Tentang Perbendaharaan Negara, pada pasal 1 ayat (10) dijelaskan bahwa Barang
Milik Negara adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN
atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. Selanjutnya berdasarkan Peraturan
meliputi:
14
1) Perencanaan
2) Pelaksanaan
3) Pengawasan
ini sangat penting untuk menilai konsistensi antara praktek yang dilakukan
1) Azas fungsional
15
pengguna barang, pengguna barang, pengelola barang dan sesuai fungsi,
3) Azas transparansi
harus transparan dan membuka diri terhadap hak dan peran serta masyarakat
mengamankan BMN.
4) Azas efisiensi
optimal.
Azas akuntabilitas publik yaitu pengelolaan barang milik negara harus dapat
Azas kepastian nilai yaitu pengelolaan barang milik negara harus didukung
oleh adanya ketepatan jumlah dan nilai BMN. Kepastian nilai merupakan
16
salah satu dasar dalam penyusunan neraca pemerintah dan
pemindahtanganan BMN.
71/PMK.06/2016 Tentang Tata Cara Pengelolaan Barang Milik Negara Yang Tidak
dalam proses akuntansi meliputi semua dokumen yakni semua barang yang dibeli
atau diperoleh atas Beban Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau berasal dari
perolehan lainnya yang sah, yang berada dalam penguasaan kuasa pengguna
2017:1107).
17
dengan bekerjasama dengan tim asistensi / fasilitator dalam jangka waktu tertentu
melalui asistensi, yaitu berupa pendampingan teknis dengan ruang lingkup dari
pendampingan teknis itu sendiri antara lain, memberikan pengetahuan, keahlian dan
kesempatan baru baik secara individual ataupun organisasi dan dapat diaplikasikan
Menurut Schayek (2011) meneliti adanya pengaruh yang cukup positif dan
Israel terhadap kinerja SME (Small Medium Enterprise / UMKM). Adapun variable
asistensi yang diukur antara lain: (1) program, (2) peserta, (3) program dan peserta.
keuangan pemerintah daerah (LKPD) dengan indikator terdiri dari (1) jumlah hari
tim asistensi.
dengan ruang lingkup antara lain memberikan pengetahuan dan keahlian, agar
kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan baik dalam hal peserta paham materi yang
18
2.1.3 Sistem Informasi Aset
berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu. Selanjutnya menurut
Mulyadi (2016:5), sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola
Romney dan Steinbart (2015:3) sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih
suatu tujuan. Sebagian besar sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil yang
komponen yang saling berhubungan dengan batasan yang jelas, dan bekerja sama
untuk mencapai tujuan dengan menerima input dan menghasilkan output dalam
suatu proses transformasi yang terorganisasi. Lebih lanjut O’Brian dan Marakas
(2009:24) mengemukakan bahwa dalam sistem terdapat tiga komponen dasar yang
tujuannya.
19
untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan
1) Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat
efektif.
sistem informasi.
antara lain:
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang
20
2) Batasan sistem (Boundary)
Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem
sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat menguntungkan dan dapat juga
luar tersebut harus selalu dijaga dan dipelihara, sedangkan lingkungan luar
Keluaran suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lain
21
5) Masukan sistem (input)
yang dapat berupa pemeliharaan (maintance input) dan sinyal (signal input).
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan
menjadi keluaran.
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada
22
2) Sistem alamiah dan sistem buatan
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat
Sistem deterministik adalah sistem yang beroprasi dengan tingkah laku yang
probabilitas.
data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan
(2009:12), informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna
dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan data merupakan sumber
Romney dan Steinbart (2015:4) informasi (information) adalah data yang telah
23
dikelola dan diproses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan
Menurut Sutabri (2012:33) kualitas dari informasi tergantung dari tiga hal,
yaitu:
1) Akurat (accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan.
yang usang tidak akan mempuyai nilai lagi, karena informasi merupakan
3) Relevan (relevance)
1) Mudah diperoleh
informasi.
Sifat ini menunjukan kelengkapan isi informasi. Hal ini tidak hanya
24
3) Ketelitian
informasi.
4) Kecocokan
5) Ketepatan waktu
Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui, lebih pendek dari siklus
6) Kejelasan
7) Keluwesan
untuk membuat lebih dari suatu keputusan, tetapi juga apakah dapat
8) Dapat dibuktikan
Sifat ini menunjukan sejauh mana informasi itu dapat diuji oleh beberapa
sebelumnya.
25
10) Dapat diukur
sistem informasi aset adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu
luar tertentu. Adapun menurut Krismaji (2015:15), sistem informasi aset adalah
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi aset. Adapun
yang dimaksud dengan input disini termasuk metode dan media untuk
dokumen dasar.
26
2) Blok Model (model block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang
akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi aset, seperti bencana alam,
27
dapat dicegah dan bila terlanjur terjadi maka kesalahan-kesalahan dapat
Adapun mengenai sistem informasi aset, dijelaskan bahwa sim aset (sistem
informasi aset manajemen aset) adalah suatu sistem informasi aset yang dibangun
kekayaan dan modal dari sebuah instansi, perguruan tinggi ataupun perusahaaan
yang memiliki masa manfaat, serta mengelola barang persediaan dan barang habis
Beberapa manfaat yang bisa diambil dalam pengembangan SIM aset ini
1) Menyajikan berbagai informasi aset mulai dari data aset, lokasi aset, hingga
aset.
penanggung jawab aset dan lokasi aset tersebut berada secara akurat.
28
Menurut Kenneth C Laudon (2007) penggunaan sistem informasi aset
1) Organisasi
Sistem informasi aset merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
yang terdiri atas tingkatan dan keahlian yang berbeda, struktur biasanya
hierarki atau strukur piramida dari wewenang dan tanggung jawab yang
semakin bertambah.
2) Manajemen
3) Teknologi
Teknologi informasi adalah satu dari banyak alat yang digunakan untuk
alat yang digunakan, baik hardware maupun software. Komputer itu sendiri
29
Sistem informasi aset merupakan sebuah kumpulan atau himpunan dari
unsur, komponen, atau variabel yang terorganisasi dalam bentuk sistem atau
aplikasi dan didalamnya terdapat proses entry data, kemudian nanti nya menjadi
manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai
melakukan suatu kegiatan baik secara perorangan ataupun bersama orang lain dan
Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut atas konsep manajemen, yang
30
sekalipun kegiatan tersebut saling berkaitan dalam rangka pencapaian
tujuan organisasi.
matematika.
administrasi.
dan mengawasi aktivitas kerja orang lain, sehingga pekerjaan tersebut dapat
1) Planning (Perencanaan)
31
2) Organizing (Pengorganisasian)
dan penataan pekerjaan tentang apa yang dilakukan dan siapa yang
3) Leading (Kepemimpinan)
4) Controlling (Pengendalian)
Akuntasi Pemerintah, dijelaskan bahwa aset adalah sumber daya ekonomi yang
dikuasai atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan
dari mana manfaat ekonomi atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh,
baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dengan satuan uang,
termasuk sumber daya non keuangan yang diperlakukan untuk penyediaan jasa bagi
masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah
dan budaya.
32
Menurut Siregar (2004), pengertian aset secara umum adalah barang (thing)
atau sesuatu barang (anything) yang mempunyai nilai ekonomi (economic value),
nilai komersil (connercial value) atau nilai tukar (exchange value) yang dimiliki
oleh badan usaha, instansi atau individu. Lebih lanjut Siregar (2004:58)
Aspek Sumber daya alam adalah semua kekayaan alam yang dapat
Aspek sumber daya manusia adalah semua potensi yang terdapat pada
manusia seperti akal pikiran, seni, keterampilan, dan sebagainya yang dapat
3) Infrastruktur
sebagai sarana untuk dapat memanfaatkan sumber daya alam dan sumber
daya manusia dengan maksimal, baik untuk saat ini maupun di masa yang
akan datang.
Manajemen Aset menurut Sugiama (2013) adalah ilmu dan seni untuk
33
efektif dan efisien. Sedangkan menurut Siregar (2004) Manajemen Aset adalah
suatu profesi atau keahlian yang belum sepenuhnya berkembang atau populer di
sebagai berikut:
audit dari suatu aset, sehingga dapat diketahui secara jelas kepemilikan aset
tersebut. Hal ini untuk menghindarkan kepemilikan ganda dari satu aset.
aset itu milik pemerintah daerah maka aset tersebut akan diinventarisasi
sebagai kekayaan daerah. Selain itu akan diketahui masa pakai dan umur
34
3) Optimasi penggunaan dan pemanfaatan untuk peningkatan pendapatan
Aset yang berstatus idle capacity dapat dimanfaatkan dengan baik sesuai
pemanfaatannya untuk apa, peruntukkan dari aset tersebut kepada siapa, dan
4) Pengamanan aset
Aset yang dimiliki oleh individu atau pemerintah dapat diamankan dengan
baik karena telah di lakukan inventarisasi, sehingga aset tersebut tidak akan
mudah jatuh ke tangan orang lain. Apabila ada yang mengakui memiliki aset
sebagai berikut:
1) Inventarisasi Aset
sesuai dengan tujuan Manajemen Aset. Inventasisasi aset terdiri dari dua
aspek, yaitu inventarisasi fisik dan yuridis/legal. Aspek fisik terdiri atas
35
aspek yuridis adalah status penguasaan, masalah legal yang dimiliki, batas
2) Legal Audit
Legal Audit merupakan satu lingkup kerja yang berupa inventarisasi status
identifikasi dan mencari solusi atas permasalahan legal, dan strategi untuk
3) Penilaian Aset
Penilaian aset merupakan suatu proses kerja untuk melakukan penilaian atas
aset yang dikuasai. Biasanya hal ini dikerjakan oleh konsultan penilaian
yang independen. Manfaat dari penilaian aset biasanya digunakan oleh para
pendapatan (income).
4) Optimalisasi Aset
legal, dan nilai ekonomi yang dimiliki aset tersebut. Pada tahap ini aset-aset
36
5) Pengawasan dan Pengendalian
SIMA (Sistem Informasi Aset Manajemen Aset) adalah salah satu sarana
nilai aset, fungsi, legal aset, dan lain-lain. Pemetaan aset yang dibuat dalam
SIMA juga bermanfaat bagi para pemilik modal untuk informasi kerjasama
kerugian, dan berapa besar keuntungan yang akan diterima di waktu yang
modal publik, hal ini dilakukan dalam rangka melaksanakan tertib administrasi
yang dapat bekerja secara transparan dan akuntabel dan didalamnya terdapat proses
hal ini penggunaan atau pemanfaatan sistem informasi manajemen dan akuntansi
37
barang milik negara (SIMAK-BMN). Dengan ketersediaan sistem informasi
manajemen aset tersebut dan manajemen aset yang sudah ada pada Direktorat
Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, maka dalam ini penulis
melakukan penelitian untuk menguji pengaruh dari variable – variable yang diteliti
38
Tabel 2-1 Penelitian Terdahulu
Tujuan Penelitian /
No Judul, Nama Peneliti & Tahun Variabel Penelitian Hasil Penelitian Perbedaan dan Persamaan
Metoda Penelitian
1. Pengaruh Asistensi Mengetahui pengaruh Asistensi Hasil Penelitian ini Persamaan: Penulis
Penatausahaan Aset dan pelaksanaan Asistensi Penatausahaan menunjukan dengan taraf mengadopsi pendekatan
Pengendalian SIMDA BMD Penatausahaan Aset dan Aset, pengendalian signifikan sebesar 5% baik penelitian dengan metode
Terhadap Manajemen Aset pengendalian SIMDA BMD SIMDA BMD dan secara parsial maupun deskripsi kuantitatif dan
Daerah di Pemerintah Propinsi terhadap praktik Manajemen Aset simultan, Asistensi menyebarkan angket ke
Papua Barat. Manajemen Aset di Daerah Penatausahaan Aset dan beberapa pegawai tetap
pemerintahan Propinsi pengendalian SIMDA dalam dilingkup objek
Ahmad Faozan Suryanto (2018) Papua Barat baik secara BMD berpengaruh positif penelitian.
parsial maupun simultan. terhadap Manajemen Aset
daerah pemerintahan Perbedaan : Aspek lokasi,
Penulis menggunakan Propinsi Papua Barat. objek dan waktu
analisis statistik deskriptif penelitian
verifikatif dan analisis
regresi linier berganda.
2. Pengaruh Sistem Informasi Aset Bertujuan untuk mengetahui Manajemen Aset, Hasil penelitian Persamaan : Terdapat
terhadap Manajemen Aset pada pengaruh Sistem Informasi Sistem Informasi menunjukkan bahwa persamaan antara variabel
Pemerintah Kota Banda Aceh Aset terhadap Manajemen Aset hubungan antara Sistem yang di gunakan yaitu
Aset. Informasi Aset terhadap Manajemen Aset dan
Iqlima Azhar manajemen asset erat Sistem Informasi Aset.
(2017) Metode sensus
Perbedaan : Aspek lokasi,
objek dan waktu
penelitian
3. Pengaruh Manajemen Siklus Bertujuan untuk meneliti Kinerja Manajemen Hasil penelitian tidak Persamaan :Melihat
Hidup Aset dan SIstem ada nya penurunan Opini Aset, Manajemen berhasil membuktikan kinerja manajemen aset.
39
Informasi Manajemen Aset Laporan pemeriksaan BPK Siklus hidup aset, adanya pengaruh sistem
terhadap Kinerja Manajemen dari WTP menjadi WDP di Sistem Informasi informasi Manajemen Aset Perbedaan : Terdapat
Aset. Studi pada BPS Propinsi BPS Kalimantan Tengah Manajemen Aset terhadap kinerja perbedaan variaberl
Kalimantan Tengah dengan membuat rumusan Manajemen Aset independen yang
masalah pengaruh digunakan.
Rephy Ekawati manajamen siklus hidup
(2017) aset.
4. Effect of Organizational Untuk menguji dan Komitmen Hasil pengujian hipotesis Persamaan : Pada
Commitment, Competence and menganalisis pengaruh organisasi, memberikan bukti bahwa penelitian ini
Good Governance on Employees komitmen organisasi, kompetensi, tata komitmen organisasi, menggunakan Regresi
Performance and Quality Asset kompetensi dan tata kelola kelola yang baik, kompetensi dan tata kelola Linear Berganda
Management terhadap kinerja karyawan kinerja karyawan, yang baik memiliki
dan Manajemen Aset Manajemen Aset pengaruh positif dan Perbedaan : Pada
Hendra Gunawan, Murdifin berkualitas di Satuan Kerja berkualitas untuk signifikan terhadap kinerja penelitian yang ditulis
Haming, Junaiddin Zakaria, Perangkat Daerah (SKPD) pemerintah daerah karyawan. Komitmen tidak menggunakan
Asdar Djamareng Pemerintah Kota Makassar. organisasi memiliki variabel kinerja karyawan
(2017) pengaruh negatif dan seperti penelitian
Analisis Structural Equation signifikan terhadap kualitas terdahulu, dan terdapat
Model (SEM) Manajemen Aset. Hasil perbedaan dalam
berbeda yang ditunjukkan penggunaan aplikasi
pada kompetensi, tata untuk mengukur uji
kelola yang baik dan analisis
kinerja karyawan
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
Manajemen Aset Kualitas
untuk Pemerintah daerah.
5. Penatausahaan Asset Pemerintah Tujuan dari penelitian ini Penatausahaan Aset Hasil dari penelitian ini Persamaan : Terdapat
Daerah Melalui Sistem adalah untuk dan Sistem adalah dalam persamaan antara variabel
40
Informasi Aset Manajemen mengidentifikasi dan Informasi Aset penatausahaan asset milik yang di gunakan yaitu
Barang Daerah (Simbada) Di menganalisis penatausahaan Manajemen Aset daerah melalui SIMBADA Manajemen Aset dan
Kabupaten Malang asset Pemerintah Daerah yang dilakukan oleh Bidang Sistem Informasi Aset.
(Luhur Nurmala Rizqi, melalui (SIMBADA) di Asset belum tercapai
Tjahjanulin Domai, Abdul Kabupaten Malang maksimal, masih terdapat Perbedaan : Metoda yang
Wachid) masalah didalam digunakan
Penelitian ini menggunakan penerapannya.
jenis penelitian kualitatif
dengan pendekatan
deskriptif
6. Analisis Penggunaan Dan Tujuan dari penelitian ini Penggunaan dan Hasil penelitian Persamaan : Variabel
Penatausahaan Barang Milik adalah untuk menentukan penatausahaan menunjukkan bahwa yang digunakan yaitu
Daerah Di Pemerintah Kota penggunaan dan penggunaan dan penatausahaan
Manado administrasi properti lokal penggunaan properti daerah
di Pemerintah Kota telah dilakukan sesuai Perbedaan : Aspek lokasi,
Fikha Kristy Bolendea, Ventje Manado, terutama pada dengan peraturan yang objek dan waktu
Ilat, Jessy Warongan (2017) Badan Pengelolaan berlaku dan telah berjalan penelitian
Keuangan dan Aset Daerah. dengan baik, bahkan dalam
penggunaan aset yang tidak
Metode yang digunakan memadai.
dalam penelitian ini adalah
metode analisis deskriptif.
7. Analisis Penatausahaan Aset Penelitian ini bertujuan Penatausahaan Aset Tingkat kesesuaian Persamaan : Variabel
Tetap Kendaraan Dinas Melalui untuk untuk menganalisis Tetap kegiatan penatausahaan dalam penelitian
Sistem Informasi Aset penatausahaan aset tetap aset tetap kendaraan dinas Perbedaan : Metoda yang
Manajemen Barang Milik kendaraan dinas melalui pada Pemerintah Kota digunakan
Daerah (Studi pada Badan Sistem Informasi Aset Jayapura meliputi
Pengelola Keuangan dan Aset manajemen barang milik pembukuan, inventarisasi Perbedaan :
Daerah Pemetintah Kota daerah dan dan pelaporan sebesar 70%.
Jayapura)
41
Maria Paula Wambrauw (2017) penyebab permasalahan aset
tetap kendaraan dinas pada
Badan Pengelola
Keuangan dan Aset Daerah
Pemerintah Kota Jayapura
berdasarkan Peraturan
Mentri Dalam Negeri No.
17 Tahun 2007.
42
daerah daerah istimewa pengelolaan aset di dalam analisis IPA atribut- Perbedaan : Variabel yang
Yogyakarta. Kepolisian Daerah, Daerah atribut yang berada pada digunakan dan alat
Istimewa Yogyakarta. kuadran A atau yang harus analisis yang digunakan
Cahyani (2011) Tujuan yang ingin dicapai mendapatkan prioritas berbeda
dalam penelitian ini adalah utama adalah: Aset belum
sebagai berikut: (1) didefinisikan kegunaan dan Persamaan :
Menganalisis kinerja para peruntukannya.
pelaksana dalam mengelola Atributatribut yang lain
aset di lingkungan Polri adalah pertahankan
khususnya Polda DIY. (2) prestasi. (2) Kekuatan
Menganalisis pengelolaan (strengths) dan peluang
aset di lingkungan Polri dalam optimalisasi
khususnya Polda DIY pengelolaan aset Polda DIY
dengan analisis IPA. (3) adalah: (a) Status hukum
Merumuskan strategi dalam yang menguntungkan; (b)
optimalisasi pengelolaan Penyempurnaan data base
aset di Polda D.I. aset; (c) Inventarisasi aset
Yogyakarta meningkatkan optimalisasi
dan pemanfaatan; (d)
Dalam penelitian Proses legal audit yang
menggunakan 2 (dua) alat jelas status
analisis data yaitu IPA kepemilikannya; (e)
(Importance Performance Analisis data data aset; (f)
Analysis) dan SWOT Legal Audit aset
dengan (1) analisis EFAS dilaksanakan dengan baik.
(external strategic factors (3) Kelemahan (weakness)
analysis summary); (2) dan hambatan dalam
analisis faktor strategi pengelolaan aset Polda DIY
internal atau IFAS (internal meliputi: (a) Inventarisasi
strategic factors analysis aset dilakukan oleh badan
summary) khusus menangani aset; (b)
43
Proses identifikasi aset; (c)
Proses penilaian terhadap
aset milik Polda DIY; (d)
Data base aset di Polda
DIY di up-to date; (f)
Inventarisasi/pencatatan
aset sesuai dengan UU.
Sumber: dari berbagai sumber
44
2.3 Variabel Konstruk
Variabel merupakan konsep yang dapat diukur dan memiliki variasi hasil
dari konsep sehingga dapat dinilai dan diukur Kumar (1999). Sedangkan menurut
mempelajari dan menarik kesimpulan darinya. Adapun Hatch & Farhady (1981)
variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain.
abstraksi yang lebih tinggi dari konsep dan diciptakan untuk tujuan teoritis tertentu.
Konsep dihasilkan oleh ilmuwan secara sadar untuk kepentingan ilmiah. Konstruk
dapat diartikan sebagai konsep yang telah dibatasi pengertiannya (unsur, ciri, dan
45
Asistensi merupakan kegiatan transfer atau adaptasi
ide-ide, pengetahuan, praktik, teknologi atau keahlian
untuk mendorong pembangunan ekonomi.
Dimensi:
Pengembangan Kebijakan
Pengembagan Kelembagaan
Peningkatan Kapasitas
Dukungan Proyek atau Program
Sutabri, (2012)
Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi
harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang
bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu
organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan
yang diperlukan oleh pihak luar tertentu.
Dimensi:
Akurat
Tepat Waktu
Relevan
O’Brian dan Marakas (2009)
Kumpulan komponen yang saling berhubungan dengan
batasan yang jelas, dan bekerja sama untuk mencapai
Sistem Informasi Aset tujuan dengan menerima input dan menghasilkan
2.
Aset output dalam suatu proses transformasi yang
terorganisasi.
Dimensi:
Input
Proses
Output
Kenneth C Laudon, (2007)
Sistem Informasi Aset secara efektif memerlukan
pemahaman dari organisasi, manajemen dan teknologi
informasi yang membentuk sistem tersebut.
Dimensi:
Organisasi
Manajemen
Teknologi
Robbins dan Coulter, (2012)
manajemen merupakan koordinasi dan mengawasi
aktivitas kerja orang lain, sehingga pekerjaan tersebut
dapat diselesaikan secara efektif dan efisien.
Dimensi:
Planning
3. Manajemen Aset
Organizing
Leading
Controlling
Doli Siregar, (2004)
Merupakan satu profesi atau keahlian yang belum
sepenuhnya berkembang dan popular di masyarakat.
46
Dimensi:
Inventarisasi Aset
Legal Audit
Penilaian Aset
Optimalisasi Aset
Pengawasan dan Pengendalian
Manullang, (2004)
Seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian,
penyusunan, pengarahan, dan pengawasan sumber
daya untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
Dimensi:
Seni dan ilmu perencanaan
Pengorganisasian
Penyusunan
Pengarahan
Pengawasan Sumber Daya
Sumber: dari berbagai sumber
pekerjaan pegawai maupun sumber daya yang dimiliki instansi tersebut. Salah satu
bagian yang penting dalam instansi pemerintah yaitu pengelolaan barang milik
negara, semua barang yang dimiliki baik aset tetap maupun aset non tetap harus
dikelola dengan baik. Oleh karena itu diperlukan sumber daya manusia yang
kompeten untuk mengelola barang milik negara. Selain sumber daya yang
pengelolaan barang milik negara yaitu Sistem Informasi Aset Manajemen dan
Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN). SIMAK BMN adalah sebuah
Sistem Informasi Aset yang dibuat oleh Kementerian Keuangan, dimana aplikasi
sistem tersebut digunakan oleh Satuan Kerja (satker) diseluruh instansi kementerian
Negara.
47
Dengan adanya aplikasi tersebut akan lebih mudah diimplementasikan jika
dilakukan asistensi bagi pegawai yang menangani pengelolaan aset negara, hal ini
mengelola aset yang dimiliki instansi terkait dengan tujuan hasil akhir yang hendak
dicapai yaitu pelaporan yang akurat, akuntable, dan tertib. penelitian ini akan
menjelaskan bagaimana pengaruh antara asistensi penatausahaan aset aset bmn dan
faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting, kerangka berpikir
yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang diteliti,
jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antar variabel independen dan
Penelitian yang akan dilakukan oleh penulis terdiri dari variabel x1 dan
terdiri dari 3 (tiga) dimensi, diantaranya adalah (1) jumlah hari pelaksanaan
asistensi (2) pengalaman personil asistensi, (3) perubahan komposisi tim asistensi.
sedangkan variabel x2 yaitu sistem informasi aset, terdiri dari 3 (tiga) dimensi,
diantaranya adalah (1) input, (2) proses, (3) output. dan pada variabel y, terdiri dari
3 (tiga) dimensi, diantaranya adalah (1) inventarisasi aset, (2) legal audit, (3)
48
Penelitian mengenai manajemen aset di Direktorat Jenderal Sumber Daya
dan Perangkat Pos dan Informatika belum pernah dilakukan namun beberapa
beberapa penelitian terdahulu yang terkait dengan topik dari penelitian dan
beberapa pengaruh hubungan antar variabel yang akan dan pernah diteliti oleh
pihak lain:
memanfaatkan modal publik, hal ini dilakukan dalam rangka melaksanakan tertib
pemerintahan lebih tertib secara admintrasi, akuntabel dan transparan. Dari hasil
penelitan yang dilakukan oleh Suryanto (2018) menjelaskan bahwa sebesar 41,2%
mencatat transaksi dalam proses akuntansi meliputi semua dokumen yakni semua
barang yang dibeli atau diperoleh atas beban pendapatan dan belanja daerah
(APBN) atau berasal dari perolehan lainnya yang sah, yang berada dalam
pengelolaan barang. Jika asistensi dan penatausahanan aset dapat bersinergi dengan
manajemen aset maka dapat dipastikan tujuan dalam mencapai SDM yang handal
49
2.4.2 Pengaruh Sistem Informasi Aset terhadap Manajemen Aset
informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Dari hasil penelitian sebelumnya Iqlima (2017) dijelaskan bahwa
hubungan antara Sistem Informasi Aset terhadap manajemen sangat erat, hal ini
ditunjukan oleh nilai korelasi sebesar 0.967. Pentingnya Sistem Informasi Aset
dalam mengelola aset negara akan mempermudah dalam penentuan nilai aset,
laporan keuangan.
pengendalian Jogiyanto (2005:14). Jika sistem informasi aset dan manajeman aset
dapat bersinergi dengan baik maka tujuan laporan barang milik negara yang
Sistem informasi aset sangat penting dalam menunjang pekerjaan, dalam hal
ini sistem informasi aset yang digunakan untuk mengelola aset negara yaitu
menggunakan aplikasi simak bmn merupakan suatu sarana yang efektif untuk
50
meningkatkan kinerja sehingga transparansi kerja dalam pengelolaan aset sangat
terjamin tanpa perlu adanya kekhawatiran akan pengawasan dan pengendalian yang
dapat disimpulkan jika asistensi penatausahaan aset dan sistem informasi aset
terhadap manajemen aset dijalankan secara baik maka semua tujuan dari adanya
laporan pengelolaan aset akan lebih akurat, lebih tertib, akuntabel dan transparan.
Manajemen Aset
(Y)
Sistem Informasi Aset H2
(X2)
H3
2.5 Hipotesis
didasarkan pada kajian teori yang telah dipelajari oleh peneliti. Hipotesis akan
51
Penelitian yang dilakukan penulis merupakan penelitian populasi, maka
52