Bismillahirrahmannirrahim
Tak lupa kami sampaikan terimakasih kepada Pimpinan kami Ketua dan
Anggota Bawaslu RI yang telah memberikan banyak bimbingan serta
masukan yang bermanfaat dalam proses penyusunan Laporan Divisi
Penindakan Pelanggaran Panwaslih Provinsi Aceh atas pelaksanaan tugas,
wewenang dan kewajiban sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilu. Rasa terimakasih juga kami ucapkan
kepada Panwaslih Kabupaten/Kota serta Sekretariat Panwaslih Provinsi Aceh
yang telah memberikan kontribusinya baik secara langsung maupun tidak
langsung sehingga laporan ini selesai pada waktu yang telah ditetapkan.
Laporan ini juga dimaksudkan untuk menjadi bahan evaluasi bagi lembaga
Pengawas Pemilu dimasa yang akan datang agar senantiasa terus berkerja
memperbaiki kinerja lembaga kearah yang lebih baik.
FAIZAH
DAFTAR ISI
SAMBUTAN
TAGLINE BAWASLU
KATA PENGANTAR
Daftar Isi .................................................................................i
Daftar Tabel ............................................................................iv
Daftar Grafik ...........................................................................v
Daftar Gambar ........................................................................vi
BABI PENDAHULUAN ........................................................1
A. Latar Belakang....................................................1
B. Dasar Hukum Penyusunan Laporan....................3
C. Ruang Lingkup....................................................4
D. Maksud dan Tujuan Pembuatan Laporan ............4
A. Kelembagaan.......................................................11
B. Struktur Organisasi Gakkumdu ..........................11
C. Tugas dan Fungsi Gakkumdu .............................12
i
BAB V PENINDAKAN PELANGGARAN PADA
PENYELENGGARAAN PEMILU TAHUN 2019.............24
ii
C. Pelanggaran Pemilu yang Meljadi Perhatian
Publik .................................................................106
a. Kesimpulan .....................................................107
b. Rekomendasi ...................................................108
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GRAFIK
Nomor
No. Judul Grafik Hal.
Grafik
v
DAFTAR GAMBAR
No. Nomor Gambar Judul Gambar Hal.
vi
BAB. I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Provinsi Aceh
merupakan Lembaga Pengawas Pemilu yang memiliki kenamaan
khusus yang berbeda dengan provinsi lain di seluruh Indonesia,
yang mana Lembaga Pengawas Pemilu di provinsi lain yaitu
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi namun tetap
memiliki tugas dan fungsi yang sama karen Panwaslih Provinsi
Aceh merupakan lembaga hierarki dari Bawaslu RI sebagaimana
termaktub dalam Pasal 557 ayat (1) huruf b Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilu yang menyatakan:
“Panitia Pengawas Pemilihan Provinsi Aceh dan Panitia
Pengawas Pemilihan Kabupaten/Kota merupakan satu
kesatuan kelembagaan yang hierarkis dengan Bawaslu.”
1
Wujud demokrasi Aceh telah sampai pada tahap hampir
sempurna sebagaimana yang diharapkan dengan adanya
proteksi juga rasa saling menghargai dan menghormati hak-hak
warga Negara dalam pesta demokrasi.
2
Lhokseumawe, Kota Langsa, Kota Subulussalam, Kabupaten
Aceh Selatan, Kabupaten Aceh Tenggara, Kabupaten Aceh Timur,
Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Aceh Barat, Kabupaten Aceh
Barat, Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Pidie, Kabupaten Aceh
Utara, Kabupaten Simeulue, Kabupaten Aceh Singkil, Kabupaten
Bireuen, Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Gayo Lues,
Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Aceh Tamiang, Kabupaten
Bener Meriah dan Kabupaten Pidie Jaya.
3
C. Ruang Lingkup
Laporan Divisi Penindakan Pelanggaran Panwaslih Provinsi Aceh
Pada Penyelenggaraan Pemilu Tahun 2019 memuat mengenai
pertanggungjawaban kinerja Divisi Penindakan Pelanggaran
dalam menangani pelanggaran Pemilu pada setiap tahapan
penyelenggaraan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota.
4
BAB. II
TUGAS, WEWENANG DAN KEWAJIBAN BAWASLU PROVINSI
A. Tugas
Berdasarkan Pasal 97 dan 98 Undang-Undang Nomor 7 Tahun
2017 Tentang Pemilihan Umum, Panwaslih Provinsi Aceh
bertugas:
5
9. Pergerakan surat suara, berita acara penghitungan
suara, dan sertifikat basil penghitungan suara dari
TPS sampai ke PPK;
1. Putusan DKPP;
6
g. Mengawasi pelaksanaan sosialisasi Penyelenggaraan
Pemilu di wilayah provinsi;
7
d. Memeriksa, mengkaji, dan memutus pelanggaran
administrasi Pemilu; dan
B. Wewenang
Berdasarkan Pasal 99 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017
Tentang Pemilihan Umum, Panwaslih Provinsi Aceh
berwenang:
8
Undang-Undang ini;
c. Menerima, memeriksa, memediasi atau mengadjudikasi,
dan memutus penyelesaian sengketa proses Pemilu di
wilayah provinsi;
d. Merekomendasikan hasil pengawasan di wilayah provinsi
terhadap pelanggaran netralitas semua pihak yang dilarang
ikut serta dalam kegiatan kampanye sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang ini;
e. Mengambil alih sementara tugas, wewenang, dan
kewajiban Panwaslih Kabupaten/Kota setelah
mendapatkan pertimbangan Bawaslu apabila Panwaslih
Kabupaten/Kota berhalangan sementara akibat dikenai
sanksi atau akibat lainnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
f. Meminta bahan keterangan yang dibutuhkan kepada pihak
yang berkaitan dalam rangka pencegahan dan penindakan
pelanggaran Pemilu dan sengketa proses Pemilu di wilayah
provinsi;
g. Mengoreksi rekomendasi Panwaslih Kabupaten/Kota
setelah mendapatkan pertimbangan Bawaslu apabila
terdapat hal yang bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan; dan
h. Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
C. Kewajiban
Berdasarkan Pasal 100 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017
Tentang Pemilihan Umum, Panwaslih Provinsi Aceh
berkewajiban:
9
2. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
pelaksanaan tugas pengawas Pemilu pada tingkatan di
bawahnya;
3. Menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada
Bawaslu sesuai dengan tahapan Pemilu secara periodik
dan/atau berdasarkan kebutuhan;
4. Menyampaikan temuan dan laporan kepada Bawaslu
berkaitan dengan dugaan pelanggaran yang dilakukan
oleh KPU/KIP Provinsi yang mengakibatkan terganggunya
penyelenggaraan tahapan Pemilu di tingkat provinsi;
5. Mengawasi pemutakhiran dan pemeliharaan data pemilih
secara berkelanjutan yang dilakukan oleh KPU/KIP
Provinsi dengan memperhatikan data kependudukan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
6. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
10
BAB. III
SENTRA GAKKUMDU
A. Kelembagaan
Sentra Penegakan Hukum Terpadu yang disebut juga dengan
Gakkumdu adalah pusat aktivitas penegakan hukum tindak
pidana Pemilu yang terdiri dari unsur Pengawas Pemilihan
Umum, Badan Pengawas pemilihan Umum Provinsi, dan/atau
Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, Kepolisian
Negara Republik Indonesia, Kepolisian Daerah, dan/atau
Kepolisian Resor, dan Kejaksaan Agung Republik Indonesia,
Kejaksaan Tinggi dan/atau Kejaksaan Negeri.
11
STRUKTUR GAKKUMDU PANWASLIH PROVINSI ACEH
174.A/BAWASLU-PROV.AC/HK.01.01/V/2019
Muhibuddin, S.H., M.H. Nyak Arief Fadhillah Syah, M.H. Drs. H. Agus Sarjito
Pembina Pembina Pembina
Yadi Rachmat, S.H., M.H. Fahrul Rizha Yusuf, S.H.I. Imam Asfali, S.I.K.
Koordinator Ketua Koordinator Koordinator
Anggota
Ricky Febriandi, S.H. Zulham Efendi Irfan, S.H.I.,S.H.,M.H. Syaiful Syah, S.H.
M. Rizal Fahlevi,
12
Secara kelembagaan, Gakkumdu melekat pada Bawaslu,
Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota.
13
Gakkumdu, yang menentukan apakah suatu
laporan/temuan merupakan dugaan tindak pidana Pemilu
atau bukan, atau apakah laporan/temuan tersebut perlu
dilengkapi dengan syarat formil/syarat materil.
14
Penyidik dan Jaksa yang tergabung dalam Sentra Gakkumdu.
Pendampingan dilaksanakan dengan melakukan identifikasi,
verifikasi, dan konsultasi terhadap laporan/temuan dugaan
pelanggaran tindak pidana Pemilu.
15
ditandatangani oleh Ketua Koordinator Sentra Gakkumdu
Provinsi atau Kabupaten/Kota. Namun jika hasil rapat pleno
memutuskan laporan/temuan penanganan pelanggaran Pemilu
dihentikan maka Pengawas Pemilu memberitahukan kepada
Pelapor dengan surat disertai dengan alasan penghentian.
16
Gakkumdu dari unsur kepolisian kepada Jaksa. Dalam
melaksanakan tahap penyidikan, Penyidik Tindak Pidana Pemilu
melakukan penyidikan paling lama 14 (empat belas) hari kerja
terhitung sejak penerusan laporan/temuan yang diterima dari
Pengawas Pemilu dan/atau laporan Polisi dibuat. Jaksa pada
Sentra Gakkumdu melakukan pendampingan dan monitoring
terhadap proses Penyidikan untuk selanjutnya hasil penyidikan
dibahas dalam Pembahsan Ketiga Sentra Gakkumdu.
17
Setelah putusan Pengadilan dibacakan, Penuntut Umum
melaporkan kepada Pembina Sentra Gakkumdu dari unsur
Kejaksaan untuk selanjutnya dilakukan pembahsan keempat,
dengan dihadiri oleh Koordinator dari unsur Pengawas Pemilu,
Koordinator dari unsur Kepolisian, dan Koordinator dari unsur
Kejaksaan sesuai tingkatan guna mengambil sikap untuk
dilakukan upaya hukum atau menindaklanjuti Putusan
Pengadilan.
18
BAB IV.
PERSIAPAN PENINDAKAN PELANGGARAN PADA
PENYELENGGARAAN PEMILU TAHUN 2019
19
Panwaslih Provinsi Aceh dan Pengawas Pemilu di
Kabupaten/Kota, diantaranya yaitu:
1. Rapat Koordinasi (Rakor) Sentra Gakkumdu yang
dilaksanakan pada tanggal 13 sampai dengan 14 Desember
2018 di Sulthan Hotel Banda Aceh, kegiatan tersebut dihadiri
oleh seluruh anggota Gakkumdu Panwaslih Provinsi Aceh dan
Panwaslih Kabupaten/Kota.
20
rekomendasi dari seluruh anggota Gakkumdu
Kabupaten/Kota.
21
2. Rapat Kerja Terbatas Penyelesaian Kasus Money Politic yang
dilaksanakan pada taggal 19 Oktober 2018 di kantor Panwaslih
Provinsi Aceh.
3. Rapat Kerja Terbatas Penyelesaian Kasus Money Politic
“Pencegahan dan Penyelesaian Money Politik dalam
Penyelenggaraan Pemilihan Umum 2019 yang diaksanakan pada
tanggal 23 Oktober 2018 di kantor Panwaslih Provinsi Aceh.
E. Kegiatan Laninya
1. Panwaslih Provinsi Aceh telah melaksanakan kegiatan
Sinkronisasi Data Pelanggaran Pemilu dalam Aplikasi Sislap
Pemilu kepada seluruh Panwaslih Kabupaten/Kota pada
tanggal 25 dan 26 Juni 2019 di Hotel Mekkah Banda Aceh.
Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk parktik cara
menginput data penanganan pelanggaran ke dalam aplikasi
SISLAP.
2. Evaluasi Sekretariat dalam Penanganan Pelanggaran Pemilu
yang dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober - 01 November
2019 di Diana Hotel, Lhokseumawe.
3. Bimbingan Teknis Penanganan Pelanggaran Pemilu Bagi
Panwaslih Kabupaten/Kota Se-Provinsi Aceh Tahap I yang
22
dilaksanakan pada 18 September 2018 di Oasis Atjeh Hotel,
Banda Aceh
4. Bimbingan Teknis Penanganan Temuan dan Laporan
Pelanggaran Pemilu Bagi Panwaslih Kabupaten/Kota Se-
Provinsi Aceh yang dilaksanakan pada 30 Oktober 2018 di
Hotel Kyriad Muraya, Banda Aceh.
5. Bimbingan Teknis Pengawasan dan Penanganan
Pelanggaran Pemilu 2019 Bagi Panwaslih Kabupaten/Kota
Se-Aceh yang dilaksnakan pada tanggal 29-30 Oktober 2018
di Hotel Oasis, Banda Aceh.
23
BAB V
PENINDAKAN PELANGGARAN PADA PENYELENGGARAAN PEMILU
TAHUN 2019
Pelanggaran Pemilu adalah tindakan yang bertentangan, melanggar,
atau tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan terkait
Pemilu. Pelanggaran Pemilu dapat dibagi dalam beberapa jenis yaitu:
1. Pelanggaran Administratif Pemilu adalah pelanggaran terhadap
tata cara, prosedur, atau mekanisme yang berkaitan dengan
Administratif pelaksanaan Pemilu dalam setiap tahapan
Penyelenggaraan Pemilu.
2. Pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu adalah pelanggaran
terhadap etika Penyelenggara Pemilu yang berdasarkan sumpah
dan/atau janji sebelum menjalankan tugas sebagai
Penyelenggara Pemilu.
3. Tindak Pidana Pemilu adalah tindak pidana pelanggaran
dan/atau kejahatan terhadap ketentuan tindak pidana Pemilu
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tentang Pemilihan
Umum.
4. Pelanggaran hukum lainnya adalah pelanggaran terhadap
Peraturan Perundang-undangan lainnya selain dari pada
Undang-undang Pemilu, Peraturan Badan Pengawas Pemilu dan
Peraturan Komisi Pemilihan Umum.
24
dalam Pemilu 2019 telah menangani beberapa Temuan sebagai
berikut:
25
Dari hasil pengawasan penyeleggaraan Pemilu tahun 2019,
Panwaslih Provinsi Aceh dan Panwasli Kabupaten/Kota telah
menemukan 264 dugaan pelanggaran Pemilu, dimana 257
temuan terjadi pada Pemilu Legislatif dan 7 Temuan terjadi pada
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, temuan paling banyak
terjadi di Kabupaten Aceh Barat dengan jumlah temuan dugaan
pelanggaran sebanyak 78 namun sebaliknya bahkan di
Kabupaten Aceh Tenggaran tidak ada satu pun temuan dugaan
peanggaran Pemilu.
26
Tabel 2. Rekapitulasi Temuan Dugaan Pelanggaran Pemilu Panwaslih Provinsi Aceh per Tahapan
Jumlah temuan
Pengucapan
Perencanaa
Pencalonan Sumpah
n program
Presiden /Janji
dan Pemutkhira
dan Wakil Pemunguta Presiden
anggaran n dan Penetapan Penetapan Penetapan
Presiden Kampanye Masa n dan dan Wakil
No Provinsi Kabupaten/Kota Total serta Penyusuna peserta Daerah Hasil
serta Pemilu Tenang Penghitung Presiden
penyusuna n Daftar Pemilu Dapil Pemilu
Anggota an Suara serta
n Pemilih
DPR, DPD, Anggota
Peratruran
dan DPRD. DPR, DPD,
Pelaksana
dan DPRD
Pille Pilpr Pill PilPr Pill Pilpr Pill Pilpr Pill PilPr Pill Pilpr Pill PilPr Pill PilPr Pill Pilpr Pill Pilpr Pill PilPr
g es eg es eg es eg es eg es eg es eg es eg es eg es eg es eg es
0 0 1 0 0 0 0 0 3 0 0 0
1 Aceh 10 0 0 0 0 0 0 0 0 6
21 1 2 0 10 1 1 0 8 0 0 0 0 0
2 Aceh Selatan 0 0 0 0 0 0 0 0
Aceh 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 0 0 0 0 0 0 0 0
Tenggara
3 0 1 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Aceh Timur 0 0 0 0 0 0 0 0
15 0 0 0 11 0 0 0 2 0 3 0 0 0
5 Aceh Tengah 0 0 0 0 0 0 0 0
77 1 0 0 72 1 0 0 3 0 1 0 0 0
6 Aceh Barat 0 0 0 0 1 0 0 0
5 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Aceh Besar 0 0 0 0 0 0 0 0
45 0 0 0 26 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Pidie 0 0 19 0 0 0 0 0
4 0 1 0 0 0 0 0 2 0 1 0 0 0
9 Aceh Utara 0 0 0 0 0 0 0 0
27
2 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Simeulue 0 0 0 0 0 0 0 0
3 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Aceh Singkil 2 0 0 0 0 0 0 0
13 1 2 0 11 1 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Bireuen 0 0 0 0 0 0 0 0
Aceh Barat 2 1 0 0 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0
13 0 0 0 0 0 0 0 0
Daya
9 0 2 0 6 0 0 0 1 0 0 0 0 0
14 Gayo Lues 0 0 0 0 0 0 0 0
14 0 0 0 9 0 0 0 5 0 0 0 0 0
15 Aceh Jaya 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 Nagan Raya 0 0 0 0 0 0 0 0
Aceh 2 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0
17 0 0 0 0 0 0 0 0
Tamiang
10 0 0 0 6 0 0 0 4 0 0 0 0 0
18 Bener Meriah 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
19 Pidie Jaya 0 0 0 0 0 0 0 0
Kota Banda 14 0 0 0 7 0 1 0 6 0 0 0 0 0
20 0 0 0 0 0 0 0 0
Aceh
1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 Kota Sabang 0 0 0 0 0 0 0 0
Kota
2 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
22 Lhokseumaw 0 0 0 0 0 0 0 0
e
2 1 0 0 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0
23 Kota Langsa 0 0 0 0 0 0 0 0
Kota
1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
24 Subulussala 0 0 0 0 0 0 0 0
m
28
Penangan pelanggaran Pemilu pada penyelenggaraan Pemilu
tahun 2019 yang terjadi di seluruh Aceh berjumlah 268
pelanggaraan yang terdiri dari 261 pelanggaran pada Pemilu
Legislatif dan 7 pelanggaran terjadi pada Pemilu Presiden dan
Wakil Presiden.
Perencanaan
182
Pemutkhiranan
Daftar Pemilih
Penetapan
peserta Pemilu
Penetapan Dapil
Pencalonan
Kampanye
Masa Tenang
29
pelanggaran Pemilu. Pada tahapan ini rata-rata yang terjadi
adalah pelanggaran pidana, delik yang banyak dilanggar yaitu
menggunakan hak pilih lebih dari satu kali, sedangkang jumlah
pelanggaran lainnya terjadi pada tahapan berikut ini:
Pencalonan: 19 pelanggaraan
Pemutakhiran daftar pemilih: 17 pelanggaran
Penetapan hasil: 8 pelanggaran
Masa tenang: 3 pelanggaran
Perencanaan: 2 pelanggaran
Penetapan peserta pemilu dan Penetapan dapil: 1
pelanggaran
Pengucapan sumpah tidak ada pelanggaran
30
Tabel 3. Temuan Administratif Pemilu oleh Panwaslih Kab/Kota diteruskan kepada Panwaslih Provinsi Aceh
31
Berdasarkan ketentuan Pasal 24 ayat (3) Perbawaslu No. 8
Tahun 2018, Panwaslih Provinsi Aceh telah mengeluarkan 5
putusan administratif dari 8 perkara yang diteruskan oleh
Panwaslih Kabupaten/Kota namun 1 putusan tidak terbukti
bersalah, sedangkan 3 diantaranya dihentikan pada putusan
pendahuluan karena proses penanganannya melewati
tenggang waktu (daluarsa).
32
Grafik 2. Kecenderungan terlapor dalam dugaan pelanggaran
Pemilu
Terlapor
Calon DPRD
Prov.
1
Penyelenggara
5
Calon DPRD
Kab.
7
33
Tabel 4. Temuan Pelanggaran Kode Etik oleh Panwaslih Provinsi dan Panwaslih Kabupaten/Kota
No Provinsi Kabupaten/ Kota Total Temuan Kode Diteruskan kepada Putusan DKPP Putusan DKPP Keterangan
Etik DKPP Terlapor Terbukti Terlapor Tidak
Bersalah Terbukti Bersalah
Pilleg Pilpres Pilleg PilPres Pilleg PilPres Pilleg Pilpres
Putusan
1 Aceh 1 0 1 0 0 0 1 0
DKPP
2 putusan
Aceh Tengah DKPP, 2
2 7 0 4 0 2 0 0 0 diputuskan
dalam pleno
Pidie Tidak
3 18 0 0 0 0 0 0 0
terbukti
1 diteruskan
Aceh Singkil ke KIP Aceh
4 2 0 0 0 0 0 0 0
Singkil dan 1
tidak terbukti
1 dihentikan,
5 Bireuen
2 0 1 0 1 0 0 0 1 diteruskan
ke DKPP
Diputuskan
dalam rapat
Aceh Barat Daya pelno
6 1 0 0 0 0 0 0 0
Panwaslih
Aceh Barat
Daya
34
5 PPK
diberhentikan
Aceh Tamiang berdasarkan
7 0 1 0 0 0 0 0 0
Rapat Pleno
Panwaslih
Aceh Tamiang
Diputuskan
dalam rapat
8
Kota Sabang pleno
1 0 0 0 0 0 0 0
Panwaslih
Kota Sabang
Kota Lhokseumawe Putusan
9 1 0 1 0 1 0 0 0
DKPP
Total 32 1 7 0 4 0 1 0
35
Grafik 3. Kecenderungan pelanggaran kode etik pada setiap tahapan
Penetapan
Dapil
7%
29%
28% Pencalonan
36%
Kampanye
Pungut &
Hitung
36
Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kelurahan/Desa, Dan
Pengawas Tempat Pemungutan Suara.
37
Tabel 5. Jumlah penanganan temuan tindak pidana Pemilu oleh Bawaslu Provinsi dan Kabupaten/Kota
Perkara di
Total Temuan Perkara yang Perkara yang
Tidak Hentikan di Perkara yang di
dugaan tindak Ditingkatkan diteruskan ke dihentikan di
ditingkatkan tingkat limpahkan ke
No Prov. Kab/ kota pidana ke Penyidikan Tahap tingkat
ke Penyidikan penyidikan Pengadilan
Diterima Penuntutan penuntutan
(SP3)
Pilleg Pilpres Pilleg PilPres Pilleg Pilpres Pilleg Pilpres Pilleg PilPres Pilleg Pilpres Pilleg Pilpres
1 Aceh 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Aceh Selatan 13 0 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Aceh Tenggara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Aceh Timur 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Aceh Tengah 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Aceh Barat 15 0 15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Aceh Besar 5 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Pidie 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Aceh Utara 3 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Simeulue 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Aceh Singkil 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 Bireuen 6 0 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Aceh Barat Daya 3 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 Gayo Lues 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Aceh Jaya 3 1 3 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 Nagan Raya 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 Aceh Tamiang 2 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
18 Bener Meriah 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 Pidie Jaya 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
38
20 Kota Banda Aceh 6 0 4 0 2 0 0 0 2 0 0 0 2 0
21 Kota Sabang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22 Kota
4 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Lhokseumawe
23 Kota Langsa 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
34 Kota
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Subulussalam
Total 51 2 48 1 4 0 0 0 4 0 0 0 4 0
Tabel 6. Jumlah temuan tindak pidana Pemilu yang meperoleh Putusan Pengadilan
No Provi Kabupaten/ Perkara yang Perkara yang Perkara yang Putusan Putusan PT yang Putusan Putusan Ketera
nsi kota diputus diputus Bebas diajukan Banding yang menyatakan Hukuman Hukuman ngan
Bersalah upaya hukum menguatkan Putusan PN Percobaan kurungan dan
Putusan PN Salah dalam denda
penerapan
Hukum dan
mengadili sendiri
Pilleg PilPres Pilleg PilPres Pilleg PilPres Pilleg PilPres Pilleg PilPres Pilleg PilPres Pilleg PilPres
1 Aceh Peneta
Aceh pan PN
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
Tamiang atas
diversi
2 Pidie Jaya 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
3 Banda Aceh 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0
Total 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0
39
Berbagai peristiwa yang menjadi Pelanggaran pidana Pemilu
pada penyelengaraan Pemilu tahun 2019 yang ditangani oleh
Gakkumdu Panwaslih Provinsi Aceh dan Gakkumdu
Panwasih Kabupaten/Kota.
40
begitu sulit karena pelakunya tidak diketahui dimana para
pelaku cenderung melancarkan aksinya pada malam hari,
untuk memudahkan pengungkapan kasus ini perlu adanya
partisipasi masyarakat. Pelanggaran pidana ini terjadi hampir
disemua Kabupaten/Kota.
41
Grafik 4. Kecenderungan dugaan Tindak Pidana pada Temuan
Provinsi dan Kabupaten Kota di Aceh
Pasal Pidana
32
3 4
1 1 1 2 1 1 2
490 491 505 510 516 521 523 (1) 523 (3) 532 533
PASAL PIDANA
.
42
f. mengancam untuk melakukan kekerasan atau
menganjurkan penggunaan kekerasan kepada
seseorang, sekelompok anggota masyarakat, dan/atau
Peserta Pemilu yang lain;
g. merusak dan/atau menghilangkan alat peraga
kampanye Peserta Pemilu;
h. menggunakan fasilitas pemerintah, tempat ibadah, dan
tempat pendidikan;
i. membawa atau menggunakan tanda gambar dan/atau
atribut selain dari tanda gambar dan/atau atribut
Peserta Pemilu yang bersangkutan; dan
j. menjanjikan atau memberikan uang atau materi
lainnya kepada peserta Kampanye Pemilu
43
Tabel 7. Kategori Terlapor dalam temuan Tindak Pidana Pemilu Provisni Aceh
Calon
Tim Calon Calon penyelen
No Provinsi Kabupaten/ Kota Wakil Masyakarat ASN Pejabat OTK
Kampanye Legislatif Presiden ggara
Presiden
1 Aceh Aceh Selatan 0 2 0 0 1 0 0 0 10
2 Aceh Timur 1 1 0 0 0 0 0 0 0
3 Aceh Tengah 0 0 0 0 3 0 0 1 0
4 Aceh Barat 1 3 0 0 0 0 5 1 4
5 Aceh Besar 0 4 0 0 0 0 1 4 0
6 Aceh Utara 0 1 0 0 0 0 0 1 0
7 Simeulue 0 1 0 0 0 0 0 0 0
8 Bireuen 0 6 0 0 0 1 0 0 0
9 Aceh Jaya 1 2 0 0 1 0 0 0 0
10 Nagan Raya 0 1 0 0 0 0 0 0 0
11 Aceh Tamiang 1 0 0 0 1 0 0 0 0
12 Bener Meriah 0 2 0 0 0 0 0 0 0
13 Pidie Jaya 0 0 0 0 1 0 0 0 0
14 Kota Banda Aceh 0 2 0 0 3 0 0 1 0
15 Kota Lhokseumawe 0 0 0 0 1 0 0 0 0
16 Kota Langsa 0 0 0 0 1 0 0 0 0
Total 4 25 0 0 12 1 6 8 14
Dalam temuan pelanggaran pidana Pemilu tentu terdapat orang-orang yang menjadi terlapor yang diduga
melakukan pelanggaran, sebanyak 25 calon legislatif diduga melanggar ketentuan pidana, ini menjadi
kategori terbanyak dibandingkan yang lainnya. Pelaku yang tidak diketahui identitasnya juga menjadi catatan
44
pelanggaran pidana Karen terdapat bukti kejahatan sebanyak 14 peristiwa namun sulit dibuktikan karena
tidak ada alat bukti terutama saksi, sedangkan terlapor yang lainnya merupakan 12 terlapor dari masyarakat,
8 terlapor dari penyelenggara, 6 terlapor dari pejabat, 4 terlapor dari tim kampanye dan 1 terlapor dari
Aparatur Sipil Negara (ASN).
Grafik 5. Penghentian Penanganan Temuan Tindak Pidana Pemilu oleh Gakkumdu pada Pembahasan I dan II
15
13
6
5
4 4
3 3 3
2 2 2
1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
pileg pilpres
45
Penghentian penanganan temuan dugaan pelanggaran
pidana Pemilu dapat saja terjadi pada tahapan Pembahasan
Pertama di Sentra Gakkumdu, Pembahasan Pertama
bertujuan untuk menyimpulkan bahwa temuan tersebut
telah memenuhi syarat formi dan materi atau tidak terpenuhi
juga untuk menentukan pasal apa yang dilanggar.
Penghentian penanganan juga dapa terjadi pada Pembahasan
kedua yang bertujuan membahas hasil penyilidikan untuk
menyimpulkan peristiwa tersebut merupakan tindak pidana
Pemilu atau bukan tindak pidana Pemilu.
Kabuapten Aceh Barat dan Aceh Selatan memang paling
banyak temuan pelanggarang pidana Pemilu namun daam
proses penangan dihentikan pada Pembahasan Sentra
Gakkumdu.
46
Tabel 8. Temuan Bawaslu Provinsi dan Kabupaten Kota tentang
pelanggaran Hukum Lainnya di Provinsi Aceh
No Provinsi Kabupaten/ Total Temuan Diteruskan Rekomendasi Rekomendasi
Kota Pelanggaran kepada ditindaklanjuti tidak
Hukum Instansi yang oleh instansi ditindaklanjuti
lainnya berwenang terkait oleh instansi
terkait
Pilleg Pilpres Pilleg PilPres Pilleg PilPres Pilleg Pilpres
1 Aceh 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Aceh Selatan 1 1 0 1 0 1 0 0
3 Aceh Tenggara 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Aceh Timur 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Aceh Tengah 1 0 1 0 0 0 0 0
6 Aceh Barat 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Aceh Besar 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Pidie 2 0 2 0 0 0 0 0
9 Aceh Utara 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Simeulue 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Aceh Singkil 3 0 3 0 2 0 1 0
12 Bireuen 2 0 1 0 1 0 0 0
13 Aceh Barat Daya 1 0 1 0 1 0 0 0
14 Gayo Lues 1 0 1 0 1 0 0 0
15 Aceh Jaya 3 0 3 0 0 0 0 0
16 Nagan Raya 0 0 0 0 0 0 0 0
17 Aceh Tamiang 0 0 0 0 0 0 0 0
18 Bener Meriah 0 0 0 0 0 0 0 0
19 Pidie Jaya 0 0 0 0 0 0 0 0
20 Kota Banda Aceh 0 0 0 0 0 0 0 0
21 Kota Sabang 0 0 0 0 0 0 0 0
22 Kota 0 0 0 0 0 0 0 0
Lhokseumawe
23 Kota Langsa 0 0 0 0 0 0 0 0
24 Kota
1 0 1 0 0 0 1 0
Subulussalam
Total 15 1 13 1 5 1 2 0
47
namun hanya 6 pelanggaran yang mengahasilkan rekomendasi
sedangkan 8 dugaan pelanggaraan lainnya tidak terbukti.
2 2
1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pidie
Aceh Singkil
Nagan Raya
Aceh Barat
Aceh Jaya
Pidie Jaya
Simeulue
Bener Meriah
Kota Sabang
Aceh Selatan
Aceh Tenggara
Kota Subulussalam
Aceh Timur
Bireuen
Aceh Barat Daya
Aceh Tamiang
Kota Lhokseumawe
Kota Langsa
Aceh Utara
Gayo Lues
Aceh
Aceh Tengah
Aceh Besar
48
B. Laporan Dugaan Pelanggaran Pemilu
Laporan Dugaan Pelanggaran yang disebut juga dengan Laporan
adalah laporan langsung Warga Negara Indonesia yang
mempunyai hak pilih, Peserta Pemilu, atau pemantau Pemilu
kepada Bawaslu dan/atau Bawaslu Kabupaten/Kota, Panwaslu
Kecamatan, Panwaslu Kelurahan/Desa, Panwaslu LN, dan/atau
Pengawas TPS pada setiap tahapan Penyelenggaraan Pemilu.
Setiap orang yang ingin melapor dapat pula didampingi oleh
kuasanya berdasarkan surat kuasa.
49
Grafik 7. Penerimaan Laporan Pelanggaran Pilleg dan Pilpres
Panwaslih Provinsi Aceh
0 0
Pilleg Pilpres
Ditangani Dilimpahkan
50
Tabel 9. Rekapitulasi Laporan Dugaan Pelanggaran Pemilihan Umum Per Tahapan di Provinsi Aceh
Jumlah Laporan
Pengucapan
Perencanaa Pencalonan Sumpah
n program Presiden /Janji
Pemutakhir
dan dan Wakil Pemunguta Presiden
an an dan Penetapan Penetapan
Provins anggaran Presiden Kampanye Masa n dan Penetapan dan Wakil
No Kabupaten/ Total Penyusunan peserta Daerah
i serta serta Pemilu Tenang Penghitung Hasil pemilu Presiden
Kota Daftar Pemilu Dapil
penyusunan Anggota an Suara serta
Pemilih
Peratruran DPR, DPD, Anggota
Pelaksana dan DPRD. DPR, DPD,
dan DPRD
Pill Pilpr Pille PilPr Pille Pilpr Pille Pilpr Pille PilPr Pille Pilpr Pille Pilpr Pille PilPr Pille Pilpr Pille Pilpr Pille PilPr
eg es g es g es g es g es g es g es g es g es g es g es
1 Aceh Aceh 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 4 0 0 0 5 0 0 0 0 0
2 Aceh Selatan 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 1 0 0 0 2 0 0 0 0 0
3 Aceh
13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13 0 0 0 0 0
Tenggara
4 Aceh Timur 15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 7 0 0 0 6 0 0 0 0 0
5 Aceh Tengah 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 0 0 0 0 0 0 0
6 Aceh Barat 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Aceh Besar 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 0 1 0 5 0 0 0 0 0
8 Pidie 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 5 0 0 0 0 0
9 Aceh Utara 23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 0 0 0 1 0 12 0 0 0
10 Simeulue 2 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Aceh Singkil 12 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 4 0 0 0 6 1 0 0 0 0
12 Bireuen 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 5 0 0 0 0 0
13 Aceh Barat
4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 2 0 0 0 0 0
Daya
51
14 Gayo Lues 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0
15 Aceh Jaya 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 Nagan Raya 5 0 0 0 0 0 2 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
17 Aceh Tamiang 6 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 2 0 0 0 0 0
18 Bener Meriah 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 0
19 Pidie Jaya 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 0 6 0 0 0 0 0
20 Banda Aceh 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 Sabang 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 6 0 0 0 2 0 0 0 0 0
22 Lhokseumawe 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 1 0 0 0 3 0 0 0 0 0
23 Langsa 10 0 3 0 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0
24 Subulussalam 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 1 0 11 0 0 0 0 0
Total 200 1 5 0 5 0 4 0 0 0 21 0 70 0 3 0 82 1 13 0 0 0
52
Grafik 8. Kecenderungan laporan pelanggaran Pemilu di Provinsi
Aceh
23
15 14
12 13 13 12
9 10 9 10
7 8
5 5 5 6 5 6
4 4
2 1 2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pidie
Langsa
Aceh Singkil
Nagan Raya
Aceh Jaya
Pidie Jaya
Aceh Tenggara
Aceh Barat
Simeulue
Bener Meriah
Aceh Selatan
Aceh Timur
Bireuen
Aceh Barat Daya
Aceh Tamiang
Banda Aceh
Sabang
Aceh Utara
Gayo Lues
Subulussalam
Aceh
Lhokseumawe
Aceh Tengah
Aceh Besar
Pilleg Pilpres
53
Grafik 9. Kecenderungan laporan pelanggaran pada setiap
tahapan
Pilleg Pilpres
82
70
21
13
5 5 3
0 2 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
54
dapat diregistrasi karena laporan telah melewati tenggang
waktu (daluarsa).
55
Tabel 10. Laporan Pelanggaran Administrasi Pemilu yang diterima oleh Panwaslih Provinsi Aceh
Total Lapora Lapora Dilanjutk Tidak Putusan Putusan Putusan Putusan Putusan Putusan Putusan Putusan Putusan
Plgr n tidak n an Brdsr Dilanjutka Terlapor Terlapor tidak ditindaklan yang Koreksi Koreksi Koreksi Koreksi
Admini Diregis Diregis Putusan n Brdsr Terbukti tidak ditindaklan juti/ dimintaka yang yang ditindakla tidak
strasi trasi trasi Pendahul Putusan Bersalah terbukti juti /tidak dilaksanak n koreksi menolak menerima njuti ditindaklan
uan Pendahulu bersalah dilaksanak an ke permintaa permintaa juti
an an Bawaslu RI n koreksi n koreksi
Pil Pil Pil Pil Pil Pil Pil Pilpr Pill PilPr Pil Pilp Pille Pilpr Pille PilPr Pille PilPr Pille PilP Pille PilP Pill PilP Pille PilP Pille PilPr
le pr le Pr le pr le es eg es le res g es g es g es g res g res eg res g res g es
g es g es g es g g
6 0 4 0 2 0 2 0 0 0 2 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
56
Grafik 10. Rekapitulasi Penerimaan Laporan Administrasi
9
8
4
3 3
2 2 2 2
1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pidie
Aceh Singkil
Nagan Raya
Pidie Jaya
Aceh Barat
Aceh Jaya
Simeulue
Bener Meriah
Kota Sabang
Aceh Selatan
Aceh Tenggara
Kota Subulussalam
Aceh Timur
Bireuen
Aceh Tamiang
Kota Lhokseumawe
Kota Langsa
Aceh Utara
Aceh Besar
57
selain laporan yang sudah melewati tenggang waktu
(daluarsa) ada pula pelapor yang tidak puas dengan putusan
Panwaslih Kabupaten/Kota.
1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pidie
Aceh Singkil
Nagan Raya
Pidie Jaya
Aceh Barat
Aceh Jaya
Simeulue
Bener Meriah
Kota Sabang
Aceh Selatan
Aceh Tenggara
Kota Subulussalam
Aceh Timur
Bireuen
Aceh Barat Daya
Aceh Tamiang
Kota Lhokseumawe
Kota Langsa
Aceh Utara
Gayo Lues
Aceh Tengah
Aceh Besar
58
aatau mekanisme sesuai dengan Peraturan Perundang-
undangan.
59
2. Pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu
Penyelenggara Pemilu juga memikili batasan aturan agar
tidak melanggar tugas, wewenang dan tanggung jawab yang
diberikan oleh Undang-undang.
60
Tabel 11. Rekapitulasi Laporan Kode Etik yang diterima oleh Panwaslih Provinsi dan Kabupaten/Kota
61
Dihentikan,
15 Aceh Jaya 1 0 0 0 0 0 0 0 karena tidak
terbukti
16 Nagan Raya 0 0 0 0 0 0 0 0
17 Aceh Tamiang 0 0 0 0 0 0 0 0
18 Bener Meriah 0 0 0 0 0 0 0 0
Putusan
19 Pidie Jaya 1 0 0 0 0 0 0 0 Panwaslih
Prov. Aceh
20 Kota Banda Aceh 0 0 0 0 0 0 0 0
21 Kota Sabang 0 0 0 0 0 0 0 0
22 Kota Lhokseumawe 0 0 0 0 0 0 0 0
23 Kota Langsa 0 0 0 0 0 0 0 0
24 Kota Subulussalam 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 9 0 2 0 2 0 0 0
62
Grafik 12. Diagram Penerimaan Laporan Pelanggaran Kode
Etik
1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pidie
Aceh Singkil
Nagan Raya
Pidie Jaya
Aceh Barat
Aceh Jaya
Simeulue
Bener Meriah
Kota Sabang
Aceh Selatan
Aceh Tenggara
Kota Subulussalam
Aceh Timur
Bireuen
Kota Lhokseumawe
Kota Langsa
Aceh Utara
Aceh Tamiang
Gayo Lues
Aceh Tengah
Aceh Besar
63
Grafik 13. Kecenderunagn pelanggaran kode etik pada setiap
tahapan
4
3
1
1
64
Tabel 12. Jumlah penanganan laporan tindak Pidana Pemilu pada Bawaslu Provinsi dan Kabupaten/Kota
Perkara di
Total laporan Perkara yang Perkara yang
Tidak Hentikan di Perkara yang di
dugaan tindak Ditingkatkan diteruskan ke dihentikan di
Kabupaten/ ditingkatkan tingkat limpahkan ke
No Provinsi pidana ke Penyidikan Tahap tingkat
kota ke Penyidikan penyidikan Pengadilan
Diterima Penuntutan penuntutan
(SP3)
Pilleg Pilpres Pilleg PilPres Pilleg Pilpres Pilleg Pilpres Pilleg PilPres Pilleg Pilpres Pilleg Pilpres
1 Aceh 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Aceh Selatan 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Aceh Tenggara 3 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Aceh Timur 10 0 3 0 7 0 7 0 0 0 0 0 0 0
5 Aceh Tengah 6 0 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Aceh Barat 5 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Aceh Besar 5 0 3 0 2 0 0 0 2 0 0 0 2 0
8 Pidie 7 0 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Aceh Utara 12 0 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Simeulue 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Aceh Singkil 2 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
12 Bireuen 7 0 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Aceh Barat
13 3 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Daya
14 Gayo Lues 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Aceh Jaya 4 1 4 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 Nagan Raya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 Aceh Tamiang 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 Bener Meriah 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
65
19 Pidie Jaya 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kota Banda
20 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Aceh
21 Kota Sabang 7 0 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kota
22 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Lhokseumawe
23 Kota Langsa 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
Kota
24 11 0 11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Subulussalam
Total 92 1 81 1 11 0 7 0 4 0 0 0 4 0
Dari 92 laporan dugaan pelanggaran pidana Pemilu yang di terima oleh Panwaslih Provinsi Aceh dan
Panwaslih Kabupaten/Kota hanya 4 kasus yang berlanjut hingga memperoleh Putusan Pengadilan yang
berkuatan hukum tetap (inkracht), sedangkan 81 dugaan pelanggaaran pidana Pemilu dihentikan pada
pembahasan di Sentra Gakkumdu.
Tabel 13. Jumlah laporan tindak pidana Pemilu yang meperoleh Putusan Pengadilan
Putusan PT yang
Perkara Perkara Putusan
Perkara Perkara menyatakan Putusan
yang tidak yang Banding Putusan
yang yang Putusan PN Salah Hukuman
diajukan diajukan yang Hukuman
Kabupaten/ diputus diputus dalam penerapan kurungan
No Provinsi upaya upaya menguatkan Percobaan
kota Bersalah Bebas Hukum dan dan denda
hukum hukum Putusan PN
mengadili sendiri
Pille PilP Pill PilPr Pille PilP Pille PilPr Pille PilPr PilPr PilPr
Pilleg PilPres Pilleg Pilleg
g res eg es g res g es g es es es
1 Aceh 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
66
2 Aceh Selatan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Aceh Tenggara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Aceh Timur 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Aceh Tengah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Aceh Barat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Aceh Besar 2 0 0 0 0 0 2 0 2 0 0 0 0 0 2 0
8 Pidie 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Aceh Utara 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Simeulue 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 Aceh Singkil 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
12 Bireuen 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 Aceh Barat Daya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 Gayo Lues 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 Aceh Jaya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 Nagan Raya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 Aceh Tamiang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 Bener Meriah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 Pidie Jaya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 Kota Banda Aceh 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 Kota Sabang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kota
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22 Lhokseumawe
23 Kota Langsa 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
Kota
24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Subulussalam
Total 4 0 0 0 0 0 2 0 2 0 0 0 1 0 3 0
67
Banyaknya laporan pelanggaran pidana Pemilu yang
dihentikan baik pada Pembahasan Sentra Gakkumdu
Pertama dan Pembahasan Sentra Gakkumdu Kedua adanya
berbagai kendala dalam pengungkapan kasus pidana.
28
5
1 1 2 4 1 3 2 1 1 1
491 494 505 510 516 521 523 (1) 523 (2) 523 (3) 532 537 551
68
Cenderung laporan pelanggaran pidana Pemilu yang diterima
dengan dugaan melanggar ketentuan Pasal 532 Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 2017 sebanyak 28 laporan dengan
delik penambahan atau pengurangan suara yang diperoleh
atau membuat suara sah menjadi rusak. Tentunya
pelanggaran tersebut banyak terjadi pada tahapan
pemungutan dan penghitungan suara serta proses rekapilasi
suara. Pasal 532 Undang Nomor 7 Tahun 2017 menyebutkan
bahwa :
69
Tabel 14. Kecenderungan Pelaku Tindak Pidana Pemilu di Provinsi Aceh
Calon
Kabupaten/ Tim Calon Calon Penyeleng
No Provinsi Wakil Masyakarat ASN Pejabat OTK
Kota Kampanye Legislatif Presiden gara
Presiden
1 Aceh Aceh Selatan 0 2 0 0 1 0 0 0 0
2 Aceh 0 0 0 0 1 0 0 4 0
Tenggara
3 Aceh Timur 0 1 0 0 0 0 0 6 0
4 Aceh Tengah 0 0 0 0 1 0 0 0 5
5 Aceh Barat 0 0 0 0 0 0 0 3 0
6 Aceh Besar 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Pidie 0 1 0 0 0 0 0 3 0
8 Aceh Utara 0 4 0 0 1 0 1 6 6
9 Simeulue 0 0 0 0 0 0 0 0 1
10 Aceh Singkil 0 0 0 0 0 0 0 3 0
11 Bireuen 0 3 0 0 2 0 0 2 0
12 Bener Meriah 0 0 0 0 0 0 0 2 0
13 Pidie Jaya 0 0 0 0 0 0 0 1 1
14 Kota Banda 0 4 1 0 1 0 0 0 0
Aceh
15 Kota Sabang 1 3 0 0 0 0 0 0 1
16 Kota 0 1 0 0 0 0 0 2 1
Lhokseumawe
17 Kota Langsa 0 1 0 0 1 0 2 1 0
18 Kota 0 0 0 0 1 0 0 6 0
Subulussalam
Total 1 20 1 0 9 0 3 39 15
70
4. Pelanggaran Hukum Lainnya
3
5
2 4
3 3
1 2
1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pidie
Aceh Singkil
Nagan Raya
Pidie Jaya
Aceh Barat
Aceh Jaya
Simeulue
Bener Meriah
Kota Sabang
Aceh Selatan
Aceh Tenggara
Kota Subulussalam
Aceh Timur
Bireuen
Aceh Utara
Aceh Tamiang
Kota Lhokseumawe
Gayo Lues
Kota Langsa
Aceh
Aceh Tengah
Aceh Besar
71
C. Pelimpahan Temuan/Laporan dugaan pelanggaran Pemilu
3 Pelimpahan
1 1 1
Pidie
Aceh Singkil
Nagan Raya
Aceh Jaya
Pidie Jaya
Bener Meriah
Kota Sabang
Aceh Selatan
Aceh Tenggara
Aceh Barat
Simeulue
Kota Subulussalam
Aceh Timur
Bireuen
Aceh Utara
Aceh Tamiang
Kota Lhokseumawe
Gayo Lues
Kota Langsa
Aceh
Aceh Tengah
Aceh Besar
72
Panwaslih Provinsi Aceh melimpahkan 3 dugaan pelanggaran
Pemilu untuk ditindak lanjuti yaitu ke Panwaslih Kabupaten
Aceh Timur, Panwaslih Kabupaten Aceh Tengah dan Panwaslih
Kabupaten Aceh Selatan, sedangkan beberapa Panwaslih
Kabupaten juga melimpahkan penanganan dugaan pelanggaran
Pemilu ke Panwascam.
73
E. Supervisi Dan Pendampingan penanganan dugaan
pelanggaran Pemilu
3. Marini
- Kota Lhokseumawe
- Kabuapten Aceh Timur
- Kabuapten Aceh Singkil
- Kabuapten Bireuen
74
4. Naidi Faisal
- Kota Banda Aceh
- Kota Subulussalam
- Kabupaten Aceh Tamiang
- Kabupaten Aceh Jaya
- Kabupaten Nagan Raya
75
Panwaslih Kabupaten Aceh Barat, Panwaslih Kabupaten
Aceh Jaya, Panwaslih Kabupaten Aceh Timur, Panwaslih
Kabupaten Aceh Selatan, dan Panwaslih Kota Banda Aceh,
pendampingan dilakukan dengan memanggil Panwaslih
Kabupaten/Kota tersebut karena keterbatasan waktu
Komisioner Panwaslih Provinsi Aceh dikarenakan pada saat
yang bersamaan Panwaslih Provinsi Aceh juga melakukan
proses penanganan pelanggaran administrasi Pemilu,
sengketa dan kegiatan-kegiatan lainnya.
4. Supervisi penanganan pelanggaran di Kabupaten Aceh Barat
Daya dan Aceh selatan pada tanggal 29 Februari 2019.
5. Supervisi penanganan pelanggaran Pemilu pada tahapan
pemungutan dan penghitungan suara di Kabupaten Aceh
Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan dan Kota
subulussalam. Supervisi ini dilakukan oleh seluruh
Komisioner Panwaslih Provinsi Aceh.
6. Melakukan pendampingan sidang penyelesaian pelanggaran
administratif Pemilu di Kabupaten Aceh Barat pada tanggal
8 Maret 2019 dimana saat itu Panwaslih Kabupaten Aceh
Barat sedang menangani temuan Panwascam Samatiga.
7. Pendampingan Penanganan Pelanggaran Pidana Pemilu di
Kota Langsa pada tanggal 23 April 2019, pendampingan
dilakukan untuk membimbing Gakkumdu Panwaslih Kota
Langsa dalam menangani pelanggara pidana Pemilu.
8. Supervisi penanganan pelanggaran ke Aceh Tamiang
dilakukan pada tanggal 24 April 2019 dimana saat ini
Panwaslih Aceh Tamiang sedang menangani pelanggaran
pidana Pemilu.
9. Supervisi Gakkumdu ke Kantor Panwaslih Kota Banda Aceh
pada tanggal 1 Mei 2019 dengan tujuan memeberi
76
peningkatan pemahaman dan pendampingan dalam
menangani pelanggaran pidana Pemilu.
10. Supervisi Gakkumdu ke Kantor Panwaslih Kabupaten Aceh
Besar pada tanggal 2 Mei 2019 dengan tujuan yang sama
yaitu memeberi peningkatan pemahaman dan
pendampingan dalam menangani pelanggaran pidana
Pemilu. Supervisi ini akan terus dilakukan ke
Kabupaten/Kota lainnya, tanggungjawab Gakkumdu
Panwaslih Aceh untuk membina dan mendampingi
Gakkumdu sebagai bentuk peningkatan kapasitas.
11. Supervisi validasi data penangan pelaggaran di Kabupaten
Aceh Barat, Aceh Barat Daya, Nagan Raya, Aceh Selatan,
Aceh Singkil dan Kota Subulussalam yang dilaksanakan
pada tanggal 14 Juli 2019 di Kantor Panwaslih Kabupaten
Aceh Selatan dan tahap kedua dilaksankan pada tanggal 19
Juli 2019 di Kantor Panwaslih Kabupaten Aceh Tamiang
bagi Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, Lhokseumawe, Aceh
Timur, Aceh Tamiang dan Kota Langsa. Supervisi tersebut
bertujuan untuk memastikan kelengkapan dokumen
penangan pelanggaran Pemilu.
77
Tabel 15. Tindak lanjut putusan administratif Panwaslih
Provinsi Aceh
Nomor Laporan/ Tindak Lanjut
Putusan/Rekomendasi
Temuan
01/TM/PL/Prov. 1. Berdasarkan fakta dan bukti Telah diputuskan
Aceh/01.00/VII/2018 yang diperoleh Panwaslih oleh DKPP dengan
Provinsi Aceh, keterlibatan Nomor Putusan
Baiman Fadhli dalam 238/DKPP-PKE-
kepengurusan DPD PSI Aceh VII/2018 dengan
Selatan belum memberikan menjatuhkan sanksi
informasi yang kuat/ tidak peringatan keras
terbukti. kepada Baiman
2. Terkait kehadiran Baiman Fadhli.
Fadhli pada acara peresmian
posko/buka puasa bersama/
silaturrahim dan
memakai/dipakaikan jacket
PSI, mengindikasikan ada
persoalan netralitas.
3. Proses penanganan temuan
dugaan pelanggaran angka 2
di atas diteruskan ke DKPP
78
memberhentikan T.
Abdul Hakim secara
hormat.
79
2. Pelanggaran Pidana Pemilu
Tabel 16. Tindak lanjut pelanggaran pidana Pemilu
No
Kab/ No LP Nomor No Status
Registrasi Pasal yang dilanggar Terdakwa Amar Putusan
Kota Kepolisian Tuntutan Putusan Putusan
Laporan
Pidie 01/TM/PL/ BP/41/V/R PDM- Pasal 516 Undang-Undang Nomor 32/Pid.Sus Edi Saputra Hukuman Percobaan inkracht
Jaya Kab/01.22 es.P.1.24/2 28/N.31/ 7 Tahun 2017 "Setiap orang yang /2019/PN Pidana Penjara selama
/IV/2019 019/Gakku Euh/05/2 dengan sengaja pada waktu Mrn, 6 bulan dan denda
mdu 019 pemungutan suara memberikan tanggal 9 Rp.2.000.000,-
suaranya lebih dari satu kali di satu Mei 2019 (percobaan)
TPS/TPSLN atau lebih, dipidana
dengan pidana penjara paling lama
18 (delapan belas) bulan dan
denda paling banyak
Rp18.000.000,00 (delapan belas
juta rupiah)".
80
Langsa 05/LP/PL/ BP/18/IV/P No. Reg. Pasal 532 Undang-Undang Nomor 67/Pid.Sus M. Salim harun pidana penjara selama inkracht
KOTA/01.0 /2019 Perk : 7 Tahun 2017 "Setiap orang yang /2019/PN- 2 tahun dan denda
3/IV/2019 PDM.01/L dengan sengaja melakukan Lgs. sebesar Rp 20 juta,
ANGSA/0 perbuatan yang menyebabkan tanggal 15 subsidair pidana
5/2019 suara seorang Pemilih menjadi Mei 2019 kurungan selama 1
tidak bernilai atau menyebabkan (satu) bulan
Peserta Pemilu tertentu mendapat
tambahan suara atau perolehan
suara Peserta Pemilu menjadi
berkurang dipidana dengan pidana
penjara paling lama 4 (empat)
tahun dan denda paling banyak
Rp48.000.000,00 (empat puluh
delapan juta rupiah)."
PDM- Pasal 516 Undang-Undang Nomor Putusan Rezky Munanda Pidana Pernjara Putusan:
117/JTH/ 7 Tahun 2017 Rezky selama 5 bulan dan 172/PID/
05/2019 Munanda dengan Rp. 5 Jt. 2019/PT.
Nomor : BNA
001/LP/PL PB/199/IV/
Aceh 145/Pid.S "Mengua
/KAB/01.0 YAN.2.5/20
Besar 8/IV/2019 19 us/2019/ tkan
PN Jth Putusan
PN
Jantho"
81
PDM- Pasal 516 Undang-Undang Nomor Putusan Mawardi Pidana Pernjara Putusan:
118/JTH/ 7 Tahun 2017 Mawardi selama 5 bulan dan 173/PID/
05/2019 Nomor : dengan Rp. 5 Jt. 2019/PT.
146/Pid.S BNA
us/2019/ "Mengua
PN Jth tkan
Putusan
PN
Jantho"
004/TM/ B/487/V/R NO.REG.P Pasal 533 Undang-Undang Nomor 171/Pid.S Hasmudi menjatuhkan Pidana inkracht
PL/Kot/0 ES/1.11/2 ERK:PDM- 7 Tahun 2017 us/2019/ Penjara slama 6 bulan
1.01/IV/2 019 01/BNA/5 PN BNA penjara dengan masa
019 /2019 percobaan 1(satu)
Banda tahun dan denda
Aceh 1.500.000 (percobaan)
82
005/TM/ B/486/V/R NO.REG.P Pasal 533 Undang-Undang Nomor 170/Pid.S Muliadi menjatuhkan Pidana inkracht
PL/Kot/0 ES/1.11/2 ERK:PDM- 7 Tahun 2017 "Setiap orang yang us/2019/ Penjara slama 4 bulan
1.01/IV/2 019 02/BNA/5 dengan sengaja pada saat PN BNA penjara dengan masa
019 /2019 pemungutan suara mengaku percobaan 8 bulan dan
dirinya sebagai orang lain dan/atau denda 1jta rupiah
memberikan suaranya lebih dari 1 (percobaan)
(satu) kali di 1 (satu) TPS atau lebih
dipidana dengan pidana penjara
paling lama 1 (satu) tahun 6 (enam)
bulan dan denda paling banyak
Rp18.000.000,00 (delapan belas
juta rupiah)."
Aceh 03/LP/PL/ BP/18/V/2 No.Reg.P Pasal 537 Undang-Undang Nomor 39/Pid.Su Menyatakan Menjatuhkan pidana inkracht
Singki KAB/01.1 019/Reskri erk: PDM- 7 Tahun 2017 “Setiap anggota s/2019/P Terdakwa kepada para terdakwa
l 1/IV/201 m 15/SKL/Ek KPPS/KPPSLN yang tidak menjaga, N Skl (Anggota Kpps oleh karena itu,
9 i.2/06/20 mengamankan keutuhan kotak Tps4 Desa dengan pidana penjara
19 suara, dan menyerahkan kotak Biskang, Kec. masing-masing selama
suara tersegel yang berisi surat Danau Paris, 1 (satu) bulan dan 15
suara, berita acara pemungutan Aceh Singkil) (lima belas) hari dan
suara dan sertifikat hasil 1. Baharuddin denda masing-masing
perhitungan suara kepada PPS atau Simamora, sebesar Rp 250.000
kepada PPLN bagi KPPSLN pada 2. Surahmat (percobaan)
hari yang sama setelah 3. Asri,
perhitungan suara” 4. Sarianti
Mamora,
5. Nurite
6. Nuriti
83
Aceh 005/TM/P B/800/VII/ Pasal 533 Undang-Undang Nomor Penetapan Pratini binti memberi hukuman inkracht
Tamia L/KAB/01. Res.1.24/2 7 Tahun 2017 Pengadilan Pungut sosial kepada Pratini
ng 12/IV/201 019 Nomor: untuk mengikuti
9 2/Pen.Div/ pengajian selama 1
2019/PN bulan dan
Ksp memerintahkan
kepada penyidik untuk
menghentikan kasus
tersebut
84
Perbuatan pidana Pemilu yang dilakukan oleh Edi Saputra
dengan melakakan pencoblosan 2 kali di TPS yang berbeda
di Desa Meunassah Balek, Kecamatan Meureudu, Kabuaten
Pidie Jaya. Pada hari pelaksanaan pemungutan suara, Edi
Saputra sebagai DPT di TPS 2 mendaftar dengan
menggunakan Surat Pemberitahuan Pemungutan Suara
kepada pemilih (C6-KPU), setelah melakukan pencoblosan di
TPS 2 Edi Saputra menggunakan KTP-elektronik miliknya
untuk memilih lebih dari satu kali secara tidak sah di TPS 1.
Dari hasil pemeriksaan lebih lanjut dan bukti lain Saudara
Edi Saputra diduga telah melanggar Pasal 516 Undang-
Undang Pemilu. Dalam sidang pembacaan putusan di
Pengadilan Negeri Meureudu pada hari Kamis tanggal 9 Mei
2019 menjatuhkan hukuman kepada Edi Saputra dengan
pidana percobaan 4 bulan penjara dan denda 1 Juta Rupaih
subsidair 1 bulan penjara.
85
ke proses pengadilan setelah diyakini mencukupi bukti dan
saksi. Atas perbuatnnya M. Salim Harun dijatuhi hukuman
pidana 2 tahun penjara dan denda 20 Juta Rupiah, apabila
tidak mampu membayar denda tersebut diganti dengan 1
bulan kurang.
86
Gakkumdu Panawaslih Kota Banda Aceh telah dua
pelanggaran pidana Pemilu yang telah incraht, pelanggaran
pidana tersebut dilakukan oleh Hasmudi dan Muliadi,
dimana keduanya mengaku dirinya sebagai orang yang
tercantum namanya dalam C6 yang mana C6 tersebut milik
orang lain. Kedua terdakwa tersebut dijatuhi hukuman oleh
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Banda Aceh dengan
hukuman yang berbeda, Hasmudi dijatuhi hukuman pidana
percobaan 1 tahun penjara dan denda 1,5 Juta Rupiah
kemudian Muliadi dijahutuhi hukuman pidana percobaan 8
bulan penjara dan denda 1 Juta Rupiah.
87
inisiatif sendiri melainkan diperintahkan oleh orang lain
yang memiliki kepentingan untuk menambah suara salah
satu calon legislatif. Peyelesaian pelanggaran pidana tersebut
dilakukan dengan cara diversi yang melibatkan Gakkumdu,
BAPAS Provinsi Aceh dan Terdakwa dengan didampingi
keluarganya. Atas permusyawaratan tersebut disepakati
beberapa ketentuan diantaranya yaitu dihentikannya proses
penyidikan atas kasus tersebut dan memberi hukuman
kepada Pratini untuk mengikuti pengajian selama 1 bulan
yang kemudian kesepakatan tersebut memperoleh
penetapan Pengadilan Negeri Kuala Simpang Nomor
2/Pen.Div/2019/PN Ksp pada tanggal 2 Juli 2019.
88
Tabel 17. Tindak lanjut pelanggaran netralitas ASN
TINDAKLANJUT PEJABAT
REKOMENDASI BAWASLU TINDAKLANJUT KASN KET.
PEMBINA KEPEGAWAIAN
JABATAN/
NAMA NO
KAB/ INSTANSI NO
TERLA SURAT
KOTA TERLAPO SURAT TUJUAN TUJUAN TINDAK
POR ISI REKOMENDASI REKO SANKSI SANKSI
R REKOME LEMBAGA LEMBAGA LANJUT
MEND
NDASI
ASI
Kabup T.Muh Camat 126/K.BA KASN di Berdasarkan Keputusan B- Bupati Memberikan DILAKSA Penjatuhan
aten assibi, Kecamata WASLU.A Jakarta Rapat Pleno Panwaslih 1874/ Aceh sanksi hukuman NAKAN Hukuman Disiplin
Aceh S.Sos, n Kota C- Kabupaten Aceh Selatan KASN/ Selatan disiplin sedang Sedang berupa
Selata M.Si Bahagia 05/PM.00 Nomor 6/201 (sebagai kepada ASN atas Penundaan
n .02/V/201 12.c/BAWASLU.AC- 9 Pejabat nama Sdr Kenaikan Gaji
9 05/BA/IV/2019 Tanggal Pembina T.Muhasibi,S.So Berkala selama 1
15 April 2019 terhadap Kepegaw s,M.Si yang (satu) Tahun.
dugaan pelanggaran aian) pelaksanaannya (Keputusan Bupati
Pemilu sebagaimana mengacu Nomor 449 Tahun
dimaksud dalam kepada 2019 Tentang
Temuan Nomor : Peraturan Penjatuhan
02/TM/PP/Kab/01.10/IV Pemerintah Hukuman Disiplin
/2019, Temuan Nomor 53 Tahun Sedang Berupa
dimaksud merupakan 2010 tentang Penundaan
dugaan pelanggaran Disiplin PNS. Kenaikan Gaji
netralitas ASN, dan selama 1(satu)
selanjutnya di teruskan Tahun.
kepada KASN di Jakarta
untuk ditindaklanjuti
sesuai dengan undang -
undang yang berlaku.
89
Kabup Jarwin Jarwin 29/K.AC- Ketua Menurut Temuan B- Bupati Memberikan DILAKSA Memberikan sanksi
aten Arafah (Kasek 08/PM.06 Komisi Bawaslu diduga 2900/ Aceh sanksi hukuman NAKAN disiplin sedang
Aceh dan Panwaslih .02/IV/20 Aparatur merupakan pelanggaran KASN/ Tengah disiplin sedang kepada
Tenga Ivan Kecamata 19 Sipil Netralitas, Kode Etik dan 11/20 kepada ASN
h Ibrahi n Lut Negara Disiplin ASN Terhadap 17 atas nama Sdr.
m Tawar) (KASN) Saudara JARWIN Jarwin Arafah
dan Ivan ARAFAH dan IVAN dan Sdr. Ivan
(Kepala IBRAHIM, dan Ibrahim yang
Seksi selanjutnya diteruskan pelaksanaannya
Pengujian ke KASN untuk mengacu
dan ditindaklanjuti sesuai kepada
Laboratur peraturan perundang - Peraturan
ium Dinas undangan yang berlaku. Pemerintah No.
Pekerjaan 53 Tahun 2010
Umum) tentang Disiplin
PNS.
Kabup Sdr. Camat 17/K.AC- Komisi Untuk menindaklanjuti B- Bupati Memberikan DILAKSA Hukuman disiplin
aten Ahma Kota 06/HK.02. Aparatur rekomendasi Panwaslih 1134/ Aceh sanksi hukuman NAKAN sedang berupa
Aceh d, SH Baharu 02/II/201 Sipil Kabupaten Aceh Singkil KASN/ Singkil disiplin sedang teguran tertulis
Singkil 9 Negara sesuai dengan peraturan 4/201 kepada ASN atas namun Panwaslih
(KASN) yang berlaku 9 nama Sdr. Aceh Singsil belum
Ahmad, SH yang menerima surat
pelaksanaannya resmi dari Bupati
mengacu Singkit sebagai
kepada pelaksanaan atas
Peraturan Putusan KASN
Pemerintah tersebut
Nomor 53 Tahun
2010 tentang
Disiplin PNS.
90
Kabup Andri Pendampi 088/K.AC- Komisi Berdasarkan keputusan B- Ketua Terlapor atas
aten Sahput ng PKH 02/PM.06 ASN RI rapat pleno Anggota 1897/ Badan nama Andri
Aceh ra .02/IV/20 Pawaslih Kabupaten KASN/ Pengawas Saputra sebagai
Barat 19 Aceh Barat Daya 6/201 Pemilihan Anggota
Daya terhadap dugaan 9 Umum Program
pelanggaran Pemilu Kabupate Keluarga
sebagaimana dimaksud n Aceh Harapan (PKH)
dalam Temuan Nomor: Barat Kuala Bate dan
02/TM/PL/Kab/01.07/IV Daya bukan
/2019, Temuan merupakan ASN.
dimaksud diduga Oleh Karena
merupakan pelanggaran kedudukan dan
peraturan perundang- jabatan
undang Aparatur Sipil dimaksud, maka
Negara (ASN), dan Komisi Aparatur
selanjutnya diteruskan Sipil Negara
kepada Komisi ASN RI (KASN) tidak
yang beralamat di Jl. dapat
Letjen M.T. Haryono memproses
No.Kav. 52-53, lebih lanjut
RT.3/RW.4, Cikoko, pengaduan
Pancoran, Kota Jakarta tersebut karena
Timur untuk ditindak hal itu bukan
lanjuti sesuai peraturan kewenangan
perundang-undangan Komisi Aparatur
yang berlaku. Sipil Negara
(KASN).
91
Kabup Selam Kepala SD 015/K.BA KOMISI REKOMENDASI DUGAAN B- Bupati Memberikan DILAKSA Hukuman disiplin
aten at Negeri 7 WASLU.A APARATU PELANGGARAN 1303/ Gayo Lues sanksi hukum NAKAN sedang berupa
Gayo Kutapanja C- R SIPIL NETRALITAS ASN KASN/ (Pejabat disiplin sedang teguran tertulis dan
Lues ng 14/HM.02 NEGARA 4/201 Pembina kepada ASN atas pembinaan
Kecamata .00/III/20 9 Kepegaw nama Selamat
n 19 aian) yang
Kutapanja pelaksanaannya
ng mengacu
Kabupate kepada
n Gayo Peraturan
Lues Pemerintah
Nomor 53 Tahun
2010 tentang
disiplin PNS
Kota 1. 1. Kepala 15/K.Baw KASN Berdasarkan keputusan B- Wali Kota Melaksanakan BELUM ..... Panwaslih
Subulu Irwan Dinas aslu.Prov. (Komisi Rapat Pleno Ketua dan 820/K Subulussa sanksi hukuman DILAKSA Kota
ssalam Yasin Pendidika C- Aparatur Anggota Panwaslih Kota ASN// lam disiplin sedang NAKAN Subulussa
2. n dan 20/PM.06 Sipil Subulussalam terhadap 3/201 kepada ASN atas lam sudah
Sabari Kebudaya .02/I/201 Negara) Dugaan Pelanggaran 9 nama Sdr. Irwan 3 (tiga)
ah an Kota 9 Pemilu sebagaimana Yasin (Kepala kali
3. Subulussa dimaksud dalam Dinas mengirim
Darma lam Temuan Pendidikan dan surat
wati 2. Kepala 001/TM/PL/Kot/01.02/X Kebudayaan kepada
TK Alamin II/2018. Temuan Kota Walikota
3. Kepala dimaksud diduga Subulussalam), Subulussa
Bina merupakan Pelanggaran Sdr. Sabariah lam untuk
Insani Netralitas Aparatur Sipil (Kepala TK meminta
Negara (ASN), dan Alamin Kota kejelasan
selanjutnya diteruskan Subulussalam), tindak
92
kepada Komisi Aparatur dan Sdr. lanjut dari
Sipil Negara (KASN), Darmawati putusan
untuk ditindaklanjuti Ismail (Kepala KASN
sesuai peraturan TK Bina Insani
perundang-undangan Kota
yang berlaku. Subulussalam)
yang
pelaksanaanya
mengacu
kepada
Peraturan
Pemerintah
Nomor 53 Tahun
2010 tentang
Disiplin PNS.
93
4. Pemungutan Suara Ulang dan Pemungutan Suara Lanjutan
Pemungutan Suara Ulang (PSU) atau Pemungutan Suara
Lanjutan (PSL) atau disebut juga Pemilu Lanjutan merupaka
sutu tindak lanjut atas rekomendari yang dikeluarkan oleh
Pengawas Pemilu akibat terjadinya bencana alam atau
kerusuhan dan terjadinya pelanggaran Pemilu saat proses
pemungutan dan penghitungan Suara di Tempat Pemungutan
Suara (TPS). Pelaksanan PSU harus memenuhi ketentuan Pasal
372 Undang-Undang Nomsor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu dan
untuk pelaksanaan PSL harus memenuhi ketentuan 431
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.
Rekomendasi
TPS 3, KPPS memberikan PSU
sudah
Lam Bheu, surat suara kepada dilaksankan
Aceh Besar PSU disampaikan
Darul Pemilih lebih dari 1 pada 27 April
tanggal 17
Imarah hak pilih 2019
April 2019
94
TPS 12, Rekomendasi
PSU
Blang sudah
Pengrusakan surat dilaksankan
Langsa Paseh, PSU disampaikan
suara oleh Linmas TPS pada 25 April
Langsa tanggal 18
2019
Kota April 2019
Pemberian kertas
Rekomendasi
TPS 1, suara calon anggota PSU
sudah
Cinta Maju, DPRRI, DPD RI, DPRA dilaksankan
Gayo Luwes PSU disampaikan
Blang DAN DPRK kepada pada 25 April
tanggal 18
Pegayon pemilih pindahan dari 2019
April 2019
luar provinsi
TPS 97,
Pencoblosan Lebih dari
Matang
satu kali oleh para PSU
Ulim,
saksi parpol Rekomendasi
Baktiya PSU
sudah
dilaksankan
Aceh Utara disampaikan
pada 23 April
tanggal 17
TPS 38, 2019
Pencoblosan Lebih dari April 2019
Meunasah
satu kali oleh para PSU
Cut ,
saksi parpol dan KPPS
Nisam
Pencobosan dilakukan
TPS 1, Rekomendasi
oleh seseorang yang PSU
Desa sudah
tidak memiliki hak dilaksankan
Aceh Tamiang Baboo, PSU disampaikan
pilih dengan pada 27 April
Bandar tanggal 22
menggunakan C6 milik 2019
Pusaka April 2019
orang lain
Rekomendasi
TPS 1, PSU
adanya pemilih yang sudah
Meunasah dilaksankan
Lhokseumawe menggunakan C6 milik PSU disampaikan
Mesjid, pada 26 April
orang lain tanggal 20
Muara Dua 2019
April 2019
95
Terdapat pemilih yang
terdaftar di DPT TPS
lain. Memberkan
Rekomendasi
TPS 4, suaranya di TPS 4 PSU
sudah
Suka Jaya, Desa Suka Jaya tanpa dilaksankan
PSU disampaikan
Simeuleu adanya Form A5 pada 27 April
tanggal 23
Timur sehinga dimasukkan 2019
April 2019
dalam DPK namun
diberi 5 jenis surat
suara
Terdapat pemilih yang
terdaftar di DPT TPS
lain. Memberkan
TPS 2, Rekomendasi
suaranya di TPS 2 PSU
Kuala sudah
Desa Kuala Makmur dilaksankan
Makmur, PSU disampaikan
tanpa adanya Form A5 pada 27 April
Simeuleu tanggal 23
sehinga dimasukkan 2019
Timur April 2019
dalam DPK namun
diberi 5 jenis surat
suara
Terdapat pemilih yang
Rekomendasi
TPS 1, tidak terdaftar dalam PSU
sudah
Badegong, DPT (KTP Lombok) dilaksankan
PSU disampaikan
Teupah memilih di TPS 1 Desa pada 27 April
tanggal 23
Simeulue Selatan Badegong dengan 3 2019
April 2019
jenis surat suara
Terdapat pemilih yang
TPS 1, Rekomendasi
tidak terdaftar dalam PSU
Pasir sudah
DPT (KTP Sumbay) dilaksankan
Tinggi, PSU disampaikan
memilih di TPS 1 Desa pada 27 April
Teupah tanggal 23
Pasir Tinggi dengan 4 2019
Selatan April 2019
jenis surat suara
Terdapat pemilih yang
Rekomendasi
TPS 1, tidak terdaftar dalam PSU
sudah
Kuala DPT (KTP Layabaung) dilaksankan
PSU disampaikan
Baru, Teluk memilih di TPS 2 Desa pada 27 April
tanggal 23
Dalam Kuala Baru dengan 5 2019
April 2019
jenis surat suara.
Tidak
dilaksanakan,
Terdapat pemilih yang hasil
Rekomendasi
tidak terdaftar dalam klarifikasi KIP
TPS 1, sudah
DPT (KTP Aceh Barat) pemilih telah
Meunafa, PSU disampaikan
memilih di TPS 1 Desa memiliki KTP
Salang tanggal 23
Meunafa dengan 5 Meunafa dan
April 2019
jenis surat suara. terdaftar
dengan nomor
DPT 270
96
Adanya Pemilih yang
mencoblos lebih dari
satu kali dan tidak
terdaftar dalam
DPT,DPTb dan DPK
Tidak
TPS 01 Gampong Rekomendasi
TPS 1, dilaksanakan,
Meunasah Balek Kec sudah
Meunasah KIP
Meureudu. Pelaku PSU disampaikan
Balek, berpendapat
membawa C 6 memilih tanggal 22
Meureudu tidak ada
di TPS 02 Kemudia April 2019
pelanggaran
Pelaku kembali
melakukan pencolosan
ke dua kali di TPS 01
dengan menggunakan
KTP EL
Tidak
Rekomendasi
TPS 1, Paru dilaksanakan,
Terdapat pemilih yang sudah
Keude, KIP
memilih lebih dari satu PSU disampaikan
Bandar berpendapat
kali di TPS berbeda tanggal 26
Baro tidak ada
April 2019
pelanggaran
Tidak
Rekomendasi
TPS 2, Paru dilaksanakan,
Terdapat pemilih yang sudah
Keude, KIP
memilih lebih dari satu PSU disampaikan
Pidie Jaya Bandar berpendapat
kali di TPS berbeda tanggal 26
Baro tidak ada
April 2019
pelanggaran
Tidak
Rekomendasi
TPS 3, Paru dilaksanakan,
Terdapat pemilih yang sudah
Keude, KIP
memilih lebih dari satu PSU disampaikan
Bandar berpendapat
kali di TPS berbeda tanggal 26
Baro tidak ada
April 2019
pelanggaran
Tidak
Rekomendasi
TPS 4, Paru dilaksanakan,
Terdapat pemilih yang sudah
Keude, KIP
memilih lebih dari satu PSU disampaikan
Bandar berpendapat
kali di TPS berbeda tanggal 26
Baro tidak ada
April 2019
pelanggaran
Tidak
Rekomendasi
TPS 5, Paru dilaksanakan,
Terdapat pemilih yang sudah
Keude, KIP
memilih lebih dari satu PSU disampaikan
Bandar berpendapat
kali di TPS berbeda tanggal 26
Baro tidak ada
April 2019
pelanggaran
97
Tidak
Rekomendasi
TPS 6, Paru dilaksanakan,
Terdapat pemilih yang sudah
Keude, KIP
memilih lebih dari satu PSU disampaikan
Bandar berpendapat
kali di TPS berbeda tanggal 26
Baro tidak ada
April 2019
pelanggaran
Tidak
Rekomendasi
TPS 7, Paru dilaksanakan,
Terdapat pemilih yang sudah
Keude, KIP
memilih lebih dari satu PSU disampaikan
Bandar berpendapat
kali di TPS berbeda tanggal 26
Baro tidak ada
April 2019
pelanggaran
Tidak
Rekomendasi
TPS 8, Paru dilaksanakan,
Terdapat pemilih yang sudah
Keude, KIP
memilih lebih dari satu PSU disampaikan
Bandar berpendapat
kali di TPS berbeda tanggal 26
Baro tidak ada
April 2019
pelanggaran
TPS 7,
Ttidak terdistribusnya
Gampong
surat suara Dewan
Jalan PSL
Perwakilan Rakyat Rekomendasi
(Lapas), PSL
Kabupaten (DPRK) sudah
Idie Rayeuk dilaksankan
Aceh Timur disampaikan
TPS 8, pada 23 April
Tidak terdistribusnya tanggal 19
Gampong 2019
surat suara Dewan April 2019
Jalan PSL
Perwakilan Rakyat
(Lapas),
Kabupaten (DPRK)
Idie Rayeuk
98
BAB. VI
HAMBATAN, DAN CAPAIAN PENINDAKAN PELANGGARAN
PADA PENYELENGGARAAN PEMILU TAHUN 2019
99
10. Masih terdapat perbedaan pandangan terhadap
penyelesaian tindak pidana Pemilu dalam forum Sentra
Gakkumdu baik dari cara pandang kasus maupun
pembahasan pasal yang disangkakan kepada pelaku dimana
beberapa pasa mengikat terhadap Pelaksana, Peserta dan
Tim Kampanye.
100
HASIL EVALUASI
A. Regulasi
1. Tidak ada harmonisasi waktu penanganan perkara, seperti
antara pasal 484 dengan Perbawaslu Nomor 31 tentang Sentra
Gakkumdu;
2. Pada UU Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum
masih tidak merinci tentang Delik Pelanggaran dengan Delik
Kejahatan dengan jelas (sebagaimana terdapat dalam 77 Pasal
mengenai tindak Pidana Pemilu);
3. Bawaslu tidak diberi kewenangan menertibkan Alat Peraga
Kampanye sehingga menyulitkan karena harus berkoordinasi
dengan instansi lain dan harus memiliki anggaran penertiban;
4. Terhadap Perusakan Alat Peraga Kampanye tidak memberikan
batasan rusak sebagai mana dimaksud dalam Pasal 280 ayat
(1) huruf g Undang-Undang 7 tahun 2017 sehingga sulit
memaknai arti “rusak”;
5. Tidak adanya kewenangan Panwaslih/Bawaslu untuk
meminta pendampingan kepada BAPAS dalam hal
pendampingan terhadap anak yang terlibat tindak pidana
pemilu pada saat pemeriksaan awal di Panwaslih Aceh
Tamiang;
6. Tidak adanya upaya paksa terhadap saksi yang ingin
diklarifikasi karena hanya berupa undangan bukan panggilan;
7. Sulit menentukan subjek hukum apabila ada pelaksana
kampanye yang tidak memiliki SK yang melakukan tindak
pidana pada Pasal 280 ayat (1) dan (2), terutama dalam
penanganan money politic;
101
8. Kewenangan penyitaan barang bukti, penggeledahan dan
penangkapan tidak diatur dalam perbawaslu 31 Tahun 2018;
C. Anggaran
1. Tidak tersedia anggaran berkaitan dengan proses penyelidikan
dan penyidikan, penuntutan, pelaksanaan eksekusi, dan
Anggaran untuk Daftar Pencarian Orang (DPO);
2. Tidak adanya anggaran khusus untuk sosialisi kepada
masyarakat sebagai pencegahan pelanggaran pidana Pemilu;
3. Tidak adanya anggaran pemeliharaan barang sitaan;
4. tidak adanya anggaran berupa uang saku bagi saksi yang
diklarifikasi karena saksi tersebut meninggalkan pekerjaannya
untuk memberi keterangan, hal ini menyebabkan saksi enggan
menghadiri undangan klarifikasi.
102
maupun laptop yang dapat digunakan oleh seluruh anggota
Sentra Gakkumdu;
2. Belum adanya alat rekam visual dan audio di masing-masing
Kabupaten/Kota;
F. Hambatan Lainya
Koordinasi hanya lebih dominan pada tingkatan koordinator,
sehingga penangan tidak maksimal dalam penanganan kasus.
A. Regulasi
1. Belum maksimal nya sosialisasi berkenaan Perbawaslu 4
Tahun 2019 hal ini dikarenakan aturan tersebut terlambat
dikeluarkan;
2. Tumpang tindih kewenangan dalam menerima laporan dugaan
pelanggaran kode etik oleh Bawaslu dan DKPP.
103
2. Minimnya pelatihan/Bimtek tentang Penanganan pelanggaran
Kode Etik khususnya kepada komisioner/ Staf Panwaslih
Kabupaten/Kota
A. Regulasi
Masih kurangnya norma-norma yang mengatur terkait dengan
penyelesaian pelanggaran administratif Pemilu secara cepat
seperti juknis dan SOP.
C. Anggara
Belum tersedianya anggaran untuk pada setiap persidangan
administratif bagi Panwaslih Kabupaten/Kota
104
B. Keberhasil (Capaian) Penindakan Pelanggaran oleh Bawaslu
Provinsi, maupun Bawaslu Kabupaten/Kota Pada
Penyelenggaraan Pemilu Tahun 2019.
Dalam menjalankan tugas, wewenang dan tanggungjawab
memang terkadang tidak selalu berjalan seperti yang diharapkan
banyak pula kendala-kendala yang mengharuskan para penegak
keadilan Pemilu berusaha semaksimal mungkin, namun dengan
usaha yang sungguh-sungguh banyak pula catatan emas yang
ditorehkan oleh Panwaslih Provinsi Aceh dan Panwaslih
Kabupaten/Kota.
105
C. Pelanggaran Pemilu yang Menjadi Perhatian Publik
Proses penangan pelanggaran Pemilu memang tidak selamanya
berjalan mudah tentu banyak dinamika yang muncul baik yang
bersifat ekternal maupun internal.
106
BAB. VII
PENUTUP
A. Kesimpulan
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sebagaimana yang tercantum
dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 yang mengenai
tugas fungsi dan kewenangannya pada divisi penindakan
pelanggaran yang dituntut untuk menghasilkan Pemilu yang
berkualitas dan bermartabat yakni Pemilu yang proses
pelaksanaannya transparan, akuntabel, kredibel dan partisipatif
serta hasilnya dapat diterima oleh semua pihak.
107
memutuskan sesuai dengan fakta persidangan yang ada serta
menindaklanjuti sesuai dengan pembuktian pada saat
pembahasan di Sentra Gakkumdu Bersama dengan Pihak
Kepolisian juga Kejaksaan.
B. Rekomendasi
Dari proses penanganan pelanggaran Pemilu atas peyelenggaran
Pemilu tahun 2019 berbagai keberhasilan telah dicapai dengan
kerja keras namun tak pula ada hambatan yang membuat
Pengawas Pemilu harus lebih maksimal lagi, beberapa
rekomendasi ini menjadikan kinerja pengawas Pemilu dapat
bekerja lebih efetif, efisien dan berkualitas;
1. Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan terkait Pemilu
harus lebih maksimal untuk memberikan pemahaman
terhadap Pengawas Pemilu,
2. Pembentukan Penyidik Pegawas Negeri Sipil (PPNS) di
Bawaslu, Bawaslu Provinsi dan Bawaslu Kabupaten/Kota
untuk meningkatkan kinerja penindakan pelanggaran
pidana Pemilu.
3. Adanya aplikasi E-Gakkumdu untuk memudahkan kerja cepat
dan tepat sentra gakkumdu
4. Penambahan SDM khususnya pada Divisi Penindakan
Pelanggaran serta memberi pelatihan yang maksimal.
5. Pengadaan gedung yang permanen dengan dukungan
fasilatas yang memadai.
108