NOMOR: PD.06.02/12/2015/0055
TENTANG
PEDOMAN PENGADAAN BARANG/JASA
DI LINGKUNGAN PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
DAFTAR ISI
i
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
ii
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
BAB I
PENDAHULUAN
1. RUANG LINGKUP
2. PENGERTIAN
f. Direktur teknis terkait adalah Direktur yang membawahi pekerjaan yang menjadi
kewenangan Unit Teknis.
g. Head/Vice President setingkat adalah pimpinan unit kerja satu tingkat di bawah
Direksi di Kantor Pusat.
j. Unit Pemakai (End User) adalah unit kerja yang bertanggung jawab terhadap
penggunaan dan pemanfaatan Barang/Jasa yang akan atau telah dimiliki guna
menunjang aktivitas unit kerja yang bersangkutan.
1
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
k. Unit Teknis adalah unit kerja yang membidangi teknis pekerjaan sebagaimana yang
telah ditetapkan dalam Peraturan ini.
l. Kepala Unit Teknis adalah kepala unit kerja di lingkungan Perusahaan yang
mempunyai wewenang melakukan perencanaan kebutuhan, pelaksanaan dan
pengawasan Pengadaan Barang/Jasa.
n. Unit Pengadaan adalah unit organisasi yang bersifat permanen yang berfungsi
melaksanakan pemilihan Penyedia dan mengelola administrasi Pengadaan
Barang/Jasa.
o. Tim Khusus adalah tim yang dibentuk oleh Direksi untuk melaksanakan joint
procurement.
p. Penyedia Barang/Jasa selanjutnya disebut Penyedia adalah badan usaha atau orang
perorangan termasuk lembaga perguruan tinggi yang kegiatan usahanya
menyediakan Barang/Jasa.
r. Wakil Penyedia adalah seseorang yang bertindak untuk dan atas nama Penyedia atau
Sub Penyedia sesuai akte pendirian dan/atau perubahannya atau secara hukum
mempunyai kapasitas untuk mewakili Penyedia dalam pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa.
s. Pakta Integritas adalah surat pernyataan yang ditandatangani oleh Unit Pengadaan
atau lembaga profesional yang memenuhi syarat dan calon Penyedia, yang berisi
pernyataan untuk tidak melakukan Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN) dalam
proses Pengadaan Barang/Jasa.
t. Barang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, bergerak
maupun tidak bergerak, yang dapat diperdagangkan, dipakai, dipergunakan atau
dimanfaatkan oleh pengguna Barang.
u. Jasa adalah kegiatan yang meliputi Pekerjaan Konstruksi, Jasa Konsultansi dan Jasa
Lainnya, dengan pengertian sebagai berikut:
1) Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian rangkaian kegiatan
perencanaan dan/atau pelaksanaan beserta pengawasan yang mencakup
pekerjaan arsitektural, sipil, mekanikal, elektrikal, dan tata lingkungan masing-
masing beserta kelengkapannya untuk mewujudkan suatu bangunan atau fisik
lain;
2) Jasa Konsultansi adalah Jasa layanan profesional yang membutuhkan keahlian
tertentu diberbagai bidang keilmuan yang mengutamakan adanya olah pikir
(brainware);
2
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
bb. Pengadaan Strategis (Strategic Project) adalah Pengadaan Barang/Jasa yang nilainya
di atas Rp. 200.000.000.000,00 (dua ratus miliar rupiah).
cc. Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang/Jasa adalah tanda bukti pengakuan dari
Pemerintah, Lembaga Sertifikasi Profesi, Asosiasi profesi, dan/atau perusahaan yang
memiliki lisensi untuk menyelenggarakan program sertifikasi atas kompetensi dan
kemampuan profesi di bidang Pengadaan Barang/Jasa yang diperoleh melalui ujian
sertifikasi baik nasional maupun internasional.
dd. Dokumen Pengadaan adalah dokumen yang ditetapkan oleh Unit Pengadaan yang
memuat informasi dan ketentuan yang harus ditaati dalam proses Pengadaan
Barang/Jasa.
3
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
ee. Dokumen Penawaran adalah dokumen yang disampaikan oleh Penyedia yang ikut
dalam proses Pengadaan Barang/Jasa, yang terdiri dari data administrasi, data teknis,
dan data harga.
ff. Pagu Anggaran adalah alokasi dana yang tersedia untuk Pengadaan Barang/Jasa
tertentu dengan nilai tidak melebihi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
(RKAP).
gg. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) atau Owner Estimate (OE) adalah harga yang
dikalkulasikan secara keahlian dan berdasarkan data yang dapat
dipertanggungjawabkan.
hh. Justifikasi adalah dasar pertimbangan untuk melaksanakan suatu proses Pengadaan
Barang/Jasa, yang memuat alasan administrasi, legalitas dan teknis operasional,
dibuat oleh Unit Teknis dan ditandatangani oleh Penanggungjawab Teknis dan Kepala
Unit Teknis.
ii. Vendor Management Sytem (VMS) adalah sistem yang digunakan untuk mengelola
data Penyedia yang meliputi proses Prakualifikasi, menjaga kekinian (update) data
Penyedia, dan penilaian kinerja Penyedia. Penyedia yang terdaftar dapat mempunyai
salah satu dari status berikut ini: In Process, Verified, Suspend atau Blacklist.
jj. Jaminan adalah bentuk jaminan berupa Uang Cash atau Surat Jaminan yang
dikeluarkan oleh bank yang ditunjuk oleh Perusahaan dan diserahkan oleh Penyedia
kepada Perusahaan untuk menjamin terpenuhinya kewajiban Penyedia yang sifatnya
mudah dicairkan dan tidak bersyarat (unconditional).
ll. Perusahaan Terafiliasi BUMN adalah perusahaan yang sahamnya minimum 90%
dimiliki oleh Anak Perusahaan BUMN, gabungan Anak Perusahaan BUMN, atau
gabungan Anak Perusahaan BUMN dengan BUMN.
mm. Kontraktor adalah Penyedia Jasa (termasuk pekerjaan pembelian dan pemasangan)
yang memperoleh pekerjaan Pengadaan Jasa dari Perusahaan.
nn. Konsorsium adalah kerja sama antara lebih dari satu Penyedia dalam negeri maupun
antara Penyedia dalam negeri dengan Penyedia luar negeri yang masing-masing
pihak mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab yang jelas, berdasarkan
kesepakatan kerjasama yang dituangkan dalam perjanjian tertulis untuk
melaksanakan suatu pekerjaan Barang/Jasa.
oo. Usaha Kecil adalah badan usaha yang memiliki izin usaha dengan kategori Usaha
Kecil.
4
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
pp. Sertifikat Badan Usaha adalah surat tanda bukti registrasi, klasifikasi, dan kualifikasi
bagi Penyedia sesuai dengan bidang usaha dan kemampuannya yang diterbitkan oleh
Lembaga atau Asosiasi Badan Usaha atau Asosiasi Profesi yang
berwenang/berkompeten.
qq. Persyaratan Administrasi adalah dokumen yang berisikan informasi mengenai semua
persyaratan, ketentuan, dan peraturan yang merupakan pedoman dalam suatu
proses penyelenggaraan Pengadaan Barang/Jasa yang bersifat administratif.
rr. Spesifikasi Pekerjaan adalah uraian secara rinci mengenai persyaratan Barang/Jasa
yang dibutuhkan, kualitas/kinerja Barang/Jasa yang bertujuan untuk mendapatkan
Barang/Jasa yang baik dan menjamin pencapaian kebutuhan secara optimal.
ss. Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis (RKST) adalah dokumen yang berisikan
informasi mengenai semua persyaratan teknis yang mencakup antara lain: lingkup
pekerjaan, syarat-syarat teknis pelaksanaan pekerjaan, spesifikasi teknis, volume,
jangka waktu pelaksanaan, dan rincian pekerjaan yang sudah ditandatangani oleh
Penanggungjawab Teknis dan Kepala Unit Teknis.
tt. Dokumen Kualifikasi adalah dokumen yang disampaikan oleh Penyedia untuk
mengikuti proses Prakualifikasi yang dilakukan melalui VMS.
uu. e-Purchasing adalah proses pembelian terhadap Barang/Jasa yang sudah ada di
dalam e-Catalogue.
vv. e-Catalogue adalah katalog elektronik yang memuat daftar, jenis, spesifikasi teknis
dan harga Barang/Jasa dari berbagai Penyedia yang terdaftar di VMS Perusahaan.
xx. e-Auction adalah proses e-Tendering dimana Penyedia dapat melihat posisinya relatif
terhadap Penyedia lainnya sebelum waktu penutupan penawaran dilakukan.
yy. Penunjukan Langsung adalah metode pemilihan Penyedia dengan cara menunjuk
langsung 1 (satu) Penyedia.
zz. e-Payment adalah proses pembayaran yang dilakukan oleh Perusahaan kepada
Penyedia secara elektronik segera setelah proses Four (4) Way Matching antara
Kontrak, Berita Acara Serah Terima (BAST)/Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan
(BAPP), invoice, dan faktur pajak terpenuhi.
aaa. Ikatan Kerja adalah kesepakatan antara Perusahaan dengan Penyedia Barang/Jasa
yang dapat berupa Kontrak, Surat Perintah Kerja (SPK), Purchase Order (PO), dan
Work Order (WO).
5
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
bbb. Kontrak adalah perjanjian tertulis yang dibuat antara Perusahaan dengan Penyedia
Barang/Jasa.
ccc. Surat Perintah Kerja (SPK) adalah surat perintah tertulis dari Perusahaan untuk
melaksanakan pekerjaan kepada Penyedia.
ddd. Purchase Order (PO) adalah surat perintah dari Pejabat Yang Berwenang kepada
Penyedia untuk melaksanakan Pengadaan Barang yang diproses melalui
e-Catalogue, paling sedikit memuat jenis, volume Barang, harga Barang, cara
pembayaran, jangka waktu penyerahan, dan tempat penyerahan.
eee. Work Order (WO) adalah surat perintah dari Pejabat Yang Berwenang kepada
Penyedia untuk pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa yang pelaksanaannya dilakukan
secara bertahap, paling sedikit memuat jenis, volume, harga, cara pembayaran,
jangka waktu, dan tempat penyerahan/pelaksanaan.
fff. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) adalah surat perintah tertulis yang dibuat oleh
Perusahaan kepada Penyedia terpilih untuk memulai pekerjaannya sesuai yang
disepakati.
ggg. Framework Contract (Kontrak Payung) adalah Kontrak Harga Satuan untuk
Pengadaan Barang/Jasa yang pembayarannya dilakukan berdasarkan jumlah Barang
yang diterima atau prestasi pekerjaan yang sudah dilakukan.
hhh. Addendum Ikatan Kerja adalah perubahan atas Ikatan Kerja (Kontrak, SPK, PO, dan
WO) berdasarkan Berita Acara Perubahan yang bersifat mengubah, menambah
dan/atau mengurangi ketentuan dalam Ikatan Kerja yang merupakan satu kesatuan
yang tidak terpisahkan dengan Ikatan Kerja yang bersangkutan.
1) meningkatkan efisiensi;
6
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
4. KEBIJAKAN UMUM
5) adil dan wajar, berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon
Penyedia yang memenuhi syarat;
1) Kandungan Lokal Barang adalah tingkat nilai isian lokal Barang yang
pembuatannya dilakukan di Indonesia dengan menggunakan bahan baku dan
Rancang Bangun Indonesia termasuk dalam Barang yaitu;
2) Kandungan Lokal Jasa adalah tingkat nilai isian lokal jasa yang dilakukan di
Indonesia dengan menggunakan tenaga ahli buah pikiran/perangkat lunak di
Indonesia, termasuk jasa itu yaitu;
7
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
b) Jasa Konsultansi:
(3) segala kegiatan penyediaan Jasa pada tahap operasi bagi upaya
peningkatan daya guna dan produktivitas seperti pengujian,
perawatan, manajemen, akuntansi, pembinaan, pendidikan dan
pelatihan;
c) Jasa Penelitian;
d) Jasa lainnya, antara lain: jasa angkutan, jasa pengurusan, dan jasa
asuransi.
5. PEDOMAN UMUM
8
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
3) Penunjukan Langsung;
9
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
1) Barang umum seperti alat tulis kantor (ATK) yang habis pakai, dan jasa
fotocopy;
3) Kebutuhan habis pakai untuk komputer seperti continuous form, digital data
storage, pita/cartridge printer dan lain-lain;
6) Barang cetakan seperti stiker, karcis dan kartu langganan parkir kendaraan,
security check label dan penataan, pembenahan, pemeliharaan dan
pemusnahan arsip;
12) Barang elektronik yang merupakan bagian dari peralatan keamanan dan
keselamatan;
2) Pengadaan Barang/Jasa yang melibatkan Kantor Pusat dengan satu atau lebih
Kantor Cabang atau antar Kantor Cabang.
a. Kriteria
b. Pelaksanaan
4) Diproses oleh Tim Khusus yang dibentuk oleh Direksi kedua belah pihak.
a. Dalam hal-hal tertentu, pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa dari luar negeri dapat
dilakukan langsung kepada:
11
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
1) Rancang Bangun
Design dibuat oleh perencana dengan persetujuan Perusahaan.
Dilaksanakan untuk pekerjaan interior, landscape, dan pekerjaan konstruksi
yang bersifat kompleks.
Pekerjaan Kompleks adalah pekerjaan yang memerlukan teknologi tinggi,
mempunyai risiko tinggi, menggunakan peralatan yang didesain khusus seperti
Pembangunan Terminal, Tower, Main Power Station (MPS), Passenger Terminal
Building, Baggage Handling System (BHS), sistem peralatan navigasi
terintegrasi, dan/atau pekerjaan yang bernilai di atas Rp 100.000.000.000,00
(seratus miliar rupiah) untuk pekerjaan Konstruksi.
BAB II
PARA PIHAK DALAM PENGADAAN BARANG/JASA
2) Penanggungjawab Teknis;
3) Unit Teknis;
3) Unit Teknis.
3) Mengusulkan tim juri, tenaga ahli dan/atau tim ahli yang diperlukan dalam
proses Pengadaan Barang/Jasa untuk ditetapkan sesuai ketentuan;
e. Apabila Pejabat Yang Berwenang dalam Pengadaan Barang/Jasa karena sesuatu dan
lain hal berhalangan atau tidak melakukan kewenangannya, maka Pejabat Pelaksana
Tugas (PT)/Pejabat Pelaksana Harian (PH) atau Pejabat di atasnya dapat mengambil
alih untuk melakukan Pengadaan Barang/Jasa dimaksud.
3. PENANGGUNGJAWAB TEKNIS
2) Menyetujui/mengesahkan HPS.
14
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
4. UNIT TEKNIS
3) Membuat daftar dan rekam jejak (track record) yang disampaikan kepada Unit
Pengadaan tentang Penyedia termasuk pengurus Perusahaaan dan penerima
kuasa, atau Barang/material dengan memperhatikan antara lain: kinerja
(seperti waktu penyelesaian kerja), kualitas barang dan/atau pekerjaan. Daftar
rekam jejak dibuat berdasarkan data internal Perusahaan;
15
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
b. Unit organisasi yang bertindak selaku Unit Teknis sebagaimana dimaksud pada huruf
a adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran III Peraturan ini.
5. UNIT PENGADAAN
1) Anggota Tetap
Anggota yang berasal dari Unit Pengadaan yang mempunyai wewenang, tugas
dan tanggung jawab sebagaimana diatur dalam Peraturan ini.
5) Dapat dibantu oleh tenaga ahli dan/atau tim ahli yang diperlukan;
16
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
e) Bentuk Jaminan;
g) Pakta Integritas.
14) Melakukan evaluasi dan penilaian administrasi, teknis dan harga terhadap
Dokumen Penawaran serta membuat berita acara hasil evaluasi dan penilaian
teknis;
a. Unit Pemakai (End User) adalah unit kerja yang bertanggung jawab terhadap
penggunaan dan pemanfaatan Barang/Jasa yang akan atau telah dimiliki guna
menunjang aktivitas unit kerja yang bersangkutan.
b. Unit Pemakai mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk menerbitkan Surat
Permintaan Pengadaan Barang/Jasa (SPPB/J) yang dilengkapi dengan jumlah/jenis
kebutuhan Barang/Jasa dan anggaran yang tersedia dalam RKAP.
7. PENYEDIA
4) Memiliki Nomor Pokok Wajib (NPWP) serta Surat Pengukuhan Pengusaha Kena
Pajak (PKP), kecuali bagi usaha yang dikecualikan berdasarkan Keputusan
Menteri Keuangan;
18
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
9) Memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir yang terdiri dari: SPT PPh
Tahunan Badan, SSP dan bukti lapor atau surat keterangan fiskal;
10) Menyampaikan laporan keuangan internal paling sedikit berupa Neraca dan
laporan laba rugi perusahaan untuk 1 (satu) tahun terakhir yang ditandatangani
oleh direktur/pimpinan perusahaan;
b. Klasifikasi Penyedia
Penyedia harus memilih satu atau beberapa bidang dan sub-bidang yang sesuai
dengan klasifikasi bidang dan sub-bidang usaha sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
19
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
1) Ketentuan Umum
Seleksi calon Penyedia adalah kegiatan registrasi, klasifikasi dan kualifikasi
terhadap calon Penyedia untuk dapat mengikuti proses Pelelangan yang
dilaksanakan oleh Unit Pengadaan atau Lembaga Profesional yang ditetapkan
oleh Direksi.
20
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
3) Memiliki kemampuan dasar untuk bukan Usaha Kecil, kecuali untuk Pengadaan
Barang dan Pengadaan Jasa Konsultansi. Kemampuan Dasar (KD) dihitung
dengan ketentuan sebagai berikut:
d) Untuk paket pekerjaan yang ruang lingkupnya lebih dari satu bidang/sub-
bidang pekerjaan, KD dihitung dari akumulasi nilai NPt (Nilai Pengalaman
tertinggi pada sub-bidang pekerjaan yang sesuai dalam kurun waktu
10 tahun terakhir) yang dimiliki Penyedia.
21
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
d) Untuk paket pekerjaan yang ruang lingkupnya lebih dari satu sub-bidang
pekerjaan, KD dihitung dari akumulasi nilai NPt yang dimilki Penyedia.
8) Memiliki sumber daya manusia, modal, peralatan dan fasilitas lain yang
diperlukan dalam Pengadaan Barang/Jasa;
22
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
23
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
12) Tenaga ahli yang akan ditugaskan dalam melaksanakan pekerjaan Jasa
Konsultansi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
Dalam hal tertentu, badan usaha asing atau perwakilan organisasi asing dapat
diikutsertakan dalam kegiatan Pengadaan Barang/Jasa di Perusahaan, melalui
kerjasama dengan Penyedia dalam negeri, kecuali untuk Pengadaan
Barang/Jasa tertentu yang ditetapkan oleh Pejabat Yang Berwenang.
24
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
BAB III
PERENCANAAN PENGADAAN
1) Penggabungan paket:
25
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
2) Pemecahan paket
2. PERSIAPAN PENGADAAN
b. Kepala Unit Teknis harus mempunyai catatan pengendalian mengenai dana yang
telah digunakan sesuai mata anggaran yang tersedia berdasarkan RKAP/RKAT.
26
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
3) pemisahan antara barang yang mudah didapat di pasar dengan barang yang
sulit didapat di pasar.
e) Dalam hal anggaran tersedia, NKA dikirim kembali oleh Pimpinan Unit
yang membidangi Anggaran kepada Unit Teknis selambat-lambatnya
3 (tiga) hari kerja setelah NKA diterima untuk pengesahan SP;
e) SP dibuat paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah menerima SUP, dengan
tembusan disampaikan kepada unit fungsional terkait;
e) Dalam hal anggaran tersedia, NKA dikirim kembali oleh Pimpinan Unit
yang membidangi Anggaran kepada Unit Teknis selambat-lambatnya
3 (tiga) hari kerja setelah NKA diterima untuk pengesahan SP;
28
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
29
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
f) Dalam hal anggaran tersedia, NKA dikirim kembali oleh Kepala Unit yang
membidangi Anggaran kepada Pejabat Yang Berwenang selambat-
lambatnya 3 (tiga) hari kerja setelah NKA diterima untuk pengesahan
SP/RKST;
3. SPESIFIKASI PEKERJAAN
2) Standarisasi mutu;
4) Contoh/sample; atau
5) Brosur.
30
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
(1) Berdasarkan hasil analisa pasar, diketahui bahwa terdapat satu atau
beberapa produk unggulan di pasaran yang telah terbukti
kualitasnya; atau
(2) Ada rekomendasi dari hasil penelitian yang dilakukan oleh lembaga
penelitian yang independen atau pemerintah atau Direksi dengan
pertimbangan tertentu yang menguntungkan perusahaan; atau
31
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
3) Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk Pengadaan Jasa, disusun dengan ketentuan
sebagai berikut:
(c) Lokasi.
32
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
d. Dalam hal pada saat acara penjelasan umum terjadi perubahan atau penyesuaian
Spesifikasi Teknis, Kerangka Acuan Kerja/Term of Reference, atau volume/item, yang
berpengaruh pada kualitas atau harga, maka perubahan tersebut harus dituangkan
dalam Berita Acara Penjelasan Umum dan baru mengikat setelah mendapatkan
pengesahan dari Penanggungjawab Teknis dan Kepala Unit Teknis.
a. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) atau Owner Estimate (OE) digunakan sebagai acuan
dalam menilai kewajaran Harga Penawaran dan sebagai acuan dalam hal negosiasi
harga.
b. HPS dibuat oleh Unit Teknis dan ditandatangani oleh Penanggungjawab teknis dan
Kepala Unit Teknis.
e. Pembuat HPS harus melengkapi informasi mengenai sumber data harga dan dasar
perhitungan HPS, yang disusun menggunakan paling sedikit salah satu data/referensi
di bawah ini:
3) Harga pasar setempat atau harga pasar yang ditawarkan secara online pada
saat penyusunan HPS;
33
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
5) Informasi Harga Satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh Badan Pusat
Statistik (BPS)/badan atau instansi lainnya/media cetak atau media elektronik
yang datanya dapat dipertanggungjawabkan;
7) Daftar harga standar/tarif biaya yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang
atau asosiasi profesi atau suatu lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah yang
harganya dapat dipertanggungjawabkan dan menguntungkan bagi Perusahaan;
h. HPS yang dibuat berdasarkan mata uang asing, menggunakan kurs tengah Bank
Indonesia pada saat penyusunan.
j. Total Harga Perkiraan Sendiri (HPS) tidak bersifat rahasia dan digunakan sebagai:
k. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) bukan sebagai dasar penentu dari kerugian
Perusahaan.
34
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
m. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) diserahkan kepada Unit Pengadaan bersama dengan
Dokumen Teknis Pengadaan lainnya.
n. HPS untuk Penunjukan Langsung darurat dibuat secara simultan dengan pelaksanaan
pekerjaan sebelum Penyedia menyampaikan surat penawaran harga.
5. JENIS KONTRAK
Kontrak/perjanjian dapat menggunakan salah satu dari beberapa jenis Kontrak berikut:
1) Kontrak Lumpsum
35
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
a) Harga Satuan pasti dan tetap untuk setiap satuan atau unsur pekerjaan
dengan spesifikasi teknis tertentu;
4) Kontrak Persentase
Kontrak Persentase merupakan Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi/jasa
lainnya, dengan ketentuan sebagai berikut:
36
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
37
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
c) Kontrak Payung dibuat untuk jangka waktu satu tahun atau lebih, dimana
Penyedia harus menyediakan Barang/Jasa dalam jenis dan jumlah yang
diminta sewaktu-waktu oleh Perusahaan;
38
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
c) Dalam hal pekerjaan konstruksi dilakukan dengan pola Design and Build,
maka Harga Satuan untuk setiap satuan/unsur pekerjaan dengan
spesifikasi teknis tertentu dan yang volume pekerjaannya belum fixed,
masih bersifat perkiraan sementara sampai dengan Detailed Engineering
Design dilengkapi dengan Bill of Quantity diserahkan oleh Penyedia
kepada Pejabat yang berwenang untuk memperoleh persetujuan;
1) Kontrak Sewa
b) Sewa Beli adalah aktivitas pengguna Barang yang saling mengikatkan diri
dengan Penyedia untuk menggunakan suatu Barang, baik Barang
bergerak dan/atau tidak bergerak. Selama pembayaran yang disepakati
belum diselesaikan seluruhnya, kepemilikan Barang tetap ada pada
Penyedia dan pada akhir masa Kontrak atau pembayaran yang disepakati
telah diselesaikan seluruhnya, Penyedia menyerahkan dokumen yang
diperlukan dan hak kepemilikan beralih kepada Perusahaan.
39
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
(f) X-Ray.
d) Khusus untuk benda tidak bergerak seperti gedung dan/atau tanah, sewa
menyewa atau sewa beli dilakukan dengan cara Penunjukan Langsung;
2) Kontrak Outsourching
(4) Menuntut keahlian yang sangat khusus dan langka tetapi tidak
tersedia di Perusahaan;
BAB IV
PEMILIHAN PENYEDIA
1) Evaluasi administrasi;
2) Evaluasi klasifikasi;
3) Penilaian kualifikasi;
4) Verifikasi dokumen;
5) Uji independensi;
41
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
c) Suspend, adalah status Penyedia dimana ada data yang tidak valid, bisa
karena sudah habis masa berlaku dan perlu diperbarui. Pada status ini,
Penyedia tidak dapat mengikuti proses Pengadaan Barang/Jasa
Perusahaan hingga memenuhi semua persyaratan yang diperlukan;
10) Penyedia yang tidak lulus prakualifikasi dapat melakukan konfirmasi kepada
Unit Pengadaan;
a. Jaminan Penawaran
2) Jaminan Penawaran berupa Uang Tunai atau Jaminan yang diterbitkan oleh
bank yang ditentukan oleh Perusahaan dengan nilai Jaminan sebesar
2% (dua persen) dari HPS;
3) Masa berlaku Jaminan Penawaran adalah jangka waktu masa berlaku Surat
Penawaran ditambah 60 (enam puluh) hari kalender;
42
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
5) Jaminan Penawaran bagi Penyedia yang dinyatakan tidak lulus atau dinyatakan
bukan sebagai pemenang Pelelangan dapat segera diambil setelah diterbitkan
Penetapan Pemenang. Bagi Penyedia yang ditetapkan sebagai pemenang,
Jaminan Penawaran dapat diambil setelah yang bersangkutan menyerahkan
Jaminan Pelaksanaan.
b. Jaminan Sanggah
1) Jaminan Sanggah adalah Jaminan berupa uang tunai sebesar 2% (dua persen)
dari HPS yang disetorkan oleh peserta Pelelangan kepada Perusahaan melalui
bank yang ditunjuk Perusahaan sebagai Jaminan untuk proses sanggah;
f. Tim Negosiasi meneliti persyaratan teknis. Apabila persyaratan teknis terpenuhi maka
dilanjutkan dengan negosiasi harga untuk mendapatkan harga barang yang lebih
rendah dari harga jual Penyedia untuk umum (harga publish);
43
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
h. Apabila hasil negosiasi disetujui oleh Pejabat Yang Berwenang, Unit Pengadaan
membuat surat pemberitahuan hasil negosiasi langsung kepada calon Penyedia dan
memproses barang tersebut masuk di e-Catalogue;
j. Kontrak Payung (Framework Contract) dibuat untuk waktu paling lama 3 (tiga) tahun
dengan evaluasi kinerja setiap tahun, jika evaluasi kinerja tidak baik Kontrak dapat
diputus sesuai dengan yang diatur dalam Kontrak;
4. KONTES/SAYEMBARA
yang dapat dilakukan dengan cara kontes, antara lain: untuk mendapatkan desain
dan mock up buku agenda, kalender, dan furniture.
yang dapat dilakukan dengan cara sayembara, antara lain: untuk mendapatkan
desain pakaian dinas, desain rumah dinas, desain grafis, desain website, desain
interior, dan desain arsitektur.
44
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
6. PENUNJUKAN LANGSUNG
45
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
(2) Pengadaan Barang/Jasa yang tidak dapat digantikan oleh produk lain
atau tidak kompatibel; atau
46
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
(1) Nilai pekerjaan tambahan tersebut adalah 10% (sepuluh persen) dari
nilai Kontrak; atau
(2) Nilai pekerjaan tambahan tersebut lebih dari 10% (sepuluh persen)
dari nilai Kontrak, dalam hal sisa anggaran dari proyek tersebut lebih
dari 10% (sepuluh persen) dari nilai Kontrak; atau
(3) Dalam hal anggaran untuk Kontrak tersebut tersedia pada tahun
berjalan.
1) Umum
48
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
2) Khusus
(1) Unit Pemakai (End User) mengajukan laporan kepada Unit Teknis
tentang adanya kebutuhan Pengadaan Barang/Jasa darurat;
49
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
(4) Apabila Penyedia Barang/Jasa tidak ada di VMS, maka dapat menunjuk
Penyedia Barang/Jasa di luar VMS, dengan ketentuan sebagai berikut:
(a) Penyedia yang ditunjuk memiliki Surat Pengukuhan Pengusaha
Kena Pajak yang dinilai mampu untuk melaksanakan Pengadaan
emergency;
(b) Diupayakan menunjuk Penyedia yang sedang melakukan
pekerjaan sejenis atau di lokasi terdekat;
(c) Dalam melakukan penunjukan Penyedia, sedapat mungkin
memperhatikan faktor efisiensi dan efektifitas.
(5) Dalam hal tidak terdapat atau tidak dimungkinkan adanya Penyedia
yang dapat melaksanakan penanganan darurat, Unit Teknis dapat
membeli langsung Barang kepada Penyedia atau mengerjakan secara
swakelola, dengan mengajukan uang muka pembayaran yang harus
segera dipertanggungjawabkan;
(1) Untuk Pengadaan Barang/Jasa yang merupakan karya seni antara lain
patung, lukisan, desain kostum, logo, desain komunikasi, desain
publikasi, desain turunan branding/logo, lambang, hymne, hiasan,
meubelair yang bersifat seni, souvenir, relief/prasasti, desain
grafis/multimedia, desain produk dan yang dapat dipersamakan yang
ditentukan oleh Direksi dilaksanakan dengan ketentuan sebagai
berikut:
51
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
52
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
(6) Dalam hal tertentu Pejabat Yang Berwenang dapat meminta Unit
Pengadaan untuk melakukan negosiasi harga ulang;
53
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
(9) Dalam hal tertentu Pejabat Yang Berwenang dapat meminta Unit
Pengadaan untuk melakukan negosiasi harga ulang;
(7) Dalam hal tertentu Pejabat Yang Berwenang dapat meminta Unit
Pengadaan untuk melakukan negosiasi harga ulang;
55
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
(6) Dalam hal tertentu Pejabat Yang Berwenang dapat meminta Unit
Pengadaan untuk melakukan negosiasi harga ulang;
56
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
c. Dalam hal negosiasi ulang harga gagal, maka Unit teknis dan Unit Pengadaan
mengadakan rapat koordinasi untuk membahas penyebab negosiasi ulang gagal.
Rapat koordinasi memutuskan tindak lanjut berupa:
57
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
c. Pelelangan dilaksanakan oleh Unit Pengadaan atau oleh lembaga profesional yang
memenuhi syarat yang ditunjuk oleh Direksi Perusahaan.
g. Dalam hal Unit Pengadaan didampingi oleh konsultan atau proses Pelelangan
dilimpahkan kepada lembaga profesional, kewenangan pengambilan keputusan tetap
berada pada Perusahaan sepenuhnya.
h. Semua pihak yang terkait dalam setiap proses Pengadaan Barang/Jasa wajib
menandatangani Pakta Integritas (Letter of Undertaking).
k. Pelaksanaan Lelang
b) Jika Peserta dengan kategori Verified dalam VMS yang diundang tidak
memberi respon, akan mengurangi skor kinerja penyedia;
59
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
b) Dua tahap, yaitu Dokumen Penawaran administrasi dan teknis dibuka pada
waktu yang ditentukan untuk selanjutnya dievaluasi oleh Tim Pengadaan
dan bagi peserta yang dinyatakan lulus administrasi dan teknis, maka
dilanjutkan dengan tahap pembukaan Dokumen Penawaran harga.
3) Dalam hal dokumen yang diminta sedang diperbaharui atau sedang diurus,
dokumen yang diminta dalam Spesifikasi Pekerjaan dapat digantikan oleh
dokumen pengganti dari pihak/instansi terkait yang menyatakan status dari
dokumen yang diminta. Misalnya, dokumen-dokumen perusahaan yang baru
berganti nama atau dokumen yang masa berlakunya yang sedang diperbaharui
dan sedang diurus oleh instansi tertentu.
4) Dalam hal acara pembukaan penawaran tidak terdapat peserta yang hadir, Unit
Pengadaan tetap melaksanakan pembukaan penawaran dengan dihadiri oleh
saksi yang ditunjuk oleh Unit Pengadaan.
60
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
n. Evaluasi Penawaran
Evaluasi Penawaran dilakukan dengan tata cara sebagaimana diatur dalam Peraturan
ini.
1) Penyusunan BAHP dilakukan oleh Unit Pengadaan dengan cara sebagai berikut:
(2) Untuk metode evaluasi sistem Nilai (Merit Point System), membuat
kesimpulan dari hasil penjumlahan bobot teknis dan harga yang
susunannya dimulai dari peserta yang memiliki nilai tertinggi;
b) Jasa Konsultansi
(1) Untuk metode evaluasi sistem Nilai (Merit Point System), membuat
kesimpulan dari hasil penjumlahan bobot teknis dan harga yang
susunannya dimulai dari peserta yang memiliki nilai tertinggi;
61
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
f) Tanggal dibuatnya berita acara serta jumlah peserta yang lulus dan
tidak lulus pada setiap awal tahapan evaluasi.
62
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
11) Apabila sanggahannya terbukti tidak benar maka Jaminan Sanggah dicairkan
dan menjadi hak Perusahaan;
12) Keputusan Pejabat Yang Berwenang atas sanggahan dan tanggapannya bersifat
final;
13) Setelah masa sanggah selesai, Jaminan Penawaran dapat diambil oleh
peserta Pelelangan yang tidak ditetapkan sebagai pemenang.
s. Pelelangan Batal
1) Pelelangan dinyatakan batal, apabila salah satu dari hal-hal tersebut di bawah
ini terjadi:
a) Tidak ada penawaran yang masuk;
b) Tidak ada peserta yang lulus evaluasi administrasi dan teknis;
c) Harga Penawaran terendah peserta Pelelangan yang lulus administrasi
dan teknis melebihi HPS;
d) Proses Pelelangan tidak dapat dilanjutkan karena masa berlaku
penawaran peserta lelang yang disampaikan sudah tidak berlaku lagi
(kadaluwarsa);
e) Sanggahan peserta Pelelangan dinyatakan benar;
f) Terbukti ada kesalahan prosedur dalam proses lelang yang diketahui
sebelum penetapan pemenang;
g) Semua peserta yang ditetapkan sebagai pemenang mengundurkan diri
atau tidak bersedia untuk ditunjuk sebagai pelaksana pekerjaan;
h) Apabila terbukti adanya KKN dalam proses Pelelangan yang diketahui
sebelum penetapan pemenang.
1) Apabila terdapat bukti yang kuat bahwa sebagian besar atau seluruh peserta
Pelelangan berada dalam satu kekuatan pengaruh pemilik modal dan/atau
kepengurusan (kecuali BUMN/BUMD), dan/atau kerjasama bentuk lainnya,
sehingga patut diduga terjadi pengaturan/kerjasama diantara peserta
Pelelangan dan/atau persaingan yang tidak wajar, maka peserta Pelelangan
yang bersangkutan harus digugurkan keikutsertaannya dalam Pelelangan
bersangkutan serta tidak diperkenankan mengikuti Pengadaan Barang/Jasa
di lingkungan Perusahaan selama 2 (dua) tahun (termasuk
pengurus/penerima kuasanya).
65
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
8. PEMBELIAN/PENGADAAN LANGSUNG
3) Tata Boga.
66
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
b. Ketentuan Umum
1) Pembelian/Pengadaan langsung sudah termasuk PPN, dapat dilakukan dengan:
a) kwitansi dan/atau faktur; atau
b) Surat Perintah Kerja (SPK).
2) Pembelian langsung Barang dilaksanakan oleh Unit/Fungsi Pengadaan, kecuali
tata boga dilaksanakan oleh Unit Teknis;
3) Pengadaan langsung Jasa dilaksanakan oleh Unit/Fungsi Pengadaan;
4) Pembelian/Pengadaan langsung dilakukan melalui Penyedia yang memiliki Surat
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP), kecuali:
a) untuk Pengadaan Barang/Jasa emergency;
b) pembelian/pengadaan langsung sampai dengan Rp 10.000.000,00
(sepuluh juta rupiah).
c. Pelaksanaan Pembelian Barang atau Pengadaan Jasa langsung dengan batasan nilai
dan tata boga dengan ketentuan sebagai berikut:
2) Membeli barang yang diperlukan tersebut di pasar atau Pengadaan Jasa melalui
Penyedia dengan mengutamakan Usaha Kecil/Koperasi Kecil;
1) harga rumah dan lahan pekarangan didasarkan kepada patokan harga di sekitar
daerah tersebut (harga pasar) berdasarkan informasi yang diperoleh Unit
Pengadaan atau price list yang dikeluarkan oleh developer/pengembang;
9. EVALUASI PENAWARAN
1) Evaluasi Administrasi
(3) Jangka waktu berlakunya surat penawaran tidak kurang dari waktu
yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan;
2) Evaluasi teknis
b) Faktor-faktor yang dinilai pada evaluasi teknis harus sesuai dengan yang
ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan, tidak boleh diubah dan/atau
mengurangi faktor-faktor yang telah ditetapkan;
68
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
(5) Personil inti yang akan ditempatkan secara penuh sesuai dengan
persyaratan yang ditentukan dalam Dokumen Pengadaan serta
posisinya dalam manajemen pelaksanaan yang diajukan;
(6) Untuk sistem Kontrak Harga Satuan, Bill of Quantity tanpa data
harga sesuai dengan Bill of Quantity dalam Dokumen Pengadaan.
Untuk sistem Kontrak lumpsum, Bill of Quantity tanpa data harga
paling sedikit mencantumkan lingkup pekerjaan yang
dipersyaratkan dalam Dokumen Pengadaan;
(7) Dalam hal terdapat bagian pekerjaan yang akan di sub kontrakan
harus sesuai dengan persyaratan yang dicantumkan dalam
Dokumen Pengadaan;
(4) Jumlah Barang yang ditawarkan tidak kurang dari yang ditetapkan
dalam Dokumen Pengadaan;
(5) Untuk sistem Kontrak Harga Satuan, Bill of Quantity tanpa data
harga sesuai dengan Bill of Quantity dalam Dokumen Pengadaan.
Untuk sistem Kontrak lumpsum, Bill of Quantity tanpa data harga
paling sedikit mencantumkan lingkup pekerjaan yang
dipersyaratkan dalam Dokumen Pengadaan;
69
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
(4) Untuk jasa studi analisis, yang menekankan pada pengalaman dan
metodologi, pembobotan dari masing-masing unsur ditentukan
sebagai berikut:
3) Evaluasi Harga
Untuk Kontrak Harga Satuan, setiap rincian pekerjaan harus diisi dengan
lengkap kecuali ditentukan lain dalam Dokumen Pengadaan.
71
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
(1) Harga Satuan penawaran yang nilainya lebih besar dari 110%
(seratus sepuluh perseratus) dari Harga Satuan yang tercantum
dalam HPS dilakukan klarifikasi. Apabila setelah dilakukan klarifikasi
ternyata Harga Satuan tersebut dinyatakan timpang maka Harga
Satuan timpang hanya berlaku untuk volume sesuai dengan Daftar
Kuantitas dan Harga. Jika terjadi penambahan volume, Harga
Satuan yang berlaku sesuai dengan harga dalam HPS;
(2) Mata pembayaran yang Harga Satuannya nol atau tidak ditulis
dilakukan klarifikasi dan kegiatan tersebut harus tetap dilaksanakan.
Harganya dianggap termasuk dalam Harga Satuan pekerjaan
lainnya;
(4) Apabila total Harga Penawaran terendah kurang dari 80% (delapan
puluh persen) dihitung dari total HPS, Unit Pengadaan melakukan
analisis terhadap perbedaan Harga Satuan dalam daftar kuantitas
dan harga yang timpang secara signifikan. Dalam hal diperlukan,
dapat dilakukan klarifikasi dan verifikasi kepada peserta Pelelangan
untuk mendapatkan keyakinan atas kewajaran Harga Penawaran.
Pada saat klarifikasi dan verifikasi:
72
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
(5) Apabila total Harga Penawaran (untuk Kontrak Lumpsum) atau total
Harga Penawaran hasil koreksi aritmatik (untuk Kontrak Harga
Satuan dan Kontrak gabungan lumpsum dan Harga Satuan)
melebihi total HPS, penawaran tersebut dinyatakan gugur;
Dalam melaksanakan evaluasi penawaran dapat dipilih salah satu dari metode
evaluasi penawaran sebagai berikut:
73
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
74
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
75
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
Contoh:
Penawar Penawar
No Umur Penilaian
“A” “B”
1. Harga Penawaran (setelah koreksi 300 250
aritmatik)
2. Biaya Operasional (8 Tahun) 250 200
4. Nilai Sisa ( - ) 30 25
76
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
(1) Pemilihan langsung antar produk yang sudah ditentukan merek dan
jenis produknya;
(2) Pengadaan barang jadi yang sudah jelas standar harganya di pasar
(terdapat price list dari agen/distributor) seperti mobil;
(3) Standar harga produk yang satu dengan yang lain berbeda jauh;
Contoh:
1 Produk X 300 15 45 I
2 Produk C 250 8 20 V
3 350 10 35 III
Produk H
4 295 15 44,25 II
Produk P
5 200 10 20 IV
Produk M
2) Jasa Konsultansi
Dalam melaksanakan evaluasi penawaran dapat dipilih salah satu dari metode
evaluasi penawaran sebagai berikut:
77
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
Metode evaluasi kualitas dan Harga lebih tepat digunakan bagi pekerjaan
Jasa Konsultansi yang jumlah maupun kualifikasi tenaga ahli yang
diperlukan sudah diketahui secara pasti.
78
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
79
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
c. Evaluasi penawaran untuk penilaian Design and Build dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
a) Evaluasi administrasi
b) Evaluasi teknis
c) Evaluasi desain
d) Evaluasi harga
80
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
3) Berita Acara Hasil Negosiasi Harga merupakan dasar menentukan nilai Ikatan
Kerja.
b. Lumpsum
2) Hasil negosiasi dituangkan dalam Berita Acara Negosiasi Harga yang dalam
lampirannya mencantumkan:
81
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
2) Kontes;
3) Penunjukan Langsung;
1) Pelelangan (e-Tendering);
2) Penunjukan Langsung;atau
3) Swakelola.
1) Pelelangan (e-Tendering);
3) Pengadaan Langsung;
1) Pelelangan (e-Tendering)
2) Sayembara;
4) Pengadaan Langsung.
BAB V
PELAKSANAAN PEKERJAAN
b. Pelaksanaan swakelola dilakukan oleh tim pelaksana yang ditetapkan oleh Direksi
atau Senior General Manager/General Manager.
1) Pekerjaan tersebut dilihat dari segi sifat, lokasi dan pembiayaannya tidak perlu
dilakukan dengan cara Pelelangan, Penunjukan Langsung atau pemborongan
langsung;
8) Pekerjaan yang dilihat dari segi besaran, sifat, lokasi atau pembiayaannya tidak
diminati oleh Penyedia;
9) Pekerjaan yang secara rinci/detail tidak dapat dihitung atau ditentukan terlebih
dahulu;
83
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
11) Pekerjaan untuk proyek percontohan (pilot project) yang bersifat khusus untuk
pengembangan teknologi/metode kerja yang belum dapat dilaksanakan oleh
Penyedia.
d. Ketentuan Pelaksanaan
4) Harga setiap item Barang/Jasa yang diperlukan dalam swakelola tidak boleh
lebih tinggi dari harga standar yang ditetapkan oleh instansi terkait.
84
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
11) Pencapaian pekerjaan dicatat setiap hari dan dievaluasi setiap minggu agar
dapat diketahui apakah dana yang dikeluarkan sesuai dengan hasil kerja yang
dicapai.
13) Penyerahan hasil pekerjaan dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan (BAST) dari Ketua Tim Pelaksana kepada Pejabat Yang Berwenang.
a. Pengadaan Barang/Jasa melalui e-Catalogue dilakukan oleh Unit Teknis atau Pihak
yang ditunjuk oleh Kepala Unit Teknis.
1) Identitas Barang;
5) Cara pembayaran.
c. Harga Barang/Jasa Penyedia di e-Catalogue harus lebih rendah dari harga jual
Penyedia untuk umum (harga publish). Penyedia akan dikenakan denda 20 (dua
puluh) kali dari selisih harga, jika terbukti harga Barang/Jasa Penyedia ditempat lain
lebih murah.
f. Kinerja Penyedia dievaluasi setiap tahun dan jika kinerja Penyedia tidak sesuai
dengan Framework Contract maka dapat dikenakan sanksi hingga pemutusan sesuai
dengan yang diatur dalam Framework Contract.
85
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
a. Jaminan Pelaksanaan
a) 5% (lima persen) dari harga Kontrak. Dalam hal harga Kontrak kurang
dari 80% (delapan puluh persen) dihitung dari HPS, maka besaran
Jaminan Pelaksanaannya sebesar 5% (lima persen) dari HPS; atau
c) Untuk Kontrak Harga Satuan yang tidak ada nilai total, maka Jaminan
Pelaksanaannya sebesar 10% (sepuluh persen) x pagu anggaran dibagi
12 (dua belas); atau
86
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
10) Dalam hal disepakati dalam Kontrak adanya penyerahan pekerjaan dan/atau
Barang secara bertahap/parsial maka besaran Jaminan Pelaksanaan dapat
dikurangi secara proporsional atas nilai pekerjaan yang diserahterimakan dan
dikembalikan kepada Penyedia, sesuai kesepakatan dan disetujui oleh Pejabat
Yang Berwenang.
87
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
k) Untuk kendaraan bermotor umum yang ada harga standar dengan dealer
resmi;
b. Pembuatan Kontrak/SPK
1) Ketentuan Umum
e) Ikatan Kerja yang berbentuk Surat Perintah Kerja (SPK) antara lain
harus mencantumkan:
88
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
(4) Persyaratan teknis dan spesifikasi teknis yang jelas dan terinci;
o) Kontrak Harga Satuan atau Kontrak yang jangka waktunya lebih dari
1 (satu) tahun (multi years contract) dapat memuat rumusan
mengenai penyesuaian harga Kontrak (price adjustment), sesuai
dengan yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan. Ketentuan
penghitungan price adjustment sebagaimana diatur dalam Lampiran V
Peraturan ini.
b) Untuk Kantor Cabang lainnya dan Unit Bisnis Pelayanan Jasa Kargo
Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, dilakukan oleh Unit
Pengadaan.
89
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
c. Dokumen Kontrak
d) Jaminan Pelaksanaan;
90
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
d) cara pembayaran.
e. Pembatalan/Pengakhiran/Pemutusan Kontrak/SPK
91
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
3) Terjadi keadaan kahar (force majeure) atau hal-hal di luar kekuasaan para
pihak yang menyebabkan para pihak atau salah satu pihak tidak dapat
melaksanakan Kontrak/SPK;
a) Denda keterlambatan;
c) Ganti rugi atas hilangnya potensi pendapatan atau biaya yang timbul
akibat keterlambatan pekerjaan (liquidated damages),
92
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
a) Denda keterlambatan sebesar 1 °/oo (satu permil) dari nilai pekerjaan per
hari keterlambatan, paling banyak sebesar 5 % (lima persen) dari total
nilai pekerjaan. Keterlambatan penyelesaian pekerjaan atau penyerahan
Barang cukup dibuktikan dengan lewatnya waktu.
9) Untuk pekerjaan Jasa Konsultasi, apabila hasil pekerjaan tersebut tidak sesuai
dengan materi yang termuat dalam Kontrak/SPK atau tidak cermat dalam
mengerjakan dan mengakibatkan kerugian Perusahaan, atau Perusahaan
mengenakan sanksi kepada konsultan tersebut berupa keharusan menyusun
kembali perencanaan dengan beban biaya dari konsultan yang bersangkutan.
10) Dalam hal terjadi keterlambatan pelaksanaan pekerjaan lebih dari 1 (satu) kali
dalam 1 (satu) tahun anggaran karena kelalaian Penyedia dengan alasan yang
tidak dapat dipertanggungjawabkan/diterima, maka Penyedia yang
bersangkutan dikenakan sanksi berupa tidak diperkenankan mengikuti
Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan Perusahaan selama 1 (satu) tahun.
93
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
11) Dalam hal Kontrak dibatalkan karena Penyedia cidera janji (wanprestasi) dan
atau tidak memenuhi kewajiban dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur
dalam Kontrak, maka Jaminan Pelaksanaan dicairkan menjadi milik Perusahaan
serta tidak diperkenankan mengikuti Pengadaan Barang/Jasa dalam jangka
waktu paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 3 (tiga) tahun, apabila
telah diberikan uang muka, maka jaminan uang muka dicairkan oleh
Perusahaan.
12) Penyedia yang tidak melaksanakan ketentuan jaminan garansi yaitu dengan
tidak melaksanakan perbaikan melebihi 1 (satu) minggu sejak menerima
perintah dari Perusahaan, dikenakan sanksi berupa tidak diperkenankan
mengikuti Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan Perusahaan selama 1 (satu)
tahun.
13) Dalam hal Penyedia mengalihkan pelaksanaan pekerjaan utamanya dan atau
seluruh pekerjaan kepada pihak lain tanpa persetujuan Perusahaan, dikenakan
sanksi berupa tidak diperkenankan mengikuti Pengadaan Barang/Jasa di
lingkungan Perusahaan selama 1 (satu) tahun dan pencairan Jaminan
Pelaksanaan.
14) Konsultan perencana yang tidak cermat atau lalai dalam menyusun hasil
perencanaannya dan mengakibatkan kerugian Perusahaan dan atau pihak lain,
dikenakan sanksi berupa keharusan menyusun kembali perencanaan dengan
beban biaya dari konsultan bersangkutan dan atau membayar ganti rugi atas
tuntutan dari Perusahaan atau pihak lain.
15) Konsultan pengawas yang tidak cermat atau lalai dan mengakibatkan kerugian
Perusahaan dan atau pihak lain, dikenakan sanksi berupa membayar ganti rugi
sebesar kerugian yang terjadi berdasarkan perhitungan Perusahaan dan tidak
diperkenankan mengikuti Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan Perusahaan
selama 1 (satu) tahun.
16) Sanksi kepada Penyedia yang melakukan kecurangan pada saat Pelelangan dan
diketahui setelah yang bersangkutan menjadi kontraktor paling lama
2 (dua) tahun.
94
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
7) Masa pemeliharaan atau garansi ditetapkan oleh Unit Teknis dalam Rencana
Kerja dan Syarat-syarat (RKS) teknis pekerjaan.
h. Jaminan Pemeliharaan
a) Pembayaran bulanan;
95
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
96
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN
1. Pada saat berlakunya Peraturan ini, maka proses Pengadaan Barang/Jasa yang telah
diproses berdasarkan Keputusan Direksi Nomor KEP.06.02/00/05/2012/519 tentang
Peraturan Perusahaan Nomor 20 tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan
PT Angkasa Pura II (Persero) dan perubahannya tetap diproses sampai dengan selesai
berdasarkan Keputusan Direksi Nomor KEP.06.02/00/05/2012/519 tentang Peraturan
Perusahaan Nomor 20 tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan
PT Angkasa Pura II (Persero) dan perubahannya.
2. Paling lambat 6 (enam) bulan sejak Peraturan ini berlaku, unit terkait organisasi
Perusahaan sudah membentuk unit fungsi pengadaan yang bersifat permanen (bukan ad
hoc) di seluruh Kantor Cabang baik dengan cara menggabungkan ke dalam fungsi lain yang
sudah permanen atau dengan membentuk unit baru. Selama belum ada Unit Pengadaan
yang bersifat permanen di seluruh Kantor Cabang maka proses pengadaan Barang/Jasa
dan pembuatan kontrak/SPK tetap dilakukan dengan membentuk Panitia Pengadaan yang
bersifat ad hoc yang ditetapkan oleh General Manager.
3. Paling lambat 6 (enam) bulan sejak Peraturan ini berlaku, unit terkait organisasi
Perusahaan sudah membentuk unit fungsi pengadaan yang bersifat permanen (bukan ad
hoc) di Unit Bisnis Pelayanan Jasa Kargo Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta baik
dengan cara menggabungkan ke dalam fungsi lain yang sudah permanen atau dengan
membentuk unit baru. Selama belum ada Unit Pengadaan yang bersifat permanen di Unit
Bisnis Pelayanan Jasa Kargo Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta maka proses
pengadaan Barang/Jasa dan pembuatan kontrak/SPK dilakukan dengan membentuk Panitia
Pengadaan yang bersifat ad hoc yang ditetapkan oleh General Manager.
4. Paling lambat 2 (dua) bulan sejak Peraturan ini berlaku, e-Catalogue sudah dapat
digunakan dalam proses Pengadaan Barang/Jasa.
97
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
a. Kantor Pusat
Pejabat Yang Penanggung
No Kewenangan
Berwenang jawab Teknis
INVESTASI DAN EKSPLOITASI
Pengadaan Barang/Jasa di atas Rp a) President Director
1) 200.000.000.000 (Dua ratus miliar b) Direktur Teknis Head/VP
rupiah). Terkait
a. Pengadaan Barang/Jasa di atas
Rp 10.000.000.000 (Sepuluh Direktur Teknis
miliar rupiah) s/d Terkait (untuk Non
2) Head/VP
Rp200.000.000.000 (Dua ratus Direktorat adalah
miliar rupiah); President Director)
b. Framework Contract.
Pengadaan Barang/Jasa s/d
3) Rp 10.000.000.000 (Sepuluh Miliar Head/Vice President Manager Terkait
Rupiah).
99
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
100
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
101
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
1. KANTOR PUSAT
4) Barang habis pakai untuk peralatan keselamatan bandar udara, antara lain label
security check;
7) Peralatan salvage.
1) Studi kawasan bandar udara (antara lain: rencana induk bandar udara);
2) Studi terkait lingkungan hidup bandar udara (antara lain: AMDAL bandar udara,
eco airport, upaya pengelolaan lingkungan hidup (UKL)/upaya pemantauan
lingkungan hidup (UPL) bandar udara);
(1) fasilitas sisi udara meliputi landasan pacu, penghubung landasan pacu
(taxiway), tempat parkir pesawat (apron), runway strip, fasilitas
pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran
(PKP-PK), marka dan rambu, dll;
(1) penginapan/hotel;
105
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
3) Sertifikasi dan verifikasi fasilitas peralatan di bidang teknik bandar udara dan
teknik elektronika, dan teknik LMP;
4) Sewa jasa berlangganan VSAT aplikasi VDL dan sewa fasilitas elektronika bandar
udara dan teknik LMP guna keperluan operasional bandar udara;
6) Jasa Konsultansi di bidang teknik LMP, teknik bandar udara dan teknik
elektronika;
1) Bahan Bakar Minyak (BBM untuk kendaraan bermotor) dan karcis tol;
107
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
10) Perlengkapan dan kebutuhan rumah tangga dan pemeliharaannya serta tata
boga dan akomodasi kantor pusat, rumah dinas Direksi dan rumah
peristirahatan;
13) Karya seni berupa lukisan, patung dalam ukuran kecil untuk
keperluan/kelengkapan kerumahtanggaan Perusahaan;
15) Pakaian seragam dinas dan pakaian olah raga beserta kelengkapannya;
18) Peralatan elektronika, listrik dan mekanikal kebutuhan gedung kantor pusat,
rumah dinas Direksi, rumah peristirahatan, gedung sentra medika dan periswara;
19) Pemeliharaan fasilitas instalasi listrik dan penerangan di kantor pusat, rumah
dinas Direksi, rumah peristirahatan, gedung sentra medika dan periswara
(kecuali system distribusi dari Gardu NP 55 ke Panel TM, Panel TR distribusi
utama, trafo, UPS, genset dan ACOS);
20) Pemeliharaan fasilitas mekanikal dan peralatan di kantor pusat, rumah dinas
Direksi, rumah peristirahatan, gedung sentra medika dan periswara yang meliputi
peralatan air bersih dan air kotor, peralatan AC split dan exhaust fan (kecuali
fasilitas lift, gondola, automatic door, sign logo lamp, system hydrant, AC sentral
dan AC presisi);
108
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
1) Leaflet, poster, brosur, spanduk, banner, baliho, billboard, booklet (corporate &
airport profile), kartu ucapan, majalah internal, kalender & agenda, annual
report, pengolahan materi ekspose manajemen, exhibition/pameran, video
editing, video (corporate profile, airport profile & TVC), fotografi, dan
dokumentasi;
4) Annual report;
109
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
13) Himpunan peraturan perundangan dan yurisprudensi (dalam bentuk buku, media
elektronik, dll).
3) Asuransi PJP2U;
110
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
p. Unit Treasury
1) Konsultan bidang manajemen aset, evaluasi aset, logistik dan penilai aset
(appraisal);
111
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
2) Perangkat keras dan lunak (hardware & software) selama masa pembangunan dan
implementasi;
112
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
1) Peralatan kesehatan dan perlengkapan serta suku cadang untuk pelayanan gawat
darurat berikut obat-obatan;
6) Barang habis pakai untuk peralatan keselamatan bandar udara, antara lain label
security check, stiker dan record tag Alat Pemadam Api Ringan (APAR);
6) Kendaraan operasional;
8) Uji laik (KIR) dan perpanjangan STNK serta pajak-pajak kendaraan operasional;
10) Peralatan, kartu dan perangkat lainnya untuk pembuatan tanda izin masuk daerah
keamanan terbatas (Pas bandar udara).
c. Unit Facility
Untuk kegiatan Pengadaan Barang/Jasa dan/atau pemeliharaan berupa:
1) Peralatan listrik, AC, mekanikal, air bersih, pengelolaan air limbah, pembakaran
sampah serta alat kerjanya, peralatan timbangan;
2) Alat-alat besar/AME, pembangkit tenaga listrik, peralatan gardu, baterai dan UPS
serta GPU;
114
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
8) Instalasi peralatan dan otomasi elektronika bandar udara dan elektronika umum;
9) Jasa Konsultansi di bidang teknik listrik, elektronika dan mekanikal bandar udara;
12) Barang habis pakai peralatan listrik, elektronika dan mekanikal bandar udara;
13) Peralatan listrik, AC, mekanikal, air bersih, pengelolaan air limbah, pembakaran
sampah serta alat kerjanya, dan peralatan timbangan;
15) X-ray, CCTV dan walk through metal detector dan hand metal detector;
16) Kendaraan bermotor atau otomotif yang berfungsi khusus seperti kendaraan alat
berat atau yang dimodifikasi.
d. Unit Infrastructure
Untuk kegiatan Pengadaan Barang/Jasa dan pemeliharaan berupa:
(c) pagar;
(b) runway strip, runway end safety area (RESA), stopway, clearway;
116
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
(c) penginapan/hotel;
3) Tata lingkungan:
c) Pelaksanaan sanitasi/higinitas.
b) Landsekap;
d) Ornamen;
117
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
e. Unit Aeronautical
Untuk kegiatan Pengadaan Barang/Jasa berupa:
Barang cetakan yang bersifat komersial antara lain: boarding pas berikut stiker dan
sejenisnya, faktur, nota kredit serta barang cetakan terkait bisnis aeronautika lainnya.
118
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
6) Penggandaan dokumen/fotokopi;
8) Bahan Bakar Minyak (BBM) dan e-toll kendaraan dinas pejabat dan kendaraan
dinas unit kerja;
9) Uji laik (KIR) dan perpanjangan STNK serta pajak-pajak kendaraan dinas
pejabat dan kendaraan dinas unit kerja;
10) Asuransi kendaraan dinas pejabat dan kendaraan dinas unit kerja;
11) Karya seni berupa lukisan, patung dalam ukuran kecil untuk
keperluan/kelengkapan kerumahtanggaan;
12) Pengadaan jasa tenaga kerja (melalui perusahaan penyediaan jasa pekerja);
16) Perangkat keras dan lunak (hardware dan software) komputer dan jaringan
data;
1) Konsultan bidang manajemen aset, evaluasi aset, logistik dan penilai aset
(appraisal);
i. Unit Legal
1) Jasa konsultan hukum dan pengacara per kasus (tidak termasuk retainer lawyer
dan perancangan peraturan perundang-undangan);
2) Jasa notaris;
2) Leaflet, poster, brosur, spanduk, banner, baliho, billboard, booklet (corporate &
airport profile), majalah, bulletin, buku agenda, kartu ucapan, pengolahan
materi ekspose manajemen, exhibition/pameran;
120
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
1) Barang habis pakai untuk peralatan keselamatan bandar udara dan operasi bandar
udara;
7) Kendaraan operasional;
9) Uji laik (KIR) dan perpanjangan STNK serta pajak-pajak kendaraan operasional;
12) Peralatan, kartu dan perangkat lainnya untuk pembuatan PAS bandar udara.
2) Instalasi peralatan dan otomasi elektronika bandar udara dan elektronika umum;
7) X-ray, CCTV dan Walk Through Metal Detector dan Hand Metal Detector.
121
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
1) Peralatan listrik, AC, mekanikal, air bersih, pengelolaan air limbah, pembakaran
sampah serta alat kerjanya, dan peralatan timbangan;
2) Alat-alat besar/AME, pembangkit tenaga listrik, peralatan gardu, baterai dan UPS
serta GPU;
7) Jasa Konsultansi di bidang teknik listrik, mekanikal, dan peralatan bandar udara;
9) Barang habis pakai peralatan listrik, mekanikal dan peralatan bandar udara;
10) Peralatan listrik, AC, mekanikal, air bersih, pengelolaan air limbah, pembakaran
sampah serta alat kerjanya, dan peralatan timbangan;
12) Kendaraan bermotor atau otomotif yang berfungsi khusus seperti kendaraan alat
berat atau yang dimodifikasi.
a) bangunan terminal;
b) fasilitas parkir.
5) Tata lingkungan:
6) Taman;
7) Kebersihan sisi darat dan sisi udara (meliputi jalan, apron), perkantoran
perusahaan (indoor dan outdoor);
e. Unit Pengamanan
2) Barang habis pakai untuk peralatan keselamatan bandar udara, antara lain label
security check;
f. Unit PKP-PK
123
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
6) Penggandaan dokumen/fotokopi;
8) Bahan Bakar Minyak (BBM) dan e-toll kendaraan dinas pejabat dan unit kerja;
9) Uji laik (KIR) dan perpanjangan STNK serta pajak-pajak kendaraan dinas pejabat
dan kendaraan dinas unit kerja;
11) Karya seni berupa lukisan dan patung dalam ukuran kecil untuk
keperluan/kelengkapan kerumahtanggaan;
12) Pengadaan jasa tenaga kerja (melalui perusahaan penyediaan jasa pekerja);
h. Unit Komersial
1) Barang cetakan yang bersifat komersial antara lain: boarding pas, karcis/kartu
parkir kendaraan bermotor, stiker dan sejenisnya, faktur, nota kredit serta
barang cetakan terkait bisnis komersial lainnya.
124
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
1) Konsultan bidang manajemen aset, evaluasi aset, logistik dan penilai aset
(appraisal);
3) Konsultan KPI.
k. Unit Hukum
1) Jasa konsultan hukum dan bantuan hukum per kasus (tidak termasuk retainer
lawyer dan perancangan peraturan perundang-undangan);
2) Jasa notaris;
125
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
2) Perangkat keras dan lunak (hardware dan software) komputer dan jaringan data;
126
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
10) Peralatan, kartu dan perangkat lainnya untuk pembuatan tanda izin masuk
daerah keamanan terbatas (Pas bandar udara);
11) Pelayanan kebersihan dan lingkungan bandar udara pada gedung terminal;
b. Teknik (Engineering)
2) Instalasi/peralatan telekomunikasi;
a) bangunan terminal;
c) fasilitas parkir.
21) Kebersihan sisi darat dan sisi udara (meliputi jalan, apron), perkantoran
perusahaan (indoor dan outdoor);
1) Barang cetakan;
7) Penggandaan dokumen/fotokopi;
128
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
1) Perlengkapan serta suku cadang untuk pelayanan gawat darurat berikut obat-
obatan;
4) Pembasmian hama pengganggu (tikus, nyamuk, kecoa, lalat, anjing liar dan
hama lainnya);
7) Instalasi/peralatan telekomunikasi;
11) Peralatan listrik, AC, mekanikal, air bersih, pengelolaan air limbah, pembakaran
sampah serta alat kerjanya, peralatan timbangan;
12) Alat-alat besar/AME, Pembangkit tenaga listrik, peralatan gardu, baterai dan
UPS;
15) Pengadaan barang dan/atau jasa pendukung operasional terminal antara lain
kursi, trolley, dan pengumpul trolley;
16) BBM untuk kendaraan bermotor dan pembangkit tenaga listrik dan minyak
pelumasnya;
a) bangunan terminal;
c) fasilitas parkir.
22) Pelayanan kebersihan dan lingkungan bandar udara, gedung terminal, sisi darat
dan sisi udara (meliputi jalan, apron), perkantoran Perusahaan (indoor dan
outdoor);
23) Peralatan, kartu dan perangkat lainnya untuk pembuatan tanda izin masuk
daerah keamanan terbatas (Pas bandar udara).
1) Barang cetakan yang bersifat komersial seperti blanko pas, dan sejenisnya;
2) Barang cetakan komersial lainnya seperti faktur, nota kredit serta barang
cetakan komersial lainnya;
130
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
11) Perangkat keras dan lunak (hardware dan software) komputer manajerial/back
office;
1) Perlengkapan serta suku cadang untuk pelayanan gawat darurat berikut obat-
obatan;
4) Pembasmian hama pengganggu (tikus, nyamuk, kecoa, lalat, anjing liar dan
hama lainnya);
6) Instalasi/peralatan telekomunikasi;
10) Peralatan listrik, AC, mekanikal, air bersih, pengelolaan air limbah, pembakaran
sampah serta alat kerjanya, dan peralatan timbangan;
11) Alat-alat besar/AME, Pembangkit tenaga listrik, peralatan gardu, baterai dan
UPS;
15) BBM untuk kendaraan bermotor dan pembangkit tenaga listrik dan minyak
pelumasnya;
131
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
a) bangunan terminal;
22) Pelayanan kebersihan dan lingkungan bandar udara, gedung terminal, sisi
darat dan sisi udara (meliputi jalan, apron), perkantoran Perusahaan (indoor
dan outdoor);
23) Peralatan, kartu dan perangkat lainnya untuk pembuatan tanda izin masuk
daerah keamanan terbatas (Pas bandar udara).
1) Barang cetakan yang bersifat komersial seperti blanko pas, dan sejenisnya;
2) Barang cetakan komersial lainnya seperti faktur, nota kredit serta barang
cetakan komersial lainnya;
132
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
2) Forklift;
6) Barang habis pakai untuk peralatan keselamatan bandar udara, antara lain
label security check;
b. Fasilitas Kargo
1) Instalasi/peralatan telekomunikasi;
133
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
5) Peralatan listrik, AC, mekanikal, instalasi air bersih, dan peralatan timbangan
terminal kargo;
6) Pembasmian hama pengganggu (tikus, nyamuk, kecoa, lalat, anjing liar dan
hama lainnya);
20) X-ray, cctv dan walk through metal detector dan hand metal detector.
1. HPS adalah Harga Satuan per jenis pekerjaan/Barang (HSP) x volume pekerjaan/barang.
136
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
137
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
1) Pengertian barang impor adalah barang yang tidak diproduksi di Indonesia dan
tidak tersedia di pasaran dalam negeri pada saat dilakukannya Pengadaan;
5) Perhitungan nilai asuransi menggunakan referensi tarif yang berlaku pada bisnis
perasuransian;
a. HPS dibuat pada saat akan melaksanakan Pengadaan yang terdiri dari dua komponen
pokok, yaitu:
2) Biaya Langsung Non Personil (direct reimbursable cost) yang meliputi antara
lain: biaya untuk sewa kantor, biaya perjalanan, biaya pengiriman dokumen,
biaya pengurusan surat ijin, biaya komunikasi, tunjangan perumahan, dan lain-
lain.
Biaya langsung non personil tidak melebihi 40% (empat puluh persen) dari total
biaya, kecuali untuk jenis pekerjaan konsultansi yang bersifat khusus, seperti:
pemetaan udara, survei lapangan, pengukuran, penyelidikan tanah, dan lain-
lain.
138
Revisi Ke
PEDOMAN PENGADAAN
Tanggal BARANG/JASA DI LINGKUNGAN
PT ANGKASA PURA II (PERSERO)
Paraf
PRICE ADJUSTMENT
1) Penyesuaian harga diberlakukan bagi Kontrak yang masa pelaksanaannya lebih dari
12 (dua belas) bulan dan diberlakukan mulai bulan pertama pelaksanaan pekerjaan;
4) Penyesuaian Harga Satuan bagi komponen pekerjaan yang berasal dari luar negeri
dan dibayar dengan valuta asing menggunakan indeks penyesuaian harga dari
negara asal barang tersebut.
b, c, d = koefisien komponen Kontrak seperti tenaga kerja, bahan, alat kerja, dan
sebagainya.
Bo, Co, Do = indeks harga komponen pada saat penyusunan Harga Penawaran [28
(dua puluh delapan) hari sebelum pemasukan penawaran].
140