CALK Aikmel

Catatan atas Laporan Keuangan
Puskesmas Aikmel Tahun 2018

BAB I
Pendahuluan
1.1 Maksud Dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan Puskesmas Aikmel ini disusun untuk menyajikan informasi yang
bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam menilai akuntabilitas dan sebagai dasar dalam
membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial, maupun politik dengan:
1) Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan Puskesmas Aikmel
periode berjalan untuk membiayai seluruh pengeluaran, serta memberikan informasi
realisasi pendapatan Puskesmas Aikmel
2) Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya
ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan perundang-
undangan.
3) Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi Puskesmas
Aikmel yang digunakan dalam kegiatan serta hasil-hasil yang telah dicapai.
4) Menyediakan informasi mengenai upaya Puskesmas Aikmel dalam mendanai
seluruh kegiatan dan mencukupi kebutuhan kas.
5) Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi Pemerintah
Daerah berkaitan dengan sumber-sumber penerimaan, baik jangka pendek maupun
jangka panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman.
6) Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan Puskesmas
Aikmel mengenai kenaikan atau penurunan Neraca, sebagai akibat kegiatan yang
dilakukan selama periode pelaporan.
Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut, laporan keuangan Puskesmas Aikmel ini
menyediakan informasi mengenai pendapatan, belanja, aset, dan kewajiban.
1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan

Landasan hukum penyusunan laporan keuangan Puskesmas Aikmel adalah:
1) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tertanggal 13 Juni 2005 Tentang Standar
Akuntansi Pemerintah
2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuanga Daerah.
3) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar
Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah.
1
1.3 Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan

Sistematika penulisan Catatan atas laporan keuangan adalah sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
1.1 Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan
1.2 Landasan hukum penyusunan laporan keuangan
1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan
Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan dan Pencapaian Target Kinerja UPTD
Bab III Kebijakan Akuntansi
3.1 Entitas Pelaporan Keuangan Daerah
3.2 Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan
3.3 Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan
Bab IV Penjelasan pos-pos laporan keuangan
Rincian dan penjelasan masing-masing pos-pos pelaporan keuangan
4.1 Pendapatan
4.2 Belanja
4.3 Aset
4.4 Kewajiban
4.5 Ekuitas
Bab V Penjelasan atas Informasi Non Keuangan
Bab VI Penutup
2
BAB II
Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan dan Pencapaian Target Kinerja UPTD
2.1 Ekonomi Makro

Jumlah Penduduk di Puskesmas Aikmel 51.733 jiwa, dengan luas wilayah 64,56m2.
Bahwa kondisi ekonomi yang terus membaik ini, tidak diikuti oleh penurunan inflasi,
sehingga dimungkinkan adanya kenaikan harga-harga dasar, serta adanya kebutuhan
masyarakat secara nasional semisal kebutuhan pendidikan, sandang, pangan dan perumahan
yang semakin meningkat, maka dimungkinkan alokasi konsumsi kesehatan penduduk
menurun, dan harga-harga yang semakin naik akan menyebabkan meningkatya unit cost
layanan kesehatan.
Seperti diketahui bersama bahwa di era pasar terbuka sekarang persaingan pelayanan
kesehatan begitu ketat dan hal ini memacu penggunaan tehnologi pelayanan kesehatan
semakin canggih yang secara kebutuhan perusahaan merupakan tingkat pengeluaran yang
lebih tinggi dari sebelumnya untuk memenuhi kebutuhan modal kerja memerlukan biaya
yang lebih banyak.
2.2 Kebijakan Keuangan

Kegiatan penganggaran disusun dengan cara pendataan kebutuhan sesuai Standar
Pelayanan Minimal, dan apabila masih terjadi kekurangan maka dilakukan skala prioritas.
Pencairan dan pelaksanaan diilakukan sesuai urgensi dari kegiatan Puskesmas pada waktu
tertentu. Pertanggung jawaban dilakukan segera untuk mengetahui tingkat kinerja dan
keberhasilan masing-masing pemegang mata anggaran/ penanggung jawab kegiatan.
3
BAB III
Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan
3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan

3.1.1. Pendapatan
Pendapatan Puskesmas Aikmel pada Tahun Anggaran 2018 ditetapkan sebesar Rp
6.021.799.351- dan hingga 31 Desember 2018 telah terealisasi sebesar Rp
5.790.947.782- atau telah mencapai 96%. Pendapatan tersebut berasal dari Jasa
Pelayanan Masyarakat dan Pendapatan APBD / APBN dan langsung disetor ke kas
Daerah.
Sedangkan pendapatan transfer dari Dinas hingga 31 Desember 2018 telah terealisasi
sebesar Rp -.
3.1.2. Belanja
Belanja Puskesmas Aikmel Tahun Anggaran 2018 ditetapkan sebesar Rp
5.819.802.301 telah terealisasi sebesar Rp 5.507.299.617 yaitu sebanyak 95%. Berasal
dari:
a. Belanja Operasi
Anggaran Belanja Operasi (termasuk upah pegawai non gaji) dalam anggaran
2018 sebesar Rp 5.530.270.691 realisasi sampai dengan 31 Desember 2018
sebesar Rp 5.246.964.974 atau 95%.
b. Belanja Modal
Anggaran Belanja modal dalam anggaran tahun 2018 ditetapkan sebesar Rp
289.531.610 telah terealisasi sebesar Rp 260.334.643 atau 90%.
3.2. Hambatan Dan Kendala Yang Ada Dalam Pencapaian Target Kinerja
Hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target kinerja dapat dikelompokkan ada 2
faktor yaitu faktor internal, dan faktor eksternal.
3.2.1. Faktor Internal
Kendala faktor internal dalam pencapaian target kinerja keuangan adalah:
a. Ketersediaan sumberdaya langsung pelayanan pasien, seperti belum adanya
dokter spesialis anestesi, berakibat penurunan jumlah kunjungan bedah dan
tindakan bedah, yang secara langsung berakibat pada tidak tercapainya target
kunjungan bedah dan berdampak pada penurunan pendapatan fungsional.
4
b. Kurangnya komitmen diantara pelaku pelayanan terhadap Institusi, yang
ditandai dengan sering terjadinya konflik internal yang tidak perlu yang secara
langsung menurunkan kinerja team, dan menghambat koordinasi.
c. Adanya pembangunan fisik yang tertunda sehingga mengalami kesulitan dalam
pengamanan perangkat keras peralatan kerja sehingga mengganggu pelayanan.
d. Kurangnya pemahaman pelaksana kegiatan terhadap proses pengadaan barang dan
jasa, serta penetapan dasar hukum untuk bertindak yang terlambat menyebabkan
beberapa kegiatan tidak terlaksana karena sempitnya waktu, sementara kalau
mendahului, ada rasa ketakutan bila salah atau menyimpang dan tidak taat asas.
3.2.2. Faktor Eksternal
Kendala dari faktor eksternal dalam pencapaian target kinerja keuangan berasal dari
antara lain:
a. Pihak kedua yaitu pasien dan keluarganya dalam mempercayakan pelayanan
kepada Puskesmas belum sepenuh hati karena kurang imnformasi tentang
pelayanan Puskesmas. Adanya berita-berita miring terhadap Puskesmas sedikit
banyak menurunkan kredibilitas Puskesmas dan kepercayaan pelanggan, yang
akhirnya berakibat pada penurunan jumlah kunjungan, dan berdampak pada
pendapatan.
b. Undang-undang praktik kedokteran, yang mengharuskan setiap pelayanan
kesehatan sesuai dengan kompetensinya sehingga pelayanan yang dilakukan di
Puskesmas kadang dibatasi kewenangan meskipun pelaksananya setara dan
tindakan medisnya.
c. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 tahun 2006, mengharuskan
pelaksanaan kegiatan harus dengan PPTK, sementara di puskesmas kebanyakan
yang diserahi tugas sebagai PPTK masih awam dengan pokok-pokok dan
pengelolaan keuangan sebagaimana yang diamanatkan di Permendagri tersebut, hal
ini menyebabkan keterlambatan pelaksanaan kegiatan, dan tidak tercapainya target
kinerja.
5
BAB IV
KEBIJAKAN AKUNTANSI
4.1 Entitas Pelaporan Keuangan Daerah

1) Penyusunan laporan keuangan entitas pelaporan sebagaimana dimaksud di
atas dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
2) Entitas Akuntansi adalah unit pemerintahan pengguna anggaran/pengguna
barang dan oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan
keuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan.
4.2 Basis Akuntansi Yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

Basis akuntansi yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Puskesmas Aikmel
Kabupaten Lombok Timur tahun 2018 adalah sebagai berikut:
1) Basis Kas (cash basis) untuk penyusunan Laporan Realisasi Anggaran
Pendapatan diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas di Bendahara Penerimaan
dan belanja diakui pada saat kas dikeluarkan dari Rekening Kas di Bendahara
Pengeluaran.
2) Basis Akrual (accrual basis) untuk penyusunan Neraca
Aset, kewajiban dan ekuitas dana diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi atau
pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintah,
tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.
4.3 Basis Pengukuran Yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

Berdasarkan PP Nomor 24 Tahun 2005 tentang SAP, penerapan SAP dalam Laporan
keuangan pemerintah diberlakukan efektif untuk pelaporan keuangan mulai tahun anggaran
2006. Secara rinci, kebijakan akuntansi yang diterapkan terkait dengan penyusunan Laporan
Keuangan tahun 2018 adalah sebagai berikut:
6
A. NERACA
1. ASET LANCAR
Aset lancar adalah kas dan sumber daya lainnya yang diharapkan dapat dicairkan menjadi kas,
dijual atau dipakai habis dalam 1 (satu) periode akuntansi. Aset lancar terdiri dari Kas di
Bendahara Pengeluaran, Kas di Bendahara Penerimaan, Piutang Pajak, Piutang Retribusi,
Piutang Lainnya, dan Persediaan.
1.1. Kas di Bendahara Pengeluaran

Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan kas yang menjadi tanggung jawab/ dikelola
oleh Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa uang muka kerja (UUDP) yang
belum disetor ke kas daerah per tanggal neraca dan mencakup seluruh saldo rekening
Bendahara Pengeluaran, uang logam, uang kertas dan lain-lain kas. Kas di Bendahara
Pengeluaran dicatat sebesar nilai nominal artinya disajikan sebesar nilai rupiahnya.
Apabila terdapat kas dalam valuta asing, maka dikonversi menjadi rupiah menggunakan
kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca.
1.2. Kas di Bendahara Penerimaan.

Kas di Bendahara Penerimaan mencakup seluruh kas, baik itu saldo rekening di bank
maupun saldo uang tunai, yang berada di bawah tanggung jawab bendahara penerimaan
yang sumbernya berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan dari bendahara
penerimaan yang bersangkutan. Saldo kas ini mencerminkan saldo yang berasal dari
pungutan yang sudah diterima oleh bendahara penerimaan dari setoran para wajib
pajak/retribusi yang belum disetorkan ke kas daerah. Kas di Bendahara Penerimaan
dicatat sebesar nilai nominal artinya disajikan sebesar nilai rupiahnya. Apabila terdapat
kas dalam valuta asing, maka dikonversi menjadi rupiah menggunakan kurs tengah bank
sentral pada tanggal neraca.
1.3. Piutang Pajak

Piutang pajak adalah merupakan piutang atas pajak-pajak daerah yang dicatat
berdasarkan surat ketetapan pajak yang pembayarannya belum diterima. Piutang pajak
dicatat sebesar nilai nominal yaitu sebesar nilai rupiah pajak-pajak yang belum dilunasi.
1.4. Piutang Retribusi

Piutang Retribusi merupakan piutang yang diakui atas jumlah yang belum terbayar
sebesar nilai rupiah dari retribusi yang belum dilunasi berdasarkan bukti penetapan
7
retribusi. Perkiraan piutang retribusi dicatat sebesar nilai nominal yaitu sebesar nilai
rupiah dari retribusi yang belum dilunasi.
1.5. Piutang Lainnya

Akun Piutang Lainnya digunakan untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan
pengakuan piutang di luar Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran, Bagian Lancar
Tuntutan Ganti Rugi dan Piutang Pajak. Termasuk dalam akun ini adalah piutang
Konstruksi Dalam Pengerjaan. Piutang Lainnya dicatat sebesar nilai nominal yaitu
sebesar nilai rupiah piutang yang belum dilunasi.
1.6. Persediaan
Persediaan adalah aset dalam bentuk barang atau perlengkapan (supplies) yang
diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah dan
barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka
pelayanan kepada masyarakat dalam waktu 12 (dua belas) bulan dari tanggal pelaporan.
Saldo persediaan adalah jumlah persediaan yang masih ada pada tanggal neraca.
Persediaan dicatat sebesar biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian, biaya
standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri dan nilai wajar apabila diperoleh
dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan.
2. ASET TETAP
Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan
untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
Perkiraan aset tetap terdiri dari Tanah, Peralatan dan Mesin, Gedung dan Bangunan, Jalan,
Irigasi, dan Jaringan, Aset Tetap Lainnya, Konstruksi Dalam Pengerjaan, dan Akumulasi
Penyusutan.
2.1. Tanah
Tanah yang dikelompokkan dalam aset tetap adalah tanah yang dimiliki atau diperoleh
dengan maksud untuk digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah dan dalam
kondisi siap digunakan. Dalam akun tanah termasuk tanah yang digunakan untuk
bangunan, jalan, irigasi dan jaringan. Tanah diakui sebagai aset pada saat diterima dan
terjadi perpindahan hak kepemilikan dengan nilai historis, yaitu harga perolehan. Harga
perolehan ini meliputi harga pembelian serta biaya untuk memperoleh hak, biaya yang
8
berhubungan dengan pengukuran dan penimbunan. Jika tidak tersedia data secara
memadai, maka tanah dicatat dengan estimasi harga perolehan.
2.2. Peralatan dan Mesin

Peralatan dan mesin mencakup antara lain: alat berat; alat angkutan; alat bengkel dan alat
ukur; alat pertanian; alat kantor dan rumah tangga; alat studio, komunikasi dan pemancar;
alat kedokteran dan kesehatan; alat laboratorium; alat persenjataan; komputer; alat
eksplorasi; alat pemboran; alat produksi, pengolahan dan pemurnian; alat bantu
eksplorasi; alat keselamatan kerja; alat peraga; dan unit peralatan proses produksi yang
masa manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan dan dalam kondisi siap digunakan.
Peralatan dan mesin dicatat sebagai aset pemerintah pada saat diterima dan terjadi
perpindahan hak kepemilikan. Peralatan dan mesin dicatat dengan nilai historis, yaitu
harga perolehan. Apabila tidak terdapat data tentang nilai historisnya, maka nilai
peralatan dan mesin dicatat berdasarkan atas harga perolehan yang diestimasikan oleh
instansi teknis terkait. Peralatan dan mesin yang berasal dari hibah dinilai berdasarkan
nilai wajar dari harga pasar atau harga gantinya.
2.3. Gedung dan Bangunan

Gedung dan Bangunan mencakup seluruh gedung dan bangunan yang dibeli atau
dibangun dengan maksud untuk digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah dan
dalam kondisi siap digunakan. Gedung dan Bangunan di neraca meliputi antara lain
bangunan gedung; monumen; bangunan menara; dan rambu-rambu. Gedung dan
bangunan dicatat sebagai aset pemerintah pada saat diterima dan terjadi peralihan hak
kepemilikan. Gedung dan bangunan dicatat dengan nilai historis, harga perolehan.
Apabila tidak terdapat data tentang nilai historisnya, maka nilai gedung dan bangunan
dicatat berdasarkan atas harga perolehan yang diestimasikan.
2.4. Jalan, Irigasi, dan Jaringan

Jalan, irigasi dan jaringan mencakup jalan, irigasi dan jaringan yang dibangun oleh
pemerintah serta dikuasai oleh pemerintah dan dalam kondisi siap digunakan. Jalan,
irigasi dan jaringan di neraca antara lain meliputi jalan dan jembatan; bangunan air;
instalasi; dan jaringan. Akun ini tidak mencakup tanah yang diperoleh untuk
pembangunan jalan, irigasi dan jaringan. Jalan, irigasi dan jaringan dicatat sebagai aset
pemerintah saat diterima dan terjadi perpindahan hak kepemilikan dengan nilai
historis/perolehan, yaitu harga perolehan. Apabila tidak terdapat data tentang nilai
9
historisnya, maka nilai jalan, irigasi dan jaringan dicatat berdasarkan atas harga perolehan
yang diestimasikan.
2.5. Aset Tetap Lainnya

Aset tetap lainnya mencakup aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam
kelompok aset tetap di atas, yang diperoleh dan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional
pemerintah dan dalam kondisi siap digunakan. Aset tetap lainnya di neraca antara lain
meliputi koleksi perpustakaan/buku dan barang bercorak seni/budaya/olah raga. Aset
tetap lainnya dicatat sebagai aset pemerintah pada saat diterima dan terjadi perpindahan
hak kepemilikan. Aset tetap lainnya dicatat dengan nilai historis/harga perolehan.
Apabila tidak terdapat data tentang nilai historisnya, maka nilai aset tetap lainnya dicatat
berdasarkan atas harga perolehan yang diestimasikan.
2.6. Konstruksi Dalam Pengerjaan

Konstruksi dalam pengerjaan mencakup aset tetap yang sedang dalam proses
pembangunan, yang pada tanggal neraca belum selesai dibangun seluruhnya. Konstruksi
dalam pengerjaan dicatat senilai seluruh biaya yang diakumulasikan sampai dengan
tanggal neraca dari semua jenis aset tetap dalam pengerjaan yang belum selesai dibangun
(prosentase progres fisik dikalikan dengan nilai kontrak pekerjaan tersebut).
3. ASET LAINNYA
Aset lainnya adalah aset pemerintah yang tidak dapat diklasifikasikan sebagai aset lancar,
investasi jangka panjang, aset tetap dan dana cadangan. Aset lainnya antara lain terdiri dari
Tagihan Penjualan Angsuran, Tagihan TGR, Kemitraan dengan pihak ketiga, Aset tak
berwujud dan Aset Lain-lain.
3.1. Tagihan Penjualan Angsuran

Tagihan penjualan angsuran menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari penjualan
aset pemerintah secara angsuran kepada pegawai pemerintah. Contoh tagihan penjualan
angsuran antara lain adalah penjualan rumah dinas dan penjualan kendaraan dinas. Tagihan
penjualan angsuran dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara penjualan aset
yang bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah dibayarkan oleh pegawai
ke kas daerah atau daftar saldo tagihan penjualan angsuran.
10
3.2. Tagihan Tuntutan Ganti Rugi
Merupakan tagihan TGR kepada pihak lain yang belum dibayar. Tagihan TGR dicatat
sebesar nilai nominal yaitu sejumlah rupiah Tuntutan Ganti Rugi yang akan diterima.
3.3. Kemitraan
Perjanjian antara dua pihak atau lebih yang mempunyai komitmen untuk melaksanakan
kegiatan yang dikendalikan bersama dengan menggunakan aset atau hak usaha yang
dimiliki. Dokumen kemitraan antara lain berupa Perjanjian Kerjasama.
3.4. Aset tak berwujud

Yaitu aset non keuangan yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta
dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk
tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual.
3.5. Aset Lain-lain

Aset Lain-lain adalah aset-aset yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam Aset Tak
Berwujud, Tagihan Penjualan Angsuran, Tuntutan Ganti Rugi dan Kemitraan dengan
Pihak Ketiga. Contoh dari aset lain-lain adalah aset tetap yang dihentikan dari penggunaan
aktif pemerintah (aset tetap yang kondisinya rusak berat). Aset Lain-lain dicatat dengan
nilai nominal dari aset yang bersangkutan. Untuk aset tetap yang diklasifikasikan ke dalam
Aset Lain-lain, dicantumkan sebesar nilai perolehannya. Terhadap Aset lain-lain tidak
dilakukan penyusutan.
4. KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

Kewajiban jangka pendek merupakan kewajiban yang diharapkan akan dibayar kembali atau
jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca. Kewajiban ini mencakup
Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), Uang Muka dari Kas Daerah, Pendapatan Diterima
Dimuka/Pendapatan Ditangguhkan dan Utang Jangka Pendek Lainnya.
4.1. Uang Muka dari Kas Daerah

Uang Muka dari Kas Daerah berupa selisih Penerimaan Uang Persediaan/ Tambahan Uang
Persediaan (UP/TUP) dengan realisasi belanja yang telah dipertanggungjawabkan. Uang
Muka dari Kas Daerah dinilai sebesar selisih yang belum disetorkan kembali ke rekening
Kas Daerah.
11
4.2. Pendapatan Diterima Dimuka/Pendapatan yang Ditangguhkan
Berupa penerimaan dari PAD yang diterima melalui Bendahara Penerimaan yang belum
disetorkan ke rekening Kas Daerah.
4.3. Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)

Utang PFK merupakan utang yang timbul akibat pemerintah belum menyetor kepada pihak
lain atas pungutan/potongan PFK dari Surat Perintah Membayar Uang (SPMU) atau
dokumen lain yang dipersamakan. Pungutan/potongan PFK dapat berupa
potongan/pungutan Iuran Taspen, Bapertarum, Askes, juga termasuk pajak-pajak pusat.
Perkiraan ini dicatat sejumlah yang sama dengan jumlah yang dipungut/dipotong
berdasarkan nilai nominal.
4.4. Utang Jangka Pendek Lainnya

Utang jangka pendek lainnya, yang tidak dapat digolongkan ke dalam salah satu utang
jangka pendek diatas, adalah kewajiban yang harus dilunasi oleh SKPD dan penambahan
aset yang diperoleh dari penerimaan hak yang belum saatnya diterima dan akan
dipertanggungjawabkan kemudian. Misalnya utang konstruksi dalam pengerjaan, dimana
nilai progres fisiknya melebihi dari prosentase pembayaran sehingga terdapat sisa kontrak
yang belum dibayar. Hutang jangka pendek lainnya dibukukan sebesar nilai nominal.
5. EKUITAS DANA
Ekuitas Dana merupakan pos pada neraca pemerintah yang menampung selisih antara aset dan
kewajiban SKPD. Pos Ekuitas Dana terdiri dari dua kelompok, yaitu Ekuitas Dana Lancar dan
Ekuitas Dana Investasi.
5.1. EKUITAS DANA LANCAR

Ekuitas Dana Lancar merupakan selisih antara aset lancar dengan kewajiban jangka
pendek. Kelompok Ekuitas Dana Lancar antara lain terdiri dari Pendapatan yang
Ditangguhkan, Cadangan Piutang, Cadangan Persediaan dan Uang Muka dari Kas Daerah.
5.2. EKUITAS DANA INVESTASI

Ekuitas Dana Investasi mencerminkan kekayaan pemerintah yang tertanam dalam investasi
jangka panjang, aset tetap dan aset lainnya, dikurangi dengan kewajiban jangka panjang.
Pos ini terdiri dari:
12
a. Diinvestasikan dalam Aset Tetap, yang merupakan akun lawan dari Aset Tetap.
b. Diinvestasikan dalam Aset Lainnya, yang merupakan akun lawan Aset Lainnya.
B. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

1. Pendapatan
Pendapatan adalah semua penerimaan kas daerah dalam periode tahun anggaran yang
menjadi hak daerah. Pendapatan diakui atas dasar kas, yaitu pada saat diterima pada kas
daerah. Pencatatan pendapatan berdasarkan azas bruto yaitu mencatat penerimaan bruto dan
tidak diperbolehkan mencatat jumlah neto (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
Pendapatan diklasifikasikan menurut kelompoknya antara lain: Pendapatan Asli Daerah,
Pendapatan Transfer, dan Lain-lain Pendapatan Yg Sah. Pengembalian atau koreksi atas
pendapatan yang terjadi pada periode penerimaan pendapatan maupun periode sebelumnya,
dicatat sebagai pengurang pendapatan.
2. Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran kas daerah dalam periode tahun anggaran yang menjadi
beban daerah. Belanja diakui atas dasar kas, yaitu pada saat terjadinya pengeluaran dari kas
daerah. Belanja diklasifikasikan sesuai SAP yaitu : belanja operasi dan belanja modal.
Belanja Operasi diklasifikasikan atas: belanja pegawai (belanja langsung dan tidak
langsung), belanja barang dan jasa. Belanja modal diklasifikasikan atas: belanja tanah,
belanja peralatan & mesin, belanja gedung & bangunan, belanja jalan, irigasi & jaringan,
belanja aset tetap lainnya dan belanja aset lainnya.
13
BAB V
PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN
5.1 PENJELASAN PER POS LAPORAN REALISASI APBD

5.1.1 Pendapatan
a. Pendapatan Puskesmas Rp 5.790.947.782

Jumlah tersebut merupakan realisasi Pendapatan Asli Daerah Lain-lain PAD
yang sah yang merupakan dana kapitas pelayanan kesehatan dan pendapatan
retribusi daerah yang merupakan biaya jasa pelayanan kesehatan (non kapitasi)
dibayarkan ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) atau Puskesmas
dengan sistem klem yang diselenggarakan oleh Badan Pelaksana Jaminan Sosial
(BPJS) Kesehatan.
Realisasi pendapatan yang bersumber dari Jasa Layana Masyarakat Tahun 2018
dengan rincian sebagai berikut:
No Uraian Anggaran Setelah Realisasi Pendapatan
Perubahan
1 Kapitasi JKN FKTP Rp 2.859.744.195 Rp 2.693.982.626
Aikmel
2 Non Kapitasi JKN Rp 134.729.000 Rp 134.729.000
FKTP Aikmel
3 Realisasi Dana Rp 754.969.000 Rp 689.879.000
Bantuan Operasional
Kesehatan
4 Operasional Rp 76.881.500 Rp 76.881.500
Puskesmas Aikmel
5 Pendapatan APBD / Rp 2.195.475.656 Rp 2.195.475.656
APBN
Jumlah Rp 6.021.799.351 Rp 5.790.947.782
Pendapatan Retribusi pelayanan kesehatan langsung disetor ke Kas Daerah.
b. Belanja
Belanja daerah SKPD dikelompokkan ke dalam 2 (dua) bagian yaitu Belanja Operasi
dan Belanja Modal.
Belanja Operasi adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari-hari
pemerintah daerah yang memberi manfaat jangka pendek. Belanja operasi antara lain
meliputi belanja pegawai, belanja barang dan jasa termasuk belanja hibah.
Belanja Modal adalah pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset
lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Belanja modal
14
meliputi antara lain belanja modal untuk perolehan tanah, peralatan dan mesin,
gedung dan bangunan, jalan ,irigasi, dan jaringan serta aset lainnya.
Jumlah Belanja dalam Tahun Anggaran 2018 dengan target anggaran setelah
perubahan sebesar Rp 5.819.802.301 realisasinya sebesar Rp 5.507.299.617 atau
95%. Rincian atas jumlah belanja tersebut sebagai berikut:
No Uraian Anggaran Setelah Realisasi Belanja
Perubahan
1 Belanja Operasi Rp 5.530.270.691 Rp 5.246.964.974
2 Belanja Modal Rp 289.531.610 Rp 260.334.643
Jumlah Rp 5.819.802.301 Rp 5.507.299.617
Rincian Belanja Operasi (Belanja Barang dan Jasa) sebagai berikut:

1) Belanja Bahan Habis Pakai
Anggaran belanja Bahan Habis Pakai sebesar Rp 171.909.857 sampai dengan 31
Desember 2018 telah terealisasi sebesar Rp 164.563.404
Rincian belanja Bahan Habis Pakai sebagai berikut:
Uraian Anggaran Realisasi
Alat Tulis Kantor Rp 41.974.857 Rp 40.436.500
Alat Listrik Rp 6.000.000 Rp 5.999.500
Prangko Rp 5.000.000 Rp 4.995.500
Peralatan Kebersihan Rp 12.500.000 Rp 11.539.000
BBM, Gas, dan Oli Genset Rp 11.335.000 Rp 10.732.500
Tabung Gas Oksigen Rp 23.000.000 Rp 22.950.000
Bahan Medis Habis Pakai Rp 70.600.000 Rp 66.410.404
Refill Anti Septik Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
Jumlah Rp 171.909.857 Rp 164.563.404
2) Belanja Bahan/Material
Anggaran belanja Bahan sebesar Rp 368.192.000 sampai dengan 31 Desember 2018
telah terealisasi sebesar Rp 199.232.000
Rincian belanja Bahan/Material sebagai berikut:
Spanduk, Dekorasi, Baliho Rp 19.675.000 Rp 12.480.000
Obat Rp 162.528.000 Rp 14.609.000
Umbul-umbul MTQ Rp 500.000 Rp 500.000
Reagean/ Bahan Rp 70.000.000 Rp 66.404.000
Pemeriksaan Laboratorium
Penyediaan PMT Rp 45.000.000 Rp 41.850.000
Bahan Kimia dan Pupuk Rp 22.200.000 Rp 17.150.000
Persediaan Makanan Pokok Rp 37.600.000 Rp 35.850.000
Bahan Percontohan/Praktik/ Rp 10.689.000 Rp 10.389.000
15
Pelatihan/Ujian/
Jumlah Rp 368.192.000 Rp 199.232.000
3) Belanja Jasa Kantor

Anggaran belanja Jasa Kantor sebesar Rp 1.853.931.780 sampai dengan 31 Desember
2018 telah terealisasi sebesar Rp 1.818.719.516
Rincian belanja Jasa Kantor sebagai berikut:
Air Rp 4.050.000 Rp 3.380.750
Listrik Rp 49.000.000 Rp 44.197.677
Internet dan Jaringan LAN Rp 21.000.000 Rp 19.819.309
Jasa Tenaga Ahli Rp 18.150.000 Rp 15.600.000
Jasa Transaksi Keuangan Rp 200.000 -
Transportasi Rp 62.800.000 Rp 55.990.000
Penjaringan Kesehatan Rp 75.000.000 Rp 56.000.000
Jasa Pelayanan Rp 1.622.181.780 Rp 1.622.181.780
Laundry Rp 1.430.000 Rp 1.430.000
Langganan Koran Rp 120.000 Rp 120.000
Belanja Jasa
Jumlah Rp 1.853.931.780 Rp 1.818.719.516
4) Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor

Anggaran belanja Perawatan Kendaraan Bermotor sebesar Rp 21.856.000 sampai
dengan 31 Desember 2018 telah terealisasi sebesar Rp 12.165.000
Rincian belanja Perawatan Kendaraan Bermotor sebagai berikut:
Jasa Service Kendaraan Rp 8.000.000 Rp 2.540.000
Penggantian Suku Cadang Rp 9.000.000 Rp 5.454.000
BBM , Gas, Pelumas Rp 3.000.000 Rp 2.315.000
Biaya Perpanjang STNK Rp 1.856.000 Rp 1.856.000
Jumlah Rp 21.856.000 Rp 12.165.000
5) Belanja Cetak dan Penggandaan

Anggaran belanja Cetak dan Penggandaan sebesar Rp 74.762.000 sampai dengan 31
Desember 2018 telah terealisasi sebesar Rp 74,220.000
Rincian belanja Cetak dan Penggandaan sebagai berikut:
Foto Copy Rp 632.000 Rp 632.000
Cetak Rp 62.960.000 Rp 62.958.000
Penggandaan Rp 10.670.000 Rp 10.630.000
16
Penjilidan Rp 500.000 -
Jumlah Rp 74.762.000 Rp 74.220.000
6) Belanja Makanan dan Minuman

Anggaran belanja Makanan dan Minuman sebesar Rp 204.396.000 sampai dengan 31
Rincian belanja Makanan dan Minuman sebagai berikut:
Makanan dan Minuman Rp 60.000.000 Rp 56.210.000
Piket Tugas
Rapat
Pelatihan
Jumlah Rp 204.396.000 Rp 197.295.000
7) Belanja Perjalanan Dinas

Anggaran belanja Perjalanan Dinas sebesar Rp 413.020.000 sampai dengan 31
Rincian belanja Perjalanan Dinas sebagai berikut:
Belanja Perjalanan Dinas Rp 412.180.000 Rp 370.130.000
Dalam Daerah
Perjalanan P3K Lebaran Rp 840.000 Rp 840.000
Jumlah Rp 413.020.000 Rp 370.970.000
8) Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis PNS

Anggaran belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis PNS sebesar Rp
800.000 sampai dengan 31 Desember 2018 telah terealisasi sebesar Rp 0
Rincian belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis PNS sebagai
berikut:
Belanja Kursus-kursus Rp 800.000 -
singkat/pelatihan
Jumlah Rp 800.000 -
9) Belanja Honorarium PNS dan Non PNS

Anggaran belanja Honorarium Non PNS sebesar Rp 2.195.474.656 sampai dengan 31
Desember 2018 telah terealisasi sebesar Rp 2.195.474.656
17
Rincian belanja Honorarium Non PNS sebagai berikut:

Honorarium Tim PPHP Rp 1.500.000 Rp 1.150.000
Alkes JKN
Honorarium Panitia Rp 7.200.000 Rp 7.200.000
Pelaksanaan Kegiatan
Insentif Kariawan Rp 121.800.000 Rp 121.800.000
Jumlah Rp 130.500.000 Rp 130.150.000

Gaji PNS Rp 1.757.935.656 Rp 1.757.935.656
TKD Rp 216.300.000 Rp 216.300.000
Banpersal Rp 99.440.000 Rp 99.440.000
Insentif Rp 121.800.000 Rp 121.800.000
Jumlah Rp 2.195.475.656 Rp 2.195.475.656
10) Belanja Sewa Rumah/ Gedung

Anggaran sewa rumah/ gedung sebesar Rp 2.000.000 sampai 31 Desember 2018 telah
terealisasi sebesar Rp 250.000
Rincian belanja sewa rumah/ gedung sebagai berikut:
Sewa ruanga rapat/ Rp 2.000.000 Rp 250.000
pertemuan
Jumlah Rp 2.000.000 Rp 250.000
11) Belanja Sewa Sarana Mobiltas

Anggaran sewa sarana mobilitas sebesar Rp 1.500.000 sampai 31 Desember 2018 telah
terealisasi sebesar Rp 1.5000.000
Rincian belanja sewa sarana mobolitas sebagai berikut:
Sewa Truk Pengambilan Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
Alkes
Jumlah Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
18
12) Belanja Pemeliharaan

Anggaran Belanja pemeliharaan sebesar Rp 201.203.398 sampai 31 Desember 2018
telah terealisasi sebesar Rp 195.883.398
Rincian belanja pemeliharaan sebagai berikut:
Rehab Ringan Rp 188.848.648 Rp 188.848.648
Pemasangan Tirai Kantor Rp 900.000 -
Jasa Service Alkes Rp 6.500.000 Rp 2.080.000
Service Mesin Air Rp 700.000 Rp 700.000
Service Genset Rp 300.000 Rp 300.000
Service Dental Rp 900.000 Rp 900.000
Pembuatan WC Darurat Rp 1.554.750 Rp 1.554.750
Penataan Halaman Rp 520.000 Rp 520.000
Perbaikan Kamar Mandi Rp 980.000 Rp 980.000
Jumlah Rp 201.203.398 Rp 195.883.398
13) Belanja Jasa Pengelolaan Limbah Medis dan Sampah Domestik

Anggaran belanja jasa pengelolaan limbah medis dan sampah domestic sebesar Rp
21.000.000 sampai 31 Desember 2018 terealisasi sebesar Rp 16.476.000
Rincian jasa pengelolaan limbah medis dan sampah domestic sebagai berikut:
Jasa Pengelolaan Limbah Rp 21.000.000 Rp 16.467.000
Jumlah Rp 21.000.000 Rp 16.467.000
14) Belanja Operasional Lainnya

Anggaran belanja operasional lainnya sebesar Rp 225.000 sampai 31 Desember 2018
terealisasi sebesar Rp 225.000
Rincian biaya operasional lainnya sebagai berikut:

Belanja Operasional Rp 225.000 Rp 225.000
Lainnya
Jumlah Rp 225.000 Rp 225.000
19
Rincian Belanja Modal adalah sebagai berikut:
1) Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Anggaran belanja Modal Peralatan dan Mesin sebesar Rp 280.631.610 sampai dengan
31 Desember 2018 telah terealisasi sebesar Rp 252.434.643
Rincian belanja Modal Peralatan dan Mesin sebagai berikut:
Alat Pengangkut (Troli Rp 2.000.000 Rp 2.000.000
Barang
Alat Penyimpanan (Lemari Rp 14.000.000 Rp 12.250.000
Arsip)
Filling besi/ Brand Kas/ Rp 6.000.000 Rp 6.000.000
Rak Kayu/ Rak Besi
Neon Box/ Genset,\/ Papan Rp 33.500.000 Rp 21.000.000
Nama/ Display Antrian/
Mesin Air/ Absensi/ Visuli
Maubelair Kursi/ Meja/ Rp 62.451.352 Rp 54.050.000
Gorden/ Kotak Saran/
Lemari Obat dll.
Alat Rumah Tangga Rp 26.750.000 Rp 26.000.000
Lainnya
Kipas Angin/ AC Split/ Rp 10.000.000 Rp 9.000.000
Lemari Es/ Exhause Fan
Personal Komputer Rp 15.000.000 Rp 14.900.000
Printer Scanner Rp 15.000.000 14.600.000
UPS/ Hardisk External Rp 2.000.000 Rp 1.750.000
Alat Komunikasi Internal/ Rp 2.000.000 Rp 2.000.000
Sound System/ Handy
Talky
Alat Kesehatan Umum Rp 59.538.258 Rp 57.845.843
Alat Kesehatan Gigi Rp 2.000.000 Rp 940.000
Alat Kesehatan Kebidanan Rp 6.000.000 Rp 5.988.800
Alat Kedokteran Gawat Rp 5.002.000 Rp 4.720.000
Darurat
Pagar dann Pintu Trali Rp 5.500.000 Rp 5.500.000
Papan Data Puskesmas Rp 9.900.000 Rp 9.900.000
Bingkai Frame Acrilyc Rp 2.490.000 Rp 2.490.000
Jam Digital Rp 500.000 Rp 500.000
Figura Rp 1.000.000 Rp 1.000.000
Jumlah Rp 280.631.610 Rp 252.434.643
20
2) Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Anggaran belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan sebesar Rp 8.900.000 sampai
dengan 31 Desember 2018 telah terealisasi sebesar Rp 7.900.000
Rincian belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan sebagai berikut:
Alat Penangkal Petir Rp 8.000.000 Rp 7.000.000
Trotoar Neon Box Rp 900.000 Rp 900.000
Jumlah Rp 8.900.000 Rp 7.900.000
5.2 PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA

5.2.1 ASET LANCAR
1) Kas Rp 332.694.556
Jumlah tersebut merupakan saldo Kas per 31 Desember 2018 yang terdiri atas
No Uraian Jumlah (Rp)
31 Desember 2018 31 Desember 2017
1 Saldo Kas JKN Rp 25.816.882
Kapitasi
2 Saldo Bank JKN Rp 303.299.377
Kapitasi
3 Saldo Bank Biaya Rp 209.533
Operasional Kesehatan
(BOK)
4 Saldo Kas JKN Non Rp 3.368.764
Kapitasi
Jumlah Rp 332.694.556
2) Piutang Rp 35.025.000
Jumlah tersebut merupakan saldo Piutang per 31 Desember 2018 yang terdiri
atas
1 Jasa Pelayanan JKN Rp 35.025.000
Non Kapitasi
Jumlah Rp 656.902.500
3) Persediaan Rp 644.856.230
Jumlah tersebut merupakan saldo Persediaan per 31 Desember 2018 yang terdiri
atas
21
1 Bahan Habis Pakai Rp 164.563.404 Rp 135.042.260
2 Bahan Material Rp 199.232.000 Rp 146.018.466
Jumlah Rp 353.795.404 Rp 281.060.726
5.2.2 ASET TETAP

Jumlah aset tetap sampai dengan tanggal 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017
adalah sebesar Rp 7.055.015.752 dan Rp 4.410.656.678 dengan rincian sebagai
berikut:
1 Tanah Rp 346.897.720 Rp 346.897.720
2 Peralatan dan Mesin Rp 3.558.915.357 Rp 914.556.283
3 Gedung dan Bangunan Rp 3.149.202.675 Rp 3.149.202.675
Jumlah Rp 7.055.015.752 Rp 4.410.656.678
Rincian atas masing-masing perkiraan aset tetap, sebagai berikut:
1) Tanah Rp 19.055.850 Rp 19.055.850
Jumlah tersebut merupakan nilai tanah pada tanggal 31 Desember 2018 dan 31
Desember 2016 sebanyak terdiri atas:
No Uraian Saldo Awal Mutasi Saldo Akhir
31/12/2017 Penambaha Pengurangan 31/12/2018
n
1 Polindes
Rp Rp
Aikmel
1.140.000 1.140.000
Utara
2 Polindes
Rp Rp
Kembang
1.312.500 1.312.500
Kerang
3 Pustu
Rp Rp
Aikmel
1.520.000 1.520.000
Utara
4 Pustu
Rp Rp
Kembang
1.750.000 1.750.000
Kerang
5 Exs
Kantor Rp Rp
Camat 13.333.350 13.333.350
Aikmel
22
2) Peralatan dan Mesin Rp 5.940.981.510 Rp -

Jumlah tersebut merupakan nilai Peralatan dan Mesin pada tanggal 31 Desember
2018 dan 31 Desember 2017 sebanyak terdiri atas:
Jumlah
No Uraian
2018 2017
1 Sepeda Motor Rp 14,225,000
2 Meja Instumen Rp 4,700,000
3 USG Rp 455,500,000
4 Alat Lab Hematologi Lain-Lain Rp 360,316,000
5 Sterilisator Rp 9,600,000
6 Anuscopy Yamaco Stainless Rp 500,000
7 Anuscopy Yamaco Stainless Rp 500,000
8 Rak Besi Rp 100,000
9 Hecting Set Rp 2,400,000
10 Mikrotois Rp 500,000
11 Timbangan Bayi Rp 600,000
12 Instrument table Rp 9,000,000
13 Bangku injak Rp 1,000,000
14 Inflan Kid Rp 900,000
15 Bahan IVA Rp 900,000
16 Trauma Kit Rp 1,000,000
17 Alat penlisa TGC Cardiachek Rp 400,000
18 Posbindu kit Rp 900,000
19 Spekulum size L Rp 150,000
20 Spekulum size M Rp 350,000
21 Kulkas Vaksin Rp 2,000,000
22 IUD kit Rp 1,800,000
23 Sterilisator Manual Rp 800,000
24 Forsep Rp 250,000
25 Sonde Rp 300,000
26 Tenaculum Rp 1,100,000
27 Korentang Rp 250,000
28 Abortus tang Rp 250,000
29 Curriet tang Rp 700,000
30 Sin speculum Rp 250,000
31 Tong spatel Rp 200,000
32 Pinset anatomi Rp 150,000
33 Pinset sirulgis Rp 150,000
34 Klem panjang lurus Rp 150,000
35 Klem sirulgis Rp 150,000
36 Termometer Rp 250,000
37 Nalpuder Rp 100,000
38 Lemari Peralatan Rp 5,000,000
39 Tempat tidur periksa dan perlengkapan Rp 1,500,000
40 Nebulizer Rp 3,600,000
23
41 Lemari obat Rp 3,100,000
42 Meja Ginekology Rp 10,000,000
43 Bedside Cabinet Rp 5,600,000
44 Centrifuge Rp 18,200,000
45 Tabung Oksigen 6m3 Rp 4,800,000
46 THT Set Rp 1,400,000
47 Stetoskop Dewasa Rp 600,000
48 Nasal Canula Oksigen Rp 132,000
49 Alat Periksa Golongan Darah Rp 150,000
50 HB S AB Anti bodi Rp 300,000
51 HB S AG Antigen Rp 300,001
52 HCG Rp 200,000
53 Malaria PF Rp 150,275
54 TB Device Rp 500,000
55 Dengue Rp 300,000
56 Urine Analizer Rp 700,000
57 Tensimeter Aneroid Rp 300,000
58 Stetoskop Bayi Rp 480,000
59 Head Lamp Rp 1,200,000
60 Tensimeter air raksa Rp 1,200,000
61 Stetoskop Rp 600,000
62 Gunting lurus ujung tajam tumpul Rp 684,000
63 Klem arteri lurus (Kocher) Rp 684,000
64 Klem arteri lurus (Kelli) Rp 684,000
65 Klem Tampon Uterus Rp 684,000
66 1. bisturi Rp 750,000
67 2. klem bengkok Rp 1,000,000
68 3. Klem U Rp 1,000,000
69 Alat-alat kedokteran gigi Rp 4,033,750
74 Bed Pasien + Matras Rp 42,000,000
75 Oksigen Konsentrator dual flow Rp 450,000
76 Peralatan Alat Laboratorium Rp 1,500,000
77 Peralatan Alat Laboratorium Rp 150,000
80 Gelas Takar Rp 278,179
81 Pipet Rp 400,000
82 Lain-lain Rp 514,424
83 Alat Laboratorium Lain-lain Rp 4,980,000
86 Alat Laboratorium Lain-lain Rp 625,000
24
92 Timbangan Badan Rp 880,000
93 P.C Unit/ Komputer PC Rp 522,500
96 P.C Unit/ Komputer PC Rp 2,310,000
98 Printer Rp 6,850,000
99 Printer Rp 2,500,000
100 UPS Rp 500,000
101 UPS Rp 2,750,000
102 UPS Rp 5,969,060
103 UPS Rp 5,969,060
104 ALat Kedokteran Umum Lain Lain Rp 5,969,060
107 Tiang Infus Rp 550,000
108 Instrument Tray Rp 770,000
110 Baby Incubator Rp 522,500
113 Printer Rp 522,500
115 Meja Besi/Metal Rp 522,500
120 Stetoscope Rp 522,500
122 Tensi Meter Rp 5,500,000
124 Infusing Stand Rp 1,650,000
135 Oxygen Regulator Rp 770,000
136 Alat Kesehatan Kebidanan Lain-Lain Rp 770,000
25
137 Alat Kesehatan Kebidanan Lain-Lain Rp 1,650,000
151 Dopler Rp 770,000
152 Dopler Rp 770,000
153 Dopler Rp 2,000,000
154 Dopler Rp 522,500
155 Dopler Rp 522,500
156 Dopler Rp 935,000
157 Dopler Rp 1,650,000
158 Dopler Rp 1,650,000
159 Trolly Instrument Rp 1,650,000
161 Rotator Rp 4,374,000
162 Haemocytometer Rp 3,980,000
163 Haemocytometer Rp 1,215,000
164 Alat Laboratorium Lainnya (Lain-Lain) Rp 1,215,000
166 Alat Laboratorium Lainnya (Lain-Lain) Rp 698,000
171 Lampu Sorot Rp 869,000
172 ALat Kedokteran Umum Lain Lain Rp 500,000
176 Lemari Penyimpanan Rp 1,650,000
181 Alat Kantor Lainnya (Lain-lain) Rp 1,650,000
26
187 Alat Kantor Lainnya (Lain-lain) Rp 800,000
188 Genset Rp 1,600,000
189 Mesin Pompa Air Rp 800,000
190 Kursi Besi/Metal Rp 800,000
193 Kursi Besi/Metal Rp 1,050,000
201 Meja Komputer Rp 12,200,000
202 Kipas Angin Rp 7,800,000
204 Amplifier Rp 2,515,000
205 Loudspeaker Rp 1,215,000
206 Loudspeaker Rp 730,000
207 Loudspeaker Rp 1,850,000
215 Lap Top Rp 1,900,000
216 Lap Top Rp 1,900,000
221 Printer Rp 1,651,650
222 Printer Rp 1,651,650
223 UPS Rp 1,651,650
224 UPS Rp 800,000
225 UPS Rp 800,000
226 Layar Proyektor Rp 800,000
232 Spygmomanometer Rp 3,338,000
27
233 Spygmomanometer Rp 1,338,000
238 Infus Standar Higt 2 Meter Rp 3,311,550
246 Sphygmomanometer Mercurial Rp 7,488,000
247 Infusing Stand Rp 900,819
250 Laptop Rp 5,500,000
251 Laptop Rp 4,500,000
252 Laptop Rp 6,150,000
253 Komputer PC Rp 6,750,000
258 Printer Tinta Rp 1,950,000
267 UPS Rp 2,600,000
268 UPS Rp 1,350,000
269 UPS Rp 1,300,000
270 UPS Rp 650,000
271 UPS Rp 3,250,000
275 Lemari penyimp kartu Rp 2,400,000
276 Lemari penyimp kartu Rp 3,650,000
277 Lemari arsip Rp 5,000,000
278 Mesin absensi Rp 2,600,000
279 Mesin antrian Rp 10,000,000
280 Kursi kerja Rp 1,750,000
28
281 Kursi tunggu pasien Rp 9,125,000
282 Daun pintualumunium Rp 9,000,000
283 AC split Rp 3,800,000
284 Gorden Rp 9,765,000
285 Gorden Rp 3,102,000
286 Gorden Rp 4,000,000
287 Televisi Rp 5,000,000
288 Meja pelayanan Rp 6,860,000
289 Meja pelayanan Rp 6,830,000
290 Kamrera Handycam Rp 4,750,000
291 Mattras Rp 17,500,000
292 Instrument Trolley 2 Shelves with Drawer, S 780 ZD Rp 7,544,908
293 Wheel Chair 604 ZD Rp 2,878,031
294 Mobile Stretcher, SS 649 ZD Rp 7,613,431
295 Tensimeter Digital Handheld E125 Pro Rp 7,900,000
296 Tensimeter Air Raksa Erkameter 3000 eco Rp 6,480,000
297 Stethoscope Finesse Adult Rp 2,575,800
298 Stethoscope Finesse Duo Child & Infant Rp 1,836,000
299 Tensimeter mobile Rp 9,295,125
300 Nebulizer C-29 Rp 1,890,000
301 Hecting Set Rp 2,140,000
302 Minor Surgery Set Rp 1,070,000
303 Lemari pasien Rp 24,528,000
304 Tempat Tidur Pasien Rp 45,000,000
305 Extracting Forceps to Children Upper Incisors-DD312-1 Rp 872,833
Extracting Forceps for Children Upper Plemorars DD312-
306 2 Rp 872,833
307 Extracting Forceps for Children Upper Molars DD312-3 Rp 872,833
308 Extracting Forceps for Children lower Incisor DD312-5 Rp 872,833
309 Extracting Forceps for Childrenlower Molars DD312-6 Rp 872,833
Extracting Forceps for Children lower Roots Plemorars
310 DD312-7 Rp 872,833
312 Staion Wagon Rp 245,198,986
315 Kipas Angin Rp 650,000
319 Wireless Portable (TOA) + Mik Rp 2,700,000
320 Spring Bad petugas piket Rp 6,000,000
321 Tower penampung air 1100 Rp 1,950,000
322 Printer Epson L360 Rp 5,000,000
323 Lemari Arsip Rp 2,750,000
326 UPS PROLINK PRO 7005FC Rp 1,100,000
29
327 UPS PROLINK PRO 12015FC Rp 1,100,000
328 Mesin Pompa Air Rp 1,200,000
329 Vacum Cliner Sharpec Rp 3,000,000
330 Kulkas Shapp Rp 6,000,000
331 Meja Reseption Rp 8,400,000
332 Dispenser Miyako Rp 2,000,000
333 TV Rp 3,000,000
334 Megaphone Rp 750,000
335 Kursi Tunggu Rp 8,750,000
336 Taplak Meja Rp 2,000,000
338 Lemari Loker 16 Kunci Rp 5,400,000
339 Gorden Rp 54,750,000
340 Wireless Portable (TOA) Rp 2,300,000
341 Neon Box Rp 8,000,000
342 Dispenser Miyako Rp 1,000,000
343 Lemari Obat Rp 2,500,000
344 NURITEK Emergency Stretcher NT 015-01BSS Rp 9,912,029
345 NURITEK Examination Table NT 007-00DSS Rp 5,956,885
346 NURITEK Foot Step NT 007-F3 Rp 1,151,288
347 NURITEK Examination Stool NT 029-A Rp 2,658,288
348 NURITEK Examination Lamp NT 023-00BSS Rp 3,551,203
349 NURITEK Baby Basket NT 013-00BSS Rp 10,051,124
350 TRISMED Ultrasonic Pocket Doppler DP 6000 Rp 22,296,000
351 GEMMY INDUSTRIAL Table Tob Centrifuge PLC-03 Rp 8,303,000
352 GEA Bistos Medical Head Lamp Rp 2,180,000
353 MPM ERKA Aneroid Tensimeter Perfect Rp 8,720,000
354 MPM ERKA Stethoscope Finesse Adult Rp 2,599,650
355 SKN Hospital Bed Manual SKN 01-12C Rp 33,900,000
356 SKN Matras KK Rp 4,500,000
357 ERSA Bedside Cabinet 50400 BC 1 Rp 32,540,000
358 SERENITY Portable Suction (Aspirator) Rp 11,100,000
359 Pulse Oxymeter Rp 1,199,880
360 Tabung Oxygen 6 m³ (Complit Regulator dan Trolley) Rp 5,039,490
362 Tensimeter Digital Rp 6,899,300
363 Kursi Roda Rp 1,475,850
364 Timbangan Bayi Manual Rp 2,699,700
365 Digital Ear Thermometer Rp 1,051,090
366 Thermohigrometer Rp 587,940
367 Anuscope Rp 689,930
368 Flowmeter Anak Rp 574,940
369 Tiang Infus SS Rp 1,363,060
370 Pulverizer + Medicine Packet SI-20 (Box 30.000 pcs) Rp 4,871,510
371 Sealing Equipments + Plastic Spoon (10 pcs) Rp 3,695,630
DERBY DENTAL DD405-1TC Gum Scissors Tc- Iris Tc 11 cm
372 - Straight Rp 2,001,441
373 Bor Intan (Diamond Bur Assorted) untuk Air Jet Hand Rp 539,940
30
Piece (Kecepatan Tinggi) (round, inverted dan fissure)
374 Handpiece Straight Rp 3,597,540
Mikromotor dengan Straight dan Contra Angle Hand Piece
375 (Low Speed Micro Motor portable) Rp 6,297,870
376 Ultrasonic Scaler Rp 4,799,520
377 Staion Wagon Rp 36,994,583
380 Strether Rp 13,150,000
381 Bed Side Cabinet Rp 3,900,000
382 Suction Pump Rp 22,970,000
384 Dental Unit Rp 109,900,000
385 Dental Unit Rp 120,400,000
386 Defibrilator Rp 111,180,000
387 Vacum Exatractor Rp 27,500,000
388 Examination Table Rp 8,450,000
389 Incinerator Rp 273,350,175
390 Lain-lain Rp 21,260,000
391 Lain-lain Rp 115,000,000
392 Lain-lain Rp 3,980,000
393 Lain-lain Rp 204,198,500
394 Mesin Ketik Manual Portable (11-13) Rp 1,311,514
395 Rak Kayu Rp 100,000
396 Brankas Rp 3,435,587
397 Lemari kayu Rp 450,000
399 Lemari kayu Rp 3,575,000
401 Meja Kayu/Rotan Rp 100,000
402 Tempat Tidur Besi/Metal (Lengkap) Rp 5,600,000
403 Tempat Tidur Besi/Metal (Lengkap) Rp 600,000
404 Kursi Biasa Rp 600,000
405 Bangku Tunggu Rp 1,083,044
406 AC Unit Rp 2,500,000
407 Timbangan Badan Rp 200,000
409 News Pincet Lain Lain Rp 475,000
410 X Ray Developing Trays Rp 2,875,750
411 Lain-lain Rp 2,000,000
412 Lain-lain Rp 7,500,000
418 Lain-lain Rp 1,300,000
419 Lain-lain Rp 1,300,000
31
420 Lain-lain Rp 1,350,700
421 Lain-lain Rp 1,500,000
422 Lain-lain Rp 1,750,500
423 Lain-lain Rp 2,100,000
424 Lain-lain Rp 2,100,000
425 Lain-lain Rp 3,000,000
428 Ukuran Tinggi Orang Rp 54,000
429 Rak-rak Penyimpanan Rp 3,500,000
430 Rak-rak Penyimpanan Rp 2,000,000
432 Filling Besi/Metal Rp 6,000,000
433 Papan Visuil Rp 4,000,000
434 Papan Pengumunan Rp 8,000,000
435 Alat Pengaman (Sinyal) Rp 7,000,000
438 Papan Nama Ruangan/Jabatan Rp 3,000,000
439 Lemari Kayu Rp 7,000,000
440 Lemari Kayu Rp 3,000,000
442 Meja Reseption Rp 2,000,000
443 Kursi Tangan Rp 2,000,000
445 Kasur Rp 800,000
446 Kursi Plastik Rp 2,600,000
447 Gordyn Rp 9,950,000
448 Gordyn Rp 9,000,000
449 Lemari Es Rp 4,000,000
453 Kitchen Set Rp 3,500,000
454 Kitchen Set Rp 9,500,000
455 Televisi Rp 3,000,000
456 Wireless Rp 2,000,000
457 Camera Video Rp 8,000,000
458 Lap Top Rp 5,550,000
459 Lap Top Rp 3,600,000
460 Lap Top Rp 5,750,000
461 Printer Rp 3,400,000
462 Printer Rp 3,500,000
463 Printer Rp 1,700,000
464 UPS Rp 1,150,000
465 UPS Rp 600,000
466 Lemari Arsip untuk arsip Dinamis Rp 5,000,000
467 Lemari Arsip untuk arsip Dinamis Rp 1,250,000
32
468 Sound System Rp 2,000,000
469 Stetoscope Rp 1,620,000
471 Anatomische Pinset Rp 120,000
472 Senter Rp 96,600
473 Tabung Oksigen Rp 4,720,000
478 Alat Kedokteran Gigi Lain Lain Rp 540,000
479 Speculum Rp 336,000
487 Bed Pan for Adult 310 mm Complete Rp 11,713,524
488 Alat Kedokteran Gawat Darurat Lain-Lain Rp 288,000
489 Whell Chair Rp 1,476,000
490 ECG Unit Rp 19,500,000
491 Food Trolley Rp 2,000,000
492 Gunting Rp 240,000
495 Scanner Rp 6,000,000
497 Resuscitator Rp 501,400
498 Resuscitator Rp 501,400
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat
499 Kedokteran Gawat Darurat Rp 501,400
502 Stopwach Rp 503,495
508 Timbangan Rp 539,000
509 Alat Kedokteran Gigi Lain-lain Rp 575,420
33
516 Vernier Calliper Rp 649,100
522 Alat Kesehatan Perawatan Lain-Lain Rp 718,560
529 Korem Tang Rp 826,360
549 Termometer Standard Rp 861,400
550 Thermometer Rp 861,400
34
558 Klem Rp 965,030
561 Stop Watch Rp 1,006,980
562 Stopwach Rp 1,006,990
563 Alat Kedokteran Gigi Lain-lain Rp 1,078,920
565 Head Lamp Rp 1,090,000
566 Head Lamp Rp 1,090,000
567 Head Lamp Rp 1,090,000
568 Kedokteran Gawat Darurat Rp 1,090,000
569 Head Lamp Rp 1,090,000
570 Flow Meter Rp 1,146,800
572 Timbangan Rp 1,167,800
573 Timbangan Rp 1,168,815
585 Alat Kedokteran Umum Lain-Lain Rp 1,328,428
587 Alat Kedokteran Gawat Darurat Lain-Lain Rp 1,437,120
592 Forcep Rp 1,604,800
35
603 Trubes Stethoscop Rp 2,167,660
608 Tiang Infus Rp 2,400,000
612 Kursi Putar Rp 2,647,313
613 Kursi Putar Rp 2,647,313
615 Kasur Rp 2,715,626
625 Schioetz Tonometer Rp 3,044,385
626 Examination Lamp Rp 3,050,000
632 Instrument Tray Rp 3,053,880
640 Screen Rp 3,300,000
36
643 Oximetri Rp 3,367,000
644 Oximetri Rp 3,417,000
655 Dopler Rp 4,176,058
657 Alat Kesehatan Perawatan Lain-Lain Rp 4,181,200
658 Alat Kedokteran Umum Lain-Lain Rp 4,181,200
676 Instrument Kabinet Rp 6,050,000
37
690 Wheel Chair Rp 7,305,360
691 Sterilisator Rp 7,520,000
695 Meja Bayi Rp 7,700,000
698 Tiang Infus Rp 8,400,000
699 Alat Penghancur Jarum Rp 9,160,000
709 Strether Rp 9,900,000
715 Emergency Set Rp 10,136,468
716 Strether Rp 10,200,000
717 Ginological Examining Table Rp 10,649,825
38
722 Bed Pan for Child Rp 15,225,626
723 Dry Sterilizer Rp 15,650,000
724 Alat Kedokteran Gigi Lain Lain Rp 15,650,000
734 Infant Radian Warmer Rp 32,832,000
736 Instrumen Sterilizer Rp 34,590,336
737 Auto Clape Rp 34,590,336
742 Incubator Rp 39,558,000
745 Tempat Tidur Besi/Metal (Lengkap) Rp 55,500,000
748 Mobil Ambulance Rp 300,339,000
749 Mobil Ambulance Rp 300,339,000
Jumlah Rp 5,940,981,510
3) Gedung dan Bangunan Rp 11.637.171.558 Rp 11.637.171.558

Jumlah tersebut merupakan nilai Gedung dan Bangunan pada tanggal 31
Desember 2018 dan 31 Desember 2017 sebanyak terdiri atas:
No Uraian Saldo Awal Mutasi Saldo Akhir
31/12/2018 Penambaha Pengurangan 31/12/2017
n
1 Gedung Rp Rp
Induk Aikmel 8.017.996.150 99.650.000
2 Puskesmas Rp Rp
39
Aikmel Utara 126.659.340 126.659.340
3 Polindes Rp Rp
Aikmel Utara 64.271.088 64.271.088
4 Pembangunan
Ruang Rawat
Rp Rp
Inap
1.644.404.000 1.644.404.000
Puskesmas
Aikmel
5 Bangunan
Rp Rp
Gedung
1.472.846.900 1.472.846.900
Aikmel
6 Pustu
Rp Rp
Kembang
310.994.080 310.994.080
Kerang
4) Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Jumlah tersebut merupakan nilai gedung dan bangunan pada tanggal 31
Desember 2018 dan 31 Desember 2017, terdiri atas:
No Uraian 2018 2017
1 Sumur Bor Rp 194,700,000
2 Sumur Bor Rp 208,716,666
3 Instalasi Pengolah Air Limbah Rp 598,836,666
Jumlah Rp 1,002,253,332
5.2.3 ASET LAINNYA
Tidak terdapat aset lainnya pada tahun 2018.
5.2.4 KEWAJIBAN
1. KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
2. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
5.2.5 EKUITAS
Ekuitas disajikan sebagai berikut:
Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017
Ekuitas Rp 8.102.614.327
Jumlah Rp 8.102.614.327
40
BAB VI
PENJELASAN ATAS INFORMASI NON-KEUANGAN
Informasi-informasi non keuangan Puskesmas merupakan informasi kinerja berkaitan dengan

kegiatan pelayanan kesehatan. Informasi kinerja tersebut diuraikan dalam beberapa indikator-
indikator kinerja yang dapat menggambarkan kinerja pelayanan selama tahun 2018 sebagai berikut:
a. Customer Acquisition
Indikator ini digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana minat ”pasien baru”
menggunakan jasa layanan yang disediakan. Kunjungan pasien baru selama tahun 2018
sebanyak 11.702 pasien atau 26,5% dari total kunjungan pasien. Dibandingkan kunjungan
pasien baru tahun 2016 sebesar 12.882 maka terjadi penurunan 0,2%.
TAHUN PASIEN BARU TOTAL PASIEN %

Tahun 2018 11.702 44.060 26,5%
Tahun 2016 12.882 48.190 26,7%
Tahun 2015 12.282 46.220 26,5%
b. Customer loyality
Bertujuan untuk mengukur sampai sejauh mana puskesmas mampu mempertahankan pasien
lama (kunjungan ulang) untuk menggunakan jasa layanan yang disediakan. Kunjungan pasien
lama pada tahun 2018 adalah 32.358 pasien atau 73,4% dari total kunjungan pasien.
Dibandingkan kunjungan pasien lama tahun 2016 sebesar 73,2% terjadi kenaikan sebesar 0,2%
Tahun Pasien Lama Total Pasien %
Tahun 2018 32.358 44.060 73,4%

Tahun 2016 35.308 48.190 73,2%
Tahun 2015 33.938 46.220 73,4%
c. Keluhan pasien/ Hasil Survey Kepuasan Masyarakat.

Sesuai hasil pengumpulan dan pengolahan data hasil survey kepuasan masyarakat di Puskesmas
Aikmel pengukuran sebagaimana terlihat pada tabel dan grafik terasbut di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa :
a. Indeks Kepuasan Masuarakat (IKM) Puskesmas Aikmel adalah 81 (Baik).
b. Untuk IKM masing-masing unsur pelayanan, Unsur Sarana dan prasarana memperoleh IKM
tertinggi yaitu 85,12% (Baik).
c. Unsur pelyanan yang memperoleh IKM di bawah 80 adalah nsur Penanganan pengaduan,
saran dan masukan dengan IKM 77,65 (baik) dan unsur Perilaku Pelaksana/petugas dengan
41
IKM 79,21 (baik). Jadi Penanganan Pengaduan, saran dan masukan masih perlu
mendapatkan perhatian.
d. Seluruh unsur pelayanan telah mendapatkan nilai rata-rata 3. Hal ini berarti pelayanan yang
diberikan Puskesmas Aikmel sudah cukup baik dan memuaskan bagi para pengunjung atau
pelanggannya. Walaupun belum mencapai nilai tertinggi yaitu 4, yaitu sangat baik dan
sangat memuaskan.
42
BAB VII
PENUTUP
Dalam penyusunan Catatan atas Laporan Keuangan (CALK) pada Puskesmas Aikmel kami
menyadari sepenuhnya bahwa Catatan Atas Laporan Keuangan yang telah kami sajikan ini masih
belum sempurna dalam arti belum seperti yang diharapkan. Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun
anggaran 2018 disusun dengan memperhatikan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 serta
Peraturan Pemerintah No.58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah walaupun belum
sepenuhnya mengikuti sistem dan Prosedur Akuntansi Keuangan Daerah sebagaimana diatur
didalamnya.
Sehubungan dengan kondisi tersebut kami mengharapkan masukan dari berbagai pihak,
dengan maksud untuk penyempurnaan dalam penyusunan Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun
2018, sehingga Puskesmas Aikmel dan Pemerintah Daerah mempunyai data dasar laporan keuangan
serta penjelasannya.
Kami mengharapkan pada semua pihak yang paham, serta tahu penyusunan Laporan
keuangan memberikan masukan saran dan perbaikan, sehingga untuk periode yang akan datang,
kami dapat menyusun laporan keuangan yang benar-benar dapat dipertanggungjawabkan, dan
semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan bimbingan dan meridhoi upaya yang telah kami
lakukan.
Kepala Puskesmas Aikmel
Mawardi, SKM., MM
NIP 197408281994031006
43

CALK Aikmel

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Deskripsi Asli:

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

CALK Aikmel

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Catatan atas Laporan Keuangan

Puskesmas Aikmel Tahun 2018

1.1 Maksud Dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan

1.3 Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan

2.1 Ekonomi Makro

2.2 Kebijakan Keuangan

3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan

4.1 Entitas Pelaporan Keuangan Daerah

4.2 Basis Akuntansi Yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

4.3 Basis Pengukuran Yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan

1.1. Kas di Bendahara Pengeluaran

1.2. Kas di Bendahara Penerimaan.

1.3. Piutang Pajak

1.4. Piutang Retribusi

1.5. Piutang Lainnya

2.2. Peralatan dan Mesin

2.3. Gedung dan Bangunan

2.4. Jalan, Irigasi, dan Jaringan

2.5. Aset Tetap Lainnya

2.6. Konstruksi Dalam Pengerjaan

3.1. Tagihan Penjualan Angsuran

3.4. Aset tak berwujud

3.5. Aset Lain-lain

4. KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

4.1. Uang Muka dari Kas Daerah

4.3. Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)

4.4. Utang Jangka Pendek Lainnya

5.1. EKUITAS DANA LANCAR

5.2. EKUITAS DANA INVESTASI

B. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

5.1 PENJELASAN PER POS LAPORAN REALISASI APBD

a. Pendapatan Puskesmas Rp 5.790.947.782

Rincian Belanja Operasi (Belanja Barang dan Jasa) sebagai berikut:

3) Belanja Jasa Kantor

4) Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor

5) Belanja Cetak dan Penggandaan

6) Belanja Makanan dan Minuman

7) Belanja Perjalanan Dinas

8) Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis PNS

9) Belanja Honorarium PNS dan Non PNS

Uraian Anggaran Realisasi

Uraian Anggaran Realisasi

10) Belanja Sewa Rumah/ Gedung

11) Belanja Sewa Sarana Mobiltas

12) Belanja Pemeliharaan

13) Belanja Jasa Pengelolaan Limbah Medis dan Sampah Domestik

14) Belanja Operasional Lainnya

Uraian Anggaran Realisasi

5.2 PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA

5.2.2 ASET TETAP

2) Peralatan dan Mesin Rp 5.940.981.510 Rp -

3) Gedung dan Bangunan Rp 11.637.171.558 Rp 11.637.171.558

Informasi-informasi non keuangan Puskesmas merupakan informasi kinerja berkaitan dengan

TAHUN PASIEN BARU TOTAL PASIEN %

Tahun 2018 32.358 44.060 73,4%

c. Keluhan pasien/ Hasil Survey Kepuasan Masyarakat.

Kepala Puskesmas Aikmel

Anda mungkin juga menyukai