Anda di halaman 1dari 12

MANAJEMEN PEMANTAUAN DAN PENGAWASA PADA LEMBAGA

PENDIDIKAN

Nurul Hidayati, Suparman


ABSTRAK
Lembaga Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan
generasi muda yang kompeten dan berdaya saing. Untuk menciptakan Lembaga Pendidikan
yang terkelola dengan baik maka diperlukan manajemen yang tepat. Salah satu fungsi dari
manajemen adalah pemantauan dan pengawasan. Pengamatan dan pengawasan yang
dilakukan pada Lembaga Pendidikan bertujuan untuk memastikan bahwa lembaga tersebut
berfungsi dengan baik dan memenuhi standar yang ditetapkan. Tujuan penelitian ini untuk
mendeskripsikan tentang pengertian pemantauan dan pengawasan pada Lembaga
pendidikan, tujuan pemantauan dan pengawasan pada Lembaga pendidikan, metode
dalam pelaksanaan pemantauan dan pengawasan pada Lembaga Pendidikan, serta
Tantangan dalam melaksanakan pemantauan dan pengawasan pada Lembaga
Pendidikan. Metode penelitian yang digunakan pada artikel ini yaitu metode penelitian
kualitatif dengan jenis studi pustaka (library research). Penelitian kepustakaan merupakan
penelitian yang menjadikan literature sebagai basis data. Penulis melakukan analisis
dengan terlebih dahulu menentukan topik artikel, kemudian mencari informasi yang
berkaitan dengan topik, dan menentukan fokus artikel. Kemudian penulis mengumpulkan
buku-buku elektronik, artikel jurnal, dan laporan hasil penelitian yang relevan dengan
tema artikel.
Kata kunci: Manajemen, Pemantauan, Pengawasan, Lembaga Pendidikan

A. PENDAHULUAN
Keberadaan Lembaga Pendidikan memiliki peranan penting ditengah
Masyarakat sebagai wadah untuk membentuk individu maupun
Masyarakat yang terdidik. Dalam rangka menciptakan Lembaga
Pendidikan yang sesuai dengan cita-cita bangsa maka perlunya
implementasi manajemen yang baik. Untuk mencapai tujuan yang dituju
secara efektif dan efesian, maka manajemen harus difungsikan
sepenuhnya. Salah satu fungsi dari manajemen adalah pemantauan dan
pengawasan.
Pemantauan dan pengawasan adalah dua komponen penting dalam
menjaga kelancaran dan keberhasilan suatu sistem, baik dalam lingkup
pemerintahan, bisnis, maupun sektor lainnya. Kemampuan untuk
memantau serta mengawasi berbagai aktivitas dan proses merupakan
elemen utama dalam menjaga kualitas, efisiensi, dan keberlanjutan suatu
sistem. (Wahyudin, U. R. 2020).
Salah satu sektor yang wajib dilakukan pemantauan dan pengawasan
yakni Lembaga Pendidikan. Lembaga Pendidikan memiliki peran yang
sangat penting dalam pembentukan generasi muda yang kompeten dan
berdaya saing. Pendidikan adalah aspek kunci dalam pembangunan suatu
negara, dan pemantauan serta pengawasan yang efektif merupakan
komponen penting dalam memastikan bahwa pendidikan berkualitas dan
terkelola dengan baik (Arifah, U. 2018) .Oleh karena itu, pemantauan dan
pengawasan lembaga pendidikan menjadi krusial dalam memastikan
kualitas pendidikan yang diberikan kepada siswa untuk mewujudkan
kemajuan Lembaga pendidikan itu sendiri.
Pentingnya pelaksanaan pemantauan dan pengawasan dalam lembaga
pendidikan tidak hanya terkait dengan pemenuhan persyaratan peraturan
dan akreditasi, tetapi juga berkaitan dengan upaya peningkatan kualitas
pendidikan. Dalam era yang semakin kompleks dan berubah dengan
cepat, pemantauan dan pengawasan pendidikan yang efektif menjadi
kunci untuk meningkatkan mutu pendidikan, mengejar kesetaraan akses
pendidikan, serta mendukung perkembangan potensi individu dan
masyarakat secara keseluruhan. (Paramansyah, 2020).
Maka, dalam artikel ini akan dideskripsikan tentang pengertian
pemantauan dan pengawasan pada Lembaga pendidikan, tujuan
pemantauan dan pengawasan pada Lembaga pendidikan, metode dalam
pelaksanaan pemantauan dan pengawasan pada Lembaga Pendidikan,
serta Tantangan dalam melaksanakan pemantauan dan pengawasan pada
Lembaga Pendidikan.
B. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini yaitu metode
penelitian kualitatif dengan jenis studipustaka (library research).
Penelitian kepustakaan merupakan penelitian yang menjadikan literature
sebagai basis data. Penulis melakukan analisis dengan terlebih
dahulu menentukan topik artikel,kemudian mencari informasi yang
berkaitan dengan topik, dan menentukan fokus artikel. Kemudian
penulis mengumpulkan buku-buku elektronik, artikel jurnal, dan
laporan hasil penelitian yang relevan dengan tema artikel. Apa yang
dilakukan penulis tersebut telah sesuai dengan tahapan dalam
penelitian kepustakaan Kuhlthau dalam Mirzaqon yaitu memilih
topik, mengeksplor informasi, menentukan fokus, mengumpulkan sumber
data, menyajikan data, dan membuat laporan.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Pengertian pemantauan
Pemantauan adalah tindakan atau proses mengawasi, mengamati,
atau memonitor suatu situasi, aktivitas, atau kondisi secara terus
menerus atau berkala. Tujuan pemantauan bisa bervariasi, mulai dari
pengumpulan data untuk analisis, pengendalian suatu proses, hingga
penilaian terhadap perubahan atau perkembangan tertentu.
Pemantauan sering dilakukan untuk memastikan bahwa suatu sistem
atau situasi tetap berjalan dengan baik atau agar bisa segera
mengambil tindakan jika terjadi perubahan atau masalah. (Hidayah,
M. 2021).
Pemantauan lembaga pendidikan adalah proses pengawasan,
evaluasi, dan pengawasan berkelanjutan terhadap kinerja lembaga-
lembaga pendidikan, seperti sekolah, universitas, atau lembaga
pendidikan lainnya. Tujuan utama dari pemantauan lembaga
pendidikan adalah untuk memastikan bahwa lembaga-lembaga
tersebut menjalankan fungsi pendidikan mereka secara efektif dan
efisien. Proses pemantauan ini dapat dilakukan oleh berbagai pihak,
termasuk pemerintah, badan akreditasi, orang tua siswa, dan
masyarakat. (Maujud, F. 2018).
Menurut pendapat yang lain,
pemantauan bertujuan untuk mempercepat pengumpulan dan
penerima informasi yang diperlukan untuk mengambil keputusan
dalam mengatasi permasalahan. Pemantauan merupakan bentuk dari
pengawasan. Menurut Tanjung, R. dkk. (2022) Dalam Lembaga
Pendidikan, Kepala Sekolah harus secara rutin melaksanakan
pemantauan terhadap proses pembelajaran mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran.
Menurut Riyantini (2015:84), kegiatan pemantauan yang dilakukan
itu memperhatikan prinsip-prinsip sbb:
a) Teliti, artinya informasi yang diperoleh harus benar
b) Berkala, artinya informasi diperoleh secara berkala sehingga
usaha perbaikan dilakukan secara berkala juga.
c) Objektif dan komprehensif, artinya hasil pemantauan dapat
dipahami oleh semua orang yang terlibat.
d) Fleksibel, kegiatan pemantauan cukup lentur dalam menghadapi
kemungkinan kemungkinan diluar dugaan
e) Prespektif dan operasional, kegiatan pemnatauan dapat
menunjukkan tindakan yang harus dilakukan
f) Realistik, sehingga kegiatan dapat dilakukan dengan mudah
Menurut Gunawan dan Benty (2017:118) dalam jurnal Alvianto,
dkk 2022)., langkah pelaksanaan pemantauan dapat dilakukan melalui
dua cara yaitu secara langsung dan tidak langsung.
a) Pemantauan secara langsung Adalah pemantauan yang diakukan
dengan cara mengunjungi lokasi proyek atau lokasi orang
melaksanakan suatu pekerjaan. Dengan cara demikian petugas
pemantauan dapat secara bebas mengumpulkan informasi yang
diperlukan.
b) Pemantauan secara tidak langsung Adalah cara dengan
menghendaki petugas monitoring tidak perlu terjun langsung ke
lokasi, tetapi penggalian dat
c) dilakukan dengan cara mengirim seperangkat daftar isian untuk
diisi oleh orang lain di lokasi penelitian. Cara tidak langsung ini
juga dapat dilakukan dengan mengumpulkan data melalui
laporan-laporan yang dibuat pimpinan pemantau, sehingga
pimpinan dapat mengetahui jalannya kegiatan dari dokumen
atau laporan tertulis yang dibuat oleh para pelaksana kegiatan.
2. Pengertian Pengawasan
Pengawasan merupakan pengendalian melalui penilaian atas
pelaksanaan suatu kegiatan, kesesuaian kegiatan dengan perencanaan
dan tingkat ketercapaian suatu kegiatan berdasarkan kegiatan yang
telah ditetapkan. Puspitasari, H. (2018)
Pengawasan adalah proses atau kegiatan yang dilakukan
untuk memantau, mengawasi, dan mengendalikan aktivitas atau
kinerja suatu organisasi, sistem, proses, atau individu. Rohmah, N. (2019)

Tujuan utama dari pengawasan adalah untuk memastikan bahwa


semua aktivitas atau pekerjaan berjalan sesuai dengan rencana,
kebijakan, aturan, standar, dan tujuan yang telah ditetapkan.
Pengawasan juga bertujuan untuk mendeteksi dan mencegah
terjadinya ketidaksesuaian, penyimpangan, atau masalah yang dapat
memengaruhi kinerja atau hasil akhir. Sururama, R., & Amalia, R. (2020)
Nanang Fattah 2008 memaparkan bahwa dalam dunia pendidikan
istilah "pengawasan" lebih cenderung dikonotasikan dengan kegiatan
supervisi, yakni kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh seorang
pengawas (supervisor) guna membantu seorang guru dalam memberikan
arahan pada pelaksanaan kegiatan pendidikan, yakni dalam proses
pengajaran dan pembelajaran. Tetapi sesungguhnya kedua istilah tersebut –
meskipun dalam tataran praktik dianggap sama– ada perbedaan, walaupun
pada akhirnya kedua istilah tersebut dipakai dalam kegiatan yang sama.
Istilah "pengawasan" dalam hal ini cenderung mengarah kepada salah satu
peran seorang manajer dalam kegiatan manajemen, atau yang dikenal
dengan istilah controlling. Oleh karena itu, istilah pengawasan dapat
dipahami sebagai bagian kecil dari peran seorang manajer ( bagian kecil
dari fungsi kontrol). Artinya bahwa pengawasan merupakan coercion atau
compeling yaitu suatu proses yang bersifat memaksa agar aktifitas dapat
disesuaikan dengan rencana yang telah ditetapkan.
Aktivitas pengawas pada Lembaga pendidikan selanjutnya adalah
menilai dan membina penyelenggaraan pendidikan pada sejumlah satuan
pendidikan/sekolah tertentu baik negeri maupun swasta yang menjadi
tanggung jawabnya. Penilaian itu dilakukan untuk penentuan derajat
kualitas berdasarkan kriteria (tolak ukur) yang ditetapkan terhadap
penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Sedangkan kegiatan pembinaan
dilakukan dalam bentuk memberikan arahan, saran dan bimbingan
(Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 020/U/1998 tanggal 6 Februari 1998).
3. Tujuan pemantauan dan pengawasan pada Lembaga Pendidikan
Dalam jurnal tadjudin 2013 pengawasan dalam lembaga pendidikan
mempunyai tujuan yang amat beragam, yang secara umum dalam dipaparkan
beberapa hal berikut: (a) menjamin ketepatan pelaksanaan sesuai rencana,
kebijaksanaan dan perintah (aturan yang berlaku);(b) menertibkan koordinasi
kegiatan. Kalau pelaksana pengawasan banyak, jangan ada objek pengawasan
dilakukan berulang-ulang, sebaliknya ada objek yang tak pernah tersentuh
pengawasan; (c) mencegah pemborosan dan penyimpangan, Karena
pengawasan mempunyai prinsip untuk melindungi masyarakat, maka
pemborosan dana yang ditanggung masyarakat harus dicegah oleh
penyimpangan yang dilakukan pihak kedua;(d) menjamin terwujudnya
kepuasan masyarakat atas barang dan jasa yang dihasilkan.Tujuan akhir suatu
pekerjaan yang professional adalah terciptanya kepuasan masyarakat; (e)
membina kepercayaan masyarakat pada kepemimpinan organisasi.Jika barang
atau jasa yang dihasilkan memenuhi kualitas yang diharapkan masyarakat,
maka masyarakat tidak saja percaya pada pemberi jasa, tapi juga pada institusi
yang memberikan perlindungan pada masyarakat dan akhirnya percaya pula
pada kepemimpinan organisasi; (f) mengetahui jalannya pekerjaan apakah
lancar atau tidak; (g) memperbaiki kesalahan yang dibuat oleh pegawai dan
mengusahakan pencegahan agar tidak terulang kembali kesalahan yang sama
atau timbulnya kesalahan baru; (h) mengetahui penggunaan budget yang telah
ditetapkan dalam rencana awal (planning) terarah kepada sasarannya dan sesuai
dengan yang direncanakan; (i) mengetahui pelaksanaan kerja sesuai dengan
program (fase/tingkat pelaksanaan); dan (j) mengetahui hasil pekerjaan
dibandingkan dengan yang telah ditetapkan dalam perencanaan.
4. Metode pemantauan dan pengawasan pada Lembaga Pendidikan
Pemantauan dan pengawasan lembaga pendidikan adalah bagian
penting dari sistem pendidikan untuk memastikan kualitas dan
keberhasilan lembaga-lembaga tersebut. Berikut beberapa tehnik umum
yang digunakan dalam melaksanakan pemantauan dan pengawasan di
Lembaga Pendidikan:
1) Penilaian Reguler yakni Melakukan evaluasi rutin terhadap proses
pembelajaran, baik oleh staf internal maupun pihak eksternal seperti
lembaga akreditasi. Ini termasuk penilaian kinerja guru, program
pelajaran, dan infrastruktur sekolah.
2) Monitoring Kehadiran dan Kinerja Guru metode ini dapat membantu
memastikan bahwa pengajaran dilakukan secara teratur dan efektif.
3) Survei dan Umpan Balik dengan cara Mengumpulkan pendapat siswa,
orang tua, dan staf pendidik untuk memperoleh informasi tentang
kepuasan mereka terhadap proses pembelajaran dan manajemen
sekolah.
4) Penggunaan Teknologi, dengan Penggunaan platform digital atau
aplikasi untuk memantau kinerja siswa, kehadiran, dan kemajuan
belajar mereka dapat memberikan wawasan yang berharga.
5) Pemantauan Kurikulum, Memastikan bahwa kurikulum sekolah sesuai
dengan standar pendidikan dan mencakup materi yang relevan dan
diperbarui.
6) Audit Keuangan dan Manajemen, Melakukan audit secara berkala
terhadap keuangan sekolah dan manajemen administratif untuk
memastikan transparansi dan akuntabilitas.
7) Pelatihan dan Pengembangan Staf dengan Memberikan pelatihan
berkelanjutan kepada staf pendidik untuk memastikan mereka terus
meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka.
8) Pengawasan Fisik dan Keamanan yakni Memantau keamanan dan
infrastruktur fisik sekolah untuk memastikan lingkungan belajar yang
aman dan nyaman bagi siswa dan staf.
perbaikan diimplementasikan dengan baik.

Pemantauan dan pengawasan lembaga pendidikan merupakan praktek


yang berkelanjutan dan berkelanjutan untuk memastikan kualitas dan
akuntabilitas sistem pendidikan. Berbagai metode ini dapat digunakan secara
bersama-sama untuk memberikan gambaran yang lengkap tentang kinerja
lembaga pendidikan.

5. Tantangan pelaksanaan pemantauan dan pengawasan Lembaga


Pendidikan
Pemantauan dan pengawasan lembaga pendidikan tidak selalu berjalan
mulus. Beberapa tantangan yang mungkin dihadapi meliputi:
1. Kekurangan Sumber Daya
Lembaga pendidikan mungkin tidak memiliki cukup sumber daya
manusia, teknologi, atau anggaran untuk melaksanakan pemantauan
dan pengawasan yang efektif.
2. Ketidakseimbangan Informasi
Terkadang, informasi yang diberikan oleh pihak yang di awasi
tidak selalu akurat atau transparan.
3. Resistensi dari Pihak Terkait
Beberapa pihak di dalam lembaga pendidikan mungkin tidak
ingin menjalani pemantauan dan pengawasan karena takut
terungkapnya kekurangan atau masalah.
4. Perubahan Kebijakan
Perubahan regulasi atau kebijakan pemerintah dapat
mempengaruhi proses pemantauan dan pengawasan.

KESIMPULAN

Manajemen pemantauan dan pengawasan dalam lembaga pendidikan sangat


penting karena memiliki dampak besar terhadap kualitas dan efektivitas
pendidikan yang disediakan. Berikut beberapa kesimpulan terkait manajemen
pemantauan dan pengawasan di lembaga pendidikan:
1. Meningkatkan Kualitas Pendidikan
Pemantauan dan pengawasan yang efektif membantu memastikan
bahwa standar pendidikan dipertahankan dan ditingkatkan. Ini melibatkan
evaluasi terus-menerus terhadap kurikulum, metode pengajaran, dan
kinerja guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang disampaikan
kepada siswa.
2. Identifikasi Kebutuhan dan Perbaikan
Dengan pemantauan yang baik, lembaga pendidikan dapat
mengidentifikasi area-area di mana perbaikan diperlukan. Melalui analisis
data dan umpan balik, mereka dapat menentukan strategi untuk
memperbaiki program pendidikan, infrastruktur, atau layanan yang
ditawarkan.
3. Pengelolaan Sumber Daya
Pemantauan dan pengawasan membantu dalam pengelolaan efisien
sumber daya seperti dana, fasilitas, dan personel. Ini memastikan bahwa
sumber daya tersebut digunakan secara optimal untuk mendukung proses
pendidikan.
4. Kepatuhan Terhadap Standar
Dalam pemantauan dan pengawasan, lembaga pendidikan harus
memastikan bahwa mereka mematuhi standar pendidikan yang ditetapkan
oleh otoritas pendidikan terkait. Ini termasuk aturan terkait kurikulum,
kualifikasi guru, dan lingkungan belajar yang aman.
5. Akuntabilitas dan Transparansi
Manajemen pemantauan dan pengawasan yang kuat membantu
meningkatkan tingkat akuntabilitas lembaga pendidikan. Hal ini juga
memastikan transparansi dalam pengelolaan dan penyampaian pendidikan
kepada semua pemangku kepentingan, seperti siswa, orang tua, dan
komunitas.
6. Pengembangan Profesional
Melalui pemantauan dan pengawasan yang berkelanjutan, lembaga
pendidikan dapat mengidentifikasi kebutuhan pengembangan profesional
untuk staf pengajar. Ini memungkinkan penyediaan pelatihan yang sesuai
untuk meningkatkan kualitas pengajaran.
7. Menjamin Keselamatan Siswa
Pemantauan dan pengawasan juga berkaitan erat dengan keamanan
dan kesejahteraan siswa. Hal ini meliputi pemantauan lingkungan belajar,
pencegahan intimidasi atau kekerasan, serta pengelolaan krisis.
8. Meningkatkan Keterlibatan Stakeholder
Manajemen pemantauan dan pengawasan yang efektif dapat
meningkatkan keterlibatan orang tua, siswa, dan masyarakat dalam proses
pendidikan. Melalui komunikasi terbuka dan partisipasi aktif, stakeholder
dapat lebih terlibat dalam pembangunan pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, D. I. (2020). Manajemen strategis. Nas Media Pustaka.


Alfiandrizal, A., Sesmiarni, Z., Devi, I., Syafitri, A., & Simbolon, A. M. Y. (2023).
Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja Guru Di MTS Negeri 2
Agam. Innovative: Journal Of Social Science Research, 3(2), 14386-14397.
Alvianto, M. N. H., Adam, N. P., Sodik, I. A., Sediyono, E., & Widodo, A. P. (2022).
Dampak Dan Faktor Kesuksesan Penerapan Enterprise Resource Planning Terhadap
Kinerja Organisasi: Sistematic Literature Review. Jurnal Nasional Teknologi Dan
Sistem Informasi, 7(3), 172-180.
Arifah, U. (2018). Kebijakan Publik Dalam Anggaran Pendidikan. Cakrawala Jurnal
Manajemen Pendidikan Islam dan studi sosial, 2(1), 17-37.
Aslindah, A., & Mulawarman, W. G. (2022). Membangun Masa Depan Melalui
Manajemen Keuangan Pendidikan yang Efektif. Jurnal Ilmu Manajemen dan
Pendidikan, 2(2), 65-74.
Bahri, S., & Muhajir, M. (2023). PERAN MATHLA’UL ANWAR MEMBENDUNG
KAPITALISME PENDIDIKAN. Jurnal Ilmiah Ar-Risalah: Media Ke-Islaman,
Pendidikan dan Hukum Islam, 21(2), 296-312.
Efendi, N., & Sholeh, M. I. (2023). Manajemen Pendidikan Dalam Meningkatkan
Mutu Pembelajaran. Academicus: Journal of Teaching and Learning, 2(2), 68-85.
Effendy, E., Siregar, E. A., Fitri, P. C., & Damanik, I. A. S. (2023). MENGENAL
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAKWAH (PENGERTIAN SISTEM,
KARAKTERISTIK SISTEM). Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK), 5(2), 4343-
4349.
Evananda, F., Bafadal, I., & Sobri, A. Y. (2018). Studi kasus implementasi pendidikan
karakter pada sekolah Dolan. Jurnal Administrasi Dan Manajemen Pendidikan, 1(3),
252-262.
Hidayah, M. (2021). Sistem Monitoring dan Evaluasi Proses Pembelajaran dalam
Meningkatkan Kompetensi Profesional Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN
Parepare (Doctoral dissertation, IAIN Parepare).
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
020/U/1998 tanggal 6 Februari 1998
Koerniantono, M. K. (2019). Pendidikan sebagai suatu sistem. SAPA-Jurnal Kateketik
dan Pastoral, 4(1), 59-70.
Kristiawan, M., Yuniarsih, Y., Fitria, H., & Refika, N. (2019). Supervisi
pendidikan. Bandung: Alfabeta, 4.
Komariyah, L., Amon, L., Wardhana, A., Priyandono, L., Poernomo, S. A., Januar,
S., ... & Hadiyanti, D. (2021). Manajemen Pendidik & Tenaga Kependidikan Abad 21.
Yayasan Penerbit Muhammad Zaini.
Maujud, F. (2018). Implementasi fungsi-fungsi manajemen dalam lembaga pendidikan
islam (studi kasus pengelolaan Madrasah Ibtidaiyah Islahul Muta’allim
Pagutan). Jurnal Penelitian Keislaman, 14(1), 31-51.
Munir, M. (2018). Keberadaan Total Quality Management Dalam Lembaga
Pendidikan (Antara Prinsip Implementasi Dan Pilar Tqm Dalam Pendidikan). Realita:
Jurnal Penelitian dan Kebudayaan Islam, 16(1).
Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2008), hal. 102
Rochaendi, E., & Salim, A. (2020). Implementasi Kebijakan Dana Alokasi Khusus
(DAK) Bidang Pendidikan Sekolah Dasar. Transformasi: Jurnal Kepemimpinan &
Pendidikan Islam, 4(1), 29-40.
Tanjung, R., Supriani, Y., Mayasari, A., & Arifudin, O. (2022). Manajemen Mutu
Dalam Penyelenggaraan Pendidikan. Jurnal Pendidikan Glasser, 6(1), 29-36.
Paramansyah, H. A., & SE, M. (2020). Manajemen Pendidikan Dalam Menghadapi
Era Digital. Arman Paramansyah.
Puspitasari, H. (2018). Standar proses pembelajaran sebagai sistem penjaminan mutu
internal di sekolah. Muslim heritage, 2(2), 339-368.

Rohmah, N. (2019). Pengawasan Pendidikan Dalam Perspektif Al-Qur'an Dan


Hadits. Tarbiyatuna: Jurnal Pendidikan Ilmiah, 4(2), 31-53.

Sururama, R., & Amalia, R. (2020). Pengawasan pemerintahan.

Wahyudin, U. R. (2020). Manajemen Pendidikan (Teori Dan Praktik Dalam


Penyelenggaraan Sistem Pendidikan Nasional). Deepublish.

Yudha, E. C., & Rohmadi, Y. (2021). Implementasi Manajemen Sumber Daya


Manusia dalam Mencapai Visi Lembaga di Muhammadiyah Boarding School Klaten
Tahun Pelajaran 2020/2021 (Doctoral dissertation, IAIN Surakarta).

Yusuf, M., & Sodik, M. (2023). Penggunaan Teknologi Internet of Things (IoT) dalam
Pengelolaan Fasilitas dan Infrastruktur Lembaga Pendidikan Islam. PROPHETIK:
Jurnal Kajian Keislaman, 1(2), 65-82.

Anda mungkin juga menyukai