Anda di halaman 1dari 443

KATA PENGANTARk

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT, atas berkat dan rahmat-
Nya Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan dapat menyelesaikan
penyusunan laporan dokumen kinerja tahun 2021. Peraturan Presiden Nomor
29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah telah
mengamanatkan kepada instansi pemerintah untuk menyusun laporan
akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan
tugas dan fungsinya.

Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap


pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan
serta cita-cita bangsa bernegara. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan
penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate
sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang telah
dilaksanakan selama ini dapat berdaya guna, berhasil guna, bersih dan dapat
dipertanggungjawabkan.

Untuk mengukur tingkat keberhasilan kinerja dan tingkat capaian sasaran,


Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan telah melakukan
evaluasi kinerja dengan membandingkan antara rencana kinerja yang ditetapkan
di awal tahun 2021 dengan realisasi kinerja yang dihasilkan hingga akhir tahun
2021 (Januari - Desember 2021).

Selain sebagai upaya pengukuran kinerja kegiatan atas Rencana Sasaran


RPJMD yang dituangkan ke dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP). Laporan ini juga sebagai bahan pertanggungjawaban atas
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Kalimantan Selatan yang digambarkan mulai dari visi, misi, tujuan, kebijakan,
program, kegiatan dan sasaran yang menyangkut realisasi pelaksanaan atas

I
KATA PENGANTARk

Renstra Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan Tahun


2016-2021.

Diharapkan laporan ini dapat memberikan gambaran obyektif tentang apa


yang telah dilaksanakan dan dicapai oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Kalimantan Selatan selama kurun waktu dari bulan Januari hingga bulan
Desember Tahun 2021 dan menjadi dasar yang berkesinambungan untuk
melanjutkan pembangunan pendidikan yang akan datang demi masa depan anak
didik, pendidik yang berkehidupan, bermasyarakat, beragama, berbangsa, dan
bernegara.

Hanya dengan kekuatan dari Allah segala yang kita lakukan dapat terwujud.
Semoga amanah pendidikan yang kita emban selama ini mendapat ridho dari
Allah SWT Amin ya Robbal ’Alamin.

Banjarbaru, Januari 2021


Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Kalimantan Selatan,

Drs. H. Muhammad Yusuf Effendi, M.AP


Pembina Utama Madya
NIP 19631229 198503 1 010

II
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i


DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1


A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Dasar Hukum Pembentukan dan Tugas Pokok ................................. 2
C. Struktur Organisasi............................................................................. 3
D. Isu Strategis SKPD............................................................................. 11
E. Sistematika Pelaporan ....................................................................... 12

BAB II PERENCANAAN KINERJA ................................................................... 14


A. Rencana Strategis .............................................................................. 14
B. Tujuan dan Sasaran .......................................................................... 21
C. Strategi dan Kebijakan ....................................................................... 24
D. Rencana Program .............................................................................. 27
E. Kegiatan dan Sub Kegiatan................................................................ 32
F. Indikator Kinerja Utama ...................................................................... 37
G. Perjanjian Kinerja Tahun 2021 .................................................................. 43

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA .................................................................. 74


A. Akuntabilitas Kinerja Organisasi ......................................................... 74
B. Realisasi Anggaran ............................................................................ 397

BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 409


A. Kesimpulan ........................................................................................ 409

iii
BAB I
PENDAHULUAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam Undang - Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, dinyatakan bahwa setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan. Oleh
karena itu, Negara berkewajiban mewujudkan layanan pendidikan bermutu kepada
seluruh warga negara tanpa memandang status sosial, ras, etnis, agama, dan gender.

Dalam kerangka otonomi daerah, pemenuhan amanah konstitusi dimaksud


membutuhkan keterpaduan dan keselarasan kebijakan, program maupun kegiatan
pembangunan pendidikan antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Kabupaten/Kota.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah


(SKPD) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengemban amanah mewujudkan layanan
pendidikan bermutu bagi masyarakat Kalimantan Selatan. Dalam Kerangka itu,
pembangunan pendidikan Kalimantan Selatan dilaksanakan secara terprogram,
berkelanjutan dan terintegrasi dengan pembangunan pendidikan pada skala nasional
dan daerah.
Penyusunan Laporan Kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Kalimantan Selatan Tahun 2021 dilaksanakan berdasarkan (1) Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah; (2) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; dan (3) Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 12
Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan
Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Hal ini merupakan
bagian dari implementasi SistemAkuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah guna
mendorong terwujudnya sebuahkepemerintahan yang baik (good governance).

1
BAB I
PENDAHULUAN

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan mempunyai


tugas melaksanakan perumusan kebijakan Sekretariat, Bidang Pembinaan SMA,
Bidang Pembinaan SMK, Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus, Bidang Pembinaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dan Bidang Pembinaan Kebudayaan untuk
membantu Gubernur dalam penyelenggaraan pemerintah daerah. Dalam
melaksanakan tugas tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan
Selatan menyelenggarakan Fungsi :
1. Penyusunan Standar Operasional Pelayanan (SOP) Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan
2. Perencanaan, pengendalian, koordinasi, sinkronisasi, sosialisasi dan publikasi
pelaksanaan kebijakan Sekretariat
3. Perencanaan, pengendalian, koordinasi, sinkronisasi, sosialisasi dan publikasi
pelaksanaan kebijakan Bidang Pembinaan SMA
4. Perencanaan, pengendalian, koordinasi, sinkronisasi, sosialisasi dan publikasi
pelaksanaan kebijakan Bidang Pembinaan SMK
5. Perencanaan, pengendalian, koordinasi, sinkronisasi, sosialisasi dan publikasi
pelaksanaan kebijakan Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus
6. Perencanaan, pengendalian, koordinasi, sinkronisasi, sosialisasi dan publikasi
pelaksanaan kebijakan Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan
7. Perencanaan, pengendalian, koordinasi, sinkronisasi, sosialisasi dan publikasi
pelaksanaan kebijakan Bidang Pembinaan Kebudayaan
8. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan
9. Pelaporan pelaksanaan kegiatan Pendidikan dan Kebudayaan
10. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur.

B. Dasar Hukum Pembentukan dan Tugas Pokok


a. Tugas Pokok
Mengacu kepada (1) Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 11
Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan; (2) Peraturan Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan Nomor
095 Tahun 2019 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan

2
BAB I
PENDAHULUAN

Tatakerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan; dan (3) Peraturan


Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 058 Tahun 2020 Tentang Tugas
Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Kalimantan Selatan. Diuraikan didalamnya ketetapan Tugas Pokok, Fungsi dan
Tata Kerja SKPD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan,
yang mana tugas pokoknya adalah ”Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah dan tugas pembantuan di bidang pendidikan menengah,
khusus dan kebudayaan”.

b. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas pokok dimaksud, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
menyelenggarakan fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis bidang pendidikan menengah, khusus;
2. Pelaksanaan kebijakan pendidikan menengah atas;
3. Pelaksanaan kebijakan pendidikan menengah kejuruan;
4. Pelaksanaan kebijakan pendidikan khusus;
5. Pelaksanaan kebijakan Guru dan Tenaga Kependidikan Sekolah Menengah
Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, Pendidikan Khusus, dan Tenaga
Kebudayaan;
6. Pelaksanaan kebijakan pembinaan, pelestarian, dan pengembangan budaya
daerah;
7. Pembinaan, Pengawasan, dan pengendalian Unit Pelaksana Teknis Daerah;
8. Pembinaan, pengawasan, dan pengendalian cabang dinas; dan
9. Pengelolaan kegiatan kesekretariatan.

C. Struktur Organisasi
Di dalam Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 11 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah serta Peraturan Gubernur
Kalimantan Selatan No. 72 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Perangkat Daerah dan diturunkan melalui Peraturan

3
BAB I
PENDAHULUAN

Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 095 Tahun 2019 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tatakerja Perangkat Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan, Dimana Struktur Oraganisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Kalimantan Selatan adalah sebagai berikut:
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat, membawahkan:
1. Sub Bagian Perencanaan, Keuangan, dan Aset;
2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
3. Sub Bagian Penyelenggaraan Tugas Pembantuan;
c. Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas, membawahkan:
1. Seksi Kurikulum dan Penilaian SMA;
2. Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMA;
3. Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana SMA;
d. Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, membawahkan:
1. Seksi Kurikulum dan Penilaian SMK;
2. Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMK;
3. Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana SMK;
e. Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus, membawahkan:
1. Seksi Kurikulum dan Penilaian Pendidikan Khusus;
2. Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Pendidikan Khusus;
3. Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana Pendidikan Khusus;
f. Bidang Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, membawahkan:
1. Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA;
2. Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMK;
3. Seksi Pendidik dan Tenaga Kebudayaan Pendidikan Khusus;
g. Bidang Pembinaan Kebudayaan, membawahkan:
1. Seksi Cagar Budaya dan Permuseuman;
2. Seksi Sejarah dan Tradisi;
3. Seksi Kesenian;
h. Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Teknologi Informasi dan Komunikasi
Pendidikan (BTIKP):
1. Sub Bagian Tata Usaha;

4
BAB I
PENDAHULUAN

2. Seksi Pengembangan Teknologi Media dan Bahan Pembelajaran; dan


3. Seksi Pengembangan Teknologi Informasi dan Jaringan Pendidikan;
i. Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Pelayanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusi
(PLDPI):
1. Sub Bagian Tata Usaha;
2. Seksi Pendidikan Transisi; dan
3. Seksi Intervensi Terpadu
j. Unit Pelaksana Teknis Daerah Taman Budaya:
1. Sub Bagian Tata Usaha;
k. Unit Pelaksana Teknis Daerah Museum Lambung Mangkurat:
1. Sub Bagian Tata Usaha;

5
BAB I
PENDAHULUAN

6
BAB I
PENDAHULUAN

Sumber Daya Perangkat Daerah pada lingkup Dinas Pendidikan dan


Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan terdiri dari :
1. Sumber Daya Manusia (Pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Guru
/ Pendidik, Tenaga Kependidikan, dan Peserta Didik);
2. Prasarana (Lahan, Sekolah, Ruang Kelas/Belajar, Laboratorium, Ruang
Penunjang Lainnya, Fasilitas Olahraga, Mushola, Ruang Kepala Sekolah,
Ruang Guru);
3. Sarana (Meubelair, papan tulis, LCD, Buku Pelajaran, Bahan dan alat
Praktikum, Alat Peraga, Buku Perpustakaan atau Buku Penunjang, bahan
KBM lainnya, dan lain sebagainya);
4. Kurikulum sebagai acuan proses belajar mengajar (Kurikulum 2013,
Kurikulum Muatan Lokal);
5. Dana, dana sebagai sumber pembiayaan operasional lingkup Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan dan Satuan
Pendidikan.

Sumber daya tersebut di atas merupakan satu kesatuan atau komponen


dalam penyelenggaraan pendidikan di Kalimantan Selatan. Dalam
menyelenggarakan pendidikan, SKPD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
memiliki SDM seluruhnya berjumlah 387 orang pegawai, yang berstatus PNS
sebanyak 155 orang terdiri dari pegawai laki-laki sebanyak 111 orang dan
pegawai perempuan sebanyak 44 orang yang terdistribusi pada sekretariat, dan
bidang-bidang. Kemudian yang berstatus Non PNS/Kontrak sebanyak 232 orang
yang terdistribusi pada sekretariat, dan bidang-bidang. SDM tersebut memiliki
kualifikasi dan kompetensi yang beragam, setiap personil memiliki tugas dan
tanggungjawab dalam mendukung akselerasi/percepatan program pembangunan
pendidikan dan kebudayaan di Kalimantan Selatan. Gambaran secara umum
keadaan pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana
tabel berikut :

7
BAB I
PENDAHULUAN

Tabel 1.1
Keadaan Pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan
Menurut Tingkat Pendidikan Formal Tahun 2021

No. Pendidikan Laki-Laki Perempuan Jumlah


1 SD 3 3
2 SLTP 2 2
3 SLTA 24 4 28
4 D-I
5 D-II
6 D-III/AKADEMI 1 1 2
7 D-IV
8 S-1 27 22 49
9 S-2/SPESIALIS 54 17 71
10 S-3
Jumlah 111 44 155

Tabel 1.2
Keadaan Pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan
Menurut Jenis Kepegawaian Tahun 2021

No. Jenis Diklat Struktural Laki-laki Perempuan Jumlah


1 PNSD PROVINSI 111 44 155
2 PNSP DIPERBANTUKAN
Jumlah 111 44 155

Tabel 1.3
Keadaan Pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan
Menurut Jenjang Diklat Struktural Tahun 2021

No. Jenis Diklat Struktural Laki-Laki Perempuan Jumlah


1 LEMHANAS
2 SPATI/DIKLAT PIM I
3 SESPA/SPAMEN/DIKLAT PIM II 1 1
4 SEPADYA/SPAMA/DIKLAT PIM III 3 3
5 SEPADA/ADUM/SEPALA/ADUMLA/DIKLAT PIM IV 6 6 12
6 NON DIKLAT 101 38 139
Jumlah 111 44 155

Tabel 1.4
Keadaan Pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan
Menurut Jenis Jabatan Tahun 2021

8
BAB I
PENDAHULUAN

No. Tingkat Eselon Laki-Laki Perempuan Jumlah


1 JABATAN PIMPINAN TINGGI
a. UTAMA
b. MADYA 1 1
c. PRATAMA

2 ADMINISTRATOR 4 4

3 PENGAWAS 9 8 17

4 PELAKSANA 50 25 75

5 FUNGSIONAL TERTENTU
a. Pengawas Sekolah Utama 1 1 2
b. Pengawas Sekolah Madya 44 6 50
c. Pengawas Sekolah Muda 2 2
d. Analis Kepegawaian
e. Pranata Komputer 3 3
f. Arsiparis Madya 1 1
Jumlah 111 44 155

9
BAB I
PENDAHULUAN

Tabel 1.5
Keadaan Pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan
Menurut Tingkat Kepangkatan/Golongan Tahun 2021

No. Tingkat Eselon Laki-Laki Perempuan Jumlah


1 Golongan I
I/a
I/b
I/c
I/d 3 3

2 Golongan II
II/a 1 1
II/b 4 1 5
II/c 3 3
II/d 5 5

3 Golongan III
III/a 6 3 9
III/b 10 10 20
III/c 8 1 9
III/d 12 10 22

4 Golongan IV
IV/a 9 10 19
IV/b 47 7 54
IV/c 1 1 2
IV/d 2 1 3
IV/e
Jumlah 111 44 155

10
BAB I
PENDAHULUAN

Keadaan pegawai (NON PNS) menurut jabatan dapat dilihat pada tabel di bawah
ini.
Tabel 1.6
Keadaan Pegawai Non PNS / Honorer
pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan
Menurut Jabatan Pekerjaan Tahun 2021

D. Isu Strategis SKPD


Isu Strategis pada urusan Pendidikan dan Kebudayaan adalah sebagai berikut :

a. Masih rendahnya angka rata-rata sekolah;


b. Masih rendahnya kualitas tenaga pendidik dan kependidikan di tingkat
pendidikan menengah;
c. Belum efektifnya implementasi program peningkatan kualitas
pendidikan menengah universal 12 tahun;
d. Rendahnya APK dan APM di tingkat pendidikan menengah;
e. Masih rendahnya kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan
f. Kurangnya sarana prasarana pendidikan menengah kejuruan;

11
BAB I
PENDAHULUAN

g. Angka putus sekolah masih tinggi terutama pada jenjang pendidikan


menengah
h. Penyebaran guru dan tenaga kependidikan secara kuantitatif dan kualitatif
antar wilayah dan antar sekolah serta Puslatdikjur belum merata dan
proporsional.
i. Masih terbatasnya jumlah tenaga pendidik pada pendidikan khusus dan
layanan khusus (untuk semua jenjang pendidikan);
j. Belum optimalnya pendataan semua Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) usia
sekolah agar memperoleh kesempatan menikmati layanan pendidikan yang
sesuai;
k. Belum optimalnya pendataan dan perencanaan dalam rangka akuntabilitas
dan pencitraan publik.
l. Rendahnya upaya mempertahankan karakteristik budaya lokal.

E. Sistematika Pelaporan
Sistematika Penulisan LAKIP SKPD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Kalimantan Selatan Tahun 2021 adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini memuat tentang latar belakang penyusunan laporan
kinerja, tugas pokok dan fungsi, struktur organisasi, isu strategis Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan, dan
Sistematika pelaporan.
BAB II : PERENCANAAN KINERJA
Pada bagian ini disajikan gambaran singkat mengenai perencanaan
Kinerja yang menyajikan rencana strategis Pembangunan Jangka
Menengah Tahun 2016-2021, dan perjanjian kinerja.
BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA
Pada bagian ini disajikan uraian tentang analisis pencapaian kinerja,
keberhasilan dan kegagalan, sebagai pertanggungjawaban
pencapaian hasil tahun 2021

12
BAB I
PENDAHULUAN

BAB IV : PENUTUP
Pada bagian ini dikemukakan kesimpulan hasil menyeluruhdari
Laporan Akuntabilitas Kinerja SKPD Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan.

13
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

BAB II
PERENCANAAN KINERJA

A. Rencana Strategis
Berdasarkan P-RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016-2021, Visi
Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan adalah “Kalsel Mapan (Mandiri dan
Terdepan) Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Berdikari dan Berdaya Saing”.

Beberapa prinsip pembangunan yang memperhatikan aspek kesejahteraan,


berdaya saing, berdikari, berkeadilan dan berkelanjutan yang merupakan aktualisasi
dari visi Kalimantan Selatan MAPAN (Mandiri dan Terdepan) digambarkan sebagai
berikut :

Untuk mencapai visi tersebut, telah ditetapkan 5 (lima) misi yang harus
dilaksanakan sebagai arah dan batasan proses pencapaian tujuan, yaitu :
1. Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang Agamis, Sehat, Cerdas dan
Terampil;
2. Mewujudkan Tatakelola Pemerintahan yang Professional dan Berorientasi pada
Pelayanan Publik;

14
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

3. Memantapkan Kondisi Sosial Budaya Daerah yang Berbasiskan Kearifan Lokal;


4. Mengembangkan Infrastruktur Wilayah yang mendukung Percepatan
Pengembangan Ekonomi dan Sosial Budaya;
5. Mengembangkan Daya Saing Ekonomi Daerah yang Berbasis Sumberdaya
Lokal, dengan memperhatikan Kelestarian Lingkungan.

Dari lima misi tersebut di atas, yang terkait dengan kebijakan pembangun
sektor pendidikan dan kebudayaan terdapat pada misi ke-satu dan ke-tiga dengan
penjelasan sebagai berikut :
a. Mengembangkan Sumber Daya Manusia Yang Agamis, Sehat, Cerdas
Dan Terampil :
Keberhasilan suatu bangsa atau daerah terkait dengan keunggulan sumber
daya manusia. Perkembangan teknologi saat ini menuntut adanya kesiapan
masyarakat untuk menerima dan mengadaptasi perubahan secara global,
sehingga masyarakat Provinsi Kalimantan Selatan harus mampu
memanfaatkan kemajuan-kemajuan dari hasil implikasi langsung
perkembangan teknologi. Untuk itu, upaya meningkatkan kualitas sumber
daya manusia Provinsi Kalimantan Selatan yang mandiri dan berdaya saing
tinggi serta memiliki akhlak mulia menjadi misi yang tidak terpisahkan dari
pembangunan daerah di tengah kemajuan teknologi saat ini. Kemandirian
merupakan salah satu indikasi dan kriteria manusia unggul, sedangkan
ketaqwaan merupakan salah satu indikasi dan kriteria manusia agamis

b. Memantapkan Kondisi Sosial Budaya Daerah Yang Berbasiskan


Kearifan Lokal
Kearifan lokal dapat didefinisikan sebagai suatu kekayaan budaya lokal yang
mengandung kebijakan hidup; pandangan hidup (way of life) yang
mengakomodasi kebijakan (wisdom) dan kearifan hidup. Kalimantan Selatan
sebagai Provinsi yang masih memegang teguh kearifan lokal sebagai identitas
wilayah, kiranya perlu mengembangkan kebudayaan wilayah sehingga
menjadi destinasi yang menarik. Walaupun ada upaya pewarisan kearifan
lokal dari generasi ke generasi, tidak ada jaminan bahwa kearifan lokal akan

15
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

tetap kukuh menghadapi globalisasi yang menawarkan gaya hidup yang


makin pragmatis dan konsumtif. Kearifan lokal yang menuntun masyarakat
kedalam hal pencapaian kemajuan dan keunggulan, etos kerja, serta
keseimbangan dan keharmonisan alam dan sosial. Dalam hal keharmonisan
sosial dan budaya, hampir semua budaya di Indonesia mengenal prinsip
gotong royong dan toleransi

Untuk mencapai Misi Mengembangkan Sumber Daya Manusia Yang Agamis,


Sehat, Cerdas Dan Terampil dilaksanakan 4 (empat) prioritas Utama yaitu: Prioritas
Kalsel Cerdas, Prioritas Kalsel Sehat, Prioritas Kalsel Terampil dan Prioritas Kalsel
Beriman. Tujuan pada Misi ini adalah Meningkatkan Daya Saing Sumber Daya
Manusia. Kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu bidang urusan
terpenting. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan kesejahteraan adalah
dengan meningkatkan kualitas daya saing sumber daya manusia baik di taraf
nasional maupun internasional. Kemampuan pemerintah dan masyarakat dalam
menata, mengolah dan membangun provinsi Kalimantan Selatan secara kreatif dan
produktif dengan memanfaatkan potensi daerah yang berkualitas sehingga mampu
berdaya saing dalam semua aspek kehidupan untuk menekan tingkat
ketergantungan anggaran dalam proses pembangunan. Indikator pencapaian
tujuan tersebut adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yang meliputi aspek
pendidikan, aspek kesehatan dan aspek ekonomi masyarakat (daya beli). Target
akhir angka IPM yang ingin dicapai sampai tahun 2021 adalah sebesar 71,80 (tahun
2015 sebesar 67,63).

Guna meningkatkan kualitas daya saing sumber daya manusia Provinsi


Kalimanta Selatan, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah:
1) Meningkatnya kualitas pendidikan masyarakat
2) Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
3) Meningkatnya kualitas daya saing tenaga kerja,
4) Meningkatnya kerukunan umat beragama
5) Meningkatnya Indeks Pembangunan dan Pemberdayaan Gender

16
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

Sedangkan Untuk mencapai Misi Memantapkan Kondisi Sosial Budaya


Daerah Yang Berbasiskan Kearifan Lokal dilaksanakan 3 (tiga) prioritas Utama
yaitu: Prioritas Kalsel Berbudaya, Prioritas Kalsel Aman, dan Prioritas Kalsel
Berprestasi di Bidang Olah Raga dan Seni Budaya

Tujuan Misi ini adalah meningkatkan kualitas kehidupan yang berbasiskan kearifan
lokal, Budaya adalah kepercayaan, adat istiadat, norma-norma artistik, kebiasaan
makan, keahlian yang di peroleh bukan dari kreatifitasnya sendiri melainkan
merupakan warisan masa lampau yang di dapat melalui pendidikan formal atau
informal, yang berfungsi untuk mempertahankan diri (perlindungan), memperoleh
kepuasan hidup, memenuhi kebutuhan hidup, mengelola/memanfaatkan LH,
sebagai media adaptasi terhadap lingkungan alam, berisi etika sebagai penuntun
prilaku dan mengembangkan daya cipta. Dengan demikian hakekat kebudayaan
adalah perwujudan dan penyaluran kepribadian manusia, yang sejak dahulu lahir
dari suatu generasi tertentu, dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi
yang bersangkutan, untuk itu diperlukan upaya perbaikan tingkah laku, melalui
aturan-aturan yang bersikan kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan yang diterima
dan ditolak, tindakan yang dilarang dan tindakan–tindakan yang diijinkan. Salah
satu indikator pencapaian Tujuan Pembangunan tersebut antara lain adalah
persentase kejadian konflik antar suku dan agama serta persentase angka
kriminalitas. Target akhir yang ingin dicapai sampai tahun 2021 Konflik SARA nol
(0) dalam arti tidak terjadi konflik. Target angka penanganan kriminalitas sebesar
50% dari kasus tahun 2.232 kasus

Kearifan budaya lokal harus dilestarikan sebagai salah satu upaya


peningkatan kualitas hidup masyarakat. Transformasi kearifan budaya lokal yang
dikaji secara multi disiplin dan transdisiplin dapat dikembangkan dan diterapkan
dalam meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

Adapun sasaran pada misi ini adalah :


1) Meningkatnya Etos Kerja, Moralitas, Sikap, Disiplin, Kreatifitas dan Kepedulian
2) Meningkatkan Ketahanan Budaya dan Kualitas Seni Masyarakat
3) Meningkatnya Kualitas Keluarga

17
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

2.1. Visi dan Misi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan
Selatan
A. VISI
Visi Pembangunan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan selama 5
tahun kedepan yang dituangkan dalam RPJMD Tahun 2016-2021 di bawah
kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan adalah ”
Kalsel Mapan (Mandiri dan Terdepan) Lebih Sejahtera, Berkeadilan,
Berdikari dan Berdaya Saing” Atas dasar visi Pemerintah Daerah tersebut
maka Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan mengangkat visi
yaitu :

”Terwujudnya Layanan Pendidikan dan Kebudayaan yang Bermutu dan


Berkeadilan menuju SDM yang Cerdas, Mandiri, Berkarakter dan memiliki
Daya Saing ”.

Visi tersebut adalah mengarah pada kualitas potensi diri peserta didik,
pendidik dan tenaga kependidikan di Kalimantan Selatan digambarkan dengan
perubahan perilaku ke arah perilaku yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, menjadi warga negara dan masyarakat yang demokratis dan
bertanggung jawab secara merata (tujuan pendidikan berdasarkan UU No.20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional).
Penjelasan makna atas pernyataan visi di atas adalah :

1. Bermutu
Bermutu adalah kemampuan yang dimiliki oleh Pendidik dan Tenaga
Pendidikan meliputi kompetensi kepribadian, profesional, pedagogi, dan
sosial. Bagi Peserta Didik bermutu berarti kemampuan yang dimiliki dalam
hal cerdas secara spiritual, emosional dan sosial, intelektual dan kinestetis.
Sedangkan bagi Pelaku Budaya bermutu berarti memiliki
kemampuan/kompetensi dalam hal kepribadian, profesional dan kompetensi
sosial.
2. Berkeadilan

18
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

Berkeadilan adalah suatu kondisi yang menunjukkan adanya kemampuan


dalam memberikan layanan yang dapat menjangkau kesamaan hak untuk
mendapatkan layanan pendidikan bagi anak usia sekolah sampai pada
tingkat kecamatan.
3. SDM
Sumber daya manusia (SDM) adalah potensi yang terkandung dalam diri
manusia untuk mewujudkan peranannya sebagai makhluk sosial yang
adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya serta seluruh
potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan
kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan.
4. Cerdas
Cerdas digunakan untuk menjelaskan sifat pikiran yang mencakup sejumlah
kemampuan, seperti kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan
masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa, dan
belajar.
5. Mandiri
Mandiri berarti memiliki sikap kemandirian, berkualitas (unggul), jujur,
produktif, sadar mutu, bersahabat dengan perubahan, inovatif dan menjadi
agen perubahan, pembelajar sepanjang hayat, berorientasi global, dan
menjadi rahmat bagi semesta alam.
6. Berkarakter
Berkarakter berarti Sumber Daya Manusia yang mampu menunjukkan
karakter manusia terdidik yang ditunjukkan dengan sikap jujur, bertanggung
jawab, dipercaya dan memiliki wawasan kebangsaan tanpa meninggalkan
nilai luhur kearifan lokal.
7. Daya Saing
Daya saing adalah kemampuan yang ditunjukkan dengan semangat yang
tinggi, dan pantang menyerah sebagai hasil dari proses pendidikan.

B. MISI
Untuk dapat mewujudkan visi di atas, maka Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan menetapkan misi sebagai berikut:

19
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

1. Mewujudkan perluasan dan pemerataan akses pendidikan.


Misi ini merupakan upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan bersama
Kabupaten/Kota untuk memperluas daya tampung satuan pendidikan serta
memberikan kesempatan yang sama bagi semua peserta didik dari berbagai
golongan masyarakat yang berbeda baik secara sosial, ekonomi, gender,
lokasi tempat tinggal dan tingkat kemampuan intelektual serta kondisi fisik.
2. Mewujudkan mutu pembelajaran dan keterampilan guru dan peserta didik.
Misi ini merupakan upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan bersama
Kabupaten/Kota dalam rangka meningkatkan kualifikasi dan kompetensi
pendidik dan tenaga kependidikan di Kalimantan Selatan. Dimana untuk
mencapai mutu pembelajaran terlebih dahulu guru harus membekali diri
dengan sejumlah kompetensi dalam bidang pengajaran yang dilakukan
secara kontinyu seiring dengan perkembangan dan tuntutan kebutuhan
dunia pendidikan, sehingga pada akhirnya akan membentuk sikap lebih
profesional dari guru itu sendiri. Jika sikap profesional telah dimiliki, maka
secara otomatis mutu pembelajaran akan dicapai secara optimal yang
ditandai oleh prestasi belajar dan keterampilan siswa meningkat, lulusan
mampu bersaing untuk masuk ke jenjang pendidikan berikutnya maupun
masuk ke dunia kerja.
3. Mewujudkan pengembangan pembelajaran kurikulum muatan lokal bagi guru
dan peserta didik.
Misi ini merupakan upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan bersama
Kabupaten/Kota untuk mengembangkan pembelajaran kurikulum muatan
lokal dengan menggali keunggulan potensi lokal sebagai kurikulum yang
berdaya saing dengan daerah lain, melakukan koordinasi dan supervisi
pengelolaan muatan lokal pada pendidikan menengah dan pendidikan dasar.
4. Mewujudkan pelayanan pendidikan yang ramah anak bagi anak yang
berkebutuhan khusus di Sekolah Luar Biasa dan di sekolah regular.
Misi ini merupakan upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dalam
rangka mengelola dan menyelenggarakan pendidikan inklusif bagi anak yang
berkebutuhan khusus di Sekolah Luar Biasa dan di Sekolah Regular

20
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

5. Mewujudkan optimalnya tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik


dalam penyelenggaraan pendidikan;
Misi ini merupakan upaya pemerintah provinsi Kalimantan Selatan untuk
mewujudkan tata kelola dan akuntabilitas publik bagi terwujdunya
penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan dan kebudayaan yang
transparan dan berkualitas
6. Mewujudkan Kondisi Sosial Budaya Daerah yang Berbasiskan Kearifan
Lokal
Misi ini merupakan upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan bersama
Kabupaten/Kota untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang berkualitas
berbasis kearifan budaya lokal dan meningkatnya ketahanan budaya
masyarakat.
7. Mewujudkan partisipasi masyarakat dalam pengembangan budaya daerah
Misi ini merupakan upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan bersama
Kabupaten/Kota untuk melibatkan masyarakat dalam percepatan
pengembangan budaya daerah sebagai wahana pembangunan karakter
masyarakat yang berbudaya.

B. Tujuan dan Sasaran


Tujuan yang ingin dicapai dalam lima tahun ke depan oleh Pemerintah
Provinsi Kalimantan Selatan pada sektor pendidikan yang tertuang dalam renstra
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan adalah berpijak pada rumusan visi dan
misi yang sudah ditetapkan untuk lima tahun mendatang.
Tujuan dan sasaran pada hakekatnya merupakan arahan bagi
pelaksanaan setiap kegiatan dalam mendukung pelaksanaan misi, untuk
mewujudkan visi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan
selama kurun waktu 2016-2021. Tujuan dan Sasaran pada masing-masing misi
diuraikan sebagai berikut :
1) Mewujudkan perluasan dan pemerataan akses pendidikan.
a. Tujuan :
Peningkatan kapasitas akses pendidikan menengah dan pendidikan
khusus yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.

21
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

b. Sasaran :
1. Meningkatnya ketersediaan sarana prasarana pendidikan
m e ne ng a h yang berkualitas.
2. Terwujudnya pendidikan khusus yang bermutu dan sarana
prasarana yang memadai pada semua jenjang pendidikan melalui
pelayanan pendidikan inklusif tanpa diskriminatif.
2) Mewujudkan mutu pembelajaran dan keterampilan guru dan peserta
didik.
a. Tujuan :
Peningkatan mutu pembelajaran dan keterampilan pendidikan
menengah dan pendidikan khusus yang berorientasi pada pembentukan
karakter.
b. Sasaran :
1. Meningkatnya kualitas Peserta Didik di kalsel yang agamis, cerdas
dan terampil.
2. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia (SDM) pendidik dan
tenaga kependidikan pendidikan menengah (dikmen) yang setara
melalui peningkatan kualifikasi dan kompetensi.
3. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia (SDM) pendidik dan
tenaga kependidikan pendidikan khusus (diksus) yang setara
melalui peningkatan kualifikasi dan kompetensi serta kolaborasi
dengan guru pembimbing khusus (GPK).
3) Mewujudkan pengembangan pembelajaran kurikulum muatan lokal
bagi guru dan peserta didik.
a. Tujuan :
Mengembangkan pembelajaran kurikulum muatan lokal dengan
menggali keunggulan potensi lokal sebagai kurikulum yang berdaya
saing dengan daerah lain.
b. Sasaran :
1. Mingkatnya jumlah peserta didik yang khatam Al-Qur’an pada
jenjang pendidikan SMA/SMK dan Pendidikan Khusus.

22
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

2. Meningkatkan kompetensi tenaga pengajar kurikulum muatan lokal


dengan menyusun dan menyempurnakan kurikulum muatan lokal
sesuai perkembangan dan kemajuan masyarakat.
4) Mewujudkan pelayanan pendidikan inklusif bagi anak yang
berkebutuhan khusus di sekolah regular.
a. Tujuan :
Peningkatan pelayanan pendidikan inklusif tanpa diskriminatif.
b. Sasaran :
1. Meningkatkan jumlah sekolah yang menyelenggarakan pendidikan
inklusif untuk semua jenjang pendidikan.
2. Meningkatkan jumlah guru yang memiliki kualifikasi dan kompetensi
untuk pendidikan khusus.

5) Mewujudkan optimalnya tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik


dalam penyelenggaraan pendidikan.
a. Tujuan :
Peningkatan tata kelola, akuntabilitas pelayanan yang transparan dan
berkualitas.
b. Sasaran :
Meningkatkan jumlah sekolah penyelenggara pendidikan berbasis MBS
dan sesuai SNP pada jenjang pendidikan SMA/SMK dan PK.
6) Mewujudkan Kondisi Sosial Budaya Daerah yang Berbasiskan Kearifan
Lokal
a. Tujuan :
Meningkatkan kualitas lembaga dan pelaku kebudayaan
b. Sasaran :
Meningkatnya Kelestarian Budaya Daerah
7) Mewujudkan partisipasi masyarakat dalam pengembangan budaya
daerah
a. Tujuan :
Meningkatkan kualitas kehidupan sosial masyarakat melalui kebudayaan
b. Sasaran :

23
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

Meningkatnya kesejahteraan masyarakat melalui kebudayaan

C. Strategi dan Kebijakan


Strategi dan kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif
dalam mencapai tujuan dan sasaran rencana strategis dengan efektif dan efisien.
Untuk mewujudkan Visi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan
Selatan Tahun 2016-2021 yang dilaksanakan melalui 4 (empat) Misi, agar
terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran, maka dirumuskan strategi dan
kebijakan untuk 5 (lima) tahun mendatang menurut Misi sebagai berikut :
1) Mewujudkan perluasan dan pemerataan akses pendidikan.
a. Strategi :
1. Peningkatan layanan pendidikan pendidikan menengah (dikmen)
dan pendidikan khusus (diksus) melalui pemenuhan sarana prasana.
2. peningkatan daya tampung, dan peningkatan jumlah peserta didik
usia sekolah.
b. Kebijakan :
1. Pembangunan infrastruktur sekolah, rehabilitasi ruang kelas, dan
pemenuhan meubeler sekolah.
2. Pemberian bantuan fasilitas sekolah bagi anak usia sekolah untuk
dapat bersekolah sampai jenjang pendidikan menengah

2) Mewujudkan mutu pembelajaran dan keterampilan guru dan peserta


didik.
a. Strategi :
Peningkatan mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan melalui
peningkatan kualifikasi dan kompetensi, peningkatan kesejahteraan dan
pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikan.
b. Kebijakan :
Meningkatkan kompetensi Kepala Sekolah, Guru, Pengawas melalui
peningkatan kualifikasi pendidikan, bimbingan teknis mata pelajaran dan
kurikulum, pemberdayaan MGMP, KKG, dan MKKS, penyediaan bahan
dan media pembelajaran, dan evaluasi hasil belajar.

24
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

3) Mewujudkan pengembangan pembelajaran kurikulum muatan lokal


bagi guru dan peserta didik.
a. Strategi :
Meningkatkan upaya penggalian dan pemberdayaan, pemanfaatan
potensi daerah, kearifan lokal, adat istiadat dan budaya daerah, serta
peningkatan kompetensi Kepala Sekolah, Guru, Pengawas melalui
bimbingan teknis, penyiapan bahan ajar dan media pembelajaran.
b. Kebijakan :
1. Pemenuhan kebutuhan sumber daya ahli, peralatan, dana, dan
sarana , serta kerjasama dengan lembaga lain.
2. Penentuan jenis muatan lokal wajib yang sesuai dengan kebutuhan
dan karakteristik daerah

4) Mewujudkan pelayanan pendidikan inklusif bagi anak yang


berkebutuhan khusus di sekolah regular.
a. Strategi :
Peningkatan pelayanan pendidikan inklusif melalui pengembangan
kelembagaan, pembinaan kesiswaan dan pengayaan sumber belajar.
b. Kebijakan :
Peningkatan kompetensi Kepala Sekolah, Guru Pendaping,
Pengawas, dan Masyarakat melalui bimbingan teknis, penyediaan
sarana dan media pembelajaran, dan pembentukan dan pendampingan
kelompok kerja serta forum dalam rangka mewujudkan layanan
pendidikan ramah anak bagi guru dan peserta didik berkebutuhan
khusus di semua satuan pendidikan regular.

5) Mewujudkan optimalnya tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik


dalam penyelenggaraan pendidikan.
a. Strategi:
Peningkatan tata kelola, akuntabilitas pelayanan yang transparan dan
berkualitas melalui penyediaan layanan administrasi dan keuangan bagi
para aparatur, pendidik dan tenaga kependidikan, Pendampingan

25
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

terhadap sekolah melalui pembinaan kepengawasan untuk pemenuhan


SNP dan MBS serta pemenuhan data pendidikan yang lengkap dan
berkualitas.
b. Kebijakan:
1. Penyediaan sarana dan prasarana bagi aparatur, pembentukan tim
pembinaan dan kelompok kerja dan tim pemberdayaan dan
pengembangan sekolah.
2. Fasilitasi pembinaan dan pengawasan terhadap pengawas sekolah.
3. Pengumpulan dan pengolahan data serta koordinasi dan fasilitasi
pengelolaan data satuan pendidikan, peserta didik, dan ketenagaan.

6) Mewujudkan Kondisi Sosial Budaya Daerah yang Berbasiskan Kearifan


Lokal
a. Strategi:
1. Meningkatkan peran serta pelaku budaya dalam mengembangkan,
memanfaatkan dan melindungi kebudayaan.
2. Peningkatan peran taman budaya dalam mengembangkan
kebudayaan
3. Peningkatan peran museum dalam konteks pelestarian budaya
b. Kebijakan:
1. Melakukan pembinaan terhadap pelaku budaya
2. Memberikan apresiasi terhadap seniman dan budayawan yang
berdedikasi melalui pengembangan, pemanfaatan dan perlindungan
budaya.
3. Pemantapan peran taman budaya sebagai wadah para seniman dan
budayawan untuk meningkatkan ketahanan dan penguatan budaya
dan kearifan lokal
4. Pemantapan peran museum sebagai sarana pelestarian benda
cagar budaya.

7) Mewujudkan partisipasi masyarakat dalam pengembangan budaya


daerah

26
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

a. Strategi:
1. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengembangkan,
memanfaatkan dan melestarikan budaya.
2. Memanafaatkan kemajemukan potensi seni budaya daerah dan
memperkenalkannya melalui event atau gelaran budaya.
b. Kebijakan:
1. Pembinaan dalam penegakan peraturan tentang pelestarian budaya
(UU No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya)
2. Pembinaan kepada pelaku usaha tentang pemanfaatan kebudayaan
(PERDA Kalsel No. 6 Tahun 2009 tentang Pemeliharaan Kesenian
Daerah) yang didalamnya mengatur Hotel Berbintang dan Restoran
Wajib Menampilkan Kesenian Daerah.

D. Rencana Program
Pengertian dan definisi program menurut para ahli diantaranya diartikan
sebagai cara yang disahkan untuk mencapai tujuan dimana melalui hal tersebut
bentuk rencana akan lebih terorganisir dan lebih mudah untuk
dioperasionalkan demi tercapainya kegiatan pelaksanaan karena dalam
program tersebut telah dimuat berbagai aspek yang harus dijalankan atau
dilaksanakan agar tujuan program itu sendiri dapat tercapai.
Secara umum program dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan
yang dilakukan tidak hanya satu kali tetapi secara berkesinambungan.
Sedangkan definisi program secara khusus adalah sebagai suatu unit atau
kesatuan kegiatan yang merupakan realisasi atau implementasi dari suatu
kebijakan, yang berlangsung dalam proses yang berkesinambungan, dan terjadi
dalam suatu organisasi yang melibatkan sekelompok orang. Ada tiga unsur
pokok yang yang harus diperhatikan dalam menentukan program, yaitu: (1)
Realisasi atau implementasi suatu kebijakan; (2) Terjadi dalam waktu yang
relatif lama-bukan kegiatan tunggal tetapi jamak-berkesinambungan; (3) Terjadi
dalam organisasi yang melibatkan sekelompok orang. Penentuan rumusan
program yang dilakukan melalui perencanaan yang komprehensif dalam sebuah
organisasi/lembaga merupakan hal penting yang harus dilakukan agar program-

27
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

program tersebut dapat menunjang terlaksananya tujuan dari


organisasi/lembaga.
Dalam pengertian lain program adalah instrumen kebijakan yang berisi
satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/ lembaga/
masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah untuk mencapai
sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran.
Berdasarkan Struktur Organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Kalimantan Selatan, maka ada 9 (Sembilan) Program dan 21 Kegiatan
yang dikembangkan untuk mencapai visi dan misi Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Kalimantan Selatan yaitu :
1. Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah Provinsi
Melalui program ini indikator yang akan dicapai yaitu Indeks Kepuasan
terhadap Layanan Kesekretariatan
terdiri dari beberapa kegiatan yaitu :
(a). Kegiatan Perencanaan, Penganggaran, dan Evaluasi Kinerja
Perangkat Daerah dengan indikator yang akan dicapai yaitu Indeks
Kepuasan terhadap Layanan Kesekretariatan
(b). Kegiatan Administrasi Keuangan Perangkat Daerah dengan
indikator yang akan dicapai yaitu Indeks Kepuasan terhadap
Layanan Kesekretariatan
(c). Kegiatan Administrasi Barang Milik Daerah pada Perangkat Daerah
dengan indikator yang akan dicapai yaitu Indeks Kepuasan terhadap
Layanan Kesekretariatan
(d). Kegiatan Administrasi Kepegawaian Perangkat Daerah dengan
indikator yang akan dicapai yaitu Indeks Kepuasan terhadap
Layanan Kesekretariatan
(e). Kegiatan Administrasi Umum Perangkat Daerah dengan indikator
yang akan dicapai yaitu Indeks Kepuasan terhadap Layanan
Kesekretariatan
(f). Kegiatan Pengadaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan
Pemerintah Daerah dengan indikator yang akan dicapai yaitu Indeks
Kepuasan terhadap Layanan Kesekretariatan

28
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

(g). Kegiatan Penyediaan Jasa Penunjang Urusan Pemerintahan


Daerah dengan indikator yang akan dicapai yaitu Indeks Kepuasan
terhadap Layanan Kesekretariatan
(h). Kegiatan Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah dengan indikator yang akan dicapai yaitu
Indeks Kepuasan terhadap Layanan Kesekretariatan
2. Program Pengelolaan Pendidikan
Melalui program ini indikator yang akan dicapai yaitu APK SM sederajat dan
Pendidikan Khusus, APM SM sederajat dan Pendidikan Khusus, Persentase
Peserta Didik SMA yang Melanjutkan ke Perguruan Tinggi, Persentase
Lulusan SMK yang bekerja, Persentase Peserta Didik Pendidikan Khusus
yang mandiri, Persentase Guru dan Tenaga Kependidikan SMA/SMK/Diksus
yang professional
terdiri dari beberapa kegiatan yaitu :
(a). Kegiatan Pengelolaan Pendidikan Sekolah Menengah Atas dengan
Indikator yang akan dicapai yaitu Tingkat Partisipasi warga negara
usia 16-18 tahun yang berpatisipasi dalam pendidikan menengah
atas, Nilai rata-rata kelulusan SMA, Persentase Satuan Pendidikan
SMA yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan
karakter, Persentase SMA dengan sarana prasarana yang memenuhi
SNP, Persentase Pendidik dan Tenaga Kependidikan bersertifikat
Pendidik
(b). Kegiatan Pengelolaan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan
dengan indikator yang akan dicapai yaitu Tingkat Partisipasi warga
negara usia 16-18 tahun yang berpatisipasi dalam pendidikan
menengah kejuruan, Nilai rata-rata kelulusan pada kompetensi
keahlian SMK, Persentase Satuan Pendidikan SMK yang memiliki
lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter, Persentase SMK
dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP, Persentase
Pendidik dan Tenaga Kependidikan bersertifikat Pendidik
(c). Kegiatan Pengelolaan Pendidikan Khusus dengan indikator yang
akan dicapai yaitu Tingkat partisipasi warga negara penyandang

29
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

disabiltas yang berpartisipasi dalam pendidikan khusus, Nilai rata-


rata kelulusan Pendidikan Khusus, Persentase Satuan Pendidikan
Diksus yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan
karakter, Persentase Diksus dengan sarana prasarana yang
memenuhi SNP, Persentase Pendidik dan Tenaga Kependidikan
bersertifikat Pendidik
3. Program Pengembangan Kurikulum
Melalui program ini indikator yang akan dicapai yaitu Persentase Peserta
Didik SMA yang Melanjutkan ke Perguruan Tinggi, Persentase Lulusan SMK
yang bekerja, Persentase Lulusan SMK yang bekerja
terdiri dari beberapa kegiatan yaitu :
(a). Kegiatan Penetapan Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Menengah
dengan indikator yang akan dicapai yaitu Nilai rata-rata kelulusan
SMA, Nilai rata-rata kelulusan pada kompetensi keahlian SMK
(b). Kegiatan Penetapan Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Khusus
dengan indikator yang akan dicapai yaitu Nilai rata-rata kelulusan
Pendidikan Khusus
4. Program Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Melalui program ini indikator yang akan dicapai yaitu Persentase Guru dan
Tenaga Kependidikan SMA/SMK/Diksus yang professional
terdiri dari beberapa kegiatan yaitu :
(a). Kegiatan Pemindahan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Lintas
Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) Provinsi dengan indikator yang akan
dicapai yaitu Rasio Pemerataan Guru
5. Program Pengembangan Kebudayaan
Melalui program ini indikator yang akan dicapai yaitu Persentase warisan
budaya yang ditetapkan nasional
terdiri dari beberapa kegiatan yaitu :
(a). Kegiatan Pelestarian Kesenian Tradisional yang Masyarakat
Pelakunya Lintas Kabupaten/Kota dalam Daerah Provinsi dengan
indikator yang akan dicapai yaitu Persentase ragam seni budaya
daerah yang di aktualisasikan

30
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

(b). Kegiatan Pembinaan Lembaga Adat yang Penganutnya Lintas


Daerah Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) Daerah Provinsi dengan
indikator yang akan dicapai yaitu Persentase Nilai Sejarah yang di
lestarikan, Persentase Nilai Tradisi yang di aktualisasikan
6. Program Pengembangan Kesenian Tradisional
Melalui program ini indikator yang akan dicapai yaitu Persentase warisan
budaya yang ditetapkan nasional
terdiri dari beberapa kegiatan yaitu :
(a). Kegiatan Pembinaan Kesenian yang Masyarakat Pelakunya Lintas
Daerah Kabupaten/Kota dengan indikator yang akan dicapai yaitu
Persentase ragam seni budaya daerah yang di aktualisasikan
7. Program Pembinaan Sejarah
Melalui program ini indikator yang akan dicapai yaitu Persentase warisan
budaya yang ditetapkan nasional
terdiri dari beberapa kegiatan yaitu :
(a). Kegiatan Pembinaan Sejarah Lokal Provinsi dengan indikator yang
akan dicapai yaitu Persentase Nilai Sejarah yang di lestarikan,
Persentase Nilai Tradisi yang di aktualisasikan
8. Program Pelestarian dan Pengelolaan Cagar Budaya
Melalui program ini indikator yang akan dicapai yaitu Persentase warisan
budaya yang ditetapkan nasional
terdiri dari beberapa kegiatan yaitu :
(a). Kegiatan Penetapan Cagar Budaya Peringkat Provinsi dengan
indikator yang akan dicapai yaitu Terlestarikannya Cagar Budaya
(b). Kegiatan Pengelolaan Cagar Budaya Peringkat Provinsi dengan
indikator yang akan dicapai yaitu Terlestarikannya Cagar Budaya
9. Program Pengelolaan Permuseuman
Melalui program ini indikator yang akan dicapai yaitu Persentase warisan
budaya yang ditetapkan nasional
terdiri dari beberapa kegiatan yaitu :
(a).Kegiatan Pengelolaan Museum Provinsi dengan indikator yang akan
dicapai yaitu Terlestarikannya Cagar Budaya

31
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

E. Kegiatan dan Sub Kegiatan


Kegiatan adalah sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya baik
yang berupa personel (sumber daya manusia), barang modal termasuk peralatan
dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber
daya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output)
dalam bentuk barang/jasa. Kegiatan merupakan bagian dari program yang
dilaksanakan sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu
program dan terdiri atas sekumpulan tindakan.
Dalam rangka pencapaian strategi dan kebijakan perlu
membuat/menyusun program kerja dan kegiatan pada lingkup Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan. Berikut program prioritas dan
kegiatan yang telah dilaksanakan selama tahun 2021 :
1. Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah Provinsi
a. Kegiatan Perencanaan, Penganggaran, dan Evaluasi Kinerja Perangkat
Daerah
• Penyusunan Dokumen Perencanaan Perangkat Daerah
• Evaluasi Kinerja Perangkat DaerahProgram Peningkatan Sarana
dan Prasarana Aparatur
b. Kegiatan Administrasi Keuangan Perangkat Daerah
• Penyediaan Gaji dan Tunjangan ASN
• Penyediaan Administrasi Pelaksanaan Tugas ASN
c. Kegiatan Administrasi Barang Milik Daerah pada Perangkat Daerah
• Penatausahaan Barang Milik Daerah pada SKPD
d. Kegiatan Administrasi Kepegawaian Perangkat Daerah
• Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Atribut Kelengkapannya
• Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Berdasarkan Tugas dan Fungsi
e. Kegiatan Administrasi Umum Perangkat Daerah
• Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor
• Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
• Penyediaan Bahan Logistik Kantor

32
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

• Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan


• Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan
• Penyelenggaraan Rapat Koordinasi dan Konsultasi SKPD
• Dukungan Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik
pada SKPD
f. Kegiatan Pengadaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan
Pemerintah Daerah
• Pengadaan Kendaraan Perorangan Dinas atau Kendaraan Dinas
Jabatan
• Pengadaan Kendaraan Dinas Operasional atau Lapangan
• Pengadaan Mebel
• Pengadaan Peralatan dan Mesin Lainnya
• Pengadaan Aset Tetap Lainnya
g. Kegiatan Penyediaan Jasa Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah
• Penyediaan Jasa Surat Menyurat
• Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
• Penyediaan Jasa Pelayanan Umum Kantor
h. Kegiatan Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah
• Penyediaan Jasa Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan, Pajak dan
Perizinan Kendaraan Dinas Operasional atau Lapangan
• Pemeliharaan/Rehabilitasi Gedung Kantor dan Bangunan Lainnya
• Pemeliharaan/Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Gedung Kantor
atau Bangunan Lainnya
2. Program Pengelolaan Pendidikan
a. Kegiatan Pengelolaan Pendidikan Sekolah Menengah Atas
• Pembangunan USB (Unit Sekolah Baru)
• Penambahan Ruang Kelas Baru
• Pembangunan Ruang Guru/Kepala Sekolah/TU
• Pembangunan Ruang Laboratorium Biologi
• Pembangunan Ruang Laboratorium Fisika

33
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

• Pembangunan Ruang Laboratorium Kimia


• Pembangunan Ruang Laboratorium Komputer
• Pembangunan Ruang Laboratorium Bahasa
• Pembangunan Ruang Unit Kesehatan Sekolah
• Pembangunan Perpustakaan Sekolah
• Pembangunan Sarana, Prasarana dan Utilitas Sekolah
• Pengadaan Mebel Sekolah
• Pengadaaan Alat Praktik dan Peraga Peserta Didik
• Penyediaan Biaya Personil Peserta Didik Sekolah Menengah Atas
• Penyelenggaraan Proses Belajar dan Ujian bagi Peserta Didik
• Penyiapan dan Tindak Lanjut Evaluasi Satuan Pendidikan Menengah
Atas
• Pembinaan Minat, Bakat dan Kreativitas Siswa
• Penyediaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan bagi Satuan
Pendidikan Sekolah Menengah Atas
• Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pada
Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Atas
• Pengelolaan Dana BOS Sekolah Menengah Atas
b. Kegiatan Pengelolaan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan
• Pembangunan Ruang Praktik Siswa
• Pembangunan Sarana, Prasarana dan Utilitas Sekolah
• Rehabilitasi Sarana, Prasarana dan Utilitas Sekolah
• Pengadaan Mebel Sekolah
• Pengadaaan Alat Praktik dan Peraga Peserta Didik
• Penyediaan Biaya Personil Peserta Didik Sekolah Menengah
Kejuruan
• Penyelengaraan Proses Belajar dan Ujian bagi Peserta Didik
• Penyiapan dan Tindak Lanjut Evaluasi Satuan Pendidikan Menengah
Kejuruan
• Pembinaan Minat, Bakat dan Kreativitas Siswa

34
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

• Penyediaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan bagi Satuan


Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan
• Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pada
Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan
• Pembinaan Kelembagaan dan Manajemen Sekolah Menengah
Kejuruan
• Pengelolaan Dana BOS Sekolah Menengah Kejuruan
c. Kegiatan Pengelolaan Pendidikan Khusus
• Pembangunan Perpustakaan Sekolah
• Pembangunan Sarana, Prasarana dan Utilitas Sekolah
• Pembangunan Ruang Orientasi dan Mobilitas
• Pembangunan Ruang Bina Persepsi Bunyi dan Irama untuk
Tunarungu (B)
• Pembangunan Ruang Bina Diri dan Bina Gerak untuk Tunadaksa (D)
• Pengadaan Mebel Sekolah
• Pengadaan Perlengkapan Sekolah
• Pengadaaan Alat Praktik dan Peraga Peserta Didik
• Penyediaan Biaya Personil Peserta Didik Pendidikan Khusus
• Penyelenggaraan Proses Belajar dan Ujian bagi Peserta Didik
• Penyiapan dan Tindak Lanjut Evaluasi Satuan Pendidikan Khusus
• Pembinaan Minat, Bakat dan Kreativitas Siswa
• Penyediaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan bagi Satuan
Pendidikan Khusus
• Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada
Satuan Pendidikan Khusus
• Pengelolaan Dana BOS Sekolah Pendidikan Khusus
3. Program Pengembangan Kurikulum
a. Kegiatan Penetapan Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Menengah
• Penyusunan Kompetensi Dasar Muatan Lokal Pendidikan Menengah
• Penyusunan Silabus Muatan Lokal Pendidikan Menengah

35
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

• Pelatihan Penyusunan Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan


Menengah
b. Kegiatan Penetapan Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Khusus
• Penyusunan Kompetensi Dasar Muatan Lokal Pendidikan Khusus
• Penyusunan Silabus Muatan Lokal Pendidikan Khusus
• Pelatihan Penyusunan Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Khusus
4. Program Pendidik dan Tenaga Kependidikan
a. Kegiatan Pemindahan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Lintas
Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) Provinsi
• Perhitungan dan Pemetaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Satuan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
• Penataan Pendistribusian Pendidik dan Tenaga Kependidikan Satuan
Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus
5. Program Pengembangan Kebudayaan
a. Kegiatan Pelestarian Kesenian Tradisional yang Masyarakat Pelakunya
Lintas Kabupaten/Kota dalam Daerah Provinsi
• Pelindungan, Pengembangan, Pemanfaatan Objek Pemajuan Tradisi
Budaya
• Pembinaan Sumber Daya Manusia, Lembaga, dan Pranata
Tradisional
b. Kegiatan Pembinaan Lembaga Adat yang Penganutnya Lintas Daerah
Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) Daerah Provinsi
• Pembinaan Sumber Daya Manusia, Lembaga, dan Pranata Adat
6. Program Pengembangan Kesenian Tradisional
a. Kegiatan Pembinaan Kesenian yang Masyarakat Pelakunya Lintas
Daerah Kabupaten/Kota
• Peningkatan Kapasitas Tata Kelola Lembaga Kesenian Tradisional
7. Program Pembinaan Sejarah
a. Kegiatan Pembinaan Sejarah Lokal Provinsi
• Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dan Lembaga Sejarah Lokal
Provinsi

36
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

8. Program Pelestarian dan Pengelolaan Cagar Budaya


a. Kegiatan Penetapan Cagar Budaya Peringkat Provinsi
• Pendaftaran Objek Diduga Cagar Budaya
b. Kegiatan Pengelolaan Cagar Budaya Peringkat Provinsi
• Pelindungan Cagar Budaya
9. Program Pengelolaan Permuseuman
a. Kegiatan Pengelolaan Museum Provinsi
• Pelindungan, Pengembangan, dan Pemanfataan Koleksi Secara
Terpadu
• Peningkatan Pelayanan dan Akses Masyarakat terhadap Museum
• Penyediaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Museum

F. Indikator Kinerja Utama


Dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih
meningkatkan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, maka setiap instansi
pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Indikator Kinerja
Utama (IKU) merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran
strategis organisasi. Tujuan Penetapan Indikator Kinerja Utama yaitu:
a. Untuk memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam
menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik.
b. Untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan
sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan
peningkatan akuntabilitas kinerja.

Adapun indikator kinerja utama (IKU) yang telah ditetapkan oleh dinas pendidikan
dan kebudayaan provinsi kalimantan selatan dalam mengukur keberhasilan
urusan pendidikan dan kebudayaan adalah sebagai berikut :

37
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

Tabel 2.1 Indikator Kinerja Utama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Kalimantan Selatan Tahun 2021

38
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

39
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

40
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

41
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

42
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

G. Perjanjian Kinerja Tahun 2021

Dokumen Penetapan Kinerja (PK) merupakan dokumen pernyataan


kinerja/kesepakatan. Kinerja/Perjanjian Kinerja antara atasan dan bawahan
untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang
dimiliki olehinstansi. Dokumen tersebut memuat sasaran strategis, indikator
kinerja, indikator kinerja utama, beserta target kinerja dan anggaran. Perjanjian
Kinerja berisi sasaran strategis, indikator kinerja dan target kinerja yang akan
dicapai dalam kurun waktu 1 (satu) tahun. Setiap sasaran strategis dalam
perjanjian kinerja tersebut diukur tingkat keberhasilan/kegagalannya pada
akhir periode. Penetapan kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Kalimantan Selata tahun 2021 ditunjukkan pada tabel berikut:

43
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

PERJANJIAN KINERJA ESSELON II


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

NO. KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET

(1) (2) (3) (4)

APK SM sederajat dan Pendidikan


93,80
Khusus

APM SM sederajat dan Pendidikan


66,34
Khusus

Persentase Peserta Didik SMA


Meningkatnya Kesempatan yang Melanjutkan ke Perguruan 45,50%
Belajar dan Kualitas Tinggi
1.
Pendidikan Menengah dan
Pendidikan Khusus yang Persentase Lulusan SMK yang
merata 22,76%
bekerja

Persentase Peserta Didik


41,71%
Pendidikan Khusus yang mandiri

Persentase Guru dan Tenaga


Kependidikan SMA/SMK/Diksus 75,00%
yang professional

2. Meningkatnya warisan Persentase warisan budaya yang


8,00%
budaya yang dilestarikan ditetapkan nasional

44
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

PERJANJIAN KINERJA ESSELON III


SEKRETARIS SEKRETARIAT
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

NO. KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET


(1) (2) (3) (4)
Meningkatnya Akuntabilitas
1. Nilai SAKIP Disdikbud 80,86
Kinerja Disdikbud
Meningkatnya kualitas Persentase serapan anggaran
perencanaan dan pelaporan 100%
2 Disdikbud
kinerja dan keuangan
Persentase aset yang tercatat 100%
Persentase pemenuhan
Pelayanan sarana prasarana layanan administrasi 100%
dan administrasi perkantoran kepegawaian PNS Disdikbud
3.
dan kepegawaian Persentase pemenuhan sarana
dan prasarana sesuai 100%
kebutuhan Disdikbud
Persentase ASN Disdikbud
4. Meningkatnya kualitas SDM 15,54%
yang memiliki sertifikat keahlian

45
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

PERJANJIAN KINERJA ESSELON III


KEPALA BIDANG PEMBINAAN SMA
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

NO. KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET


(1) (2) (3) (4)
Tingkat Partisipasi warga
Meningkatnya Partisipasi warga
negara usia 16-18 tahun yang
1. untuk bersekolah pada jenjang 26,55%
berpatisipasi dalam pendidikan
SMA
menengah atas

Meningkatnya Kualitas Lulusan


2. Nilai rata-rata kelulusan SMA 81,05
SMA

Persentase Satuan Pendidikan


Meningkatnya Karakter Peserta SMA yang memiliki lingkungan
3. 15,38%
Didik SMA kondusif dalam pembangunan
karakter

Persentase SMA dengan


Meningkatnya kualitas
4. sarana prasarana yang 73,25%
Kelembagaan SMA
memenuhi SNP

46
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

PERJANJIAN KINERJA ESSELON III


KEPALA BIDANG PEMBINAAN SMK
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

NO. KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET


(1) (2) (3) (4)

Tingkat Partisipasi warga negara


Meningkatnya Partisipasi warga
usia 16-18 tahun yang
1. untuk bersekolah pada jenang 28,28%
berpatisipasi dalam pendidikan
SMK
menengah kejuruan

Meningkatnya Kualitas Lulusan Nilai rata-rata kelulusan pada


2. 79,34
SMK kompetensi keahlian SMK

Persentase Satuan Pendidikan


Meningkatnya Karakter Peserta SMK yang memiliki lingkungan
3. 93,70%
Didik SMK kondusif dalam pembangunan
karakter

Meningkatnya kualitas Persentase SMK dengan sarana


4. 51,18%
Kelembagaan SMK prasarana yang memenuhi SNP

47
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

PERJANJIAN KINERJA ESSELON III


KEPALA BIDANG PEMBINAAN PENDIDIKAN KHUSUS
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

NO. KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET


(1) (2) (3) (4)
Meningkatnya Partisipasi Tingkat partisipasi warga negara
warga penyandang disabilitas penyandang disabiltas yang
1 39,0%
untuk bersekolah pada berpartisipasi dalam pendidikan
Pendidikan Khusus khusus
Meningkatnya Kualitas Nilai rata-rata kelulusan
2 74,48
Lulusan Diksus Pendidikan Khusus
Persentase Satuan Pendidikan
Meningkatnya Karakter
Diksus yang memiliki lingkungan
3 Peserta Didik Pendidikan 0,46%
kondusif dalam pembangunan
Khusus
karakter

Meningkatnya kualitas Persentase Diksus dengan


4 Kelembagaan Pendidikan sarana prasarana yang 57,69%
Khusus memenuhi SNP

48
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

PERJANJIAN KINERJA ESSELON III


KEPALA BIDANG PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

NO. KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET


(1) (2) (3) (4)

Persentase Guru bersertifikat


44,38%
Pendidik

Meningkatnya Kualitas SDM Persentase Tenaga


1. 72,83%
Pendidikan Kependidikan bersertifikat

Rasio Pemerataan Guru 1:9

49
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

PERJANJIAN KINERJA ESSELON III


KEPALA BIDANG PEMBINAAN KEBUDAYAAN
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

NO. KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET


(1) (2) (3) (4)

Terlestarikannya Cagar Budaya 28,6%

Persentase ragam seni budaya


Pengembangan, Penggalian, 12,50%
daerah yang di aktualisasikan
1. Aktualisasi Pelestarian dan
Pemanfaatan Unsur Budaya Persentase Nilai Sejarah yang di
3,57%
lestarikan
Persentase Nilai Tradisi yang di
9,09%
aktualisasikan

50
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

PERJANJIAN KINERJA ESSELON IV


KEPALA SUB BAGIAN PERENCANAAN, KEUANGAN DAN ASET
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

NO. KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET

(1) (2) (3) (4)

Nilai komponen Pelaporan


11,87
pada LHE SAKIP Disdikbud
Menyusun perencanaan dan
1 pelaporan kinerja SOPD Nilai Komponen Perencanaan
27,74
pada LHE SAKIP Disdikbud

Jumlah dokumen kinerja sesuai


8 Dokumen
ketentuan

Jumlah dokumen laporan


Menyusun perencanaan, 12 Dokumen
keuangan secara berkala
administrasi keuangan dan
2
laporan Aset SOPD
Jumlah Laporan aset yang
4 Laporan
tercatat
Ketersediaan dan Kualitas Data Persentase Data Pokok
3 Pendidikan yang akurat, tepat dan Pendidikan yang Lengkap dan 92,70%
akuntabel Berkualitas

51
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

PERJANJIAN KINERJA ESSELON IV


KEPALA SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

NO. KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET

(1) (2) (3) (4)

Jumlah Dokumentasi 3600


Merencanakan dan Mengadakan Pelayanan Surat Menyurat Dokumentasi
1
Sarana dan Prasarana serta
Administrasi Perkantoran Jumlah Dokumen terkait
20 Dokumen
Sarana dan Prasarana
Jumlah Pegawai yang
Administrasi Kepegawainnya 107 Pegawai
Menyusun Data Kepegawaian,
dilayani secara Tertib
2 Evaluasi, serta Administrasi
Kepegawaian SOPD Jumlah ASN yang Mengikuti
30 ASN
Pelatihan Bersertifikasi

Melaksanakan Peningkatan Jumlah Peserta


3 500 Peserta
Kapasitas SDM Pelatihan/Bimtek yang Paham

52
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

PERJANJIAN KINERJA ESSELON IV


KEPALA SUB BAGIAN PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

NO. KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET


(1) (2) (3) (4)
Meningkatnya Prestasi Peserta Jumlah Medali tingkat Nasional
1 Didik SD dan SMP dalam Lomba- yang diraih Peserta Didik SD 2 Medali
lomba dan SMP
Meningkatnya Prestasi Pendidik Jumlah Medali tingkat Nasional
dan Tenaga Kependidikan SD dan yang diraih Pendidik dan
2 2 Medali
SMP melalui Lomba-lomba Tenaga Kependidikan SD dan
SMP

53
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

PERJANJIAN KINERJA ESSELON IV


KEPALA SEKSI PESERTA DIDIK DAN PEMBANGUNAN KARAKTER SMA
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

NO. KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET


(1) (2) (3) (4)
Persentase peserta didik
Meningkatnya cakupan biaya personil tidak mampu SMA yang
1 36,40%
peserta didik tidak mampu SMA mendapatkan bantuan
biaya sekolah
Meningkatnya Prestasi Peserta Didik Persentase Medali tingkat
2 Pendidikan SMA melalui Lomba - Nasional yang diraih 8,70%
lomba Peserta Didik SMA
Persentase SMA yang
Terselenggaranya Pendidikan melaksanakan pendidikan
3 14,21%
Karakter SMA karekter lebih dari 10 jenis
kegiatan

54
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

PERJANJIAN KINERJA ESSELON IV


KEPALA SEKSI KURIKULUM DAN PENILAIAN SMA
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

NO. KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET


(1) (2) (3) (4)

Persentase Guru SMA yang


menerapkan pembelajaran sesuai 30,40%
Kurikulum Nasional

Persentase Guru SMA yang


menerapkan penilaian sesuai 33,13%
Meningkatnya Penerapan dan Kurikulum Nasional
1 Pengembangan Kurikulum dan
Sistem Penilaian Persentase siswa SMA dengan
nilai kompetensi literasi yang 50,00%
memenuhi kompetensi minimum

Persentase siswa SMA dengan


nilai kompetensi numerasi yang 50,00%
memenuhi kompetensi minimum

55
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

PERJANJIAN KINERJA ESSELON IV


KEPALA SEKSI KELEMBAGAAN DAN SARANA PRASARANA SMA
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

NO. KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET


(1) (2) (3) (4)

Persentase SMA dengan sarana


71,50%
yang memenuhi standar
Meningkatnya sarana prasarana
1 dan kelembagaan pendidikan Persentase SMA dengan prasarana
71,50%
SMA yang memenuhi standar
Persentase SMA dengan akreditasi
76,90%
minimal B

56
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

PERJANJIAN KINERJA ESSELON IV


KEPALA SEKSI PESERTA DIDIK DAN PEMBANGUNAN KARAKTER SMK
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

NO. KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET


(1) (2) (3) (4)
Meningkatnya cakupan biaya Persentase peserta didik tidak
1 personil peserta didik tidak mampu mampu SMK yang mendapatkan 21,19%
SMK bantuan biaya sekolah
Persentase Medali tingkat
Meningkatnya Prestasi Peserta
2 Nasional yang diraih Peserta 23,20%
Didik SMK pada lomba - lomba
Didik SMK
Persentase SMK yang
Terselenggaranya Pendidikan melaksanakan pendidikan
3 93,70%
Karakter SMK karekter lebih dari 10 jenis
kegiatan

57
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020


KEPALA SEKSI KURIKULUM DAN PENILAIAN SMK
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

NO. KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET


(1) (2) (3) (4)

Persentase Guru SMK yang


mengembangkan penilaian 12,25%
sesuai Kurikulum Nasional

Persentase Guru SMK yang


mengembangkan
3,56%
pembelajaran sesuai
Kurikulum Nasional
Meningkatnya Penerapan dan
1 Pengembangan Kurikulum
Persentase siswa SMK
dan Sistem Penilaian
dengan nilai kompetensi
50,00%
literasi yang memenuhi
kompetensi minimum

Persentase siswa SMK


dengan nilai kompetensi
35,00%
numerasi yang memenuhi
kompetensi minimum

58
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

PERJANJIAN KINERJA ESSELON IV


KEPALA SEKSI KELEMBAGAAN DAN SARANA PRASARANA SMK
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

NO. KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET


(1) (2) (3) (4)

Persentase SMK dengan


51,18%
sarana yang memenuhi standar

Meningkatnya sarana prasarana Persentase SMK dengan


1 dan kelembagaan pendidikan prasarana yang memenuhi 51,18%
SMK standar

Persentase SMK dengan


69,28%
akreditasi minimal B

59
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

PERJANJIAN KINERJA ESSELON IV


KEPALA SEKSI PESERTA DIDIK DAN PEMBANGUNAN KARAKTER DIKSUS
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

NO. KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET


(1) (2) (3) (4)

Persentase peserta didik tidak 100%


Meningkatnya cakupan biaya
mampu Diksus yang
1. personil peserta didik tidak mampu
mendapatkan bantuan biaya
Pendidikan Khusus
sekolah

Meningkatnya Prestasi Peserta Persentase Medali tingkat 31,03%


2. Didik Pendidikan Khusus dalam Nasional yang diraih Peserta
Lomba-lomba Didik Pendidikan Khusus

Persentase Pendidikan Khusus 42,31%


Terselenggaranya Pendidikan yang melaksanakan pendidikan
3.
Karakter Pendidikan Khusus karakter lebih dari 5 jenis
kegiatan

60
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

PERJANJIAN KINERJA ESSELON IV


KEPALA SEKSI KURIKULUM DAN PENILAIAN DIKSUS
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

NO. KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET


(1) (2) (3) (4)

Persentase Guru Pendidikan


Khusus yang menerapkan
75%
penilaian sesuai Kurikulum
Nasional

Persentase Guru Pendidikan


Khusus yang menerapkan
72%
pembelajaran sesuai Kurikulum
Nasional
Meningkatnya Penerapan Kurikulum
1. Persentase siswa Pendidikan
dan Sistem Penilaian Diksus
Khusus dengan nilai
kompetensi literasi yang 47%
memenuhi kompetensi
minimum

Persentase siswa Pendidikan


Khusus dengan nilai
kompetensi numerasi yang 39%
memenuhi kompetensi
minimum

61
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

PERJANJIAN KINERJA ESSELON IV


KEPALA SEKSI KELEMBAGAAN DAN SARANA PRASARANA DIKSUS
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

NO. KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET


(1) (2) (3) (4)
Persentase Pendidikan Khusus
dengan sarana yang memenuhi 69%
1. Meningkatnya sarana prasarana dan standar
kelembagaan Pendidikan Khusus Persentase Pendidikan Khusus
dengan prasarana yang memenuhi 62%
standar
Persentase Diksus dengan Akreditasi
49%
Minimal B

62
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

PERJANJIAN KINERJA ESSELON IV


KEPALA SEKSI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SMA
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

NO. KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET


(1) (2) (3) (4)

Persentase Guru SMA


94,76%
berkualifikasi akademik D4/S1
Meningkatnya Kualifikasi
1. Akademik Guru dan Tenaga
Kependidikan SMA Persentase Tenaga
Kependidikan SMA 37,43%
berkualifikasi akademik D4/S1

Persentase satuan pendidikan


Meningkatnya Kualitas Layanan di
2. SMA mempunyai rasio guru 69,09%
Satuan Pendidikan SMA
siswa yang ideal

63
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

PERJANJIAN KINERJA ESSELON IV


KEPALA SEKSI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SMK
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

NO. KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET


(1) (2) (3) (4)

Persentase Guru SMK


94.79%
berkualifikasi akademik D4/S1
Meningkatnya Kualifikasi
1. Akademik Guru dan Tenaga
Kependidikan SMK Persentase Tenaga
Kependidikan SMK 31.98%
berkualifikasi akademik D4/S1

Persentase satuan pendidikan


Meningkatnya kualitas layanan di
2. SMK mempunyai rasio guru 11,00%
Satuan Pendidikan SMK
siswa yang ideal

64
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

PERJANJIAN KINERJA ESSELON IV


KEPALA SEKSI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIKSUS
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

NO. KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET


(1) (2) (3) (4)

Persentase Guru Pendidikan


Khusus berkualifikasi akademik 98,87%
Meningkatnya Kualifikasi D4/S1
1. Akademik Guru dan Tenaga
Kependidikan Pendidikan Khusus Persentase Tenaga
Kependidikan Pendidikan
50,00%
Khusus berkualifikasi akademik
D4/S1
Persentase satuan pendidikan
Meningkatnya kualitas layanan di
2. Pendidikan Khusus mempunyai 7,40%
Satuan Pendidikan Khusus
rasio guru siswa yang ideal

65
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

PERJANJIAN KINERJA ESSELON IV


KEPALA SEKSI CAGAR BUDAYA DAN PERMUSEUMAN
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

NO. KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET


(1) (2) (3) (4)

Persentase cagar budaya yang


23,08%
diregistrasi
Meningkatnya pengelolaan cagar
1.
budaya
Persentase Cagar Budaya
20,0%
yang Dilestarikan

Meningkatnya pengelolaan Persentase Koleksi yang


2. 16,3%
museum dilestarikan

66
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

PERJANJIAN KINERJA ESSELON IV


KEPALA SEKSI SEJARAH DAN TRADISI
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

NO. KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET


(1) (2) (3) (4)

Persentase objek sejarah yang


ditetapkan menjadi Objek 3,00%
bersejarah
Meningkatnya penggalian dan
1.
pelestarian nilai sejarah dan tradisi
Persentase tradisi (karya
budaya) sebagai bagian WBTB 2,16%
yang memperoleh sertifikat

67
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

PERJANJIAN KINERJA ESSELON IV


KEPALA SEKSI KESENIAN
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

NO. KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET


(1) (2) (3) (4)

Persentase Penghargaan
tingkat Nasional yang diraih 8,33%
oleh tim kesenian
Pelestarian dan Aktualisasi Seni
1.
dan Budaya Kalsel Persentase pelaku seni budaya
yang mendapatkan
16,67%
penghargaan terbaik tingkat
daerah pada event kesenian

68
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

Tabel 2.2 Penetapan Kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan


Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2021

No Kinerja Utama Indikator Capaian 2020 Target 2021 Penanggung Jawab

1 Meningkatnya Kesempatan Belajar dan APK SM sederajat dan Pendidikan Khusus 93,36 93,80 Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayan
Kualitas Pendidikan Menengah dan
Pendidikan Khusus yang merata APM SM sederajat dan Pendidikan Khusus 66,04 66,34 Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayan

Persentase Peserta Didik SMA yang 40,00% 45,50% Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayan
Melanjutkan ke Perguruan Tinggi
Persentase Lulusan SMK yang bekerja 20,00% 22,76% Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayan

Persentase Peserta Didik Pendidikan 40,01% 41,71% Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayan
Khusus yang mandiri
Persentase Guru dan Tenaga Kependidikan 74,36% 75,00% Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayan
SMA/SMK/Diksus yang professional
2 Meningkatnya warisan budaya yang Persentase warisan budaya yang 6,80% 8,00% Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayan
dilestarikan ditetapkan nasional

1 Meningkatnya Partisipasi warga untuk Tingkat Partisipasi warga negara usia 16-18 24,25% 26,55% Kepala Bidang Pembinaan SMA
bersekolah pada jenjang tahun yang berpatisipasi dalam pendidikan
SMA/SMK/Diksus menengah atas
Tingkat Partisipasi warga negara usia 16-18 27,78% 28,28% Kepala Bidang Pembinaan SMK
tahun yang berpatisipasi dalam pendidikan
menengah kejuruan
Tingkat partisipasi warga negara 38,73% 39,0% Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan
penyandang disabiltas yang berpartisipasi Khusus
dalam pendidikan khusus
2 Meningkatnya kualitas Kelembagaan Persentase SMA dengan sarana prasarana 73,25% Kepala Bidang Pembinaan SMA
SMA/SMK/Diksus yang memenuhi SNP
Persentase SMK dengan sarana prasarana 47,24% 51,18% Kepala Bidang Pembinaan SMK
yang memenuhi SNP
Persentase Diksus dengan sarana 50,00% 57,69% Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan
prasarana yang memenuhi SNP Khusus
3 Meningkatnya Kualitas lulusan Nilai rata-rata kelulusan SMA 80,35 81,05 Kepala Bidang Pembinaan SMA
SMA/SMK/Diksus
Nilai rata-rata kelulusan pada kompetensi 78,64 79,34 Kepala Bidang Pembinaan SMK
keahlian SMK
Nilai rata-rata kelulusan Pendidikan Khusus 73,93 74,48 Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan
Khusus
4 Meningkatnya Karakter Peserta Didik Persentase Satuan Pendidikan SMA yang 15,38% 15,38% Kepala Bidang Pembinaan SMA
SMA/SMK/Diksus memiliki lingkungan kondusif dalam
pembangunan karakter
Persentase Satuan Pendidikan SMK yang 92,13% 93,70% Kepala Bidang Pembinaan SMK
memiliki lingkungan kondusif dalam
pembangunan karakter
Persentase Satuan Pendidikan Diksus yang 0,46% 0,46% Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan
memiliki lingkungan kondusif dalam Khusus
pembangunan karakter
5 Meningkatnya Kualitas SDM Pendidikan Persentase Guru bersertifikat Pendidik 42,68% 44,38% Kepala Bidang Pembinaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
Persentase Tenaga Kependidikan 71,13% 72,83% Kepala Bidang Pembinaan Pendidik dan
bersertifikat Tenaga Kependidikan
Rasio Pemerataan Guru 1:9 1:9 Kepala Bidang Pembinaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan

69
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

No Kinerja Utama Indikator Capaian 2020 Target 2021 Penanggung Jawab

6 Pengembangan, Penggalian, Aktualisasi Terlestarikannya Cagar Budaya 14,29% 28,6% Kepala Bidang Pembinaan Kebudayaan
Pelestarian dan Pemanfaatan Unsur
Budaya
Persentase ragam seni budaya daerah yang 12,50% 12,50% Kepala Bidang Pembinaan Kebudayaan
di aktualisasikan
Persentase Nilai Sejarah yang di lestarikan 0,00% 3,57% Kepala Bidang Pembinaan Kebudayaan

Persentase Nilai Tradisi yang di 0,00% 9,09% Kepala Bidang Pembinaan Kebudayaan
aktualisasikan
7 Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Nilai SAKIP Disdikbud 80,16 80,86 Sekretaris Dinas Pendidikan dan
Disdikbud Kebudayaan
8 Meningkatnya kualitas perencanaan dan Persentase serapan anggaran Disdikbud 75,85% 100% Sekretaris Dinas Pendidikan dan
pelaporan kinerja dan keuangan Kebudayaan
Persentase aset yang tercatat 100,00% 100% Sekretaris Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan
9 Pelayanan sarana prasarana dan Persentase pemenuhan layanan 100,00% 100% Sekretaris Dinas Pendidikan dan
administrasi perkantoran dan administrasi kepegawaian PNS Disdikbud Kebudayaan
kepegawaian Persentase pemenuhan sarana dan 100,00% 100% Sekretaris Dinas Pendidikan dan
prasarana sesuai kebutuhan Disdikbud Kebudayaan
10 Meningkatnya kualitas SDM Persentase ASN Disdikbud yang memiliki 14,84% 15,54% Sekretaris Dinas Pendidikan dan
sertifikat keahlian Kebudayaan

1 Meningkatnya cakupan biaya personil Persentase peserta didik tidak mampu SMA 279,50% 36,40% Kepala Seksi Peserta Didik dan
peserta didik tidak mampu yang mendapatkan bantuan biaya sekolah Pembangunan Karakter SMA
SMA/SMK/Diksus
Persentase peserta didik tidak mampu SMK 19,99% 21,19% Kepala Seksi Peserta Didik dan
yang mendapatkan bantuan biaya sekolah Pembangunan Karakter SMK

Persentase peserta didik tidak mampu 100% 100% Kepala Seksi Peserta Didik dan
Diksus yang mendapatkan bantuan biaya Pembangunan Karakter Pendidikan Khusus
sekolah
2 Meningkatnya sarana prasarana dan Persentase SMA dengan sarana yang 71,43% 71,50% Kepala Seksi Kelembagaan Sarana
kelembagaan pendidikan memenuhi standar Prasarana SMA
SMA/SMK/Diksus
Persentase SMA dengan prasarana yang 71,43% 71,50% Kepala Seksi Kelembagaan Sarana
memenuhi standar Prasarana SMA
Persentase SMA dengan akreditasi minimal 76,85% 76,90% Kepala Seksi Kelembagaan Sarana
B Prasarana SMA
Persentase SMK dengan sarana yang 47,24% 51,18% Kepala Seksi Kelembagaan Sarana
memenuhi standar Prasarana SMK
Persentase SMK dengan prasarana yang 47,24% 51,18% Kepala Seksi Kelembagaan Sarana
memenuhi standar Prasarana SMK
Persentase SMK dengan akreditasi minimal 65,35% 69,28% Kepala Seksi Kelembagaan Sarana
B Prasarana SMK
Persentase Pendidikan Khusus dengan 65% 69% Kepala Seksi Kelembagaan Sarana
sarana yang memenuhi standar Prasarana Pendidikan Khusus
Persentase Pendidikan Khusus dengan 58% 62% Kepala Seksi Kelembagaan Sarana
prasarana yang memenuhi standar Prasarana Pendidikan Khusus
Persentase Diksus dengan akreditasi 37% 49% Kepala Seksi Kelembagaan Sarana
minimal B Prasarana Pendidikan Khusus

70
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

No Kinerja Utama Indikator Capaian 2020 Target 2021 Penanggung Jawab

3 Meningkatnya Penerapan dan Persentase Guru SMA yang menerapkan 19,90% 30,40% Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian SMA
Pengembangan kurikulum dan sistem pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional
penilaian SMA/SMK/Diksus Persentase Guru SMA yang menerapkan 22,93% 33,13% Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian SMA
penilaian sesuai Kurikulum Nasional
Persentase siswa SMA dengan nilai 0,0% 50,00% Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian SMA
kompetensi literasi yang memenuhi
kompetensi minimum
Persentase siswa SMA dengan nilai 0,0% 50,00% Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian SMA
kompetensi numerasi yang memenuhi
kompetensi minimum
Persentase Guru SMK yang 8,19% 12,25% Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian SMK
mengembangkan penilaian sesuai
Kurikulum Nasional
Persentase Guru SMK yang 0,00% 3,56% Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian SMK
mengembangkan pembelajaran sesuai
Kurikulum Nasional
Persentase siswa SMK dengan nilai 0,00% 50,00% Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian SMK
kompetensi literasi yang memenuhi
kompetensi minimum
Persentase siswa SMK dengan nilai 0,00% 35,00% Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian SMK
kompetensi numerasi yang memenuhi
kompetensi minimum
Persentase Guru Pendidikan Khusus yang 75% 75% Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian
menerapkan penilaian sesuai Kurikulum Pendidikan Khusus
Nasional
Persentase Guru Pendidikan Khusus yang 70% 72% Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian
menerapkan pembelajaran sesuai Pendidikan Khusus
Kurikulum Nasional
Persentase siswa Pendidikan Khusus 35% 47% Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian
dengan nilai kompetensi literasi yang Pendidikan Khusus
memenuhi kompetensi minimum
Persentase siswa Pendidikan Khusus 30% 39% Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian
dengan nilai kompetensi numerasi yang Pendidikan Khusus
memenuhi kompetensi minimum
4 Meningkatnya Prestasi Peserta Didik Persentase Medali tingkat Nasional yang 3,33% 8,70% Kepala Seksi Peserta Didik dan
pendidikan SMA/SMK/Diksus melalui diraih Peserta Didik SMA Pembangunan Karakter SMA
lomba - lomba Persentase Medali tingkat Nasional yang 20,09% 23,20% Kepala Seksi Peserta Didik dan
diraih Peserta Didik SMK Pembangunan Karakter SMK
Persentase Medali tingkat Nasional yang 27,59% 31,03% Kepala Seksi Peserta Didik dan
diraih Peserta Didik Pendidikan Khusus Pembangunan Karakter Pendidikan Khusus

5 Terselenggaranya Pendidikan Karakter Persentase SMA yang melaksanakan 13,00% 14,21% Kepala Seksi Peserta Didik dan
SMA/SMK/Diksus pendidikan karekter lebih dari 10 jenis Pembangunan Karakter SMA
kegiatan
Persentase SMK yang melaksanakan 92.13% 93,70% Kepala Seksi Peserta Didik dan
pendidikan karekter lebih dari 10 jenis Pembangunan Karakter SMK
kegiatan
Persentase Pendidikan Khusus yang 38,46 42,31% Kepala Seksi Peserta Didik dan
melaksanakan pendidikan karakter lebih Pembangunan Karakter Pendidikan Khusus
dari 5 jenis kegiatan
6 Meningkatnya Kualifikasi Akademik Persentase Guru SMA berkualifikasi 93.76% 94,76% Kepala Seksi Pendidik dan Tenaga
Guru dan Tenaga Kependidikan akademik D4/S1 Kependidikan SMA
SMA/SMK/Diksus
Persentase Tenaga Kependidikan SMA 36.43% 37,43% Kepala Seksi Pendidik dan Tenaga
berkualifikasi akademik D4/S1 Kependidikan SMA
Persentase Guru SMK berkualifikasi 94.79% 94,79% Kepala Seksi Pendidik dan Tenaga
akademik D4/S1 Kependidikan SMK

71
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

No Kinerja Utama Indikator Capaian 2020 Target 2021 Penanggung Jawab

Persentase Tenaga Kependidikan SMK 31.98% 31,98% Kepala Seksi Pendidik dan Tenaga
berkualifikasi akademik D4/S1 Kependidikan SMK
Persentase Guru Pendidikan Khusus 98,49% 98,87% Kepala Seksi Pendidik dan Tenaga
berkualifikasi akademik D4/S1 Kependidikan Pendidikan Khusus
Persentase Tenaga Kependidikan 40,00% 50,00% Kepala Seksi Pendidik dan Tenaga
Pendidikan Khusus berkualifikasi akademik Kependidikan Pendidikan Khusus
D4/S1
7 Meningkatnya kualitas layanan di Persentase satuan pendidikan SMA 68.09% 69,09 Kepala Seksi Pendidik dan Tenaga
Satuan Pendidikan SMA/SMK/Diksus mempunyai rasio guru siswa yang ideal Kependidikan SMA
Persentase satuan pendidikan SMK 1:11 11,00% Kepala Seksi Pendidik dan Tenaga
mempunyai rasio guru siswa yang ideal Kependidikan SMK
Persentase satuan pendidikan Pendidikan 5,40% 7,40% Kepala Seksi Pendidik dan Tenaga
Khusus mempunyai rasio guru siswa yang Kependidikan Pendidikan Khusus
ideal
8 Meningkatnya pengelolaan cagar Persentase Cagar Budaya Kalsel yang di 15,38% 23,08% Kepala Seksi Cagar Budaya dan
budaya registrasi Permuseuman
Persentase Cagar Budaya yang dilestarikan 20,00% 20,00% Kepala Seksi Cagar Budaya dan
Permuseuman
9 Meningkatnya pengelolaan museum Persentase koleksi museum yang 43,48% 16,3% Kepala Seksi Cagar Budaya dan
diestarikan Permuseuman
10 Meningkatnya penggalian dan Persentase objek sejarah yang ditetapkan 0,00% 3,00% Kepala Seksi Sejarah dan Tradisi
pelestarian nilai sejarah dan tradisi menjadi Objek bersejarah
Persentase tradisi (karya budaya) sebagai 1,30% 2,16% Kepala Seksi Sejarah dan Tradisi
bagian WBTB yang memperoleh sertifikat

11 Pelestarian dan Aktualisasi seni dan Persentase Penghargaan tingkat Nasional 12,50% 8,33% Kepala Seksi Kesenian
budaya kalsel yang diraih oleh tim kesenian
Persentase pelaku seni budaya yang 8,62% 16,67% Kepala Seksi Kesenian
mendapatkan penghargaan terbaik tingkat
daerah pada event kesenian
12 Menyusun perencanaan dan pelaporan Nilai komponen Pelaporan pada LHE SAKIP 11,64 11,87 Kepala Subbag Perencanaan, Keuangan
kinerja SOPD Disdikbud dan Aset
Nilai Komponen Perencanaan pada LHE 27,29 27,74 Kepala Subbag Perencanaan, Keuangan
SAKIP Disdikbud dan Aset
Jumlah dokumen kinerja sesuai ketentuan 22 Dokumen 8 Dokumen Kepala Subbag Perencanaan, Keuangan
dan Aset
13 Menyusun perencanaan, administrasi Jumlah dokumen laporan keuangan secara 111 Dokumen 12 Dokumen Kepala Subbag Perencanaan, Keuangan
keuangan dan laporan Aset SOPD berkala dan Aset
Jumlah Laporan aset yang tercatat 4 Laporan 4 Laporan Kepala Subbag Perencanaan, Keuangan
dan Aset
14 Ketersediaan dan Kualitas Data Persentase Data Pokok Pendidikan yang 92,00% 92,70% Kepala Subbag Perencanaan, Keuangan
Pendidikan yang akurat, tepat dan Lengkap dan Berkualitas dan Aset
akuntabel
15 Merencanakan dan mengadakan sarana Jumlah dokumentasi pelayanan surat 4.128 4000 Kepala Subbag Umum dan Kepegawaian
dan prasarana serta administrasi menyurat Dokumentasi
perkantoran
Jumlah dokumen terkait sarana dan 22 Dokumen 22 Dokumen Kepala Subbag Umum dan Kepegawaian
prasarana
16 Menyusun data kepegawaian, evaluasi, Jumlah pegawai yang administrasi 2,440 Pegawai 2050 Pegawai Kepala Subbag Umum dan Kepegawaian
serta administrasi kepegawaian SOPD kepegawainnya dilayani secara tertib

Jumlah ASN yang mengikuti pelatihan 14 ASN 15 Kepala Subbag Umum dan Kepegawaian
bersertifikasi

72
BAB II
PERENCANAAN KINERJA

No Kinerja Utama Indikator Capaian 2020 Target 2021 Penanggung Jawab

17 Meningkatnya Prestasi Peserta Didik SD Jumlah Medali tingkat Nasional yang diraih 0 Medali 2 Kepala Subbag Penyelenggaraan Tugas
dan SMP dalam Lomba-lomba Peserta Didik SD dan SMP Pembantuan
18 Meningkatnya Prestasi Pendidik dan Jumlah Medali tingkat Nasional yang diraih 0 Medali 2 Kepala Subbag Penyelenggaraan Tugas
Tenaga Kependidikan SD dan SMP Pendidik dan Tenaga Kependidikan SD dan Pembantuan
melalui Lomba-lomba SMP

73
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

A. Akuntabilitas Kinerja Organisasi


Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Kalimantan Selatan disusun dengan mempedomani Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Repormasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014
tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah dan Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 tanggal 25
Maret 2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah dan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor : 0106 Tahun
2017 Tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Indikator Kinerja Utama, Pengukuran
Kinerja, dan Pelaporan Kinerja di Provinsi Kalimantan Selatan.
Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari Perorangan, badan
hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau
kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang
menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah. Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Kalimantan selatan pengemban amanah masyarakat
melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas
Kinerja yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden
Nomor 29 Tahun 2014 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Repulik
Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan tata Cara Reviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan
tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target masing-masing
indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun 2016-2021
maupun Renja Tahun 2021.
Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran
yang ditetapkan untuk mewujudkan misi dan visi pemerintah. Berdasarkan perjanjian
kinerja yang telah diperjanjikan pada tahun 2021, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

74
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Provinsi Kalimantan Selatan berkewajiban untuk mencapai target kinerja yang telah
ditetapkan tersebut sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada stakeholders atas
penggunaan anggaran negara. Untuk mengetahui tingkat ketercapaian baik
keberhasilan/kegagalan dari setiap target kinerja yang ditetapkan serta sebagai bahan
evaluasi kinerja, diperlukan analisis capaian kinerja.
Kinerja Dinas Pendidikan Propinsi Kalimantan Selatan Tahun 2021 dievaluasi
melalui Penetapan Kinerja (PK) dan didukung dengan Pengukuran Kinerja Kegiatan
(PKK). Pengungkapan akuntabilitas kinerja difokuskan pada capaian indikator kinerja
sasaran organisasi sebagaimana tercantum dalam Renstra 2016-2021 dimulai dari
tujuan, sasaran, dan program. Untuk keperluan análisis kinerja menggunakan tolok
ukur indikator sasaran organisasi dengan cara membandingkan antara :
 Target Kinerja (performance plan) dengan realisasi (performance result),sehingga
dapat diketahui celah (performancegap) dan juga diupayakan dengan pembandingan
dengan angka tahun-tahun sebelumnya maupun dengan Standar atau target nasional.
 Kemudian celah kinerja dianalisis untuk diketahui kemungkinan penyebab jika terjadi
ketidakberhasilan. Selanjutnya kekurangan yang ditemui akan diupayakan
peningkatan kinerja tahun mendatang (performance improvement).
Dalam rangka memberikan kesimpulan pengukuran kinerjanya, Provinsi
Kalimantan Selatan menetapkan kategorisasi pencapaian kinerja sesuai Peraturan
Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 12 Tahun
2015 tentang pedoman Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah berdasarkan capaian rata-rata atas indikator kinerja menjadi
enam kategori sebagai berikut :

Tabel 3.1 Kategori Pencapaian Kinerja

Urutan Rentang Capaian Kategori Capaian

I Lebih dari 90 % Sangat Memuaskan

II Diatas 80% sampai dengan 90% Memuaskan

III Diatas 70% sampai dengan 80% Sangat Baik

IV Diatas 60% sampai dengan 70% Baik

V Diatas 50% sampai dengan 60% Cukup

75
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

VI Kurang dari 50% Kurang

1. Sasaran RPJMD

Sebagaimana telah diamanatkan dalam RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan


Tahun 2016-2021, bahwa misi 1 menyatakan “Mengembangkan SDM yang agamis, sehat,
cerdas, dan terampil. Tujuan pada misi tersebut adalah untuk Meningkatkan daya saing
sumber daya manusia, dimana kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu bidang
urusan terpenting. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan kesejahteraan adalah
dengan meningkatkan kualitas daya saing sumber daya manusia yang lebih baik.
Kemampuan pemerintah dan masyarakat dalam menata, mengolah dan membangun
provinsi Kalimantan Selatan secara kreatif dan produktif dengan memanfaatkan potensi
daerah yang berkualitas sehingga mampu berdaya saing dalam semua aspek kehidupan
untuk menekan tingkat ketergantungan anggaran dalam proses pembangunan.

Guna meningkatkan kualitas daya saing sumber daya manusia Provinsi


Kalimantan Selatan, maka sasaran pembangunan yang harus dicapai adalah: (1)
Meningkatnya kualitas pendidikan masyarakat, (2) Meningkatnya derajat kesehatan
masyarakat, (3) Meningkatnya kualitas daya saing tenaga kerja, (4) Meningkatnya
pemahaman keagamaan, dan (5) Meningkatnya Indeks Pembangunan dan
Pemberdayaan Gender.

Dua dari lima sasaran pembangunan di atas, yang langsung bersentuhan pada
tujuan pembangunan sektor pendidikan dan kebudayaan, terdapat pada point (1), dan
point (4), dengan sasaran masing-masing yaitu:

a. Tujuan pada meningkatnya kualitas pendidikan masyarakat adalah:


1. Peningkatan Akses Pendidikan untuk anak sekolah pada semua jenis dan
jenjang pendidikan;
2. Peningakatan Sarana dan Prasarana Pendidikan;
3. Peningkatan Angka Rata-Rata Lama Sekolah (ARLS) dan Angka Harapan
Lama Sekolah (AHLS);
4. Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan untuk pendidikan
menengah;
5. Perluasan Penyelenggaraan Pendidikan dan Peningkatan Kualitas Sekolah;

76
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

6. Manajemen Pelayanan Pendidikan yang Optimal


b. Tujuan pada meningkatnya pemahaman keagamaan adalah :
1. Peningkatan Pemahaman Keagamaan
2. Peningkatan Pendidikan Karakter di sekolah
3. Pelaksanaan kurikulum muatan lokal di sekolah
c. Tujuan pada peningkatan kehidupan kualitas masyarakat berbudaya lokal adalah :
1. Meningkatkan ketahanan budaya
2. Meningkatnya etos kerja, moralitas, sikapa, disiplin, kreatifitas, dan kepedulian
3. Meningkatkan kerukunan antar dan inter umat beragama
4. Meningkatnya kualitas budaya masyarakat

Untuk mengukur kualitas daya saing sumber daya dalam pengembangannya agar
menjadi manusia yang cerdas, terampil, dan agamis dengan mengacu pada tujuan dan
sasaran tersebut.

Tabel 3.2
Target dan Realisasi Sasaran Strategis dan Indikator Utama Gubernur Kalsel yang
diemban oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provkalsel

Persentase
No Sasaran Strategis Kinerja Utama Target Realisasi Sumber Data
Capaian
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Meningkatnya kualitas Angka Harapan Lama Sekolah 13,70 12,81 93,50% BPS
Pendidikan Masyarakat
Angka Rata-rata Lama Sekolah 9,00 8,34 92,67% BPS

2 Meningkatnya Ketahanan Budaya Indeks Pembangunan Kebudayaan 45,00% 58,64% 130,31% Dirjen
dan Kualitas Seni Masyarakat Kebudayaan

RATA - RATA PERSENTASE CAPAIAN 105,49%

Tabel 3.3
Perbandingan Indikator Kinerja dengan data-data capaian tahun-tahun sebelumnya
SKPD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provkalsel

Realisasi Target Realisasi Persentase


No Kinerja Utama Sumber Data
2018 2019 2020 2021 2021 Capaian
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Angka Harapan Lama Sekolah 12,50 12,52 12,68 13,70 12,81 93,50% BPS

Angka Rata-rata Lama Sekolah 8,00 8,20 8,29 9,00 8,34 92,67% BPS

2 Indeks Pembangunan Kebudayaan 53,79 56,79 57,13 45,00% 58,64% 130,31% Dirjen
Kebudayaan

RATA - RATA PERSENTASE CAPAIAN 105,49%

77
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Tabel 3.4
Perbandingan Indikator capaian SKPD regional sejenis

Realisasi 2021 Target


No Kinerja Utama Sumber Data
Kalsel Kalteng Kalbar Kaltim Kaltara Nasional
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Angka Harapan Lama Sekolah 12,81 12,74 12,65 13,81 12,94 13,6 BPS

Angka Rata-rata Lama Sekolah 8,34 8,64 7,45 9,84 9,11 8,85 BPS

2 Indeks Pembangunan Kebudayaan 58,64% Dirjen


Kebudayaan

1) Perbandingan Realisasi dengan Target


a. Angka Rata-Rata Lama Sekolah
Angka Rata-Rata Lama Sekolah digunakan untuk mengetahui rata-rata
jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk berusia 15 tahun ke atas untuk
menempuh semua jenis pendidikan formal yang pernah dijalani. Indikator RLS
ini dihitung dari variabel pendidikan tertinggi yang ditamatkan dan tingkat
pendidikan yang sedang dijalankan (tidak termasuk tahun yang mengulang).
Standar UNDP (Badan Program Pembangunan PBB) adalah minimal 0 tahun
dan maksimal 26 tahun.
Pada tahun 2021 realisasi Angka Rata-Rata Lama Sekolah adalah 8,34
dari target yang ditetapkan 9,00. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang
ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai target yang
ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 92,67%.
Jika melihat pencapaian Angka Rata-Rata Lama Sekolah mencapai 8,34,
maka secara rata-rata penduduk Kalsel usia 25 tahun ke atas telah
mengenyam pendidikan hingga kelas VII (SMP kelas II).

b. Angka Harapan Lama Sekolah (AHLS)


Angka Harapan Lama Sekolah (AHLS) adalah Lamanya sekolah (dalam
tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa
mendatang. AHLS dihitung pada usia 7 tahun ke atas karena mengikuti
kebijakan pemerintah yaitu program wajib belajar. Tujuan indikator ini untuk
mengetahui kondisi pembangunan sistem pendidikan di berbagai jenjang yang
ditunjukkan dalam bentuk lamanya pendidikan (dalam tahun) yang diharapkan
dapat dicapai oleh setiap anak.

78
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Pada tahun 2021 realisasi Angka Harapan Lama Sekolah adalah 12,81
dari target yang ditetapkan 13,70. Jika dibandingkan dengan target kinerja
yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai target
yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 94,56%.
Jika melihat pencapaian Angka Harapan Lama Sekolah mencapai 12,81,
maka secara rata-rata penduduk Kalsel mempunyai peluang mengenyam
pendidikan selama 12,81 tahun atau setara diploma I

c. Indeks Pembangunan Kebudayaan


Pencapaian Indeks Pembangunan Kebudayaan Indeks ini diperlukan
untuk mengukur capaian pembangunan kebudayaan sesuai dengan amanat
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. ndeks
Pembangunan Kebudayaan (IPK) disusun sebagai salah satu instrumen untuk
memberikan gambaran kemajuan pembangunan kebudayaan yang dapat
digunakan sebagai basis formulasi kebijakan bidang kebudayaan, serta
menjadi acuan dalam koordinasi lintas sektor dalam pelaksanaan pemajuan
kebudayaan. Penyusunan indeks tersebut melibatkan berbagai pemangku
kebijakan dan data yang berkaitan dengan pembangunan kebudayaan
nasional.
Pada tahun 2021 realisasi Indeks Pembangunan Kebudayaan adalah
58,64% dari target sebesar 45,00%. Jika dibandingkan dengan target kinerja
yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah berhasil mencapai
target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 130,31%.

2) Perbandingan Realisasi dengan Realisasi Terkait


a. Angka Harapan Lama Sekolah
Pencapaian Angka Harapan Lama Sekolah pada tahun 2021 sebesar
12,81. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 12,68, maka
ada Peningkatan sebesar 0,13 poin. Selama periode 2018 hingga 2021, trend
pencapaian Angka Harapan Lama Sekolah mengalami peningkatan setiap
tahun. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat untuk sekolah ke
jenjang yang lebih tinggi semakin meningkat setiap tahunnya.

79
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

b. Angka Rata-Rata Lama Sekolah


Pencapaian Angka Rata-Rata Lama Sekolah pada tahun 2021 sebesar
8,34. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 8,29, maka ada
peningkatan sebesar 0,05 poin. Selama periode 2018 hingga 2021, trend
pencapaian angka rata-rata lama sekolah mengalami peningkatan setiap
tahunnya. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata penduduk Kalsel mempunyai
peluang mengenyam pendidikan selama 12,81 tahun atau setara diploma I
c. Indeks Pembangunan Kebudayaan
Pencapaian Indeks Pembangunan Kebudayaan pada tahun 2021
sebesar 58,64%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar
57,13%, maka ada peningkatan sebesar 0,02 poin, Selama periode 2018
hingga 2021, trend pencapaian Indeks Pembangunan Kebudayaan mengalami
peningkatan setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan
kebudayaan di Kalimantan Selatan meningkat setiap tahunnya.

3) Analisis Peningkatan dan Penurunan Kinerja


a. Angka Harapan Lama Sekolah
Pada tahun 2021 realisasi Angka Rata-Rata Lama Sekolah adalah 8,34
dari target yang ditetapkan 9,00. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang
ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai target yang
ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 92,67%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 12,68, maka ada
Peningkatan sebesar 0,13 poin.
Angka Rata-Rata Lama Sekolah digunakan untuk mengetahui rata-rata
jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk berusia 15 tahun ke atas untuk
menempuh semua jenis pendidikan formal yang pernah dijalani. Indikator RLS
ini dihitung dari variabel pendidikan tertinggi yang ditamatkan dan tingkat
pendidikan yang sedang dijalankan (tidak termasuk tahun yang mengulang).
Standar UNDP (Badan Program Pembangunan PBB) adalah minimal 0 tahun
dan maksimal 26 tahun.
Jika melihat pencapaian Angka Rata-Rata Lama Sekolah mencapai 8,34,
maka secara rata-rata penduduk Kalsel usia 25 tahun ke atas telah

80
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

mengenyam pendidikan hingga kelas VII (SMP kelas II) dan Hal ini
menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat untuk sekolah ke jenjang yang
lebih tinggi semakin meningkat setiap tahunnya.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Badan
Pusat Statistik (BPS) dengan formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung ARLS :


(sumber BPS)

Jika melirik Undang-Undang Nomor 23 Tahun 20214 Tentang


Pemerintahan Daerah, yang berwenang pada jenjang Pendidikan PAUD, SD
dan SMP adalah Pemerintah Kabupaten Kota, sedangkan yang berwenang
pada jenjang Pendidikan SMA, SMK dan Pendidikan Khusus adalah
Pemerintah Provinsi. Pembagian urusan wewenang ini tidak menjadi
hambatan yang signifikan bagi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Kalimantan Selatan dalam rangka meningkatkan Angka Harapan Lama
Sekolah, telah dilakukan rapat koordinasi antara Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan dengan Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan agar pembangunan Pendidikan dan
pelaksanaan program kegiatan di Kalimanantan Selatan bersinergi dan
harmonis, hal ini tentu sebagai upaya optimalisasi yang lebih baik karena tidak
mungkin dapat meningkatkan pencapaian indikator ini apabila hanya
pemerintah provinsi yang maksimal dalam melakukan pembangunan
pendidikan pada jenjang SMA/SMK Diksus tanpa melakukan pembangunan
pendidikan dari hulunya yaitu pemerintah kabupaten yang berwenang pada
jenjang PAUD/SD/SMP
Dalam menjaga keharmonisan pelaksanaan program kegiatan dan
optimalisasi pencapaian target, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi

81
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Kalimantan Selatan telah menyepakati berita acara dengan Dinas Pendidikan


Kabupaten se Kalimantan Selatan, adapun berita acara tersebut adalah Berita
Acara kesepakatan optimalisasi peningkatan Angka Rata-Rata Lama Sekolah
(ARLS), Angka Harapan Lama Sekolah (AHLS) dan penetapan target Angka
Partisipasi Kasar (APK), Angka Partisipasi Murni (APM) pada jenjang SD/MI
sederajat dan SMP/MTs sederajat tahun 2021 s.d. 2026 antara Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan dengan Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten / kota di Provinsi Kalimantan Selatan.
Adapun upaya pelaksanaan program pada tahun 2021 yang berkenaan
langsung dalam meningkatkan pencapaian Angka Harapan Lama Sekolah
adalah :

(1). Pemberian Beasiswa Fakultas Kedokteran bagi Peserta Didik tidak


mampu dengan output sebanyak 30 Mahasiswa dan dianggarkan
sebesar Rp. 3.978.325.000
(2). Pemberian BOSDA ke SMA Negeri dengan output sebanyak 59830
Siswa dan dianggarkan sebesar Rp. 33.341.907.000
(3). Pemberian Perlengkapan Sekolah untuk Peserta Didik yang tidak
mampu SMA dengan output sebanyak 5.590 Siswa dan dianggarkan
sebesar Rp. 3.354.467.000
(4). Pembangunan Ruang Kelas Baru SMA dengan output sebanyak 10
Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 3.102.500.000
(5). Rehabulitasi Gedung Sekolah SMA dengan output sebanyak 8 Sekolah
dan dianggarkan sebesar Rp. 2.204.400.000
(6). Pembangunan Infrastruktur SMA dengan output sebanyak 39 Paket dan
dianggarkan sebesar Rp. 8.514.140.000
(7). Pembangunan Laboratorium SMA dengan output sebanyak 3 Paket dan
dianggarkan sebesar Rp. 720.000.000
(8). Pembangunan Musholla SMA dengan output sebanyak 6 Paket dan
dianggarkan sebesar Rp. 1.440.000.000
(9). Pembangunan Ruang Kantor SMA dengan output sebanyak 1 Paket dan
dianggarkan sebesar Rp. 4.839.966.842

82
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

(10). Pembangunan Kantin Sekolah SMA dengan output sebanyak 4 Paket


dan dianggarkan sebesar Rp. 886.145.000
(11). Pembangunan Jamban SMA dengan output sebanyak 2 Paket dan
dianggarkan sebesar Rp. 45.9790.000
(12). Pengadaan Peralatan Komputer SMA dengan output sebanyak 14 Paket
dan dianggarkan sebesar Rp. 1.308.979.400
(13). Pengadaan Meubelair SMA dengan output sebanyak 27 Paket dan
dianggarkan sebesar Rp. 1.541.840.000
(14). Pengadaan Tablet SMA dengan output sebanyak 100 Unit dan
dianggarkan sebesar Rp. 207.750.000
(15). Pengadaan Peralatan Buku SMA dengan output sebanyak 26 Paket dan
dianggarkan sebesar Rp. 1.652.750.000
(16). Pengadaan Alat Kesenian SMA dengan output sebanyak 13 Paket dan
dianggarkan sebesar Rp. 780.000.000
(17). Pengadaan Peralatan Keterampilan SMA dengan output sebanyak 13
Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 823.800.000
(18). Pengadaan Alat Olahraga Sekolah SMA dengan output sebanyak 13
Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 801.900.000
(19). Pemberian Dana BOS ke SMA dengan output sebanyak 59634 Orang
dan dianggarkan sebesar Rp. 122.491.500.000
(20). Rehabilitasi Prasarana Belajar SMA dengan output sebanyak 13 Paket
dan dianggarkan sebesar Rp. 2.183.696.000
(21). Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) SMA dengan output sebanyak
28 Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 6.571.528.400
(22). Pembangunan Ruang Laboratorium Fisika SMA dengan output
sebanyak 5 Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 1.729.500.000
(23). Pembangunan Ruang Laboratorium Biologi SMA dengan output
sebanyak 1 Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 356.200.000
(24). Pembangunan Toilet / Jamban SMA dengan output sebanyak 16 Paket
dan dianggarkan sebesar Rp. 3.894.154.000
(25). Pembangunan Ruang Laboratorium Komputer SMA dengan output
sebanyak 8 Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 1.946.654.000

83
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

(26). Pembangunan Ruang Laboratorium Bahasa SMA dengan output


sebanyak 7 Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 1.685.050.000
(27). Pembangunan Ruang Guru SMA dengan output sebanyak 4 Paket dan
dianggarkan sebesar Rp. 1.850.578.000
(28). Pengadaan Peralatan Pendidikan IPA SMA dengan output sebanyak 1
Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 125.000.000
(29). Pengadaan Peralatan Pendidikan TIK SMA dengan output sebanyak 13
Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 2.600.000.000
(30). Pengadaan Media Pendidikan SMA dengan output sebanyak 4 Paket
dan dianggarkan sebesar Rp. 120.000.000
(31). Pengadaan Peralatan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
(PJOK) SMA dengan output sebanyak 3 Paket dan dianggarkan sebesar
Rp. 180.000.000
(32). Pengadaan Alat Kesenian Tradisional SMA dengan output sebanyak 3
Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 270.000.000
(33). Pengadaan Meubelair SMA dengan output sebanyak 64 Paket dan
dianggarkan sebesar Rp. 1420.000.000
(34). Pemberian BOSDA ke SMK Negeri dengan output sebanyak 43.940
Orang dan dianggarkan sebesar Rp. 4.3940.000.000
(35). Pembangunan Ruang Kelas Baru SMK dengan output sebanyak 6 Unit
dan dianggarkan sebesar Rp. 1.440.000.000
(36). Pembangunan Ruang Laboratorium SMK dengan output sebanyak 6 Unit
dan dianggarkan sebesar Rp. 1.440.000.000
(37). Pembangunan Musholla SMK dengan output sebanyak 3 Unit dan
dianggarkan sebesar Rp. 720.000.000
(38). Pembangunan Perpustakaan SMK dengan output sebanyak 2 Unit dan
dianggarkan sebesar Rp. 480.000.000
(39). Rehabilitasi Bangunan SMK dengan output sebanyak 9 Unit dan
dianggarkan sebesar Rp. 1.890.000.000
(40). Pembangunan Unit Sekolah Baru SMK dengan output sebanyak 2 Unit
dan dianggarkan sebesar Rp. 1.770.000.000

84
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

(41). Pengadaan Peralatan Komputer SMK dengan output sebanyak 7 Set


dan dianggarkan sebesar Rp. 745.650.000
(42). Pengadaan Meubeler SMK dengan output sebanyak 13 Set dan
dianggarkan sebesar Rp. 570.000.000
(43). Pengadaan Peralatan Praktikum SMK dengan output sebanyak 11 Set
dan dianggarkan sebesar Rp. 877.450.000
(44). Pengadaan Buku Literasi SMK dengan output sebanyak 63 set dan
dianggarkan sebesar Rp. 441.000.000
(45). Pembangunan Ruang Praktek Siswa SMK dengan output sebanyak 19
Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 21.309.279.200
(46). Pengadaan Alat Praktek Siswa SMK dengan output sebanyak 20 Paket
dan dianggarkan sebesar Rp. 30.851.925.250
(47). Pemberian Dana BOS ke SMK dengan output sebanyak 43.645 Orang
dan dianggarkan sebesar Rp. 71.200.320.000
(48). dengan output sebanyak dan dianggarkan sebesar Rp.
(49). Pemberian BOP ke SLB dengan output sebanyak 2410 Orang dan
dianggarkan sebesar Rp. 260.000.000
(50). Peningkatan Sarana Infrastruktur SLB dengan output sebanyak 9 Paket,
9 Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 1.553.000.000
(51). Ruang Kelas Baru (RKB) SLB dengan output sebanyak 3 Unit, 3 Sekolah
dan dianggarkan sebesar Rp. 510.000.000
(52). Ruang Pusat Sumber (Assesment) SMAN 2 Martapura Inklusi dengan
output sebanyak 1 Unit, 1 Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp.
170.000.000
(53). Ruang Perpustakaan SLBN 2 Amuntai dengan output sebanyak 1 Unit, 1
Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 170.000.000
(54). Rehab Sekolah Pendidikan Khusus dengan output sebanyak 1 Unit, 1
Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 170.000.000
(55). Pembangunan Tempat Ibadah dengan output sebanyak 3 Unit, 3
Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 570.000.000

85
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

(56). Pembangunan Pengadaan Meubelair Ruang Assement Sekolah


Pendidikan Khusus dengan output sebanyak 4 Paket, 4 Sekolah dan
dianggarkan sebesar Rp. 200.000.000
(57). Pengadaan Meubelair Ruang Kelas Sekolah Pendidikan Khusus dengan
output sebanyak 7 Paket, 8 sekolah dan dianggarkan sebesar Rp.
510.000.000
(58). Perlengkapan Pelaksanaan Ibadah Musholla Sekolah Pendidikan
Khusus dengan output sebanyak 6 Paket, 6 Sekolah dan dianggarkan
sebesar Rp. 243.000.000
(59). Pengadaan Meubelair Ruang Perpustakaan Sekolah Pendidikan Khusus
dengan output sebanyak 1 Paket, 1 Sekolah dan dianggarkan sebesar
Rp. 50.000.000
(60). Pengadaan Meubelair Kantor Sekolah Pendidikan Khusus dengan output
sebanyak 1 Paket, 1 Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 100.000.000
(61). Pengadaan Peralatan Pencegahan Covid-19 SLB dengan output
sebanyak 26 sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 980.000.000
(62). Pengadaan Alat Penunjang Keterampilan Siswa dengan output
sebanyak 20 Paket, 20 Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp.
1.000.000.000
(63). Pengadaan Peralatan Praktikum Life Skill Sekolah Pendidikan Khusus
dengan output sebanyak 18 Paket, 18 Sekolah dan dianggarkan sebesar
Rp. 1.620.000.000
(64). Pengadaan Buku Mapel Sekolah Pendidikan Khusus dengan output
sebanyak 20 Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 600.000.000
(65). Bantuan Bahan Belajar Siswa SLB dengan output sebanyak 2231 Orang
dan dianggarkan sebesar Rp. 3.676.200.000
(66). Rehabilitasi ruang kelas dengan tingkat kerusakan sedang atau berat
beserta perabotnya dengan output sebanyak 7 Ruang dan dianggarkan
sebesar Rp. 579.780.000
(67). Rehabilitasi ruang perpustakaan dengan tingkat kerusakan sedang atau
berat beserta perabotnya dengan output sebanyak 2 Ruang dan
dianggarkan sebesar Rp. 257.324.500

86
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

(68). Rehabilitasi ruang guru dengan tingkat kerusakan sedang atau berat
beserta perabotnya dengan output sebanyak 1 Ruang dan dianggarkan
sebesar Rp. 117.984.000
(69). Rehabilitasi toilet (jamban) siswa/guru dengan tingkat kerusakan sedang
atau berat beserta sanitasinya dengan output sebanyak 2 Ruang dan
dianggarkan sebesar Rp. 140.160.000
(70). Pembangunan ruang kelas baru (RKB) beserta perabotnya dengan
output sebanyak 3 Ruang dan dianggarkan sebesar Rp. 353.312.000
(71). Pembangunan toilet (jamban) siswa/guru baik beserta sanitasinya
dengan output sebanyak 5 Unit dan dianggarkan sebesar Rp.
717.714.000
(72). Pembangunan ruang UKS beserta perabotnya dengan output sebanyak
3 Ruang dan dianggarkan sebesar Rp. 299.620.000
(73). Pembangunan ruang keterampilan beserta perabotnya dengan output
sebanyak 3 Ruang dan dianggarkan sebesar Rp. 365.256.000
(74). Pengadaan Peralatan Pendidikan dengan output sebanyak 6 Paket, 6
Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 342.342.000
(75). Pengadaan Media Pendidikan dengan output sebanyak 5 Paket, 5
Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 576.317.500
(76). Pengadaan Alat Kesenian Tradisional dengan output sebanyak 6 Paket,
6 Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 362.406.000
(77). Pengadaan Peralatan Seni Budaya dengan output sebanyak 5 Paket, 5
Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 137.417.500
(78). Pengadaan Peralatan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
(PJOK) dengan output sebanyak 7 Paket, 7 Sekolah dan dianggarkan
sebesar Rp. 171.350.500
(79). Pemberian Dana BOS ke SLB dengan output sebanyak 2410 Orang dan
dianggarkan sebesar Rp. 4.430.000.000

Dalam meningkatkan angka harapan lama sekolah, tentu terdapat


hambatan dalam pencapaian indikator tersebut, adapun hambatan tersebut
adalah :

87
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

a. Budaya Masyarakat yang masih banyak melakukan pernihakan dini


b. Mindset Masyarakat bahwa bekerja membantu orang tua lebih
menguntungkan karena mendapatkan uang
c. Kesejahteraan Keluarga/faktor ekonomi masyarakat masih relatif
rendah
d. Masih banyak Penduduk Usia Sekolah yang mengenyam Pendidikan
di Pondok Pesantren Salafiah. Dimana keberadaan mereka tidak
tidak bisa dimasukkan dalam Pendataan Pendidikan (Dapodik)
karena tidak memiliki NISN
e. Masih banyaknya masyarakat yang tidak menyekolahkan anaknya
yang berkebutuhan khusus (dianggap sebagai aib keluarga)

Adapun rencana tindak lanjut dalam rangka peningkatan angka harapan


lama sekolah ini adalah :

a. Melakukan Sosialisasi Program Wajib Belajar 12 tahun


b. Pemberian Bantuan Operasional Sekolah
c. Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Pendidikan secara
efektif dan maksimal
d. Optimalisasi penerapan SMA Terbuka
e. Optimalisasi Pendidikan Penyetaraan Paket C
f. Optimalisasi Pembangunan Fasilitas Pendidikan di daerah 3T

b. Angka Rata-Rata Lama Sekolah


Pada tahun 2021 realisasi Angka Harapan Lama Sekolah adalah 12,81
dari target yang ditetapkan 13,70. Jika dibandingkan dengan target kinerja
yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai target
yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 94,56%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 8,29, maka ada
peningkatan sebesar 0,05 poin
Jika melihat pencapaian Angka Harapan Lama Sekolah mencapai 12,8,
maka secara rata-rata penduduk Kalsel mempunyai peluang mengenyam
pendidikan selama 12,81 tahun atau setara diploma I

88
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Untuk mereka yang tamat SD, diperhitungkan lama sekolahnya 6 tahun,


tamat SMP diperhitungkan lama sekolah selama 9 tahun, tamat SMA
diperhitungkan lama sekolah selama 12 tahun, tanpa memperhitungkan
apakah pernah tinggal kelas atau tidak.
Kendala dalam rangka meningkatkan Angka Rata-Rata Lama Sekolah
karena adanya ketimpangan antara wilayah desa dan kota. Capaian rata-rata
lama sekolah penduduk 25 tahun ke atas di perkotaan lebih tinggi
dibandingkan dengan perdesaan. Penduduk perkotaan rata-rata telah
menyelesaikan pendidikan dasar 9 tahun, sementara penduduk perdesaan
rata-rata hanya bersekolah sampai kelas 7 SMP/sederajat (kurang lebih 7
tahun). Disamping itu juga terkait dengan kondisi geografis, ekonomi dan
budaya.
Adapun upaya yang sudah dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provkalsel untuk meningkatkan Angka Rata-Rata Lama Sekolah
di antaranya melalui Program Indonesia Pintar, Bantuan Operasional Sekolah
(BOS dan BOSDA), pembangunan/rehabilitasi fasilitas pendidikan, beasiswa
berprestasi, beasiswa melanjutkan ke perguruan tinggi (fakultas kedokteran),
dan penyediaan peralatan sekolah bagi siswa miskin.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Badan


Pusat Statistik (BPS) dengan formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung AHLS :


(sumber BPS)

89
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Jika melirik Undang-Undang Nomor 23 Tahun 20214 Tentang


Pemerintahan Daerah, yang berwenang pada jenjang Pendidikan PAUD, SD
dan SMP adalah Pemerintah Kabupaten Kota, sedangkan yang berwenang
pada jenjang Pendidikan SMA, SMK dan Pendidikan Khusus adalah
Pemerintah Provinsi. Pembagian urusan wewenang ini tidak menjadi
hambatan yang signifikan bagi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Kalimantan Selatan dalam rangka meningkatkan Angka Harapan Lama
Sekolah, telah dilakukan rapat koordinasi antara Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan dengan Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan agar pembangunan Pendidikan dan
pelaksanaan program kegiatan di Kalimanantan Selatan bersinergi dan
harmonis, hal ini tentu sebagai upaya optimalisasi yang lebih baik karena tidak
mungkin dapat meningkatkan pencapaian indikator ini apabila hanya
pemerintah provinsi yang maksimal dalam melakukan pembangunan
pendidikan pada jenjang SMA/SMK Diksus tanpa melakukan pembangunan
pendidikan dari hulunya yaitu pemerintah kabupaten yang berwenang pada
jenjang PAUD/SD/SMP
Dalam menjaga keharmonisan pelaksanaan program kegiatan dan
optimalisasi pencapaian target, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Kalimantan Selatan telah menyepakati berita acara dengan Dinas Pendidikan
Kabupaten se Kalimantan Selatan, adapun berita acara tersebut adalah Berita
Acara kesepakatan optimalisasi peningkatan Angka Rata-Rata Lama Sekolah
(ARLS), Angka Harapan Lama Sekolah (AHLS) dan penetapan target Angka
Partisipasi Kasar (APK), Angka Partisipasi Murni (APM) pada jenjang SD/MI
sederajat dan SMP/MTs sederajat tahun 2021 s.d. 2026 antara Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan dengan Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten / kota di Provinsi Kalimantan Selatan.
Adapun upaya pelaksanaan program pada tahun 2021 yang berkenaan
langsung dalam meningkatkan pencapaian Angka Harapan Lama Sekolah
adalah :

90
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

(1). Pemberian Beasiswa Fakultas Kedokteran bagi Peserta Didik tidak


mampu dengan output sebanyak 30 Mahasiswa dan dianggarkan
sebesar Rp. 3.978.325.000
(2). Pemberian BOSDA ke SMA Negeri dengan output sebanyak 59830
Siswa dan dianggarkan sebesar Rp. 33.341.907.000
(3). Pemberian Perlengkapan Sekolah untuk Peserta Didik yang tidak
mampu SMA dengan output sebanyak 5.590 Siswa dan dianggarkan
sebesar Rp. 3.354.467.000
(4). Pembangunan Ruang Kelas Baru SMA dengan output sebanyak 10
Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 3.102.500.000
(5). Rehabulitasi Gedung Sekolah SMA dengan output sebanyak 8 Sekolah
dan dianggarkan sebesar Rp. 2.204.400.000
(6). Pembangunan Infrastruktur SMA dengan output sebanyak 39 Paket
dan dianggarkan sebesar Rp. 8.514.140.000
(7). Pembangunan Laboratorium SMA dengan output sebanyak 3 Paket
dan dianggarkan sebesar Rp. 720.000.000
(8). Pembangunan Musholla SMA dengan output sebanyak 6 Paket dan
dianggarkan sebesar Rp. 1.440.000.000
(9). Pembangunan Ruang Kantor SMA dengan output sebanyak 1 Paket
dan dianggarkan sebesar Rp. 4.839.966.842
(10). Pembangunan Kantin Sekolah SMA dengan output sebanyak 4 Paket
dan dianggarkan sebesar Rp. 886.145.000
(11). Pembangunan Jamban SMA dengan output sebanyak 2 Paket dan
dianggarkan sebesar Rp. 45.9790.000
(12). Pengadaan Peralatan Komputer SMA dengan output sebanyak 14
Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 1.308.979.400
(13). Pengadaan Meubelair SMA dengan output sebanyak 27 Paket dan
dianggarkan sebesar Rp. 1.541.840.000
(14). Pengadaan Tablet SMA dengan output sebanyak 100 Unit dan
dianggarkan sebesar Rp. 207.750.000
(15). Pengadaan Peralatan Buku SMA dengan output sebanyak 26 Paket
dan dianggarkan sebesar Rp. 1.652.750.000

91
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

(16). Pengadaan Alat Kesenian SMA dengan output sebanyak 13 Paket dan
dianggarkan sebesar Rp. 780.000.000
(17). Pengadaan Peralatan Keterampilan SMA dengan output sebanyak 13
Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 823.800.000
(18). Pengadaan Alat Olahraga Sekolah SMA dengan output sebanyak 13
Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 801.900.000
(19). Pemberian Dana BOS ke SMA dengan output sebanyak 59634 Orang
dan dianggarkan sebesar Rp. 122.491.500.000
(20). Rehabilitasi Prasarana Belajar SMA dengan output sebanyak 13 Paket
dan dianggarkan sebesar Rp. 2.183.696.000
(21). Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) SMA dengan output sebanyak
28 Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 6.571.528.400
(22). Pembangunan Ruang Laboratorium Fisika SMA dengan output
sebanyak 5 Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 1.729.500.000
(23). Pembangunan Ruang Laboratorium Biologi SMA dengan output
sebanyak 1 Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 356.200.000
(24). Pembangunan Toilet / Jamban SMA dengan output sebanyak 16 Paket
dan dianggarkan sebesar Rp. 3.894.154.000
(25). Pembangunan Ruang Laboratorium Komputer SMA dengan output
sebanyak 8 Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 1.946.654.000
(26). Pembangunan Ruang Laboratorium Bahasa SMA dengan output
sebanyak 7 Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 1.685.050.000
(27). Pembangunan Ruang Guru SMA dengan output sebanyak 4 Paket dan
dianggarkan sebesar Rp. 1.850.578.000
(28). Pengadaan Peralatan Pendidikan IPA SMA dengan output sebanyak 1
Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 125.000.000
(29). Pengadaan Peralatan Pendidikan TIK SMA dengan output sebanyak 13
Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 2.600.000.000
(30). Pengadaan Media Pendidikan SMA dengan output sebanyak 4 Paket
dan dianggarkan sebesar Rp. 120.000.000

92
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

(31). Pengadaan Peralatan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan


(PJOK) SMA dengan output sebanyak 3 Paket dan dianggarkan
sebesar Rp. 180.000.000
(32). Pengadaan Alat Kesenian Tradisional SMA dengan output sebanyak 3
Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 270.000.000
(33). Pengadaan Meubelair SMA dengan output sebanyak 64 Paket dan
dianggarkan sebesar Rp. 1420.000.000
(34). Pemberian BOSDA ke SMK Negeri dengan output sebanyak 43.940
Orang dan dianggarkan sebesar Rp. 4.3940.000.000
(35). Pembangunan Ruang Kelas Baru SMK dengan output sebanyak 6 Unit
dan dianggarkan sebesar Rp. 1.440.000.000
(36). Pembangunan Ruang Laboratorium SMK dengan output sebanyak 6
Unit dan dianggarkan sebesar Rp. 1.440.000.000
(37). Pembangunan Musholla SMK dengan output sebanyak 3 Unit dan
dianggarkan sebesar Rp. 720.000.000
(38). Pembangunan Perpustakaan SMK dengan output sebanyak 2 Unit dan
dianggarkan sebesar Rp. 480.000.000
(39). Rehabilitasi Bangunan SMK dengan output sebanyak 9 Unit dan
dianggarkan sebesar Rp. 1.890.000.000
(40). Pembangunan Unit Sekolah Baru SMK dengan output sebanyak 2 Unit
dan dianggarkan sebesar Rp. 1.770.000.000
(41). Pengadaan Peralatan Komputer SMK dengan output sebanyak 7 Set
dan dianggarkan sebesar Rp. 745.650.000
(42). Pengadaan Meubeler SMK dengan output sebanyak 13 Set dan
dianggarkan sebesar Rp. 570.000.000
(43). Pengadaan Peralatan Praktikum SMK dengan output sebanyak 11 Set
dan dianggarkan sebesar Rp. 877.450.000
(44). Pengadaan Buku Literasi SMK dengan output sebanyak 63 set dan
dianggarkan sebesar Rp. 441.000.000
(45). Pembangunan Ruang Praktek Siswa SMK dengan output sebanyak 19
Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 21.309.279.200

93
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

(46). Pengadaan Alat Praktek Siswa SMK dengan output sebanyak 20 Paket
dan dianggarkan sebesar Rp. 30.851.925.250
(47). Pemberian Dana BOS ke SMK dengan output sebanyak 43.645 Orang
dan dianggarkan sebesar Rp. 71.200.320.000
(48). dengan output sebanyak dan dianggarkan sebesar Rp.
(49). Pemberian BOP ke SLB dengan output sebanyak 2410 Orang dan
dianggarkan sebesar Rp. 260.000.000
(50). Peningkatan Sarana Infrastruktur SLB dengan output sebanyak 9
Paket, 9 Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 1.553.000.000
(51). Ruang Kelas Baru (RKB) SLB dengan output sebanyak 3 Unit, 3
Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 510.000.000
(52). Ruang Pusat Sumber (Assesment) SMAN 2 Martapura Inklusi dengan
output sebanyak 1 Unit, 1 Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp.
170.000.000
(53). Ruang Perpustakaan SLBN 2 Amuntai dengan output sebanyak 1 Unit,
1 Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 170.000.000
(54). Rehab Sekolah Pendidikan Khusus dengan output sebanyak 1 Unit, 1
Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 170.000.000
(55). Pembangunan Tempat Ibadah dengan output sebanyak 3 Unit, 3
Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 570.000.000
(56). Pembangunan Pengadaan Meubelair Ruang Assement Sekolah
Pendidikan Khusus dengan output sebanyak 4 Paket, 4 Sekolah dan
dianggarkan sebesar Rp. 200.000.000
(57). Pengadaan Meubelair Ruang Kelas Sekolah Pendidikan Khusus
dengan output sebanyak 7 Paket, 8 sekolah dan dianggarkan sebesar
Rp. 510.000.000
(58). Perlengkapan Pelaksanaan Ibadah Musholla Sekolah Pendidikan
Khusus dengan output sebanyak 6 Paket, 6 Sekolah dan dianggarkan
sebesar Rp. 243.000.000
(59). Pengadaan Meubelair Ruang Perpustakaan Sekolah Pendidikan
Khusus dengan output sebanyak 1 Paket, 1 Sekolah dan dianggarkan
sebesar Rp. 50.000.000

94
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

(60). Pengadaan Meubelair Kantor Sekolah Pendidikan Khusus dengan


output sebanyak 1 Paket, 1 Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp.
100.000.000
(61). Pengadaan Peralatan Pencegahan Covid-19 SLB dengan output
sebanyak 26 sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 980.000.000
(62). Pengadaan Alat Penunjang Keterampilan Siswa dengan output
sebanyak 20 Paket, 20 Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp.
1.000.000.000
(63). Pengadaan Peralatan Praktikum Life Skill Sekolah Pendidikan Khusus
dengan output sebanyak 18 Paket, 18 Sekolah dan dianggarkan
sebesar Rp. 1.620.000.000
(64). Pengadaan Buku Mapel Sekolah Pendidikan Khusus dengan output
sebanyak 20 Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 600.000.000
(65). Bantuan Bahan Belajar Siswa SLB dengan output sebanyak 2231
Orang dan dianggarkan sebesar Rp. 3.676.200.000
(66). Rehabilitasi ruang kelas dengan tingkat kerusakan sedang atau berat
beserta perabotnya dengan output sebanyak 7 Ruang dan dianggarkan
sebesar Rp. 579.780.000
(67). Rehabilitasi ruang perpustakaan dengan tingkat kerusakan sedang atau
berat beserta perabotnya dengan output sebanyak 2 Ruang dan
dianggarkan sebesar Rp. 257.324.500
(68). Rehabilitasi ruang guru dengan tingkat kerusakan sedang atau berat
beserta perabotnya dengan output sebanyak 1 Ruang dan dianggarkan
sebesar Rp. 117.984.000
(69). Rehabilitasi toilet (jamban) siswa/guru dengan tingkat kerusakan
sedang atau berat beserta sanitasinya dengan output sebanyak 2
Ruang dan dianggarkan sebesar Rp. 140.160.000
(70). Pembangunan ruang kelas baru (RKB) beserta perabotnya dengan
output sebanyak 3 Ruang dan dianggarkan sebesar Rp. 353.312.000
(71). Pembangunan toilet (jamban) siswa/guru baik beserta sanitasinya
dengan output sebanyak 5 Unit dan dianggarkan sebesar Rp.
717.714.000

95
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

(72). Pembangunan ruang UKS beserta perabotnya dengan output sebanyak


3 Ruang dan dianggarkan sebesar Rp. 299.620.000
(73). Pembangunan ruang keterampilan beserta perabotnya dengan output
sebanyak 3 Ruang dan dianggarkan sebesar Rp. 365.256.000
(74). Pengadaan Peralatan Pendidikan dengan output sebanyak 6 Paket, 6
Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 342.342.000
(75). Pengadaan Media Pendidikan dengan output sebanyak 5 Paket, 5
Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 576.317.500
(76). Pengadaan Alat Kesenian Tradisional dengan output sebanyak 6
Paket, 6 Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 362.406.000
(77). Pengadaan Peralatan Seni Budaya dengan output sebanyak 5 Paket, 5
Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 137.417.500
(78). Pengadaan Peralatan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
(PJOK) dengan output sebanyak 7 Paket, 7 Sekolah dan dianggarkan
sebesar Rp. 171.350.500
(79). Pemberian Dana BOS ke SLB dengan output sebanyak 2410 Orang
dan dianggarkan sebesar Rp. 4.430.000.000

Dalam meningkatkan angka harapan lama sekolah, tentu terdapat


hambatan dalam pencapaian indikator tersebut, adapun hambatan tersebut
adalah :
a. Budaya Masyarakat yang masih banyak melakukan pernihakan dini
b. Mindset Masyarakat bahwa bekerja membantu orang tua lebih
menguntungkan karena mendapatkan uang
c. Kesejahteraan Keluarga/faktor ekonomi masyarakat masih relatif rendah
d. Masih banyak Penduduk Usia Sekolah yang mengenyam Pendidikan di
Pondok Pesantren Salafiah. Dimana keberadaan mereka tidak tidak bisa
dimasukkan dalam Pendataan Pendidikan (Dapodik) karena tidak memiliki
NISN
e. Masih banyaknya masyarakat yang tidak menyekolahkan anaknya yang
berkebutuhan khusus (dianggap sebagai aib keluarga)

96
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Adapun rencana tindak lanjut dalam rangka peningkatan angka harapan


lama sekolah ini adalah :

a. Melakukan Sosialisasi Program Wajib Belajar 12 tahun


b. Pemberian Bantuan Operasional Sekolah
c. Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Pendidikan secara
efektif dan maksimal
d. Optimalisasi penerapan SMA Terbuka
e. Optimalisasi Pendidikan Penyetaraan Paket C
f. Optimalisasi Pembangunan Fasilitas Pendidikan di daerah 3T

c. Indeks Pembangunan Kebudayaan


Pada tahun 2021 realisasi Indeks Pembangunan Kebudayaan adalah
58,64% dari target sebesar 45,00%. Jika dibandingkan dengan target kinerja
yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah berhasil mencapai
target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 130,31%.
Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 57,13%, maka ada
peningkatan sebesar 0,02 point.
Jika melihat pencapaian Indeks Pembangunan Kebudayaan mencapai
12,8, maka pembangunan kebudayaan di Kalimantan Selatan semakin
meningkat tiap tahunnya.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Direktorat
Jenderal Kebudayaan pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset
dan Teknologi.

Rumus menghitung IPK :


(sumber Dirjen Kebudayaan)

97
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Indeks Pembangunan Kebudayaan (IPK) disusun sebagai salah satu


instrumen untuk memberikan gambaran kemajuan pembangunan kebudayaan
yang dapat digunakan sebagai basis formulasi kebijakan bidang kebudayaan,
serta menjadi acuan dalam koordinasi lintas sektor dalam pelaksanaan
pemajuan kebudayaan. Penyusunan indeks tersebut melibatkan berbagai
pemangku kebijakan dan data yang berkaitan dengan pembangunan
kebudayaan nasional.
Pencapaian Indeks Pembangunan Kebudayaan Indeks ini diperlukan
untuk mengukur capaian pembangunan kebudayaan sesuai dengan amanat
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
Dalam meningkatkan pencapaian Indeks Pemangunan Kebudayaan,
tidak hanya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang bertanggungjawab,
dalam perhitungan Indeks Pembangunan Kebudayaan terdapat 7 Dimensi
perhitungan, yaitu :

98
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

99
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

100
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

101
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

102
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Dengan demikian dari 7 dimensi ini dapat dilihat bahwa Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Dinas Sosial, Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil juga berperan dalam pencapaian Indikator ini.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan
berperan aktif dalam pencapaian Dimensi 1. Ekonomi Budaya, Dimensi 2.
Pendidikan dan Dimensi 4. Warisan Budaya.
Upaya yang telah dilakukan dalam mencapai Peningkatan Indeks
Pembangunan Kebudayaan yaitu sebagai berikut :
• Optimalisasi Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang
Pendidikan dalam rangka perluasan akses pendidikan bagi
masyarakat umum dan berkebutuhan khsusus yang mana
berdampak pada peningkatan Angka Harapan Lama Sekolah, Angka
Rata-Rata Lama Sekolah dan Tingkat Partisipasi Sekolah Peserta
Didik Berkebutuhan Khusus (Bobot Dimensi 1)
• Optimalisasi Peningkatan Kuantitas dan Kompetensi Guru pada
Kurikulum Muatan Lokal (Bobot Dimensi 1)
• Penetapan Warisan Budaya ditingkat Nasional (Bobot Dimensi 4)

103
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

• Pelestarian Cagar Budaya yang ada di Kalimantan Selatan (Bobot


Dimensi 4)
• Pergelaran Event Kesenian (Bobot Dimensi 4)
• Perlindungan dan Promosi Objek bersejarah (Bobot Dimensi 4)
• Pemeliharaan sarana dan prasarana museum (Bobot Dimensi 4)

Dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Kebudayaan, tentu terdapat


hambatan dalam pencapaian indikator, adapun hambatan tersebut adalah :
• Budaya Masyarakat yang masih banyak melakukan pernihakan dini
(menghambat optimalisasi AHLS dan ARLS / bobot dimensi 1)
• Mindset Masyarakat bahwa bekerja membantu orang tua lebih
menguntungkan karena mendapatkan uang (menghambat
optimalisasi AHLS dan ARLS / bobot dimensi 1)
• Kesejahteraan Keluarga/faktor ekonomi masyarakat masih relatif
rendah (menghambat optimalisasi AHLS dan ARLS / bobot dimensi
1)
• Masih banyak Penduduk Usia Sekolah yang mengenyam Pendidikan
di Pondok Pesantren Salafiah. Dimana keberadaan mereka tidak
tidak bisa dimasukkan dalam Pendataan Pendidikan (Dapodik)
karena tidak memiliki NISN (menghambat optimalisasi AHLS dan
ARLS / bobot dimensi 1)
• Masih banyaknya masyarakat yang tidak menyekolahkan anaknya
yang berkebutuhan khusus (dianggap sebagai aib keluarga)
(menghambat optimalisasi AHLS dan ARLS / bobot dimensi 1)
• Keterbatasan kajian akademis untuk penetapan WBTB Indonesia
(menghambat optimalisasi bobot dimensi 4)
• Keterbatasan tim ahli cagar budaya (menghambat optimalisasi bobot
dimensi 4)
• Adanya wabah Covid-19 yang mana berpengaruh terhadap
pergelaran event pertunjukan kesenian (menghambat optimalisasi
bobot dimensi 4)

104
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Adapun rencana tindak lanjut dalam rangka peningkatan Indeks


Pembangunan Kebudayaan ini adalah :
• Melakukan Sosialisasi Program Wajib Belajar 12 tahun (optimalisasi
bobot dimensi 1)
• Pemberian Bantuan Operasional Sekolah (optimalisasi bobot
dimensi 1)
• Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Pendidikan
secara efektif dan maksimal (optimalisasi bobot dimensi 1)
• Optimalisasi penerapan SMA Terbuka (optimalisasi bobot dimensi 1)
• Optimalisasi Pendidikan Penyetaraan Paket C (optimalisasi bobot
dimensi 1)
• Optimalisasi Pembangunan Fasilitas Pendidikan di daerah 3T
(optimalisasi bobot dimensi 1)
• Perlu adanya kerjasama dengan akademisi dan lembaga untuk
kajian akademis (optimalisasi bobot dimensi 4)
• Membentuk tim cagar budaya setiap tahun nya (optimalisasi bobot
dimensi 4)
• Promosi Objek berserajah secara masif (optimalisasi bobot dimensi
4)

4) Analisis Program/Kegiatan Penunjang Kinerja


Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan
program-program yang dilaksanakan selama tahun 2021 yaitu :

a. PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI

✓ Kegiatan Perencanaan, Penganggaran, dan Evaluasi Kinerja Perangkat


Daerah
• Penyusunan Dokumen Perencanaan Perangkat Daerah, indikator
pada sub kegiatan ini adalah Jumlah dokumen kinerja sesuai
ketentuan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 4 Dokumen, dan telah terealisasi sebesar 4 Dokumen
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%,

105
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan


indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada
Subbag Perencanaan, Keuangan dan Aset
• Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah, indikator pada sub kegiatan ini
adalah Jumlah dokumen evaluasi Kinerja dan Keuangan, kegiatan ini
pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 4
Dokumen, dan telah terealisasi sebesar 4 Dokumen dengan
persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada
Subbag Perencanaan, Keuangan dan Aset

✓ Kegiatan Administrasi Keuangan Perangkat Daerah


• Penyediaan Gaji dan Tunjangan ASN, indikator pada sub kegiatan ini
adalah Jumlah Bulan Administrasi Pelaksanaan Tugas ASN yang
disediakan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi sebesar 12 Bulan
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada
Subbag Perencanaan, Keuangan dan Aset
• Penyediaan Administrasi Pelaksanaan Tugas ASN, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Jumlah Bulan Administrasi Pelaksanaan Tugas
ASN yang disediakan, kegiatan ini pada tahun angg aran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi
sebesar 12 Bulan dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi
dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada
tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini
adalah Sekretariat pada Subbag Perencanaan, Keuangan dan Aset

✓ Kegiatan Administrasi Barang Milik Daerah pada Perangkat Daerah


• Penatausahaan Barang Milik Daerah pada SKPD, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Jumlah peserta yang mengikuti bimbingan teknis /
Pelatihan / workshop pengelolaan Barang Milik Daerah, kegiatan ini
pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 266
Orang, dan telah terealisasi sebesar 266 Orang dengan persentase
tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian

106
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja


yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung
jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag
Perencanaan, Keuangan dan Aset

✓ Kegiatan Administrasi Kepegawaian Perangkat Daerah


• Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Atribut Kelengkapannya, indikator
pada sub kegiatan ini adalah Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan
yang diadakan Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu yang diadakan,
kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 104 Stel Pakaian Kerja Lapangan, dan telah terealisasi
sebesar 50 Stel Pakaian Kerja Lapangan dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 2,00555555555556%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada
Subbag Umum dan Kepegawaian
• Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Berdasarkan Tugas dan Fungsi,
indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Peserta yang mengikuti
Pendidikan dan Pelatihan Formal, kegiatan ini pada tahun anggaran
2021 mempunyai target kinerja sebesar 780 Orang, dan telah
terealisasi sebesar 774 Orang dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 4,14097222222222%, dengan demikian
kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja
yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung
jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Umum
dan Kepegawaian

✓ Kegiatan Administrasi Umum Perangkat Daerah


• Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor,
indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Bulan Komponen
Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor yang disediakan,
kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi sebesar 12 Bulan dengan
persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada
Subbag Umum dan Kepegawaian
• Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Jumlah Bulan Peralatan dan Perlengkapan Kantor

107
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

yang disediakan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai


target kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi sebesar 12
Bulan dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar
100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam
meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini,
dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Sekretariat pada Subbag Umum dan Kepegawaian
• Penyediaan Bahan Logistik Kantor, indikator pada sub kegiatan ini
adalah Jumlah Bulan Bahan Logistik Kantor yang disediakan, kegiatan
ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 12
Bulan, dan telah terealisasi sebesar 12 Bulan dengan persentase
tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian
kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja
yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung
jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Umum
dan Kepegawaian
• Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Jumlah Bulan Barang Cetakan dan Penggandaan
yang disediakan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai
target kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi sebesar 12
Bulan dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar
100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam
meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini,
dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Sekretariat pada Subbag Perencanaan, Keuangan dan Aset
• Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan,
indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Bulan Bahan Bacaan
dan Peraturan Perundang-undangan yang disediakan, kegiatan ini
pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 12
Bulan, dan telah terealisasi sebesar 12 Bulan dengan persentase
tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian
kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja
yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung
jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Umum
dan Kepegawaian
• Penyelenggaraan Rapat Koordinasi dan Konsultasi SKPD, indikator
pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Bulan Rapat-Rapat Kordinasi
dan Konsultasi Ke Luar Daerah yang dilaksanakan, kegiatan ini pada
tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 12 Bulan, dan
telah terealisasi sebesar 12 Bulan dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah

108
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Perencanaan,
Keuangan dan Aset
• Dukungan Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik
pada SKPD, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Event
Expo yang dilaksanakan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi
sebesar 8 Bulan dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 66.67%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi
dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada
tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini
adalah Sekretariat pada Subbag Umum dan Kepegawaian

✓ Kegiatan Pengadaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintah


Daerah
• Pengadaan Kendaraan Perorangan Dinas atau Kendaraan Dinas
Jabatan, indikator pada sub kegiatan ini adalah Kendaraan
Dinas/Operasional yang diadakan, kegiatan ini pada tahun anggaran
2021 mempunyai target kinerja sebesar 1 Buah, dan telah terealisasi
sebesar 1 Buah dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi
dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada
tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini
adalah Sekretariat pada Subbag Umum dan Kepegawaian
• Pengadaan Kendaraan Dinas Operasional atau Lapangan, indikator
pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Kendaraan yang diadakan,
kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 1 Unit, dan telah terealisasi sebesar 0 Unit dengan
persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 0%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada
Subbag Umum dan Kepegawaian
• Pengadaan Mebel, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah
Perlengkapan Gedung Kantor yang diadakan, kegiatan ini pada tahun
anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 21 Jenis, dan telah
terealisasi sebesar 21 Jenis dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 400%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Umum dan
Kepegawaian

109
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

• Pengadaan Peralatan dan Mesin Lainnya, indikator pada sub kegiatan


ini adalah Peralatan Gedung Kantor yang diadakan, kegiatan ini pada
tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 222 Jenis,
dan telah terealisasi sebesar 123 Jenis dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 1702,58680555556%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada
Subbag Umum dan Kepegawaian
• Pengadaan Aset Tetap Lainnya, indikator pada sub kegiatan ini
adalah Jumlah Buku yang diadakan, kegiatan ini pada tahun anggaran
2021 mempunyai target kinerja sebesar 625 Buku, dan telah
terealisasi sebesar 315 Buku dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 2,08611111111111%, dengan demikian
kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja
yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung
jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Umum
dan Kepegawaian

✓ Kegiatan Penyediaan Jasa Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah


• Penyediaan Jasa Surat Menyurat, indikator pada sub kegiatan ini
adalah Jasa surat menyurat yang disediakan, kegiatan ini pada tahun
anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah
terealisasi sebesar 12 Bulan dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Umum dan
Kepegawaian
• Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik, indikator
pada sub kegiatan ini adalah Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan
Listrik yang disediakan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi
sebesar 12 Bulan dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi
dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada
tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini
adalah Sekretariat pada Subbag Umum dan Kepegawaian
• Penyediaan Jasa Pelayanan Umum Kantor, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Jasa Pelayanan Umum Kantor yang disediakan,
kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi sebesar 12 Bulan dengan

110
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan


demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada
Subbag Umum dan Kepegawaian

✓ Kegiatan Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan


Pemerintahan Daerah
• Penyediaan Jasa Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan, Pajak dan
Perizinan Kendaraan Dinas Operasional atau Lapangan, indikator
pada sub kegiatan ini adalah Kendaraan Dinas/Operasional yang
dipelihara, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi sebesar 12 Bulan
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada
Subbag Umum dan Kepegawaian
• Pemeliharaan/Rehabilitasi Gedung Kantor dan Bangunan Lainnya,
indikator pada sub kegiatan ini adalah Gedung Kantor yang dipelihara,
Rumah Dinas yang dipelihara, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi
sebesar 12 Bulan dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi
dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada
tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini
adalah Sekretariat pada Subbag Umum dan Kepegawaian
• Pemeliharaan/Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Gedung Kantor atau
Bangunan Lainnya, indikator pada sub kegiatan ini adalah Peralatan
Gedung Kantor yang dipelihara, Perlengkapan Gedung Kantor yang
dipelihara, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi sebesar 12 Bulan
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada
Subbag Umum dan Kepegawaian

b. PROGRAM PENGELOLAAN PENDIDIKAN

✓ Kegiatan Pengelolaan Pendidikan Sekolah Menengah Atas

111
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

• Pembangunan USB (Unit Sekolah Baru), indikator pada sub kegiatan


ini adalah Jumlah USB ( Unit Sekolah Baru ) yang dibangun, kegiatan
ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 2
Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 2 Sekolah dengan persentase
tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian
kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja
yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung
jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMA pada Seksi
Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Penambahan Ruang Kelas Baru, indikator pada sub kegiatan ini
adalah Jumlah Sekolah yang menerima penambahan ruang kelas
baru, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 1 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 1 Sekolah
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan SMA pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana
SMA
• Pembangunan Ruang Guru/Kepala Sekolah/TU, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang menerima Pembangunan
Ruang Guru/Kepala Sekolah/TU, kegiatan ini pada tahun anggaran
2021 mempunyai target kinerja sebesar 22 Sekolah, dan telah
terealisasi sebesar 22 Sekolah dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMA pada Seksi
Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pembangunan Ruang Laboratorium Biologi, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang menerima Pembangunan
Ruang Laboratorium Biologi, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 14 Sekolah, dan telah terealisasi
sebesar 14 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMA pada Seksi
Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pembangunan Ruang Laboratorium Fisika, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang menerima Pembangunan
Ruang Laboratorium Fisika, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021

112
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

mempunyai target kinerja sebesar 12 Sekolah, dan telah terealisasi


sebesar 12 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMA pada Seksi
Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pembangunan Ruang Laboratorium Kimia, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang menerima Pembangunan
Ruang Laboratorium Kimia, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 14 Sekolah, dan telah terealisasi
sebesar 14 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMA pada Seksi
Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pembangunan Ruang Laboratorium Komputer, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang menerima Pembangunan
Ruang Laboratorium Komputer, kegiatan ini pada tahun anggaran
2021 mempunyai target kinerja sebesar 9 Sekolah, dan telah
terealisasi sebesar 9 Sekolah dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMA pada Seksi
Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pembangunan Ruang Laboratorium Bahasa, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang menerima Pembangunan
Ruang Laboratorium Bahasa, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 2 Sekolah, dan telah terealisasi
sebesar 2 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMA pada Seksi
Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pembangunan Ruang Unit Kesehatan Sekolah, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang menerima Pembangunan
Ruang Unit kesehatan Sekolah, kegiatan ini pada tahun anggaran
2021 mempunyai target kinerja sebesar 13 Sekolah, dan telah
terealisasi sebesar 13 Sekolah dengan persentase tingkat capaian

113
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah


berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMA pada Seksi
Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pembangunan Perpustakaan Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini
adalah Jumlah Sekolah yang menerima Pembangunan Perpustakaan
Sekolah, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 2 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 2 Sekolah
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan SMA pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana
SMA
• Pembangunan Sarana, Prasarana dan Utilitas Sekolah, indikator pada
sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang menerima Prasarana
SMA, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 30 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 30 Sekolah
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan SMA pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana
SMA
• Pengadaan Mebel Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini adalah
Jumlah Sekolah yang menerima Mebel Sekolah, kegiatan ini pada
tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 17 Sekolah,
dan telah terealisasi sebesar 17 Sekolah dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini
telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMA pada Seksi
Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pengadaaan Alat Praktik dan Peraga Peserta Didik, indikator pada
sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang menerima Alat Praktik
dan Peraga Peserta Didik, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 12 Sekolah, dan telah terealisasi
sebesar 12 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab

114
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMA pada Seksi


Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Penyediaan Biaya Personil Peserta Didik Sekolah Menengah Atas,
indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Peserta yang
mendapatkan Biaya Personil Peserta Didik SMA, Jumlah Mahasiswa
yang Menerima Bantuan Beasiswa (Fakultas Kedokteran), Jumlah
Siswa SMA Negeri yang Menerima, Jumlah Siswa SMA Swasta yang
Menerima BOSDA, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 60965 Orang, dan telah terealisasi
sebesar 60965 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMA pada Seksi
Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMA
• Penyelenggaraan Proses Belajar dan Ujian bagi Peserta Didik,
indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Guru yang Memiliki
Kompetensi dalam Menggunakan Metode Penilaian Terhadap Siswa,
kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 260 Orang, dan telah terealisasi sebesar 208 Orang dengan
persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 80%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan SMA pada Seksi Kurikulum dan Penilaian SMA
• Penyiapan dan Tindak Lanjut Evaluasi Satuan Pendidikan Menengah
Atas, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Peserta yang
Mengikuti Penyiapan dan Tindak Lanjut Evaluasi Satuan Pendidikan
Menegah Atas, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai
target kinerja sebesar 282 Orang, dan telah terealisasi sebesar 282
Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar
100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam
meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini,
dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan SMA pada Seksi Peserta Didik dan Pembangunan
Karakter SMA
• Pembinaan Minat, Bakat dan Kreativitas Siswa, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Jumlah Siswa yang Memiliki Minat dan Bakat serta
Kreativitas, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 1300 Siswa, dan telah terealisasi sebesar 1300 Siswa
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan

115
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan SMA pada Seksi Peserta Didik dan Pembangunan
Karakter SMA
• Penyediaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan bagi Satuan
Pendidikan Sekolah Menengah Atas, indikator pada sub kegiatan ini
adalah Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Satuan
Pendidikan Sekolah Menengah Atas yang Tersedia, kegiatan ini pada
tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 2318 Orang,
dan telah terealisasi sebesar 2318 Orang dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini
telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan PTK pada Seksi
Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA
• Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pada
Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Atas, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Jumlah Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan
pada Satuan Pendidikan Menengah Atas yang Dikembangkan,
kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 1593 Orang, dan telah terealisasi sebesar 1593 Orang
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan PTK pada Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA
• Pengelolaan Dana BOS Sekolah Menengah Atas, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Jumlah pengelolaan Dana BOS Sekolah
Menengah Atas, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai
target kinerja sebesar 166700 Orang, dan telah terealisasi sebesar
66700 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 1,66736111111111%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMA pada Seksi
Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMA

✓ Kegiatan Pengelolaan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan


• Pembangunan Ruang Praktik Siswa, indikator pada sub kegiatan ini
adalah Jumlah Sekolah yang menerima Pembangunan Ruang Praktik
Siswa, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 14 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 14 Sekolah

116
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%,


dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan SMK pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana
SMK
• Pembangunan Sarana, Prasarana dan Utilitas Sekolah, indikator pada
sub kegiatan ini adalah Jumlah Sarana, Prasarana dan Utilitas
Sekolah yang Dibangun, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 21 Unit, dan telah terealisasi
sebesar 21 Unit dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi
dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada
tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini
adalah Bidang Pembinaan SMK pada Seksi Kelembagaan, Sarana
dan Prasarana SMK
• Rehabilitasi Sarana, Prasarana dan Utilitas Sekolah, indikator pada
sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang menerima Rehabiltasi
Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah, kegiatan ini pada tahun
anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 3 Sekolah, dan
telah terealisasi sebesar 3 Sekolah dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini
telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMK pada Seksi
Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMK
• Pengadaan Mebel Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini adalah
Jumlah Sekolah yang Mendapatkan Bantuan Meubeluer, kegiatan ini
pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 144
Set, dan telah terealisasi sebesar 144 Set dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini
telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMK pada Seksi
Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMK
• Pengadaaan Alat Praktik dan Peraga Peserta Didik, indikator pada
sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang Mendapatkan Bantuan
Alat Praktik dan Peraga Peserta Didik, kegiatan ini pada tahun
anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 23 Sekolah, dan
telah terealisasi sebesar 23 Sekolah dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini
telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah

117
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMK pada Seksi
Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMK
• Penyediaan Biaya Personil Peserta Didik Sekolah Menengah
Kejuruan, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Siswa SMK
Negeri dan Swasta yang Menerima BOSDA, kegiatan ini pada tahun
anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 57642 Siswa, dan
telah terealisasi sebesar 57642 Siswa dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini
telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMK pada Seksi
Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMK
• Penyelengaraan Proses Belajar dan Ujian bagi Peserta Didik, indikator
pada sub kegiatan ini adalah Melaksanakan Rakor, workshop,
Bimbingan Teknis, dan Monitoring Evaluasi untuk Penyelenggaraan
Sistem Penilaian SMK, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 100 Sekolah, dan telah terealisasi
sebesar 100 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMK pada Seksi
Kurikulum dan Penilaian SMK
• Penyiapan dan Tindak Lanjut Evaluasi Satuan Pendidikan Menengah
Kejuruan, indikator pada sub kegiatan ini adalah Melaksanakan Rakor,
Workshop dan Bimbingan Teknis untuk penyelenggaraan Kurikulum
SMK, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 112 Orang, dan telah terealisasi sebesar 112 Orang
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan SMK pada Seksi Kurikulum dan Penilaian SMK
• Pembinaan Minat, Bakat dan Kreativitas Siswa, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Jumlah Siswa yang Memiliki Minat dan Bakat serta
Kreativitas, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 300 Siswa, dan telah terealisasi sebesar 300 Siswa
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang

118
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Pembinaan SMK pada Seksi Peserta Didik dan Pembangunan


Karakter SMK
• Penyediaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan bagi Satuan
Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan, indikator pada sub kegiatan
ini adalah Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Satuan
Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan yang Tersedia, kegiatan ini
pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 1755
Orang, dan telah terealisasi sebesar 1755 Orang dengan persentase
tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian
kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja
yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung
jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan PTK pada Seksi
Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMK
• Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pada
Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Jumlah Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan
pada SMK yang Dikembangkan, kegiatan ini pada tahun anggaran
2021 mempunyai target kinerja sebesar 2082 Orang, dan telah
terealisasi sebesar 2082 Orang dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan PTK pada Seksi
Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMK
• Pembinaan Kelembagaan dan Manajemen Sekolah Menengah
Kejuruan, indikator pada sub kegiatan ini adalah Terlaksananya Rapat
Koordinasi dan Evaluasi Peningkatan Sarana Prasarana dan
Kelembagaan SMK, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 127 Orang, dan telah terealisasi
sebesar 127 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMK pada Seksi
Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMK
• Pengelolaan Dana BOS Sekolah Menengah Kejuruan, indikator pada
sub kegiatan ini adalah Jumlah pengelolaan Dana BOS Sekolah
Menengah Kejuruan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 58408 Siswa, dan telah terealisasi
sebesar 58408 Siswa dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah

119
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMK pada Seksi
Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMK

✓ Kegiatan Pengelolaan Pendidikan Khusus


• Pembangunan Perpustakaan Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini
adalah Jumlah Sekolah yang menerima Pembangunan Perpustakaan
Sekolah, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 1 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 1 Sekolah
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan Pendidikan Khusus pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan
Prasarana Pendidikan Khusus
• Pembangunan Sarana, Prasarana dan Utilitas Sekolah, indikator pada
sub kegiatan ini adalah Jumlah Pembangunan Sarana, Prasarana dan
Utilitas Sekolah, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai
target kinerja sebesar 4 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 4
Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar
100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam
meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini,
dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus pada Seksi Kelembagaan,
Sarana dan Prasarana Pendidikan Khusus
• Pembangunan Ruang Orientasi dan Mobilitas, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang menerima Pembangunan
Ruang Orientasi dan Mobilitas, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 1 Sekolah, dan telah terealisasi
sebesar 1 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus
pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana Pendidikan Khusus
• Pembangunan Ruang Bina Persepsi Bunyi dan Irama untuk
Tunarungu (B), indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah
yang menerima Pembangunan Ruang Bina Persepsi Bunyi dan Irama
untuk Tuna rungu (B), kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 2 Sekolah, dan telah terealisasi
sebesar 2 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah

120
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah


ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus
pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana Pendidikan Khusus
• Pembangunan Ruang Bina Diri dan Bina Gerak untuk Tunadaksa (D),
indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang
menerima Pembangunan Ruang Bina Diri dan Bina Gerak untuk
Tunadaksa, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 1 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 1 Sekolah
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan Pendidikan Khusus pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan
Prasarana Pendidikan Khusus
• Pengadaan Mebel Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini adalah
Jumlah Pengadaan Mebeluer Sekolah, kegiatan ini pada tahun
anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 4 Sekolah, dan
telah terealisasi sebesar 4 Sekolah dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini
telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus
pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana Pendidikan Khusus
• Pengadaan Perlengkapan Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini
adalah Jumlah Pengadaan Perlengkapan Sekolah, kegiatan ini pada
tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 74 Sekolah,
dan telah terealisasi sebesar 74 Sekolah dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini
telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus
pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana Pendidikan Khusus
• Pengadaaan Alat Praktik dan Peraga Peserta Didik, indikator pada
sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang menerima Alat Praktik
dan Peraga Peserta Didik, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 12 Sekolah, dan telah terealisasi
sebesar 12 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab

121
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus


pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana Pendidikan Khusus
• Penyediaan Biaya Personil Peserta Didik Pendidikan Khusus,
indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Siswa yang
Mendapatkan Bantuan Berupa BOP dan Beasiswa, kegiatan ini pada
tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 2417 Siswa,
dan telah terealisasi sebesar 2417 Siswa dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini
telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus
pada Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Pendidikan
Khusus
• Penyelenggaraan Proses Belajar dan Ujian bagi Peserta Didik,
indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Pendidik dan Tenaga
Kependidikan yang Mengikuti Penyelenggaraan Proses Belajar dan
Ujian Bagi Peserta Didik, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 156 Orang, dan telah terealisasi
sebesar 156 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus
pada Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Pendidikan
Khusus
• Penyiapan dan Tindak Lanjut Evaluasi Satuan Pendidikan Khusus,
indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Pendidik dan Tenaga
Kependidikan yang Mengikuti Penyiapan dan Tindak Lanjut Evaluasi
Satuan Pendidikan Pendidikan Khusus, Jumlah Satuan Pendidikan
SLB dan Sekolah Inklusi yang di Data dan Evaluasi, kegiatan ini pada
tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 160 Orang,
dan telah terealisasi sebesar 160 Orang dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini
telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus
pada Seksi Kurikulum dan Penilaian Pendidikan Khusus
• Pembinaan Minat, Bakat dan Kreativitas Siswa, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Jumlah Siswa yang Minat Bakat dan Kreativitasnya
di Bina, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 1697 Orang, dan telah terealisasi sebesar 1697 Orang
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%,

122
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan


indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan Pendidikan Khusus pada Seksi Peserta Didik dan
Pembangunan Karakter Pendidikan Khusus
• Penyediaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan bagi Satuan
Pendidikan Khusus, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah
Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada satuan Pendidikan Khusus
yang Tersedia, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai
target kinerja sebesar 405 Orang, dan telah terealisasi sebesar 405
Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar
100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam
meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini,
dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan PTK pada Seksi Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Pendidikan Khusus
• Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada
Satuan Pendidikan Khusus, indikator pada sub kegiatan ini adalah
Jumlah Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Jenjang
Pendidikan Khusus yang Dikembangkan, kegiatan ini pada tahun
anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 903 Orang, dan
telah terealisasi sebesar 903 Orang dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini
telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan PTK pada Seksi
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Khusus
• Pengelolaan Dana BOS Sekolah Pendidikan Khusus, indikator pada
sub kegiatan ini adalah Jumlah pengelolaan Dana BOS Sekolah
Pendidikan Khusus, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 2691 Siswa, dan telah terealisasi
sebesar 2691 Siswa dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus
pada Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Pendidikan
Khusus

c. PROGRAM PENGEMBANGAN KURIKULUM

✓ Kegiatan Penetapan Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Menengah

123
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

• Penyusunan Kompetensi Dasar Muatan Lokal Pendidikan Menengah,


indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Guru yang kompeten
dalam penyusunan dasar muatan lokal, kegiatan ini pada tahun
anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 65 Orang, dan telah
terealisasi sebesar 65 Orang dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMA pada Seksi
Kurikulum dan Penilaian SMA
• Penyusunan Silabus Muatan Lokal Pendidikan Menengah, indikator
pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Terlaksananya Pendidikan Al-
Quran, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 65 Orang, dan telah terealisasi sebesar 65 Orang
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan SMA pada Seksi Kurikulum dan Penilaian SMA
• Pelatihan Penyusunan Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan
Menengah, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Guru yang
memiliki kompetensi dalam penyusunan muatan lokal, kegiatan ini
pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 65
Orang, dan telah terealisasi sebesar 65 Orang dengan persentase
tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian
kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja
yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung
jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMA pada Seksi
Kurikulum dan Penilaian SMA

✓ Kegiatan Penetapan Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Khusus


• Penyusunan Kompetensi Dasar Muatan Lokal Pendidikan Khusus,
indikator pada sub kegiatan ini adalah Peningkatan Pendidikan
Khusus dalam Penyusunan Kompetensi Dasar Muatan Lokal
Pendidikan Khusus, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 40 Orang, dan telah terealisasi
sebesar 40 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus
pada Seksi Kurikulum dan Penilaian Pendidikan Khusus

124
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

• Penyusunan Silabus Muatan Lokal Pendidikan Khusus, indikator pada


sub kegiatan ini adalah Peningkatan Pendidikan Khusus dalam
Penyusunan Kompetensi Dasar Muatan Lokal Pendidikan Khusus,
kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 55 Orang, dan telah terealisasi sebesar 55 Orang dengan
persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan Pendidikan Khusus pada Seksi Kurikulum dan Penilaian
Pendidikan Khusus
• Pelatihan Penyusunan Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Khusus,
indikator pada sub kegiatan ini adalah Peningkatan Pendidikan
Khusus dalam Penyusunan Kompetensi Dasar Muatan Lokal
Pendidikan Khusus, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 55 Orang, dan telah terealisasi
sebesar 55 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus
pada Seksi Kurikulum dan Penilaian Pendidikan Khusus

d. PROGRAM PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

✓ Kegiatan Pemindahan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Lintas


Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) Provinsi
• Perhitungan dan Pemetaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Satuan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, indikator pada
sub kegiatan ini adalah Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan
pada Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan yang terhitung
dan terpetakan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai
target kinerja sebesar 126 Orang, dan telah terealisasi sebesar 126
Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar
100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam
meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini,
dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan PTK pada Seksi Pendidik dan Tenaga
Kependidikan SMK
• Penataan Pendistribusian Pendidik dan Tenaga Kependidikan Satuan
Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada

125
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan yang terdistribusi


merata, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 126 Orang, dan telah terealisasi sebesar 126 Orang
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan PTK pada Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMK

e. PROGRAM PENGEMBANGAN KEBUDAYAAN

✓ Kegiatan Pelestarian Kesenian Tradisional yang Masyarakat Pelakunya


Lintas Kabupaten/Kota dalam Daerah Provinsi
• Pelindungan, Pengembangan, Pemanfaatan Objek Pemajuan Tradisi
Budaya, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah festival
kesenian yang diikuti, jumlah parade kesenian jumlah seni dan budaya
Daerah Kalimantan Selatan yang berhasil didokumentasikan, kegiatan
ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 6
Kegiatan, dan telah terealisasi sebesar 6 Kegiatan dengan persentase
tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian
kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja
yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung
jawab dengan kegiatan ini adalah Pembinaan Kebudayaan pada
Seksi Kesenian
• Pembinaan Sumber Daya Manusia, Lembaga, dan Pranata
Tradisional, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah
yang bisa mengikuti kegiatan seniman masuk sekolah, jumlah
workshop seni dan budaya yang berhasil dilaksanakan, kegiatan ini
pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 2
Kegiatan, dan telah terealisasi sebesar 2 Kegiatan dengan persentase
tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian
kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja
yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung
jawab dengan kegiatan ini adalah Pembinaan Kebudayaan pada
Seksi Kesenian

✓ Kegiatan Pembinaan Lembaga Adat yang Penganutnya Lintas Daerah


Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) Daerah Provinsi
• Pembinaan Sumber Daya Manusia, Lembaga, dan Pranata Adat,
indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sumber Daya Manusia,
Lembaga dan Pranata Adat yang dibina, kegiatan ini pada tahun

126
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 550 Orang, dan


telah terealisasi sebesar 550 Orang dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini
telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Pembinaan Kebudayaan pada Seksi
Sejarah dan Tradisi

f. PROGRAM PENGEMBANGAN KESENIAN TRADISIONAL

✓ Kegiatan Pembinaan Kesenian yang Masyarakat Pelakunya Lintas


Daerah Kabupaten/Kota
• Peningkatan Kapasitas Tata Kelola Lembaga Kesenian Tradisional,
indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah data seni dan budaya
Daerah Kalimantan Selatan yang berhasil dikumpulkan dan
didokumentasikan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 5 Orang, dan telah terealisasi
sebesar 5 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi
dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada
tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini
adalah Pembinaan Kebudayaan pada Seksi Kesenian

g. PROGRAM PEMBINAAN SEJARAH

✓ Kegiatan Pembinaan Sejarah Lokal Provinsi


• Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dan Lembaga Sejarah Lokal
Provinsi, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sumber Daya
Manusia dan Lembaga Sejarah Lokal Provinsi yang diberdayakan,
kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 98 Lembaga, dan telah terealisasi sebesar 98 Lembaga
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Pembinaan

h. PROGRAM PELESTARIAN DAN PENGELOLAAN CAGAR BUDAYA

✓ Kegiatan Penetapan Cagar Budaya Peringkat Provinsi

127
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

• Pendaftaran Objek Diduga Cagar Budaya, indikator pada sub kegiatan


ini adalah Jumlah Informasi, dan Promosi Cagar Budaya Provinsi
Kalimantan Selatan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 3 Cagar Budaya, dan telah
terealisasi sebesar 3 Cagar Budaya dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini
telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Pembinaan Kebudayaan pada Seksi
Cagar Budaya dan Permuseuman

✓ Kegiatan Pengelolaan Cagar Budaya Peringkat Provinsi


• Pelindungan Cagar Budaya, indikator pada sub kegiatan ini adalah
Terlaksananya Pencegahan dan Penaggulangan Cagar Budaya
Kerusakan, Kehancuran atau Kemusnahan Provinsi Kalimantan
Selatan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 3 Cagar Budaya, dan telah terealisasi sebesar 3
Cagar Budaya dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi
dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada
tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini
adalah Pembinaan Kebudayaan pada Seksi Cagar Budaya dan
Permuseuman

i. PROGRAM PENGELOLAAN PERMUSEUMAN

✓ Kegiatan Pengelolaan Museum Provinsi


• Pelindungan, Pengembangan, dan Pemanfataan Koleksi Secara
Terpadu, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Koleksi
Terpadu, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 178 Koleksi, dan telah terealisasi sebesar 178 Koleksi
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Pembinaan
Kebudayaan pada Seksi Cagar Budaya dan Permuseuman
• Peningkatan Pelayanan dan Akses Masyarakat terhadap Museum,
indikator pada sub kegiatan ini adalah Terlaksananya akses
masyarakat terhadap museum, kegiatan ini pada tahun anggaran
2021 mempunyai target kinerja sebesar 380 Orang, dan telah
terealisasi sebesar 380 Orang dengan persentase tingkat capaian

128
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah


berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Pembinaan Kebudayaan pada Seksi
Cagar Budaya dan Permuseuman
• Penyediaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Museum,
indikator pada sub kegiatan ini adalah Terlaksananya Penyediaan dan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Museum, kegiatan ini pada
tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 45 Unit, dan
telah terealisasi sebesar 45 Unit dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Pembinaan Kebudayaan pada Seksi
Cagar Budaya dan Permuseuman

129
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

2. Eselon II (Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan)

Tabel 3.5
Target dan Realisasi Sasaran Strategis dan Indikator Utama Gubernur Kalsel yang
diemban oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov kalsel

Tabel 3.6
Perbandingan Indikator Kinerja dengan data-data capaian tahun-tahun sebelumnya
Diemban oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov kalsel

102
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Tabel 3.7
Perbandingan Indikator capaian Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
dengan regional sejenis

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan sesuai


peraturan berwenang pada jenjang pendidikan SMA, SMK dan Pendidikan Khusus, ini
telah diatur dalam UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Sedangkan
untuk jenjang Pendidikan PAUD, SD, SMP yang berwenang adalah Pemerintah
tingkat Kabupaten/Kota.
Sebagai Breakdown dari Indikator Angka Harapan Lama Sekolah (AHLS) dan
Angka Rata-Rata Lama Sekolah (ARLS) yang telah ditetapkan pada RPJMD, Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan telah menjalankan fungsi
koordinasi dengan kabupaten/Kota sebagai dukungan terhadap indikator Angka
Harapan Lama Sekolah (AHLS) dan Angka Rata-Rata Lama Sekolah (ARLS) yang
mana capaian APK APM pada jenjang PAUD, SD, dan SMP sebagai berikut :

103
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

1) Perbandingan Realisasi dengan Target


a. APK SM sederajat dan Pendidikan Khusus
Pencapaian APK SM sederajat dan Pendidikan Khusus, indikator ini
digunakan untuk menunjukkan berapa besar umumnya tingkat partisipasi
penduduk pada suatu tingkat pendidikan. Semakin tinggi APK berarti semakin
banyak anak usia sekolah yang bersekolah di suatu jenjang pendidikan pada
suatu wilayah
Pada tahun 2021 realisasi APK SM sederajat dan Pendidikan Khusus
telah direalisasikan 92,57 dari target yang ditetapkan 93,80. Jika dibandingkan
dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini
belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja
sebesar 98,69%.
b. APM SM sederajat dan Pendidikan Khusus
Pencapaian APM SM sederajat dan Pendidikan Khusus, indikator ini
digunakan untuk mengetahui banyaknya anak usia sekolah yang bersekolah
pada jenjang yang sesuai / ketepatan usia anak bersekolah. Semakin tinggi
APM berarti makin banyak anak usia sekolah yg bersekolah sesuai usia resmi
di jenjang pendidikan tertentu. Nilai idealnya 100%
Pada tahun 2021 realisasi APM SM sederajat dan Pendidikan Khusus
adalah 62,71 dari target yang ditetapkan 66,34. Jika dibandingkan dengan
target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum
mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar
94,53%.
c. Persentase Peserta Didik SMA yang Melanjutkan ke Perguruan Tinggi
Pencapaian Persentase Peserta Didik SMA yang Melanjutkan ke
Perguruan Tinggi, indikator ini digunakan untuk menunjukkan kualitas dan
keberhasilan Pendidikan SMA, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka
kualitas pendidikan suatu negara semakin meningkat.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Peserta Didik SMA yang
Melanjutkan ke Perguruan Tinggi adalah 42,30% dari target yang ditetapkan
45,50%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun
2021, maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan
persentase capaian kinerja sebesar 92,97%

104
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

d. Persentase Lulusan SMK yang bekerja


Pencapaian Persentase Lulusan SMK yang bekerja, indikator ini
digunakan untuk menunjukkan kualitas dan keberhasilan Pendidikan SMK,
Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka partisipasi lulusan SMK dalam
menyerap kebutuhan SDM di dunia usaha dan industri meningkat.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Lulusan SMK yang bekerja adalah
35,52% dari target yang ditetapkan 22,76%. Jika dibandingkan dengan target
kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai
target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 156,05%.
e. Persentase Peserta Didik Pendidikan Khusus yang mandiri
Pencapaian Persentase Peserta Didik Pendidikan Khusus yang mandiri,
indikator ini digunakan untuk menunjukkan peserta didik Pendidikan Khusus
yang mandiri dan kualitas dan keberhasilan Pendidikan Diksus, Semakin
tinggi pencapaian indikator ini maka kemandirian penyandang disabilitas
semakin meningkat.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Peserta Didik Pendidikan Khusus
yang mandiri adalah 59,73% dari target yang ditetapkan 41,71%. Jika
dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka
indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase
capaian kinerja sebesar 143,20%.
f. Persentase Guru dan Tenaga Kependidikan SMA/SMK/Diksus yang
professional
Pencapaian Persentase Guru dan Tenaga Kependidikan
SMA/SMK/Diksus yang professional, indikator ini digunakan untuk
menunjukkan kompetensi Guru SMA/SMK/Pendidikan Khusus yang ada di
Kalimantan Selatan, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka kualitas
pembelajaran di Satuan Pendidikan semakin meningkat.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Guru dan Tenaga Kependidikan
SMA/SMK/Diksus yang professional adalah 70,57% dari target yang
ditetapkan 75,00%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan
pada tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan
dengan persentase capaian kinerja sebesar 94,09%.

105
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

g. Persentase warisan budaya yang ditetapkan nasional


Pencapaian Persentase warisan budaya yang ditetapkan nasional,
indikator ini digunakan untuk menunjukkan warisan budaya yang telah
dilestarikan melalui upaya penetapan warisan budaya di tingkat Nasional,
Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka pelertarian budaya di
Kalimantan Selatan semakin meningkat.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase warisan budaya yang ditetapkan
nasional adalah 9,60% dari target yang ditetapkan 8,00%. Jika dibandingkan
dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini
telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja
sebesar 120,00%

2) Perbandingan Realisasi dengan Realisi Terkait


a. APK SM sederajat dan Pendidikan Khusus
Pencapaian APK SM sederajat dan Pendidikan Khusus pada tahun 2021
sebesar 92,57. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 93,80,
maka ada penurunan sebesar 1,23 Point. Selama periode 3 tahun terakhir,
trend pencapaian APK SM sederajat dan Pendidikan Khusus mengalami
kenaikan setiap tahun. Akan tetapi pada tahun 2021 mengalami penurunan
yang disebabkan oleh pandemi covid-19, disaat pandemi banyak peserta didik
yang mengalami putus sekolah karena tidak adanya pembelajaran tatap muka,
rata-rata permasalahan yang terjadi adalah pernikahan usia dini, muncul rasa
malas untuk bersekolah, dan tidak mempunyai media pembelajaran
b. APM SM sederajat dan Pendidikan Khusus
Pencapaian APM SM sederajat dan Pendidikan Khusus pada tahun 2021
sebesar 62,71. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 66,34,
maka ada peningkatan sebesar 3,63 Point. Selama periode 3 tahun terakhir,
trend pencapaian APM SM sederajat dan Pendidikan Khusus mengalami
kenaikan setiap tahun. Akan tetapi pada tahun 2021 mengalami penurunan
yang disebabkan oleh pandemi covid-19, disaat pandemi banyak peserta didik
yang mengalami putus sekolah karena tidak adanya pembelajaran tatap muka,
rata-rata permasalahan yang terjadi adalah pernikahan usia dini, muncul rasa
malas untuk bersekolah, dan tidak mempunyai media pembelajaran

106
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

c. Persentase Peserta Didik SMA yang Melanjutkan ke Perguruan Tinggi


Pencapaian Persentase Peserta Didik SMA yang Melanjutkan ke
Perguruan Tinggi pada tahun 2021 sebesar 42,30%. Bila dibandingkan
dengan capaian tahun 2020 sebesar 40,00%, maka ada peningkatan sebesar
2,30% Point. Selama periode 3 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase
Peserta Didik SMA yang Melanjutkan ke Perguruan Tinggi mengalami
kenaikan setiap tahun. Hal ini menunjukkan kualitas dan keberhasilan
Pendidikan SMA semakin meningkat
d. Persentase Lulusan SMK yang bekerja
Pencapaian Persentase Lulusan SMK yang bekerja pada tahun 2021
sebesar 35,52%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar
20,00%, maka ada peningkatan sebesar 15,52% Point. Selama periode 3
tahun terakhir, trend pencapaian Persentase Lulusan SMK yang bekerja
mengalami kenaikan setiap tahun. Hal ini menunjukkan kualitas dan
keberhasilan Pendidikan SMK semakin meningkat
e. Persentase Peserta Didik Pendidikan Khusus yang mandiri
Pencapaian Persentase Peserta Didik Pendidikan Khusus yang mandiri
pada tahun 2021 sebesar 59,73%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun
2020 sebesar 40,01%, maka ada peningkatan sebesar 19,72% Point. Selama
periode 3 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase Peserta Didik
Pendidikan Khusus yang mandiri mengalami kenaikan setiap tahun. Hal ini
menunjukkan peserta didik Pendidikan Khusus yang mandiri dan kualitas dan
keberhasilan Pendidikan Diksus semakin meningkat
f. Persentase Guru dan Tenaga Kependidikan SMA/SMK/Diksus yang
professional
Pencapaian Persentase Guru dan Tenaga Kependidikan
SMA/SMK/Diksus yang professional pada tahun 2021 sebesar 70,57%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 74,36%, maka ada
peningkatan sebesar -3,79% Point. Selama periode 3 tahun terakhir, trend
pencapaian Persentase Guru dan Tenaga Kependidikan SMA/SMK/Diksus
yang professional ada mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan bahwa
pada tahun ini : (1). Sejumlah pendidik yang memiliki sertikasi memasuki masa
pensiun, (2). Penambahan sejumlah Pendidik, tanpa diimbangi dengan

107
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

pelaksanaan program sertifikasi pendidik yang banyak (refocusing anggaran


covid)
g. Persentase warisan budaya yang ditetapkan nasional
Pencapaian Persentase warisan budaya yang ditetapkan nasional pada
tahun 2021 sebesar 9,60%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020
sebesar 6,80%, maka ada peningkatan sebesar 2,80% Point. Selama periode
3 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase warisan budaya yang
ditetapkan nasional mengalami kenaikan setiap tahun. Hal ini menunjukkan
warisan budaya yang telah dilestarikan melalui upaya penetapan warisan
budaya di tingkat Nasional semakin meningkat

3) Analisis Peningkatan dan Penurunan Kinerja


a. APK SM sederajat dan Pendidikan Khusus
Pada tahun 2021 realisasi APK SM sederajat dan Pendidikan Khusus
adalah 92,57 dari target yang ditetapkan 93,80. Jika dibandingkan dengan
target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah
mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar
98,69. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 93,36, maka
ada penurunan sebesar 1,23 Point.
APK SM sederajat dan Pendidikan Khusus digunakan untuk mengetahui
tingkat partisipasi anak usia sekolah yang bersekolah di suatu jenjang
pendidikan menengah, Angka Partisipasi Kasar (APK) merupakan rasio
jumlah siswa, berapapun usianya, yang sedang sekolah di tingkat pendidikan
tertentu terhadap jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan
jenjang pendidikan tertentu atau perbandingan antara jumlah penduduk yang
masih bersekolah di jenjang pendidikan tertentu (tanpa memandang usia
penduduk tersebut) dengan jumlah penduduk yang memenuhi syarat resmi
penduduk usia sekolah di jenjang pendidikan yang sama.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Pusdatin


Kemendikbud dengan formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(APK SM sederajat dan
Pendidikan Khusus)

108
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan


pencapaian APK SM sederajat dan Pendidikan Khusus adalah Optimalisasi
pemanfaatan dana pendidikan untuk pemenuhan akses pendidikan menengah
dan pendidikan khusus
(1). Pemberian Beasiswa Fakultas Kedokteran bagi Peserta Didik tidak
mampu dengan output sebanyak 30 Mahasiswa dan dianggarkan
sebesar Rp. 3.978.325.000
(2). Pemberian BOSDA ke SMA Negeri dengan output sebanyak 59830
Siswa dan dianggarkan sebesar Rp. 33.341.907.000
(3). Pemberian Perlengkapan Sekolah untuk Peserta Didik yang tidak
mampu SMA dengan output sebanyak 5.590 Siswa dan
dianggarkan sebesar Rp. 3.354.467.000
(4). Pembangunan Ruang Kelas Baru SMA dengan output sebanyak 10
Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 3.102.500.000
(5). Rehabulitasi Gedung Sekolah SMA dengan output sebanyak 8
Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 2.204.400.000
(6). Pembangunan Infrastruktur SMA dengan output sebanyak 39 Paket
dan dianggarkan sebesar Rp. 8.514.140.000
(7). Pembangunan Laboratorium SMA dengan output sebanyak 3 Paket
dan dianggarkan sebesar Rp. 720.000.000
(8). Pembangunan Musholla SMA dengan output sebanyak 6 Paket dan
dianggarkan sebesar Rp. 1.440.000.000
(9). Pembangunan Ruang Kantor SMA dengan output sebanyak 1
Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 4.839.966.842
(10). Pembangunan Kantin Sekolah SMA dengan output sebanyak 4
Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 886.145.000
(11). Pembangunan Jamban SMA dengan output sebanyak 2 Paket dan
dianggarkan sebesar Rp. 45.9790.000
(12). Pengadaan Peralatan Komputer SMA dengan output sebanyak 14
Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 1.308.979.400
(13). Pengadaan Meubelair SMA dengan output sebanyak 27 Paket dan
dianggarkan sebesar Rp. 1.541.840.000

109
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

(14). Pengadaan Tablet SMA dengan output sebanyak 100 Unit dan
dianggarkan sebesar Rp. 207.750.000
(15). Pengadaan Peralatan Buku SMA dengan output sebanyak 26
Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 1.652.750.000
(16). Pengadaan Alat Kesenian SMA dengan output sebanyak 13 Paket
dan dianggarkan sebesar Rp. 780.000.000
(17). Pengadaan Peralatan Keterampilan SMA dengan output sebanyak
13 Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 823.800.000
(18). Pengadaan Alat Olahraga Sekolah SMA dengan output sebanyak
13 Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 801.900.000
(19). Pemberian Dana BOS ke SMA dengan output sebanyak 59634
Orang dan dianggarkan sebesar Rp. 122.491.500.000
(20). Rehabilitasi Prasarana Belajar SMA dengan output sebanyak 13
Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 2.183.696.000
(21). Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) SMA dengan output
sebanyak 28 Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 6.571.528.400
(22). Pembangunan Ruang Laboratorium Fisika SMA dengan output
sebanyak 5 Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 1.729.500.000
(23). Pembangunan Ruang Laboratorium Biologi SMA dengan output
sebanyak 1 Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 356.200.000
(24). Pembangunan Toilet / Jamban SMA dengan output sebanyak 16
Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 3.894.154.000
(25). Pembangunan Ruang Laboratorium Komputer SMA dengan output
sebanyak 8 Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 1.946.654.000
(26). Pembangunan Ruang Laboratorium Bahasa SMA dengan output
sebanyak 7 Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 1.685.050.000
(27). Pembangunan Ruang Guru SMA dengan output sebanyak 4 Paket
dan dianggarkan sebesar Rp. 1.850.578.000
(28). Pengadaan Peralatan Pendidikan IPA SMA dengan output
sebanyak 1 Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 125.000.000
(29). Pengadaan Peralatan Pendidikan TIK SMA dengan output
sebanyak 13 Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 2.600.000.000

110
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

(30). Pengadaan Media Pendidikan SMA dengan output sebanyak 4


Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 120.000.000
(31). Pengadaan Peralatan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan (PJOK) SMA dengan output sebanyak 3 Paket dan
dianggarkan sebesar Rp. 180.000.000
(32). Pengadaan Alat Kesenian Tradisional SMA dengan output
sebanyak 3 Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 270.000.000
(33). Pengadaan Meubelair SMA dengan output sebanyak 64 Paket dan
dianggarkan sebesar Rp. 1420.000.000
(34). Pemberian BOSDA ke SMK Negeri dengan output sebanyak
43.940 Orang dan dianggarkan sebesar Rp. 4.3940.000.000
(35). Pembangunan Ruang Kelas Baru SMK dengan output sebanyak 6
Unit dan dianggarkan sebesar Rp. 1.440.000.000
(36). Pembangunan Ruang Laboratorium SMK dengan output sebanyak
6 Unit dan dianggarkan sebesar Rp. 1.440.000.000
(37). Pembangunan Musholla SMK dengan output sebanyak 3 Unit dan
dianggarkan sebesar Rp. 720.000.000
(38). Pembangunan Perpustakaan SMK dengan output sebanyak 2 Unit
dan dianggarkan sebesar Rp. 480.000.000
(39). Rehabilitasi Bangunan SMK dengan output sebanyak 9 Unit dan
dianggarkan sebesar Rp. 1.890.000.000
(40). Pembangunan Unit Sekolah Baru SMK dengan output sebanyak 2
Unit dan dianggarkan sebesar Rp. 1.770.000.000
(41). Pengadaan Peralatan Komputer SMK dengan output sebanyak 7
Set dan dianggarkan sebesar Rp. 745.650.000
(42). Pengadaan Meubeler SMK dengan output sebanyak 13 Set dan
dianggarkan sebesar Rp. 570.000.000
(43). Pengadaan Peralatan Praktikum SMK dengan output sebanyak 11
Set dan dianggarkan sebesar Rp. 877.450.000
(44). Pengadaan Buku Literasi SMK dengan output sebanyak 63 set dan
dianggarkan sebesar Rp. 441.000.000

111
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

(45). Pembangunan Ruang Praktek Siswa SMK dengan output sebanyak


19 Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 21.309.279.200
(46). Pengadaan Alat Praktek Siswa SMK dengan output sebanyak 20
Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 30.851.925.250
(47). Pemberian Dana BOS ke SMK dengan output sebanyak 43.645
Orang dan dianggarkan sebesar Rp. 71.200.320.000
(48). dengan output sebanyak dan dianggarkan sebesar Rp.
(49). Pemberian BOP ke SLB dengan output sebanyak 2410 Orang dan
dianggarkan sebesar Rp. 260.000.000
(50). Peningkatan Sarana Infrastruktur SLB dengan output sebanyak 9
Paket, 9 Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 1.553.000.000
(51). Ruang Kelas Baru (RKB) SLB dengan output sebanyak 3 Unit, 3
Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 510.000.000
(52). Ruang Pusat Sumber (Assesment) SMAN 2 Martapura Inklusi
dengan output sebanyak 1 Unit, 1 Sekolah dan dianggarkan
sebesar Rp. 170.000.000
(53). Ruang Perpustakaan SLBN 2 Amuntai dengan output sebanyak 1
Unit, 1 Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 170.000.000
(54). Rehab Sekolah Pendidikan Khusus dengan output sebanyak 1 Unit,
1 Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 170.000.000
(55). Pembangunan Tempat Ibadah dengan output sebanyak 3 Unit, 3
Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 570.000.000
(56). Pembangunan Pengadaan Meubelair Ruang Assement Sekolah
Pendidikan Khusus dengan output sebanyak 4 Paket, 4 Sekolah
dan dianggarkan sebesar Rp. 200.000.000
(57). Pengadaan Meubelair Ruang Kelas Sekolah Pendidikan Khusus
dengan output sebanyak 7 Paket, 8 sekolah dan dianggarkan
sebesar Rp. 510.000.000
(58). Perlengkapan Pelaksanaan Ibadah Musholla Sekolah Pendidikan
Khusus dengan output sebanyak 6 Paket, 6 Sekolah dan
dianggarkan sebesar Rp. 243.000.000

112
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

(59). Pengadaan Meubelair Ruang Perpustakaan Sekolah Pendidikan


Khusus dengan output sebanyak 1 Paket, 1 Sekolah dan
dianggarkan sebesar Rp. 50.000.000
(60). Pengadaan Meubelair Kantor Sekolah Pendidikan Khusus dengan
output sebanyak 1 Paket, 1 Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp.
100.000.000
(61). Pengadaan Peralatan Pencegahan Covid-19 SLB dengan output
sebanyak 26 sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 980.000.000
(62). Pengadaan Alat Penunjang Keterampilan Siswa dengan output
sebanyak 20 Paket, 20 Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp.
1.000.000.000
(63). Pengadaan Peralatan Praktikum Life Skill Sekolah Pendidikan
Khusus dengan output sebanyak 18 Paket, 18 Sekolah dan
dianggarkan sebesar Rp. 1.620.000.000
(64). Pengadaan Buku Mapel Sekolah Pendidikan Khusus dengan output
sebanyak 20 Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 600.000.000
(65). Bantuan Bahan Belajar Siswa SLB dengan output sebanyak 2231
Orang dan dianggarkan sebesar Rp. 3.676.200.000
(66). Rehabilitasi ruang kelas dengan tingkat kerusakan sedang atau
berat beserta perabotnya dengan output sebanyak 7 Ruang dan
dianggarkan sebesar Rp. 579.780.000
(67). Rehabilitasi ruang perpustakaan dengan tingkat kerusakan sedang
atau berat beserta perabotnya dengan output sebanyak 2 Ruang
dan dianggarkan sebesar Rp. 257.324.500
(68). Rehabilitasi ruang guru dengan tingkat kerusakan sedang atau
berat beserta perabotnya dengan output sebanyak 1 Ruang dan
dianggarkan sebesar Rp. 117.984.000
(69). Rehabilitasi toilet (jamban) siswa/guru dengan tingkat kerusakan
sedang atau berat beserta sanitasinya dengan output sebanyak 2
Ruang dan dianggarkan sebesar Rp. 140.160.000

113
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

(70). Pembangunan ruang kelas baru (RKB) beserta perabotnya dengan


output sebanyak 3 Ruang dan dianggarkan sebesar Rp.
353.312.000
(71). Pembangunan toilet (jamban) siswa/guru baik beserta sanitasinya
dengan output sebanyak 5 Unit dan dianggarkan sebesar Rp.
717.714.000
(72). Pembangunan ruang UKS beserta perabotnya dengan output
sebanyak 3 Ruang dan dianggarkan sebesar Rp. 299.620.000
(73). Pembangunan ruang keterampilan beserta perabotnya dengan
output sebanyak 3 Ruang dan dianggarkan sebesar Rp.
365.256.000
(74). Pengadaan Peralatan Pendidikan dengan output sebanyak 6 Paket,
6 Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 342.342.000
(75). Pengadaan Media Pendidikan dengan output sebanyak 5 Paket, 5
Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 576.317.500
(76). Pengadaan Alat Kesenian Tradisional dengan output sebanyak 6
Paket, 6 Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 362.406.000
(77). Pengadaan Peralatan Seni Budaya dengan output sebanyak 5
Paket, 5 Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 137.417.500
(78). Pengadaan Peralatan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan (PJOK) dengan output sebanyak 7 Paket, 7 Sekolah
dan dianggarkan sebesar Rp. 171.350.500
(79). Pemberian Dana BOS ke SLB dengan output sebanyak 2410
Orang dan dianggarkan sebesar Rp. 4.430.000.000

b. APM SM sederajat dan Pendidikan Khusus


Pada tahun 2021 realisasi APM SM sederajat dan Pendidikan Khusus
adalah 62,71 dari target yang ditetapkan 66,34. Jika dibandingkan dengan
target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah
mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar
94,53%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 66,04, maka
ada penurunan sebesar 3,63 Point.

114
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

APM SM sederajat dan Pendidikan Khusus digunakan untuk mengetahui


semakin banyak partisipasi anak usia sekolah yang bersekolah sesuai usia
resmi di jenjang pendidikan menengah, Angka Partisipasi Murni (APM)
merupakan persentase jumlah anak pada kelompok usia sekolah tertentu
yang sedang bersekolah pada jenjang pendidikan yang sesuai dengan
usianya terhadap jumlah seluruh anak pada kelompok usia sekolah yang
bersangkutan, Bila APK digunakan untuk mengetahui seberapa banyak
penduduk usia sekolah yang sudah dapat memanfaatkan fasilitas pendidikan
di suatu jenjang pendidikan tertentu tanpa melihat berapa usianya, maka
Angka Partisipasi Murni (APM) mengukur proporsi anak yang bersekolah tepat
waktu
Jika melihat pencapaian APM SM sederajat dan Pendidikan Khusus
mencapai 66,04, maka sebanyak 66,54% penduduk telah bersekolah sesuai
usia sekolanya.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Pusdatin


Kemendikbud dengan formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(APM SM sederajat dan
Pendidikan Khusus)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan


pencapaian APM SM sederajat dan Pendidikan Khusus adalah Optimalisasi
pemanfaatan dana pendidikan untuk pemenuhan akses pendidikan menengah
dan pendidikan khusus

(1). Pemberian Beasiswa Fakultas Kedokteran bagi Peserta Didik tidak


mampu dengan output sebanyak 30 Mahasiswa dan dianggarkan
sebesar Rp. 3.978.325.000
(2). Pemberian BOSDA ke SMA Negeri dengan output sebanyak 59830
Siswa dan dianggarkan sebesar Rp. 33.341.907.000

115
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

(3). Pemberian Perlengkapan Sekolah untuk Peserta Didik yang tidak


mampu SMA dengan output sebanyak 5.590 Siswa dan
dianggarkan sebesar Rp. 3.354.467.000
(4). Pembangunan Ruang Kelas Baru SMA dengan output sebanyak 10
Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 3.102.500.000
(5). Rehabulitasi Gedung Sekolah SMA dengan output sebanyak 8
Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 2.204.400.000
(6). Pembangunan Infrastruktur SMA dengan output sebanyak 39 Paket
dan dianggarkan sebesar Rp. 8.514.140.000
(7). Pembangunan Laboratorium SMA dengan output sebanyak 3 Paket
dan dianggarkan sebesar Rp. 720.000.000
(8). Pembangunan Musholla SMA dengan output sebanyak 6 Paket dan
dianggarkan sebesar Rp. 1.440.000.000
(9). Pembangunan Ruang Kantor SMA dengan output sebanyak 1
Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 4.839.966.842
(10). Pembangunan Kantin Sekolah SMA dengan output sebanyak 4
Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 886.145.000
(11). Pembangunan Jamban SMA dengan output sebanyak 2 Paket dan
dianggarkan sebesar Rp. 45.9790.000
(12). Pengadaan Peralatan Komputer SMA dengan output sebanyak 14
Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 1.308.979.400
(13). Pengadaan Meubelair SMA dengan output sebanyak 27 Paket dan
dianggarkan sebesar Rp. 1.541.840.000
(14). Pengadaan Tablet SMA dengan output sebanyak 100 Unit dan
dianggarkan sebesar Rp. 207.750.000
(15). Pengadaan Peralatan Buku SMA dengan output sebanyak 26
Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 1.652.750.000
(16). Pengadaan Alat Kesenian SMA dengan output sebanyak 13 Paket
dan dianggarkan sebesar Rp. 780.000.000
(17). Pengadaan Peralatan Keterampilan SMA dengan output sebanyak
13 Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 823.800.000

116
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

(18). Pengadaan Alat Olahraga Sekolah SMA dengan output sebanyak


13 Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 801.900.000
(19). Pemberian Dana BOS ke SMA dengan output sebanyak 59634
Orang dan dianggarkan sebesar Rp. 122.491.500.000
(20). Rehabilitasi Prasarana Belajar SMA dengan output sebanyak 13
Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 2.183.696.000
(21). Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) SMA dengan output
sebanyak 28 Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 6.571.528.400
(22). Pembangunan Ruang Laboratorium Fisika SMA dengan output
sebanyak 5 Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 1.729.500.000
(23). Pembangunan Ruang Laboratorium Biologi SMA dengan output
sebanyak 1 Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 356.200.000
(24). Pembangunan Toilet / Jamban SMA dengan output sebanyak 16
Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 3.894.154.000
(25). Pembangunan Ruang Laboratorium Komputer SMA dengan output
sebanyak 8 Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 1.946.654.000
(26). Pembangunan Ruang Laboratorium Bahasa SMA dengan output
sebanyak 7 Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 1.685.050.000
(27). Pembangunan Ruang Guru SMA dengan output sebanyak 4 Paket
dan dianggarkan sebesar Rp. 1.850.578.000
(28). Pengadaan Peralatan Pendidikan IPA SMA dengan output
sebanyak 1 Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 125.000.000
(29). Pengadaan Peralatan Pendidikan TIK SMA dengan output
sebanyak 13 Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 2.600.000.000
(30). Pengadaan Media Pendidikan SMA dengan output sebanyak 4
Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 120.000.000
(31). Pengadaan Peralatan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan (PJOK) SMA dengan output sebanyak 3 Paket dan
dianggarkan sebesar Rp. 180.000.000
(32). Pengadaan Alat Kesenian Tradisional SMA dengan output
sebanyak 3 Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 270.000.000

117
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

(33). Pengadaan Meubelair SMA dengan output sebanyak 64 Paket dan


dianggarkan sebesar Rp. 1420.000.000
(34). Pemberian BOSDA ke SMK Negeri dengan output sebanyak
43.940 Orang dan dianggarkan sebesar Rp. 4.3940.000.000
(35). Pembangunan Ruang Kelas Baru SMK dengan output sebanyak 6
Unit dan dianggarkan sebesar Rp. 1.440.000.000
(36). Pembangunan Ruang Laboratorium SMK dengan output sebanyak
6 Unit dan dianggarkan sebesar Rp. 1.440.000.000
(37). Pembangunan Musholla SMK dengan output sebanyak 3 Unit dan
dianggarkan sebesar Rp. 720.000.000
(38). Pembangunan Perpustakaan SMK dengan output sebanyak 2 Unit
dan dianggarkan sebesar Rp. 480.000.000
(39). Rehabilitasi Bangunan SMK dengan output sebanyak 9 Unit dan
dianggarkan sebesar Rp. 1.890.000.000
(40). Pembangunan Unit Sekolah Baru SMK dengan output sebanyak 2
Unit dan dianggarkan sebesar Rp. 1.770.000.000
(41). Pengadaan Peralatan Komputer SMK dengan output sebanyak 7
Set dan dianggarkan sebesar Rp. 745.650.000
(42). Pengadaan Meubeler SMK dengan output sebanyak 13 Set dan
dianggarkan sebesar Rp. 570.000.000
(43). Pengadaan Peralatan Praktikum SMK dengan output sebanyak 11
Set dan dianggarkan sebesar Rp. 877.450.000
(44). Pengadaan Buku Literasi SMK dengan output sebanyak 63 set dan
dianggarkan sebesar Rp. 441.000.000
(45). Pembangunan Ruang Praktek Siswa SMK dengan output sebanyak
19 Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 21.309.279.200
(46). Pengadaan Alat Praktek Siswa SMK dengan output sebanyak 20
Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 30.851.925.250
(47). Pemberian Dana BOS ke SMK dengan output sebanyak 43.645
Orang dan dianggarkan sebesar Rp. 71.200.320.000
(48). dengan output sebanyak dan dianggarkan sebesar Rp.

118
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

(49). Pemberian BOP ke SLB dengan output sebanyak 2410 Orang dan
dianggarkan sebesar Rp. 260.000.000
(50). Peningkatan Sarana Infrastruktur SLB dengan output sebanyak 9
Paket, 9 Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 1.553.000.000
(51). Ruang Kelas Baru (RKB) SLB dengan output sebanyak 3 Unit, 3
Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 510.000.000
(52). Ruang Pusat Sumber (Assesment) SMAN 2 Martapura Inklusi
dengan output sebanyak 1 Unit, 1 Sekolah dan dianggarkan
sebesar Rp. 170.000.000
(53). Ruang Perpustakaan SLBN 2 Amuntai dengan output sebanyak 1
Unit, 1 Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 170.000.000
(54). Rehab Sekolah Pendidikan Khusus dengan output sebanyak 1 Unit,
1 Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 170.000.000
(55). Pembangunan Tempat Ibadah dengan output sebanyak 3 Unit, 3
Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 570.000.000
(56). Pembangunan Pengadaan Meubelair Ruang Assement Sekolah
Pendidikan Khusus dengan output sebanyak 4 Paket, 4 Sekolah
dan dianggarkan sebesar Rp. 200.000.000
(57). Pengadaan Meubelair Ruang Kelas Sekolah Pendidikan Khusus
dengan output sebanyak 7 Paket, 8 sekolah dan dianggarkan
sebesar Rp. 510.000.000
(58). Perlengkapan Pelaksanaan Ibadah Musholla Sekolah Pendidikan
Khusus dengan output sebanyak 6 Paket, 6 Sekolah dan
dianggarkan sebesar Rp. 243.000.000
(59). Pengadaan Meubelair Ruang Perpustakaan Sekolah Pendidikan
Khusus dengan output sebanyak 1 Paket, 1 Sekolah dan
dianggarkan sebesar Rp. 50.000.000
(60). Pengadaan Meubelair Kantor Sekolah Pendidikan Khusus dengan
output sebanyak 1 Paket, 1 Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp.
100.000.000
(61). Pengadaan Peralatan Pencegahan Covid-19 SLB dengan output
sebanyak 26 sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 980.000.000

119
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

(62). Pengadaan Alat Penunjang Keterampilan Siswa dengan output


sebanyak 20 Paket, 20 Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp.
1.000.000.000
(63). Pengadaan Peralatan Praktikum Life Skill Sekolah Pendidikan
Khusus dengan output sebanyak 18 Paket, 18 Sekolah dan
dianggarkan sebesar Rp. 1.620.000.000
(64). Pengadaan Buku Mapel Sekolah Pendidikan Khusus dengan output
sebanyak 20 Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 600.000.000
(65). Bantuan Bahan Belajar Siswa SLB dengan output sebanyak 2231
Orang dan dianggarkan sebesar Rp. 3.676.200.000
(66). Rehabilitasi ruang kelas dengan tingkat kerusakan sedang atau
berat beserta perabotnya dengan output sebanyak 7 Ruang dan
dianggarkan sebesar Rp. 579.780.000
(67). Rehabilitasi ruang perpustakaan dengan tingkat kerusakan sedang
atau berat beserta perabotnya dengan output sebanyak 2 Ruang
dan dianggarkan sebesar Rp. 257.324.500
(68). Rehabilitasi ruang guru dengan tingkat kerusakan sedang atau
berat beserta perabotnya dengan output sebanyak 1 Ruang dan
dianggarkan sebesar Rp. 117.984.000
(69). Rehabilitasi toilet (jamban) siswa/guru dengan tingkat kerusakan
sedang atau berat beserta sanitasinya dengan output sebanyak 2
Ruang dan dianggarkan sebesar Rp. 140.160.000
(70). Pembangunan ruang kelas baru (RKB) beserta perabotnya dengan
output sebanyak 3 Ruang dan dianggarkan sebesar Rp.
353.312.000
(71). Pembangunan toilet (jamban) siswa/guru baik beserta sanitasinya
dengan output sebanyak 5 Unit dan dianggarkan sebesar Rp.
717.714.000
(72). Pembangunan ruang UKS beserta perabotnya dengan output
sebanyak 3 Ruang dan dianggarkan sebesar Rp. 299.620.000

120
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

(73). Pembangunan ruang keterampilan beserta perabotnya dengan


output sebanyak 3 Ruang dan dianggarkan sebesar Rp.
365.256.000
(74). Pengadaan Peralatan Pendidikan dengan output sebanyak 6 Paket,
6 Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 342.342.000
(75). Pengadaan Media Pendidikan dengan output sebanyak 5 Paket, 5
Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 576.317.500
(76). Pengadaan Alat Kesenian Tradisional dengan output sebanyak 6
Paket, 6 Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 362.406.000
(77). Pengadaan Peralatan Seni Budaya dengan output sebanyak 5
Paket, 5 Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 137.417.500
(78). Pengadaan Peralatan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan (PJOK) dengan output sebanyak 7 Paket, 7 Sekolah
dan dianggarkan sebesar Rp. 171.350.500
(79). Pemberian Dana BOS ke SLB dengan output sebanyak 2410
Orang dan dianggarkan sebesar Rp. 4.430.000.000

c. Persentase Peserta Didik SMA yang Melanjutkan ke Perguruan Tinggi


Pada tahun 2021 realisasi Persentase Peserta Didik SMA yang
Melanjutkan ke Perguruan Tinggi adalah 42,30% dari target yang ditetapkan
45,50%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun
2021, maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan
persentase capaian kinerja sebesar 92,97%. Bila dibandingkan dengan
capaian tahun 2020 sebesar 40,00%, maka ada Peningkatan sebesar 2,30%
Point.
Persentase Peserta Didik SMA yang Melanjutkan ke Perguruan Tinggi
digunakan untuk mengetahui kualitas dan keberhasilan Pendidikan SMA,
dalam menentukan kualitas pendidikan suatu negara dapat diukur melalui
angka melanjutkan ke perguruan tinggi dari pendidikan jenjang SMA, Jika
angka melanjutkan ke perguruan tinggi rendah, maka pemerintah harus
menyelesaikan permasalahan tersebut seperti menyediakan akses pendidikan
dan sebagainya.

121
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Pada dasarnya semakin tinggi tingkat pendidikan, maka semakin rendah


pula partisipasinya, sehingga perpengaruh terhadap angka melanjutkan ke
perguan tinggi
Jika melihat pencapaian Persentase Peserta Didik SMA yang
Melanjutkan ke Perguruan Tinggi mencapai 40,00%, maka sebanyak 42,30%
peserta didik SMA telah melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Bidang
Pembinaan SMA dengan formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase Peserta Didik SMA
yang Melanjutkan ke Perguruan
Tinggi)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan


pencapaian Persentase Peserta Didik SMA yang Melanjutkan ke Perguruan
Tinggi adalah Pendataan siswa miskin yang berprestasi untuk mendapatkan
KIP kuliah dan bidikmisi, Program Beasiswa dan kerjasama dengan perguruan
tinggi
d. Persentase Lulusan SMK yang bekerja
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Lulusan SMK yang bekerja adalah
35,52% dari target yang ditetapkan 22,76%. Jika dibandingkan dengan target
kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai
target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 156,05%.
Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 20,00%, maka ada
Peningkatan sebesar 15,52% Point.
Persentase Lulusan SMK yang bekerja digunakan untuk mengetahui
kualitas dan keberhasilan Pendidikan SMK, Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) sebagai bentuk satuan pendidikan kejuruan sebagaimana ditegaskan
dalam penjelasan pasal 15 UU SISDIKNAS, merupakan pendidikan
menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam
bidang tertentu
Jika melihat pencapaian Persentase Lulusan SMK yang bekerja
mencapai 20,00%, maka sebanyak 35,52% peserta didik lulusan SMK telah
bekerja.

122
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Bidang


Pembinaan SMK dengan formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase Lulusan SMK yang
bekerja)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan


pencapaian Persentase Lulusan SMK yang bekerja adalah Kerjasama dengan
dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dan pelatihan keterampilan siswa serta
pemberian sertifikat kompetensi
e. Persentase Peserta Didik Pendidikan Khusus yang mandiri
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Peserta Didik Pendidikan Khusus
yang mandiri adalah 59,73% dari target yang ditetapkan 41,71%. Jika
dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka
indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase
capaian kinerja sebesar 143,20%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun
2020 sebesar 40,01%, maka ada Peningkatan sebesar 19,72% Point.
Persentase Peserta Didik Pendidikan Khusus yang mandiri digunakan
untuk mengetahui peserta didik Pendidikan Khusus yang mandiri dan kualitas
dan keberhasilan Pendidikan Diksus, Peserta didik pendidikan khusus yang
mandiri didefinisikan sebagai :
1. Anak berkebutuhan khusus yang sudah dapat melakukan kegiatan sehari-
hari secara mandiri tanpa bergantung terhadap orang lain
2. Anak berkebutuhan khusus yang sudah bisa bekerja atau melakukan
suatu pekerjaan, diakhiri dengan buah karya yang dapat dinikmati oleh
yang bersangkutan atau masyarakat, kemudian juga diartikan sebagai
kegiatan melakukan sesuatu yang dilakukan atau diperbuat untuk mencari
nafkah, mata pencaharian
Jika melihat pencapaian Persentase Peserta Didik Pendidikan Khusus
yang mandiri mencapai 40,01%, maka sebanyak 59,73% peserta didik lulusan
pendidikan khusus dapat beraktifitas secara mandiri.

123
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Bidang


Pembinaan Diksus dengan formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase Peserta Didik
Pendidikan Khusus yang mandiri)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan


pencapaian Persentase Peserta Didik Pendidikan Khusus yang mandiri adalah
Bimbingan terhadap aktivitas sehari-hari dan peningkatkan keterampilan
peserta didik pendidikan khusus
f. Persentase Guru dan Tenaga Kependidikan SMA/SMK/Diksus yang
professional
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Guru dan Tenaga Kependidikan
SMA/SMK/Diksus yang professional adalah 70,57% dari target yang
ditetapkan 75,00%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan
pada tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan
dengan persentase capaian kinerja sebesar 94,09%. Bila dibandingkan
dengan capaian tahun 2020 sebesar 74,36%, maka ada Peningkatan sebesar
-3,79% Point.
Persentase Guru dan Tenaga Kependidikan SMA/SMK/Diksus yang
professional digunakan untuk mengetahui kompetensi Guru
SMA/SMK/Pendidikan Khusus yang ada di Kalimantan Selatan, Persentase
Guru dan Tenaga Kependidikan SMA/SMK/Diksus yang professional
merupakan sebuah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang
sudah memenuhi standar profesional atau kelayakan seorang guru dalam
kegiatan belajar mengajar di sekolah. Sertifikat ini juga tidak langsung
diberikan, melainkan harus melalui beberapa uji kompetensi dan tahapan
sebelumnya.
Sebagai tenaga profesional, guru/pendidik wajib memiliki kualifikasi
akademik, kompetensi, sertifikat pendidik dan mampu berperan dalam
mewujudkan tujuan nasional (UU 14/2005, pasal 8),

124
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Jika melihat pencapaian Persentase Guru dan Tenaga Kependidikan


SMA/SMK/Diksus yang professional mencapai 74,36%, maka sebanyak
70,57% Pendidik di lingkup Satuan Pendidikan SMA/SMK/Pendidikan Khusus
dapat dikategorikan berkompeten.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Bidang


Pembinaan PTK dengan formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase Guru dan Tenaga
Kependidikan SMA/SMK/Diksus
yang professional)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan


pencapaian Persentase Guru dan Tenaga Kependidikan SMA/SMK/Diksus
yang professional adalah Mengikutsertakan Guru dan Tenaga Kependidikan
dalam Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk mendapatkan sertifikat pendidik
g. Persentase warisan budaya yang ditetapkan nasional
Pada tahun 2021 realisasi Persentase warisan budaya yang ditetapkan
nasional adalah 9,60% dari target yang ditetapkan 8,00%. Jika dibandingkan
dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini
telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja
sebesar 120,00%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar
6,80%, maka ada Peningkatan sebesar 2,80% Point.
Persentase warisan budaya yang ditetapkan nasional digunakan untuk
mengetahui warisan budaya yang telah dilestarikan melalui upaya penetapan
warisan budaya di tingkat Nasional, Penetapan warisan budaya oleh
pemerintah pusat merupakan upaya Pemerintah untuk melestarikan dan
menurunkan karya budaya ke generasi berikutnya sebagai identitas, jati diri
dan kekayaan budaya. Melalui penetapan ini diharapkan melakukan
tindaklanjut terhadap Warisan Budaya Indonesia tersebut agar tetap dapat
hidup dan bermanfaat bagi masyarakat luas

125
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Jika melihat pencapaian Persentase warisan budaya yang ditetapkan


nasional mencapai 6,80%, maka sebanyak 9,60% warisan budaya yang telah
dilestarikan melalui penetapan warisan budaya.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Bidang


Pembinaan Kebudayaan dengan formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase warisan budaya yang
ditetapkan nasional)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan


pencapaian Persentase warisan budaya yang ditetapkan nasional adalah
Mengusulkan cagar budaya dan warisan budaya tak benda (WBTB) ke
Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset
dan Teknologi untuk ditetapkan dan mendapat sertifikat

4) Analisis Program/Kegiatan Penunjang Kinerja


Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan
program-program yang dilaksanakan selama tahun 2021 yaitu :

j. PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI

✓ Kegiatan Perencanaan, Penganggaran, dan Evaluasi Kinerja Perangkat


Daerah
• Penyusunan Dokumen Perencanaan Perangkat Daerah, indikator
pada sub kegiatan ini adalah Jumlah dokumen kinerja sesuai
ketentuan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 4 Dokumen, dan telah terealisasi sebesar 4 Dokumen
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada
Subbag Perencanaan, Keuangan dan Aset
• Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah, indikator pada sub kegiatan ini
adalah Jumlah dokumen evaluasi Kinerja dan Keuangan, kegiatan ini
pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 4

126
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Dokumen, dan telah terealisasi sebesar 4 Dokumen dengan


persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada
Subbag Perencanaan, Keuangan dan Aset

✓ Kegiatan Administrasi Keuangan Perangkat Daerah


• Penyediaan Gaji dan Tunjangan ASN, indikator pada sub kegiatan ini
adalah Jumlah Bulan Administrasi Pelaksanaan Tugas ASN yang
disediakan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi sebesar 12 Bulan
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada
Subbag Perencanaan, Keuangan dan Aset
• Penyediaan Administrasi Pelaksanaan Tugas ASN, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Jumlah Bulan Administrasi Pelaksanaan Tugas
ASN yang disediakan, kegiatan ini pada tahun angg aran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi
sebesar 12 Bulan dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi
dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada
tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini
adalah Sekretariat pada Subbag Perencanaan, Keuangan dan Aset

✓ Kegiatan Administrasi Barang Milik Daerah pada Perangkat Daerah


• Penatausahaan Barang Milik Daerah pada SKPD, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Jumlah peserta yang mengikuti bimbingan teknis /
Pelatihan / workshop pengelolaan Barang Milik Daerah, kegiatan ini
pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 266
Orang, dan telah terealisasi sebesar 266 Orang dengan persentase
tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian
kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja
yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung
jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag
Perencanaan, Keuangan dan Aset

✓ Kegiatan Administrasi Kepegawaian Perangkat Daerah


• Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Atribut Kelengkapannya, indikator
pada sub kegiatan ini adalah Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan

127
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

yang diadakan Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu yang diadakan,


kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 104 Stel Pakaian Kerja Lapangan, dan telah terealisasi
sebesar 50 Stel Pakaian Kerja Lapangan dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 2,00555555555556%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada
Subbag Umum dan Kepegawaian
• Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Berdasarkan Tugas dan Fungsi,
indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Peserta yang mengikuti
Pendidikan dan Pelatihan Formal, kegiatan ini pada tahun anggaran
2021 mempunyai target kinerja sebesar 780 Orang, dan telah
terealisasi sebesar 774 Orang dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 4,14097222222222%, dengan demikian
kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja
yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung
jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Umum
dan Kepegawaian

✓ Kegiatan Administrasi Umum Perangkat Daerah


• Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor,
indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Bulan Komponen
Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor yang disediakan,
kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi sebesar 12 Bulan dengan
persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada
Subbag Umum dan Kepegawaian
• Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Jumlah Bulan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
yang disediakan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai
target kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi sebesar 12
Bulan dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar
100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam
meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini,
dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Sekretariat pada Subbag Umum dan Kepegawaian
• Penyediaan Bahan Logistik Kantor, indikator pada sub kegiatan ini
adalah Jumlah Bulan Bahan Logistik Kantor yang disediakan, kegiatan

128
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 12


Bulan, dan telah terealisasi sebesar 12 Bulan dengan persentase
tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian
kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja
yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung
jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Umum
dan Kepegawaian
• Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Jumlah Bulan Barang Cetakan dan Penggandaan
yang disediakan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai
target kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi sebesar 12
Bulan dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar
100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam
meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini,
dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Sekretariat pada Subbag Perencanaan, Keuangan dan Aset
• Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan,
indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Bulan Bahan Bacaan
dan Peraturan Perundang-undangan yang disediakan, kegiatan ini
pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 12
Bulan, dan telah terealisasi sebesar 12 Bulan dengan persentase
tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian
kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja
yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung
jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Umum
dan Kepegawaian
• Penyelenggaraan Rapat Koordinasi dan Konsultasi SKPD, indikator
pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Bulan Rapat-Rapat Kordinasi
dan Konsultasi Ke Luar Daerah yang dilaksanakan, kegiatan ini pada
tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 12 Bulan, dan
telah terealisasi sebesar 12 Bulan dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Perencanaan,
Keuangan dan Aset
• Dukungan Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik
pada SKPD, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Event
Expo yang dilaksanakan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi
sebesar 8 Bulan dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 66.67%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi
dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada

129
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini
adalah Sekretariat pada Subbag Umum dan Kepegawaian

✓ Kegiatan Pengadaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintah


Daerah
• Pengadaan Kendaraan Perorangan Dinas atau Kendaraan Dinas
Jabatan, indikator pada sub kegiatan ini adalah Kendaraan
Dinas/Operasional yang diadakan, kegiatan ini pada tahun anggaran
2021 mempunyai target kinerja sebesar 1 Buah, dan telah terealisasi
sebesar 1 Buah dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi
dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada
tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini
adalah Sekretariat pada Subbag Umum dan Kepegawaian
• Pengadaan Kendaraan Dinas Operasional atau Lapangan, indikator
pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Kendaraan yang diadakan,
kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 1 Unit, dan telah terealisasi sebesar 0 Unit dengan
persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 0%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada
Subbag Umum dan Kepegawaian
• Pengadaan Mebel, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah
Perlengkapan Gedung Kantor yang diadakan, kegiatan ini pada tahun
anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 21 Jenis, dan telah
terealisasi sebesar 21 Jenis dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 400%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Umum dan
Kepegawaian
• Pengadaan Peralatan dan Mesin Lainnya, indikator pada sub kegiatan
ini adalah Peralatan Gedung Kantor yang diadakan, kegiatan ini pada
tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 222 Jenis,
dan telah terealisasi sebesar 123 Jenis dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 1702,58680555556%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada
Subbag Umum dan Kepegawaian

130
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

• Pengadaan Aset Tetap Lainnya, indikator pada sub kegiatan ini


adalah Jumlah Buku yang diadakan, kegiatan ini pada tahun anggaran
2021 mempunyai target kinerja sebesar 625 Buku, dan telah
terealisasi sebesar 315 Buku dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 2,08611111111111%, dengan demikian
kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja
yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung
jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Umum
dan Kepegawaian

✓ Kegiatan Penyediaan Jasa Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah


• Penyediaan Jasa Surat Menyurat, indikator pada sub kegiatan ini
adalah Jasa surat menyurat yang disediakan, kegiatan ini pada tahun
anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah
terealisasi sebesar 12 Bulan dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Umum dan
Kepegawaian
• Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik, indikator
pada sub kegiatan ini adalah Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan
Listrik yang disediakan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi
sebesar 12 Bulan dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi
dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada
tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini
adalah Sekretariat pada Subbag Umum dan Kepegawaian
• Penyediaan Jasa Pelayanan Umum Kantor, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Jasa Pelayanan Umum Kantor yang disediakan,
kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi sebesar 12 Bulan dengan
persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada
Subbag Umum dan Kepegawaian

✓ Kegiatan Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan


Pemerintahan Daerah

131
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

• Penyediaan Jasa Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan, Pajak dan


Perizinan Kendaraan Dinas Operasional atau Lapangan, indikator
pada sub kegiatan ini adalah Kendaraan Dinas/Operasional yang
dipelihara, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi sebesar 12 Bulan
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada
Subbag Umum dan Kepegawaian
• Pemeliharaan/Rehabilitasi Gedung Kantor dan Bangunan Lainnya,
indikator pada sub kegiatan ini adalah Gedung Kantor yang dipelihara,
Rumah Dinas yang dipelihara, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi
sebesar 12 Bulan dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi
dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada
tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini
adalah Sekretariat pada Subbag Umum dan Kepegawaian
• Pemeliharaan/Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Gedung Kantor atau
Bangunan Lainnya, indikator pada sub kegiatan ini adalah Peralatan
Gedung Kantor yang dipelihara, Perlengkapan Gedung Kantor yang
dipelihara, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi sebesar 12 Bulan
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada
Subbag Umum dan Kepegawaian

k. PROGRAM PENGELOLAAN PENDIDIKAN

✓ Kegiatan Pengelolaan Pendidikan Sekolah Menengah Atas


• Pembangunan USB (Unit Sekolah Baru), indikator pada sub kegiatan
ini adalah Jumlah USB ( Unit Sekolah Baru ) yang dibangun, kegiatan
ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 2
Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 2 Sekolah dengan persentase
tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian
kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja
yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung
jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMA pada Seksi
Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA

132
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

• Penambahan Ruang Kelas Baru, indikator pada sub kegiatan ini


adalah Jumlah Sekolah yang menerima penambahan ruang kelas
baru, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 1 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 1 Sekolah
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan SMA pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana
SMA
• Pembangunan Ruang Guru/Kepala Sekolah/TU, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang menerima Pembangunan
Ruang Guru/Kepala Sekolah/TU, kegiatan ini pada tahun anggaran
2021 mempunyai target kinerja sebesar 22 Sekolah, dan telah
terealisasi sebesar 22 Sekolah dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMA pada Seksi
Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pembangunan Ruang Laboratorium Biologi, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang menerima Pembangunan
Ruang Laboratorium Biologi, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 14 Sekolah, dan telah terealisasi
sebesar 14 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMA pada Seksi
Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pembangunan Ruang Laboratorium Fisika, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang menerima Pembangunan
Ruang Laboratorium Fisika, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 12 Sekolah, dan telah terealisasi
sebesar 12 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMA pada Seksi
Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pembangunan Ruang Laboratorium Kimia, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang menerima Pembangunan
Ruang Laboratorium Kimia, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021

133
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

mempunyai target kinerja sebesar 14 Sekolah, dan telah terealisasi


sebesar 14 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMA pada Seksi
Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pembangunan Ruang Laboratorium Komputer, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang menerima Pembangunan
Ruang Laboratorium Komputer, kegiatan ini pada tahun anggaran
2021 mempunyai target kinerja sebesar 9 Sekolah, dan telah
terealisasi sebesar 9 Sekolah dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMA pada Seksi
Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pembangunan Ruang Laboratorium Bahasa, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang menerima Pembangunan
Ruang Laboratorium Bahasa, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 2 Sekolah, dan telah terealisasi
sebesar 2 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMA pada Seksi
Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pembangunan Ruang Unit Kesehatan Sekolah, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang menerima Pembangunan
Ruang Unit kesehatan Sekolah, kegiatan ini pada tahun anggaran
2021 mempunyai target kinerja sebesar 13 Sekolah, dan telah
terealisasi sebesar 13 Sekolah dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMA pada Seksi
Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pembangunan Perpustakaan Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini
adalah Jumlah Sekolah yang menerima Pembangunan Perpustakaan
Sekolah, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 2 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 2 Sekolah
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan

134
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan SMA pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana
SMA
• Pembangunan Sarana, Prasarana dan Utilitas Sekolah, indikator pada
sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang menerima Prasarana
SMA, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 30 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 30 Sekolah
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan SMA pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana
SMA
• Pengadaan Mebel Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini adalah
Jumlah Sekolah yang menerima Mebel Sekolah, kegiatan ini pada
tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 17 Sekolah,
dan telah terealisasi sebesar 17 Sekolah dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini
telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMA pada Seksi
Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pengadaaan Alat Praktik dan Peraga Peserta Didik, indikator pada
sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang menerima Alat Praktik
dan Peraga Peserta Didik, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 12 Sekolah, dan telah terealisasi
sebesar 12 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMA pada Seksi
Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Penyediaan Biaya Personil Peserta Didik Sekolah Menengah Atas,
indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Peserta yang
mendapatkan Biaya Personil Peserta Didik SMA, Jumlah Mahasiswa
yang Menerima Bantuan Beasiswa (Fakultas Kedokteran), Jumlah
Siswa SMA Negeri yang Menerima, Jumlah Siswa SMA Swasta yang
Menerima BOSDA, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 60965 Orang, dan telah terealisasi
sebesar 60965 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah

135
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMA pada Seksi
Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMA
• Penyelenggaraan Proses Belajar dan Ujian bagi Peserta Didik,
indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Guru yang Memiliki
Kompetensi dalam Menggunakan Metode Penilaian Terhadap Siswa,
kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 260 Orang, dan telah terealisasi sebesar 208 Orang dengan
persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 80%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan SMA pada Seksi Kurikulum dan Penilaian SMA
• Penyiapan dan Tindak Lanjut Evaluasi Satuan Pendidikan Menengah
Atas, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Peserta yang
Mengikuti Penyiapan dan Tindak Lanjut Evaluasi Satuan Pendidikan
Menegah Atas, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai
target kinerja sebesar 282 Orang, dan telah terealisasi sebesar 282
Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar
100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam
meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini,
dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan SMA pada Seksi Peserta Didik dan Pembangunan
Karakter SMA
• Pembinaan Minat, Bakat dan Kreativitas Siswa, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Jumlah Siswa yang Memiliki Minat dan Bakat serta
Kreativitas, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 1300 Siswa, dan telah terealisasi sebesar 1300 Siswa
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan SMA pada Seksi Peserta Didik dan Pembangunan
Karakter SMA
• Penyediaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan bagi Satuan
Pendidikan Sekolah Menengah Atas, indikator pada sub kegiatan ini
adalah Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Satuan
Pendidikan Sekolah Menengah Atas yang Tersedia, kegiatan ini pada
tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 2318 Orang,
dan telah terealisasi sebesar 2318 Orang dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini
telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab

136
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan PTK pada Seksi


Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA
• Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pada
Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Atas, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Jumlah Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan
pada Satuan Pendidikan Menengah Atas yang Dikembangkan,
kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 1593 Orang, dan telah terealisasi sebesar 1593 Orang
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan PTK pada Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA
• Pengelolaan Dana BOS Sekolah Menengah Atas, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Jumlah pengelolaan Dana BOS Sekolah
Menengah Atas, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai
target kinerja sebesar 166700 Orang, dan telah terealisasi sebesar
66700 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 1,66736111111111%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMA pada Seksi
Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMA

✓ Kegiatan Pengelolaan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan


• Pembangunan Ruang Praktik Siswa, indikator pada sub kegiatan ini
adalah Jumlah Sekolah yang menerima Pembangunan Ruang Praktik
Siswa, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 14 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 14 Sekolah
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan SMK pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana
SMK
• Pembangunan Sarana, Prasarana dan Utilitas Sekolah, indikator pada
sub kegiatan ini adalah Jumlah Sarana, Prasarana dan Utilitas
Sekolah yang Dibangun, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 21 Unit, dan telah terealisasi
sebesar 21 Unit dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi
dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada

137
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini
adalah Bidang Pembinaan SMK pada Seksi Kelembagaan, Sarana
dan Prasarana SMK
• Rehabilitasi Sarana, Prasarana dan Utilitas Sekolah, indikator pada
sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang menerima Rehabiltasi
Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah, kegiatan ini pada tahun
anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 3 Sekolah, dan
telah terealisasi sebesar 3 Sekolah dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini
telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMK pada Seksi
Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMK
• Pengadaan Mebel Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini adalah
Jumlah Sekolah yang Mendapatkan Bantuan Meubeluer, kegiatan ini
pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 144
Set, dan telah terealisasi sebesar 144 Set dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini
telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMK pada Seksi
Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMK
• Pengadaaan Alat Praktik dan Peraga Peserta Didik, indikator pada
sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang Mendapatkan Bantuan
Alat Praktik dan Peraga Peserta Didik, kegiatan ini pada tahun
anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 23 Sekolah, dan
telah terealisasi sebesar 23 Sekolah dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini
telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMK pada Seksi
Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMK
• Penyediaan Biaya Personil Peserta Didik Sekolah Menengah
Kejuruan, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Siswa SMK
Negeri dan Swasta yang Menerima BOSDA, kegiatan ini pada tahun
anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 57642 Siswa, dan
telah terealisasi sebesar 57642 Siswa dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini
telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMK pada Seksi
Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMK

138
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

• Penyelengaraan Proses Belajar dan Ujian bagi Peserta Didik, indikator


pada sub kegiatan ini adalah Melaksanakan Rakor, workshop,
Bimbingan Teknis, dan Monitoring Evaluasi untuk Penyelenggaraan
Sistem Penilaian SMK, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 100 Sekolah, dan telah terealisasi
sebesar 100 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMK pada Seksi
Kurikulum dan Penilaian SMK
• Penyiapan dan Tindak Lanjut Evaluasi Satuan Pendidikan Menengah
Kejuruan, indikator pada sub kegiatan ini adalah Melaksanakan Rakor,
Workshop dan Bimbingan Teknis untuk penyelenggaraan Kurikulum
SMK, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 112 Orang, dan telah terealisasi sebesar 112 Orang
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan SMK pada Seksi Kurikulum dan Penilaian SMK
• Pembinaan Minat, Bakat dan Kreativitas Siswa, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Jumlah Siswa yang Memiliki Minat dan Bakat serta
Kreativitas, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 300 Siswa, dan telah terealisasi sebesar 300 Siswa
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan SMK pada Seksi Peserta Didik dan Pembangunan
Karakter SMK
• Penyediaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan bagi Satuan
Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan, indikator pada sub kegiatan
ini adalah Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Satuan
Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan yang Tersedia, kegiatan ini
pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 1755
Orang, dan telah terealisasi sebesar 1755 Orang dengan persentase
tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian
kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja
yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung
jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan PTK pada Seksi
Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMK

139
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

• Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pada


Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Jumlah Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan
pada SMK yang Dikembangkan, kegiatan ini pada tahun anggaran
2021 mempunyai target kinerja sebesar 2082 Orang, dan telah
terealisasi sebesar 2082 Orang dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan PTK pada Seksi
Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMK
• Pembinaan Kelembagaan dan Manajemen Sekolah Menengah
Kejuruan, indikator pada sub kegiatan ini adalah Terlaksananya Rapat
Koordinasi dan Evaluasi Peningkatan Sarana Prasarana dan
Kelembagaan SMK, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 127 Orang, dan telah terealisasi
sebesar 127 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMK pada Seksi
Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMK
• Pengelolaan Dana BOS Sekolah Menengah Kejuruan, indikator pada
sub kegiatan ini adalah Jumlah pengelolaan Dana BOS Sekolah
Menengah Kejuruan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 58408 Siswa, dan telah terealisasi
sebesar 58408 Siswa dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMK pada Seksi
Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMK

✓ Kegiatan Pengelolaan Pendidikan Khusus


• Pembangunan Perpustakaan Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini
adalah Jumlah Sekolah yang menerima Pembangunan Perpustakaan
Sekolah, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 1 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 1 Sekolah
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang

140
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Pembinaan Pendidikan Khusus pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan


Prasarana Pendidikan Khusus
• Pembangunan Sarana, Prasarana dan Utilitas Sekolah, indikator pada
sub kegiatan ini adalah Jumlah Pembangunan Sarana, Prasarana dan
Utilitas Sekolah, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai
target kinerja sebesar 4 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 4
Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar
100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam
meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini,
dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus pada Seksi Kelembagaan,
Sarana dan Prasarana Pendidikan Khusus
• Pembangunan Ruang Orientasi dan Mobilitas, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang menerima Pembangunan
Ruang Orientasi dan Mobilitas, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 1 Sekolah, dan telah terealisasi
sebesar 1 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus
pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana Pendidikan Khusus
• Pembangunan Ruang Bina Persepsi Bunyi dan Irama untuk
Tunarungu (B), indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah
yang menerima Pembangunan Ruang Bina Persepsi Bunyi dan Irama
untuk Tuna rungu (B), kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 2 Sekolah, dan telah terealisasi
sebesar 2 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus
pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana Pendidikan Khusus
• Pembangunan Ruang Bina Diri dan Bina Gerak untuk Tunadaksa (D),
indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang
menerima Pembangunan Ruang Bina Diri dan Bina Gerak untuk
Tunadaksa, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 1 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 1 Sekolah
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang

141
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Pembinaan Pendidikan Khusus pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan


Prasarana Pendidikan Khusus
• Pengadaan Mebel Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini adalah
Jumlah Pengadaan Mebeluer Sekolah, kegiatan ini pada tahun
anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 4 Sekolah, dan
telah terealisasi sebesar 4 Sekolah dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini
telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus
pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana Pendidikan Khusus
• Pengadaan Perlengkapan Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini
adalah Jumlah Pengadaan Perlengkapan Sekolah, kegiatan ini pada
tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 74 Sekolah,
dan telah terealisasi sebesar 74 Sekolah dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini
telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus
pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana Pendidikan Khusus
• Pengadaaan Alat Praktik dan Peraga Peserta Didik, indikator pada
sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang menerima Alat Praktik
dan Peraga Peserta Didik, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 12 Sekolah, dan telah terealisasi
sebesar 12 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus
pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana Pendidikan Khusus
• Penyediaan Biaya Personil Peserta Didik Pendidikan Khusus,
indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Siswa yang
Mendapatkan Bantuan Berupa BOP dan Beasiswa, kegiatan ini pada
tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 2417 Siswa,
dan telah terealisasi sebesar 2417 Siswa dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini
telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus
pada Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Pendidikan
Khusus
• Penyelenggaraan Proses Belajar dan Ujian bagi Peserta Didik,
indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Pendidik dan Tenaga

142
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Kependidikan yang Mengikuti Penyelenggaraan Proses Belajar dan


Ujian Bagi Peserta Didik, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 156 Orang, dan telah terealisasi
sebesar 156 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus
pada Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Pendidikan
Khusus
• Penyiapan dan Tindak Lanjut Evaluasi Satuan Pendidikan Khusus,
indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Pendidik dan Tenaga
Kependidikan yang Mengikuti Penyiapan dan Tindak Lanjut Evaluasi
Satuan Pendidikan Pendidikan Khusus, Jumlah Satuan Pendidikan
SLB dan Sekolah Inklusi yang di Data dan Evaluasi, kegiatan ini pada
tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 160 Orang,
dan telah terealisasi sebesar 160 Orang dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini
telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus
pada Seksi Kurikulum dan Penilaian Pendidikan Khusus
• Pembinaan Minat, Bakat dan Kreativitas Siswa, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Jumlah Siswa yang Minat Bakat dan Kreativitasnya
di Bina, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 1697 Orang, dan telah terealisasi sebesar 1697 Orang
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan Pendidikan Khusus pada Seksi Peserta Didik dan
Pembangunan Karakter Pendidikan Khusus
• Penyediaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan bagi Satuan
Pendidikan Khusus, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah
Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada satuan Pendidikan Khusus
yang Tersedia, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai
target kinerja sebesar 405 Orang, dan telah terealisasi sebesar 405
Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar
100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam
meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini,
dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan PTK pada Seksi Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Pendidikan Khusus

143
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

• Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada


Satuan Pendidikan Khusus, indikator pada sub kegiatan ini adalah
Jumlah Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Jenjang
Pendidikan Khusus yang Dikembangkan, kegiatan ini pada tahun
anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 903 Orang, dan
telah terealisasi sebesar 903 Orang dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini
telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan PTK pada Seksi
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Khusus
• Pengelolaan Dana BOS Sekolah Pendidikan Khusus, indikator pada
sub kegiatan ini adalah Jumlah pengelolaan Dana BOS Sekolah
Pendidikan Khusus, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 2691 Siswa, dan telah terealisasi
sebesar 2691 Siswa dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus
pada Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Pendidikan
Khusus

l. PROGRAM PENGEMBANGAN KURIKULUM

✓ Kegiatan Penetapan Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Menengah


• Penyusunan Kompetensi Dasar Muatan Lokal Pendidikan Menengah,
indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Guru yang kompeten
dalam penyusunan dasar muatan lokal, kegiatan ini pada tahun
anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 65 Orang, dan telah
terealisasi sebesar 65 Orang dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMA pada Seksi
Kurikulum dan Penilaian SMA
• Penyusunan Silabus Muatan Lokal Pendidikan Menengah, indikator
pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Terlaksananya Pendidikan Al-
Quran, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 65 Orang, dan telah terealisasi sebesar 65 Orang
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan

144
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan SMA pada Seksi Kurikulum dan Penilaian SMA
• Pelatihan Penyusunan Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan
Menengah, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Guru yang
memiliki kompetensi dalam penyusunan muatan lokal, kegiatan ini
pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 65
Orang, dan telah terealisasi sebesar 65 Orang dengan persentase
tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian
kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja
yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung
jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMA pada Seksi
Kurikulum dan Penilaian SMA

✓ Kegiatan Penetapan Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Khusus


• Penyusunan Kompetensi Dasar Muatan Lokal Pendidikan Khusus,
indikator pada sub kegiatan ini adalah Peningkatan Pendidikan
Khusus dalam Penyusunan Kompetensi Dasar Muatan Lokal
Pendidikan Khusus, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 40 Orang, dan telah terealisasi
sebesar 40 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus
pada Seksi Kurikulum dan Penilaian Pendidikan Khusus
• Penyusunan Silabus Muatan Lokal Pendidikan Khusus, indikator pada
sub kegiatan ini adalah Peningkatan Pendidikan Khusus dalam
Penyusunan Kompetensi Dasar Muatan Lokal Pendidikan Khusus,
kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 55 Orang, dan telah terealisasi sebesar 55 Orang dengan
persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan Pendidikan Khusus pada Seksi Kurikulum dan Penilaian
Pendidikan Khusus
• Pelatihan Penyusunan Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Khusus,
indikator pada sub kegiatan ini adalah Peningkatan Pendidikan
Khusus dalam Penyusunan Kompetensi Dasar Muatan Lokal
Pendidikan Khusus, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 55 Orang, dan telah terealisasi

145
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

sebesar 55 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap


renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus
pada Seksi Kurikulum dan Penilaian Pendidikan Khusus

m. PROGRAM PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

✓ Kegiatan Pemindahan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Lintas


Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) Provinsi
• Perhitungan dan Pemetaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Satuan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, indikator pada
sub kegiatan ini adalah Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan
pada Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan yang terhitung
dan terpetakan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai
target kinerja sebesar 126 Orang, dan telah terealisasi sebesar 126
Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar
100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam
meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini,
dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan PTK pada Seksi Pendidik dan Tenaga
Kependidikan SMK
• Penataan Pendistribusian Pendidik dan Tenaga Kependidikan Satuan
Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada
Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan yang terdistribusi
merata, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 126 Orang, dan telah terealisasi sebesar 126 Orang
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan PTK pada Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMK

n. PROGRAM PENGEMBANGAN KEBUDAYAAN

✓ Kegiatan Pelestarian Kesenian Tradisional yang Masyarakat Pelakunya


Lintas Kabupaten/Kota dalam Daerah Provinsi
• Pelindungan, Pengembangan, Pemanfaatan Objek Pemajuan Tradisi
Budaya, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah festival
kesenian yang diikuti, jumlah parade kesenian jumlah seni dan budaya

146
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Daerah Kalimantan Selatan yang berhasil didokumentasikan, kegiatan


ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 6
Kegiatan, dan telah terealisasi sebesar 6 Kegiatan dengan persentase
tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian
kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja
yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung
jawab dengan kegiatan ini adalah Pembinaan Kebudayaan pada
Seksi Kesenian
• Pembinaan Sumber Daya Manusia, Lembaga, dan Pranata
Tradisional, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah
yang bisa mengikuti kegiatan seniman masuk sekolah, jumlah
workshop seni dan budaya yang berhasil dilaksanakan, kegiatan ini
pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 2
Kegiatan, dan telah terealisasi sebesar 2 Kegiatan dengan persentase
tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian
kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja
yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung
jawab dengan kegiatan ini adalah Pembinaan Kebudayaan pada
Seksi Kesenian

✓ Kegiatan Pembinaan Lembaga Adat yang Penganutnya Lintas Daerah


Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) Daerah Provinsi
• Pembinaan Sumber Daya Manusia, Lembaga, dan Pranata Adat,
indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sumber Daya Manusia,
Lembaga dan Pranata Adat yang dibina, kegiatan ini pada tahun
anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 550 Orang, dan
telah terealisasi sebesar 550 Orang dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini
telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Pembinaan Kebudayaan pada Seksi
Sejarah dan Tradisi

o. PROGRAM PENGEMBANGAN KESENIAN TRADISIONAL

✓ Kegiatan Pembinaan Kesenian yang Masyarakat Pelakunya Lintas


Daerah Kabupaten/Kota
• Peningkatan Kapasitas Tata Kelola Lembaga Kesenian Tradisional,
indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah data seni dan budaya
Daerah Kalimantan Selatan yang berhasil dikumpulkan dan
didokumentasikan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021

147
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

mempunyai target kinerja sebesar 5 Orang, dan telah terealisasi


sebesar 5 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi
dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada
tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini
adalah Pembinaan Kebudayaan pada Seksi Kesenian

p. PROGRAM PEMBINAAN SEJARAH

✓ Kegiatan Pembinaan Sejarah Lokal Provinsi


• Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dan Lembaga Sejarah Lokal
Provinsi, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sumber Daya
Manusia dan Lembaga Sejarah Lokal Provinsi yang diberdayakan,
kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 98 Lembaga, dan telah terealisasi sebesar 98 Lembaga
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Pembinaan

q. PROGRAM PELESTARIAN DAN PENGELOLAAN CAGAR BUDAYA

✓ Kegiatan Penetapan Cagar Budaya Peringkat Provinsi


• Pendaftaran Objek Diduga Cagar Budaya, indikator pada sub kegiatan
ini adalah Jumlah Informasi, dan Promosi Cagar Budaya Provinsi
Kalimantan Selatan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 3 Cagar Budaya, dan telah
terealisasi sebesar 3 Cagar Budaya dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini
telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Pembinaan Kebudayaan pada Seksi
Cagar Budaya dan Permuseuman

✓ Kegiatan Pengelolaan Cagar Budaya Peringkat Provinsi


• Pelindungan Cagar Budaya, indikator pada sub kegiatan ini adalah
Terlaksananya Pencegahan dan Penaggulangan Cagar Budaya
Kerusakan, Kehancuran atau Kemusnahan Provinsi Kalimantan
Selatan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 3 Cagar Budaya, dan telah terealisasi sebesar 3
Cagar Budaya dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi

148
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada


tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini
adalah Pembinaan Kebudayaan pada Seksi Cagar Budaya dan
Permuseuman

r. PROGRAM PENGELOLAAN PERMUSEUMAN

✓ Kegiatan Pengelolaan Museum Provinsi


• Pelindungan, Pengembangan, dan Pemanfataan Koleksi Secara
Terpadu, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Koleksi
Terpadu, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 178 Koleksi, dan telah terealisasi sebesar 178 Koleksi
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Pembinaan
Kebudayaan pada Seksi Cagar Budaya dan Permuseuman
• Peningkatan Pelayanan dan Akses Masyarakat terhadap Museum,
indikator pada sub kegiatan ini adalah Terlaksananya akses
masyarakat terhadap museum, kegiatan ini pada tahun anggaran
2021 mempunyai target kinerja sebesar 380 Orang, dan telah
terealisasi sebesar 380 Orang dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Pembinaan Kebudayaan pada Seksi
Cagar Budaya dan Permuseuman
• Penyediaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Museum,
indikator pada sub kegiatan ini adalah Terlaksananya Penyediaan dan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Museum, kegiatan ini pada
tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 45 Unit, dan
telah terealisasi sebesar 45 Unit dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Pembinaan Kebudayaan pada Seksi
Cagar Budaya dan Permuseuman

149
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

3. Eselon III ( Sekretaris / Kepala Bidang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan)


Tabel 3.8
Target dan Realisasi Sasaran Strategis dan Indikator Utama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan yang
diemban oleh Kepala Bidang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provkalsel

Target dan Realisasi Sasaran Strategis


Pada Sekretariat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Kalimantan Selatan

Target dan Capaian Capaian s.d


Capaian Target Akhir Tahun ini
No. Kinerja Utama Indikator Realisasi s.d Sumber Data
Tahun Lalu Target Capaian (%) Renstra terhadap Target
Bulan Ini Akhir Renstra (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Meningkatnya Data Tim
1. akuntabilitas kinerja Nilai SAKIP Disdikbud 80,16 80,86 82,97 102,61% Evaluasi
Disdikbud SAKIP Kalsel
Subbag
Persentase serapan Perencanaan,
Meningkatnya kualitas 75,85% 100,00% 95,91% 95,91% Keuangan dan
anggaran Disdikbud
perencanaan dan Aset
2
pelaporan kinerja dan Subbag
keuangan Persentase aset yang Perencanaan,
100,00% 100,00% 100,00% 100,00% Keuangan dan
tercatat
Aset
Meningkatnya kualitas Persentase pemenuhan Subbag Umum
perencanaan dan layanan administrasi dan
3. 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% Kepegawaian
pelaporan kinerja dan kepegawaian PNS
keuangan Disdikbud

150
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Target dan Capaian Capaian s.d


Capaian Target Akhir Tahun ini
No. Kinerja Utama Indikator Realisasi s.d Sumber Data
Tahun Lalu Target Capaian (%) Renstra terhadap Target
Bulan Ini Akhir Renstra (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Persentase pemenuhan Subbag Umum
sarana dan prasarana dan
100,00% 100,00% 100,00% 100,00% Kepegawaian
sesuai kebutuhan
Disdikbud
Persentase ASN Subbag Umum
4. Meningkatnya kualitas dan
Disdikbud yang memiliki 14,84% 15,54% 14,43 % 92,86%
SDM Kepegawaian
sertifikat keahlian

1) Perbandingan Realisasi dengan Target


a. Nilai SAKIP Disdikbud
Pencapaian Nilai SAKIP Disdikbud, indikator ini digunakan untuk menunjukkan tingkat kinerja Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka mendukung pencapaian SAKIP
Pemerintah Provinsi Kalimanan Selatan.
Pada tahun 2021 realisasi Nilai SAKIP Disdikbud adalah 82,97 dari target yang ditetapkan 80,86. Jika dibandingkan
dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan
persentase capaian kinerja sebesar 102,61%
b. Persentase serapan anggaran Disdikbud
Pencapaian Persentase serapan anggaran Disdikbud, indikator ini digunakan untuk menunjukkan SOPD telah
melakukan penyerapan anggaran dengan efisien dan efektif, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka semakin efektif
penggunaan anggaran dalam pembangunan bidang pendidikan dan kebudayaan.

151
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Pada tahun 2021 realisasi Persentase serapan anggaran Disdikbud adalah 95,91% dari target yang ditetapkan
100,00%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai
target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 95,91%
c. Persentase aset yang tercatat
Pencapaian Persentase aset yang tercatat, indikator ini digunakan untuk menunjukkan tingkat pengelolaan barang
milik daerah terhadap belanja modal yang telah dilaksanakan pada tahun 2021, Semakin tinggi pencapaian indikator ini
maka tidak ada barang milik daerah yang tidak tercatat.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase aset yang tercatat adalah 100,00% dari target yang ditetapkan 100,00%. Jika
dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai target yang
ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%
d. Persentase pemenuhan layanan administrasi kepegawaian PNS Disdikbud
Pencapaian Persentase pemenuhan layanan administrasi kepegawaian PNS Disdikbud, indikator ini digunakan
untuk menunjukkan pemenuhan layanan administrasi yang telah dilakukan pada tahun 2021, Semakin tinggi pencapaian
indikator ini maka layanan administrasi yang ada pada tahun 2021 telah terpenuhi seluruhnya.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase pemenuhan layanan administrasi kepegawaian PNS Disdikbud adalah
100,00% dari target yang ditetapkan 100,00%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021,
maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%
e. Persentase pemenuhan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan Disdikbud
Pencapaian Persentase pemenuhan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan Disdikbud, indikator ini digunakan
untuk menunjukkan pemenuhan layanan sarana prasarana yang telah dilakukan pada tahun 2021 sebagai penunjang

152
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

kegiatan pelayanan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka pemenuhan
sarana prasarana yang ada pada tahun 2021 telah terpenuhi seluruhnya.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase pemenuhan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan Disdikbud adalah
100,00% dari target yang ditetapkan 100,00%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021,
maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%
f. Persentase ASN Disdikbud yang memiliki sertifikat keahlian
Pencapaian Persentase ASN Disdikbud yang memiliki sertifikat keahlian, indikator ini digunakan untuk menunjukkan
kompetensi yang dimiliki oleh SDM Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan, Semakin tinggi
pencapaian indikator ini maka semakin SDM yang dimiliki Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan
semakin terampil dan berkompeten sesuai keahliannya.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase ASN Disdikbud yang memiliki sertifikat keahlian adalah 14,43% dari target
yang ditetapkan 15,54%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini
belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 92,86%

2) Perbandingan Realisasi dengan Realisasi Terkait


a. Nilai SAKIP Disdikbud
Pencapaian Nilai SAKIP Disdikbud pada tahun 2021 sebesar 82,97. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020
sebesar 80,16, maka ada peningkatan sebesar 2,81 Point. Selama periode 3 tahun terakhir, trend pencapaian Nilai SAKIP
Disdikbud mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan Kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan
Selatan meningkat

153
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

b. Persentase serapan anggaran Disdikbud


Pencapaian Persentase serapan anggaran Disdikbud pada tahun 2021 sebesar 95,91%. Bila dibandingkan dengan
capaian tahun 2020 sebesar 75,85%, maka ada peningkatan sebesar 20,06% Point. Selama periode 3 tahun terakhir,
trend pencapaian Persentase serapan anggaran Disdikbud mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan Kinerja Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan melalui serapan anggaran meningkat
c. Persentase aset yang tercatat
Pencapaian Persentase aset yang tercatat pada tahun 2021 sebesar 100,00%. Bila dibandingkan dengan capaian
tahun 2020 sebesar 100,00%, maka ada peningkatan sebesar 0% Point. Selama periode 3 tahun terakhir, trend
pencapaian Persentase aset yang tercatat menetap. Hal ini menunjukkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dapat
mempertahankan kinerja secara maksimal
d. Persentase pemenuhan layanan administrasi kepegawaian PNS Disdikbud
Pencapaian Persentase pemenuhan layanan administrasi kepegawaian PNS Disdikbud pada tahun 2021 sebesar
100,00%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 100,00%, maka ada peningkatan sebesar 0% Point.
Selama periode 3 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase pemenuhan layanan administrasi kepegawaian PNS
Disdikbud menetap. Hal ini menunjukkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dapat mempertahankan kinerja secara
maksimal
e. Persentase pemenuhan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan Disdikbud
Pencapaian Persentase pemenuhan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan Disdikbud pada tahun 2021 sebesar
100,00%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 100,00%, maka ada peningkatan sebesar 0% Point.
Selama periode 3 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase pemenuhan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan

154
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Disdikbud menetap. Hal ini menunjukkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dapat mempertahankan kinerja secara
maksimal
f. Persentase ASN Disdikbud yang memiliki sertifikat keahlian
Pencapaian Persentase ASN Disdikbud yang memiliki sertifikat keahlian pada tahun 2021 sebesar 14,43%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 14,84%, maka ada peningkatan sebesar -0,41% Point. Selama periode
3 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase ASN Disdikbud yang memiliki sertifikat keahlian mengalami penurunan. Hal
ini menunjukkan bahwa pada tahun ini : (1). Sejumlah SDM yang memiliki sertikasi memasuki masa pensiun, (2).
Penambahan sejumlah SDM, tanpa diimbangi dengan pelaksanaan program sertifikasi keahlian

3) Analisis Peningkatan dan Penurunan Kinerja


a. Nilai SAKIP Disdikbud
Pada tahun 2021 realisasi Nilai SAKIP Disdikbud adalah 82,97 dari target yang ditetapkan 80,86. Jika dibandingkan
dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan
persentase capaian kinerja sebesar 102,61%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 80,16, maka ada
Peningkatan sebesar 2,81 Point.
Nilai SAKIP Disdikbud digunakan untuk mengetahui tingkat kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Kalimantan Selatan
Jika melihat pencapaian Nilai SAKIP Disdikbud mencapai 80,16, maka mendukung pencapaian SAKIP Pemerintah
Provinsi Kalimanan Selatan.

155
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Data Penilaian TIM Evaluasi SAKIP dengan formula
perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Nilai SAKIP Disdikbud)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Nilai SAKIP Disdikbud adalah pemberian
pemahaman kepada seluruh unit kerja di lingkup disdikbud tentang implementasi SAKIP yang berkualitas dengan
melibatkan tim evaluator SAKIP Pemprov Kalsel dan perbaikan dokumen SAKIP sesuai dengan petunjuk oleh evaluator
SAKIP Kalsel
b. Persentase serapan anggaran Disdikbud
Pada tahun 2021 realisasi Persentase serapan anggaran Disdikbud adalah 95,91% dari target yang ditetapkan
100,00%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai

156
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 95,91%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun
2020 sebesar 75,85%, maka ada Peningkatan sebesar 20,06% Point.
Persentase serapan anggaran Disdikbud digunakan untuk mengetahui SOPD telah melakukan penyerapan
anggaran dengan efisien dan efektif
Jika melihat pencapaian Persentase serapan anggaran Disdikbud mencapai 75,85%, maka semakin efektif
penggunaan anggaran dalam pembangunan bidang pendidikan dan kebudayaan.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Subbag Perencanaan, Keuangan dan Aset dengan
formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase serapan anggaran
Disdikbud)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase serapan anggaran Disdikbud
adalah melakukan rapat setiap triwulan terkait permasalahan dan hambatan dalam pelaksanaan program dan kegiatan
c. Persentase aset yang tercatat
Pada tahun 2021 realisasi Persentase aset yang tercatat adalah 100,00% dari target yang ditetapkan 100,00%. Jika
dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai target yang

157
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar
100,00%, maka ada Peningkatan sebesar 0,00% Point.
Persentase aset yang tercatat digunakan untuk mengetahui tingkat pengelolaan barang milik daerah terhadap
belanja modal yang telah dilaksanakan pada tahun 2021
Jika melihat pencapaian Persentase aset yang tercatat mencapai 100,00%, maka tidak ada barang milik daerah
yang tidak tercatat.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Subbag Perencanaan, Keuangan dan Aset dengan
formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase aset yang tercatat)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase aset yang tercatat adalah
melakukan pencatatan aset terhadap belanja modal yang telah dilaksanakan pada tahun 2021 dengan melibatkan Bidang
Aset pada Badan Keuangan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dan Inspektorat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan
d. Persentase pemenuhan layanan administrasi kepegawaian PNS Disdikbud
Pada tahun 2021 realisasi Persentase pemenuhan layanan administrasi kepegawaian PNS Disdikbud adalah
100,00% dari target yang ditetapkan 100,00%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021,
maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 100,00%, maka ada Peningkatan sebesar 0,00% Point.

158
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Persentase pemenuhan layanan administrasi kepegawaian PNS Disdikbud digunakan untuk mengetahui
pemenuhan layanan administrasi yang telah dilakukan pada tahun 2021
Jika melihat pencapaian Persentase pemenuhan layanan administrasi kepegawaian PNS Disdikbud mencapai
100,00%, maka layanan administrasi yang ada pada tahun 2021 telah terpenuhi seluruhnya.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Subbag Umum dan Kepegawaian dengan formula
perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase pemenuhan layanan
administrasi kepegawaian PNS
Disdikbud)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase pemenuhan layanan
administrasi kepegawaian PNS Disdikbud adalah melakukan pelayanan publik dan pelayanan administratif yang baik
dalam rangka mewujudkan goodgovernance
e. Persentase pemenuhan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan Disdikbud
Pada tahun 2021 realisasi Persentase pemenuhan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan Disdikbud adalah
100,00% dari target yang ditetapkan 100,00%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021,
maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 100,00%, maka ada Peningkatan sebesar 0,00% Point.

159
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Persentase pemenuhan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan Disdikbud digunakan untuk mengetahui
pemenuhan layanan sarana prasarana yang telah dilakukan pada tahun 2021 sebagai penunjang kegiatan pelayanan di
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Jika melihat pencapaian Persentase pemenuhan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan Disdikbud mencapai
100,00%, maka pemenuhan sarana prasarana yang ada pada tahun 2021 telah terpenuhi seluruhnya.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Subbag Umum dan Kepegawaian dengan formula
perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase pemenuhan sarana
dan prasarana sesuai kebutuhan
Disdikbud)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase pemenuhan sarana dan
prasarana sesuai kebutuhan Disdikbud adalah melakukan pemenuhan sarana dan prasarana sebagai penunjang dalam
pemenuhan pelayanan bidang pendidikan dan kebudayaan
f. Persentase ASN Disdikbud yang memiliki sertifikat keahlian
Pada tahun 2021 realisasi Persentase ASN Disdikbud yang memiliki sertifikat keahlian adalah 14,43% dari target
yang ditetapkan 15,54%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini
belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 92,86%. Bila dibandingkan dengan
capaian tahun 2020 sebesar 14,84%, maka ada Peningkatan sebesar -0,41% Point.

160
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Persentase ASN Disdikbud yang memiliki sertifikat keahlian digunakan untuk mengetahui kompetensi yang dimiliki
oleh SDM Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan
Jika melihat pencapaian Persentase ASN Disdikbud yang memiliki sertifikat keahlian mencapai 14,84%, maka
semakin SDM yang dimiliki Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan semakin terampil dan
berkompeten sesuai keahliannya.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Subbag Umum dan Kepegawaian dengan formula
perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase ASN Disdikbud yang
memiliki sertifikat keahlian)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase ASN Disdikbud yang
memiliki sertifikat keahlian adalah kerjasama dengan lembaga pelatihan yang berkompeten dengan bidang keahlian
masing-masing SDM

4) Analisis Program/Kegiatan Penunjang Kinerja


Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program yang dilaksanakan selama tahun
2021 yaitu :

161
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

a. PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI

✓ Kegiatan Perencanaan, Penganggaran, dan Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah


• Penyusunan Dokumen Perencanaan Perangkat Daerah, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah dokumen
kinerja sesuai ketentuan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 4 Dokumen,
dan telah terealisasi sebesar 4 Dokumen dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan
pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag
Perencanaan, Keuangan dan Aset
• Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah dokumen evaluasi Kinerja dan
Keuangan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 4 Dokumen, dan telah
terealisasi sebesar 4 Dokumen dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun
ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Perencanaan,
Keuangan dan Aset

✓ Kegiatan Administrasi Keuangan Perangkat Daerah


• Penyediaan Gaji dan Tunjangan ASN, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Bulan Administrasi
Pelaksanaan Tugas ASN yang disediakan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi sebesar 12 Bulan dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada
Subbag Perencanaan, Keuangan dan Aset
• Penyediaan Administrasi Pelaksanaan Tugas ASN, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Bulan
Administrasi Pelaksanaan Tugas ASN yang disediakan, kegiatan ini pada tahun angg aran 2021 mempunyai
target kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi sebesar 12 Bulan dengan persentase tingkat capaian

162
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Sekretariat pada Subbag Perencanaan, Keuangan dan Aset

✓ Kegiatan Administrasi Barang Milik Daerah pada Perangkat Daerah


• Penatausahaan Barang Milik Daerah pada SKPD, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah peserta yang
mengikuti bimbingan teknis / Pelatihan / workshop pengelolaan Barang Milik Daerah, kegiatan ini pada tahun
anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 266 Orang, dan telah terealisasi sebesar 266 Orang dengan
persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi
dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Perencanaan, Keuangan dan Aset

✓ Kegiatan Administrasi Kepegawaian Perangkat Daerah


• Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Atribut Kelengkapannya, indikator pada sub kegiatan ini adalah Pengadaan
Pakaian Kerja Lapangan yang diadakan Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu yang diadakan, kegiatan ini pada
tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 104 Stel Pakaian Kerja Lapangan, dan telah terealisasi
sebesar 50 Stel Pakaian Kerja Lapangan dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar
2,00555555555556%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja
yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Sekretariat pada Subbag Umum dan Kepegawaian
• Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Berdasarkan Tugas dan Fungsi, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah
Peserta yang mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Formal, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai
target kinerja sebesar 780 Orang, dan telah terealisasi sebesar 774 Orang dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 4,14097222222222%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam
meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Umum dan Kepegawaian

163
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

✓ Kegiatan Administrasi Umum Perangkat Daerah


• Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor, indikator pada sub kegiatan ini adalah
Jumlah Bulan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor yang disediakan, kegiatan ini pada tahun
anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi sebesar 12 Bulan dengan
persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi
dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Umum dan Kepegawaian
• Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Bulan Peralatan
dan Perlengkapan Kantor yang disediakan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi sebesar 12 Bulan dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada
Subbag Umum dan Kepegawaian
• Penyediaan Bahan Logistik Kantor, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Bulan Bahan Logistik Kantor
yang disediakan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah
terealisasi sebesar 12 Bulan dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun
ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Umum dan
Kepegawaian
• Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Bulan Barang
Cetakan dan Penggandaan yang disediakan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi sebesar 12 Bulan dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada
Subbag Perencanaan, Keuangan dan Aset

164
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

• Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah
Bulan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan yang disediakan, kegiatan ini pada tahun anggaran
2021 mempunyai target kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi sebesar 12 Bulan dengan persentase
tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam
meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Umum dan Kepegawaian
• Penyelenggaraan Rapat Koordinasi dan Konsultasi SKPD, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Bulan
Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah yang dilaksanakan, kegiatan ini pada tahun anggaran
2021 mempunyai target kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi sebesar 12 Bulan dengan persentase
tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam
meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Perencanaan, Keuangan dan Aset
• Dukungan Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik pada SKPD, indikator pada sub kegiatan ini
adalah Jumlah Event Expo yang dilaksanakan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi sebesar 8 Bulan dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 66.67%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang
telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat
pada Subbag Umum dan Kepegawaian

✓ Kegiatan Pengadaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintah Daerah


• Pengadaan Kendaraan Perorangan Dinas atau Kendaraan Dinas Jabatan, indikator pada sub kegiatan ini adalah
Kendaraan Dinas/Operasional yang diadakan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 1 Buah, dan telah terealisasi sebesar 1 Buah dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada
Subbag Umum dan Kepegawaian

165
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

• Pengadaan Kendaraan Dinas Operasional atau Lapangan, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah
Kendaraan yang diadakan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 1 Unit, dan
telah terealisasi sebesar 0 Unit dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 0%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun
ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Umum dan
Kepegawaian
• Pengadaan Mebel, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Perlengkapan Gedung Kantor yang diadakan,
kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 21 Jenis, dan telah terealisasi sebesar
21 Jenis dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 400%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang
bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Umum dan Kepegawaian
• Pengadaan Peralatan dan Mesin Lainnya, indikator pada sub kegiatan ini adalah Peralatan Gedung Kantor yang
diadakan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 222 Jenis, dan telah
terealisasi sebesar 123 Jenis dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 1702,58680555556%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan
pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Umum
dan Kepegawaian
• Pengadaan Aset Tetap Lainnya, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Buku yang diadakan, kegiatan ini
pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 625 Buku, dan telah terealisasi sebesar 315 Buku
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 2,08611111111111%, dengan demikian kegiatan ini
telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang
bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Umum dan Kepegawaian

✓ Kegiatan Penyediaan Jasa Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah


• Penyediaan Jasa Surat Menyurat, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jasa surat menyurat yang disediakan,
kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi sebesar

166
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

12 Bulan dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang
bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Umum dan Kepegawaian
• Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jasa
Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik yang disediakan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai
target kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi sebesar 12 Bulan dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Sekretariat pada Subbag Umum dan Kepegawaian
• Penyediaan Jasa Pelayanan Umum Kantor, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jasa Pelayanan Umum Kantor
yang disediakan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah
terealisasi sebesar 12 Bulan dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun
ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Umum dan
Kepegawaian

✓ Kegiatan Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah


• Penyediaan Jasa Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan, Pajak dan Perizinan Kendaraan Dinas Operasional atau
Lapangan, indikator pada sub kegiatan ini adalah Kendaraan Dinas/Operasional yang dipelihara, kegiatan ini pada
tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi sebesar 12 Bulan dengan
persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi
dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Umum dan Kepegawaian
• Pemeliharaan/Rehabilitasi Gedung Kantor dan Bangunan Lainnya, indikator pada sub kegiatan ini adalah Gedung
Kantor yang dipelihara, Rumah Dinas yang dipelihara, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi sebesar 12 Bulan dengan persentase tingkat capaian terhadap

167
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja
yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Sekretariat pada Subbag Umum dan Kepegawaian
• Pemeliharaan/Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Gedung Kantor atau Bangunan Lainnya, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Peralatan Gedung Kantor yang dipelihara, Perlengkapan Gedung Kantor yang dipelihara,
kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi sebesar
12 Bulan dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang
bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Umum dan Kepegawaian

168
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Target dan Realisasi Sasaran Strategis


Pada Bidang Pembinaan SMA
Provinsi Kalimantan Selatan

Target dan Capaian Capaian s.d


Capaian Target Tahun ini
Sumber
No. Kinerja Utama Indikator Tahun Realisasi s.d Akhir terhadap
Target Capaian (%) Data
Lalu Bulan Ini Renstra Target Akhir
Renstra (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Meningkatnya Tingkat Partisipasi warga
Bidang
1 Partisipasi warga negara usia 16-18 tahun
24,25% 26,55% 24,29% 91% Pembinaan
untuk bersekolah pada yang berpatisipasi dalam SMA
jenjang SMA pendidikan menengah atas
Meningkatnya Kualitas Bidang
2 Peserta Didik Lulusan Nilai rata-rata kelulusan SMA 80,35 81,05 81,05 100% Pembinaan
SMA SMA
Persentase Satuan
Meningkatnya Pendidikan SMA yang Bidang
3 Karakter Peserta Didik memiliki lingkungan kondusif 15,38% 15,38% 64,03% 416,32% Pembinaan
SMA dalam pembangunan SMA
karakter
Persentase SMA dengan Bidang
4 Meningkatnya kualitas 73,40% 100%
sarana prasarana yang N/A 73,25% Pembinaan
Kelembagaan SMA SMA
memenuhi SNP

1) Perbandingan Realisasi dengan Target


a. Tingkat Partisipasi warga negara usia 16-18 tahun yang berpatisipasi dalam pendidikan menengah atas
Pencapaian Tingkat Partisipasi warga negara usia 16-18 tahun yang berpatisipasi dalam pendidikan menengah atas,
indikator ini digunakan untuk menunjukkan Tingkat Partisipasi warga negara usia 16-18 tahun yang berpatisipasi dalam

169
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

SMA dan menujukkan kemudahan Akses Pendidikan pada Jenjang SMA, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka
anak yang bersekolah pada jenjang SMA semakin meningkat.
Pada tahun 2021 realisasi Tingkat Partisipasi warga negara usia 16-18 tahun yang berpatisipasi dalam pendidikan
menengah atas adalah 24,29% dari target yang ditetapkan 26,55%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang
ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian
kinerja sebesar 91,00%
b. Nilai rata-rata kelulusan SMA
Pencapaian Nilai rata-rata kelulusan SMA, indikator ini digunakan untuk menunjukkan nilai rata-rata kelulusan SMA
dan menujukkan kualitas dan keberhasilan Pendidikan SMA, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka kualitas anak
pada jenjang SMA semakin bersaing.
Pada tahun 2021 realisasi Nilai rata-rata kelulusan SMA adalah 81,05 dari target yang ditetapkan 81,05. Jika
dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai target yang
ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%
c. Persentase Satuan Pendidikan SMA yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter
Pencapaian Persentase Satuan Pendidikan SMA yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter,
indikator ini digunakan untuk menunjukkan Satuan Pendidikan SMA yang memiliki lingkungan kondusif dalam
pembangunan karakter dan menujukkan proses pembangunan karakter peserta didik pada jenjang SMA, Semakin tinggi
pencapaian indikator ini maka pembentukan karakter pada anak semakin baik.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Satuan Pendidikan SMA yang memiliki lingkungan kondusif dalam
pembangunan karakter adalah 64,03% dari target yang ditetapkan 15,38%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang

170
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja
sebesar 416,32%
d. Persentase SMA dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP
Pencapaian Persentase SMA dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP, indikator ini digunakan untuk
menunjukkan SMA dengan sarpras yang memenuhi SNP dan menujukkan Kualitas Kelembagaan SMA. Indikator ini juga
Sebagai acuan melakukan pembangunan sarana dan prasarana di sekolah dan standar untuk menunjang pemerataan
kualitas pendidikan melalui peningkatan sarana dan prasarana sekolah, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka
kualitas pembelajaran yang ditunjang oleh sarana prasarana semakin baik.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase SMA dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP adalah 73,40% dari
target yang ditetapkan 73,25%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator
ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%

2) Perbandingan Realisasi dengan Realisasi Terkait


a. Tingkat Partisipasi warga negara usia 16-18 tahun yang berpatisipasi dalam pendidikan menengah atas
Pencapaian Tingkat Partisipasi warga negara usia 16-18 tahun yang berpatisipasi dalam pendidikan menengah atas
pada tahun 2021 sebesar 24,29%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 24,25%, maka ada
peningkatan sebesar 0,04% Point. Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Tingkat Partisipasi warga negara
usia 16-18 tahun yang berpatisipasi dalam pendidikan menengah atas menetap. Hal ini menunjukkan semakin banyak
keinginan masyarakat untuk menyekolahkan anaknya pada sekolah SMA
b. Nilai rata-rata kelulusan SMA

171
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Pencapaian Nilai rata-rata kelulusan SMA pada tahun 2021 sebesar 81,05. Bila dibandingkan dengan capaian tahun
2020 sebesar 80,35, maka ada peningkatan sebesar 0,70 Point. Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Nilai
rata-rata kelulusan SMA mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan adanya kenaikan prestasi siswa melalui nilai akademik
pada jenjang pendidikan SMA
c. Persentase Satuan Pendidikan SMA yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter
Pencapaian Persentase Satuan Pendidikan SMA yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter
pada tahun 2021 sebesar 64,03%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 15,38%, maka ada
peningkatan sebesar 48,65% Point. Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase Satuan Pendidikan
SMA yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan kualitas
pembangunan karakter anak di SMA semakin meningkat
d. Persentase SMA dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP
Pencapaian Persentase SMA dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP pada tahun 2021 sebesar 73,40%.
Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 0, maka ada peningkatan sebesar 73,40% Point. Selama periode
1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase SMA dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP mengalami kenaikan.
Hal ini menunjukkan kualitas kelembagaan pendidikan khsuus semakin meningkat

3) Analisis Peningkatan dan Penurunan Kinerja


a. Tingkat Partisipasi warga negara usia 16-18 tahun yang berpatisipasi dalam pendidikan menengah atas
Pada tahun 2021 realisasi Tingkat Partisipasi warga negara usia 16-18 tahun yang berpatisipasi dalam pendidikan
menengah atas adalah 24,29% dari target yang ditetapkan 26,55%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang

172
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian
kinerja sebesar 91,49%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 24,25%, maka ada Peningkatan sebesar
0,04% Point.
Tingkat Partisipasi warga negara usia 16-18 tahun yang berpatisipasi dalam pendidikan menengah atas digunakan
untuk mengetahui Tingkat Partisipasi warga negara usia 16-18 tahun yang berpatisipasi dalam SMA dan menujukkan
kemudahan Akses Pendidikan pada Jenjang SMA, Indikator ini merupakan Perbandingan antara Proporsi dari semua
anak yang masih sekolah pada suatu kelompok umur tertentu terhadap penduduk dengan kelompok umur yang sesuai
dan dinyatakan dalam bentuk persentase
Jika melihat pencapaian Tingkat Partisipasi warga negara usia 16-18 tahun yang berpatisipasi dalam pendidikan
menengah atas mencapai 24,25%, maka sebanyak 24,29% penduduk telah bersekolah pada SMA.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Bidang Pembinaan SMA dengan formula
perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Tingkat Partisipasi warga negara
usia 16-18 tahun yang
berpatisipasi dalam pendidikan
menengah atas)

173
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Tingkat Partisipasi warga negara usia
16-18 tahun yang berpatisipasi dalam pendidikan menengah atas adalah Pembangunan unit sekolah baru dan
penambahan ruang kelas baru untuk menambah daya tampung peserta didik, Pemberian bantuan operasional sekolah
melalui BOP, penyediaan perlengkapan dasar belajar untuk peserta didik tidak mampu, pada satuan SMA
b. Nilai rata-rata kelulusan SMA
Pada tahun 2021 realisasi Nilai rata-rata kelulusan SMA adalah 81,05 dari target yang ditetapkan 81,05. Jika
dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai target yang
ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar
80,35, maka ada Peningkatan sebesar 0,70 Point.
Nilai rata-rata kelulusan SMA digunakan untuk mengetahui nilai rata-rata kelulusan SMA dan menujukkan kualitas
dan keberhasilan Pendidikan SMA, Menurut Permendikbud No.23 Tahun 2016, Penilaian adalah proses pengumpulan
dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Kegiatan Penilaian memerlukan
instrumen penilaian dan teknik penilaian. Penilaian tidak hanya difokuskan pada hasil belajar tetapi juga pada proses
belajar. Penilaian berfungsi mengetahui pencapaian hasil belajar peserta didik. Selain itu, penilaian dapat meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam belajar
Sehingga Nilai Rata-rata lulusan menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan pendidikan jenjang SMA, dengan
semakin tinggi Nilai Rata-rata lulusan maka semakin tinggi tingkat keberhasilan pendidikan
Jika melihat pencapaian Nilai rata-rata kelulusan SMA mencapai 80,35, maka rata-rata nilai kelulusan pada anak
SMA senilai 81,05%.

174
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Bidang Pembinaan SMA dengan formula
perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Nilai rata-rata kelulusan SMA)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Nilai rata-rata kelulusan SMA adalah
Penerapan pembelajaran sesuai dengan kurikulum nasional dan evaluasi hasil belajar pada satuan SMA
c. Persentase Satuan Pendidikan SMA yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Satuan Pendidikan SMA yang memiliki lingkungan kondusif dalam
pembangunan karakter adalah 64,03% dari target yang ditetapkan 15,38%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang
ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja
sebesar 416,32%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 15,38%, maka ada Peningkatan sebesar
48,65% Point.
Persentase Satuan Pendidikan SMA yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter digunakan
untuk mengetahui Satuan Pendidikan SMA yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter dan
menujukkan proses pembangunan karakter peserta didik pada jenjang SMA, Lingkungan kondusif yaitu lingkungan yang
aman, nyaman, sehat, gembira, menarik dan mampu membangkitkan gairah belajar. Penghitungan capaian indikator
kinerja ini menggunakan metode survei. Survei yang dilakukan mencakup survei lingkungan belajar yang berisi informasi
tentang kualitas pengajaran dan iklim sekolah. Variabelnya antara lain metode pengajaran, pemenuhan kebutuhan
psikologis dasar siswa dan guru, interaksi antar siswa dan siswa dengan guru (tidak adanya perundungan).

175
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Jika melihat pencapaian Persentase Satuan Pendidikan SMA yang memiliki lingkungan kondusif dalam
pembangunan karakter mencapai 15,38%, maka pembangunan karakter melalui peran sekolah telah tercapai sebanyak
64,03%.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Bidang Pembinaan SMA dengan formula
perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase Satuan Pendidikan
SMA yang memiliki lingkungan
kondusif dalam pembangunan
karakter)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Satuan Pendidikan SMA
yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter adalah Penerapan lingkungan yang aman, nyaman,
sehat, gembira, menarik dan mampu membangkitkan gairah belajar dalam pembangunan karakter pada satuan SMA serta
Implementasi PERDA Provinsi Kalimantan Selatan No. 3 Tahun 2017
d. Persentase SMA dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP
Pada tahun 2021 realisasi Persentase SMA dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP adalah 73,40% dari
target yang ditetapkan 73,25%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator

176
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,20%. Bila dibandingkan dengan
capaian tahun 2020 sebesar 0, maka ada Peningkatan sebesar 73,40% Point.
Persentase SMA dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP digunakan untuk mengetahui SMA dengan sarpras
yang memenuhi SNP dan menujukkan Kualitas Kelembagaan SMA. Indikator ini juga Sebagai acuan melakukan
pembangunan sarana dan prasarana di sekolah dan standar untuk menunjang pemerataan kualitas pendidikan melalui
peningkatan sarana dan prasarana sekolah, Standar sarana dan prasarana adalah kriteria minimal yang harus dipenuhi
berkaitan dengan tempat belajar, tempat berolahraga, tempat ibadah, laboratorium, perpustakaan, bengkel kerja, tempat
bermain, dan tempat lain di suatu instansi pendidikan dalam meningkatkan keterampilan siswa, dengan adanya standar
sarana dan prasarana, kegiatan belajar mengajar di lingkungan sekolah bisa berjalan lancar dan kondusif dengan tetap
mengedepankan keamanan peserta didik
Jika melihat pencapaian Persentase SMA dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP mencapai 0, maka
sebanyak 73,40% SMA telah memenuhi standar sarana prasarana yang layak.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Bidang Pembinaan SMA dengan formula
perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase SMA dengan sarana
prasarana yang memenuhi SNP)

177
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase SMA dengan sarana
prasarana yang memenuhi SNP adalah Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan pada satuan SMA melalui
Pembangunan, Rehabilitasi, Pemeliharaan, dan penyediaan Sarana Prasarana Pendidikan

4) Analisis Program/Kegiatan Penunjang Kinerja


Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program yang dilaksanakan selama tahun
2021 yaitu :

a. PROGRAM PENGELOLAAN PENDIDIKAN

✓ Kegiatan Pengelolaan Pendidikan Sekolah Menengah Atas


• Pembangunan USB (Unit Sekolah Baru), indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah USB ( Unit Sekolah Baru )
yang dibangun, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 2 Sekolah, dan telah
terealisasi sebesar 2 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun
ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMA pada Seksi
Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Penambahan Ruang Kelas Baru, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang menerima
penambahan ruang kelas baru, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 1
Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 1 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar
100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan
SMA pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA

178
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

• Pembangunan Ruang Guru/Kepala Sekolah/TU, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang
menerima Pembangunan Ruang Guru/Kepala Sekolah/TU, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai
target kinerja sebesar 22 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 22 Sekolah dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan SMA pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pembangunan Ruang Laboratorium Biologi, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang
menerima Pembangunan Ruang Laboratorium Biologi, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 14 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 14 Sekolah dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan SMA pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pembangunan Ruang Laboratorium Fisika, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang
menerima Pembangunan Ruang Laboratorium Fisika, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 12 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 12 Sekolah dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan SMA pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pembangunan Ruang Laboratorium Kimia, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang menerima
Pembangunan Ruang Laboratorium Kimia, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 14 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 14 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja
yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan SMA pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pembangunan Ruang Laboratorium Komputer, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang
menerima Pembangunan Ruang Laboratorium Komputer, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai
target kinerja sebesar 9 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 9 Sekolah dengan persentase tingkat capaian

179
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan SMA pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pembangunan Ruang Laboratorium Bahasa, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang
menerima Pembangunan Ruang Laboratorium Bahasa, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 2 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 2 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja
yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan SMA pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pembangunan Ruang Unit Kesehatan Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang
menerima Pembangunan Ruang Unit kesehatan Sekolah, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai
target kinerja sebesar 13 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 13 Sekolah dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan SMA pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pembangunan Perpustakaan Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang menerima
Pembangunan Perpustakaan Sekolah, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar
2 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 2 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar
100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan
SMA pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pembangunan Sarana, Prasarana dan Utilitas Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah
yang menerima Prasarana SMA, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 30
Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 30 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar
100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan
SMA pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA

180
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

• Pengadaan Mebel Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang menerima Mebel
Sekolah, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 17 Sekolah, dan telah
terealisasi sebesar 17 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun
ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMA pada Seksi
Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pengadaaan Alat Praktik dan Peraga Peserta Didik, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang
menerima Alat Praktik dan Peraga Peserta Didik, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 12 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 12 Sekolah dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan SMA pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Penyediaan Biaya Personil Peserta Didik Sekolah Menengah Atas, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah
Peserta yang mendapatkan Biaya Personil Peserta Didik SMA, Jumlah Mahasiswa yang Menerima Bantuan
Beasiswa (Fakultas Kedokteran), Jumlah Siswa SMA Negeri yang Menerima, Jumlah Siswa SMA Swasta yang
Menerima BOSDA, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 60965 Orang, dan
telah terealisasi sebesar 60965 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan
pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMA pada
Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMA
• Penyelenggaraan Proses Belajar dan Ujian bagi Peserta Didik, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah
Guru yang Memiliki Kompetensi dalam Menggunakan Metode Penilaian Terhadap Siswa, kegiatan ini pada tahun
anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 260 Orang, dan telah terealisasi sebesar 208 Orang dengan
persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 80%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi
dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMA pada Seksi Kurikulum dan Penilaian SMA

181
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

• Penyiapan dan Tindak Lanjut Evaluasi Satuan Pendidikan Menengah Atas, indikator pada sub kegiatan ini adalah
Jumlah Peserta yang Mengikuti Penyiapan dan Tindak Lanjut Evaluasi Satuan Pendidikan Menegah Atas,
kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 282 Orang, dan telah terealisasi
sebesar 282 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian
kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam
hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMA pada Seksi Peserta Didik dan
Pembangunan Karakter SMA
• Pembinaan Minat, Bakat dan Kreativitas Siswa, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Siswa yang
Memiliki Minat dan Bakat serta Kreativitas, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 1300 Siswa, dan telah terealisasi sebesar 1300 Siswa dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja
yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan SMA pada Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMA
• Penyediaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan bagi Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Atas, indikator pada
sub kegiatan ini adalah Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Satuan Pendidikan Sekolah Menengah
Atas yang Tersedia, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 2318 Orang, dan
telah terealisasi sebesar 2318 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun
ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan PTK pada Seksi
Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA
• Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pada Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Atas,
indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Satuan Pendidikan
Menengah Atas yang Dikembangkan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar
1593 Orang, dan telah terealisasi sebesar 1593 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan
PTK pada Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA

182
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

• Pengelolaan Dana BOS Sekolah Menengah Atas, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah pengelolaan
Dana BOS Sekolah Menengah Atas, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar
166700 Orang, dan telah terealisasi sebesar 66700 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 1,66736111111111%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan SMA pada Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMA

183
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Target dan Realisasi Sasaran Strategis


Pada Bidang Pembinaan SMK
Provinsi Kalimantan Selatan

Target dan Capaian Capaian s.d


Capaian Target Tahun ini
Sumber
No. Kinerja Utama Indikator Tahun Realisasi s.d Akhir terhadap
Target Capaian (%) Data
Lalu Bulan Ini Renstra Target Akhir
Renstra (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Tingkat Partisipasi warga
Meningkatnya
negara usia 16-18 tahun Bidang
1 Partisipasi warga
yang berpatisipasi dalam 27,78% 28,28% 26,65% 94,23% Pembinaan
untuk bersekolah pada SMK
pendidikan menengah
jenang SMK
kejuruan
Bidang
2 Meningkatnya Kualitas Nilai rata-rata kelulusan pada
78,64% 79,34% 78,64% 95% Pembinaan
Peserta Didik SMK kompetensi keahlian SMK SMK
Persentase Satuan
Meningkatnya Pendidikan SMK yang Bidang
3 Karakter Peserta Didik memiliki lingkungan kondusif 92,64% 93,70% 92,64% 77% Pembinaan
SMK dalam pembangunan SMK
karakter
Persentase SMK dengan Bidang
4 Meningkatnya kualitas
sarana prasarana yang 42,24% 51,18% 42,24% 85% Pembinaan
Kelembagaan SMK SMK
memenuhi SNP

1) Perbandingan Realisasi dengan Target


a. Tingkat Partisipasi warga negara usia 16-18 tahun yang berpatisipasi dalam pendidikan menengah kejuruan

184
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Pencapaian Tingkat Partisipasi warga negara usia 16-18 tahun yang berpatisipasi dalam pendidikan menengah
kejuruan, indikator ini digunakan untuk menunjukkan Tingkat Partisipasi warga negara usia 16-18 tahun yang berpatisipasi
dalam pendidikan menengah kejuruan dan menujukkan kemudahan Akses Pendidikan pada Jenjang SMK, Semakin tinggi
pencapaian indikator ini maka anak yang bersekolah pada jenjang SMK semakin meningkat.
Pada tahun 2021 realisasi Tingkat Partisipasi warga negara usia 16-18 tahun yang berpatisipasi dalam pendidikan
menengah kejuruan adalah 26,65% dari target yang ditetapkan 28,28%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang
ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian
kinerja sebesar 94,23%
b. Nilai rata-rata kelulusan pada kompetensi keahlian SMK
Pencapaian Nilai rata-rata kelulusan pada kompetensi keahlian SMK, indikator ini digunakan untuk menunjukkan
nilai rata-rata kelulusan SMK dan menujukkan kualitas dan keberhasilan Pendidikan SMK, Semakin tinggi pencapaian
indikator ini maka kualitas anak pada jenjang SMK semakin bersaing.
Pada tahun 2021 realisasi Nilai rata-rata kelulusan pada kompetensi keahlian SMK adalah 78,64% dari target yang
ditetapkan 79,34%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum
mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 95%
c. Persentase Satuan Pendidikan SMK yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter
Pencapaian Persentase Satuan Pendidikan SMK yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter,
indikator ini digunakan untuk menunjukkan Satuan Pendidikan SMK yang memiliki lingkungan kondusif dalam
pembangunan karakter dan menujukkan proses pembangunan karakter peserta didik pada jenjang SMK, Semakin tinggi
pencapaian indikator ini maka pembentukan karakter pada anak semakin baik.

185
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Pada tahun 2021 realisasi Persentase Satuan Pendidikan SMK yang memiliki lingkungan kondusif dalam
pembangunan karakter adalah 92,64% dari target yang ditetapkan 93,70%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang
ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian
kinerja sebesar 77%
d. Persentase SMK dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP
Pencapaian Persentase SMK dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP, indikator ini digunakan untuk
menunjukkan SMK dengan sarpras yang memenuhi SNP dan menujukkan Kualitas Kelembagaan SMK. Indikator ini juga
Sebagai acuan melakukan pembangunan sarana dan prasarana di sekolah dan standar untuk menunjang pemerataan
kualitas pendidikan melalui peningkatan sarana dan prasarana sekolah, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka
kualitas pembelajaran yang ditunjang oleh sarana prasarana semakin baik.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase SMK dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP adalah 42,24% dari
target yang ditetapkan 51,18%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator
ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 85%

2) Perbandingan Realisasi dengan Realisasi Terkait


a. Tingkat Partisipasi warga negara usia 16-18 tahun yang berpatisipasi dalam pendidikan menengah kejuruan
Pencapaian Tingkat Partisipasi warga negara usia 16-18 tahun yang berpatisipasi dalam pendidikan menengah
kejuruan pada tahun 2021 sebesar 26,65%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 27,78%, maka ada
peningkatan sebesar -1,13% Point. Selama periode 3 tahun terakhir, trend pencapaian Tingkat Partisipasi warga negara

186
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

usia 16-18 tahun yang berpatisipasi dalam pendidikan menengah kejuruan mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan
ada penurunan keinginan masyarakat untuk menyekolahkan anaknya pada sekolah SMK
b. Nilai rata-rata kelulusan pada kompetensi keahlian SMK
Pencapaian Nilai rata-rata kelulusan pada kompetensi keahlian SMK pada tahun 2021 sebesar 78,64%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 78,64%, maka ada peningkatan sebesar 0,00% Point. Selama periode
1 tahun terakhir, trend pencapaian Nilai rata-rata kelulusan pada kompetensi keahlian SMK menetap. Hal ini menunjukkan
perlu adanya dorongan lebih untuk meningkatkan mutu pembelajaran disekolah
c. Persentase Satuan Pendidikan SMK yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter
Pencapaian Persentase Satuan Pendidikan SMK yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter
pada tahun 2021 sebesar 92,64%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 92,64%, maka ada
peningkatan sebesar 0% Point. Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase Satuan Pendidikan SMK
yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter menetap. Hal ini menunjukkan perlu adanya dorongan
lebih untuk meningkatkan pembangunan karakter anak disekolah
d. Persentase SMK dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP
Pencapaian Persentase SMK dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP pada tahun 2021 sebesar 42,24%.
Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 42,24%, maka ada peningkatan sebesar 0% Point. Selama
periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase SMK dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP menetap.
Hal ini menunjukkan perlu adanya dorongan lebih untuk meningkatkan sarana prasarana sekolah yang berkualitas

3) Analisis Peningkatan dan Penurunan Kinerja

187
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

a. Tingkat Partisipasi warga negara usia 16-18 tahun yang berpatisipasi dalam pendidikan menengah kejuruan
Pada tahun 2021 realisasi Tingkat Partisipasi warga negara usia 16-18 tahun yang berpatisipasi dalam pendidikan
menengah kejuruan adalah 26,65% dari target yang ditetapkan 28,28%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang
ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian
kinerja sebesar 94,24%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 27,78%, maka ada Peningkatan sebesar
-0,0113 Point.
Tingkat Partisipasi warga negara usia 16-18 tahun yang berpatisipasi dalam pendidikan menengah kejuruan
digunakan untuk mengetahui Tingkat Partisipasi warga negara usia 16-18 tahun yang berpatisipasi dalam pendidikan
menengah kejuruan dan menujukkan kemudahan Akses Pendidikan pada Jenjang SMK, Indikator ini merupakan
Perbandingan antara Proporsi dari semua anak yang masih sekolah pada suatu kelompok umur tertentu terhadap
penduduk dengan kelompok umur yang sesuai dan dinyatakan dalam bentuk persentase
Jika melihat pencapaian Tingkat Partisipasi warga negara usia 16-18 tahun yang berpatisipasi dalam pendidikan
menengah kejuruan mencapai 27,78%, maka sebanyak 26,65% penduduk telah bersekolah pada jenjang SMK.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Bidang Pembinaan SMK dengan formula
perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Tingkat Partisipasi warga negara
usia 16-18 tahun yang
berpatisipasi dalam pendidikan
menengah kejuruan)

188
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Tingkat Partisipasi warga negara usia
16-18 tahun yang berpatisipasi dalam pendidikan menengah kejuruan adalah Pembangunan unit sekolah baru dan
penambahan ruang kelas baru untuk menambah daya tampung peserta didik, Pemberian bantuan operasional sekolah
melalui BOS dan BOSDA, penyediaan perlengkapan dasar belajar untuk peserta didik tidak mampu, pada satuan
pendidikan SMK
b. Nilai rata-rata kelulusan pada kompetensi keahlian SMK
Pada tahun 2021 realisasi Nilai rata-rata kelulusan pada kompetensi keahlian SMK adalah 78,64% dari target yang
ditetapkan 79,34%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum
mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 99,12%. Bila dibandingkan dengan capaian
tahun 2020 sebesar 78,64%, maka ada Peningkatan sebesar 0,00% Point.
Nilai rata-rata kelulusan pada kompetensi keahlian SMK digunakan untuk mengetahui nilai rata-rata kelulusan SMK
dan menujukkan kualitas dan keberhasilan Pendidikan SMK, Menurut Permendikbud No.23 Tahun 2016, Penilaian adalah
proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Kegiatan
Penilaian memerlukan instrumen penilaian dan teknik penilaian. Penilaian tidak hanya difokuskan pada hasil belajar tetapi
juga pada proses belajar. Penilaian berfungsi mengetahui pencapaian hasil belajar peserta didik. Selain itu, penilaian
dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam belajar
Sehingga Nilai Rata-rata lulusan menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan pendidikan jenjang SMK, dengan
semakin tinggi Nilai Rata-rata lulusan maka semakin tinggi tingkat keberhasilan pendidikan
Jika melihat pencapaian Nilai rata-rata kelulusan pada kompetensi keahlian SMK mencapai 78,64%, maka rata-rata
nilai kelulusan pada anak SMK senilai 78,64.

189
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Bidang Pembinaan SMK dengan formula
perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Nilai rata-rata kelulusan pada
kompetensi keahlian SMK)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Nilai rata-rata kelulusan pada
kompetensi keahlian SMK adalah Penerapan pembelajaran sesuai dengan kurikulum nasional dan evaluasi hasil belajar
pada satuan pendidikan SMK
c. Persentase Satuan Pendidikan SMK yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Satuan Pendidikan SMK yang memiliki lingkungan kondusif dalam
pembangunan karakter adalah 92,64% dari target yang ditetapkan 93,70%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang
ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian
kinerja sebesar 98,87%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 92,64%, maka ada Peningkatan sebesar
0,00% Point.
Persentase Satuan Pendidikan SMK yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter digunakan
untuk mengetahui Satuan Pendidikan SMK yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter dan
menujukkan proses pembangunan karakter peserta didik pada jenjang SMK, Lingkungan kondusif yaitu lingkungan yang
aman, nyaman, sehat, gembira, menarik dan mampu membangkitkan gairah belajar. Penghitungan capaian indikator

190
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

kinerja ini menggunakan metode survei. Survei yang dilakukan mencakup survei lingkungan belajar yang berisi informasi
tentang kualitas pengajaran dan iklim sekolah. Variabelnya antara lain metode pengajaran, pemenuhan kebutuhan
psikologis dasar siswa dan guru, interaksi antar siswa dan siswa dengan guru (tidak adanya perundungan).
Jika melihat pencapaian Persentase Satuan Pendidikan SMK yang memiliki lingkungan kondusif dalam
pembangunan karakter mencapai 92,64%, maka Pembangunan karakter melalui peran sekolah telah tercapai sebanyak
92,65%.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Bidang Pembinaan SMK dengan formula
perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase Satuan Pendidikan
SMK yang memiliki lingkungan
kondusif dalam pembangunan
karakter)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Satuan Pendidikan SMK
yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter adalah Penerapan lingkungan yang aman, nyaman,
sehat, gembira, menarik dan mampu membangkitkan gairah belajar dalam pembangunan karakter pada satuan
pendidikan SMK serta Implementasi PERDA Provinsi Kalimantan Selatan No. 3 Tahun 2017
d. Persentase SMK dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP

191
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Pada tahun 2021 realisasi Persentase SMK dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP adalah 42,24% dari
target yang ditetapkan 51,18%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator
ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 82,53%. Bila dibandingkan dengan
capaian tahun 2020 sebesar 42,24%, maka ada Peningkatan sebesar 0,00% Point.
Persentase SMK dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP digunakan untuk mengetahui SMK dengan sarpras
yang memenuhi SNP dan menujukkan Kualitas Kelembagaan SMK. Indikator ini juga Sebagai acuan melakukan
pembangunan sarana dan prasarana di sekolah dan standar untuk menunjang pemerataan kualitas pendidikan melalui
peningkatan sarana dan prasarana sekolah, Standar sarana dan prasarana adalah kriteria minimal yang harus dipenuhi
berkaitan dengan tempat belajar, tempat berolahraga, tempat ibadah, laboratorium, perpustakaan, bengkel kerja, tempat
bermain, dan tempat lain di suatu instansi pendidikan dalam meningkatkan keterampilan siswa, dengan adanya standar
sarana dan prasarana, kegiatan belajar mengajar di lingkungan sekolah bisa berjalan lancar dan kondusif dengan tetap
mengedepankan keamanan peserta didik
Jika melihat pencapaian Persentase SMK dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP mencapai 42,24%, maka
sebanyak 42,24% SMK telah memenuhi standar sarana prasarana yang layak.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Bidang Pembinaan SMK dengan formula
perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase SMK dengan sarana
prasarana yang memenuhi SNP)

192
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase SMK dengan sarana
prasarana yang memenuhi SNP adalah Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan pada satuan pendidikan SMK
melalui Pembangunan, Rehabilitasi, Pemeliharaan, dan penyediaan Sarana Prasarana Pendidikan

4) Analisis Program/Kegiatan Penunjang Kinerja


Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program yang dilaksanakan selama tahun
2021 yaitu :

a. PROGRAM PENGELOLAAN PENDIDIKAN

✓ Kegiatan Pengelolaan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan


• Pembangunan Ruang Praktik Siswa, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang menerima
Pembangunan Ruang Praktik Siswa, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 14
Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 14 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar
100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan
SMK pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMK
• Pembangunan Sarana, Prasarana dan Utilitas Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sarana,
Prasarana dan Utilitas Sekolah yang Dibangun, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 21 Unit, dan telah terealisasi sebesar 21 Unit dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah

193
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan
SMK pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMK
• Rehabilitasi Sarana, Prasarana dan Utilitas Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang
menerima Rehabiltasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai
target kinerja sebesar 3 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 3 Sekolah dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan SMK pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMK
• Pengadaan Mebel Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang Mendapatkan Bantuan
Meubeluer, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 144 Set, dan telah
terealisasi sebesar 144 Set dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian
kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam
hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMK pada Seksi Kelembagaan,
Sarana dan Prasarana SMK
• Pengadaaan Alat Praktik dan Peraga Peserta Didik, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang
Mendapatkan Bantuan Alat Praktik dan Peraga Peserta Didik, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai
target kinerja sebesar 23 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 23 Sekolah dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan SMK pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMK
• Penyediaan Biaya Personil Peserta Didik Sekolah Menengah Kejuruan, indikator pada sub kegiatan ini adalah
Jumlah Siswa SMK Negeri dan Swasta yang Menerima BOSDA, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 57642 Siswa, dan telah terealisasi sebesar 57642 Siswa dengan persentase
tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam
meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMK pada Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMK

194
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

• Penyelengaraan Proses Belajar dan Ujian bagi Peserta Didik, indikator pada sub kegiatan ini adalah
Melaksanakan Rakor, workshop, Bimbingan Teknis, dan Monitoring Evaluasi untuk Penyelenggaraan Sistem
Penilaian SMK, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 100 Sekolah, dan telah
terealisasi sebesar 100 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun
ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMK pada Seksi
Kurikulum dan Penilaian SMK
• Penyiapan dan Tindak Lanjut Evaluasi Satuan Pendidikan Menengah Kejuruan, indikator pada sub kegiatan ini
adalah Melaksanakan Rakor, Workshop dan Bimbingan Teknis untuk penyelenggaraan Kurikulum SMK, kegiatan
ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 112 Orang, dan telah terealisasi sebesar 112
Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang
bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMK pada Seksi Kurikulum dan Penilaian SMK
• Pembinaan Minat, Bakat dan Kreativitas Siswa, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Siswa yang
Memiliki Minat dan Bakat serta Kreativitas, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 300 Siswa, dan telah terealisasi sebesar 300 Siswa dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan
SMK pada Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMK
• Pembinaan Kelembagaan dan Manajemen Sekolah Menengah Kejuruan, indikator pada sub kegiatan ini adalah
Terlaksananya Rapat Koordinasi dan Evaluasi Peningkatan Sarana Prasarana dan Kelembagaan SMK, kegiatan
ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 127 Orang, dan telah terealisasi sebesar 127
Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang
bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMK pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan
Prasarana SMK

195
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

• Pengelolaan Dana BOS Sekolah Menengah Kejuruan, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah pengelolaan
Dana BOS Sekolah Menengah Kejuruan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 58408 Siswa, dan telah terealisasi sebesar 58408 Siswa dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja
yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan SMK pada Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMK

196
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Target dan Realisasi Sasaran Strategis


Pada Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus
Provinsi Kalimantan Selatan

Target dan Capaian Capaian s.d


Capaian Target Tahun ini
Sumber
No. Kinerja Utama Indikator Tahun Realisasi s.d Akhir terhadap
Target Capaian (%) Data
Lalu Bulan Ini Renstra Target Akhir
Renstra (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Meningkatnya
Tingkat partisipasi warga
Partisipasi warga Bidang
1 negara penyandang
untuk bersekolah pada 38,73 % 39,00 % 12,74 % 32,67 % Pembinaan
disabiltas yang berpartisipasi Diksus
jenjang Pendidikan
dalam Pendidikan Khusus
Khusus
Meningkatnya Kualitas Bidang
2 Nilai rata-rata kelulusan
lulusan Pendidikan 73,93 % 74,84 % 79,49 106,21 % Pembinaan
Pendidikan Khusus Diksus
Khusus
Persentase Satuan
Meningkatnya Pendidikan Diksus yang Bidang
3 Karakter Peserta Didik memiliki lingkungan kondusif 38,46 % 40 % 45,83 % 101,85 % Pembinaan
Pendidikan Khusus dalam pembangunan Diksus
karakter
Persentase Pendidikan
Meningkatnya kualitas Bidang
4 Khusus dengan sarana
Kelembagaan 50,00 % 57,69 % 58.33 % 101,10 % Pembinaan
prasarana yang memenuhi Diksus
Pendidikan Khusus
SNP

1) Perbandingan Realisasi dengan Target


a. Tingkat partisipasi warga negara penyandang disabiltas yang berpartisipasi dalam Pendidikan Khusus

197
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Pencapaian Tingkat partisipasi warga negara penyandang disabiltas yang berpartisipasi dalam Pendidikan Khusus,
indikator ini digunakan untuk menunjukkan Tingkat Partisipasi warga negara usia 16-18 tahun yang berpatisipasi dalam
pendidikan khusus dan menujukkan kemudahan Akses Pendidikan pada Jenjang Pendidikan Khusus, Semakin tinggi
pencapaian indikator ini maka anak yang bersekolah pada jenjang Pendidikan Khusus semakin meningkat.
Pada tahun 2021 realisasi Tingkat partisipasi warga negara penyandang disabiltas yang berpartisipasi dalam
Pendidikan Khusus adalah 12,74% dari target yang ditetapkan 39,00%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang
ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian
kinerja sebesar 32,67%
b. Nilai rata-rata kelulusan Pendidikan Khusus
Pencapaian Nilai rata-rata kelulusan Pendidikan Khusus, indikator ini digunakan untuk menunjukkan nilai rata-rata
kelulusan Pendidikan Khusus dan menujukkan kualitas dan keberhasilan Pendidikan Pendidikan Khusus, Semakin tinggi
pencapaian indikator ini maka kualitas anak pada jenjang Pendidikan Khusus semakin bersaing.
Pada tahun 2021 realisasi Nilai rata-rata kelulusan Pendidikan Khusus adalah 79,49% dari target yang ditetapkan
74,84%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai
target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 106,21%
c. Persentase Satuan Pendidikan Diksus yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter
Pencapaian Persentase Satuan Pendidikan Diksus yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan
karakter, indikator ini digunakan untuk menunjukkan Satuan Pendidikan Pendidikan Khusus yang memiliki lingkungan
kondusif dalam pembangunan karakter dan menujukkan proses pembangunan karakter peserta didik pada jenjang
Pendidikan Khusus, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka pembentukan karakter pada anak semakin baik.

198
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Pada tahun 2021 realisasi Persentase Satuan Pendidikan Diksus yang memiliki lingkungan kondusif dalam
pembangunan karakter adalah 45,83% dari target yang ditetapkan 40,00%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang
ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja
sebesar 101,85%
d. Persentase Pendidikan Khusus dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP
Pencapaian Persentase Pendidikan Khusus dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP, indikator ini digunakan
untuk menunjukkan Pendidikan Khusus dengan sarpras yang memenuhi SNP dan menujukkan Kualitas Kelembagaan
Pendidikan Khusus. Indikator ini juga Sebagai acuan melakukan pembangunan sarana dan prasarana di sekolah dan
standar untuk menunjang pemerataan kualitas pendidikan melalui peningkatan sarana dan prasarana sekolah, Semakin
tinggi pencapaian indikator ini maka kualitas pembelajaran yang ditunjang oleh sarana prasarana semakin baik.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Pendidikan Khusus dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP adalah
58,33% dari target yang ditetapkan 57,69%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021,
maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 101,10%

2) Perbandingan Realisasi dengan Realisasi Terkait


a. Tingkat partisipasi warga negara penyandang disabiltas yang berpartisipasi dalam Pendidikan Khusus
Pencapaian Tingkat partisipasi warga negara penyandang disabiltas yang berpartisipasi dalam Pendidikan Khusus
pada tahun 2021 sebesar 12,74%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 38,73%, maka ada
peningkatan sebesar -25,99% Point. Selama periode 3 tahun terakhir, trend pencapaian Tingkat partisipasi warga negara

199
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

penyandang disabiltas yang berpartisipasi dalam Pendidikan Khusus mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan ada
penurunan keinginan masyarakat untuk menyekolahkan anaknya pada sekolah Pendidikan Khusus
b. Nilai rata-rata kelulusan Pendidikan Khusus
Pencapaian Nilai rata-rata kelulusan Pendidikan Khusus pada tahun 2021 sebesar 79,49%. Bila dibandingkan
dengan capaian tahun 2020 sebesar 73,93%, maka ada peningkatan sebesar 5,56% Point. Selama periode 3 tahun
terakhir, trend pencapaian Nilai rata-rata kelulusan Pendidikan Khusus mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan kualitas
nilai anak didik di pendidikan khusus semakin meningkat
c. Persentase Satuan Pendidikan Diksus yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter
Pencapaian Persentase Satuan Pendidikan Diksus yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter
pada tahun 2021 sebesar 45,83%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 38,46%, maka ada
peningkatan sebesar 7,37% Point. Selama periode 3 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase Satuan Pendidikan
Diksus yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan
kualitas pembangunan karakter anak di pendidikan khusus semakin meningkat
d. Persentase Pendidikan Khusus dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP
Pencapaian Persentase Pendidikan Khusus dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP pada tahun 2021
sebesar 58,33%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 50,00%, maka ada peningkatan sebesar 8,33%
Point. Selama periode 3 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase Pendidikan Khusus dengan sarana prasarana yang
memenuhi SNP mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan kualitas kelembagaan pendidikan khsuus semakin meningkat

200
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

3) Analisis Peningkatan dan Penurunan Kinerja


a. Tingkat partisipasi warga negara penyandang disabiltas yang berpartisipasi dalam Pendidikan Khusus
Pada tahun 2021 realisasi Tingkat partisipasi warga negara penyandang disabiltas yang berpartisipasi dalam
Pendidikan Khusus adalah 12,74% dari target yang ditetapkan 39,00%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang
ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian
kinerja sebesar 32,67%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 38,73%, maka ada Peningkatan sebesar
-25,99% Point.
Tingkat partisipasi warga negara penyandang disabiltas yang berpartisipasi dalam Pendidikan Khusus digunakan
untuk mengetahui Tingkat Partisipasi warga negara usia 16-18 tahun yang berpatisipasi dalam pendidikan khusus dan
menujukkan kemudahan Akses Pendidikan pada Jenjang Pendidikan Khusus, Indikator ini merupakan Perbandingan
antara Proporsi dari semua anak yang masih sekolah pada suatu kelompok umur tertentu terhadap penduduk dengan
kelompok umur yang sesuai dan dinyatakan dalam bentuk persentase
Jika melihat pencapaian Tingkat partisipasi warga negara penyandang disabiltas yang berpartisipasi dalam
Pendidikan Khusus mencapai 38,73%, maka sebanyak 12,74% penduduk disabilitas telah bersekolah pada Pendidikan
Khusus.

201
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus dengan
formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Tingkat partisipasi warga negara
penyandang disabiltas yang
berpartisipasi dalam Pendidikan
Khusus)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Tingkat partisipasi warga negara
penyandang disabiltas yang berpartisipasi dalam Pendidikan Khusus adalah Pembangunan unit sekolah baru dan
penambahan ruang kelas baru untuk menambah daya tampung peserta didik, Pemberian bantuan operasional sekolah
melalui BOP, penyediaan perlengkapan dasar belajar untuk peserta didik tidak mampu, pada satuan pendidikan khusus
b. Nilai rata-rata kelulusan Pendidikan Khusus
Pada tahun 2021 realisasi Nilai rata-rata kelulusan Pendidikan Khusus adalah 79,49% dari target yang ditetapkan
74,84%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai
target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 106,21%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun
2020 sebesar 73,93%, maka ada Peningkatan sebesar 5,56% Point.
Nilai rata-rata kelulusan Pendidikan Khusus digunakan untuk mengetahui nilai rata-rata kelulusan Pendidikan
Khusus dan menujukkan kualitas dan keberhasilan Pendidikan Pendidikan Khusus, Menurut Permendikbud No.23 Tahun
2016, Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta

202
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

didik. Kegiatan Penilaian memerlukan instrumen penilaian dan teknik penilaian. Penilaian tidak hanya difokuskan pada
hasil belajar tetapi juga pada proses belajar. Penilaian berfungsi mengetahui pencapaian hasil belajar peserta didik. Selain
itu, penilaian dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam belajar
Sehingga Nilai Rata-rata lulusan menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan pendidikan jenjang Pendidikan Khusus,
dengan semakin tinggi Nilai Rata-rata lulusan maka semakin tinggi tingkat keberhasilan pendidikan
Jika melihat pencapaian Nilai rata-rata kelulusan Pendidikan Khusus mencapai 73,93%, maka rata-rata nilai
kelulusan pada anak Pendidikan Khusus senilai 79,49%.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus dengan
formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Nilai rata-rata kelulusan
Pendidikan Khusus)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Nilai rata-rata kelulusan Pendidikan
Khusus adalah Penerapan pembelajaran sesuai dengan kurikulum nasional dan evaluasi hasil belajar pada satuan
pendidikan khusus
c. Persentase Satuan Pendidikan Diksus yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Satuan Pendidikan Diksus yang memiliki lingkungan kondusif dalam
pembangunan karakter adalah 45,83% dari target yang ditetapkan 40,00%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang
ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja

203
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

sebesar 114,58%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 38,46%, maka ada Peningkatan sebesar 7,37%
Point.
Persentase Satuan Pendidikan Diksus yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter digunakan
untuk mengetahui Satuan Pendidikan Pendidikan Khusus yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan
karakter dan menujukkan proses pembangunan karakter peserta didik pada jenjang Pendidikan Khusus, Lingkungan
kondusif yaitu lingkungan yang aman, nyaman, sehat, gembira, menarik dan mampu membangkitkan gairah belajar.
Penghitungan capaian indikator kinerja ini menggunakan metode survei. Survei yang dilakukan mencakup survei
lingkungan belajar yang berisi informasi tentang kualitas pengajaran dan iklim sekolah. Variabelnya antara lain metode
pengajaran, pemenuhan kebutuhan psikologis dasar siswa dan guru, interaksi antar siswa dan siswa dengan guru (tidak
adanya perundungan).
Jika melihat pencapaian Persentase Satuan Pendidikan Diksus yang memiliki lingkungan kondusif dalam
pembangunan karakter mencapai 38,46%, maka pembangunan karakter melalui peran sekolah telah tercapai sebanyak
45,83%.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus dengan
formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase Satuan Pendidikan
Diksus yang memiliki lingkungan
kondusif dalam pembangunan
karakter)

204
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Satuan Pendidikan Diksus
yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter adalah Penerapan lingkungan yang aman, nyaman,
sehat, gembira, menarik dan mampu membangkitkan gairah belajar dalam pembangunan karakter pada satuan
pendidikan khusus serta Implementasi PERDA Provinsi Kalimantan Selatan No. 3 Tahun 2017
d. Persentase Pendidikan Khusus dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Pendidikan Khusus dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP adalah
58,33% dari target yang ditetapkan 57,69%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021,
maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 101,11%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 50,00%, maka ada Peningkatan sebesar 8,33% Point.
Persentase Pendidikan Khusus dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP digunakan untuk mengetahui
Pendidikan Khusus dengan sarpras yang memenuhi SNP dan menujukkan Kualitas Kelembagaan Pendidikan Khusus.
Indikator ini juga Sebagai acuan melakukan pembangunan sarana dan prasarana di sekolah dan standar untuk
menunjang pemerataan kualitas pendidikan melalui peningkatan sarana dan prasarana sekolah, Standar sarana dan
prasarana adalah kriteria minimal yang harus dipenuhi berkaitan dengan tempat belajar, tempat berolahraga, tempat
ibadah, laboratorium, perpustakaan, bengkel kerja, tempat bermain, dan tempat lain di suatu instansi pendidikan dalam
meningkatkan keterampilan siswa, dengan adanya standar sarana dan prasarana, kegiatan belajar mengajar di
lingkungan sekolah bisa berjalan lancar dan kondusif dengan tetap mengedepankan keamanan peserta didik
Jika melihat pencapaian Persentase Pendidikan Khusus dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP mencapai
50,00%, maka sebanyak 58,33% Pendidikan Khusus telah memenuhi standar sarana prasarana yang layak.

205
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus dengan
formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase Pendidikan Khusus
dengan sarana prasarana yang
memenuhi SNP)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Pendidikan Khusus dengan
sarana prasarana yang memenuhi SNP adalah Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan pada satuan pendidikan
khusus melalui Pembangunan, Rehabilitasi, Pemeliharaan, dan penyediaan Sarana Prasarana Pendidikan

4) Analisis Program/Kegiatan Penunjang Kinerja


Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program yang dilaksanakan selama tahun
2021 yaitu :
a. PROGRAM PENGELOLAAN PENDIDIKAN
✓ Kegiatan Pengelolaan Pendidikan Khusus
• Pembangunan Perpustakaan Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang menerima
Pembangunan Perpustakaan Sekolah, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar
1 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 1 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar
100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan
Pendidikan Khusus pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana Pendidikan Khusus

206
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

• Pembangunan Sarana, Prasarana dan Utilitas Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah
Pembangunan Sarana, Prasarana dan Utilitas Sekolah, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 4 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 4 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja
yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan Pendidikan Khusus pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana Pendidikan Khusus
• Pembangunan Ruang Orientasi dan Mobilitas, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang
menerima Pembangunan Ruang Orientasi dan Mobilitas, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai
target kinerja sebesar 1 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 1 Sekolah dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana Pendidikan Khusus
• Pembangunan Ruang Bina Persepsi Bunyi dan Irama untuk Tunarungu (B), indikator pada sub kegiatan ini adalah
Jumlah Sekolah yang menerima Pembangunan Ruang Bina Persepsi Bunyi dan Irama untuk Tuna rungu (B),
kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 2 Sekolah, dan telah terealisasi
sebesar 2 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan
ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus pada Seksi
Kelembagaan, Sarana dan Prasarana Pendidikan Khusus
• Pembangunan Ruang Bina Diri dan Bina Gerak untuk Tunadaksa (D), indikator pada sub kegiatan ini adalah
Jumlah Sekolah yang menerima Pembangunan Ruang Bina Diri dan Bina Gerak untuk Tunadaksa, kegiatan ini
pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 1 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 1 Sekolah
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang
bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus pada Seksi Kelembagaan,
Sarana dan Prasarana Pendidikan Khusus

207
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

• Pengadaan Mebel Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Pengadaan Mebeluer Sekolah,
kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 4 Sekolah, dan telah terealisasi
sebesar 4 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan
ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus pada Seksi
Kelembagaan, Sarana dan Prasarana Pendidikan Khusus
• Pengadaan Perlengkapan Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Pengadaan Perlengkapan
Sekolah, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 74 Sekolah, dan telah
terealisasi sebesar 74 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun
ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus
pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana Pendidikan Khusus
• Pengadaaan Alat Praktik dan Peraga Peserta Didik, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang
menerima Alat Praktik dan Peraga Peserta Didik, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 12 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 12 Sekolah dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana Pendidikan Khusus
• Penyediaan Biaya Personil Peserta Didik Pendidikan Khusus, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah
Siswa yang Mendapatkan Bantuan Berupa BOP dan Beasiswa, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 2417 Siswa, dan telah terealisasi sebesar 2417 Siswa dengan persentase
tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam
meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus pada Seksi Peserta Didik dan Pembangunan
Karakter Pendidikan Khusus
• Penyelenggaraan Proses Belajar dan Ujian bagi Peserta Didik, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah
Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang Mengikuti Penyelenggaraan Proses Belajar dan Ujian Bagi Peserta

208
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Didik, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 156 Orang, dan telah terealisasi
sebesar 156 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian
kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam
hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus pada Seksi
Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Pendidikan Khusus
• Penyiapan dan Tindak Lanjut Evaluasi Satuan Pendidikan Khusus, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah
Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang Mengikuti Penyiapan dan Tindak Lanjut Evaluasi Satuan Pendidikan
Pendidikan Khusus, Jumlah Satuan Pendidikan SLB dan Sekolah Inklusi yang di Data dan Evaluasi, kegiatan ini
pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 160 Orang, dan telah terealisasi sebesar 160 Orang
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang
bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus pada Seksi Kurikulum dan
Penilaian Pendidikan Khusus
• Pembinaan Minat, Bakat dan Kreativitas Siswa, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Siswa yang Minat
Bakat dan Kreativitasnya di Bina, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 1697
Orang, dan telah terealisasi sebesar 1697 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar
100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan
Pendidikan Khusus pada Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Pendidikan Khusus
• Penyediaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan bagi Satuan Pendidikan Khusus, indikator pada sub kegiatan ini
adalah Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada satuan Pendidikan Khusus yang Tersedia, kegiatan ini
pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 405 Orang, dan telah terealisasi sebesar 405 Orang
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang
bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan PTK pada Seksi Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Pendidikan Khusus

209
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

• Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Satuan Pendidikan Khusus, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Jumlah Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Jenjang Pendidikan Khusus yang
Dikembangkan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 903 Orang, dan telah
terealisasi sebesar 903 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun
ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan PTK pada Seksi
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Khusus
• Pengelolaan Dana BOS Sekolah Pendidikan Khusus, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah pengelolaan
Dana BOS Sekolah Pendidikan Khusus, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 2691 Siswa, dan telah terealisasi sebesar 2691 Siswa dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja
yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan Pendidikan Khusus pada Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Pendidikan Khusus

210
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Target dan Realisasi Sasaran Strategis


Pada Bidang Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Provinsi Kalimantan Selatan

Target dan Capaian Capaian s.d


Capaian Target Tahun ini
Sumber
No. Kinerja Utama Indikator Tahun Realisasi s.d Akhir terhadap
Target Capaian (%) Data
Lalu Bulan Ini Renstra Target Akhir
Renstra (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Bidang
Persentase Guru bersertifikat
42,68% 44,38% 48,58% 109,46% Pembinaan
Pendidik PTK
Persentase Tenaga Bidang
Meningkatnya Kualitas
1 Kependidikan bersertifikat 71,13% 72,83% 68,29% 93,77% Pembinaan
SDM Pendidikan PTK
Pendidik
Bidang
Rasio Pemerataan Guru 1:9 1:9 1 : 14 155,56% Pembinaan
PTK

1) Perbandingan Realisasi dengan Target


a. Persentase Guru bersertifikat Pendidik
Pencapaian Persentase Guru bersertifikat Pendidik, indikator ini digunakan untuk menunjukkan kualitas atau
kompetensi guru pada SMA/SMK/Pendidikan Khusus se Kalimatan Selatan, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka
Jumlah guru yang telah memenuhi kompetensi semakin meningkat.

211
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Pada tahun 2021 realisasi Persentase Guru bersertifikat Pendidik adalah 48,58% dari target yang ditetapkan
44,38%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai
target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 109,46%
b. Persentase Tenaga Kependidikan bersertifikat Pendidik
Pencapaian Persentase Tenaga Kependidikan bersertifikat Pendidik, indikator ini digunakan untuk menunjukkan
kualitas atau kompetensi tenaga kependidikan pada SMA/SMK/Pendidikan Khusus se Kalimatan Selatan, Semakin tinggi
pencapaian indikator ini maka Jumlah tenaga kependidikan yang telah memenuhi kompetensi semakin meningkat.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Tenaga Kependidikan bersertifikat Pendidik adalah 68,29% dari target yang
ditetapkan 72,83%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum
mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 93,77%
c. Rasio Pemerataan Guru
Pencapaian Rasio Pemerataan Guru, indikator ini digunakan untuk menunjukkan pemerataan dan penyebaran SDM
pendidikan, dan menunjukkan pemenuhan layanan pada setiap satuan pendidikan, Semakin tinggi pencapaian indikator
ini maka pemenuhan layanan pada setiap satuan pendidikan semakin merata.
Pada tahun 2021 realisasi Rasio Pemerataan Guru adalah 1: 14 dari target yang ditetapkan 1 : 9. Jika dibandingkan
dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan
persentase capaian kinerja sebesar 155,56%
2) Perbandingan Realisasi dengan Realisasi Terkait
a. Persentase Guru bersertifikat Pendidik

212
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Pencapaian Persentase Guru bersertifikat Pendidik pada tahun 2021 sebesar 48,58%. Bila dibandingkan dengan
capaian tahun 2020 sebesar 42,68%, maka ada peningkatan sebesar 5,90% Point. Selama periode 1 tahun terakhir, trend
pencapaian Persentase Guru bersertifikat Pendidik mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan semakin banyak guru yang
berkompeten
b. Persentase Tenaga Kependidikan bersertifikat Pendidik
Pencapaian Persentase Tenaga Kependidikan bersertifikat Pendidik pada tahun 2021 sebesar 68,29%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 71,13%, maka ada peningkatan sebesar -2,84% Point. Selama periode
1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase Tenaga Kependidikan bersertifikat Pendidik mengalami penurunan. Hal ini
menunjukkan bahwa pada tahun ini : (1). Sejumlah tenaga kependidikan yang memiliki sertikasi memasuki masa pensiun,
(2). Penambahan sejumlah Tenaga Pendidik, tanpa diimbangi dengan pelaksanaan program sertifikasi tenaga pendidik
yang banyak (refocusing anggaran covid)
c. Rasio Pemerataan Guru
Pencapaian Rasio Pemerataan Guru pada tahun 2021 sebesar 14,00%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun
2020 sebesar 9,00%, maka ada peningkatan sebesar 5,00% Point. Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian
Rasio Pemerataan Guru mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan semakin merata penyebaran guru di kalimantan
selatan

3) Analisis Peningkatan dan Penurunan Kinerja


a. Persentase Guru bersertifikat Pendidik

213
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Pada tahun 2021 realisasi Persentase Guru bersertifikat Pendidik adalah 48,58% dari target yang ditetapkan
44,38%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai
target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 109,46%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun
2020 sebesar 42,68%, maka ada Peningkatan sebesar 5,90% Point.
Persentase Guru bersertifikat Pendidik digunakan untuk mengetahui kualitas atau kompetensi guru pada
SMA/SMK/Pendidikan Khusus se Kalimatan Selatan, Persentase Guru bersertifikat Pendidik merupakan sebuah proses
pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang sudah memenuhi standar profesional atau kelayakan seorang guru dalam
kegiatan belajar mengajar di sekolah. Sertifikat ini juga tidak langsung diberikan, melainkan harus melalui beberapa uji
kompetensi dan tahapan sebelumnya.
Guru/pendidik wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik dan mampu berperan dalam
mewujudkan tujuan nasional (UU 14/2005, pasal 8),
Jika melihat pencapaian Persentase Guru bersertifikat Pendidik mencapai 42,68%, maka sebanyak 48,58% guru
telah berkompeten.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan dengan
formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase Guru bersertifikat
Pendidik)

214
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Guru bersertifikat Pendidik
adalah Mengikutsertakan Guru dalam Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk mendapatkan sertifikat pendidik
b. Persentase Tenaga Kependidikan bersertifikat Pendidik
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Tenaga Kependidikan bersertifikat Pendidik adalah 68,29% dari target yang
ditetapkan 72,83%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum
mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 93,77%. Bila dibandingkan dengan capaian
tahun 2020 sebesar 71,13%, maka ada Peningkatan sebesar -2,84% Point.
Persentase Tenaga Kependidikan bersertifikat Pendidik digunakan untuk mengetahui kualitas atau kompetensi
tenaga kependidikan pada SMA/SMK/Pendidikan Khusus se Kalimatan Selatan, Persentase Tenaga Kependidikan
bersertifikat Pendidik merupakan sebuah proses pemberian sertifikat kepada tenaga kependidikan yang sudah mengikuti
diklat cawas, cakep dan struktural serta fungsional lainnya
Jika melihat pencapaian Persentase Tenaga Kependidikan bersertifikat Pendidik mencapai 71,13%, maka sebanyak
72,83% tenaga kependidikan telah berkompeten.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan dengan
formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase Tenaga Kependidikan
bersertifikat Pendidik)

215
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Tenaga Kependidikan
bersertifikat Pendidik adalah Mengikutsertakan Tenaga Kependidikan dalam kegiatan diklat cawas, cakep dan struktural
serta fungsional lainnya
c. Rasio Pemerataan Guru
Pada tahun 2021 realisasi Rasio Pemerataan Guru adalah 14% dari target yang ditetapkan 9%. Jika dibandingkan
dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan
persentase capaian kinerja sebesar 155,56%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 9,00%, maka ada
Peningkatan sebesar 5,00% Point.
Rasio Pemerataan Guru digunakan untuk mengetahui pemerataan dan penyebaran SDM pendidikan, dan
menunjukkan pemenuhan layanan pada setiap satuan pendidikan, kualitas pelayanan Pendidikan dapat dilihat melalui
Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang merata penyebarannya di setiap satuan pendidikan
Jika melihat pencapaian Rasio Pemerataan Guru mencapai 9,00%, maka rasio siswa : guru telah mengalami
pendistribusian yang tepat.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan dengan
formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Rasio Pemerataan Guru)

216
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Rasio Pemerataan Guru adalah
Melakukan perhitungan, pemetaan, penataan, pendistribusian penyebaran Guru

4) Analisis Program/Kegiatan Penunjang Kinerja


Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program yang dilaksanakan selama tahun
2021 yaitu :

a. PROGRAM PENGELOLAAN PENDIDIKAN

✓ Kegiatan Pengelolaan Pendidikan Sekolah Menengah Atas


• Penyediaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan bagi Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Atas, indikator pada
sub kegiatan ini adalah Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Satuan Pendidikan Sekolah Menengah
Atas yang Tersedia, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 2318 Orang, dan
telah terealisasi sebesar 2318 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun
ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan PTK pada Seksi
Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA
• Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pada Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Atas,
indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Satuan Pendidikan
Menengah Atas yang Dikembangkan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar
1593 Orang, dan telah terealisasi sebesar 1593 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan
PTK pada Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA
✓ Kegiatan Pengelolaan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan

217
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

• Penyediaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan bagi Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan, indikator
pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Satuan Pendidikan Sekolah
Menengah Kejuruan yang Tersedia, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar
1755 Orang, dan telah terealisasi sebesar 1755 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan
PTK pada Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMK
• Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pada Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan,
indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada SMK yang
Dikembangkan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 2082 Orang, dan telah
terealisasi sebesar 2082 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun
ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan PTK pada Seksi
Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMK

✓ Kegiatan Pengelolaan Pendidikan Khusus


• Penyediaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan bagi Satuan Pendidikan Khusus, indikator pada sub kegiatan ini
adalah Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada satuan Pendidikan Khusus yang Tersedia, kegiatan ini
pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 405 Orang, dan telah terealisasi sebesar 405 Orang
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang
bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan PTK pada Seksi Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Pendidikan Khusus
• Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Satuan Pendidikan Khusus, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Jumlah Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Jenjang Pendidikan Khusus yang
Dikembangkan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 903 Orang, dan telah
terealisasi sebesar 903 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan

218
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun
ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan PTK pada Seksi
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Khusus

b. PROGRAM PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

✓ Kegiatan Pemindahan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Lintas Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) Provinsi
• Perhitungan dan Pemetaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Satuan Pendidikan Menengah dan Pendidikan
Khusus, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Satuan
Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan yang terhitung dan terpetakan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 126 Orang, dan telah terealisasi sebesar 126 Orang dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini
adalah Bidang Pembinaan PTK pada Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMK
• Penataan Pendistribusian Pendidik dan Tenaga Kependidikan Satuan Pendidikan Menengah dan Pendidikan
Khusus, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Satuan
Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan yang terdistribusi merata, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 126 Orang, dan telah terealisasi sebesar 126 Orang dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini
adalah Bidang Pembinaan PTK pada Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMK

219
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Target dan Realisasi Sasaran Strategis


Pada Bidang Pembinaan Kebudayaan
Provinsi Kalimantan Selatan

Target dan Capaian Capaian s.d


Capaian Tahun ini
Target Akhir Sumber
No. Kinerja Utama Indikator Tahun Realisasi terhadap
Target Capaian (%) Renstra Data
Lalu s.d Bulan Ini Target Akhir
Renstra (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Bidang
Terlestarikannya Cagar
14,29% 28,6% 28,6% 100% Pembinaan
Budaya Kebudayaan
Persentase ragam seni Bidang
Pengembangan, budaya daerah yang di 12,50% 12,50% 12,50% 100% Pembinaan
Penggalian, Kebudayaan
aktualisasikan
1 Aktualisasi Pelestarian
Bidang
dan Pemanfaatan Persentase Nilai Sejarah Pembinaan
Unsur Budaya N/A 3,57% 0% 0%
yang di lestarikan Kebudayaan

Bidang
Persentase Nilai Tradisi yang Pembinaan
N/A 9,09% 9,09% 100%
di aktualisasikan Kebudayaan

1) Perbandingan Realisasi dengan Target


a. Terlestarikannya Cagar Budaya
Pencapaian Terlestarikannya Cagar Budaya, indikator ini digunakan untuk menunjukkan Jumlah Cagar Budaya yang
telah dilestarikan dan menujukkan kualitas dan keberhasilan Pelestarian Cagar Budaya di kalimantan selatan, Semakin
tinggi pencapaian indikator ini maka Pelestarian Budaya melalui pelestarian cagar budaya semakin meningkat.

220
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Pada tahun 2021 realisasi Terlestarikannya Cagar Budaya adalah 28,60% dari target yang ditetapkan 28,60%. Jika
dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai target yang
ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100%
b. Persentase ragam seni budaya daerah yang di aktualisasikan
Pencapaian Persentase ragam seni budaya daerah yang di aktualisasikan, indikator ini digunakan untuk
menunjukkan Jumlah ragam seni budaya daerah yang di aktualisasikan dan menujukkan kualitas dan keberhasilan
aktualisasi ragam seni di kalimantan selatan, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka Pelestarian Budaya melalui
aktualisasi ragam seni semakin meningkat.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase ragam seni budaya daerah yang di aktualisasikan adalah 12,50% dari target
yang ditetapkan 12,50%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini
telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100%
c. Persentase Nilai Sejarah yang di lestarikan
Pencapaian Persentase Nilai Sejarah yang di lestarikan, indikator ini digunakan untuk menunjukkan Nilai Sejarah
yang di lestarikan dan menujukkan keberhasilan pelestarian nilai sejarah di kalimantan selatan, Semakin tinggi
pencapaian indikator ini maka Pelestarian Budaya melalui pelestarian nilai sejarah semakin meningkat.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Nilai Sejarah yang di lestarikan adalah 0% dari target yang ditetapkan 3,57%.
Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai target yang
ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 0%

221
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

2) Perbandingan Realisasi dengan Realisasi Terkait


a. Terlestarikannya Cagar Budaya
Pencapaian Terlestarikannya Cagar Budaya pada tahun 2021 sebesar 28,60%. Bila dibandingkan dengan capaian
tahun 2020 sebesar 14,29%, maka ada peningkatan sebesar 14,31% Point. Selama periode 1 tahun terakhir, trend
pencapaian Terlestarikannya Cagar Budaya mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan semakin banyak cagar budaya
yang telah dilestarikan
b. Persentase ragam seni budaya daerah yang di aktualisasikan
Pencapaian Persentase ragam seni budaya daerah yang di aktualisasikan pada tahun 2021 sebesar 12,50%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 12,50%, maka ada peningkatan sebesar 0,00% Point. Selama periode
1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase ragam seni budaya daerah yang di aktualisasikan menetap. Hal ini
menunjukkan perlu adanya dorongan lebih untuk mengaktualisasikan ragam seni budaya yang ada dikalimantan selatan
c. Persentase Nilai Sejarah yang di lestarikan
Pencapaian Persentase Nilai Sejarah yang di lestarikan pada tahun 2021 sebesar 0%. Bila dibandingkan dengan
capaian tahun 2020 sebesar 0, maka tidak ada peningkatan. Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian
Persentase Nilai Sejarah yang di lestarikan menetap. Hal ini menunjukkan perlu adanya dorongan lebih untuk
melestarikan nilai sejarah yang ada dikalimantan selatan

222
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

3) Analisis Peningkatan dan Penurunan Kinerja


a. Terlestarikannya Cagar Budaya
Pada tahun 2021 realisasi Terlestarikannya Cagar Budaya adalah 28,60% dari target yang ditetapkan 28,60%. Jika
dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai target yang
ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar
14,29%, maka ada Peningkatan sebesar 14,31% Point.
Terlestarikannya Cagar Budaya digunakan untuk mengetahui Jumlah Cagar Budaya yang telah dilestarikan dan
menujukkan kualitas dan keberhasilan Pelestarian Cagar Budaya di kalimantan selatan, Keberadaan Situs dan Cagar
Budaya dapat menjadi kekayaan budaya berdasarkan UU RI No.11 Tahun 2010, sehingga setelah menjadi kekayaan
budaya cagar budaya tersebut harus dilestarikan melalui pemeliharaan, terdapat juga cagar budaya yang belum
ditetapkan sebagai kekayaan budaya, sehingga perlu adanya penetapan cagar budaya untuk melestarikan cagar budaya
Jika melihat pencapaian Terlestarikannya Cagar Budaya mencapai 14,29%, maka sebanyak 28,60% cagar budaya
yang telah dilestarikan.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Bidang Pembinaan Kebudayaan dengan formula
perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Terlestarikannya Cagar Budaya)

223
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Terlestarikannya Cagar Budaya adalah
Melaksanakan kajian/penelitian dan mengusulkan cagar budaya ke Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi untuk mendapatkan penetapan sebagai upaya pelestarian
b. Persentase ragam seni budaya daerah yang di aktualisasikan
Pada tahun 2021 realisasi Persentase ragam seni budaya daerah yang di aktualisasikan adalah 12,50% dari target
yang ditetapkan 12,50%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini
telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%. Bila dibandingkan dengan
capaian tahun 2020 sebesar 12,50%, maka ada Peningkatan sebesar 0,00% Point.
Persentase ragam seni budaya daerah yang di aktualisasikan digunakan untuk mengetahui Jumlah ragam seni
budaya daerah yang di aktualisasikan dan menujukkan kualitas dan keberhasilan aktualisasi ragam seni di kalimantan
selatan, Ragam seni merupakan keterpaduan proses-proses dari manusia yang menghasilkan nilai seperti, seni budaya
memiliki fungsi praktis berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat, seperti pembuatan kursi ditujukan untuk
tempat duduk dan fungsi estetis terkait dengan keindahan dari suatu bentuk kerajinan misal lukisan, patung, tarian, dan
lain-lain.
Jika melihat pencapaian Persentase ragam seni budaya daerah yang di aktualisasikan mencapai 12,50%, maka
sebanyak 12,50% ragam seni budaya daerah yang telah diaktualisasikan.

224
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Bidang Pembinaan Kebudayaan dengan formula
perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase ragam seni budaya
daerah yang di aktualisasikan)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase ragam seni budaya daerah
yang di aktualisasikan adalah Pergelaran dan festival seni budaya daerah
c. Persentase Nilai Sejarah yang di lestarikan
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Nilai Sejarah yang di lestarikan adalah 0% dari target yang ditetapkan 3,57%.
Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai target yang
ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 0,00%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 0,
maka ada Peningkatan sebesar 0,00% Point.
Persentase Nilai Sejarah yang di lestarikan digunakan untuk mengetahui Nilai Sejarah yang di lestarikan dan
menujukkan keberhasilan pelestarian nilai sejarah di kalimantan selatan, Secara harfiah nilai adalah sesuatu yang
berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia. Sejarah dapat artikan sebagai menyangkut waktu
dan peristiwa. Dari hal nilai sejarah tadi merupakan tanggung jawab pemerintah untuk tetap melestarikan nilai-nilai sejarah
Jika melihat pencapaian Persentase Nilai Sejarah yang di lestarikan mencapai 0, maka belum ada nilai sejarah yang
telah dilestarikan.

225
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Bidang Pembinaan Kebudayaan dengan formula
perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase Nilai Sejarah yang di
lestarikan)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Nilai Sejarah yang di
lestarikan adalah Melaksanakan kajian/penelitian dan mengusulkan warisan budaya tak benda (WBTB) ke Direktorat
Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi untuk mendapatkan sertifikat sebagai
upaya pelestarian
Pada tahun 2021 Pelestarian Objek Sejarah tidak ada realisasi dikarenakan pemotongan anggaran, sehingga tidak
dapat terlaksana nya pelestarian objek sejarah tersebut.
d. Persentase Nilai Tradisi yang di aktualisasikan
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Nilai Tradisi yang di aktualisasikan adalah 9,09% dari target yang ditetapkan
9,09%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai
target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun
2020 sebesar 0, maka ada Peningkatan sebesar 9,09% Point.
Persentase Nilai Tradisi yang di aktualisasikan digunakan untuk mengetahui Nilai Tradisi yang di aktualisasikan dan
menujukkan keberhasilan aktualisasi nilai sejarah di kalimantan selatan, Pelestarian Nilai Tradisi adalah upaya

226
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan suatu kebiasaan dari kelompok masyarakat pendukung kebudayaan yang
penyebaran dan pewarisannya berlangsung secara turun-temurun berdasarkan Permen Nomor 10 Tahun 2014
Jika melihat pencapaian Persentase Nilai Tradisi yang di aktualisasikan mencapai 0, maka sebanyak 9,09% nilai
tradisi yang diletarikan.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Bidang Pembinaan Kebudayaan dengan formula
perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase Nilai Tradisi yang di
aktualisasikan)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Nilai Tradisi yang di
aktualisasikan adalah Pergelaran dan festival kegiatan tradisi

4) Analisis Program/Kegiatan Penunjang Kinerja


Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program yang dilaksanakan selama
tahun 2021 yaitu :
a. PROGRAM PENGEMBANGAN KEBUDAYAAN

227
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

✓ Kegiatan Pelestarian Kesenian Tradisional yang Masyarakat Pelakunya Lintas Kabupaten/Kota dalam Daerah
Provinsi
• Pelindungan, Pengembangan, Pemanfaatan Objek Pemajuan Tradisi Budaya, indikator pada sub kegiatan ini
adalah Jumlah festival kesenian yang diikuti, jumlah parade kesenian jumlah seni dan budaya Daerah Kalimantan
Selatan yang berhasil didokumentasikan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 6 Kegiatan, dan telah terealisasi sebesar 6 Kegiatan dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Pembinaan
Kebudayaan pada Seksi Kesenian
• Pembinaan Sumber Daya Manusia, Lembaga, dan Pranata Tradisional, indikator pada sub kegiatan ini adalah
Jumlah Sekolah yang bisa mengikuti kegiatan seniman masuk sekolah, jumlah workshop seni dan budaya yang
berhasil dilaksanakan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 2 Kegiatan, dan
telah terealisasi sebesar 2 Kegiatan dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun
ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Pembinaan Kebudayaan pada Seksi
Kesenian

✓ Kegiatan Pembinaan Lembaga Adat yang Penganutnya Lintas Daerah Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) Daerah
Provinsi
• Pembinaan Sumber Daya Manusia, Lembaga, dan Pranata Adat, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah
Sumber Daya Manusia, Lembaga dan Pranata Adat yang dibina, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 550 Orang, dan telah terealisasi sebesar 550 Orang dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini
adalah Pembinaan Kebudayaan pada Seksi Sejarah dan Tradisi

228
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

b. PROGRAM PENGEMBANGAN KESENIAN TRADISIONAL

✓ Kegiatan Pembinaan Kesenian yang Masyarakat Pelakunya Lintas Daerah Kabupaten/Kota


• Peningkatan Kapasitas Tata Kelola Lembaga Kesenian Tradisional, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah
data seni dan budaya Daerah Kalimantan Selatan yang berhasil dikumpulkan dan didokumentasikan, kegiatan ini
pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 5 Orang, dan telah terealisasi sebesar 5 Orang
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang
bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Pembinaan Kebudayaan pada Seksi Kesenian

c. PROGRAM PEMBINAAN SEJARAH

✓ Kegiatan Pembinaan Sejarah Lokal Provinsi


• Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dan Lembaga Sejarah Lokal Provinsi, indikator pada sub kegiatan ini
adalah Jumlah Sumber Daya Manusia dan Lembaga Sejarah Lokal Provinsi yang diberdayakan, kegiatan ini pada
tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 98 Lembaga, dan telah terealisasi sebesar 98 Lembaga
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang
bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Pembinaan

d. PROGRAM PELESTARIAN DAN PENGELOLAAN CAGAR BUDAYA

✓ Kegiatan Penetapan Cagar Budaya Peringkat Provinsi

229
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

• Pendaftaran Objek Diduga Cagar Budaya, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Informasi, dan Promosi
Cagar Budaya Provinsi Kalimantan Selatan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 3 Cagar Budaya, dan telah terealisasi sebesar 3 Cagar Budaya dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Pembinaan Kebudayaan pada Seksi Cagar Budaya dan Permuseuman

✓ Kegiatan Pengelolaan Cagar Budaya Peringkat Provinsi


• Pelindungan Cagar Budaya, indikator pada sub kegiatan ini adalah Terlaksananya Pencegahan dan
Penaggulangan Cagar Budaya Kerusakan, Kehancuran atau Kemusnahan Provinsi Kalimantan Selatan, kegiatan
ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 3 Cagar Budaya, dan telah terealisasi sebesar 3
Cagar Budaya dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini
telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang
bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Pembinaan Kebudayaan pada Seksi Cagar Budaya dan
Permuseuman

e. PROGRAM PENGELOLAAN PERMUSEUMAN

✓ Kegiatan Pengelolaan Museum Provinsi


• Pelindungan, Pengembangan, dan Pemanfataan Koleksi Secara Terpadu, indikator pada sub kegiatan ini adalah
Jumlah Koleksi Terpadu, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 178 Koleksi,
dan telah terealisasi sebesar 178 Koleksi dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan
pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Pembinaan Kebudayaan pada
Seksi Cagar Budaya dan Permuseuman

230
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

• Peningkatan Pelayanan dan Akses Masyarakat terhadap Museum, indikator pada sub kegiatan ini adalah
Terlaksananya akses masyarakat terhadap museum, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 380 Orang, dan telah terealisasi sebesar 380 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja
yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Pembinaan Kebudayaan pada Seksi Cagar Budaya dan Permuseuman
• Penyediaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Museum, indikator pada sub kegiatan ini adalah
Terlaksananya Penyediaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Museum, kegiatan ini pada tahun anggaran
2021 mempunyai target kinerja sebesar 45 Unit, dan telah terealisasi sebesar 45 Unit dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini
adalah Pembinaan Kebudayaan pada Seksi Cagar Budaya dan Permuseuman

231
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

4. Eselon IV ( Kepala Subbag / Seksi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan)

Tabel 3.9
Target dan Realisasi Sasaran Strategis dan Indikator Utama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan yang
diemban oleh Kepala Subbag / Seksi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provkalsel

Target dan Realisasi Sasaran Strategis


Pada Subbag Perencanaan, Keuangan, dan Aset
Sekretariat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Kalimantan Selatan

Target dan Capaian Capaian s.d


Capaian Target Akhir Tahun ini
No. Kinerja Utama Indikator Realisasi s.d Sumber Data
Tahun Lalu Target Capaian (%) Renstra terhadap Target
Bulan Ini Akhir Renstra (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Nilai komponen Pelaporan


11,64 11,87 11,64 98,06% Subbag PKA
pada LHE SAKIP Disdikbud
Menyusun perencanaan Nilai Komponen
1 dan pelaporan kinerja Perencanaan pada LHE 27,29 27,74 27,29 98,38% Subbag PKA
SOPD SAKIP Disdikbud
Jumlah dokumen kinerja 22 8
8 Dokumen 100,00% Subbag PKA
sesuai ketentuan Dokumen Dokumen

232
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Target dan Capaian Capaian s.d


Capaian Target Akhir Tahun ini
No. Kinerja Utama Indikator Realisasi s.d Sumber Data
Tahun Lalu Target Capaian (%) Renstra terhadap Target
Bulan Ini Akhir Renstra (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Jumlah dokumen laporan 111 12


12 Dokumen 100,00% Subbag PKA
Menyusun perencanaan, keuangan secara berkala Dokumen Dokumen
2 administrasi keuangan dan
laporan Aset SOPD Jumlah Laporan aset yang
4 Laporan 4 Laporan 4 Laporan 100,00% Subbag PKA
tercatat
Ketersediaan dan Kualitas
Persentase Data Pokok Pusdatin E-
Data Pendidikan yang
3 Pendidikan yang Lengkap 92,00% 92,70% 97,28% 104,94% Rapor
akurat, tepat dan Kemendikbud
dan Berkualitas
akuntabel

1) Perbandingan Realisasi dengan Target


e. Nilai komponen Pelaporan pada LHE SAKIP Disdikbud
Pencapaian Nilai komponen Pelaporan pada LHE SAKIP Disdikbud, indikator ini digunakan untuk menunjukkan
tingkat kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan melalui komponen pelaporan, Semakin
tinggi pencapaian indikator ini maka Kinerja Pelaporan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan
Selatan berkriteria sangat baik.
Pada tahun 2021 realisasi Nilai komponen Pelaporan pada LHE SAKIP Disdikbud adalah 11,64 dari target yang
ditetapkan 11,87. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum
mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 98,06%
f. Nilai Komponen Perencanaan pada LHE SAKIP Disdikbud

233
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Pencapaian Nilai Komponen Perencanaan pada LHE SAKIP Disdikbud, indikator ini digunakan untuk menunjukkan
tingkat kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan melalui komponen perencanaan, Semakin
tinggi pencapaian indikator ini maka Kinerja Pelaporan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan
Selatan berkriteria sangat baik.
Pada tahun 2021 realisasi Nilai Komponen Perencanaan pada LHE SAKIP Disdikbud adalah 27,29 dari target yang
ditetapkan 27,74. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum
mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 98,38%
g. Jumlah dokumen kinerja sesuai ketentuan
Pencapaian Jumlah dokumen kinerja sesuai ketentuan, indikator ini digunakan untuk menunjukkan pemenuhan
dokumen kinerja sesuai dengan ketentuan, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka dokumen kinerja yang sesuai
dengan ketentuan dapat terpenuhi seluruhnya.
Pada tahun 2021 realisasi Jumlah dokumen kinerja sesuai ketentuan adalah 8 Dokumen dari target yang ditetapkan
8 Dokumen. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai
target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%
h. Jumlah dokumen laporan keuangan secara berkala
Pencapaian Jumlah dokumen laporan keuangan secara berkala, indikator ini digunakan untuk menunjukkan
pemenuhan dokumen laporan keuangan secara berkala, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka dokumen laporan
keuangan secara berkala dapat terpenuhi seluruhnya.

234
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Pada tahun 2021 realisasi Jumlah dokumen laporan keuangan secara berkala adalah 12 Dokumen dari target yang
ditetapkan 12 Dokumen. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini
telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%
i. Jumlah Laporan aset yang tercatat
Pencapaian Jumlah Laporan aset yang tercatat, indikator ini digunakan untuk menunjukkan pemenuhan laporan aset
terhadap belanja modal tahun 2021 yang tercatat, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka laporan aset terhadap
belanja modal tahun 2021 yang tercatat dapat terpenuhi seluruhnya.
Pada tahun 2021 realisasi Jumlah Laporan aset yang tercatat adalah 4 Laporan dari target yang ditetapkan 4
Laporan. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai
target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%
j. Persentase Data Pokok Pendidikan yang Lengkap dan Berkualitas
Pencapaian Persentase Data Pokok Pendidikan yang Lengkap dan Berkualitas, indikator ini digunakan untuk
menunjukkan kualitas data pokok pendidikan yang akurat dan dapat dipertanggung jawabakan, Semakin tinggi
pencapaian indikator ini maka data yang dipakai terhadap pembangunan pendidikan di kalimantan selatan semakin
berkualitas.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Data Pokok Pendidikan yang Lengkap dan Berkualitas adalah 97,28% dari
target yang ditetapkan 92,70%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator
ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 104,94%

2) Perbandingan Realisasi dengan Realisasi Terkait

235
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

a. Nilai komponen Pelaporan pada LHE SAKIP Disdikbud


Pencapaian Nilai komponen Pelaporan pada LHE SAKIP Disdikbud pada tahun 2021 sebesar 11,64. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 11,64, maka ada peningkatan sebesar 0,00% Point. Selama periode 1
tahun terakhir, trend pencapaian Nilai komponen Pelaporan pada LHE SAKIP Disdikbud menetap. Hal ini menunjukkan
dinas pendidikan dan kebudayaan dapat mempertahankan nilai kinerja pada komponen pelaporan sebesar 11,64
b. Nilai Komponen Perencanaan pada LHE SAKIP Disdikbud
Pencapaian Nilai Komponen Perencanaan pada LHE SAKIP Disdikbud pada tahun 2021 sebesar 27,29. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 27,29, maka ada peningkatan sebesar 0,00% Point. Selama periode 1
tahun terakhir, trend pencapaian Nilai Komponen Perencanaan pada LHE SAKIP Disdikbud menetap. Hal ini
menunjukkan dinas pendidikan dan kebudayaan dapat mempertahankan nilai kinerja pada komponen perencanaan
sebesar 27,29
c. Jumlah dokumen kinerja sesuai ketentuan
Pencapaian Jumlah dokumen kinerja sesuai ketentuan pada tahun 2021 sebesar 8 Dokumen. Bila dibandingkan
dengan capaian tahun 2020 sebesar 22 Dokumen, maka ada peningkatan sebesar -14 dokumen Point. Selama periode 1
tahun terakhir, trend pencapaian Jumlah dokumen kinerja sesuai ketentuan mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan
ada penyesuaian jumlah dokumen kinerja
d. Jumlah dokumen laporan keuangan secara berkala
Pencapaian Jumlah dokumen laporan keuangan secara berkala pada tahun 2021 sebesar 12 Dokumen. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 111 Dokumen, maka ada peningkatan sebesar -99 dokumen Point.

236
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Jumlah dokumen laporan keuangan secara berkala mengalami
penurunan. Hal ini menunjukkan ada penyesuaian jumlah laporan keuangan
e. Jumlah Laporan aset yang tercatat
Pencapaian Jumlah Laporan aset yang tercatat pada tahun 2021 sebesar 4 Laporan. Bila dibandingkan dengan
capaian tahun 2020 sebesar 4 Laporan, maka ada peningkatan sebesar #VALUE! Point. Selama periode 1 tahun terakhir,
trend pencapaian Jumlah Laporan aset yang tercatat menetap. Hal ini menunjukkan dokumen laporan aset yang tercatat
terpenuhi seluruhnya
f. Persentase Data Pokok Pendidikan yang Lengkap dan Berkualitas
Pencapaian Persentase Data Pokok Pendidikan yang Lengkap dan Berkualitas pada tahun 2021 sebesar 97,28%.
Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 92,00%, maka ada peningkatan sebesar 5,28% Point. Selama
periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase Data Pokok Pendidikan yang Lengkap dan Berkualitas mengalami
kenaikan. Hal ini menunjukkan kualitas data pada aplikasi Dapodik semakin berkualitas

3) Analisis Peningkatan dan Penurunan Kinerja


a. Nilai komponen Pelaporan pada LHE SAKIP Disdikbud
Pada tahun 2021 realisasi Nilai komponen Pelaporan pada LHE SAKIP Disdikbud adalah 11,64 dari target yang
ditetapkan 11,87. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum
mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 98,06%. Bila dibandingkan dengan capaian
tahun 2020 sebesar 11,64, maka ada Peningkatan sebesar 0,00% Point.

237
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Nilai komponen Pelaporan pada LHE SAKIP Disdikbud digunakan untuk mengetahui tingkat kinerja Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan melalui komponen pelaporan, Nilai Komponen pelaporan pada
LHE SAKIP merupakan nilai yang berpengaruh langsung terhadap nilai SAKIP Disdikbud
Jika melihat pencapaian Nilai komponen Pelaporan pada LHE SAKIP Disdikbud mencapai 11,64, maka dinas
pendidikan dan kebudayaan dapat mempertahankan nilai kinerja pada komponen pelaporan sebesar 11,64.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Subbag Perencanaan, Keuangan dan Aset dengan
formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Nilai komponen Pelaporan pada
LHE SAKIP Disdikbud)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Nilai komponen Pelaporan pada LHE
SAKIP Disdikbud adalah penyusunan dokumen pelaporan yang memerhatikan kualitas data, akurasi data dan
peningkatan kompetensi SDM penyusun pelaporan
b. Nilai Komponen Perencanaan pada LHE SAKIP Disdikbud
Pada tahun 2021 realisasi Nilai Komponen Perencanaan pada LHE SAKIP Disdikbud adalah 27,29 dari target yang
ditetapkan 27,74. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum
mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 98,38%. Bila dibandingkan dengan capaian
tahun 2020 sebesar 27,29, maka ada Peningkatan sebesar 0,00% Point.

238
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Nilai Komponen Perencanaan pada LHE SAKIP Disdikbud digunakan untuk mengetahui tingkat kinerja Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan melalui komponen perencanaan, Nilai Komponen Perencanaan
pada LHE SAKIP merupakan nilai yang berpengaruh langsung terhadap nilai SAKIP Disdikbud
Jika melihat pencapaian Nilai Komponen Perencanaan pada LHE SAKIP Disdikbud mencapai 27,29, maka dinas
pendidikan dan kebudayaan dapat mempertahankan nilai kinerja pada komponen perencanaan sebesar 27,29.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Subbag Perencanaan, Keuangan dan Aset dengan
formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Nilai Komponen Perencanaan
pada LHE SAKIP Disdikbud)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Nilai Komponen Perencanaan pada LHE
SAKIP Disdikbud adalah penyusunan dokumen perencanaan yang keselarasan kinerja pada tujuan dan sararandan
peningkatan kompetensi SDM penyusun perencanaan
c. Jumlah dokumen kinerja sesuai ketentuan
Pada tahun 2021 realisasi Jumlah dokumen kinerja sesuai ketentuan adalah 8 Dokumen dari target yang ditetapkan
8 Dokumen. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai
target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun
2020 sebesar 22 Dokumen, maka ada Peningkatan sebesar -14 dokumen Point.

239
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Jumlah dokumen kinerja sesuai ketentuan digunakan untuk mengetahui pemenuhan dokumen kinerja sesuai dengan
ketentuan, Dalam lingkup pemerintah, dokumen kinerja diperlukan untuk menjadi laporan, dan menjadi tolak ukur kualitas
kinerja SOPD
Jika melihat pencapaian Jumlah dokumen kinerja sesuai ketentuan mencapai 22 Dokumen, maka ada penyesuaian
jumlah dokumen kinerja.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Subbag Perencanaan, Keuangan dan Aset dengan
formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Jumlah dokumen kinerja sesuai
ketentuan)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Jumlah dokumen kinerja sesuai
ketentuan adalah penyusunan dokumen kinerja yang memerhatikan ketentuan yang berlaku
d. Jumlah dokumen laporan keuangan secara berkala
Pada tahun 2021 realisasi Jumlah dokumen laporan keuangan secara berkala adalah 12 Dokumen dari target yang
ditetapkan 12 Dokumen. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini
telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%. Bila dibandingkan dengan
capaian tahun 2020 sebesar 111 Dokumen, maka ada Peningkatan sebesar -99 dokumen Point.

240
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Jumlah dokumen laporan keuangan secara berkala digunakan untuk mengetahui pemenuhan dokumen laporan
keuangan secara berkala, Dokumen laporan keuangan merupakan dokumen kinerja SOPD yang diperlukan untuk
mengukur realisasi anggaran / kinerja SOPD
Jika melihat pencapaian Jumlah dokumen laporan keuangan secara berkala mencapai 111 Dokumen, maka ada
penyesuaian jumlah laporan keuangan.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Subbag Perencanaan, Keuangan dan Aset dengan
formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Jumlah dokumen laporan
keuangan secara berkala)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Jumlah dokumen laporan keuangan
secara berkala adalah memerhatikan jadwal penyusunan dokumen laporan keuangan secara berkala pada setiap
bulannya dan kualitas data laporan, upaya monitoring dan evaluasi Realisasi Fisik dan Keuangan melalui penyusunan
laporan keuangan secara berkala setiap bulannya, hal ini untuk melihat progress daya serap keuangan Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan apakah ada hambatan
e. Jumlah Laporan aset yang tercatat
Pada tahun 2021 realisasi Jumlah Laporan aset yang tercatat adalah 4 Laporan dari target yang ditetapkan 4
Laporan. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai

241
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun
2020 sebesar 4 Laporan, maka ada Peningkatan sebesar #VALUE! Point.
Jumlah Laporan aset yang tercatat digunakan untuk mengetahui pemenuhan laporan aset terhadap belanja modal
tahun 2021 yang tercatat, Asset sebagai barang milik daerah atau negara merupakan kewajiban yang harus dijaga oleh
setiap organisasi perangkat daerah, dengan pencatatan asset yang baik maka keberadaan dan kondisi suatu asset dapat
diketahui, serta kebutuhan akan asset dapat direncanakan. Aset tercatat dengan baik
Jika melihat pencapaian Jumlah Laporan aset yang tercatat mencapai 4 Laporan, maka dokumen laporan aset yang
tercatat terpenuhi seluruhnya.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Subbag Perencanaan, Keuangan dan Aset dengan
formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Jumlah Laporan aset yang
tercatat)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Jumlah Laporan aset yang tercatat
adalah pemantauan belanja modal melalui Realisasi Belanja Modal (RBM) dalam rangka pencatatan Aset yang tertib dan
melaksanakan Workshop Pengelola Barang Milik Daerah untuk menjaring belanja modal BOSDA yang ada diseluruh
satuan pendidikan sekaligus meningkatkan pemahaman operator aset sekolah dalam pennginputan belanja modal
sekolah
f. Persentase Data Pokok Pendidikan yang Lengkap dan Berkualitas

242
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Pada tahun 2021 realisasi Persentase Data Pokok Pendidikan yang Lengkap dan Berkualitas adalah 97,28% dari
target yang ditetapkan 92,70%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator
ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 104,94%. Bila dibandingkan dengan
capaian tahun 2020 sebesar 92,00%, maka ada Peningkatan sebesar 5,28% Point.
Persentase Data Pokok Pendidikan yang Lengkap dan Berkualitas digunakan untuk mengetahui kualitas data pokok
pendidikan yang akurat dan dapat dipertanggung jawabakan, Data Pendidikan yang lengkap dan berkualitas dapat dilihat
dari keaktifan satuan pendidikan megirimkan data memalui dapodik
Jika melihat pencapaian Persentase Data Pokok Pendidikan yang Lengkap dan Berkualitas mencapai 92,00%, maka
kualitas data pokok pendidikan pada saat ini sudah mencapai angka 97,28%.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Pusdatin E-Rapor Kemendikbud dengan formula
perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase Data Pokok
Pendidikan yang Lengkap dan
Berkualitas)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Data Pokok Pendidikan yang
Lengkap dan Berkualitas adalah telah dilakukan Asistensi Kemampuan Tenaga Perencana untuk memastikan kualitas
data yang ada di satuan pendidikan dengan cara memantaunya langsung dilapangan dan memberikan pelatihan kepada
operator Dapodik yang ada di satuan pendidikan dalam rangka meningkatkan pemahaman operator sekolah terhadap

243
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

kualitas data yang diinput oleh sekolah. Kualitas Data ini penting untuk diperhatikan, karena data merupakan dasar
sebagai pemangku kebijakan dalam hal menyusun program pembangunan di kalimantan selatan

4) Analisis Program/Kegiatan Penunjang Kinerja


Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program yang dilaksanakan selama tahun
2021 yaitu :

a. PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI

✓ Kegiatan Perencanaan, Penganggaran, dan Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah


• Penyusunan Dokumen Perencanaan Perangkat Daerah, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah dokumen
kinerja sesuai ketentuan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 4 Dokumen,
dan telah terealisasi sebesar 4 Dokumen dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan
pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag
Perencanaan, Keuangan dan Aset
• Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah dokumen evaluasi Kinerja dan
Keuangan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 4 Dokumen, dan telah
terealisasi sebesar 4 Dokumen dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun
ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Perencanaan,
Keuangan dan Aset

✓ Kegiatan Administrasi Keuangan Perangkat Daerah

244
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

• Penyediaan Gaji dan Tunjangan ASN, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Bulan Administrasi
Pelaksanaan Tugas ASN yang disediakan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi sebesar 12 Bulan dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada
Subbag Perencanaan, Keuangan dan Aset
• Penyediaan Administrasi Pelaksanaan Tugas ASN, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Bulan
Administrasi Pelaksanaan Tugas ASN yang disediakan, kegiatan ini pada tahun angg aran 2021 mempunyai
target kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi sebesar 12 Bulan dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Sekretariat pada Subbag Perencanaan, Keuangan dan Aset

✓ Kegiatan Administrasi Barang Milik Daerah pada Perangkat Daerah


• Penatausahaan Barang Milik Daerah pada SKPD, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah peserta yang
mengikuti bimbingan teknis / Pelatihan / workshop pengelolaan Barang Milik Daerah, kegiatan ini pada tahun
anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 266 Orang, dan telah terealisasi sebesar 266 Orang dengan
persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi
dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Perencanaan, Keuangan dan Aset

✓ Kegiatan Administrasi Umum Perangkat Daerah


• Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Bulan Barang
Cetakan dan Penggandaan yang disediakan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi sebesar 12 Bulan dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah

245
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada
Subbag Perencanaan, Keuangan dan Aset
• Penyelenggaraan Rapat Koordinasi dan Konsultasi SKPD, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Bulan
Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah yang dilaksanakan, kegiatan ini pada tahun anggaran
2021 mempunyai target kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi sebesar 12 Bulan dengan persentase
tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam
meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Perencanaan, Keuangan dan Aset

246
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Target dan Realisasi Sasaran Strategis


Pada Subbag Umum dan Kepegawaian
Sekretariat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Kalimantan Selatan

Target dan Capaian Capaian s.d


Capaian Tahun ini
Target Akhir Sumber
No. Kinerja Utama Indikator Tahun Realisasi s.d Capaian terhadap
Target Renstra Data
Lalu Bulan Ini (%) Target Akhir
Renstra (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
4.128 4.000 Subbag Umum
Jumlah dokumentasi 4914
Merencanakan dan Dokument Dokument 122,85% dan
pelayanan surat menyurat Dokumentasi
mengadakan sarana dan asi asi Kepegawaian
1
prasarana serta Subbag Umum
administrasi perkantoran Jumlah dokumen terkait 22 22 dan
22 Dokumen 100,00%
sarana dan prasarana Dokumen Dokumen Kepegawaian
Jumlah pegawai yang Subbag Umum
2.440 2050 dan
Menyusun data administrasi kepegawainnya 2656 Pegawai 129,56%
Pegawai Pegawai Kepegawaian
kepegawaian, evaluasi, dilayani secara tertib
2
serta administrasi Subbag Umum
kepegawaian SOPD Jumlah ASN yang mengikuti dan
14 ASN 15 ASN 5 ASN 33,33%
pelatihan bersertifikasi Kepegawaian

1) Perbandingan Realisasi dengan Target


a. Jumlah dokumentasi pelayanan surat menyurat
Pencapaian Jumlah dokumentasi pelayanan surat menyurat, indikator ini digunakan untuk menunjukkan proses
pelayanan surat menyurat yang ada di dinas pendidikan dan kebudayaan, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka
proses pelayanan surat menyurat yang ada di dinas pendidikan dan kebudayaan semakin baik.

247
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Pada tahun 2021 realisasi Jumlah dokumentasi pelayanan surat menyurat adalah 4914 dari target yang ditetapkan
4.000. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai target
yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 122,85%
b. Jumlah dokumen terkait sarana dan prasarana
Pencapaian Jumlah dokumen terkait sarana dan prasarana, indikator ini digunakan untuk menunjukkan pemenuhan
dokumen terkait sarana dan prasarana yang ada di dinas pendidikan dan kebudayaan, Semakin tinggi pencapaian
indikator ini maka dokumen terkait sarana dan prasarana yang ada di dinas pendidikan dan kebudayaan semakin
terpenuhi.
Pada tahun 2021 realisasi Jumlah dokumen terkait sarana dan prasarana adalah 22 dari target yang ditetapkan 22.
Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai target yang
ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%
c. Jumlah pegawai yang administrasi kepegawainnya dilayani secara tertib
Pencapaian Jumlah pegawai yang administrasi kepegawainnya dilayani secara tertib, indikator ini digunakan untuk
menunjukkan pemenuhan pelayanan administrasi kepegawaian, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka kualitas
pelayanan di dinas pendidikan dan kebudayaan semakin meningkat.
Pada tahun 2021 realisasi Jumlah pegawai yang administrasi kepegawainnya dilayani secara tertib adalah 2656 dari
target yang ditetapkan 2050. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini
telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 129,56%
d. Jumlah ASN yang mengikuti pelatihan bersertifikasi

248
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Pencapaian Jumlah ASN yang mengikuti pelatihan bersertifikasi, indikator ini digunakan untuk menunjukkan Kualitas
SDM ASN melalui ikutserta dalam pelatihan bersertifikasi, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka Kualitas SDM
ASN di dinas pendidikan dan kebudayaan semakin meningkat.
Pada tahun 2021 realisasi Jumlah ASN yang mengikuti pelatihan bersertifikasi adalah 5 dari target yang ditetapkan
15. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai target
yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 33,33%

2) Perbandingan Realisasi dengan Realisasi Terkait


a. Jumlah dokumentasi pelayanan surat menyurat
Pencapaian Jumlah dokumentasi pelayanan surat menyurat pada tahun 2021 sebesar 4914. Bila dibandingkan
dengan capaian tahun 2020 sebesar 4.128, maka ada peningkatan sebesar 786 Point. Selama periode 1 tahun terakhir,
trend pencapaian Jumlah dokumentasi pelayanan surat menyurat mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan adanya
peningkatan jumlah surat menyurat pada dinas pendidikan dan kebudayaan yang didokumentasikan
b. Jumlah dokumen terkait sarana dan prasarana
Pencapaian Jumlah dokumen terkait sarana dan prasarana pada tahun 2021 sebesar 22. Bila dibandingkan dengan
capaian tahun 2020 sebesar 22, maka ada peningkatan sebesar 0 Point. Selama periode 1 tahun terakhir, trend
pencapaian Jumlah dokumen terkait sarana dan prasarana menetap. Hal ini menunjukkan terpenuhinya dokumen terkait
sarana dan prasarana
c. Jumlah pegawai yang administrasi kepegawainnya dilayani secara tertib

249
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Pencapaian Jumlah pegawai yang administrasi kepegawainnya dilayani secara tertib pada tahun 2021 sebesar
2656. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 2.440, maka ada peningkatan sebesar 216 Point. Selama
periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Jumlah pegawai yang administrasi kepegawainnya dilayani secara tertib
mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan pegawai yang melakukan pembaharuan maupun usulan
administrasi kepegawaiannya pada dinas pendidikan dan kebudayaan yang didokumentasikan
d. Jumlah ASN yang mengikuti pelatihan bersertifikasi
Pencapaian Jumlah ASN yang mengikuti pelatihan bersertifikasi pada tahun 2021 sebesar 5. Bila dibandingkan
dengan capaian tahun 2020 sebesar 14, maka ada peningkatan sebesar -9 Point. Selama periode 1 tahun terakhir, trend
pencapaian Jumlah ASN yang mengikuti pelatihan bersertifikasi mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan bahwa pada
tahun ini : (1). Sejumlah SDM yang memiliki sertikasi memasuki masa pensiun, (2). Penambahan sejumlah SDM, tanpa
diimbangi dengan pelaksanaan program sertifikasi keahlian

3) Analisis Peningkatan dan Penurunan Kinerja


a. Jumlah dokumentasi pelayanan surat menyurat
Pada tahun 2021 realisasi Jumlah dokumentasi pelayanan surat menyurat adalah 4914 dari target yang ditetapkan
4.000. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai target
yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 122,85%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020
sebesar 4.128, maka ada Peningkatan sebesar 78600,00% Point.
Jumlah dokumentasi pelayanan surat menyurat digunakan untuk mengetahui proses pelayanan surat menyurat yang
ada di dinas pendidikan dan kebudayaan

250
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Jika melihat pencapaian Jumlah dokumentasi pelayanan surat menyurat mencapai 4.128, maka proses pelayanan
surat menyurat yang ada di dinas pendidikan dan kebudayaan semakin baik.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Subbag Umum dan Kepegawaian dengan formula
perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Jumlah dokumentasi pelayanan
surat menyurat)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Jumlah dokumentasi pelayanan surat
menyurat adalah melakukan tugas administrasi perkantoran khususnya terkait surat menyurat

b. Jumlah dokumen terkait sarana dan prasarana


Pada tahun 2021 realisasi Jumlah dokumen terkait sarana dan prasarana adalah 22 dari target yang ditetapkan 22.
Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai target yang
ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar
22, maka ada Peningkatan sebesar 0,00% Point.
Jumlah dokumen terkait sarana dan prasarana digunakan untuk mengetahui pemenuhan dokumen terkait sarana
dan prasarana yang ada di dinas pendidikan dan kebudayaan
Jika melihat pencapaian Jumlah dokumen terkait sarana dan prasarana mencapai 22, maka dokumen terkait sarana
dan prasarana yang ada di dinas pendidikan dan kebudayaan terpenuhi.

251
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Subbag Umum dan Kepegawaian dengan formula
perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Jumlah dokumen terkait sarana
dan prasarana)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Jumlah dokumen terkait sarana dan
prasarana adalah melakukan penyusunan dokumen terkait sarana dan prasarana
c. Jumlah pegawai yang administrasi kepegawainnya dilayani secara tertib
Pada tahun 2021 realisasi Jumlah pegawai yang administrasi kepegawainnya dilayani secara tertib adalah 2656 dari
target yang ditetapkan 2050. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini
telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 129,56%. Bila dibandingkan dengan
capaian tahun 2020 sebesar 2.440, maka ada Peningkatan sebesar 21600,00% Point.
Jumlah pegawai yang administrasi kepegawainnya dilayani secara tertib digunakan untuk mengetahui pemenuhan
pelayanan administrasi kepegawaian
Jika melihat pencapaian Jumlah pegawai yang administrasi kepegawainnya dilayani secara tertib mencapai 2.440,
maka kualitas pelayanan di dinas pendidikan dan kebudayaan semakin meningkat.

252
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Subbag Umum dan Kepegawaian dengan formula
perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Jumlah pegawai yang
administrasi kepegawainnya
dilayani secara tertib)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Jumlah pegawai yang administrasi
kepegawainnya dilayani secara tertib adalah melakukan tugas pelayanan administrasi kepegawaian
d. Jumlah ASN yang mengikuti pelatihan bersertifikasi
Pada tahun 2021 realisasi Jumlah ASN yang mengikuti pelatihan bersertifikasi adalah 5 dari target yang ditetapkan
15. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai target
yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 33,33%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020
sebesar 14, maka ada Peningkatan sebesar -900,00% Point.
Jumlah ASN yang mengikuti pelatihan bersertifikasi digunakan untuk mengetahui Kualitas SDM ASN melalui
ikutserta dalam pelatihan bersertifikasi
Jika melihat pencapaian Jumlah ASN yang mengikuti pelatihan bersertifikasi mencapai 14, maka Kualitas SDM ASN
di dinas pendidikan dan kebudayaan mengalami penurunan.

253
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Subbag Umum dan Kepegawaian dengan formula
perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Jumlah ASN yang mengikuti
pelatihan bersertifikasi)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Jumlah ASN yang mengikuti pelatihan
bersertifikasi adalah bekerjasama kepada lembaga pelatihan

4) Analisis Program/Kegiatan Penunjang Kinerja


Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program yang dilaksanakan selama tahun
2021 yaitu :

a. PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI

✓ Kegiatan Administrasi Kepegawaian Perangkat Daerah


• Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Atribut Kelengkapannya, indikator pada sub kegiatan ini adalah Pengadaan
Pakaian Kerja Lapangan yang diadakan Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu yang diadakan, kegiatan ini pada
tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 104 Stel Pakaian Kerja Lapangan, dan telah terealisasi
sebesar 50 Stel Pakaian Kerja Lapangan dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar
2,00555555555556%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja
yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Sekretariat pada Subbag Umum dan Kepegawaian

254
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

• Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Berdasarkan Tugas dan Fungsi, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah
Peserta yang mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Formal, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai
target kinerja sebesar 780 Orang, dan telah terealisasi sebesar 774 Orang dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 4,14097222222222%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam
meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Umum dan Kepegawaian

✓ Kegiatan Administrasi Umum Perangkat Daerah


• Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor, indikator pada sub kegiatan ini adalah
Jumlah Bulan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor yang disediakan, kegiatan ini pada tahun
anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi sebesar 12 Bulan dengan
persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi
dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Umum dan Kepegawaian
• Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Bulan Peralatan
dan Perlengkapan Kantor yang disediakan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi sebesar 12 Bulan dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada
Subbag Umum dan Kepegawaian
• Penyediaan Bahan Logistik Kantor, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Bulan Bahan Logistik Kantor
yang disediakan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah
terealisasi sebesar 12 Bulan dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun
ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Umum dan
Kepegawaian

255
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

• Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah
Bulan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan yang disediakan, kegiatan ini pada tahun anggaran
2021 mempunyai target kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi sebesar 12 Bulan dengan persentase
tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam
meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Umum dan Kepegawaian
• Dukungan Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik pada SKPD, indikator pada sub kegiatan ini
adalah Jumlah Event Expo yang dilaksanakan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi sebesar 8 Bulan dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 66.67%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang
telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat
pada Subbag Umum dan Kepegawaian

✓ Kegiatan Pengadaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintah Daerah


• Pengadaan Kendaraan Perorangan Dinas atau Kendaraan Dinas Jabatan, indikator pada sub kegiatan ini adalah
Kendaraan Dinas/Operasional yang diadakan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 1 Buah, dan telah terealisasi sebesar 1 Buah dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada
Subbag Umum dan Kepegawaian
• Pengadaan Kendaraan Dinas Operasional atau Lapangan, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah
Kendaraan yang diadakan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 1 Unit, dan
telah terealisasi sebesar 0 Unit dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 0%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun
ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Umum dan
Kepegawaian

256
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

• Pengadaan Mebel, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Perlengkapan Gedung Kantor yang diadakan,
kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 21 Jenis, dan telah terealisasi sebesar
21 Jenis dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 400%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang
bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Umum dan Kepegawaian
• Pengadaan Peralatan dan Mesin Lainnya, indikator pada sub kegiatan ini adalah Peralatan Gedung Kantor yang
diadakan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 222 Jenis, dan telah
terealisasi sebesar 123 Jenis dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 1702,58680555556%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan
pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Umum
dan Kepegawaian
• Pengadaan Aset Tetap Lainnya, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Buku yang diadakan, kegiatan ini
pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 625 Buku, dan telah terealisasi sebesar 315 Buku
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 2,08611111111111%, dengan demikian kegiatan ini
telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang
bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Umum dan Kepegawaian

✓ Kegiatan Penyediaan Jasa Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah


• Penyediaan Jasa Surat Menyurat, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jasa surat menyurat yang disediakan,
kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi sebesar
12 Bulan dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang
bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Umum dan Kepegawaian
• Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jasa
Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik yang disediakan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai
target kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi sebesar 12 Bulan dengan persentase tingkat capaian

257
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Sekretariat pada Subbag Umum dan Kepegawaian
• Penyediaan Jasa Pelayanan Umum Kantor, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jasa Pelayanan Umum Kantor
yang disediakan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah
terealisasi sebesar 12 Bulan dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun
ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Umum dan
Kepegawaian

✓ Kegiatan Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah


• Penyediaan Jasa Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan, Pajak dan Perizinan Kendaraan Dinas Operasional atau
Lapangan, indikator pada sub kegiatan ini adalah Kendaraan Dinas/Operasional yang dipelihara, kegiatan ini pada
tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi sebesar 12 Bulan dengan
persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi
dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Umum dan Kepegawaian
• Pemeliharaan/Rehabilitasi Gedung Kantor dan Bangunan Lainnya, indikator pada sub kegiatan ini adalah Gedung
Kantor yang dipelihara, Rumah Dinas yang dipelihara, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi sebesar 12 Bulan dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja
yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Sekretariat pada Subbag Umum dan Kepegawaian
• Pemeliharaan/Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Gedung Kantor atau Bangunan Lainnya, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Peralatan Gedung Kantor yang dipelihara, Perlengkapan Gedung Kantor yang dipelihara,
kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi sebesar

258
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

12 Bulan dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang
bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Umum dan Kepegawaian

259
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Target dan Realisasi Sasaran Strategis


Pada Subbag Penyelenggaraan Tugas Pembantuan
Sekretariat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Kalimantan Selatan

Target dan Capaian Capaian s.d


Capaian Tahun ini
Target Akhir Sumber
No. Kinerja Utama Indikator Tahun Realisasi s.d Capaian terhadap
Target Renstra Data
Lalu Bulan Ini (%) Target Akhir
Renstra (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Meningkatnya Prestasi Jumlah Medali tingkat


1 siswa SD dan SMP dalam Nasional yang diraih Peserta 0 Medali 2 Medali 0 Medali 0% Subbag PTP
Lomba-lomba Didik SD dan SMP

Meningkatnya Prestasi Jumlah Medali tingkat


Pendidik dan Tenaga Nasional yang diraih
2 0 Medali 2 Medali 0 Medali 0% Subbag PTP
Kependidikan SD dan SMP Pendidik dan Tenaga
melalui Lomba-lomba Kependidikan SD dan SMP

1) Perbandingan Realisasi dengan Target


a. Jumlah Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SD dan SMP
Pencapaian Jumlah Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SD dan SMP, indikator ini digunakan untuk
menunjukkan jumlah Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SD dan SMP dan menujukkan kualitas dan
prestasi siswa, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka prestasi peserta didik melalui keikut sertaan lomba pada
ajang Nasional semakin meningkat.

260
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Pada tahun 2021 realisasi Jumlah Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SD dan SMP adalah 0 dari
target yang ditetapkan 2. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini
belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 0,00%
b. Jumlah Medali tingkat Nasional yang diraih Pendidik dan Tenaga Kependidikan SD dan SMP
Pencapaian Jumlah Medali tingkat Nasional yang diraih Pendidik dan Tenaga Kependidikan SD dan SMP, indikator
ini digunakan untuk menunjukkan jumlah Medali tingkat Nasional yang diraih Pendidik dan Tenaga Kependidikan SD dan
SMP, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka prestasi Pendiidk dan Tenaga Kependidikan melalui keikut sertaan
lomba pada ajang Nasional semakin meningkat.
Pada tahun 2021 realisasi Jumlah Medali tingkat Nasional yang diraih Pendidik dan Tenaga Kependidikan SD dan
SMP adalah 0 dari target yang ditetapkan 2. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021,
maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 0,00%

2) Perbandingan Realisasi dengan Realisasi Terkait


a. Jumlah Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SD dan SMP
Pencapaian Jumlah Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SD dan SMP pada tahun 2021 sebesar 0. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 0, maka ada peningkatan sebesar 0 Point. Selama periode 1 tahun
terakhir, trend pencapaian Jumlah Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SD dan SMP menetap. Hal ini
menunjukkan perlu adanya dorongan penuh untuk meningkatkan kualitas dan motivasi peserta didik melalui ajang lomba-
lomba
b. Jumlah Medali tingkat Nasional yang diraih Pendidik dan Tenaga Kependidikan SD dan SMP

261
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Pencapaian Jumlah Medali tingkat Nasional yang diraih Pendidik dan Tenaga Kependidikan SD dan SMP pada
tahun 2021 sebesar 0. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 0, maka ada peningkatan sebesar 0 Point.
Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Jumlah Medali tingkat Nasional yang diraih Pendidik dan Tenaga
Kependidikan SD dan SMP menetap. Hal ini menunjukkan perlu adanya dorongan penuh untuk meningkatkan kualitas
dan motivasi pendidik dan tenaga kependidikan melalui ajang lomba-lomba

3) Analisis Peningkatan dan Penurunan Kinerja


a. Jumlah Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SD dan SMP
Pada tahun 2021 realisasi Jumlah Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SD dan SMP adalah 0 dari
target yang ditetapkan 2. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini
belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 0,00%. Bila dibandingkan dengan
capaian tahun 2020 sebesar 0, maka ada Peningkatan sebesar 0,00% Point.
Jumlah Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SD dan SMP digunakan untuk mengetahui jumlah Medali
tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SD dan SMP dan menujukkan kualitas dan prestasi siswa, Medali yang
diperoleh tingkat Nasional merupakan bentuk prestasi siswa yang mengikuti lomba pada event nasional
Jika melihat pencapaian Jumlah Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SD dan SMP mencapai 0, maka
perlu adanya dorongan penuh untuk meningkatkan kualitas dan motivasi peserta didik melalui ajang lomba-lomba.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Subbag Penyelenggaraan Tugas Perbantuan
dengan formula perhitungan sebagai berikut :

262
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Rumus menghitung
(Jumlah Medali tingkat Nasional
yang diraih Peserta Didik SD dan
SMP)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Jumlah Medali tingkat Nasional yang
diraih Peserta Didik SD dan SMP adalah mengikut sertakan peserta didik pada jenjang SD dan SMP untuk mengikuti
lomba pada tingkat Nasional
b. Jumlah Medali tingkat Nasional yang diraih Pendidik dan Tenaga Kependidikan SD dan SMP
Pada tahun 2021 realisasi Jumlah Medali tingkat Nasional yang diraih Pendidik dan Tenaga Kependidikan SD dan
SMP adalah 0 dari target yang ditetapkan 2. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021,
maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 0,00%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 0, maka ada Peningkatan sebesar 0,00% Point.
Jumlah Medali tingkat Nasional yang diraih Pendidik dan Tenaga Kependidikan SD dan SMP digunakan untuk
mengetahui jumlah Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SD dan SMP dan menujukkan kualitas dan prestasi
siswa, Medali yang diperoleh tingkat Nasional merupakan bentuk prestasi pendidik dan tenaga kependidikan yang
mengikuti lomba pada event nasional
Jika melihat pencapaian Jumlah Medali tingkat Nasional yang diraih Pendidik dan Tenaga Kependidikan SD dan
SMP mencapai 0, maka perlu adanya dorongan penuh untuk meningkatkan kualitas dan motivasi pendidik dan tenaga
kependidikan melalui ajang lomba-lomba.

263
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Subbag Penyelenggaraan Tugas Perbantuan
dengan formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Jumlah Medali tingkat Nasional
yang diraih Pendidik dan Tenaga
Kependidikan SD dan SMP)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Jumlah Medali tingkat Nasional yang
diraih Pendidik dan Tenaga Kependidikan SD dan SMP adalah mengikut sertakan pendidik dan tenaga kependidikan pada
jenjang SD dan SMP untuk mengikuti lomba pada tingkat Nasional

4) Analisis Program/Kegiatan Penunjang Kinerja


Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program yang dilaksanakan selama tahun
2021 yaitu :

a. PROGRAM PENGELOLAAN PENDIDIKAN

✓ Kegiatan Pengelolaan Pendidikan Khusus


• Pengadaan Perlengkapan Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Pengadaan Perlengkapan
Sekolah, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 74 Sekolah, dan telah
terealisasi sebesar 74 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun

264
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus
pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana Pendidikan Khusus
• Pembinaan Minat, Bakat dan Kreativitas Siswa, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Siswa yang Minat
Bakat dan Kreativitasnya di Bina, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 1697
Orang, dan telah terealisasi sebesar 1697 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar
100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan
Pendidikan Khusus pada Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Pendidikan Khusus
• Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Satuan Pendidikan Khusus, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Jumlah Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Jenjang Pendidikan Khusus yang
Dikembangkan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 903 Orang, dan telah
terealisasi sebesar 903 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun
ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan PTK pada Seksi
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Khusus

265
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Target dan Realisasi Sasaran Strategis


Pada Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter
Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Kalimantan Selatan

Target dan Capaian Capaian s.d


Capaian Target Tahun ini
No. Kinerja Utama Indikator Tahun Realisasi Akhir terhadap Sumber Data
Lalu Target Capaian (%) Renstra Target Akhir
s.d Bulan Ini
Renstra (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Persentase peserta didik Seksi Peserta
Meningkatnya cakupan
tidak mampu SMA yang Didik dan
1 biaya personil peserta 279,50% 36,40% 4,20% 12% Pembangunan
mendapatkan bantuan biaya
didik tidak mampu SMA Karakter SMA
sekolah
Meningkatnya Prestasi Seksi Peserta
Persentase Mendali tingkat
Peserta Didik pendidikan Didik dan
2 Nasional yang diraih Peserta 3,33% 8,70% 8,70% 100% Pembangunan
SMA melalui lomba-
Didik SMA Karakter SMA
lomba
Persentase SMA yang Seksi Peserta
Terselenggaranya melaksanakan pendidikan Didik dan
3 13% 14,21% 26,96% 190% Pembangunan
Pendidikan Karakter SMA karakter lebih dari 10 jenis
Karakter SMA
kegiatan

1) Perbandingan Realisasi dengan Target


a. Persentase peserta didik tidak mampu SMA yang mendapatkan bantuan biaya sekolah
Pencapaian Persentase peserta didik tidak mampu SMA yang mendapatkan bantuan biaya sekolah, indikator ini
digunakan untuk menunjukkan Siswa miskin SMA yang mendapatkan bantuan biaya sekolah dan menujukkan

266
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

kemudahan akses pada pendidikan jenjang SMA dalam rangka meningkatkan angka partisipasi sekolah, Semakin tinggi
pencapaian indikator ini maka semakin banyak siswa SMA yang mendapatkan bantuan biaya, sehingga diharapkan
menurunkan angka putus sekolah secara efektif.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase peserta didik tidak mampu SMA yang mendapatkan bantuan biaya sekolah
adalah 4,20% dari target yang ditetapkan 36,40%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun
2021, maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 12,00%
b. Persentase Mendali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SMA
Pencapaian Persentase Mendali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SMA, indikator ini digunakan untuk
menunjukkan Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SMA dan menujukkan kualitas dan prestasi siswa,
Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka anak yang berprestasi semakin meningkat.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Mendali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SMA adalah 8,70% dari
target yang ditetapkan 8,70%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator
ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%
c. Persentase SMA yang melaksanakan pendidikan karakter lebih dari 10 jenis kegiatan
Pencapaian Persentase SMA yang melaksanakan pendidikan karakter lebih dari 10 jenis kegiatan, indikator ini
digunakan untuk menunjukkan SMA yang melaksanakan pendidikan karakter lebih dari 10 jenis kegiatan dan
menunjukkan proses pembangunan karakter siswa dari jenis kegiatan yang diikutinya, Semakin tinggi pencapaian
indikator ini maka pembangunan karakter anak semakin meningkat.

267
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Pada tahun 2021 realisasi Persentase SMA yang melaksanakan pendidikan karakter lebih dari 10 jenis kegiatan
adalah 26,96% dari target yang ditetapkan 14,21%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun
2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 190,00%

2) Perbandingan Realisasi dengan Realisasi Terkait


a. Persentase peserta didik tidak mampu SMA yang mendapatkan bantuan biaya sekolah
Pencapaian Persentase peserta didik tidak mampu SMA yang mendapatkan bantuan biaya sekolah pada tahun
2021 sebesar 4,20%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 279,50%, maka ada peningkatan sebesar -
275,30% Point. Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase peserta didik tidak mampu SMA yang
mendapatkan bantuan biaya sekolah mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan Jumlah peserta didik yang dibiayai
pemerintah untuk bersekolah menjadi berkurang
b. Persentase Mendali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SMA
Pencapaian Persentase Mendali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SMA pada tahun 2021 sebesar 8,70%.
Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 3,33%, maka ada peningkatan sebesar 5,37% Point. Selama
periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase Mendali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SMA
mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan semakin banyak anak pada jenjang SMA yang berprestasi pada lomba-lomba
yang diselenggarakan pada level nasional
c. Persentase SMA yang melaksanakan pendidikan karakter lebih dari 10 jenis kegiatan
Pencapaian Persentase SMA yang melaksanakan pendidikan karakter lebih dari 10 jenis kegiatan pada tahun 2021
sebesar 26,96%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 13%, maka ada peningkatan sebesar 13,96%

268
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Point. Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase SMA yang melaksanakan pendidikan karakter lebih
dari 10 jenis kegiatan mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan semakin baik pembangunan karakter di satuan
pendidikan

3) Analisis Peningkatan dan Penurunan Kinerja


a. Persentase peserta didik tidak mampu SMA yang mendapatkan bantuan biaya sekolah
Pada tahun 2021 realisasi Persentase peserta didik tidak mampu SMA yang mendapatkan bantuan biaya sekolah
adalah 4,20% dari target yang ditetapkan 36,40%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun
2021, maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 12%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 279,50%, maka ada Peningkatan sebesar -275,30% Point.
Persentase peserta didik tidak mampu SMA yang mendapatkan bantuan biaya sekolah digunakan untuk mengetahui
siswa miskin SMA yang mendapatkan bantuan biaya sekolah dan menujukkan kemudahan akses pada pendidikan
jenjang SMA dalam rangka meningkatkan angka partisipasi sekolah, dalam meningkatkan APK/APM dan menerapkan
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan, perlu mendorong siswa yang rentan putus sekolah dan siswa yang tidak
bersekolah pada kelompok usia tertentu agar tetap bersekolah dengan cara memberikan bantuan biaya sekolah
Jika melihat pencapaian Persentase peserta didik tidak mampu SMA yang mendapatkan bantuan biaya sekolah
mencapai 279,50%, maka ada penurunan dalam pembiayaan peserta didik, disebabkan oleh penurunan anggaran
(refocusing covid-19).

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karaker
SMA dengan formula perhitungan sebagai berikut :

269
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Rumus menghitung
(Persentase peserta didik tidak
mampu SMA yang mendapatkan
bantuan biaya sekolah)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase peserta didik tidak mampu
SMA yang mendapatkan bantuan biaya sekolah adalah Pemberian bantuan operasional sekolah melalui BOS dan
BOSDA, Pemberian biaya peserta didik melalui program PIP dan penyediaan perlengkapan dasar belajar untuk peserta
didik tidak mampu, pada satuan pendidikan SMA
b. Persentase Mendali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SMA
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Mendali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SMA adalah 8,70% dari
target yang ditetapkan 8,70%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator
ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%. Bila dibandingkan dengan
capaian tahun 2020 sebesar 3,33%, maka ada Peningkatan sebesar 5,37% Point.
Persentase Mendali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SMA digunakan untuk mengetahui jumlah medali
tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SMA, medali yang diperoleh tingkat Nasional ini merupakan bentuk prestasi
siswa dari jenjang SMA yang mengikuti lomba pada event nasional
Jika melihat pencapaian Persentase Mendali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SMA mencapai 3,33%, maka
ada peningkatan prestasi didik dalam keikutsertaan lomba-lomba tingkat nasional.

270
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karaker
SMA dengan formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase Mendali tingkat
Nasional yang diraih Peserta Didik
SMA)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Mendali tingkat Nasional
yang diraih Peserta Didik SMA adalah Pergelaran perlombaan antar peserta didik ditingkat provinsi dan mengikutsertakan
pada perlombaan ditingkat nasional untuk meningkatkan kualitas peserta didik pada satuan pendidikan SMA
c. Persentase SMA yang melaksanakan pendidikan karakter lebih dari 10 jenis kegiatan
Pada tahun 2021 realisasi Persentase SMA yang melaksanakan pendidikan karakter lebih dari 10 jenis kegiatan
adalah 26,96% dari target yang ditetapkan 14,21%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun
2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 189,73%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 13%, maka ada Peningkatan sebesar 13,96% Point.
Persentase SMA yang melaksanakan pendidikan karakter lebih dari 10 jenis kegiatan digunakan untuk mengetahui
SMA yang melaksanakan pendidikan karakter lebih dari 10 jenis kegiatan dan menunjukkan proses pembangunan
karakter siswa dari jenis kegiatan yang diikutinya, Pendidikan karakter memiliki peran yang sangat penting untuk merubah
perilaku peserta didik menjadi lebih bermoral, dan taat budi pekerti

271
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Jika melihat pencapaian Persentase SMA yang melaksanakan pendidikan karakter lebih dari 10 jenis kegiatan
mencapai 13%, maka ada peningkatan dalam pembangunan karakter anak dalam peran satuan pendidikan.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karaker
SMA dengan formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase SMA yang
melaksanakan pendidikan karakter
lebih dari 10 jenis kegiatan)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase SMA yang melaksanakan
pendidikan karakter lebih dari 10 jenis kegiatan adalah Pengembangan minat dan bakat peserta didik melalui pelaksanaan
ekstrakulikuler yang berkontribusi langsung terhadap pembentukan karakter peserta didik pada satuan pendidikan SMA

4) Analisis Program/Kegiatan Penunjang Kinerja


Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program yang dilaksanakan selama tahun
2021 yaitu :

a. PROGRAM PENGELOLAAN PENDIDIKAN

✓ Kegiatan Pengelolaan Pendidikan Sekolah Menengah Atas

272
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

• Penyediaan Biaya Personil Peserta Didik Sekolah Menengah Atas, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah
Peserta yang mendapatkan Biaya Personil Peserta Didik SMA, Jumlah Mahasiswa yang Menerima Bantuan
Beasiswa (Fakultas Kedokteran), Jumlah Siswa SMA Negeri yang Menerima, Jumlah Siswa SMA Swasta yang
Menerima BOSDA, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 60965 Orang, dan
telah terealisasi sebesar 60965 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan
pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMA pada
Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMA
• Penyiapan dan Tindak Lanjut Evaluasi Satuan Pendidikan Menengah Atas, indikator pada sub kegiatan ini adalah
Jumlah Peserta yang Mengikuti Penyiapan dan Tindak Lanjut Evaluasi Satuan Pendidikan Menegah Atas,
kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 282 Orang, dan telah terealisasi
sebesar 282 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian
kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam
hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMA pada Seksi Peserta Didik dan
Pembangunan Karakter SMA
• Pembinaan Minat, Bakat dan Kreativitas Siswa, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Siswa yang
Memiliki Minat dan Bakat serta Kreativitas, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 1300 Siswa, dan telah terealisasi sebesar 1300 Siswa dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja
yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan SMA pada Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMA
• Pengelolaan Dana BOS Sekolah Menengah Atas, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah pengelolaan
Dana BOS Sekolah Menengah Atas, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar
166700 Orang, dan telah terealisasi sebesar 66700 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 1,66736111111111%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan SMA pada Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMA

273
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Target dan Realisasi Sasaran Strategis


Pada Seksi Kurikulum dan Penilaian
Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Kalimantan Selatan

Target dan Capaian Capaian s.d


Capaian Target Tahun ini
No. Kinerja Utama Indikator Tahun Realisasi Akhir terhadap Sumber Data
Lalu Target Capaian (%) Renstra Target Akhir
s.d Bulan Ini
Renstra (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Persentase Guru SMA yang Seksi Kurikulum
menerapkan pembelajaran 19,9% 30,40% 24,09% 79,24% dan Penilaian
sesuai Kurikulum Nasional SMA
Persentase Guru SMA yang Seksi Kurikulum
menerapkan penilaian sesuai 22,93% 33,13% 24,36% 73,52% dan Penilaian
Kurikulum Nasional SMA
Meningkatnya Penerapan
1 dan Pengembangan Persentase siswa SMA
Kurikulum dan Sistem
Menunggu Seksi Kurikulum
dengan nilai kompetensi
Penilaian SMA N/A 50,00% Hasil Pusat - dan Penilaian
literasi yang memenuhi SMA
Asemen
kompetensi minimum
Persentase siswa SMA
Menunggu Seksi Kurikulum
dengan nilai kompetensi
N/A 50,00% Hasil Pusat - dan Penilaian
numerasi yang memenuhi SMA
Asemen
kompetensi minimum

1) Perbandingan Realisasi dengan Target


a. Persentase Guru SMA yang menerapkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional

274
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Pencapaian Persentase Guru SMA yang menerapkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional, indikator ini
digunakan untuk menunjukkan Guru SMA yang dapat menerapkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional dan
menujukkan kualitas Pembelajaran di Satuan Pendidikan, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka semakin baik
kualitas pembelajaran di satuan pendidikan.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Guru SMA yang menerapkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional adalah
24,09% dari target yang ditetapkan 30,40%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021,
maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 79,24%
b. Persentase Guru SMA yang menerapkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional
Pencapaian Persentase Guru SMA yang menerapkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional, indikator ini digunakan
untuk menunjukkan Guru SMA yang dapat menerapkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional dan menujukkan kualitas
Penilaian di Satuan Pendidikan, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka semakin baik kualitas penilaian di satuan
pendidikan.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Guru SMA yang menerapkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional adalah
24,36% dari target yang ditetapkan 33,13%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021,
maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 73,52%
c. Persentase siswa SMA dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi minimum
Pencapaian Persentase siswa SMA dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi minimum, indikator
ini digunakan untuk menunjukkan siswa SMA dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi minimum dan
menujukkan kualitas Peserta Didik Jenjang SMA, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka semakin baik kualitas
peserta didik dari segi kompetensi literasi.

275
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Pada tahun 2021 realisasi Persentase siswa SMA dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi
minimum adalah Menunggu Hasil Pusat Asemen dari target yang ditetapkan 50,00%. Jika dibandingkan dengan target
kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase
capaian kinerja sebesar 0%
d. Persentase siswa SMA dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi minimum
Pencapaian Persentase siswa SMA dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi minimum,
indikator ini digunakan untuk menunjukkan siswa SMA dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi
minimum dan menujukkan kualitas Peserta Didik Jenjang SMA, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka semakin
baik kualitas peserta didik dari segi kompetensi numerasi.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase siswa SMA dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi
minimum adalah Menunggu Hasil Pusat Asemen dari target yang ditetapkan 50,00%. Jika dibandingkan dengan target
kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase
capaian kinerja sebesar 0%

2) Perbandingan Realisasi dengan Realisasi Terkait


a. Persentase Guru SMA yang menerapkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional
Pencapaian Persentase Guru SMA yang menerapkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional pada tahun 2021
sebesar 24,09%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 19,90%, maka ada peningkatan sebesar 4,19%
Point. Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase Guru SMA yang menerapkan pembelajaran sesuai

276
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Kurikulum Nasional mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan semakin banyak guru SMA yang dapat menerapkan
pembelajaran sesuai kurikulum nasional
b. Persentase Guru SMA yang menerapkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional
Pencapaian Persentase Guru SMA yang menerapkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional pada tahun 2021 sebesar
24,36%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 22,93%, maka ada peningkatan sebesar 1,43% Point.
Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase Guru SMA yang menerapkan penilaian sesuai Kurikulum
Nasional mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan semakin banyak guru SMA yang dapat menerapkan penilaian sesuai
kurikulum nasional
c. Persentase siswa SMA dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi minimum
Pencapaian Persentase siswa SMA dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi minimum pada
tahun 2021 sebesar Menunggu Hasil Pusat Asemen. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar N/A, maka
ada peningkatan sebesar Point. Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase siswa SMA dengan nilai
kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi minimum menetap. Hal ini menunjukkan perlu adanya dorongan dari segi
percepatan perhitugnan nilai dari pemerintah pusat
d. Persentase siswa SMA dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi minimum
Pencapaian Persentase siswa SMA dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi minimum pada
tahun 2021 sebesar Menunggu Hasil Pusat Asemen. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar N/A, maka
ada peningkatan sebesar Point. Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase siswa SMA dengan nilai
kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi minimum menetap. Hal ini menunjukkan perlu adanya dorongan dari
segi percepatan perhitungan nilai dari pemerintah pusat

277
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

3) Analisis Peningkatan dan Penurunan Kinerja


a. Persentase Guru SMA yang menerapkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Guru SMA yang menerapkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional adalah
24,09% dari target yang ditetapkan 30,40%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021,
maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 79%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 19,90%, maka ada Peningkatan sebesar 4,19% Point.
Persentase Guru SMA yang menerapkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional digunakan untuk mengetahui
Guru SMA yang dapat menerapkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional dan menujukkan kualitas Pembelajaran di
Satuan Pendidikan,Penerapan pembelajaran kurikulum Nasional adalah cara satuan Pendidikan menerapkan
pembelajaran peserta didik dengan standar yang telah ditetapkan. Seorang Guru wajib menerapkan pembelajaran sesuai
kurikulum Nasional
Jika melihat pencapaian Persentase Guru SMA yang menerapkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional
mencapai 19,90%, maka sebanyak 24,09% guru telah dapat menerapkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Kurikulum dan Penilaian SMA dengan
formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase Guru SMA yang
menerapkan pembelajaran sesuai
Kurikulum Nasional)

278
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Guru SMA yang menerapkan
pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional adalah Melakukan sosialisai dan bimbingan teknis terkait penerapan kurikulum
nasional sehingga guru lebih optimal dalam mengajar dan keberhasilan penerapan kurikulum dalam pembentukan
kompetensi peserta didik pada satuan pendidikan SMA
b. Persentase Guru SMA yang menerapkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Guru SMA yang menerapkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional adalah
24,36% dari target yang ditetapkan 33,13%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021,
maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 73,53%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 22,93%, maka ada Peningkatan sebesar 1,43% Point.
Persentase Guru SMA yang menerapkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional digunakan untuk mengetahui Guru
SMA yang dapat menerapkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional dan menujukkan kualitas Penilaian di Satuan
Pendidikan, Penerapan penilaian kurikulum Nasional adalah cara satuan Pendidikan menilai peserta didik dengan standar
yang telah ditetapkan. Seorang Guru wajib menerapkan Penilaian sesuai kurikulum Nasional
Jika melihat pencapaian Persentase Guru SMA yang menerapkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional mencapai
22,93%, maka sebanyak 24,36% guru telah dapat menerapkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Kurikulum dan Penilaian SMA dengan
formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase Guru SMA yang
menerapkan penilaian sesuai
Kurikulum Nasional)

279
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Guru SMA yang menerapkan
penilaian sesuai Kurikulum Nasional adalah Melakukan sosialisai dan bimbingan teknis terkait penilaian sesuai kurikulum
nasional sehingga guru lebih optimal dalam menilai kompetensi peserta didik pada satuan pendidikan SMA
c. Persentase siswa SMA dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi minimum
Pada tahun 2021 realisasi Persentase siswa SMA dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi
minimum adalah 0,00% dari target yang ditetapkan 50,00%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan
pada tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar
0. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 0, maka ada Peningkatan sebesar 0,00% Point.
Persentase siswa SMA dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi minimum digunakan untuk
mengetahui siswa SMA dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi minimum dan menujukkan kualitas
Peserta Didik Jenjang SMA, Asesmen Kompetensi Minimun (AKM) merupakan jenis asesmen yang dilakukan
Kemendikbud untuk mengetahui kompetensi minimal peserta didik dalam bidang literasi, numerasi, dan sains. Asesmen
ini dilakukan untuk mengetahui kualitas pendidikan dan dalam rangka memberikan masukan kepada pihak yang terkait
untuk melakukan intervensi pendidikan yang sesuai dengan kondisi sekolah.
Kompetensi literasi minimum yang dimaksud adalah kompetensi literasi membaca yang sesuai dengan standar
capaian kompetensi kelas (grade excpected level). standar ini ditetapkan melalui panel praktisi kurikulum, pembelajaran
serta asesmen
Jika melihat pencapaian Persentase siswa SMA dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi
minimum mencapai 0, maka perlu adanya dorongan dari segi percepatan perhitugnan nilai dari pemerintah pusat.

280
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Kurikulum dan Penilaian SMA dengan
formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase siswa SMA dengan
nilai kompetensi literasi yang
memenuhi kompetensi minimum)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase siswa SMA dengan nilai
kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi minimum adalah Penerapan pembelajaran berbasis literasi dan
melakukan asesmen terhadap kompetensi literasi peserta didik pada satuan pendidikan SMA
d. Persentase siswa SMA dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi minimum
Pada tahun 2021 realisasi Persentase siswa SMA dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi
minimum adalah 0,00% dari target yang ditetapkan 50,00%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan
pada tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar
0,00%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 0, maka ada Peningkatan sebesar 0,00% Point.
Persentase siswa SMA dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi minimum digunakan untuk
mengetahui siswa SMA dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi minimum dan menujukkan
kualitas Peserta Didik Jenjang SMA, Asesmen Kompetensi Minimun (AKM) merupakan jenis asesmen yang dilakukan
Kemendikbud untuk mengetahui kompetensi minimal peserta didik dalam bidang literasi, numerasi, dan sains. Asesmen

281
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

ini dilakukan untuk mengetahui kualitas pendidikan dan dalam rangka memberikan masukan kepada pihak yang terkait
untuk melakukan intervensi pendidikan yang sesuai dengan kondisi sekolah.
Kompetensi numerasi adalah kompetensi yang sesuai dengan standar capaian kompetensi kelas (grade excpected
level). Standar ini ditetapkan melalui panel praktisi kurikulum, pembelajaran serta asesmen.
Jika melihat pencapaian Persentase siswa SMA dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi
minimum mencapai 0, maka perlu adanya dorongan dari segi percepatan perhitugnan nilai dari pemerintah pusat.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Kurikulum dan Penilaian SMA dengan
formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase siswa SMA dengan
nilai kompetensi numerasi yang
memenuhi kompetensi minimum)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase siswa SMA dengan nilai
kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi minimum adalah Penerapan pembelajaran berbasis numerasi
terhadapat peserta didik dan melakukan asesmen terhadap kompetensi numerasi peserta didik pada satuan pendidikan
SMA

282
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

4) Analisis Program/Kegiatan Penunjang Kinerja


Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program yang dilaksanakan selama tahun
2021 yaitu :

a. PROGRAM PENGELOLAAN PENDIDIKAN

✓ Kegiatan Pengelolaan Pendidikan Sekolah Menengah Atas


• Penyelenggaraan Proses Belajar dan Ujian bagi Peserta Didik, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah
Guru yang Memiliki Kompetensi dalam Menggunakan Metode Penilaian Terhadap Siswa, kegiatan ini pada tahun
anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 260 Orang, dan telah terealisasi sebesar 208 Orang dengan
persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 80%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi
dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMA pada Seksi Kurikulum dan Penilaian SMA

b. PROGRAM PENGEMBANGAN KURIKULUM

✓ Kegiatan Penetapan Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Menengah


• Penyusunan Kompetensi Dasar Muatan Lokal Pendidikan Menengah, indikator pada sub kegiatan ini adalah
Jumlah Guru yang kompeten dalam penyusunan dasar muatan lokal, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 65 Orang, dan telah terealisasi sebesar 65 Orang dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini
adalah Bidang Pembinaan SMA pada Seksi Kurikulum dan Penilaian SMA

283
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

• Penyusunan Silabus Muatan Lokal Pendidikan Menengah, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah
Terlaksananya Pendidikan Al-Quran, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar
65 Orang, dan telah terealisasi sebesar 65 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar
100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan
SMA pada Seksi Kurikulum dan Penilaian SMA
• Pelatihan Penyusunan Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Menengah, indikator pada sub kegiatan ini adalah
Jumlah Guru yang memiliki kompetensi dalam penyusunan muatan lokal, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 65 Orang, dan telah terealisasi sebesar 65 Orang dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini
adalah Bidang Pembinaan SMA pada Seksi Kurikulum dan Penilaian SMA

284
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Target dan Realisasi Sasaran Strategis


Pada Seksi Kelembagaan Sarana dan Prasarana
Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Kalimantan Selatan

Target dan Capaian Capaian s.d


Capaian Target Tahun ini
No. Kinerja Utama Indikator Tahun Realisasi Akhir terhadap Sumber Data
Lalu Target Capaian (%) Renstra Target Akhir
s.d Bulan Ini
Renstra (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Seksi
Persentase SMA dengan sarana Kelembagaan
71,43% 71,50% 73,40% 102,66% Sarana dan
yang memenuhi standar
Prasarana SMA
Meningkatnya sarana Persentase SMA dengan Seksi
Kelembagaan
1 prasarana dan kelembagaan prasarana yang memenuhi 71,43% 71,50% 73,40% 102,66% Sarana dan
pendidikan SMA standar Prasarana SMA
Seksi
Persentase SMA dengan Kelembagaan
76,85% 76,90% 77,34% 100,57% Sarana dan
akreditasi minimal B
Prasarana SMA

1) Perbandingan Realisasi dengan Target


a. Persentase SMA dengan sarana yang memenuhi standar
Pencapaian Persentase SMA dengan sarana yang memenuhi standar, indikator ini digunakan untuk menunjukkan
SMA dengan sarana yang memenuhi standar dan menujukkan Kualitas Sarana SMA. Indikator ini juga sebagai acuan
melakukan pembangunan sarana di sekolah dan standar untuk menunjang pemerataan kualitas pendidikan melalui
peningkatan sarana sekolah, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka kualitas penunjang pembelajaran di satuan
pendidikan jenjang SMA terutama sarananya semakin baik.

285
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Pada tahun 2021 realisasi Persentase SMA dengan sarana yang memenuhi standar adalah 73,40% dari target yang
ditetapkan 71,50%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah
mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 102,66%
b. Persentase SMA dengan prasarana yang memenuhi standar
Pencapaian Persentase SMA dengan prasarana yang memenuhi standar, indikator ini digunakan untuk
menunjukkan SMA dengan Prasarana yang memenuhi standar dan menujukkan Kualitas Prasarana SMK. Indikator ini
juga sebagai acuan melakukan pembangunan Prasarana di sekolah dan standar untuk menunjang pemerataan kualitas
pendidikan melalui peningkatan Prasarana sekolah, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka kualitas penunjang
pembelajaran di satuan pendidikan jenjang SMA terutama prasarananya semakin baik.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase SMA dengan prasarana yang memenuhi standar adalah 73,40% dari target
yang ditetapkan 71,50%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini
telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 102,66%
c. Persentase SMA dengan akreditasi minimal B
Pencapaian Persentase SMA dengan akreditasi minimal B, indikator ini digunakan untuk menunjukkan SMA dengan
akreditasi minimal B. Indikator ini juga sebagai acuan melakukan peningkatan Sarana Prasarana di sekolah dan standar
untuk menunjang pemerataan kualitas pendidikan melalui peningkatan Sarana Prasarana sekolah, Semakin tinggi
pencapaian indikator ini maka kualitas kelembagaan dan layanan di satuan pendidikan jenjang SMA semakin membaik.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase SMA dengan akreditasi minimal B adalah 77,34% dari target yang ditetapkan
76,90%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai
target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,57%

286
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

2) Perbandingan Realisasi dengan Realisasi Terkait


a. Persentase SMA dengan sarana yang memenuhi standar
Pencapaian Persentase SMA dengan sarana yang memenuhi standar pada tahun 2021 sebesar 73,40%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 71,43%, maka ada peningkatan sebesar 1,97% Point. Selama periode
1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase SMA dengan sarana yang memenuhi standar mengalami kenaikan. Hal ini
menunjukkan kualitas penunjang pembelajaran di satuan pendidikan jenjang SMA terutama sarananya semakin baik
b. Persentase SMA dengan prasarana yang memenuhi standar
Pencapaian Persentase SMA dengan prasarana yang memenuhi standar pada tahun 2021 sebesar 73,40%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 71,43%, maka ada peningkatan sebesar 1,97% Point. Selama periode
1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase SMA dengan prasarana yang memenuhi standar mengalami kenaikan. Hal
ini menunjukkan kualitas penunjang pembelajaran di satuan pendidikan jenjang SMA terutama prasarananya semakin
baik
c. Persentase SMA dengan akreditasi minimal B
Pencapaian Persentase SMA dengan akreditasi minimal B pada tahun 2021 sebesar 77,34%. Bila dibandingkan
dengan capaian tahun 2020 sebesar 76,85%, maka ada peningkatan sebesar 0,49% Point. Selama periode 1 tahun
terakhir, trend pencapaian Persentase SMA dengan akreditasi minimal B mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan
kualitas kelembagaan dan layanan di satuan pendidikan jenjang SMA semakin membaik

287
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

3) Analisis Peningkatan dan Penurunan Kinerja


a. Persentase SMA dengan sarana yang memenuhi standar
Pada tahun 2021 realisasi Persentase SMA dengan sarana yang memenuhi standar adalah 73,40% dari target yang
ditetapkan 71,50%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah
mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 102,66%. Bila dibandingkan dengan capaian
tahun 2020 sebesar 71,43%, maka ada Peningkatan sebesar 1,97% Point.
Persentase SMA dengan sarana yang memenuhi standar digunakan untuk mengetahui SMA dengan sarana yang
memenuhi standar dan menujukkan Kualitas Sarana SMA. Indikator ini juga sebagai acuan melakukan pembangunan
sarana di sekolah dan standar untuk menunjang pemerataan kualitas pendidikan melalui peningkatan sarana sekolah,
Sarana pendidikan adalah perlengkapan yang diperlukan untuk menyelenggarakan pembelajaran yang dapat dipindah-
pindah (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007), Standar sarana merupakan kriteria minimal yang
harus dipenuhi dalam menunjang pembelajaran di satuan pendidikan
Jika melihat pencapaian Persentase SMA dengan sarana yang memenuhi standar mencapai 71,43%, maka
sebanyak 73,40% sekolah SMA telah mempunyai kriteria sarana yang memenuhi standar.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Kelembagaan Sarana dan Prasarana SMA
dengan formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase SMA dengan sarana
yang memenuhi standar)

288
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase SMA dengan sarana yang
memenuhi standar adalah Peningkatan sarana pendidikan pada satuan pendidikan SMA melalui penyedian perabot,
peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain
yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

b. Persentase SMA dengan prasarana yang memenuhi standar


Pada tahun 2021 realisasi Persentase SMA dengan prasarana yang memenuhi standar adalah 73,40% dari target
yang ditetapkan 71,50%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini
telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 102,66%. Bila dibandingkan dengan
capaian tahun 2020 sebesar 71,43%, maka ada Peningkatan sebesar 1,97% Point.
Persentase SMA dengan prasarana yang memenuhi standar digunakan untuk mengetahui SMA dengan Prasarana
yang memenuhi standar dan menujukkan Kualitas Prasarana SMK. Indikator ini juga sebagai acuan melakukan
pembangunan Prasarana di sekolah dan standar untuk menunjang pemerataan kualitas pendidikan melalui peningkatan
Prasarana sekolah, fasilitas dasar yang diperlukan untuk menjalankan fungsi satuan pendidikan (Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007), Standar prasarana merupakan kriteria minimal yang harus dipenuhi dalam
menunjang pembelajaran di satuan pendidikan
Jika melihat pencapaian Persentase SMA dengan prasarana yang memenuhi standar mencapai 71,43%, maka
sebanyak 73,40% sekolah SMA telah mempunyai kriteria prasarana yang memenuhi standar.

289
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Kelembagaan Sarana dan Prasarana SMA
dengan formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase SMA dengan
prasarana yang memenuhi
standar)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase SMA dengan prasarana yang
memenuhi standar adalah Peningkatan prasrana pendidikan pada satuan pendidikan SMA melalui pembangunan,
rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana pendidikan
c. Persentase SMA dengan akreditasi minimal B
Pada tahun 2021 realisasi Persentase SMA dengan akreditasi minimal B adalah 77,34% dari target yang ditetapkan
76,90%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai
target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,57%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun
2020 sebesar 76,85%, maka ada Peningkatan sebesar 0,49% Point.
Persentase SMA dengan akreditasi minimal B digunakan untuk mengetahui Jumlah SMA dengan akreditasi minimal
B. Indikator ini juga sebagai acuan melakukan peningkatan Sarana Prasarana di sekolah dan standar untuk menunjang
pemerataan kualitas pendidikan melalui peningkatan Sarana Prasarana sekolah, Kualitas suatu satuan pendidikan dapat
diukur melalui status Akreditasi satuan pendidikan, seperti tingkat kelayakan suatu sekolah dalam menyelenggarakan
layanan pendidikan dan gambaran tentang kinerja sekolah

290
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Jika melihat pencapaian Persentase SMA dengan akreditasi minimal B mencapai 76,85%, maka sebanyak 7,34%
sekolah SMA telah berakreditasi minimal B.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Kelembagaan Sarana dan Prasarana SMA
dengan formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase SMA dengan
akreditasi minimal B)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase SMA dengan akreditasi
minimal B adalah Peningkatan 8 Standar Pendidikan pada Satuan Pendidikan SMA

4) Analisis Program/Kegiatan Penunjang Kinerja


Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program yang dilaksanakan selama tahun
2021 yaitu :
a. PROGRAM PENGELOLAAN PENDIDIKAN

✓ Kegiatan Pengelolaan Pendidikan Sekolah Menengah Atas


• Pembangunan USB (Unit Sekolah Baru), indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah USB ( Unit Sekolah Baru )
yang dibangun, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 2 Sekolah, dan telah

291
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

terealisasi sebesar 2 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun
ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMA pada Seksi
Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Penambahan Ruang Kelas Baru, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang menerima
penambahan ruang kelas baru, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 1
Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 1 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar
100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan
SMA pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pembangunan Ruang Guru/Kepala Sekolah/TU, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang
menerima Pembangunan Ruang Guru/Kepala Sekolah/TU, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai
target kinerja sebesar 22 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 22 Sekolah dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan SMA pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pembangunan Ruang Laboratorium Biologi, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang
menerima Pembangunan Ruang Laboratorium Biologi, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 14 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 14 Sekolah dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan SMA pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pembangunan Ruang Laboratorium Fisika, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang
menerima Pembangunan Ruang Laboratorium Fisika, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 12 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 12 Sekolah dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator

292
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan SMA pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pembangunan Ruang Laboratorium Kimia, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang menerima
Pembangunan Ruang Laboratorium Kimia, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 14 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 14 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja
yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan SMA pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pembangunan Ruang Laboratorium Komputer, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang
menerima Pembangunan Ruang Laboratorium Komputer, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai
target kinerja sebesar 9 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 9 Sekolah dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan SMA pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pembangunan Ruang Laboratorium Bahasa, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang
menerima Pembangunan Ruang Laboratorium Bahasa, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 2 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 2 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja
yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan SMA pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pembangunan Ruang Unit Kesehatan Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang
menerima Pembangunan Ruang Unit kesehatan Sekolah, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai
target kinerja sebesar 13 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 13 Sekolah dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan SMA pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA

293
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

• Pembangunan Perpustakaan Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang menerima
Pembangunan Perpustakaan Sekolah, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar
2 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 2 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar
100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan
SMA pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pembangunan Sarana, Prasarana dan Utilitas Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah
yang menerima Prasarana SMA, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 30
Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 30 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar
100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan
SMA pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pengadaan Mebel Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang menerima Mebel
Sekolah, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 17 Sekolah, dan telah
terealisasi sebesar 17 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun
ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMA pada Seksi
Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pengadaaan Alat Praktik dan Peraga Peserta Didik, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang
menerima Alat Praktik dan Peraga Peserta Didik, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 12 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 12 Sekolah dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan SMA pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA

294
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Target dan Realisasi Sasaran Strategis


Pada Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter
Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Kalimantan Selatan

Target dan Capaian Capaian s.d


Capaian Target Tahun ini
No. Kinerja Utama Indikator Tahun Realisasi Akhir terhadap Sumber Data
Lalu Target Capaian (%) Renstra Target Akhir
s.d Bulan Ini
Renstra (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Persentase peserta didik Seksi Peserta
Meningkatnya cakupan
1 tidak mampu SMK yang Didik dan
biaya personil peserta 19,99% 21,19% 59,99% 282% Pembangunan
mendapatkan bantuan biaya
didik tidak mampu SMK Karakter SMK
sekolah
Meningkatnya Prestasi Persentase Medali tingkat Seksi Peserta
Didik dan
2 Peserta Didik SMK pada Nasional yang diraih Peserta 20,09% 23,2% 23,2% 100% Pembangunan
lomba - lomba Didik SMK Karakter SMK
Persentase SMK yang Seksi Peserta
3 Terselenggaranya melaksanakan pendidikan Didik dan
92,13% 93,7% 94,48% 101% Pembangunan
Pendidikan Karakter SMK karekter lebih dari 10 jenis
kegiatan Karakter SMK

1) Perbandingan Realisasi dengan Target


a. Persentase peserta didik tidak mampu SMK yang mendapatkan bantuan biaya sekolah
Pencapaian Persentase peserta didik tidak mampu SMK yang mendapatkan bantuan biaya sekolah, indikator ini
digunakan untuk menunjukkan Siswa miskin SMK yang mendapatkan bantuan biaya sekolah dan menujukkan
kemudahan akses pada pendidikan jenjang SMK dalam rangka meningkatkan angka partisipasi sekolah, Semakin tinggi

295
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

pencapaian indikator ini maka semakin banyak siswa SMK yang mendapatkan bantuan biaya, sehingga diharapkan
menurunkan angka putus sekolah secara efektif.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase peserta didik tidak mampu SMK yang mendapatkan bantuan biaya sekolah
adalah 59,99% dari target yang ditetapkan 21,19%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun
2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 282%
b. Persentase Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SMK
Pencapaian Persentase Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SMK, indikator ini digunakan untuk
menunjukkan Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SMK dan menujukkan kualitas dan prestasi siswa,
Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka anak yang berprestasi semakin meningkat.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SMK adalah 23,20% dari
target yang ditetapkan 23,20%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator
ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100%
c. Persentase SMK yang melaksanakan pendidikan karekter lebih dari 10 jenis kegiatan
Pencapaian Persentase SMK yang melaksanakan pendidikan karekter lebih dari 10 jenis kegiatan, indikator ini
digunakan untuk menunjukkan SMK yang melaksanakan pendidikan karakter lebih dari 10 jenis kegiatan dan
menunjukkan proses pembangunan karakter siswa dari jenis kegiatan yang diikutinya, Semakin tinggi pencapaian
indikator ini maka pembangunan karakter anak semakin meningkat.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase SMK yang melaksanakan pendidikan karekter lebih dari 10 jenis kegiatan
adalah 94,48% dari target yang ditetapkan 93,70%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun
2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 101%

296
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

2) Perbandingan Realisasi dengan Realisasi Terkait


a. Persentase peserta didik tidak mampu SMK yang mendapatkan bantuan biaya sekolah
Pencapaian Persentase peserta didik tidak mampu SMK yang mendapatkan bantuan biaya sekolah pada tahun
2021 sebesar 59,99%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 19,99%, maka ada peningkatan sebesar
40,00% Point. Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase peserta didik tidak mampu SMK yang
mendapatkan bantuan biaya sekolah mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan Jumlah peserta didik yang dibiayai
pemerintah untuk bersekolah semakin meningkat
b. Persentase Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SMK
Pencapaian Persentase Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SMK pada tahun 2021 sebesar 23,20%.
Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 20,09%, maka ada peningkatan sebesar 3,11% Point. Selama
periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SMK mengalami
kenaikan. Hal ini menunjukkan semakin banyak anak pada jenjang SMK yang berprestasi pada lomba-lomba yang
diselenggarakan pada level nasional
c. Persentase SMK yang melaksanakan pendidikan karekter lebih dari 10 jenis kegiatan
Pencapaian Persentase SMK yang melaksanakan pendidikan karekter lebih dari 10 jenis kegiatan pada tahun 2021
sebesar 94,48%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 92,13%, maka ada peningkatan sebesar 2,35%
Point. Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase SMK yang melaksanakan pendidikan karekter lebih
dari 10 jenis kegiatan mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan semakin baik pembangunan karakter di satuan
pendidikan

297
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

3) Analisis Peningkatan dan Penurunan Kinerja


a. Persentase peserta didik tidak mampu SMK yang mendapatkan bantuan biaya sekolah
Pada tahun 2021 realisasi Persentase peserta didik tidak mampu SMK yang mendapatkan bantuan biaya sekolah
adalah 59,99% dari target yang ditetapkan 21,19%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun
2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 283%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 19,99%, maka ada Peningkatan sebesar 40,00% Point.
Persentase peserta didik tidak mampu SMK yang mendapatkan bantuan biaya sekolah digunakan untuk mengetahui
siswa miskin SMK yang mendapatkan bantuan biaya sekolah dan menujukkan kemudahan akses pada pendidikan
jenjang SMK dalam rangka meningkatkan angka partisipasi sekolah, dalam meningkatkan APK/APM dan menerapkan
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan, perlu mendorong siswa yang rentan putus sekolah dan siswa yang tidak
bersekolah pada kelompok usia tertentu agar tetap bersekolah dengan cara memberikan bantuan biaya sekolah
Jika melihat pencapaian Persentase peserta didik tidak mampu SMK yang mendapatkan bantuan biaya sekolah
mencapai 19,99%, maka ada peningkatan dalam pembiayaan peserta didik SMK.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karaker
SMK dengan formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase peserta didik tidak
mampu SMK yang mendapatkan
bantuan biaya sekolah)

298
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase peserta didik tidak mampu
SMK yang mendapatkan bantuan biaya sekolah adalah Pemberian bantuan operasional sekolah melalui BOS dan
BOSDA, Pemberian biaya peserta didik melalui program PIP dan penyediaan perlengkapan dasar belajar untuk peserta
didik tidak mampu, pada satuan pendidikan SMK
b. Persentase Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SMK
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SMK adalah 23,20% dari
target yang ditetapkan 23,20%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator
ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%. Bila dibandingkan dengan
capaian tahun 2020 sebesar 20,09%, maka ada Peningkatan sebesar 3,11% Point.
Persentase Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SMK digunakan untuk mengetahui jumlah medali
tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SMK, medali yang diperoleh tingkat Nasional ini merupakan bentuk prestasi
siswa dari jenjang SMK yang mengikuti lomba pada event nasional
Jika melihat pencapaian Persentase Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SMK mencapai 20,09%, maka
ada peningkatan prestasi didik dalam keikutsertaan lomba-lomba tingkat nasional.

299
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karaker
SMK dengan formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase Medali tingkat
Nasional yang diraih Peserta Didik
SMK)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Medali tingkat Nasional yang
diraih Peserta Didik SMK adalah Pergelaran perlombaan antar peserta didik ditingkat provinsi dan mengikutsertakan pada
perlombaan ditingkat nasional untuk meningkatkan kualitas peserta didik pada satuan pendidikan SMK
c. Persentase SMK yang melaksanakan pendidikan karekter lebih dari 10 jenis kegiatan
Pada tahun 2021 realisasi Persentase SMK yang melaksanakan pendidikan karekter lebih dari 10 jenis kegiatan
adalah 94,48% dari target yang ditetapkan 93,70%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun
2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,83%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 92,13%, maka ada Peningkatan sebesar 2,35% Point.
Persentase SMK yang melaksanakan pendidikan karekter lebih dari 10 jenis kegiatan digunakan untuk mengetahui
SMK yang melaksanakan pendidikan karakter lebih dari 10 jenis kegiatan dan menunjukkan proses pembangunan
karakter siswa dari jenis kegiatan yang diikutinya, Pendidikan karakter memiliki peran yang sangat penting untuk merubah
perilaku peserta didik menjadi lebih bermoral, dan taat budi pekerti
Jika melihat pencapaian Persentase SMK yang melaksanakan pendidikan karekter lebih dari 10 jenis kegiatan
mencapai 92,13%, maka ada peningkatan dalam pembangunan karakter anak dalam peran satuan pendidikan.

300
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karaker
SMK dengan formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase SMK yang
melaksanakan pendidikan karekter
lebih dari 10 jenis kegiatan)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase SMK yang melaksanakan
pendidikan karekter lebih dari 10 jenis kegiatan adalah Pengembangan minat dan bakat peserta didik melalui pelaksanaan
ekstrakulikuler yang berkontribusi langsung terhadap pembentukan karakter peserta didik pada satuan pendidikan SMK

4) Analisis Program/Kegiatan Penunjang Kinerja


Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program yang dilaksanakan selama tahun
2021 yaitu :

a. PROGRAM PENGELOLAAN PENDIDIKAN

✓ Kegiatan Pengelolaan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan


• Penyediaan Biaya Personil Peserta Didik Sekolah Menengah Kejuruan, indikator pada sub kegiatan ini adalah
Jumlah Siswa SMK Negeri dan Swasta yang Menerima BOSDA, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 57642 Siswa, dan telah terealisasi sebesar 57642 Siswa dengan persentase

301
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam
meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMK pada Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMK
• Pembinaan Minat, Bakat dan Kreativitas Siswa, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Siswa yang
Memiliki Minat dan Bakat serta Kreativitas, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 300 Siswa, dan telah terealisasi sebesar 300 Siswa dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan
SMK pada Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMK
• Pengelolaan Dana BOS Sekolah Menengah Kejuruan, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah pengelolaan
Dana BOS Sekolah Menengah Kejuruan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 58408 Siswa, dan telah terealisasi sebesar 58408 Siswa dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja
yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan SMK pada Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMK

302
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Target dan Realisasi Sasaran Strategis


Pada Seksi Kurikulum dan Penilaian
Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Kalimantan Selatan

Target dan Capaian Capaian s.d


Capaian Target Tahun ini
No. Kinerja Utama Indikator Tahun Realisasi Akhir terhadap Sumber Data
Lalu Target Capaian (%) Renstra Target Akhir
s.d Bulan Ini
Renstra (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Persentase Guru SMK yang Seksi Kurikulum
mengembangkan penilaian 8,19% 12,25% 12,25% 100% dan Penilaian
sesuai Kurikulum Nasional SMK
Persentase Guru SMK yang
Seksi Kurikulum
mengembangkan
0% 3,56% 3,56% 100% dan Penilaian
Meningkatnya Mutu SMK pembelajaran sesuai SMK
dalam Penerapan Kurikulum Nasional
1 Persentase siswa SMK
kurikulum dan sistem Menunggu Seksi Kurikulum
penilaian dengan nilai kompetensi
0% 50% penilaian 0% dan Penilaian
literasi yang memenuhi SMK
pusat
kompetensi minimum
Persentase siswa SMK
Menunggu Seksi Kurikulum
dengan nilai kompetensi
0% 35% penilaian 0% dan Penilaian
numerasi yang memenuhi SMK
pusat
kompetensi minimum

303
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

1) Perbandingan Realisasi dengan Target


a. Persentase Guru SMK yang mengembangkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional
Pencapaian Persentase Guru SMK yang mengembangkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional, indikator ini
digunakan untuk menunjukkan Guru SMK yang dapat menerapkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional dan
menujukkan kualitas Pembelajaran di Satuan Pendidikan, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka semakin baik
kualitas pembelajaran di satuan pendidikan.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Guru SMK yang mengembangkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional
adalah 12,25% dari target yang ditetapkan 12,25%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun
2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100%
b. Persentase Guru SMK yang mengembangkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional
Pencapaian Persentase Guru SMK yang mengembangkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional, indikator ini
digunakan untuk menunjukkan Guru SMK yang dapat menerapkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional dan menujukkan
kualitas Penilaian di Satuan Pendidikan, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka semakin baik kualitas penilaian di
satuan pendidikan.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Guru SMK yang mengembangkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional
adalah 3,56% dari target yang ditetapkan 3,56%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun
2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100%
c. Persentase siswa SMK dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi minimum
Pencapaian Persentase siswa SMK dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi minimum, indikator
ini digunakan untuk menunjukkan siswa SMK dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi minimum dan

304
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

menujukkan kualitas Peserta Didik Jenjang SMK, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka semakin baik kualitas
peserta didik dari segi kompetensi literasi.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase siswa SMK dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi
minimum adalah Menunggu penilaian pusat dari target yang ditetapkan 50%. Jika dibandingkan dengan target kinerja
yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian
kinerja sebesar 0%
d. Persentase siswa SMK dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi minimum
Pencapaian Persentase siswa SMK dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi minimum,
indikator ini digunakan untuk menunjukkan siswa SMK dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi
minimum dan menujukkan kualitas Peserta Didik Jenjang SMK, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka semakin
baik kualitas peserta didik dari segi kompetensi numerasi.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase siswa SMK dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi
minimum adalah Menunggu penilaian pusat dari target yang ditetapkan 35%. Jika dibandingkan dengan target kinerja
yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian
kinerja sebesar 0%

2) Perbandingan Realisasi dengan Realisasi Terkait


a. Persentase Guru SMK yang mengembangkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional
Pencapaian Persentase Guru SMK yang mengembangkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional pada tahun 2021
sebesar 12,25%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 8,19%, maka ada peningkatan sebesar 4,06%

305
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Point. Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase Guru SMK yang mengembangkan penilaian sesuai
Kurikulum Nasional mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan semakin banyak guru SMK yang dapat menerapkan
pembelajaran sesuai kurikulum nasional
b. Persentase Guru SMK yang mengembangkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional
Pencapaian Persentase Guru SMK yang mengembangkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional pada tahun
2021 sebesar 3,56%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 0%, maka ada peningkatan sebesar 3,56%
Point. Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase Guru SMK yang mengembangkan pembelajaran
sesuai Kurikulum Nasional mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan semakin banyak guru SMK yang dapat menerapkan
penilaian sesuai kurikulum nasional
c. Persentase siswa SMK dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi minimum
Pencapaian Persentase siswa SMK dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi minimum pada
tahun 2021 sebesar Menunggu penilaian pusat. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 0%, maka ada
peningkatan sebesar Point. Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase siswa SMK dengan nilai
kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi minimum menetap. Hal ini menunjukkan perlu adanya dorongan dari segi
percepatan perhitugnan nilai dari pemerintah pusat
d. Persentase siswa SMK dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi minimum
Pencapaian Persentase siswa SMK dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi minimum pada
tahun 2021 sebesar Menunggu penilaian pusat. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 0%, maka ada
peningkatan sebesar Point. Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase siswa SMK dengan nilai

306
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi minimum menetap. Hal ini menunjukkan perlu adanya dorongan dari
segi percepatan perhitungan nilai dari pemerintah pusat

3) Analisis Peningkatan dan Penurunan Kinerja


a. Persentase Guru SMK yang mengembangkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Guru SMK yang mengembangkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional
adalah 12,25% dari target yang ditetapkan 12,25%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun
2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 8,19%, maka ada Peningkatan sebesar 4,06% Point.
Persentase Guru SMK yang mengembangkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional digunakan untuk mengetahui
Guru SMK yang dapat menerapkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional dan menujukkan kualitas Pembelajaran di
Satuan Pendidikan,Penerapan pembelajaran kurikulum Nasional adalah cara satuan Pendidikan menerapkan
pembelajaran peserta didik dengan standar yang telah ditetapkan. Seorang Guru wajib menerapkan pembelajaran sesuai
kurikulum Nasional
Jika melihat pencapaian Persentase Guru SMK yang mengembangkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional
mencapai 8,19%, maka sebanyak 12,25 guru telah dapat menerapkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Kurikulum dan Penilaian SMK dengan
formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase Guru SMK yang
mengembangkan penilaian sesuai
Kurikulum Nasional)

307
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Guru SMK yang
mengembangkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional adalah Melakukan sosialisai dan bimbingan teknis terkait
penerapan kurikulum nasional sehingga guru lebih optimal dalam mengajar dan keberhasilan penerapan kurikulum dalam
pembentukan kompetensi peserta didik pada satuan pendidikan SMK
b. Persentase Guru SMK yang mengembangkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Guru SMK yang mengembangkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional
adalah 3,56% dari target yang ditetapkan 3,56%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun
2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 0%, maka ada Peningkatan sebesar 3,56% Point.
Persentase Guru SMK yang mengembangkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional digunakan untuk
mengetahui Guru SMK yang dapat menerapkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional dan menujukkan kualitas Penilaian
di Satuan Pendidikan, Penerapan penilaian kurikulum Nasional adalah cara satuan Pendidikan menilai peserta didik
dengan standar yang telah ditetapkan. Seorang Guru wajib menerapkan Penilaian sesuai kurikulum Nasional

Jika melihat pencapaian Persentase Guru SMK yang mengembangkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional
mencapai 0%, maka sebanyak 3,56 guru telah dapat menerapkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Kurikulum dan Penilaian SMK dengan
formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase Guru SMK yang
mengembangkan pembelajaran
sesuai Kurikulum Nasional)

308
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Guru SMK yang
mengembangkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional adalah Melakukan sosialisai dan bimbingan teknis terkait
penilaian sesuai kurikulum nasional sehingga guru lebih optimal dalam menilai kompetensi peserta didik pada satuan
pendidikan SMK

c. Persentase siswa SMK dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi minimum
Pada tahun 2021 realisasi Persentase siswa SMK dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi
minimum adalah 0 dari target yang ditetapkan 50%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun
2021, maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 0,00%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 0%, maka ada Peningkatan sebesar 0,00% Point.
Persentase siswa SMK dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi minimum digunakan untuk
mengetahui siswa SMK dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi minimum dan menujukkan kualitas
Peserta Didik Jenjang SMK, Asesmen Kompetensi Minimun (AKM) merupakan jenis asesmen yang dilakukan
Kemendikbud untuk mengetahui kompetensi minimal peserta didik dalam bidang literasi, numerasi, dan sains. Asesmen
ini dilakukan untuk mengetahui kualitas pendidikan dan dalam rangka memberikan masukan kepada pihak yang terkait
untuk melakukan intervensi pendidikan yang sesuai dengan kondisi sekolah.
Kompetensi literasi minimum yang dimaksud adalah kompetensi literasi membaca yang sesuai dengan standar
capaian kompetensi kelas (grade excpected level). standar ini ditetapkan melalui panel praktisi kurikulum, pembelajaran
serta asesmen
Jika melihat pencapaian Persentase siswa SMK dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi
minimum mencapai 0%, maka perlu adanya dorongan dari segi percepatan perhitugnan nilai dari pemerintah pusat.

309
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Kurikulum dan Penilaian SMK dengan
formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase siswa SMK dengan
nilai kompetensi literasi yang
memenuhi kompetensi minimum)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase siswa SMK dengan nilai
kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi minimum adalah Penerapan pembelajaran berbasis literasi dan
melakukan asesmen terhadap kompetensi literasi peserta didik pada satuan pendidikan SMK
d. Persentase siswa SMK dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi minimum
Pada tahun 2021 realisasi Persentase siswa SMK dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi
minimum adalah 0 dari target yang ditetapkan 35%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun
2021, maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 0,00%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 0%, maka ada Peningkatan sebesar 0,00% Point.
Persentase siswa SMK dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi minimum digunakan untuk
mengetahui siswa SMK dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi minimum dan menujukkan
kualitas Peserta Didik Jenjang SMK, Asesmen Kompetensi Minimun (AKM) merupakan jenis asesmen yang dilakukan
Kemendikbud untuk mengetahui kompetensi minimal peserta didik dalam bidang literasi, numerasi, dan sains. Asesmen

310
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

ini dilakukan untuk mengetahui kualitas pendidikan dan dalam rangka memberikan masukan kepada pihak yang terkait
untuk melakukan intervensi pendidikan yang sesuai dengan kondisi sekolah.
Kompetensi numerasi adalah kompetensi yang sesuai dengan standar capaian kompetensi kelas (grade excpected
level). Standar ini ditetapkan melalui panel praktisi kurikulum, pembelajaran serta asesmen.
Jika melihat pencapaian Persentase siswa SMK dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi
minimum mencapai 0%, maka perlu adanya dorongan dari segi percepatan perhitugnan nilai dari pemerintah pusat.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Kurikulum dan Penilaian SMK dengan
formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase siswa SMK dengan
nilai kompetensi numerasi yang
memenuhi kompetensi minimum)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase siswa SMK dengan nilai
kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi minimum adalah Penerapan pembelajaran berbasis numerasi
terhadapat peserta didik dan melakukan asesmen terhadap kompetensi numerasi peserta didik pada satuan pendidikan
SMK

4) Analisis Program/Kegiatan Penunjang Kinerja


Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program yang dilaksanakan selama tahun
2021 yaitu :

311
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

a. PROGRAM PENGELOLAAN PENDIDIKAN

✓ Kegiatan Pengelolaan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan


• Penyelengaraan Proses Belajar dan Ujian bagi Peserta Didik, indikator pada sub kegiatan ini adalah
Melaksanakan Rakor, workshop, Bimbingan Teknis, dan Monitoring Evaluasi untuk Penyelenggaraan Sistem
Penilaian SMK, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 100 Sekolah, dan telah
terealisasi sebesar 100 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun
ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMK pada Seksi
Kurikulum dan Penilaian SMK
• Penyiapan dan Tindak Lanjut Evaluasi Satuan Pendidikan Menengah Kejuruan, indikator pada sub kegiatan ini
adalah Melaksanakan Rakor, Workshop dan Bimbingan Teknis untuk penyelenggaraan Kurikulum SMK, kegiatan
ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 112 Orang, dan telah terealisasi sebesar 112
Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang
bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMK pada Seksi Kurikulum dan Penilaian SMK

312
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Target dan Realisasi Sasaran Strategis


Pada Seksi Kelembagaan Sarana dan Prasarana
Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Kalimantan Selatan

Target dan Capaian Capaian s.d


Capaian Target Tahun ini
No. Kinerja Utama Indikator Tahun Realisasi Akhir terhadap Sumber Data
Lalu Target Capaian (%) Renstra Target Akhir
s.d Bulan Ini
Renstra (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Persentase SMK dengan Seksi


Kelembagaan
sarana yang memenuhi 47,24% 51,18% 51,18% 100% Sarana dan
standar Prasarana SMK
Meningkatnya sarana Seksi
Persentase SMK dengan
1 prasarana dan Kelembagaan
prasarana yang memenuhi 47,24% 51,18% 51,18% 100% Sarana dan
kelembagaan pendidikan
standar Prasarana SMK
SMK
Seksi
Persentase SMK dengan Kelembagaan
65,35% 69,28% 69,28% 100% Sarana dan
akreditasi minimal B
Prasarana SMK

1) Perbandingan Realisasi dengan Target


a. Persentase SMK dengan sarana yang memenuhi standar
Pencapaian Persentase SMK dengan sarana yang memenuhi standar, indikator ini digunakan untuk menunjukkan
SMK dengan sarana yang memenuhi standar dan menujukkan Kualitas Sarana SMK. Indikator ini juga sebagai acuan
melakukan pembangunan sarana di sekolah dan standar untuk menunjang pemerataan kualitas pendidikan melalui

313
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

peningkatan sarana sekolah, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka kualitas penunjang pembelajaran di satuan
pendidikan jenjang SMK terutama sarananya semakin baik.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase SMK dengan sarana yang memenuhi standar adalah 51,18% dari target yang
ditetapkan 51,18%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah
mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%
b. Persentase SMK dengan prasarana yang memenuhi standar
Pencapaian Persentase SMK dengan prasarana yang memenuhi standar, indikator ini digunakan untuk
menunjukkan SMK dengan Prasarana yang memenuhi standar dan menujukkan Kualitas Prasarana SMK. Indikator ini
juga sebagai acuan melakukan pembangunan Prasarana di sekolah dan standar untuk menunjang pemerataan kualitas
pendidikan melalui peningkatan Prasarana sekolah, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka kualitas penunjang
pembelajaran di satuan pendidikan jenjang SMK terutama prasarananya semakin baik.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase SMK dengan prasarana yang memenuhi standar adalah 51,18% dari target
yang ditetapkan 51,18%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini
telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%
c. Persentase SMK dengan akreditasi minimal B
Pencapaian Persentase SMK dengan akreditasi minimal B, indikator ini digunakan untuk menunjukkan SMK dengan
akreditasi minimal B. Indikator ini juga sebagai acuan melakukan peningkatan Sarana Prasarana di sekolah dan standar
untuk menunjang pemerataan kualitas pendidikan melalui peningkatan Sarana Prasarana sekolah, Semakin tinggi
pencapaian indikator ini maka kualitas kelembagaan dan layanan di satuan pendidikan jenjang SMK semakin membaik.

314
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Pada tahun 2021 realisasi Persentase SMK dengan akreditasi minimal B adalah 69,28% dari target yang ditetapkan
69,28%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai
target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%

2) Perbandingan Realisasi dengan Realisasi Terkait


a. Persentase SMK dengan sarana yang memenuhi standar
Pencapaian Persentase SMK dengan sarana yang memenuhi standar pada tahun 2021 sebesar 51,18%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 47,24%, maka ada peningkatan sebesar 3,94% Point. Selama periode
1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase SMK dengan sarana yang memenuhi standar mengalami kenaikan. Hal ini
menunjukkan kualitas penunjang pembelajaran di satuan pendidikan jenjang SMK terutama sarananya semakin baik
b. Persentase SMK dengan prasarana yang memenuhi standar
Pencapaian Persentase SMK dengan prasarana yang memenuhi standar pada tahun 2021 sebesar 51,18%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 47,24%, maka ada peningkatan sebesar 3,94% Point. Selama periode
1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase SMK dengan prasarana yang memenuhi standar mengalami kenaikan. Hal
ini menunjukkan kualitas penunjang pembelajaran di satuan pendidikan jenjang SMK terutama prasarananya semakin
baik
c. Persentase SMK dengan akreditasi minimal B
Pencapaian Persentase SMK dengan akreditasi minimal B pada tahun 2021 sebesar 69,28%. Bila dibandingkan
dengan capaian tahun 2020 sebesar 65,35%, maka ada peningkatan sebesar 3,93% Point. Selama periode 1 tahun

315
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

terakhir, trend pencapaian Persentase SMK dengan akreditasi minimal B mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan
kualitas kelembagaan dan layanan di satuan pendidikan jenjang SMK semakin membaik
3) Analisis Peningkatan dan Penurunan Kinerja
a. Persentase SMK dengan sarana yang memenuhi standar
Pada tahun 2021 realisasi Persentase SMK dengan sarana yang memenuhi standar adalah 51,18% dari target yang
ditetapkan 51,18%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah
mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%. Bila dibandingkan dengan capaian
tahun 2020 sebesar 47,24%, maka ada Peningkatan sebesar 3,94% Point.
Persentase SMK dengan sarana yang memenuhi standar digunakan untuk mengetahui SMK dengan sarana yang
memenuhi standar dan menujukkan Kualitas Sarana SMK. Indikator ini juga sebagai acuan melakukan pembangunan
sarana di sekolah dan standar untuk menunjang pemerataan kualitas pendidikan melalui peningkatan sarana sekolah,
Sarana pendidikan adalah perlengkapan yang diperlukan untuk menyelenggarakan pembelajaran yang dapat dipindah-
pindah (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007), Standar sarana merupakan kriteria minimal yang
harus dipenuhi dalam menunjang pembelajaran di satuan pendidikan
Jika melihat pencapaian Persentase SMK dengan sarana yang memenuhi standar mencapai 47,24%, maka
sebanyak 51,18% sekolah SMK telah mempunyai kriteria sarana yang memenuhi standar.

316
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Kelembagaan Sarana dan Prasarana SMK
dengan formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase SMK dengan sarana
yang memenuhi standar)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase SMK dengan sarana yang
memenuhi standar adalah Peningkatan sarana pendidikan pada satuan pendidikan SMK melalui penyedian perabot,
peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain
yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
b. Persentase SMK dengan prasarana yang memenuhi standar
Pada tahun 2021 realisasi Persentase SMK dengan prasarana yang memenuhi standar adalah 51,18% dari target
yang ditetapkan 51,18%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini
telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%. Bila dibandingkan dengan
capaian tahun 2020 sebesar 47,24%, maka ada Peningkatan sebesar 3,94% Point.
Persentase SMK dengan prasarana yang memenuhi standar digunakan untuk mengetahui SMK dengan Prasarana
yang memenuhi standar dan menujukkan Kualitas Prasarana SMK. Indikator ini juga sebagai acuan melakukan
pembangunan Prasarana di sekolah dan standar untuk menunjang pemerataan kualitas pendidikan melalui peningkatan
Prasarana sekolah, fasilitas dasar yang diperlukan untuk menjalankan fungsi satuan pendidikan (Peraturan Menteri

317
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007), Standar prasarana merupakan kriteria minimal yang harus dipenuhi dalam
menunjang pembelajaran di satuan pendidikan
Jika melihat pencapaian Persentase SMK dengan prasarana yang memenuhi standar mencapai 47,24%, maka
sebanyak 51,18% sekolah SMK telah mempunyai kriteria prasarana yang memenuhi standar.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Kelembagaan Sarana dan Prasarana SMK
dengan formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase SMK dengan
prasarana yang memenuhi
standar)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase SMK dengan prasarana yang
memenuhi standar adalah Peningkatan prasrana pendidikan pada satuan pendidikan SMK melalui pembangunan,
rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana pendidikan
c. Persentase SMK dengan akreditasi minimal B
Pada tahun 2021 realisasi Persentase SMK dengan akreditasi minimal B adalah 69,28% dari target yang ditetapkan
69,28%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai
target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun
2020 sebesar 65,35%, maka ada Peningkatan sebesar 3,93% Point.

318
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Persentase SMK dengan akreditasi minimal B digunakan untuk mengetahui Jumlah SMK dengan akreditasi minimal
B. Indikator ini juga sebagai acuan melakukan peningkatan Sarana Prasarana di sekolah dan standar untuk menunjang
pemerataan kualitas pendidikan melalui peningkatan Sarana Prasarana sekolah, Kualitas suatu satuan pendidikan dapat
diukur melalui status Akreditasi satuan pendidikan, seperti tingkat kelayakan suatu sekolah dalam menyelenggarakan
layanan pendidikan dan gambaran tentang kinerja sekolah
Jika melihat pencapaian Persentase SMK dengan akreditasi minimal B mencapai 65,35%, maka sebanyak 69,28%
sekolah SMK telah berakreditasi minimal B.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Kelembagaan Sarana dan Prasarana SMK
dengan formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase SMK dengan
akreditasi minimal B)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase SMK dengan akreditasi
minimal B adalah Peningkatan 8 Standar Pendidikan pada Satuan Pendidikan SMK

4) Analisis Program/Kegiatan Penunjang Kinerja


Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program yang dilaksanakan selama tahun
2021 yaitu :

319
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

a. PROGRAM PENGELOLAAN PENDIDIKAN

✓ Kegiatan Pengelolaan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan


• Pembangunan Ruang Praktik Siswa, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang menerima
Pembangunan Ruang Praktik Siswa, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 14
Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 14 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar
100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan
SMK pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMK
• Pembangunan Sarana, Prasarana dan Utilitas Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sarana,
Prasarana dan Utilitas Sekolah yang Dibangun, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 21 Unit, dan telah terealisasi sebesar 21 Unit dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan
SMK pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMK
• Rehabilitasi Sarana, Prasarana dan Utilitas Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang
menerima Rehabiltasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai
target kinerja sebesar 3 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 3 Sekolah dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan SMK pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMK
• Pengadaan Mebel Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang Mendapatkan Bantuan
Meubeluer, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 144 Set, dan telah
terealisasi sebesar 144 Set dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian
kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam

320
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMK pada Seksi Kelembagaan,
Sarana dan Prasarana SMK
• Pengadaaan Alat Praktik dan Peraga Peserta Didik, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang
Mendapatkan Bantuan Alat Praktik dan Peraga Peserta Didik, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai
target kinerja sebesar 23 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 23 Sekolah dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan SMK pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMK

321
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Target dan Realisasi Sasaran Strategis


Pada Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter
Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Kalimantan Selatan

Target dan Capaian Capaian s.d


Capaian Target Tahun ini
No. Kinerja Utama Indikator Tahun Realisasi Akhir terhadap Sumber Data
Lalu Target Capaian (%) Renstra Target Akhir
s.d Bulan Ini
Renstra (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Meningkatnya cakupan Persentase peserta didik Seksi Peserta
1 biaya personil peserta tidak mampu Pendidikan Didik dan
92,30% 17% 17,57 % 103,35% Pembangunan
didik tidak mampu Khusus yang mendapatkan
Karakter Diksus
Pendidikan Khusus bantuan biaya sekolah
Meningkatnya Prestasi Seksi Peserta
Persentase Medali tingkat
2 Peserta Didik Pendidikan Didik dan
Nasional yang diraih Peserta 27,59% 31,03% 31,03 % 100% Pembangunan
Khusus melalui lomba -
Didik Pendidikan Khusus Karakter Diksus
lomba
Persentase Pendidikan Seksi Peserta
Terselenggaranya
3 Khusus yang melaksanakan Didik dan
Pendidikan Karakter 38,46% 42,31% 45,83% 108,32% Pembangunan
pendidikan karakter lebih dari
Pendidikan Khusus Karakter Diksus
5 jenis kegiatan

1) Perbandingan Realisasi dengan Target


a. Persentase peserta didik tidak mampu Pendidikan Khusus yang mendapatkan bantuan biaya sekolah
Pencapaian Persentase peserta didik tidak mampu Pendidikan Khusus yang mendapatkan bantuan biaya sekolah,
indikator ini digunakan untuk menunjukkan Siswa miskin Pendidikan Khusus yang mendapatkan bantuan biaya sekolah
dan menujukkan kemudahan akses pada pendidikan jenjang Pendidikan Khusus dalam rangka meningkatkan angka

322
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

partisipasi sekolah, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka semakin banyak siswa Pendidikan Khusus yang
mendapatkan bantuan biaya, sehingga diharapkan menurunkan angka putus sekolah secara efektif.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase peserta didik tidak mampu Pendidikan Khusus yang mendapatkan bantuan
biaya sekolah adalah 17,57% dari target yang ditetapkan 17%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan
pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar
103,35%
b. Persentase Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik Pendidikan Khusus
Pencapaian Persentase Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik Pendidikan Khusus, indikator ini
digunakan untuk menunjukkan Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik Pendidikan Khusus dan menujukkan
kualitas dan prestasi siswa, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka anak yang berprestasi semakin meningkat.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik Pendidikan Khusus adalah
31,03% dari target yang ditetapkan 31,03%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021,
maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100%
c. Persentase Pendidikan Khusus yang melaksanakan pendidikan karakter lebih dari 5 jenis kegiatan
Pencapaian Persentase Pendidikan Khusus yang melaksanakan pendidikan karakter lebih dari 5 jenis kegiatan,
indikator ini digunakan untuk menunjukkan Pendidikan Khusus yang melaksanakan pendidikan karakter lebih dari 10 jenis
kegiatan dan menunjukkan proses pembangunan karakter siswa dari jenis kegiatan yang diikutinya, Semakin tinggi
pencapaian indikator ini maka pembangunan karakter anak semakin meningkat.

323
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

2) Perbandingan Realisasi dengan Realisasi Terkait


a. Persentase peserta didik tidak mampu Pendidikan Khusus yang mendapatkan bantuan biaya sekolah
Pencapaian Persentase peserta didik tidak mampu Pendidikan Khusus yang mendapatkan bantuan biaya sekolah
pada tahun 2021 sebesar 17,57%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 92,30%, maka ada
peningkatan sebesar -74,73% Point. Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase peserta didik tidak
mampu Pendidikan Khusus yang mendapatkan bantuan biaya sekolah mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan
Jumlah peserta didik yang dibiayai pemerintah untuk bersekolah mengalami penurunan
b. Persentase Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik Pendidikan Khusus
Pencapaian Persentase Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik Pendidikan Khusus pada tahun 2021
sebesar 31,03%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 27,59%, maka ada peningkatan sebesar 3,44%
Point. Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik
Pendidikan Khusus mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan semakin banyak anak pada jenjang Pendidikan Khusus
yang berprestasi pada lomba-lomba yang diselenggarakan pada level nasional
c. Persentase Pendidikan Khusus yang melaksanakan pendidikan karakter lebih dari 5 jenis kegiatan
Pencapaian Persentase Pendidikan Khusus yang melaksanakan pendidikan karakter lebih dari 5 jenis kegiatan pada
tahun 2021 sebesar 45,83%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 38,46%, maka ada peningkatan
sebesar 7,37% Point. Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase Pendidikan Khusus yang
melaksanakan pendidikan karakter lebih dari 5 jenis kegiatan mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan semakin baik
pembangunan karakter di satuan pendidikan

324
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

3) Analisis Peningkatan dan Penurunan Kinerja


a. Persentase peserta didik tidak mampu Pendidikan Khusus yang mendapatkan bantuan biaya sekolah
Pada tahun 2021 realisasi Persentase peserta didik tidak mampu Pendidikan Khusus yang mendapatkan bantuan
biaya sekolah adalah 17,57% dari target yang ditetapkan 17%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan
pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar
103%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 92,30%, maka ada Peningkatan sebesar -74,73% Point.
Persentase peserta didik tidak mampu Pendidikan Khusus yang mendapatkan bantuan biaya sekolah digunakan
untuk mengetahui siswa miskin Pendidikan Khusus yang mendapatkan bantuan biaya sekolah dan menujukkan
kemudahan akses pada pendidikan jenjang Pendidikan Khusus dalam rangka meningkatkan angka partisipasi sekolah,
dalam meningkatkan APK/APM dan menerapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan, perlu mendorong siswa
yang rentan putus sekolah dan siswa yang tidak bersekolah pada kelompok usia tertentu agar tetap bersekolah dengan
cara memberikan bantuan biaya sekolah
Jika melihat pencapaian Persentase peserta didik tidak mampu Pendidikan Khusus yang mendapatkan bantuan
biaya sekolah mencapai 92,30%, maka ada penurunan dalam pembiayaan peserta didik, disebabkan oleh penurunan
anggaran (refocusing covid-19).

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karaker
Pendidikan Khusus dengan formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase peserta didik tidak
mampu Pendidikan Khusus yang
mendapatkan bantuan biaya
sekolah)

325
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase peserta didik tidak mampu
Pendidikan Khusus yang mendapatkan bantuan biaya sekolah adalah Pemberian bantuan operasional pendidikan melalui
BOP dan penyediaan perlengkapan dasar belajar untuk peserta didik tidak mampu, pada satuan pendidikan khusus
b. Persentase Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik Pendidikan Khusus
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik Pendidikan Khusus adalah
31,03% dari target yang ditetapkan 31,03%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021,
maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 27,59%, maka ada Peningkatan sebesar 3,44% Point.
Persentase Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik Pendidikan Khusus digunakan untuk mengetahui
jumlah medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik Pendidikan Khusus, medali yang diperoleh tingkat Nasional ini
merupakan bentuk prestasi siswa dari jenjang Pendidikan Khusus yang mengikuti lomba pada event nasional
Jika melihat pencapaian Persentase Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik Pendidikan Khusus mencapai
27,59%, maka ada peningkatan prestasi didik dalam keikutsertaan lomba-lomba tingkat nasional.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karaker
Pendidikan Khusus dengan formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase Medali tingkat
Nasional yang diraih Peserta Didik
Pendidikan Khusus)

326
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Medali tingkat Nasional yang
diraih Peserta Didik Pendidikan Khusus adalah Pergelaran perlombaan antar peserta didik ditingkat provinsi dan
mengikutsertakan pada perlombaan ditingkat nasional untuk meningkatkan kualitas peserta didik pada satuan pendidikan
Pendidikan Khusus
c. Persentase Pendidikan Khusus yang melaksanakan pendidikan karakter lebih dari 5 jenis kegiatan
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Pendidikan Khusus yang melaksanakan pendidikan karakter lebih dari 5 jenis
kegiatan adalah 45,83% dari target yang ditetapkan 42,31%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan
pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar
108,32%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 38,46%, maka ada Peningkatan sebesar 7,37% Point.
Persentase Pendidikan Khusus yang melaksanakan pendidikan karakter lebih dari 5 jenis kegiatan digunakan untuk
mengetahui Pendidikan Khusus yang melaksanakan pendidikan karakter lebih dari 10 jenis kegiatan dan menunjukkan
proses pembangunan karakter siswa dari jenis kegiatan yang diikutinya, Pendidikan karakter memiliki peran yang sangat
penting untuk merubah perilaku peserta didik menjadi lebih bermoral, dan taat budi pekerti
Jika melihat pencapaian Persentase Pendidikan Khusus yang melaksanakan pendidikan karakter lebih dari 5 jenis
kegiatan mencapai 38,46%, maka ada peningkatan dalam pembangunan karakter anak dalam peran satuan pendidikan.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karaker
Pendidikan Khusus dengan formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase Pendidikan Khusus
yang melaksanakan pendidikan
karakter lebih dari 5 jenis kegiatan)

327
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Pendidikan Khusus yang
melaksanakan pendidikan karakter lebih dari 5 jenis kegiatan adalah Pengembangan minat dan bakat peserta didik
melalui pelaksanaan ekstrakulikuler yang berkontribusi langsung terhadap pembentukan karakter peserta didik pada
satuan pendidikan Pendidikan Khusus

4) Analisis Program/Kegiatan Penunjang Kinerja


Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program yang dilaksanakan selama tahun
2021 yaitu :

a. PROGRAM PENGELOLAAN PENDIDIKAN

✓ Kegiatan Pengelolaan Pendidikan Khusus


• Penyediaan Biaya Personil Peserta Didik Pendidikan Khusus, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah
Siswa yang Mendapatkan Bantuan Berupa BOP dan Beasiswa, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 2417 Siswa, dan telah terealisasi sebesar 2417 Siswa dengan persentase
tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam
meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus pada Seksi Peserta Didik dan Pembangunan
Karakter Pendidikan Khusus
• Penyelenggaraan Proses Belajar dan Ujian bagi Peserta Didik, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah
Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang Mengikuti Penyelenggaraan Proses Belajar dan Ujian Bagi Peserta
Didik, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 156 Orang, dan telah terealisasi
sebesar 156 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian
kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam

328
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus pada Seksi
Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Pendidikan Khusus
• Pembinaan Minat, Bakat dan Kreativitas Siswa, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Siswa yang Minat
Bakat dan Kreativitasnya di Bina, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 1697
Orang, dan telah terealisasi sebesar 1697 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar
100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan
Pendidikan Khusus pada Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Pendidikan Khusus
• Pengelolaan Dana BOS Sekolah Pendidikan Khusus, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah pengelolaan
Dana BOS Sekolah Pendidikan Khusus, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 2691 Siswa, dan telah terealisasi sebesar 2691 Siswa dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja
yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan Pendidikan Khusus pada Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Pendidikan Khusus

329
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Target dan Realisasi Sasaran Strategis


Pada Seksi Kurikulum dan Penilaian
Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Kalimantan Selatan

Target dan Capaian Capaian s.d


Capaian Target Tahun ini
No. Kinerja Utama Indikator Tahun Realisasi Akhir terhadap Sumber Data
Lalu Target Capaian (%) Renstra Target Akhir
s.d Bulan Ini
Renstra (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Persentase Guru Pendidikan
Seksi Kurikulum
Khusus yang menerapkan
75 % 75 % 91,80 % 122,4 % dan Penilaian
penilaian sesuai Kurikulum Diksus
Nasional
Persentase Guru Pendidikan
Seksi Kurikulum
Khusus yang menerapkan
70 % 72 % 91,80 % 122,4 % dan Penilaian
pembelajaran sesuai Diksus
Meningkatnya Penerapan
Kurikulum Nasional
dan Pengembangan
Persentase siswa Pendidikan
kurikulum dan sistem
Khusus dengan nilai Seksi Kurikulum
penilaian Pendidikan
kompetensi literasi yang 35 % 47 % 48,60 % 103,4 % dan Penilaian
Khusus Diksus
memenuhi kompetensi
minimum
Persentase siswa Pendidikan
Khusus dengan nilai Seksi Kurikulum
kompetensi numerasi yang 30 % 39 % 38,88 % 99,69 % dan Penilaian
memenuhi kompetensi Diksus
minimum

1) Perbandingan Realisasi dengan Target


a. Persentase Guru Pendidikan Khusus yang menerapkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional

330
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Pencapaian Persentase Guru Pendidikan Khusus yang menerapkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional, indikator
ini digunakan untuk menunjukkan Guru Pendidikan Khusus yang dapat menerapkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional
dan menujukkan kualitas Penilaian di Satuan Pendidikan, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka semakin baik
kualitas penilaian di satuan pendidikan.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Guru Pendidikan Khusus yang menerapkan penilaian sesuai Kurikulum
Nasional adalah 91,80% dari target yang ditetapkan 75%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada
tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar
122,40%
b. Persentase Guru Pendidikan Khusus yang menerapkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional
Pencapaian Persentase Guru Pendidikan Khusus yang menerapkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional,
indikator ini digunakan untuk menunjukkan Guru Pendidikan Khusus yang dapat menerapkan pembelajaran sesuai
Kurikulum Nasional dan menujukkan kualitas Pembelajaran di Satuan Pendidikan, Semakin tinggi pencapaian indikator ini
maka semakin baik kualitas pembelajaran di satuan pendidikan.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Guru Pendidikan Khusus yang menerapkan pembelajaran sesuai Kurikulum
Nasional adalah 91,80% dari target yang ditetapkan 72%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada
tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar
122,40%
c. Persentase siswa Pendidikan Khusus dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi minimum
Pencapaian Persentase siswa Pendidikan Khusus dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi
minimum, indikator ini digunakan untuk menunjukkan siswa Pendidikan Khusus dengan nilai kompetensi literasi yang

331
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

memenuhi kompetensi minimum dan menujukkan kualitas Peserta Didik Jenjang Pendidikan Khusus, Semakin tinggi
pencapaian indikator ini maka semakin baik kualitas peserta didik dari segi kompetensi literasi.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase siswa Pendidikan Khusus dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi
kompetensi minimum adalah 48,60% dari target yang ditetapkan 47%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang
ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja
sebesar 103,40%
d. Persentase siswa Pendidikan Khusus dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi minimum
Pencapaian Persentase siswa Pendidikan Khusus dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi
minimum, indikator ini digunakan untuk menunjukkan siswa Pendidikan Khusus dengan nilai kompetensi numerasi yang
memenuhi kompetensi minimum dan menujukkan kualitas Peserta Didik Jenjang Pendidikan Khusus, Semakin tinggi
pencapaian indikator ini maka semakin baik kualitas peserta didik dari segi kompetensi numerasi.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase siswa Pendidikan Khusus dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi
kompetensi minimum adalah 38,88% dari target yang ditetapkan 39%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang
ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian
kinerja sebesar 99,69%

2) Perbandingan Realisasi dengan Realisasi Terkait


a. Persentase Guru Pendidikan Khusus yang menerapkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional
Pencapaian Persentase Guru Pendidikan Khusus yang menerapkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional pada
tahun 2021 sebesar 91,80%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 75%, maka ada peningkatan sebesar

332
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

16,80% Point. Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase Guru Pendidikan Khusus yang menerapkan
penilaian sesuai Kurikulum Nasional mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan semakin banyak guru Pendidikan Khusus
yang dapat menerapkan penilaian sesuai kurikulum nasional
b. Persentase Guru Pendidikan Khusus yang menerapkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional
Pencapaian Persentase Guru Pendidikan Khusus yang menerapkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional pada
tahun 2021 sebesar 91,80%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 70%, maka ada peningkatan sebesar
21,80% Point. Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase Guru Pendidikan Khusus yang menerapkan
pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan semakin banyak guru Pendidikan
Khusus yang dapat menerapkan pembelajaran sesuai kurikulum nasional
c. Persentase siswa Pendidikan Khusus dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi minimum
Pencapaian Persentase siswa Pendidikan Khusus dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi
minimum pada tahun 2021 sebesar 48,60%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 35%, maka ada
peningkatan sebesar 13,60% Point. Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase siswa Pendidikan
Khusus dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi minimum mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan
semakin banyak siswa yang memiliki nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi minimum
d. Persentase siswa Pendidikan Khusus dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi minimum
Pencapaian Persentase siswa Pendidikan Khusus dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi
minimum pada tahun 2021 sebesar 38,88%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 30%, maka ada
peningkatan sebesar 8,88% Point. Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase siswa Pendidikan

333
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Khusus dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi minimum mengalami kenaikan. Hal ini
menunjukkan semakin banyak siswa yang memiliki nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi minimum

3) Analisis Peningkatan dan Penurunan Kinerja


a. Persentase Guru Pendidikan Khusus yang menerapkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Guru Pendidikan Khusus yang menerapkan penilaian sesuai Kurikulum
Nasional adalah 91,80% dari target yang ditetapkan 75%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada
tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar
122,40%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 75%, maka ada Peningkatan sebesar 16,80% Point.
Persentase Guru Pendidikan Khusus yang menerapkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional digunakan untuk
mengetahui Guru Pendidikan Khusus yang dapat menerapkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional dan menujukkan
kualitas Penilaian di Satuan Pendidikan, Penerapan penilaian kurikulum Nasional adalah cara satuan Pendidikan menilai
peserta didik dengan standar yang telah ditetapkan. Seorang Guru wajib menerapkan Penilaian sesuai kurikulum
Nasional

Jika melihat pencapaian Persentase Guru Pendidikan Khusus yang menerapkan penilaian sesuai Kurikulum
Nasional mencapai 75%, maka sebanyak 91,80% guru telah dapat menerapkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional.

334
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Kurikulum dan Penilaian Pendidikan Khusus
dengan formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase Guru Pendidikan
Khusus yang menerapkan
penilaian sesuai Kurikulum
Nasional)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Guru Pendidikan Khusus
yang menerapkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional adalah Melakukan sosialisai dan bimbingan teknis terkait
penerapan kurikulum nasional sehingga guru lebih optimal dalam mengajar dan keberhasilan penerapan kurikulum dalam
pembentukan kompetensi peserta didik pada satuan pendidikan Pendidikan Khusus
b. Persentase Guru Pendidikan Khusus yang menerapkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Guru Pendidikan Khusus yang menerapkan pembelajaran sesuai Kurikulum
Nasional adalah 91,80% dari target yang ditetapkan 72%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada
tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar
127,50%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 70%, maka ada Peningkatan sebesar 21,80% Point.
Persentase Guru Pendidikan Khusus yang menerapkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional digunakan untuk
mengetahui Guru Pendidikan Khusus yang dapat menerapkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional dan menujukkan
kualitas Pembelajaran di Satuan Pendidikan,Penerapan pembelajaran kurikulum Nasional adalah cara satuan Pendidikan
menerapkan pembelajaran peserta didik dengan standar yang telah ditetapkan. Seorang Guru wajib menerapkan
pembelajaran sesuai kurikulum Nasional

335
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Jika melihat pencapaian Persentase Guru Pendidikan Khusus yang menerapkan pembelajaran sesuai Kurikulum
Nasional mencapai 70%, maka sebanyak 91,80% guru telah dapat menerapkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Kurikulum dan Penilaian Pendidikan Khusus
dengan formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase Guru Pendidikan
Khusus yang menerapkan
pembelajaran sesuai Kurikulum
Nasional)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Guru Pendidikan Khusus
yang menerapkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional adalah Melakukan sosialisai dan bimbingan teknis terkait
penilaian sesuai kurikulum nasional sehingga guru lebih optimal dalam menilai kompetensi peserta didik pada satuan
pendidikan Pendidikan Khusus
c. Persentase siswa Pendidikan Khusus dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi minimum
Pada tahun 2021 realisasi Persentase siswa Pendidikan Khusus dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi
kompetensi minimum adalah 48,60% dari target yang ditetapkan 47%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang
ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja

336
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

sebesar 103,40%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 35%, maka ada Peningkatan sebesar 13,60%
Point.
Persentase siswa Pendidikan Khusus dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi minimum
digunakan untuk mengetahui siswa Pendidikan Khusus dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi
minimum dan menujukkan kualitas Peserta Didik Jenjang Pendidikan Khusus, Asesmen Kompetensi Minimun (AKM)
merupakan jenis asesmen yang dilakukan Kemendikbud untuk mengetahui kompetensi minimal peserta didik dalam
bidang literasi, numerasi, dan sains. Asesmen ini dilakukan untuk mengetahui kualitas pendidikan dan dalam rangka
memberikan masukan kepada pihak yang terkait untuk melakukan intervensi pendidikan yang sesuai dengan kondisi
sekolah.
Kompetensi literasi minimum yang dimaksud adalah kompetensi literasi membaca yang sesuai dengan standar
capaian kompetensi kelas (grade excpected level). standar ini ditetapkan melalui panel praktisi kurikulum, pembelajaran
serta asesmen
Jika melihat pencapaian Persentase siswa Pendidikan Khusus dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi
kompetensi minimum mencapai 35%, maka sebanyak 48,60% siswa Pendidikan Khusus memiliki nilai kompetensi literasi
yang memenuhi kompetensi minimum.

337
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Kurikulum dan Penilaian Pendidikan Khusus
dengan formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase siswa Pendidikan
Khusus dengan nilai kompetensi
literasi yang memenuhi
kompetensi minimum)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase siswa Pendidikan Khusus
dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi minimum adalah Penerapan pembelajaran berbasis literasi
dan melakukan asesmen terhadap kompetensi literasi peserta didik pada satuan pendidikan Pendidikan Khusus
d. Persentase siswa Pendidikan Khusus dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi minimum
Pada tahun 2021 realisasi Persentase siswa Pendidikan Khusus dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi
kompetensi minimum adalah 38,88% dari target yang ditetapkan 39%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang
ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian
kinerja sebesar 99,69%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 30%, maka ada Peningkatan sebesar
8,88% Point.
Persentase siswa Pendidikan Khusus dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi minimum
digunakan untuk mengetahui siswa Pendidikan Khusus dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi
minimum dan menujukkan kualitas Peserta Didik Jenjang Pendidikan Khusus, Asesmen Kompetensi Minimun (AKM)
merupakan jenis asesmen yang dilakukan Kemendikbud untuk mengetahui kompetensi minimal peserta didik dalam
bidang literasi, numerasi, dan sains. Asesmen ini dilakukan untuk mengetahui kualitas pendidikan dan dalam rangka

338
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

memberikan masukan kepada pihak yang terkait untuk melakukan intervensi pendidikan yang sesuai dengan kondisi
sekolah.
Kompetensi numerasi adalah kompetensi yang sesuai dengan standar capaian kompetensi kelas (grade excpected
level). Standar ini ditetapkan melalui panel praktisi kurikulum, pembelajaran serta asesmen.
Jika melihat pencapaian Persentase siswa Pendidikan Khusus dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi
kompetensi minimum mencapai 30%, maka sebanyak 48,60% siswa Pendidikan Khusus memiliki nilai kompetensi
numerasi yang memenuhi kompetensi minimum.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Kurikulum dan Penilaian Pendidikan Khusus
dengan formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase siswa Pendidikan
Khusus dengan nilai kompetensi
numerasi yang memenuhi
kompetensi minimum)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase siswa Pendidikan Khusus
dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi minimum adalah Penerapan pembelajaran berbasis
numerasi terhadapat peserta didik dan melakukan asesmen terhadap kompetensi numerasi peserta didik pada satuan
pendidikan Pendidikan Khusus

4) Analisis Program/Kegiatan Penunjang Kinerja


Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program yang dilaksanakan selama tahun
2021 yaitu :

339
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

a. PROGRAM PENGELOLAAN PENDIDIKAN

✓ Kegiatan Pengelolaan Pendidikan Khusus


• Penyiapan dan Tindak Lanjut Evaluasi Satuan Pendidikan Khusus, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah
Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang Mengikuti Penyiapan dan Tindak Lanjut Evaluasi Satuan Pendidikan
Pendidikan Khusus, Jumlah Satuan Pendidikan SLB dan Sekolah Inklusi yang di Data dan Evaluasi, kegiatan ini
pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 160 Orang, dan telah terealisasi sebesar 160 Orang
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang
bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus pada Seksi Kurikulum dan
Penilaian Pendidikan Khusus

b. PROGRAM PENGEMBANGAN KURIKULUM


✓ Kegiatan Penetapan Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Khusus
• Penyusunan Kompetensi Dasar Muatan Lokal Pendidikan Khusus, indikator pada sub kegiatan ini adalah
Peningkatan Pendidikan Khusus dalam Penyusunan Kompetensi Dasar Muatan Lokal Pendidikan Khusus,
kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 40 Orang, dan telah terealisasi sebesar
40 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang
bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus pada Seksi Kurikulum dan
Penilaian Pendidikan Khusus
• Penyusunan Silabus Muatan Lokal Pendidikan Khusus, indikator pada sub kegiatan ini adalah Peningkatan
Pendidikan Khusus dalam Penyusunan Kompetensi Dasar Muatan Lokal Pendidikan Khusus, kegiatan ini pada
tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 55 Orang, dan telah terealisasi sebesar 55 Orang dengan
persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi
dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab

340
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus pada Seksi Kurikulum dan Penilaian
Pendidikan Khusus
• Pelatihan Penyusunan Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Khusus, indikator pada sub kegiatan ini adalah
Peningkatan Pendidikan Khusus dalam Penyusunan Kompetensi Dasar Muatan Lokal Pendidikan Khusus,
kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 55 Orang, dan telah terealisasi sebesar
55 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang
bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus pada Seksi Kurikulum dan
Penilaian Pendidikan Khusus

341
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Target dan Realisasi Sasaran Strategis


Pada Seksi Kelembagaan Sarana dan Prasarana
Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Kalimantan Selatan

Target dan Capaian Capaian s.d


Capaian Target Tahun ini
No. Kinerja Utama Indikator Tahun Realisasi Akhir terhadap Sumber Data
Lalu Target Capaian (%) Renstra Target Akhir
s.d Bulan Ini
Renstra (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Persentase Pendidikan Khusus Seksi


Kelembagaan
dengan sarana yang memenuhi 65% 69% 87,50% 126,81% Sarana dan
standar Prasarana Diksus
Meningkatnya sarana Persentase Pendidikan Khusus Seksi
Kelembagaan
1 prasarana dan kelembagaan dengan prasarana yang 58% 62% 50% 80,65% Sarana dan
Pendidikan Khusus memenuhi standar Prasarana Diksus
Seksi
Persentase Diksus dengan Kelembagaan
37% 49% 41,67% 85,03% Sarana dan
akreditasi minimal B
Prasarana Diksus

1) Perbandingan Realisasi dengan Target


a. Persentase Pendidikan Khusus dengan sarana yang memenuhi standar
Pencapaian Persentase Pendidikan Khusus dengan sarana yang memenuhi standar, indikator ini digunakan untuk
menunjukkan Pendidikan Khusus dengan sarana yang memenuhi standar dan menujukkan Kualitas Sarana Pendidikan
Khusus. Indikator ini juga sebagai acuan melakukan pembangunan sarana di sekolah dan standar untuk menunjang

342
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

pemerataan kualitas pendidikan melalui peningkatan sarana sekolah, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka
kualitas penunjang pembelajaran di satuan pendidikan jenjang Pendidikan Khusus terutama sarananya semakin baik.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Pendidikan Khusus dengan sarana yang memenuhi standar adalah 87,50%
dari target yang ditetapkan 69,00%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka
indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 126,81%
b. Persentase Pendidikan Khusus dengan prasarana yang memenuhi standar
Pencapaian Persentase Pendidikan Khusus dengan prasarana yang memenuhi standar, indikator ini digunakan
untuk menunjukkan Pendidikan Khusus dengan Prasarana yang memenuhi standar dan menujukkan Kualitas Prasarana
Pendidikan Khusus. Indikator ini juga sebagai acuan melakukan pembangunan Prasarana di sekolah dan standar untuk
menunjang pemerataan kualitas pendidikan melalui peningkatan Prasarana sekolah, Semakin tinggi pencapaian indikator
ini maka kualitas penunjang pembelajaran di satuan pendidikan jenjang Pendidikan Khusus terutama prasarananya
semakin baik.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Pendidikan Khusus dengan prasarana yang memenuhi standar adalah
50,00% dari target yang ditetapkan 62,00%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021,
maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 80,65%
c. Persentase Diksus dengan akreditasi minimal B
Pencapaian Persentase Diksus dengan akreditasi minimal B, indikator ini digunakan untuk menunjukkan Pendidikan
Khusus dengan akreditasi minimal B. Indikator ini juga sebagai acuan melakukan peningkatan Sarana Prasarana di
sekolah dan standar untuk menunjang pemerataan kualitas pendidikan melalui peningkatan Sarana Prasarana sekolah,

343
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka kualitas kelembagaan dan layanan di satuan pendidikan jenjang Pendidikan
Khusus semakin membaik.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Diksus dengan akreditasi minimal B adalah 41,67% dari target yang
ditetapkan 49,00%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum
mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 85,03%

2) Perbandingan Realisasi dengan Realisasi Terkait


a. Persentase Pendidikan Khusus dengan sarana yang memenuhi standar
Pencapaian Persentase Pendidikan Khusus dengan sarana yang memenuhi standar pada tahun 2021 sebesar
87,50%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 65,00%, maka ada peningkatan sebesar 22,50% Point.
Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase Pendidikan Khusus dengan sarana yang memenuhi
standar mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan kualitas penunjang pembelajaran di satuan pendidikan jenjang
Pendidikan Khusus terutama sarananya semakin baik
b. Persentase Pendidikan Khusus dengan prasarana yang memenuhi standar
Pencapaian Persentase Pendidikan Khusus dengan prasarana yang memenuhi standar pada tahun 2021 sebesar
50,00%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 58,00%, maka ada peningkatan sebesar -8,00% Point.
Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase Pendidikan Khusus dengan prasarana yang memenuhi
standar mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan perlu adanya dorongan untuk memprioritaskan penanganan
prasarana satdiksus melalui rehabilitasi dan penambahan kuantitas agar julmah Pendidikan Khusus dengan prasarana
yang memenuhi standar semakin meningkat

344
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

c. Persentase Diksus dengan akreditasi minimal B


Pencapaian Persentase Diksus dengan akreditasi minimal B pada tahun 2021 sebesar 41,67%. Bila dibandingkan
dengan capaian tahun 2020 sebesar 37,00%, maka ada peningkatan sebesar 4,67% Point. Selama periode 1 tahun
terakhir, trend pencapaian Persentase Diksus dengan akreditasi minimal B mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan
kualitas kelembagaan dan layanan di satuan pendidikan jenjang Pendidikan Khusus semakin membaik

3) Analisis Peningkatan dan Penurunan Kinerja


a. Persentase Pendidikan Khusus dengan sarana yang memenuhi standar
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Pendidikan Khusus dengan sarana yang memenuhi standar adalah 87,50%
dari target yang ditetapkan 69,00%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka
indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 126,81%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 65,00%, maka ada Peningkatan sebesar 22,50% Point.
Persentase Pendidikan Khusus dengan sarana yang memenuhi standar digunakan untuk mengetahui Pendidikan
Khusus dengan sarana yang memenuhi standar dan menujukkan Kualitas Sarana Pendidikan Khusus. Indikator ini juga
sebagai acuan melakukan pembangunan sarana di sekolah dan standar untuk menunjang pemerataan kualitas
pendidikan melalui peningkatan sarana sekolah, Sarana pendidikan adalah perlengkapan yang diperlukan untuk
menyelenggarakan pembelajaran yang dapat dipindah-pindah (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun
2007), Standar sarana merupakan kriteria minimal yang harus dipenuhi dalam menunjang pembelajaran di satuan
pendidikan

345
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Jika melihat pencapaian Persentase Pendidikan Khusus dengan sarana yang memenuhi standar mencapai 65,00%,
maka sebanyak 87,50% sekolah Pendidikan Khusus telah mempunyai kriteria sarana yang memenuhi standar.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Kelembagaan Sarana dan Prasarana SMK
dengan formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase Pendidikan Khusus
dengan sarana yang memenuhi
standar)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Pendidikan Khusus dengan
sarana yang memenuhi standar adalah Peningkatan sarana pendidikan pada satuan pendidikan Pendidikan Khusus
melalui penyedian perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai,
serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
b. Persentase Pendidikan Khusus dengan prasarana yang memenuhi standar
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Pendidikan Khusus dengan prasarana yang memenuhi standar adalah
50,00% dari target yang ditetapkan 62,00%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021,
maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 80,65%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 58,00%, maka ada Peningkatan sebesar -8,00% Point.

346
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Persentase Pendidikan Khusus dengan prasarana yang memenuhi standar digunakan untuk mengetahui Pendidikan
Khusus dengan Prasarana yang memenuhi standar dan menujukkan Kualitas Prasarana Pendidikan Khusus. Indikator ini
juga sebagai acuan melakukan pembangunan Prasarana di sekolah dan standar untuk menunjang pemerataan kualitas
pendidikan melalui peningkatan Prasarana sekolah, fasilitas dasar yang diperlukan untuk menjalankan fungsi satuan
pendidikan (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007), Standar prasarana merupakan kriteria
minimal yang harus dipenuhi dalam menunjang pembelajaran di satuan pendidikan
Jika melihat pencapaian Persentase Pendidikan Khusus dengan prasarana yang memenuhi standar mencapai
58,00%, maka sebanyak 50,00% sekolah Pendidikan Khusus telah mempunyai kriteria prasarana yang memenuhi
standar, perlu adanya dorongan untuk memprioritaskan penanganan prasarana satdiksus melalui rehabilitasi dan
penambahan kuantitas agar julmah Pendidikan Khusus dengan prasarana yang memenuhi standar semakin meningkat.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Kelembagaan Sarana dan Prasarana SMK
dengan formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase Pendidikan Khusus
dengan prasarana yang memenuhi
standar)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Pendidikan Khusus dengan
prasarana yang memenuhi standar adalah Peningkatan prasrana pendidikan pada satuan pendidikan Pendidikan Khusus
melalui pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana pendidikan

347
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

c. Persentase Diksus dengan akreditasi minimal B


Pada tahun 2021 realisasi Persentase Diksus dengan akreditasi minimal B adalah 41,67% dari target yang
ditetapkan 49,00%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum
mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 85,04%. Bila dibandingkan dengan capaian
tahun 2020 sebesar 37,00%, maka ada Peningkatan sebesar 4,67% Point.
Persentase Diksus dengan akreditasi minimal B digunakan untuk mengetahui Jumlah Pendidikan Khusus dengan
akreditasi minimal B. Indikator ini juga sebagai acuan melakukan peningkatan Sarana Prasarana di sekolah dan standar
untuk menunjang pemerataan kualitas pendidikan melalui peningkatan Sarana Prasarana sekolah, Kualitas suatu satuan
pendidikan dapat diukur melalui status Akreditasi satuan pendidikan, seperti tingkat kelayakan suatu sekolah dalam
menyelenggarakan layanan pendidikan dan gambaran tentang kinerja sekolah
Jika melihat pencapaian Persentase Diksus dengan akreditasi minimal B mencapai 37,00%, maka sebanyak 41,67%
sekolah Pendidikan Khusus telah berakreditasi minimal B.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Kelembagaan Sarana dan Prasarana SMK
dengan formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase Diksus dengan
akreditasi minimal B)

348
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Diksus dengan akreditasi
minimal B adalah Peningkatan 8 Standar Pendidikan pada Satuan Pendidikan Pendidikan Khusus

4) Analisis Program/Kegiatan Penunjang Kinerja


Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program yang dilaksanakan selama tahun
2021 yaitu :

a. PROGRAM PENGELOLAAN PENDIDIKAN

✓ Kegiatan Pengelolaan Pendidikan Khusus


• Pembangunan Perpustakaan Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang menerima
Pembangunan Perpustakaan Sekolah, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar
1 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 1 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar
100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan
Pendidikan Khusus pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana Pendidikan Khusus
• Pembangunan Sarana, Prasarana dan Utilitas Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah
Pembangunan Sarana, Prasarana dan Utilitas Sekolah, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 4 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 4 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja
yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan Pendidikan Khusus pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana Pendidikan Khusus

349
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

• Pembangunan Ruang Orientasi dan Mobilitas, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang
menerima Pembangunan Ruang Orientasi dan Mobilitas, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai
target kinerja sebesar 1 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 1 Sekolah dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana Pendidikan Khusus
• Pembangunan Ruang Bina Persepsi Bunyi dan Irama untuk Tunarungu (B), indikator pada sub kegiatan ini adalah
Jumlah Sekolah yang menerima Pembangunan Ruang Bina Persepsi Bunyi dan Irama untuk Tuna rungu (B),
kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 2 Sekolah, dan telah terealisasi
sebesar 2 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan
ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus pada Seksi
Kelembagaan, Sarana dan Prasarana Pendidikan Khusus
• Pembangunan Ruang Bina Diri dan Bina Gerak untuk Tunadaksa (D), indikator pada sub kegiatan ini adalah
Jumlah Sekolah yang menerima Pembangunan Ruang Bina Diri dan Bina Gerak untuk Tunadaksa, kegiatan ini
pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 1 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 1 Sekolah
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang
bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus pada Seksi Kelembagaan,
Sarana dan Prasarana Pendidikan Khusus
• Pengadaan Mebel Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Pengadaan Mebeluer Sekolah,
kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 4 Sekolah, dan telah terealisasi
sebesar 4 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan
ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus pada Seksi
Kelembagaan, Sarana dan Prasarana Pendidikan Khusus

350
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

• Pengadaan Perlengkapan Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Pengadaan Perlengkapan
Sekolah, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 74 Sekolah, dan telah
terealisasi sebesar 74 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun
ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus
pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana Pendidikan Khusus
• Pengadaaan Alat Praktik dan Peraga Peserta Didik, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang
menerima Alat Praktik dan Peraga Peserta Didik, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 12 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 12 Sekolah dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus

351
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Target dan Realisasi Sasaran Strategis


Pada Seksi PTK SMA
Bidang Pembinaan PTK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Kalimantan Selatan

Target dan Capaian Capaian s.d


Capaian Target Tahun ini
No. Kinerja Utama Indikator Tahun Realisasi Akhir terhadap Sumber Data
Lalu Target Capaian (%) Renstra Target Akhir
s.d Bulan Ini
Renstra (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Persentase Guru SMA
berkualifikasi SMA 93,76% 94,76% 93,93% 99,12% Seksi PTK SMA
Meningkatnya Kualifikasi akedemik D4/S1
1 Akademik Guru dan
Tenaga Kependidikan Persentase Tenaga
SMA Kependidikan SMA
36,43% 37,43% 36,43% 97,33% Seksi PTK SMA
berkualifikasi akademik
D4/S1
Pesentase satuan
Meningkatnya Kualitas
3
pendidikan SMA
Layanan di Satuan 68,09% 69,09% 69,31% 100,32% Seksi PTK SMA
Pendidikan SMA mempunyai rasio guru
siswa yang ideal

1) Perbandingan Realisasi dengan Target


a. Persentase Guru SMA berkualifikasi SMA akedemik D4/S1
Pencapaian Persentase Guru SMA berkualifikasi SMA akedemik D4/S1, indikator ini digunakan untuk menunjukkan
jumlah Guru SMA berkualifikasi akademik D4/S1 dan menujukkan Kualitas Layananan pada Satuan Pendidikan SMA.,
Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka maka kualitas pembelajaran pada satuan pendidikan semakin meningkat.

352
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Pada tahun 2021 realisasi Persentase Guru SMA berkualifikasi SMA akedemik D4/S1 adalah 93,93% dari target
yang ditetapkan 94,76%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini
belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 99,12%
b. Persentase Tenaga Kependidikan SMA berkualifikasi akademik D4/S1
Pencapaian Persentase Tenaga Kependidikan SMA berkualifikasi akademik D4/S1, indikator ini digunakan untuk
menunjukkan jumlah Tenaga Kependidikan SMA berkualifikasi akademik D4/S1 dan menujukkan Kualitas Layananan
pada Satuan Pendidikan SMA., Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka maka kualitas pekerjaan administratif pada
satuan pendidikan semakin meningkat.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Tenaga Kependidikan SMA berkualifikasi akademik D4/S1 adalah 36,43%
dari target yang ditetapkan 37,43%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka
indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 97,33%
c. Pesentase satuan pendidikan SMA mempunyai rasio guru siswa yang ideal
Pencapaian Pesentase satuan pendidikan SMA mempunyai rasio guru siswa yang ideal, indikator ini digunakan
untuk menunjukkan satuan pendidikan SMA mempunyai rasio guru siswa yang ideal, dan menunjukkan pemenuhan
layanan pada setiap satuan pendidikan, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka maka kualitas layanan pada satuan
pendidikan semakin meningkat.
Pada tahun 2021 realisasi Pesentase satuan pendidikan SMA mempunyai rasio guru siswa yang ideal adalah
69,31% dari target yang ditetapkan 69,09%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021,
maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,32%

353
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

2) Perbandingan Realisasi dengan Realisasi Terkait


a. Persentase Guru SMA berkualifikasi SMA akedemik D4/S1
Pencapaian Persentase Guru SMA berkualifikasi SMA akedemik D4/S1 pada tahun 2021 sebesar 93,93%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 93,76%, maka ada peningkatan sebesar 0,17% Point. Selama periode
1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase Guru SMA berkualifikasi SMA akedemik D4/S1 mengalami kenaikan. Hal
ini menunjukkan kualitas guru pada satuan pendidikan semakin meningkat
b. Persentase Tenaga Kependidikan SMA berkualifikasi akademik D4/S1
Pencapaian Persentase Tenaga Kependidikan SMA berkualifikasi akademik D4/S1 pada tahun 2021 sebesar
36,43%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 36,43%, maka ada peningkatan sebesar 0,00% Point.
Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase Tenaga Kependidikan SMA berkualifikasi akademik D4/S1
menetap. Hal ini menunjukkan perlu adanya dorongan untuk memprioritaskan penanganan Tenaga Kependidikan SMA
berkualifikasi akademik D4/S1 melalui beasiswa dan sebagainya
c. Pesentase satuan pendidikan SMA mempunyai rasio guru siswa yang ideal
Pencapaian Pesentase satuan pendidikan SMA mempunyai rasio guru siswa yang ideal pada tahun 2021 sebesar
69,31%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 68,09%, maka ada peningkatan sebesar 1,22% Point.
Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Pesentase satuan pendidikan SMA mempunyai rasio guru siswa yang
ideal mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan kualitas layanan pada satuan pendidikan semakin meningkat

354
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

3) Analisis Peningkatan dan Penurunan Kinerja


a. Persentase Guru SMA berkualifikasi SMA akedemik D4/S1
a. Persentase Guru SMA berkualifikasi SMA akedemik D4/S1
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Guru SMA berkualifikasi SMA akedemik D4/S1 adalah 93,93% dari target
yang ditetapkan 94,76%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini
belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 99,12%. Bila dibandingkan dengan
capaian tahun 2020 sebesar 93,76%, maka ada Peningkatan sebesar 0,17% Point.
Persentase Guru SMA berkualifikasi SMA akedemik D4/S1 digunakan untuk mengetahui jumlah Guru SMA
berkualifikasi akademik D4/S1 dan menujukkan Kualitas Layananan pada Satuan Pendidikan SMA, Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru Pasal 1 ayat 1
menyatakan setiap guru wajib memenuhi standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru yang berlaku secara nasional,
dari kualifikasi akademik tersebut dapat mempengaruhi kualitas proses dan keberhasilan pendidikan
Jika melihat pencapaian Persentase Guru SMA berkualifikasi SMA akedemik D4/S1 mencapai 93,76%, maka
sebanyak 94,76% guru telah memenuhi kualifikasi akademik D4/S1.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA
dengan formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase Guru SMA
berkualifikasi SMA akedemik
D4/S1)

355
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Guru SMA berkualifikasi
SMA akedemik D4/S1 adalah Kerjasama dengan perguruan tinggi terkait program beasiswa untuk guru pada satuan
pendidikan SMA
b. Persentase Tenaga Kependidikan SMA berkualifikasi akademik D4/S1
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Tenaga Kependidikan SMA berkualifikasi akademik D4/S1 adalah 36,43%
dari target yang ditetapkan 37,43%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka
indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 97,33%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 36,43%, maka ada Peningkatan sebesar 0,00% Point.
Persentase Tenaga Kependidikan SMA berkualifikasi akademik D4/S1 digunakan untuk mengetahui jumlah Tenaga
Kependidikan SMA berkualifikasi akademik D4/S1 dan menujukkan Kualitas Layananan pada Satuan Pendidikan
SMA,Tenaga administrasi sekolah harus diisi oleh individu yang memenuhi kualifikasi yang telah ditentukan. Tenaga
administrasi sekolah terdiri dari kepala tenaga administrasi, pelaksana urusan, dan petugas layanan khusus.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008, tenaga administrasi harus memenuhi
kualifikasi D4/S1
Jika melihat pencapaian Persentase Tenaga Kependidikan SMA berkualifikasi akademik D4/S1 mencapai 36,43%,
maka sebanyak 37,43% tenaga kependidikan telah memenuhi kualifikasi akademik D4/S1.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA
dengan formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase Tenaga Kependidikan
SMA berkualifikasi akademik
D4/S1)

356
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Tenaga Kependidikan SMA
berkualifikasi akademik D4/S1 adalah Kerjasama dengan perguruan tinggi terkait program beasiswa untuk tenaga
kependidikan pada satuan pendidikan SMA
c. Pesentase satuan pendidikan SMA mempunyai rasio guru siswa yang ideal
Pada tahun 2021 realisasi Pesentase satuan pendidikan SMA mempunyai rasio guru siswa yang ideal adalah
69,31% dari target yang ditetapkan 69,09%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021,
maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,32%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 68,09%, maka ada Peningkatan sebesar 1,22% Point.
Pesentase satuan pendidikan SMA mempunyai rasio guru siswa yang ideal digunakan untuk mengetahui satuan
pendidikan SMA mempunyai rasio guru siswa yang ideal, dan menunjukkan pemenuhan layanan pada setiap satuan
pendidikan, Kualitas pelayanan pendidikan dapat dilihat melalui satuan pendidikan yang memiliki rasio guru siswa yang
ideal
Jika melihat pencapaian Pesentase satuan pendidikan SMA mempunyai rasio guru siswa yang ideal mencapai
68,09%, maka sebanyak 69,09% satuan pendidikan telah mempunyai rasio guru siswa yang ideal.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA
dengan formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Pesentase satuan pendidikan
SMA mempunyai rasio guru siswa
yang ideal)

357
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Pesentase satuan pendidikan SMA
mempunyai rasio guru siswa yang ideal adalah Melakukan perhitungan, pemetaan, penataan, pendistribusian penyebaran
Guru pada satuan pendidikan SMA

4) Analisis Program/Kegiatan Penunjang Kinerja


Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program yang dilaksanakan selama tahun
2021 yaitu :

a. PROGRAM PENGELOLAAN PENDIDIKAN

✓ Kegiatan Pengelolaan Pendidikan Sekolah Menengah Atas


• Penyediaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan bagi Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Atas, indikator pada
sub kegiatan ini adalah Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Satuan Pendidikan Sekolah Menengah
Atas yang Tersedia, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 2318 Orang, dan
telah terealisasi sebesar 2318 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun
ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan PTK pada Seksi
Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA
• Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pada Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Atas,
indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Satuan Pendidikan
Menengah Atas yang Dikembangkan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar
1593 Orang, dan telah terealisasi sebesar 1593 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra

358
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan
PTK pada Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA

359
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Target dan Realisasi Sasaran Strategis


Pada Seksi PTK SMK
Bidang Pembinaan PTK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Kalimantan Selatan

Target dan Capaian Capaian s.d


Capaian Target Tahun ini
No. Kinerja Utama Indikator Tahun Realisasi Akhir terhadap Sumber Data
Lalu Target Capaian (%) Renstra Target Akhir
s.d Bulan Ini
Renstra (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Persentase Guru SMK
berkualifikasi akademik 94,79% 94,79% 95,03% 100,25% Seksi PTK SMK
Meningkatnya Kualifikasi
D4/S1
1 Akademik Guru dan
Tenaga Kependidikan Persentase Tenaga
SMK Kependidikan SMK
31,98% 31,98% 31,88% 99,68% Seksi PTK SMK
berkualifikasi akademik
D4/S1
Meningkatnya kualitas Persentase satuan
3 layanan di Satuan pendidikan SMK mempunyai 11,31% 11,31% 11,24% 100,62% Seksi PTK SMK
Pendidikan SMK rasio guru siswa yang ideal

1) Perbandingan Realisasi dengan Target


e. Persentase Guru SMK berkualifikasi akademik D4/S1
Pencapaian Persentase Guru SMK berkualifikasi akademik D4/S1, indikator ini digunakan untuk menunjukkan
jumlah Guru SMK berkualifikasi akademik D4/S1 dan menujukkan Kualitas Layananan pada Satuan Pendidikan SMK.,
Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka maka kualitas pembelajaran pada satuan pendidikan semakin meningkat.

360
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Pada tahun 2021 realisasi Persentase Guru SMK berkualifikasi akademik D4/S1 adalah 95,03% dari target yang
ditetapkan 94,79%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah
mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,25%
f. Persentase Tenaga Kependidikan SMK berkualifikasi akademik D4/S1
Pencapaian Persentase Tenaga Kependidikan SMK berkualifikasi akademik D4/S1, indikator ini digunakan untuk
menunjukkan jumlah Tenaga Kependidikan SMK berkualifikasi akademik D4/S1 dan menujukkan Kualitas Layananan
pada Satuan Pendidikan SMK., Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka maka kualitas pekerjaan administratif pada
satuan pendidikan semakin meningkat.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Tenaga Kependidikan SMK berkualifikasi akademik D4/S1 adalah 31,88%
dari target yang ditetapkan 31,98%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka
indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 99,68%
g. Persentase satuan pendidikan SMK mempunyai rasio guru siswa yang ideal
Pencapaian Persentase satuan pendidikan SMK mempunyai rasio guru siswa yang ideal, indikator ini digunakan
untuk menunjukkan satuan pendidikan SMK mempunyai rasio guru siswa yang ideal, dan menunjukkan pemenuhan
layanan pada setiap satuan pendidikan, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka maka kualitas layanan pada satuan
pendidikan semakin meningkat.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase satuan pendidikan SMK mempunyai rasio guru siswa yang ideal adalah
11,24% dari target yang ditetapkan 11,31%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021,
maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,62%

361
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

2) Perbandingan Realisasi dengan Realisasi Terkait


a. Persentase Guru SMK berkualifikasi akademik D4/S1
Pencapaian Persentase Guru SMK berkualifikasi akademik D4/S1 pada tahun 2021 sebesar 95,03%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 94,79%, maka ada peningkatan sebesar 0,24% Point. Selama periode
1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase Guru SMK berkualifikasi akademik D4/S1 mengalami kenaikan. Hal ini
menunjukkan kualitas guru pada satuan pendidikan semakin meningkat
b. Persentase Tenaga Kependidikan SMK berkualifikasi akademik D4/S1
Pencapaian Persentase Tenaga Kependidikan SMK berkualifikasi akademik D4/S1 pada tahun 2021 sebesar
31,88%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 31,98%, maka ada peningkatan sebesar -0,10% Point.
Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase Tenaga Kependidikan SMK berkualifikasi akademik D4/S1
mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan perlu adanya dorongan untuk memprioritaskan penanganan Tenaga
Kependidikan SMK berkualifikasi akademik D4/S1 melalui beasiswa dan sebagainya
c. Persentase satuan pendidikan SMK mempunyai rasio guru siswa yang ideal
Pencapaian Persentase satuan pendidikan SMK mempunyai rasio guru siswa yang ideal pada tahun 2021 sebesar
11,24%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 11,31%, maka ada peningkatan sebesar -0,07% Point.
Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase satuan pendidikan SMK mempunyai rasio guru siswa yang
ideal mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan perlu adanya dorongan untuk memprioritaskan pelaksanaan program
kegaitan agar jumlah satuan pendidikan SMK mempunyai rasio guru siswa yang ideal semakin meningkat

362
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

3) Analisis Peningkatan dan Penurunan Kinerja


a. Persentase Guru SMK berkualifikasi akademik D4/S1
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Guru SMK berkualifikasi akademik D4/S1 adalah 95,03% dari target yang
ditetapkan 94,79%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah
mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,25%. Bila dibandingkan dengan capaian
tahun 2020 sebesar 94,79%, maka ada Peningkatan sebesar 0,24% Point.
Persentase Guru SMK berkualifikasi akademik D4/S1 digunakan untuk mengetahui jumlah Guru SMK berkualifikasi
akademik D4/S1 dan menujukkan Kualitas Layananan pada Satuan Pendidikan SMK, Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru Pasal 1 ayat 1 menyatakan
setiap guru wajib memenuhi standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru yang berlaku secara nasional, dari
kualifikasi akademik tersebut dapat mempengaruhi kualitas proses dan keberhasilan pendidikan
Jika melihat pencapaian Persentase Guru SMK berkualifikasi akademik D4/S1 mencapai 94,79%, maka sebanyak
95,03% guru telah memenuhi kualifikasi akademik D4/S1.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMK
dengan formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase Guru SMK
berkualifikasi akademik D4/S1)

363
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Guru SMK berkualifikasi
akademik D4/S1 adalah Kerjasama dengan perguruan tinggi terkait program beasiswa untuk guru pada satuan pendidikan
SMK
b. Persentase Tenaga Kependidikan SMK berkualifikasi akademik D4/S1
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Tenaga Kependidikan SMK berkualifikasi akademik D4/S1 adalah 31,88%
dari target yang ditetapkan 31,98%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka
indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 99,69%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 31,98%, maka ada Peningkatan sebesar -0,10% Point.
Persentase Tenaga Kependidikan SMK berkualifikasi akademik D4/S1 digunakan untuk mengetahui jumlah Tenaga
Kependidikan SMK berkualifikasi akademik D4/S1 dan menujukkan Kualitas Layananan pada Satuan Pendidikan
SMK,Tenaga administrasi sekolah harus diisi oleh individu yang memenuhi kualifikasi yang telah ditentukan. Tenaga
administrasi sekolah terdiri dari kepala tenaga administrasi, pelaksana urusan, dan petugas layanan khusus.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008, tenaga administrasi harus memenuhi
kualifikasi D4/S1
Jika melihat pencapaian Persentase Tenaga Kependidikan SMK berkualifikasi akademik D4/S1 mencapai 31,98%,
maka sebanyak 31,88% tenaga kependidikan telah memenuhi kualifikasi akademik D4/S1.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMK
dengan formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase Tenaga Kependidikan
SMK berkualifikasi akademik
D4/S1)

364
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Tenaga Kependidikan SMK
berkualifikasi akademik D4/S1 adalah Kerjasama dengan perguruan tinggi terkait program beasiswa untuk tenaga
kependidikan pada satuan pendidikan SMK
c. Persentase satuan pendidikan SMK mempunyai rasio guru siswa yang ideal
Pada tahun 2021 realisasi Persentase satuan pendidikan SMK mempunyai rasio guru siswa yang ideal adalah
11,24% dari target yang ditetapkan 11,31%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021,
maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,62%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 11,31%, maka ada Peningkatan sebesar -0,07% Point.
Persentase satuan pendidikan SMK mempunyai rasio guru siswa yang ideal digunakan untuk mengetahui satuan
pendidikan SMK mempunyai rasio guru siswa yang ideal, dan menunjukkan pemenuhan layanan pada setiap satuan
pendidikan, Kualitas pelayanan pendidikan dapat dilihat melalui satuan pendidikan yang memiliki rasio guru siswa yang
ideal
Jika melihat pencapaian Persentase satuan pendidikan SMK mempunyai rasio guru siswa yang ideal mencapai
11,31%, maka sebanyak 11,24% satuan pendidikan telah mempunyai rasio guru siswa yang ideal.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMK
dengan formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase satuan pendidikan
SMK mempunyai rasio guru siswa
yang ideal)

365
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase satuan pendidikan SMK
mempunyai rasio guru siswa yang ideal adalah Melakukan perhitungan, pemetaan, penataan, pendistribusian penyebaran
Guru pada satuan pendidikan SMK

4) Analisis Program/Kegiatan Penunjang Kinerja


Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program yang dilaksanakan selama tahun
2021 yaitu :

a. PROGRAM PENGELOLAAN PENDIDIKAN

✓ Kegiatan Pengelolaan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan


• Penyediaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan bagi Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan, indikator
pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Satuan Pendidikan Sekolah
Menengah Kejuruan yang Tersedia, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar
1755 Orang, dan telah terealisasi sebesar 1755 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan
PTK pada Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMK
• Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pada Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan,
indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada SMK yang
Dikembangkan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 2082 Orang, dan telah
terealisasi sebesar 2082 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun

366
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan PTK pada Seksi
Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMK

b. PROGRAM PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

✓ Kegiatan Pemindahan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Lintas Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) Provinsi
• Perhitungan dan Pemetaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Satuan Pendidikan Menengah dan Pendidikan
Khusus, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Satuan
Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan yang terhitung dan terpetakan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 126 Orang, dan telah terealisasi sebesar 126 Orang dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini
adalah Bidang Pembinaan PTK pada Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMK
• Penataan Pendistribusian Pendidik dan Tenaga Kependidikan Satuan Pendidikan Menengah dan Pendidikan
Khusus, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Satuan
Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan yang terdistribusi merata, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 126 Orang, dan telah terealisasi sebesar 126 Orang dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini
adalah Bidang Pembinaan PTK pada Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMK

367
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Target dan Realisasi Sasaran Strategis


Pada Seksi PTK Pendidikan Khusus
Bidang Pembinaan PTK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Kalimantan Selatan

Target dan Capaian Capaian s.d


Capaian Target Tahun ini
No. Kinerja Utama Indikator Tahun Realisasi Akhir terhadap Sumber Data
Lalu Target Capaian (%) Renstra Target Akhir
s.d Bulan Ini
Renstra (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Persentase Guru Pendidikan
Seksi PTK
Khusus berkualifikasi 98,49% 98,87% 97,83% 98,94% Diksus
Meningkatnya Kualifikasi
akademik D4/S1
1 Akademik Guru dan
Tenaga Kependidikan Persentase Tenaga
Diksus Kependidikan Pendidikan Seksi PTK
40,00% 50,00% 50,00% 100,00% Diksus
Khusus berkualifikasi
akademik D4/S1
Persentase satuan
Meningkatnya kualitas
3 pendidikan Pendidikan Seksi PTK
layanan di Satuan 5,40% 7,40% 2,28% 30,81% Diksus
Khusus mempunyai rasio
Pendidikan Diksus
guru siswa yang ideal

1) Perbandingan Realisasi dengan Target


a. Persentase Guru Pendidikan Khusus berkualifikasi akademik D4/S1
Pencapaian Persentase Guru Pendidikan Khusus berkualifikasi akademik D4/S1, indikator ini digunakan untuk
menunjukkan jumlah Guru Pendidikan Khusus berkualifikasi akademik D4/S1 dan menujukkan Kualitas Layananan pada
Satuan Pendidikan Pendidikan Khusus., Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka maka kualitas pembelajaran pada
satuan pendidikan semakin meningkat.

368
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Pada tahun 2021 realisasi Persentase Guru Pendidikan Khusus berkualifikasi akademik D4/S1 adalah 97,83% dari
target yang ditetapkan 98,87%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator
ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 98,94%
b. Persentase Tenaga Kependidikan Pendidikan Khusus berkualifikasi akademik D4/S1
Pencapaian Persentase Tenaga Kependidikan Pendidikan Khusus berkualifikasi akademik D4/S1, indikator ini
digunakan untuk menunjukkan jumlah Tenaga Kependidikan Pendidikan Khusus berkualifikasi akademik D4/S1 dan
menujukkan Kualitas Layananan pada Satuan Pendidikan Pendidikan Khusus., Semakin tinggi pencapaian indikator ini
maka maka kualitas pekerjaan administratif pada satuan pendidikan semakin meningkat.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Tenaga Kependidikan Pendidikan Khusus berkualifikasi akademik D4/S1
adalah 50,00% dari target yang ditetapkan 50,00%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun
2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%
c. Persentase satuan pendidikan Pendidikan Khusus mempunyai rasio guru siswa yang ideal
Pencapaian Persentase satuan pendidikan Pendidikan Khusus mempunyai rasio guru siswa yang ideal, indikator ini
digunakan untuk menunjukkan satuan pendidikan Pendidikan Khusus mempunyai rasio guru siswa yang ideal, dan
menunjukkan pemenuhan layanan pada setiap satuan pendidikan, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka maka
kualitas layanan pada satuan pendidikan semakin meningkat.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase satuan pendidikan Pendidikan Khusus mempunyai rasio guru siswa yang
ideal adalah 2,28% dari target yang ditetapkan 7,40%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada
tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar
30,81%

369
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

2) Perbandingan Realisasi dengan Realisasi Terkait


a. Persentase Guru Pendidikan Khusus berkualifikasi akademik D4/S1
Pencapaian Persentase Guru Pendidikan Khusus berkualifikasi akademik D4/S1 pada tahun 2021 sebesar 97,83%.
Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 98,49%, maka ada peningkatan sebesar -0,66% Point. Selama
periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase Guru Pendidikan Khusus berkualifikasi akademik D4/S1
mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan perlu adanya dorongan untuk memprioritaskan penanganan Guru Pendidikan
Khusus berkualifikasi akademik D4/S1 melalui beasiswa dan sebagainya
b. Persentase Tenaga Kependidikan Pendidikan Khusus berkualifikasi akademik D4/S1
Pencapaian Persentase Tenaga Kependidikan Pendidikan Khusus berkualifikasi akademik D4/S1 pada tahun 2021
sebesar 50,00%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 40,00%, maka ada peningkatan sebesar 10,00%
Point. Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase Tenaga Kependidikan Pendidikan Khusus
berkualifikasi akademik D4/S1 mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan kualitas pekerjaan administratif yang dilakukan
oleh tenaga kependidikan semakin meningkat
c. Persentase satuan pendidikan Pendidikan Khusus mempunyai rasio guru siswa yang ideal
Pencapaian Persentase satuan pendidikan Pendidikan Khusus mempunyai rasio guru siswa yang ideal pada tahun
2021 sebesar 2,28%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 5,40%, maka ada peningkatan sebesar -
3,12% Point. Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase satuan pendidikan Pendidikan Khusus
mempunyai rasio guru siswa yang ideal mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan perlu adanya dorongan untuk

370
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

memprioritaskan pelaksanaan program kegaitan agar jumlah satuan pendidikan Pendidikan Khusus mempunyai rasio
guru siswa yang ideal semakin meningkat
3) Analisis Peningkatan dan Penurunan Kinerja
a. Persentase Guru Pendidikan Khusus berkualifikasi akademik D4/S1
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Guru Pendidikan Khusus berkualifikasi akademik D4/S1 adalah 97,83% dari
target yang ditetapkan 98,87%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator
ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 98,95%. Bila dibandingkan dengan
capaian tahun 2020 sebesar 98,49%, maka ada Peningkatan sebesar -0,66% Point.
Persentase Guru Pendidikan Khusus berkualifikasi akademik D4/S1 digunakan untuk mengetahui jumlah Guru
Pendidikan Khusus berkualifikasi akademik D4/S1 dan menujukkan Kualitas Layananan pada Satuan Pendidikan
Pendidikan Khusus, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik
dan Kompetensi Guru Pasal 1 ayat 1 menyatakan setiap guru wajib memenuhi standar kualifikasi akademik dan
kompetensi guru yang berlaku secara nasional, dari kualifikasi akademik tersebut dapat mempengaruhi kualitas proses
dan keberhasilan pendidikan
Jika melihat pencapaian Persentase Guru Pendidikan Khusus berkualifikasi akademik D4/S1 mencapai 98,49%,
maka sebanyak 97,83% guru telah memenuhi kualifikasi akademik D4/S1.

371
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidikan Khusus dengan formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase Guru Pendidikan
Khusus berkualifikasi akademik
D4/S1)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Guru Pendidikan Khusus
berkualifikasi akademik D4/S1 adalah Kerjasama dengan perguruan tinggi terkait program beasiswa untuk guru pada
satuan pendidikan Pendidikan Khusus
b. Persentase Tenaga Kependidikan Pendidikan Khusus berkualifikasi akademik D4/S1
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Tenaga Kependidikan Pendidikan Khusus berkualifikasi akademik D4/S1
adalah 50,00% dari target yang ditetapkan 50,00%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun
2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 40,00%, maka ada Peningkatan sebesar 10,00% Point.
Persentase Tenaga Kependidikan Pendidikan Khusus berkualifikasi akademik D4/S1 digunakan untuk mengetahui
jumlah Tenaga Kependidikan Pendidikan Khusus berkualifikasi akademik D4/S1 dan menujukkan Kualitas Layananan
pada Satuan Pendidikan Pendidikan Khusus,Tenaga administrasi sekolah harus diisi oleh individu yang memenuhi
kualifikasi yang telah ditentukan. Tenaga administrasi sekolah terdiri dari kepala tenaga administrasi, pelaksana urusan,
dan petugas layanan khusus.

372
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008, tenaga administrasi harus memenuhi
kualifikasi D4/S1
Jika melihat pencapaian Persentase Tenaga Kependidikan Pendidikan Khusus berkualifikasi akademik D4/S1
mencapai 40,00%, maka sebanyak 50,00% tenaga kependidikan telah memenuhi kualifikasi akademik D4/S1.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidikan Khusus dengan formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase Tenaga Kependidikan
Pendidikan Khusus berkualifikasi
akademik D4/S1)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Tenaga Kependidikan
Pendidikan Khusus berkualifikasi akademik D4/S1 adalah Kerjasama dengan perguruan tinggi terkait program beasiswa
untuk tenaga kependidikan pada satuan pendidikan Pendidikan Khusus
c. Persentase satuan pendidikan Pendidikan Khusus mempunyai rasio guru siswa yang ideal
Pada tahun 2021 realisasi Persentase satuan pendidikan Pendidikan Khusus mempunyai rasio guru siswa yang
ideal adalah 2,28% dari target yang ditetapkan 7,40%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada

373
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar
30,81%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 5,40%, maka ada Peningkatan sebesar -3,12% Point.
Persentase satuan pendidikan Pendidikan Khusus mempunyai rasio guru siswa yang ideal digunakan untuk
mengetahui satuan pendidikan Pendidikan Khusus mempunyai rasio guru siswa yang ideal, dan menunjukkan
pemenuhan layanan pada setiap satuan pendidikan, Kualitas pelayanan pendidikan dapat dilihat melalui satuan
pendidikan yang memiliki rasio guru siswa yang ideal
Jika melihat pencapaian Persentase satuan pendidikan Pendidikan Khusus mempunyai rasio guru siswa yang ideal
mencapai 5,40%, maka sebanyak 2,28% satuan pendidikan telah mempunyai rasio guru siswa yang ideal.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidikan Khusus dengan formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase satuan pendidikan
Pendidikan Khusus mempunyai
rasio guru siswa yang ideal)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase satuan pendidikan
Pendidikan Khusus mempunyai rasio guru siswa yang ideal adalah Melakukan perhitungan, pemetaan, penataan,
pendistribusian penyebaran Guru pada satuan pendidikan Pendidikan Khusus

374
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

4) Analisis Program/Kegiatan Penunjang Kinerja


Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program yang dilaksanakan selama
tahun 2021 yaitu :

a. PROGRAM PENGELOLAAN PENDIDIKAN

✓ Kegiatan Pengelolaan Pendidikan Khusus


• Penyediaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan bagi Satuan Pendidikan Khusus, indikator pada sub kegiatan ini
adalah Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada satuan Pendidikan Khusus yang Tersedia, kegiatan ini
pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 405 Orang, dan telah terealisasi sebesar 405 Orang
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang
bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan PTK pada Seksi Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Pendidikan Khusus
• Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Satuan Pendidikan Khusus, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Jumlah Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Jenjang Pendidikan Khusus yang
Dikembangkan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 903 Orang, dan telah
terealisasi sebesar 903 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun
ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan PTK pada Seksi
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Khusus

375
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Target dan Realisasi Sasaran Strategis


Pada Seksi Cagar Budaya dan Permuseuman
Bidang Pembinaan Kebudayaan

Target dan Capaian Capaian s.d


Capaian Target Tahun ini
No. Kinerja Utama Indikator Tahun Realisasi Akhir terhadap Sumber Data
Lalu Target Capaian (%) Renstra Target Akhir
s.d Bulan Ini
Renstra (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Seksi Cagar
Persentase Cagar Budaya
15,38% 23,08% 23,08% 100% Budaya dan
Meningkatnya Kalsel yang di registrasi Permuseuman
1 pengelolaan cagar
budaya Seksi Cagar
Persentase Cagar Budaya
20,00% 20,00% 24,00% 120,00% Budaya dan
yang dilestarikan Permuseuman

Seksi Cagar
2 Meningkatnya Persentase koleksi museum
43,48% 15,3% 21,74% 142,09% Budaya dan
pengelolaan museum yang dilestarikan Permuseuman

1) Perbandingan Realisasi dengan Target


a. Persentase Cagar Budaya Kalsel yang di registrasi
Pencapaian Persentase Cagar Budaya Kalsel yang di registrasi, indikator ini digunakan untuk menunjukkan jumlah
Cagar Budaya Kalsel yang di registrasi dan menujukkan proses pelestarian cagar budaya di kalimantan selatan, Semakin
tinggi pencapaian indikator ini maka semakin banyak cagar budaya yang telah diregistrasi.

376
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Pada tahun 2021 realisasi Persentase Cagar Budaya Kalsel yang di registrasi adalah 23,08% dari target yang
ditetapkan 23,08%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah
mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100%
b. Persentase Cagar Budaya yang dilestarikan
Pencapaian Persentase Cagar Budaya yang dilestarikan, indikator ini digunakan untuk menunjukkan jumlah Cagar
Budaya yang dilestarikan dan menujukkan proses pelestarian cagar budaya di kalimantan selatan, Semakin tinggi
pencapaian indikator ini maka semakin banyak cagar budaya yang telah dilestarikan.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Cagar Budaya yang dilestarikan adalah 24,00% dari target yang ditetapkan
20,00%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai
target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 120,00%
c. Persentase koleksi museum yang dilestarikan
Pencapaian Persentase koleksi museum yang dilestarikan, indikator ini digunakan untuk menunjukkan jumlah
koleksi museum yang dilestarikan dan menujukkan proses pelestarian koleksi museum di kalimantan selatan, Semakin
tinggi pencapaian indikator ini maka semakin banyak koleksi museum yang telah dilestarikan.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase koleksi museum yang dilestarikan adalah 21,74% dari target yang ditetapkan
15,30%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai
target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 142,09%

2) Perbandingan Realisasi dengan Realisasi Terkait


a. Persentase Cagar Budaya Kalsel yang di registrasi

377
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Pencapaian Persentase Cagar Budaya Kalsel yang di registrasi pada tahun 2021 sebesar 23,08%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 15,38%, maka ada peningkatan sebesar 7,70% Point. Selama periode
1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase Cagar Budaya Kalsel yang di registrasi mengalami kenaikan. Hal ini
menunjukkan semakin banyak cagar budaya yang telah dilestarikan
b. Persentase Cagar Budaya yang dilestarikan
Pencapaian Persentase Cagar Budaya yang dilestarikan pada tahun 2021 sebesar 24,00%. Bila dibandingkan
dengan capaian tahun 2020 sebesar 20,00%, maka ada peningkatan sebesar 4,00% Point. Selama periode 1 tahun
terakhir, trend pencapaian Persentase Cagar Budaya yang dilestarikan mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan
semakin banyak cagar budaya yang telah dilestarikan
c. Persentase koleksi museum yang dilestarikan
Pencapaian Persentase koleksi museum yang dilestarikan pada tahun 2021 sebesar 21,74%. Bila dibandingkan
dengan capaian tahun 2020 sebesar 43,48%, maka ada peningkatan sebesar -21,74% Point. Selama periode 1 tahun
terakhir, trend pencapaian Persentase koleksi museum yang dilestarikan mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan
perlu adanya dorongan untuk memprioritaskan pelaksanaan pogram dan kegiatan pelestarian koleksi museum

3) Analisis Peningkatan dan Penurunan Kinerja


a. Persentase Cagar Budaya Kalsel yang di registrasi
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Cagar Budaya Kalsel yang di registrasi adalah 23,08% dari target yang
ditetapkan 23,08%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah

378
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%. Bila dibandingkan dengan capaian
tahun 2020 sebesar 15,38%, maka ada Peningkatan sebesar 7,70% Point.
Persentase Cagar Budaya Kalsel yang di registrasi digunakan untuk mengetahui jumlah Cagar Budaya Kalsel yang
di registrasi dan menujukkan proses pelestarian cagar budaya di kalimantan selatan, Keberadaan Situs dan Cagar
Budaya dapat menjadi kekayaan budaya berdasarkan UU RI No.11 Tahun 2010, sehingga cagar budaya daerah yang
belum ditetapkan sebagai kekayaan budaya, dapat di registrasi terlebih dahulu agar dapat diproses menjadi penetapan
cagar budaya di kementerian pendidikan dan kebudayaan.
Jika melihat pencapaian Persentase Cagar Budaya Kalsel yang di registrasi mencapai 15,38%, maka sebanyak
23,08% cagar budaya telah dilakukan registrasi.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Cagar Budaya dan Permuseuman dengan
formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase Cagar Budaya Kalsel
yang di registrasi)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Cagar Budaya Kalsel yang di
registrasi adalah Inventarisasi dan pendaftaran cagar budaya yang belum ditetapkan

379
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

b. Persentase Cagar Budaya yang dilestarikan


Pada tahun 2021 realisasi Persentase Cagar Budaya yang dilestarikan adalah 24,00% dari target yang ditetapkan
20,00%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai
target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 120,00%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun
2020 sebesar 20,00%, maka ada Peningkatan sebesar 4,00% Point.
Persentase Cagar Budaya yang dilestarikan digunakan untuk mengetahui jumlah Cagar Budaya yang dilestarikan
dan menujukkan proses pelestarian cagar budaya di kalimantan selatan, Keberadaan Situs dan Cagar Budaya dapat
menjadi kekayaan budaya berdasarkan UU RI No.11 Tahun 2010, sehingga setelah menjadi kekayaan budaya, cagar
budaya tersebut harus dilestarikan melalui pemeliharaan
Jika melihat pencapaian Persentase Cagar Budaya yang dilestarikan mencapai 20,00%, maka sebanyak 24,00%
cagar budaya telah dilestarikan.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Cagar Budaya dan Permuseuman dengan
formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase Cagar Budaya yang
dilestarikan)

380
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Cagar Budaya yang
dilestarikan adalah Inventarisasi dan pendaftaran cagar budaya yang belum ditetapkan
c. Persentase koleksi museum yang dilestarikan
Pada tahun 2021 realisasi Persentase koleksi museum yang dilestarikan adalah 21,74% dari target yang ditetapkan
15,30%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai
target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 142,09%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun
2020 sebesar 43,48%, maka ada Peningkatan sebesar -21,74% Point.
Persentase koleksi museum yang dilestarikan digunakan untuk mengetahui jumlah koleksi museum yang
dilestarikan dan menujukkan proses pelestarian koleksi museum di kalimantan selatan, Museum berperan untuk
mengumpulkan dan merawat benda-benda ilmu pengetahuan alam, bendabenda seni, dan benda-benda yang memiliki
sejarah penting agar tampak bernilai dan untuk dipamerkan kepada masyarakat umum melalui pameran permanen dan
temporer, sehingga koleksi museum perlu dirawat untuk menjaga kelestariannya
Jika melihat pencapaian Persentase koleksi museum yang dilestarikan mencapai 43,48%, maka sebanyak 21,74%
koleksi museum telah dilestarikan.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Cagar Budaya dan Permuseuman dengan
formula perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase koleksi museum yang
dilestarikan)

381
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase koleksi museum yang
dilestarikan adalah Inventarisasi calon cagar budaya dan melakukan perlindungan, pengembangan serta pemanfaatan
cagar budaya yang menjadi koleksi museum

4) Analisis Program/Kegiatan Penunjang Kinerja


Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program yang dilaksanakan selama tahun
2021 yaitu :

a. PROGRAM PELESTARIAN DAN PENGELOLAAN CAGAR BUDAYA

✓ Kegiatan Penetapan Cagar Budaya Peringkat Provinsi


• Pendaftaran Objek Diduga Cagar Budaya, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Informasi, dan Promosi
Cagar Budaya Provinsi Kalimantan Selatan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 3 Cagar Budaya, dan telah terealisasi sebesar 3 Cagar Budaya dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Pembinaan Kebudayaan pada Seksi Cagar Budaya dan Permuseuman

✓ Kegiatan Pengelolaan Cagar Budaya Peringkat Provinsi


• Pelindungan Cagar Budaya, indikator pada sub kegiatan ini adalah Terlaksananya Pencegahan dan
Penaggulangan Cagar Budaya Kerusakan, Kehancuran atau Kemusnahan Provinsi Kalimantan Selatan, kegiatan
ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 3 Cagar Budaya, dan telah terealisasi sebesar 3
Cagar Budaya dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini
telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang

382
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Pembinaan Kebudayaan pada Seksi Cagar Budaya dan
Permuseuman

b. PROGRAM PENGELOLAAN PERMUSEUMAN

✓ Kegiatan Pengelolaan Museum Provinsi


• Pelindungan, Pengembangan, dan Pemanfataan Koleksi Secara Terpadu, indikator pada sub kegiatan ini adalah
Jumlah Koleksi Terpadu, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 178 Koleksi,
dan telah terealisasi sebesar 178 Koleksi dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan
pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Pembinaan Kebudayaan pada
Seksi Cagar Budaya dan Permuseuman
• Peningkatan Pelayanan dan Akses Masyarakat terhadap Museum, indikator pada sub kegiatan ini adalah
Terlaksananya akses masyarakat terhadap museum, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 380 Orang, dan telah terealisasi sebesar 380 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja
yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Pembinaan Kebudayaan pada Seksi Cagar Budaya dan Permuseuman
• Penyediaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Museum, indikator pada sub kegiatan ini adalah
Terlaksananya Penyediaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Museum, kegiatan ini pada tahun anggaran
2021 mempunyai target kinerja sebesar 45 Unit, dan telah terealisasi sebesar 45 Unit dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini
adalah Pembinaan Kebudayaan pada Seksi Cagar Budaya dan

383
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

PermuseumanTarget dan Realisasi Sasaran Strategis


Pada Seksi Kesenian
Bidang Pembinaan Kebudayaan

Target dan Capaian Capaian s.d


Capaian Target Tahun ini
No. Kinerja Utama Indikator Tahun Realisasi Akhir terhadap Sumber Data
Lalu Target Capaian (%) Renstra Target Akhir
s.d Bulan Ini
Renstra (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Persentase Penghargaan
tingkat Nasional yang diraih 12,50% 8,33% 8,33% 100% Seksi Kesenian
Pelestarian dan oleh tim kesenian
1 Aktualisasi Seni dan Persentase pelaku seni
Budaya Kalsel budaya yang mendapatkan
8,62% 16,67% 16,67% 100% Seksi Kesenian
penghargaan terbaik tingkat
daerah pada event kesenian

1) Perbandingan Realisasi dengan Target


a. Persentase Penghargaan tingkat Nasional yang diraih oleh tim kesenian
Pencapaian Persentase Penghargaan tingkat Nasional yang diraih oleh tim kesenian, indikator ini digunakan untuk
menunjukkan jumlah Penghargaan tingkat Nasional yang diraih oleh tim kesenian dan menujukkan Prestasi Tim Seni
kalimantan selatan di ajang Nasional, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka prestasi dalam aktualisasi seni pada
event Nasional semakin meningkat.

384
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Pada tahun 2021 realisasi Persentase Penghargaan tingkat Nasional yang diraih oleh tim kesenian adalah 8,33%
dari target yang ditetapkan 8,33%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka
indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100%
b. Persentase pelaku seni budaya yang mendapatkan penghargaan terbaik tingkat daerah pada event kesenian
Pencapaian Persentase pelaku seni budaya yang mendapatkan penghargaan terbaik tingkat daerah pada event
kesenian, indikator ini digunakan untuk menunjukkan jumlah pelaku seni budaya yang mendapatkan penghargaan terbaik
tingkat daerah pada event kesenian dan memotivasi pelaku seni agar mengaktulisasikan ragam seni daerah, Semakin
tinggi pencapaian indikator ini maka semakin banyak partisipasi pelaku seni dalam event kesenian tingkat daerah.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase pelaku seni budaya yang mendapatkan penghargaan terbaik tingkat daerah
pada event kesenian adalah 16,67% dari target yang ditetapkan 16,67%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang
ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja
sebesar 100%

2) Perbandingan Realisasi dengan Realisasi Terkait


a. Persentase Penghargaan tingkat Nasional yang diraih oleh tim kesenian
Pencapaian Persentase Penghargaan tingkat Nasional yang diraih oleh tim kesenian pada tahun 2021 sebesar
8,33%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 12,50%, maka ada peningkatan sebesar -4,17% Point.
Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase Penghargaan tingkat Nasional yang diraih oleh tim
kesenian mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan perlu adanya dorongan dalam meningkatkan prestasi pelaku seni
seperti pelatihan dan sebagainya

385
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

b. Persentase pelaku seni budaya yang mendapatkan penghargaan terbaik tingkat daerah pada event kesenian
Pencapaian Persentase pelaku seni budaya yang mendapatkan penghargaan terbaik tingkat daerah pada event
kesenian pada tahun 2021 sebesar 16,67%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 8,62%, maka ada
peningkatan sebesar 8,05% Point. Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase pelaku seni budaya
yang mendapatkan penghargaan terbaik tingkat daerah pada event kesenian mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan
kepedean pelaku seni dalam mengikuti event daerah semakin meningkat

3) Analisis Peningkatan dan Penurunan Kinerja


a. Persentase Penghargaan tingkat Nasional yang diraih oleh tim kesenian
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Penghargaan tingkat Nasional yang diraih oleh tim kesenian adalah 8,33%
dari target yang ditetapkan 8,33%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka
indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 12,50%, maka ada Peningkatan sebesar -4,17% Point.
Persentase Penghargaan tingkat Nasional yang diraih oleh tim kesenian digunakan untuk mengetahui prestasi
pelaku seni dalam aktualisasi seni pada event Nasional semakin meningkat, Seni budaya kalsel perlu di aktualisasikan
bukan hanya di kalangan masyarakat kalsel, tapi juga harus dikenalkan melalui keikut sertaan pada event nasional.
Sehingga dari aktulisasi seni ini seluruh ragam seni di kalimantan selatan dapat terlestarikan

Jika melihat pencapaian Persentase Penghargaan tingkat Nasional yang diraih oleh tim kesenian mencapai 12,50%,
maka sebanyak 8,33% penghargaan event seni nasional yang dapat diraih.

386
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Kesenian dengan formula perhitungan
sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase Penghargaan tingkat
Nasional yang diraih oleh tim
kesenian)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Penghargaan tingkat
Nasional yang diraih oleh tim kesenian adalah Mengikutsertakan pelaku seni daerah dalam event kesenian tingkat
nasional
b. Persentase pelaku seni budaya yang mendapatkan penghargaan terbaik tingkat daerah pada event kesenian
Pada tahun 2021 realisasi Persentase pelaku seni budaya yang mendapatkan penghargaan terbaik tingkat daerah
pada event kesenian adalah 16,67% dari target yang ditetapkan 16,67%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang
ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja
sebesar 100,00%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 8,62%, maka ada Peningkatan sebesar 8,05%
Point.
Persentase pelaku seni budaya yang mendapatkan penghargaan terbaik tingkat daerah pada event kesenian
digunakan untuk mengetahui partisipasi pelaku seni dalam event kesenian tingkat daerah, Pelestarian seni budaya daerah
dapat dilakukan dengan cara mengaktulisasian seni, dalam memacu pelaku seni budaya dalam mengaktulisasikan seni
budaya maka pemerintah memberikan pengharagaan keapda pelaku seni budaya dalam partisipasinya pada event
kesenian

387
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Jika melihat pencapaian Persentase pelaku seni budaya yang mendapatkan penghargaan terbaik tingkat daerah
pada event kesenian mencapai 8,62%, maka sebanyak 16,67% pelaku seni budaya mendapatkan penghargaan terbaik.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Kesenian dengan formula perhitungan
sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase pelaku seni budaya
yang mendapatkan penghargaan
terbaik tingkat daerah pada event
kesenian)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase pelaku seni budaya yang
mendapatkan penghargaan terbaik tingkat daerah pada event kesenian adalah Pergelaran event dan festival kesenian
tingkat daerah

4) Analisis Program/Kegiatan Penunjang Kinerja


Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program yang dilaksanakan selama tahun
2021 yaitu :

a. PROGRAM PENGEMBANGAN KEBUDAYAAN

388
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

✓ Kegiatan Pelestarian Kesenian Tradisional yang Masyarakat Pelakunya Lintas Kabupaten/Kota dalam Daerah
Provinsi
• Pelindungan, Pengembangan, Pemanfaatan Objek Pemajuan Tradisi Budaya, indikator pada sub kegiatan ini
adalah Jumlah festival kesenian yang diikuti, jumlah parade kesenian jumlah seni dan budaya Daerah Kalimantan
Selatan yang berhasil didokumentasikan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 6 Kegiatan, dan telah terealisasi sebesar 6 Kegiatan dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Pembinaan
Kebudayaan pada Seksi Kesenian
• Pembinaan Sumber Daya Manusia, Lembaga, dan Pranata Tradisional, indikator pada sub kegiatan ini adalah
Jumlah Sekolah yang bisa mengikuti kegiatan seniman masuk sekolah, jumlah workshop seni dan budaya yang
berhasil dilaksanakan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 2 Kegiatan, dan
telah terealisasi sebesar 2 Kegiatan dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun
ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Pembinaan Kebudayaan pada Seksi
Kesenian

b. PROGRAM PENGEMBANGAN KESENIAN TRADISIONAL

✓ Kegiatan Pembinaan Kesenian yang Masyarakat Pelakunya Lintas Daerah Kabupaten/Kota


• Peningkatan Kapasitas Tata Kelola Lembaga Kesenian Tradisional, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah
data seni dan budaya Daerah Kalimantan Selatan yang berhasil dikumpulkan dan didokumentasikan, kegiatan ini
pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 5 Orang, dan telah terealisasi sebesar 5 Orang
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang
bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Pembinaan Kebudayaan pada Seksi Kesenian

389
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Target dan Realisasi Sasaran Strategis


Pada Seksi Sejarah dan Tradisi
Bidang Pembinaan Kebudayaan

Target dan Capaian Capaian s.d


Capaian Target Tahun ini
No. Kinerja Utama Indikator Tahun Realisasi Akhir terhadap Sumber Data
Lalu Target Capaian (%) Renstra Target Akhir
s.d Bulan Ini
Renstra (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
Persentase objek sejarah
Seksi Sejarah
yang ditetapkan menjadi N/A 3,00% 0% 0% dan Tradisi
Meningkatnya penggalian Objek bersejarah
1 dan pelestarian nilai
sejarah dan tradisi Persentase tradisi (karya
Seksi Sejarah
budaya) yang memperoleh 1,3% 2,16% 0,86 % 40 % dan Tradisi
sertifikat WBTB Indonesia

1) Perbandingan Realisasi dengan Target


a. Persentase objek sejarah yang ditetapkan menjadi Objek bersejarah
Pencapaian Persentase objek sejarah yang ditetapkan menjadi Objek bersejarah, indikator ini digunakan untuk
menunjukkan jumlah objek sejarah yang ditetapkan menjadi Objek bersejarah dan menunjukkan Proses Pelestarian nilai
sejarah yang ada di kalimantan selatan, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka pelestarian kebudayaan melalui
penetapan objek sejarah menjadi objek bersejarah semakin meningkat.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase objek sejarah yang ditetapkan menjadi Objek bersejarah adalah 0% dari
target yang ditetapkan 3,00%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator
ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 0%

390
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

b. Persentase tradisi (karya budaya) yang memperoleh sertifikat WBTB Indonesia


Pencapaian Persentase tradisi (karya budaya) yang memperoleh sertifikat WBTB Indonesia, indikator ini digunakan
untuk menunjukkan jumlah tradisi (karya budaya) yang memperoleh sertifikat WBTB Indonesia dan menunjukkan Proses
Pelestarian nilai tradisi yang ada di kalimantan selatan, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka pelestarian
kebudayaan melalui pengusulan sebuah tradisi (karya budaya) untuk mendapatkan sertifikat WBTB Indonesia semakin
meningkat.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase tradisi (karya budaya) yang memperoleh sertifikat WBTB Indonesia adalah
0,86% dari target yang ditetapkan 2,16%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021,
maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 40%

2) Perbandingan Realisasi dengan Realisasi Terkait


a. Persentase objek sejarah yang ditetapkan menjadi Objek bersejarah
Pencapaian Persentase objek sejarah yang ditetapkan menjadi Objek bersejarah pada tahun 2021 sebesar 0%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 0, maka ada peningkatan sebesar 0,00% Point. Selama periode 1
tahun terakhir, trend pencapaian Persentase objek sejarah yang ditetapkan menjadi Objek bersejarah mengalami
penurunan. Hal ini menunjukkan perlu adanya dorongan dalam meningkatkan pelestarian kebudayaan melalui penetapan
objek sejarah menjadi objek bersejarah
b. Persentase tradisi (karya budaya) yang memperoleh sertifikat WBTB Indonesia
Pencapaian Persentase tradisi (karya budaya) yang memperoleh sertifikat WBTB Indonesia pada tahun 2021
sebesar 0,86%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 1,30%, maka ada peningkatan sebesar -0,44%

391
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Point. Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase tradisi (karya budaya) yang memperoleh sertifikat
WBTB Indonesia mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan perlu adanya dorongan dalam meningkatkan pelestarian
kebudayaan melalui pengusulan sebuah tradisi (karya budaya) untuk mendapatkan sertifikat WBTB Indonesia

3) Analisis Peningkatan dan Penurunan Kinerja


a. Persentase objek sejarah yang ditetapkan menjadi Objek bersejarah
Pada tahun 2021 realisasi Persentase objek sejarah yang ditetapkan menjadi Objek bersejarah adalah 0% dari
target yang ditetapkan 3,00%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator
ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 0,00%. Bila dibandingkan dengan
capaian tahun 2020 sebesar 0%, maka ada Peningkatan sebesar 0,00% Point.
Persentase objek sejarah yang ditetapkan menjadi Objek bersejarah digunakan untuk mengetahui jumlah pelestarian
kebudayaan melalui penetapan objek sejarah menjadi objek bersejarah, Objek sejarah yaitu perubahan atau
perkembangan aktifitas manusia dalam dimensi waktu (masa lampau). Waktu merupakan unsur penting dalam sejarah.
Waktu dalam hal ini adalah waktu lampau sehingga asal mula maupun latar belakang menjadi pembahasan utama dalam
kajian sejarah

Jika melihat pencapaian Persentase objek sejarah yang ditetapkan menjadi Objek bersejarah mencapai 0%, maka
perlu adanya dorongan dalam meningkatkan pelestarian kebudayaan melalui penetapan objek sejarah menjadi objek
bersejarah.

392
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Sejarah dan Tradisi dengan formula
perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase objek sejarah yang
ditetapkan menjadi Objek
bersejarah)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase objek sejarah yang
ditetapkan menjadi Objek bersejarah adalah Inventarisasi objek bersejarah yang belum ditetapkan sebagai cagar budaya
b. Persentase tradisi (karya budaya) yang memperoleh sertifikat WBTB Indonesia
Pada tahun 2021 realisasi Persentase tradisi (karya budaya) yang memperoleh sertifikat WBTB Indonesia adalah
0,86% dari target yang ditetapkan 2,16%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021,
maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 39,81%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 1,30%, maka ada Peningkatan sebesar -0,44% Point.
Persentase tradisi (karya budaya) yang memperoleh sertifikat WBTB Indonesia digunakan untuk mengetahui jumlah
pelestarian kebudayaan melalui pengusulan sebuah tradisi (karya budaya) untuk mendapatkan sertifikat WBTB Indonesia,
Tradisi dalam kamus antropologi sama dengan adat istiadat, yakni kebiasaan-kebiasaan yang bersifat magsi-religius dari
kehidupan suatu penduduk asli yang meliputi mengenai nilai-nilai budaya, norma-norma, hukum dan aturanaturan yang
saling berkaitan, dan kemudian menjadi suatu sistem atau peraturan yang sudah mantap serta mencakup segala konsepsi

393
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

sistem budaya dari suatu kebudayaan untuk mengatur tindakan sosial. Sedangkan dalam kamus sosiologi, diartikan
sebagai adat istiadat dan kepercayaan yang secara turun temurun dapat dipelihara
Jika melihat pencapaian Persentase tradisi (karya budaya) yang memperoleh sertifikat WBTB Indonesia mencapai
1,30%, maka sebanyak 0,86% tradisi (karya budaya) yang memperoleh sertifikat WBTB Indonesia pada tahun ini.

Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Sejarah dan Tradisi dengan formula
perhitungan sebagai berikut :

Rumus menghitung
(Persentase tradisi (karya budaya)
yang memperoleh sertifikat WBTB
Indonesia)

Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase tradisi (karya budaya) yang
memperoleh sertifikat WBTB Indonesia adalah Inventarisasi karya budaya yang belum ditetapkan sebagai warisan budaya
tak benda dan mengusulkan sertifikasi ke Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset
dan Teknologi

394
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

4) Analisis Program/Kegiatan Penunjang Kinerja


Pencapaian indikator kinerja sasaran di atas, tidak terlepas dari dukungan program-program yang dilaksanakan selama tahun
2021 yaitu :

a. PROGRAM PENGEMBANGAN KEBUDAYAAN

✓ Kegiatan Pembinaan Lembaga Adat yang Penganutnya Lintas Daerah Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) Daerah
Provinsi
• Pembinaan Sumber Daya Manusia, Lembaga, dan Pranata Adat, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah
Sumber Daya Manusia, Lembaga dan Pranata Adat yang dibina, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 550 Orang, dan telah terealisasi sebesar 550 Orang dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini
adalah Pembinaan Kebudayaan pada Seksi Sejarah dan Tradisi

b. PROGRAM PEMBINAAN SEJARAH

✓ Kegiatan Pembinaan Sejarah Lokal Provinsi


• Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dan Lembaga Sejarah Lokal Provinsi, indikator pada sub kegiatan ini
adalah Jumlah Sumber Daya Manusia dan Lembaga Sejarah Lokal Provinsi yang diberdayakan, kegiatan ini pada
tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 98 Lembaga, dan telah terealisasi sebesar 98 Lembaga
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah

395
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang
bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Pembinaan

396
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

B. Realisasi Anggaran

Untuk analisis efektifitas dan analisis efisiensi anggaran Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan yang mendukung pencapaian indikator
kinerja sasaran belum dapat dilakukan secara optimal dikarenakan program, kegiatan
dan anggaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan saling
terkait antara sasaran yang satu dengan lainnya.
Pagu awal belanja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan
Selatan dalam DPA 2021 Murni yang digunakan untuk mendukung pencapaian
sasaran strategis sebagaimana ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2021 sebesar Rp.
687.826.224.720
Pagu sebesar tersebut dilaksanakan untuk membiayai 9 (Sembilan) program
dan 21 (dua puluh satu) kegiatan yang ada di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Kalimantan Selatan. Dalam pelaksanaannya pada saat APBD T.A. 2021 total
pagu mengalami perubahan menjadi Rp. 1.949.953.181.199, penambahan ini
disebabkan oleh penyesuaian Dana Alokasi Khusus (DAK Non Fisik) Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) SMA, SMK, dan Pendidikan Khusus dengan SK Penerima
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di Kalimantan Selatan

Tabel 3.16 Alokasi Anggaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan


Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2021

No Nama Program Anggaran (Rp) Perubahan

1. Program Penunjang Urusan 591.603.746.463 775.835.277.708


Pemerintahan Daerah Provinsi
2. Program Pengelolaan Pendidikan 324.035.571.570 1.164.655.130.091

3. Program Pengembangan Kurikulum 1.451.020.000 1.392.074.000

4. Program Pendidik dan Tenaga 500.000.000 500.000.000


Kependidikan
5. Program Pengembangan 2.870.678.000 2.507.288.000
Kebudayaan
6. Program Pengembangan Kesenian 221.311.000 221.311.000
Tradisional

397
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

No Nama Program Anggaran (Rp) Perubahan

7. Program Pembinaan Sejarah 1.401.370.000 1.401.370.000

8. Program Pelestarian dan 1.363.479.000 1.071.880.000


Pengelolaan Cagar Budaya
9. Program Pengelolaan Permuseuman 1.463.031.000 2.368.850.400

JUMLAH 924.910.207.033 1.949.953.181.199

Anggaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2021
sebesar Rp 1.949.953.181.199 yang tersebar ke-lima bidang seperti terlihat dalam
table di atas digunakan untuk membiayai 9 (sembilan) program pembangunan
pendidikan dan pelestarian budaya. Adapun sembilan program tersebut antara lain :
Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah Provinsi, Program Pengelolaan
Pendidikan, Program Pengembangan Kurikulum, Program Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, Program Pengembangan Kebudayaan, Program Pengembangan
Kesenian Tradisional, Program Pembinaan Sejarah, Program Pelestarian dan
Pengelolaan Cagar Budaya, dan Program Pengelolaan Permuseuman
Dari pagu anggaran sebesar Rp 1.949.953.181.199 yang dianggarkan untuk
mencapai target yang ditetapkan berhasil direalisasikan sebesar Rp
1.870.114.572.297, sehingga persentase daya serap anggaran Belanja Langsung
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan sampai Desember
2021 adalah sebesar 95,91%%.
Berikut realisasi kinerja keuangan Belanja Langsung pada 9 (sembilan)
program di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan
Selatan yang digunakan dalam pencapaian sasaran strategis yang telah ditetapkan:

1. Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah Provinsi, dari pagu anggaran


sebesar Rp.591.603.746.463, kemudian anggaran mengalami perubahan menjadi
sebesar Rp.775.835.277.708, telah terealisasi sebesar Rp.737.784.404.310,
dengan persentase sebesar 95,10%
2. Program Pengelolaan Pendidikan, dari pagu anggaran sebesar
Rp.324.035.571.570, kemudian anggaran mengalami perubahan menjadi sebesar

398
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Rp.1.164.655.130.091, telah terealisasi sebesar Rp.1.124.229.784.036, dengan


persentase sebesar 96,53%
3. Program Pengembangan Kurikulum, dari pagu anggaran sebesar
Rp.1.451.020.000, kemudian anggaran mengalami perubahan menjadi sebesar
Rp.1.392.074.000, telah terealisasi sebesar Rp.1.170.695.900, dengan persentase
sebesar 84,10%
4. Program Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dari pagu anggaran sebesar
Rp.500.000.000, anggaran tidak mengalami perubahan telah terealisasi sebesar
Rp.448.729.750, dengan persentase sebesar 89,75%
5. Program Pengembangan Kebudayaan, dari pagu anggaran sebesar
Rp.2.870.678.000, kemudian anggaran mengalami perubahan menjadi sebesar
Rp.2.507.288.000, telah terealisasi sebesar Rp.2.156.696.600, dengan persentase
sebesar 86,02%
6. Program Pengembangan Kesenian Tradisional, dari pagu anggaran sebesar
Rp.221.311.000, anggaran tidak mengalami perubahan telah terealisasi sebesar
Rp.210.555.400, dengan persentase sebesar 95,14%
7. Program Pembinaan Sejarah, dari pagu anggaran sebesar Rp.1.401.370.000,
kemudian anggaran mengalami perubahan menjadi sebesar Rp.1.401.370.000,
telah terealisasi sebesar Rp.1.257.003.380, dengan persentase sebesar 89,70%
8. Program Pelestarian dan Pengelolaan Cagar Budaya, dari pagu anggaran sebesar
Rp.1.363.479.000, kemudian anggaran mengalami perubahan menjadi sebesar
Rp.1.071.880.000, telah terealisasi sebesar Rp.919.975.198, dengan persentase
sebesar 85,83%
9. Program Pengelolaan Permuseuman, dari pagu anggaran sebesar
Rp.1.463.031.000, kemudian anggaran mengalami perubahan menjadi sebesar
Rp.2.368.850.400, telah terealisasi sebesar Rp.1.936.727.723, dengan persentase
sebesar 81,76%

399
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

1. Anggaran Realisasi menurut Sasaran dan Program

Program Prioritas
No. Sasaran Strategis Anggaran Realisasi Persentase
Uraian
Rp. Rp. %
1. Meningkatnya Program Penunjang 775.835.277.708 737.784.404.310 95,10%
Kualitas Pendidikan Urusan
Masyarakat Pemerintahan
Daerah Provinsi
Program 1.164.655.130.091 1.124.229.784.036 96,53%
Pengelolaan
Pendidikan
Program 1.392.074.000 1.170.695.900 84,10%
Pengembangan
Kurikulum
Program Pendidik 500.000.000 448.729.750 89,75%
dan Tenaga
Kependidikan
2. Meningkatnya Program 123.813.068.000 118.056.227.736 95,35
Ketahanan Budaya Pengembangan
dan Kualitas Seni Kebudayaan
Masyarakat
Program 2.507.288.000 2.156.696.600 86,02%
Pengembangan
Kesenian Tradisional
Program Pembinaan 221.311.000 210.555.400 95,14%
Sejarah

Program Pelestarian 1.401.370.000 1.257.003.380 89,70%


dan Pengelolaan
Cagar Budaya
Program 1.071.880.000 919.975.198 85,83%
Pengelolaan
Permuseuman

400
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

2. Perbandingan Program dan Kegiatan tahun 2019 dan 2020

2020 2021
No.
Nama Nama Nama Kegiatan dan Sub
Nama Kegiatan
Program Program Kegiatan
1 Program Pelayanan Penyediaan Jasa Komunikasi, 1 Program Kegiatan Perencanaan,
Administrasi Sumber Daya Air dan Listrik Penunjang Urusan Penganggaran, dan Evaluasi
Perkantoran Pemerintahan Kinerja Perangkat Daerah
Daerah Provinsi
Penyediaan Jasa Administrasi Penyusunan Dokumen
Keuangan Perencanaan Perangkat
Daerah
Penyediaan Komponen Instalasi Evaluasi Kinerja Perangkat
Listrik/Penerangan Bangunan Daerah
Kantor
Penyediaan Bahan Bacaan dan Kegiatan Administrasi
Peraturan Perundang-undangan Keuangan Perangkat Daerah
Penyediaan Bahan Logistik Kantor Penyediaan Gaji dan
Tunjangan ASN
Penyediaan Makanan dan Penyediaan Administrasi
Minuman Pelaksanaan Tugas ASN
Penyediaan Jasa Kebersihan dan Kegiatan Administrasi Barang
Keamanan Kantor Milik Daerah pada Perangkat
Daerah
Penyediaan Alat Tulis Kantor, Penatausahaan Barang Milik
Cetakan dan Penggandaan Daerah pada SKPD
Rapat-rapat Koordinasi dan Kegiatan Administrasi
Konsultasi Kepegawaian Perangkat
Daerah
2 Program Pengadaan Kendaraan Pengadaan Pakaian Dinas
Peningkatan Dinas/Operasional Beserta Atribut
Sarana dan Kelengkapannya
Prasarana Aparatur
Pemeliharaan Rutin/Berkala Pendidikan dan Pelatihan
Rumah Dinas Pegawai Berdasarkan Tugas
dan Fungsi
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kegiatan Administrasi Umum
Gedung Kantor Perangkat Daerah
Pemeliharaan Rutin/Berkala Penyediaan Komponen
Kendaraan Dinas/Operasional Instalasi Listrik/Penerangan
Bangunan Kantor
Pengadaan Peralatan dan Penyediaan Peralatan dan
Perlengkapan Kantor Perlengkapan Kantor
Penyediaan Bahan Logistik
Kantor

401
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

2020 2021
No.
Nama Nama Nama Kegiatan dan Sub
Nama Kegiatan
Program Program Kegiatan
3 Program Peningkatan Kapasitas dan Penyediaan Barang Cetakan
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Aparatur dan Penggandaan
Kapasitas dan
Kualitas Aparatur

4 Program Seleksi Guru, Kepsek, Pengawas Penyediaan Bahan Bacaan dan


Peningkatan Berprestasi tingkat Pendidikan TK, Peraturan Perundang-
Kualitas SDM SD dan SMP undangan
Pendidikan
Peningkatan Mutu Guru Penyelenggaraan Rapat
Penyelenggara Pendidikan Inklusif Koordinasi dan Konsultasi
SKPD

Peningkatan Kompetensi Guru Dukungan Pelaksanaan Sistem


dan Tenaga Kependidikan SMA Pemerintahan Berbasis
dan Pendidikan Khusus Elektronik pada SKPD

Penyediaan Jasa Guru / PTK Non Kegiatan Pengadaan Barang


PNS SMA, SMK dan Diksus Milik Daerah Penunjang
Urusan Pemerintah Daerah

Penyelenggaraan Festival, Lomba, Pengadaan Kendaraan


dan Olimpiade Tingkat Pendidikan Perorangan Dinas atau
SD dan SMP Kendaraan Dinas Jabatan

GALA Siswa Tingkat Pendidikan Pengadaan Kendaraan Dinas


Dasar Operasional atau Lapangan

Pembinaan PGRI Pengadaan Mebel

Pembinaan Dewan Pendidikan Pengadaan Peralatan dan


Mesin Lainnya

Lomba GTK dan Apresiasi Paud Pengadaan Aset Tetap Lainnya


Dikmas

402
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

2020 2021
No.
Nama Nama Nama Kegiatan dan Sub
Nama Kegiatan
Program Program Kegiatan
Peningkatan Kemampuan Tenaga Kegiatan Penyediaan Jasa
kepegawaian, kearsipan dan Penunjang Urusan
kehumasan sekolah Pemerintahan Daerah

Pengembangan Kompetensi Penyediaan Jasa Surat


Sumber Daya Manusia (SDM) Menyurat
Melalui Kegiatan Lomba dan
Keagamaan
Peningkatan Prestasi Guru dan Penyediaan Jasa Komunikasi,
Tenaga Kependidikan SMA dan Sumber Daya Air dan Listrik
Pendidikan Khusus melalui lomba

Peningkatan Prestasi Guru dan Penyediaan Jasa Pelayanan


Tenaga Kependidikan SMK melalui Umum Kantor
lomba

Peningkatan Kompetensi Guru Kegiatan Pemeliharaan


dan Tenaga Kependidikan SMK Barang Milik Daerah
Peningkatan Kompetensi Tenaga Penunjang Urusan
Kebudayaan
Pemerintahan Daerah
Penyediaan Jasa
Pemeliharaan, Biaya
Pemeliharaan, Pajak dan
Perizinan Kendaraan Dinas
Operasional atau Lapangan
Pengelolaan Taman edukasi Pemeliharaan/Rehabilitasi
Gedung Kantor dan Bangunan
Lainnya

Pengelolaan Pelaksanaan Bantuan Pemeliharaan/Rehabilitasi


Operasional Sekolah (BOS) Tingkat Sarana dan Prasarana Gedung
Dasar (SD dan SMP) Kantor atau Bangunan Lainnya

Pengadaan Buku,bermain Angka, 2. Program Kegiatan Pengelolaan Pendidikan


Huruf menulis Sambung dan Pengelolaan Sekolah Menengah Atas
Lembar Kerja Anak Pembelajaran Pendidikan
PAUD/TK
Pengadaan APE Kreatif, Motorik, Pembangunan USB (Unit Sekolah
APE Bermain Indoor Baru)

Pembinaan dan Pelayanan UKS Penambahan Ruang Kelas Baru

Peningkatan akreditasi lembaga Pembangunan Ruang


pendidikan penyetaraan Guru/Kepala Sekolah/TU

403
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

2020 2021
No.
Nama Nama Nama Kegiatan dan Sub
Nama Kegiatan
Program Program Kegiatan
6 Program Validasi Data dan Pemeliharaan Pembangunan Ruang
Manajemen Jaringan Data Laboratorium Biologi
Pelayanan Penyusunan Perencanaan dan Pembangunan Ruang
Pendidikan Administrasi Keuangan Laboratorium Fisika
Penatausahaan dan Pengelolaan Pembangunan Ruang
BMN (Barang Milik Negara) dan Laboratorium Kimia
BMD (Barang Milik Daerah)
Sosialisasi wajib belajar 12 tahun Pembangunan Ruang
Laboratorium Komputer
Desiminasi program informasi Pembangunan Ruang
komunikatif Pendidikan dan Laboratorium Bahasa
Kebudayaan
7. Program Implementasi Kurikulum Pembangunan Ruang Unit
Peningkatan Akses Pendidikan SMA Kesehatan Sekolah
dan Kualitas Beasiswa Miskin/Tidak Mampu Pembangunan Perpustakaan
Pendidikan (Fak. Kedokteran) Sekolah
Menengah BOSDA SMA Negeri Pembangunan Sarana, Prasarana
dan Utilitas Sekolah
Penyelenggaraan Penerimaan Pengadaan Mebel Sekolah
Peserta Didik Baru (PPDB) Jenjang
SMA
Beasiswa Peserta Didik SMA Pengadaaan Alat Praktik dan
Peraga Peserta Didik
Pendidik Al-Qur an Jenjang SMA Penyediaan Biaya Personil Peserta
Didik Sekolah Menengah Atas
Rakor Pemetaan Wajar Dikmen 12 Penyelenggaraan Proses Belajar
Tahun SMA dan Ujian bagi Peserta Didik
Penyelenggaraan Mutu Lembaga Penyiapan dan Tindak Lanjut
SMA Evaluasi Satuan Pendidikan
Menengah Atas
Lomba - Lomba Siswa SMA (OSN, Pembinaan Minat, Bakat dan
O2SN, FLS2N, Debat Bahasa) SMA Kreativitas Siswa
Pengembangan Karakter Siswa Penyediaan Pendidik dan Tenaga
Melalui Kegiatan Kawah Kependidikan bagi Satuan
Kepemimpinan Pelajar (KKP) Pendidikan Sekolah Menengah
Atas
Peningkatan Prasarana Pengembangan Karir Pendidik dan
Pendidikan SMA Tenaga Kependidikan Pada Satuan
Pendidikan Sekolah Menengah
Atas
Peningkatan Sarana Pendidikan Pengelolaan Dana BOS Sekolah
SMA Menengah Atas
Bantuan Operasional Sekolah Kegiatan Pengelolaan Pendidikan
(BOS) SMA Negeri (DAK) Sekolah Menengah Kejuruan
Peningkatan Saran dan Prasarana Pembangunan Ruang Praktik
Pendidikan SMA (DAK) Siswa
Penyelenggaraan Pendidikan SMA Pembangunan Sarana, Prasarana
Banua dan Utilitas Sekolah

404
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

2020 2021
No.
Nama Nama Nama Kegiatan dan Sub
Nama Kegiatan
Program Program Kegiatan
Manajemen BOS dan PIP SMA Rehabilitasi Sarana, Prasarana dan
Utilitas Sekolah
Pendidikan karakter SMA Pengadaan Mebel Sekolah
Jambore SMA Pengadaaan Alat Praktik dan
Peraga Peserta Didik
Bantuan Operasional Sekolah Penyediaan Biaya Personil Peserta
(BOS) SMA Negeri (Sisa Saldo Didik Sekolah Menengah Kejuruan
Dana BOS)
Program BOSDA SMK Negeri Penyelengaraan Proses Belajar
Penigkatan Akses dan Ujian bagi Peserta Didik
dan Kualitas Penerimaan Peserta Didik Baru Penyiapan dan Tindak Lanjut
Pendidikan (PPDB) SMK Evaluasi Satuan Pendidikan
Kejuruan Menengah Kejuruan
Beasiswa Berprestasi SMK Pembinaan Minat, Bakat dan
Kreativitas Siswa
Rapat Koordinasi dan Evaluasi Penyediaan Pendidik dan Tenaga
Peningkatan Sarana Prasarana Kependidikan bagi Satuan
dan Kelembagaan SMK Pendidikan Sekolah Menengah
Kejuruan
Peningkatan Prestasi Siswa Pengembangan Karir Pendidik dan
pendidikan SMK melalui lomba - Tenaga Kependidikan Pada Satuan
lomba Pendidikan Sekolah Menengah
Kejuruan
Penyelenggaraan Pendidikan SMK Pembinaan Kelembagaan dan
SPPN Pelaihari Manajemen Sekolah Menengah
Kejuruan
Pelaksanaan Sistem Penilaian SMK Pengelolaan Dana BOS Sekolah
Menengah Kejuruan
Peningkatan Prasarana Kegiatan Pengelolaan Pendidikan
Pendidikan SMK Khusus
Peningkatan Sarana Pendidikan Pembangunan Perpustakaan
SMK Sekolah
Pelaksanaan Kurikulum SMK Pembangunan Sarana, Prasarana
dan Utilitas Sekolah
Peningkatan Sarana dan Pembangunan Ruang Orientasi
Prasarana Pendidikan SMK (DAK) dan Mobilitas
Bantuan Operasional Sekolah Pembangunan Ruang Bina
(BOS) SMK Negeri (DAK) Persepsi Bunyi dan Irama untuk
Tunarungu (B)
9 Program Rakor Bidang PKLK (Pendidikan Pembangunan Ruang Bina Diri
Peningkatan Akses Khusus) dan Bina Gerak untuk Tunadaksa
dan Kualitas (D)
Pendidikan Khusus Bimtek Kualifikasi Anak Pengadaan Mebel Sekolah
Berkebutuhan Khusus
BOP Pendidikan Khusus Pengadaan Perlengkapan Sekolah
Peningkatan Kelembagaan Sarana Pengadaaan Alat Praktik dan
dan Prasarana Pendidikan Khusus Peraga Peserta Didik
Implementasi Kurikulum Penyediaan Biaya Personil Peserta

405
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

2020 2021
No.
Nama Nama Nama Kegiatan dan Sub
Nama Kegiatan
Program Program Kegiatan
Pendidikan Khusus dan Layanan Didik Pendidikan Khusus
Khusus (PKLK)
Festival dan Lomba Siswa Penyelenggaraan Proses Belajar
Pendidikan Khusus dan Ujian bagi Peserta Didik
Pendidikan Karakter Pendidikan Penyiapan dan Tindak Lanjut
Khusus Evaluasi Satuan Pendidikan
Khusus
Manajemen BOS SLB Negeri Pembinaan Minat, Bakat dan
Kreativitas Siswa
Penyelenggaraan Pendidikan SLBC Penyediaan Pendidik dan Tenaga
Negeri Pembina Kependidikan bagi Satuan
Pendidikan Khusus
Pendataan sekolah penyelengara Pengembangan Karir Pendidik dan
pendidikan khusus dan layanan Tenaga Kependidikan pada Satuan
khusus (PKLK) Pendidikan Khusus
Beasiswa Peserta Didik Pendidikan Pengelolaan Dana BOS Sekolah
Khusus Pendidikan Khusus
Peningkatan Sarana dan 3 Program Kegiatan Penetapan Kurikulum
Prasarana Pendidikan Khusus Pengembangan Muatan Lokal Pendidikan
(DAK) Kurikulum Menengah
Bantuan Operasional Sekolah Penyusunan Kompetensi Dasar
(BOS) SLB Negeri (DAK) Muatan Lokal Pendidikan
Menengah
Bantuan Operasional Sekolah Penyusunan Silabus Muatan Lokal
(BOS) SLB Negeri (Sisa Saldo Dana Pendidikan Menengah
BOS)
10. Program Pengelolaan Museum Pelatihan Penyusunan Kurikulum
Pengembangan, Muatan Lokal Pendidikan
Penggalian, dan Menengah
Aktualisasi Unsur Workshop Tari dan musik Kegiatan Penetapan Kurikulum
Budaya Kalimantan Selatan Muatan Lokal Pendidikan Khusus
Workshop Juru pelihara dan Penyusunan Kompetensi Dasar
tenaga permuseuman Muatan Lokal Pendidikan Khusus
Rapat Koordinasi sejarah dan Penyusunan Silabus Muatan Lokal
tradisi Pendidikan Khusus
Pengadaan alat kesenian Pelatihan Penyusunan Kurikulum
Muatan Lokal Pendidikan Khusus
Monitoring Sejarah dan Tradisi 4 Program Pendidik Kegiatan Pemindahan Pendidik
dan Tenaga dan Tenaga Kependidikan Lintas
Kependidikan Kabupaten/Kota dalam 1 (satu)
Provinsi
Festival Budaya Kalimantan Perhitungan dan Pemetaan
Selatan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Satuan Pendidikan
Menengah dan Pendidikan Khusus
Pengadaan Buku Bertema Budaya, Penataan Pendistribusian
Tokoh, Kesenian dan Sejarah Pendidik dan Tenaga
Kalsel Kependidikan Satuan Pendidikan

406
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

2020 2021
No.
Nama Nama Nama Kegiatan dan Sub
Nama Kegiatan
Program Program Kegiatan
Menengah dan Pendidikan Khusus
Peningkatan Sarana dan 5 Program Kegiatan Pelestarian Kesenian
Prasarana Cagar Budaya Pengembangan Tradisional yang Masyarakat
Kebudayaan Pelakunya Lintas
Kabupaten/Kota dalam Daerah
Provinsi
Monev dan pemutakhiran cagar Pelindungan, Pengembangan,
budaya Pemanfaatan Objek Pemajuan
Tradisi Budaya
Festival Kesenian Pembinaan Sumber Daya
Manusia, Lembaga, dan Pranata
Tradisional
Parade Kesenian Kegiatan Pembinaan Lembaga
Adat yang Penganutnya Lintas
Daerah Kabupaten/Kota dalam 1
(satu) Daerah Provinsi
Revitalisasi objek sejarah Pembinaan Sumber Daya
Manusia, Lembaga, dan Pranata
Adat
Pembuatan film dokumenter / 6 Program Kegiatan Pembinaan Kesenian
sinetron objek sejarah kalimantan Pengembangan yang Masyarakat Pelakunya
selatan Kesenian Lintas Daerah Kabupaten/Kota
Pembuatan video dokumentasi Tradisional Peningkatan Kapasitas Tata Kelola
musik dan tari daerah kalimantan Lembaga Kesenian Tradisional
selatan
Festival tari dan musik 7 Program Kegiatan Pembinaan Sejarah
Internasional pembinaan Lokal Provinsi
Seniman masuk sekolah sejarah Pemberdayaan Sumber Daya
Manusia dan Lembaga Sejarah
Lokal Provinsi
Pengelolaan dan pengadaan 8 Program Kegiatan Penetapan Cagar
barang bank data seni dan budaya Pelestarian dan Budaya Peringkat Provinsi
kalsel Pengelolaan
11 Program Publik Belajar Bersama di Museum, Cagar Budaya Pendaftaran Objek Diduga Cagar
Lomba Edukatif Kultural Museum Budaya
(Mading 3D) & Pameran
Temporer (DAK)
12 Program Konservasi-Restorasi Koleksi Kegiatan Pengelolaan Cagar
Pengelolaan Berbahan Logam, Kayu, Kulit dan Budaya Peringkat Provinsi
Koleksi Kanvas (DAK)
13 Program Pemeliharaan Tata Pameran dan Pelindungan Cagar Budaya
Pemeliharaan Aset Ruang Storage (DAK) 9 Program Kegiatan Pengelolaan Museum
pengelolaan Provinsi
permuseuman Pelindungan, Pengembangan, dan
Pemanfataan Koleksi Secara
Terpadu
Peningkatan Pelayanan dan Akses
Masyarakat terhadap Museum

407
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

2020 2021
No.
Nama Nama Nama Kegiatan dan Sub
Nama Kegiatan
Program Program Kegiatan
Penyediaan dan Pemeliharaan
Sarana dan Prasarana Museum
Total Total
13 Program 109 Kegiatan 9 Program 21 Kegiatan 91 Kegiatan
Total Anggaran Total Anggaran
Rp. 647.429.436.630 Rp. 1.981.732.290.229

2020 2021
No
Belanja Langsung Jumlah Jenis Belanja Jumlah

1 Belanja Pegawai 175.181.089.600 Belanja Operasi 1.807.376.462.450

2 Belanja Barang dan 263.593.792.903


Jasa
Belanja Modal 174.355.827.779
3 Belanja Modal 208.654.554.127

Total 647.429.436.630 Total 1.981.732.290.229

408
BAB IV
PENUTUP

BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan

Laporan kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan


Selatan tahun 2021 merupakan laporan pertanggungjawaban Kepala Dinas
Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan atas pelaksanaan Perjanjian Kinerja tahun
2021. Laporan ini menyajikan capaian kinerja 9 (sembilan) program yang ada pada
Dinas Pendidikan dan kebudayaan. Adapun 9 (sembilan) program tersebut adalah
Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah Provinsi, Program Pengelolaan
Pendidikan, Program Pengembangan Kurikulum, Program Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, Program Pengembangan Kebudayaan, Program Pengembangan
Kesenian Tradisional, Program Pembinaan Sejarah, Program Pelestarian dan
Pengelolaan Cagar Budaya, dan Program Pengelolaan Permuseuman
Pelaksanaan kegiatan tahun 2021 merupakan tahun ke lima pelaksanaan
Rencana Strategis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan
Tahun 2016-2021.
Keberhasilan atau kegagalan yang ada pada tahun 2021 atau tahun ke lima
pelaksanaan Renstra Dinas Pendidikan dam Kebudayaan Provinsi Kalimantan
Selatan tahun 2016-2021, merupakan dasar berpijak bagi Dinas Pendidikan da
Kebudayaan dalam menyempurnakan program dan kegiatannya, sehinga target-
target yang telah ditetapkan dalam rencana strategis 2016-2021 dapat tercapai.
Pada tahun selanjutnya akan dilakukan langkah-langkah strategis, baik berupa
perubahan, penyesuaian, dan pembaharuan program dan anggaran dalam upaya
meningkatkan kinerja organisasi.
Gambaran tentang capaian kinerja secara menyeluruh selama tahun 2021
telah tergambar pada Bab III Akuntabiltas Kinerja. Selama, Pada Tahun 2021 ini
ditemui adanya hambatan-hambatan yang mempengaruhi rencana indikator sasaran
tidak tercapai 100 (seratus) persen dengan penjelasan yang telah disebutkan pada
bab tersebut

409
BAB IV
PENUTUP

Dari 9 (sembilan) Program yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan


Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan pada umumnya dapat berjalan lancar
sesuai rencana, akan tetapi realisasi dana tidak bisa terserap 100 (seratus) persen
disebabkan oleh:
1. Adanya kelebihan dana perjalanan Dinas karena menyesuaikan standar biaya
yang ditetapkan daerah.
2. Adanya kelebihan dana kontrak/lelang fisik
3. Adanya kelebihan dana akomodasi dan konsumsi pada kegiatan pelatihan,
workshop, rakor, dan lain-lain.
Langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kinerja
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2022
yang akan datang adalah sebagai berikut :
1. Memperbaiki sistem pengumpulan dan pengolahan data kinerja guna
pemenuhan indikator sasaran organisasi secara maksimal.
2. Meningkatkan pemantauan atas capaian kinerja secara berkala.
3. Meningkatkan jaringan kerja (networking) dengan pemangku kepentingan bidang
pendidikan dalam wilayah Provinsi Kalimantan Selatan yang lebih baik.
4. Meningkatkan ketersediaan data pendidikan yang lebih akurat dan cepat.

410

Anda mungkin juga menyukai