Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Bumbudapat
menyelesaikan Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2020. Laporan ini meyajikan target
dan capaian kinerja Dinas Pendidikan seperti tertuang dalam Rencana Strategis
dan Rencana Kerja Dinas Pendidikan Tahun 2021. Capaian kinerja yang disajikan
berupa tingkat capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) yang ada pada program dan
kegiatan Dinas Pendidikan, dengan harapan akan tercapainya tujuan Dinas
Pendidikan yakni Meningkatkan Aksesibilitas Dan Kualitas Pendidikan.
i
DAFTAR ISI
Halaman
ii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. 1 Data Pokok pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Bumbu ...................... 4
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
iv
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN JUDUL
1 CASCADING/POHON KINERJA
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bagi suatu bangsa yang ingin maju, pendidikan harus dipandang
sebagai sebuah kebutuhan yang sama dengan pemenuhan kebutuhan-
kebutuhan lainnya, maka peningkatan mutu pendidikan juga berpengaruh
terhadap perkembangan suatu bangsa. Dalam Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional tercantum pengertian
pendidikan yakni “Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga
memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian
kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Sehingga tujuan pendidikan itu sendiri
adalah memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas,
benar dan indah untuk penyiapan pelaku pembangunan sehingga akan
melahirkan sumber daya manusia yang bukan saja memiliki kecerdasan
keilmuan tetapi juga diiringi dengan terbentuknya karakter yang
mendukung integritas sumber daya sebagai pelaku pembangunan.
Menyadari akan hal ini Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu
menjadikan pembangunan pendidikan sebagai prioritas utama
pembangunan sebagai upaya nyata dalam menyiapkan dan membekali
pelaku pembangunan dimasa yang akan datang. Lebih-lebih dalam
rangka Otonomi Daerah yang penuh persaingan baik ditingkat nasional
dan regional memerlukan kesiapan sumber daya manusia dalam
berkompetisi dan memiliki keterampilan dan penguasaan ilmu
pengetahuan. Hal ini akan menjadi tolok ukur bagaimana tingkat
kemampuan bersaing tenaga tenaga kerja yang ada, disamping
membekali kemampuan akademik untuk bersaing secara keilmuan dan
1
intelektual dalam menghadapi berbagai persoalan pembangunan dan
kemasyarakatan.
B. DASAR HUKUM
2
4. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
5. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Instansi Pemerintah;
6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
: PER/05/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan
Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah;
7. Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 19 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaga
Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 Nomor 19)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Tanah Bumbu Nomor 13 Tahun 2018 tentang perubahan atas
Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah (Lembaga Daerah Kabupaten Tanah
Bumbu Tahun 2018 Nomor 13;
8. Peraturan Bupati Tanah Bumbu Nomor 29 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat
Daerah (Berita Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016 Nomor
29) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Tanah
Bumbu Nomor 62 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan
Bupati Tanah Bumbu Nomor 29 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi Dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah (Berita
Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2018 Nomor 62)
C. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan LKj Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah
Bumbu adalah sebagai berikut :
1. Sebagai Laporan Kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah
Bumbu selama kurun waktu untuk Tahun Anggaran 2021
2. Aspek akuntabilitas kinerja untuk keperluan eksternal organisasi
sebagai sarana pertanggungjawaban atas capaian kinerja Tahun
2021. Esensi capaian kinerja yang dilaporkan merujuk kepada
sejauh mana tujuan-tujuan strategi telah dicapai dalam Tahun 2021;
3
3. Aspek manajemen kinerja untuk keperluan internal organisasi
sebagai sarana evaluasi capaian kinerja dan upaya-upaya perbaikan
kinerja di masa yang akan datang. Untuk setiap celah kinerja
(performancegaps) yang ditemukan harus dapat dirumuskan strategi
pemecahan masalah sehingga capaian kinerja dinas dapat
ditingkatkan.
D. GAMBARAN UMUM
Pada dasarnya pendidikan memang laksana eksperimen yang
tidak pernah selesai sampai kapanpun, karena pendidikan merupakan
bagian dari kebudayaan dan peradaban manusia yang terus
berkembang hingga memiliki potensi kreatif dan inovatif dalam segala
bidang kehidupan. Dengan potensinya tersebut manusia selalu
menciptakan hal-hal yang lebih baik dari yang sudah ada, selain itu
pandangan mengenai hakikat manusia dan hakikat pendidikan itu sendiri
terus berkembang sehingga konsep dan praktis pendidikan pun turut
berubah.
Untuk menunjang lancarnya kinerja dan kualitas kerja Dinas
Pendidikan, maka dituntut personal yang mampu melaksanakan tugas
dan fungsinya secara efisien, efektif, akuntabel dan profesional.
Berdasarkan Peraturan Bupati Tanah Bumbu Nomor 10 Tahun 2018
tentang Tugas, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Unsur-Unsur
Organisasi Dinas Pendidikan .
Bahwa Dinas Pendidikan mempunyai tugas pokok melaksanakan
urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas
pembantuan di bidang Pendidikan dan kebudayaan.
Berikut adalah data jumlah personil yang ada di Dinas Pendidikan
serta bagan struktur organisasi.
Tabel 1. 1 Data Pokok pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Bumbu
No Komponen Jumlah
4
• Pegawai Negeri Sipil 38 org
3 Pengawas/Penilik
• Pengawas TK 1 org
• Pengawas SD 22 org
• Penilik 11 org
5
KEPALA DINAS
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL SEKRETARIS
KABID SEKOLAH DASAR KABID KABID SMP KABID PAUD DAN DIKMAS KABID PENDIDIK DAN
TENAGA KEPENDIDIKAN
Kasi Peserta Didik dan Kasi Peserta Didik dan Kasi Peserta Didik dan Kasi Pendidik Tenaga
Pengembangan Karakter Pengembangan Karakter Pengembangan Karakter Kependidikan Sekolah
Dasar
Kasi Kurikulum dan Penilaian Kasi Kurikulum dan Penilaian Kasi Kurikulum dan Penilaian Kasi Pendidik dan Tenaga
Kependidikan PAUD dan
Sekolah, NON Formal
1. Tujuan
Tabel 2. 1 Tujuan
Tujuan, Indikator Tujuan dan Target Kinerja Awal 2021 dan Target
Kinerja Akhir 2026 Dinas Pendidikan
Tabel 2. 2 Tujuan, Indikator Tujuan dan Target Kinerja Awal 2021 dan Target
Kinerja Akhir 2026
KONDISI KONDISI
TUJUAN INDIKATOR TUJUAN AWAL AKHIR
2021 2026
Meningkatkan Angka Rata - Rata Lama Sekolah 7.99 8.68
aksesibilitas
dan kualitas
12.379 12.431
Angka Harapan Lama Sekolah
pendidikan
2. Sasaran
Untuk tercapainya tujuan di atas yang telah direviu berdasarkan pohon
kinerja perlu ditetapkan beberapa sasaran strategis untuk mengukur sejauh
mana tujuan yang ditetapkan dapat dicapai. Untuk tercapainya tujuan satu
ditetapkan sasaran sekaligus sebagai rencana kinerja Dinas Pendidikan Tahun
2020, sebagai berikut :
Tabel 2. 3 Target Kinerja Sasaran 2021-2026
7
dan kualitas Penyeleng warga negara
pendidikan garaan usia 7-12
Pendidikan tahun yang
berpartisipasi
dalam
pendidikan
dasar
Tingkat 84.62 85.19 85.76 86.34 86.92 87.52
partisipasi
warga negara
usia 5-6
tahun yang
berpartisipasi
dalam PAUD
Tingkat 78.15 78.74 79.33 79.92 80.52 81.13
partisipasi
warga negara
usia 13-15
tahun yang
berpartisipasi
dalam
pendidikan
menengah
pertama
Tingkat 64.45 64.93 65.42 65.91 66.41 66.94
partisipasi
warga negara
usia 7-18
tahun yang
belum
menyelesaika
n pendidikan
dasar dan
menengah
yang
berpartisipasi
dalam
pendidikan
kesetaraan
8
3. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) 2021
Indikator kinerja utama atau IKU adalah ukuran atau indikator kinerja
suatu instansi, utamanya dalam mencapai tujuan dan sasaran tertentu.
Setiap lembaga atau instansi pemerintah wajib merumuskan indikator kinerja
utama, dan menjadikan hal itu sebagai prioritas utama.
Dengan merumuskan indikator kinerja utama, instansi pemerintah bisa
mengetahui kinerja mereka selama ini. Selain itu, indikator kinerja utama
juga dapat meningkatkan kinerja mereka untuk ke depannya. Sehingga
mereka pun bisa meraih tujuan, sasaran, dan rencana yang telah ditentukan
sebelumnya; (tabel IKU terlampir).
Program Dinas Pendidikan Kab. Tanah Bumbu TA. 2021 disusun dengan
memperhatikan tugas pokok dan fungsi serta merupakan suatu rencana aksi
nyata untuk pencapaian IKU yang sesuai dengan perencanaan kinerja dan
dituangkan pada penetapan kinerja tahun 2021. Berdasarkan program-
10
program tersebut selanjutnya disusun kegiatan-kegiatan dalam rangka
mendukung pencapaian sasaran strategis tahun 2021. Matrik rencana aksi
dalam rangka pencapaian IKU Dinas Pendidikan Kab. Tanah Bumbu yang
ditetapkan di tahun 2021 (terlampir;)
11
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. INDIKATOR KINERJA
Pelayanan dikatakan berkualitas atau memuaskan bila pelayanan tersebut
dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat, apabila masyarakat tidak
puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan maka pelayanan tersebut dapat
dipastikan tidak berkualitas atau efisien. Karena itu kualitas pelayanan sangat
penting. Bagi instansi pemerintahan khususnya Dinas Pendidikan sebagai
instansi yang memberikan pelayanan pada layanan pendidikan harus memiliki
ukuran keberhasilan menjalankan program dan kegiatan dalam bentuk Kinerja.
Kinerja menunjukkan ukuran yang dijadikan dasar untuk mengukur dan menilai
sejauh mana program dan kegiatan dapat terealisasi dalam periode kerja yang
ditargetkan. Indikator kinerja program menyangkut hasil (outcome) dari suatu
program yang merupakan pelaksanaan tugas dan fungsi yang dijalankan
semantara indikator kinerja kegiatan merupakan ukuran atas keluaran (output)
dari suatu kegiatan yang terkait langsung dengan indikator program. Sasaran-
sasaran yang hendak dicapai tentu dapat diukur dengan capaian tahun
sebelumnya berdasarkan indikator kinerja yang ditentukan, target dan sasaran
yang telah ditetapkan menjadi landasan bagi semua pelaksana program dan
12
kegiatan untuk tetap fokus dan konsisten dalam komitmen yang dibangun untuk
tercapainya kinerja yang maksimal. Berdasarkan Reviu Pohon Kinernja,
keselarasan terhadap Renstra dan Renja Dinas Pendidikan telah ditetapkan
Indikator kinerja Utama (IKU) antara lain:
1. Tingkat partisipasi warga negara usia 7-12 tahun yang berpartisipasi
dalam pendidikan dasar;
2. Tingkat partisipasi warga negara usia 5-6 tahun yang berpartisipasi dalam
PAUD;
3. Tingkat partisipasi warga negara usia 13-15 tahun yang berpartisipasi
dalam pendidikan menengah pertamaAPK Dimas ;
4. Tingkat partisipasi warga negara usia 7-18 tahun yang belum
menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah yang berpartisipasi
dalam pendidikan kesetaraa;
B. CAPAIAN KINERJA
Capaian kinerja Dinas Pendidikan di tahun 2021 merupakan pelaksanaan
program dan kegiatan di tahun 2021 dan telah dilakukan reviu pohon kinerja pada
IKU esellon II karena dianggap kurang efektif, maka telah dilakukan review
terhadap indikator kinerja serta sasaran yang ingin dicapai.
13
Adapun pengukuran Kinerja dilakukan dengan cara membandingkan target
setiap Indokator Kinerja Sasaran dengan realisasinya. Setelah dilakukan
penghitungan akan diketahui selisih atau celah Kinerja. Selanjutnya berdasarkan
selisih Kinerja tersebut dilakukan evaluasi guna mendapatkan strategi yang tepat
untuk peningkatan Kinerja dimasa yang akan datang (performance improvement).
14
dan misi Dinas Pendidikan Kabupaten Tanah Bumbu. Adapun Tabel Pengukuran
Kinerja disajikan sebagai berikut :
15
Persentase
kesenian daerah -
yang dilestarikan
40 69,96 174,90 - -
Persentase
-
Budaya daerah 40 53,33 133,32 - -
yang dilestarikan
0%
100%
16
Sasaran Meningkatnya Mutu Penyelenggaraan Pendidikan
Sasaran Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2021 dalam hal peningkatan akses
layanan pendidikan meliputi berbagai aspek seperti :
1. Tingkat partisipasi warga negara usia 7-12 tahun yang berpartisipasi dalam
pendidikan dasar
Persentase Warga Negara Usia 7-12 Tahun yang berpartisipasi dalam
pendidikan dasar pada tahun 2021 sebesar 94.69% telah melampaui target yang
ditetapkan sebesar 93.34%. Namun meskipun telah melampaui, kedepannya
realisasi tersebut diharapkan dapat meningkat menjadi 100%. Untuk
meningkatkan hal tersebut, Dinas Pendidikan akan mengupayakan beberapa hal
seperti koordinasi dengan beberapa Dinas terkait seperti Dinas Sosial dan
Pemerintah Desa dalam melakukan penjaringan terhadap warga usia 7-12 yang
tidak bersekolah untuk dimasukan dalam pendidikan formal maupun non formal.
2. Tingkat partisipasi warga negara usia 5-6 tahun yang berpartisipasi dalam PAUD
Persentase Warga Negara Usia 5-6 Tahun yang berpartisipasi dalam
pendidikan PAUD pada tahun 2021 telah melebihi dari target yang ditentukan.
Realisasi yang dicapai sebesar 90,37% dari target 84,62%. Namun capaian
tersebut belum maksimal yang dikarenakan rendahnya pemahaman masyarakat
tentang pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini serta Standar Perekonomian
Masyarakat berada dibawah rata-rata/cukup rendah. Selain itu sesuai dengan
Permendikbud Nomor 1 Tahun 2001 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru
(PPDB) tidak mempersyaratkan penerimaan peserta didik baru memiliki ijazah
TK. Sebagai tindak lanjut dalam meningkatkan capaian, dari unsur pemerhati
Pendidikan anak usia dini akan bersama-sama mensosialisasikan kepada
masayarakat bahwa PAUD sangat penting sebagai pondasi dalam menumbuhkan
kualitas SDM bangsa Indonesia .
3. Tingkat partisipasi warga negara usia 13-15 tahun yang berpartisipasi dalam
pendidikan menengah pertama
Persentase Warga Negara Usia 13-15 Tahun yang berpartisipasi dalam
pendidikan menengah pertama pada tahun 2021 tidak berhasil melampaui target
yang telah ditetapkan sebesar 78.15%. Dengan realisasi sebesar 77,24%, banyak
hal yang diperlu ditingkatkan dalam upaya mencapai target yang telah ditetapkan.
17
Dinas Pendidikan akan mengupayakan beberapa hal seperti koordinasi dengan
beberapa Dinas terkait seperti Dinas Sosial dan Pemerintah Desa dalam
melakukan penjaringan terhadap warga usia 13-15 yang tidak bersekolah untuk
dimasukan dalam pendidikan formal maupun non formal. Selain itu Dinas
Pendidikan akan melakukan pendataan terkait sekolah tujuan bagi siswa yang
lulus pada jenjang SD sehingga dapat di temukan apakah siswa tersebut
melanjutkan pendidikannya di dalam daerah, luar daerah atau bahkan tidak
melanjutkan pendidikannya. Dengan cara seperti ini, diharapkan kedepannya
Tingkat Partisipasi Warga Negara usia 13-15 tahun dapat mencapai angka 100%.
4. Tingkat partisipasi warga negara usia 7-18 tahun yang belum menyelesaikan
pendidikan dasar dan menengah yang berpartisipasi dalam pendidikan
kesetaraan
Persentase Warga Negara Usia 7 –18 Tahun yang belum menyelesaiakan
pendidikan dasar dan atau menengah yang berpartisipasi dalam pendidikan
kesetaraan pada tahun 2021 sebesar 60.63%. Capaian tersebut belum dapat
mencapai target yang ditetapkan sebesar 64.45%. Terjadi penurunan capaian
3,34% dari tahun 2020 dengan rincian jumlah penduduk yang sekolah kesetaraan
7-18 tahun sebesar 875 orang dan dibandingkan dengan jumlah penduduk usia
7-18 yang belum menamatkan pendidikan dasar/menengah sebesar 1443 orang
(data ATS merupakan hasil dari verifikasi tim provinsi). Terdapat 568 anak yang
tidak bersekolah. Hal tesebut dikarenakan Kurangnya kesadaran anak dan orang
tua akan pentingnya pendidikan, kurangnya perhatian orang tua terhadap
pendidikan anak serta budaya dan kondisi di dalam lingkungan masyarakat yang
mempengaruhi semangat anak untuk sekolah.
Untuk meningkatkan partisipasi kesetaraan, Dinas Pendidikan melalui
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) akan bekerja sama dengan
Pemerintah Desa melakukan peningkatan intensitas penjaringan anak usia
sekolah yang putus atau tidak bersekolah sebesar 568 orang yang tersebar di
beberapa kecamatan, kemudian dimasukkan ke sekolah formal ataupun non
formal.
18
Capaian indikator sasaran tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Tabel 3. 3 Realisasi Meningkatnya Mutu Penyelenggaraan Pendidikan
2021
SASARAN INDIKATOR SASARAN
T R %
1. Tingkat partisipasi warga negara usia 7-12 tahun yang berpartisipasi dalam
pendidikan dasar
Tabel 3. 4. Tingkat partisipasi warga negara usia 7-12 tahun yang berpartisipasi
dalam pendidikan dasar
Pembangunan Ruang
Guru/Kepala 1,070,869,000.00
646,717,000.00 60.39%
Pengelolaan Sekolah/TU
PROGRAM Pendidikan
PENGELOLAAN Pembangunan
PENDIDIKAN Sekolah
Sarana, Prasarana 5,263,485,750.00
Dasar 3,030,531,000.00 57.58%
dan Utilitas Sekolah
Rehabilitasi
Sedang/Berat Ruang 7,360,635,000.00
6,124,119,828.00 83.20%
Kelas
19
Rehabilitasi
Sedang/Berat Rumah
Dinas Kepala 99.43%
221,324,000.00 220,057,000.00
Sekolah/Guru/Penjaga
Sekolah
Pengadaan
Perlengkapan Siswa 198,156,000.00 99.76%
197,676,000.00
Penyediaan Biaya
Personil Peserta Didik 9,555,378,000.00 99.47%
9,505,047,000.00
Sekolah Dasar
Penyelengaraan
Proses Belajar dan
403,190,400.00 90.77%
Ujian bagi Peserta 365,958,300.00
Didik
Pembinaan Minat,
Bakat dan Kreativitas 68,778,000.00 0.00%
-
Siswa
Penyediaan
Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan bagi 99.77%
19,877,511,000.00 19,832,207,500.00
Satuan
Pendidikan
Sekolah Dasar
Pengembangan
Karir Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan 1,267,376,000.00 69.66%
882,916,400.00
pada Satuan
Pendidikan
Sekolah Dasar
Pembinaan
Kelembagaan dan
67,385,000.00 88.43%
Manajemen 59,590,000.00
Sekolah
Pengolaan Dana
BOS Sekolah 97.63%
32,248,491,013.00 31,484,364,705.00
Dasar
20
2. Tingkat partisipasi warga negara usia 5-6 tahun yang berpartisipasi dalam PAUD
Tabel 3. 5. Tingkat partisipasi warga negara usia 5-6 tahun yang berpartisipasi dalam
PAUD
Pembangunan
Gedung/Ruang 99.39%
1,569,852,100.00 1,560,202,800.00
Kelas/Ruang
Guru PAUD
Pembangunan
Sarana, 99.28%
2,589,431,900.00 2,570,758,600.00
Prasarana dan
Utilitas PAUD
Rehabilitasi
Sedang/Berat
97.52%
Gedung/Ruang 231,155,000.00 225,433,000.00
Kelas/Ruang
Guru PAUD
Penyediaan
Biaya Personil
8,317,912,000.00 86.59%
Peserta Didik 7,202,312,000.00
PAUD
Pengadaan
Pengelolaan Alat Praktik
PROGRAM 327,565,000.00 97.37%
Pendidikan dan Peraga 318,950,000.00
PENGELOLAAN
Anak Usia Dini Siswa PAUD
PENDIDIKAN
(PAUD)
Penyediaan
Pendidik dan
Tenaga
99.75%
Kependidikan 15,921,436,000.00 15,881,636,000.00
bagi Satuan
PAUD
Pengembangan
Karir Pendidik
dan Tenaga
45,731,000.00 96.47%
Kependidikan 44,116,000.00
pada Satuan
Pendidikan
PAUD
Pengelolaan
Dana BOP 4,557,790,000.00 99.75%
4,546,543,900.00
PAUD
21
3. Tingkat partisipasi warga negara usia 13-15 tahun yang berpartisipasi dalam
pendidikan menengah pertama
Tabel 3.6. Tingkat partisipasi warga negara usia 13-15 tahun yang berpartisipasi
dalam pendidikan menengah pertama
Pembangunan
Sarana,
2,043,181,000.00
Prasarana dan 1,590,315,000.00 77.84%
Utilitas Sekolah
Rehabilitasi
Sedang/Berat
7,049,679,360.00
Ruang Kelas 6,130,238,552.00 86.96%
Sekolah
Rehabilitasi
Sedang/Berat
867,839,000.00
Ruang Guru 799,249,329.00 92.10%
Sekolah
Pengelolaan
PROGRAM Pendidikan Rehabilitasi
PENGELOLAAN Sekolah Sedang/Berat
PENDIDIKAN 326,498,640.00
Menengah Perpustakaan 265,699,000.00 81.38%
Pertama Sekolah
Rehabilitasi
Sedang/Berat 1,021,824,000.00
992,322,766.00 97.11%
Laboratorium
Rehabilitasi
Sedang/Berat
Sarana, 897,674,000.00
884,202,000.00 98.50%
Prasarana dan
Utilitas Sekolah
Pengadaan
Perlengkapan 176,796,000.00
174,536,000.00 98.72%
Siswa
Penyediaan
5,021,087,000.00
Biaya Personil 5,016,987,000.00 99.92%
Peserta Didik
22
Sekolah
Menengah
Pertama
Penyelengaraan
Proses Belajar 364,420,400.00
286,987,000.00 78.75%
dan Ujian bagi
Peserta Didik
Pembinaan
Minat, Bakat
104,886,000.00
dan Kreativitas - 0.00%
Siswa
Penyediaan
Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan
bagi Satuan
10,009,026,000.00 9,805,648,000.00 97.97%
Pendidikan
Sekolah
Menengah
Pertama
Pengelolaan
Dana BOS
Sekolah
12,766,614,018.00 12,379,918,270.00 96.97%
Menengah
Pertama
Pemeliharaan
499,870,000.00 495,552,000.00
Mebel Sekolah 99.14
4. Tingkat partisipasi warga negara usia 7-18 tahun yang belum menyelesaikan
pendidikan dasar dan menengah yang berpartisipasi dalam pendidikan
kesetaraan
Tabel 3.7. Tingkat partisipasi warga negara usia 7-18 tahun yang belum
menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah yang berpartisipasi dalam
pendidikan kesetaraan
Program Kegiatan Sub Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi %
PROGRAM Pengadaan 15,721,000.00 11,191,000.00 71.19
PENGELOLAAN Perlengkapan
PENDIDIKAN
23
Pendidikan
Nonformal/Kesetaraan
Pengelolaan
Pendidikan Penyelenggaraan
Nonformal/Kesetaraan Proses Belajar 2,532,449,000.0
1,971,676,000.00 77.86
Nonformal/Kesetaraan 0
D. REALISASI ANGGARAN
Pada paragraf berikut ini akan dijelaskan secara singkat penggunaan
anggaran Dinas Pendidikan Kab. Tanah Bumbu Tahun 2021 dalam rangka
pencapaian indikator kinerja sasaran. Pagu awal belanja Dinas Pendidikan Kab.
Tanah Bumbu dalam DPA 2021 yang digunakan untuk mendukung pencapaian
strategis sebagaimana ditetapkan dalam perjanjian kinerja Tahun 2021 sebesar
Rp. 390.017.207.428,00
24
Tabel 3. 6 Realisasi Anggaran Tahun 2021
Perubahan Perubahan Rp %
25
Anggaran Perubahan Dinas Pendidikan Kab.Tanah Bumbu Tahun 2021
sebesar Rp. 395.298.887.525,00 yang tersebar ke empat bidang seperti terlihat
dalam tabel di atas digunakan untuk membiayai empat program pembangunan
Pendidikan dan Kebudayaan. Kesepuluh program tersebut antara lain :
26
Rp. 990.364.000,00 dan telah terealisasi sebesar Rp. 535,384,000.00. dengan
persentase sebesar 54.06%%
5. Program Pelestarian dan Pengelolaan Cagar Budaya, dari pagu anggaran
sebesar Rp. 786.070.000,00. kemudian anggaran mengalami perubahan menjadi
sebesar Rp. 724.820.000,00, telah terealisasi sebesar Rp. 715,173,000.00.
dengan persentase sebesar 98.68%%
27
BAB IV
PENUTUP
A. SARAN
Capaian kinerja Dinas Pendidikan tahun 2021 akan terus diupayakan agar
lebih maksimal, hal ini sangat diharapkan kepada semua pihak yang peduli terhadap
pembangunan pendidikan untuk yang lebih maju dan berkualitas. Beberapa capaian
kinerja masih dihadapkan beberapa permasalahan umum yang Dalam diidentifikasi
sebagai berikut
1. Belum tercapainya indikator Tingkat partisipasi warga negara usia 13-15 tahun
yang berpartisipasi dalam pendidikan menengah pertama yang disebabkan
oleh permasalahan sebagai berikut :
a. Terdapat beberapa anak dibawah usia 7 tahun yang bersekolah di jenjang
SD/MI
b. Terdapat beberapa siswa yang berusia diatas 12 tahun yang bersekolah di
jenjang SD/MI
c. Terdapat siswa yang berusia lebih dari 15 tahun, salah satu penyebabnya
tidak naik kelas.
d. Turunnya angka partisipasi siswa
e. Beberapa siswa yang terlanjur masuk jenjang SD dibawah usia 7 tahun yang
menyebabkan siswa yang masuk di jenjang SMP berusia dibawah 13 tahun.
28
2. Belum tercapainya indikator Tingkat partisipasi warga negara usia 7-18 tahun
yang belum menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah yang
berpartisipasi dalam pendidikan kesetaraan disebabkan oleh kurangnya
kesadaran anak dan orang tua akan pentingnya pendidikan, keadaan ekonomi
orang tua yang rendah, kurangnya perhatian orang tua terhadap pendidikan
anak serta budaya dan kondisi di dalam lingkungan masyarakat yang
mempengaruhi semangat anak untuk sekolah.
B. TINDAKLANJUT
Hal-hal yang perlu menjadi perhatian bersama dalam upaya mengatasi
permasalahan tersebut di atas untuk perbaikan di tahun yang akan datang agar
dapat mencapai target Rencana Strategis Dinas Pendidikan
29
bersekolah yang tersebar di beberapa kecamatan, kemudian
dimasukkan ke sekolah formal ataupun non formal.
2. Kesesuaian, ketepatan dan konsistensi dokumen perencanaan menjadi
prasyarat untuk memperoleh gambaran yang jelas, akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan. Sehingga sasaran dan tujuan dari masing-masing
program dan kegiatan dapat diukur secara tepat dan benar. Sehingga
harus dimulai dari proses perencanaan yang sesuai dengan prosedur dan
mekanisme yang telah ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
3. Penetapan Rencana Kinerja tentu harus disesuaikan dengan sasaran.
Indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam RPJMD, RKPD, dan Renstra
Dinas Pendidikan agar terjadi konsistensi dari program dan kegiatan yang
di laksanakan pada setiap tahun anggaran.
4. Dalam rangka mewujudkan sasaran bukanlah semata-mata karena
kapabilitas dan kompetensi dalam teknis pengelolaan kegiatan, tetapi juga
disebabkan bantuan dan dukungan dari semua pihak yang berkompeten
dalam pembangunan dunia pendidikan.
30