KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT, atas berkat dan rahmat-
Nya Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan dapat menyelesaikan
penyusunan laporan dokumen kinerja tahun 2021. Peraturan Presiden Nomor
29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah telah
mengamanatkan kepada instansi pemerintah untuk menyusun laporan
akuntabilitas kinerja (LAKIP) sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan
tugas dan fungsinya.
I
KATA PENGANTARk
Hanya dengan kekuatan dari Allah segala yang kita lakukan dapat terwujud.
Semoga amanah pendidikan yang kita emban selama ini mendapat ridho dari
Allah SWT Amin ya Robbal ’Alamin.
II
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
Halaman
iii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Undang - Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, dinyatakan bahwa setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan. Oleh
karena itu, Negara berkewajiban mewujudkan layanan pendidikan bermutu kepada
seluruh warga negara tanpa memandang status sosial, ras, etnis, agama, dan gender.
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB I
PENDAHULUAN
b. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas pokok dimaksud, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
menyelenggarakan fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis bidang pendidikan menengah, khusus;
2. Pelaksanaan kebijakan pendidikan menengah atas;
3. Pelaksanaan kebijakan pendidikan menengah kejuruan;
4. Pelaksanaan kebijakan pendidikan khusus;
5. Pelaksanaan kebijakan Guru dan Tenaga Kependidikan Sekolah Menengah
Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, Pendidikan Khusus, dan Tenaga
Kebudayaan;
6. Pelaksanaan kebijakan pembinaan, pelestarian, dan pengembangan budaya
daerah;
7. Pembinaan, Pengawasan, dan pengendalian Unit Pelaksana Teknis Daerah;
8. Pembinaan, pengawasan, dan pengendalian cabang dinas; dan
9. Pengelolaan kegiatan kesekretariatan.
C. Struktur Organisasi
Di dalam Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 11 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah serta Peraturan Gubernur
Kalimantan Selatan No. 72 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Perangkat Daerah dan diturunkan melalui Peraturan
3
BAB I
PENDAHULUAN
Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 095 Tahun 2019 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tatakerja Perangkat Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan, Dimana Struktur Oraganisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Kalimantan Selatan adalah sebagai berikut:
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat, membawahkan:
1. Sub Bagian Perencanaan, Keuangan, dan Aset;
2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
3. Sub Bagian Penyelenggaraan Tugas Pembantuan;
c. Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas, membawahkan:
1. Seksi Kurikulum dan Penilaian SMA;
2. Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMA;
3. Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana SMA;
d. Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, membawahkan:
1. Seksi Kurikulum dan Penilaian SMK;
2. Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMK;
3. Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana SMK;
e. Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus, membawahkan:
1. Seksi Kurikulum dan Penilaian Pendidikan Khusus;
2. Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Pendidikan Khusus;
3. Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana Pendidikan Khusus;
f. Bidang Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, membawahkan:
1. Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA;
2. Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMK;
3. Seksi Pendidik dan Tenaga Kebudayaan Pendidikan Khusus;
g. Bidang Pembinaan Kebudayaan, membawahkan:
1. Seksi Cagar Budaya dan Permuseuman;
2. Seksi Sejarah dan Tradisi;
3. Seksi Kesenian;
h. Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Teknologi Informasi dan Komunikasi
Pendidikan (BTIKP):
1. Sub Bagian Tata Usaha;
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
BAB I
PENDAHULUAN
6
BAB I
PENDAHULUAN
7
BAB I
PENDAHULUAN
Tabel 1.1
Keadaan Pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan
Menurut Tingkat Pendidikan Formal Tahun 2021
Tabel 1.2
Keadaan Pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan
Menurut Jenis Kepegawaian Tahun 2021
Tabel 1.3
Keadaan Pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan
Menurut Jenjang Diklat Struktural Tahun 2021
Tabel 1.4
Keadaan Pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan
Menurut Jenis Jabatan Tahun 2021
8
BAB I
PENDAHULUAN
2 ADMINISTRATOR 4 4
3 PENGAWAS 9 8 17
4 PELAKSANA 50 25 75
5 FUNGSIONAL TERTENTU
a. Pengawas Sekolah Utama 1 1 2
b. Pengawas Sekolah Madya 44 6 50
c. Pengawas Sekolah Muda 2 2
d. Analis Kepegawaian
e. Pranata Komputer 3 3
f. Arsiparis Madya 1 1
Jumlah 111 44 155
9
BAB I
PENDAHULUAN
Tabel 1.5
Keadaan Pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan
Menurut Tingkat Kepangkatan/Golongan Tahun 2021
2 Golongan II
II/a 1 1
II/b 4 1 5
II/c 3 3
II/d 5 5
3 Golongan III
III/a 6 3 9
III/b 10 10 20
III/c 8 1 9
III/d 12 10 22
4 Golongan IV
IV/a 9 10 19
IV/b 47 7 54
IV/c 1 1 2
IV/d 2 1 3
IV/e
Jumlah 111 44 155
10
BAB I
PENDAHULUAN
Keadaan pegawai (NON PNS) menurut jabatan dapat dilihat pada tabel di bawah
ini.
Tabel 1.6
Keadaan Pegawai Non PNS / Honorer
pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan
Menurut Jabatan Pekerjaan Tahun 2021
11
BAB I
PENDAHULUAN
E. Sistematika Pelaporan
Sistematika Penulisan LAKIP SKPD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Kalimantan Selatan Tahun 2021 adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini memuat tentang latar belakang penyusunan laporan
kinerja, tugas pokok dan fungsi, struktur organisasi, isu strategis Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan, dan
Sistematika pelaporan.
BAB II : PERENCANAAN KINERJA
Pada bagian ini disajikan gambaran singkat mengenai perencanaan
Kinerja yang menyajikan rencana strategis Pembangunan Jangka
Menengah Tahun 2016-2021, dan perjanjian kinerja.
BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA
Pada bagian ini disajikan uraian tentang analisis pencapaian kinerja,
keberhasilan dan kegagalan, sebagai pertanggungjawaban
pencapaian hasil tahun 2021
12
BAB I
PENDAHULUAN
BAB IV : PENUTUP
Pada bagian ini dikemukakan kesimpulan hasil menyeluruhdari
Laporan Akuntabilitas Kinerja SKPD Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan.
13
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A. Rencana Strategis
Berdasarkan P-RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016-2021, Visi
Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan adalah “Kalsel Mapan (Mandiri dan
Terdepan) Lebih Sejahtera, Berkeadilan, Berdikari dan Berdaya Saing”.
Untuk mencapai visi tersebut, telah ditetapkan 5 (lima) misi yang harus
dilaksanakan sebagai arah dan batasan proses pencapaian tujuan, yaitu :
1. Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang Agamis, Sehat, Cerdas dan
Terampil;
2. Mewujudkan Tatakelola Pemerintahan yang Professional dan Berorientasi pada
Pelayanan Publik;
14
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Dari lima misi tersebut di atas, yang terkait dengan kebijakan pembangun
sektor pendidikan dan kebudayaan terdapat pada misi ke-satu dan ke-tiga dengan
penjelasan sebagai berikut :
a. Mengembangkan Sumber Daya Manusia Yang Agamis, Sehat, Cerdas
Dan Terampil :
Keberhasilan suatu bangsa atau daerah terkait dengan keunggulan sumber
daya manusia. Perkembangan teknologi saat ini menuntut adanya kesiapan
masyarakat untuk menerima dan mengadaptasi perubahan secara global,
sehingga masyarakat Provinsi Kalimantan Selatan harus mampu
memanfaatkan kemajuan-kemajuan dari hasil implikasi langsung
perkembangan teknologi. Untuk itu, upaya meningkatkan kualitas sumber
daya manusia Provinsi Kalimantan Selatan yang mandiri dan berdaya saing
tinggi serta memiliki akhlak mulia menjadi misi yang tidak terpisahkan dari
pembangunan daerah di tengah kemajuan teknologi saat ini. Kemandirian
merupakan salah satu indikasi dan kriteria manusia unggul, sedangkan
ketaqwaan merupakan salah satu indikasi dan kriteria manusia agamis
15
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
16
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Tujuan Misi ini adalah meningkatkan kualitas kehidupan yang berbasiskan kearifan
lokal, Budaya adalah kepercayaan, adat istiadat, norma-norma artistik, kebiasaan
makan, keahlian yang di peroleh bukan dari kreatifitasnya sendiri melainkan
merupakan warisan masa lampau yang di dapat melalui pendidikan formal atau
informal, yang berfungsi untuk mempertahankan diri (perlindungan), memperoleh
kepuasan hidup, memenuhi kebutuhan hidup, mengelola/memanfaatkan LH,
sebagai media adaptasi terhadap lingkungan alam, berisi etika sebagai penuntun
prilaku dan mengembangkan daya cipta. Dengan demikian hakekat kebudayaan
adalah perwujudan dan penyaluran kepribadian manusia, yang sejak dahulu lahir
dari suatu generasi tertentu, dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi
yang bersangkutan, untuk itu diperlukan upaya perbaikan tingkah laku, melalui
aturan-aturan yang bersikan kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan yang diterima
dan ditolak, tindakan yang dilarang dan tindakan–tindakan yang diijinkan. Salah
satu indikator pencapaian Tujuan Pembangunan tersebut antara lain adalah
persentase kejadian konflik antar suku dan agama serta persentase angka
kriminalitas. Target akhir yang ingin dicapai sampai tahun 2021 Konflik SARA nol
(0) dalam arti tidak terjadi konflik. Target angka penanganan kriminalitas sebesar
50% dari kasus tahun 2.232 kasus
17
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
2.1. Visi dan Misi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan
Selatan
A. VISI
Visi Pembangunan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan selama 5
tahun kedepan yang dituangkan dalam RPJMD Tahun 2016-2021 di bawah
kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan adalah ”
Kalsel Mapan (Mandiri dan Terdepan) Lebih Sejahtera, Berkeadilan,
Berdikari dan Berdaya Saing” Atas dasar visi Pemerintah Daerah tersebut
maka Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan mengangkat visi
yaitu :
Visi tersebut adalah mengarah pada kualitas potensi diri peserta didik,
pendidik dan tenaga kependidikan di Kalimantan Selatan digambarkan dengan
perubahan perilaku ke arah perilaku yang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, menjadi warga negara dan masyarakat yang demokratis dan
bertanggung jawab secara merata (tujuan pendidikan berdasarkan UU No.20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional).
Penjelasan makna atas pernyataan visi di atas adalah :
1. Bermutu
Bermutu adalah kemampuan yang dimiliki oleh Pendidik dan Tenaga
Pendidikan meliputi kompetensi kepribadian, profesional, pedagogi, dan
sosial. Bagi Peserta Didik bermutu berarti kemampuan yang dimiliki dalam
hal cerdas secara spiritual, emosional dan sosial, intelektual dan kinestetis.
Sedangkan bagi Pelaku Budaya bermutu berarti memiliki
kemampuan/kompetensi dalam hal kepribadian, profesional dan kompetensi
sosial.
2. Berkeadilan
18
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
B. MISI
Untuk dapat mewujudkan visi di atas, maka Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan menetapkan misi sebagai berikut:
19
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
20
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
21
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
b. Sasaran :
1. Meningkatnya ketersediaan sarana prasarana pendidikan
m e ne ng a h yang berkualitas.
2. Terwujudnya pendidikan khusus yang bermutu dan sarana
prasarana yang memadai pada semua jenjang pendidikan melalui
pelayanan pendidikan inklusif tanpa diskriminatif.
2) Mewujudkan mutu pembelajaran dan keterampilan guru dan peserta
didik.
a. Tujuan :
Peningkatan mutu pembelajaran dan keterampilan pendidikan
menengah dan pendidikan khusus yang berorientasi pada pembentukan
karakter.
b. Sasaran :
1. Meningkatnya kualitas Peserta Didik di kalsel yang agamis, cerdas
dan terampil.
2. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia (SDM) pendidik dan
tenaga kependidikan pendidikan menengah (dikmen) yang setara
melalui peningkatan kualifikasi dan kompetensi.
3. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia (SDM) pendidik dan
tenaga kependidikan pendidikan khusus (diksus) yang setara
melalui peningkatan kualifikasi dan kompetensi serta kolaborasi
dengan guru pembimbing khusus (GPK).
3) Mewujudkan pengembangan pembelajaran kurikulum muatan lokal
bagi guru dan peserta didik.
a. Tujuan :
Mengembangkan pembelajaran kurikulum muatan lokal dengan
menggali keunggulan potensi lokal sebagai kurikulum yang berdaya
saing dengan daerah lain.
b. Sasaran :
1. Mingkatnya jumlah peserta didik yang khatam Al-Qur’an pada
jenjang pendidikan SMA/SMK dan Pendidikan Khusus.
22
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
23
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
24
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
25
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
26
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
a. Strategi:
1. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengembangkan,
memanfaatkan dan melestarikan budaya.
2. Memanafaatkan kemajemukan potensi seni budaya daerah dan
memperkenalkannya melalui event atau gelaran budaya.
b. Kebijakan:
1. Pembinaan dalam penegakan peraturan tentang pelestarian budaya
(UU No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya)
2. Pembinaan kepada pelaku usaha tentang pemanfaatan kebudayaan
(PERDA Kalsel No. 6 Tahun 2009 tentang Pemeliharaan Kesenian
Daerah) yang didalamnya mengatur Hotel Berbintang dan Restoran
Wajib Menampilkan Kesenian Daerah.
D. Rencana Program
Pengertian dan definisi program menurut para ahli diantaranya diartikan
sebagai cara yang disahkan untuk mencapai tujuan dimana melalui hal tersebut
bentuk rencana akan lebih terorganisir dan lebih mudah untuk
dioperasionalkan demi tercapainya kegiatan pelaksanaan karena dalam
program tersebut telah dimuat berbagai aspek yang harus dijalankan atau
dilaksanakan agar tujuan program itu sendiri dapat tercapai.
Secara umum program dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan
yang dilakukan tidak hanya satu kali tetapi secara berkesinambungan.
Sedangkan definisi program secara khusus adalah sebagai suatu unit atau
kesatuan kegiatan yang merupakan realisasi atau implementasi dari suatu
kebijakan, yang berlangsung dalam proses yang berkesinambungan, dan terjadi
dalam suatu organisasi yang melibatkan sekelompok orang. Ada tiga unsur
pokok yang yang harus diperhatikan dalam menentukan program, yaitu: (1)
Realisasi atau implementasi suatu kebijakan; (2) Terjadi dalam waktu yang
relatif lama-bukan kegiatan tunggal tetapi jamak-berkesinambungan; (3) Terjadi
dalam organisasi yang melibatkan sekelompok orang. Penentuan rumusan
program yang dilakukan melalui perencanaan yang komprehensif dalam sebuah
organisasi/lembaga merupakan hal penting yang harus dilakukan agar program-
27
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
28
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
29
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
30
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
31
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
32
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
33
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
34
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
35
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
36
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Adapun indikator kinerja utama (IKU) yang telah ditetapkan oleh dinas pendidikan
dan kebudayaan provinsi kalimantan selatan dalam mengukur keberhasilan
urusan pendidikan dan kebudayaan adalah sebagai berikut :
37
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Tabel 2.1 Indikator Kinerja Utama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Kalimantan Selatan Tahun 2021
38
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
39
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
40
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
41
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
42
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
43
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
44
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
45
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
46
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
47
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
48
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
49
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
50
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
51
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
52
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
53
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
54
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
55
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
56
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
57
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
58
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
59
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
60
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
61
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
62
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
63
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
64
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
65
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
66
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
67
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Persentase Penghargaan
tingkat Nasional yang diraih 8,33%
oleh tim kesenian
Pelestarian dan Aktualisasi Seni
1.
dan Budaya Kalsel Persentase pelaku seni budaya
yang mendapatkan
16,67%
penghargaan terbaik tingkat
daerah pada event kesenian
68
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
1 Meningkatnya Kesempatan Belajar dan APK SM sederajat dan Pendidikan Khusus 93,36 93,80 Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayan
Kualitas Pendidikan Menengah dan
Pendidikan Khusus yang merata APM SM sederajat dan Pendidikan Khusus 66,04 66,34 Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayan
Persentase Peserta Didik SMA yang 40,00% 45,50% Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayan
Melanjutkan ke Perguruan Tinggi
Persentase Lulusan SMK yang bekerja 20,00% 22,76% Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayan
Persentase Peserta Didik Pendidikan 40,01% 41,71% Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayan
Khusus yang mandiri
Persentase Guru dan Tenaga Kependidikan 74,36% 75,00% Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayan
SMA/SMK/Diksus yang professional
2 Meningkatnya warisan budaya yang Persentase warisan budaya yang 6,80% 8,00% Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayan
dilestarikan ditetapkan nasional
1 Meningkatnya Partisipasi warga untuk Tingkat Partisipasi warga negara usia 16-18 24,25% 26,55% Kepala Bidang Pembinaan SMA
bersekolah pada jenjang tahun yang berpatisipasi dalam pendidikan
SMA/SMK/Diksus menengah atas
Tingkat Partisipasi warga negara usia 16-18 27,78% 28,28% Kepala Bidang Pembinaan SMK
tahun yang berpatisipasi dalam pendidikan
menengah kejuruan
Tingkat partisipasi warga negara 38,73% 39,0% Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan
penyandang disabiltas yang berpartisipasi Khusus
dalam pendidikan khusus
2 Meningkatnya kualitas Kelembagaan Persentase SMA dengan sarana prasarana 73,25% Kepala Bidang Pembinaan SMA
SMA/SMK/Diksus yang memenuhi SNP
Persentase SMK dengan sarana prasarana 47,24% 51,18% Kepala Bidang Pembinaan SMK
yang memenuhi SNP
Persentase Diksus dengan sarana 50,00% 57,69% Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan
prasarana yang memenuhi SNP Khusus
3 Meningkatnya Kualitas lulusan Nilai rata-rata kelulusan SMA 80,35 81,05 Kepala Bidang Pembinaan SMA
SMA/SMK/Diksus
Nilai rata-rata kelulusan pada kompetensi 78,64 79,34 Kepala Bidang Pembinaan SMK
keahlian SMK
Nilai rata-rata kelulusan Pendidikan Khusus 73,93 74,48 Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan
Khusus
4 Meningkatnya Karakter Peserta Didik Persentase Satuan Pendidikan SMA yang 15,38% 15,38% Kepala Bidang Pembinaan SMA
SMA/SMK/Diksus memiliki lingkungan kondusif dalam
pembangunan karakter
Persentase Satuan Pendidikan SMK yang 92,13% 93,70% Kepala Bidang Pembinaan SMK
memiliki lingkungan kondusif dalam
pembangunan karakter
Persentase Satuan Pendidikan Diksus yang 0,46% 0,46% Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan
memiliki lingkungan kondusif dalam Khusus
pembangunan karakter
5 Meningkatnya Kualitas SDM Pendidikan Persentase Guru bersertifikat Pendidik 42,68% 44,38% Kepala Bidang Pembinaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
Persentase Tenaga Kependidikan 71,13% 72,83% Kepala Bidang Pembinaan Pendidik dan
bersertifikat Tenaga Kependidikan
Rasio Pemerataan Guru 1:9 1:9 Kepala Bidang Pembinaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
69
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
6 Pengembangan, Penggalian, Aktualisasi Terlestarikannya Cagar Budaya 14,29% 28,6% Kepala Bidang Pembinaan Kebudayaan
Pelestarian dan Pemanfaatan Unsur
Budaya
Persentase ragam seni budaya daerah yang 12,50% 12,50% Kepala Bidang Pembinaan Kebudayaan
di aktualisasikan
Persentase Nilai Sejarah yang di lestarikan 0,00% 3,57% Kepala Bidang Pembinaan Kebudayaan
Persentase Nilai Tradisi yang di 0,00% 9,09% Kepala Bidang Pembinaan Kebudayaan
aktualisasikan
7 Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Nilai SAKIP Disdikbud 80,16 80,86 Sekretaris Dinas Pendidikan dan
Disdikbud Kebudayaan
8 Meningkatnya kualitas perencanaan dan Persentase serapan anggaran Disdikbud 75,85% 100% Sekretaris Dinas Pendidikan dan
pelaporan kinerja dan keuangan Kebudayaan
Persentase aset yang tercatat 100,00% 100% Sekretaris Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan
9 Pelayanan sarana prasarana dan Persentase pemenuhan layanan 100,00% 100% Sekretaris Dinas Pendidikan dan
administrasi perkantoran dan administrasi kepegawaian PNS Disdikbud Kebudayaan
kepegawaian Persentase pemenuhan sarana dan 100,00% 100% Sekretaris Dinas Pendidikan dan
prasarana sesuai kebutuhan Disdikbud Kebudayaan
10 Meningkatnya kualitas SDM Persentase ASN Disdikbud yang memiliki 14,84% 15,54% Sekretaris Dinas Pendidikan dan
sertifikat keahlian Kebudayaan
1 Meningkatnya cakupan biaya personil Persentase peserta didik tidak mampu SMA 279,50% 36,40% Kepala Seksi Peserta Didik dan
peserta didik tidak mampu yang mendapatkan bantuan biaya sekolah Pembangunan Karakter SMA
SMA/SMK/Diksus
Persentase peserta didik tidak mampu SMK 19,99% 21,19% Kepala Seksi Peserta Didik dan
yang mendapatkan bantuan biaya sekolah Pembangunan Karakter SMK
Persentase peserta didik tidak mampu 100% 100% Kepala Seksi Peserta Didik dan
Diksus yang mendapatkan bantuan biaya Pembangunan Karakter Pendidikan Khusus
sekolah
2 Meningkatnya sarana prasarana dan Persentase SMA dengan sarana yang 71,43% 71,50% Kepala Seksi Kelembagaan Sarana
kelembagaan pendidikan memenuhi standar Prasarana SMA
SMA/SMK/Diksus
Persentase SMA dengan prasarana yang 71,43% 71,50% Kepala Seksi Kelembagaan Sarana
memenuhi standar Prasarana SMA
Persentase SMA dengan akreditasi minimal 76,85% 76,90% Kepala Seksi Kelembagaan Sarana
B Prasarana SMA
Persentase SMK dengan sarana yang 47,24% 51,18% Kepala Seksi Kelembagaan Sarana
memenuhi standar Prasarana SMK
Persentase SMK dengan prasarana yang 47,24% 51,18% Kepala Seksi Kelembagaan Sarana
memenuhi standar Prasarana SMK
Persentase SMK dengan akreditasi minimal 65,35% 69,28% Kepala Seksi Kelembagaan Sarana
B Prasarana SMK
Persentase Pendidikan Khusus dengan 65% 69% Kepala Seksi Kelembagaan Sarana
sarana yang memenuhi standar Prasarana Pendidikan Khusus
Persentase Pendidikan Khusus dengan 58% 62% Kepala Seksi Kelembagaan Sarana
prasarana yang memenuhi standar Prasarana Pendidikan Khusus
Persentase Diksus dengan akreditasi 37% 49% Kepala Seksi Kelembagaan Sarana
minimal B Prasarana Pendidikan Khusus
70
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
3 Meningkatnya Penerapan dan Persentase Guru SMA yang menerapkan 19,90% 30,40% Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian SMA
Pengembangan kurikulum dan sistem pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional
penilaian SMA/SMK/Diksus Persentase Guru SMA yang menerapkan 22,93% 33,13% Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian SMA
penilaian sesuai Kurikulum Nasional
Persentase siswa SMA dengan nilai 0,0% 50,00% Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian SMA
kompetensi literasi yang memenuhi
kompetensi minimum
Persentase siswa SMA dengan nilai 0,0% 50,00% Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian SMA
kompetensi numerasi yang memenuhi
kompetensi minimum
Persentase Guru SMK yang 8,19% 12,25% Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian SMK
mengembangkan penilaian sesuai
Kurikulum Nasional
Persentase Guru SMK yang 0,00% 3,56% Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian SMK
mengembangkan pembelajaran sesuai
Kurikulum Nasional
Persentase siswa SMK dengan nilai 0,00% 50,00% Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian SMK
kompetensi literasi yang memenuhi
kompetensi minimum
Persentase siswa SMK dengan nilai 0,00% 35,00% Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian SMK
kompetensi numerasi yang memenuhi
kompetensi minimum
Persentase Guru Pendidikan Khusus yang 75% 75% Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian
menerapkan penilaian sesuai Kurikulum Pendidikan Khusus
Nasional
Persentase Guru Pendidikan Khusus yang 70% 72% Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian
menerapkan pembelajaran sesuai Pendidikan Khusus
Kurikulum Nasional
Persentase siswa Pendidikan Khusus 35% 47% Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian
dengan nilai kompetensi literasi yang Pendidikan Khusus
memenuhi kompetensi minimum
Persentase siswa Pendidikan Khusus 30% 39% Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian
dengan nilai kompetensi numerasi yang Pendidikan Khusus
memenuhi kompetensi minimum
4 Meningkatnya Prestasi Peserta Didik Persentase Medali tingkat Nasional yang 3,33% 8,70% Kepala Seksi Peserta Didik dan
pendidikan SMA/SMK/Diksus melalui diraih Peserta Didik SMA Pembangunan Karakter SMA
lomba - lomba Persentase Medali tingkat Nasional yang 20,09% 23,20% Kepala Seksi Peserta Didik dan
diraih Peserta Didik SMK Pembangunan Karakter SMK
Persentase Medali tingkat Nasional yang 27,59% 31,03% Kepala Seksi Peserta Didik dan
diraih Peserta Didik Pendidikan Khusus Pembangunan Karakter Pendidikan Khusus
5 Terselenggaranya Pendidikan Karakter Persentase SMA yang melaksanakan 13,00% 14,21% Kepala Seksi Peserta Didik dan
SMA/SMK/Diksus pendidikan karekter lebih dari 10 jenis Pembangunan Karakter SMA
kegiatan
Persentase SMK yang melaksanakan 92.13% 93,70% Kepala Seksi Peserta Didik dan
pendidikan karekter lebih dari 10 jenis Pembangunan Karakter SMK
kegiatan
Persentase Pendidikan Khusus yang 38,46 42,31% Kepala Seksi Peserta Didik dan
melaksanakan pendidikan karakter lebih Pembangunan Karakter Pendidikan Khusus
dari 5 jenis kegiatan
6 Meningkatnya Kualifikasi Akademik Persentase Guru SMA berkualifikasi 93.76% 94,76% Kepala Seksi Pendidik dan Tenaga
Guru dan Tenaga Kependidikan akademik D4/S1 Kependidikan SMA
SMA/SMK/Diksus
Persentase Tenaga Kependidikan SMA 36.43% 37,43% Kepala Seksi Pendidik dan Tenaga
berkualifikasi akademik D4/S1 Kependidikan SMA
Persentase Guru SMK berkualifikasi 94.79% 94,79% Kepala Seksi Pendidik dan Tenaga
akademik D4/S1 Kependidikan SMK
71
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Persentase Tenaga Kependidikan SMK 31.98% 31,98% Kepala Seksi Pendidik dan Tenaga
berkualifikasi akademik D4/S1 Kependidikan SMK
Persentase Guru Pendidikan Khusus 98,49% 98,87% Kepala Seksi Pendidik dan Tenaga
berkualifikasi akademik D4/S1 Kependidikan Pendidikan Khusus
Persentase Tenaga Kependidikan 40,00% 50,00% Kepala Seksi Pendidik dan Tenaga
Pendidikan Khusus berkualifikasi akademik Kependidikan Pendidikan Khusus
D4/S1
7 Meningkatnya kualitas layanan di Persentase satuan pendidikan SMA 68.09% 69,09 Kepala Seksi Pendidik dan Tenaga
Satuan Pendidikan SMA/SMK/Diksus mempunyai rasio guru siswa yang ideal Kependidikan SMA
Persentase satuan pendidikan SMK 1:11 11,00% Kepala Seksi Pendidik dan Tenaga
mempunyai rasio guru siswa yang ideal Kependidikan SMK
Persentase satuan pendidikan Pendidikan 5,40% 7,40% Kepala Seksi Pendidik dan Tenaga
Khusus mempunyai rasio guru siswa yang Kependidikan Pendidikan Khusus
ideal
8 Meningkatnya pengelolaan cagar Persentase Cagar Budaya Kalsel yang di 15,38% 23,08% Kepala Seksi Cagar Budaya dan
budaya registrasi Permuseuman
Persentase Cagar Budaya yang dilestarikan 20,00% 20,00% Kepala Seksi Cagar Budaya dan
Permuseuman
9 Meningkatnya pengelolaan museum Persentase koleksi museum yang 43,48% 16,3% Kepala Seksi Cagar Budaya dan
diestarikan Permuseuman
10 Meningkatnya penggalian dan Persentase objek sejarah yang ditetapkan 0,00% 3,00% Kepala Seksi Sejarah dan Tradisi
pelestarian nilai sejarah dan tradisi menjadi Objek bersejarah
Persentase tradisi (karya budaya) sebagai 1,30% 2,16% Kepala Seksi Sejarah dan Tradisi
bagian WBTB yang memperoleh sertifikat
11 Pelestarian dan Aktualisasi seni dan Persentase Penghargaan tingkat Nasional 12,50% 8,33% Kepala Seksi Kesenian
budaya kalsel yang diraih oleh tim kesenian
Persentase pelaku seni budaya yang 8,62% 16,67% Kepala Seksi Kesenian
mendapatkan penghargaan terbaik tingkat
daerah pada event kesenian
12 Menyusun perencanaan dan pelaporan Nilai komponen Pelaporan pada LHE SAKIP 11,64 11,87 Kepala Subbag Perencanaan, Keuangan
kinerja SOPD Disdikbud dan Aset
Nilai Komponen Perencanaan pada LHE 27,29 27,74 Kepala Subbag Perencanaan, Keuangan
SAKIP Disdikbud dan Aset
Jumlah dokumen kinerja sesuai ketentuan 22 Dokumen 8 Dokumen Kepala Subbag Perencanaan, Keuangan
dan Aset
13 Menyusun perencanaan, administrasi Jumlah dokumen laporan keuangan secara 111 Dokumen 12 Dokumen Kepala Subbag Perencanaan, Keuangan
keuangan dan laporan Aset SOPD berkala dan Aset
Jumlah Laporan aset yang tercatat 4 Laporan 4 Laporan Kepala Subbag Perencanaan, Keuangan
dan Aset
14 Ketersediaan dan Kualitas Data Persentase Data Pokok Pendidikan yang 92,00% 92,70% Kepala Subbag Perencanaan, Keuangan
Pendidikan yang akurat, tepat dan Lengkap dan Berkualitas dan Aset
akuntabel
15 Merencanakan dan mengadakan sarana Jumlah dokumentasi pelayanan surat 4.128 4000 Kepala Subbag Umum dan Kepegawaian
dan prasarana serta administrasi menyurat Dokumentasi
perkantoran
Jumlah dokumen terkait sarana dan 22 Dokumen 22 Dokumen Kepala Subbag Umum dan Kepegawaian
prasarana
16 Menyusun data kepegawaian, evaluasi, Jumlah pegawai yang administrasi 2,440 Pegawai 2050 Pegawai Kepala Subbag Umum dan Kepegawaian
serta administrasi kepegawaian SOPD kepegawainnya dilayani secara tertib
Jumlah ASN yang mengikuti pelatihan 14 ASN 15 Kepala Subbag Umum dan Kepegawaian
bersertifikasi
72
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
17 Meningkatnya Prestasi Peserta Didik SD Jumlah Medali tingkat Nasional yang diraih 0 Medali 2 Kepala Subbag Penyelenggaraan Tugas
dan SMP dalam Lomba-lomba Peserta Didik SD dan SMP Pembantuan
18 Meningkatnya Prestasi Pendidik dan Jumlah Medali tingkat Nasional yang diraih 0 Medali 2 Kepala Subbag Penyelenggaraan Tugas
Tenaga Kependidikan SD dan SMP Pendidik dan Tenaga Kependidikan SD dan Pembantuan
melalui Lomba-lomba SMP
73
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
74
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Provinsi Kalimantan Selatan berkewajiban untuk mencapai target kinerja yang telah
ditetapkan tersebut sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada stakeholders atas
penggunaan anggaran negara. Untuk mengetahui tingkat ketercapaian baik
keberhasilan/kegagalan dari setiap target kinerja yang ditetapkan serta sebagai bahan
evaluasi kinerja, diperlukan analisis capaian kinerja.
Kinerja Dinas Pendidikan Propinsi Kalimantan Selatan Tahun 2021 dievaluasi
melalui Penetapan Kinerja (PK) dan didukung dengan Pengukuran Kinerja Kegiatan
(PKK). Pengungkapan akuntabilitas kinerja difokuskan pada capaian indikator kinerja
sasaran organisasi sebagaimana tercantum dalam Renstra 2016-2021 dimulai dari
tujuan, sasaran, dan program. Untuk keperluan análisis kinerja menggunakan tolok
ukur indikator sasaran organisasi dengan cara membandingkan antara :
Target Kinerja (performance plan) dengan realisasi (performance result),sehingga
dapat diketahui celah (performancegap) dan juga diupayakan dengan pembandingan
dengan angka tahun-tahun sebelumnya maupun dengan Standar atau target nasional.
Kemudian celah kinerja dianalisis untuk diketahui kemungkinan penyebab jika terjadi
ketidakberhasilan. Selanjutnya kekurangan yang ditemui akan diupayakan
peningkatan kinerja tahun mendatang (performance improvement).
Dalam rangka memberikan kesimpulan pengukuran kinerjanya, Provinsi
Kalimantan Selatan menetapkan kategorisasi pencapaian kinerja sesuai Peraturan
Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 12 Tahun
2015 tentang pedoman Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah berdasarkan capaian rata-rata atas indikator kinerja menjadi
enam kategori sebagai berikut :
75
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
1. Sasaran RPJMD
Dua dari lima sasaran pembangunan di atas, yang langsung bersentuhan pada
tujuan pembangunan sektor pendidikan dan kebudayaan, terdapat pada point (1), dan
point (4), dengan sasaran masing-masing yaitu:
76
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Untuk mengukur kualitas daya saing sumber daya dalam pengembangannya agar
menjadi manusia yang cerdas, terampil, dan agamis dengan mengacu pada tujuan dan
sasaran tersebut.
Tabel 3.2
Target dan Realisasi Sasaran Strategis dan Indikator Utama Gubernur Kalsel yang
diemban oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provkalsel
Persentase
No Sasaran Strategis Kinerja Utama Target Realisasi Sumber Data
Capaian
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Meningkatnya kualitas Angka Harapan Lama Sekolah 13,70 12,81 93,50% BPS
Pendidikan Masyarakat
Angka Rata-rata Lama Sekolah 9,00 8,34 92,67% BPS
2 Meningkatnya Ketahanan Budaya Indeks Pembangunan Kebudayaan 45,00% 58,64% 130,31% Dirjen
dan Kualitas Seni Masyarakat Kebudayaan
Tabel 3.3
Perbandingan Indikator Kinerja dengan data-data capaian tahun-tahun sebelumnya
SKPD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provkalsel
Angka Rata-rata Lama Sekolah 8,00 8,20 8,29 9,00 8,34 92,67% BPS
2 Indeks Pembangunan Kebudayaan 53,79 56,79 57,13 45,00% 58,64% 130,31% Dirjen
Kebudayaan
77
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Tabel 3.4
Perbandingan Indikator capaian SKPD regional sejenis
Angka Rata-rata Lama Sekolah 8,34 8,64 7,45 9,84 9,11 8,85 BPS
78
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Pada tahun 2021 realisasi Angka Harapan Lama Sekolah adalah 12,81
dari target yang ditetapkan 13,70. Jika dibandingkan dengan target kinerja
yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai target
yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 94,56%.
Jika melihat pencapaian Angka Harapan Lama Sekolah mencapai 12,81,
maka secara rata-rata penduduk Kalsel mempunyai peluang mengenyam
pendidikan selama 12,81 tahun atau setara diploma I
79
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
80
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
mengenyam pendidikan hingga kelas VII (SMP kelas II) dan Hal ini
menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat untuk sekolah ke jenjang yang
lebih tinggi semakin meningkat setiap tahunnya.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Badan
Pusat Statistik (BPS) dengan formula perhitungan sebagai berikut :
81
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
82
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
83
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
84
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
85
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
86
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
(68). Rehabilitasi ruang guru dengan tingkat kerusakan sedang atau berat
beserta perabotnya dengan output sebanyak 1 Ruang dan dianggarkan
sebesar Rp. 117.984.000
(69). Rehabilitasi toilet (jamban) siswa/guru dengan tingkat kerusakan sedang
atau berat beserta sanitasinya dengan output sebanyak 2 Ruang dan
dianggarkan sebesar Rp. 140.160.000
(70). Pembangunan ruang kelas baru (RKB) beserta perabotnya dengan
output sebanyak 3 Ruang dan dianggarkan sebesar Rp. 353.312.000
(71). Pembangunan toilet (jamban) siswa/guru baik beserta sanitasinya
dengan output sebanyak 5 Unit dan dianggarkan sebesar Rp.
717.714.000
(72). Pembangunan ruang UKS beserta perabotnya dengan output sebanyak
3 Ruang dan dianggarkan sebesar Rp. 299.620.000
(73). Pembangunan ruang keterampilan beserta perabotnya dengan output
sebanyak 3 Ruang dan dianggarkan sebesar Rp. 365.256.000
(74). Pengadaan Peralatan Pendidikan dengan output sebanyak 6 Paket, 6
Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 342.342.000
(75). Pengadaan Media Pendidikan dengan output sebanyak 5 Paket, 5
Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 576.317.500
(76). Pengadaan Alat Kesenian Tradisional dengan output sebanyak 6 Paket,
6 Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 362.406.000
(77). Pengadaan Peralatan Seni Budaya dengan output sebanyak 5 Paket, 5
Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 137.417.500
(78). Pengadaan Peralatan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
(PJOK) dengan output sebanyak 7 Paket, 7 Sekolah dan dianggarkan
sebesar Rp. 171.350.500
(79). Pemberian Dana BOS ke SLB dengan output sebanyak 2410 Orang dan
dianggarkan sebesar Rp. 4.430.000.000
87
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
88
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
89
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
90
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
91
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
(16). Pengadaan Alat Kesenian SMA dengan output sebanyak 13 Paket dan
dianggarkan sebesar Rp. 780.000.000
(17). Pengadaan Peralatan Keterampilan SMA dengan output sebanyak 13
Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 823.800.000
(18). Pengadaan Alat Olahraga Sekolah SMA dengan output sebanyak 13
Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 801.900.000
(19). Pemberian Dana BOS ke SMA dengan output sebanyak 59634 Orang
dan dianggarkan sebesar Rp. 122.491.500.000
(20). Rehabilitasi Prasarana Belajar SMA dengan output sebanyak 13 Paket
dan dianggarkan sebesar Rp. 2.183.696.000
(21). Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) SMA dengan output sebanyak
28 Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 6.571.528.400
(22). Pembangunan Ruang Laboratorium Fisika SMA dengan output
sebanyak 5 Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 1.729.500.000
(23). Pembangunan Ruang Laboratorium Biologi SMA dengan output
sebanyak 1 Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 356.200.000
(24). Pembangunan Toilet / Jamban SMA dengan output sebanyak 16 Paket
dan dianggarkan sebesar Rp. 3.894.154.000
(25). Pembangunan Ruang Laboratorium Komputer SMA dengan output
sebanyak 8 Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 1.946.654.000
(26). Pembangunan Ruang Laboratorium Bahasa SMA dengan output
sebanyak 7 Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 1.685.050.000
(27). Pembangunan Ruang Guru SMA dengan output sebanyak 4 Paket dan
dianggarkan sebesar Rp. 1.850.578.000
(28). Pengadaan Peralatan Pendidikan IPA SMA dengan output sebanyak 1
Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 125.000.000
(29). Pengadaan Peralatan Pendidikan TIK SMA dengan output sebanyak 13
Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 2.600.000.000
(30). Pengadaan Media Pendidikan SMA dengan output sebanyak 4 Paket
dan dianggarkan sebesar Rp. 120.000.000
92
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
93
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
(46). Pengadaan Alat Praktek Siswa SMK dengan output sebanyak 20 Paket
dan dianggarkan sebesar Rp. 30.851.925.250
(47). Pemberian Dana BOS ke SMK dengan output sebanyak 43.645 Orang
dan dianggarkan sebesar Rp. 71.200.320.000
(48). dengan output sebanyak dan dianggarkan sebesar Rp.
(49). Pemberian BOP ke SLB dengan output sebanyak 2410 Orang dan
dianggarkan sebesar Rp. 260.000.000
(50). Peningkatan Sarana Infrastruktur SLB dengan output sebanyak 9
Paket, 9 Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 1.553.000.000
(51). Ruang Kelas Baru (RKB) SLB dengan output sebanyak 3 Unit, 3
Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 510.000.000
(52). Ruang Pusat Sumber (Assesment) SMAN 2 Martapura Inklusi dengan
output sebanyak 1 Unit, 1 Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp.
170.000.000
(53). Ruang Perpustakaan SLBN 2 Amuntai dengan output sebanyak 1 Unit,
1 Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 170.000.000
(54). Rehab Sekolah Pendidikan Khusus dengan output sebanyak 1 Unit, 1
Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 170.000.000
(55). Pembangunan Tempat Ibadah dengan output sebanyak 3 Unit, 3
Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 570.000.000
(56). Pembangunan Pengadaan Meubelair Ruang Assement Sekolah
Pendidikan Khusus dengan output sebanyak 4 Paket, 4 Sekolah dan
dianggarkan sebesar Rp. 200.000.000
(57). Pengadaan Meubelair Ruang Kelas Sekolah Pendidikan Khusus
dengan output sebanyak 7 Paket, 8 sekolah dan dianggarkan sebesar
Rp. 510.000.000
(58). Perlengkapan Pelaksanaan Ibadah Musholla Sekolah Pendidikan
Khusus dengan output sebanyak 6 Paket, 6 Sekolah dan dianggarkan
sebesar Rp. 243.000.000
(59). Pengadaan Meubelair Ruang Perpustakaan Sekolah Pendidikan
Khusus dengan output sebanyak 1 Paket, 1 Sekolah dan dianggarkan
sebesar Rp. 50.000.000
94
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
95
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
96
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
97
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
98
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
99
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
100
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
101
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
102
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Dengan demikian dari 7 dimensi ini dapat dilihat bahwa Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Dinas Sosial, Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil juga berperan dalam pencapaian Indikator ini.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan
berperan aktif dalam pencapaian Dimensi 1. Ekonomi Budaya, Dimensi 2.
Pendidikan dan Dimensi 4. Warisan Budaya.
Upaya yang telah dilakukan dalam mencapai Peningkatan Indeks
Pembangunan Kebudayaan yaitu sebagai berikut :
• Optimalisasi Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang
Pendidikan dalam rangka perluasan akses pendidikan bagi
masyarakat umum dan berkebutuhan khsusus yang mana
berdampak pada peningkatan Angka Harapan Lama Sekolah, Angka
Rata-Rata Lama Sekolah dan Tingkat Partisipasi Sekolah Peserta
Didik Berkebutuhan Khusus (Bobot Dimensi 1)
• Optimalisasi Peningkatan Kuantitas dan Kompetensi Guru pada
Kurikulum Muatan Lokal (Bobot Dimensi 1)
• Penetapan Warisan Budaya ditingkat Nasional (Bobot Dimensi 4)
103
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
104
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
105
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
106
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
107
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
108
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Perencanaan,
Keuangan dan Aset
• Dukungan Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik
pada SKPD, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Event
Expo yang dilaksanakan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi
sebesar 8 Bulan dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 66.67%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi
dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada
tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini
adalah Sekretariat pada Subbag Umum dan Kepegawaian
109
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
110
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
111
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
112
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
113
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
114
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
115
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan SMA pada Seksi Peserta Didik dan Pembangunan
Karakter SMA
• Penyediaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan bagi Satuan
Pendidikan Sekolah Menengah Atas, indikator pada sub kegiatan ini
adalah Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Satuan
Pendidikan Sekolah Menengah Atas yang Tersedia, kegiatan ini pada
tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 2318 Orang,
dan telah terealisasi sebesar 2318 Orang dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini
telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan PTK pada Seksi
Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA
• Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pada
Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Atas, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Jumlah Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan
pada Satuan Pendidikan Menengah Atas yang Dikembangkan,
kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 1593 Orang, dan telah terealisasi sebesar 1593 Orang
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan PTK pada Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA
• Pengelolaan Dana BOS Sekolah Menengah Atas, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Jumlah pengelolaan Dana BOS Sekolah
Menengah Atas, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai
target kinerja sebesar 166700 Orang, dan telah terealisasi sebesar
66700 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 1,66736111111111%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMA pada Seksi
Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMA
116
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
117
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMK pada Seksi
Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMK
• Penyediaan Biaya Personil Peserta Didik Sekolah Menengah
Kejuruan, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Siswa SMK
Negeri dan Swasta yang Menerima BOSDA, kegiatan ini pada tahun
anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 57642 Siswa, dan
telah terealisasi sebesar 57642 Siswa dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini
telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMK pada Seksi
Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMK
• Penyelengaraan Proses Belajar dan Ujian bagi Peserta Didik, indikator
pada sub kegiatan ini adalah Melaksanakan Rakor, workshop,
Bimbingan Teknis, dan Monitoring Evaluasi untuk Penyelenggaraan
Sistem Penilaian SMK, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 100 Sekolah, dan telah terealisasi
sebesar 100 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMK pada Seksi
Kurikulum dan Penilaian SMK
• Penyiapan dan Tindak Lanjut Evaluasi Satuan Pendidikan Menengah
Kejuruan, indikator pada sub kegiatan ini adalah Melaksanakan Rakor,
Workshop dan Bimbingan Teknis untuk penyelenggaraan Kurikulum
SMK, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 112 Orang, dan telah terealisasi sebesar 112 Orang
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan SMK pada Seksi Kurikulum dan Penilaian SMK
• Pembinaan Minat, Bakat dan Kreativitas Siswa, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Jumlah Siswa yang Memiliki Minat dan Bakat serta
Kreativitas, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 300 Siswa, dan telah terealisasi sebesar 300 Siswa
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
118
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
119
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMK pada Seksi
Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMK
120
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
121
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
122
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
123
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
124
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
125
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
126
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
127
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
128
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
129
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Tabel 3.5
Target dan Realisasi Sasaran Strategis dan Indikator Utama Gubernur Kalsel yang
diemban oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov kalsel
Tabel 3.6
Perbandingan Indikator Kinerja dengan data-data capaian tahun-tahun sebelumnya
Diemban oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov kalsel
102
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Tabel 3.7
Perbandingan Indikator capaian Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
dengan regional sejenis
103
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
104
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
105
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
106
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
107
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Rumus menghitung
(APK SM sederajat dan
Pendidikan Khusus)
108
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
109
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
(14). Pengadaan Tablet SMA dengan output sebanyak 100 Unit dan
dianggarkan sebesar Rp. 207.750.000
(15). Pengadaan Peralatan Buku SMA dengan output sebanyak 26
Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 1.652.750.000
(16). Pengadaan Alat Kesenian SMA dengan output sebanyak 13 Paket
dan dianggarkan sebesar Rp. 780.000.000
(17). Pengadaan Peralatan Keterampilan SMA dengan output sebanyak
13 Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 823.800.000
(18). Pengadaan Alat Olahraga Sekolah SMA dengan output sebanyak
13 Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 801.900.000
(19). Pemberian Dana BOS ke SMA dengan output sebanyak 59634
Orang dan dianggarkan sebesar Rp. 122.491.500.000
(20). Rehabilitasi Prasarana Belajar SMA dengan output sebanyak 13
Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 2.183.696.000
(21). Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) SMA dengan output
sebanyak 28 Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 6.571.528.400
(22). Pembangunan Ruang Laboratorium Fisika SMA dengan output
sebanyak 5 Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 1.729.500.000
(23). Pembangunan Ruang Laboratorium Biologi SMA dengan output
sebanyak 1 Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 356.200.000
(24). Pembangunan Toilet / Jamban SMA dengan output sebanyak 16
Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 3.894.154.000
(25). Pembangunan Ruang Laboratorium Komputer SMA dengan output
sebanyak 8 Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 1.946.654.000
(26). Pembangunan Ruang Laboratorium Bahasa SMA dengan output
sebanyak 7 Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 1.685.050.000
(27). Pembangunan Ruang Guru SMA dengan output sebanyak 4 Paket
dan dianggarkan sebesar Rp. 1.850.578.000
(28). Pengadaan Peralatan Pendidikan IPA SMA dengan output
sebanyak 1 Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 125.000.000
(29). Pengadaan Peralatan Pendidikan TIK SMA dengan output
sebanyak 13 Paket dan dianggarkan sebesar Rp. 2.600.000.000
110
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
111
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
112
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
113
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
114
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Rumus menghitung
(APM SM sederajat dan
Pendidikan Khusus)
115
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
116
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
117
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
118
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
(49). Pemberian BOP ke SLB dengan output sebanyak 2410 Orang dan
dianggarkan sebesar Rp. 260.000.000
(50). Peningkatan Sarana Infrastruktur SLB dengan output sebanyak 9
Paket, 9 Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 1.553.000.000
(51). Ruang Kelas Baru (RKB) SLB dengan output sebanyak 3 Unit, 3
Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 510.000.000
(52). Ruang Pusat Sumber (Assesment) SMAN 2 Martapura Inklusi
dengan output sebanyak 1 Unit, 1 Sekolah dan dianggarkan
sebesar Rp. 170.000.000
(53). Ruang Perpustakaan SLBN 2 Amuntai dengan output sebanyak 1
Unit, 1 Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 170.000.000
(54). Rehab Sekolah Pendidikan Khusus dengan output sebanyak 1 Unit,
1 Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 170.000.000
(55). Pembangunan Tempat Ibadah dengan output sebanyak 3 Unit, 3
Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 570.000.000
(56). Pembangunan Pengadaan Meubelair Ruang Assement Sekolah
Pendidikan Khusus dengan output sebanyak 4 Paket, 4 Sekolah
dan dianggarkan sebesar Rp. 200.000.000
(57). Pengadaan Meubelair Ruang Kelas Sekolah Pendidikan Khusus
dengan output sebanyak 7 Paket, 8 sekolah dan dianggarkan
sebesar Rp. 510.000.000
(58). Perlengkapan Pelaksanaan Ibadah Musholla Sekolah Pendidikan
Khusus dengan output sebanyak 6 Paket, 6 Sekolah dan
dianggarkan sebesar Rp. 243.000.000
(59). Pengadaan Meubelair Ruang Perpustakaan Sekolah Pendidikan
Khusus dengan output sebanyak 1 Paket, 1 Sekolah dan
dianggarkan sebesar Rp. 50.000.000
(60). Pengadaan Meubelair Kantor Sekolah Pendidikan Khusus dengan
output sebanyak 1 Paket, 1 Sekolah dan dianggarkan sebesar Rp.
100.000.000
(61). Pengadaan Peralatan Pencegahan Covid-19 SLB dengan output
sebanyak 26 sekolah dan dianggarkan sebesar Rp. 980.000.000
119
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
120
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
121
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Rumus menghitung
(Persentase Peserta Didik SMA
yang Melanjutkan ke Perguruan
Tinggi)
122
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Rumus menghitung
(Persentase Lulusan SMK yang
bekerja)
123
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Rumus menghitung
(Persentase Peserta Didik
Pendidikan Khusus yang mandiri)
124
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Rumus menghitung
(Persentase Guru dan Tenaga
Kependidikan SMA/SMK/Diksus
yang professional)
125
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Rumus menghitung
(Persentase warisan budaya yang
ditetapkan nasional)
126
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
127
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
128
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
129
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini
adalah Sekretariat pada Subbag Umum dan Kepegawaian
130
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
131
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
132
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
133
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
134
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan SMA pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana
SMA
• Pembangunan Sarana, Prasarana dan Utilitas Sekolah, indikator pada
sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang menerima Prasarana
SMA, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 30 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 30 Sekolah
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan SMA pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana
SMA
• Pengadaan Mebel Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini adalah
Jumlah Sekolah yang menerima Mebel Sekolah, kegiatan ini pada
tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 17 Sekolah,
dan telah terealisasi sebesar 17 Sekolah dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini
telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMA pada Seksi
Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pengadaaan Alat Praktik dan Peraga Peserta Didik, indikator pada
sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang menerima Alat Praktik
dan Peraga Peserta Didik, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 12 Sekolah, dan telah terealisasi
sebesar 12 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMA pada Seksi
Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Penyediaan Biaya Personil Peserta Didik Sekolah Menengah Atas,
indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Peserta yang
mendapatkan Biaya Personil Peserta Didik SMA, Jumlah Mahasiswa
yang Menerima Bantuan Beasiswa (Fakultas Kedokteran), Jumlah
Siswa SMA Negeri yang Menerima, Jumlah Siswa SMA Swasta yang
Menerima BOSDA, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 60965 Orang, dan telah terealisasi
sebesar 60965 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
135
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMA pada Seksi
Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMA
• Penyelenggaraan Proses Belajar dan Ujian bagi Peserta Didik,
indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Guru yang Memiliki
Kompetensi dalam Menggunakan Metode Penilaian Terhadap Siswa,
kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 260 Orang, dan telah terealisasi sebesar 208 Orang dengan
persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 80%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan SMA pada Seksi Kurikulum dan Penilaian SMA
• Penyiapan dan Tindak Lanjut Evaluasi Satuan Pendidikan Menengah
Atas, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Peserta yang
Mengikuti Penyiapan dan Tindak Lanjut Evaluasi Satuan Pendidikan
Menegah Atas, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai
target kinerja sebesar 282 Orang, dan telah terealisasi sebesar 282
Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar
100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam
meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini,
dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan SMA pada Seksi Peserta Didik dan Pembangunan
Karakter SMA
• Pembinaan Minat, Bakat dan Kreativitas Siswa, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Jumlah Siswa yang Memiliki Minat dan Bakat serta
Kreativitas, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 1300 Siswa, dan telah terealisasi sebesar 1300 Siswa
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan SMA pada Seksi Peserta Didik dan Pembangunan
Karakter SMA
• Penyediaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan bagi Satuan
Pendidikan Sekolah Menengah Atas, indikator pada sub kegiatan ini
adalah Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Satuan
Pendidikan Sekolah Menengah Atas yang Tersedia, kegiatan ini pada
tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 2318 Orang,
dan telah terealisasi sebesar 2318 Orang dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini
telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
136
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
137
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini
adalah Bidang Pembinaan SMK pada Seksi Kelembagaan, Sarana
dan Prasarana SMK
• Rehabilitasi Sarana, Prasarana dan Utilitas Sekolah, indikator pada
sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang menerima Rehabiltasi
Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah, kegiatan ini pada tahun
anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 3 Sekolah, dan
telah terealisasi sebesar 3 Sekolah dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini
telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMK pada Seksi
Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMK
• Pengadaan Mebel Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini adalah
Jumlah Sekolah yang Mendapatkan Bantuan Meubeluer, kegiatan ini
pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 144
Set, dan telah terealisasi sebesar 144 Set dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini
telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMK pada Seksi
Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMK
• Pengadaaan Alat Praktik dan Peraga Peserta Didik, indikator pada
sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang Mendapatkan Bantuan
Alat Praktik dan Peraga Peserta Didik, kegiatan ini pada tahun
anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 23 Sekolah, dan
telah terealisasi sebesar 23 Sekolah dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini
telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMK pada Seksi
Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMK
• Penyediaan Biaya Personil Peserta Didik Sekolah Menengah
Kejuruan, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Siswa SMK
Negeri dan Swasta yang Menerima BOSDA, kegiatan ini pada tahun
anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 57642 Siswa, dan
telah terealisasi sebesar 57642 Siswa dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini
telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMK pada Seksi
Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMK
138
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
139
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
140
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
141
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
142
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
143
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
144
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan SMA pada Seksi Kurikulum dan Penilaian SMA
• Pelatihan Penyusunan Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan
Menengah, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Guru yang
memiliki kompetensi dalam penyusunan muatan lokal, kegiatan ini
pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 65
Orang, dan telah terealisasi sebesar 65 Orang dengan persentase
tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian
kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja
yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung
jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMA pada Seksi
Kurikulum dan Penilaian SMA
145
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
146
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
147
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
148
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
149
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
150
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
151
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Pada tahun 2021 realisasi Persentase serapan anggaran Disdikbud adalah 95,91% dari target yang ditetapkan
100,00%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai
target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 95,91%
c. Persentase aset yang tercatat
Pencapaian Persentase aset yang tercatat, indikator ini digunakan untuk menunjukkan tingkat pengelolaan barang
milik daerah terhadap belanja modal yang telah dilaksanakan pada tahun 2021, Semakin tinggi pencapaian indikator ini
maka tidak ada barang milik daerah yang tidak tercatat.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase aset yang tercatat adalah 100,00% dari target yang ditetapkan 100,00%. Jika
dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai target yang
ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%
d. Persentase pemenuhan layanan administrasi kepegawaian PNS Disdikbud
Pencapaian Persentase pemenuhan layanan administrasi kepegawaian PNS Disdikbud, indikator ini digunakan
untuk menunjukkan pemenuhan layanan administrasi yang telah dilakukan pada tahun 2021, Semakin tinggi pencapaian
indikator ini maka layanan administrasi yang ada pada tahun 2021 telah terpenuhi seluruhnya.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase pemenuhan layanan administrasi kepegawaian PNS Disdikbud adalah
100,00% dari target yang ditetapkan 100,00%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021,
maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%
e. Persentase pemenuhan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan Disdikbud
Pencapaian Persentase pemenuhan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan Disdikbud, indikator ini digunakan
untuk menunjukkan pemenuhan layanan sarana prasarana yang telah dilakukan pada tahun 2021 sebagai penunjang
152
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
kegiatan pelayanan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka pemenuhan
sarana prasarana yang ada pada tahun 2021 telah terpenuhi seluruhnya.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase pemenuhan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan Disdikbud adalah
100,00% dari target yang ditetapkan 100,00%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021,
maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%
f. Persentase ASN Disdikbud yang memiliki sertifikat keahlian
Pencapaian Persentase ASN Disdikbud yang memiliki sertifikat keahlian, indikator ini digunakan untuk menunjukkan
kompetensi yang dimiliki oleh SDM Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan, Semakin tinggi
pencapaian indikator ini maka semakin SDM yang dimiliki Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan
semakin terampil dan berkompeten sesuai keahliannya.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase ASN Disdikbud yang memiliki sertifikat keahlian adalah 14,43% dari target
yang ditetapkan 15,54%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini
belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 92,86%
153
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
154
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Disdikbud menetap. Hal ini menunjukkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dapat mempertahankan kinerja secara
maksimal
f. Persentase ASN Disdikbud yang memiliki sertifikat keahlian
Pencapaian Persentase ASN Disdikbud yang memiliki sertifikat keahlian pada tahun 2021 sebesar 14,43%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 14,84%, maka ada peningkatan sebesar -0,41% Point. Selama periode
3 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase ASN Disdikbud yang memiliki sertifikat keahlian mengalami penurunan. Hal
ini menunjukkan bahwa pada tahun ini : (1). Sejumlah SDM yang memiliki sertikasi memasuki masa pensiun, (2).
Penambahan sejumlah SDM, tanpa diimbangi dengan pelaksanaan program sertifikasi keahlian
155
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Data Penilaian TIM Evaluasi SAKIP dengan formula
perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Nilai SAKIP Disdikbud)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Nilai SAKIP Disdikbud adalah pemberian
pemahaman kepada seluruh unit kerja di lingkup disdikbud tentang implementasi SAKIP yang berkualitas dengan
melibatkan tim evaluator SAKIP Pemprov Kalsel dan perbaikan dokumen SAKIP sesuai dengan petunjuk oleh evaluator
SAKIP Kalsel
b. Persentase serapan anggaran Disdikbud
Pada tahun 2021 realisasi Persentase serapan anggaran Disdikbud adalah 95,91% dari target yang ditetapkan
100,00%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai
156
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 95,91%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun
2020 sebesar 75,85%, maka ada Peningkatan sebesar 20,06% Point.
Persentase serapan anggaran Disdikbud digunakan untuk mengetahui SOPD telah melakukan penyerapan
anggaran dengan efisien dan efektif
Jika melihat pencapaian Persentase serapan anggaran Disdikbud mencapai 75,85%, maka semakin efektif
penggunaan anggaran dalam pembangunan bidang pendidikan dan kebudayaan.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Subbag Perencanaan, Keuangan dan Aset dengan
formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase serapan anggaran
Disdikbud)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase serapan anggaran Disdikbud
adalah melakukan rapat setiap triwulan terkait permasalahan dan hambatan dalam pelaksanaan program dan kegiatan
c. Persentase aset yang tercatat
Pada tahun 2021 realisasi Persentase aset yang tercatat adalah 100,00% dari target yang ditetapkan 100,00%. Jika
dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai target yang
157
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar
100,00%, maka ada Peningkatan sebesar 0,00% Point.
Persentase aset yang tercatat digunakan untuk mengetahui tingkat pengelolaan barang milik daerah terhadap
belanja modal yang telah dilaksanakan pada tahun 2021
Jika melihat pencapaian Persentase aset yang tercatat mencapai 100,00%, maka tidak ada barang milik daerah
yang tidak tercatat.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Subbag Perencanaan, Keuangan dan Aset dengan
formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase aset yang tercatat)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase aset yang tercatat adalah
melakukan pencatatan aset terhadap belanja modal yang telah dilaksanakan pada tahun 2021 dengan melibatkan Bidang
Aset pada Badan Keuangan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dan Inspektorat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan
d. Persentase pemenuhan layanan administrasi kepegawaian PNS Disdikbud
Pada tahun 2021 realisasi Persentase pemenuhan layanan administrasi kepegawaian PNS Disdikbud adalah
100,00% dari target yang ditetapkan 100,00%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021,
maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 100,00%, maka ada Peningkatan sebesar 0,00% Point.
158
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Persentase pemenuhan layanan administrasi kepegawaian PNS Disdikbud digunakan untuk mengetahui
pemenuhan layanan administrasi yang telah dilakukan pada tahun 2021
Jika melihat pencapaian Persentase pemenuhan layanan administrasi kepegawaian PNS Disdikbud mencapai
100,00%, maka layanan administrasi yang ada pada tahun 2021 telah terpenuhi seluruhnya.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Subbag Umum dan Kepegawaian dengan formula
perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase pemenuhan layanan
administrasi kepegawaian PNS
Disdikbud)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase pemenuhan layanan
administrasi kepegawaian PNS Disdikbud adalah melakukan pelayanan publik dan pelayanan administratif yang baik
dalam rangka mewujudkan goodgovernance
e. Persentase pemenuhan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan Disdikbud
Pada tahun 2021 realisasi Persentase pemenuhan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan Disdikbud adalah
100,00% dari target yang ditetapkan 100,00%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021,
maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 100,00%, maka ada Peningkatan sebesar 0,00% Point.
159
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Persentase pemenuhan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan Disdikbud digunakan untuk mengetahui
pemenuhan layanan sarana prasarana yang telah dilakukan pada tahun 2021 sebagai penunjang kegiatan pelayanan di
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Jika melihat pencapaian Persentase pemenuhan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan Disdikbud mencapai
100,00%, maka pemenuhan sarana prasarana yang ada pada tahun 2021 telah terpenuhi seluruhnya.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Subbag Umum dan Kepegawaian dengan formula
perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase pemenuhan sarana
dan prasarana sesuai kebutuhan
Disdikbud)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase pemenuhan sarana dan
prasarana sesuai kebutuhan Disdikbud adalah melakukan pemenuhan sarana dan prasarana sebagai penunjang dalam
pemenuhan pelayanan bidang pendidikan dan kebudayaan
f. Persentase ASN Disdikbud yang memiliki sertifikat keahlian
Pada tahun 2021 realisasi Persentase ASN Disdikbud yang memiliki sertifikat keahlian adalah 14,43% dari target
yang ditetapkan 15,54%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini
belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 92,86%. Bila dibandingkan dengan
capaian tahun 2020 sebesar 14,84%, maka ada Peningkatan sebesar -0,41% Point.
160
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Persentase ASN Disdikbud yang memiliki sertifikat keahlian digunakan untuk mengetahui kompetensi yang dimiliki
oleh SDM Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan
Jika melihat pencapaian Persentase ASN Disdikbud yang memiliki sertifikat keahlian mencapai 14,84%, maka
semakin SDM yang dimiliki Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan semakin terampil dan
berkompeten sesuai keahliannya.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Subbag Umum dan Kepegawaian dengan formula
perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase ASN Disdikbud yang
memiliki sertifikat keahlian)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase ASN Disdikbud yang
memiliki sertifikat keahlian adalah kerjasama dengan lembaga pelatihan yang berkompeten dengan bidang keahlian
masing-masing SDM
161
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
162
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Sekretariat pada Subbag Perencanaan, Keuangan dan Aset
163
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
164
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
• Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah
Bulan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan yang disediakan, kegiatan ini pada tahun anggaran
2021 mempunyai target kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi sebesar 12 Bulan dengan persentase
tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam
meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Umum dan Kepegawaian
• Penyelenggaraan Rapat Koordinasi dan Konsultasi SKPD, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Bulan
Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah yang dilaksanakan, kegiatan ini pada tahun anggaran
2021 mempunyai target kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi sebesar 12 Bulan dengan persentase
tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam
meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Perencanaan, Keuangan dan Aset
• Dukungan Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik pada SKPD, indikator pada sub kegiatan ini
adalah Jumlah Event Expo yang dilaksanakan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi sebesar 8 Bulan dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 66.67%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang
telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat
pada Subbag Umum dan Kepegawaian
165
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
• Pengadaan Kendaraan Dinas Operasional atau Lapangan, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah
Kendaraan yang diadakan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 1 Unit, dan
telah terealisasi sebesar 0 Unit dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 0%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun
ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Umum dan
Kepegawaian
• Pengadaan Mebel, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Perlengkapan Gedung Kantor yang diadakan,
kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 21 Jenis, dan telah terealisasi sebesar
21 Jenis dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 400%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang
bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Umum dan Kepegawaian
• Pengadaan Peralatan dan Mesin Lainnya, indikator pada sub kegiatan ini adalah Peralatan Gedung Kantor yang
diadakan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 222 Jenis, dan telah
terealisasi sebesar 123 Jenis dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 1702,58680555556%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan
pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Umum
dan Kepegawaian
• Pengadaan Aset Tetap Lainnya, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Buku yang diadakan, kegiatan ini
pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 625 Buku, dan telah terealisasi sebesar 315 Buku
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 2,08611111111111%, dengan demikian kegiatan ini
telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang
bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Umum dan Kepegawaian
166
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
12 Bulan dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang
bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Umum dan Kepegawaian
• Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jasa
Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik yang disediakan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai
target kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi sebesar 12 Bulan dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Sekretariat pada Subbag Umum dan Kepegawaian
• Penyediaan Jasa Pelayanan Umum Kantor, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jasa Pelayanan Umum Kantor
yang disediakan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah
terealisasi sebesar 12 Bulan dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun
ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Umum dan
Kepegawaian
167
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja
yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Sekretariat pada Subbag Umum dan Kepegawaian
• Pemeliharaan/Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Gedung Kantor atau Bangunan Lainnya, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Peralatan Gedung Kantor yang dipelihara, Perlengkapan Gedung Kantor yang dipelihara,
kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi sebesar
12 Bulan dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang
bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Umum dan Kepegawaian
168
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
169
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
SMA dan menujukkan kemudahan Akses Pendidikan pada Jenjang SMA, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka
anak yang bersekolah pada jenjang SMA semakin meningkat.
Pada tahun 2021 realisasi Tingkat Partisipasi warga negara usia 16-18 tahun yang berpatisipasi dalam pendidikan
menengah atas adalah 24,29% dari target yang ditetapkan 26,55%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang
ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian
kinerja sebesar 91,00%
b. Nilai rata-rata kelulusan SMA
Pencapaian Nilai rata-rata kelulusan SMA, indikator ini digunakan untuk menunjukkan nilai rata-rata kelulusan SMA
dan menujukkan kualitas dan keberhasilan Pendidikan SMA, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka kualitas anak
pada jenjang SMA semakin bersaing.
Pada tahun 2021 realisasi Nilai rata-rata kelulusan SMA adalah 81,05 dari target yang ditetapkan 81,05. Jika
dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai target yang
ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%
c. Persentase Satuan Pendidikan SMA yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter
Pencapaian Persentase Satuan Pendidikan SMA yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter,
indikator ini digunakan untuk menunjukkan Satuan Pendidikan SMA yang memiliki lingkungan kondusif dalam
pembangunan karakter dan menujukkan proses pembangunan karakter peserta didik pada jenjang SMA, Semakin tinggi
pencapaian indikator ini maka pembentukan karakter pada anak semakin baik.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Satuan Pendidikan SMA yang memiliki lingkungan kondusif dalam
pembangunan karakter adalah 64,03% dari target yang ditetapkan 15,38%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang
170
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja
sebesar 416,32%
d. Persentase SMA dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP
Pencapaian Persentase SMA dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP, indikator ini digunakan untuk
menunjukkan SMA dengan sarpras yang memenuhi SNP dan menujukkan Kualitas Kelembagaan SMA. Indikator ini juga
Sebagai acuan melakukan pembangunan sarana dan prasarana di sekolah dan standar untuk menunjang pemerataan
kualitas pendidikan melalui peningkatan sarana dan prasarana sekolah, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka
kualitas pembelajaran yang ditunjang oleh sarana prasarana semakin baik.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase SMA dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP adalah 73,40% dari
target yang ditetapkan 73,25%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator
ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%
171
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Pencapaian Nilai rata-rata kelulusan SMA pada tahun 2021 sebesar 81,05. Bila dibandingkan dengan capaian tahun
2020 sebesar 80,35, maka ada peningkatan sebesar 0,70 Point. Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Nilai
rata-rata kelulusan SMA mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan adanya kenaikan prestasi siswa melalui nilai akademik
pada jenjang pendidikan SMA
c. Persentase Satuan Pendidikan SMA yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter
Pencapaian Persentase Satuan Pendidikan SMA yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter
pada tahun 2021 sebesar 64,03%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 15,38%, maka ada
peningkatan sebesar 48,65% Point. Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase Satuan Pendidikan
SMA yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan kualitas
pembangunan karakter anak di SMA semakin meningkat
d. Persentase SMA dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP
Pencapaian Persentase SMA dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP pada tahun 2021 sebesar 73,40%.
Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 0, maka ada peningkatan sebesar 73,40% Point. Selama periode
1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase SMA dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP mengalami kenaikan.
Hal ini menunjukkan kualitas kelembagaan pendidikan khsuus semakin meningkat
172
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian
kinerja sebesar 91,49%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 24,25%, maka ada Peningkatan sebesar
0,04% Point.
Tingkat Partisipasi warga negara usia 16-18 tahun yang berpatisipasi dalam pendidikan menengah atas digunakan
untuk mengetahui Tingkat Partisipasi warga negara usia 16-18 tahun yang berpatisipasi dalam SMA dan menujukkan
kemudahan Akses Pendidikan pada Jenjang SMA, Indikator ini merupakan Perbandingan antara Proporsi dari semua
anak yang masih sekolah pada suatu kelompok umur tertentu terhadap penduduk dengan kelompok umur yang sesuai
dan dinyatakan dalam bentuk persentase
Jika melihat pencapaian Tingkat Partisipasi warga negara usia 16-18 tahun yang berpatisipasi dalam pendidikan
menengah atas mencapai 24,25%, maka sebanyak 24,29% penduduk telah bersekolah pada SMA.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Bidang Pembinaan SMA dengan formula
perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Tingkat Partisipasi warga negara
usia 16-18 tahun yang
berpatisipasi dalam pendidikan
menengah atas)
173
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Tingkat Partisipasi warga negara usia
16-18 tahun yang berpatisipasi dalam pendidikan menengah atas adalah Pembangunan unit sekolah baru dan
penambahan ruang kelas baru untuk menambah daya tampung peserta didik, Pemberian bantuan operasional sekolah
melalui BOP, penyediaan perlengkapan dasar belajar untuk peserta didik tidak mampu, pada satuan SMA
b. Nilai rata-rata kelulusan SMA
Pada tahun 2021 realisasi Nilai rata-rata kelulusan SMA adalah 81,05 dari target yang ditetapkan 81,05. Jika
dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai target yang
ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar
80,35, maka ada Peningkatan sebesar 0,70 Point.
Nilai rata-rata kelulusan SMA digunakan untuk mengetahui nilai rata-rata kelulusan SMA dan menujukkan kualitas
dan keberhasilan Pendidikan SMA, Menurut Permendikbud No.23 Tahun 2016, Penilaian adalah proses pengumpulan
dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Kegiatan Penilaian memerlukan
instrumen penilaian dan teknik penilaian. Penilaian tidak hanya difokuskan pada hasil belajar tetapi juga pada proses
belajar. Penilaian berfungsi mengetahui pencapaian hasil belajar peserta didik. Selain itu, penilaian dapat meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam belajar
Sehingga Nilai Rata-rata lulusan menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan pendidikan jenjang SMA, dengan
semakin tinggi Nilai Rata-rata lulusan maka semakin tinggi tingkat keberhasilan pendidikan
Jika melihat pencapaian Nilai rata-rata kelulusan SMA mencapai 80,35, maka rata-rata nilai kelulusan pada anak
SMA senilai 81,05%.
174
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Bidang Pembinaan SMA dengan formula
perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Nilai rata-rata kelulusan SMA)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Nilai rata-rata kelulusan SMA adalah
Penerapan pembelajaran sesuai dengan kurikulum nasional dan evaluasi hasil belajar pada satuan SMA
c. Persentase Satuan Pendidikan SMA yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Satuan Pendidikan SMA yang memiliki lingkungan kondusif dalam
pembangunan karakter adalah 64,03% dari target yang ditetapkan 15,38%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang
ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja
sebesar 416,32%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 15,38%, maka ada Peningkatan sebesar
48,65% Point.
Persentase Satuan Pendidikan SMA yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter digunakan
untuk mengetahui Satuan Pendidikan SMA yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter dan
menujukkan proses pembangunan karakter peserta didik pada jenjang SMA, Lingkungan kondusif yaitu lingkungan yang
aman, nyaman, sehat, gembira, menarik dan mampu membangkitkan gairah belajar. Penghitungan capaian indikator
kinerja ini menggunakan metode survei. Survei yang dilakukan mencakup survei lingkungan belajar yang berisi informasi
tentang kualitas pengajaran dan iklim sekolah. Variabelnya antara lain metode pengajaran, pemenuhan kebutuhan
psikologis dasar siswa dan guru, interaksi antar siswa dan siswa dengan guru (tidak adanya perundungan).
175
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Jika melihat pencapaian Persentase Satuan Pendidikan SMA yang memiliki lingkungan kondusif dalam
pembangunan karakter mencapai 15,38%, maka pembangunan karakter melalui peran sekolah telah tercapai sebanyak
64,03%.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Bidang Pembinaan SMA dengan formula
perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase Satuan Pendidikan
SMA yang memiliki lingkungan
kondusif dalam pembangunan
karakter)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Satuan Pendidikan SMA
yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter adalah Penerapan lingkungan yang aman, nyaman,
sehat, gembira, menarik dan mampu membangkitkan gairah belajar dalam pembangunan karakter pada satuan SMA serta
Implementasi PERDA Provinsi Kalimantan Selatan No. 3 Tahun 2017
d. Persentase SMA dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP
Pada tahun 2021 realisasi Persentase SMA dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP adalah 73,40% dari
target yang ditetapkan 73,25%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator
176
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,20%. Bila dibandingkan dengan
capaian tahun 2020 sebesar 0, maka ada Peningkatan sebesar 73,40% Point.
Persentase SMA dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP digunakan untuk mengetahui SMA dengan sarpras
yang memenuhi SNP dan menujukkan Kualitas Kelembagaan SMA. Indikator ini juga Sebagai acuan melakukan
pembangunan sarana dan prasarana di sekolah dan standar untuk menunjang pemerataan kualitas pendidikan melalui
peningkatan sarana dan prasarana sekolah, Standar sarana dan prasarana adalah kriteria minimal yang harus dipenuhi
berkaitan dengan tempat belajar, tempat berolahraga, tempat ibadah, laboratorium, perpustakaan, bengkel kerja, tempat
bermain, dan tempat lain di suatu instansi pendidikan dalam meningkatkan keterampilan siswa, dengan adanya standar
sarana dan prasarana, kegiatan belajar mengajar di lingkungan sekolah bisa berjalan lancar dan kondusif dengan tetap
mengedepankan keamanan peserta didik
Jika melihat pencapaian Persentase SMA dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP mencapai 0, maka
sebanyak 73,40% SMA telah memenuhi standar sarana prasarana yang layak.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Bidang Pembinaan SMA dengan formula
perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase SMA dengan sarana
prasarana yang memenuhi SNP)
177
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase SMA dengan sarana
prasarana yang memenuhi SNP adalah Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan pada satuan SMA melalui
Pembangunan, Rehabilitasi, Pemeliharaan, dan penyediaan Sarana Prasarana Pendidikan
178
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
• Pembangunan Ruang Guru/Kepala Sekolah/TU, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang
menerima Pembangunan Ruang Guru/Kepala Sekolah/TU, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai
target kinerja sebesar 22 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 22 Sekolah dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan SMA pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pembangunan Ruang Laboratorium Biologi, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang
menerima Pembangunan Ruang Laboratorium Biologi, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 14 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 14 Sekolah dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan SMA pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pembangunan Ruang Laboratorium Fisika, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang
menerima Pembangunan Ruang Laboratorium Fisika, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 12 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 12 Sekolah dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan SMA pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pembangunan Ruang Laboratorium Kimia, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang menerima
Pembangunan Ruang Laboratorium Kimia, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 14 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 14 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja
yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan SMA pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pembangunan Ruang Laboratorium Komputer, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang
menerima Pembangunan Ruang Laboratorium Komputer, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai
target kinerja sebesar 9 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 9 Sekolah dengan persentase tingkat capaian
179
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan SMA pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pembangunan Ruang Laboratorium Bahasa, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang
menerima Pembangunan Ruang Laboratorium Bahasa, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 2 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 2 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja
yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan SMA pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pembangunan Ruang Unit Kesehatan Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang
menerima Pembangunan Ruang Unit kesehatan Sekolah, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai
target kinerja sebesar 13 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 13 Sekolah dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan SMA pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pembangunan Perpustakaan Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang menerima
Pembangunan Perpustakaan Sekolah, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar
2 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 2 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar
100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan
SMA pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pembangunan Sarana, Prasarana dan Utilitas Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah
yang menerima Prasarana SMA, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 30
Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 30 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar
100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan
SMA pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
180
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
• Pengadaan Mebel Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang menerima Mebel
Sekolah, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 17 Sekolah, dan telah
terealisasi sebesar 17 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun
ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMA pada Seksi
Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pengadaaan Alat Praktik dan Peraga Peserta Didik, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang
menerima Alat Praktik dan Peraga Peserta Didik, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 12 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 12 Sekolah dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan SMA pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Penyediaan Biaya Personil Peserta Didik Sekolah Menengah Atas, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah
Peserta yang mendapatkan Biaya Personil Peserta Didik SMA, Jumlah Mahasiswa yang Menerima Bantuan
Beasiswa (Fakultas Kedokteran), Jumlah Siswa SMA Negeri yang Menerima, Jumlah Siswa SMA Swasta yang
Menerima BOSDA, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 60965 Orang, dan
telah terealisasi sebesar 60965 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan
pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMA pada
Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMA
• Penyelenggaraan Proses Belajar dan Ujian bagi Peserta Didik, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah
Guru yang Memiliki Kompetensi dalam Menggunakan Metode Penilaian Terhadap Siswa, kegiatan ini pada tahun
anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 260 Orang, dan telah terealisasi sebesar 208 Orang dengan
persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 80%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi
dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMA pada Seksi Kurikulum dan Penilaian SMA
181
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
• Penyiapan dan Tindak Lanjut Evaluasi Satuan Pendidikan Menengah Atas, indikator pada sub kegiatan ini adalah
Jumlah Peserta yang Mengikuti Penyiapan dan Tindak Lanjut Evaluasi Satuan Pendidikan Menegah Atas,
kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 282 Orang, dan telah terealisasi
sebesar 282 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian
kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam
hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMA pada Seksi Peserta Didik dan
Pembangunan Karakter SMA
• Pembinaan Minat, Bakat dan Kreativitas Siswa, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Siswa yang
Memiliki Minat dan Bakat serta Kreativitas, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 1300 Siswa, dan telah terealisasi sebesar 1300 Siswa dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja
yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan SMA pada Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMA
• Penyediaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan bagi Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Atas, indikator pada
sub kegiatan ini adalah Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Satuan Pendidikan Sekolah Menengah
Atas yang Tersedia, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 2318 Orang, dan
telah terealisasi sebesar 2318 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun
ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan PTK pada Seksi
Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA
• Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pada Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Atas,
indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Satuan Pendidikan
Menengah Atas yang Dikembangkan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar
1593 Orang, dan telah terealisasi sebesar 1593 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan
PTK pada Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA
182
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
• Pengelolaan Dana BOS Sekolah Menengah Atas, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah pengelolaan
Dana BOS Sekolah Menengah Atas, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar
166700 Orang, dan telah terealisasi sebesar 66700 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 1,66736111111111%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan SMA pada Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMA
183
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
184
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Pencapaian Tingkat Partisipasi warga negara usia 16-18 tahun yang berpatisipasi dalam pendidikan menengah
kejuruan, indikator ini digunakan untuk menunjukkan Tingkat Partisipasi warga negara usia 16-18 tahun yang berpatisipasi
dalam pendidikan menengah kejuruan dan menujukkan kemudahan Akses Pendidikan pada Jenjang SMK, Semakin tinggi
pencapaian indikator ini maka anak yang bersekolah pada jenjang SMK semakin meningkat.
Pada tahun 2021 realisasi Tingkat Partisipasi warga negara usia 16-18 tahun yang berpatisipasi dalam pendidikan
menengah kejuruan adalah 26,65% dari target yang ditetapkan 28,28%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang
ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian
kinerja sebesar 94,23%
b. Nilai rata-rata kelulusan pada kompetensi keahlian SMK
Pencapaian Nilai rata-rata kelulusan pada kompetensi keahlian SMK, indikator ini digunakan untuk menunjukkan
nilai rata-rata kelulusan SMK dan menujukkan kualitas dan keberhasilan Pendidikan SMK, Semakin tinggi pencapaian
indikator ini maka kualitas anak pada jenjang SMK semakin bersaing.
Pada tahun 2021 realisasi Nilai rata-rata kelulusan pada kompetensi keahlian SMK adalah 78,64% dari target yang
ditetapkan 79,34%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum
mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 95%
c. Persentase Satuan Pendidikan SMK yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter
Pencapaian Persentase Satuan Pendidikan SMK yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter,
indikator ini digunakan untuk menunjukkan Satuan Pendidikan SMK yang memiliki lingkungan kondusif dalam
pembangunan karakter dan menujukkan proses pembangunan karakter peserta didik pada jenjang SMK, Semakin tinggi
pencapaian indikator ini maka pembentukan karakter pada anak semakin baik.
185
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Satuan Pendidikan SMK yang memiliki lingkungan kondusif dalam
pembangunan karakter adalah 92,64% dari target yang ditetapkan 93,70%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang
ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian
kinerja sebesar 77%
d. Persentase SMK dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP
Pencapaian Persentase SMK dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP, indikator ini digunakan untuk
menunjukkan SMK dengan sarpras yang memenuhi SNP dan menujukkan Kualitas Kelembagaan SMK. Indikator ini juga
Sebagai acuan melakukan pembangunan sarana dan prasarana di sekolah dan standar untuk menunjang pemerataan
kualitas pendidikan melalui peningkatan sarana dan prasarana sekolah, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka
kualitas pembelajaran yang ditunjang oleh sarana prasarana semakin baik.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase SMK dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP adalah 42,24% dari
target yang ditetapkan 51,18%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator
ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 85%
186
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
usia 16-18 tahun yang berpatisipasi dalam pendidikan menengah kejuruan mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan
ada penurunan keinginan masyarakat untuk menyekolahkan anaknya pada sekolah SMK
b. Nilai rata-rata kelulusan pada kompetensi keahlian SMK
Pencapaian Nilai rata-rata kelulusan pada kompetensi keahlian SMK pada tahun 2021 sebesar 78,64%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 78,64%, maka ada peningkatan sebesar 0,00% Point. Selama periode
1 tahun terakhir, trend pencapaian Nilai rata-rata kelulusan pada kompetensi keahlian SMK menetap. Hal ini menunjukkan
perlu adanya dorongan lebih untuk meningkatkan mutu pembelajaran disekolah
c. Persentase Satuan Pendidikan SMK yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter
Pencapaian Persentase Satuan Pendidikan SMK yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter
pada tahun 2021 sebesar 92,64%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 92,64%, maka ada
peningkatan sebesar 0% Point. Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase Satuan Pendidikan SMK
yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter menetap. Hal ini menunjukkan perlu adanya dorongan
lebih untuk meningkatkan pembangunan karakter anak disekolah
d. Persentase SMK dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP
Pencapaian Persentase SMK dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP pada tahun 2021 sebesar 42,24%.
Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 42,24%, maka ada peningkatan sebesar 0% Point. Selama
periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase SMK dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP menetap.
Hal ini menunjukkan perlu adanya dorongan lebih untuk meningkatkan sarana prasarana sekolah yang berkualitas
187
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
a. Tingkat Partisipasi warga negara usia 16-18 tahun yang berpatisipasi dalam pendidikan menengah kejuruan
Pada tahun 2021 realisasi Tingkat Partisipasi warga negara usia 16-18 tahun yang berpatisipasi dalam pendidikan
menengah kejuruan adalah 26,65% dari target yang ditetapkan 28,28%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang
ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian
kinerja sebesar 94,24%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 27,78%, maka ada Peningkatan sebesar
-0,0113 Point.
Tingkat Partisipasi warga negara usia 16-18 tahun yang berpatisipasi dalam pendidikan menengah kejuruan
digunakan untuk mengetahui Tingkat Partisipasi warga negara usia 16-18 tahun yang berpatisipasi dalam pendidikan
menengah kejuruan dan menujukkan kemudahan Akses Pendidikan pada Jenjang SMK, Indikator ini merupakan
Perbandingan antara Proporsi dari semua anak yang masih sekolah pada suatu kelompok umur tertentu terhadap
penduduk dengan kelompok umur yang sesuai dan dinyatakan dalam bentuk persentase
Jika melihat pencapaian Tingkat Partisipasi warga negara usia 16-18 tahun yang berpatisipasi dalam pendidikan
menengah kejuruan mencapai 27,78%, maka sebanyak 26,65% penduduk telah bersekolah pada jenjang SMK.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Bidang Pembinaan SMK dengan formula
perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Tingkat Partisipasi warga negara
usia 16-18 tahun yang
berpatisipasi dalam pendidikan
menengah kejuruan)
188
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Tingkat Partisipasi warga negara usia
16-18 tahun yang berpatisipasi dalam pendidikan menengah kejuruan adalah Pembangunan unit sekolah baru dan
penambahan ruang kelas baru untuk menambah daya tampung peserta didik, Pemberian bantuan operasional sekolah
melalui BOS dan BOSDA, penyediaan perlengkapan dasar belajar untuk peserta didik tidak mampu, pada satuan
pendidikan SMK
b. Nilai rata-rata kelulusan pada kompetensi keahlian SMK
Pada tahun 2021 realisasi Nilai rata-rata kelulusan pada kompetensi keahlian SMK adalah 78,64% dari target yang
ditetapkan 79,34%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum
mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 99,12%. Bila dibandingkan dengan capaian
tahun 2020 sebesar 78,64%, maka ada Peningkatan sebesar 0,00% Point.
Nilai rata-rata kelulusan pada kompetensi keahlian SMK digunakan untuk mengetahui nilai rata-rata kelulusan SMK
dan menujukkan kualitas dan keberhasilan Pendidikan SMK, Menurut Permendikbud No.23 Tahun 2016, Penilaian adalah
proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Kegiatan
Penilaian memerlukan instrumen penilaian dan teknik penilaian. Penilaian tidak hanya difokuskan pada hasil belajar tetapi
juga pada proses belajar. Penilaian berfungsi mengetahui pencapaian hasil belajar peserta didik. Selain itu, penilaian
dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam belajar
Sehingga Nilai Rata-rata lulusan menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan pendidikan jenjang SMK, dengan
semakin tinggi Nilai Rata-rata lulusan maka semakin tinggi tingkat keberhasilan pendidikan
Jika melihat pencapaian Nilai rata-rata kelulusan pada kompetensi keahlian SMK mencapai 78,64%, maka rata-rata
nilai kelulusan pada anak SMK senilai 78,64.
189
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Bidang Pembinaan SMK dengan formula
perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Nilai rata-rata kelulusan pada
kompetensi keahlian SMK)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Nilai rata-rata kelulusan pada
kompetensi keahlian SMK adalah Penerapan pembelajaran sesuai dengan kurikulum nasional dan evaluasi hasil belajar
pada satuan pendidikan SMK
c. Persentase Satuan Pendidikan SMK yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Satuan Pendidikan SMK yang memiliki lingkungan kondusif dalam
pembangunan karakter adalah 92,64% dari target yang ditetapkan 93,70%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang
ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian
kinerja sebesar 98,87%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 92,64%, maka ada Peningkatan sebesar
0,00% Point.
Persentase Satuan Pendidikan SMK yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter digunakan
untuk mengetahui Satuan Pendidikan SMK yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter dan
menujukkan proses pembangunan karakter peserta didik pada jenjang SMK, Lingkungan kondusif yaitu lingkungan yang
aman, nyaman, sehat, gembira, menarik dan mampu membangkitkan gairah belajar. Penghitungan capaian indikator
190
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
kinerja ini menggunakan metode survei. Survei yang dilakukan mencakup survei lingkungan belajar yang berisi informasi
tentang kualitas pengajaran dan iklim sekolah. Variabelnya antara lain metode pengajaran, pemenuhan kebutuhan
psikologis dasar siswa dan guru, interaksi antar siswa dan siswa dengan guru (tidak adanya perundungan).
Jika melihat pencapaian Persentase Satuan Pendidikan SMK yang memiliki lingkungan kondusif dalam
pembangunan karakter mencapai 92,64%, maka Pembangunan karakter melalui peran sekolah telah tercapai sebanyak
92,65%.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Bidang Pembinaan SMK dengan formula
perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase Satuan Pendidikan
SMK yang memiliki lingkungan
kondusif dalam pembangunan
karakter)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Satuan Pendidikan SMK
yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter adalah Penerapan lingkungan yang aman, nyaman,
sehat, gembira, menarik dan mampu membangkitkan gairah belajar dalam pembangunan karakter pada satuan
pendidikan SMK serta Implementasi PERDA Provinsi Kalimantan Selatan No. 3 Tahun 2017
d. Persentase SMK dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP
191
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Pada tahun 2021 realisasi Persentase SMK dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP adalah 42,24% dari
target yang ditetapkan 51,18%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator
ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 82,53%. Bila dibandingkan dengan
capaian tahun 2020 sebesar 42,24%, maka ada Peningkatan sebesar 0,00% Point.
Persentase SMK dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP digunakan untuk mengetahui SMK dengan sarpras
yang memenuhi SNP dan menujukkan Kualitas Kelembagaan SMK. Indikator ini juga Sebagai acuan melakukan
pembangunan sarana dan prasarana di sekolah dan standar untuk menunjang pemerataan kualitas pendidikan melalui
peningkatan sarana dan prasarana sekolah, Standar sarana dan prasarana adalah kriteria minimal yang harus dipenuhi
berkaitan dengan tempat belajar, tempat berolahraga, tempat ibadah, laboratorium, perpustakaan, bengkel kerja, tempat
bermain, dan tempat lain di suatu instansi pendidikan dalam meningkatkan keterampilan siswa, dengan adanya standar
sarana dan prasarana, kegiatan belajar mengajar di lingkungan sekolah bisa berjalan lancar dan kondusif dengan tetap
mengedepankan keamanan peserta didik
Jika melihat pencapaian Persentase SMK dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP mencapai 42,24%, maka
sebanyak 42,24% SMK telah memenuhi standar sarana prasarana yang layak.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Bidang Pembinaan SMK dengan formula
perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase SMK dengan sarana
prasarana yang memenuhi SNP)
192
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase SMK dengan sarana
prasarana yang memenuhi SNP adalah Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan pada satuan pendidikan SMK
melalui Pembangunan, Rehabilitasi, Pemeliharaan, dan penyediaan Sarana Prasarana Pendidikan
193
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan
SMK pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMK
• Rehabilitasi Sarana, Prasarana dan Utilitas Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang
menerima Rehabiltasi Sarana Prasarana dan Utilitas Sekolah, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai
target kinerja sebesar 3 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 3 Sekolah dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan SMK pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMK
• Pengadaan Mebel Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang Mendapatkan Bantuan
Meubeluer, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 144 Set, dan telah
terealisasi sebesar 144 Set dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian
kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam
hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMK pada Seksi Kelembagaan,
Sarana dan Prasarana SMK
• Pengadaaan Alat Praktik dan Peraga Peserta Didik, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang
Mendapatkan Bantuan Alat Praktik dan Peraga Peserta Didik, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai
target kinerja sebesar 23 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 23 Sekolah dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan SMK pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMK
• Penyediaan Biaya Personil Peserta Didik Sekolah Menengah Kejuruan, indikator pada sub kegiatan ini adalah
Jumlah Siswa SMK Negeri dan Swasta yang Menerima BOSDA, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 57642 Siswa, dan telah terealisasi sebesar 57642 Siswa dengan persentase
tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam
meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMK pada Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMK
194
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
• Penyelengaraan Proses Belajar dan Ujian bagi Peserta Didik, indikator pada sub kegiatan ini adalah
Melaksanakan Rakor, workshop, Bimbingan Teknis, dan Monitoring Evaluasi untuk Penyelenggaraan Sistem
Penilaian SMK, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 100 Sekolah, dan telah
terealisasi sebesar 100 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun
ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMK pada Seksi
Kurikulum dan Penilaian SMK
• Penyiapan dan Tindak Lanjut Evaluasi Satuan Pendidikan Menengah Kejuruan, indikator pada sub kegiatan ini
adalah Melaksanakan Rakor, Workshop dan Bimbingan Teknis untuk penyelenggaraan Kurikulum SMK, kegiatan
ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 112 Orang, dan telah terealisasi sebesar 112
Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang
bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMK pada Seksi Kurikulum dan Penilaian SMK
• Pembinaan Minat, Bakat dan Kreativitas Siswa, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Siswa yang
Memiliki Minat dan Bakat serta Kreativitas, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 300 Siswa, dan telah terealisasi sebesar 300 Siswa dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan
SMK pada Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMK
• Pembinaan Kelembagaan dan Manajemen Sekolah Menengah Kejuruan, indikator pada sub kegiatan ini adalah
Terlaksananya Rapat Koordinasi dan Evaluasi Peningkatan Sarana Prasarana dan Kelembagaan SMK, kegiatan
ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 127 Orang, dan telah terealisasi sebesar 127
Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang
bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMK pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan
Prasarana SMK
195
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
• Pengelolaan Dana BOS Sekolah Menengah Kejuruan, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah pengelolaan
Dana BOS Sekolah Menengah Kejuruan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 58408 Siswa, dan telah terealisasi sebesar 58408 Siswa dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja
yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan SMK pada Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMK
196
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
197
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Pencapaian Tingkat partisipasi warga negara penyandang disabiltas yang berpartisipasi dalam Pendidikan Khusus,
indikator ini digunakan untuk menunjukkan Tingkat Partisipasi warga negara usia 16-18 tahun yang berpatisipasi dalam
pendidikan khusus dan menujukkan kemudahan Akses Pendidikan pada Jenjang Pendidikan Khusus, Semakin tinggi
pencapaian indikator ini maka anak yang bersekolah pada jenjang Pendidikan Khusus semakin meningkat.
Pada tahun 2021 realisasi Tingkat partisipasi warga negara penyandang disabiltas yang berpartisipasi dalam
Pendidikan Khusus adalah 12,74% dari target yang ditetapkan 39,00%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang
ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian
kinerja sebesar 32,67%
b. Nilai rata-rata kelulusan Pendidikan Khusus
Pencapaian Nilai rata-rata kelulusan Pendidikan Khusus, indikator ini digunakan untuk menunjukkan nilai rata-rata
kelulusan Pendidikan Khusus dan menujukkan kualitas dan keberhasilan Pendidikan Pendidikan Khusus, Semakin tinggi
pencapaian indikator ini maka kualitas anak pada jenjang Pendidikan Khusus semakin bersaing.
Pada tahun 2021 realisasi Nilai rata-rata kelulusan Pendidikan Khusus adalah 79,49% dari target yang ditetapkan
74,84%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai
target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 106,21%
c. Persentase Satuan Pendidikan Diksus yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter
Pencapaian Persentase Satuan Pendidikan Diksus yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan
karakter, indikator ini digunakan untuk menunjukkan Satuan Pendidikan Pendidikan Khusus yang memiliki lingkungan
kondusif dalam pembangunan karakter dan menujukkan proses pembangunan karakter peserta didik pada jenjang
Pendidikan Khusus, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka pembentukan karakter pada anak semakin baik.
198
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Satuan Pendidikan Diksus yang memiliki lingkungan kondusif dalam
pembangunan karakter adalah 45,83% dari target yang ditetapkan 40,00%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang
ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja
sebesar 101,85%
d. Persentase Pendidikan Khusus dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP
Pencapaian Persentase Pendidikan Khusus dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP, indikator ini digunakan
untuk menunjukkan Pendidikan Khusus dengan sarpras yang memenuhi SNP dan menujukkan Kualitas Kelembagaan
Pendidikan Khusus. Indikator ini juga Sebagai acuan melakukan pembangunan sarana dan prasarana di sekolah dan
standar untuk menunjang pemerataan kualitas pendidikan melalui peningkatan sarana dan prasarana sekolah, Semakin
tinggi pencapaian indikator ini maka kualitas pembelajaran yang ditunjang oleh sarana prasarana semakin baik.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Pendidikan Khusus dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP adalah
58,33% dari target yang ditetapkan 57,69%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021,
maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 101,10%
199
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
penyandang disabiltas yang berpartisipasi dalam Pendidikan Khusus mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan ada
penurunan keinginan masyarakat untuk menyekolahkan anaknya pada sekolah Pendidikan Khusus
b. Nilai rata-rata kelulusan Pendidikan Khusus
Pencapaian Nilai rata-rata kelulusan Pendidikan Khusus pada tahun 2021 sebesar 79,49%. Bila dibandingkan
dengan capaian tahun 2020 sebesar 73,93%, maka ada peningkatan sebesar 5,56% Point. Selama periode 3 tahun
terakhir, trend pencapaian Nilai rata-rata kelulusan Pendidikan Khusus mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan kualitas
nilai anak didik di pendidikan khusus semakin meningkat
c. Persentase Satuan Pendidikan Diksus yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter
Pencapaian Persentase Satuan Pendidikan Diksus yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter
pada tahun 2021 sebesar 45,83%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 38,46%, maka ada
peningkatan sebesar 7,37% Point. Selama periode 3 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase Satuan Pendidikan
Diksus yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan
kualitas pembangunan karakter anak di pendidikan khusus semakin meningkat
d. Persentase Pendidikan Khusus dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP
Pencapaian Persentase Pendidikan Khusus dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP pada tahun 2021
sebesar 58,33%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 50,00%, maka ada peningkatan sebesar 8,33%
Point. Selama periode 3 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase Pendidikan Khusus dengan sarana prasarana yang
memenuhi SNP mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan kualitas kelembagaan pendidikan khsuus semakin meningkat
200
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
201
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus dengan
formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Tingkat partisipasi warga negara
penyandang disabiltas yang
berpartisipasi dalam Pendidikan
Khusus)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Tingkat partisipasi warga negara
penyandang disabiltas yang berpartisipasi dalam Pendidikan Khusus adalah Pembangunan unit sekolah baru dan
penambahan ruang kelas baru untuk menambah daya tampung peserta didik, Pemberian bantuan operasional sekolah
melalui BOP, penyediaan perlengkapan dasar belajar untuk peserta didik tidak mampu, pada satuan pendidikan khusus
b. Nilai rata-rata kelulusan Pendidikan Khusus
Pada tahun 2021 realisasi Nilai rata-rata kelulusan Pendidikan Khusus adalah 79,49% dari target yang ditetapkan
74,84%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai
target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 106,21%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun
2020 sebesar 73,93%, maka ada Peningkatan sebesar 5,56% Point.
Nilai rata-rata kelulusan Pendidikan Khusus digunakan untuk mengetahui nilai rata-rata kelulusan Pendidikan
Khusus dan menujukkan kualitas dan keberhasilan Pendidikan Pendidikan Khusus, Menurut Permendikbud No.23 Tahun
2016, Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta
202
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
didik. Kegiatan Penilaian memerlukan instrumen penilaian dan teknik penilaian. Penilaian tidak hanya difokuskan pada
hasil belajar tetapi juga pada proses belajar. Penilaian berfungsi mengetahui pencapaian hasil belajar peserta didik. Selain
itu, penilaian dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam belajar
Sehingga Nilai Rata-rata lulusan menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan pendidikan jenjang Pendidikan Khusus,
dengan semakin tinggi Nilai Rata-rata lulusan maka semakin tinggi tingkat keberhasilan pendidikan
Jika melihat pencapaian Nilai rata-rata kelulusan Pendidikan Khusus mencapai 73,93%, maka rata-rata nilai
kelulusan pada anak Pendidikan Khusus senilai 79,49%.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus dengan
formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Nilai rata-rata kelulusan
Pendidikan Khusus)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Nilai rata-rata kelulusan Pendidikan
Khusus adalah Penerapan pembelajaran sesuai dengan kurikulum nasional dan evaluasi hasil belajar pada satuan
pendidikan khusus
c. Persentase Satuan Pendidikan Diksus yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Satuan Pendidikan Diksus yang memiliki lingkungan kondusif dalam
pembangunan karakter adalah 45,83% dari target yang ditetapkan 40,00%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang
ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja
203
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
sebesar 114,58%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 38,46%, maka ada Peningkatan sebesar 7,37%
Point.
Persentase Satuan Pendidikan Diksus yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter digunakan
untuk mengetahui Satuan Pendidikan Pendidikan Khusus yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan
karakter dan menujukkan proses pembangunan karakter peserta didik pada jenjang Pendidikan Khusus, Lingkungan
kondusif yaitu lingkungan yang aman, nyaman, sehat, gembira, menarik dan mampu membangkitkan gairah belajar.
Penghitungan capaian indikator kinerja ini menggunakan metode survei. Survei yang dilakukan mencakup survei
lingkungan belajar yang berisi informasi tentang kualitas pengajaran dan iklim sekolah. Variabelnya antara lain metode
pengajaran, pemenuhan kebutuhan psikologis dasar siswa dan guru, interaksi antar siswa dan siswa dengan guru (tidak
adanya perundungan).
Jika melihat pencapaian Persentase Satuan Pendidikan Diksus yang memiliki lingkungan kondusif dalam
pembangunan karakter mencapai 38,46%, maka pembangunan karakter melalui peran sekolah telah tercapai sebanyak
45,83%.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus dengan
formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase Satuan Pendidikan
Diksus yang memiliki lingkungan
kondusif dalam pembangunan
karakter)
204
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Satuan Pendidikan Diksus
yang memiliki lingkungan kondusif dalam pembangunan karakter adalah Penerapan lingkungan yang aman, nyaman,
sehat, gembira, menarik dan mampu membangkitkan gairah belajar dalam pembangunan karakter pada satuan
pendidikan khusus serta Implementasi PERDA Provinsi Kalimantan Selatan No. 3 Tahun 2017
d. Persentase Pendidikan Khusus dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Pendidikan Khusus dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP adalah
58,33% dari target yang ditetapkan 57,69%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021,
maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 101,11%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 50,00%, maka ada Peningkatan sebesar 8,33% Point.
Persentase Pendidikan Khusus dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP digunakan untuk mengetahui
Pendidikan Khusus dengan sarpras yang memenuhi SNP dan menujukkan Kualitas Kelembagaan Pendidikan Khusus.
Indikator ini juga Sebagai acuan melakukan pembangunan sarana dan prasarana di sekolah dan standar untuk
menunjang pemerataan kualitas pendidikan melalui peningkatan sarana dan prasarana sekolah, Standar sarana dan
prasarana adalah kriteria minimal yang harus dipenuhi berkaitan dengan tempat belajar, tempat berolahraga, tempat
ibadah, laboratorium, perpustakaan, bengkel kerja, tempat bermain, dan tempat lain di suatu instansi pendidikan dalam
meningkatkan keterampilan siswa, dengan adanya standar sarana dan prasarana, kegiatan belajar mengajar di
lingkungan sekolah bisa berjalan lancar dan kondusif dengan tetap mengedepankan keamanan peserta didik
Jika melihat pencapaian Persentase Pendidikan Khusus dengan sarana prasarana yang memenuhi SNP mencapai
50,00%, maka sebanyak 58,33% Pendidikan Khusus telah memenuhi standar sarana prasarana yang layak.
205
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus dengan
formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase Pendidikan Khusus
dengan sarana prasarana yang
memenuhi SNP)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Pendidikan Khusus dengan
sarana prasarana yang memenuhi SNP adalah Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan pada satuan pendidikan
khusus melalui Pembangunan, Rehabilitasi, Pemeliharaan, dan penyediaan Sarana Prasarana Pendidikan
206
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
• Pembangunan Sarana, Prasarana dan Utilitas Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah
Pembangunan Sarana, Prasarana dan Utilitas Sekolah, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 4 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 4 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja
yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan Pendidikan Khusus pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana Pendidikan Khusus
• Pembangunan Ruang Orientasi dan Mobilitas, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang
menerima Pembangunan Ruang Orientasi dan Mobilitas, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai
target kinerja sebesar 1 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 1 Sekolah dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana Pendidikan Khusus
• Pembangunan Ruang Bina Persepsi Bunyi dan Irama untuk Tunarungu (B), indikator pada sub kegiatan ini adalah
Jumlah Sekolah yang menerima Pembangunan Ruang Bina Persepsi Bunyi dan Irama untuk Tuna rungu (B),
kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 2 Sekolah, dan telah terealisasi
sebesar 2 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan
ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus pada Seksi
Kelembagaan, Sarana dan Prasarana Pendidikan Khusus
• Pembangunan Ruang Bina Diri dan Bina Gerak untuk Tunadaksa (D), indikator pada sub kegiatan ini adalah
Jumlah Sekolah yang menerima Pembangunan Ruang Bina Diri dan Bina Gerak untuk Tunadaksa, kegiatan ini
pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 1 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 1 Sekolah
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang
bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus pada Seksi Kelembagaan,
Sarana dan Prasarana Pendidikan Khusus
207
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
• Pengadaan Mebel Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Pengadaan Mebeluer Sekolah,
kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 4 Sekolah, dan telah terealisasi
sebesar 4 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan
ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus pada Seksi
Kelembagaan, Sarana dan Prasarana Pendidikan Khusus
• Pengadaan Perlengkapan Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Pengadaan Perlengkapan
Sekolah, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 74 Sekolah, dan telah
terealisasi sebesar 74 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun
ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus
pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana Pendidikan Khusus
• Pengadaaan Alat Praktik dan Peraga Peserta Didik, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang
menerima Alat Praktik dan Peraga Peserta Didik, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 12 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 12 Sekolah dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana Pendidikan Khusus
• Penyediaan Biaya Personil Peserta Didik Pendidikan Khusus, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah
Siswa yang Mendapatkan Bantuan Berupa BOP dan Beasiswa, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 2417 Siswa, dan telah terealisasi sebesar 2417 Siswa dengan persentase
tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam
meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus pada Seksi Peserta Didik dan Pembangunan
Karakter Pendidikan Khusus
• Penyelenggaraan Proses Belajar dan Ujian bagi Peserta Didik, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah
Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang Mengikuti Penyelenggaraan Proses Belajar dan Ujian Bagi Peserta
208
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Didik, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 156 Orang, dan telah terealisasi
sebesar 156 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian
kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam
hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus pada Seksi
Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Pendidikan Khusus
• Penyiapan dan Tindak Lanjut Evaluasi Satuan Pendidikan Khusus, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah
Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang Mengikuti Penyiapan dan Tindak Lanjut Evaluasi Satuan Pendidikan
Pendidikan Khusus, Jumlah Satuan Pendidikan SLB dan Sekolah Inklusi yang di Data dan Evaluasi, kegiatan ini
pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 160 Orang, dan telah terealisasi sebesar 160 Orang
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang
bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus pada Seksi Kurikulum dan
Penilaian Pendidikan Khusus
• Pembinaan Minat, Bakat dan Kreativitas Siswa, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Siswa yang Minat
Bakat dan Kreativitasnya di Bina, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 1697
Orang, dan telah terealisasi sebesar 1697 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar
100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan
Pendidikan Khusus pada Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Pendidikan Khusus
• Penyediaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan bagi Satuan Pendidikan Khusus, indikator pada sub kegiatan ini
adalah Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada satuan Pendidikan Khusus yang Tersedia, kegiatan ini
pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 405 Orang, dan telah terealisasi sebesar 405 Orang
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang
bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan PTK pada Seksi Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Pendidikan Khusus
209
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
• Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Satuan Pendidikan Khusus, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Jumlah Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Jenjang Pendidikan Khusus yang
Dikembangkan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 903 Orang, dan telah
terealisasi sebesar 903 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun
ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan PTK pada Seksi
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Khusus
• Pengelolaan Dana BOS Sekolah Pendidikan Khusus, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah pengelolaan
Dana BOS Sekolah Pendidikan Khusus, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 2691 Siswa, dan telah terealisasi sebesar 2691 Siswa dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja
yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan Pendidikan Khusus pada Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Pendidikan Khusus
210
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Bidang
Persentase Guru bersertifikat
42,68% 44,38% 48,58% 109,46% Pembinaan
Pendidik PTK
Persentase Tenaga Bidang
Meningkatnya Kualitas
1 Kependidikan bersertifikat 71,13% 72,83% 68,29% 93,77% Pembinaan
SDM Pendidikan PTK
Pendidik
Bidang
Rasio Pemerataan Guru 1:9 1:9 1 : 14 155,56% Pembinaan
PTK
211
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Guru bersertifikat Pendidik adalah 48,58% dari target yang ditetapkan
44,38%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai
target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 109,46%
b. Persentase Tenaga Kependidikan bersertifikat Pendidik
Pencapaian Persentase Tenaga Kependidikan bersertifikat Pendidik, indikator ini digunakan untuk menunjukkan
kualitas atau kompetensi tenaga kependidikan pada SMA/SMK/Pendidikan Khusus se Kalimatan Selatan, Semakin tinggi
pencapaian indikator ini maka Jumlah tenaga kependidikan yang telah memenuhi kompetensi semakin meningkat.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Tenaga Kependidikan bersertifikat Pendidik adalah 68,29% dari target yang
ditetapkan 72,83%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum
mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 93,77%
c. Rasio Pemerataan Guru
Pencapaian Rasio Pemerataan Guru, indikator ini digunakan untuk menunjukkan pemerataan dan penyebaran SDM
pendidikan, dan menunjukkan pemenuhan layanan pada setiap satuan pendidikan, Semakin tinggi pencapaian indikator
ini maka pemenuhan layanan pada setiap satuan pendidikan semakin merata.
Pada tahun 2021 realisasi Rasio Pemerataan Guru adalah 1: 14 dari target yang ditetapkan 1 : 9. Jika dibandingkan
dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan
persentase capaian kinerja sebesar 155,56%
2) Perbandingan Realisasi dengan Realisasi Terkait
a. Persentase Guru bersertifikat Pendidik
212
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Pencapaian Persentase Guru bersertifikat Pendidik pada tahun 2021 sebesar 48,58%. Bila dibandingkan dengan
capaian tahun 2020 sebesar 42,68%, maka ada peningkatan sebesar 5,90% Point. Selama periode 1 tahun terakhir, trend
pencapaian Persentase Guru bersertifikat Pendidik mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan semakin banyak guru yang
berkompeten
b. Persentase Tenaga Kependidikan bersertifikat Pendidik
Pencapaian Persentase Tenaga Kependidikan bersertifikat Pendidik pada tahun 2021 sebesar 68,29%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 71,13%, maka ada peningkatan sebesar -2,84% Point. Selama periode
1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase Tenaga Kependidikan bersertifikat Pendidik mengalami penurunan. Hal ini
menunjukkan bahwa pada tahun ini : (1). Sejumlah tenaga kependidikan yang memiliki sertikasi memasuki masa pensiun,
(2). Penambahan sejumlah Tenaga Pendidik, tanpa diimbangi dengan pelaksanaan program sertifikasi tenaga pendidik
yang banyak (refocusing anggaran covid)
c. Rasio Pemerataan Guru
Pencapaian Rasio Pemerataan Guru pada tahun 2021 sebesar 14,00%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun
2020 sebesar 9,00%, maka ada peningkatan sebesar 5,00% Point. Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian
Rasio Pemerataan Guru mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan semakin merata penyebaran guru di kalimantan
selatan
213
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Guru bersertifikat Pendidik adalah 48,58% dari target yang ditetapkan
44,38%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai
target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 109,46%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun
2020 sebesar 42,68%, maka ada Peningkatan sebesar 5,90% Point.
Persentase Guru bersertifikat Pendidik digunakan untuk mengetahui kualitas atau kompetensi guru pada
SMA/SMK/Pendidikan Khusus se Kalimatan Selatan, Persentase Guru bersertifikat Pendidik merupakan sebuah proses
pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang sudah memenuhi standar profesional atau kelayakan seorang guru dalam
kegiatan belajar mengajar di sekolah. Sertifikat ini juga tidak langsung diberikan, melainkan harus melalui beberapa uji
kompetensi dan tahapan sebelumnya.
Guru/pendidik wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik dan mampu berperan dalam
mewujudkan tujuan nasional (UU 14/2005, pasal 8),
Jika melihat pencapaian Persentase Guru bersertifikat Pendidik mencapai 42,68%, maka sebanyak 48,58% guru
telah berkompeten.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan dengan
formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase Guru bersertifikat
Pendidik)
214
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Guru bersertifikat Pendidik
adalah Mengikutsertakan Guru dalam Pendidikan Profesi Guru (PPG) untuk mendapatkan sertifikat pendidik
b. Persentase Tenaga Kependidikan bersertifikat Pendidik
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Tenaga Kependidikan bersertifikat Pendidik adalah 68,29% dari target yang
ditetapkan 72,83%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum
mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 93,77%. Bila dibandingkan dengan capaian
tahun 2020 sebesar 71,13%, maka ada Peningkatan sebesar -2,84% Point.
Persentase Tenaga Kependidikan bersertifikat Pendidik digunakan untuk mengetahui kualitas atau kompetensi
tenaga kependidikan pada SMA/SMK/Pendidikan Khusus se Kalimatan Selatan, Persentase Tenaga Kependidikan
bersertifikat Pendidik merupakan sebuah proses pemberian sertifikat kepada tenaga kependidikan yang sudah mengikuti
diklat cawas, cakep dan struktural serta fungsional lainnya
Jika melihat pencapaian Persentase Tenaga Kependidikan bersertifikat Pendidik mencapai 71,13%, maka sebanyak
72,83% tenaga kependidikan telah berkompeten.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan dengan
formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase Tenaga Kependidikan
bersertifikat Pendidik)
215
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Tenaga Kependidikan
bersertifikat Pendidik adalah Mengikutsertakan Tenaga Kependidikan dalam kegiatan diklat cawas, cakep dan struktural
serta fungsional lainnya
c. Rasio Pemerataan Guru
Pada tahun 2021 realisasi Rasio Pemerataan Guru adalah 14% dari target yang ditetapkan 9%. Jika dibandingkan
dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan
persentase capaian kinerja sebesar 155,56%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 9,00%, maka ada
Peningkatan sebesar 5,00% Point.
Rasio Pemerataan Guru digunakan untuk mengetahui pemerataan dan penyebaran SDM pendidikan, dan
menunjukkan pemenuhan layanan pada setiap satuan pendidikan, kualitas pelayanan Pendidikan dapat dilihat melalui
Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang merata penyebarannya di setiap satuan pendidikan
Jika melihat pencapaian Rasio Pemerataan Guru mencapai 9,00%, maka rasio siswa : guru telah mengalami
pendistribusian yang tepat.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan dengan
formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Rasio Pemerataan Guru)
216
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Rasio Pemerataan Guru adalah
Melakukan perhitungan, pemetaan, penataan, pendistribusian penyebaran Guru
217
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
• Penyediaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan bagi Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan, indikator
pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Satuan Pendidikan Sekolah
Menengah Kejuruan yang Tersedia, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar
1755 Orang, dan telah terealisasi sebesar 1755 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan
PTK pada Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMK
• Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pada Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan,
indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada SMK yang
Dikembangkan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 2082 Orang, dan telah
terealisasi sebesar 2082 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun
ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan PTK pada Seksi
Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMK
218
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun
ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan PTK pada Seksi
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Khusus
✓ Kegiatan Pemindahan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Lintas Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) Provinsi
• Perhitungan dan Pemetaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Satuan Pendidikan Menengah dan Pendidikan
Khusus, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Satuan
Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan yang terhitung dan terpetakan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 126 Orang, dan telah terealisasi sebesar 126 Orang dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini
adalah Bidang Pembinaan PTK pada Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMK
• Penataan Pendistribusian Pendidik dan Tenaga Kependidikan Satuan Pendidikan Menengah dan Pendidikan
Khusus, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Satuan
Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan yang terdistribusi merata, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 126 Orang, dan telah terealisasi sebesar 126 Orang dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini
adalah Bidang Pembinaan PTK pada Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMK
219
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Bidang
Terlestarikannya Cagar
14,29% 28,6% 28,6% 100% Pembinaan
Budaya Kebudayaan
Persentase ragam seni Bidang
Pengembangan, budaya daerah yang di 12,50% 12,50% 12,50% 100% Pembinaan
Penggalian, Kebudayaan
aktualisasikan
1 Aktualisasi Pelestarian
Bidang
dan Pemanfaatan Persentase Nilai Sejarah Pembinaan
Unsur Budaya N/A 3,57% 0% 0%
yang di lestarikan Kebudayaan
Bidang
Persentase Nilai Tradisi yang Pembinaan
N/A 9,09% 9,09% 100%
di aktualisasikan Kebudayaan
220
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Pada tahun 2021 realisasi Terlestarikannya Cagar Budaya adalah 28,60% dari target yang ditetapkan 28,60%. Jika
dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai target yang
ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100%
b. Persentase ragam seni budaya daerah yang di aktualisasikan
Pencapaian Persentase ragam seni budaya daerah yang di aktualisasikan, indikator ini digunakan untuk
menunjukkan Jumlah ragam seni budaya daerah yang di aktualisasikan dan menujukkan kualitas dan keberhasilan
aktualisasi ragam seni di kalimantan selatan, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka Pelestarian Budaya melalui
aktualisasi ragam seni semakin meningkat.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase ragam seni budaya daerah yang di aktualisasikan adalah 12,50% dari target
yang ditetapkan 12,50%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini
telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100%
c. Persentase Nilai Sejarah yang di lestarikan
Pencapaian Persentase Nilai Sejarah yang di lestarikan, indikator ini digunakan untuk menunjukkan Nilai Sejarah
yang di lestarikan dan menujukkan keberhasilan pelestarian nilai sejarah di kalimantan selatan, Semakin tinggi
pencapaian indikator ini maka Pelestarian Budaya melalui pelestarian nilai sejarah semakin meningkat.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Nilai Sejarah yang di lestarikan adalah 0% dari target yang ditetapkan 3,57%.
Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai target yang
ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 0%
221
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
222
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Rumus menghitung
(Terlestarikannya Cagar Budaya)
223
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Terlestarikannya Cagar Budaya adalah
Melaksanakan kajian/penelitian dan mengusulkan cagar budaya ke Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi untuk mendapatkan penetapan sebagai upaya pelestarian
b. Persentase ragam seni budaya daerah yang di aktualisasikan
Pada tahun 2021 realisasi Persentase ragam seni budaya daerah yang di aktualisasikan adalah 12,50% dari target
yang ditetapkan 12,50%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini
telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%. Bila dibandingkan dengan
capaian tahun 2020 sebesar 12,50%, maka ada Peningkatan sebesar 0,00% Point.
Persentase ragam seni budaya daerah yang di aktualisasikan digunakan untuk mengetahui Jumlah ragam seni
budaya daerah yang di aktualisasikan dan menujukkan kualitas dan keberhasilan aktualisasi ragam seni di kalimantan
selatan, Ragam seni merupakan keterpaduan proses-proses dari manusia yang menghasilkan nilai seperti, seni budaya
memiliki fungsi praktis berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat, seperti pembuatan kursi ditujukan untuk
tempat duduk dan fungsi estetis terkait dengan keindahan dari suatu bentuk kerajinan misal lukisan, patung, tarian, dan
lain-lain.
Jika melihat pencapaian Persentase ragam seni budaya daerah yang di aktualisasikan mencapai 12,50%, maka
sebanyak 12,50% ragam seni budaya daerah yang telah diaktualisasikan.
224
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Bidang Pembinaan Kebudayaan dengan formula
perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase ragam seni budaya
daerah yang di aktualisasikan)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase ragam seni budaya daerah
yang di aktualisasikan adalah Pergelaran dan festival seni budaya daerah
c. Persentase Nilai Sejarah yang di lestarikan
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Nilai Sejarah yang di lestarikan adalah 0% dari target yang ditetapkan 3,57%.
Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai target yang
ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 0,00%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 0,
maka ada Peningkatan sebesar 0,00% Point.
Persentase Nilai Sejarah yang di lestarikan digunakan untuk mengetahui Nilai Sejarah yang di lestarikan dan
menujukkan keberhasilan pelestarian nilai sejarah di kalimantan selatan, Secara harfiah nilai adalah sesuatu yang
berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia. Sejarah dapat artikan sebagai menyangkut waktu
dan peristiwa. Dari hal nilai sejarah tadi merupakan tanggung jawab pemerintah untuk tetap melestarikan nilai-nilai sejarah
Jika melihat pencapaian Persentase Nilai Sejarah yang di lestarikan mencapai 0, maka belum ada nilai sejarah yang
telah dilestarikan.
225
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Bidang Pembinaan Kebudayaan dengan formula
perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase Nilai Sejarah yang di
lestarikan)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Nilai Sejarah yang di
lestarikan adalah Melaksanakan kajian/penelitian dan mengusulkan warisan budaya tak benda (WBTB) ke Direktorat
Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi untuk mendapatkan sertifikat sebagai
upaya pelestarian
Pada tahun 2021 Pelestarian Objek Sejarah tidak ada realisasi dikarenakan pemotongan anggaran, sehingga tidak
dapat terlaksana nya pelestarian objek sejarah tersebut.
d. Persentase Nilai Tradisi yang di aktualisasikan
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Nilai Tradisi yang di aktualisasikan adalah 9,09% dari target yang ditetapkan
9,09%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai
target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun
2020 sebesar 0, maka ada Peningkatan sebesar 9,09% Point.
Persentase Nilai Tradisi yang di aktualisasikan digunakan untuk mengetahui Nilai Tradisi yang di aktualisasikan dan
menujukkan keberhasilan aktualisasi nilai sejarah di kalimantan selatan, Pelestarian Nilai Tradisi adalah upaya
226
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan suatu kebiasaan dari kelompok masyarakat pendukung kebudayaan yang
penyebaran dan pewarisannya berlangsung secara turun-temurun berdasarkan Permen Nomor 10 Tahun 2014
Jika melihat pencapaian Persentase Nilai Tradisi yang di aktualisasikan mencapai 0, maka sebanyak 9,09% nilai
tradisi yang diletarikan.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Bidang Pembinaan Kebudayaan dengan formula
perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase Nilai Tradisi yang di
aktualisasikan)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Nilai Tradisi yang di
aktualisasikan adalah Pergelaran dan festival kegiatan tradisi
227
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
✓ Kegiatan Pelestarian Kesenian Tradisional yang Masyarakat Pelakunya Lintas Kabupaten/Kota dalam Daerah
Provinsi
• Pelindungan, Pengembangan, Pemanfaatan Objek Pemajuan Tradisi Budaya, indikator pada sub kegiatan ini
adalah Jumlah festival kesenian yang diikuti, jumlah parade kesenian jumlah seni dan budaya Daerah Kalimantan
Selatan yang berhasil didokumentasikan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 6 Kegiatan, dan telah terealisasi sebesar 6 Kegiatan dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Pembinaan
Kebudayaan pada Seksi Kesenian
• Pembinaan Sumber Daya Manusia, Lembaga, dan Pranata Tradisional, indikator pada sub kegiatan ini adalah
Jumlah Sekolah yang bisa mengikuti kegiatan seniman masuk sekolah, jumlah workshop seni dan budaya yang
berhasil dilaksanakan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 2 Kegiatan, dan
telah terealisasi sebesar 2 Kegiatan dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun
ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Pembinaan Kebudayaan pada Seksi
Kesenian
✓ Kegiatan Pembinaan Lembaga Adat yang Penganutnya Lintas Daerah Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) Daerah
Provinsi
• Pembinaan Sumber Daya Manusia, Lembaga, dan Pranata Adat, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah
Sumber Daya Manusia, Lembaga dan Pranata Adat yang dibina, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 550 Orang, dan telah terealisasi sebesar 550 Orang dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini
adalah Pembinaan Kebudayaan pada Seksi Sejarah dan Tradisi
228
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
229
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
• Pendaftaran Objek Diduga Cagar Budaya, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Informasi, dan Promosi
Cagar Budaya Provinsi Kalimantan Selatan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 3 Cagar Budaya, dan telah terealisasi sebesar 3 Cagar Budaya dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Pembinaan Kebudayaan pada Seksi Cagar Budaya dan Permuseuman
230
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
• Peningkatan Pelayanan dan Akses Masyarakat terhadap Museum, indikator pada sub kegiatan ini adalah
Terlaksananya akses masyarakat terhadap museum, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 380 Orang, dan telah terealisasi sebesar 380 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja
yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Pembinaan Kebudayaan pada Seksi Cagar Budaya dan Permuseuman
• Penyediaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Museum, indikator pada sub kegiatan ini adalah
Terlaksananya Penyediaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Museum, kegiatan ini pada tahun anggaran
2021 mempunyai target kinerja sebesar 45 Unit, dan telah terealisasi sebesar 45 Unit dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini
adalah Pembinaan Kebudayaan pada Seksi Cagar Budaya dan Permuseuman
231
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Tabel 3.9
Target dan Realisasi Sasaran Strategis dan Indikator Utama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan yang
diemban oleh Kepala Subbag / Seksi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provkalsel
232
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
233
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Pencapaian Nilai Komponen Perencanaan pada LHE SAKIP Disdikbud, indikator ini digunakan untuk menunjukkan
tingkat kinerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan melalui komponen perencanaan, Semakin
tinggi pencapaian indikator ini maka Kinerja Pelaporan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan
Selatan berkriteria sangat baik.
Pada tahun 2021 realisasi Nilai Komponen Perencanaan pada LHE SAKIP Disdikbud adalah 27,29 dari target yang
ditetapkan 27,74. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum
mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 98,38%
g. Jumlah dokumen kinerja sesuai ketentuan
Pencapaian Jumlah dokumen kinerja sesuai ketentuan, indikator ini digunakan untuk menunjukkan pemenuhan
dokumen kinerja sesuai dengan ketentuan, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka dokumen kinerja yang sesuai
dengan ketentuan dapat terpenuhi seluruhnya.
Pada tahun 2021 realisasi Jumlah dokumen kinerja sesuai ketentuan adalah 8 Dokumen dari target yang ditetapkan
8 Dokumen. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai
target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%
h. Jumlah dokumen laporan keuangan secara berkala
Pencapaian Jumlah dokumen laporan keuangan secara berkala, indikator ini digunakan untuk menunjukkan
pemenuhan dokumen laporan keuangan secara berkala, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka dokumen laporan
keuangan secara berkala dapat terpenuhi seluruhnya.
234
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Pada tahun 2021 realisasi Jumlah dokumen laporan keuangan secara berkala adalah 12 Dokumen dari target yang
ditetapkan 12 Dokumen. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini
telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%
i. Jumlah Laporan aset yang tercatat
Pencapaian Jumlah Laporan aset yang tercatat, indikator ini digunakan untuk menunjukkan pemenuhan laporan aset
terhadap belanja modal tahun 2021 yang tercatat, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka laporan aset terhadap
belanja modal tahun 2021 yang tercatat dapat terpenuhi seluruhnya.
Pada tahun 2021 realisasi Jumlah Laporan aset yang tercatat adalah 4 Laporan dari target yang ditetapkan 4
Laporan. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai
target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%
j. Persentase Data Pokok Pendidikan yang Lengkap dan Berkualitas
Pencapaian Persentase Data Pokok Pendidikan yang Lengkap dan Berkualitas, indikator ini digunakan untuk
menunjukkan kualitas data pokok pendidikan yang akurat dan dapat dipertanggung jawabakan, Semakin tinggi
pencapaian indikator ini maka data yang dipakai terhadap pembangunan pendidikan di kalimantan selatan semakin
berkualitas.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Data Pokok Pendidikan yang Lengkap dan Berkualitas adalah 97,28% dari
target yang ditetapkan 92,70%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator
ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 104,94%
235
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
236
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Jumlah dokumen laporan keuangan secara berkala mengalami
penurunan. Hal ini menunjukkan ada penyesuaian jumlah laporan keuangan
e. Jumlah Laporan aset yang tercatat
Pencapaian Jumlah Laporan aset yang tercatat pada tahun 2021 sebesar 4 Laporan. Bila dibandingkan dengan
capaian tahun 2020 sebesar 4 Laporan, maka ada peningkatan sebesar #VALUE! Point. Selama periode 1 tahun terakhir,
trend pencapaian Jumlah Laporan aset yang tercatat menetap. Hal ini menunjukkan dokumen laporan aset yang tercatat
terpenuhi seluruhnya
f. Persentase Data Pokok Pendidikan yang Lengkap dan Berkualitas
Pencapaian Persentase Data Pokok Pendidikan yang Lengkap dan Berkualitas pada tahun 2021 sebesar 97,28%.
Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 92,00%, maka ada peningkatan sebesar 5,28% Point. Selama
periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase Data Pokok Pendidikan yang Lengkap dan Berkualitas mengalami
kenaikan. Hal ini menunjukkan kualitas data pada aplikasi Dapodik semakin berkualitas
237
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Nilai komponen Pelaporan pada LHE SAKIP Disdikbud digunakan untuk mengetahui tingkat kinerja Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan melalui komponen pelaporan, Nilai Komponen pelaporan pada
LHE SAKIP merupakan nilai yang berpengaruh langsung terhadap nilai SAKIP Disdikbud
Jika melihat pencapaian Nilai komponen Pelaporan pada LHE SAKIP Disdikbud mencapai 11,64, maka dinas
pendidikan dan kebudayaan dapat mempertahankan nilai kinerja pada komponen pelaporan sebesar 11,64.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Subbag Perencanaan, Keuangan dan Aset dengan
formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Nilai komponen Pelaporan pada
LHE SAKIP Disdikbud)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Nilai komponen Pelaporan pada LHE
SAKIP Disdikbud adalah penyusunan dokumen pelaporan yang memerhatikan kualitas data, akurasi data dan
peningkatan kompetensi SDM penyusun pelaporan
b. Nilai Komponen Perencanaan pada LHE SAKIP Disdikbud
Pada tahun 2021 realisasi Nilai Komponen Perencanaan pada LHE SAKIP Disdikbud adalah 27,29 dari target yang
ditetapkan 27,74. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum
mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 98,38%. Bila dibandingkan dengan capaian
tahun 2020 sebesar 27,29, maka ada Peningkatan sebesar 0,00% Point.
238
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Nilai Komponen Perencanaan pada LHE SAKIP Disdikbud digunakan untuk mengetahui tingkat kinerja Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan melalui komponen perencanaan, Nilai Komponen Perencanaan
pada LHE SAKIP merupakan nilai yang berpengaruh langsung terhadap nilai SAKIP Disdikbud
Jika melihat pencapaian Nilai Komponen Perencanaan pada LHE SAKIP Disdikbud mencapai 27,29, maka dinas
pendidikan dan kebudayaan dapat mempertahankan nilai kinerja pada komponen perencanaan sebesar 27,29.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Subbag Perencanaan, Keuangan dan Aset dengan
formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Nilai Komponen Perencanaan
pada LHE SAKIP Disdikbud)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Nilai Komponen Perencanaan pada LHE
SAKIP Disdikbud adalah penyusunan dokumen perencanaan yang keselarasan kinerja pada tujuan dan sararandan
peningkatan kompetensi SDM penyusun perencanaan
c. Jumlah dokumen kinerja sesuai ketentuan
Pada tahun 2021 realisasi Jumlah dokumen kinerja sesuai ketentuan adalah 8 Dokumen dari target yang ditetapkan
8 Dokumen. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai
target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun
2020 sebesar 22 Dokumen, maka ada Peningkatan sebesar -14 dokumen Point.
239
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Jumlah dokumen kinerja sesuai ketentuan digunakan untuk mengetahui pemenuhan dokumen kinerja sesuai dengan
ketentuan, Dalam lingkup pemerintah, dokumen kinerja diperlukan untuk menjadi laporan, dan menjadi tolak ukur kualitas
kinerja SOPD
Jika melihat pencapaian Jumlah dokumen kinerja sesuai ketentuan mencapai 22 Dokumen, maka ada penyesuaian
jumlah dokumen kinerja.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Subbag Perencanaan, Keuangan dan Aset dengan
formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Jumlah dokumen kinerja sesuai
ketentuan)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Jumlah dokumen kinerja sesuai
ketentuan adalah penyusunan dokumen kinerja yang memerhatikan ketentuan yang berlaku
d. Jumlah dokumen laporan keuangan secara berkala
Pada tahun 2021 realisasi Jumlah dokumen laporan keuangan secara berkala adalah 12 Dokumen dari target yang
ditetapkan 12 Dokumen. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini
telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%. Bila dibandingkan dengan
capaian tahun 2020 sebesar 111 Dokumen, maka ada Peningkatan sebesar -99 dokumen Point.
240
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Jumlah dokumen laporan keuangan secara berkala digunakan untuk mengetahui pemenuhan dokumen laporan
keuangan secara berkala, Dokumen laporan keuangan merupakan dokumen kinerja SOPD yang diperlukan untuk
mengukur realisasi anggaran / kinerja SOPD
Jika melihat pencapaian Jumlah dokumen laporan keuangan secara berkala mencapai 111 Dokumen, maka ada
penyesuaian jumlah laporan keuangan.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Subbag Perencanaan, Keuangan dan Aset dengan
formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Jumlah dokumen laporan
keuangan secara berkala)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Jumlah dokumen laporan keuangan
secara berkala adalah memerhatikan jadwal penyusunan dokumen laporan keuangan secara berkala pada setiap
bulannya dan kualitas data laporan, upaya monitoring dan evaluasi Realisasi Fisik dan Keuangan melalui penyusunan
laporan keuangan secara berkala setiap bulannya, hal ini untuk melihat progress daya serap keuangan Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan apakah ada hambatan
e. Jumlah Laporan aset yang tercatat
Pada tahun 2021 realisasi Jumlah Laporan aset yang tercatat adalah 4 Laporan dari target yang ditetapkan 4
Laporan. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai
241
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun
2020 sebesar 4 Laporan, maka ada Peningkatan sebesar #VALUE! Point.
Jumlah Laporan aset yang tercatat digunakan untuk mengetahui pemenuhan laporan aset terhadap belanja modal
tahun 2021 yang tercatat, Asset sebagai barang milik daerah atau negara merupakan kewajiban yang harus dijaga oleh
setiap organisasi perangkat daerah, dengan pencatatan asset yang baik maka keberadaan dan kondisi suatu asset dapat
diketahui, serta kebutuhan akan asset dapat direncanakan. Aset tercatat dengan baik
Jika melihat pencapaian Jumlah Laporan aset yang tercatat mencapai 4 Laporan, maka dokumen laporan aset yang
tercatat terpenuhi seluruhnya.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Subbag Perencanaan, Keuangan dan Aset dengan
formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Jumlah Laporan aset yang
tercatat)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Jumlah Laporan aset yang tercatat
adalah pemantauan belanja modal melalui Realisasi Belanja Modal (RBM) dalam rangka pencatatan Aset yang tertib dan
melaksanakan Workshop Pengelola Barang Milik Daerah untuk menjaring belanja modal BOSDA yang ada diseluruh
satuan pendidikan sekaligus meningkatkan pemahaman operator aset sekolah dalam pennginputan belanja modal
sekolah
f. Persentase Data Pokok Pendidikan yang Lengkap dan Berkualitas
242
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Data Pokok Pendidikan yang Lengkap dan Berkualitas adalah 97,28% dari
target yang ditetapkan 92,70%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator
ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 104,94%. Bila dibandingkan dengan
capaian tahun 2020 sebesar 92,00%, maka ada Peningkatan sebesar 5,28% Point.
Persentase Data Pokok Pendidikan yang Lengkap dan Berkualitas digunakan untuk mengetahui kualitas data pokok
pendidikan yang akurat dan dapat dipertanggung jawabakan, Data Pendidikan yang lengkap dan berkualitas dapat dilihat
dari keaktifan satuan pendidikan megirimkan data memalui dapodik
Jika melihat pencapaian Persentase Data Pokok Pendidikan yang Lengkap dan Berkualitas mencapai 92,00%, maka
kualitas data pokok pendidikan pada saat ini sudah mencapai angka 97,28%.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Pusdatin E-Rapor Kemendikbud dengan formula
perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase Data Pokok
Pendidikan yang Lengkap dan
Berkualitas)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Data Pokok Pendidikan yang
Lengkap dan Berkualitas adalah telah dilakukan Asistensi Kemampuan Tenaga Perencana untuk memastikan kualitas
data yang ada di satuan pendidikan dengan cara memantaunya langsung dilapangan dan memberikan pelatihan kepada
operator Dapodik yang ada di satuan pendidikan dalam rangka meningkatkan pemahaman operator sekolah terhadap
243
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
kualitas data yang diinput oleh sekolah. Kualitas Data ini penting untuk diperhatikan, karena data merupakan dasar
sebagai pemangku kebijakan dalam hal menyusun program pembangunan di kalimantan selatan
244
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
• Penyediaan Gaji dan Tunjangan ASN, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Bulan Administrasi
Pelaksanaan Tugas ASN yang disediakan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi sebesar 12 Bulan dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada
Subbag Perencanaan, Keuangan dan Aset
• Penyediaan Administrasi Pelaksanaan Tugas ASN, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Bulan
Administrasi Pelaksanaan Tugas ASN yang disediakan, kegiatan ini pada tahun angg aran 2021 mempunyai
target kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi sebesar 12 Bulan dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Sekretariat pada Subbag Perencanaan, Keuangan dan Aset
245
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada
Subbag Perencanaan, Keuangan dan Aset
• Penyelenggaraan Rapat Koordinasi dan Konsultasi SKPD, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Bulan
Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah yang dilaksanakan, kegiatan ini pada tahun anggaran
2021 mempunyai target kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi sebesar 12 Bulan dengan persentase
tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam
meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Perencanaan, Keuangan dan Aset
246
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
247
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Pada tahun 2021 realisasi Jumlah dokumentasi pelayanan surat menyurat adalah 4914 dari target yang ditetapkan
4.000. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai target
yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 122,85%
b. Jumlah dokumen terkait sarana dan prasarana
Pencapaian Jumlah dokumen terkait sarana dan prasarana, indikator ini digunakan untuk menunjukkan pemenuhan
dokumen terkait sarana dan prasarana yang ada di dinas pendidikan dan kebudayaan, Semakin tinggi pencapaian
indikator ini maka dokumen terkait sarana dan prasarana yang ada di dinas pendidikan dan kebudayaan semakin
terpenuhi.
Pada tahun 2021 realisasi Jumlah dokumen terkait sarana dan prasarana adalah 22 dari target yang ditetapkan 22.
Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai target yang
ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%
c. Jumlah pegawai yang administrasi kepegawainnya dilayani secara tertib
Pencapaian Jumlah pegawai yang administrasi kepegawainnya dilayani secara tertib, indikator ini digunakan untuk
menunjukkan pemenuhan pelayanan administrasi kepegawaian, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka kualitas
pelayanan di dinas pendidikan dan kebudayaan semakin meningkat.
Pada tahun 2021 realisasi Jumlah pegawai yang administrasi kepegawainnya dilayani secara tertib adalah 2656 dari
target yang ditetapkan 2050. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini
telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 129,56%
d. Jumlah ASN yang mengikuti pelatihan bersertifikasi
248
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Pencapaian Jumlah ASN yang mengikuti pelatihan bersertifikasi, indikator ini digunakan untuk menunjukkan Kualitas
SDM ASN melalui ikutserta dalam pelatihan bersertifikasi, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka Kualitas SDM
ASN di dinas pendidikan dan kebudayaan semakin meningkat.
Pada tahun 2021 realisasi Jumlah ASN yang mengikuti pelatihan bersertifikasi adalah 5 dari target yang ditetapkan
15. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai target
yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 33,33%
249
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Pencapaian Jumlah pegawai yang administrasi kepegawainnya dilayani secara tertib pada tahun 2021 sebesar
2656. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 2.440, maka ada peningkatan sebesar 216 Point. Selama
periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Jumlah pegawai yang administrasi kepegawainnya dilayani secara tertib
mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan pegawai yang melakukan pembaharuan maupun usulan
administrasi kepegawaiannya pada dinas pendidikan dan kebudayaan yang didokumentasikan
d. Jumlah ASN yang mengikuti pelatihan bersertifikasi
Pencapaian Jumlah ASN yang mengikuti pelatihan bersertifikasi pada tahun 2021 sebesar 5. Bila dibandingkan
dengan capaian tahun 2020 sebesar 14, maka ada peningkatan sebesar -9 Point. Selama periode 1 tahun terakhir, trend
pencapaian Jumlah ASN yang mengikuti pelatihan bersertifikasi mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan bahwa pada
tahun ini : (1). Sejumlah SDM yang memiliki sertikasi memasuki masa pensiun, (2). Penambahan sejumlah SDM, tanpa
diimbangi dengan pelaksanaan program sertifikasi keahlian
250
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Jika melihat pencapaian Jumlah dokumentasi pelayanan surat menyurat mencapai 4.128, maka proses pelayanan
surat menyurat yang ada di dinas pendidikan dan kebudayaan semakin baik.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Subbag Umum dan Kepegawaian dengan formula
perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Jumlah dokumentasi pelayanan
surat menyurat)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Jumlah dokumentasi pelayanan surat
menyurat adalah melakukan tugas administrasi perkantoran khususnya terkait surat menyurat
251
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Subbag Umum dan Kepegawaian dengan formula
perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Jumlah dokumen terkait sarana
dan prasarana)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Jumlah dokumen terkait sarana dan
prasarana adalah melakukan penyusunan dokumen terkait sarana dan prasarana
c. Jumlah pegawai yang administrasi kepegawainnya dilayani secara tertib
Pada tahun 2021 realisasi Jumlah pegawai yang administrasi kepegawainnya dilayani secara tertib adalah 2656 dari
target yang ditetapkan 2050. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini
telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 129,56%. Bila dibandingkan dengan
capaian tahun 2020 sebesar 2.440, maka ada Peningkatan sebesar 21600,00% Point.
Jumlah pegawai yang administrasi kepegawainnya dilayani secara tertib digunakan untuk mengetahui pemenuhan
pelayanan administrasi kepegawaian
Jika melihat pencapaian Jumlah pegawai yang administrasi kepegawainnya dilayani secara tertib mencapai 2.440,
maka kualitas pelayanan di dinas pendidikan dan kebudayaan semakin meningkat.
252
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Subbag Umum dan Kepegawaian dengan formula
perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Jumlah pegawai yang
administrasi kepegawainnya
dilayani secara tertib)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Jumlah pegawai yang administrasi
kepegawainnya dilayani secara tertib adalah melakukan tugas pelayanan administrasi kepegawaian
d. Jumlah ASN yang mengikuti pelatihan bersertifikasi
Pada tahun 2021 realisasi Jumlah ASN yang mengikuti pelatihan bersertifikasi adalah 5 dari target yang ditetapkan
15. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai target
yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 33,33%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020
sebesar 14, maka ada Peningkatan sebesar -900,00% Point.
Jumlah ASN yang mengikuti pelatihan bersertifikasi digunakan untuk mengetahui Kualitas SDM ASN melalui
ikutserta dalam pelatihan bersertifikasi
Jika melihat pencapaian Jumlah ASN yang mengikuti pelatihan bersertifikasi mencapai 14, maka Kualitas SDM ASN
di dinas pendidikan dan kebudayaan mengalami penurunan.
253
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Subbag Umum dan Kepegawaian dengan formula
perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Jumlah ASN yang mengikuti
pelatihan bersertifikasi)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Jumlah ASN yang mengikuti pelatihan
bersertifikasi adalah bekerjasama kepada lembaga pelatihan
254
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
• Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Berdasarkan Tugas dan Fungsi, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah
Peserta yang mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Formal, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai
target kinerja sebesar 780 Orang, dan telah terealisasi sebesar 774 Orang dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 4,14097222222222%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam
meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Umum dan Kepegawaian
255
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
• Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah
Bulan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan yang disediakan, kegiatan ini pada tahun anggaran
2021 mempunyai target kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi sebesar 12 Bulan dengan persentase
tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam
meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Umum dan Kepegawaian
• Dukungan Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik pada SKPD, indikator pada sub kegiatan ini
adalah Jumlah Event Expo yang dilaksanakan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 12 Bulan, dan telah terealisasi sebesar 8 Bulan dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 66.67%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang
telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat
pada Subbag Umum dan Kepegawaian
256
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
• Pengadaan Mebel, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Perlengkapan Gedung Kantor yang diadakan,
kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 21 Jenis, dan telah terealisasi sebesar
21 Jenis dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 400%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang
bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Umum dan Kepegawaian
• Pengadaan Peralatan dan Mesin Lainnya, indikator pada sub kegiatan ini adalah Peralatan Gedung Kantor yang
diadakan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 222 Jenis, dan telah
terealisasi sebesar 123 Jenis dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 1702,58680555556%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan
pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Umum
dan Kepegawaian
• Pengadaan Aset Tetap Lainnya, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Buku yang diadakan, kegiatan ini
pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 625 Buku, dan telah terealisasi sebesar 315 Buku
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 2,08611111111111%, dengan demikian kegiatan ini
telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang
bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Umum dan Kepegawaian
257
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Sekretariat pada Subbag Umum dan Kepegawaian
• Penyediaan Jasa Pelayanan Umum Kantor, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jasa Pelayanan Umum Kantor
yang disediakan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 12 Bulan, dan telah
terealisasi sebesar 12 Bulan dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun
ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Umum dan
Kepegawaian
258
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
12 Bulan dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang
bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Sekretariat pada Subbag Umum dan Kepegawaian
259
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
260
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Pada tahun 2021 realisasi Jumlah Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SD dan SMP adalah 0 dari
target yang ditetapkan 2. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini
belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 0,00%
b. Jumlah Medali tingkat Nasional yang diraih Pendidik dan Tenaga Kependidikan SD dan SMP
Pencapaian Jumlah Medali tingkat Nasional yang diraih Pendidik dan Tenaga Kependidikan SD dan SMP, indikator
ini digunakan untuk menunjukkan jumlah Medali tingkat Nasional yang diraih Pendidik dan Tenaga Kependidikan SD dan
SMP, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka prestasi Pendiidk dan Tenaga Kependidikan melalui keikut sertaan
lomba pada ajang Nasional semakin meningkat.
Pada tahun 2021 realisasi Jumlah Medali tingkat Nasional yang diraih Pendidik dan Tenaga Kependidikan SD dan
SMP adalah 0 dari target yang ditetapkan 2. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021,
maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 0,00%
261
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Pencapaian Jumlah Medali tingkat Nasional yang diraih Pendidik dan Tenaga Kependidikan SD dan SMP pada
tahun 2021 sebesar 0. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 0, maka ada peningkatan sebesar 0 Point.
Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Jumlah Medali tingkat Nasional yang diraih Pendidik dan Tenaga
Kependidikan SD dan SMP menetap. Hal ini menunjukkan perlu adanya dorongan penuh untuk meningkatkan kualitas
dan motivasi pendidik dan tenaga kependidikan melalui ajang lomba-lomba
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Subbag Penyelenggaraan Tugas Perbantuan
dengan formula perhitungan sebagai berikut :
262
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Rumus menghitung
(Jumlah Medali tingkat Nasional
yang diraih Peserta Didik SD dan
SMP)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Jumlah Medali tingkat Nasional yang
diraih Peserta Didik SD dan SMP adalah mengikut sertakan peserta didik pada jenjang SD dan SMP untuk mengikuti
lomba pada tingkat Nasional
b. Jumlah Medali tingkat Nasional yang diraih Pendidik dan Tenaga Kependidikan SD dan SMP
Pada tahun 2021 realisasi Jumlah Medali tingkat Nasional yang diraih Pendidik dan Tenaga Kependidikan SD dan
SMP adalah 0 dari target yang ditetapkan 2. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021,
maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 0,00%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 0, maka ada Peningkatan sebesar 0,00% Point.
Jumlah Medali tingkat Nasional yang diraih Pendidik dan Tenaga Kependidikan SD dan SMP digunakan untuk
mengetahui jumlah Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SD dan SMP dan menujukkan kualitas dan prestasi
siswa, Medali yang diperoleh tingkat Nasional merupakan bentuk prestasi pendidik dan tenaga kependidikan yang
mengikuti lomba pada event nasional
Jika melihat pencapaian Jumlah Medali tingkat Nasional yang diraih Pendidik dan Tenaga Kependidikan SD dan
SMP mencapai 0, maka perlu adanya dorongan penuh untuk meningkatkan kualitas dan motivasi pendidik dan tenaga
kependidikan melalui ajang lomba-lomba.
263
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Subbag Penyelenggaraan Tugas Perbantuan
dengan formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Jumlah Medali tingkat Nasional
yang diraih Pendidik dan Tenaga
Kependidikan SD dan SMP)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Jumlah Medali tingkat Nasional yang
diraih Pendidik dan Tenaga Kependidikan SD dan SMP adalah mengikut sertakan pendidik dan tenaga kependidikan pada
jenjang SD dan SMP untuk mengikuti lomba pada tingkat Nasional
264
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus
pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana Pendidikan Khusus
• Pembinaan Minat, Bakat dan Kreativitas Siswa, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Siswa yang Minat
Bakat dan Kreativitasnya di Bina, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 1697
Orang, dan telah terealisasi sebesar 1697 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar
100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan
Pendidikan Khusus pada Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Pendidikan Khusus
• Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Satuan Pendidikan Khusus, indikator pada sub
kegiatan ini adalah Jumlah Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Jenjang Pendidikan Khusus yang
Dikembangkan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 903 Orang, dan telah
terealisasi sebesar 903 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun
ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan PTK pada Seksi
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Khusus
265
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
266
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
kemudahan akses pada pendidikan jenjang SMA dalam rangka meningkatkan angka partisipasi sekolah, Semakin tinggi
pencapaian indikator ini maka semakin banyak siswa SMA yang mendapatkan bantuan biaya, sehingga diharapkan
menurunkan angka putus sekolah secara efektif.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase peserta didik tidak mampu SMA yang mendapatkan bantuan biaya sekolah
adalah 4,20% dari target yang ditetapkan 36,40%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun
2021, maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 12,00%
b. Persentase Mendali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SMA
Pencapaian Persentase Mendali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SMA, indikator ini digunakan untuk
menunjukkan Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SMA dan menujukkan kualitas dan prestasi siswa,
Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka anak yang berprestasi semakin meningkat.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Mendali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SMA adalah 8,70% dari
target yang ditetapkan 8,70%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator
ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%
c. Persentase SMA yang melaksanakan pendidikan karakter lebih dari 10 jenis kegiatan
Pencapaian Persentase SMA yang melaksanakan pendidikan karakter lebih dari 10 jenis kegiatan, indikator ini
digunakan untuk menunjukkan SMA yang melaksanakan pendidikan karakter lebih dari 10 jenis kegiatan dan
menunjukkan proses pembangunan karakter siswa dari jenis kegiatan yang diikutinya, Semakin tinggi pencapaian
indikator ini maka pembangunan karakter anak semakin meningkat.
267
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Pada tahun 2021 realisasi Persentase SMA yang melaksanakan pendidikan karakter lebih dari 10 jenis kegiatan
adalah 26,96% dari target yang ditetapkan 14,21%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun
2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 190,00%
268
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Point. Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase SMA yang melaksanakan pendidikan karakter lebih
dari 10 jenis kegiatan mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan semakin baik pembangunan karakter di satuan
pendidikan
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karaker
SMA dengan formula perhitungan sebagai berikut :
269
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Rumus menghitung
(Persentase peserta didik tidak
mampu SMA yang mendapatkan
bantuan biaya sekolah)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase peserta didik tidak mampu
SMA yang mendapatkan bantuan biaya sekolah adalah Pemberian bantuan operasional sekolah melalui BOS dan
BOSDA, Pemberian biaya peserta didik melalui program PIP dan penyediaan perlengkapan dasar belajar untuk peserta
didik tidak mampu, pada satuan pendidikan SMA
b. Persentase Mendali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SMA
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Mendali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SMA adalah 8,70% dari
target yang ditetapkan 8,70%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator
ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%. Bila dibandingkan dengan
capaian tahun 2020 sebesar 3,33%, maka ada Peningkatan sebesar 5,37% Point.
Persentase Mendali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SMA digunakan untuk mengetahui jumlah medali
tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SMA, medali yang diperoleh tingkat Nasional ini merupakan bentuk prestasi
siswa dari jenjang SMA yang mengikuti lomba pada event nasional
Jika melihat pencapaian Persentase Mendali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SMA mencapai 3,33%, maka
ada peningkatan prestasi didik dalam keikutsertaan lomba-lomba tingkat nasional.
270
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karaker
SMA dengan formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase Mendali tingkat
Nasional yang diraih Peserta Didik
SMA)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Mendali tingkat Nasional
yang diraih Peserta Didik SMA adalah Pergelaran perlombaan antar peserta didik ditingkat provinsi dan mengikutsertakan
pada perlombaan ditingkat nasional untuk meningkatkan kualitas peserta didik pada satuan pendidikan SMA
c. Persentase SMA yang melaksanakan pendidikan karakter lebih dari 10 jenis kegiatan
Pada tahun 2021 realisasi Persentase SMA yang melaksanakan pendidikan karakter lebih dari 10 jenis kegiatan
adalah 26,96% dari target yang ditetapkan 14,21%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun
2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 189,73%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 13%, maka ada Peningkatan sebesar 13,96% Point.
Persentase SMA yang melaksanakan pendidikan karakter lebih dari 10 jenis kegiatan digunakan untuk mengetahui
SMA yang melaksanakan pendidikan karakter lebih dari 10 jenis kegiatan dan menunjukkan proses pembangunan
karakter siswa dari jenis kegiatan yang diikutinya, Pendidikan karakter memiliki peran yang sangat penting untuk merubah
perilaku peserta didik menjadi lebih bermoral, dan taat budi pekerti
271
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Jika melihat pencapaian Persentase SMA yang melaksanakan pendidikan karakter lebih dari 10 jenis kegiatan
mencapai 13%, maka ada peningkatan dalam pembangunan karakter anak dalam peran satuan pendidikan.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karaker
SMA dengan formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase SMA yang
melaksanakan pendidikan karakter
lebih dari 10 jenis kegiatan)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase SMA yang melaksanakan
pendidikan karakter lebih dari 10 jenis kegiatan adalah Pengembangan minat dan bakat peserta didik melalui pelaksanaan
ekstrakulikuler yang berkontribusi langsung terhadap pembentukan karakter peserta didik pada satuan pendidikan SMA
272
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
• Penyediaan Biaya Personil Peserta Didik Sekolah Menengah Atas, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah
Peserta yang mendapatkan Biaya Personil Peserta Didik SMA, Jumlah Mahasiswa yang Menerima Bantuan
Beasiswa (Fakultas Kedokteran), Jumlah Siswa SMA Negeri yang Menerima, Jumlah Siswa SMA Swasta yang
Menerima BOSDA, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 60965 Orang, dan
telah terealisasi sebesar 60965 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%,
dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan
pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMA pada
Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMA
• Penyiapan dan Tindak Lanjut Evaluasi Satuan Pendidikan Menengah Atas, indikator pada sub kegiatan ini adalah
Jumlah Peserta yang Mengikuti Penyiapan dan Tindak Lanjut Evaluasi Satuan Pendidikan Menegah Atas,
kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 282 Orang, dan telah terealisasi
sebesar 282 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian
kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam
hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMA pada Seksi Peserta Didik dan
Pembangunan Karakter SMA
• Pembinaan Minat, Bakat dan Kreativitas Siswa, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Siswa yang
Memiliki Minat dan Bakat serta Kreativitas, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 1300 Siswa, dan telah terealisasi sebesar 1300 Siswa dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja
yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan SMA pada Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMA
• Pengelolaan Dana BOS Sekolah Menengah Atas, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah pengelolaan
Dana BOS Sekolah Menengah Atas, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar
166700 Orang, dan telah terealisasi sebesar 66700 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 1,66736111111111%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan SMA pada Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMA
273
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
274
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Pencapaian Persentase Guru SMA yang menerapkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional, indikator ini
digunakan untuk menunjukkan Guru SMA yang dapat menerapkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional dan
menujukkan kualitas Pembelajaran di Satuan Pendidikan, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka semakin baik
kualitas pembelajaran di satuan pendidikan.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Guru SMA yang menerapkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional adalah
24,09% dari target yang ditetapkan 30,40%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021,
maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 79,24%
b. Persentase Guru SMA yang menerapkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional
Pencapaian Persentase Guru SMA yang menerapkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional, indikator ini digunakan
untuk menunjukkan Guru SMA yang dapat menerapkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional dan menujukkan kualitas
Penilaian di Satuan Pendidikan, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka semakin baik kualitas penilaian di satuan
pendidikan.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Guru SMA yang menerapkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional adalah
24,36% dari target yang ditetapkan 33,13%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021,
maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 73,52%
c. Persentase siswa SMA dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi minimum
Pencapaian Persentase siswa SMA dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi minimum, indikator
ini digunakan untuk menunjukkan siswa SMA dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi minimum dan
menujukkan kualitas Peserta Didik Jenjang SMA, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka semakin baik kualitas
peserta didik dari segi kompetensi literasi.
275
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Pada tahun 2021 realisasi Persentase siswa SMA dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi
minimum adalah Menunggu Hasil Pusat Asemen dari target yang ditetapkan 50,00%. Jika dibandingkan dengan target
kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase
capaian kinerja sebesar 0%
d. Persentase siswa SMA dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi minimum
Pencapaian Persentase siswa SMA dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi minimum,
indikator ini digunakan untuk menunjukkan siswa SMA dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi
minimum dan menujukkan kualitas Peserta Didik Jenjang SMA, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka semakin
baik kualitas peserta didik dari segi kompetensi numerasi.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase siswa SMA dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi
minimum adalah Menunggu Hasil Pusat Asemen dari target yang ditetapkan 50,00%. Jika dibandingkan dengan target
kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase
capaian kinerja sebesar 0%
276
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Kurikulum Nasional mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan semakin banyak guru SMA yang dapat menerapkan
pembelajaran sesuai kurikulum nasional
b. Persentase Guru SMA yang menerapkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional
Pencapaian Persentase Guru SMA yang menerapkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional pada tahun 2021 sebesar
24,36%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 22,93%, maka ada peningkatan sebesar 1,43% Point.
Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase Guru SMA yang menerapkan penilaian sesuai Kurikulum
Nasional mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan semakin banyak guru SMA yang dapat menerapkan penilaian sesuai
kurikulum nasional
c. Persentase siswa SMA dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi minimum
Pencapaian Persentase siswa SMA dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi minimum pada
tahun 2021 sebesar Menunggu Hasil Pusat Asemen. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar N/A, maka
ada peningkatan sebesar Point. Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase siswa SMA dengan nilai
kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi minimum menetap. Hal ini menunjukkan perlu adanya dorongan dari segi
percepatan perhitugnan nilai dari pemerintah pusat
d. Persentase siswa SMA dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi minimum
Pencapaian Persentase siswa SMA dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi minimum pada
tahun 2021 sebesar Menunggu Hasil Pusat Asemen. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar N/A, maka
ada peningkatan sebesar Point. Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase siswa SMA dengan nilai
kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi minimum menetap. Hal ini menunjukkan perlu adanya dorongan dari
segi percepatan perhitungan nilai dari pemerintah pusat
277
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Kurikulum dan Penilaian SMA dengan
formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase Guru SMA yang
menerapkan pembelajaran sesuai
Kurikulum Nasional)
278
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Guru SMA yang menerapkan
pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional adalah Melakukan sosialisai dan bimbingan teknis terkait penerapan kurikulum
nasional sehingga guru lebih optimal dalam mengajar dan keberhasilan penerapan kurikulum dalam pembentukan
kompetensi peserta didik pada satuan pendidikan SMA
b. Persentase Guru SMA yang menerapkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Guru SMA yang menerapkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional adalah
24,36% dari target yang ditetapkan 33,13%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021,
maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 73,53%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 22,93%, maka ada Peningkatan sebesar 1,43% Point.
Persentase Guru SMA yang menerapkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional digunakan untuk mengetahui Guru
SMA yang dapat menerapkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional dan menujukkan kualitas Penilaian di Satuan
Pendidikan, Penerapan penilaian kurikulum Nasional adalah cara satuan Pendidikan menilai peserta didik dengan standar
yang telah ditetapkan. Seorang Guru wajib menerapkan Penilaian sesuai kurikulum Nasional
Jika melihat pencapaian Persentase Guru SMA yang menerapkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional mencapai
22,93%, maka sebanyak 24,36% guru telah dapat menerapkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Kurikulum dan Penilaian SMA dengan
formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase Guru SMA yang
menerapkan penilaian sesuai
Kurikulum Nasional)
279
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Guru SMA yang menerapkan
penilaian sesuai Kurikulum Nasional adalah Melakukan sosialisai dan bimbingan teknis terkait penilaian sesuai kurikulum
nasional sehingga guru lebih optimal dalam menilai kompetensi peserta didik pada satuan pendidikan SMA
c. Persentase siswa SMA dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi minimum
Pada tahun 2021 realisasi Persentase siswa SMA dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi
minimum adalah 0,00% dari target yang ditetapkan 50,00%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan
pada tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar
0. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 0, maka ada Peningkatan sebesar 0,00% Point.
Persentase siswa SMA dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi minimum digunakan untuk
mengetahui siswa SMA dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi minimum dan menujukkan kualitas
Peserta Didik Jenjang SMA, Asesmen Kompetensi Minimun (AKM) merupakan jenis asesmen yang dilakukan
Kemendikbud untuk mengetahui kompetensi minimal peserta didik dalam bidang literasi, numerasi, dan sains. Asesmen
ini dilakukan untuk mengetahui kualitas pendidikan dan dalam rangka memberikan masukan kepada pihak yang terkait
untuk melakukan intervensi pendidikan yang sesuai dengan kondisi sekolah.
Kompetensi literasi minimum yang dimaksud adalah kompetensi literasi membaca yang sesuai dengan standar
capaian kompetensi kelas (grade excpected level). standar ini ditetapkan melalui panel praktisi kurikulum, pembelajaran
serta asesmen
Jika melihat pencapaian Persentase siswa SMA dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi
minimum mencapai 0, maka perlu adanya dorongan dari segi percepatan perhitugnan nilai dari pemerintah pusat.
280
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Kurikulum dan Penilaian SMA dengan
formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase siswa SMA dengan
nilai kompetensi literasi yang
memenuhi kompetensi minimum)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase siswa SMA dengan nilai
kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi minimum adalah Penerapan pembelajaran berbasis literasi dan
melakukan asesmen terhadap kompetensi literasi peserta didik pada satuan pendidikan SMA
d. Persentase siswa SMA dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi minimum
Pada tahun 2021 realisasi Persentase siswa SMA dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi
minimum adalah 0,00% dari target yang ditetapkan 50,00%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan
pada tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar
0,00%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 0, maka ada Peningkatan sebesar 0,00% Point.
Persentase siswa SMA dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi minimum digunakan untuk
mengetahui siswa SMA dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi minimum dan menujukkan
kualitas Peserta Didik Jenjang SMA, Asesmen Kompetensi Minimun (AKM) merupakan jenis asesmen yang dilakukan
Kemendikbud untuk mengetahui kompetensi minimal peserta didik dalam bidang literasi, numerasi, dan sains. Asesmen
281
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
ini dilakukan untuk mengetahui kualitas pendidikan dan dalam rangka memberikan masukan kepada pihak yang terkait
untuk melakukan intervensi pendidikan yang sesuai dengan kondisi sekolah.
Kompetensi numerasi adalah kompetensi yang sesuai dengan standar capaian kompetensi kelas (grade excpected
level). Standar ini ditetapkan melalui panel praktisi kurikulum, pembelajaran serta asesmen.
Jika melihat pencapaian Persentase siswa SMA dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi
minimum mencapai 0, maka perlu adanya dorongan dari segi percepatan perhitugnan nilai dari pemerintah pusat.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Kurikulum dan Penilaian SMA dengan
formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase siswa SMA dengan
nilai kompetensi numerasi yang
memenuhi kompetensi minimum)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase siswa SMA dengan nilai
kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi minimum adalah Penerapan pembelajaran berbasis numerasi
terhadapat peserta didik dan melakukan asesmen terhadap kompetensi numerasi peserta didik pada satuan pendidikan
SMA
282
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
283
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
• Penyusunan Silabus Muatan Lokal Pendidikan Menengah, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah
Terlaksananya Pendidikan Al-Quran, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar
65 Orang, dan telah terealisasi sebesar 65 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar
100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan
SMA pada Seksi Kurikulum dan Penilaian SMA
• Pelatihan Penyusunan Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Menengah, indikator pada sub kegiatan ini adalah
Jumlah Guru yang memiliki kompetensi dalam penyusunan muatan lokal, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 65 Orang, dan telah terealisasi sebesar 65 Orang dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini
adalah Bidang Pembinaan SMA pada Seksi Kurikulum dan Penilaian SMA
284
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
285
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Pada tahun 2021 realisasi Persentase SMA dengan sarana yang memenuhi standar adalah 73,40% dari target yang
ditetapkan 71,50%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah
mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 102,66%
b. Persentase SMA dengan prasarana yang memenuhi standar
Pencapaian Persentase SMA dengan prasarana yang memenuhi standar, indikator ini digunakan untuk
menunjukkan SMA dengan Prasarana yang memenuhi standar dan menujukkan Kualitas Prasarana SMK. Indikator ini
juga sebagai acuan melakukan pembangunan Prasarana di sekolah dan standar untuk menunjang pemerataan kualitas
pendidikan melalui peningkatan Prasarana sekolah, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka kualitas penunjang
pembelajaran di satuan pendidikan jenjang SMA terutama prasarananya semakin baik.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase SMA dengan prasarana yang memenuhi standar adalah 73,40% dari target
yang ditetapkan 71,50%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini
telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 102,66%
c. Persentase SMA dengan akreditasi minimal B
Pencapaian Persentase SMA dengan akreditasi minimal B, indikator ini digunakan untuk menunjukkan SMA dengan
akreditasi minimal B. Indikator ini juga sebagai acuan melakukan peningkatan Sarana Prasarana di sekolah dan standar
untuk menunjang pemerataan kualitas pendidikan melalui peningkatan Sarana Prasarana sekolah, Semakin tinggi
pencapaian indikator ini maka kualitas kelembagaan dan layanan di satuan pendidikan jenjang SMA semakin membaik.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase SMA dengan akreditasi minimal B adalah 77,34% dari target yang ditetapkan
76,90%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai
target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,57%
286
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
287
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Kelembagaan Sarana dan Prasarana SMA
dengan formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase SMA dengan sarana
yang memenuhi standar)
288
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase SMA dengan sarana yang
memenuhi standar adalah Peningkatan sarana pendidikan pada satuan pendidikan SMA melalui penyedian perabot,
peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain
yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
289
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Kelembagaan Sarana dan Prasarana SMA
dengan formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase SMA dengan
prasarana yang memenuhi
standar)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase SMA dengan prasarana yang
memenuhi standar adalah Peningkatan prasrana pendidikan pada satuan pendidikan SMA melalui pembangunan,
rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana pendidikan
c. Persentase SMA dengan akreditasi minimal B
Pada tahun 2021 realisasi Persentase SMA dengan akreditasi minimal B adalah 77,34% dari target yang ditetapkan
76,90%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai
target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,57%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun
2020 sebesar 76,85%, maka ada Peningkatan sebesar 0,49% Point.
Persentase SMA dengan akreditasi minimal B digunakan untuk mengetahui Jumlah SMA dengan akreditasi minimal
B. Indikator ini juga sebagai acuan melakukan peningkatan Sarana Prasarana di sekolah dan standar untuk menunjang
pemerataan kualitas pendidikan melalui peningkatan Sarana Prasarana sekolah, Kualitas suatu satuan pendidikan dapat
diukur melalui status Akreditasi satuan pendidikan, seperti tingkat kelayakan suatu sekolah dalam menyelenggarakan
layanan pendidikan dan gambaran tentang kinerja sekolah
290
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Jika melihat pencapaian Persentase SMA dengan akreditasi minimal B mencapai 76,85%, maka sebanyak 7,34%
sekolah SMA telah berakreditasi minimal B.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Kelembagaan Sarana dan Prasarana SMA
dengan formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase SMA dengan
akreditasi minimal B)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase SMA dengan akreditasi
minimal B adalah Peningkatan 8 Standar Pendidikan pada Satuan Pendidikan SMA
291
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
terealisasi sebesar 2 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun
ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMA pada Seksi
Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Penambahan Ruang Kelas Baru, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang menerima
penambahan ruang kelas baru, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 1
Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 1 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar
100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan
SMA pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pembangunan Ruang Guru/Kepala Sekolah/TU, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang
menerima Pembangunan Ruang Guru/Kepala Sekolah/TU, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai
target kinerja sebesar 22 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 22 Sekolah dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan SMA pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pembangunan Ruang Laboratorium Biologi, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang
menerima Pembangunan Ruang Laboratorium Biologi, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 14 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 14 Sekolah dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan SMA pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pembangunan Ruang Laboratorium Fisika, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang
menerima Pembangunan Ruang Laboratorium Fisika, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 12 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 12 Sekolah dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
292
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan SMA pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pembangunan Ruang Laboratorium Kimia, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang menerima
Pembangunan Ruang Laboratorium Kimia, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 14 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 14 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja
yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan SMA pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pembangunan Ruang Laboratorium Komputer, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang
menerima Pembangunan Ruang Laboratorium Komputer, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai
target kinerja sebesar 9 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 9 Sekolah dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan SMA pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pembangunan Ruang Laboratorium Bahasa, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang
menerima Pembangunan Ruang Laboratorium Bahasa, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 2 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 2 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja
yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan SMA pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pembangunan Ruang Unit Kesehatan Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang
menerima Pembangunan Ruang Unit kesehatan Sekolah, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai
target kinerja sebesar 13 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 13 Sekolah dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan SMA pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
293
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
• Pembangunan Perpustakaan Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang menerima
Pembangunan Perpustakaan Sekolah, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar
2 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 2 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar
100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan
SMA pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pembangunan Sarana, Prasarana dan Utilitas Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah
yang menerima Prasarana SMA, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 30
Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 30 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar
100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan
SMA pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pengadaan Mebel Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang menerima Mebel
Sekolah, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 17 Sekolah, dan telah
terealisasi sebesar 17 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun
ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMA pada Seksi
Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
• Pengadaaan Alat Praktik dan Peraga Peserta Didik, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang
menerima Alat Praktik dan Peraga Peserta Didik, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 12 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 12 Sekolah dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan SMA pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMA
294
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
295
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
pencapaian indikator ini maka semakin banyak siswa SMK yang mendapatkan bantuan biaya, sehingga diharapkan
menurunkan angka putus sekolah secara efektif.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase peserta didik tidak mampu SMK yang mendapatkan bantuan biaya sekolah
adalah 59,99% dari target yang ditetapkan 21,19%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun
2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 282%
b. Persentase Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SMK
Pencapaian Persentase Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SMK, indikator ini digunakan untuk
menunjukkan Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SMK dan menujukkan kualitas dan prestasi siswa,
Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka anak yang berprestasi semakin meningkat.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SMK adalah 23,20% dari
target yang ditetapkan 23,20%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator
ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100%
c. Persentase SMK yang melaksanakan pendidikan karekter lebih dari 10 jenis kegiatan
Pencapaian Persentase SMK yang melaksanakan pendidikan karekter lebih dari 10 jenis kegiatan, indikator ini
digunakan untuk menunjukkan SMK yang melaksanakan pendidikan karakter lebih dari 10 jenis kegiatan dan
menunjukkan proses pembangunan karakter siswa dari jenis kegiatan yang diikutinya, Semakin tinggi pencapaian
indikator ini maka pembangunan karakter anak semakin meningkat.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase SMK yang melaksanakan pendidikan karekter lebih dari 10 jenis kegiatan
adalah 94,48% dari target yang ditetapkan 93,70%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun
2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 101%
296
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
297
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karaker
SMK dengan formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase peserta didik tidak
mampu SMK yang mendapatkan
bantuan biaya sekolah)
298
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase peserta didik tidak mampu
SMK yang mendapatkan bantuan biaya sekolah adalah Pemberian bantuan operasional sekolah melalui BOS dan
BOSDA, Pemberian biaya peserta didik melalui program PIP dan penyediaan perlengkapan dasar belajar untuk peserta
didik tidak mampu, pada satuan pendidikan SMK
b. Persentase Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SMK
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SMK adalah 23,20% dari
target yang ditetapkan 23,20%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator
ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%. Bila dibandingkan dengan
capaian tahun 2020 sebesar 20,09%, maka ada Peningkatan sebesar 3,11% Point.
Persentase Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SMK digunakan untuk mengetahui jumlah medali
tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SMK, medali yang diperoleh tingkat Nasional ini merupakan bentuk prestasi
siswa dari jenjang SMK yang mengikuti lomba pada event nasional
Jika melihat pencapaian Persentase Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik SMK mencapai 20,09%, maka
ada peningkatan prestasi didik dalam keikutsertaan lomba-lomba tingkat nasional.
299
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karaker
SMK dengan formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase Medali tingkat
Nasional yang diraih Peserta Didik
SMK)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Medali tingkat Nasional yang
diraih Peserta Didik SMK adalah Pergelaran perlombaan antar peserta didik ditingkat provinsi dan mengikutsertakan pada
perlombaan ditingkat nasional untuk meningkatkan kualitas peserta didik pada satuan pendidikan SMK
c. Persentase SMK yang melaksanakan pendidikan karekter lebih dari 10 jenis kegiatan
Pada tahun 2021 realisasi Persentase SMK yang melaksanakan pendidikan karekter lebih dari 10 jenis kegiatan
adalah 94,48% dari target yang ditetapkan 93,70%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun
2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,83%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 92,13%, maka ada Peningkatan sebesar 2,35% Point.
Persentase SMK yang melaksanakan pendidikan karekter lebih dari 10 jenis kegiatan digunakan untuk mengetahui
SMK yang melaksanakan pendidikan karakter lebih dari 10 jenis kegiatan dan menunjukkan proses pembangunan
karakter siswa dari jenis kegiatan yang diikutinya, Pendidikan karakter memiliki peran yang sangat penting untuk merubah
perilaku peserta didik menjadi lebih bermoral, dan taat budi pekerti
Jika melihat pencapaian Persentase SMK yang melaksanakan pendidikan karekter lebih dari 10 jenis kegiatan
mencapai 92,13%, maka ada peningkatan dalam pembangunan karakter anak dalam peran satuan pendidikan.
300
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karaker
SMK dengan formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase SMK yang
melaksanakan pendidikan karekter
lebih dari 10 jenis kegiatan)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase SMK yang melaksanakan
pendidikan karekter lebih dari 10 jenis kegiatan adalah Pengembangan minat dan bakat peserta didik melalui pelaksanaan
ekstrakulikuler yang berkontribusi langsung terhadap pembentukan karakter peserta didik pada satuan pendidikan SMK
301
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam
meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMK pada Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMK
• Pembinaan Minat, Bakat dan Kreativitas Siswa, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Siswa yang
Memiliki Minat dan Bakat serta Kreativitas, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 300 Siswa, dan telah terealisasi sebesar 300 Siswa dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan
SMK pada Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMK
• Pengelolaan Dana BOS Sekolah Menengah Kejuruan, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah pengelolaan
Dana BOS Sekolah Menengah Kejuruan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 58408 Siswa, dan telah terealisasi sebesar 58408 Siswa dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja
yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan SMK pada Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMK
302
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
303
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
304
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
menujukkan kualitas Peserta Didik Jenjang SMK, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka semakin baik kualitas
peserta didik dari segi kompetensi literasi.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase siswa SMK dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi
minimum adalah Menunggu penilaian pusat dari target yang ditetapkan 50%. Jika dibandingkan dengan target kinerja
yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian
kinerja sebesar 0%
d. Persentase siswa SMK dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi minimum
Pencapaian Persentase siswa SMK dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi minimum,
indikator ini digunakan untuk menunjukkan siswa SMK dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi
minimum dan menujukkan kualitas Peserta Didik Jenjang SMK, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka semakin
baik kualitas peserta didik dari segi kompetensi numerasi.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase siswa SMK dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi
minimum adalah Menunggu penilaian pusat dari target yang ditetapkan 35%. Jika dibandingkan dengan target kinerja
yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian
kinerja sebesar 0%
305
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Point. Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase Guru SMK yang mengembangkan penilaian sesuai
Kurikulum Nasional mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan semakin banyak guru SMK yang dapat menerapkan
pembelajaran sesuai kurikulum nasional
b. Persentase Guru SMK yang mengembangkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional
Pencapaian Persentase Guru SMK yang mengembangkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional pada tahun
2021 sebesar 3,56%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 0%, maka ada peningkatan sebesar 3,56%
Point. Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase Guru SMK yang mengembangkan pembelajaran
sesuai Kurikulum Nasional mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan semakin banyak guru SMK yang dapat menerapkan
penilaian sesuai kurikulum nasional
c. Persentase siswa SMK dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi minimum
Pencapaian Persentase siswa SMK dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi minimum pada
tahun 2021 sebesar Menunggu penilaian pusat. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 0%, maka ada
peningkatan sebesar Point. Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase siswa SMK dengan nilai
kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi minimum menetap. Hal ini menunjukkan perlu adanya dorongan dari segi
percepatan perhitugnan nilai dari pemerintah pusat
d. Persentase siswa SMK dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi minimum
Pencapaian Persentase siswa SMK dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi minimum pada
tahun 2021 sebesar Menunggu penilaian pusat. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 0%, maka ada
peningkatan sebesar Point. Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase siswa SMK dengan nilai
306
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi minimum menetap. Hal ini menunjukkan perlu adanya dorongan dari
segi percepatan perhitungan nilai dari pemerintah pusat
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Kurikulum dan Penilaian SMK dengan
formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase Guru SMK yang
mengembangkan penilaian sesuai
Kurikulum Nasional)
307
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Guru SMK yang
mengembangkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional adalah Melakukan sosialisai dan bimbingan teknis terkait
penerapan kurikulum nasional sehingga guru lebih optimal dalam mengajar dan keberhasilan penerapan kurikulum dalam
pembentukan kompetensi peserta didik pada satuan pendidikan SMK
b. Persentase Guru SMK yang mengembangkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Guru SMK yang mengembangkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional
adalah 3,56% dari target yang ditetapkan 3,56%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun
2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 0%, maka ada Peningkatan sebesar 3,56% Point.
Persentase Guru SMK yang mengembangkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional digunakan untuk
mengetahui Guru SMK yang dapat menerapkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional dan menujukkan kualitas Penilaian
di Satuan Pendidikan, Penerapan penilaian kurikulum Nasional adalah cara satuan Pendidikan menilai peserta didik
dengan standar yang telah ditetapkan. Seorang Guru wajib menerapkan Penilaian sesuai kurikulum Nasional
Jika melihat pencapaian Persentase Guru SMK yang mengembangkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional
mencapai 0%, maka sebanyak 3,56 guru telah dapat menerapkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Kurikulum dan Penilaian SMK dengan
formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase Guru SMK yang
mengembangkan pembelajaran
sesuai Kurikulum Nasional)
308
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Guru SMK yang
mengembangkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional adalah Melakukan sosialisai dan bimbingan teknis terkait
penilaian sesuai kurikulum nasional sehingga guru lebih optimal dalam menilai kompetensi peserta didik pada satuan
pendidikan SMK
c. Persentase siswa SMK dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi minimum
Pada tahun 2021 realisasi Persentase siswa SMK dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi
minimum adalah 0 dari target yang ditetapkan 50%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun
2021, maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 0,00%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 0%, maka ada Peningkatan sebesar 0,00% Point.
Persentase siswa SMK dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi minimum digunakan untuk
mengetahui siswa SMK dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi minimum dan menujukkan kualitas
Peserta Didik Jenjang SMK, Asesmen Kompetensi Minimun (AKM) merupakan jenis asesmen yang dilakukan
Kemendikbud untuk mengetahui kompetensi minimal peserta didik dalam bidang literasi, numerasi, dan sains. Asesmen
ini dilakukan untuk mengetahui kualitas pendidikan dan dalam rangka memberikan masukan kepada pihak yang terkait
untuk melakukan intervensi pendidikan yang sesuai dengan kondisi sekolah.
Kompetensi literasi minimum yang dimaksud adalah kompetensi literasi membaca yang sesuai dengan standar
capaian kompetensi kelas (grade excpected level). standar ini ditetapkan melalui panel praktisi kurikulum, pembelajaran
serta asesmen
Jika melihat pencapaian Persentase siswa SMK dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi
minimum mencapai 0%, maka perlu adanya dorongan dari segi percepatan perhitugnan nilai dari pemerintah pusat.
309
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Kurikulum dan Penilaian SMK dengan
formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase siswa SMK dengan
nilai kompetensi literasi yang
memenuhi kompetensi minimum)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase siswa SMK dengan nilai
kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi minimum adalah Penerapan pembelajaran berbasis literasi dan
melakukan asesmen terhadap kompetensi literasi peserta didik pada satuan pendidikan SMK
d. Persentase siswa SMK dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi minimum
Pada tahun 2021 realisasi Persentase siswa SMK dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi
minimum adalah 0 dari target yang ditetapkan 35%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun
2021, maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 0,00%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 0%, maka ada Peningkatan sebesar 0,00% Point.
Persentase siswa SMK dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi minimum digunakan untuk
mengetahui siswa SMK dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi minimum dan menujukkan
kualitas Peserta Didik Jenjang SMK, Asesmen Kompetensi Minimun (AKM) merupakan jenis asesmen yang dilakukan
Kemendikbud untuk mengetahui kompetensi minimal peserta didik dalam bidang literasi, numerasi, dan sains. Asesmen
310
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
ini dilakukan untuk mengetahui kualitas pendidikan dan dalam rangka memberikan masukan kepada pihak yang terkait
untuk melakukan intervensi pendidikan yang sesuai dengan kondisi sekolah.
Kompetensi numerasi adalah kompetensi yang sesuai dengan standar capaian kompetensi kelas (grade excpected
level). Standar ini ditetapkan melalui panel praktisi kurikulum, pembelajaran serta asesmen.
Jika melihat pencapaian Persentase siswa SMK dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi
minimum mencapai 0%, maka perlu adanya dorongan dari segi percepatan perhitugnan nilai dari pemerintah pusat.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Kurikulum dan Penilaian SMK dengan
formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase siswa SMK dengan
nilai kompetensi numerasi yang
memenuhi kompetensi minimum)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase siswa SMK dengan nilai
kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi minimum adalah Penerapan pembelajaran berbasis numerasi
terhadapat peserta didik dan melakukan asesmen terhadap kompetensi numerasi peserta didik pada satuan pendidikan
SMK
311
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
312
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
313
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
peningkatan sarana sekolah, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka kualitas penunjang pembelajaran di satuan
pendidikan jenjang SMK terutama sarananya semakin baik.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase SMK dengan sarana yang memenuhi standar adalah 51,18% dari target yang
ditetapkan 51,18%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah
mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%
b. Persentase SMK dengan prasarana yang memenuhi standar
Pencapaian Persentase SMK dengan prasarana yang memenuhi standar, indikator ini digunakan untuk
menunjukkan SMK dengan Prasarana yang memenuhi standar dan menujukkan Kualitas Prasarana SMK. Indikator ini
juga sebagai acuan melakukan pembangunan Prasarana di sekolah dan standar untuk menunjang pemerataan kualitas
pendidikan melalui peningkatan Prasarana sekolah, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka kualitas penunjang
pembelajaran di satuan pendidikan jenjang SMK terutama prasarananya semakin baik.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase SMK dengan prasarana yang memenuhi standar adalah 51,18% dari target
yang ditetapkan 51,18%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini
telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%
c. Persentase SMK dengan akreditasi minimal B
Pencapaian Persentase SMK dengan akreditasi minimal B, indikator ini digunakan untuk menunjukkan SMK dengan
akreditasi minimal B. Indikator ini juga sebagai acuan melakukan peningkatan Sarana Prasarana di sekolah dan standar
untuk menunjang pemerataan kualitas pendidikan melalui peningkatan Sarana Prasarana sekolah, Semakin tinggi
pencapaian indikator ini maka kualitas kelembagaan dan layanan di satuan pendidikan jenjang SMK semakin membaik.
314
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Pada tahun 2021 realisasi Persentase SMK dengan akreditasi minimal B adalah 69,28% dari target yang ditetapkan
69,28%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai
target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%
315
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
terakhir, trend pencapaian Persentase SMK dengan akreditasi minimal B mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan
kualitas kelembagaan dan layanan di satuan pendidikan jenjang SMK semakin membaik
3) Analisis Peningkatan dan Penurunan Kinerja
a. Persentase SMK dengan sarana yang memenuhi standar
Pada tahun 2021 realisasi Persentase SMK dengan sarana yang memenuhi standar adalah 51,18% dari target yang
ditetapkan 51,18%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah
mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%. Bila dibandingkan dengan capaian
tahun 2020 sebesar 47,24%, maka ada Peningkatan sebesar 3,94% Point.
Persentase SMK dengan sarana yang memenuhi standar digunakan untuk mengetahui SMK dengan sarana yang
memenuhi standar dan menujukkan Kualitas Sarana SMK. Indikator ini juga sebagai acuan melakukan pembangunan
sarana di sekolah dan standar untuk menunjang pemerataan kualitas pendidikan melalui peningkatan sarana sekolah,
Sarana pendidikan adalah perlengkapan yang diperlukan untuk menyelenggarakan pembelajaran yang dapat dipindah-
pindah (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007), Standar sarana merupakan kriteria minimal yang
harus dipenuhi dalam menunjang pembelajaran di satuan pendidikan
Jika melihat pencapaian Persentase SMK dengan sarana yang memenuhi standar mencapai 47,24%, maka
sebanyak 51,18% sekolah SMK telah mempunyai kriteria sarana yang memenuhi standar.
316
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Kelembagaan Sarana dan Prasarana SMK
dengan formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase SMK dengan sarana
yang memenuhi standar)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase SMK dengan sarana yang
memenuhi standar adalah Peningkatan sarana pendidikan pada satuan pendidikan SMK melalui penyedian perabot,
peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain
yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
b. Persentase SMK dengan prasarana yang memenuhi standar
Pada tahun 2021 realisasi Persentase SMK dengan prasarana yang memenuhi standar adalah 51,18% dari target
yang ditetapkan 51,18%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini
telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%. Bila dibandingkan dengan
capaian tahun 2020 sebesar 47,24%, maka ada Peningkatan sebesar 3,94% Point.
Persentase SMK dengan prasarana yang memenuhi standar digunakan untuk mengetahui SMK dengan Prasarana
yang memenuhi standar dan menujukkan Kualitas Prasarana SMK. Indikator ini juga sebagai acuan melakukan
pembangunan Prasarana di sekolah dan standar untuk menunjang pemerataan kualitas pendidikan melalui peningkatan
Prasarana sekolah, fasilitas dasar yang diperlukan untuk menjalankan fungsi satuan pendidikan (Peraturan Menteri
317
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007), Standar prasarana merupakan kriteria minimal yang harus dipenuhi dalam
menunjang pembelajaran di satuan pendidikan
Jika melihat pencapaian Persentase SMK dengan prasarana yang memenuhi standar mencapai 47,24%, maka
sebanyak 51,18% sekolah SMK telah mempunyai kriteria prasarana yang memenuhi standar.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Kelembagaan Sarana dan Prasarana SMK
dengan formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase SMK dengan
prasarana yang memenuhi
standar)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase SMK dengan prasarana yang
memenuhi standar adalah Peningkatan prasrana pendidikan pada satuan pendidikan SMK melalui pembangunan,
rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana pendidikan
c. Persentase SMK dengan akreditasi minimal B
Pada tahun 2021 realisasi Persentase SMK dengan akreditasi minimal B adalah 69,28% dari target yang ditetapkan
69,28%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai
target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun
2020 sebesar 65,35%, maka ada Peningkatan sebesar 3,93% Point.
318
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Persentase SMK dengan akreditasi minimal B digunakan untuk mengetahui Jumlah SMK dengan akreditasi minimal
B. Indikator ini juga sebagai acuan melakukan peningkatan Sarana Prasarana di sekolah dan standar untuk menunjang
pemerataan kualitas pendidikan melalui peningkatan Sarana Prasarana sekolah, Kualitas suatu satuan pendidikan dapat
diukur melalui status Akreditasi satuan pendidikan, seperti tingkat kelayakan suatu sekolah dalam menyelenggarakan
layanan pendidikan dan gambaran tentang kinerja sekolah
Jika melihat pencapaian Persentase SMK dengan akreditasi minimal B mencapai 65,35%, maka sebanyak 69,28%
sekolah SMK telah berakreditasi minimal B.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Kelembagaan Sarana dan Prasarana SMK
dengan formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase SMK dengan
akreditasi minimal B)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase SMK dengan akreditasi
minimal B adalah Peningkatan 8 Standar Pendidikan pada Satuan Pendidikan SMK
319
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
320
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan SMK pada Seksi Kelembagaan,
Sarana dan Prasarana SMK
• Pengadaaan Alat Praktik dan Peraga Peserta Didik, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang
Mendapatkan Bantuan Alat Praktik dan Peraga Peserta Didik, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai
target kinerja sebesar 23 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 23 Sekolah dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan SMK pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana SMK
321
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
322
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
partisipasi sekolah, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka semakin banyak siswa Pendidikan Khusus yang
mendapatkan bantuan biaya, sehingga diharapkan menurunkan angka putus sekolah secara efektif.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase peserta didik tidak mampu Pendidikan Khusus yang mendapatkan bantuan
biaya sekolah adalah 17,57% dari target yang ditetapkan 17%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan
pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar
103,35%
b. Persentase Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik Pendidikan Khusus
Pencapaian Persentase Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik Pendidikan Khusus, indikator ini
digunakan untuk menunjukkan Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik Pendidikan Khusus dan menujukkan
kualitas dan prestasi siswa, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka anak yang berprestasi semakin meningkat.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik Pendidikan Khusus adalah
31,03% dari target yang ditetapkan 31,03%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021,
maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100%
c. Persentase Pendidikan Khusus yang melaksanakan pendidikan karakter lebih dari 5 jenis kegiatan
Pencapaian Persentase Pendidikan Khusus yang melaksanakan pendidikan karakter lebih dari 5 jenis kegiatan,
indikator ini digunakan untuk menunjukkan Pendidikan Khusus yang melaksanakan pendidikan karakter lebih dari 10 jenis
kegiatan dan menunjukkan proses pembangunan karakter siswa dari jenis kegiatan yang diikutinya, Semakin tinggi
pencapaian indikator ini maka pembangunan karakter anak semakin meningkat.
323
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
324
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karaker
Pendidikan Khusus dengan formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase peserta didik tidak
mampu Pendidikan Khusus yang
mendapatkan bantuan biaya
sekolah)
325
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase peserta didik tidak mampu
Pendidikan Khusus yang mendapatkan bantuan biaya sekolah adalah Pemberian bantuan operasional pendidikan melalui
BOP dan penyediaan perlengkapan dasar belajar untuk peserta didik tidak mampu, pada satuan pendidikan khusus
b. Persentase Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik Pendidikan Khusus
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik Pendidikan Khusus adalah
31,03% dari target yang ditetapkan 31,03%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021,
maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 27,59%, maka ada Peningkatan sebesar 3,44% Point.
Persentase Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik Pendidikan Khusus digunakan untuk mengetahui
jumlah medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik Pendidikan Khusus, medali yang diperoleh tingkat Nasional ini
merupakan bentuk prestasi siswa dari jenjang Pendidikan Khusus yang mengikuti lomba pada event nasional
Jika melihat pencapaian Persentase Medali tingkat Nasional yang diraih Peserta Didik Pendidikan Khusus mencapai
27,59%, maka ada peningkatan prestasi didik dalam keikutsertaan lomba-lomba tingkat nasional.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karaker
Pendidikan Khusus dengan formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase Medali tingkat
Nasional yang diraih Peserta Didik
Pendidikan Khusus)
326
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Medali tingkat Nasional yang
diraih Peserta Didik Pendidikan Khusus adalah Pergelaran perlombaan antar peserta didik ditingkat provinsi dan
mengikutsertakan pada perlombaan ditingkat nasional untuk meningkatkan kualitas peserta didik pada satuan pendidikan
Pendidikan Khusus
c. Persentase Pendidikan Khusus yang melaksanakan pendidikan karakter lebih dari 5 jenis kegiatan
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Pendidikan Khusus yang melaksanakan pendidikan karakter lebih dari 5 jenis
kegiatan adalah 45,83% dari target yang ditetapkan 42,31%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan
pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar
108,32%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 38,46%, maka ada Peningkatan sebesar 7,37% Point.
Persentase Pendidikan Khusus yang melaksanakan pendidikan karakter lebih dari 5 jenis kegiatan digunakan untuk
mengetahui Pendidikan Khusus yang melaksanakan pendidikan karakter lebih dari 10 jenis kegiatan dan menunjukkan
proses pembangunan karakter siswa dari jenis kegiatan yang diikutinya, Pendidikan karakter memiliki peran yang sangat
penting untuk merubah perilaku peserta didik menjadi lebih bermoral, dan taat budi pekerti
Jika melihat pencapaian Persentase Pendidikan Khusus yang melaksanakan pendidikan karakter lebih dari 5 jenis
kegiatan mencapai 38,46%, maka ada peningkatan dalam pembangunan karakter anak dalam peran satuan pendidikan.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karaker
Pendidikan Khusus dengan formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase Pendidikan Khusus
yang melaksanakan pendidikan
karakter lebih dari 5 jenis kegiatan)
327
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Pendidikan Khusus yang
melaksanakan pendidikan karakter lebih dari 5 jenis kegiatan adalah Pengembangan minat dan bakat peserta didik
melalui pelaksanaan ekstrakulikuler yang berkontribusi langsung terhadap pembentukan karakter peserta didik pada
satuan pendidikan Pendidikan Khusus
328
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus pada Seksi
Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Pendidikan Khusus
• Pembinaan Minat, Bakat dan Kreativitas Siswa, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Siswa yang Minat
Bakat dan Kreativitasnya di Bina, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 1697
Orang, dan telah terealisasi sebesar 1697 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar
100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan
Pendidikan Khusus pada Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Pendidikan Khusus
• Pengelolaan Dana BOS Sekolah Pendidikan Khusus, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah pengelolaan
Dana BOS Sekolah Pendidikan Khusus, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 2691 Siswa, dan telah terealisasi sebesar 2691 Siswa dengan persentase tingkat capaian terhadap
renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja
yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang
Pembinaan Pendidikan Khusus pada Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Pendidikan Khusus
329
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
330
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Pencapaian Persentase Guru Pendidikan Khusus yang menerapkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional, indikator
ini digunakan untuk menunjukkan Guru Pendidikan Khusus yang dapat menerapkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional
dan menujukkan kualitas Penilaian di Satuan Pendidikan, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka semakin baik
kualitas penilaian di satuan pendidikan.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Guru Pendidikan Khusus yang menerapkan penilaian sesuai Kurikulum
Nasional adalah 91,80% dari target yang ditetapkan 75%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada
tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar
122,40%
b. Persentase Guru Pendidikan Khusus yang menerapkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional
Pencapaian Persentase Guru Pendidikan Khusus yang menerapkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional,
indikator ini digunakan untuk menunjukkan Guru Pendidikan Khusus yang dapat menerapkan pembelajaran sesuai
Kurikulum Nasional dan menujukkan kualitas Pembelajaran di Satuan Pendidikan, Semakin tinggi pencapaian indikator ini
maka semakin baik kualitas pembelajaran di satuan pendidikan.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Guru Pendidikan Khusus yang menerapkan pembelajaran sesuai Kurikulum
Nasional adalah 91,80% dari target yang ditetapkan 72%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada
tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar
122,40%
c. Persentase siswa Pendidikan Khusus dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi minimum
Pencapaian Persentase siswa Pendidikan Khusus dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi
minimum, indikator ini digunakan untuk menunjukkan siswa Pendidikan Khusus dengan nilai kompetensi literasi yang
331
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
memenuhi kompetensi minimum dan menujukkan kualitas Peserta Didik Jenjang Pendidikan Khusus, Semakin tinggi
pencapaian indikator ini maka semakin baik kualitas peserta didik dari segi kompetensi literasi.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase siswa Pendidikan Khusus dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi
kompetensi minimum adalah 48,60% dari target yang ditetapkan 47%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang
ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja
sebesar 103,40%
d. Persentase siswa Pendidikan Khusus dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi minimum
Pencapaian Persentase siswa Pendidikan Khusus dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi
minimum, indikator ini digunakan untuk menunjukkan siswa Pendidikan Khusus dengan nilai kompetensi numerasi yang
memenuhi kompetensi minimum dan menujukkan kualitas Peserta Didik Jenjang Pendidikan Khusus, Semakin tinggi
pencapaian indikator ini maka semakin baik kualitas peserta didik dari segi kompetensi numerasi.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase siswa Pendidikan Khusus dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi
kompetensi minimum adalah 38,88% dari target yang ditetapkan 39%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang
ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian
kinerja sebesar 99,69%
332
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
16,80% Point. Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase Guru Pendidikan Khusus yang menerapkan
penilaian sesuai Kurikulum Nasional mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan semakin banyak guru Pendidikan Khusus
yang dapat menerapkan penilaian sesuai kurikulum nasional
b. Persentase Guru Pendidikan Khusus yang menerapkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional
Pencapaian Persentase Guru Pendidikan Khusus yang menerapkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional pada
tahun 2021 sebesar 91,80%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 70%, maka ada peningkatan sebesar
21,80% Point. Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase Guru Pendidikan Khusus yang menerapkan
pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan semakin banyak guru Pendidikan
Khusus yang dapat menerapkan pembelajaran sesuai kurikulum nasional
c. Persentase siswa Pendidikan Khusus dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi minimum
Pencapaian Persentase siswa Pendidikan Khusus dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi
minimum pada tahun 2021 sebesar 48,60%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 35%, maka ada
peningkatan sebesar 13,60% Point. Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase siswa Pendidikan
Khusus dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi minimum mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan
semakin banyak siswa yang memiliki nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi minimum
d. Persentase siswa Pendidikan Khusus dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi minimum
Pencapaian Persentase siswa Pendidikan Khusus dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi
minimum pada tahun 2021 sebesar 38,88%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 30%, maka ada
peningkatan sebesar 8,88% Point. Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase siswa Pendidikan
333
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Khusus dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi minimum mengalami kenaikan. Hal ini
menunjukkan semakin banyak siswa yang memiliki nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi minimum
Jika melihat pencapaian Persentase Guru Pendidikan Khusus yang menerapkan penilaian sesuai Kurikulum
Nasional mencapai 75%, maka sebanyak 91,80% guru telah dapat menerapkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional.
334
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Kurikulum dan Penilaian Pendidikan Khusus
dengan formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase Guru Pendidikan
Khusus yang menerapkan
penilaian sesuai Kurikulum
Nasional)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Guru Pendidikan Khusus
yang menerapkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional adalah Melakukan sosialisai dan bimbingan teknis terkait
penerapan kurikulum nasional sehingga guru lebih optimal dalam mengajar dan keberhasilan penerapan kurikulum dalam
pembentukan kompetensi peserta didik pada satuan pendidikan Pendidikan Khusus
b. Persentase Guru Pendidikan Khusus yang menerapkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Guru Pendidikan Khusus yang menerapkan pembelajaran sesuai Kurikulum
Nasional adalah 91,80% dari target yang ditetapkan 72%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada
tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar
127,50%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 70%, maka ada Peningkatan sebesar 21,80% Point.
Persentase Guru Pendidikan Khusus yang menerapkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional digunakan untuk
mengetahui Guru Pendidikan Khusus yang dapat menerapkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional dan menujukkan
kualitas Pembelajaran di Satuan Pendidikan,Penerapan pembelajaran kurikulum Nasional adalah cara satuan Pendidikan
menerapkan pembelajaran peserta didik dengan standar yang telah ditetapkan. Seorang Guru wajib menerapkan
pembelajaran sesuai kurikulum Nasional
335
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Jika melihat pencapaian Persentase Guru Pendidikan Khusus yang menerapkan pembelajaran sesuai Kurikulum
Nasional mencapai 70%, maka sebanyak 91,80% guru telah dapat menerapkan penilaian sesuai Kurikulum Nasional.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Kurikulum dan Penilaian Pendidikan Khusus
dengan formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase Guru Pendidikan
Khusus yang menerapkan
pembelajaran sesuai Kurikulum
Nasional)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Guru Pendidikan Khusus
yang menerapkan pembelajaran sesuai Kurikulum Nasional adalah Melakukan sosialisai dan bimbingan teknis terkait
penilaian sesuai kurikulum nasional sehingga guru lebih optimal dalam menilai kompetensi peserta didik pada satuan
pendidikan Pendidikan Khusus
c. Persentase siswa Pendidikan Khusus dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi minimum
Pada tahun 2021 realisasi Persentase siswa Pendidikan Khusus dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi
kompetensi minimum adalah 48,60% dari target yang ditetapkan 47%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang
ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja
336
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
sebesar 103,40%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 35%, maka ada Peningkatan sebesar 13,60%
Point.
Persentase siswa Pendidikan Khusus dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi minimum
digunakan untuk mengetahui siswa Pendidikan Khusus dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi
minimum dan menujukkan kualitas Peserta Didik Jenjang Pendidikan Khusus, Asesmen Kompetensi Minimun (AKM)
merupakan jenis asesmen yang dilakukan Kemendikbud untuk mengetahui kompetensi minimal peserta didik dalam
bidang literasi, numerasi, dan sains. Asesmen ini dilakukan untuk mengetahui kualitas pendidikan dan dalam rangka
memberikan masukan kepada pihak yang terkait untuk melakukan intervensi pendidikan yang sesuai dengan kondisi
sekolah.
Kompetensi literasi minimum yang dimaksud adalah kompetensi literasi membaca yang sesuai dengan standar
capaian kompetensi kelas (grade excpected level). standar ini ditetapkan melalui panel praktisi kurikulum, pembelajaran
serta asesmen
Jika melihat pencapaian Persentase siswa Pendidikan Khusus dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi
kompetensi minimum mencapai 35%, maka sebanyak 48,60% siswa Pendidikan Khusus memiliki nilai kompetensi literasi
yang memenuhi kompetensi minimum.
337
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Kurikulum dan Penilaian Pendidikan Khusus
dengan formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase siswa Pendidikan
Khusus dengan nilai kompetensi
literasi yang memenuhi
kompetensi minimum)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase siswa Pendidikan Khusus
dengan nilai kompetensi literasi yang memenuhi kompetensi minimum adalah Penerapan pembelajaran berbasis literasi
dan melakukan asesmen terhadap kompetensi literasi peserta didik pada satuan pendidikan Pendidikan Khusus
d. Persentase siswa Pendidikan Khusus dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi minimum
Pada tahun 2021 realisasi Persentase siswa Pendidikan Khusus dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi
kompetensi minimum adalah 38,88% dari target yang ditetapkan 39%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang
ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian
kinerja sebesar 99,69%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 30%, maka ada Peningkatan sebesar
8,88% Point.
Persentase siswa Pendidikan Khusus dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi minimum
digunakan untuk mengetahui siswa Pendidikan Khusus dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi
minimum dan menujukkan kualitas Peserta Didik Jenjang Pendidikan Khusus, Asesmen Kompetensi Minimun (AKM)
merupakan jenis asesmen yang dilakukan Kemendikbud untuk mengetahui kompetensi minimal peserta didik dalam
bidang literasi, numerasi, dan sains. Asesmen ini dilakukan untuk mengetahui kualitas pendidikan dan dalam rangka
338
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
memberikan masukan kepada pihak yang terkait untuk melakukan intervensi pendidikan yang sesuai dengan kondisi
sekolah.
Kompetensi numerasi adalah kompetensi yang sesuai dengan standar capaian kompetensi kelas (grade excpected
level). Standar ini ditetapkan melalui panel praktisi kurikulum, pembelajaran serta asesmen.
Jika melihat pencapaian Persentase siswa Pendidikan Khusus dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi
kompetensi minimum mencapai 30%, maka sebanyak 48,60% siswa Pendidikan Khusus memiliki nilai kompetensi
numerasi yang memenuhi kompetensi minimum.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Kurikulum dan Penilaian Pendidikan Khusus
dengan formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase siswa Pendidikan
Khusus dengan nilai kompetensi
numerasi yang memenuhi
kompetensi minimum)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase siswa Pendidikan Khusus
dengan nilai kompetensi numerasi yang memenuhi kompetensi minimum adalah Penerapan pembelajaran berbasis
numerasi terhadapat peserta didik dan melakukan asesmen terhadap kompetensi numerasi peserta didik pada satuan
pendidikan Pendidikan Khusus
339
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
340
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus pada Seksi Kurikulum dan Penilaian
Pendidikan Khusus
• Pelatihan Penyusunan Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Khusus, indikator pada sub kegiatan ini adalah
Peningkatan Pendidikan Khusus dalam Penyusunan Kompetensi Dasar Muatan Lokal Pendidikan Khusus,
kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 55 Orang, dan telah terealisasi sebesar
55 Orang dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang
bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus pada Seksi Kurikulum dan
Penilaian Pendidikan Khusus
341
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
342
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
pemerataan kualitas pendidikan melalui peningkatan sarana sekolah, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka
kualitas penunjang pembelajaran di satuan pendidikan jenjang Pendidikan Khusus terutama sarananya semakin baik.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Pendidikan Khusus dengan sarana yang memenuhi standar adalah 87,50%
dari target yang ditetapkan 69,00%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka
indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 126,81%
b. Persentase Pendidikan Khusus dengan prasarana yang memenuhi standar
Pencapaian Persentase Pendidikan Khusus dengan prasarana yang memenuhi standar, indikator ini digunakan
untuk menunjukkan Pendidikan Khusus dengan Prasarana yang memenuhi standar dan menujukkan Kualitas Prasarana
Pendidikan Khusus. Indikator ini juga sebagai acuan melakukan pembangunan Prasarana di sekolah dan standar untuk
menunjang pemerataan kualitas pendidikan melalui peningkatan Prasarana sekolah, Semakin tinggi pencapaian indikator
ini maka kualitas penunjang pembelajaran di satuan pendidikan jenjang Pendidikan Khusus terutama prasarananya
semakin baik.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Pendidikan Khusus dengan prasarana yang memenuhi standar adalah
50,00% dari target yang ditetapkan 62,00%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021,
maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 80,65%
c. Persentase Diksus dengan akreditasi minimal B
Pencapaian Persentase Diksus dengan akreditasi minimal B, indikator ini digunakan untuk menunjukkan Pendidikan
Khusus dengan akreditasi minimal B. Indikator ini juga sebagai acuan melakukan peningkatan Sarana Prasarana di
sekolah dan standar untuk menunjang pemerataan kualitas pendidikan melalui peningkatan Sarana Prasarana sekolah,
343
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka kualitas kelembagaan dan layanan di satuan pendidikan jenjang Pendidikan
Khusus semakin membaik.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Diksus dengan akreditasi minimal B adalah 41,67% dari target yang
ditetapkan 49,00%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini belum
mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 85,03%
344
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
345
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Jika melihat pencapaian Persentase Pendidikan Khusus dengan sarana yang memenuhi standar mencapai 65,00%,
maka sebanyak 87,50% sekolah Pendidikan Khusus telah mempunyai kriteria sarana yang memenuhi standar.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Kelembagaan Sarana dan Prasarana SMK
dengan formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase Pendidikan Khusus
dengan sarana yang memenuhi
standar)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Pendidikan Khusus dengan
sarana yang memenuhi standar adalah Peningkatan sarana pendidikan pada satuan pendidikan Pendidikan Khusus
melalui penyedian perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai,
serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
b. Persentase Pendidikan Khusus dengan prasarana yang memenuhi standar
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Pendidikan Khusus dengan prasarana yang memenuhi standar adalah
50,00% dari target yang ditetapkan 62,00%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021,
maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 80,65%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 58,00%, maka ada Peningkatan sebesar -8,00% Point.
346
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Persentase Pendidikan Khusus dengan prasarana yang memenuhi standar digunakan untuk mengetahui Pendidikan
Khusus dengan Prasarana yang memenuhi standar dan menujukkan Kualitas Prasarana Pendidikan Khusus. Indikator ini
juga sebagai acuan melakukan pembangunan Prasarana di sekolah dan standar untuk menunjang pemerataan kualitas
pendidikan melalui peningkatan Prasarana sekolah, fasilitas dasar yang diperlukan untuk menjalankan fungsi satuan
pendidikan (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007), Standar prasarana merupakan kriteria
minimal yang harus dipenuhi dalam menunjang pembelajaran di satuan pendidikan
Jika melihat pencapaian Persentase Pendidikan Khusus dengan prasarana yang memenuhi standar mencapai
58,00%, maka sebanyak 50,00% sekolah Pendidikan Khusus telah mempunyai kriteria prasarana yang memenuhi
standar, perlu adanya dorongan untuk memprioritaskan penanganan prasarana satdiksus melalui rehabilitasi dan
penambahan kuantitas agar julmah Pendidikan Khusus dengan prasarana yang memenuhi standar semakin meningkat.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Kelembagaan Sarana dan Prasarana SMK
dengan formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase Pendidikan Khusus
dengan prasarana yang memenuhi
standar)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Pendidikan Khusus dengan
prasarana yang memenuhi standar adalah Peningkatan prasrana pendidikan pada satuan pendidikan Pendidikan Khusus
melalui pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana pendidikan
347
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Kelembagaan Sarana dan Prasarana SMK
dengan formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase Diksus dengan
akreditasi minimal B)
348
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Diksus dengan akreditasi
minimal B adalah Peningkatan 8 Standar Pendidikan pada Satuan Pendidikan Pendidikan Khusus
349
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
• Pembangunan Ruang Orientasi dan Mobilitas, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang
menerima Pembangunan Ruang Orientasi dan Mobilitas, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai
target kinerja sebesar 1 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 1 Sekolah dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana Pendidikan Khusus
• Pembangunan Ruang Bina Persepsi Bunyi dan Irama untuk Tunarungu (B), indikator pada sub kegiatan ini adalah
Jumlah Sekolah yang menerima Pembangunan Ruang Bina Persepsi Bunyi dan Irama untuk Tuna rungu (B),
kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 2 Sekolah, dan telah terealisasi
sebesar 2 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan
ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus pada Seksi
Kelembagaan, Sarana dan Prasarana Pendidikan Khusus
• Pembangunan Ruang Bina Diri dan Bina Gerak untuk Tunadaksa (D), indikator pada sub kegiatan ini adalah
Jumlah Sekolah yang menerima Pembangunan Ruang Bina Diri dan Bina Gerak untuk Tunadaksa, kegiatan ini
pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 1 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 1 Sekolah
dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang
bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus pada Seksi Kelembagaan,
Sarana dan Prasarana Pendidikan Khusus
• Pengadaan Mebel Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Pengadaan Mebeluer Sekolah,
kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 4 Sekolah, dan telah terealisasi
sebesar 4 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan
ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini
yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus pada Seksi
Kelembagaan, Sarana dan Prasarana Pendidikan Khusus
350
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
• Pengadaan Perlengkapan Sekolah, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Pengadaan Perlengkapan
Sekolah, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 74 Sekolah, dan telah
terealisasi sebesar 74 Sekolah dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun
ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus
pada Seksi Kelembagaan, Sarana dan Prasarana Pendidikan Khusus
• Pengadaaan Alat Praktik dan Peraga Peserta Didik, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Sekolah yang
menerima Alat Praktik dan Peraga Peserta Didik, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target
kinerja sebesar 12 Sekolah, dan telah terealisasi sebesar 12 Sekolah dengan persentase tingkat capaian
terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator
kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah
Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus
351
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
352
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Guru SMA berkualifikasi SMA akedemik D4/S1 adalah 93,93% dari target
yang ditetapkan 94,76%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini
belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 99,12%
b. Persentase Tenaga Kependidikan SMA berkualifikasi akademik D4/S1
Pencapaian Persentase Tenaga Kependidikan SMA berkualifikasi akademik D4/S1, indikator ini digunakan untuk
menunjukkan jumlah Tenaga Kependidikan SMA berkualifikasi akademik D4/S1 dan menujukkan Kualitas Layananan
pada Satuan Pendidikan SMA., Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka maka kualitas pekerjaan administratif pada
satuan pendidikan semakin meningkat.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Tenaga Kependidikan SMA berkualifikasi akademik D4/S1 adalah 36,43%
dari target yang ditetapkan 37,43%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka
indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 97,33%
c. Pesentase satuan pendidikan SMA mempunyai rasio guru siswa yang ideal
Pencapaian Pesentase satuan pendidikan SMA mempunyai rasio guru siswa yang ideal, indikator ini digunakan
untuk menunjukkan satuan pendidikan SMA mempunyai rasio guru siswa yang ideal, dan menunjukkan pemenuhan
layanan pada setiap satuan pendidikan, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka maka kualitas layanan pada satuan
pendidikan semakin meningkat.
Pada tahun 2021 realisasi Pesentase satuan pendidikan SMA mempunyai rasio guru siswa yang ideal adalah
69,31% dari target yang ditetapkan 69,09%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021,
maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,32%
353
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
354
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA
dengan formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase Guru SMA
berkualifikasi SMA akedemik
D4/S1)
355
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Guru SMA berkualifikasi
SMA akedemik D4/S1 adalah Kerjasama dengan perguruan tinggi terkait program beasiswa untuk guru pada satuan
pendidikan SMA
b. Persentase Tenaga Kependidikan SMA berkualifikasi akademik D4/S1
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Tenaga Kependidikan SMA berkualifikasi akademik D4/S1 adalah 36,43%
dari target yang ditetapkan 37,43%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka
indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 97,33%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 36,43%, maka ada Peningkatan sebesar 0,00% Point.
Persentase Tenaga Kependidikan SMA berkualifikasi akademik D4/S1 digunakan untuk mengetahui jumlah Tenaga
Kependidikan SMA berkualifikasi akademik D4/S1 dan menujukkan Kualitas Layananan pada Satuan Pendidikan
SMA,Tenaga administrasi sekolah harus diisi oleh individu yang memenuhi kualifikasi yang telah ditentukan. Tenaga
administrasi sekolah terdiri dari kepala tenaga administrasi, pelaksana urusan, dan petugas layanan khusus.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008, tenaga administrasi harus memenuhi
kualifikasi D4/S1
Jika melihat pencapaian Persentase Tenaga Kependidikan SMA berkualifikasi akademik D4/S1 mencapai 36,43%,
maka sebanyak 37,43% tenaga kependidikan telah memenuhi kualifikasi akademik D4/S1.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA
dengan formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase Tenaga Kependidikan
SMA berkualifikasi akademik
D4/S1)
356
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Tenaga Kependidikan SMA
berkualifikasi akademik D4/S1 adalah Kerjasama dengan perguruan tinggi terkait program beasiswa untuk tenaga
kependidikan pada satuan pendidikan SMA
c. Pesentase satuan pendidikan SMA mempunyai rasio guru siswa yang ideal
Pada tahun 2021 realisasi Pesentase satuan pendidikan SMA mempunyai rasio guru siswa yang ideal adalah
69,31% dari target yang ditetapkan 69,09%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021,
maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,32%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 68,09%, maka ada Peningkatan sebesar 1,22% Point.
Pesentase satuan pendidikan SMA mempunyai rasio guru siswa yang ideal digunakan untuk mengetahui satuan
pendidikan SMA mempunyai rasio guru siswa yang ideal, dan menunjukkan pemenuhan layanan pada setiap satuan
pendidikan, Kualitas pelayanan pendidikan dapat dilihat melalui satuan pendidikan yang memiliki rasio guru siswa yang
ideal
Jika melihat pencapaian Pesentase satuan pendidikan SMA mempunyai rasio guru siswa yang ideal mencapai
68,09%, maka sebanyak 69,09% satuan pendidikan telah mempunyai rasio guru siswa yang ideal.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA
dengan formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Pesentase satuan pendidikan
SMA mempunyai rasio guru siswa
yang ideal)
357
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Pesentase satuan pendidikan SMA
mempunyai rasio guru siswa yang ideal adalah Melakukan perhitungan, pemetaan, penataan, pendistribusian penyebaran
Guru pada satuan pendidikan SMA
358
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan
PTK pada Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA
359
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
360
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Guru SMK berkualifikasi akademik D4/S1 adalah 95,03% dari target yang
ditetapkan 94,79%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah
mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,25%
f. Persentase Tenaga Kependidikan SMK berkualifikasi akademik D4/S1
Pencapaian Persentase Tenaga Kependidikan SMK berkualifikasi akademik D4/S1, indikator ini digunakan untuk
menunjukkan jumlah Tenaga Kependidikan SMK berkualifikasi akademik D4/S1 dan menujukkan Kualitas Layananan
pada Satuan Pendidikan SMK., Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka maka kualitas pekerjaan administratif pada
satuan pendidikan semakin meningkat.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Tenaga Kependidikan SMK berkualifikasi akademik D4/S1 adalah 31,88%
dari target yang ditetapkan 31,98%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka
indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 99,68%
g. Persentase satuan pendidikan SMK mempunyai rasio guru siswa yang ideal
Pencapaian Persentase satuan pendidikan SMK mempunyai rasio guru siswa yang ideal, indikator ini digunakan
untuk menunjukkan satuan pendidikan SMK mempunyai rasio guru siswa yang ideal, dan menunjukkan pemenuhan
layanan pada setiap satuan pendidikan, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka maka kualitas layanan pada satuan
pendidikan semakin meningkat.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase satuan pendidikan SMK mempunyai rasio guru siswa yang ideal adalah
11,24% dari target yang ditetapkan 11,31%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021,
maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,62%
361
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
362
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMK
dengan formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase Guru SMK
berkualifikasi akademik D4/S1)
363
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Guru SMK berkualifikasi
akademik D4/S1 adalah Kerjasama dengan perguruan tinggi terkait program beasiswa untuk guru pada satuan pendidikan
SMK
b. Persentase Tenaga Kependidikan SMK berkualifikasi akademik D4/S1
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Tenaga Kependidikan SMK berkualifikasi akademik D4/S1 adalah 31,88%
dari target yang ditetapkan 31,98%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka
indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 99,69%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 31,98%, maka ada Peningkatan sebesar -0,10% Point.
Persentase Tenaga Kependidikan SMK berkualifikasi akademik D4/S1 digunakan untuk mengetahui jumlah Tenaga
Kependidikan SMK berkualifikasi akademik D4/S1 dan menujukkan Kualitas Layananan pada Satuan Pendidikan
SMK,Tenaga administrasi sekolah harus diisi oleh individu yang memenuhi kualifikasi yang telah ditentukan. Tenaga
administrasi sekolah terdiri dari kepala tenaga administrasi, pelaksana urusan, dan petugas layanan khusus.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008, tenaga administrasi harus memenuhi
kualifikasi D4/S1
Jika melihat pencapaian Persentase Tenaga Kependidikan SMK berkualifikasi akademik D4/S1 mencapai 31,98%,
maka sebanyak 31,88% tenaga kependidikan telah memenuhi kualifikasi akademik D4/S1.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMK
dengan formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase Tenaga Kependidikan
SMK berkualifikasi akademik
D4/S1)
364
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Tenaga Kependidikan SMK
berkualifikasi akademik D4/S1 adalah Kerjasama dengan perguruan tinggi terkait program beasiswa untuk tenaga
kependidikan pada satuan pendidikan SMK
c. Persentase satuan pendidikan SMK mempunyai rasio guru siswa yang ideal
Pada tahun 2021 realisasi Persentase satuan pendidikan SMK mempunyai rasio guru siswa yang ideal adalah
11,24% dari target yang ditetapkan 11,31%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021,
maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,62%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 11,31%, maka ada Peningkatan sebesar -0,07% Point.
Persentase satuan pendidikan SMK mempunyai rasio guru siswa yang ideal digunakan untuk mengetahui satuan
pendidikan SMK mempunyai rasio guru siswa yang ideal, dan menunjukkan pemenuhan layanan pada setiap satuan
pendidikan, Kualitas pelayanan pendidikan dapat dilihat melalui satuan pendidikan yang memiliki rasio guru siswa yang
ideal
Jika melihat pencapaian Persentase satuan pendidikan SMK mempunyai rasio guru siswa yang ideal mencapai
11,31%, maka sebanyak 11,24% satuan pendidikan telah mempunyai rasio guru siswa yang ideal.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMK
dengan formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase satuan pendidikan
SMK mempunyai rasio guru siswa
yang ideal)
365
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase satuan pendidikan SMK
mempunyai rasio guru siswa yang ideal adalah Melakukan perhitungan, pemetaan, penataan, pendistribusian penyebaran
Guru pada satuan pendidikan SMK
366
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Bidang Pembinaan PTK pada Seksi
Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMK
✓ Kegiatan Pemindahan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Lintas Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) Provinsi
• Perhitungan dan Pemetaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Satuan Pendidikan Menengah dan Pendidikan
Khusus, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Satuan
Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan yang terhitung dan terpetakan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 126 Orang, dan telah terealisasi sebesar 126 Orang dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini
adalah Bidang Pembinaan PTK pada Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMK
• Penataan Pendistribusian Pendidik dan Tenaga Kependidikan Satuan Pendidikan Menengah dan Pendidikan
Khusus, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Satuan
Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan yang terdistribusi merata, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 126 Orang, dan telah terealisasi sebesar 126 Orang dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini
adalah Bidang Pembinaan PTK pada Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMK
367
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
368
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Guru Pendidikan Khusus berkualifikasi akademik D4/S1 adalah 97,83% dari
target yang ditetapkan 98,87%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator
ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 98,94%
b. Persentase Tenaga Kependidikan Pendidikan Khusus berkualifikasi akademik D4/S1
Pencapaian Persentase Tenaga Kependidikan Pendidikan Khusus berkualifikasi akademik D4/S1, indikator ini
digunakan untuk menunjukkan jumlah Tenaga Kependidikan Pendidikan Khusus berkualifikasi akademik D4/S1 dan
menujukkan Kualitas Layananan pada Satuan Pendidikan Pendidikan Khusus., Semakin tinggi pencapaian indikator ini
maka maka kualitas pekerjaan administratif pada satuan pendidikan semakin meningkat.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Tenaga Kependidikan Pendidikan Khusus berkualifikasi akademik D4/S1
adalah 50,00% dari target yang ditetapkan 50,00%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun
2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%
c. Persentase satuan pendidikan Pendidikan Khusus mempunyai rasio guru siswa yang ideal
Pencapaian Persentase satuan pendidikan Pendidikan Khusus mempunyai rasio guru siswa yang ideal, indikator ini
digunakan untuk menunjukkan satuan pendidikan Pendidikan Khusus mempunyai rasio guru siswa yang ideal, dan
menunjukkan pemenuhan layanan pada setiap satuan pendidikan, Semakin tinggi pencapaian indikator ini maka maka
kualitas layanan pada satuan pendidikan semakin meningkat.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase satuan pendidikan Pendidikan Khusus mempunyai rasio guru siswa yang
ideal adalah 2,28% dari target yang ditetapkan 7,40%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada
tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar
30,81%
369
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
370
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
memprioritaskan pelaksanaan program kegaitan agar jumlah satuan pendidikan Pendidikan Khusus mempunyai rasio
guru siswa yang ideal semakin meningkat
3) Analisis Peningkatan dan Penurunan Kinerja
a. Persentase Guru Pendidikan Khusus berkualifikasi akademik D4/S1
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Guru Pendidikan Khusus berkualifikasi akademik D4/S1 adalah 97,83% dari
target yang ditetapkan 98,87%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator
ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 98,95%. Bila dibandingkan dengan
capaian tahun 2020 sebesar 98,49%, maka ada Peningkatan sebesar -0,66% Point.
Persentase Guru Pendidikan Khusus berkualifikasi akademik D4/S1 digunakan untuk mengetahui jumlah Guru
Pendidikan Khusus berkualifikasi akademik D4/S1 dan menujukkan Kualitas Layananan pada Satuan Pendidikan
Pendidikan Khusus, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik
dan Kompetensi Guru Pasal 1 ayat 1 menyatakan setiap guru wajib memenuhi standar kualifikasi akademik dan
kompetensi guru yang berlaku secara nasional, dari kualifikasi akademik tersebut dapat mempengaruhi kualitas proses
dan keberhasilan pendidikan
Jika melihat pencapaian Persentase Guru Pendidikan Khusus berkualifikasi akademik D4/S1 mencapai 98,49%,
maka sebanyak 97,83% guru telah memenuhi kualifikasi akademik D4/S1.
371
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidikan Khusus dengan formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase Guru Pendidikan
Khusus berkualifikasi akademik
D4/S1)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Guru Pendidikan Khusus
berkualifikasi akademik D4/S1 adalah Kerjasama dengan perguruan tinggi terkait program beasiswa untuk guru pada
satuan pendidikan Pendidikan Khusus
b. Persentase Tenaga Kependidikan Pendidikan Khusus berkualifikasi akademik D4/S1
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Tenaga Kependidikan Pendidikan Khusus berkualifikasi akademik D4/S1
adalah 50,00% dari target yang ditetapkan 50,00%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun
2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 40,00%, maka ada Peningkatan sebesar 10,00% Point.
Persentase Tenaga Kependidikan Pendidikan Khusus berkualifikasi akademik D4/S1 digunakan untuk mengetahui
jumlah Tenaga Kependidikan Pendidikan Khusus berkualifikasi akademik D4/S1 dan menujukkan Kualitas Layananan
pada Satuan Pendidikan Pendidikan Khusus,Tenaga administrasi sekolah harus diisi oleh individu yang memenuhi
kualifikasi yang telah ditentukan. Tenaga administrasi sekolah terdiri dari kepala tenaga administrasi, pelaksana urusan,
dan petugas layanan khusus.
372
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008, tenaga administrasi harus memenuhi
kualifikasi D4/S1
Jika melihat pencapaian Persentase Tenaga Kependidikan Pendidikan Khusus berkualifikasi akademik D4/S1
mencapai 40,00%, maka sebanyak 50,00% tenaga kependidikan telah memenuhi kualifikasi akademik D4/S1.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidikan Khusus dengan formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase Tenaga Kependidikan
Pendidikan Khusus berkualifikasi
akademik D4/S1)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Tenaga Kependidikan
Pendidikan Khusus berkualifikasi akademik D4/S1 adalah Kerjasama dengan perguruan tinggi terkait program beasiswa
untuk tenaga kependidikan pada satuan pendidikan Pendidikan Khusus
c. Persentase satuan pendidikan Pendidikan Khusus mempunyai rasio guru siswa yang ideal
Pada tahun 2021 realisasi Persentase satuan pendidikan Pendidikan Khusus mempunyai rasio guru siswa yang
ideal adalah 2,28% dari target yang ditetapkan 7,40%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada
373
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
tahun 2021, maka indikator ini belum mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar
30,81%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 5,40%, maka ada Peningkatan sebesar -3,12% Point.
Persentase satuan pendidikan Pendidikan Khusus mempunyai rasio guru siswa yang ideal digunakan untuk
mengetahui satuan pendidikan Pendidikan Khusus mempunyai rasio guru siswa yang ideal, dan menunjukkan
pemenuhan layanan pada setiap satuan pendidikan, Kualitas pelayanan pendidikan dapat dilihat melalui satuan
pendidikan yang memiliki rasio guru siswa yang ideal
Jika melihat pencapaian Persentase satuan pendidikan Pendidikan Khusus mempunyai rasio guru siswa yang ideal
mencapai 5,40%, maka sebanyak 2,28% satuan pendidikan telah mempunyai rasio guru siswa yang ideal.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidikan Khusus dengan formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase satuan pendidikan
Pendidikan Khusus mempunyai
rasio guru siswa yang ideal)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase satuan pendidikan
Pendidikan Khusus mempunyai rasio guru siswa yang ideal adalah Melakukan perhitungan, pemetaan, penataan,
pendistribusian penyebaran Guru pada satuan pendidikan Pendidikan Khusus
374
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
375
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Seksi Cagar
2 Meningkatnya Persentase koleksi museum
43,48% 15,3% 21,74% 142,09% Budaya dan
pengelolaan museum yang dilestarikan Permuseuman
376
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Cagar Budaya Kalsel yang di registrasi adalah 23,08% dari target yang
ditetapkan 23,08%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah
mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100%
b. Persentase Cagar Budaya yang dilestarikan
Pencapaian Persentase Cagar Budaya yang dilestarikan, indikator ini digunakan untuk menunjukkan jumlah Cagar
Budaya yang dilestarikan dan menujukkan proses pelestarian cagar budaya di kalimantan selatan, Semakin tinggi
pencapaian indikator ini maka semakin banyak cagar budaya yang telah dilestarikan.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Cagar Budaya yang dilestarikan adalah 24,00% dari target yang ditetapkan
20,00%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai
target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 120,00%
c. Persentase koleksi museum yang dilestarikan
Pencapaian Persentase koleksi museum yang dilestarikan, indikator ini digunakan untuk menunjukkan jumlah
koleksi museum yang dilestarikan dan menujukkan proses pelestarian koleksi museum di kalimantan selatan, Semakin
tinggi pencapaian indikator ini maka semakin banyak koleksi museum yang telah dilestarikan.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase koleksi museum yang dilestarikan adalah 21,74% dari target yang ditetapkan
15,30%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai
target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 142,09%
377
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Pencapaian Persentase Cagar Budaya Kalsel yang di registrasi pada tahun 2021 sebesar 23,08%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 15,38%, maka ada peningkatan sebesar 7,70% Point. Selama periode
1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase Cagar Budaya Kalsel yang di registrasi mengalami kenaikan. Hal ini
menunjukkan semakin banyak cagar budaya yang telah dilestarikan
b. Persentase Cagar Budaya yang dilestarikan
Pencapaian Persentase Cagar Budaya yang dilestarikan pada tahun 2021 sebesar 24,00%. Bila dibandingkan
dengan capaian tahun 2020 sebesar 20,00%, maka ada peningkatan sebesar 4,00% Point. Selama periode 1 tahun
terakhir, trend pencapaian Persentase Cagar Budaya yang dilestarikan mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan
semakin banyak cagar budaya yang telah dilestarikan
c. Persentase koleksi museum yang dilestarikan
Pencapaian Persentase koleksi museum yang dilestarikan pada tahun 2021 sebesar 21,74%. Bila dibandingkan
dengan capaian tahun 2020 sebesar 43,48%, maka ada peningkatan sebesar -21,74% Point. Selama periode 1 tahun
terakhir, trend pencapaian Persentase koleksi museum yang dilestarikan mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan
perlu adanya dorongan untuk memprioritaskan pelaksanaan pogram dan kegiatan pelestarian koleksi museum
378
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100,00%. Bila dibandingkan dengan capaian
tahun 2020 sebesar 15,38%, maka ada Peningkatan sebesar 7,70% Point.
Persentase Cagar Budaya Kalsel yang di registrasi digunakan untuk mengetahui jumlah Cagar Budaya Kalsel yang
di registrasi dan menujukkan proses pelestarian cagar budaya di kalimantan selatan, Keberadaan Situs dan Cagar
Budaya dapat menjadi kekayaan budaya berdasarkan UU RI No.11 Tahun 2010, sehingga cagar budaya daerah yang
belum ditetapkan sebagai kekayaan budaya, dapat di registrasi terlebih dahulu agar dapat diproses menjadi penetapan
cagar budaya di kementerian pendidikan dan kebudayaan.
Jika melihat pencapaian Persentase Cagar Budaya Kalsel yang di registrasi mencapai 15,38%, maka sebanyak
23,08% cagar budaya telah dilakukan registrasi.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Cagar Budaya dan Permuseuman dengan
formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase Cagar Budaya Kalsel
yang di registrasi)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Cagar Budaya Kalsel yang di
registrasi adalah Inventarisasi dan pendaftaran cagar budaya yang belum ditetapkan
379
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Cagar Budaya dan Permuseuman dengan
formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase Cagar Budaya yang
dilestarikan)
380
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Cagar Budaya yang
dilestarikan adalah Inventarisasi dan pendaftaran cagar budaya yang belum ditetapkan
c. Persentase koleksi museum yang dilestarikan
Pada tahun 2021 realisasi Persentase koleksi museum yang dilestarikan adalah 21,74% dari target yang ditetapkan
15,30%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai
target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 142,09%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun
2020 sebesar 43,48%, maka ada Peningkatan sebesar -21,74% Point.
Persentase koleksi museum yang dilestarikan digunakan untuk mengetahui jumlah koleksi museum yang
dilestarikan dan menujukkan proses pelestarian koleksi museum di kalimantan selatan, Museum berperan untuk
mengumpulkan dan merawat benda-benda ilmu pengetahuan alam, bendabenda seni, dan benda-benda yang memiliki
sejarah penting agar tampak bernilai dan untuk dipamerkan kepada masyarakat umum melalui pameran permanen dan
temporer, sehingga koleksi museum perlu dirawat untuk menjaga kelestariannya
Jika melihat pencapaian Persentase koleksi museum yang dilestarikan mencapai 43,48%, maka sebanyak 21,74%
koleksi museum telah dilestarikan.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Cagar Budaya dan Permuseuman dengan
formula perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase koleksi museum yang
dilestarikan)
381
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase koleksi museum yang
dilestarikan adalah Inventarisasi calon cagar budaya dan melakukan perlindungan, pengembangan serta pemanfaatan
cagar budaya yang menjadi koleksi museum
382
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Pembinaan Kebudayaan pada Seksi Cagar Budaya dan
Permuseuman
383
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
384
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Pada tahun 2021 realisasi Persentase Penghargaan tingkat Nasional yang diraih oleh tim kesenian adalah 8,33%
dari target yang ditetapkan 8,33%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021, maka
indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 100%
b. Persentase pelaku seni budaya yang mendapatkan penghargaan terbaik tingkat daerah pada event kesenian
Pencapaian Persentase pelaku seni budaya yang mendapatkan penghargaan terbaik tingkat daerah pada event
kesenian, indikator ini digunakan untuk menunjukkan jumlah pelaku seni budaya yang mendapatkan penghargaan terbaik
tingkat daerah pada event kesenian dan memotivasi pelaku seni agar mengaktulisasikan ragam seni daerah, Semakin
tinggi pencapaian indikator ini maka semakin banyak partisipasi pelaku seni dalam event kesenian tingkat daerah.
Pada tahun 2021 realisasi Persentase pelaku seni budaya yang mendapatkan penghargaan terbaik tingkat daerah
pada event kesenian adalah 16,67% dari target yang ditetapkan 16,67%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang
ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja
sebesar 100%
385
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
b. Persentase pelaku seni budaya yang mendapatkan penghargaan terbaik tingkat daerah pada event kesenian
Pencapaian Persentase pelaku seni budaya yang mendapatkan penghargaan terbaik tingkat daerah pada event
kesenian pada tahun 2021 sebesar 16,67%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 8,62%, maka ada
peningkatan sebesar 8,05% Point. Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase pelaku seni budaya
yang mendapatkan penghargaan terbaik tingkat daerah pada event kesenian mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan
kepedean pelaku seni dalam mengikuti event daerah semakin meningkat
Jika melihat pencapaian Persentase Penghargaan tingkat Nasional yang diraih oleh tim kesenian mencapai 12,50%,
maka sebanyak 8,33% penghargaan event seni nasional yang dapat diraih.
386
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Kesenian dengan formula perhitungan
sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase Penghargaan tingkat
Nasional yang diraih oleh tim
kesenian)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase Penghargaan tingkat
Nasional yang diraih oleh tim kesenian adalah Mengikutsertakan pelaku seni daerah dalam event kesenian tingkat
nasional
b. Persentase pelaku seni budaya yang mendapatkan penghargaan terbaik tingkat daerah pada event kesenian
Pada tahun 2021 realisasi Persentase pelaku seni budaya yang mendapatkan penghargaan terbaik tingkat daerah
pada event kesenian adalah 16,67% dari target yang ditetapkan 16,67%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang
ditetapkan pada tahun 2021, maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja
sebesar 100,00%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 8,62%, maka ada Peningkatan sebesar 8,05%
Point.
Persentase pelaku seni budaya yang mendapatkan penghargaan terbaik tingkat daerah pada event kesenian
digunakan untuk mengetahui partisipasi pelaku seni dalam event kesenian tingkat daerah, Pelestarian seni budaya daerah
dapat dilakukan dengan cara mengaktulisasian seni, dalam memacu pelaku seni budaya dalam mengaktulisasikan seni
budaya maka pemerintah memberikan pengharagaan keapda pelaku seni budaya dalam partisipasinya pada event
kesenian
387
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Jika melihat pencapaian Persentase pelaku seni budaya yang mendapatkan penghargaan terbaik tingkat daerah
pada event kesenian mencapai 8,62%, maka sebanyak 16,67% pelaku seni budaya mendapatkan penghargaan terbaik.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Kesenian dengan formula perhitungan
sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase pelaku seni budaya
yang mendapatkan penghargaan
terbaik tingkat daerah pada event
kesenian)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase pelaku seni budaya yang
mendapatkan penghargaan terbaik tingkat daerah pada event kesenian adalah Pergelaran event dan festival kesenian
tingkat daerah
388
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
✓ Kegiatan Pelestarian Kesenian Tradisional yang Masyarakat Pelakunya Lintas Kabupaten/Kota dalam Daerah
Provinsi
• Pelindungan, Pengembangan, Pemanfaatan Objek Pemajuan Tradisi Budaya, indikator pada sub kegiatan ini
adalah Jumlah festival kesenian yang diikuti, jumlah parade kesenian jumlah seni dan budaya Daerah Kalimantan
Selatan yang berhasil didokumentasikan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja
sebesar 6 Kegiatan, dan telah terealisasi sebesar 6 Kegiatan dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra
sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Pembinaan
Kebudayaan pada Seksi Kesenian
• Pembinaan Sumber Daya Manusia, Lembaga, dan Pranata Tradisional, indikator pada sub kegiatan ini adalah
Jumlah Sekolah yang bisa mengikuti kegiatan seniman masuk sekolah, jumlah workshop seni dan budaya yang
berhasil dilaksanakan, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021 mempunyai target kinerja sebesar 2 Kegiatan, dan
telah terealisasi sebesar 2 Kegiatan dengan persentase tingkat capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan
demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun
ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Pembinaan Kebudayaan pada Seksi
Kesenian
389
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
390
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
391
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Point. Selama periode 1 tahun terakhir, trend pencapaian Persentase tradisi (karya budaya) yang memperoleh sertifikat
WBTB Indonesia mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan perlu adanya dorongan dalam meningkatkan pelestarian
kebudayaan melalui pengusulan sebuah tradisi (karya budaya) untuk mendapatkan sertifikat WBTB Indonesia
Jika melihat pencapaian Persentase objek sejarah yang ditetapkan menjadi Objek bersejarah mencapai 0%, maka
perlu adanya dorongan dalam meningkatkan pelestarian kebudayaan melalui penetapan objek sejarah menjadi objek
bersejarah.
392
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Sejarah dan Tradisi dengan formula
perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase objek sejarah yang
ditetapkan menjadi Objek
bersejarah)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase objek sejarah yang
ditetapkan menjadi Objek bersejarah adalah Inventarisasi objek bersejarah yang belum ditetapkan sebagai cagar budaya
b. Persentase tradisi (karya budaya) yang memperoleh sertifikat WBTB Indonesia
Pada tahun 2021 realisasi Persentase tradisi (karya budaya) yang memperoleh sertifikat WBTB Indonesia adalah
0,86% dari target yang ditetapkan 2,16%. Jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan pada tahun 2021,
maka indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan dengan persentase capaian kinerja sebesar 39,81%. Bila
dibandingkan dengan capaian tahun 2020 sebesar 1,30%, maka ada Peningkatan sebesar -0,44% Point.
Persentase tradisi (karya budaya) yang memperoleh sertifikat WBTB Indonesia digunakan untuk mengetahui jumlah
pelestarian kebudayaan melalui pengusulan sebuah tradisi (karya budaya) untuk mendapatkan sertifikat WBTB Indonesia,
Tradisi dalam kamus antropologi sama dengan adat istiadat, yakni kebiasaan-kebiasaan yang bersifat magsi-religius dari
kehidupan suatu penduduk asli yang meliputi mengenai nilai-nilai budaya, norma-norma, hukum dan aturanaturan yang
saling berkaitan, dan kemudian menjadi suatu sistem atau peraturan yang sudah mantap serta mencakup segala konsepsi
393
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
sistem budaya dari suatu kebudayaan untuk mengatur tindakan sosial. Sedangkan dalam kamus sosiologi, diartikan
sebagai adat istiadat dan kepercayaan yang secara turun temurun dapat dipelihara
Jika melihat pencapaian Persentase tradisi (karya budaya) yang memperoleh sertifikat WBTB Indonesia mencapai
1,30%, maka sebanyak 0,86% tradisi (karya budaya) yang memperoleh sertifikat WBTB Indonesia pada tahun ini.
Sumber Data Pencapaian ini merupakan perhitungan dari Seksi Sejarah dan Tradisi dengan formula
perhitungan sebagai berikut :
Rumus menghitung
(Persentase tradisi (karya budaya)
yang memperoleh sertifikat WBTB
Indonesia)
Adapun upaya yang berkenaan langsung dalam meningkatkan pencapaian Persentase tradisi (karya budaya) yang
memperoleh sertifikat WBTB Indonesia adalah Inventarisasi karya budaya yang belum ditetapkan sebagai warisan budaya
tak benda dan mengusulkan sertifikasi ke Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset
dan Teknologi
394
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
✓ Kegiatan Pembinaan Lembaga Adat yang Penganutnya Lintas Daerah Kabupaten/Kota dalam 1 (satu) Daerah
Provinsi
• Pembinaan Sumber Daya Manusia, Lembaga, dan Pranata Adat, indikator pada sub kegiatan ini adalah Jumlah
Sumber Daya Manusia, Lembaga dan Pranata Adat yang dibina, kegiatan ini pada tahun anggaran 2021
mempunyai target kinerja sebesar 550 Orang, dan telah terealisasi sebesar 550 Orang dengan persentase tingkat
capaian terhadap renstra sebesar 100%, dengan demikian kegiatan ini telah berpartisipasi dalam meningkatkan
indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang bertanggung jawab dengan kegiatan ini
adalah Pembinaan Kebudayaan pada Seksi Sejarah dan Tradisi
395
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
berpartisipasi dalam meningkatkan indikator kinerja yang telah ditetapkan pada tahun ini, dalam hal ini yang
bertanggung jawab dengan kegiatan ini adalah Pembinaan
396
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
B. Realisasi Anggaran
Untuk analisis efektifitas dan analisis efisiensi anggaran Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan yang mendukung pencapaian indikator
kinerja sasaran belum dapat dilakukan secara optimal dikarenakan program, kegiatan
dan anggaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan saling
terkait antara sasaran yang satu dengan lainnya.
Pagu awal belanja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan
Selatan dalam DPA 2021 Murni yang digunakan untuk mendukung pencapaian
sasaran strategis sebagaimana ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2021 sebesar Rp.
687.826.224.720
Pagu sebesar tersebut dilaksanakan untuk membiayai 9 (Sembilan) program
dan 21 (dua puluh satu) kegiatan yang ada di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Kalimantan Selatan. Dalam pelaksanaannya pada saat APBD T.A. 2021 total
pagu mengalami perubahan menjadi Rp. 1.949.953.181.199, penambahan ini
disebabkan oleh penyesuaian Dana Alokasi Khusus (DAK Non Fisik) Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) SMA, SMK, dan Pendidikan Khusus dengan SK Penerima
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di Kalimantan Selatan
397
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Anggaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2021
sebesar Rp 1.949.953.181.199 yang tersebar ke-lima bidang seperti terlihat dalam
table di atas digunakan untuk membiayai 9 (sembilan) program pembangunan
pendidikan dan pelestarian budaya. Adapun sembilan program tersebut antara lain :
Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah Provinsi, Program Pengelolaan
Pendidikan, Program Pengembangan Kurikulum, Program Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, Program Pengembangan Kebudayaan, Program Pengembangan
Kesenian Tradisional, Program Pembinaan Sejarah, Program Pelestarian dan
Pengelolaan Cagar Budaya, dan Program Pengelolaan Permuseuman
Dari pagu anggaran sebesar Rp 1.949.953.181.199 yang dianggarkan untuk
mencapai target yang ditetapkan berhasil direalisasikan sebesar Rp
1.870.114.572.297, sehingga persentase daya serap anggaran Belanja Langsung
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan sampai Desember
2021 adalah sebesar 95,91%%.
Berikut realisasi kinerja keuangan Belanja Langsung pada 9 (sembilan)
program di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan
Selatan yang digunakan dalam pencapaian sasaran strategis yang telah ditetapkan:
398
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
399
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Program Prioritas
No. Sasaran Strategis Anggaran Realisasi Persentase
Uraian
Rp. Rp. %
1. Meningkatnya Program Penunjang 775.835.277.708 737.784.404.310 95,10%
Kualitas Pendidikan Urusan
Masyarakat Pemerintahan
Daerah Provinsi
Program 1.164.655.130.091 1.124.229.784.036 96,53%
Pengelolaan
Pendidikan
Program 1.392.074.000 1.170.695.900 84,10%
Pengembangan
Kurikulum
Program Pendidik 500.000.000 448.729.750 89,75%
dan Tenaga
Kependidikan
2. Meningkatnya Program 123.813.068.000 118.056.227.736 95,35
Ketahanan Budaya Pengembangan
dan Kualitas Seni Kebudayaan
Masyarakat
Program 2.507.288.000 2.156.696.600 86,02%
Pengembangan
Kesenian Tradisional
Program Pembinaan 221.311.000 210.555.400 95,14%
Sejarah
400
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
2020 2021
No.
Nama Nama Nama Kegiatan dan Sub
Nama Kegiatan
Program Program Kegiatan
1 Program Pelayanan Penyediaan Jasa Komunikasi, 1 Program Kegiatan Perencanaan,
Administrasi Sumber Daya Air dan Listrik Penunjang Urusan Penganggaran, dan Evaluasi
Perkantoran Pemerintahan Kinerja Perangkat Daerah
Daerah Provinsi
Penyediaan Jasa Administrasi Penyusunan Dokumen
Keuangan Perencanaan Perangkat
Daerah
Penyediaan Komponen Instalasi Evaluasi Kinerja Perangkat
Listrik/Penerangan Bangunan Daerah
Kantor
Penyediaan Bahan Bacaan dan Kegiatan Administrasi
Peraturan Perundang-undangan Keuangan Perangkat Daerah
Penyediaan Bahan Logistik Kantor Penyediaan Gaji dan
Tunjangan ASN
Penyediaan Makanan dan Penyediaan Administrasi
Minuman Pelaksanaan Tugas ASN
Penyediaan Jasa Kebersihan dan Kegiatan Administrasi Barang
Keamanan Kantor Milik Daerah pada Perangkat
Daerah
Penyediaan Alat Tulis Kantor, Penatausahaan Barang Milik
Cetakan dan Penggandaan Daerah pada SKPD
Rapat-rapat Koordinasi dan Kegiatan Administrasi
Konsultasi Kepegawaian Perangkat
Daerah
2 Program Pengadaan Kendaraan Pengadaan Pakaian Dinas
Peningkatan Dinas/Operasional Beserta Atribut
Sarana dan Kelengkapannya
Prasarana Aparatur
Pemeliharaan Rutin/Berkala Pendidikan dan Pelatihan
Rumah Dinas Pegawai Berdasarkan Tugas
dan Fungsi
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kegiatan Administrasi Umum
Gedung Kantor Perangkat Daerah
Pemeliharaan Rutin/Berkala Penyediaan Komponen
Kendaraan Dinas/Operasional Instalasi Listrik/Penerangan
Bangunan Kantor
Pengadaan Peralatan dan Penyediaan Peralatan dan
Perlengkapan Kantor Perlengkapan Kantor
Penyediaan Bahan Logistik
Kantor
401
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
2020 2021
No.
Nama Nama Nama Kegiatan dan Sub
Nama Kegiatan
Program Program Kegiatan
3 Program Peningkatan Kapasitas dan Penyediaan Barang Cetakan
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Aparatur dan Penggandaan
Kapasitas dan
Kualitas Aparatur
402
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
2020 2021
No.
Nama Nama Nama Kegiatan dan Sub
Nama Kegiatan
Program Program Kegiatan
Peningkatan Kemampuan Tenaga Kegiatan Penyediaan Jasa
kepegawaian, kearsipan dan Penunjang Urusan
kehumasan sekolah Pemerintahan Daerah
403
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
2020 2021
No.
Nama Nama Nama Kegiatan dan Sub
Nama Kegiatan
Program Program Kegiatan
6 Program Validasi Data dan Pemeliharaan Pembangunan Ruang
Manajemen Jaringan Data Laboratorium Biologi
Pelayanan Penyusunan Perencanaan dan Pembangunan Ruang
Pendidikan Administrasi Keuangan Laboratorium Fisika
Penatausahaan dan Pengelolaan Pembangunan Ruang
BMN (Barang Milik Negara) dan Laboratorium Kimia
BMD (Barang Milik Daerah)
Sosialisasi wajib belajar 12 tahun Pembangunan Ruang
Laboratorium Komputer
Desiminasi program informasi Pembangunan Ruang
komunikatif Pendidikan dan Laboratorium Bahasa
Kebudayaan
7. Program Implementasi Kurikulum Pembangunan Ruang Unit
Peningkatan Akses Pendidikan SMA Kesehatan Sekolah
dan Kualitas Beasiswa Miskin/Tidak Mampu Pembangunan Perpustakaan
Pendidikan (Fak. Kedokteran) Sekolah
Menengah BOSDA SMA Negeri Pembangunan Sarana, Prasarana
dan Utilitas Sekolah
Penyelenggaraan Penerimaan Pengadaan Mebel Sekolah
Peserta Didik Baru (PPDB) Jenjang
SMA
Beasiswa Peserta Didik SMA Pengadaaan Alat Praktik dan
Peraga Peserta Didik
Pendidik Al-Qur an Jenjang SMA Penyediaan Biaya Personil Peserta
Didik Sekolah Menengah Atas
Rakor Pemetaan Wajar Dikmen 12 Penyelenggaraan Proses Belajar
Tahun SMA dan Ujian bagi Peserta Didik
Penyelenggaraan Mutu Lembaga Penyiapan dan Tindak Lanjut
SMA Evaluasi Satuan Pendidikan
Menengah Atas
Lomba - Lomba Siswa SMA (OSN, Pembinaan Minat, Bakat dan
O2SN, FLS2N, Debat Bahasa) SMA Kreativitas Siswa
Pengembangan Karakter Siswa Penyediaan Pendidik dan Tenaga
Melalui Kegiatan Kawah Kependidikan bagi Satuan
Kepemimpinan Pelajar (KKP) Pendidikan Sekolah Menengah
Atas
Peningkatan Prasarana Pengembangan Karir Pendidik dan
Pendidikan SMA Tenaga Kependidikan Pada Satuan
Pendidikan Sekolah Menengah
Atas
Peningkatan Sarana Pendidikan Pengelolaan Dana BOS Sekolah
SMA Menengah Atas
Bantuan Operasional Sekolah Kegiatan Pengelolaan Pendidikan
(BOS) SMA Negeri (DAK) Sekolah Menengah Kejuruan
Peningkatan Saran dan Prasarana Pembangunan Ruang Praktik
Pendidikan SMA (DAK) Siswa
Penyelenggaraan Pendidikan SMA Pembangunan Sarana, Prasarana
Banua dan Utilitas Sekolah
404
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
2020 2021
No.
Nama Nama Nama Kegiatan dan Sub
Nama Kegiatan
Program Program Kegiatan
Manajemen BOS dan PIP SMA Rehabilitasi Sarana, Prasarana dan
Utilitas Sekolah
Pendidikan karakter SMA Pengadaan Mebel Sekolah
Jambore SMA Pengadaaan Alat Praktik dan
Peraga Peserta Didik
Bantuan Operasional Sekolah Penyediaan Biaya Personil Peserta
(BOS) SMA Negeri (Sisa Saldo Didik Sekolah Menengah Kejuruan
Dana BOS)
Program BOSDA SMK Negeri Penyelengaraan Proses Belajar
Penigkatan Akses dan Ujian bagi Peserta Didik
dan Kualitas Penerimaan Peserta Didik Baru Penyiapan dan Tindak Lanjut
Pendidikan (PPDB) SMK Evaluasi Satuan Pendidikan
Kejuruan Menengah Kejuruan
Beasiswa Berprestasi SMK Pembinaan Minat, Bakat dan
Kreativitas Siswa
Rapat Koordinasi dan Evaluasi Penyediaan Pendidik dan Tenaga
Peningkatan Sarana Prasarana Kependidikan bagi Satuan
dan Kelembagaan SMK Pendidikan Sekolah Menengah
Kejuruan
Peningkatan Prestasi Siswa Pengembangan Karir Pendidik dan
pendidikan SMK melalui lomba - Tenaga Kependidikan Pada Satuan
lomba Pendidikan Sekolah Menengah
Kejuruan
Penyelenggaraan Pendidikan SMK Pembinaan Kelembagaan dan
SPPN Pelaihari Manajemen Sekolah Menengah
Kejuruan
Pelaksanaan Sistem Penilaian SMK Pengelolaan Dana BOS Sekolah
Menengah Kejuruan
Peningkatan Prasarana Kegiatan Pengelolaan Pendidikan
Pendidikan SMK Khusus
Peningkatan Sarana Pendidikan Pembangunan Perpustakaan
SMK Sekolah
Pelaksanaan Kurikulum SMK Pembangunan Sarana, Prasarana
dan Utilitas Sekolah
Peningkatan Sarana dan Pembangunan Ruang Orientasi
Prasarana Pendidikan SMK (DAK) dan Mobilitas
Bantuan Operasional Sekolah Pembangunan Ruang Bina
(BOS) SMK Negeri (DAK) Persepsi Bunyi dan Irama untuk
Tunarungu (B)
9 Program Rakor Bidang PKLK (Pendidikan Pembangunan Ruang Bina Diri
Peningkatan Akses Khusus) dan Bina Gerak untuk Tunadaksa
dan Kualitas (D)
Pendidikan Khusus Bimtek Kualifikasi Anak Pengadaan Mebel Sekolah
Berkebutuhan Khusus
BOP Pendidikan Khusus Pengadaan Perlengkapan Sekolah
Peningkatan Kelembagaan Sarana Pengadaaan Alat Praktik dan
dan Prasarana Pendidikan Khusus Peraga Peserta Didik
Implementasi Kurikulum Penyediaan Biaya Personil Peserta
405
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
2020 2021
No.
Nama Nama Nama Kegiatan dan Sub
Nama Kegiatan
Program Program Kegiatan
Pendidikan Khusus dan Layanan Didik Pendidikan Khusus
Khusus (PKLK)
Festival dan Lomba Siswa Penyelenggaraan Proses Belajar
Pendidikan Khusus dan Ujian bagi Peserta Didik
Pendidikan Karakter Pendidikan Penyiapan dan Tindak Lanjut
Khusus Evaluasi Satuan Pendidikan
Khusus
Manajemen BOS SLB Negeri Pembinaan Minat, Bakat dan
Kreativitas Siswa
Penyelenggaraan Pendidikan SLBC Penyediaan Pendidik dan Tenaga
Negeri Pembina Kependidikan bagi Satuan
Pendidikan Khusus
Pendataan sekolah penyelengara Pengembangan Karir Pendidik dan
pendidikan khusus dan layanan Tenaga Kependidikan pada Satuan
khusus (PKLK) Pendidikan Khusus
Beasiswa Peserta Didik Pendidikan Pengelolaan Dana BOS Sekolah
Khusus Pendidikan Khusus
Peningkatan Sarana dan 3 Program Kegiatan Penetapan Kurikulum
Prasarana Pendidikan Khusus Pengembangan Muatan Lokal Pendidikan
(DAK) Kurikulum Menengah
Bantuan Operasional Sekolah Penyusunan Kompetensi Dasar
(BOS) SLB Negeri (DAK) Muatan Lokal Pendidikan
Menengah
Bantuan Operasional Sekolah Penyusunan Silabus Muatan Lokal
(BOS) SLB Negeri (Sisa Saldo Dana Pendidikan Menengah
BOS)
10. Program Pengelolaan Museum Pelatihan Penyusunan Kurikulum
Pengembangan, Muatan Lokal Pendidikan
Penggalian, dan Menengah
Aktualisasi Unsur Workshop Tari dan musik Kegiatan Penetapan Kurikulum
Budaya Kalimantan Selatan Muatan Lokal Pendidikan Khusus
Workshop Juru pelihara dan Penyusunan Kompetensi Dasar
tenaga permuseuman Muatan Lokal Pendidikan Khusus
Rapat Koordinasi sejarah dan Penyusunan Silabus Muatan Lokal
tradisi Pendidikan Khusus
Pengadaan alat kesenian Pelatihan Penyusunan Kurikulum
Muatan Lokal Pendidikan Khusus
Monitoring Sejarah dan Tradisi 4 Program Pendidik Kegiatan Pemindahan Pendidik
dan Tenaga dan Tenaga Kependidikan Lintas
Kependidikan Kabupaten/Kota dalam 1 (satu)
Provinsi
Festival Budaya Kalimantan Perhitungan dan Pemetaan
Selatan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Satuan Pendidikan
Menengah dan Pendidikan Khusus
Pengadaan Buku Bertema Budaya, Penataan Pendistribusian
Tokoh, Kesenian dan Sejarah Pendidik dan Tenaga
Kalsel Kependidikan Satuan Pendidikan
406
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
2020 2021
No.
Nama Nama Nama Kegiatan dan Sub
Nama Kegiatan
Program Program Kegiatan
Menengah dan Pendidikan Khusus
Peningkatan Sarana dan 5 Program Kegiatan Pelestarian Kesenian
Prasarana Cagar Budaya Pengembangan Tradisional yang Masyarakat
Kebudayaan Pelakunya Lintas
Kabupaten/Kota dalam Daerah
Provinsi
Monev dan pemutakhiran cagar Pelindungan, Pengembangan,
budaya Pemanfaatan Objek Pemajuan
Tradisi Budaya
Festival Kesenian Pembinaan Sumber Daya
Manusia, Lembaga, dan Pranata
Tradisional
Parade Kesenian Kegiatan Pembinaan Lembaga
Adat yang Penganutnya Lintas
Daerah Kabupaten/Kota dalam 1
(satu) Daerah Provinsi
Revitalisasi objek sejarah Pembinaan Sumber Daya
Manusia, Lembaga, dan Pranata
Adat
Pembuatan film dokumenter / 6 Program Kegiatan Pembinaan Kesenian
sinetron objek sejarah kalimantan Pengembangan yang Masyarakat Pelakunya
selatan Kesenian Lintas Daerah Kabupaten/Kota
Pembuatan video dokumentasi Tradisional Peningkatan Kapasitas Tata Kelola
musik dan tari daerah kalimantan Lembaga Kesenian Tradisional
selatan
Festival tari dan musik 7 Program Kegiatan Pembinaan Sejarah
Internasional pembinaan Lokal Provinsi
Seniman masuk sekolah sejarah Pemberdayaan Sumber Daya
Manusia dan Lembaga Sejarah
Lokal Provinsi
Pengelolaan dan pengadaan 8 Program Kegiatan Penetapan Cagar
barang bank data seni dan budaya Pelestarian dan Budaya Peringkat Provinsi
kalsel Pengelolaan
11 Program Publik Belajar Bersama di Museum, Cagar Budaya Pendaftaran Objek Diduga Cagar
Lomba Edukatif Kultural Museum Budaya
(Mading 3D) & Pameran
Temporer (DAK)
12 Program Konservasi-Restorasi Koleksi Kegiatan Pengelolaan Cagar
Pengelolaan Berbahan Logam, Kayu, Kulit dan Budaya Peringkat Provinsi
Koleksi Kanvas (DAK)
13 Program Pemeliharaan Tata Pameran dan Pelindungan Cagar Budaya
Pemeliharaan Aset Ruang Storage (DAK) 9 Program Kegiatan Pengelolaan Museum
pengelolaan Provinsi
permuseuman Pelindungan, Pengembangan, dan
Pemanfataan Koleksi Secara
Terpadu
Peningkatan Pelayanan dan Akses
Masyarakat terhadap Museum
407
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
2020 2021
No.
Nama Nama Nama Kegiatan dan Sub
Nama Kegiatan
Program Program Kegiatan
Penyediaan dan Pemeliharaan
Sarana dan Prasarana Museum
Total Total
13 Program 109 Kegiatan 9 Program 21 Kegiatan 91 Kegiatan
Total Anggaran Total Anggaran
Rp. 647.429.436.630 Rp. 1.981.732.290.229
2020 2021
No
Belanja Langsung Jumlah Jenis Belanja Jumlah
408
BAB IV
PENUTUP
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
409
BAB IV
PENUTUP
410