Periode 2019-2020
1
DAFTAR ISI
COVER........................................................................................................................................
i
LATAR BELAKANG
....................................................................................................................................................................................
1
TUGAS DAN WEWENANG...................................................................................................
4
SPECIFIC FUNCTION............................................................................................................
4
1. LEGISLASI
................................................................................................................................................................
4
2. PENGAWASAN (CONTROLING)
................................................................................................................................................................
4
3. PENGANGGARAN (BUDGETTING)
......................................................................................................................................
5
STRUKTUR ORGANISASI
7
1. Kondisi Internal Organisasi
................................................................................................................................................................
7
2. Struktur Internal
................................................................................................................................................................
2
GRAND DESIGN PROGRAM KERJA
..................................................................................................................................................................................
10
1. Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum
..............................................................................................................................................................
10
2. Sekretaris Umum
..............................................................................................................................................................
13
3. Bendahara
..............................................................................................................................................................
14
4. Komisi I
..............................................................................................................................................................
15
5. Komisi II
..............................................................................................................................................................
16
6. Komisi III
..............................................................................................................................................................
17
7. Komisi IV
..............................................................................................................................................................
17
8. Komisi V
..............................................................................................................................................................
18................................................................................................................................
9. Badan Legislatif
..............................................................................................................................................................
19
3
10. Badan Musyawarah
..............................................................................................................................................................
21
PENUTUP
..................................................................................................................................................................................
22
“ LATAR BELAKANG”
Sebelum masa kemerdekaan Republik Indonesia hingga era pasca reformasi saat ini
mahasiswa selalu sebagai poros dalam penyelengaraan kehidupan negara, peranan para
mahasiswa Indonesia memiliki pengaruh besar untuk kemajuan bangsa dan Negara. Khusunya
untuk terselenggaranya kemerdekaan bangsa ini yang didorong oleh keinginan kuat kaum
pemuda yang masih memegang idealisme kuat, pada saat akhir orde baru pemudalah pelopor
perubahan yang akhirnya masa orde baru harus berganti menjadi reformasi. Hadirnya
mahasiswa sebagai bagian dari organisasi pemuda terbukti mampu memberikan warna sendiri
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Mahasiswa selalu menjadi bagian dari perjalanan
sejarah republik ini, baik sebagai pelopor, penggerak bahkan sebagai pengambil keputusan.
Mahasiswa mempunyai pemikiran yang kritis terhadap masalah yang ada disekitar dan
4
kepekaan sosial yang tinggi serta mampu mengangkat realita sosial yang terjadi di masyarakat,
lalu dianalisis kemudian diperjuangkan dengan cara-cara terstruktur, sistematis dan masif
yang tidak menghilangkan ciri khas dari mahasiswa selaku masyarakat akademis dan
berintelektual.
Mahasiswa kerap kali diidentikan dengan istilah yang tidak asing lagi seperti agent of
change (agen perubahan), agen of control (agen pengawasan) yang merupakan bentuk
penganugerahan kepada mahasiswa karena pada dasarnya yang menjadi inisiator terhadap
perubahan serta pengawasan setiap kebijakan pemerintah ini di panglimai oleh mahasiswa.
Sudah menjadi rahasia umum apabila mahasiswa selalu berada di garda terdepan sebagai
perpanjangan tangan untuk terus menyuarakan aspirasi Rakyat Indonesia. Mahasiswa juga
sebagai Leader Opinion juga selalu berperan penting dalam menangkap dan menanggapi isu
yang berkeliaran di lingkungan masyarakat dan berupaya memberikan informasi yang
sifatnya mencerdaskan bagi masyarakat agar masyarakat tidak terkekang didalam Logical
Fallacies (kesesatan pemikiran).
5
Sejarah ketatanegaraan Indonesia dijelaskan bahwa lembaga tinggi negara adalah
legislatif, eksekutif, dan yudikatif yang mana memiliki peranan masing masing dan saling
mengendalikan satu dengan yang lain sesuai prinsip checks and balance. Lembaga legislatif
merupakan bentuk keinginan dan cita-cita rakyat sebagai pemberi kebijakan (legal policy)
demi berlangsungnya tatanan kehidupan bermasyarakat yang adil dan sejahtera. Lembaga
legislatif merupakan cerminan paling nyata tentang kedulatan rakyat karena dalam hidup
bernegara yang paling utama ialah mengatur kehidupan bersama, dalam mengatur kehidupan
rakyat harus diberikan kepada perwakilan rakyat yaitu lembaga perwakilan rakyat atau
lembaga legislatif.
Hakikatnya lembaga legislatif sebagai instansi yang paling dekat dengan rakyat
tercermin dala menghimpun aspirasi dengan baik dan terealisasi sebagai wujud keinginan
rakyat. Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Riau merupakan lembaga legislatif
tertinggi di Universitas Riau yang mempunyai fungsi legislasi, anggaran dan pengawasan.
Kepengurusan Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Riau Periode 2019-2020 ini
merupakan bentuk perjuangan aspirasi mahasiswa yang aktif sebagai pemberi solusi dan
seniantiasa berinovasi dalam menjawab permasalahan yang selalu menggenerasi dengan
tujuan utama memajukkan Universitas Riau sebagai kampus yang berdiri dibumi melayu
dengan slogan Jantung Hati Masyarakat Riau.
6
dan capaian pasca berafiliasinya Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Riau ke dalam
satu wadah legisllatif ini terlebih-lebih mengharumkan almamater kebanggaan.
Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Riau diharapkan dapat menjadi wadah bagi
mahasiswa Universitas Riau untuk meningkatkan pengetahuan, memahami sistem dan
merubah perilaku untuk taat peraturan, karena meski dengan usaha keras melakukan
perubahan yang dirasa perlu dilakukan untuk kemajuan bangsa jika tidak mematuhi peraturan
yang ada dan tidak memahami sistem yang berlaku, usaha tersebut akan sulit untuk tercapai.
Melalui organisasi ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangsih nyata untuk kehidupan
mahasiswa di kampus dan dapat menjadi penyalur aspirasi kepada pihak lembaga dalam
mewujudkan kehidupan kampus yang sejahtera.
7
12) Mengawasi kelembagaan di Lingkungan Universitas Riau.
13) Memutuskan dan menyelesaikan permasalahan kelembagaan di lingkungan
universitas Riau
14) Lembaga yang berwenang melakukan yudisial review terhadap Undang-Undang dan
15) Peraturan Mahasiswa yang ada di Universitas Riau.
16) Menguji, menilai dan memutuskan Undang-undang atau peraturan apabila
bertentangan dengan UUD Kelembagaan Mahasiswa Unversitas Riau.
17) Memutuskan dan menyelesaikan permasalahan Pemira di lingkungan Universitas
Riau.
“ SPECIFIC FUNCTION ”
1. LEGISLASI
Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Riau sebagai lembaga legislatif
tertinggi di Universitas Riau memiliki fungsi legislasi (Undang-Undang), fungsi legislasi
ini ialah sebuah bentuk melahirkan sebuah norma hukum agar segala aktifitas, kegiatan
dan kebijakan yang dilaksanakan dilaksanakan Kelembagaan Mahasiswa dan/atau pada
tataran kampus itu sendiri tidak bertentangan dengan norma-norma yang dianut kampus
dalam hal ini Universitas Riau.
Fungsi legislasi ini bertujuan untuk menampung aspirasi mahasiswa yang
dikodifikasi dalam bentuk rancangan peraturan agar dalam pelaksanaan tugas dan
kewenangannya baik Kelembagaan yang ada di Tingkat Universitas dan/atau
kelembagaan di tingkat fakultas dapat di akomodir serta tidak keluar dari fungsi
kelembagaan tersebut dan juga memberikan batasan terkait aktifitas yang dilaksanakan.
Mewujudkan fungsi mahasiswa sebagai agent of change untuk menjawab permasalahan
dan pemberi usulan kebijakan kepada pemerintah yang notabene sebagai pelayan dan
penyalur aspirasi rakyat.
8
- Fungsi legislasi dilaksanakan sebagai perwujudan Dewan Perwakilan
Mahasiswa Universitas Riau selaku pemegang kekuasaan membentuk
Undang-Undang.
2. PENGAWASAN (Controlling)
Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Riau sebagai lembaga legislatif
tertinggi di Universitas Riau memiliki fungsi Pengawasan (Controling), fungsi
pengawasan ini ialah sebuah bentuk pengawalan setiap kegiatan, aktifitas, dan
penggunaan anggaran yang telah ditetapkan berdasarkan Rencana Kerja masing-masing
Kelembagaan. Tujuan dari adanya fungsi pengawasan ialah agar terwujudnya tertib
kelembagaan kampus dan tidak terjadi abuse of power (penyalahgunaan wewenang) yang
berimplikasi pada munculnya polemik-polemik secara internal kelembagaan dan/atau
melibatkan kampus.
- Pengawasan atas rancangan dan pelaksanaan Undang-Undang, AB-BEM
dan Anggaran belanja UKM;
- Pengawasan atas pelaksanaan Progrma Kerja BEM dan UKM.
- Pengawasan terhadap dana kemahasiswaan.
3. ANGGARAN (Budgeting)
Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Riau sebagai lembaga legislatif
tertinggi di Universitas Riau memiliki fungsi Anggaran (Budgeting), fungsi anggaran ini
ialah sebuah bentuk pengalokasian Jumlah Anggaran yang telah ditetapkan oleh pihak
Universitas dalam hal ini Rektorat untuk masing-masing Kelembagaan Mahasiswa agar
dapat menggunakan Anggaran yang telah di tetapkan tepat sasaran dan proporsional serta
penggunaannya dilaporkan secara Akuntabel dan Transparan melalui Standar
Operasional Prosedur dan/atau Peraturan tentang Administrasi Kelembagaan.
9
- Membahas dan memberikan persetujuan atau tidak memberikan persetujuan
terhadap rancangan AB-BEM yang diajukan oleh Presiden Mahasiswa dan
rancangan penggunaan dana kemahasiswaan oleh UKM.
- Mengawal Anggaran dana kemahasiswaan.
“ ORGANIZATIONAL STRUCTURE ”
1. Kondisi Internal
Berdasarkan Undang-Undang Mahasiswa Universitas Riau Nomor 4 Tahun
2018 tentang Pemilihan Raya Mahasiswa Universitas Riau, pemilihan anggota Dewan
Perwakilan Mahasiswa Universitas Riau (DPM UNRI) dilakukan pada proses
Pemilihan Raya. Melalui Pemilihan Raya tersebut didapatlah 29 anggota Dewan
Perwakilan Mahasiswa Universitas Riau dari 10 fakultas.
No. Fakultas Jumlah Kursi Jumlah Kursi
Dapil Kosong
1. FKIP ( Fakultas Keguruan dan Ilmu 7 5 -2
Pendidikan
2. FISIP ( Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu 5 5 0
10
Politik
3. FEB (Fakutas Ekonomi dan Bisnis) 5 4 -1
4. FT (Fakultas Teknik) 5 3 -2
5. FAPERTA (Fakultas Pertanian) 3 3 0
6. FMIPA (Fakultas Matematika dan 3 2 -1
Ilmu Pengetahuan
7. FAPERIKA (Fakultas Perikanan) 3 3 0
8. FH (Fakultas Hukum) 2 2 0
9. FKP (Fakultas Keperawatan) 1 1 0
10. FK (Fakultas Kedokteran) 1 0 -1
JUMLAH 35 28 -4
2. Struktur Internal
Sidang Umum menentukan struktur keanggotaan DPM UNRI periode 2018/2019 pada
tanggal 27 Apri; 2019 di Aula Rektorat lantai 4. Melalui sidang umum tersebut terpilih tim
formatur yakni Ketua Umum, Wakil Ketua Umum I, Wakil Ketua Umum II, Sekretaris
Umum dan Bendahara. Selanjutnya tim formatur yang menyusun struktur keanggotaan DPM
UNRI untuk Komisi I Bidang Hukum dan Legislasi, Komisi II Bidang Hubungan Internal,
Komisi III Bidang Hubungan Eksternal, Komisi IV Bidang Aspirasi dan Kebijakan Publik,
Komisi V Bidang Auditing dan Budgeting, Badan Legislasi dan Badan Musyawarah.
N
JABATAN NAMA KETERANGAN
O
1 Ketua Umum Arif Nanda Kusuma Mahasiswa
2 Wakil Ketua I David Damello Mahasiswa
3 Wakil Ketua II Metrina Veni Mahasiswa
11
4 Sekretaris Umum Yuni Ariska Mahasiswa
5 Bendahara Puja Hernashfa Mahasiswa
6 Komisi I Hukum dan Legislasi
Ketua Nadia Dwi Anjulina Mahasiswa
Sekretaris Rizza Dwi Ramadhani Mahasiswa
Anggota Ita Gusvita Dewi Mahasiswa
Mahasiswa
7 Komisi II Bidang Hubungan Internal
Ketua Budi Sudarman Mahasiswa
Sekretaris Sylvia Septiani Mahasiswa
Anggota Zakly Hanafi Ahmad Mahasiswa
Jefri Roni Mahasiswa
8 Komisi III Komisi III Bidang Hubungan Eksternal
Ketua Muhammad Rafif Qudhronada Mahasiswa
Sekretaris Muhaniroh Mahasiswa
Anggota Nursyamsi Setia Ningsih Mahasiswa
Mahasiswa
12
Sekretaris Eko Bastian Mahasiswa
12 Badan Legislasi
Ketua Ayu Rahmulya Mahasiswa
Sekretaris Nunung Fitriani Mahasiswa
13
“ GRAND DESIGN PROGRAM KERJA ”
Grand Design Program Kerja bertujuan sebagai kerangka acuan untuk menjalankan
fungsi organisasi yang telah dibentuk dengan segala bentuk struktur yang telah ditetapkan.
Dengan adanya Grand Design ini diharapkan dalam pelaksanaan kinerja kelembagaan
kedepannya memang mengutamakan perencanaan atau planning yang matang sebagai salah
satu bentuk dalam memupuk kedewasaan dalam menjalankan fungsi organisasi kelembagaan.
Meskipun Grand Design ini bersifat opsional tapi diharapkan agar juga dapat menjadi sebuah
bahan pertimbangan sebgai krangka acuan bagi serangkaian struktur yang ada karena
pembentukan Grand Design ini tidak serta-merta dibuat tanpa ada bahan pertimbangan
dan/atau kerangka acuan sebelumnya. Harapan terbesar yang ingin di capai dengan adanya
Grand Design ini ialah kesepahaman pengurus terhadap seluruh rangkain stuktur berkenaan
dengan tugas pokok, dan fungsinya yang ada di kelembagaan di DPM Universitas Riau.
Pelaksanaan tugas, tujuan, wewenang, hak dan kewajiban organisasi yang dijalankan
oleh DPM UNRI adalah didasarkan pada Undang-undang Dasar Kelembagaan Mahasiswa
(UUDKM) Universitas Riau, Undang-undang Nomor 2 tahun 2016 tentang DPM dan DPMF
serta Tata Tertib Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Riau, maka kami merumuskan
serangkaian program kerja untuk satu periode. Realisasi program kerja DPM UNRI periode
2018-2019 adalah sebagai berikut :
14
c. Melakukan koordinasi dalam upaya menyinergikan pelaksanaan agenda dan
materi kegiatan dari alat kelengkapan DPM;
d. Menjadi juru bicara DPM;
e. Melaksanakan dan memasyarakatkan keputusan DPM;
f. Mewakili DPM dalam berhubungan dengan lembaga Mahasiswa lainnya;
g. Mengadakan konsultasi dengan Presiden Mahasiswa dan pimpinan lembaga
Mahasiswa lainnya sesuai dengan keputusan DPM;
h. Melaksanakan keputusan DPM berkenaan dengan penetapan sanksi atau
rehabilitasi anggota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
i. Menyusun rencana anggaran DPM bersama Komisi-komisi yang pengesahannya
dilakukan dalam rapat paripurna; dan
j. Menyampaikan laporan kinerja dalam rapat paripurna DPM yang khusus
diadakan untuk itu.
Menjadi pimpinan kelembagaan di DPM UNRI bukanlah sebuah hal yang
mudah, sehingga perlu kerjasama antara organ struktural yang ada demi mewujudkan
visi misi yang ingin dicapai. Kedepannya dalam melaksanakan fungsi koordinasi dan
komunikasi Ketua Umum menerapkan sistem koordinasi dan komunikasi vertikal
dalam artian demi kelancaran berjalannya fungsi organisasi yang berkaitan koordinasi
dan komunikasi dengan beberapa elemen penting seperti Pihak Pimpinan Universitas
Riau serta Instansi yang ada di Provinsi Riau. Untuk hal-hal yang bersifat koordinasi
dan komunikasi horizontal yang melibatkan kelembagaan internal Universitas Riau
dan/atau UKM maka ini akan dilimpahkan kemasing-masing Komisi yang telah
dibentuk. Namun, koordinasi dan komunikasi dengan sistem vertikal ini tidaklah
bersifat statis karena apabila kedepannya ada permasalahan internal Universitas Riau
dan/atau kelembagaan Universitas Riau Ketua Umum tetap melaksanakan fungsinya
sebagai Pimpinan Kelembagaan dan Komisi-Komisi tetap berkoordinasi dengan
Ketua Umum.
15
2. Wakil Ketua Umum DPM UNRI
16
Wakil Ketua Umum II DPM UNRI
Mempunyai tugas untuk berkoordinasi dan komunikasi serta
mengawasi kinerja dari komisi III Bidang Eksternal dan IV Aspirasi dan
Kebijakan Publik. Bentuk koordinasi dan komunikasi yang dilakukan adalah
sarana penyelesaian suatu permasalahan komisi dan mencari titik terang
penyelesainnya. Bentuk pengawasan yang dilakukan yaitu berupa menilai
dari program kerja apa saja yang sudah dilakukan, sedangkan untuk program
kerja yang belum terlaksana hanya dalam bentuk penjelasan kenapa program
kerja tersebut belum terlaksana.
3. Sekretaris Umum
Berbeda dengan sebagian besar kelembagaan yang ada di Universitas Riau, Sekretaris
Umum DPM UNRI dalam melaksanakan tugasnya tidak dibantu oleh Staff Ahli melainkan
langsung berkoordinasi dengan Sekretaris Komisi dan Sekretaris Badan. Berdasarkan pada
Tata Tertib DPM UNRI periode 2019-2020 pada pasal 11, Sekretaris Umum adalah
penanggungjawab administrasi dan kesekretariatan DPM UNRI, Sekretaris Umum
menyebarkan informasi-informasi kepada pengurus DPM UNRI. Adapun tugas dari
Sekretaris umum adalah :
a. Mengkoordinir dan mengagendakan kegiatan harian DPM UNRI yang
dilaksanakan oleh Ketua Umum DPM UNRI;
b. Apabila sekretaris berhalangan, maka kewajiban dilakukan oleh pihak yang
dikuasakan kepadanya;
c. Mengelola data yang dibutuhkan;
d. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan seluruh anggota DPM UNRI;
e. Memimpin, mengarahkan, dan mengoordinasikan semua fungsi administratif
dan kesekretariatan; dan
f. Menjalin koordinasi secara intensif bersama badan musyawarah DPM UNRI;
g. Mempertanggungjawabkan semua permasalahan administrasi dan
kesekretariatan kepada Ketua Umum DPM UNRI.
Sekretaris Umum mencatat hasil-hasil persidangan dan rapat-rapat DPM UNRI
dan Sekretaris Umum melaporkan segala sesuatu yang berkaitan dengan tugas dan
fungsinya kepada ketua Umum. Agar kegiatan kesekretariatan berjalan dengan rapi
sesuai dengan prosedur yang ada, di awal kepengurusan Sekretaris Umum melaksanakan
rapat koordinasi dengan Sekretaris setiap komisi dan badan guna menyamakan
pemahaman dan presepsi mengenai sistem administrasi. Sekretaris Umum dan Sekretaris
Komisi serta Sekretaris Badan tetap melakukan komunikasi yang intensif mengenai
17
administrasi dan kesekretariatan baik melalui sosial media maupun diskusi secara
langsung. Sekretaris umum berkkordinasi intensif dengan badan muswayarah untuk
menyusun jadwal ketua umum dan agenda DPM UNRI. Beberapa kendala dalam hal
administrasi jika tidak dapat diselesaikan sendiri, Sekretaris Umum akan berkoordinasi
dengan Komisi I dan V dan melaporkannya kepada Ketua Umum.
4. Bendahara
Bendahara adalah pelaksana dan penanggungjawab manajemen keuangan di
DPM UNRI, Melalui sidang umum DPM UNRI tahun 2019 dipilih Puja Hernasfa
Matondang sebagai Bendahara DPM UNRI periode 2019/2020. Bendahara
bertanggungjawab terhadap pemasukan dan pengeluaran keuangan organisasi.
Penerimaan dana diantaranya yang berasal dari kas pengurus, dana proposal, dana dari
universitas, dan lain-lain. Sedangkan untuk pengeluaran dana selama kepengurusan
terdiri dari belanja Ketua Umum, belanja Wakil Ketua Umum, belanja Sekretaris
Umum, belanja setiap komisi dan badan, serta belanja kepanitiaan atau pengurus.
Bendahara Umum DPM UNRI bertugas:
1. Menginventarisir dan mengelola keuangan DPM UNRI; dan
2. Meminta laporan pertanggungjawaban penggunaan keuangan DPM UNRI;
3. Menjalin koordinasi secara intensif bersama Komisi V DPM UR;
4. Mempertanggungjawabkan semua permasalahan keuangan kepada Ketua
DPM UNRI.
A. Rencana Program Kerja Bendahara
Berdasarkan tugas bendahara di atas, disusun program kerja sebagai berikut:
18
a. Pembuatan Baju atau Jaket Pengurus
b. PIN DPM UNRI
c. Laporan Keuangan
d. Pengelolaan Uang Kas
Komisi I DPM UNRI sebagai komisi yang ditugaskan untuk melakukan fungsi
legislasi, berusaha melakukan tugas tersebut dengan segala potensi yang kami miliki.
Komisi I juga membina hubungan baik dengan DPM Fakultas, baik di lingkungan
Universitas Riau maupun DPM di universitas lain. Hal ini dilihat dari kunjungan-
kunjungan kelembagaan yang dilakukan bersama seluruh anggota DPM UNRI baik ke
sesama lembaga kemahasiswaan legislatif maupun ke instansi lainnya. Selain itu, Komisi
I juga hadir menerima kunjungan kerja kelembagaan dari lembaga legislatif mahasiswa
lainnya.
Sebagai bagian dari lembaga legislatif mahasiswa tingkat Universitas Riau,
Komisi I memiliki tugas dan fungsi legislasi. Dengan demikian, program kerja Komisi I
meliputi kegiatan Legal Drafting guna memperbaiki sistem dan tata aturan agar sesuai
dengan kaidah hukum yang baik. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Komisi I yang
tercantum dalam Tata Tertib Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Riau tahun
2019, Komisi I dan Badan Legislasi memiliki kewenangan sebagai berikut:
19
8. Rapat Koordinasi dan Pengawasan Khusus UKM Bahana, UKM URC.
21
9. Komisi V Bidang Auditing dan Budgeting
Komisi V merupakan komisi yang bergerak dibidang budgeting dan
pengawasan. Berdasarkan Undang-Undang Mahasiswa Universitas Riau Nomor 2 tahun
2016 tentang DPM dan DPM F pada Pasal 4 menyebutkan bahwa DPM mempunyai
fungsi legislasi, anggaran dan pengawasan. Lebih lanjut dijelaskan dalam Pasal 5 bahwa
fungsi anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf b dilaksanakan
untuk:
a. Membahas dan memberikan persetujuan atau tidak memberikan persetujuan
terhadap rancangan AB-BEM yang diajukan oleh Presiden Mahasiswa dan
rancangan penggunaan dana kemahasiswaan oleh UKM;
b. Mengawal anggaran dana kemahasiswaan.
Implikasi dari fungsi tersebut DPM UNRI memiliki tugas dan wewenang
sebagaimana dimuat dalam Pasal 6 yaitu:
1) Menerima, membahas, dan menetapkan rancangan program kerja, dan
rancangan AB-BEM serta anggaran belanja dan rancangan program kerja
UKM;
2) Mengawasi pelaksanaan hasil-hasil sidang DPM;
3) Mengawasi pelaksanaan program kerja dan kebijakan Badan Eksekutif
Mahasiswa Universitas Riau;
4) Menjalankan koordinasi ditingkat Fakultas dan UKM-UKM ditingkat
Universitas;
5) Mengawasi kelembagaan di Lingkungan Universitas Riau.
22
A. Rancangan Program Kerja Komisi V Auditing dan Budgeting
1) Evaluasi keuangan UKM
Evaluasi keuangan UKM dilaksanakan pada forum bendahara
kelembagaan dan bekerjasama dengan menteri keuangan BEM Universitas Riau.
Komisi V DPM UNRI memberitahukan kepada setiap UKM untuk melaksanakan
program kerja yang telah dirancang setiap bulannya.
2) MUSRENBANG
MUSRENBANG merupakan singkatan dari Musyawarah
Perencanaan dan Pembangunan. MUSRENBANG diadakan oleh bidang
Kemahasiswaan Rektorat dalam rangka merencanakan anggaran kelembagaan
mahasiswa untuk satu tahun kedepan.
23
b. mengkoordinasi penyusunan program legislasi kelembagaan antara DPM dan
BEM;
c. menyiapkan rancangan undang-undang usulan DPM berdasarkan program prioritas
yang telah ditetapkan;
d. melakukan pengharmonisasian, pembulatan, danpemantapan konsepsi rancangan
undang-undangyang diajukan anggota, komisi, gabungan komisi, sebelum
rancangan undang-undang tersebut disampaikan kepada pimpinan DPM;
e. memberikan pertimbangan terhadap rancanganundang-undang yang diajukan oleh
anggota, komisi,gabungan komisi, di luar prioritas rancangan undang-undang tahun
berjalan atau diluar rancangan undang-undang yang terdaftar dalam program
legislasi kelembagaan;
f. melakukan pembahasan, pengubahan, dan/atau penyempurnaan rancangan undang-
undang;
g. mengikuti perkembangan dan melakukan evaluasi terhadap pembahasan materi
muatan rancanganundang-undang melalui koordinasi dengan komisi;dan
h. membuat laporan kinerja dan inventarisasi masalah dibidang perundang-undangan
pada akhir masa keanggotaan DPM untuk dapat digunakan oleh Komisi Legislasi
pada masa keanggotaan berikutnya.
24
11. Badan Musyawarah
Badan Musyawarah merupakan alat kelengkapan DPM Universitas Riau yang
bersifat tetap yang dibentuk oleh DPM Universitas Riau periode 2017-2018. Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2016 tentang DPM dan DPMF Pasal 21 Ayat 1. Badan
Musyawarah mempunyai tugas yaitu:
a. menetapkan agenda DPM untuk 1 (satu) tahun sidang, 1 (satu) masa persidangan,
atau sebagian dari suatu masa sidang, perkiraan waktu penyelesaian suatu masalah,
dan jangka waktu penyelesaian rancangan undang-undang, dengan tidak mengurangi
kewenangan rapat paripurna untuk mengubahnya;
b. memberikan pendapat kepada pimpinan DPM dalam menentukan garis kebijakan
yang menyangkut pelaksanaan wewenang dan tugas DPM;
c. meminta dan/atau memberikan kesempatan kepada alat kelengkapan DPM yang lain
untuk memberikan keterangan/penjelasan mengenai pelaksanaan tugas masing-
masing;
d. mengatur lebih lanjut penanganan suatu masalah dalam hal undang-undang
mengharuskan Badan Eksekutif Mahasiswa atau pihak lainnya melakukan konsultasi
dan koordinasi dengan DPM;
25
PENUTUP
26
27