PENDIDIKAN
Irwansyah
Jurusan Manajemen Pendidikan Islam – PTIQ Jakata
email: irwansyahmhs.97@gmail.com
ABSTRAK
Administrasi dan supervisi merupakan alat bantu untuk mencapai
tujuan pendidikan. Demikian juga tujuan pendidikan sekolah juga dapat
tercapai jika ada kegiatan administrasi dan pengawasan yang sistematis dan
berkesinambungan. Teori supervisi dari perspektif pendekatan yang
digunakan diawali dengan supervisi direktif. Namun setelah melihat adanya
ketidakefektifan pengawasan, maka muncullah teori supervisi non direktif.
Namun setelah melihat adanya ketidakefektifan pengawasan, maka
muncullah teori supervisi non direktif. Tidak efektifnya supervisi direktif
karena supervisi direktif tidak memberikan kesempatan kepada guru untuk
mengembangkan kemampuan dan kreativitasnya, tanggung jawab penuh
ada pada supervisor, sehingga supervisor dominan. Inilah salah satu faktor
yang melatarbelakangi lahirnya arahan supervisor.
ABSTRACK
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif-deskriptif.3 Penelitian
kualitatif dikatakan sebagai rangkaian penelitian yang mampu
menghasilkan data berupa deskriptif kata-kata baik tertulis atau lisan dari
objek atau perilaku manusia yang dapat diamati.4 Penelitian ini juga
Dan Studi Lapangan,” Pre-Print Digital Library UIN Sunan Gunung Djati Bandung,
2020, 1–6, http://digilib.uinsgd.ac.id/32855/1/Metode Penelitian Kualitatif.pdf.
4 L. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2007), 8.
menggunakan analisis teori dan studi kepustakaan. Analisis teori adalah
salsah satu teknik dalam penelitian yang menjadiikan teori sebagai acuan
dari kebenaran, fakta, dan keadaan objek yang diteliti. Analisis teori
digunakan sebagai alat pembacaan realitas yang kemudian dikonstruksikan
menjadi deskripsi yang argumentatif.5 Studi kepustakaan dipakai untuk
memperkaya literatur penelitian, agar kemudia dapat ditarik sebuah
kesimpulan.
RUMUSAN MASALAH
Oleh karena itu, untuk dapat menjalankan supervisi dengan efektif
dan baik maka seorang supervisor perlu memahami juga beberapa
pendekatan yang bisa dilakukan agar hasil yang hendak dicapai berkualitas
dan bermutu tinggi. Maka penulis merumuskan masalah supervisi dalam
makalah ini antara lain:
1. Bagaimana pengertian supervisi pendidikan?
2. Bagaimana pendekatan-pendekatan dalam supervisi pendidikan?
3. Bagaimana teknik-teknik dalam supervisi pendidikan?
Setia (2009) h. 97
11 Piet A Sahertian, Kosep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan ; Dalam Rangka
Piat Sahertian, Kosep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan ; Dalam Rangka
14
Setia (2009) h. 45
memberikan stimulus untuk kebaikan ke depannya. Sehingga guru
menjadi subjek yang dominan.
b. Sasaran Supervisi Non Direktif
Sasaran supervisi non direktif adalah bergantung pada
prototipe guru. Adapun teori yang membahas pembagian prototipe
guru adalah teori yang dikemukakan oleh Glickman. Glickman
memilah-milah guru menjadi empat prototipe dengan
mengemukakan bahwa setiap guru memiliki dua kemampuan dasar
yaitu, berfikir abstrak dan komitmen. Dari pembagian guru inilah
kemudian kita akan mengetahui pendekatan apa yang tepat
diberikan kepada guru tersebut. Berikut bagan pembagian prototipe
guru menurut Glickman.
3. Pendekatan Kolaboratif.
a. Pengertian Pendekatan Kolaboratif
Pendekatan kolaboratif ini lahir dari psikologi kognitif, yang
beranggapan bahwa belajar adalah hasil paduan antara kegiatan
individu dan lingkungan pada gilirannya nanti berpengaruh dalam
pembentukan aktivitas individu. Dengan demikian pendekatan
kolaboratif adalah cara pendekatan yang memadukan cara
pendekatan direktif dan non-direktif. Pada pendekatan ini
Supervisor dan guru bersama-sama, bersepakat untuk menetapkan
struktur, proses dan kriteria dalam melaksanakan proses
percakapan terhadap masalah yang dihadapi, pendekatan
kolaboratif ini mengunakan kumunikasi dua arah, dari atas ke
bawah dan dari bawah ke atas. Pendekatan ini dilebih tepat
digunakan terhadap guru tukang kritik atau terlalu sibuk. Tugas
supervisor adalah meminta penjelasan kepada guru apabila ada hal-
hal yang diungkapkannya kurang dipahami, kemudian mendorong
guru untuk mengaktualisasikannya inisiatif yang dipikirkannya
untuk memecahkan masalah yang dihadapinya atau meningkatkan
pengajarannya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pada
pendekatan kolaboratif ini, yang menjadi central adalah supervisor
dan guru. Keduanya saling mengisi untuk menentukan
perbaikan dan pengembangan kemampuan dan kreativitas guru.20
Yang dimaksud dengan pendekatan kolaboratif adalah cara
pendekatan yang memadukan cara pendekatan direktif dan non–
direktif menjadi pendekatan baru. Pada pendekatan ini baik
supervisor maupun guru bersama-sama, bersepakat untuk
menetapkan struktur, proses dan kriteria dalam melaksanakan
proses percakapan terhadap masalah yang dihadapi guru.
Pendekatan ini didasarkan pada psikologi kognitif. Psikologi
kognitif beranggapan bahwa belajar adalah hasil panduan antara
1) Kunjungan kelas
2) Observasi kelas
3) Pertemuan Individual
Tujuannya adalah:
• harus direncanakan;
• guru-guru yang akan dikunjungi harus diseleksi;
• tentukan guru-guru yang akan mengunjungi;
• sediakan segala fasilitas yang diperlukan;
• supervisor hendaknya mengikuti acara ini dengan
pengamatan yang cermat;
• adakah tindak lanjut setelah kunjungan antar kelas selesai,
misalnya dalam bentuk percakapan pribadi, penegasan, dan
pemberian tugas-tugas tertentu; g. segera aplikasikan ke
sekolah atau ke kelas guru bersangkutan, dengan
menyesuaikan pada situasi dan kondisi yang dihadapi;
• adakan perjanjian-perjanjian untuk mengadakan kunjungan
antar kelas berikutnya.
KESIMPULAN
Dari penjelasan panjang lebar di atas, maka dapat disimpulkan
beberapa hal :
1. Supervisi pendidikan adalah supervisi pendidikan adalah bantuan yang
diberikan kepada personel pendidikan untuk mengembangkan proses
pendidikan yang lebih baik. Personel pedidikan dimaksud meliputi; kepala
sekolah, guru dan petugas sekolah lainnya termasuk staf administrasi. Dalam
menjalankan tugasnya personel sekolah sering menghadapi masalah-
masalah pendidikan, oleh karena itu pengawas sekolah perlu melakukan
bimbingan dan pengarahan dalam bidang administratif maupun akademik
khususnya perbaikan pada aspek pengelolaan pengajaran yang dilakukan
guru;
2. Beberapa pendekatan yang telah dikemukakan dalam isi makalah diatas
dapat menjadi pilihan bagi supervisor dalam melakukan supervisi sesuai
dengan kondisi dan keadaan guru yang bersangkutan, antara lain yang
dikemukakan oleh Wahyudi antara lain adalah pendekatan kolegial,
pendekatan klinis, pendekatan individual atau pendekatan artistik.
3. Untuk menetapkan teknik-teknik supervisi akademik yang tepat, seorang
kepala sekolah harus mengetahui aspek atau bidang keterampilan yang akan
dibina dan karakteristik setiap teknik di atas serta sifat atau kepribadian
guru, sehingga teknik yang digunakan betul-betul sesuai dengan guru yang
sedang dibina melalui supervisi akademik.
DAFTAR PUSTAKA