Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SUPERVISI PENDIDIKAN

Oleh:
NAMA:ELIDA SINAGA
NPM:2001070024
PRODI:Pend.Matematika
MATKUL:Profesi Kependidikan
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Faktor manusia merupakan unsur yang paling penting dalam proses administrasi
termasuk administrasi pendidikan. Personal yang cakap di samping kepemimpinan yang
baik, ikut menentukan tercapai tidaknya tujuan-tujuan organisasi. Untuk itu diperlukan
pembinaan yang kontinyu dengan program yang terarah dan sistematis terhadap setiap
personal. Program pembinaan personal di dalam bidang pendidikan disebut supervisi
pendidikan sebagai rangkaian dari kegiatan administrasi pendidikan.
Supervisi merupakan salah satu faktor penting sebagai upaya meningkatkan kualitas
pendidikan melalui kegiatan yang dilakukan oleh supervisor pendidikan formal. Oleh karena
itu, keberhasilan pendidikan tidak terlepas dari peranan supervisor di bidang pendidikan
yang berupaya menemukan masalah-masalah pendidikan dan selalu memperbaiki
kelemahan-kelemahan yang terjadi. Melalui supervisi, guru diberi kesempatan untuk
meningkatkan kinerja, dilatih untuk memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi.
Begitupun dengan personel sekolah lainnya diberikan kesempatan yang sama guna
meningkatkan kinerja mereka.
Dalam dunia pendidikan, tidak terlepas dengan supervisi yang selalu mengacu kepada
kegiatan untuk memperbaiki proses pembelajaran. Supervisi pendidikan merupakan suatu
usaha dalam memipin guru-guru dan petugas-petugas lainnya dalam memperbaiki
pengajaran, termasuk menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan
guru-guru serta merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran dan metode serta
evaluasi pengajaran.
Dengan demikian, supervisi pendidikan bermaksud meningkatkan kemampuan
profesional dan teknis bagi guru, kepala sekolah dan personel sekolah lainnya, agar proses
pendidikan di sekolah lebih berkualitas.
B.Rumusan Masalah
1.Apa pengertian supervisi pendidikan?
2.Apa fungsi dari supervisi pendidikan?
3.Apa strategi supervisi pendidikan
4.Bagaimana proses supervisi pendidikan?
C.Tujuan Penulisan
1.Untuk mengetahui dan memahami penegrtian dari supervisi pepndidikan
2.Untuk mengetahui dan memahami fungsi dari supervisi pendidikan
3.Untuk mengetahui dan memahami strategi dari supervisi pendidikan
4.Untuk mengetahui dan memahami proses supervisi pendidikan

BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Supervisi Pendidikan
Supervisi berasal dari Bahasa Inggris “supervision” yang terdiri dari dua perkataan “super”
dan “vision”. Super berarti atas atau lebih, sedangkan vision berarti melihat atau meninjau.
Oleh karena itu secara etimologis supervisi (supervision) berarti melihat atau meninjau dari
atas atau menilik dan menilai dari atas yang dilakukan oleh pihak atasan (orang yang
memiliki kelebihan) terhadap perwujudan kegiatan dan hasil kerja bawahan.
Pengertian etimologis seperti tersebut di atas membawa konsekuensi disamakannya
pengertian supervisi dengan pengawasan dalam pengertian lama, berupa inspeksi/
pengawasan sebagai kegiatan kontrol yang otoriter. Pengawasan atau inspeksi berarti
kegiatan menyelidiki kesalahan para bawahan (guru) dalam melaksanakan instruksi atau
perintah serta peraturan-peraturan dari atasannya.
Supervisi pendidikan harus diartikan sebagai “pelayanan yang disediakan oleh pemimpin
untuk membantu guru-guru atau personal yang semakin cakap sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu pendidkan khususnya agar
mampu meningkatkan efektivitas proses mengajar belajar di sekolah”. Dengan
perkembangan dan kemajuan kemampuannya, guru diharapkan akan menjalankan
kepemimpinan yang lebh baik dalam kegiatannya membimbing proses belajar murid-
muridnya.
B.Fungsi Supervisi Pendidikan
Fungsi supervisi menyangkut bidang kepemimpinan, hubungan kemanusiaan, pembinaan
proses kelompok, administrasi personil, dan bidang evaluasi. Pengertian supervisi tersebut,
mempertegas bahwa supervisi dilakukan secara intensif kepada guru. Hal ini, secara tidak
langsung berdampak pada prestasi belajar siswa.
Berpijak pada keterangan ini, maka supervisi pendidikan mempunyai tiga fungsi, yaitu:
1. Sebagai suatu kegiatan untuk meningkatkan mutu pendidikan.
2. Sebagai pemicu atau penggerak terjadinya perubahan pada unsur-unsur yang terkait
dengan pendidikan.
3. Sebagai kegiatan dalam hal memimpin dan membimbing.
Seringkali orang sulit dalam membedakan antara fungsi dan tujuan, sebenarnya fungsi
bertalian erat dengan badan atau organisasi secara keseluruhan, sedangkan tujuan bertalian
dengan kegunaan. Diadakannya sebuah pengawasan (supervisi) oleh pimpinan sekolah atau
atasan adalah sebuah tindakan yang semestinya harus dilakukan untuk mengawasi
timbulnya situasi-situasi yang menghambat jalannya administrasi pendidikan di sekolah.
Karena hambatan itu semakin lama semakin banyak maka ada kemungkinan tujuan tidak
tercapai dalam waktu yang telah dierncanakan. Situasi yang menghambat itu dapat barasal
dari berbagai pihak.
Tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam suatu proses kerjasama hanyalah merupakan
cita-cita yang masih perlu diwujudkan melalui tindakan-tindakan yang nyata. Begitu juga
seorang supervisor dalam merealisasikan program supervisinya memiliki sejumlah tugas dan
tanggungjawab yang harus dijalankan secara sistematis.
Secara umum, fungsi dari supervisi pendidikan adalah sebagai berikut.
a.Penelitian
Proses dari penelitian ini meliputi beberapa tahapan, pertama adalah perumusan masalah
yang akan diteliti, kedua adalah pengumpulan data, ketiga pengolahan data, dan yang
terakhir adalah konklusi hasil penelitian.
b.Penilaian
Fungsi supervisi dalam hal ini adalah mengevaluasi aspek-aspek positif dan negatif guna
menemukan hambatan-hambatan dan mengembangkan kemajuan yang telah ada.
c.Perbaikan
Supervisi dal;am hal ini mengawasi keadaan umum dan situasi dalam pendidikan, jika belum
baik atau belum memuaskan maka akan segera diperbaiki.
d.Peningkatan
Peningkatan disini supervisor meningkatkan segala sesuatu yang telah baik dan
mengembangkan agar lebih maju lagi.[10]
Jadi fungsi utama supervisi pendidikan ditujukan pada perbaikan dan peningkatan kualitas
pengajaran.
C.Strategi Supervisi Pendidikan
Pertama-tama perlu adanya kesepakatan tentang makna “teknik” yang digunakan
sehubungan dengan kegiatan supervisi.
Teknik supervisi pendidikan merupakan alat yang digunakan oleh supervisor untuk
mencapai tujuan supervisi itu sendiri yang pada akhir dapat melakukan perbaikan
pengajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi. Dalam pelaksanaan supervisi pendidikan,
sebagai supervisor harus mengetahui dan memahami serta melaksanakan teknik-teknik
dalam supervisi. Berbagai macam teknik dapat digunakan oleh supervisor dalam membantu
guru meningkatkan situasi belajar mengajar, baik secara kelompok maupun secara
perorangan. Menurut Ngalim Purwanto, teknik atau strategi supervisi dibedakan menjadi
dua yaitu teknik perseorangan (Individual) dan teknik kelompok (Group).
1.Teknik Individual Supervisi
Maksudnya adalah bantuan yang diberikan secara sendiri oleh supervisor, baik yang
terjadi didalam kelas atau diluar kelas. Dalam hal ini teknik individual dalam pelaksanaan
supervisi dibagi menjadi beberapa macam antara lain sebagai berikut.
a.Teknik Kunjungan Kelas (Classroom Visitation)
Teknik kunjungan kelas adalah suatu teknik kunjungan yang dilakukan supervisor ke dalam
sebuah kelas, baik ketika kegiatan sedang berlangsung untuk melihat atau mengamati guru
yang sedang mengajar, ataupun ketika kelas sedang kosong atau sedang berisi siswa tetapi
tidak ada guru yang mengajar. Ini bertujuan untuk membantu guru menghadapi masalah
atau kesulitan mengajar selama melaksanakan kegiatan pembelajaran. Kunjungan kelas
dilakukan dalam upaya supervisor memperoleh data tentang keadaan sebenarnya mengenai
kemampuan dan ketrampilan guru mengajar. Kemudian dengan yang ada kemudian
melakukan perbincangan untuk mencari pemecahan atas kesulitan-kesulitan yang dihadapi
oleh guru. Sehingga kegiatan pembelajaran dapat ditingkatkan. Kunjungan kelas dapat
dilakukan dengan 3 cara, yatiu:
1) Kunjungan kelas tanpa diberitahu (Unannounced Visitation)
2) Kunjungan kelas dengan memberitahu dahulu (Announced Visitation)
3) Perkunjungan atas undangan guru (Visi Upon Invitation)

Supervisi kunjungan kelas berfungsi sebagai alat untuk memajukan cara mengajar dan cara
belajar yang baru dan juga berfungsi untuk membantu pertumbuhan profesional baik guru
maupun supervisor.
b.Teknik Observasi Kelas (Classroom Observation)
Teknik observasi kelas adalah kunjungan yang dilakukan oleh supervisor, baik pengawas
atau kepala sekolah ke sebuah kelas dengan maksud untuk mencermati situasi atau
peristiwa yang sedang berlangsung dikelas yang bersangkutan.Seorang supervisor
mengobservasi kelas contohnya seorang pengawas menyaksikan guru yang sedang
mengajar tidak menggunakan alat dan media pengajaran, padahal materi ajar tersebut
sangat memerlukan media dan alat karena kalau tidak menggunakan alat dan media konsep
materi akan sulit diterima atau dipelajari oleh siswa. Tujuan untuk memperoleh data
tentang segala sesuatu yang terjadi pada proses belajar mengajar. Data ini sebagai dasar
bagi supervisor melakukan pembinaan terhadap guru yang diobservasi sedangkan bagi
murid akan dapat menimbulkan pengaruh positif terhadap kemajuan belajar mereka.

c.Percakapan Pribadi (Personal Dialogue)


Percakapan pribadi merupakan dialog yang dilakukan oleh guru dan supervisornya, yang
membahas tentang keluhan-keluhan guru dalam bidang mengajar, dimana supervisor dapat
memberikan jalan keluarnya. Dalam percakapan ini supervisor berusaha menyadarkan guru
akan kelebihan dan kekurangannya. Mendorong agar yang sudah baik lebih di tingkatkan
dan yang masih kurang atau keliru agar diupayakan untuk memperbaikinya. Jenis-jenis
percakapan pribadi melalui perkunjungan kelas yaitu:
1) Percakapan pribadi setelah kunjungan kelas.
2) Percakapan pribadi melalui percakapan sehari-hari.

d.Percakapan kelompok (Group Dialogue)


Segala sesuatu biasanya ada kelebihan dan kekurangan yang baru saja kita bicarakan,
tentang percakapan pribadi memiliki banyak keuntungan karena apa yang diperoleh
supervisor merupakan pendapat murni dari pribadi yang diajak bercakap, namun dibalik itu
ada beberapa guru yang kurang percaya diri dan akan lebih baik jika dimintai pendapat dia
membutuhkan pendamping mungkin karena kurang berani dalam menyampaikan
pendapatnya, akan tetapi ketika ada orang lain dia menjadi percaya diri dalam
mengemukakan pendapatnya, sebagai alasan utama bahwa pewawancara tidak terlalu ingat
siapa yang berpendapat seperti yang dia katakan.
e. Mengunjungi Sekolah Lain (Intervisitasi)
Teknik Intervisitasi adalah saling mengunjungi antara guru yang satu dengan guru yang lain
yang sedang mengajar.Teknik ini dilakukan oleh sekolah-sekolah yang masih kurang maju
dengan menyuruh beberapa orang guru untuk mengunjungi sekolah-sekolah yang ternama
dan maju dalam pengelolaannya untuk mengetahui kiat-kiat yang telah diambil sampai
sekolah tersebut maju.
f.Penyeleksi berbagai Sumber Materi untuk Belajar (Bacaan Terarah)
Teknik pelaksanaan supervisi ini berkaitan dengan aspek-aspek belajar mengajar. Dalam
usaha memberikan pelayanan profesional kepada guru, supervisor pendidikan akan
menaruh perhatian terhadap aspek-aspek proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil
yang efektif. Supervisor harus mempunyai kemampuan menyeleksi berbagai sumber materi
yang digunakan guru untuk mengajar. Adapun cara untuk mengikuti perkembangan
keguruan kita, ialah dengan berusaha mengikuti perkembangan itu melalui kepustakaan
profesional, dengan mengadakan "profesional reading". Ini digunakan untuk menambah
pengetahuan dan meningkatkan situasi belajar mengajar yang lebih baik. Hal ini
menyatakan bahwa teknik penyeleksian berbagai sumber materi untuk mengajar memiliki
arti bahwa teknik ini yang menitik beratkan kepada kemampuan Supervisor dalam
menyeleksi buku-buku dan referensi yang dimiliki oleh guru pada saat mengajar yang sesuai
dengan kebutuhan kegiatan belajar mengajar.

g. Menilai Diri Sendiri


Guru dan supervisor melihat kekurangan masing-masing yang mana ini dapat memberikan
nilai tambah pada hubungan guru dan supervisor tersebut, yang akhirnya akan memberikan
nilai positif bagi kegiatan belajar mengajar yang baik. Menilai diri sendiri merupakan tugas
yang tidak mudah bagi guru, karena suatu pengukuran terbalik karena selama ini guru hanya
menilai murid-muridnya.

h.Supervisi yang Memakai Para Siswa


Teknik ini adalah dengan menanyakan kepada siswa tentang belajar mengajar dan materi
yang telah diajarkan.Hal ini dimaksudkan untuk menilai bagaimana hasil mengajar untuk
peningkatan kualitas dalam mengajar.Salah satu cara yang dipaki adalah tes
dadakan,maksudnya tes yang diadakan oleh supervisor terhadap siswa secara mendadak
atau tiba-tiba,tanpa memberitahu guru atau siswa. Tujuanya adalah untuk mengetahui
target kurikulum dan daya serap siswa terhadap materi yang telah mereka pelajari
sebelumnya.
2.Teknik Kelompok Supervisi
Teknik Supervisi yang bersifat kelompok ialah teknik supervisi yang dilaksanakan dalam
pembinaan guru secara bersama-sama oleh supervisor dengan sejumlah guru dalam satu
kelompok. Sedangkan menurut Oemar Hamalik teknik kelompok adalah prosedur yang
menekankan pada kerja sama dalam kelompok dalam memecahkan suatu masalah yang
dirasakan penting. Teknik Supervisi yang bersifat kelompok antara lain sebagai berikut.
a. Pertemuan Orientasi bagi Guru Baru (Orientation Meeting for New Teacher)
Yakni pertemuan yang bertujuan khusus mengantar guru-guru untuk memasuki suasana
kerja yang baru.

b. Rapat Guru (Meeting)


Rapat Guru adalah teknik supervisi kelompok melalui rapat guru yang dilakukan untuk
membicarakan proses pembelajaran, dan upaya atau cara meningkatkan profesi guru.

c. Studi Kelompok antar Guru


Studi kelompok antara guru adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh sejumlah guru yang
memiliki keahlian dibidang studi tertentu, seperti MIPA, Bahasa, IPS dan sebagainya, dan
dikontrol oleh supervisor agar kegiatan dimaksud tidak berubah menjadi ngobrol hal-hal
yang tidak ada kaitannya dengan materi.

d. Diskusi
Diskusi adalah pertukaran pikiran atau pendapat melalui suatu percakapan tentang suatu
masalah untuk mencari alternatif pemecahannya. Diskusi merupakan salah satu teknik
supervisi kelompok yang digunakan supervisor untuk mengembangkan berbagai
ketrampilan pada diri para guru dalam mengatasi berbagai masalah atau kesulitan dengan
cara melakukan tukar pikiran antara satu dengan yang lain. Melalui teknik ini supervisor
dapat membantu para guru untuk saling mengetahui, memahami, atau mendalami suatu
permasalahan, sehingga secara bersama-sama akan berusaha mencari alternatif pemecahan
masalah tersebut.
e. Workshop
Workshop adalah suatu kegiatan belajar kelompok yang terjadi dari sejumlah pendidik
yang sedang memecahkan masalah melalui percakapan dan bekerja secara kelompok.

f. Tukar Menukar Pengalaman


Tukar menukar pengalaman “Sharing of Experince” suatu teknik perjumpaan dimana guru
menyampaikan pengalaman masing-masing dalam mengajar terhadap topik-topik yang
sudah diajarkan, saling memberi dan menerima tanggapan dan saling belajar satu dengan
yang lain.

g.Teknik Seminar
Seminar adalah suatu rangkaian kajian yang diikuti oleh suatu kelompok untuk
mendiskusikan, membahas dan memperdebatkan suatu masalah yang berhubungan dengan
topik. Berkaitan dengan pelaksanaan supervisi, dalam seminar ini dapat dibahas seperti
bagaimana menyusun silabus sesuai standar isi, bagaimana mengatasi masalah disiplin
sebagai aspek moral sekolah, bagaimana mengatasi anak-anak yang selalu membuat
keributan dikelas, dan lain-lain. Pada waktu pelaksanaan seminar kelompok mendengarkan
laporan atau ide-ide menyangkut permasalahan pendidikan dari salah seorang anggotanya.

h.Teknik Simposium
Kegiatan mendatangkan seorang ahli pendidikan untuk membahas masalah pendidikan.
Simposium menyuguhkan pidato-pidato pendek yang meninjau suatu topik dari aspek-aspek
yang berbeda. Penyuguh pidato biasanya tiga orang dimana guru sebagai pengikut
diharapkan dapat mengambil bekal dengan mendengarkan pidato-pidato tersebut.

i.Teknik Demonstrasi Mengajar


Usaha peningkatan belajar mengajar dengan cara mendemonstrasikan cara mengajar
dihadapan guru dalam mengenalkan berbagai aspek dalam mengajar di kelas oleh
supervisor.

j. Perjalanan Sekolah
Suatu cara dimana guru melakukan kunjungan ke sekolah lain untuk memperkaya
pengalaman belajar mengajar terutama bagi guru yang mengalami masalah dalam
tugas,sehingga mererka mendapatkan semacam selingan setelah melakukan pekerjaan rutin
mereka di sekolah. Dengan cara ini diharapkan mendorong pertumbuhan jabatan dan
kegairahan bekerja dengan sumber-sumber pengalaman yang baru.
D. Proses Supervisi Pendidikan
Dalam melaksanakan tugasnya di sekolah, kepala sekolah mempunyai beberapa
tanggung jawab yakni berkewajiban melaksanakan administrasi sekolah yang bertujuan
menciptakan situasi belajar mengajar menjadi lebih baik, dan melaksanakan supervisi
pendidikan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan supaya guru-guru termotivasi
dalam menjalankan tugas-tugas pembelajaran dan mampu membimbing peserta didik
menjadi lebih baik. Dalam pelaksanaan tugasnya sebagai supervisor, kepala sekolah
hendaknya memperhatikan beberapa pendekatan yang akan digunakannya. Pendekatan
atau orientasi yang dilakukan oleh supervisor sangat tergantung pada kondisi guru. Untuk
itu supervisi pendidikan memerlukan berbagai pendekatan dalam mencapai tujuan,
diantaranya adalah pendekatan supervisi artistik, pendekatan supervisi saintifik dan
pendekatan supervisi klinis.
Pertama pendekatan supervisi artistik yakni proses supervisi merupakan suatu hal yang
tidak bisa dijelaskan secara rasional. Kreatifitas supervisor memiliki peran yang dominan
didalam memperbaiki kualitas pelayanan pendidikan. Pendekatan supervisi saintifik
merupakan suatu proses supervisi yang dilaksanakan berdasarkan atas fakta dan data.
Sedangkan pendekatan supervisi klinis lebih bersifat dalam rangka mengobati yakni
penampilan guru dalam mengajar. Sebagaimana dipaparkan diatas, proses supervisi
pendidikan pada hakikatnya merujuk pada upaya untuk mencapai tujuan, sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan sesuai keputusan bersama, dengan suasana pendukung,
dan pendekatan sistem sesuai dengan karakteristik guru.
Langkah-langkah supervisi pendidikan dibagi dalam 5 langkah, yang mana langkah
pertama melaksanakan pertemuan pendahuluan dengan dibagi menjadi dua bagian:
Pertama, menciptakan suasana kekeluargaan yang intim antara guru dengan supervisor
agar komunikasi selama kegiatan dapat berlangsung secara efektif. Kedua, membuat
kesepakatan antara guru dengan supervisor tentang aspek proses belajar-mengajar yang
akan dikembangkan dan ditingkatkan.
Kedua, perencanaan oleh guru dan supervisor yakni membuat perencanaan pelaksanaan
observasi secara bersamaan.
Ketiga, mengenai pelaksanaan pelatihan mengajar dan obsevasi yang mana guru sedang
melakukan proses pembelajaran sedang supervisor melakukan pengamatan secara cermat,
dengan menggunakan instrument observasi.
Keempat, mengadakan analisis data, dalam hal ini supervisor mengajak guru untuk
mendiskusikan apa yang telah dilaksanakan oleh guru melakukan proses pembelajaran di
kelas.

Kelima, langkah diskusi memberikan umpan balik yang bertujuan untuk memberikan
umpan balik atas apa yang telah dilakukan oleh supervisor kepada guru yang sedang
berlatih mengajar meningkatkan ketrampilannya dan pelaksanaan langkah pemberian
umpan balik sebaiknya dilakukan secara obyektif dan segera.
Kelima langkah supervisi pendidikan ini mempunyai beberapa keterkaitan yang erat satu
sama lain, dan berkesinambungan dalam beberapa proses langkah yang dilakukan oleh
supervisor guna melakukan kontrol terhadap pembelajaran guru di kelas. Pemaknaan atas
kelima langkah supervisi pendidikan tersebut hendaknya juga membina inisiatif guru serta
mendorongnya untuk aktif menciptakan suasana dimana tiap orang merasa aman dan dapat
mengembangkan potensi-potensinya.

BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Supervisi pendidikan mempunyai makna kerjasama antara guru dan kepala sekolah untuk
mencapai ketentuan pendidikan yang sudah disepakati bersama. Supervisi pendidikan
mengandung pengertian proses pengamatan dan pembinaan supervisor kepada guru guna
mencapai tujuan pendidikan yang disepakati. Langkah supervisi pendidikan lebih difokuskan
pada bagaimana seorang kepala sekolah mampu mengkondisikan guru yang disupervisi
menjadi kooperatif dengan supervisor, karena kurang optimalnya guru dalam mengajar
perlu didiskusikan antar guru dan kepala sekolah supaya masukan dari diskusi dengan guru
berguna untuk pembenahan kinerja guru kedepannya. Dalam ranah pemahaman srategi
supervisi kepala sekolah, maka peran kepala sekolah sebagai supervisor sangat
diperhatikan. Tingkat kapabilitas kepala sekolah dalam memimpin dan mengelola sekolah
sangat menentukan keefektifan supervisi sekolah.
Teknik supervisi pendidikan merupakan alat yang digunakan oleh supervisor untuk
mencapai tujuan supervisi itu sendiri yang pada akhir dapat melakukan perbaikan
pengajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi. Dalam pelaksanaan supervisi pendidikan,
sebagai supervisor harus mengetahui dan memahami serta melaksanakan teknik-teknik
dalam supervisi. Berbagai macam teknik dapat digunakan oleh supervisor dalam membantu
guru meningkatkan situasi belajar mengajar, baik secara kelompok maupun secara
perorangan. Dalam pelaksanaan tugasnya sebagai supervisor, kepala sekolah hendaknya
memperhatikan beberapa pendekatan yang akan digunakannya. Pendekatan atau orientasi
yang dilakukan oleh supervisor sangat tergantung pada kondisi guru. Untuk itu supervisi
pendidikan memerlukan berbagai pendekatan dalam mencapai tujuan

DAFTAR PUSTAKA
Daryanto, M. 2005. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Darwis, Amri. 2009. Panduan Praktis Pelaksanaan Administrasi dan Supervisi Pendidikan.
Pekanbaru: Suska Press.
Hamalik, Oemar. 1992. Administrasi dan Supervisi Pengembangan Kurikulum. Bandung:
Mandar Maju.
Mulyasa, E. 2000. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai