian hasil penghitungan suara dan alat
kelengkapan di TPS kepada PPK melalui PPS

19
BAB IV
PENANGANAN PELANGGARAN

A. PELANGGARAN PEMILU
1. Temuan
Temuan adalah suatu kegiatan yang ditemukan langsung oleh
jajaran Panwaslu Kecamatan dan Panwaslu Desa. Selam proses pemilu
dari tahapan yang ada. Panwaslu Kecamatan Pituruh mencatat
beberapa temuan diantaranya sebagai berikut:
a. PPS Desa Sumber dan Gumawangrejo terlambat melaksanakan
pleno Pemutakhiran Daftar Pemilih pada tahap DPTHP 1, Kami
merekomendasikan untuk dilaksanakan pleno susulan.
b. Terdapat Daftar Pemilih yang Tidak Memenuhi Syarat masih masuk
pada Daftar Pemilih dan pemilih yang memenuhi syarat belum
masuk ke Daftar Pemilih. Kami merekomendasikan untuk diperbaiki
berdasarkan daftar rekomendasi yang dibuat oleh Panwaslucam
Pituruh
c. Anggota DPRD Kabupaten Purworejo menggunakan Dana Reses
untuk Kampanye
d. PNS atau ASN yang diterlibat dalam kegiatan kampanye
e. Alat Peraga Kampanye yang terpasang tidak sesuai prosedur
f. Alat Peraga Kampanye yang masih terpasang pada masa tenang
g. Kerusakan Logistik Kotak Suara pada TPS 3 Desa Kalikotes
h. Denah TPS yang tidak sesuai dengan buku panduan KPPS
i. Saksi yang tidak membawa surat mandat
j. KPPS yang memberikan tugas kepada Saksi untuk menulis Salinan
C1 sendiri
k. Saksi yang membawa surat mandat dua peserta kampanye
l. Salinan C1 yang kurang tepat diantaranya pada kesalahan
penulisan DPT, kesalahan penjumlahan pada perolehan, dan
ketidaksesuaian antara Daftar Pemilih yang menggunakan Hak Pilih
dengan Jumlah Suara sah dan Suara tidak sah

20
2. Laporan
Panwaslu Kecamatan Pituruh membuka posko laporan atau
aduan baik terkait semua tahapan Pemilu yang berlangsung. Posko
Laporan berada pada Kantor Sekretariat Panwalu Kecamatan Pituruh
yang beralamatkan Jalan Pituruh-Brengkol no 1 (Kompleks Kecamatan
Pituruh). Panwaslu Kecamatan Pituruh juga membuka posko laporan
melalui nomor telepon yang aktif 24 jam baik itu melalui Whatsapp,
SMS, atau Telepon adapun nomor telepon 08232919991. Panwaslu
Kecamatan Pituruh juga membuka posko laporan melalui email
Panwascam Pituruh yaitu panwascampituruh14@gmail.com. Selain itu
juga membuka posko laporan melalui sosial media Facebook :
Panwaslu Kecamatan Pituruh; Instagram : @PanwascamPIturuh; dan
Twitter : @Panwascampitu1.
Tahapan pemilu yang panjang mulai bulan November 2017
sampai Juni 2019 Panwaslu Kecamatan Pituruh tidak ada laporan
secara langsung dan tertulis ke Panwaslu Kecamatan Pituruh. Namun
ada beberapa informasi awal sebagai bahan dasar untuk ditindaklanjuti.
Adapun informasi awal diantaranya sebagai berikut: a) Daftar Pemilih
ganda (Tidak Memenuhi syarat); b) Daftar Pemilih yang memenuhi
syarat belum tercatat; c) Kampanye tidak menggunakan pemberitahuan
ke pihak Kepolisian (STTP) kami cegah dengan tidak melakukan
kampanye.

3. Pelanggaran Administrasi
Pelanggaran Administrasi ini merupakan pelanggaran yang
paling banyak kami temukan oleh jajaran Panwaslu Kecamatan Pituruh
dan jajaran Panwaslu Desa, serta Pengawas TPS. Adapun pelanggaran
Administrasi yang kami temukan sebagai berikut:
a. PPS Desa Sumber dan Gumawangrejo terlambat melaksanakan
pleno Pemutakhiran Daftar Pemilih pada tahap DPTHP 1, Kami
merekomendasikan untuk dilaksanakan pleno susulan.

21
b. Terdapat Daftar Pemilih yang Tidak Memenuhi Syarat masih masuk
pada Daftar Pemilih dan pemilih yang memenuhi syarat belum
masuk ke Daftar Pemilih.
Kami merekomendasikan untuk diperbaiki berdasarkan daftar
rekomendasi yang dibuat oleh Panwaslucam Pituruh
c. Anggota DPRD Kabupaten Purworejo menggunakan Dana Reses untuk
Kampanye
d. Alat Peraga Kampanye yang terpasang tidak sesuai prosedur
e. Alat Peraga Kampanye yang masih terpasang pada masa tenang
f. Kerusakan Logistik Kotak Suara pada TPS 3 Desa Kalikotes
g. Denah TPS yang tidak sesuai dengan buku panduan KPPS
h. Saksi yang tidak membawa surat mandat
i. KPPS yang memberikan tugas kepada Saksi untuk menulis Salinan C1
sendiri
j. Saksi yang membawa surat mandat dua peserta kampanye
k. Salinan C1 yang kurang tepat diantaranya pada kesalahan penulisan
DPT, kesalahan penjumlahan pada perolehan, dan ketidaksesuaian
antara Daftar Pemilih yang menggunakan Hak Pilih dengan Jumlah
Suara sah dan Suara tidak sah

4. Tindak Pidana Pemilu


Pelanggaran Pidana Pemilu ini merupakan pelanggaran yang kami
temukan oleh jajaran Panwaslu Kecamatan Pituruh dan jajaran Panwaslu
Desa, serta Pengawas TPS. Tindak Pidana Pemilu melalui beberapa
tahapan dan laporan ke Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu). Dugaan
pelanggaran Pidana Pemilu yang kami temukan adalah keterlibatan ASN
atau PNS pada kampanye atau Netralitas ASN. Setelah dilakukan Klarifikasi
dengan beberapa saksi dan terlapor serta pengumpulan bukti. Bukti yang
terkumpul masih kurang membuktikan keterlibatan ASN tersebut.
Olehkarena itu temuan ini ditutup dengan diteruskan ke Komisi Aparatus Sipil
Negara (KASN) untuk ditindaklanjuti sebagai pelanggaran disiplin ASN.

22
5. Pelanggaran Kode Etik
Pelanggaran Kode Etik ini merupakan pelanggaran yang dilakukan
oleh jajaran penyelenggara Pemilu. Penyelenggara Pemilu diantaranya
jajaran Panwaslu Kecamatan Pituruh, Panwaslu Desa, Pengawas TPS,
Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS), dan
Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS)
6. Pelanggaran hukum Lainnya
Pelanggaran hukum lainnya ini merupakan pelanggaran yang kami
temukan oleh jajaran Panwaslu Kecamatan Pituruh dan jajaran Panwaslu
Desa, serta Pengawas TPS. Dugaan pelanggaran lainnya yang kami
temukan adalah keterlibatan ASN atau PNS pada kampanye atau Netralitas
ASN. Setelah dilakukan Klarifikasi dengan beberapa saksi dan terlapor serta
pengumpulan bukti. Bukti yang terkumpul masih kurang membuktikan
keterlibatan ASN tersebut. Olehkarena itu temuan ini ditutup dengan
diteruskan ke Komisi Aparatus Sipil Negara (KASN) untuk ditindaklanjuti
sebagai pelanggaran disiplin ASN.

B. PROBLEMATIKA PENANGANAN PELANGGARAN


Penangangan Pelanggaran menjadikan tantangan bagi jajaran Pengawas.
Baik itu Panwaslu Kecamatan Pituruh, Panwaslu Desa, dan Pengawas TPS.
Penanganan Pelanggaran yang beberapa kali kami lakukan adalah memberikan
rekomendasi ke jajaran PPK, PPS, dan KPPS terkait kekurang tepatan pada
beberapa aspek. Namun kadang rekomendasi Panwaslu Desa yang hanya
bersifat lisan tidak ditindaklanjuti oleh PPS. Namun ketika rekomendasi ditingkat
Kecamatan Pasti akan ditindaklanjuti oleh PPK dan PPS. Beranekaragamnya
karakter membuat jajaran pengawas pandai dalam menggunakan berbagai
strategi penyampaian rekomendasi di jajaran Panwaslu Desa lebih utamanya
karena rekomendasi hanya lisan.
Peserta pemilu yang beranekaragam jajaran Panwaslu Kecamatan juga
harus pandai memahami dasar hukum dalam penanganan Pelanggaran yang
berkaitan dengan peserta pemilu yaitu Pelanggaran Alat Peraga Kampanye yang
terpasang tidak sesuai prosedur. Penyampaian secara tertulis juga harus
diimbangi dengan penyampaian secara lisan yang dapat diterima oleh peserta
pemilu.

23
BAB V
ANGGARAN

A. PENGANGGARAN
Anggaran Kegiatan Pengawasan Pada Panitia Pengawas Pemilihan
Umum Kecamatan Pituruh Bersumber dari APBN Tahun anggaran 2018 dan
2019. Masa kerja Panwaslu Kecamatan Pituruh sejak November 2017 sampai
Juni 2019. Rincian anggaran Panwaslu Kecamatan Pituruh adapun
peruntukannya sebagai berikut :
1. Operasional Kesekretariatan
2. Pelantikan Panwaslu Desa dan Pengawas TPS
3. Bimtek Panwaslu Desa dan Pengawas TPS
4. Pengawas Partisipatif
5. Bimtek Saksi Peserta Pemilu
6. Honorarium Panwaslu Kecamatan
7. Honorarium Panwaslu Desa dan Pengawas TPS

B. PENGGUNAAN ANGGARAN
Penggunaan Anggaran disesuaikan berdasarkan Tambahan Uang
Persediaan (TUP) dan berdasarkan Rencana Anggaran Belanja. Selain itu
penggunaan anggaran disesuai dengan harga pasar. Oleh karena itu
Panwaslu Kecamatan Pituruh menggunakan anggaran tidak secara maksimal
karena disesuaikan dengan harga pasar di Kecamatan Pituruh.

C. HAMBATAN DAN PENYELESAIAN


Pada pelaksanaan Pengelolaan Anggaran Kegiatan Panwaslu
Kecamatan Pituruh secara umum tidak menemukan hambatan yang berarti,
namun demikian sebagai bahan evaluasi hal-hal sebagaimana tertuang dalam
tabel dibawah ini:

24
Hambatan Tindakan Evaluasi
Proses Input Pajak dalam 1. Melakukan Koordinasi Efektifitas
Aplikasi SAS dan konsultasi dengan Aplikasi SAS
Kiriman ADK SAS dari Kabupaten
Kecamatan tidak terbaca di 2. Pengadaan Fasilitas
Aplikasi SAS Kabupaten Komputer/Laptop terbaru

25
BAB VI
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pemilu merupakan pelaksanaan pesta demokrasi bagi rakyat yang
berdaulat yang harus dijunjung tinggi oleh kita semua sebagai warga
negara, dan pelaksanaannya harus dipatuhi apakah itu oleh penyelenggara
ataupun oleh peserta pemilu itu sendiri sehingga pelaksanaan pemilu
berjalan sesuai dengan per Undang-undangan dengan tanpa atau
meminimalisir adanya Pelanggaraan-pelanggaran yang dilakukan oleh
penyelenggara pemilu itu sendiri ataupun oleh pesertanya maupun oleh
masyarakat pemilih.
Terselenggaranya pemilu yang demokratis, jujur, dan bersih, sangat
tergantung bagaimana setiap penyelenggara Pemilu menjalankan tugas dan
fungsinya masing-masing, bersikap netral dan berjalan dalam koridor hukum
yang di tetapkan disamping itu kita pengawas pemilu dituntut untuk mampu
memastikan pelaksanakan Pemilu dengan aman dan damai selain itu
dengan tertib administrasi akan dapat menunjang kelancaran kinerja yang
baik.
Seluruh tahapan penyelenggaraan Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD
dan DPRD Serta Pemilihan Umum Presiden Dan Wakil Presiden Tahun
2019 di wilayah kecamatan Pituruh sesuai Peraturan Perundang-undangan
yang berlaku. Hal ini berkat kerjasama serta koordinasi yang baik antara
Penyelenggara Pemilu, Partai Politik, Tim Sukses serta semua pihak yang
terkait, sehingga tetap terjaga suasana yang kondusif serta menghasilkan
Pemilihan Umum yang demokratis dan dapat dipertanggungjawabkan.

B. SARAN DAN REKOMENDASI


1. SARAN
Pemilu 2019 yang dilaksanakan secara serentak yaitu Pemilihan
Presiden dan Wakil Presiden, DPR RI, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD
Kabupaten membuat berbagai macam permasalahan yang membuat
perlu adanya evaluasi dengan meninjau saran-saran dari masyarakat
dan penyelenggara pemilu jajaran Pengawas atau KPU. Panwaslu
Kecamatan Pituruh memberikan saran sebagai berikut:

26
a. Optimalisasi SDM pada penyelenggara Pemilu baik Intelektual,
Kesehatan dan loyalitas
b. Beban kerja pada jajaran tingkat bawah yang bersinggungan
langsung dengan peserta pemilu perlu adanya pihak keamanan yang
selalu bersinergi dengan penyelenggara pemilu
c. Perlu adanya kegiatan pengawasan partisipatif bagi jajaran Panwaslu
Desa
d. Rekrutmen Panwaslu Desa lebih awal dari PPS.

2. REKOMENDASI
a. Peningkatan SDM untuk penyelenggara Pemilu
b. Kepatuhan Peserta Pemilu / tim sukses terhadap Undang-
Undang
c. Diskusi dan koordinasi antara penyelenggara pemilu
d. Sosialisasi Pemilu yang lebih maksimal, sehingga partisipasi
masyarakat dalam pemilu yang akan datang lebih baik lagi
e. Penegakan hukum terhadap para pelanggar Pemilu harus
ditegakkan dengan sebaik-baiknya, supaya Pemilu bisa
dikatakan sukses dan berhasil serta berkualitas

Pituruh, 29 Juni 2019


Panwaslu Kecamatan Pituruh
1. Syukron Zahidi Arrahmi, S.Pd.,Gr. ..................

2. Teguh Dwi Saryanto, S.Pd. ..................

3. Heru Setyawan, S.TP. ..................

Mengetahui,
Ketua
Panwaslu Kecamatan Pituruh

Syukron Zahidi Arrahmi,S.Pd.,Gr.

27
LAMPIRAN

28
FORM A

29
REKOMENDASI

30
DOKUMENTASI

31

Anda mungkin juga menyukai