Anda di halaman 1dari 21

KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA

RUMAH SAKIT UMUM AGHISNA MEDIKA KROYA


NOMOR :
TENTANG
PEDOMAN PELAYANAN BAGIAN AKUNTANSI
RUMAH SAKIT UMUM AGHISNA MEDIKA KROYA
DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT UMUM AGHISNA MEDIKA
KROYA

Menimbang : a. Bahwa untuk mewujudkan pengelolaan bagian Akuntansi yang baik


di Rumah Sakit Umum Aghisna Medika Kroya perlu dibuat
pengaturan pelayanan di Bagian Akuntansi Rumah Sakit Umum
Aghisna Medika Kroya
b. Bahwa sehubungan dengan huruf a di atas, perlu ditetapkan
Pedoman Pelayanan dengan Keputusan Direktur Utama Rumah
Sakit Umum Aghisna Medika Kroya.

Mengingat : 1. Standar Akuntansi Keuangan per 1 September 2007


2. Pedoman Akuntansi Rumah Sakit Non- Pemerintah yang
dikeluarkan oleh Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia
tahun 2004
3. Keputusan Pengurus PT Aghisna Centra Medika Nomor : …..
tentang : Revisi Organisasi dan Tata Kerja RSU Aghisna Medika
Kroya
4. Peraturan PT Aghisna Centra Medika.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RSU AGHISNA MEDIKA
KROYA TENTANG PEDOMAN PELAYANAN BAGIAN
AKUNTANSI RUMAH SAKIT UMUM AGHISNA MEDIKA
KROYA.
Kedua : Pedoman Pelayanan Bagian Akuntansi Rumah Sakit Umum Aghisna
Medika Kroya sebagaimana terlampir digunakan sebagai acuan dalam
pengelolaan pelayanan di Bagian Akuntansi Rumah Sakit Umum
Aghisna Medika Kroya.

Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal : ……….. dan dengan


diberlakukannya keputusan ini maka ketetapan / keputusan yang telah
berlaku sebelumnya dinyatakan tidak berlaku lagi.

Keempat : Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam ketetapan


ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Kroya
Pada tanggal:
Direktur Utama PT Aghisna
Centra Medika

dr. Rahmat Basuki


LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT UMUM AGHISNA MEDIKA
KROYA
NOMOR: :
TANGGAL :

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Rumah sakit sebagai salah satu ujung tombak dunia kesehatan, harus selalu
meningkatkan fasilitasnya baik dibidang peralatan, penunjang medis maupun sumber daya
manusia agar mendapatkan kepercayaan masyarakat. RSU Aghisna Medika Kroya Kudus
sebagai rumah sakit swasta juga tetap melakukan berbagai peningkatan, karena masyarakat
saat ini membutuhkan kesembuhan secara klinis dan psikis, sehingga merasa aman dan
nyaman selama berada di rumah sakit. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan perlu
dilakukan perbaikan diberbagai bidang di rumah sakit, tidak hanya pada bidang yang
berhubungan langsung dengan pasien.

Berdasarkan strategic dan business plan RSU Aghisna Medika Kroya yang
bertujuan agar RSU Aghisna Medika Kroya menjadi Rumah Sakit dengan Center of
Excelence (COE) untuk Trauma Center dan Stroke Center, dan mengacu pada visi RSU
Aghisna Medika Kroya yang berbunyi : ”Menjadi Rumah Unggulan Wilayah Cilacap
Timur Tahun 2018-2019“, maka perlu dilakukan pembenahan, efisiensi dan pengembangan
disetiap bagian di rumah sakit. Perencanaan anggaran secara efisien dan efektif adalah salah
satu strategi untuk menghasilkan harga jual yang kompetitif dengan rumah sakit yang lain.
Pertumbuhan dan persaingan dunia kesehatan dalam memberikan pelayanan terbaik
bagi pasien mengharuskan RSU Aghisna Medika Kroya untuk memandang jauh ke depan
guna mengantisipasi berbagai kemungkinan yang dapat mempengaruhi perkembangan RS.
Mardi Rahayu. Setiap Rumah Sakit dalam menjalankan kegiatan usahanya tentu memiliki
impian untuk mencapai beberapa tujuan antara lain melayani kepentingan masyarakat,
mencapai pertumbuhan yang pesat dan menjaga serta mempertahankan kelangsungan
hidup Rumah Sakit. Pengaruh lingkungan dan perkembangan suatu Rumah Sakit yang
semakin kompleks mengakibatkan tugas manajemen puncak dalam mencapai tujuan
perusahaan semakin sulit dan kompleks pula.
Untuk mengatasi hal tersebut maka RSU Aghisna Medika Kroya harus
mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk tujuan pengambilan keputusan.
Sehubungan dengan itu peranan akuntansi pun semakin dibutuhkan terutama untuk
memperoleh informasi tersebut.

B. TUJUAN PEDOMAN
1. Tujuan Umum
Tersedianya Pedoman Pelayanan Bagian Akuntansi RSU Aghisna Medika Kroya .
2. Tujuan Khusus
Tersajinya laporan keuangan yang dapat diselesaikan dengan tepat waktu dan dapat
dipertanggung jawabkan validitas angka – angka yang tersaji didalamnya sehingga dapat
digunakan untuk pengambilan keputusan manajemen

C. RUANG LINGKUP PELAYANAN


1. Akuntansi umum:
A. Penyusunan laporan keuangan
- Melakukan penjurnalan semua transaksi kas / bank masuk
- Melakukan penginputan semua transaksi keuangan kedalam program
- Pembuatan laporan Aktivitas Laporan Keuangan
- Pembuatan laporan Analisa Rasio
- Pembuatan laporan Biaya besar
- Pembuatan laporan potongan dan gratis YKK, YBPM, Purna Tugas, dan GKMI
- Pembuatan laporan Hutang Obat dan Hutang Logistik
- Pembuatan laporan Yayasan Kristen Kesejahteraan
- Pembuatan laporan Status report
B. Pembuatan laporan pajak
- Membuat Bukti potong untuk PPh 21,23, 4 (2),
- Membuat SPT masa PPh 21 dan SPT tahunan PPh 21 karyawan dan jasa dokter, 23,
25, pasal 4(2), dan PPN
2. Akuntansi Biaya
A. Perhitungan jasa dokter umum dan jasa dokter spesialis
- Perhitungan jasa dokter UGD, EKG, endoscopy, CT scan, MRI, ICU, Terapi
Alergi, Hemodialisa, Treadmill, Medical check up
- Perhitungan jasa dokter RO dan Lab
B. Perhitungan HPP obat
- HPP gudang induk
- HPP apotek
- HPP balai pengobatan
- HPP radiologi
- HPP laborat
- HPP kamar bedah
- HPP griya cantik Esther
C. Perhitungan HPP logistik
D. Melakukan Perhitungan laba rugi balai pengobatan / Klinik
E. Melakukan penjurnalan semua transaksi Kas / Bank Keluar
F. Melakukan inventarisasi aset RSU Aghisna Medika Kroya
D. BATASAN OPERASIONAL
1. Akuntansi umum:
A. Penyusunan laporan keuangan
1) Melakukan penjurnalan semua transaksi kas / bank masuk
Melakukan fungsi penjurnalan BMC, BMY, BMI, BMA, BMF, BML, BMB, BMQ,
BMD, BMN, BME, BMA
2) Melakukan penginputan semua transaksi keuangan kedalam program
Melakukan fungsi penginputan BKK, BMC, BKC, BMY, BMI, BKI, BMA, BMF,
BKF, BKL, BML, BMB, BKB, BMQ, BKD, BMD, BKN, BMN, BME, BMA,
BKE, BMO, KKY, KMY
3) Pembuatan laporan Aktivitas Laporan Keuangan
Melakukan fungsi pembuatan laporan neraca dan laba rugi rumah sakit
4) Pembuatan laporan Analisa Rasio
Melakukan fungsi pembuatan laporan analisa rasio yang meliputi Current Ratio,
Cash Ratio, Quick Ratio, Total Debt to Equity Ratio, Total Debt to Total Capital
Assets, Total Assets Turnover, Working Capital Turnover, Gross Profit Margin,
Operating Income Ratio, Operating Ratio, Net Profit Margin, Earning Power of
Total Investment, Net Earning Power Ratio (ROI)
5) Pembuatan laporan Biaya besar
Melakukan fungsi pembuatan laporan biaya besar rumah sakit untuk mengontrol
biaya besar dalam satu bulan
6) Pembuatan laporan potongan dan gratis YKK, YBPM, Purna Tugas, dan GKMI
Melakukan fungsi pembuatan laporan potongan dan gratis YKK, YBPM, Purna
Tugas, dan GKMI untuk mengontrol biaya potongan dan gratis rumah sakit
7) Pembuatan laporan Hutang Obat dan Hutang Logistik
Melakukan fungsi pembuatan laporan Hutang Obat dan Hutang Logistik untuk
melakukan control hutang rumah sakit kepada pihak supplier
8) Pembuatan laporan Status report
Melakukan fungsi pembuatan laporan Status report untuk memperkirakan beban
pajak yang harus dibayar oleh rumah sakit
B. Pembuatan laporan pajak
1) Membuat Bukti potong untuk PPh 21,23, 4 (2)
Melakukan fungsi pembuatan bukti potong pajak PPh 21 atas penghasilan
karyawan, pajak penghasilan PPh 23 atas penyerahan jasa, penghasilan PPh 4 (2)
dari sewa tanah atau bangunan, secara bulanan
2) Membuat SPT masa PPh 21 dan SPT tahunan PPh 21 karyawan dan jasa dokter, 23,
25, pasal 4(2), dan PPN
Melakukan fungsi pembuatan SPT masa PPh 21 dan SPT tahunan PPh 21 karyawan
dan jasa dokter, pajak penghasilan PPh 23 atas penyerahan jasa, penghasilan PPh 4
(2) dari sewa tanah atau bangunan 23, PPh Badan pasal 25, dan PPN.
2. Akuntansi Biaya
A. Perhitungan jasa dokter umum dan jasa dokter spesialis
Melakukan perhitungan jasa dokter atas tindakan UGD, EKG, endoscopy, CT scan,
MRI, ICU, Terapi Alergi, Hemodialisa, Treadmill, Medical check up
Melakukan perhitungan jasa dokter Rontgen dan Laborat
B. Perhitungan HPP obat
1) Melakukan perhitungan HPP gudang induk dengan melakukan pengecekan atas
stok awal, pembelian barang, dan stok akhir gudang induk
2) Melakukan perhitungan HPP apotek dengan melakukan pengecekan atas stok
awal, pembelian barang, dan stok akhir apotek
3) Melakukan perhitungan HPP balai pengobatan dengan melakukan pengecekan
atas stok awal, pembelian barang, dan stok akhir balai pengobatan
4) Melakukan perhitungan HPP radiologi dengan melakukan pengecekan atas stok
awal, pembelian barang, dan stok akhir radiologi
5) Melakukan perhitungan HPP laborat dengan melakukan pengecekan atas stok
awal, pembelian barang, dan stok akhir laborat
6) Melakukan perhitungan HPP kamar bedah dengan melakukan pengecekan atas
stok awal, pembelian barang, dan stok akhir kamar bedah
7) Melakukan perhitungan HPP griya cantik Esther dengan melakukan pengecekan
atas stok awal, pembelian barang, dan stok akhir griya cantik Esther.
C. Perhitungan HPP logistik
Melakukan perhitungan HPP logistik dengan melakukan pengecekan atas stok
awal, pembelian barang, dan stok akhir logistik
D. Melakukan Perhitungan laba rugi balai pengobatan / Klinik
Melakukan Perhitungan laba rugi balai pengobatan / Klinik untuk mengetahui balai
pengobatan mana yang paling menguntungkan
E. Melakukan penjurnalan semua transaksi Kas / Bank Keluar
Melakukan penjurnalan atas BKK, BKC, BKI, BKF, BKL, BKB, BKD, BKN, dan
BKE
F. Melakukan inventarisasi aset RSU Aghisna Medika Kroya
Melakukan update terhadap aset dan memberikan penomeran pada aset baru RSU
Aghisna Medika Kroya

E. LANDASAN HUKUM
1. Standar Akuntansi Keuangan per 1 September 2007
2. Pedoman Akuntansi Rumah Sakit Non- Pemerintah yang dikeluarkan oleh Perhimpunan
Rumah Sakit Seluruh Indonesia tahun 2004

BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA
NO NAMA JABATAN PENDIDIKA SERTIFIKASI JUMLAH
N KEBUTUHAN
1. Kepala bagian S1 Akuntansi / Manajemen Keuangan ...orang
Akuntansi Manajemen atau Akuntansi
2. Sub Bagian Akuntansi S1 Akuntansi Akuntansi ...orang
Umum
3. Sub Bagian Akuntansi S1 Akuntansi Akuntansi biaya …orang
biaya
4. Staf Akuntansi S1 Akuntansi / Memahami tentang …orang
Manajemen akuntansi
5. Pembantu akuntansi SMA Memahami tentang …orang
Dasar Akuntansi

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
No Kategori SDM Jumlah
1. Kepala bagian
Akuntansi
2. Sub Bagian Akuntansi
Umum
3. Sub Bagian Akuntansi
biaya
4. Staf Akuntansi
5. Pembantu akuntansi

C. PENGATURAN JAGA
Waktu kerja di Bagian Akuntansi diatur sebagai berikut :
Senin – Jumat :…
Sabtu : .....

BAB III
STANDAR FASILITAS
A. DENAH RUANG

B. STANDAR FASILITAS
No. Fasilitas Jumlah
1. Ruang Kepala bagian
Akuntansi
2. Ruang Kerja Akuntansi
3. Ruang Arsip
4. Penerangan

No. Peralatan Jumlah


1. Komputer
2. Printer
3. Telepon
4. Lemari Arsip
5. Meja Kerja
6. Kursi kerja
7. Filling cabinet
8. Nagkas
9. Papan Tulis
10. AC

BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
1. Akuntansi Umum
A. Penyusunan Laporan Keuangan
1) Penjurnalan Transaksi Kas Masuk / Bank Masuk
Petugas Akuntansi umum mendapatkan dokumen Kas Masuk dan Bank Masuk dari Kasir,
kemudian melakukan pemeriksaan dengan bukti pendukung transaksi. Setelah selesai
melakukan pemeriksaan, petugas akuntansi melakukan penjurnalan dengan memberikan
kode sesuai dengan terjadinya transaksi kas/ bank masuk tersebut : BMC, BMY, BMA,
BMF, BML, BML, BMB, BMQ, BMD, BMN, BME, BMA, KKM. Petugas Akuntansi
bagian penjurnalan kemudian menyerahkan dokumen ke petugas akuntansi bagian
penginputan program.

2) Penginputan Semua Transaksi Keuangan ke Program


Petugas akuntansi bagian penginputan program menerima semua jurnal transaksi kas / bank
masuk dari petugas akuntansi umum dan semua jurnal transaksi kas/ bank keluar dari
petugas akuntansi biaya. Setelah melakukan pemeriksaan dokumen, petugas Akuntansi
menginput semua transaksi ke dalam program akuntansi dan menandatangani dokumen
yang telah diinput ke program.

3) Pembuatan Laporan Aktivitas Laporan Keuangan


Pada akhir periode (dalam satu bulan), petugas akuntansi bagian penginputan ke program
akan melakukan penginputan untuk jurnal memorial, sekaligus melakukan pemeriksaan
atas semua dokumen transaksi masuk dan keluar. Petugas akuntansi juga melakukan
pengecekan dengan bagian keuangan untuk Hutang Pembelian Medis dan Hutang
Pembelian Non Medis serta Piutang. Setelah itu Petugas akuntansi bagian penginputan ke
program mengeprint laporan Neraca dan Laba Rugi Rumah Sakit dan menyerahkan pada
Sub bagian Akuntansi Umum untuk diperiksa secara keseluruhan. Sub bagian Akuntansi
umum memeriksa Laporan Neraca dan Laba Rugi Rumah Sakit, dan jika terdapat kesalahan
segera memberikan koreksi sehingga petugas akuntansi dapat membetulkan dan
memberikan laporan revisi. Kemudian Sub bagian Akuntansi umum akan membuat
Laporan Aktivitas laporan keuangan yang berisi Laba Rugi dan Neraca RSU Aghisna
Medika Kroya

4) Pembuatan Laporan Analisa Rasio


Sub bagian Akuntansi akan melakukan analisa laporan keuangan rumah sakit dengan
Rasio. Adapun Rasio yang digunakan untuk proses analisa laporan Keuangan adalah :
Current Ratio, Cash Ratio, Quick Ratio, Total Debt to Equity Ratio, Total Debt to Total
Capital Assets, Total Assets Turnover, Working Capital Turnover, Gross Profit Margin,
Operating Income Ratio, Operating Ratio, Net Profit Margin, Earning Power of Total
Investment, Net Earning Power Ratio (ROI). Adapun penjelasan atas masing-masing rasio
beserta rumusnya dapat dilihat pada table sebagai berikut :
I. RATIO LIKUIDITAS
1. Current Ratio = Aktiva Lancar Setiap Rp hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar Rp.
Hutang Lancar

2. Cash Ratio = Kas + Efek Setiap Rp hutang lancar dijamin oleh kas Rp.
Hutang Lancar

3. Quick Ratio = Aktiva Lancar- Persediaan Setiap Rp hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar
Hutang Lancar (diluar persediaan)

II. RATIO LEVERAGE


1. Total Debt to Equity = Hut.lancar + Hut. Jk Panjang Rp dari setiap modal sendiri menjadi jaminan hutang
Ratio Modal Sendiri

2. Total Debt to Total = Hut.lancar + Hut. Jk Panjang Rp dari setiap Rp aktiva digunakan untuk menjamin hutang
Capital Assets Jumlah Aktiva

III. RATIO AKTIVITAS


1. Total Assets Turnover = Penjualan Netto Setiap Rp aktiva selama setahun menghasilkan pendapatan
Jumlah Aktiva sebesar Rp.

2. Working Capital Turnover= Penjualan Netto Dana yang tertanam dalam modal kerja berputar rata-rata
Aktiva Lancar - Hutang Lancar dalam setahun

IV. RATIO PROFITABILITAS


1. Gross Profit Margin = Penjualan Netto - HPP Setiap Rp penjualan menghasilkan laba bruto Rp
Penjualan Netto

2. Operating Income Ratio = Penj. Netto - HPP - Bi. Adm Setiap Rp penjualan menghasilkan
Penjualan Netto laba operasi Rp

3. Operating Ratio = HPP + Bi. Adm & Umum Setiap Rp penjualan mempunyai biaya operasi Rp
Penjualan Netto

5) Pembuatan Laporan Biaya Besar


Petugas Akuntansi Biaya akan memeriksa transaksi keluar dan mendokumentasikan
kwitansi yang bernilai besar dan pada akhir periode (dalam satu bulan) akan
menyerahkannya pada petugas akuntansi umum. Kemudian petugas akuntansi umum akan
melakukan pemeriksaan antara program dengan kwitansi fisik dan membuat Laporan Biaya
Besar Rumah Sakit sebagai alat kontrol dan evaluasi atas pengeluaran-pengeluaran rumah
sakit yang bernilai besar.

6) Pembuatan Laporan Gratis dan Potongan


Petugas akuntansi umum mengambil data dari proses tarikan program untuk gratis dan
potongan YKK, YBPM, Purna Tugas, dan GKMI. Kemudian petugas akuntansi umum
akan melakukan kroscek dengan bagian personalia (SDM), setelah cocok maka petugas
akuntansi umum segera membuat laporan gratis dan potongan kemudian diserahkan pada
Sub bagian Akuntansi Umum untuk dilakukan pemeriksaan dengan program Akuntansi

7) Pembuatan Laporan Hutang Pembelian Medis dan Pembelian Non Medis


Petugas akuntansi umum bagian penginputan jurnal ke program setelah selesai melakukan
kroscek dengan bagian keuangan akan membuat laporan Hutang Pembelian Medis dan
Hutang pembelian Non Medis dan menyerahkan kepada Sub bagian Akuntansi Umum
untuk dilakukan pemeriksaan. Laporan Hutang Pembelian Medis dan Hutang pembelian
Non Medis tersebut akan digunakan sebagai lampiran dalam Laporan Keuangan.
8) Pembuatan Laporan PT Aghisna Centra Medika
Sub bagian akuntansi umum membuat Laporan PT Aghisna Centra Medika Kesejahteraan
yang berisi laporan Necara, Laba rugi, dan juga biaya overhead sesuai format yang diminta
oleh PT

9) Pembuatan Laporan Status Report


Sub bagian Akuntansi umum akan membuat Laporan Status Report untuk memperkirakan
beban pajak yang masih harus dibayar oleh Rumah Sakit pada akhir periode pajak, serta
memperhitungkan alokasi pembelian aktiva dan pengembangan rumah sakit dalam satu
tahun laporan keuangan.

B. Pembuatan Laporan Pajak


1) Pembuatan Bukti Potong PPh 21, 23, 4 (2)
 Petugas Akuntansi umum bagian pajak akan mendapatkan data rekap pemotongan
pajak untuk jasa dokter umum dan spesialis dari petugas akuntansi biaya. Petugas
akuntansi umum memeriksa potongan pph 21 atas jasa dokter dengan tarif pasal 17,
kemudian membuat bukti potong pph 21 atas jasa dokter
 Petugas akuntansi umum bagian pajak membuat bukti potong PPh 23 untuk setiap
penyerahan jasa dan bukti potong PPh ps 4(2) untuk sewa tanah atau bangunan
2) Pembuatan SSP Pph ps 21, Pph 23, Pph 4(2), Pph 25
Petugas akuntansi umum bagian pajak membuat bukti setoran pajak (SSP) untuk PPh pasal
21, 23, 4(2), dan 25 sebelum tanggal 10 setiap bulannya. Petugas akuntansi umum bagian
pajak membuat bukti setoran pajak PPN sebelum tanggal 15 setiap bulannya.
3) Membuat SPT Masa PPh 21, 23,25,ps 4 (2), PPN
 Dari bukti potong pph 21, 23, ps 4(2) karyawan dan jasa dokter tersebut, maka petugas
akuntansi umum membuat SPT masa PPh ps 21 dan dilaporkan paling lambat tgl 20
Setiap bulannya
 Petugas akuntansi umum membuat SPT masa PPh pasal 29 untuk dilaporkan ke KPP
paling lambat pada akhir bulan april setiap tahunnya.
 Petugas akuntansi umum bagian pajak memperoleh rekap atas Pajak dari Pembelian
Medis (PPN Masukan) dan memperoleh data olahan dari petugas akuntansi biaya untuk
PPN Keluar. Petugas akuntansi umum bagian pajak akan membuat laporan PPN dan
dilaporkan paling lambat tgl 30 setiap bulannya
2. Akuntansi Biaya
A. Perhitungan Jasa Dokter dan Jasa Dokter Spesialis
Petugas Akuntansi biaya bagian pengecekan jasa dokter rawat jalan memeriksa jasa dokter
atas UGD, EKG, Endoscopy, CT Scan, MRI, ICU, Terapi Alergi, Hemodialisa, Treadmill,
MCU, Radiologi, Laboratorium, Gizi, Gigi, Psikolog, jasa dokter tamu dan jasa dokter tetap
dari Nota Pelayanan. Sedangkan petugas akuntansi biaya bagian pengecekan jasa dokter
rawat inap melakukan pengecekan lembar biru kuning rawat inap dengan program,
kemudian membuat laporan jasa dokter spesialis dan jasa dokter umum.
B. Perhitungan HPP Obat
1) Perhitungan HPP Gudang Induk
Petugas akuntansi biaya memeriksa faktur dan bukti penerimaan barang dari gudang induk,
kemudian menyerahkan ke bagian keuangan. Selanjutnya pada akhir bulan petugas
akuntansi biaya memeriksa pembelian program dengan pembelian versi keuangan, setelah
data pembelian cocok, petugas akuntansi biaya akan meminta data penjualan gudang induk
dari EDP, setelah itu akan dilakukan perhitungan HPP untuk Gudang Induk.
2) Perhitungan HPP Apotik
Petugas apotik akan memberikan informasi data closing pada bagian EDP dan kemudian
akan dilakukan pemeriksaan fisik barang dibandingkan dengan data program apotik.
Setelah data pembelian dan penjualan apotik benar, petugas apotek akan menyerahkan data
stok obat pada petugas akuntansi Biaya sebagai dasar untuk melakukan proses pengolahan
HPP Apotik
3) Perhitungan HPP Balai Pengobatan
Setiap awal bulan petugas akuntansi biaya akan mendapat laporan dari Balai Pengobatan
(Mardi Wibowo, Mardi Utama, Mardi Nugraha dan Mardi Waluya) mengenai pemakaian
obat Balai pengobatan, selanjutnya petugas akuntansi biaya akan memeriksa pengeluaran
obat dari gudang induk ke Balai pengobatan tersebut apakah sudah sesuai dengan laporan
pembelian Balai pengobatan. Jika terdapat selisih, petugas akuntansi biaya akan melakukan
konfirmasi dengan pihak balai pengobatan, setelah data benar maka selanjutnya petugas
akuntansi biaya akan melakukan proses pengolahan HPP Balai Pengobatan
4) Perhitungan HPP Radiologi
Setiap akhir bulan petugas akuntansi biaya melakukan pemeriksaan fisik terhadap stock
radiologi, kemudian petugas radiologi menyerahkan laporan stock obat pada petugas
akuntansi biaya. Selanjutnya petugas akuntansi biaya akan memeriksa pengeluaran gudang
induk untuk bagian radiologi apakah sesuai dengan data pembelian radiologi. Jika data
sudah sesuai maka petugas akuntansi biaya akan memproses HPP bagian Radiologi
5) Perhitungan HPP Kamar Bedah
Setiap akhir bulan petugas bagian kamar bedah menyerahkan laporan stock kepada petugas
akuntansi biaya. Petugas akuntansi biaya kemudian memeriksa saldo awal, pembelian
barang dari gudang induk, pemakaian barang dan saldo akhir untuk perhitungan HPP
Kamar Bedah.
6) Perhitungan HPP Griya Cantik Esther
Setiap akhir bulan bagian SPI melakukan pemeriksaan fisik stok obat bersama petugas
Griya Cantik Esther, dan menyerahkan laporan kepada petugas akuntansi biaya.
Selanjutnya petugas akuntansi biaya akan memeriksa saldo awal, pembelian dari gudang
induk, pemakaian stock dan saldo akhir dalam rangka pembuatan HPP Griya Cantik Esther
7) Perhitungan HPP Logistik
Petugas akuntansi umum memeriksa Pembelian barang Logistik antara permintaan dengan
bukti penerimaan barang, jika terjadi ketidakcocokan maka petugas akuntansi umum akan
mengkonfirmasi dengan bagian logistik sehingga dilakukan perubahan data pada program.
Pembantu akuntansi umum akan melakukan pemeriksaan terhadap pengeluaran logistik
antara permintaan barang dari ruangan dengan bukti pegeluaran barang dari logistik. Pada
akhir bulan petugas EDP akan memberikan data penerimaan logistik yang terdiri dari
pembelian yang langsung menjadi beban (non stock) dan pembelian stock serta data
pengeluaran stock logistik. Dari Penerimaan logistik non stock dan pengeluaran logistik
tersebut akan diberikan kode beban yang sesuai sebagai HPP Logistik
8) Melakukan Perhitungan Laba Rugi Balai Pengobatan
Petugas akuntansi biaya melakukan perhitungan laba rugi balai pengobatan untuk
mengetahui balai pengobatan mana yang paling menguntungkan, serta mengevaluasi setiap
balai pengobatan yang ada setiap periode.
9) Melakukan penjurnalan atas transaksi kas/Bank Keluar
Petugas akuntansi biaya mendapatkan dokumen dari kasir untuk pengeluaran kas dan bank,
kemudian memberikan kode (melakukan penjurnalan) atas terjadinya transaksi : KKK
,BKC, BKI, BKF, BKB, BKD, BKN dan BKE. Selanjutnya petugas bagian akuntansi biaya
akan menyerahkan pada petugas akuntansi umum bagian penginputan jurnal ke program.
10) Melakukan Inventarisasi Aset RSU Aghisna Medika Kroya
Petugas akuntansi menerima data inventaris dari ruang perawatan kemudian akan
dicocokkan dengan program pembelian non medis dan dari program akuntansi, untuk
inventaris baru akan diberikan Label bernomor kemudian petugas akuntansi melakukan
penempelan label tersebut pada barang bersama dengan petugas inventaris dari ruang
perawatan. Untuk mutasi aset, petugas akuntansi menerima data dari bagian Sarana Prasara
kemudian melakukan update pada pencatatan aktiva

BAB V
LOGISTIK

A. KEBUTUHAN ALAT TULIS KANTOR


Pemenuhan akan kebutuhan alat tulis kantor dan cetakan dapat diperoleh dari Bagian
Gudang Non Medis, dengan menggunakan form yang tersedia yaitu Form Permintaan Barang.
Permintaan barang ke Bagian Gudang Medis dapat dilaksanakan pada hari :
1. Senin, alat tulis kantor
2. Rabu, kebutuhan barang padat
3. Jumat, kebutuhan barang cair
Permintaan barang ke Bagian Gudang Non Medis harus diketahui Sub bagian terkait.
Untuk pemenuhan kebutuhan barang di Gudang Non Medis dengan nilai nominal
Rp. 3.000.000,00 ( tiga juta rupiah ) harus mendapat persetujuan dari Direktur terkait.

B. KONSUMSI
Pemenuhan kebutuhan untuk konsumsi karyawan diperoleh dari Bagian Gizi
Karyawan. Permintaan kebutuhan konsumsi untuk rapat diperoleh dari Bagian Gizi Karyawan
dengan Form Permintaan Barang dengan disertai jadwal, tempat dan jumlah peserta rapat.
Apabila ada kunjungan dari pihak luar, misalnya dari kantor pajak, auditor, lembaga survey
maka prosedur yang dilakukan sama.

C. PROSEDUR PERMINTAAN
1. PERMINTAAN KE GUDANG NON MEDIS
Prosedur permintaan barang ke Bagian Pembelian Non Medis adalah suatu permintaan alat
tulis kantor dan barang-barang lain yang digunakan sebagai fasilitas penunjang bagi bagian
Akuntansi, dan dibuat oleh staf Akuntansi dan diketahui oleh Sub Bagian dan Kepala bagian
Akuntansi dan diserahkan ke Bagian Gudang Non Medis.
Adapun prosedurnya adalah sebagai berikut :
a. Staf Akuntansi menginput ke program permintaan barang Bagian Gudang Non Medis
keperluan alat tulis kantor yang dibutuhkan untuk pelayanan terhadap karyawan pada
formulir permintaan barang rangkap 2.
b. Formulir permintaan diberikan pada petugas Bagian Gudang Non Medis untuk dilakukan
pendataan. Sebagai bukti pengambilan maka formulir rangkap 1 (satu) diserahkan ke
bagian Bagian Gudang Non Medis untuk pengambilan barang, sedangkan rangkap 2 (dua)
disimpan sebagai arsip.

2. PERMINTAAN KE SEKSI GIZI KARYAWAN


Prosedur permintaan ke Seksi Gizi Karyawan adalah suatu permintaan konsumsi untuk
pelayanan pada saat adanya rapat dan kunjungan dari pihak luar, dibuat oleh Staf Akuntansi
dan diserahkan ke Seksi Gizi Karyawan untuk dapat diberikan konsumsi sesuai permintaan dan
standar yang telah ditetapkan. Adapun prosedurnya sebagai berikut :
a. Staf Akuntansi mencatat keperluan konsumsi yang diperlukan untuk rapat dan kunjungan
pada formulir permintaan rangkap 2 ( dua )
b. Formulir tersebut diberikan pada petugas Bagian Gizi Karyawan untuk dilakukan
pendataan. Petugas Seksi Gizi Karyawan akan mengantarkan konsumsi ke bagian
Akuntansi sesuai dengan jumlah permintaan pada tanggal yang telah ditentukan.
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Bagian Akuntansi RSU Aghisna Medika Kroya mempunyai peran dalam meningkatkan
keselamatan pasien di rumah sakit dengan mengikuti program 6 sasaran keselamatan pasien
yang diterapkan oleh RSU Aghisna Medika Kroya , yaitu :
1. Ketepatan identifikasi pasien
2. Peningkatan komunikasi yang efektif
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai ( HAM )
4. Kepastian tepat – lokasi, tepat – prosedur, tepat pasien operasi
5. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
6. Pengurangan resiko pasien jatuh

BAB VII
KESELAMATAN KERJA

A. PENANGANAN KECELAKAAN KERJA


Kecelakaan kerja di sini adalah kecelakaan yang terjadi saat karyawan berangkat dari rumah
ke tempat kerja, kejadian di tempat kerja, dan dalam perjalanan dari tempat kerja ke rumah
dengan rute yang sama. Bila terjadi kecelakaan kerja, karyawan yang bersangkutan / keluarga
karyawan / rekan kerja melaporkan kepada sub bagian terkait untuk seterusnya dilaporkan ke
Bagian SDM paling lambat dalam waktu 2 x 24 jam. Penanganan kecelakaan akibat kerja
dilakukan di UGD RSU Aghisna Medika Kroya. Apabila kecelakaan terjadi di luar RSU
Aghisna Medika Kroya maka penanganan dapat dilakukan di fasilitas kesehatan terdekat untuk
selanjutnya ditangani atau dirujuk ke RSU Aghisna Medika Kroya.

B. PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI


Alat pelindung diri yang digunakan oleh bagian Akuntansi adalah masker. Masker biasanya
digunakan saat proses file-ing dokumen, mengingat dokumen yang ada di Akuntansi adalah
dokumen lama yang kemungkinan besar mengandung debu.

C. PROGRAM PEMERIKSAAN KESEHATAN


1. Pemeriksaan kesehatan prakerja
Merupakan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan sebelum karyawan bekerja di RSU
Aghisna Medika Kroya meliputi : pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah rutin, pemeriksaan
urine rutin, pemeriksaan kimia darah, kehamilan (khusus wanita), EKG, rontgen foto
thorax.
2. Pemeriksaan kesehatan berkala
Merupakan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan setelah karyawan bergabung dengan
RSU Aghisna Medika Kroya dilakukan secara berkala 1 (satu) tahun sekali dengan tujuan
untuk mempertahankan derajat kesehatan yang setinggi – tingginya. Jenis pemeriksaan
berkala disesuaikan dengan jenis jabatan dan kondisi ruang kerja.
3. Pemeriksaan kesehatan akhir masa kerja
Merupakan pemeriksaan yang dilakukan sebelum karyawan purna tugas.
4. Pemeliharaan kesehatan karyawan
Merupakan pemeriksaan, pengobatan, dan perawatan kesehatan bagi karyawan yang
sedang sakit.

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Bagian Akuntansi RSU Aghisna Medika Kroya melaksanakan program pengendalian mutu
yaitu :
1. Pendidikan dan Pelatihan
A. Pelaksanaan Mandatory Training
- Basic Life Support
- K3
- PPI & Hand Hygiene
- Patient Safety
- Customer Service
- Mutu
B. Pendidikan berkelanjutan
2. Sasaran mutu
a. Ketepatan waktu penyelesaian laporan keuangan bulanan rumah sakit
b. Ketepatan perhitungan laporan HPP bulanan Rumah Sakit

ABSTRAKSI DATA INDIKATOR MUTU BAGIAN AKUNTANSI UMUM

: Ketepatan waktu penyelesaian laporan keuangan bulanan rumah


Judul Indikator
sakit
: Penyelesaian Laporan Keuangan (neraca, laba rugi, cashflow)
maksimum tanggal 15 bulan berikutnya
Definisi Operasional

Bagian/Unit : Akuntansi Umum

Person In Charge : Kepala Bagian Akuntansi

Kebijakan Mutu : Efisiensi


: Keterlambatan Laporan keuangan bulanan dapat menghambat
Rasionalisasi pengambilan keputusan manajemen

: Jumlah laporan keuangan yang selesai setiap tanggal 15 setiap


Formula Kalkulasi
bulan x 100 %
Numerator : Jumlahjumlah
laporanlaporan keuangan
keuangan setiap setiap
yang selesai tahun tanggal 15 setiap
bulan
Denominator : Jumlah laporan keuangan setiap tahun
: Laporan Keuangan
Kriteria inklusi

Kriteria Eksklusi : Laporan selain Laporan Keuangan

Metodologi Pengumpulan :
Concurrent (selama periode berjalan)
data
Tipe Pengukuran : Struktur (indicator ditetapkan atas respon time suatu pelaporan)
: BKM(Bukti Kas Masuk), BKK (Bukti Kas Keluar), BBK (Bukti
Sumber Data Bank keluar), BBM (Bukti Bank Masuk)
Waktu Pelaporan : Tanggal 15 bulan berikutnya

Frekuensi Pelaporan : Tahunan

Target Kinerja : 90%

Jumlah Sampel : Total populasi


Area Monitoring : Akuntansi RS
Referensi : Pedoman Pelayanan Akuntansi RSU Aghisna Medika Kroya:

ABSTRAKSI DATA INDIKATOR MUTU BAGIAN AKUNTANSI BIAYA

:
Judul Indikator Ketepatan perhitungan laporan HPP bulanan Rumah Sakit
: Penyelesaian perhitungan HPP : Gudang Induk, Apotik,
Laborat, RO, Kamar Bedah, Balai Pengobatan (bangsri,
Definisi Operasional Jekulo, Kradenan, Welahan) , Griya Cantik Ester, dan HPP
Pembelian Non Medis secara tepat dan sebelum tgl 13 setiap
bulannya
Bagian/Unit : Akuntansi Biaya

Person In Charge : Kepala Bagian Akuntansi

Kebijakan Mutu : Efisiensi


: Keterlambatan pembuatan laporan HPP dapat mempengaruhi
Rasionalisasi Keterlambatan Laporan Keuangan untuk pengambilan
keputusan manajerial
: Jumlah laporan HPP bulanan yang dihitung tepat waktu x 100
Formula Kalkulasi
%
Numerator : JumlahJumlah
laporanLaporan HPP dalam
HPP bulanan yang 1dihitung
tahun tepat waktu dalam 1
bulan
Denominator : Jumlah laporan HPP dalam 1 tahun
: Perhitungan HPP : Gudang Induk, Apotik, Laborat, RO, Kamar
Kriteria inklusi Bedah, Balai Pengobatan (Bangsri, Jekulo, Kradenan, Welahan) ,
Griya Cantik Ester, dan HPP Pembelian Non Medis
Kriteria Eksklusi : -

Metodologi Pengumpulan :
Concurrent (selama periode berjalan)
data
Tipe Pengukuran : Struktur (indicator ditetapkan atas respon time suatu pelaporan)
: Laporan dari Gudang, Apotik, Laborat, RO, kamar Bedah, BP-
Sumber Data BP, GCE, Tarikan data EDP

Waktu Pelaporan : Tanggal 13 bulan berikutnya

Frekuensi Pelaporan : Tahunan

Target Kinerja : 90%

Jumlah Sampel : Total populasi


Area Monitoring : Akuntansi Rumah Sakit
: Pedoman Pelayanan Akuntansi RSU Aghisnan Medika Kroya
Referensi
22U2.

1.SK Dir:

BAB IX
PENUTUP
Dengan ditetapkannya Pedoman Pelayanan Bagian Akuntansi RSU Aghisna Medika Kroya
diharapkan pengelolaan dan pelayanan Bagian Akuntansi dapat berjalan dengan baik,
sehingga mendukung tercapainya pelayanan yang efektif, efisien, dan dapat dapat
dipertanggung jawabkan validitas angka–angka laporan keuangan yang tersaji didalamnya.

Ditetapkan di Kroya
Pada tanggl :
Direktur Utama

dr. Rahmat Basuki

Anda mungkin juga menyukai