Anda di halaman 1dari 41

PEDOMAN PELAYANAN

UNIT LAYANAN PENGADAAN

RSUP DR. M. DJAMIL PADANG


2018
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT, kami Unit Layanan

Pengadaan telah menyusun Pedoman Pelayanan Unit Layanan Pengadaan

RSUP.DR.M.DJamil Padang.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua unsur terkait salam penyusunan

Pedoman Pelayanan Unit Layanan Pengadaan (ULP) RSUP Dr M Djamil Padang. Harapan

kami semoga bermanfaat dan menjadi acuan bagi semua pihak yang terkait dan dapat

mendukung kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan di RSUP DR M Djamil

Padang.

Pedoman Pelayanan ini perlu penyempurnaan oleh sebab itu segala saran kritikan

akan dijadikan masukan yang berarti demi penyempurnaan Pedoman Pelayanan ini.

Padang, Mei 2018


Direktur Utama,

YUSIRWAN
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................3
BAB I...................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
BAB II......................................................................................................................................6
STANDAR KETENAGAAN......................................................................................................6
BAB III.....................................................................................................................................7
STANDAR FASILITAS............................................................................................................7
BAB IV.................................................................................................................................108
KEBIJAKAN.........................................................................................................................108
BAB V..................................................................................................................................109
TATA LAKSANAN PELAYANAN (TATA KERJA)...............................................................109
BAB VI.................................................................................................................................118
LOGISTIK............................................................................................................................118
BAB VII.................................................................................................................................120
PENGENDALIAN MUTU.....................................................................................................120
BAB VIII...............................................................................................................................123
PENUTUP............................................................................................................................123
BAB I
PENDAHULUAN

RSUP.DR.M.Djamil Padang sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian

Kesehatan dengan menerapkan Pola Pengelolalaan Keuangan Badan Layanan Umum

(PPK-BLU) adalah rumah sakit tipe-A Pendidikan dengan kegiatan utama memberikan

pelayanan kesehatan spesialis dan sub spesialis kepada customer. Ketersediaan hasil dari

pengadaan merupakan suatu indikator berhasilnya layanan kesehatan tersebut.

Unit Layanan Pengadaan (ULP) adalah unit kerja yang bertugas menyelenggarakan

dukungan pengadaan barang/jasa pada RSUP.DR.M.Djamil Padang dan menjadi pusat

unggulan pengadaan barang /jasa. Unit Layanan Pengadaan (ULP) RSUP.DR.M.Djamil

Padang dibentuk secara permanen semenjak Tahun 2012 dengan Surat Keputusan Menteri

Kesehatan RI Nomor HK.03.0 / I / 3005 / 2012 tanggal 28 Desember 2012. ULP dalam

melaksanakan tugas bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama selaku Kuasa

Pengguna Anggaran (KPA)

Pedoman pelayanan Unit Layanan Pengadaan ini disusun sebagai acuan dalam

melakukan pelayanan yang menjadi tupoksi dilingkungan Unit Layanan Pengadaan yaitu

dukungan terhadap selesainya idenfifikasi kebutuhan sampai dengan serah terima hasil

pengadaan.

Pengadaan barang/jasa adalah kegiatan pengadaan barang/jasa oleh

RSUP.DR.M.Djamil Padang yang dibiayai oleh APBN maupun BLU . Cara pelaksanaan

pengadaan dilaksanakan sesuai dengan Pasal 3 Perpres 16 tahun 2018 yaitu cara

Swakelola, dan/atau Penyedia.

Pelaksanaan pengadaan barang/jasa menerapkan prinsip efisien; efektif; transparan;

terbuka; bersaing; adil dan akuntabel. Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa pada Unit

Layanan Pengadaan (ULP) RSUP.DR.M.Djamil Padang Berpedoman pada Peraturan

Presiden nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah dan peraturan

4
lain nya yang sesuai dengan jenis pengadaan yang dilaksanakan yaitu Pengadaan Barang,

Jasa Kontruksi, Jasa lainnya dan Konsultansi

5
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

2.1. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

Ketenagaan
Nama Jabatan Pendidikan Pelatihan Jumlah Kondisi
Kebutuhan saat ini
Kepala ULP S1 / S2 Diklat 1 1
Bersertifikat Kompetensi Kompetensi
bidang pengadaan PBJ
(Kompetensi pertama
atau, kompetensi Muda,
atau kompetensi Madya,
atau kompetensi okupasi
bidang Pengadaan )
Sekretariat ULP S1, bersertifikat ahli 2 1
pengadaan dasar
Pokja Pemilihan / S1 , bersertifikat ahli Diklat 7 5
JFT PPBJ pengadaan dasar, Kompetensi Permanen Permanen
(khusus 2020 wajib Jft PBJ / Diklat dan 4
PPBJ) Kompetensi Adhock
Pokja / (3 Jftppbj)
Diklat
Kompetensi
Pertama,
Kompetensi
Muda,
Kompetensi
Madya

6
BAB III
STANDAR FASILITAS

3.1. Denah Ruang

Berikut adalah denah ruangan Unit Layanan Pengadaan (ULP) :

R. R. Rapat
Shala
t R. Staf
R.
Ka.
ULP

Merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 24 Tahun 2016 tentang


Persyaratan Teknis Bangunan Rumah Sakit, maka RSUP Dr. M. Djamil Padang mengacu
terhadap standar tersebut dan melakukan upaya agar pelayanan kesehatan yang diberikan
sesuai standar persyaratan teknis bangunan rumah sakit sehingga menjamin keselamatan
pasien, petugas, dan pengunjung rumah sakit.

3.1.1. Lokasi Rumah Sakit


1. Geografis
a. Kontur tanah
Kontur tanah mempengaruhi perencanaan struktur, arsitektur, dan mekanikal
elektrikal rumah sakit. Selain itu kontur tanah juga berpengaruh terhadap
perencanaan sistem drainase, kondisi jalan terhadap tapak bangunan dan
lainlain.
b. Lokasi rumah sakit sebagai berikut:
1) Berada pada lingkungan dengan udara bersih dan lingkungan yang
tenang.
2) Bebas dari kebisingan yang tidak semestinya dan polusi atmosfer
yang datang dari berbagai sumber.
3) Tidak di tepi lereng.
4) Tidak dekat kaki gunung yang rawan terhadap tanah longsor.
5) Tidak dekat anak sungai, sungai atau badan air yang dapat mengikis
pondasi.
6) Tidak di atas atau dekat dengan jalur patahan aktif.
7) Tidak di daerah rawan tsunami.
8) Tidak di daerah rawan banjir.
9) Tidak dalam zona topan.
10) Tidak di daerah rawan badai
11) Tidak dekat stasiun pemancar.
12) Tidak berada pada daerah hantaran udara tegangan tinggi.
RSUP Dr. M. Djamil Padang melakukan upaya untuk mengakomodir semua
persyaratan walaupun melakukan beberapa modifikasi akibat keterbatasan
tertentu (rumah sakit berada di zona bencana), maka alternatif pelayanan
pada saat bencana perlu dipersiapkan dengan baik.

7
2. Peruntukan Lokasi
Bangunan rumah sakit harus diselenggarakan pada lokasi yang sesuai dengan
peruntukannya yang diatur dalam ketentuan tata ruang dan tata bangunan daerah
setempat.
3. Aksesibilitas Untuk Jalur Transportasi dan Komunikasi
Lokasi harus mudah dijangkau oleh masyarakat atau dekat ke jalan raya dan
tersedia infrastruktur dan fasilitas dengan mudah, yaitu tersedia transportasi umum,
pedestrian, jalur-jalur yang aksesibel untuk disabel.
4. Fasilitas Parkir
Perancangan dan perencanaan prasarana parkir di RS sangat penting, karena
prasarana parkir dan jalan masuk kendaraan akan menyita banyak lahan. Dengan
asumsi perhitungan kebutuhan lahan parkir pada RS idealnya adalah 37,5m2 s/d
50m2 per tempat tidur (sudah termasuk jalur sirkulasi kendaraan) atau
menyesuaikan kondisi sosial ekonomi daerah setempat. Tempat parkir harus
dilengkapi dengan rambu parkir. Penyediaan parkir di pekarangan tidak boleh
mengurangi daerah penghijauan yang telah ditetapkan.
5. Utilitas Publik
Rumah sakit harus memastikan ketersediaan air bersih, pembuangan air
kotor/limbah, listrik, dan jalur telepon selama 24 jam.
6. Fasilitas Pengelolaan Kesehatan Lingkungan
Setiap rumah sakit harus dilengkapi dengan fasilitas pengelolaan kesehatan
lingkungan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

3.1.2. Bentuk Bangunan


1. Bentuk denah bangunan rumah sakit sedapat mungkin simetris guna mengantisipasi
kerusakan yang diakibatkan oleh gempa.
2. Massa bangunan rumah sakit harus mempertimbangkan sirkulasi udara dan
pencahayaan, kenyamanan dan keselarasan dan keseimbangan dengan lingkungan.
3. Perencanaan bangunan rumah sakit harus mengikuti Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan (RTBL), yang meliputi persyaratan Koefisien Dasar Bangunan (KDB),
Koefisien Lantai Bangunan (KLB), Koefisien Daerah Hijau (KDH), Garis Sempadan
Bangunan (GSB) dan Garis Sepadan Pagar (GSP).
4. Penentuan pola pembangunan rumah sakit baik secara vertikal maupun horisontal,
disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan kesehatan yang diinginkan rumah sakit
(;health needs), kebudayaan daerah setempat (;cultures), kondisi alam daerah
setempat (;climate), lahan yang tersedia (;sites) dan kondisi keuangan manajemen
rumah sakit (;budget).

3.1.3 Struktur Bangunan


1. Struktur bangunan rumah sakit harus direncanakan dan dilaksanakan dengan sebaik
mungkin agar kuat, kokoh, dan stabil dalam memikul beban/kombinasi beban dan
memenuhi persyaratan keselamatan (safety), serta memenuhi persyaratan
kelayanan (serviceability) selama umur bangunan dengan mempertimbangkan fungsi
bangunan rumah sakit.
2. Kemampuan memikul beban baik beban tetap maupun beban sementara yang
mungkin bekerja selama umur layanan struktur harus diperhitungkan.
3. Penentuan mengenai jenis, intensitas dan cara bekerjanya beban harus sesuai
dengan standar teknis yang berlaku.

8
4. Struktur bangunan rumah sakit harus direncanakan terhadap pengaruh gempa
sesuai dengan standar teknis yang berlaku.
5. Pada bangunan rumah sakit, apabila terjadi keruntuhan, kondisi strukturnya harus
dapat memungkinkan pengguna bangunan menyelamatkan diri.
6. Untuk menentukan tingkat keandalan struktur bangunan, harus dilakukan
pemeriksaan keandalan bangunan secara berkala sesuai dengan Pedoman Teknis
atau standar yang berlaku. dan harus dilakukan atau didampingi oleh ahli yang
memiliki sertifikasi sesuai.

3.1.4. Zonasi
Zonasi ruang adalah pembagian atau pengelompokan ruangan ruangan berdasarkan
kesamaan karakteristik fungsi kegiatan untuk tujuan tertentu.
Pengkategorian pembagian area atau zonasi rumah sakit terdiri atas zonasi
berdasarkan tingkat risiko terjadinya penularan penyakit, zonasi berdasarkan privasi dan
zonasi berdasarkan pelayanan.
a. Zonasi berdasarkan tingkat risiko terjadinya penularan penyakit , Ruangan
kerja Unit Layanan Pengadaan masuk dalam Area dengan risiko rendah
b. Zonasi berdasarkan privasi kegiatan Unit Layanan Pengadaan termasuk
dalam Area Privat yaitu area yang dibatasi bagi pengunjung rumah sakit,
c. Zonasi berdasarkan pelayanan yaitu masuk Zona penunjang dan operasional,

3.1.5. Toilet/Kamar Mandi


1) Toilet atau kamar mandi umum harus memiliki ruang gerak yang cukup
untuk masuk dan keluar oleh pengguna.
2) Ketinggian tempat duduk kloset harus sesuai dengan ketinggian pengguna
(36 - 38 cm).
3) Permukaan lantai harus tidak licin dan tidak boleh menyebabkan
genangan.
4) Pintu harus mudah dibuka dan ditutup.
5) Kunci-kunci toilet atau grendel dapat dibuka dari luar jika terjadi kondisi
darurat.
6) Letak kertas tissu, air, kran air atau pancuran (shower) dan perlengkapan-
perlengkapan seperti tempat sabun dan pengering tangan harus dipasang
sedemikian hingga mudah digunakan oleh orang yang memiliki
keterbatasan keterbatasan fisik dan bisa dijangkau pengguna kursi roda.

3.1.7. Ruang pada Unit Layanan Pengadaan (ULP)

NO. NAMA RUANGAN PERSYARATAN RUANGAN KETERANGAN


1. Ruangan Tamu dan  Luas ruangan disesuaikan. Untuk menjamin
Sekretariat  Ruangan harus dijamin privasi harusnya
terjadinya pertukaran udara ruangan sekretariat
baik alami maupun mekanik. harus dipisah dari
 Ruang tamu untuk menerima raungan tamu ULP
penggan external Unit
Layanan Pengadaan
disediakan set kursi tamu
 Ruangan Sekretariat
dilengkapi dengan meja kerja

9
dan lemari penyimpanan
arsip Unit Layanan
Pengadaan, untuk pengolah
data dan informasi
disediakan set PC lengkap
dengan printer dan scaner
serta mesin fotocopy
2. Ruangan Kepala ULP  Luas ruangan disesuaikan.
 Lengkap dengan Meja kerja ,
Kursi Kerja dan Kursi Tamu.
Untuk arsip dilengkapi
dengan lemari penyimpanan.
 Untuk perangkat pengolah
data diperlukan set PC
lengkap dengan printer

3. Ruangan Staf / Ruang  Luas ruangan disesuaikan


Kerja Pokja Pemilihan/ JFT  Dilengkapi dengan
PPBJ Worksheat untuk per orang
Pokja Pemilihan/ Jft PPBJ,
serta lemari penyimpanan
 Untuk pengolah data dan
informasi dilengkapi dengan
Set PC dan Printer untuk tiap
meja kerja pokja pemilihan/
JftPPBJ
4. Ruang Rapat  Luas ruangan di sesuaikan
 Dilengkapi dengan Set Meja
Rapat dan kursi rapat
 Dilengkapi dengan set PC
dan Infocus serta layar
Proyektor
 Untuk rapat juga diperlukan
set sound rapat
 Ruang rapat harus terjaga
privasinya, berfungsi untuk
rapat kaji ulang atau rapat
Pokja Pemilihan saat
evaluasi tender serta rapat
koordinasi Unit Layanan
Pengadaan.
5. Ruang Shalat  Luas ruang disesuaikan

10
BAB IV
KEBIJAKAN

1. UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


2. UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Undang - Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
4. Undang - Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
5. Undang - Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenaga Kerjaan;
6. Undang - Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Kontruksi;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi
dan Alat Kesehatan
8. Peraturan Pemerintah No.6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan barang Milik
Negara/Daerah sebagaimana telah diatur dengan PP.No 38 tahun 2008
9. Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2012, Tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Badan Layanan Umum
10. Peraturan Presiden Nomor 18 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah.
11. Permenkes No. 363 tahun 1998 tentang Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan
12. Peraturan Menteri Keuangan No.08/PMK.02/SK/2006, Tentang kewenangan
pengadaan Barang/Jasa pada badan Layanan Umum.
13. Peraturan Menteri Kesehatan R.I. Nomor 462/MenKes/PER/IV/2010 Tentang
Pengadaan barang/Jasa secara Elektronik (E-Procurement) di lingkungan Kemenkes.
14. Peraturan LKPP Nomor 7 tahun 2018 tentang Perencanaan Pengadaan;
15. Peraturan LKPP Nomor 8 tahun 2018 tentang Pedoman Swakelola;
16. Peraturan LKPP Nomor 9 tahun 2018 tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa
Melalui Penyedia;
17. Peraturan LKPP Nomor 11 tahun 2018 tentang Katalog Elektronik;
18. Peraturan LKPP Nomor 12 tahun 2018 tentang Pengecualian;
19. Peraturan LKPP Nomor 13 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa dalam
keadaan darurat;
20. Peraturan LKPP Nomor 14 tahun 2018 tentang UKPBJ;
21. Peraturan LKPP Nomor 15 tahun 2018 tentang Pelaku Pengadaan;
22. Peraturan LKPP Nomor 16 tahun 2018 tentang Agen Pengadaan;
23. Peraturan LKPP Nomor 17 tahun 2018 tentang Daftar Hitam Dalam Pengadaan Barang
dan Jasa;
24. Peraturan LKPP Nomor 18 tahun 2018 tentang Layanan Penyelesaian Sengketa
Kontrak;
25. Peraturan LKPP Nomor 19 tahun 2018 tentang Pengembangan dan system Kebijakan
Pengadaan Barang dan Jasa;

26. Peraturan Direktur Utama No. KN.02.01/I/234/2017, Tentang Pengadaan Barang dan
Jasa RSUP.DR.M.Djamil Padang;
27. Keputusan Menteri Kesehatan R.I Nomor 703/Men.Kes/SK/IX/2006 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa pada Instansi Pemerintah Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum di Lingkungan Departemen Kesehatan;

11
28. Keputusan Menteri kesehatan RI. No. Tentang Pembentukan organisasi Unit layanan
Pengadaan RSUP DR M.Djamil Padang;
29. Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan HK.02.02 / I/2214/2017 tentang
Penetapan Kepala dan Anggota Unit Layanan Pengadaan di lingkungan Direktorat
Jenderal Pelayanan Kesehatan

12
BAB V
TATA LAKSANA PELAYANAN (TATA KERJA)

Sesuai dengan fungsi Unit Layanan Pengadaan yaitu menyelenggarakan


dukungan pengadaan barang/jasa pada RSUP.DR.M.Djamil Padang. dengan fungsi :
1. Pengelolaan pengadaan barang/jasa;
2. Pembinaan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Pengadaan B/J;
3. Pelaksanaan pendampingan, konsultansi dan/atau bimbingan teknis;
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kementerian / Direktur Utama sebagai
Kuasa Pengguna Anggaran

Langkah kerja yang dilakukan untuk melaksanakan fungsi diatas dengan tujuan
mengelola pengadaan dan SDM dibidang pengadaan sehingga terpenuhinya
kebutuhan RSUP.DR.M.DJamil Padang terhadap Barang dan Jasa .

Layanan yang dilaksanakan pada Unit Layanan Pengadaan adalah :

1. Penerimaan Rencana Pelaksanaan Pengadaan (RPP)

2. Persiapan Pemilihan

3. Pelaksanaan Pemilihan

4. Penyerahan Hasil Pemilihan dan Pelaporan

5. Pendampingan Pengelolaan Pengadaan

6. Layanan Konsultansi Pengadaan

V.1. Penerimaan Rencana Pelaksanaan Pengadaan;

Sekretariat menerima dokumen persiapan pengadaan dan permintaan pemilihan


Penyedia melalui Tender/Seleksi/Penunjukan Langsung dari Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK), dengan melampirkan:

1. Dokumen Anggaran Belanja (RKA-KL/RKA-PD yang telah


ditetapkan);

2. ID paket RUP; dan

3. rencana waktu penggunaan barang/jasa.

4. Rencana Pelaksanaan Pengadaan (RPP)

Sebelum menyerahkan kepada kepala ULP , Sekretariat mencek kelengkapan


dukumen persiapan pengadaan dan permintaan pemilihan dengan mengisi Form
Cheklist Kelengkapan RPP.

13
Apabila dokumen belum lengkap maka secretariat membuat surat permintaan
kelengkapan RPP kepada PPK

Kepala ULP menetapkan pokja pemilihan yang akan memproses paket pengadaan
dengan membuat surat penugasan kepada pokja pemilihan.

V.2. Persiapan Pemilihan;

Persiapan pemilihan Penyedia oleh Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan


dilaksanakan setelah Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan menerima permintaan
pemilihan Penyedia dari PPK yang dilampiri dokumen persiapan Pengadaan
Barang/Jasa melalui Penyedia yang disampaikan oleh PPK kepada Kepala UKPBJ
(ULP) /Pejabat Pengadaan.

Persiapan Pengadaan Barang/Jasa melalui Penyedia yang dilakukan oleh


Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan meliputi:
a. Penetapan metode pemilihan Penyedia;
b. Penetapan metode Kualifikasi;
c. Penetapan metode evaluasi penawaran;
d. Penetapan metode penyampaian dokumen penawaran;
e. Penetapan jadwal pemilihan; dan
f. Penyusunan Dokumen Pemilihan.
Secara ringkas dapat dilihat dalam bagan alur berikut :

V.2.1. Reviu dokumen persiapan pengadaan;

Pokja Pemilihan melakukan reviu dokumen persiapan pengadaan yang meliputi:

a. Spesifikasi Teknis/KAK dan gambar (jika diperlukan)

Reviu spesifikasi teknis/KAK untuk memastikan bahwa spesifikasi


teknis/KAK telah dituangkan secara lengkap agar peserta pemilihan dapat
memahami spesifikasi teknis/KAK dan merespon untuk menyusun
penawaran dengan baik. Spesifikasi teknis/KAK harus didefinisikan dengan

14
jelas dan tidak mengarah kepada produk atau merek tertentu kecuali
dimungkinkan sebagaimana diatur dalam Pasal 19 ayat (2) Peraturan
Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah. (untuk tender cepat)

Untuk spesifikasi teknis minimal adalah :

1. Nama Paket Pengadaan dan latar belakang

2. Lingkup Kegiatan

3. Target dan sasaran

4. Sumber Pendanaan

5. Jangkawaktu pelaksanaan dan jadwal

6. Spesifikasi kualitas/mutu, kuantitas, layanan, jumlah,

Dalam pengadaan sediaan farmasi yang harus di perhatikan adalah


penerapan standard dalam spesifikasi yaitu :

1. untuk pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis


harus mencantumkan syarat antara lain :

a. Bahan baku Obat harus disertai Sertifikat Analisa.


b. Bahan berbahaya harus menyertakan Material Safety Data Sheet
(MSDS) yang telah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia.
c. Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
harus mempunyai Nomor Izin Edar.
d. Masa kadaluarsa (expired date) minimal 2 (dua) tahun kecuali
untuk Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai tertentu (vaksin, reagensia, dan lain-lain), atau pada kondisi
tertentu yang dapat dipertanggung jawabkan.
2. Untuk pengadaan obat beresiko seperti vaksin, dalam mencegah
pemalsuannya harus dilakukan identifikasi resiko dari rantai
distribusi obat vaksin tersebut mulai dari pabrik sampai diterima di
rumah sakit.
3. Identifikasi resiko dari rantai distribusi obat tersebut dilakukan dengan
mengisi Formulir Identifikasi Keaslian Produk Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai.

15
b. Harga Perkiraan Sendiri (HPS)

Reviu HPS untuk memastikan bahwa nilai HPS telah cukup dan sesuai
dengan spesifikasi teknis/KAK dan ruang lingkup pekerjaan. Reviu HPS
dapat dilakukan menggunakan perkiraan biaya/RAB yang telah disusun
pada tahap perencanaan pengadaan, data/informasi pasar terkini, dan
dengan cara membandingkan pekerjaan yang sama pada paket yang
berbeda atau memeriksa apakah komponen/unsur pembayaran pada uraian
pekerjaan telah sesuai dengan spesifikasi teknis/KAK dan ruang lingkup
pekerjaan.
Pokja Pemilihan juga memeriksa apakah HPS sudah memperhitungkan
kewajiban perpajakan/cukai/asuransi/SMK3 atau biaya lain yang
dipersyaratkan dalam pelaksanaan pekerjaan.

c. Rancangan Kontrak

Reviu Rancangan Kontrak untuk memastikan bahwa draft kontrak telah


sesuai dengan ruang lingkup pekerjaan. Reviu rancangan kontrak
memperhatikan:

1) Naskah Perjanjian;

2) Syarat-syarat Umum Kontrak;

3) Syarat-syarat Khusus Kontrak;

4) Ketentuan Uang Muka;

5) Ketentuan Jaminan Pengadaan;

6) Ketentuan Sertifikat Garansi;

7) Ketentuan Sertifikat/Dokumen Pemilihan dalam rangka Pengadaan


Barang Impor (hanya untuk barang impor); dan/atau

8) Ketentuan Penyesuaian Harga.

d. Dokumen Anggaran Belanja (DIPA/DPA atau RKA-KL/RKA-PD yang telah


ditetapkan)
Reviu Dokumen Anggaran Belanja (DIPA/DPA atau RKA-KL/RKAPD yang
telah ditetapkan) untuk memastikan bahwa anggaran untuk pekerjaan yang
akan dilaksanakan telah tersedia dan jumlahnya cukup.

e. ID paket RUP

Reviu ID paket RUP untuk memastikan bahwa paket yang akan


dilaksanakan telah terdaftar dan diumumkan dalam SiRUP. Pokja pemilihan
membandingkan dokumen rencana pelaksanaan pengadaan dengan
Rencana Umum Pengadaan (RUP) diantaranya Jenis Pengadaan, Sumber

16
Pendanaan, cara Pemiliohan Penyedia, dan waktu / jadwal pemilihan dan
jadwal pelaksanaan pekerjaan.

f. Waktu penggunaan barang/jasa

Reviu waktu penggunaan barang/jasa untuk memastikan bahwa


pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa sejak proses persiapan, pemilihan,
dan pelaksanaan kontrak dapat selesai sesuai rencana
penggunaan/pemanfaatan barang/jasa.

g. Analisis Pasar

Berdasarkan dokumen persiapan pengadaan yang diserahkan oleh PPK,


Pokja Pemilihan melakukan analisis pasar untuk mengetahui kemungkinan
ketersediaan barang/jasa dan Pelaku Usaha dalam negeri yang mampu dan
memenuhi persyaratan untuk melaksanakan pekerjaan. Hasil analisis pasar
digunakan untuk menentukan metode kualifikasi dan/atau metode pemilihan
Penyedia.
Dalam hal hasil analisis pasar diketahui tidak ada Pelaku Usaha dalam
negeri yang mampu dan memenuhi persyaratan untuk melaksanakan
pekerjaan maka Pokja Pemilihan mengusulkan dan meminta persetujuan
kepada PPK untuk dilaksanakan melalui Tender/Seleksi Internasional.

V.2.2. Penetapan metode pemilihan Penyedia;

Pokja Pemilihan menetapkan metode pemilihan Penyedia dengan memperhatikan


jenis barang/jasa, Spesifikasi Teknis/KAK dan kompleksitas pekerjaan, Pagu
Anggaran/HPS, rancangan kontrak, hasil analisis pasar dan/atau hasil konsolidasi.

Pokja Pemilihan melaksanakan Tender/Seleksi/Penunjukan Langsung untuk


Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai Pagu Anggaran
paket pengadaan bernilai paling sedikit di atas Rp200.000.000,00 (dua ratus juta
rupiah).

Pokja Pemilihan melaksanakan metode pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan


Konstruksi/Jasa Lainnya meliputi:

a. Penunjukan Langsung

Kriteria Penunjukan Langsung Penyedia Barang/Pekerjaan


Konstruksi/Jasa Lainnya meliputi:
1) penyelenggaraan penyiapan kegiatan yang mendadak untuk menindaklanjuti
komitmen internasional dan dihadiri oleh Presiden/Wakil Presiden;
2) barang/jasa yang bersifat rahasia untuk kepentingan Negara meliputi intelijen,
perlindungan saksi, pengamanan Presiden dan Wakil Presiden, Mantan
Presiden dan Mantan Wakil Presiden beserta keluarganya serta tamu negara

17
setingkat kepala negara/kepala pemerintahan, atau barang/jasa lain bersifat
rahasia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
3) Pekerjaan Konstruksi bangunan yang merupakan satu kesatuan sistem
konstruksi dan satu kesatuan tanggung jawab atas resiko kegagalan bangunan
yang secara keseluruhan tidak dapat direncanakan/diperhitungkan
sebelumnya;
4) Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang hanya dapat disediakan oleh
1 (satu) Pelaku Usaha yang mampu;
5) pengadaan dan penyaluran benih unggul yang meliputi benih padi, jagung, dan
kedelai, serta pupuk yang meliputi Urea, NPK, dan ZA kepada petani dalam
rangka menjamin ketersediaan benih dan pupuk secara tepat dan cepat untuk
pelaksanaan peningkatan ketahanan pangan;
6) pekerjaan prasarana, sarana, dan utilitas umum di lingkungan perumahan bagi
Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang dilaksanakan oleh pengembang
yang bersangkutan;
7) Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang spesifik dan hanya dapat
dilaksanakan oleh pemegang hak paten, atau pihak yang telah mendapat izin
dari pemegang hak paten, atau pihak yang menjadi pemenang tender untuk
mendapatkan izin dari pemerintah; atau
8) Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang setelah dilakukan Tender
ulang mengalami kegagalan.

b. Tender Cepat

Tender Cepat dilakukan untuk metode pemilihan Penyedia Barang/Konstruksi/Jasa


Lainnya dengan menggunakan Sistem Informasi Kinerja Penyedia Barang/Jasa
(SIKaP) yang tidak memerlukan penilaian kualifikasi, evaluasi penawaran administrasi,
evaluasi penawaran teknis, sanggah dan sanggah banding. Tender Cepat dapat
dilakukan untuk Pengadaan Barang/Konstruksi/Jasa Lainnya dengan kriteria:

1) spesifikasi teknis/KAK dan volume pekerjaan telah ditentukan secara rinci


sehingga persyaratan teknis tidak dikompetisikan;

2) dimungkinkan penyebutan merek dalam spesifikasi teknis/KAK


sebagaimana dalam ketentuan pasal 19 ayat (2) Peraturan Presiden Nomor 16
Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; dan
3) peserta telah terkualifikasi dalam SIKaP.
Metode penyampaian penawaran dalam Tender Cepat menggunakan
penyampaian penawaran harga berulang (E-reverse Auction).

c. Tender

Tender digunakan dalam hal tidak dapat menggunakan E-purchasing, Pengadaan


Langsung, Penunjukan Langsung dan Tender Cepat.

18
Dalam hal terdapat keragaman item, penyebaran lokasi/tempat kerja/tempat serah
terima, keterbatasan kapasitas dari Pelaku Usaha sebagai akibat dari konsolidasi
maka Pokja Pemilihan dapat menetapkan metode Tender itemized.

Pada Tender itemized peserta pemilihan dapat menawarkan satu/beberapa/seluruh


item barang/jasa yang ditenderkan, dan Pokja Pemilihan menetapkan lebih dari 1
(satu) pemenang pemilihan/Penyedia.

Pokja Pemilihan melaksanakan Seleksi atau Penunjukan Langsung untuk


Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai Pagu Anggaran paling sedikit di atas
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

a. Penunjukan Langsung

Penunjukkan Langsung dapat dilakukan dalam hal:

1) Jasa Konsultansi yang hanya dapat dilakukan oleh 1 (satu) Pelaku Usaha yang
mampu;

2) Jasa Konsultansi yang hanya dapat dilakukan oleh 1 (satu) pemegang hak
cipta yang telah terdaftar atau pihak yang telah mendapat izin pemegang hak
cipta;

3) Jasa Konsultansi di bidang hukum meliputi konsultan hukum/advokasi atau


pengadaan arbiter yang tidak direncanakan sebelumnya, untuk menghadapi
gugatan dan/atau tuntutan hukum dari pihak tertentu, yang sifat pelaksanaan
pekerjaan dan/atau pembelaannya harus segera dan tidak dapat ditunda; atau

4) Permintaan berulang (repeat order) untuk Penyedia Jasa Konsultansi yang


sama diberikan batasan paling banyak 2 (dua) kali. Permintaan berulang
(repeat order) dapat digunakan:

a) untuk pekerjaan yang berkaitan dan ruang lingkupnya sama dengan


pekerjaan sebelumnya, contohnya pekerjaan audit.

b) desain berulang, contohnya pekerjaan pembuatan desain gedung sekolah,


gedung rumah sakit, gedung kantor, dan lainlain.

Permintaan berulang (repeat order) dapat dilakukan dengan syarat Penyedia


bersangkutan mempunyai kinerja baik berdasarkan penilaian PPK. Penilaian
Penyedia oleh PPK meliputi:

1) Kualitas hasil pekerjaan sesuai KAK;

2) Kemajuan atau prestasi pekerjaan sesuai jadwal dan tidak ada


keterlambatan;

19
3) Pelaksanaan pekerjaan sesuai jangka waktu yang ditetapkan dalam
Kontrak;

4) Kualifikasi, jumlah, dan waktu penugasan tenaga ahli sesuai dengan


Kontrak; dan

5) Ketaatan dan kelengkapan dalam memenuhi administrasi pekerjaan sesuai


dengan Kontrak.

b. Seleksi
Seleksi digunakan dalam hal tidak dapat menggunakan Pengadaan Langsung dan
Penunjukan Langsung.

V.2.3. Penetapan metode kualifikasi;

Kualifikasi merupakan evaluasi kompetensi, kemampuan usaha, dan pemenuhan


persyaratan sebagai Penyedia. Kualifikasi dilakukan dengan pascakualifikasi atau
prakualifikasi.
a. Pascakualifikasi

Pascakualifikasi merupakan proses evaluasi kualifikasi yang dilakukan setelah


penyampaian penawaran. Pascakualifikasi dilaksanakan pada pelaksanaan
pemilihan Penyedia sebagai berikut:

1. Tender Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya untuk


pengadaan yang bersifat tidak kompleks; atau
2. Seleksi Jasa Konsultansi Perorangan.

Pembuktian kualifikasi dilakukan terhadap calon pemenang.

b. Prakualifikasi

Prakualifikasi merupakan proses evaluasi kualifikasi yang dilakukan sebelum


penyampaian penawaran. Prakualifikasi dilaksanakan pada pelaksanaan
pemilihan Penyedia sebagai berikut:

1. Tender Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya untuk


Pengadaan yang bersifat kompleks;

2. Seleksi untuk Jasa Konsultansi Badan Usaha; atau

3. Penunjukan Langsung;

Hasil prakualifikasi :

a. untuk Tender Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya paling sedikit 3 (tiga)


peserta yang lulus kualifikasi;

20
b. untuk Seleksi Jasa Konsultansi Badan Usaha paling sedikit 3 (tiga) dan paling
banyak 7 (tujuh) peserta yang lulus kualifikasi; atau

c. untuk Penunjukan Langsung hasil prakualifikasi memenuhi atau tidak


memenuhi syarat kualifikasi.

Apabila peserta yang lulus kualifikasi untuk Tender/Seleksi kurang dari 3 (tiga),
prakualifikasi dinyatakan gagal dan dilakukan prakualifikasi ulang.

V.2.4. Penetapan persyaratan Penyedia;

Pokja Pemilihan menyusun persyaratan Penyedia dengan memperhatikan jenis


barang/jasa, nilai Pagu Anggaran, dan ketentuan yang berkaitan dengan persyaratan
Pelaku Usaha barang/jasa tertentu yang ditetapkan oleh instansi yang berwenang.

Persyaratan kualifikasi Administrasi/Legalitas untuk Penyedia Barang/Jasa, meliputi:

a. Memiliki izin usaha sesuai dengan peraturan perundangundangan, antara lain di


bidang pekerjaan konstruksi, perdagangan, jasa lainnya, atau jasa konsultansi
sesuai dengan skala usaha (segmentasi/klasifikasi),kategori/golongan/sub
golongan/kelompok atau kualifikasi lapangan usaha. Idalam mensyaratkan Izin
Usaha pokja pemilihan berpedoman pada PP Nomor 24 tahun 2018 tentang
Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik dan Klasifikasi
badan usaha, diantaranya :

1. Usaha Perdagangan : SIUP

2. Pengelolaan limbah bahan berbahaya (B3) untuk usaha jasa : Surat Ijin
Pengelolaan Limbah bahan bernahaya dan beracun (Limbah B3);

3. Pengelolaan limbah B3 untuk pengangkutan : Rekomendasi pengelolaan


limbah B3 untuk pengangkutan dan ijin operasional;

4. Konsultan Kontruksi : Ijin Usaha Jasa Kontruksi

5. Industri farmasi : Izin Usaha Industri farmasi

6. Industri Farmasi bahan Obat : Izin Usaha Industri Farmasi Bahan Obat

7. Pedagang Besar Farmasi : Sertifikat Distribusi Fasmasi dan Izin Usaha


Pedagang Besar Farmasi

8. Penyalur ALat Kesehatan : Izin Cabang Distribusi Alat Kesehatan dan atau Izin
Operasional

9. Izin edar Alkes

10. Sertifikat cara distribusi alat yang baik

21
11. dll

b. Untuk usaha perorangan tidak diperlukan izin usaha.

c. Memiliki Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

d. Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun pajak terakhir
(SPT tahunan).

e. Mempunyai atau menguasai tempat usaha/kantor dengan alamat yang benar,


tetap dan jelas berupa milik sendiri atau sewa.

f. Secara hukum mempunyai kapasitas untuk mengikatkan diri pada Kontrak yang
dibuktikan dengan:

1) Akta Pendirian Perusahaan dan/atau


perubahannya;

2) Surat Kuasa (apabila dikuasakan); dan 3) Kartu


Tanda Penduduk.

g. Surat Pernyataan Pakta Integritas meliputi:

1) Tidak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme;

2) Akan melaporkan kepada PA/KPA jika mengetahui terjadinya praktik Korupsi,


Kolusi, dan Nepotisme dalam proses pengadaan ini.

3) Akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan, dan profesional


untuk memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan; dan

4) Apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam angka 1), 2) dan 3) maka
bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

h. Surat pernyataan yang ditandatangani Peserta yang berisi:

1) yang bersangkutan dan manajemennya tidak dalam pengawasan pengadilan,


tidak pailit, dan kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan;

2) yang bersangkutan berikut pengurus badan usaha tidak sedang dikenakan


sanksi daftar hitam;

3) yang bertindak untuk dan atas nama badan usaha tidak sedang dalam
menjalani sanksi pidana;
4) pimpinan dan pengurus badan usaha bukan sebagai pegawai
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah atau pimpinan dan pengurus badan
usaha sebagai pegawai

22
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah yang sedang mengambil cuti diluar
tanggungan Negara;

5) Pernyataan lain yang menjadi syarat kualifikasi yang tercantum dalam


Dokumen Pemilihan; dan

6) data kualifikasi yang diisikan dan dokumen penawaran yang disampaikan


benar, dan jika dikemudian hari ditemukan bahwa data/dokumen yang
disampaikan tidak benar dan ada pemalsuan maka direktur utama/pimpinan
perusahaan/pimpinan koperasi, atau kepala cabang, dari seluruh anggota
konsorsium/kerja sama operasi/kemitraan/bentuk kerjasama lain bersedia
dikenakan sanksi administratif, sanksi pencantuman dalam daftar hitam,
gugatan secara perdata, dan/atau pelaporan secara pidana kepada pihak
berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan.

i. Dalam hal Peserta akan melakukan konsorsium/kerja sama


operasi/kemitraan/bentuk kerjasama lain harus mempunyai perjanjian
konsorsium/kerja sama operasi/kemitraan/bentuk kerjasama lain.

V.2.5. Penetapan metode evaluasi penawaran;

Pokja Pemilihan menetapkan Metode Evaluasi Penawaran dengan memperhatikan


jenis Barang/Jasa, ruang lingkup/kompleksitas pekerjaan, dan metode pemilihan
Penyedia.

Metode Evaluasi Penawaran menjadi acuan bagi Pokja Pemilihan dalam


mengevaluasi dokumen penawaran dan bagi Peserta Pemilihan menjadi acuan dalam
menyusun/menyiapkan dokumen penawaran.

Metode evaluasi penawaran dalam pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan


Konstruksi/Jasa Lainnya dapat dilakukan dengan menggunakan:

a. Sistem Nilai

Metode evaluasi Sistem Nilai digunakan untuk Pengadaan Barang/Pekerjaan


Konstruksi/Jasa Lainnya harga penawarannya dipengaruhi oleh kualitas teknis,
sehingga penetapan pemenang berdasarkan kombinasi perhitungan penilaian teknis
dan harga.
Evaluasi penawaran dilakukan dengan memberikan bobot penilaian terhadap teknis
dan harga. Besaran bobot harga antara 30% (tiga puluh persen) sampai dengan
40% (empat puluh persen), sedangkan besaran bobot teknis antara 60% (enam puluh
persen) sampai dengan 70% (tujuh puluh persen).

Evaluasi administrasi menggunakan sistem gugur (pass and fail).

Penilaian teknis dilakukan dengan memberikan bobot terhadap masing-masing unsur


penilaian dengan nilai masing-masing unsur dan/atau nilai total keseluruhan unsur
memenuhi ambang batas minimal. Nilai angka/bobot ditetapkan dalam kriteria evaluasi

23
yang menjadi bagian dari dokumen Tender. Unsur/sub unsur yang dinilai harus bersifat
kuantitatif atau yang dapat dikuantifikasikan.

Penilaian penawaran harga dengan cara memberikan nilai tertinggi kepada penawar
terendah. Nilai penawaran Peserta yang lain dihitung dengan menggunakan
perbandingan harga penawarannya dengan harga penawaran terendah.

b. Penilaian Biaya Selama Umur Ekonomis

Metode evaluasi Penilaian Biaya Selama Umur Ekonomis digunakan untuk Pengadaan
Barang yang memperhitungkan faktor umur ekonomis, harga, biaya operasional, biaya
pemeliharaan, dan nilai sisa dalam jangka waktu operasi tertentu.

Evaluasi administrasi dan teknis menggunakan sistem gugur (pass and fail).

Evaluasi harga dilakukan dengan memperhitungkan total biaya perolehan (total cost of
ownership) selama jangka waktu operasi/umur ekonomis yang dikonversikan ke dalam
harga sekarang (present value).

Penentuan Pemenang berdasarkan nilai Biaya Selama Umur Ekonomis yang


terendah.

c. Harga Terendah

Metode evaluasi Harga Terendah digunakan untuk Pengadaan Barang/Pekerjaan


Konstruksi/Jasa Lainnya dalam hal harga menjadi dasar penetapan pemenang di
antara penawaran yang memenuhi persyaratan teknis.

Pada sistem Harga Terendah, penetapan pemenang dilakukan terhadap Peserta


Tender yang memenuhi persyaratan administrasi, teknis dan penawaran harga
terendah.

Evaluasi administrasi menggunakan sistem gugur (pass and fail).

Evaluasi teknis menggunakan sistem gugur (pass and fail) atau sistem gugur dengan
ambang batas.

Sistem harga terendah dapat digunakan untuk Pengadaan Barang/Jasa di mana:


1) Spesifikasi/KAK jelas dan standar;
2) Persyaratan teknis mudah dipenuhi; dan
3) Harga/biaya adalah kriteria evaluasi utama.

Metode evaluasi Harga Terendah digunakan misalnya untuk barang/jasa standar


seperti peralatan kantor, peralatan komunikasi, bahan kimia, mesin sederhana atau
bahan baku.

24
Metode evaluasi penawaran dalam pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi
dilakukan dengan menggunakan:

a. Kualitas dan Biaya

Metode evaluasi Kualitas dan Biaya digunakan untuk pekerjaan:

1) ruang lingkup pekerjaan, jenis tenaga ahli, dan waktu penyelesaian pekerjaan
dapat diuraikan dengan pasti dalam KAK; dan
2) besarnya biaya dapat ditentukan dengan jelas dan tepat.

Metode evaluasi Kualitas dan Biaya digunakan misalnya untuk desain jaringan
irigasi primer, desain jalan, studi kelayakan, konsultansi manajemen, atau
supervisi bangunan non-gedung.

Evaluasi kualitas dan biaya menggunakan pembobotan kualitas penawaran


teknis dan biaya dengan ketentuan:

bobot kualitas penawaran teknis antara 0,60 sampai 0,80; dan 2) bobot
penawaran biaya antara 0,20 sampai 0,40.

Evaluasi kualitas teknis dilakukan dengan memberikan bobot terhadap masing-


masing unsur penilaian dengan nilai masing-masing unsur dan/atau nilai total
keseluruhan unsur memenuhi ambang batas minimal. Nilai angka/bobot
ditetapkan dalam kriteria evaluasi yang menjadi bagian dari dokumen Seleksi.
Unsur/sub unsur yang dinilai harus bersifat kuantitatif atau yang dapat
dikuantifikasikan.

Penilaian penawaran harga dengan cara memberikan nilai tertinggi kepada


penawar terendah. Nilai penawaran Peserta yang lain dihitung dengan
menggunakan perbandingan harga penawarannya dengan harga penawaran
terendah.

Penentuan Pemenang berdasarkan nilai kombinasi terbaik kualitas penawaran


teknis dan biaya, yang dilanjutkan dengan klarifikasi dan negosiasi teknis dan
biaya.

b. Kualitas

Metode evaluasi Kualitas digunakan untuk pekerjaan yang ruang lingkup


pekerjaan, jenis tenaga ahli, dan waktu penyelesaian pekerjaan tidak dapat
diuraikan dengan pasti dalam KAK atau untuk pekerjaan Penyedia Jasa
Konsultansi Perorangan.

25
Metode evaluasi kualitas digunakan untuk pekerjaan yang mengutamakan
kualitas penawaran teknis sebagai faktor yang menentukan terhadap
hasil/manfaat (outcome) secara keseluruhan.

Metode evaluasi Kualitas digunakan misalnya untuk Jasa Konsultansi yang


bersifat kajian makro (masterplan roadmap), penasihatan (advisory), perencanaan
dan pengawasan pekerjaan kompleks, seperti desain pembuatan pembangkit
tenaga listrik, perencanaan terowongan di bawah laut, dan desain
pembangunan bandar udara internasional.

Penentuan Pemenang berdasarkan kualitas penawaran teknis terbaik, dilanjutkan


dengan klarifikasi dan negosiasi teknis serta biaya kepada penawar dengan nilai
kualitas terbaik.

c. Pagu Anggaran

Metode evaluasi Pagu Anggaran hanya digunakan untuk ruang lingkup pekerjaan
sederhana yang dapat diuraikan dengan pasti dalam KAK dan penawaran tidak
boleh melebihi Pagu Anggaran.

Metode evaluasi Pagu Anggaran digunakan untuk pekerjaan yang dapat dirinci
dengan tepat meliputi waktu penugasan, kebutuhan tenaga ahli dan ruang
lingkupnya serta penawaran tidak melampaui Pagu Anggaran.

Metode evaluasi Pagu Anggaran digunakan misalnya untuk pekerjaan desain,


supervisi bangunan gedung, dan pekerjaan survei/pemetaan skala kecil.

Evaluasi kualitas teknis dilakukan dengan memberikan bobot terhadap masing-


masing unsur penilaian dengan nilai masing-masing unsur dan/atau nilai total
keseluruhan unsur memenuhi ambang batas minimal. Nilai angka/bobot ditetapkan
dalam kriteria evaluasi yang menjadi bagian dari dokumen Seleksi. Unsur/sub unsur
yang dinilai harus bersifat kuantitatif atau yang dapat dikuantifikasikan.

Penentuan Pemenang berdasarkan kualitas penawaran teknis terbaik dari peserta


yang penawaran biaya terkoreksinya lebih kecil atau sama dengan Pagu Anggaran,
dilanjutkan dengan klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya.

d. Biaya Terendah

Metode evaluasi Biaya Terendah hanya digunakan untuk pekerjaan standar atau
bersifat rutin yang praktik dan standar pelaksanaan pekerjaannya sudah mapan,
yang dapat mengacu kepada ketentuan tertentu.
Metode evaluasi Biaya Terendah digunakan misalnya untuk desain bangunan
sederhana, supervisi pembangunan sederhana, dan survei/pengukuran skala kecil.

Evaluasi kualitas teknis dilakukan dengan memberikan bobot terhadap masing-


masing unsur penilaian dengan nilai masing-masing unsur dan/atau nilai total

26
keseluruhan unsur memenuhi ambang batas minimal. Nilai angka/bobot ditetapkan
dalam kriteria evaluasi yang menjadi bagian dari dokumen Seleksi. Unsur/sub unsur
yang dinilai harus bersifat kuantitatif atau yang dapat dikuantifikasikan.

Penentuan Pemenang berdasarkan penawaran yang biaya terkoreksinya terendah


diantara penawaran yang lulus evaluasi teknis, dilanjutkan dengan klarifikasi dan
negosiasi teknis dan biaya.

V.2.6. Penetapan metode penyampaian dokumen penawaran;

Pokja Pemilihan menetapkan Metode Penyampaian Dokumen Penawaran dengan


memperhatikan jenis pengadaan barang/jasa, metode pemilihan Penyedia, metode
evaluasi penawaran, dan ruang lingkup/kompleksitas pekerjaan.

Metode Penyampaian Dokumen Penawaran menjadi acuan bagi Pokja Pemilihan


dalam menyusun jadwal pemilihan dan bagi Peserta Pemilihan dalam menyampaikan
dokumen penawaran.

Metode Penyampaian Dokumen Penawaran dalam pemilihan dalam pengadaan


barang/jasa dapat dilakukan dengan menggunakan:

a. Metode Satu File

Metode satu file digunakan untuk Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa


Lainnya yang menggunakan metode evaluasi Harga Terendah dengan
menggunakan Sistem Gugur, Pengadaan Langsung dan Penunjukan Langsung.

Metode satu file digunakan pada pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi melalui
Pengadaan Langsung, Penunjukan Langsung.

b. Metode Dua File

Metode dua file digunakan untuk Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa


Lainnya yang memerlukan penilaian teknis terlebih dahulu yaitu metode evaluasi
Sistem Nilai, metode evaluasi Penilaian Biaya Selama Umur Ekonomis dan
metode evaluasi Harga Terendah yang menggunakan pembobotan ambang
batas.

Metode dua file digunakan untuk penyampaian dokumen penawaran pada


pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi Badan Usaha dan Perorangan melalui
Seleksi.

c. Metode Dua Tahap

Metode dua tahap digunakan untuk Pengadaan Barang/Pekerjaan


Konstruksi/Jasa Lainnya yang memiliki karakteristik sebagai berikut:

1) spesifikasi teknisnya belum bisa ditentukan dengan pasti pada Dokumen


Pemilihan;

27
2) mempunyai beberapa alternatif penggunaan sistem dan desain penerapan
teknologi yang berbeda;
3) dimungkinkan perubahan spesifikasi teknis berdasarkan klarifikasi penawaran
teknis yang diajukan; dan/atau 4) membutuhkan penyetaraan teknis.

Pada tabel berikut dapat menjadi acuan dalam menentukan metode penyampaian
Dokumen Penawaran berdasarkan metode evaluasi Pengadaan Barang/Pekerjaaan
Konstruksi/Jasa Lainnya/Jasa Konsultansi.
Tabel Metode Penyampaian Dokumen Penawaran Pengadaan
Barang/Pekerjaaan Konstruksi/Jasa
Lainnya/Jasa Konsultansi

Jenis Pengadaan Metode Evaluasi Metode Penyampaian


Dokumen
1 File 2 File 2 Tahap
Barang/Pekerjaan Sistem Nilai × √ √
Konstruksi/Jasa Penilaian Biaya Selama × √ √
Lainnya
Umur Ekonomis
Harga Terendah Ambang × √ ×
Batas
Harga Terendah Sistem √ × ×
Gugur
Jasa Konsultansi Kualitas dan Biaya × √ ×
Badan
Kualitas
Usaha
Pagu Anggaran
Biaya Terendah
Jasa Konsultansi Kualitas × √ ×
Perorangan

Keterangan:
× : tidak dapat digunakan
√ : dapat digunakan

V.2.7. Penyusunan dan menetapkan jadwal pemilihan;

V.2.7.1 Tender untuk Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya

a. Tender Prakualifikasi terdiri dari:


1) Tahap Kualifikasi
a) Pengumuman prakualifikasi;

28
b) Pendaftaran dan pengunduhan dokumen kualifikasi;
c) Pemberian penjelasan (apabila diperlukan);
d) Penyampaian dokumen kualifikasi;
e) Evaluasi kualifikasi;
f) Pembuktian kualifikasi;
g) Penetapan dan pengumuman hasil kualifikasi; dan
h) Sanggah kualifikasi.

2) Tahap Pemilihan menggunakan 2 (dua) tahap


a) Undangan Tender;
b) Pendaftaran dan pengunduhan dokumen;
c) Pemberian penjelasan;
d) Penyampaian dokumen penawaran administrasi dan teknis
(tahap I);
e) Pembukaan dokumen penawaran administrasi dan teknis;
f) Evaluasi dokumen penawaran administrasi;
g) Evaluasi teknis dan negosiasi teknis bagi yang lulus evaluasi
teknis;
h) Pengumuman hasil evaluasi administrasi dan teknis;
i) Penyampaian dokumen penawaran teknis (revisi) dan harga
(tahap II);
j) Pembukaan dokumen penawaran teknis dan harga;
k) Evaluasi harga;
l) Penetapan dan pengumuman pemenang;
m) Masa sanggah;
n) Masa sanggah banding untuk Pekerjaan Konstruksi; dan
o) Laporan Pokja Pemilihan kepada PPK.

3) Tahap Pemilihan menggunakan 2 (dua) file


a) Undangan Tender;
b) Pendaftaran dan pengunduhan dokumen;
c) Pemberian penjelasan;
d) Penyampaian dokumen penawaran;
e) Pembukaan dokumen penawaran administrasi dan teknis (file I);
f) Evaluasi administrasi dan teknis;

29
g) Pengumuman hasil evaluasi administrasi dan teknis;
h) Pembukaan dokumen penawaran harga (file II);
i) Evaluasi harga;
j) Penetapan dan pengumuman pemenang;
k) Masa sanggah;
l) Masa sanggah banding untuk Pekerjaan Konstruksi; dan
m) Laporan Pokja Pemilihan kepada PPK.

b. Tender Pascakualifikasi metode 2 (dua) file dengan tahapan meliputi:


1) Pengumuman Tender;
2) Pendaftaran dan pengunduhan dokumen;
3) Pemberian penjelasan;
4) Penyampaian dokumen penawaran;
5) Pembukaan dokumen penawaran administrasi, teknis dan dokumen
kualifikasi (file I);
6) Evaluasi administrasi, teknis dan kualifikasi;
7) Pengumuman hasil evaluasi administrasi dan teknis;
8) Pembukaan dokumen penawaran harga (file II);
9) Evaluasi harga;
10) Pembuktian kualifikasi;
11) Penetapan dan pengumuman pemenang;
12) Masa sanggah;
13) Masa sanggah banding untuk Pekerjaan Konstruksi; dan 14) Laporan
Pokja Pemilihan kepada PPK.

c. Tender Pascakualifikasi metode 1 (satu) file dengan tahapan meliputi:


1) Pengumuman Tender;
2) Pendaftaran dan pengunduhan dokumen;
3) Pemberian penjelasan;
4) Penyampaian dokumen penawaran;
5) Pembukaan dokumen penawaran administrasi, teknis, harga dan
dokumen kualifikasi;
6) Evaluasi administrasi, teknis, harga dan kualifikasi;
7) Pembuktian kualifikasi;

30
8) Penetapan dan pengumuman pemenang;
9) Masa sanggah;
10) Masa sanggah banding untuk Pekerjaan Konstruksi; dan 11) Laporan
Pokja Pemilihan kepada PPK.

d. Tender Cepat
Penyusunan jadwal pelaksanaan Tender Cepat diserahkan kepada Pokja
Pemilihan berdasarkan hari kalender, dengan waktu proses pemilihan
paling cepat 3 (tiga) hari dengan batas akhir penyampaian penawaran
pada hari dan jam kerja. Tahapan Tender Cepat meliputi:
1) Undangan;
2) Penyampaian dokumen penawaran;
3) Pembukaan dokumen penawaran;
4) Pengumuman hasil pembukaan penawaran;
5) Verifikasi; dan
6) Pengumuman pemenang.

V.2.7.2 Seleksi Jasa Konsultansi

Seleksi Jasa Konsultansi terdiri dari:

a. Seleksi Badan Usaha


1) Tahap Prakualifikasi terdiri dari:
a) Pengumuman prakualifikasi;
b) Pendaftaran dan pengunduhan dokumen kualifikasi;
c) Pemberian penjelasan (apabila diperlukan);
d) Penyampaian dokumen kualifikasi;
e) Evaluasi kualifikasi;
f) Pembuktian kualifikasi;
g) Penetapan dan pengumuman hasil kualifikasi dan daftar pendek;
dan
h) Sanggah kualifikasi.

2) Tahapan Pemilihan untuk Seleksi dengan Metode Kualitas terdiri


dari:
a) Undangan;
b) Pendaftaran dan pengunduhan dokumen;

31
c) Pemberian penjelasan;
d) Penyampaian dokumen penawaran;
e) Pembukaan dokumen penawaran administrasi dan teknis (file
I);
f) Evaluasi administrasi dan teknis;
g) Pengumuman peringkat teknis;
h) Masa sanggah;
i) Pembukaan dokumen penawaran biaya untuk peringkat 1 (file
II);
j) Evaluasi dan negosiasi teknis dan biaya;
k) Penetapan dan pengumuman pemenang; dan
l) Laporan Pokja Pemilihan kepada PPK.

3) Tahapan Pemilihan untuk Seleksi dengan Metode Kualitas dan


Biaya, Pagu Anggaran dan Biaya Terendah terdiri dari: a) Undangan;
b) Pendaftaran dan pengunduhan dokumen;
c) Pemberian penjelasan;
d) Penyampaian dokumen penawaran;
e) Pembukaan dokumen penawaran administrasi dan teknis (file
I);
f) Evaluasi administrasi dan teknis;
g) Pengumuman hasil evaluasi administrasi dan teknis;
h) Pembukaan dokumen penawaran biaya untuk bagi penawaran
yang lulus evaluasi administrasi dan teknis (file II);
i) Evaluasi biaya;
j) Penetapan dan pengumuman pemenang;
k) Masa sanggah;
l) Negosiasi teknis dan biaya; dan
m) Laporan Pokja Pemilihan kepada PPK.

4) Tahapan Pemilihan untuk Seleksi Perorangan terdiri dari:


a) Pengumuman;
b) Pendaftaran dan pengunduhan dokumen;
c) Pemberian penjelasan;
d) Penyampaian dokumen penawaran;

32
e) Pembukaan dokumen penawaran administrasi dan teknis (file
I);
f) Evaluasi administrasi dan teknis;
g) Pengumuman hasil evaluasi administrasi dan teknis;
h) Masa sanggah;
i) Pembukaan dokumen penawaran biaya untuk peringkat teknis
1 (file II);
j) Evaluasi dan negosiasi teknis dan biaya;
k) Penetapan dan pengumuman pemenang; dan
l) Laporan Pokja Pemilihan kepada PPK.

V.2.7.3 Jadwal Pemilihan

a. Pemilihan dengan Prakualifikasi

Tahan Kualifikasi

Tahapan Waktu
a. pengumuman prakualifikasi paling kurang 7 (tujuh) hari kerja
b. pendaftaran dan pengunduhan sampai dengan 1 (satu) hari kerja
Dokumen Kualifikasi sebelum batas akhir penyampaian
dokumen penawaran
c. pemberian penjelasan (apabila paling cepat 3 (tiga) hari kerja sejak
diperlukan) tanggal pengumuman prakualifikasi
d. penyampaian Dokumen Kualifikasi sampai dengan paling kurang 3
(tiga) hari kerja setelah berakhirnya
penayangan pengumuman
prakualifikasi
e. evaluasi Kualifikasi disesuaikan dengan kebutuhan
f. pembuktian kualifikasi disesuaikan dengan kebutuhan
g. penetapan dan pengumuman hasil 1 (satu) hari kerja setelah
kualifikasi pembuktian kualifikasi
h. masa sanggah kualifikasi dalam waktu 5 (lima) hari kerja
setelah pengumuman hasil
kualifikasi jawaban sanggah paling
lambat 3 (tiga) hari setelah akhir
masa sanggah

33
Tahan pemilihan

Tahapan Waktu
a. Undangan Tender 1 (satu) hari kerja setelah selesai
masa sanggah kualifikasi jika tidak
ada sanggah atau 1 (satu) hari kerja
setelah semua sanggah dijawab
b. Pendaftaran dan pengunduhan sampai dengan 1 (satu) hari kerja
dokumen sebelum batas akhir Penyampaian
Dokumen Penawaran
c. pemberian penjelasan paling cepat 3 (tiga) hari kerja sejak
tanggal undangan Tender
d. penyampaian Dokumen disesuaikan dengan kebutuhan
Penawaran administrasi dan
teknis (tahap I)
e. pembukaan Dokumen Penawaran 1 (satu) hari kerja setelah masa
administrasi dan teknis penyampaian Dokumen Penawaran
administrasi dan teknis (tahap I)
berakhir
f. evaluasi administrasi disesuaikan dengan kebutuhan

g. evaluasi teknis dan negosiasi disesuaikan dengan kebutuhan


teknis bagi yang lulus evaluasi
teknis;
h. pengumuman peserta yang lulus 1 (satu) hari kerja setelah evaluasi
evaluasi administrasi dan teknis penawaran
(tahap I)
i. penyampaian Dokumen Penawaran disesuaikan dengan kebutuhan
teknis (revisi) dan harga (tahap II)
j. pembukaan Dokumen Penawaran setelah masa penyampaian
(tahap II) Dokumen
Penawaran tahap II berakhir
Tahapan Waktu
k. evaluasi Dokumen Penawaran disesuaikan dengan kebutuhan
harga
l. penetapan dan pengumuman 1 (satu) hari kerja setelah evaluasi
pemenang
m. masa Sanggah Selama 5 (lima) hari kerja setelah
pengumuman Pemenang dan
jawaban sanggah paling lambat 3
(tiga) hari kerja setelah akhir masa
sanggah

34
n. masa Sanggah Banding selambat-lambatnya 5 (lima) hari
(untuk Pekerjaan Konstruksi) kerja setelah jawaban sanggah
dimuat dalam aplikasi SPSE dan
jawaban Sanggah Banding paling
lambat 14 (empat belas) hari kerja
setelah menerima klarifikasi Jaminan
Sanggah Banding

b. Pemilihan Pascakualifikasi

Tahap Pemilihan untuk Metode Penyampaian Pascakualifikasi 2 (dua) file


Tahapan Waktu
a. Pengumuman Tender paling kurang 5 (lima) hari kerja
b. Pendaftaran dan pengunduhan Sampai dengan 1 (satu) hari kerja
dokumen sebelum batas akhir Penyampaian
Dokumen Penawaran
c. pemberian penjelasan paling cepat 3 (tiga) hari kerja sejak
tanggal pengumuman Tender
d. penyampaian Dokumen disesuaikan dengan kebutuhan dan
Penawaran paling kurang 3 (tiga) hari kerja
setelah
Berita Acara Hasil Pemberian
Penjelasan
e. Pembukaan dokumen penawaran Setelah masa penyampaian
administrasi, teknis dan dokumen Dokumen
kualifikasi (file I); Penawaran berakhir
f. evaluasi administrasi dan kualifikasi disesuaikan dengan kebutuhan

g. evaluasi teknis bagi yang lulus disesuaikan dengan kebutuhan


evaluasi teknis administrasi
h. pengumuman peserta yang lulus 1 (satu) hari kerja setelah evaluasi
evaluasi administrasi dan teknis penawaran
(file I)
i. pembukaan Dokumen Penawaran 1 (satu) hari kerja setelah
harga (file II) bagi yang lulus pengumuman peserta yang lulus
evaluasi teknis evaluasi administrasi dan teknis
j. evaluasi harga disesuaikan dengan kebutuhan
k. pembuktian kualifikasi kepada disesuaikan dengan kebutuhan
calon
Pemenang
l. penetapan dan pengumuman 1 (satu) hari kerja setelah klarifikasi
pemenang kualifikasi

35
m. masa Sanggah Selama 5 (lima) hari kerja setelah
pengumuman Pemenang dan
jawaban sanggah paling lambat 3
(tiga) hari kerja setelah akhir masa
sanggah
n. masa Sanggah Banding Selama 5 (lima) hari kerja setelah
(untuk Pekerjaan Konstruksi) jawaban sanggah dan jawaban
Sanggah Banding paling lambat 14
(empat belas) hari kerja setelah
menerima klarifikasi Jaminan
Sanggah
Banding

Tahap Pemilihan untuk Metode Penyampaian Pascakualifikasi 1 (satu) file


Tahapan Waktu
a. Pengumuman Tender paling kurang 5 (lima) hari kerja
b. Pendaftaran dan pengunduhan Sampai dengan 1 (satu) hari kerja
dokumen sebelum batas akhir Penyampaian
Dokumen Penawaran
c. pemberian penjelasan paling cepat 3 (tiga) hari kerja sejak
tanggal pengumuman Tender
Tahapan Waktu
d. penyampaian Dokumen disesuaikan dengan kebutuhan dan
Penawaran paling kurang 3 (tiga) hari kerja
setelah
Berita Acara Hasil Pemberian
Penjelasan
e. pembukaan Dokumen Setelah masa penyampaian
Penawaran Dokumen
Penawaran berakhir
f. evaluasi administrasi, teknis, disesuaikan dengan kebutuhan
harga dan kualifikasi
g. pembuktian kualifikasi kepada disesuaikan dengan kebutuhan
calon Pemenang
h. penetapan pemenang dan 1 (satu) hari kerja setelah klarifikasi
pengumuman kualifikasi
i. masa Sanggah Selama 5 (lima) hari kerja setelah
pengumuman Pemenang dan
jawaban sanggah paling lambat 3
(tiga) hari kerja setelah akhir masa
sanggah

36
j. masa Sanggah Banding (untuk Selama 5 (lima) hari kerja setelah
Pekerjaan Konstruksi) jawaban sanggah dan dan jawaban
Sanggah Banding paling lambat 14
(empat belas) hari kerja setelah
menerima klarifikasi Jaminan
Sanggah
Banding

C. Tender Cepat
Tahapan Waktu
a. Undangan Tender -
b. penyampaian Dokumen Penawaran paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah
undangan Tender
c. pembukaan Dokumen Penawaran Setelah masa penyampaian
Dokumen
Penawaran berakhir
d. pengumuman hasil pembukaan Setelah pembukaan Dokumen
Dokumen Penawaran Penawaran
e. klarifikasi kualifikasi kepada calon
disesuaikan dengan kebutuhan
Pemenang
f. penetapan pemenang dan 1 (satu) hari kerja setelah klarifikasi
pengumuman kualifikasi

V.2.8. penyusunan Dokumen Pemilihan.

Pokja Pemilihan menyusun Dokumen Pemilihan berdasarkan dokumen persiapan


pengadaan yang ditetapkan oleh PPK dan telah direviu oleh Pokja Pemilihan/Pejabat
Pengadaan.

Dokumen Pemilihan adalah dokumen yang ditetapkan oleh Pokja Pemilihan/Pejabat


Pengadaan yang memuat informasi dan ketentuan yang harus ditaati oleh para pihak
dalam pemilihan Penyedia.
Persiapa Pemilihan yang dilaksanakan oleh Pokja Pemilihan dituangkan dalam Bukti
Berita Acara Rapat Persiapan Pemilihan yang ditanda tangani oleh semua peserta
rapat persiapan pemilihan

V.3. Pelaksanaan Pemilihan;

Pelaksanaan pemilihan Penyedia dilakukan oleh PPK dan Pokja Pemilihan/Pejabat


Pengadaan sesuai metode pemilihan, dengan ketentuan:

37
a. PPK melaksanakan E-purchasing dengan nilai pagu paling sedikit di atas
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
b. Pejabat Pengadaan melaksanakan:
1) E-purchasing dengan nilai pagu paling banyak
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah); dan
2) Pengadaan Langsung dan Penunjukan Langsung untuk pengadaan
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai HPS paling banyak
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah); atau Jasa Konsultansi yang bernilai
paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
c. Pokja Pemilihan melaksanakan Tender/Seleksi, Tender Cepat, dan Penunjukan
Langsung.
Jenis Pengadaan yang diproses oleh Unit Layanan Pengadaan sebagai berikut :
A. Pengadaan Barang
Meliputi dan tidak tak terbatas pada :
1. Pengadaan barang RT dan Perlengkapan
2. Pengadaan barang keperluan gizi
3. Pengadaan barang sediaan farmasi, alkes dan BMHP
4. Pengadaan gas dan minyak dll
5. Pengadaan barang peralatan medik dan keperawatan
B. Pengadaan Pekerjaan Konstruksi
Metiputi dan tidak tak terbatas pada :
1. Pembagunan gedung
2. Rehabilitasi gedung
C. Pengadaan Jasa Konsultansi
Meliputi dan tidak tak terbatas pada :
1. Pengadaan Jasa Konsultansi Keaungan dan Managemen
2. Pengadaan Jasa Konsultansi Perencana
3. Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawasan
4. Pengadaan Jasa Konsultansi Managemen Kontruksi
D. Pengadaan Jasa Lainnya
Meliputi dan tidak tak terbatas pada :
1. Pengadaan Jasa Satuan Pengamanan
2. Pengadaan Jasa Cleaning Serrvice
3. Pengadaan Jasa Outsorshing Tenaga Kerja

Dalam pelaksanaan pemilihan diperlukan pembuktian kualifikasi dan juga


khusus untuk sediaan farmasi pokja harus memastikan bahwa penyedia adalah
dengan jalur distribusi resmi . dalam distribusi sediaan farmasi patuh terhadap
CDOB dan Penyimpanan Obat yang baik.

38
V.4. Penyerahan Hasil Pemilihan dan Pelaporan

Hasil pemilihan diserahkan pada PPK melalui Kepala ULP, dengan lampiran :

1. Berita acara hasil pemilihan

2. Dokumen Pengadaan

3. Penetapan Pemenang

4. Dokumen pendukung lainnya

39
BAB VII
PENGENDALIAN MUTU

Untuk menjamin keselamatan pasien dan kegiatan pelayanan pada


RSUP.DR.M.Djamil Padang beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam
pengendalian mutu pengadaan barang/jasa meliputi:
1. Pelaksanaan evaluasi kinerja tahap perencanaan pengadaan barang/jasa
2. Pelaksanaan evaluasi kinerja tahap pemilihan penyedia barang/jasa
3. Pelaksanaan evaluasi kinerja tahap pelaksanaan managemen aset

Indikator mutu unit layanan pengadaan saat ini adalah ketepatan waktu dalam
pemilihan penyedia barang/jasa

40
BAB VIII
PENUTUP

Pedoman ppelayanan Unit Layanan Pengadaan (ULP) RSUP.DR.M.Djamil Padang


agar dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan kegiatan pengadaan sesuai
dengan jenis dan kebutuhan

Hal lain yang belum diatur dalam pedoman ini akan ditambah dikemudian hari
sesuai ketentuan yang berlaku

41

Anda mungkin juga menyukai