KATA PENGANTAR..............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
B. Identifikasi Masalah........................................................................................................................3
C. Tujuan dan Kegunaan Kegiatan Penyusunan Naskah Akademik........................................4
D. Metode...............................................................................................................................................4
BAB II KAJIAN TEORETIS DAN PRAKTIK EMPIRIS..........................................................5
A. Kajian Teoretis....................................................................................................................................5
B. Kajian tentang Asas dan Prinsip terkait Dengan Penyusunan Norma...................................9
C. Kajian Praktik Penyelenggaraan, Kondisi Yang ada, serta Permasalahan Pendidikan Yang
Dihadapi Masyarakat............................................................................................................................10
D. Kajian Terhadap Implikasi Penerapan Sistem Baru Yang Akan Diatur Dalam Undang-
Undang atau Peraturan Daerah Terhadap Aspek Kehidupan Masyarakat dan Dampaknya
Terhadap Aspek Beban Keuangan Negara......................................................................................11
BAB III EVALUASI DAM ANALISIS PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
TERKAIT...................................................................................................................................................12
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional(Lembaran
Negara RI Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2301)...................13
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara RI
Tahun 2005 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5238).......................................13
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembara Negara RI
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara RI Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5679)...................14
4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan (Lembaran Negara RI Tahun 201o Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembara
Negara Nomor 5157)............................................................................................................................15
5. Peraturan Menteri Pendididikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan
Lokal Kurikulum 2013 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1172)......15
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 75 Tahun 2016 tentang Komite
Sekolah, (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2117).................................16
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 10 Tahun 2017 tentang
Perlindungan Bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan, (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 356)......................................................................................................................16
8. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia
Nomor 17 Tahun 2021 Tentang Asesmen Nasional, (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 366)...................................................................................................................................17
BAB IV LANDASAN FILOSOFIS, YURIDIS DAN SOSIOLOGIS.....................................18
A. Landasan Filosofis..........................................................................................................................18
B. Landasan Yuridis..............................................................................................................................18
C. Landasan Sosiologis........................................................................................................................20
BAB V JANGKAUAN, ARAH PENGATURAN, DAN RUANG LINGKUP MATERI.22
MUATAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU...................22
TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN................22
A. Jangkauan Dan Arah Pengaturan.................................................................................................22
B. Ruang Lingkup Pengaturan............................................................................................................23
BAB VI PENUTUP.................................................................................................................................33
A. Kesimpulan.....................................................................................................................................33
B. Saran.................................................................................................................................................33
REFERENSI..............................................................................................................................................34
BAB V
JANGKAUAN, ARAH PENGATURAN, DAN RUANG LINGKUP MATERI
MUATAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU
TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
2. Pengelolaan Pendidikan
Pengelolaan pendidikan merupakan pengaturan kewenangan dalam penyelenggaraan sistem
pendidikan nasional oleh Pemerintah Kota, penyelenggara pendidikan yang didirikan
masyarakat, dan satuan pendidikan agar proses pendidikan dapat berlangsung sesuai dengan
tujuan pendidikan nasional.
a. Pengelolaan Pendidikan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Maluku.
1) Gubernur Maluku bertanggung jawab melaksanakan pengelolaan pendidikan di
daerahnya dan merumuskan serta menetapkan kebijakan daerah bidang pendidikan sesuai
kewenangannya.
2) Kebijakan daerah di bidang pendidikan sebagaimana dimaksud pada angka 1 antara lain
berupa Peraturan Daerah Provinsi Maluku di bidang pendidikan dan Peraturan Gubernur
maluku di bidang pendidikan.
3) Kebijakan di bidang pendidikan tersebut harus merupakan penjabaran dari kebijakan
pendidikan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Provinsi Maluku, serta sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
4) Pengelolaan pendidikan di Provinsi Maluku ditujukan untuk menjamin:
akses masyarakat atas pelayanan pendidikan yang mencukupi, merata, dan terjangkau;
mutu dan daya saing pendidikan serta relevansinya dengan kebutuhan dan/atau kondisi
masyarakat; dan
efektivitas, efisiensi, dan akuntabilitas pengelolaan pendidikan.
5) Kebijakan daerah bidang pendidikan sebagaimana dimaksud pada angka 4 merupakan
pedoman bagi:
a) semua jajaran pemerintah Provinsi Maluku ;
b) penyelenggara pendidikan yang didirikanmasyarakat
di Provinsi Maluku ;
c) satuan atau program pendidikan di Provinsi Maluku ;
d) dewan pendidikan Provinsi Maluku ;
e) komite sekolah atau nama lain yang sejenis di Provinsi Maluku ;
f) peserta didik di Provinsi Maluku ;
g) orang tua/wali peserta didik Provinsi Maluku ;
h) pendidik dan tenaga kependidikan di Provinsi Maluku ;
i) masyarakat di Provinsi Maluku ; dan
j) pihak lain yang terkait dengan pendidikan di Provinsi Maluku ;
6) Pemerintah Daerah Provinsi Maluku mengalokasikan anggaran pendidikan agar
pengelolaan pendidikan di d Provinsi Maluku apat dilaksanakan secara efektif, efisien, dan
akuntabel.
7) Pemerintah Daerah Kota Depok dalam rangka pengelolaan pendidikan bertugas:
a) mengarahkan;
b) membimbing;
c) menyupervisi;
d) mengawasi;
e) mengoordinasi;
f) memantau;
g) mengevaluasi; dan
h) mengendalikan
penyelenggara, satuan, jalur, jenjang, dan jenis pendidikan di Provinsi Maluku yang
bersangkutan sesuai kebijakan daerah bidang pendidikan.
8) Gubernur Maluku melaksanakan dan mengoordinasikan pelaksanaan standar pelayanan
minimal bidang pendidikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
9) Pemerintah Daerah Provinsi Maluku melakukan dan/atau memfasilitasi penjaminan mutu
pendidikan di daerahnya dengan berpedoman pada kebijakan nasional pendidikan, kebijakan
provinsi bidang pendidikan, dan Standar Nasional Pendidikan.
3.Penyelenggaraan Pendidikan.
Penyelenggaraan pendidikan merupakan kegiatan pelaksanaan komponen sistem
pendidikan pada satuan atau program pendidikan pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan agar
proses pendidikan dapat berlangsung sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
a. Penyelenggaraan Pendidikan Pada PAUD
Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar dan dapat
diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, dan/atau informal.
1) PAUD Pendidikan Formal.
a) Pendidikan anak usia dini berfungsi membina, menumbuhkan, dan mengembangkan
seluruh potensi anak usia dini secara optimal sehingga terbentuk perilaku dan kemampuan
dasar sesuai dengan tahap perkembangannya agar memiliki kesiapan untuk memasuki
pendidikan selanjutnya.
b) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak
(TK) atau bentuk lain yang sederajat.
c) TK atau bentuk lain yang sederajat sebagaimana dimaksud pada angka 2 memiliki
program pembelajaran 1 (satu) tahun atau 2 (dua) tahun.
d) TK atau bentuk lain yang sederajat sebagaimana dimaksud pada angka 2 dapat
diselenggarakan menyatu dengan SD atau bentuk lain yang sederajat.
e) Penerimaan peserta didik pada satuan pendidikan anak usia dini:
(1) dilakukan secara objektif, transparan, dan akuntabel.
(2) dilakukan tanpa diskriminasi kecuali bagi satuan pendidikan yang secara khusus
dirancang untuk melayani peserta didik dari kelompok gender atau agama tertentu.
(3) dapat menerima peserta didik pindahan dari satuan pendidikan anak usia dini lain.
f) Keputusan penerimaan calon peserta didik menjadi peserta didik dilakukan secara mandiri
oleh rapat dewan guru yang dipimpin oleh kepala satuanpendidikan.
g) Peserta didik TK atau bentuk lain yang sederajat berusia 4 (empat) tahun sampai dengan 6
(enam) tahun.
2) PAUD Pendidikan NonFormal
a) Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan nonformal merupakan program yang
diselenggarakan secara fleksibel berdasarkan tahap pertumbuhan dan anak.
b) (4) Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal berbentuk Kelompok
Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat.
c) Program pendidikan anak usia dini jalur pendidikan nonformal memprioritaskan
pelayanan pendidikan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 4 (empat) tahun.
d) Pengelompokan peserta didik untuk program pendidikan pada pendidikan anak usia dini
jalur pendidikan nonformal disesuaikan dengan kebutuhan, usia, dan perkembangan anak.
e) Penyelenggaraan program pendidikan anak usia dini jalur pendidikan nonformal dapat
diintegrasikan dengan program lain yang sudah berkembang di masyarakat sebagai upaya
untuk memperluas pelayanan pendidikan anak usia dini kepada seluruh lapisan masyarakat.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Naskah Akademik ini disusun dengan maksud sebagai dasar dalam penyusunan Rancangan Peraturan
Daerah Provinsi Maluku Penyelenggaraan Pendidikan, yang merupakan hasil pengumpulan data-data
sekunder berupa buku teori yang berkaitan dengan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan
pendidikan nonformal, manajemen, maupun pendidikan pada umumnya serta peraturan perundang-
undangan yang berkaitan dengan pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan.
Peraturan Daerah Provinsi Maluku tersebut memuat jaminan tentang ketersediaan sarana dan
prasarana pendidikan di Sekolah, namun pada reaitanya hal tersebut belum terlealisaskan secara efektif.
Diharapkan dengan pengaturan dalam satu Peraturan Daerah ini dapat memberikan kepastian hukum,
keadilan, kemanfaatan dan kemudahan dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan serta
mengurangi kebuntuan permasalahan masyarakat Maluku di bidang pendidikan dan juga memudahkan
pengawasan oleh pemerintah dan/atau pemerintah daerah serta masyarakat
B. Saran