KETENTUAN UMUM
1. Pengertian Umum
a. Koperasi Kredit adalah unit usaha koperasi yang bergerak di bidang usaha simpan
pinjam sebagai bagian dari kegiatan usaha koperasi yang bersangkutan. Koperasi
Kredit Kosayu selanjutnya disingkat Kopdit Kosayu Malang.
b. Pengurus adalah anggota koperasi yang diangkat dan dipilih dalam rapat anggota untuk
mengurus organisasi dan usaha koperasi.
c. Pengawas adalah anggota koperasi yang diangkat dan dipilih dalam rapat anggota
untuk mengawasi pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi.
d. Pengelola /Manajer adalah anggota koperasi atau pihak ketiga yang diangkat oleh
pengurus dan diberi wewenang untuk mengelola usaha koperasi atau Simpan Pinjam
Koperasi.
e. Kabag. Umum adalah Kepala bagian pengelola asset dan rumah tangga, yang
melaksanakan layanan administrasi asset dan kerumahtanggaan di Kopdit Kosayu.
f. Aset adalah kekayaan yang dimiliki dan dikelola koperasi untuk menjalankan
operasional usaha dalam bentuk harta lancar dan atau harta tetap.
g. Aset Milik Lembaga adalah meliputi semua barang yang di beli atau diperoleh dengan
menggunakan dana lembaga atau berasal dari perolehan lainnya yang syah. Perolehan
lain yang sah meliputi :
- Barang yang diperoleh dari hibah atau sumbangan
- Barang yang diperoleh sebagai pelaksanaan dan perjanjian/kontrak
h. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat/media dalam mencapai
sesuatu atau tujuan. Sarana yang dimaksud dalam pengertian sarana milik lembaga
adalah alat pendukung proses kerja koperasi , alat perkantoran dan sarana lainnya.
i. Prasarana adalah perangkat penunjang utama suatu proses kerja agar tujuan pelayanan
ke anggota dapat tercapai. Prasarana yang dimaksud dalam pengertian prasarana
lembaga adalah ruang pelayanan, ruang kredit, ruang pendidikan, dan prasarana
lainnya.
j. Perencanaan adalah perencanaan sarana prasaranan yang meliputi penentuan kebutuhan
dan penganggarannya disetiap tahun berjalan.
k. Pengadaan adalah terjadinya transaksi pertukaran dengan dengan penyerahan sejumlah
uang untuk memperoleh sejumlah barang yang selanjutnya menjadi milik lembaga
kopdit.
l. Pemakaian atau pemanfaatan adalah penggunaan seluruh asset yang ada dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan lembaga kopdit.
m. Pemeliharaan adalah perawatan dan perbaikan pada set yang menjadi tanggung jawab
lembaga kopdit.
n. Penilaian adalah penilaian asset yang merupakan segala biaya yang ditimbulkan akibat
perolehan suatu asset.
1
o. Mutasi Barang adalah merupakan penyerahan barang dari satu kantor pelayanan ke
kantor pelayanan lain atau dari bagian ke bagian lain di lingkungan lembaga tanpa
menerima sejumlah sumber daya ekonomi.
p. Evaluasi Sarana Prasarana adalah tingkatan monitoring terhadap keadaan, mutu dan
kinerja sarana prasarana yang ada sehingga akan terlihat kekurangan dan kelebihan
yang dapat dijadikan sebagai dasar perencanaan dan pengembangan lebih lanjut.
q. Penghapusan Aset adalah transaksi untuk menghapus barang milik lembaga dari
Daftar Induk Inventaris di Kopdit berdasarkan Surat Keputusan Penghapusan
r. Hibah adalah merupakan perolehan sejumlah barang untuk lembaga kopdit tanpa
menyerahkan sejumlah sumber daya ekonomi.
s. Pelaksanaan dari perjanjian kontrak merupakan barang yang diperoleh dari pelaksanaan
kerjasama dan perjanjian kontrak lainnnya.
t. Kode Inventaris Barang adalah kode yang digunakan untuk mengidentifikasi jenis
barang yang terdiri dari golongan, klasifikasi, nomor uurt, lokasi, sumber anggaran,
rincian sumber anggaran dan tahun pengadaan.
u. Inventarisasi adalah kegiatan dalam melakukan pendataan, pencatatan dan pelaporan
aset milik lembaga kopdit. Inventarisasi bertujuan untuk membandingkan catatan aset
milik lembaga dengan kenyataan mengenai jumlah, nilai, harga, kondisi dan
keberadaan seluruh barang milik lembaga yang dimiliki dalam rangka tertib
administrasi dan mendukung kehandalan laporan aset milik lembaga dan laporan
keuangan.
2
9. Menyusun juklak dan juknis di bidang pengelolaan dan pemeliharaan.
10. Meneglola dan melaksanakan pengadaan barang/jasa.
11. Mengelola dan memelihara seluruh gedung yang dipakai lembaga.
12. Mengelola dan memelihara instalasi listrik dan air yang dipakai lembaga.
13. Mengelola dan memelihara peralatan dan kendaraan yang dipakai lembaga.
14. Merencanakan dan memelihara area lembaga.
15. Menjaga ketersediaan daya listrik secara ekonomis dan terpercaya bagi seluruh
gedung dan ruang milik lembaga.
16. Menjaga keandalan fungsi semua peralatan dan instalasi milik lembaga.
17. Melaksanakan penyimpanan, pendistribusian dan inventarisasi barang.
18. Melaksanakan penatausahaan barang, termasuk barang dalam gudang.
19. Menyusun laporan mutasi dan rekapitulasi barang.
20. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan penggunaan barang.
21. Mempersiapkan usul penghapusan dan melaksanakan penghapusan barang.
22. Menyusun rencana pengadaan jasa, antara lain jasa pemeliharaan bangunan gedung,
instalasi listrik, instalasi air, instalasi jaringan internet dan infrastruktur yang lain.
23. Memonitor pelaksanaan pemanfaatan jasa.
24. Mempersiapkan dan memelihara dokumen dan surat yang berhubungan dengan
pengadaan jasa.
3. Keluaran /output
Dokumen yang dihasilkan dari pedoman sarana prasarana terdiri dari :
a. Prosedur Pengadaan Sarana prasarana.
b. Prosedur Inventarisasi Aset rutin.
c. Prosedur Pemeliharaan Aset.
d. Prosedur Penggunaan Ruang.
e. Prosedur Penggunaan Barang.
f. Prosedur Mutasi Barang.
g. Prosedur Penghapusan Aset.
h. Prosedur Pelelangan Aset.
i. Prosedur Evaluasi Aset.
4. Dasar Hukum
Yang menjadikan dasar hukum dari system informasi sarana prasarana adalah :
3
a. Keppres No. 70 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
b. Poljak Pengurus Kopdit Kosayu ?? belum ada
BAB II
PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA
1. Perencanaan
Manajemen sarana dan prasarana yang kemudian disebut Bagian Umum atau
Asset, meliputi perencanaan kebutuhan akan barang/jasa yang sifatnya rutin,
barang/jasa untuk pengembangan, dan barang/jasa yang di dapat dari program hibah
yang disertai dengan penganggarannya. Setiap Kantor Pelayanan /bagian di Kopdit
Kosayu wajib menganggarkan rencana amggaran untuk barang/jasa yang sifatnya rutin,
barang/jasa untuk pengembangan, dan hibah dengan memasukkan rencana pengadaan
untuk sarana-prasarana dalam program kerja kantor pelayanan/bagian.
Bagian Umum di Kopdit Kosayu Malang ke depan lebih ditujukan kepada
optimalisasi pengelolaan sarana prasarana yang didukung dengan system informasi
dalam pengendaliannya. Strategi pengelolaan saran prasarana secara umum dapat
digambarkan sebagai berikut :
Pemanfaatan/
Pengawasan dan
Optimalisasi Penghapusan Penilaian
Pengendalian
Aset
4
Sistem pengadaan barang/jasa terbatas (pengembangan) adalah system yang
mengatur pengadaan barang inventaris dan jasa yang dilakukan berdasarkan
kebutuhan bagian kerja pengusul, yang meliputi barang inventaris dan jasa
renovasi. Setiap bagian kerja mengajukan kebutuhan pengadaan barang/jasa
terbatas/pengembangan berdasarkan program kerja pengembangan tahunan yang
diusulkan.
c. Pengadaan Khusus (Hibah)
Sistem pengadaan khusus (Hibah) adalah system yang mengatur pengadaan
barang/jasa yang dilakukan karena adanya program bantuan dari pihak ketiga,
misalnya hibah Dinas Koperasi, Puskopdit atau lembaga swasta/pemerintah
lainnya.
4. Prosedur Pengadaan
a. Pengadaan Barang/Jasa Rutin
1) Ketentuan Pengadaan
Ketentuan dalam pengusulan barang/jasa rutin dapat diuraikan, sebagai berikut :
- Perencanaan Pengadaan
Perencanaan pengadaan barang/jasa rutin adalah pengajuan pengadaan
barang/jasa dengan spesifikasi yang jelas dan lengkap dari Kantor Pelayanan
dan Bagian Kerja kepada Manajer melalui Kabag Umum dengan berdasarkan
RAPBK /program kerja tahunan dari masing-masing unit.
- Inventarisasi
Inventarisasi Pengajuan kebutuhan barang rutin ATK dan logistic serta jasa
pemeliharaan oleh TP dilakukan oleh Bagian Umum.
- Persetujuan
Hasil inventarisasi dari Bagian Umum kemudian diajukan persetujuan
Pengelola/Manajer. Sebagai dasar dibuat dan diajukannya Surat Perintah
Pencairan anggaran.
- Melaksanakan Pengadaan Barang
Setelah hasil inventarisasi pengajuan barang rutin disetujui oleh
Pengelola/Manajer, Kabag Umum berkoordinasi dengan Ka. Keuangan, Ka
TP dan Staf Umum untuk melaksanakan proses pengadaan barang/jasa
kepada toko-bengkel –vendor (rekanan yang ditunjuk) penyedia barang/jasa,
5
selanjutnya Staf Bagian Umum menyimpan barang dan logistic di gudang
Bag. Umum dan melaksanakan distribusinya (terlampir SK tentang
penunjukan toko/bengkel/rekanan/ penyedia barang-jasa).apa ada??
6
Dengan nilai diatas Rp. 1.000.000,- sampai dengan Rp. 5.000.000,-
dengan metode pengadaan langsung diketahui oleh Kabag Umum, Ka
Keuangan dan disetujui oleh Manajer
Nilai diatas Rp. 5.000.000 dengan metode pelelangan sederhana dan
disetujui oleh Manajer, Pengurus pendamping aset dan Ketua Kopdit
- Meminta dan membuat bukti transaksi
Pengadaan barang/jasa dengan nilai maksimal Rp. 10.000.000,- (sepuluh
juta) jenis bukti transaksi berupa bukti pembelian/nota.
Pengadaan barang/jasa dengan nilai antara Rp. 10.000.000,- sampai
dengan Rp. 50.000.000,- jenis bukti transaksi kuitansi.
Pengadaan barang/jasa dengan nilai antara Rp. 50.000.000,- sampai
dengan Rp. 200.000.000,- jenis bukti transaksi berupa Surat Perintah
Kerja (SPK).
Pengadaan barang/jasa dengan nilai diatas Rp. 200.000.000,- jenis bukti
transaksi berupa Surat Perjanjian .
Metode pengadaan barang/jasa di Kopdit Kosayu wajib mengacu pada
Peraturan Pemerintah tentang ketentuan Pengadaan barang/jasa yang
berlaku.
7
b. Distribusi dan Penyerahan Barang
Yang dimaksud dengan distribusi dan penyerahan barang adalah penyerahan
barang pengembangan berupa barang inventaris dari Bagian umum ke unit
pengusul di lembaga, berdasarkan program kerja pengembangan yang sudah
direncanakan di awal tahun anggaran.
Penjelasan langkah-langkah distribusi dan penyerahan barang pengembangan
adalah :
1. Pemeriksaan barang
Bagian asset di Bagian umum melakukan pemeriksaan barang pengembangan
sebelum diserahkan ke masing-masing unit pengusul. Bagian asset melakukan
checklist daftar usulan, jumlah dan memeriksa kondisi barang sebelum
diserahkan ke unit pengusul.
2. Penyerahan barang
Bagian asset Bagian umum menyerahkan barang pengembangan yang diminta
unit pengusul berdasarkan permintaan barang yang telah disetujui oleh
Pengelola/Manajer. Penyerahan barang dilakukan dengan penandatanganan
berita acara serah terima barang antara Kabag Bagian umum dan unit pengusul
berita acara ditandatangani oleh Kepala TP/Ka bagian.
8
BAB III
PENILAIAN ASSET
9
d. Peralatan Kantor
Biaya peralatan menggambarkan jumlah pengeluaran yang telah dilakukan untuk
memperoleh peralatan tersebut siap pakai. Biaya perolehan berasal dari pembelian
meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya instalasi, pajak serta biaya
langsung lainnya sampai peralatan tersebut siap digunakan.
Biaya perolehan peralatan yang diperoleh melalui kontrak meliputi nilai kontrak,
biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan dan jasa konsultan serta pajak.
Peralatan yang diperoleh dari sumbangan (donasi) dicatat sebesar nilai wajar
pada saat perolehan. Biaya perolehan yang diperoleh melalui kontrak meliputi
biaya perencanaan dan pengawasan, pajak dan biaya lainnya.
Yang diperoleh dari sumbangan (donasi) dicatat sebesar nilai wajar pada saat
perolehan.
e. Aset lainnya (koleksi pustaka, barang seni, cindera mata) serta renovasi atas asset
tetap.
Biaya asset tetap lainnya diakui pada saat diterima atau diserahkan hak
kepemilikannya atau pada saat kepemilikannya berpindah.
Biaya yang diproleh melalui kontrak meliputi pengeluaran nilai kontrak, biaya
perencanaan dan pengawasan, pajak serta biaya perizinan.
f. Konstruksi dalam pengerjaan
Konstruksi dalam pengerjaan adalah asset tetap yang dalam proses pembangunan
atau belum selesai perolehannya pada tanggal pelaporan. Konstruksi dalam
pengerjaannya meliputi tanah, bangunan atau gedung, peralatan, jaringan dan asset
tetap lainnya yang proses perolehannya dan/atau pembangunannya membutuhkan
suatu periode waktu tertentu dan belum selesai. Konstruksi dalam pengerjaan
dicatat sebesar biaya perolehan.
10
BAB IV
PENYUSUTAN ASET
11
Metode ini menggunakan aktiva tetap akan memberikan kontribusi yang merata (tanpa
fluktuasi) sepanjang masa penggunaannya, sehingga aktiva tetap akan mengalami
tingkat penurunan fungsi yang sama dari period eke periode sehingga aktiva ditarik dari
penggunaannya.
Metode ini termasuk yang paling luas dipakai, untuk dipergunakan menyusutkan aktiva-
aktiva yang fungsionalnya tidak terpengaruh oleh besar kecilnya volume produk yang
dihasilkan, misal gedung dan peralatan kantor.
Rumus :
DW Salvage Value
With D Without Salvage Value
D= A–S D = ________
L L
D = Depreciation
AC = Acquisition Cost
SV = Salvage Value
LT = Life Time
Contoh :
Sebuah mesin fotokopi dibeli tanggal 1 Januari 2019 dengan harga Rp. 8.000.000,-
ditaksir memiliki umur ekonomis 8 tahun. Dan apabila ditarik diperkirakan dapat dijual
seharga Rp. 150.000,-
Penyelesaian :
Depreciation Cost =12/12 x (Rp. 8.000.000 -150.000)/8 = Rp. 981.250,-
Atas pembebanan penyusutan ini dicatat sebagai berikut :
(Debet) Depreciation = Rp. 981.250
(Kredit) Accumulated Depreciation = Rp. 981.250
Tabel jadwal penyusutan aktiva selama umur ekonomisnya, adalah sebagai berikut :
End
Acquisit Salvage Accum. Book
Year LT Depreciation
Cost Value Deprec. Value
of
0 8.000.000 150.000 8 - - 8.000.000
1 8.000.000 150.000 8 981.250 981.250 7.018.750
2 8.000.000 150.000 8 981.250 1.962.500 6.037.500
3 8.000.000 150.000 8 981.250 2.943.750 5.056.250
4 8.000.000 150.000 8 981.250 3.925.000 4.075.000
5 8.000.000 150.000 8 981.250 4.906.250 3.093.750
6 8.000.000 150.000 8 981.250 5.887.500 2.112.500
7 8.000.000 150.000 8 981.250 6.868.750 1.131.250
8 8.000.000 150.000 8 981.250 7.850.000 150.000
Dengan memperkirakan adanya salvage value diakhir tahun ke 8, terlihat masih ada
nilai buku aktiva sebesar Rp. 150.000, inilah disebut Nilai Residu (Salvage Value)
dimana jika aktiva tersebut dijual pada akhir penggunaanya nanti diperkirakan akan
laku seharga Rp. 150.000,-
12
Tabel without salvage value :
End
Acquisit Salvage Accum. Book
Year LT Depreciation
Cost Value Deprec. Value
of
0 8.000.000 - 8 - - 8.000.000
1 8.000.000 - 8 1.000.000 1.000.000 7.000.000
2 8.000.000 - 8 1.000.000 2.000.000 6.000.000
3 8.000.000 - 8 1.000.000 3.000.000 5.000.000
4 8.000.000 - 8 1.000.000 4.000.000 4.000.000
5 8.000.000 - 8 1.000.000 5.000.000 3.000.000
6 8.000.000 - 8 1.000.000 6.000.000 2.000.000
7 8.000.000 - 8 1.000.000 7.000.000 1.000.000
8 8.000.000 - 8 1.000.000 8.000.000 -
Dengan tidak mempertimbangkan adanya salvage value , pada akhir tahun ke 8, nilai
buku (book value) benar-benar nol, artinya lembaga memperkirakan aktiva tersebut tidak
akan menghasilkan arus kas (tidak bisa dijual) pada akhir masa penggunaanya nanti,
BAB V
13
INVENTARISASI SARANA DAN PRASARANA
1. Inventarisasi Aset
Inventarisasi adalah kegiatan dalam melakukan pendataan, pencatatan dan pelaporan
barang. Inventarisasi bertujuan untuk membandingkan catatan barang dengan kenyataan
mengenai jumlah, nilai, harga, kondisi dan keberadaan seluruh barang yang dimiliki dan
atau dikuasai oleh lembaga dan mendukung keandalan laporan barang dan laporan
keuangan.
Tahapan dalam melaksanakan inventarisasi dapat dilakukan dengan tahapan sebagai
berikut :
a. Persiapan
1. Membentuk tim inventarisasi
2. Membagi tugas dan menyusun jadwal
3. Mengumpulkan dokumen barang
4. Menyiapkan label sementara
5. Membuat denah ruangan, memberi nomer ruangan, dan menentukan
penanggungjawab ruangan
b. Pelaksanaan
1. Menghitung jumlah barang persub kelompok barang
2. Mencatat barang ke dalam kertas kerja inventaris
3. Menempelkan label pada barang yang telah dihitung
4. Menentukan kondisi barang dengan criteria baik atau rusak
5. Menyusun Laporan Hasil Inventaris
6. Membandingkan laporan dengan dokumen barang yang ada
7. Membuat daftar barang yang tidak ditemukan, belum pernah dicatat, serta kondisi
barang
8. Menyampaikan laporan kepada Kabag Umum
c. Tindak Lanjut
1. Menelusuri barng yang tidak ditemukan
2. Membuat usulan penghapusan barang yang rusak berat
3. Menindaklanjuti hasil inventarisasi ke dalam system informasi sarana prasarana
14
6. Sumber pengadaan
7. Tahun pengadaan
15
Dalam melakukan pengkodean maka terlebih dahulu bidang asset lembaga harus membuat
daftar golongan barang, klasifikasi dan jenis barang dulu. Dibawah ini adalah contoh
pengkodean inventaris barang yang dapat dilakukan :
Sub No
Gol Klasifikasi Lokasi Ruang Sumber Tahun Ket
Klasifikasi Urut
Benda
2 - - - - - - -
Bergerak
2 02 - - - - - - Meubeler
2 02 01 - - - - - Meja Kerja
c. Pelaksanaan Pengkodean
Ketentuan pengkodean dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :
- Pengkodean dilaksankan maksimal 6 (enam) hari kerja setelah serah terima barang
dari Bagian Umum ke Kepala unit pengusul
- Pengkodean dilakukan oleh Bagian Umum dengan disaksikan unit pengusul
- Pengkodean dilakukan dengan menggunakan barcode yang sudah dihubungkan
dengandata yang ada pada system informasi
- Cetakan dari barcode/kode ditempel pada barang yang diregistrasi.
Hasil printout ditempelkan pada barang yang diregistrasi dan dapat digambarkan
sebagai berikut :
- Untuk tanah dan bangunan pengkodean dilakukan dengan mengisi kode di daftar
inventaris barang tanpa menempelkan nomor inventaris. Hanya kode koordinat di
Google Map.
16
BAB VI
PEMANFAATAN DAN PENANGGUNGJAWAB SARANA- PRASARANA
2. Kendaraan Dinas
Kendaraan dinas yang disediakan oleh lembaga adalah untuk kepentingan
operasional manajemen ( karyawan, pengurus dan pengawas). Dan dapat dimanfaatkan
oleh bagian lain atas rekomendasi Kepala bagian dan persetujuan Kepala Bagian
Umum.
Pengelolaan dan penanggung jawab dari kendaraan dinas Kopdit Kosayu
diserahkan kepada Kepala Bagian dan Kepala TP yang menggunakan kendaraan dinas
tersebut. Pengelolaan dalam arti seperti : servis rutin bulanan – penggantian spareparts
dilakukan oleh penanggungjawab kendaraan operasional dengan tembusan Kepala
Umum .
17
Sedangkan pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas alat tulis kantor seperti
computer, laptop-notebook, printer scanner, dan alat tulis kantor lain menjadi tanggung
jawab pimpinan unit masing-masing dengan menggunakan vendor maintenance terpilih
18
diharuskan mengikuti prosedur dan aturan yang telah ditetapkan oleh Kepala BU di
Kopdit Kosayu.
Flow Chart penggunaan sarana prasarana dapat dilihat dilampiran dalam Buku
Pedoman ini.
19
BAB VII
PEMELIHARAAN SARANA PRASARANA
20
b. Klasifikasi Pemeliharaan atas Penggunaan Fasilitas Kantor Pelayanan
Pemeliharaan atas penggunaan fasilitas di Tempat Pelayanan merupakan
pemeliharaan seluruh sarana prasarana yang dikelola oleh kantor pelayanan untuk
memaksimalkan pelayanan kepada anggota . Pemeliharaan atas penggunaan milik
Tempat pelayanan meliputi :
- Fasilitas Perkantoran
Fasilitas perkantoran yang ada di Tempat Pelayanan (TP) adalah fasilitas di kantor
kepala, ruang pelayanan anggota, ruang pelayanan kredit, ruang penagihan, ruang
pendidikan, ruang pengawas, ruang pengurus, ruang rapat, ruang arsip, ruang tamu,
ruang personalia, ruang khasanah, dan ruang pendukung lainnya, meliputi almari,
filling cabinet, meja, kursi, AC, fan, CCTV, dan fasilitas kantor lainnya non
computer dan kelengkapannya yang digunakan sepenuhnya untuk mendukung
kegiatan layanan berlangsung efektif, efisien dan ekonomis , dioptimalkan agar
dapat memberikan layanan prima terhadap anggota. Pengelolaan dan
penangungjawab pemeliharaan fasilitas kantor di TP diserahkan kepada bagian
umum dan rumah tangga.
- Fasilitas Alat Kantor
Fasilitas peralatan kantor seperti computer, laptop/notebook, printer, scanner,
telpon, hp, LCD Projector, kamera pocket / DSLR dan alat tulis kantor lainnya
menjadi tanggung jawab pimpinan unit dan per bagian yang dianggarkan dalam
rencana anggaran pendapatan dan belanja (RAPB) tahunan per bagian.
21
- Pemeliharaan untuk penggantian suku cadang (spare parts) harus menggunakan
suku cadang asli demi keselamatan dan kenyamanan pengguna. Dan performa
kendaraan.
- Mekanisme pemeliharaan dilakukan dan di atur oleh BPU sebagai pelaksana teknis
pemeliharaan.
c. Fasilitas Kantor Pelayanan
- Semua hal berkaitan dengan pemeliharaan fasilitas pendukung kantor untuk
layanan administrasi (selain ATK) menjadi tanggung jawab BPU
- TP/perbagian pemakai wajib menyampaikan usulan pemeliharaan kepada
Pengurus lewat manajer.
- Setiap pemakai wajib menjaga dan memelihara semua fasilitas yang dipakai.
- Mekanisme pemeliharaan diatur oleh BPU sebagai pelaksana teknis pemeliharaan
d. Fasilitas Komputer dan Jaringan
- Semua hal berkaitan dengan pemeliharan fasilitas computer dan jaringan yang
terintegrasi dengan system informasi di Kopdit Kosayu menjadi tanggung jawab
BPU/ unit asset/arsip
- Unit pemakai wajib melaporkan tentang kondisi fasilitas yang perlu dilakukan
pemeliharaan kepada BPU/ unit asset/arsip
- BPU/unit asset dan arsip wajib menyampaikan usulan pemeliharaan kepada
Manajer dengan membuat taksiran biaya
- Manajer menyampaikan usulan pemeliharaan kepada Pengurus
- Setiap pemakai wajib menjaga dan memelihara semua fasilitas yang dipakai
22
Laporan akan menghasilkan data-data, sebagai berikut :
a. Daftar Inventaris Barang
b. Data nilai kekayaan asset yang dimiliki
c. Laporan mutasi dan penghapusan asset.
Bagan Alur (Flow Chart) pemeliharaan sarana prasarana dapat dilihat dilampiran buku
pedoman.
23
BAB VIII
PENGHAPUSAN ASET
1. Ketentuan Penghapusan
a. Persyaratan penghapusan
Penghapusan terhadap asset yang dimiliki lembaga dapat dilakukan apabila :
- Secara fisik asset tersebut sudah tidak ada
- Aset yang dimiliki tersebut, sudah tidak dapat lagi dimanfaatkan
b. Pelaksana penghapusan
Penghapusan dapat dilaksanakan dengan ketentuan :
- Adanya usulan dari unit kerja
- Adanya penilaian dari tim penilai
- Adanya persetujuan dari Bagian umum
- Adanya persetujuan Manajer untuk perintah penghapusan
- Pelaksanaan penghapusan
- Adanya berita acara penghapusan
c. Penanggungjawab penghapusan
Sebagai penanggungjawab penghapusan adalah Kepala Bagian umum
d. Akibat mutasi asset ke TP lain
Penghapusan asset di satu TP ke TP lain dapat dilakukan karena barang tersebut
dianggap tidak mempunyai nilai atau manfaat lagi di TP tersebut, dengan demikian
TP /unit kerja dapat mengusulkan untuk dimutasikan ke unit yang lain yang
membutuhkan
2. Klasifikasi Penghapusan
Beberapa hal yang dapat menyebabkan dilaksanakannya penghapusan terhadap asset yang
dimiliki lembaga dalah :
a. Akibat Bencana Alam
Akibat bencana alam yang terjadi mengakibatkan barang tersebut rusak atau hilang dan
dapat dipertanggungjawabkan, dengan demikian barang tersebut dapat dihapus dari
daftar induk inventaris asset lembaga.
b. Akibat Kelalaian
Akibat kelalaian yang mengakibatkan kerusakan terhadap barang inventaris sehingga
tidak dapat lagi digunakan sesuai dengan fungsinya, maka barang tersebut dapat
dikeluarkan dari daftar induk inventaris. Untuk kasus seperti ini pihak yang terlibat
melakukan kelalaian wajib mempertanggungjawabkan kepada Pengurus dengan cara
ganti rugi.
c. Akibat Habis Masa Pakai.
Aset secara ekonomis sudah tidak dapat dipakai karena habis masa pakainya dapat
dihapus dari daftar induk inventaris. Selanjutnya asset tersebut dapat dilelang dengan
persetujuan Pengurus, Pengawas dan Manajer.
d. Akibat Mutasi
Akibat mutasi barang , maka barang tersebut dihapus dari daftar inventaris unit,
selanjutnya masuk ke dalam daftar inventaris unit penerima barang.
24
3. Prosedur Penghapusan
Prosedur penghapusan inventaris terhadap asset yang dijelaskan di atas dapat dijelaskan
secara khusus sebagai berikut :
a. Akibat Bencana Alam
- Unit mendata barang yang hilang atau rusak karena bencana alam
- Unit mengusulkan ke Manajer
- Manajer melalui Bagian umum membentuk tim penilai
- Tim penilai membuat keputusan persetujuan ke Kepala Bagian umum
- Kepala Bagian umum mengusulkan penghapusan asset ke Manajer
- Manajer mengeluarkan persetujuan penghapusan
- Pelaksanaan penghapusan
- Pembuatan berita acara penghapusan
- Bagian umum memerintahkan admin untuk menghapus barang dari daftar
inventaris
b. Akibat Kelalaian
- Unit mendata barang yang hilang atau rusak karena kelalaian
- Unit mengusulkan ke manajer
- Manajer melalui Bagian umum membentuk tim penilai
- Tim penilai membuat keputusan persetujuan ke Kepala Bagian umum
- Kepala Bagian umum mengusulkan penghapusan asset ke Manajer
- Manajer mengeluarkan persetujuan penghapusan dan perintah mengganti ( berlaku
untuk hari kerja dan atau pelaksanaan dinas kantor, sedangkan untuk hari libur
penggantian dikenakan kepada petugas yang menjaga kantor/satpam)
- Pelaksanaan penghapusan dan penggantian
- Pembuatan berita acara penghapusan dan penggantian
- Registrasi barang pengganti
- Bagian umum memerintahkan admin untuk menghapus dan menambah barang dari
daftar inventaris
c. Akibat Masa Habis Pakai
- Unit mendata barang yang sudah habis masa pakai.
- Unit mengusulkan ke manajer
- Manajer melalui Bagian umum membentuk tim penilai
- Tim penilai membuat keputusan persetujuan ke Kepala Bagian umum
- Kepala Bagian umum mengusulkan ke Manajer
- Manajer mengeluarkan persetujuan penghapusan dan pelelangan
- Pelaksanaan penghapusan dan pelelangan
- Pembuatan berita acara penghapusan dan pelelangan
- Bagian umum memerintahkan admin untuk menghapus barang dari daftar
inventaris
d. Akibat Mutasi
- Unit mendata barang yang akan dimutasi
- Unit mengusulkan ke manajer
- Manajer menugaskan Kepala Bagian umum untuk cek kondisi barang yang akan
dimutasi
25
- Bagian umum mendata unit lain yang membutuhkan
- Kepala Bagian umum membuat keputusan persetujuan mutasi
- Kepala Bagian umum mengusulkan ke Manajer
- Manajer mengeluarkan persetujuan mutasi barang
- Pelaksanaan mutasi barang
- Pembuatan berita acara mutasi
- Bagian umum memerintahkan admin untuk menghapus barang dari daftar
inventaris unit pengusul dan memasukkan ke dalam daftar inventaris unit penerima.
Namun jika tidak ada unit penerima barang mutasi, maka langkah yang dilakukan
Bagian umum adalah melakukan pelelangan dengan langkah-langkah :
1. Manajer melalui Kepala Bagian umum membentuk tim penilai
2. Tim penilai membuat hasil penilaian ke Kepala Bagian umum
3. Kepala Bagian umum mengusulkan ke manajer
4. Manajer mengeluarkan persetujuan penghapusan dan pelelangan
5. Pelaksanaan penghapusan dan pelelangan
6. Pembuatan berita acara penghapusan dan pelelangan
7. Bagian umum memerintahkan admin untuk menghapus barang dari daftar
inventaris.
Bagan alur (flow chart) penghapusan dapat dilihat dilampiran buku pedoman.
26
BAB IX
PENUTUP
Pelaksanaan manajemen sarana prasarana harus dilakukan secara menyeluruh dari mulai
perencanaan, pengadaan, pemanfaatan, pendataan, pemeliharaan, penilaian, sampai kepada
penghapisan (input proses output. Berdasarkan keterbatasan yang ada baik sumber
dana maupun sumber daya manusia, Bagian Umum mencoba seminimal mungkin
menghindari kelemahan-kelemahan dalam melaksanakan manajemen sarana prasarana di
Kopdit Kosayu.
Dalam penjaminan mutu dan peningkatan pelayanan kepada anggota Kopdit Kosayu,
sarana dan prasarana merupakan komponen yang diharapkan mampu mendukung
pencapaian visi dan misi yang ditetapkan. Sarana dan prasarana adalah merupakan
pendukung utama dalam pencapaian. Dan bermuara terciptanya kepuasan anggota terhadap
layanan prima yang cepat, tepat, dan bertanggungjawab. Sehingga berpengaruh positip
terhadap masyarakat disekitarnya.
27
LAMPIRAN
Manajer memeriksa tujuan dan kelayakan usulan pengadaan oleh unit kerja
Ok
Tim Pengadaan survey harga pasar dan membuat Laporan Harga Pasar
(LHP)
Dana Cair
Barang di data Tim Pengadaan dan cek kesesuaian brg yg dikirim dan brg dimasukkan ke gudang aset
SELESAI
29
2. Prosedur Penghapusan Barang Aset
Ka. Bagian umum dg Tim Pengadaan melakukan penilaian dan cek kondisi
brg
OK
Panitia lelang membuat aturan dan prosedur lelang yang akan dilaksanakan
SELESAI
31
4. Prosedur Mutasi Barang
Bagian umum melaksanakan mutasi barang dengan membuat berita acara mutasi
barang
Bagian umum meminta admin untuk memasukkan barang mutasi ke dalam daftar
inventaris unit penerima
Bagian umum mengeluarkan daftar inventaris ruang yang baru untuk unit
penerima barang mutasi
SELESAI
32
5. Prosedur Pemeliharaan Aset
Staf Bagian umum menarik barang utk Staf Bagian umum menarik barang utk
dilakukan pemeliharaan (disertai berita perbaikan dan sementara mengganti
acara barang yang sedang dilakukan
pemeliharaan dg stock yang ada di
Dilakukan pemeliharaan barang oleh Bagian umum
staf Bag,umum
Proses perbaikan barang
Selesai
33
6. Prosedur Evaluasi Aset
SELESAI
34
7. Prosedur Penggunaan Ruang
SELESAI
35
8. Prosedur Penggunaan Barang
SELESAI
36
9. Prosedur Inventarisasi Aset
OK Ka unit memberikan
keterangan kondisi barang
TOTAL ANGGARAN
ket. dilampiri spesifikasi detail dan gambar barang
Diketahui Malang,
Ka. BURT, _____________ Ka. TP
Disetujui
Manajer
38
11. Form Perencanaan Pengadaan Barang Pengembangan
TOTAL ANGGARAN
ket. dilampiri spesifikasi detail dan gambar barang
Diketahui Malang,
Ka. BURT, _____________ Ka. TP
Disetujui
Manajer
39
12. Form Perencanaan Pengadaan Barang Hibah
40
13. Form Daftar Inventaris Barang
Form Daftar Inventaris Barang
DAFTAR INVENTARIS RUANG
LOGO Nama Gedung :
No. Ruang :
Nama TP :
Kode Unit :
Tahun
No Nomer Kode Barang Nama Barang Sumber Pengadaan Jumlah Barang Keterangan
Perolehan
1 2 3 4 5 6 7 8
Tidak dibenarkan memindahkan barang-barang yang ada pada daftar ini tanpa sepengetahuan BURT atau penanggung jawab ruangan ini.
Mengetahui, Malang,………………………………..
Ka. BURT Kepala TP/Bagian
41
14. Kartu Inventaris Aset (KIA)
42
15. Berita Acara Serah Terima Barang ke TP /Bagian
Pada hari ini ________________ , tanggal _________________, tahun ______________ pukul _________________
telah dilaksanakan serah terima barang milik Kopdit Kosayu dari Bagian Umum dan Rumah Tangga kepada
Bagian/TP ________________ sebagai penanggungjawab barang.
*)Sebutkan kondisi barang yang diterima serta panduan tata cara penggunaan barang
Diketahui oleh
Manajer
43
16. Berita Acara Serah Terima Barang Hibah ke TP /Bagian
Pada hari ini ________________ , tanggal _________________, tahun ______________ pukul _________________
telah dilaksanakan serah terima barang Hibah dari Lembaga_______________________________________. Untuk Kopdit Kosayu melalui
rekanan PT/CV __________________________________ yang beralamat di Jl. ________________________________
*)Sebutkan kondisi barang yang diterima serta panduan tata cara penggunaan barang
______________________
Diketahui oleh
Manajer
44
17. Berita Acara Serah terima Penghapusan Aset
Pada hari ini ________________ , tanggal _________________, tahun ______________ pukul _________________
telah dilaksanakan serah terima barangmilik Kopdit Kosayu dari TP/Bagian Penanggung jawab kepada Bagian Umum -Rumah Tangga
Kopdit Kosayu untuj dihapuskan.
*)Sebutkan kondisi barang yang diterima serta panduan tata cara penggunaan barang
______________________
Diketahui oleh
Manajer
45
18. Berita Acara Serah Terima Mutasi Barang
Pada hari ini___________, tanggal _______________, bulan ____________ , tahun _______, pukul _______
telah dilaksanakan mutasi barang dari unit penanggung jwab barang milik Kopdit Kosayu
kepada Bagian Umum dan Rumah Tangga (BURT)
__________________ ___________________
Diketahui oleh
Kabag. BURT Manajer
_______________ __________________
46
19. Kartu Stok Barang Rutin
_______________ __________________
Diketahui Oleh
Manajer,
_________________
47