Logo Bawaslu/Panwaslu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang - undang telah memberikan kewenangan besar kepada Pengawas Pemilu dalam rangka
pencegahan dan pengawasan pelaksanaan pemilu demi terwujudnya Pemilu demokratis.
Pencegahan menjadi hal penting yang harus dilakukan Pengawas Pemilu demi meminimalisir
pelanggaran pemilu dengan banyak melakukan hubungan antar lembaga yang ada ditingkat
kecamatan juga dengan Peserta Pemilu, simpatisan peserta pemilu, maupun masyarakat itu
sendiri. Selama penyelenggaraan pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi……..serta
Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten…….. di wilayah Kecamatan……… hanya ditemukan
beberapa indikasi pelanggaran terutama pada tahapan kampanye.
Minimnya angka pelanggaran tersebut mengandung dua hal tanggapan, baik itu positif maupun
negatif yang harus disikapi. Yang positif berarti Pengawas Pemilu dalam melakukan proses
pencegahan bisa berjalan dengan baik sehingga bisa meminimalisir pelanggaran-pelanggaran
pemilu. Tanggapan yang negatif, sebagian khalayak mempertanyakan bagaimana kinerja
Pengawas Pemilu padahal secara kasat mata pelanggaran-pelanggaran pemilu banyak terjadi.
Tanggapan positif dan negatif inilah yang menjadi catatan bagi Panwaslu
Kecamatan…………...untuk lebih meningkatkan Sumberdaya Manusia baik itu Komisioner
beserta staf Panwaslu Kecamatan………….. maupun PPL dan PTPS dalam menjalankan tugas
dan wewenangnya bisa diketahui dan dipahami oleh masyarakat di wilayah
Kecamatan…………..khususnya.
Dari latar belakang diatas , maka sebagai lembaga pengawas memiliki maksud dan tujuan
untuk menjalankan proses tahapan-tahapan yang baik, yang sudah dilaksanakan maupun yang
belum dilaksanakan. Adapun maksud dan tujuan nya adalah sebagai berikut:
7. Mengintensifkan kerja sama antar lembaga yang terlibat dalam pelaksanaan pemilihan
umum;
Adapun Penyusunan laporan akhir Divisi Organisasi dan SDM pada pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur……….. serta Bupati dan Wakil Bupati………….Tahun ………………. ini
bertujuan :
• Memberikan gambaran umum output dari Divisi Organisasi dan SDM pada setiap tahapan
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur……………serta Bupati dan Wakil
Bupati………….Tahun ………………. di wilayah kecamatan…………….
• Sebagai bahan analisis dan evaluasi, khususnya bagi Divisi Organisasi dan SDM pada
proses pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur………….serta Bupati dan Wakil
Bupati……………Tahun ………………..
• Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi pelaksanaan tugas Panitia Pengawas
Pemilihan di masa yang akan datang.
BAB II
STRUKTUR ORGANISASI DAN SUMBER DAYA MANUSIA
Panwaslu kecamatan dan juga Pengawas Pemilu Lapangan, serta Pengawas TPS bersifat ad
hoc. Tidak seperti Bawaslu (pusat dan provinsi) yang sudah permanen. Ad hoc, artinya adalah
panitia pengawas pemilu yang bersifat tidak permanen, dan pembentukannya sejak semula
dimaksudkan hanya untuk sementara waktu, dan untuk menangani peristiwa tertentu (dalam
hal ini pengawasan Pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur ………………… serta Bupati
dan Wakil Bupati ………………. di Kecamatan ………………. Kabupaten ……………….).
Sebagai sebuah lembaga formal, terdapat beberapa aturan yang menjadi pedoman dan
mekanisme Panwaslu, merujuk pada beberapa peraturan perundangan, antara lain yaitu:
3. Peraturan Bersama KPU, Bawaslu dan DKPP Nomor 13 Tahun 2012, Nomor 11 Tahun
2012, Nomor 1 Tahun 2012, Tentang Kode Etik Penyelenggara Pemilihan Umum;
4. Peraturan Bawaslu Nomor 10 Tahun 2012 sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Peraturan Bawaslu Nomor 1 Tahun 2016 tentang perubahan keempat Peraturan
Bawaslu Nomor 10 Tahun 2012 tentang Pembentukan, Pemberhentian, Dan Penggantian Antar
Waktu Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, Panitia Pengawaspemilihan Umum
Kabupaten/Kota, Panitia Pengawas Pemilihanumum Kecamatan, Pengawas Pemilihan Umum
Lapangan, Dan Pengawas Pemilihan Umum Luar Negeri.
5. Peraturan Bawaslu Nomor 2 Tahun 2013 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Sekretariat
Jenderal Badan Pengawas Pemilihan Umum, Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum
Provinsi, Sekretariat Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, Dan Sekretariat
Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan;
6. Peraturan Bawaslu Nomor 11 Tahun 2014 Tentang Pengawasan Pemilihan Umum
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bawaslu No 2 Tahun 2015 Tentang Perubahan
Terhadap Peraturan Bawaslu Nomor 11 Tahun 2014 Tentang Pengawasan Pemilihan Umum;
7. Peraturan Bawaslu Nomor 7 Tahun 2015 Tentang Tata Kerja Dan Pola Hubungan Badan
Pengawas Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, Dan Panitia
Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, Panitia Pengawas Kecamatan, Pengawas
Pemilihan Lapangan, Pengawas Pemilihan Umum Luar Negeri Dan Pengawas Tempat
Pemungutan Suara;
2. ………………. (Anggota)
3. ………………. (Anggota)
1. Sdr. ………………. selaku Operator Keuangan mengundurkan diri karena sakit, dan
digantikan oleh Sdr. ……………….
BAB III
2. Undang-undang No. 10 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang- Undang
Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang-
Undang.
3. Peraturan Bawaslu Nomor 1 Tahun 2016 tentang perubahan keempat Peraturan Bawaslu
Nomor 10 Tahun 2012 tentang Pembentukan,Pemberhentian, dan Penggantian Antar Waktu
Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, Panitia Pengawas Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan, Pengawas Pemilihan Umum
Lapangan dan Pengawas Pemilihan Umum Luar Negeri.
a. Kelompok kerja atau Pokja pembentukan Panwas Kecamatan terdiri dari unsur anggot
Panwas Kabupaten/Kota dan Sekretariat Panwas Kabupaten/Kota, memilih ketua dan
sekretaris yang dituangkan dalam Berita Acara Rapat Pokja;
Pembentukan Sekretariat Panwas Kecamatan diawali dengan pengajuan 2 (dua) orang calon
Kepala Sekretariat setelah melakukan konsultasi dengan Camat ……………….. Panwaslu
Kecamatan mengajukan 2 calon Kepala Sekretariat berasal dari PNS dilingkungan Kecamatan
………………. untuk diseleksi dan ditetapkan oleh Kepala Sekretariat Panwaslu Kabupaten.
Kepala Sekretariat Panwaslu Kecamatan ………………. setelah dilantik, yaitu Hardi, S.IP
segera membentuk sekretariat yang terdiri dari 2 orang Pengelola Keuangan, 1 orang operator,
2 orang staf pelaksana, dan 2 orang staf pendukung.
D. Pembentukan PPL
Proses penjaringan calon Panwas Pemilu Lapangan (PPL) merupakan suatu tahapan setelah
terbentuknya Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan yang berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang belaku.
PPL adalah ujung tombak terdepan dalam pengawasan di tingkat Desa/Kelurahan pada tiap-
tiap pelaksanaan pemilu di Indonesia sehingga proses penjaringan calon PPL harus benar-benar
berpedoman pada azas-azas penyelenggaraan pemilihan yakni mandiri, transparan, adil,
kepastian hukum, tertib, kepentingan umum, keterbukaan, proporsionalitas, akuntabilitas,
efisiensi dan efektifitas sehingga akan terpilih calon yang benar-benar bisa memikul tanggung
jawab pengawasan ditingkat paling bawah tersebut.
2. Undang-undang No. 10 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang- Undang
Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang-
Undang.
3. Peraturan Bawaslu Nomor 1 Tahun 2016 tentang perubahan keempat Peraturan Bawaslu
Nomor 10 Tahun 2012 tentang Pembentukan, Pemberhentian, dan Penggantian Antar Waktu
Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi, Panitia Pengawas Pemilihan Umum
Kabupaten/Kota, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan, Pengawas Pemilihan Umum
Lapangan dan Pengawas Pemilihan Umum Luar Negeri.
Tabel 3.1
Adapun susunan Pokja Pembentukan PPL yang tertuang dalam Keputusan Panwaslu
Kecamatan ………………. Kabupaten ………………. tanggal : 26 Desember 2017 adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.2
Penanggung Jawab :
Ketua Pokja :
Sekretaris :
Anggota :
Mengingat waktu yang sedikit, Pokja yang telah terbentuk kemudian bergerak cepat
melaksanakan tugas dalam proses/tahapan selanjutnya, sehingga pelaksanaan pembentukann
Panwas Kecamatan diwilayah Kabupaten ………………. bisa berjalan sesuai jadwal.
Proses Pengumuman dan pendaftaran menjadi PPL dilaksanakan mulai tanggal 29 Desember
2017 dan penerimaan berkas pendaftaran dimulai pada tanggal 29 Desember 2017 s.d 4 Januari
……………….. Peserta yang mendaftar dalam seleksi PPL di Kecamatan ……………….
sudah memenuhi target, dimana animo masyarakat cukup antusias, dari 14 Desa yang
membutuhkan minimal masing-masing 2 (Dua) pendaftar dalam setiap desanya ternyata telah
terpenuhi kuota tersebut, jumlah pendaftar PPL yang masuk sejumlah 35 orang pendaftar.
Tahapan yang tidak kalah penting selanjutnya adalah proses tes tulis kepada calon PPL yang
dinyatakan lolos administrasi. Pokja Pembentukan PPL Panwaslu Kecamatan ……………….
Kabupaten ………………. melaksakan tahapan tes tulis pada Tanggal 13 Januari Tahun
………………., pukul 09.00 WIB bertempat di Aula Kelurahan Kota Kaler Kecamatan
………………. Utara Jl. Mayor Abdurrahman ……………….
Kegiatan Tes Tulis ini dilaksanakan secara bersamaan dengan Tes Tulis Calon PPL dari
kecamatan lain, yaitu ………………. Utara, ………………. Selatan, Cisarua, dan Ganeas.
Soal Tes Tulis berasal dari Kesekretariatan Panwaslu Kab. ……………….. Hal ini untuk
menjaga integritas pelaksanaan tes tulis calon ppl, setelah selesai pelaksanaan tes tulis, lembar
soal langsung dimusnahkan dan seketika itu juga dilakukan pemeriksaan hasil tes tulis calon
PPL.
Setelah melalui tahapan tes tulis, Calon PPL akan mengikuti tahapan selanjutnya yaitu Tes
Wawancara.
Pada tahapan ini terlihat sekali persaingan diantara para pendaftar, pengetahuan tentang
kepengawasan, penyelenggaraan pemilu, netralitas, integritas dan kemampuan diplomasi
menjadi sebagian hal yang ditekankan oleh tim Pokja dalam tes wawancara ini.
Setelah melalui proses ini, akhirnya Pokja memutuskan Pada Tanggal 15 Januari
………………. pendaftar yang lolos dan ditetapkan sebagai PPL diwilayah
Kecamatan ………………. adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3
DAFTAR PPL SE-KECAMATAN ……………….
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Dengan kerjasama yang baik diantara anggota Pokja yang terdiri dari anggota Panitia
Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan ………………. dan anggota Sekertariat sehingga
terlaksana seluruh tahapan dalam perekrutan PPL se- Kecamatan ………………..
Kecamatan ………………. yang terdiri dari 14 desa pada akhirnya telah terbentuk masing-
masing 1 (Satu) Orang Pengawas Pemilu Lapangan yang diharapkan mempunyai kemampuan
dalam pengawasan di masing-masing wilayah Desa yang menjadi wilayah kerja mereka.
PPL Se-Kecamatan ………………. akhirnya terbentuk dan ditetapkan oleh Panitia
Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan ………………. sebagai PPL pada tanggal 17 Januari
………………..
Berdasarkan Surat Keputusan untuk PPL tersebut, kemudian Panitia Pengawas Pemilihan
Umum Kecamatan ………………. melaksanakan pelantikan terhadap PPL Se- Kecamatan
………………. pada hari Rabu Tanggal 17 Januari ………………. dimana Pelantikan PPL
sebagai dasar untuk segera melaksanakan tugas pengawasan diwilayah Desamasing-masing.
Kemampuan PPL harus terus diasah untuk meningkatkan kinerja pengawasan agar semakin
maksimal, koordinasi yang intensif dengan pemangku pemerintahan, tokoh masyarakat, tokoh
pemuda dan agama, serta tokoh partai politik di wilayah kerja masing-masing akan
menumbuhkan pencegahan terhadap segala kemungkinan pelanggaran pemilu yang akan atau
mungkin dilakukan. Yang penting dilakukan pula adalah koordinasi dengan Panitia Pengawas
Pemilihan Kecamatan ………………. dan Kabupaten ………………. setiap kegiatan
pengawasan mutlak dilakukan agar tetap terjaganya kondusifitas di wilayah Kecamatan
………………. secara keseluruhan.
PPL diharapkan tidak hanya sebagai pelengkap demokrasi tetapi berperan betul dalam
melaksanakan tugas pengawasan sesuai dengan tingkat kewenangannya masing-masing.
Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan ………………. memberikan beberapa
masukan dan arahan kepada pendaftar yang lolos sebagai PPL tentang beban tugas yang
langsung mereka hadapi ketika sudah dilantik menjadi PPL seperti diantaranya melakukan
pengawasan terhadap kinerja Petugas Pemutakiran Data Pemilih (PPDP) yang sudah mulai
melaksanakan tugas pemutakiran data pemilih dimasing-masing Desa.
Seperti kita ketahui bersama bahwa PPDP merupakan ujung tombak KPU dalam melakukan
pemutakiran data pemilih, karena ditangan PPDP-lah akan terjadi baik dan buruknya DPT
Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur ………………. serta Bupati dan Wakil Bupati
………………. tahun ……………….. Disinilah peran PPL diperlukan pada tahapan pertama
dan ini sangatlah penting.
Penjaringan calon PTPS se- kecamatan ………………. merupakan tahapan akhir dalam
rekrutmen Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan ………………. yang berdasarkan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Pengawas TPS merupakan ujung tombak terdepan dalam proses pengawasan pada
pelaksanaan Pilkada serentak di Indonesia tanpa terkecuali di Kecamatan ……………….
khususnya dan umum nya se Kabupaten ……………….. Kemudian dalam proses penjaringan
PTPS se-kecamatan ………………. tentunya harus berdasarkan pada azaz-azaz
penyelenggraan yang mandiri, transparan, adil, kepastian hukum, tertib, kepentingan umum,
keterbukaan, proporsional, akuntabilitas, efesien, dan efektifitas, sehingga akan terpilih calon
PTPS yang benar-benar bisa memikul tanggung jawab pengawasan di tingkat paling bawah.
Secara umum, proses penjaringan PTPS merupakan tanggung jawab Panwaslu Kecamatan,
namun dalam proses pelaksanaannya diberikan keleluasaan kepada PPL untuk melakukan
penjaringan awal karena Pengawas TPS nantinya yang membantu PPL dalam melakukan
pengawasan pemungutan dan penghitungan suara di TPS.
Ketua Pokja :
Sekretaris :
Anggota :
Mengingat waktu yang sangat singkat, setelah melalui proses penjaringan dari tanggal 21
Mei ………………. sampai dengan 2 Juni ………………. (pengumuman pendaftaran hingga
pengumuman hasil test wawancara) akhirnya terbentuk PTPS se-Kecamatan ……………….
dengan jumlah 83 orang PTPS. Selanjutnya, Panwascam se Kabupaten ……………….
menetapkan calon PTPS yang dinyatakan lulus menjadi PTPS di wilayah kerjanya masing-
masing. Adapun daftar nama-nama PTPS se kecamatan ………………. sebagaimana dalam
lampiran.
Tabel 3.5
Tabel 3.6
NO KEGIATAN PELAKSANAAN
Dokumentasi
Tabel 3.7
1 2
2 Panwascam
3 PPL
4 Pengawas TPS
Total
Didalam pembentukan Panwas Pemilu mulai dari Pengawas Pemilu Lapangan sampai
Pengawas TPS seringkali terkendala dengan sumber daya manusia yang ada. Pendaftar Calon
Anggota Pengawas Pemilu Lapangan (PPL) dan Pengawas TPS seringkali kurang memenuhi
kuota minimal, yaitu 2 (dua) orang pendaftar. Sampai Pengumuman pendaftaran
diperpanjangpun masih ada beberapa desa yang kurang memenuhi kuota.
Padahal untuk informasi pengumuman pendaftaran sudah dengan berbagai media
diumumkan. Ditempel di papan pengumuman desa hingga tempat-tempat umum. Diumumkan
juga lewat sosial media, Facebook, WA, hingga memohon bantuan Kepala Desa agar
membantu mengumumkan dan mencari calon anggota PPL dan PTPS
Kurangnya Sumberdaya Manusia untuk menjadi pengawas pemilu juga dipengaruhi oleh
adanya perekutan jajaran KPU yang lebih dahulu dibanding pengawas pemilu, sehingga orang-
orang yang aktif di desanya lebih dahulu terekut untuk menjadi penyelenggara pemilu dari
jajaran KPU, yaitu PPS dan KPPS. Sehingga perlu untuk merekut pengawas pemilu itu terlebih
dahulu daripada jajaran KPU karena itu juga diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan
agar bisa mengawasi proses perekutan jajaran KPU sesuai tingkatan.
BAB IV
Permasalan yang terjadi adalah karena adanya pergantian dua orang sekretariat. Sehingga
perlu adanya peningkatan kapasitas staf sekretariat yang baru agar bisa langsung bekerja sesuai
dengan tupoksinya.
Pergantian staf sekretariat dengan staf orang yang berpengalaman dalam hal administrasi
menjadi solusi baik di Kesekretariatan Panwaslu Kecamatan ………………..
BAB V
1. Memperkuat kinerja pengawas (Panwascam dan PPL) melalui kelengkapan Alat Kerja
Pengawasan untuk setiap tahapan Pemilu Kada
2. Mengintruksikan PPL untuk melakukan pengawasan secara proaktif dalam tahapan
pemuktahiran data pemilih, verifikasi calon perseorangan, Kampanye, logistik, pemungutan
dan penghitungan suara.
6. Menentukan prioritas TPS dan daerah rawan yang menjadi prioritas pengawasan bagi
pengawas Pemilu Kada
10. Menyampaikan peringatan dini kepada partai politik, penyelenggara Pemilu Kada, bakal
pasangan calon dan atau pasangan calon, tim kampanye pasangan calon, masyarakat pemilih,
dan pemangku kepentingan lainnya agar tidak melakukan pelanggaran terhadap peraturan
perundang-undangan Pemilu Kada
Setiap PPL tentunya memiliki fungsi pengawasan yang sama. Akan tetapi, tingginya jumlah
pemilih juga sebanding dengan jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) ditiap-tiap desa,
mempengaruhi ruang lingkup pengawasan yang berbeda-beda, padahal PPL yang ditempatkan
ditiap desa sama yakni 1 orang ditempatkan di 1 (satu) desa tanpa melihat berapa jumlah TPS
di desa tersebut. Oleh karena itu guna mengantisipasi PPL di desa yang jumlah pemilih dan
TPS nya banyak, dari awal rekrutmen PPL hal tersebut menjadi catatan tersendiri dimana dicari
orang-orang dengan daya jelajah yang tinggi yang tentunya dengan tidak mengesampingkan
faktor integritas dan kapabilitasnya.
Sehingga pada kenyataannya di lapangan kinerja PPL secara umum baik. Tidak ada alasan
apapun yang terlontar dari mereka untuk tidak melaksanakan pengawasan ini dengan penuh
tanggungjawab.
Meski demikian, sebagai evaluasi bahwa karakter individu mempengaruhi tingkat kinerja
dalam pelaksanaan pengawasan ini, begitupun faktor usia meski tidak dominan namun sedikit
banyak mempengaruhi terhadap kinerjanya.
Namun, secara umum tingkat kinerja PPL se-Kecamatan ………………. dinilai baik dan
bertanggungjawab terhadap tugas, kewenangan serta kewajibannya.
Pendaftar Calon anggota PPL Desa Licin hanya dua orang dan itupun keduanya seorang
wanita, padahal untuk menjadi PPL Desa Licin harus memiliki daya jelajah yang tinggi karena
wilayah pengawasan dan jumlah TPS nya pun paling banyak dibandingkan dengan desa-desa
lain. Namun itu tidak menjadi kendala bagi PPL Desa Licin untuk menjalankan tugasnya.
BAB VI
PENUTUP
Akhirnya penyusunan dan penyampaian laporan akhir Divisi Organisasi dan SDM Panwaslu
Kecamatan ………………. dalam proses melaksanakan tahapan-tahapan mulai dari
penjaringan, pendaftaran sampai dengan pelantikan PPL dan PTPS, dapat terlaksana dengan
sebaik-baiknya.
Berbagai kendala yang dihadapi dalam proses ini ternyata dapat terpecahkan dan menjadi
pengalaman berharga bagi Panwaslu Kecamatan ………………. dalam malaksanakan tugas-
tugas lain dimasa yang akan datang, karena Panwaslu Kecamatan ………………. menyadari
bahwa apa yang telah dilakukan jauh dari harapan sempurna sehingga masih harus terus belajar
dan menempa diri dalam menghadapi berbagai permasalahan dalam menjalankan tugas
kepengawasan.
Demikian laporan akhir pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh Kordiv. Organisasi dan
SDM Panwaslu Kecamatan ………………. ini dibuat, ada kurang dan lebihnya mohon ma’af
yang sebesar-besarnya, kami mengharap saran perbaikan demi kemajuan Panwaslu Kecamatan
………………. dalam menjalankan tugas-tugas kepengawasan berikutnya.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak terkait yang telah mendukung,
membimbing serta mencurahkan segala perhatian dan tanggungjawabnya, yakni kepada :
A. Kesimpulan
Pada akhirnya semua tahapan dalam pelaksanaan Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur
………………. serta Bupati dan wakil Bupati ………………. Tahun ………………. di
Kecamatan ………………. dapat terlaksana dengan baik dan dapat menghasilkan kinerja yang
mudah-mudahan dapat dievaluasi dengan obyektif sehingga di periode berikutnya semua
Panwas dijajaran masing –masing mampu mengemban tugas pengawasan di wilayah kerja
masing-masing dengan sebaik-baiknya.
B. Rekomendasi
Panwaslu Kecamatan, adalah panitia pengawas yang masih bersifat ad-hoc, sehingga
keberadaannya masih bersifat kurang stabil. PPL dan PTPS adalah Panitia pengawas ujung
tombak yang keberadaannya sangat dibutuhkan dalam peran pengawasan ditingkat paling
bawah.
Harus ada sosialisasi tentang kepemiluan terhadap wilayah-wilayah yang masih kurang dalam
pemahaman pemilu khususnya dalam bidang pengawasan pemilu sehingga animo masyarakat
untuk ikut berpartisipasi menjadi pengawas akan lebih baik.