NIM : 042409107
NAMA : PRASETYA ANGGARA.AR
MATAKULIAH : MANAJEMEN LOGISTIK ORGANISASI PUBLIK
Soal :
1. a. Apa perbedaan manajemen aset dengan manajemen logistik
b. Jelaskan tahapan pengelolaan aset
Jawaban :
1. a) Perbedaan Manajemen asset dengan manajemen logistic
Secara garis besar berdasarkan sumber modul dan Materi Inisiasi , Manajemen logistik
merupakan bagian dari manajemen rantai pasokan. Sedangkan manajemen aset mencakup
keseluruhan dari proses pengadaan sampai pengalihan kepemilikan asset.
Manajemen aset (asset management) dan manajemen logistik (logistics management)
adalah dua bidang yang berbeda, meskipun keduanya berkaitan dengan pengelolaan sumber
daya dalam suatu organisasi. Secara definisi Manajemen aset adalah proses pengelolaan
seluruh aset fisik dan non-fisik suatu organisasi, termasuk perencanaan, akuisisi,
pemeliharaan, dan penghapusan aset. Ini mencakup aset seperti bangunan, peralatan,
investasi finansial, hak paten, merek dagang, dan lain sebagainya.
Sedangkan Manajemen logistik berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan
pengendalian aliran barang, informasi, dan layanan dari pemasok hingga konsumen akhir.
Ini mencakup pengelolaan persediaan, distribusi, transportasi, manajemen rantai pasok, dan
proses pengiriman barang.
Page 2|7
Legal audit adalah Inventarisasi status penguasaan aset, sistem dan prosedur
penguasaan atau pengalihan aset, identifikasi dan mencari solusi atas permasalahan
legal dan strategi untuk memecahkan berbagai permasalahan legal yang terkait dengan
penguasaan atau pengalihan asset
Penilaian asset adalah Proses kerja untuk menilai aset yang dikuasai. Hasil dari nilai
tersebut akan dapat dimanfaatkan untuk mengetahui nilai kekayaan maupun informasi
untuk penetapan harga bagi aset yang ingin dijual
Optimalisasi aset adalah Proses kerja dalam manajemen aset yang bertujuan untuk
mengoptimalkan potensi fisik, lokasi, nilai, jumlah/volume, legal dan ekonomi yang
dimiliki aset tersebut
Sistem informasi aset sebagai bentuk pengawasan dan pengendalian atas aset yang
dikuasai
2. a) Cara Pengadaan Barang Dan Jasa Pemerintahan
Berdasarkan materi inisiasi 2 yang di jabarkan tutor bahwa Regulasi pada modul 2 kegiatan
belajar 2 sudah tidak relevan lagi sebab terdapat perubahan regulasi tentang pengadaan
barang dan jasa pemerintah yang lebih sederhana, tidak berbelit-belit, kompetitif, lebih
cepat, lebih jelas dan transparan. Adapun regulasi terbaru mengenai pengadaan barang/jasa
adalah:
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah khususnya Bab III tentang Perencanaan
Kebutuhan dan Penganggaran Pasal 9 sampai dengan Pasal 11 dan Bab IV tentang
Pengadaan khususnya Pasal 12 sampai dengan Pasal 13
Berdasarkan dari hasil penelusuran saya terkait pengadaan barang dan jasa pada
peraturan pemerintahan yang terbaru yakni PP No 27 Tahun 2014 khususnya Bab IV
- Pengadaan (Pasal 12-13):
Bab IV berfokus pada ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan pengadaan barang
milik negara/daerah. Beberapa poin yang dibahas dalam bab ini adalah:
Pasal 12 Mengatur persyaratan dan prosedur pengadaan barang milik
negara/daerah, termasuk proses tender, lelang, atau mekanisme lain yang
digunakan untuk memilih penyedia barang atau jasa.
Pasal 13 Menjelaskan kriteria atau persyaratan yang harus dipenuhi oleh penyedia
barang atau jasa yang berpotensi berkontribusi dalam pengadaan.
Page 3|7
Secara Garis besar Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah. Berikut adalah panduan umum
mengenai Prosedur Pengadaan Barang Milik Negara/Daerah:
1) Perencanaan Kebutuhan
2) Penyusunan Rencana Pengadaan
3) Penganggaran
4) Pengumuman Pengadaan
5) Pengisian Dokumen Lelang
6) Evaluasi Penawaran
7) Kontrak dan Penandatanganan
8) Pelaksanaan Kontrak
9) Pengawasan dan Pemantauan
10) Penyelesaian Kontrak
Prosedur pengadaan barang milik negara/daerah dapat bervariasi tergantung pada
jenis pengadaan, nilai kontrak, dan peraturan yang berlaku.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
Peraturan ini menetapkan prosedur-prosedur yang harus diikuti dalam pengadaan
barang dan jasa pemerintah, yaitu :
1. Pengumuman pengadaan.
2. Persiapan dokumen pengadaan.
3. Evaluasi penawaran.
4. Penunjukan pemenang.
5. Penandatanganan kontrak.
6. Pelaksanaan kontrak.
b)Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa pemerintah, apakah sudah efektif atau justru
banyak menimbulkan perilaku negatif (sertakan dengan data-data)
Efektivitas pelaksanaan pengadaan barang dan jasa pemerintah dapat bervariasi
tergantung pada berbagai faktor, termasuk sistem regulasi, transparansi, akuntabilitas, dan
praktik-praktik yang diterapkan oleh instansi pemerintah. Menurut saya ini Tidak dapat
dinyatakan secara umum bahwa pengadaan barang dan jasa pemerintah selalu efektif atau
selalu menimbulkan perilaku negatif, karena situasinya sangat bergantung pada konteks dan
Page 4|7
implementasi. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas dan potensi
perilaku negatif dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah yaitu :
1. Transparansi
2. Regulasi yang Kuat
3. Pengawasan dan Akuntabilitas
4. Pelatihan dan Kesadaran Etika
5. Keterlibatan Masyarakat Sipil dan Media
Sementara pengadaan barang dan jasa pemerintah bisa menjadi sumber peningkatan efisiensi
dan pelayanan publik yang lebih baik, pengalaman negatif juga bisa timbul jika praktik-
praktik yang tidak etis atau korup terjadi. Oleh karena itu, langkah-langkah perbaikan terus-
menerus dalam regulasi, transparansi, pengawasan, dan pendidikan etika sangat penting
untuk meminimalkan risiko perilaku negatif dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah.
Page 6|7
Sumber Referensi :
Materi Inisiasi 1-3 Manajemen Logistik Organisasi Publik
Modul 1-4 BMP ADPU 4534
https://peraturan.bpk.go.id/Details/5464/pp-no-27-tahun-2014
https://peraturan.bpk.go.id/Details/73586/perpres-no-16-tahun-2018
https://djpk.kemenkeu.go.id/elearningdjpk/pluginfile.php/9313/mod_page/content/5/BMD.pdf
Demikian jawaban dari saya dan mohon koreksian dan revisi dari tutor
Terima kasih
Salam
042409107-PRASETYA ANGGARA.AR
Page 7|7