Abstract
This study aims to determine how the school's internal control system in managing fixed
assets in the form of school facilities and infrastructure and whether the implementation of
internal controls are in accordance with applicable procedures. The research was conducted
with qualitative approach. Data were obtained through in-depth interviews, observations,
literature studies and triangulation. The data analysis techniques used are data reduction,
data collection, data presentation, conclusion, and evaluation. The results showed that the
control procedure was not fully in accordance with the regulations. Schools involve teachers
in the implementation of control and school does not also have a vice principal who takes
care of facilities and infrastructure so that the preparation and implementation of sound
policies related to the management of fixed assets that are part of the facilities and
infrastructure can not be done effectively for the achievement of goals. School internal
control system in managing and recording fixed assets in the form of facilities and
infrastructure delegated to the administration.
Keywords: Internal Control System, Fixed Assets School
Page 1 of 13
berupa tanah, peralatan dan mesin, yang baik harus mencakup lima
gedung dan bangunan, jalan irigasi dan komponen yaitu: 1) Pengendalian
jaringan serta asset tetap lainnya dan internal, yang mencakup kegiatan :
kontruksi dalam pengerjaan (PSAP No. Menyusun dan Menerapkan aturan dan
07 Tentang Aktiva Tetap Menegakkan disiplin, Komitmen terhadap
Pemerintah).Hidalgo (2015) “Fixed kompetensi, Kepemimpinan yang
Assets (Capital Assets) is used to describe kondusif, Pembentukan struktur
items that have a useful life of at least one organisasi yang sesuai dengan kebutuhan,
year, and complies with the established Pendelegasian wewenang dan tanggung
threshold to be included in the County’s jawab yang tepat, 2) Penilaian risiko yang
Inventory System”. Government terdiri dari penetapan strategi operasi, dan
Accounting Standard Board Statement 34 menetapkan strategi manajemen yang
menyebutkan aktiva tetap terdiri dari terintegrasi. 3) Kegiatan pengendalian
:Land and land improvements, yang terdiri dari Review kinerja,
Easements, Buildings, Vehicles, Kebijakan dan prosedur harus ditetapkan
Machinery and equipment,Works of art secara tertulis, Prosedur yang telah
and historical treasures, Infrastructure ditetapkan harus dilaksanakan sesuai
(Infrastructure assets have long lives and yang ditetapkan secara tertulis, Kegiatan
are usually stationary. Examples are pengendalian dievaluasi secara teratur. 4)
roads, bridges, tunnels, sewer systems, Informasi dan komunikasi yang terdiri
and lighting systems). dari Menyediakan dan memanfaatkan
Sedangkan sistem pengendalian Internal berbagai bentuk dan sarana komunikasi,
dalam arti sempit, sama dengan internal Mengelola, mengembangkan, dan
check yang merupakan prosedur-prosedur memperbarui sistem informasi secara
mekanis untuk memeriksa ketelitian data- terus menerus, 5) Pemantauan dengan
data administrasi. Melakukan pemantauan berkelanjutan
Secara luas, sistem pengendalian dan melakukan Tindak Lanjut (evaluasi).
internal dapat dipandang sebagai social Setiap sekolah bagaimanapun
system yang mempunyai wawasan/makna kondisinya tentu mempunyai aset yang
khusus yang berada dalam organisasi seharusnya dikelola dengan baik. Aset
perusahaan” (Bambang Hartadi 1992: 2). sekolah, baik gedung, sarana, prasarana
Sistem Pengendalian Intern adalah proses dan lingkungannya merupakan wahana
yang integral pada tindakan dan kegiatan belajar yang perlu diperlakukan sebagai
yang dilakukan secara terus menerus oleh “amanah” yang perlu dikelola dengan
pimpinan dan seluruh pegawai untuk baik. Pemeliharaan dan pengawasan
memberikan keyakinan memadai atas secara kontinyu terhadap kondisi
tercapainya tujuan organisasi melalui komponen-komponen bangunan gedung
kegiatan yang efektif dan efisien, sekolah akan sangat membantu untuk
keandalan pelaporan keuangan, menekan pembiayaan yang besar serta
pengamanan aset negara, dan ketaatan dapat mengurangi tingkat kerusakan yang
terhadap peraturan perundang-undangan parah. Untuk itu peran serta dan
(Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun kontribusi pihak-pihak terkait di tingkat
2008 Tentang Sistem Pengendalian internal sekolah sangat membantu
Internal Pemerintah Pasal 1).Berdasarkan terlaksananya kegiatan pemeliharaan
PP No. 60 Tahun 2008 tersebut pul (DBE, USAID: 2010).
menyatakan bahwa pengendalian internal
Page 2 of 11
Menurut Peraturan Pemerintah Berdasarkan latar belakang dan teori
Nomor 2 tahun 2001 tentang Pengamanan yang dijelaskan di atas, peneliti tertarik
dan Pengalihan Barang Milik/ Kekayaan melakukan penelitiantentang “Analisis
Negara bahwa Pengamanan Barang Milik Sistem Pengendalian Internal Sekolah
Negara adalah kegiatan yang dilakukan dalam Mengelola Aktiva Tetap” untuk
pejabat berwenang untuk mengawasi/ mengetahui bagaimana prosedur dan
menatausahakan Barang Milik Negara pelaksanaan pengendalian internal sekolah
agar keberadaannya secara administrasi dalam mengelola aktiva tetap.
maupun fisik dalam keadaan utuh, tidak
rusak dan tidak hilang. Pengamanan METODE PENELITIAN
tersebut meliputi pengamanan fisik, Metode pendekatan yang digunakan
pengamanan administrasi, dan dalam penelitian ini adalah studi kasus.
pengamanan hukum. Dalam rangka Penelitian ini dilakukan di salah satu
pengamanan administratif dibutuhkan SMK yang ada di Kabupaten Sambas.
sistem penatausahaan yang dapat Teknik pengumpulan data berupa teknik
menciptakan pegendalian (controlling) wawancara mendalam, observasi dan
atas Barang Milik Negara. Aktiva tetap studi dokumen dengan Instrumen
yang tidak dioptimalkan dengan baik oleh penelitian yang digunakan adalah
sekolah dapat menjadi persoalan karena pedoman observasi dan wawancara serta
aktiva tetap sering dianggap suatu bagian dokumen sarpras sekolah tahun 2017.
utama asset pemerintah. Aktiva tetap Adapun yang menjadi sumber data primer
memiliki nilai ekonomis yang cukup besar dalam penelitian ini adalah kepala
untuk diperoleh sehingga jumlahnya sekolah, dan guru yang menjadi anggota
signifikan dalam penyajian neraca. SPI sekolah. Sedangkan data sekundernya
Oleh sebab itu diperlukan adanya berupa dokumen/ arsip yang terkait
sistem pengendalian internal yang baik dengan penelitian. Penelitian ini
untuk memastikan agaraktiva tetap menggunakan Triangulasi metode dalam
sekolah telah digunakan sebagaimana memeriksa keakuratan data yang
mestinya. Sesuai dengan apa yang dikumpulkan. Secara rinci tahap-tahap
diungkap oleh Wicaksono (2014) dalam analisis data yang dilakukan dalam
penelitiannya menyebutkan bahwa penelitian ini terdiri dari :
menurut Hongkong Institute (2005) 1. Tahap Pengumpulan Data
pengendalian internal yang baik akan Pengumpulan data merupakan upaya
membantu manajemen dalam untuk mengumpulkan data dengan
menyediakan jaminan kelayakan yang berbagai cara seperti wawancara,
berkaitan dengan pengambilan keputusan observasi, dokumentasi dan
dengan pertimbangan yang baik, sehingga sebagainya.
akan memberikan kesuksesan dalam 2. Tahap Reduksi Data
pencapaian tujuan. Untuk mencapai Reduksi data dapat diartikan sebagai
pengelolaan keuangan negara yang efektif, proses pengurangan data, namun
efisien, transparan, dan akuntabel, dalam arti yang lebih luas adalah
pimpinan lembaga pemerintah wajib proses penyempurnaan data, baik
melakukan pengendalian atas pengurangan atau penambahan
penyelenggaraan kegiatan pemerintahan terhadap data yang kurang perlu dan
dengan berpedoman pada Standar tidak relevan.
Pengendalian Internal Pemerintah. 3. Tahap Penyajian Data
Page 3 of 11
Setelah direduksi, maka langkah dilimpahkan oleh Kepala Sekolah kepada
selanjutnya adalah menyajikan data. Tata Usaha sebagai administrasi dan
Penyajian data adalah proses pengelolaan Aktiva Tetap. Khusus
pengumpulan informasi yang diadakannya pemeriksaan oleh auditor
disusun berdasar kategori atau terhadap akreditasi dan sertifikat ISO
pengelompokkan-pengelompokkan sekolah membentuk tim SPI. Setiap Guru
yang diperlukan. Display data bisa kelas bertanggung jawab untuk melakukan
berupa uraian singkat, bagan, pencatatan inventaris yang ada di kelas.
flowchart, grafik dan sebagainya. Ketua kompetensi keahlian bertanggung
4. Tahap Penarikan Kesimpulan jawab terhadap ruang laboratorium
Penarikan kesimpulan merupakan keahlian masing-masing. Laporan dari
proses perumusan makna dari hasil guru kelas akan dicatat oleh tim SPI untuk
penelitian yang diungkapkan dengan selanjutnya dilakukan inventarisasi. SPI
kalimat yang singkat, padat dan membuat laporan pemeriksaan untuk
mudah dipahami serta dilakukan diserahkan kepada TU dan catatan yang
dengan cara berulangkali melakukan diterima kepada kepala sekolah untuk
peninjauan kebenaran dari mengambil keputusan.
penyimpulan itu, khususnya Berdasarkan hasil observasi di
berkaitan dengan relevansi dan lapangan, diperoleh informasi bahwa
konsistensi terhadap judul, tujuan pengamanan administratif dalam
dan perumusan masalah yang ada. melakukan pengendalian internal aktiva
tetap di sekolah dinilai kurang optimal.
HASIL PENELITIAN DAN Sekolah tidak membuat catatan yang
PEMBAHASAN menggambarkan jumlah aktiva tetap di
Hasil Penelitian dalam setiap ruangan sehingga guru tidak
Prosedur Pengendalian Internal mengetahui berapa jumlah pasti kondisi
Sekolah dalam mengelola aktiva tetap
aktiva tetap yang masih bisa Tidak adanya catatan di setiap ruang
dipergunakan. Data tersebut hanya mengenai kondisi aktiva tetap disebabkan
tersedia pada bagian Tata Usaha oleh kurangnya sumber daya sekolah yang
sementara dalam prosedur pengendalian mengatur dibidang Sarana dan Prasarana
internal sekolah, setiap guru kelas sehingga penyusunan dan penerapan
bertanggung jawab untuk melakukan kebijakan yang sehat terkait pengelolaan
pencatatan inventaris yang ada di dalam aktiva tetap yang merupakan bagian dari
kelas, jika tidak ada catatan yang sarana dan prasarana tidak dapat
memberikan informasi aktiva tetap kepada dilakukan secara efektif selain itu kualitas
setiap guru maka laporan dari setiap guru tata kelola penyelenggaraan khususnya
kepada pihak TU sebagaimana yang dalam mengelola aktiva tetap sulit
ditulis di dalam prosedur pengendalian diperoleh.
internal sekolah menjadi tidak akurat.
Page 4 of 11
Tabel 1 Analisis Prosedur Sekolah dalam mengelola Aktiva Tetap
Page 5 of 11
Kepemimpinan yang Kepemimpinan yang kondusif di Tidak Sesuai
kondusif sekolah ini belum bisa
diidentifikasi secara jelas karena
pemindahan kepemimpinan baru
resmi berjalan pada Januari 2018
Pembentukan Struktur organisasi di Sekolah Tidak Sesuai
struktur organisasi belum melakukan perubahan
sesuai dengan meskipun sudah terjadi pergantian
kebutuhan dua kepemimpinan dalam setahun
terakhir
Pendelegasian Terjadi rangkap tangggung jawab Tidak Sesuai
wewenang dan oleh TU, yang bertugas mengatur
tanggung jawab dan mengelola seluruh sarana dan
yang tepat prasarana
Sumber : Hasil Wawancara Tahun 2018
Page 6 of 11
penilaian risiko terkait identitas maupun disebabkan oleh faktor internal maupun
analisis risiko terkait kerusakan yang eksternal tidak bisa dibuat secara rinci.
Tabel 6 Pemantauan
SPIP No. 60 Tahun 2008 Penerapan di Sekolah Keterangan
Pemantauan Berkelanjutan Tidak adanya pemantauan Sesuai
oleh kepala sekolah secara
teratur
Page 7 of 11
Evaluasi Tidak ada evaluasi Tidak Sesuai
Sumber : Hasil Wawancara Tahun 2018
Berdasarkan Tabel 6 Pemantauan dibuat khususnya dalam pengendalian
dalam kegiatan pengendalian di sekolah aktiva tetap. Dengan adanya pemantauan
belum diterapkan secara optimal. dan evaluasi kepala sekolah bisa
Pimpinan (kepala sekolah) perlu melakukan tugasnya dengan mudah sesuai
melakukan pemantauan berkelanjutan dalam uraian tugas Kepala Sekolah poin 9
untuk memastikan bahwa kegiatan dan 10 yaitu merencanakan pembangunan
pengendalian terhadap aktiva tetap ini atau perbaikan sarana dan prasarana
memang berjalan sesuai prosedur. termasuk aktiva tetap yang dimiliki
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui sekolah.
tingkat keberhasilan program yang telah
Pembahasan
Prosedur yang dibuat oleh sekolah tetap yang hilang sehingga STIKES perlu
dalam melakukan pengendalian internal melakukan pencocokan fisik aktiva tetap
aktiva tetap tidak sesuai dengan peraturan dengan kartu aktiva tetap agar jumlah
pemerintah yang mengatur tentang atau nilai aktiva tetap yang dilaporkan
Pengelolaan Barang Milik Daerah yaitu teruji kebenarannya. Sekolah juga telah
Permendagri Nomor 17 Tahun 2007 dan memasang kode tahun diperolehnya
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003. barang berupa komputer, atau meja dan
Prosedur yang pertama tentang kegiatan kursi sesuai dengan Permendagri No. 17
inventarisasi yang dilakukan oleh pihak Tahun 2007 akan tetapi prosedur
TU dengan koordinasi para guru dinilai pengecekan bukti kelengkapan
tidak sesuai karena tugas guru di dalam kepemilikan atas aktiva tetap belum
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 dilakukan hal ini dikarenakan tidak
Tentang Sistem Pendidikan Nasional adanya sumber daya yang secara khusus
adalah merencanakan pembelajaran, menangani sarana dan prasarana sekolah.
melaksanakan pembelajaran yang Prosedur yang telah dibuat ini sebaiknya
bermutu, menilai dan mengevaluasi hasil diterapkan dan dilakukan dengan
pembelajaran. Guru tidak bertugas untuk koordinasi yang baik oleh semua pihak
melakukan kegiatan inventarisasi aktiva dan didukung penindaktegasan oleh
sekolah kecuali mereka diberikan tugas pimpinan (Kepala Sekolah) agar pihak-
tambahan sebagai wakil kepala sekolah pihak yang dilimpahkan wewenang
bidang sarana dan prasarana. Berdasarkan terkait pengendalian terhadap aktiva tetap
hasil observasi juga tidak ditemukan dapat menjalankan tugas dan tanggung
catatan yang menggambarkan jumlah jawabnya dengan baik. Berdasarkan hasil
aktiva tetap yang ditempel di setiap kelas wawancara peneliti tidak menemukan
sehingga sulit untuk mendeteksi aktiva adanya peraturan yang menindaktegas
tetap yang hilang atau rusak. agar prosedur bisa dijalankan oleh
Hasil penelitian ini relevan dengan pimpinan dalam melakukan pengendalian
penelitian terdahulu oleh Defryan yang terhadap pengelolaan aktiva tetap yang
juga menemukan bahwa pengendalian berupa sarana dan prasarana sekolah.
intern yang diterapkan di STIKES Sistem Pengendalian Internal pada
Perdhaki Charitas Palembang belum aspek pertama yaitu Lingkungan
efektif dan tidak dapat mendeteksi aktiva pengendalianbagian pemimpinan yang
Page 8 of 11
kondusif belum bisa diidentifikasikan Kegiatan Pengendalian di sekolah
secara pasti disebabkan oleh pemindahan belum efektif, karena pimpinan (kepala
kepemimpinan baru yang terjadi dua kali sekolah) tidak melakukan review kinerja
dalam tiga tahun terakhir, untuk kepala dari guru dan TU dalam melakukan
sekolah yang baru secara resmi terjadi pengendalian atas aktiva tetap. Pasal 18
pada Januari 2018. Hasil observasi juga menyebutkan bahwa Kegiatan
menunjukkan bahwa dalam struktur pengendalian diutamakan pada kegiatan
organisasi sekolah tidak memiliki Wakil pokok Instansi Pemerintah yang terdiri
Kepala Sekolah bagian Sarana dan dari review atas kinerja yang
Prasarana sehingga tugas ini dilimpahkan bersangkutan dengan membandingkan
kepada pihak TU. SPIP No. 60 Tahun kinerja dengan tolak ukur kinerja,
2008 Pasal 9 menyatakan bahwa membuat strategi perencanaan dan
pendelegasian wewenang dan tanggung pembinaan sumber daya manusia yang
jawab yang tepat diberikan kepada mendukung pencapaian visi dan
pegawai yang tepat dalam rangka misi.Kegiatan pengendalian seharusnya
pencapaian tujuan Instansi Pemerintah. dievaluasi secara teratur untuk
Pendelegasian wewenang dan tanggung memastikan bahwa kegiatan tersebut
jawab yang ganda kepada pihak TU masih sesuai dan berfungsi seperti yang
dinilai kurang efekitif karena dari 14 diharapkan.
Uraian tugas TU dalam struktur Informasi dan Komunikasi sesuai
organisasi sekolah, ia hanya bertugas dengan SPIP No. 60 Tahun 2008
untuk mengatur administrasi inventaris dijelaskan bahwa komunikasi dan
sekolah bukan sebagai koordinator informasi wajib diselenggarakan secara
pengawasan penggunaan sarpras. efektif. Sekolah perlu mengembangkan
Pendelegasian wewenang dan tanggung dan memperbarui sistem informasi agar
jawab yang tepat dalam rangka mudah diakses oleh pihak eksern yang
pencapaian tujuan sekolah seharusnya memerlukannya dalam bentuk Sistem
dilakukan dengan membentuk Wakil Informasi Pencatatan Barang Milik
Kepala sekolah yang membantu dibidang Negara.
Sarana dan Prasarana sehingga Pemantauan dalam kegiatan
penyusunan dan penerapan kebijakan pengendalian di sekolah belum diterapkan
yang sehat terkait pengelolaan aktiva secara optimal. Pimpinan (kepala sekolah)
tetap yang merupakan bagian dari sarana perlu melakukan pemantauan
dan prasarana dapat dilakukan secara berkelanjutan untuk memastikan bahwa
efektif. kegiatan pengendalian terhadap aktiva
Penilaian risiko terkait identitas tetap ini memang berjalan sesuai prosedur.
maupun analisis risiko terkait kerusakan Evaluasi dilakukan untuk mengetahui
yang disebabkan oleh faktor internal tingkat keberhasilan program yang telah
maupun eksternal tidak bisa dibuat secara dibuat khususnya dalam pengendalian
rinci. SPIP pasal 14 secara jelas aktiva tetap. Dengan adanya pemantauan
menyebutkan bahwa untuk mencapai dan evaluasi kepala sekolah bisa
tujuan instansi pemerintah, pimpinan melakukan tugasnya dengan mudah sesuai
instansi harus menetapkan strategi dalam uraian tugas Kepala Sekolah poin 9
operasional yang konsisten dalam dan 10 yaitu merencanakan pembangunan
mengidentifikasi dan menganalisi risiko. atau perbaikan sarana dan prasarana
Page 9 of 11
termasuk aktiva tetap yang dimiliki bergerak dan tidak bergerak dan tidak
sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bergerak dapat dilakukan dengan cara
bahwa sekolah belum menerapkan Pencatatan/inventarisasi, Pengecekan
pemantaauan yang berkelanjutan dengan kelengkapan bukti kepemilikan,
alasan kepemimpinan yang berubah-ubah. Pemasangan label kode lokasi dan kode
SPIP Pasal 43 menyebutkan bahwa barang. Sekolah telah mengadakan
Pimpinan Instansi Pemerintah wajib kegiatan inventarisasi sebagai bentuk
melakukan pemantauan Sistem pengendalian administratifnya, memberi
Pengendalian Intern. Pemantauan Sistem pada kode barang berupa tahun
Pengendalian Intern dilaksanakan melalui penerimaan barang, tetapi di dalam arsip
pemantauan berkelanjutan yang tidak ditemukan bukti kepemilikan aktiva.
diselenggarakan melalui kegiatan Prosedur yang pertama tentang kegiatan
pengelolaan rutin, supervisi, inventarisasi yang dilakukan oleh pihak
pembandingan, rekonsiliasi, dan tindakan TU dengan koordinasi para guru dinilai
lain yang terkait dalam pelaksanaan tugas. tidak sesuai karena tugas guru di dalam
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
SIMPULAN DAN SARAN Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Simpulan adalah merencanakan pembelajaran,
Dari hasil penelitian dapat melaksanakan pembelajaran yang
disimpulkan sebagai berikut: 1. Prosedur bermutu, menilai dan mengevaluasi hasil
sekolah dalam mengelola aktiva tetap pembelajaran guru tidak bertugas untuk
dinilai masih belum efektif karena melakukan kegiatan inventarisasi aktiva
menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri sekolah kecuali mereka diberikan
Nomor 17 Tahun 2007 tentang Petunjuk wewenang dan tanggung jawab secara
Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah, khusus.
pengamanan administratif terhadap barang
Penerapan sistem pengendalian internal kebijakan yang sehat terkait pengelolaan
sekolah dalam mengelola aktiva tetap aktiva tetap yang merupakan bagian dari
berdasarkan SPIP no. 60 Tahun 2008 tidak sarana dan prasarana dapat dilakukan
semua sesuai, salah satu diantaranya secara efektif dan dapat memberikan
adalah komponen lingkungan keyakinan yang memadai atas kehematan,
pengendalian pada aspek pendelegasian efisiensi, dan efektivitas pencapaian
wewenang dan tanggung jawab yang tujuan.
ganda kepada pihak TU dinilai kurang
efekitif karena dari 14 Uraian tugas TU Saran
hanya bertugas untuk mengatur Tanpa mengurangi rasa hormat kepada
administrasi inventaris sekolah bukan semua pihak dan demi suksesnya
sebagai koordinator pengawasan manajemen sekolah dalam mengelola
penggunaan sarpras. Pendelegasian aktiva tetap berupa sarana dan prasarana
wewenang dan tanggung jawab yang tepat sekolah, maka perlu diadakan sebagai
dengan memperhatikan wewenang yang berikut:
diberikan dalam rangka pencapaian tujuan 1) Sekolah seharusnya tidak melibatkan
sekolah seharusnya dilakukan dengan guru dalam proses inventarisasi
membentuk Wakil Kepala sekolah yang namun membentuk waka sarpras
membantu dibidang Sarana dan Prasarana untuk mempermudah dalam
sehingga penyusunan dan penerapan penyusunan kebutuhan sarana dan
prasarana,
Page 10 of 11
mengkoordinasikanpengawasan Hidalgo. (2015). Fixed Asset Policy &
penggunaan dan evaluasi penggunaan Procedure. Diakses pada 12 Maret
sarana dan prasarana khususnya 2018
terkait aktiva tetap sekolah. (Online),Fromhttps://www.hidalgocou
2) Pihak TU harus menginformasikan nty.us/DocumentCenter/View/20934
data aktiva tetap kepada semua pihak
internal sekolah yang bisa dilakukan Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Edisi
dengan menempel data di setiap ruang Revisi. (2017). Fakultas Keguruan
kelas. dan Ilmu Pendidikan Universitas
3) Guru sebaiknya melibatkan siswa Tanjungpura
dalam proses perawatan asset berupa
sarana dan prasaran asset sekolah Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
yang bisa disampaikan setiap adanya 17 Tahun 2007 Tentang Pedoman
proses pembelajaran untuk menjaga Teknis Pengelolaan Barang Milik
asset sekolah dari kerusakan. Daerah
Page 11 of 11