Anda di halaman 1dari 47

BAB I

KETENTUAN UMUM

1. Pengertian Umum
a. Koperasi Kredit adalah unit usaha koperasi yang bergerak di bidang usaha simpan
pinjam sebagai bagian dari kegiatan usaha koperasi yang bersangkutan. Koperasi
Kredit Kosayu selanjutnya disingkat Kopdit Kosayu Malang.
b. Pengurus adalah anggota koperasi yang diangkat dan dipilih dalam rapat anggota untuk
mengurus organisasi dan usaha koperasi.
c. Pengawas adalah anggota koperasi yang diangkat dan dipilih dalam rapat anggota
untuk mengawasi pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi.
d. Pengelola /Manajer adalah anggota koperasi atau pihak ketiga yang diangkat oleh
pengurus dan diberi wewenang untuk mengelola usaha koperasi atau Simpan Pinjam
Koperasi.
e. Kabag. Umum adalah Kepala bagian pengelola asset dan rumah tangga, yang
melaksanakan layanan administrasi asset dan kerumahtanggaan di Kopdit Kosayu.
f. Aset adalah kekayaan yang dimiliki dan dikelola koperasi untuk menjalankan
operasional usaha dalam bentuk harta lancar dan atau harta tetap.
g. Aset Milik Lembaga adalah meliputi semua barang yang di beli atau diperoleh dengan
menggunakan dana lembaga atau berasal dari perolehan lainnya yang syah. Perolehan
lain yang sah meliputi :
- Barang yang diperoleh dari hibah atau sumbangan
- Barang yang diperoleh sebagai pelaksanaan dan perjanjian/kontrak
h. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat/media dalam mencapai
sesuatu atau tujuan. Sarana yang dimaksud dalam pengertian sarana milik lembaga
adalah alat pendukung proses kerja koperasi , alat perkantoran dan sarana lainnya.
i. Prasarana adalah perangkat penunjang utama suatu proses kerja agar tujuan pelayanan
ke anggota dapat tercapai. Prasarana yang dimaksud dalam pengertian prasarana
lembaga adalah ruang pelayanan, ruang kredit, ruang pendidikan, dan prasarana
lainnya.
j. Perencanaan adalah perencanaan sarana prasaranan yang meliputi penentuan kebutuhan
dan penganggarannya disetiap tahun berjalan.
k. Pengadaan adalah terjadinya transaksi pertukaran dengan dengan penyerahan sejumlah
uang untuk memperoleh sejumlah barang yang selanjutnya menjadi milik lembaga
kopdit.
l. Pemakaian atau pemanfaatan adalah penggunaan seluruh asset yang ada dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan lembaga kopdit.
m. Pemeliharaan adalah perawatan dan perbaikan pada set yang menjadi tanggung jawab
lembaga kopdit.
n. Penilaian adalah penilaian asset yang merupakan segala biaya yang ditimbulkan akibat
perolehan suatu asset.

1
o. Mutasi Barang adalah merupakan penyerahan barang dari satu kantor pelayanan ke
kantor pelayanan lain atau dari bagian ke bagian lain di lingkungan lembaga tanpa
menerima sejumlah sumber daya ekonomi.
p. Evaluasi Sarana Prasarana adalah tingkatan monitoring terhadap keadaan, mutu dan
kinerja sarana prasarana yang ada sehingga akan terlihat kekurangan dan kelebihan
yang dapat dijadikan sebagai dasar perencanaan dan pengembangan lebih lanjut.
q. Penghapusan Aset adalah transaksi untuk menghapus barang milik lembaga dari
Daftar Induk Inventaris di Kopdit berdasarkan Surat Keputusan Penghapusan
r. Hibah adalah merupakan perolehan sejumlah barang untuk lembaga kopdit tanpa
menyerahkan sejumlah sumber daya ekonomi.
s. Pelaksanaan dari perjanjian kontrak merupakan barang yang diperoleh dari pelaksanaan
kerjasama dan perjanjian kontrak lainnnya.
t. Kode Inventaris Barang adalah kode yang digunakan untuk mengidentifikasi jenis
barang yang terdiri dari golongan, klasifikasi, nomor uurt, lokasi, sumber anggaran,
rincian sumber anggaran dan tahun pengadaan.
u. Inventarisasi adalah kegiatan dalam melakukan pendataan, pencatatan dan pelaporan
aset milik lembaga kopdit. Inventarisasi bertujuan untuk membandingkan catatan aset
milik lembaga dengan kenyataan mengenai jumlah, nilai, harga, kondisi dan
keberadaan seluruh barang milik lembaga yang dimiliki dalam rangka tertib
administrasi dan mendukung kehandalan laporan aset milik lembaga dan laporan
keuangan.

2. Ruang Lingkup dan Klasifikasi


a. Tugas dan Fungsi
Tugas pokok dari Bagian Umum dan Rumah Tangga adalah menyelenggarakan
layanan administrasi asset dan kerumahtanggan dan system informasi manajemen
sarana prasarana di lingkungan Kopdit Kosayu.
Fungsi dari mengelola sarana prasarana lembaga kopdit adalah :
1. Menyusun perencanaan sarana prasarana lembaga kopdit.
2. Melaksanakan pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana lembaga.
3. Menyelenggarakan inventarisasi sarana prasarana lembaga
4. Menyusun dan menyampaikan laporan asset secara berkala 1 (satu) tahun sekali.
Tugas dan fungsi di atas, maka urusan sarana prasarana secara rinci dapat dijabarkan
sebagai berikut :
1. Menyusun rencana dan program kerja bidang sarana prasarana.
2. Menghimpun dan mengkaji peraturan perundang-undangan serta menyusun
pemecahan masalah yang terjadi di bidang sarana prasarana.
3. Mengumpulkan, mengelola dan menganalisa data sarana/asset.
4. Mempersiapkan bahan penyusunan aturan/kebijakan di bidang sarana dan
prasarana.
5. Mempersiapkan penyusunan rencana kebutuhan sarana prasarana.
6. Melakukan penyusunan instrument pemantauan penggunaan sarana prasarana.
7. Mempersiapkan bahan evaluasi penggunaan sarana prasarana.
8. Melakukan penyimpanan dokumen dan surat sarana prasarana.

2
9. Menyusun juklak dan juknis di bidang pengelolaan dan pemeliharaan.
10. Meneglola dan melaksanakan pengadaan barang/jasa.
11. Mengelola dan memelihara seluruh gedung yang dipakai lembaga.
12. Mengelola dan memelihara instalasi listrik dan air yang dipakai lembaga.
13. Mengelola dan memelihara peralatan dan kendaraan yang dipakai lembaga.
14. Merencanakan dan memelihara area lembaga.
15. Menjaga ketersediaan daya listrik secara ekonomis dan terpercaya bagi seluruh
gedung dan ruang milik lembaga.
16. Menjaga keandalan fungsi semua peralatan dan instalasi milik lembaga.
17. Melaksanakan penyimpanan, pendistribusian dan inventarisasi barang.
18. Melaksanakan penatausahaan barang, termasuk barang dalam gudang.
19. Menyusun laporan mutasi dan rekapitulasi barang.
20. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan penggunaan barang.
21. Mempersiapkan usul penghapusan dan melaksanakan penghapusan barang.
22. Menyusun rencana pengadaan jasa, antara lain jasa pemeliharaan bangunan gedung,
instalasi listrik, instalasi air, instalasi jaringan internet dan infrastruktur yang lain.
23. Memonitor pelaksanaan pemanfaatan jasa.
24. Mempersiapkan dan memelihara dokumen dan surat yang berhubungan dengan
pengadaan jasa.

3. Keluaran /output
Dokumen yang dihasilkan dari pedoman sarana prasarana terdiri dari :
a. Prosedur Pengadaan Sarana prasarana.
b. Prosedur Inventarisasi Aset rutin.
c. Prosedur Pemeliharaan Aset.
d. Prosedur Penggunaan Ruang.
e. Prosedur Penggunaan Barang.
f. Prosedur Mutasi Barang.
g. Prosedur Penghapusan Aset.
h. Prosedur Pelelangan Aset.
i. Prosedur Evaluasi Aset.

Dokumen pendukung yang dihasilkan selain dokumen diatas, adalah :


a. Daftar asset milik lembaga kopdit.
b. Daftar gedung dan tanah milik lembaga kopdit.
c. Daftar Inventaris Barang
d. Format Permintaan Barang
e. Berita Acara Serah Terima Barang
f. Berita Acara Pemakaian /peminjaman barang
g. Berita Acara Mutasi Barang
h. Berita Acara Pemusnahan Barang Inventaris

4. Dasar Hukum
Yang menjadikan dasar hukum dari system informasi sarana prasarana adalah :

3
a. Keppres No. 70 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
b. Poljak Pengurus Kopdit Kosayu ?? belum ada

BAB II
PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA

1. Perencanaan
Manajemen sarana dan prasarana yang kemudian disebut Bagian Umum atau
Asset, meliputi perencanaan kebutuhan akan barang/jasa yang sifatnya rutin,
barang/jasa untuk pengembangan, dan barang/jasa yang di dapat dari program hibah
yang disertai dengan penganggarannya. Setiap Kantor Pelayanan /bagian di Kopdit
Kosayu wajib menganggarkan rencana amggaran untuk barang/jasa yang sifatnya rutin,
barang/jasa untuk pengembangan, dan hibah dengan memasukkan rencana pengadaan
untuk sarana-prasarana dalam program kerja kantor pelayanan/bagian.
Bagian Umum di Kopdit Kosayu Malang ke depan lebih ditujukan kepada
optimalisasi pengelolaan sarana prasarana yang didukung dengan system informasi
dalam pengendaliannya. Strategi pengelolaan saran prasarana secara umum dapat
digambarkan sebagai berikut :

Perencanaan Perolehan Inventarisasi Legal Audit


                 

SISTEM INFORMASI (SI) SARANA


PRASARANA

                 
Pemanfaatan/
Pengawasan dan
Optimalisasi Penghapusan Penilaian
Pengendalian
Aset

2. Klasifikasi Pengadaan Barang/Jasa Rutin


a. Pengadaan Barang/Jasa Rutin
Sistem pengadaan barang/jasa rutin adalah system yang mengatur pengadaan
barang/jasa yang dilakukan secara rutin berdasarkan kebutuhan pengajuan dari
kantor pelayanan/bagian. Yang meliputi ATK, logistic dan pemeliharaan alat.
Setiap bagian pengusul mengajukan kebutuhan barang/jasa rutin berdasarkan
program kerja rutin tahunan yang diusulkan pada Rencana Anggaran Pendapatan
dan Belanja Koperasi (RAPBK).
b. Pengadaan Barang/jasa Terbatas (Pengembangan)

4
Sistem pengadaan barang/jasa terbatas (pengembangan) adalah system yang
mengatur pengadaan barang inventaris dan jasa yang dilakukan berdasarkan
kebutuhan bagian kerja pengusul, yang meliputi barang inventaris dan jasa
renovasi. Setiap bagian kerja mengajukan kebutuhan pengadaan barang/jasa
terbatas/pengembangan berdasarkan program kerja pengembangan tahunan yang
diusulkan.
c. Pengadaan Khusus (Hibah)
Sistem pengadaan khusus (Hibah) adalah system yang mengatur pengadaan
barang/jasa yang dilakukan karena adanya program bantuan dari pihak ketiga,
misalnya hibah Dinas Koperasi, Puskopdit atau lembaga swasta/pemerintah
lainnya.

3. Pelaksana Pengadaan Barang/jasa


Pelaksana pengadaan barang/jasa yang bersifat rutin atau pengembangan yang
anggarannya bersumber dari APBK lembaga dan hibah dilaksanakan oleh Kabag
Umum, Ka Keuangan, Pengelola/Manajer dan disetujui oleh Pengurus dan diketahui
oleh Pengawas.
Syarat yang harus dipenuhi oleh Pelaksana Pengadaan sesuai :
1. Memiliki integritas, disiplin dan tanggungjawab.
2. Memahami pekerjaan yang akan diadakan.
3. Memahami isi dokumen, metode dan prosedur pengadaan.
4. Menadatangani Pakta Integritas.

4. Prosedur Pengadaan
a. Pengadaan Barang/Jasa Rutin
1) Ketentuan Pengadaan
Ketentuan dalam pengusulan barang/jasa rutin dapat diuraikan, sebagai berikut :
- Perencanaan Pengadaan
Perencanaan pengadaan barang/jasa rutin adalah pengajuan pengadaan
barang/jasa dengan spesifikasi yang jelas dan lengkap dari Kantor Pelayanan
dan Bagian Kerja kepada Manajer melalui Kabag Umum dengan berdasarkan
RAPBK /program kerja tahunan dari masing-masing unit.
- Inventarisasi
Inventarisasi Pengajuan kebutuhan barang rutin ATK dan logistic serta jasa
pemeliharaan oleh TP dilakukan oleh Bagian Umum.
- Persetujuan
Hasil inventarisasi dari Bagian Umum kemudian diajukan persetujuan
Pengelola/Manajer. Sebagai dasar dibuat dan diajukannya Surat Perintah
Pencairan anggaran.
- Melaksanakan Pengadaan Barang
Setelah hasil inventarisasi pengajuan barang rutin disetujui oleh
Pengelola/Manajer, Kabag Umum berkoordinasi dengan Ka. Keuangan, Ka
TP dan Staf Umum untuk melaksanakan proses pengadaan barang/jasa
kepada toko-bengkel –vendor (rekanan yang ditunjuk) penyedia barang/jasa,

5
selanjutnya Staf Bagian Umum menyimpan barang dan logistic di gudang
Bag. Umum dan melaksanakan distribusinya (terlampir SK tentang
penunjukan toko/bengkel/rekanan/ penyedia barang-jasa).apa ada??

b. Pengadaan Barang/jasa untuk pengembangan


1) Ketentuan Pengadaan
Ketentuan dalam pengusulan barang inventaris dan jasa untuk pengembangan
dapat diuraikan sebagai berikut :
- Perencanaan pengadaan
Perencanaan pengadaan barang/jasa untuk pengembangan berdasarkan
kepada pengajuan pengadaan barang/jasa dari bagian kerja pengusul dengan
disertai spesifikasi barang yang jelas dan lengkap kepada Pengelola/Manajer
dengan berdasarkan program kerja pengembangan tahunan.
- Pengelola/manajer mencermati tujuan dan kelayakan usulan pengajuan
pengadaan barang/jasa dari bagian kerja dan memberikan disposisi ke Kabag
Umum untuk melakukan inventarisir dan verifikasi.
- Inventarisasi
Inventarisasi kebutuhan barang/jasa pengembangan dilakukan oleh Kabag
Umum.
- Verifikasi Rencana Anggaran Belanja (RAB)
Kabag Umum bersama dengan Kabag Keu melakukan verifikasi RAB
pengadaan barang/jasa untuk pengembangan yang dibuat oleh Kantor
Pelayanan dan Bagian lain
- Verifikasi kelayakan
Kabag Umum dan Staf Umum 1 melakukan verifikasi kelayakan barang
yang diminta dan kesesuaian permintaan barang dan analisa teknis yang
diajukan unit kerja. Bila hasil verifikasi tidak layak, maka unit kerja
diarahkan dan diminta untuk memperbaiki usulan dan jika hasil verifikasi
sudah layak maka Manajer memberikan persetujuan diketahui oleh
Pendamping pengurus Aset dan dilanjutkan ke langkah berikutnya yaitu
membuat dan mengajukan Surat Perintah Pencairan anggaran ke Kabag
Keuangan.
- Survei dan Membuat Harga Penawaran Sendiri (HPS) dan RAB
Kabag Umum dan Staf Umum 1 melakukan survey harga barang yang
diminta dipasaran dan menyusun RAB. Survei dilakukan di 3 (tiga) tempat
berbeda dan dipilih harga yang lebih murah dan efisien dengan tetap
mempertahankan spesifikasinya.
- Melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa
Bagian Umum melakukan proses pengadaan dengan metode menyesuaikan
nilai barang. Dalam melaksanakan pengadaan barang/jasa untuk
pengembangan dapat digolongkan sebagai berikut :
 Pengadaan barang/jasa dengan nilai paling tinggi Rp. 1.000.000,- (satu
juta) dilakukan proses dengan metode pengadaan langsung oleh Ka. TP
dan tembusan ke Kabag Umum

6
 Dengan nilai diatas Rp. 1.000.000,- sampai dengan Rp. 5.000.000,-
dengan metode pengadaan langsung diketahui oleh Kabag Umum, Ka
Keuangan dan disetujui oleh Manajer
 Nilai diatas Rp. 5.000.000 dengan metode pelelangan sederhana dan
disetujui oleh Manajer, Pengurus pendamping aset dan Ketua Kopdit
- Meminta dan membuat bukti transaksi
 Pengadaan barang/jasa dengan nilai maksimal Rp. 10.000.000,- (sepuluh
juta) jenis bukti transaksi berupa bukti pembelian/nota.
 Pengadaan barang/jasa dengan nilai antara Rp. 10.000.000,- sampai
dengan Rp. 50.000.000,- jenis bukti transaksi kuitansi.
 Pengadaan barang/jasa dengan nilai antara Rp. 50.000.000,- sampai
dengan Rp. 200.000.000,- jenis bukti transaksi berupa Surat Perintah
Kerja (SPK).
 Pengadaan barang/jasa dengan nilai diatas Rp. 200.000.000,- jenis bukti
transaksi berupa Surat Perjanjian .
Metode pengadaan barang/jasa di Kopdit Kosayu wajib mengacu pada
Peraturan Pemerintah tentang ketentuan Pengadaan barang/jasa yang
berlaku.

5. Permintaan dan Distribusi Barang


a. Permintaan Barang Rutin
Permintaan barang rutin adalah permintaan barang habis pakai berupa ATK dan
logistic dari bagian-bagian ke Bagian Umum dan Rumah Tangga. Penyerahan
barang habis pakai berupa ATK dan logistic dari Bag. Umum ke bagian-bagian
(uit-unit) di Kopdit Kosayu, berdasarkan rencana kebutuhan barang rutin yang
dilakukan setiap awal bulan.
Penjelasan langkah-langkah permintaan dan penyerahan barang rutin adalah :
- Mengajukan Surat Permintaan ke Bagian Umum.
Pemohon dari Kantor Pelayanan mengajukan surat permintaan barang ke Bagian
Umum dengan spesifikasi barang harus jelas dan lengkap sesuai dengan
perencanaan pengadaan yang pernah diajukan di RAPBK Tahunan dan Program
Kerja unit.
- Cek ketersediaan (stok)
Bagian Umum memeriksa stok barang tersebut di gudang persediaan, jika barang
di gudang kosong maka BPU melakukan pemesanan di rekanan penyedia barang
yang ditunjuk.
- Membuat Delivery Order (DO)
Bagian umum membuat DO jika barang tersebut telah tersedia
- Penyerahan Barang
Bagian umum menyerahkan barang yang diminta berdasarkan DO. Pengambilan
barang dapat dilakukan di gudang persediaan Bagian umum sesuai dengan jenis
barang yang diminta dan selanjutnya jenis barang dan jumlahnya dicatatkan pada
buku persediaan barang ATK dan logistic (buku stok barang).

7
b. Distribusi dan Penyerahan Barang
Yang dimaksud dengan distribusi dan penyerahan barang adalah penyerahan
barang pengembangan berupa barang inventaris dari Bagian umum ke unit
pengusul di lembaga, berdasarkan program kerja pengembangan yang sudah
direncanakan di awal tahun anggaran.
Penjelasan langkah-langkah distribusi dan penyerahan barang pengembangan
adalah :
1. Pemeriksaan barang
Bagian asset di Bagian umum melakukan pemeriksaan barang pengembangan
sebelum diserahkan ke masing-masing unit pengusul. Bagian asset melakukan
checklist daftar usulan, jumlah dan memeriksa kondisi barang sebelum
diserahkan ke unit pengusul.
2. Penyerahan barang
Bagian asset Bagian umum menyerahkan barang pengembangan yang diminta
unit pengusul berdasarkan permintaan barang yang telah disetujui oleh
Pengelola/Manajer. Penyerahan barang dilakukan dengan penandatanganan
berita acara serah terima barang antara Kabag Bagian umum dan unit pengusul
berita acara ditandatangani oleh Kepala TP/Ka bagian.

c. Distribusi barang yang diperoleh dari dana hibah


Setelah pengadaan barang/jasa telah selesai pelaksanaanya dan barang sudah
diperiksa kesesuaian untuk spesifikasi dan jumlah, maka barang oleh pengurus
diserahkan ke Kabag Umum dengan disertai berita acara serah terima. Selanjutnya
Bagian Umum melakukan pendataan/inventarisasi barang sebelum didistribusikan
ke unit kerja.

8
BAB III
PENILAIAN ASSET

1. Pengertian Penilaian Asset


Penilaian Aset diartikan sebagai proses penilaian seorang penilai dalam memberikan
suatu opini nilai suatu aset baik berwujud maupun tidak berwujud, berdasarkan hasil analisis
terhadap fakta-fakta yang obyektif dan relevan dengan menggunakan metode dan prinsip-
prinsip penilaian yang berlaku pada saat tertentu.
Secara umum, terdapat tiga cara pendekatan yang dipergunakan dalam proses penilaian
suatu properti, yaitu: 1) pendekatan perbandingan harga pasar (sales competition approach), 2)
pendekatan biaya (cost approach), 3) pendekatan pendapatan (income capitalization approach).

2. Jenis Asset Kopdit Kosayu yang dinilai


a. Persediaan
- Biaya perolehan pembelian, angkutan, penanganan dan biaya langsung lainnya.
Potongan harga, rabat dan lainnya akan mengurangi biaya perolehan.
- Biaya standard (jika di produksi sendiri) yang meliputi biaya langsung dan overhead
tetap serta variable yang dialokasikan secara sistematis.
- Nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi.
b. Tanah
Tanah dinilai dengan biaya perolehan. Biaya perolehan mencakup biaya pembelian atau
biaya pembebasan tanah, biaya yang dikeluarkan dalam memperoleh hak, biaya
pematangan, pengukuran, penimbunan, dan biaya lainnya yang dikeluarkan sampai tanah
tersebut siap pakai. Nilai tanah juga meliputi nilai bangunan tua jika bangunan tua tersebut
bermaksud hendak dimusnahkan.
Apabila penilaian tanah dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan
maka nilai tanah didasarkan pada nilai wajar/harga taksiran pada saat perolehan.
c. Gedung dan Bangunan
Gedung dan bangunan dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian dengan biaya
perolehan tidak memungkinkan maka nilai asset tetap didasarkan pada nilai wajar/taksiran
pada saat perolehan.
Biaya perolehan gedung dan bangunan menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan
untuk memperoleh gedung dan bangunan sampai siap pakai.
Biaya perolehan gedung dan bangunan yang dibangun dengan cara swakelola meliputi
biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku dan biaya tidak langsung termasuk biaya
perencanaan dan pengawasan, perlengkapan, listrik, sewa peralatan dan semua biaya
lainnya yang berkenaan dengan pembangunan asset tetap tersebut seperti IMB, notaris
dan pajak. Jika gedung diperoleh dengan nilai kontrak, biaya perolehan meliputi nilai
kontrak, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan, jasa konsultan, serta pajak.
Gedung dan bangunan yang diperoleh dari sumbangan (donasi) dicatat sebesar nilai
wajar pada saat perolehan.

9
d. Peralatan Kantor
Biaya peralatan menggambarkan jumlah pengeluaran yang telah dilakukan untuk
memperoleh peralatan tersebut siap pakai. Biaya perolehan berasal dari pembelian
meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya instalasi, pajak serta biaya
langsung lainnya sampai peralatan tersebut siap digunakan.
Biaya perolehan peralatan yang diperoleh melalui kontrak meliputi nilai kontrak,
biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan dan jasa konsultan serta pajak.
Peralatan yang diperoleh dari sumbangan (donasi) dicatat sebesar nilai wajar
pada saat perolehan. Biaya perolehan yang diperoleh melalui kontrak meliputi
biaya perencanaan dan pengawasan, pajak dan biaya lainnya.
Yang diperoleh dari sumbangan (donasi) dicatat sebesar nilai wajar pada saat
perolehan.
e. Aset lainnya (koleksi pustaka, barang seni, cindera mata) serta renovasi atas asset
tetap.
Biaya asset tetap lainnya diakui pada saat diterima atau diserahkan hak
kepemilikannya atau pada saat kepemilikannya berpindah.
Biaya yang diproleh melalui kontrak meliputi pengeluaran nilai kontrak, biaya
perencanaan dan pengawasan, pajak serta biaya perizinan.
f. Konstruksi dalam pengerjaan
Konstruksi dalam pengerjaan adalah asset tetap yang dalam proses pembangunan
atau belum selesai perolehannya pada tanggal pelaporan. Konstruksi dalam
pengerjaannya meliputi tanah, bangunan atau gedung, peralatan, jaringan dan asset
tetap lainnya yang proses perolehannya dan/atau pembangunannya membutuhkan
suatu periode waktu tertentu dan belum selesai. Konstruksi dalam pengerjaan
dicatat sebesar biaya perolehan.

10
BAB IV
PENYUSUTAN ASET

1. Penyusutan Aktiva Tetap


Penyusutan (depreciation) merupakan konsekwensi atas penggunaan aktiva tetap,
dimana aktiva tetap akan mengalami aus atau penurunan fungsi. Selain itu penyusutan
merupakan cadangan yang nantinya akan digunakan untuk membeli aktiva baru untuk
mengganti aktiva lama yang sudah tidak produktif.
Penyusutan juga merupakan biaya yang diperhitungkan (dibebankan) dalam Harga
Pokok Produksi atau biaya operasional akibat penggunaan aktiva dalam rangkaian proses
produksi dan operasional lembaga secara umum. Pencatatan (jurnal) atas penyusutan
biasanya dicatat (dibukukan) pada saat penutupan buku.
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya penyusutan :
1) Harga Perolehan
Harga perolehan merupakan factor yang paling berpengaruh terhadap biaya
penyusutan.
2) Nilai residu
Nilai residu merupakan taksiran nilai atau potensi arus kas masuk apabila kativa
tersebut dijual pada saat penarikan/penghentian (retirement)aktiva. Nilai residu
tidak selalu ada, kadang suatu aktiva tidak memiliki nilai residu karena aktiva
tersebut tidak dijual pada masa penarikan.
3) Umur Ekonomis Aktiva
- Umur Fisik
Umur yang dikaitkan dengan kondisi fisik suatu aktiva. Aktiva dikatakan masih
memiliki umur fisik apabila secara fisik aktiva tersebut masih dalam kondisi baik
(walaupun mungkin sudah menurun fungsinya)
- Umur Fungsional
Umur yang dikaitkan dengan kontribusi penggunaan suatu aktiva. Aktiva
dikatakan masih memiliki umur fungsional apabila aktiva tersebut masih
memberikan kontribusi bagi lembaga. Walaupun secara fisik aktiva tersebut
masih dalam kondisi sangat baik, akan tetapi belum tentu masih memiliki umur
fungsional. Aktiva tersebut sudah tidak difungsikan lagi akibat perubahan model
atas produk yang dihasilkan.
4) Pola Penggunaan Aktiva
Pola penggunaan aktiva akan berpengaruh terhadap tingkat keausan aktiva, yang
mana untuk mengakomodasi situasi ini dipergunakan metode penyusutan yang
paling sesuai.

b. Metode Penyusutan dengan Menggunakan Metode Garis Lurus


Konsep dasar :

11
Metode ini menggunakan aktiva tetap akan memberikan kontribusi yang merata (tanpa
fluktuasi) sepanjang masa penggunaannya, sehingga aktiva tetap akan mengalami
tingkat penurunan fungsi yang sama dari period eke periode sehingga aktiva ditarik dari
penggunaannya.
Metode ini termasuk yang paling luas dipakai, untuk dipergunakan menyusutkan aktiva-
aktiva yang fungsionalnya tidak terpengaruh oleh besar kecilnya volume produk yang
dihasilkan, misal gedung dan peralatan kantor.
Rumus :

DW Salvage Value
With D Without Salvage Value

D= A–S D = ________
L L
D = Depreciation
AC = Acquisition Cost
SV = Salvage Value
LT = Life Time

Contoh :
Sebuah mesin fotokopi dibeli tanggal 1 Januari 2019 dengan harga Rp. 8.000.000,-
ditaksir memiliki umur ekonomis 8 tahun. Dan apabila ditarik diperkirakan dapat dijual
seharga Rp. 150.000,-
Penyelesaian :
Depreciation Cost =12/12 x (Rp. 8.000.000 -150.000)/8 = Rp. 981.250,-
Atas pembebanan penyusutan ini dicatat sebagai berikut :
(Debet) Depreciation = Rp. 981.250
(Kredit) Accumulated Depreciation = Rp. 981.250

Tabel jadwal penyusutan aktiva selama umur ekonomisnya, adalah sebagai berikut :
End
Acquisit Salvage Accum. Book
Year LT Depreciation
Cost Value Deprec. Value
of
0 8.000.000 150.000 8 - - 8.000.000
1 8.000.000 150.000 8 981.250 981.250 7.018.750
2 8.000.000 150.000 8 981.250 1.962.500 6.037.500
3 8.000.000 150.000 8 981.250 2.943.750 5.056.250
4 8.000.000 150.000 8 981.250 3.925.000 4.075.000
5 8.000.000 150.000 8 981.250 4.906.250 3.093.750
6 8.000.000 150.000 8 981.250 5.887.500 2.112.500
7 8.000.000 150.000 8 981.250 6.868.750 1.131.250
8 8.000.000 150.000 8 981.250 7.850.000 150.000

Dengan memperkirakan adanya salvage value diakhir tahun ke 8, terlihat masih ada
nilai buku aktiva sebesar Rp. 150.000, inilah disebut Nilai Residu (Salvage Value)
dimana jika aktiva tersebut dijual pada akhir penggunaanya nanti diperkirakan akan
laku seharga Rp. 150.000,-

12
Tabel without salvage value :
End
Acquisit Salvage Accum. Book
Year LT Depreciation
Cost Value Deprec. Value
of
0 8.000.000 - 8 - - 8.000.000
1 8.000.000 - 8 1.000.000 1.000.000 7.000.000
2 8.000.000 - 8 1.000.000 2.000.000 6.000.000
3 8.000.000 - 8 1.000.000 3.000.000 5.000.000
4 8.000.000 - 8 1.000.000 4.000.000 4.000.000
5 8.000.000 - 8 1.000.000 5.000.000 3.000.000
6 8.000.000 - 8 1.000.000 6.000.000 2.000.000
7 8.000.000 - 8 1.000.000 7.000.000 1.000.000
8 8.000.000 - 8 1.000.000 8.000.000 -

Dengan tidak mempertimbangkan adanya salvage value , pada akhir tahun ke 8, nilai
buku (book value) benar-benar nol, artinya lembaga memperkirakan aktiva tersebut tidak
akan menghasilkan arus kas (tidak bisa dijual) pada akhir masa penggunaanya nanti,

c. Umur Ekonomis Aktiva


Dalam memformulasikan penyusutan terhadap aktiva yang ada di Kopdit Kosayu maka
terlebih dahulu ditetapkan umur ekonomis terhadap aktiva yang ada, yaitu sebagai
berikut :
1. Gedung / bangunan = 20 tahun
2. Kendaraan roda 4 = 10 tahun
3. Kendaraan roda 2 = 8 tahun
4. Komputer/Notebook = 4 tahun
5. Mebeler = 8 tahun

BAB V

13
INVENTARISASI SARANA DAN PRASARANA

1. Inventarisasi Aset
Inventarisasi adalah kegiatan dalam melakukan pendataan, pencatatan dan pelaporan
barang. Inventarisasi bertujuan untuk membandingkan catatan barang dengan kenyataan
mengenai jumlah, nilai, harga, kondisi dan keberadaan seluruh barang yang dimiliki dan
atau dikuasai oleh lembaga dan mendukung keandalan laporan barang dan laporan
keuangan.
Tahapan dalam melaksanakan inventarisasi dapat dilakukan dengan tahapan sebagai
berikut :
a. Persiapan
1. Membentuk tim inventarisasi
2. Membagi tugas dan menyusun jadwal
3. Mengumpulkan dokumen barang
4. Menyiapkan label sementara
5. Membuat denah ruangan, memberi nomer ruangan, dan menentukan
penanggungjawab ruangan

b. Pelaksanaan
1. Menghitung jumlah barang persub kelompok barang
2. Mencatat barang ke dalam kertas kerja inventaris
3. Menempelkan label pada barang yang telah dihitung
4. Menentukan kondisi barang dengan criteria baik atau rusak
5. Menyusun Laporan Hasil Inventaris
6. Membandingkan laporan dengan dokumen barang yang ada
7. Membuat daftar barang yang tidak ditemukan, belum pernah dicatat, serta kondisi
barang
8. Menyampaikan laporan kepada Kabag Umum

c. Tindak Lanjut
1. Menelusuri barng yang tidak ditemukan
2. Membuat usulan penghapusan barang yang rusak berat
3. Menindaklanjuti hasil inventarisasi ke dalam system informasi sarana prasarana

2. Sistem Kode Inventaris


a. Klasifikasi Pengkodean
Pengkodean terhadap asset dapat diklasifikasikan ke dalam 7 (tujuh) bentuk, yaitu :
1. Kode golongan barang/asset
2. Klasifikasi barang
3. Sub klasifikasi barang
4. Nomer urut barang
5. Lokasi

14
6. Sumber pengadaan
7. Tahun pengadaan

Ketujuh klasifikasi pengkodean tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :


1) Kode Golongan Barang
Kode golongan barang adalah kode yang dipergunakan untuk membedakan golongan
barang tak bergerak dan barang bergerak.
2) Kode Klasifikasi Barang
Kode klasifikasi barang adalah kode yang dipergunakan untuk membedakan
klasifikasi barang tak bergerak dan barang bergerak.
3) Kode Sub Klasifikasi Barang
Kode subklasifikasi barang adalah kode yang dipergunakan untuk membedakan sub
klasifikasi/jenis barang tak bergerak dan barang bergerak.
4) Kode Nomer Urut Barang
Kode nomer urut barang adalah kode yang dipergunakan untuk memberikan nomor
urut dari jumlah barang yang ada sesuai jumlahnya.
5) Kode Lokasi
Kode lokasi adalah kode yang dipergunakan untuk memberikan informasi lokasi
barang berada.
6) Kode Sumber Pengadaan
Kode sumber Pengadaan adalah kode yang dipergunakan untuk menjelaskan sumber
anggaran untuk pengadaan barang tersebut, Sumber pengadaan terdiri dari atas
anggaran lembaga, hibah atau sumbangan. Dalam sumber pengadaan terinci juga
kode jenis anggarannya.
7) Kode Tahun Pengadaan
Kode Tahun Pengadaan adalah kode yang dipergunakan untuk memberikan
informasi tahun pengadaan barang dilaksanakan.

b. Kode Inventaris Barang


Kode inventaris barang adalah kode yang dibuat untuk mengidentifikasi barang
berdasarkan golongan, klasifikasi, sub klasifikasi, nomor urut, lokasi, sumber anggaran,
rincian sumber anggaran dan tahun pengadaan. Kode ini terdiri dari digit dengan
perincian sebagai berikut :
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Tahun Pengadaan
Jenis Anggaran
Sumber Anggaran Pengadaan
Ruang Barang Berada
Lokasi Gedung
Nomor Urut Barang/Unit
Sub Klasifikasi (Jenis)
Klasifikasi Barang
Benda Bergerak/Tak Bergerak

15
Dalam melakukan pengkodean maka terlebih dahulu bidang asset lembaga harus membuat
daftar golongan barang, klasifikasi dan jenis barang dulu. Dibawah ini adalah contoh
pengkodean inventaris barang yang dapat dilakukan :

Sub No
Gol Klasifikasi Lokasi Ruang Sumber Tahun Ket
Klasifikasi Urut

Benda
2 - - - - - - -
Bergerak
2 02 - - - - - - Meubeler
2 02 01 - - - - - Meja Kerja

2 02 01 0005 - - - - Nomor Urut


2 02 01 0005 01 - - - Lokasi TP

2 02 01 0005 01 03 - - Ruang Bagian


Anggaran
2 02 01 0005 01 03 1 -
Kopdit
Tahun
2 02 01 0005 01 03 1 16
Anggaran

Contoh pengkodean secara lengkap :

2 . 02. 01. 0005. 01. 03. 1.


17
Artinya BARANG BERGERAK berupa MEBELER MEJA KERJA merupakan
UNIT BARANG KE 5 lokasi barang TP KALASAN RUANG MANAJER dibeli
dari APBK TAHUN 2017

Namun dalam Sistem Informasi Manajemen Sarana Prasarana, pengkodean akan


dilaksanakan secara sistematis. Semua kode lokasi, kode barang, maupun kode
registrasi akan diinputkan program terlebih dulu ke dalam system.

c. Pelaksanaan Pengkodean
Ketentuan pengkodean dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :
- Pengkodean dilaksankan maksimal 6 (enam) hari kerja setelah serah terima barang
dari Bagian Umum ke Kepala unit pengusul
- Pengkodean dilakukan oleh Bagian Umum dengan disaksikan unit pengusul
- Pengkodean dilakukan dengan menggunakan barcode yang sudah dihubungkan
dengandata yang ada pada system informasi
- Cetakan dari barcode/kode ditempel pada barang yang diregistrasi.
Hasil printout ditempelkan pada barang yang diregistrasi dan dapat digambarkan
sebagai berikut :

- Untuk tanah dan bangunan pengkodean dilakukan dengan mengisi kode di daftar
inventaris barang tanpa menempelkan nomor inventaris. Hanya kode koordinat di
Google Map.

16
BAB VI
PEMANFAATAN DAN PENANGGUNGJAWAB SARANA- PRASARANA

A. Pemanfaatan Sarana dan Prasarana


Pemanfaatan sarana prasarana untuk mendukung kegiatan kerja di Kopdit Kosayu
dengan manajemen pengelolaan yang baik. Hal ini dimaksudkan agar sarana prasarana
yang telah disediakan oleh lembaga dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin oleh seluruh
karyawan selaras dengan Visi dan Misi Kopdit Kosayu. Pemanfaatan sarana prasarana
yang dimaksud adalah :
1. Gedung dan Sarana Umum
Gedung kantor yang dimaksud adalah seluruh gedung yang menjadi milik Kopdit
Kosayu, yaitu Kantor TP Kalasan, Kantor TP Patimura, dan Kantor TP Tutur. Dan
ditempat lain yaitu : Ruko di Tutur, tanah di belakang Ruko Tutur, tanah di Telasih,
tanah di Karang Ploso dan tanah di Buring. Dapat digunakan untuk mendukung
kegiatan operasional atas izin dari pengurus dan Pengawas. Sarana umum adalah jalan,
lahan parkir, toilet, listrik, air dan sarana umum lainnya untuk kepentingan Lembaga.
Pengelola dan penanggung jawab dari gedung-tanah dan sarana umum yang
digunakan secara bersama oleh Kopdit Kosayu diserahkan ke Bagian Umum dan
Rumah Tangga

2. Kendaraan Dinas
Kendaraan dinas yang disediakan oleh lembaga adalah untuk kepentingan
operasional manajemen ( karyawan, pengurus dan pengawas). Dan dapat dimanfaatkan
oleh bagian lain atas rekomendasi Kepala bagian dan persetujuan Kepala Bagian
Umum.
Pengelolaan dan penanggung jawab dari kendaraan dinas Kopdit Kosayu
diserahkan kepada Kepala Bagian dan Kepala TP yang menggunakan kendaraan dinas
tersebut. Pengelolaan dalam arti seperti : servis rutin bulanan – penggantian spareparts
dilakukan oleh penanggungjawab kendaraan operasional dengan tembusan Kepala
Umum .

3. Fasilitas Perkantoran dan administrasi


Fasilitas perkantoran meliputi fasilitas yang ada di kantor meliputi: almari, rak,
filling cabinet, meja, kursi, AC dan fasilitas kantor non computer lainnya yang
digunakan untuk sepenuhnya mendukung kegiatan pelayanan administrasi dapat
berlangsung efektif, efisien dan optimal agar dapat memberikan layanan prima
khususnya Anggota Kopdit Kosayu dan umum ke masyarakat.
Pengelolaan dan penanggung jawab dari pemeliharaan fasilitas kantor layanan
administrasi non computer diserahkan kepada Bagian Umum dan Rumah Tangga.

17
Sedangkan pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas alat tulis kantor seperti
computer, laptop-notebook, printer scanner, dan alat tulis kantor lain menjadi tanggung
jawab pimpinan unit masing-masing dengan menggunakan vendor maintenance terpilih

4. Fasilitas Komputer dan jaringan


Fasilitas computer dan jaringan meliputi seluruh computer dan jaringan yang
digunakan untuk mengelola system informasi terintegrasi di Kopdit Kosayu pengelola
di bawah kewenangan Bagian Umum (BU) sedangkan isi/program/konten di bawah
(administrator IT/ vendor IT terpilih )

5. Fasilitas Sarana dan Prasarana Unit kerja


Fasilitas sarana prasarana unit kerja yang digunakan untuk mendukung aktifitas
pekerjaan dan layanan anggota, pengelolaan dan penanggungjawab diserahkan kepada
kepala unit kerja masing-masing, sehingga diharapkan pemanfaatan asset di unit kerja
dapat optimal.

B. Prosedur Penggunaan Sarana Prasarana


1. Gedung, Tanah dan Sarana Umum
- Semua hal yang berkaitan dengan pemakaian/pemanfaatan gedung, tanah dan
sarana umum menjadi tanggung jawab BU oleh sebat itu segala hal berkaitan
dengan pemakian/pemanfaatannya diatur oleh Bagian Umum.
- Setiap rencana pemakaian/pemanfaatan oleh unit kerja, wajib menyampaikan
usulan pemakaian kepada BU, selanjutnya BU atas persetujuan Pengelola/Manajer
akan mengagendakan rencana pemakaian berdasarkan Form peminjaman yang
diterbitkan oleh BU.
- Penggunaan fasilitas gedung dan sarana umum hanya diberikan untuk kepentingan
dan tujuan Kopdit Kosayu.
- Setiap pemakai wajib menjaga dan memelihara semua fasilitas yang dipakai.
2. Kendaraan Dinas
- Semua hal yang berkaitan dengan pemakaian/pemanfaatan kendaraan menjadi
tanggung jawab BU, oleh sebab itu segala hal berkaitan dengan pemakaian akan
diatur oelh BU, khususnya Rumah Tangga.
- Setiap pemakai wajib menyampaikan usulan pemakaian kepada Kepala BPU, atas
persetujuan Manajer akan mengagendakan rencana penggunaan kendaraan dinas
berdasarkan Form Peminjaman kendaraan dinas yang diterbitkan oleh BPU.
- Penggunaan fasilitas kendaraan hanya diberikan untuk kepentingan dan tujuan
Kopdit Kosayu.
- Setiap pemakai wajib menjaga dan memelihara semua fasilitas yang dipakai.
3. Fasilitas Perpustakaan
Perpustakaan mini adalah fasilitas umum yang digunakan oleh seluruh anggota
Kopdit Kosayu, baik anggota, karyawan, pengurus dan pengawas. Setiap penggunaan
dapat melakukan akses langsung ke perpustakaan.
Semua hal berkaitan dengan pemakaian, pemanfaatan buku, majalah, koran dan
skripsi dan bahan referensi lain dikelola oleh bagian umum dan rumah tangga

18
diharuskan mengikuti prosedur dan aturan yang telah ditetapkan oleh Kepala BU di
Kopdit Kosayu.
Flow Chart penggunaan sarana prasarana dapat dilihat dilampiran dalam Buku
Pedoman ini.

19
BAB VII
PEMELIHARAAN SARANA PRASARANA

1. Klasifikasi Pemeliharaan Sarana Prasarana


Pemeliharaan sarana prasarana yang dilakukan Kopdit Kosayu adalah upaya menunjang
peningkatan kualitas pelayanan terhadap pencapaian visi dan misi Kopdit Kosayu
“Menjadikan Kopdit Kosayu Koperasi Sejati yang Modern”. Pemeliharaan terhadap asset
yang dimiliki menjadi tanggung-jawab BPU dan ada yang menjadi tanggung-jawab unit
kerja masing-masing.

Klasifikasi pemeliharaan asset tersebut dapat dibedakan atas :


a. Klasifikasi Pemeliharaan Aset Penggunaan Bersama
Pemeliharaan dilaksanakan untuk penggunaan asset milik Kopdit Kosayu yang
digunakan secara bersama-sama oleh unit-unit kerja di lembaga meliputi
gedung/kantor, tanah, ruangan di kantor, sarana kantor dan pelayanan, kendaraan dinas,
fasilitas umum, dan asset-aset lainnya. Pelaksana pemeliharaan atas asset penggunaan
bersama dilaksakan oleh Bagian Personalia dan Umum (BPU). Lebih lanjut dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1) Gedung/kantor, lahan dan Sarana Umum
Adalah gedung dan sarana umum yang ada di kantor TP Kalasan, TP Patimura dan
TP Tutur, yang digunakan oleh unit masing-masing. Teknis pemeliharaan dan
anggaran akan dibebankan ke TP masing-masing kerja sama dengan BPU.
2) Kendaraan Dinas
Kendaraan dinas adalah seluruh kendaraan milik lembaga (roda 4 dan roda 2) yang
dikelola oleh BPU. Sebagai unit penanggungjawab pengelolaannya dan dapat
digunakan oleh unit/bagian yang ada di Kopdit Kosayu
3) Fasilitas Perpustakaan
Pemeliharaan dan pengelolaan harian fasilitas perpustakaan meliputi buku, majalah,
koran menjadi tanggung jawab staf BPU.
4) Fasilitas Perkantoran Kegiatan Pelayanan Anggota
Pemeliharaan fasilitas perkantoran dan pelayanan anggota meliputi seluruh fasilitas
yang ada di kantor TP / unit kerja masing-masing antara lain : almari, kursi, meja
dan fasilitas kantor non computer dan kelengkapannya menjadi tanggung jawab
BPU, sedangkan untuk software dan hardware serta jaringan system informasi dan
telekomunikasi BPU bekerjasama dengan IT. Dalam melaksanakan tugasnya BPU
akan menunjuk unit pengguna sebagai pelaksana pengawasan harian.
Pemeliharaan yang berkaitan dengan alat tulis kantor, computer, printer, scanner
dan alat tulis kantor lainnya menjadi tanggung jawab TP masing-masing sesuai
bagian pelayanannya.
5) Fasilitas Komputer dan Jaringan
Pemeliharaan fasilitas computer dan jaringan meliputi seluruh computer dan
jaringan yang digunakan untuk mengelola system informasi terintegrasi di Kopdit
Kosayu menjadi tanggung jawab IT.

20
b. Klasifikasi Pemeliharaan atas Penggunaan Fasilitas Kantor Pelayanan
Pemeliharaan atas penggunaan fasilitas di Tempat Pelayanan merupakan
pemeliharaan seluruh sarana prasarana yang dikelola oleh kantor pelayanan untuk
memaksimalkan pelayanan kepada anggota . Pemeliharaan atas penggunaan milik
Tempat pelayanan meliputi :
- Fasilitas Perkantoran
Fasilitas perkantoran yang ada di Tempat Pelayanan (TP) adalah fasilitas di kantor
kepala, ruang pelayanan anggota, ruang pelayanan kredit, ruang penagihan, ruang
pendidikan, ruang pengawas, ruang pengurus, ruang rapat, ruang arsip, ruang tamu,
ruang personalia, ruang khasanah, dan ruang pendukung lainnya, meliputi almari,
filling cabinet, meja, kursi, AC, fan, CCTV, dan fasilitas kantor lainnya non
computer dan kelengkapannya yang digunakan sepenuhnya untuk mendukung
kegiatan layanan berlangsung efektif, efisien dan ekonomis , dioptimalkan agar
dapat memberikan layanan prima terhadap anggota. Pengelolaan dan
penangungjawab pemeliharaan fasilitas kantor di TP diserahkan kepada bagian
umum dan rumah tangga.
- Fasilitas Alat Kantor
Fasilitas peralatan kantor seperti computer, laptop/notebook, printer, scanner,
telpon, hp, LCD Projector, kamera pocket / DSLR dan alat tulis kantor lainnya
menjadi tanggung jawab pimpinan unit dan per bagian yang dianggarkan dalam
rencana anggaran pendapatan dan belanja (RAPB) tahunan per bagian.

2. Mekanisme Pemeliharaan Sarana Prasarana


a. Gedung/kantor, tanah dan sarana umum
- Pemeliharaan gedung dan sarana umum yang digunakan bersama di lingkungan
Kopdit Kosayu, sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kantor Pusat
- Pemeliharaan gedung/kantor dan sarana umum per TP dilakukan oleh BPU
diajukan sebagai rencana program kerja BPU yang diajukan di akhir tahun
anggaran
- Penggunaan sarana gedung, ruko , tanah dan sarana umum oleh pihak di luar
lembaga yang tidak berkaitan dengan kepentingan Kopdit Kosayu dikenakan biaya
pemeliharaan/ sewa asset.
- Mekanisme dan besar biaya sewa diatur oleh BPU sebagai pengelola dengan
persetujuan Pengurus
- Biaya pemeliharan asset / sewa asset oleh pihak luar selanjutnya dilaporkan dan
diserahkan ke Bagian Keuangan
b. Kendaraan Dinas/ inventaris
- BPU bagian asset dan arsip merencanakan kebutuhan anggaran untuk pemeliharaan
kendaraan dinas Kopdit Kosayu sebagai program kerja di tahun anggaran yang
akan berjalan
- Pemeliharaan kendaraan dinas meliputi perawatan rutin mesin kendaraan, ganti oli,
penggantian suku cadang kendaraan

21
- Pemeliharaan untuk penggantian suku cadang (spare parts) harus menggunakan
suku cadang asli demi keselamatan dan kenyamanan pengguna. Dan performa
kendaraan.
- Mekanisme pemeliharaan dilakukan dan di atur oleh BPU sebagai pelaksana teknis
pemeliharaan.
c. Fasilitas Kantor Pelayanan
- Semua hal berkaitan dengan pemeliharaan fasilitas pendukung kantor untuk
layanan administrasi (selain ATK) menjadi tanggung jawab BPU
- TP/perbagian pemakai wajib menyampaikan usulan pemeliharaan kepada
Pengurus lewat manajer.
- Setiap pemakai wajib menjaga dan memelihara semua fasilitas yang dipakai.
- Mekanisme pemeliharaan diatur oleh BPU sebagai pelaksana teknis pemeliharaan
d. Fasilitas Komputer dan Jaringan
- Semua hal berkaitan dengan pemeliharan fasilitas computer dan jaringan yang
terintegrasi dengan system informasi di Kopdit Kosayu menjadi tanggung jawab
BPU/ unit asset/arsip
- Unit pemakai wajib melaporkan tentang kondisi fasilitas yang perlu dilakukan
pemeliharaan kepada BPU/ unit asset/arsip
- BPU/unit asset dan arsip wajib menyampaikan usulan pemeliharaan kepada
Manajer dengan membuat taksiran biaya
- Manajer menyampaikan usulan pemeliharaan kepada Pengurus
- Setiap pemakai wajib menjaga dan memelihara semua fasilitas yang dipakai

3. Evaluasi Inventaris Aset


Evaluasi seluruh fasiltas asset di Kopdit Kosayu dilakukan dengan prosedur sebagai
berikut :
- Evaluasi dilakukan oleh manajer dengan menugaskan Kepala BPU sebagai
pengelola asset di lembaga
- Evaluasi dilaksanakan setiap akhir tahun anggaran
- Manajer memberikan jadwal evaluasi kepada unit terkait
- Materi evaluasi meliputi kesesuaian data inventaris barang dengan kondisi riil
barang di lapangan
- Unit kerja sebagai penanggung jawab wajib bekerja sama dengan tim evaluasi
- Hasil sementara evaluasi akan diplenokan kepada seluruh Ka TP dan Kabag untuk
mendapatkan masukan
- Hasil akhir evaluasi akan dilaporkan ke Pengurus tembusan Pengawas sebagai
temuan di lapangan
4. Laporan
Evaluasi dilakukan terhadap seluruh asset yang dimiliki Kopdit Kosayu di RAP /RAT
dengan menggunakan Data Inventarisasi Aset sebagai dasar laporan kepada Pengurus.
Laporan Data Aset yang valid bisa diterbitkan oleh BURT apabila semua data yang
dibutuhkan pada system informasi sarana prasarana seluruhnya telah terisi. Data laporan
sangat dibutuhkan oleh manajemen Kopdit Kosayu untuk digunakan sebagai dasar
kebijakn dalam pengelolaan manajemen sarana prasarana .

22
Laporan akan menghasilkan data-data, sebagai berikut :
a. Daftar Inventaris Barang
b. Data nilai kekayaan asset yang dimiliki
c. Laporan mutasi dan penghapusan asset.

Bagan Alur (Flow Chart) pemeliharaan sarana prasarana dapat dilihat dilampiran buku
pedoman.

23
BAB VIII
PENGHAPUSAN ASET

1. Ketentuan Penghapusan
a. Persyaratan penghapusan
Penghapusan terhadap asset yang dimiliki lembaga dapat dilakukan apabila :
- Secara fisik asset tersebut sudah tidak ada
- Aset yang dimiliki tersebut, sudah tidak dapat lagi dimanfaatkan
b. Pelaksana penghapusan
Penghapusan dapat dilaksanakan dengan ketentuan :
- Adanya usulan dari unit kerja
- Adanya penilaian dari tim penilai
- Adanya persetujuan dari Bagian umum
- Adanya persetujuan Manajer untuk perintah penghapusan
- Pelaksanaan penghapusan
- Adanya berita acara penghapusan
c. Penanggungjawab penghapusan
Sebagai penanggungjawab penghapusan adalah Kepala Bagian umum
d. Akibat mutasi asset ke TP lain
Penghapusan asset di satu TP ke TP lain dapat dilakukan karena barang tersebut
dianggap tidak mempunyai nilai atau manfaat lagi di TP tersebut, dengan demikian
TP /unit kerja dapat mengusulkan untuk dimutasikan ke unit yang lain yang
membutuhkan
2. Klasifikasi Penghapusan
Beberapa hal yang dapat menyebabkan dilaksanakannya penghapusan terhadap asset yang
dimiliki lembaga dalah :
a. Akibat Bencana Alam
Akibat bencana alam yang terjadi mengakibatkan barang tersebut rusak atau hilang dan
dapat dipertanggungjawabkan, dengan demikian barang tersebut dapat dihapus dari
daftar induk inventaris asset lembaga.
b. Akibat Kelalaian
Akibat kelalaian yang mengakibatkan kerusakan terhadap barang inventaris sehingga
tidak dapat lagi digunakan sesuai dengan fungsinya, maka barang tersebut dapat
dikeluarkan dari daftar induk inventaris. Untuk kasus seperti ini pihak yang terlibat
melakukan kelalaian wajib mempertanggungjawabkan kepada Pengurus dengan cara
ganti rugi.
c. Akibat Habis Masa Pakai.
Aset secara ekonomis sudah tidak dapat dipakai karena habis masa pakainya dapat
dihapus dari daftar induk inventaris. Selanjutnya asset tersebut dapat dilelang dengan
persetujuan Pengurus, Pengawas dan Manajer.
d. Akibat Mutasi
Akibat mutasi barang , maka barang tersebut dihapus dari daftar inventaris unit,
selanjutnya masuk ke dalam daftar inventaris unit penerima barang.

24
3. Prosedur Penghapusan
Prosedur penghapusan inventaris terhadap asset yang dijelaskan di atas dapat dijelaskan
secara khusus sebagai berikut :
a. Akibat Bencana Alam
- Unit mendata barang yang hilang atau rusak karena bencana alam
- Unit mengusulkan ke Manajer
- Manajer melalui Bagian umum membentuk tim penilai
- Tim penilai membuat keputusan persetujuan ke Kepala Bagian umum
- Kepala Bagian umum mengusulkan penghapusan asset ke Manajer
- Manajer mengeluarkan persetujuan penghapusan
- Pelaksanaan penghapusan
- Pembuatan berita acara penghapusan
- Bagian umum memerintahkan admin untuk menghapus barang dari daftar
inventaris
b. Akibat Kelalaian
- Unit mendata barang yang hilang atau rusak karena kelalaian
- Unit mengusulkan ke manajer
- Manajer melalui Bagian umum membentuk tim penilai
- Tim penilai membuat keputusan persetujuan ke Kepala Bagian umum
- Kepala Bagian umum mengusulkan penghapusan asset ke Manajer
- Manajer mengeluarkan persetujuan penghapusan dan perintah mengganti ( berlaku
untuk hari kerja dan atau pelaksanaan dinas kantor, sedangkan untuk hari libur
penggantian dikenakan kepada petugas yang menjaga kantor/satpam)
- Pelaksanaan penghapusan dan penggantian
- Pembuatan berita acara penghapusan dan penggantian
- Registrasi barang pengganti
- Bagian umum memerintahkan admin untuk menghapus dan menambah barang dari
daftar inventaris
c. Akibat Masa Habis Pakai
- Unit mendata barang yang sudah habis masa pakai.
- Unit mengusulkan ke manajer
- Manajer melalui Bagian umum membentuk tim penilai
- Tim penilai membuat keputusan persetujuan ke Kepala Bagian umum
- Kepala Bagian umum mengusulkan ke Manajer
- Manajer mengeluarkan persetujuan penghapusan dan pelelangan
- Pelaksanaan penghapusan dan pelelangan
- Pembuatan berita acara penghapusan dan pelelangan
- Bagian umum memerintahkan admin untuk menghapus barang dari daftar
inventaris
d. Akibat Mutasi
- Unit mendata barang yang akan dimutasi
- Unit mengusulkan ke manajer
- Manajer menugaskan Kepala Bagian umum untuk cek kondisi barang yang akan
dimutasi

25
- Bagian umum mendata unit lain yang membutuhkan
- Kepala Bagian umum membuat keputusan persetujuan mutasi
- Kepala Bagian umum mengusulkan ke Manajer
- Manajer mengeluarkan persetujuan mutasi barang
- Pelaksanaan mutasi barang
- Pembuatan berita acara mutasi
- Bagian umum memerintahkan admin untuk menghapus barang dari daftar
inventaris unit pengusul dan memasukkan ke dalam daftar inventaris unit penerima.
Namun jika tidak ada unit penerima barang mutasi, maka langkah yang dilakukan
Bagian umum adalah melakukan pelelangan dengan langkah-langkah :
1. Manajer melalui Kepala Bagian umum membentuk tim penilai
2. Tim penilai membuat hasil penilaian ke Kepala Bagian umum
3. Kepala Bagian umum mengusulkan ke manajer
4. Manajer mengeluarkan persetujuan penghapusan dan pelelangan
5. Pelaksanaan penghapusan dan pelelangan
6. Pembuatan berita acara penghapusan dan pelelangan
7. Bagian umum memerintahkan admin untuk menghapus barang dari daftar
inventaris.

Bagan alur (flow chart) penghapusan dapat dilihat dilampiran buku pedoman.

26
BAB IX
PENUTUP

Pelaksanaan manajemen sarana prasarana harus dilakukan secara menyeluruh dari mulai
perencanaan, pengadaan, pemanfaatan, pendataan, pemeliharaan, penilaian, sampai kepada
penghapisan (input  proses  output. Berdasarkan keterbatasan yang ada baik sumber
dana maupun sumber daya manusia, Bagian Umum mencoba seminimal mungkin
menghindari kelemahan-kelemahan dalam melaksanakan manajemen sarana prasarana di
Kopdit Kosayu.
Dalam penjaminan mutu dan peningkatan pelayanan kepada anggota Kopdit Kosayu,
sarana dan prasarana merupakan komponen yang diharapkan mampu mendukung
pencapaian visi dan misi yang ditetapkan. Sarana dan prasarana adalah merupakan
pendukung utama dalam pencapaian. Dan bermuara terciptanya kepuasan anggota terhadap
layanan prima yang cepat, tepat, dan bertanggungjawab. Sehingga berpengaruh positip
terhadap masyarakat disekitarnya.

27
LAMPIRAN

1. Prosedur Pengadaan Sarana dan Prasarana


Unit kerja membuat rencana kebutuhan sarpras di RAPBK

Unit kerja mengajukan pengadaan sarpras dg dilampiri spesifikasi barang yg


Revisi
jelas ke Manajer

Manajer memeriksa tujuan dan kelayakan usulan pengadaan oleh unit kerja

Manajer disposisi ke Bagian umum

Bagian umum melakukan inventarisasi dan verifikasi

Inventarisasi dan verifikasi kelayakan Tida


kOk

Ok

Persetujuan Manajer untuk pengadaan

Ka Bagian umum koordinasi dengan Staf Bagian Umum (Tim Pengadaan)


untuk pengadaan barang dan jasa

Tim Pengadaan survey harga pasar dan membuat Laporan Harga Pasar
(LHP)

Tim Pengadaan menyerahkan LHP ke Ka Bagian umum

Ka. Bagian umum membuat Surat Persetujuan Pengadaan (SPP) Revisi

SPP diajukan ke manajer untuk disetujui Tida


kOk
28
O
K

SPP diserahkan ke Ka Keu/Bendahara

Dana Cair

Pembelian/order Barang oleh Tim Pengadaan

Pengiriman barang oleh vendor dan barang diterima Tim Pengadaan

Barang di data Tim Pengadaan dan cek kesesuaian brg yg dikirim dan brg dimasukkan ke gudang aset

Tim Pengadaan melakukan serah terima barang kepada Ka Bagian Umum

Ka Bagian Umum melakukan inventarisasi dan pengkodean barang sesuai


dengan permintaan unit

Ka Bagian Umum mendistribusikan barang ke unit pengusul dilengkapi


dokumen berita acara serah terima barang yang di tanda tangani oleh Ka. TP

Barang diterima oleh unit pengusul

Staf Bagian Umum menginput barang ke system data

SELESAI

29
2. Prosedur Penghapusan Barang Aset

Ka. TP /Ka Bag. Mengajukan usulan penghapusan barang ke Manajer


OK

Manajer disposisi ke Ka Bagian Umum untuk cek kondisi barang

Ka. Bagian umum dg Tim Pengadaan melakukan penilaian dan cek kondisi
brg

Hasil cek dilaporkan ke manajer untuk persetujuan penghapusan

Manajer mengeluarkan Surat Persetujuan/penolakan atas penghapusan


brg ke Ka. TP/Ka Bag pengusul

OK

Ka Bagian umum /staff Bagian umum melaksanakan penghapusan barang

Ka Bagian umum/staff bagian umum membuat berita acara penghapusan

Barang dari penghapusan disimpan di gudang asset Bagian umum

Ka Bagian umum meminta admin Bagian umum untuk menghapus barang


dari daftar inventaris unit kerja

Bagiaun umum mengeluarkan daftar inventaris barang terbaru


30
SELESAI

3. Prosedur Pelelangan Barang Aset Lembaga


Ka. Bagian umum menginventarisasi & merekap hasil penarikan/penghapusan
barang dari TP / Unit yang tidak dapat dimanfaatkan lagi di gudang aset

Ka. Bagian umum mengajukan usulan pelaksanaan pelelangan ke manajer &


pengurus

Pengurus mengeluarkan persetujuan penghapusan dan pelelangan

Kepala Bagian Umum melaksanakan proses penghapusan


dan pelelangan

Bsagian umum membentuk panitia lelang

Panitia lelang membuat aturan dan prosedur lelang yang akan dilaksanakan

Proses lelang barang

Membuat berita acara lelang barang

SELESAI

31
4. Prosedur Mutasi Barang

Unit kerja mengajukan permohonan untuk dapat memanfaatkan barang yang


sudah tidak digunakan dari unit lain ke Bagian umum

Bagian umum menyampaikan usulan mutasi barang ke manajer

Manajer mengeluarkan persetujuan mutasi barang

Bagian umum melaksanakan mutasi barang dengan membuat berita acara mutasi
barang

Bagian umum meminta admin untuk memasukkan barang mutasi ke dalam daftar
inventaris unit penerima

Bagian umum mengeluarkan daftar inventaris ruang yang baru untuk unit
penerima barang mutasi

SELESAI

32
5. Prosedur Pemeliharaan Aset

Unit kerja mengajukan surat permohonan


perawatan sarpras ke Manajer

Manajer disposisi ke Ka Bagian umum untuk


cek dan mengetahui kondisi barang

Ka bagian umum menginstruksikan ke Staf


BURT

Staf Bagian umum melakukan cek untuk


perawatan terhadap asset sarpras yang
dibutuhkan

Fasilitas Kantor Sarana Kantor

Staf Bagian umum menarik barang utk Staf Bagian umum menarik barang utk
dilakukan pemeliharaan (disertai berita perbaikan dan sementara mengganti
acara barang yang sedang dilakukan
pemeliharaan dg stock yang ada di
Dilakukan pemeliharaan barang oleh Bagian umum
staf Bag,umum
Proses perbaikan barang

Mengembalikan asset/sarpras yang telah


dilakukan pemeliharaan (berita acara) Staf Bag.umum mengembalikan
asset/sarpras yang telah dilakukan
pemeliharaan ke unit (berita acara menarik
Selesai barang utk dilakukan pemeliharaan (disertai
berita acara)

Selesai

33
6. Prosedur Evaluasi Aset

Manajer mengirim surat ke kepala unit berkaitan dengan rencana


evaluasi inventaris aset

Manajer menugaskan Ka Bag.umum untuk menyusun jadwal


evaluasi dan teknis evaluasi ke unit kerja

Ka. Bag.Umum mengirim evaluasi dan teknis evaluasi ke unit-unit


kerja

Ka Bag.Umum membentuk tim inventarisasi dan evaluasi lapangan

Pelaksanaan evaluasi inventaris aset

Rekap data kondisi inventaris asset di unit kerja

Ka. Bag Umum melaporkan data hasil evaluasi ke manajer

Manajer mengundang kepala unit untuk rapat evaluasi dan


koordinasi

Laporan hasil evaluasi dan temuan lapangan ke Pengurus tembusan


Pengawas

SELESAI

34
7. Prosedur Penggunaan Ruang

Unit kerja mengajukan peminjaman dengan


membuat surat peminjaman ruang yang
ditandatangani oleh kepala unit dan
ditujukan kepada Ka.Bag.Umum

Ka. Bag.Umum mendisposisikan surat


peminjaman ruang kepada Staf Bag.Umum

Staf Bag.Umum melaksanakan tugas sesuai isi


disposisi Ka Bag.Umum

Unit pemohon melakukan revisi surat


Staf Bag.Umum terlebih dahulu melihat peminjaman ruang sesuai jadwal
jadwal pemakaian ruang

Staf Bag.Umum mengkonfirmasikan


OK
ke unit pemohon terkait jadwal
pemakaian ruang

Staf Bag.Umum mengkonfirmasikan ke unit


pemohon
Unit pemohon membatalkan
peminjaman ruang

Staf Bag.Umum mengagendakan penggunaan


ruang yang telah dikoordinasikan
SELESAI

Staf Bag.Umum menugaskan OB untuk


mempersiapkan ruang yang akan dipinjam

ruang diap dipakai

SELESAI
35
8. Prosedur Penggunaan Barang

Unit kerja mengajukan peminjaman barang


dengan membuat surat peminjaman barang
yang ditandatangani oleh kepala unit dan
ditujukan kepada Bag .umum

Ka. Bag.Umum mendisposisikan surat


peminjaman barang kepada Staf Bag.Umum

Staf Bag.umum melaksanakan tugas sesuai isi


disposisi Ka Bag.umum

Unit pemohon melakukan revisi surat


Staf Bag.Umum terlebih dahulu melihat peminjaman barang sesuai jadwal
jadwal pemakaian barang

Staf Bag.Umum mengkonfirmasikan


OK
ke unit pemohon terkait jadwal
pemakaian barang

Staf Bag.Umum mengkonfirmasikan ke unit


pemohon
Unit pemohon membatalkan
peminjaman barang

Staf Bag.Umum mengagendakan penggunaan


barang yang telah dikoordinasikan
SELESAI

Staf Bag.Umum menugaskan OB untuk


mempersiapkan barang yang akan dipinjam

Barang diap dipakai

SELESAI
36
9. Prosedur Inventarisasi Aset

Bagian umum menyiapkan data-data utk


inventarisasi barang

Ka. Bag.Umum membuat surat


pemberitahuan yang ditujukan ke kepala
unit akan diadakan inventarisasi

Ka. Bag.Umum memberikan surat tugas ke


Staf BURT untuk melakukan inventarisasi
barang di setiap unit

Bag.umum menyiapkan data-data utk


inventarisasi barang

Bag umum melakukan inventarisasi


barang di unit-unit dan melakukan Bag.Umum melakukan
OK konfirmasi ke staf unit
pengecekan data di system dengan data
lapangan

OK Ka unit memberikan
keterangan kondisi barang

Bag.Umum membuat berita acara


inventarisasi yang ditandatangani oleh Bag umum mencatat /
staf unit diketahui kepala unit melaporkan temuan
sesuai kondisi riil

Bag.umum melakukan update data sistem

Bag umum mengeluarkan daftar inventaris


barang

Bag. umum memberikan salinan data ke


kepala unit untuk diarsipkan diunit 37
SELESAI

10. Form Perencanaan Pengadaan Barang Rutin

10. Form Perencanaan Pengadaan Barang Rutin


PERENCANAAN PENGADAAN BARANG RUTIN
LOGO Unit Pengusul :
Tahun Anggaran :
Jenis Barang Periode
No Nama Barang Keterangan
Jumlah Harga Satuan Total Harga 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

TOTAL ANGGARAN
ket. dilampiri spesifikasi detail dan gambar barang
Diketahui Malang,
Ka. BURT, _____________ Ka. TP

Disetujui
Manajer

38
11. Form Perencanaan Pengadaan Barang Pengembangan

11. Form Perencanaan Pengadaan Barang Pengembangan


PERENCANAAN PENGADAAN BARANG PENGEMBANGAN
LOGO Unit Pengusul :
Tahun Anggaran :
Jenis Barang Periode
No Nama Barang Keterangan
Jumlah Harga Satuan Total Harga 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

TOTAL ANGGARAN
ket. dilampiri spesifikasi detail dan gambar barang
Diketahui Malang,
Ka. BURT, _____________ Ka. TP

Disetujui
Manajer

39
12. Form Perencanaan Pengadaan Barang Hibah

40
13. Form Daftar Inventaris Barang
Form Daftar Inventaris Barang
DAFTAR INVENTARIS RUANG
LOGO Nama Gedung :
No. Ruang :
Nama TP :
Kode Unit :
Tahun
No Nomer Kode Barang Nama Barang Sumber Pengadaan Jumlah Barang Keterangan
Perolehan
1 2 3 4 5 6 7 8

* Dapat dicantumkan Merk dan Tipe Barangket.

Tidak dibenarkan memindahkan barang-barang yang ada pada daftar ini tanpa sepengetahuan BURT atau penanggung jawab ruangan ini.

Mengetahui, Malang,………………………………..
Ka. BURT Kepala TP/Bagian

41
14. Kartu Inventaris Aset (KIA)

KARTU INVENTARIS ASET

Nama Gedung /Kantor :


Kode Gedung /Kantor :

I. UNIT BARANG II. PENGADAAN


1 Luas Bangunan : 1 Asal Perolehan :
2 Jumlah Lantai : 2 Tanggal dan Tahun Perolehan :
3 Jumlah Ruang : 3 Harga :
4 Tahun Selesai :
5 Nomor IMB : III. UNIT/BAGIAN PEMAKAI
6 Letak Bangunan : 1 Nama TP :
2 Nama Bagian :
IV. CATATAN

Disetujui Oleh Diisi Oleh


Manajer Kabag BURT

42
15. Berita Acara Serah Terima Barang ke TP /Bagian

BERITA ACARA SERAH TERIMA BARANG KE UNIT /PENGUSUL


Nomor :

Pada hari ini ________________ , tanggal _________________, tahun ______________ pukul _________________
telah dilaksanakan serah terima barang milik Kopdit Kosayu dari Bagian Umum dan Rumah Tangga kepada
Bagian/TP ________________ sebagai penanggungjawab barang.

Adapun barang yag dimaksud adalah sebagai berikut :


No Nama Barang Satuan Jumlah Nama PJ Keterangan

*)Sebutkan kondisi barang yang diterima serta panduan tata cara penggunaan barang

Demikian Berita Acara dilaksanakan

Yang menerima barang Yang menyerahkan barang.


Ka TP ________________________ Ka. BURT Kopdit Kosayu

Diketahui oleh

Manajer

43
16. Berita Acara Serah Terima Barang Hibah ke TP /Bagian

BERITA ACARA SERAH TERIMA BARANG HIBAH KE TP /BAGIAN


Nomor :

Pada hari ini ________________ , tanggal _________________, tahun ______________ pukul _________________
telah dilaksanakan serah terima barang Hibah dari Lembaga_______________________________________. Untuk Kopdit Kosayu melalui
rekanan PT/CV __________________________________ yang beralamat di Jl. ________________________________

Adapun barang yag dimaksud adalah sebagai berikut :


No Nama Barang Satuan Jumlah Paraf Keterangan

*)Sebutkan kondisi barang yang diterima serta panduan tata cara penggunaan barang

Demikian Berita Acara dilaksanakan

Yang menerima barang, Yang menyerahkan barang,


Kabag. Umum dan Rumah Tangga

______________________

Diketahui oleh
Manajer

44
17. Berita Acara Serah terima Penghapusan Aset

BERITA ACARA SERAH TERIMA PENGHAPUSAN ASSET


Nomor :

Pada hari ini ________________ , tanggal _________________, tahun ______________ pukul _________________
telah dilaksanakan serah terima barangmilik Kopdit Kosayu dari TP/Bagian Penanggung jawab kepada Bagian Umum -Rumah Tangga
Kopdit Kosayu untuj dihapuskan.

Adapun barang yag dimaksud adalah sebagai berikut :


No Nama Barang Satuan Jumlah Paraf Keterangan

*)Sebutkan kondisi barang yang diterima serta panduan tata cara penggunaan barang

Demikian Berita Acara dilaksanakan

Yang menerima barang, Yang menyerahkan barang,


Kabag. Umum dan Rumah Tangga TP/Bagian Penanggungjwab

______________________

Diketahui oleh
Manajer

45
18. Berita Acara Serah Terima Mutasi Barang

BERITA ACARA SERAH TERIMA MUTASI BARANG


Nomor : ___________________

Pada hari ini___________, tanggal _______________, bulan ____________ , tahun _______, pukul _______
telah dilaksanakan mutasi barang dari unit penanggung jwab barang milik Kopdit Kosayu
kepada Bagian Umum dan Rumah Tangga (BURT)

Adapun barang yang di mutasi adalah sebagai berikut :


No Nama Barang Satuan Jumlah Penanggung Jawab Keterangan

*sebutkan kondisi barang yang diterima

Demikian Berita Acara ini dilaksanakan


Yang menyerahkan barang, Yang menerima barang

__________________ ___________________
Diketahui oleh
Kabag. BURT Manajer

_______________ __________________

46
19. Kartu Stok Barang Rutin

KARTU STOK BARANG RUTIN


BULAN : _______________ 20 ________________

Barang Masuk Barang Keluar


No Jenis Barang Keterangan
Harga Satuan Jumlah Total Harga Jumlah Unit Penerima
1 2 3 4 5 6 7 8

Kabag. BURT Staf BURT

_______________ __________________

Diketahui Oleh
Manajer,

_________________

47

Anda mungkin juga menyukai