Anda di halaman 1dari 94

Laporan Aktualisasi

Nilai-Nilai Dasar ASN

Optimalisasi Peningkatan Kepatuhan Waktu


Minum Obat Pada Pasien TB
di RSUD Kota Mataram Dengan Aplikasi Pengingat
Minum Obat (LAWAN TB)
Berbasis Mobile

Disusun oleh :

dr. Kana Wulung Arie Ichida Prinasetyo, Sp.P


NIP :198505092022032001

PELATIHAN DASAR CPNS ANGKATAN XIX


BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIAKOTA MATARAM
BEKERJA SAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAHPROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

TAHUN 2022
ABSTRAK

Tuberkulosis merupakan infeksi paru yang masih menjadi masalah masyarakat Indonesia,
dikarenakan penularannya yang mudah. Kunci keberhasilan pengobatan TB adalah kepatuhan
minum obat setiap harinya. Waktu pengobatan yang lama memungkinkan adanya ketidakpatuhan
minum obat. Apabila tidak diobati dengan benar akan ada resiko komplikasi penyakit, seperti
bakteri tuberkulosis yang kebal terhadap obat sehingga pengobatan TB akan lebih sulit. Diperlukan
sebuah alat bantu untuk mengingatkan penderita TB dan PMO dalam meminum obat secara teratur.
Alat bantu tersebut adalah aplikasi pengingat minum obat bagi penderita TB berbasis mobile
android. Kegiatan aktualiasi ini menghasilkan aplikasi untuk pengingat minum obat pada penderita
TB dalam proses pengobatan. Terdapat fitur takaran minum obat yang menyesuaikan dengan dosis
OAT dari berat badan dan umur penderita. Terdapat fitur lainya seperti info tentang penyakit
tuberculosis dan fitur artikel Kesehatan yang dapat membantu pasien meningkatkan pengetahuan
tentang TB.
Kata kunci : Tuberkulosis, obat, kepatuhan, mobile android, aplikasi, alarm.

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT


karena atas limpahan rahmat, taufiq, dan karunia-Nya yang tiada henti
rancangan aktualisasi ini bisa terselesaikan. Shalawat serta salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhamad SAW beserta keluarga, sahabat
dan para pengikutnya.
Pada kesempatan ini, kami ucapkan terimakasih kepada seluruh pihak
yang telah membantu penulisan rancangan aktualisasi ini. Ucapan terimakasih
tersebut kami tujukan kepada:.
1. Bapak Drs. Bachrudin, M.Pd. selaku Coach yang telah memberikan
bimbingan, kritik dan saran dalam perbaikan rancangan aktualisasi ini.
2. Bapak dr. Tris Cahyoso, MARS. selaku Mentor yang telah
memberikan bimbingan, arahan, dan saran dalam penyusunan
rancangan kegiatan aktualisasi ini.
3. Bapak Ir. Lalu Hamdi., M.Si., selaku Kepala BPSDMD Provinsi
NTB, atas kesedian menguji dan memberikan masukan.
4. Bapak/Ibu Widyaiswara yang telah membagi ilmu dan pengalaman
selama perkuliahan online.
5. Co-host Bapak Ahmad Maulayani dan seluruh panitia Latsar
BKPSDM Kota Mataram dan BPSDMD Provinsi NTB
6. Suami, anak, serta orang tua yang selalu mendoakan dan memberikan
dukungan untuk kelancaran dalam penulisan rancangan aktualisasi ini

7. Rekan-rekan Pelatihan DIKLATSAR CPNS Golongan III Angkatan


XIX Tahun 2022 yang senantiasa mendukung dalam penulisan
rancangan aktualisasi ini.

iii
Kami menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan rancangan aktualisasi ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun
dari pembaca dan pemerhati sangat diharapkan untuk penyempurnaan rancangan
aktualisasi ini. Kami harap rancangan aktualisasi ini kelak dapat bermanfaat bagi
semua pihak serta dapat memberikan sumbangsih yang dapat membawa
perubahan dalam institusi, khususnya di Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Mataram.

Mataram, 30 September 2022

Penulis

iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ..…………….………................................. i
ABSTRAK .................…………………….………................................. ii
KATA PENGANTAR…………………….………................................. iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………. v
DAFTAR TABEL………………………………………………………. vi
DAFTAR BAGAN……………................................................................ vii
BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang ….………………..…..………………..…………. 1
1.2 Tujuan .....................…..……………..…….……….…………….. 5
1.3 Ruang Lingkup Aktualisasi....................………………................ 6
BAB 2 GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI
DASAR KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU ...... 7
2.1 Deskripsi Organisasi.....……………………………………….….. 7
2.2 Tugas Pokok dan Fungsi Penulis..………………………………… 9
2.3 Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN..………………………………....... 12
2.4 Identifikasi isu……………………………………………………... 19
2.5 Analisis dan Pemilihan Isu .....…………………………………….. 20
2.6 Pemecahan Isu …................……………………………………….. 23
BAB 3 HASIL AKTUALISASI ....……………………………………… 39
3.1 Pelaksanaan Aktualisasi ………..…..………………..…………. 39
3.2 Capaian Aktualisasi .........………..…..………………..…………. 46
3.3 Before After Kegiatan Aktualisasi .........………………................ 62
BAB 4 PENUTUP ...............…………………………………………… 73
4.1 Kesimpulan..... ….………………..…..………………..…………. 73
4.2 Saran dan Rekomendasi ……………..…….……….…………….. 74
DAFTAR PUSTAKA ..........…………………………………………… 75
LAMPIRAN .........................…………………………………………… 76

v
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Analisis dan Penetapan isu dengan metode APKL..…….……. 20
Tabel 2.2 Analisa dan Penetapan isu dengan metode USG…................... 21
Tabel 2.3 Matriks Rancangan Kegiatan ……..…………………………... 24
Tabel 2.4 Jadwal Rencana Kegiatan……………………………………... 38

vi
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Struktur Organisasi .......................................................... 11

vi
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai peran yang amat penting dalam
rangka menciptakan masyarakat yang taat hukum, berperadaban modern,
demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan
kepada masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan
bangsa dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Tahun 1945. Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki peranan yang sangat
menentukan dalam mengelola potensi sumber daya alam dan manusia serta
demokrasi yang dapat mewujudkan visi dan misi negara sebagaimana tertuang
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945. Dalam UU No.5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, pegawai ASN
berfungsi sebagai : Pelaksana Kebijakan Publik, Pelayan Publik, Perekat dan
Pemersatu Bangsa. Untuk memainkan peran tersebut diperlukan sosok ASN yang
profesional, yaitu ASN yang mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya
secara efektif dan efisien.
Berbagai tantangan yang dihadapi oleh Aparatur Sipil Negara dalam
mencapai tujuan tersebut semakin banyak dan berat, baik berasal dari luar
maupun dalam negeri yang menuntut aparatur sipil negara untuk meningkatkan
profesionalitasnya dalam menjalankan tugas dan fungsinya serta bersih dan bebas
dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik
dan bersih (good and clean governance) sangat ditentukan oleh peran Aparatur
Negara (AN). Aparatur Negara adalah keseluruhan lembaga dan pejabat Negara
serta pemerintah Negara yang meliputi aparatur kenegaraan dan pemerintah dan
masyarakat atas penyelenggaraan dan pembangunan Negara. Aparatur Sipil
Negara (ASN) yang merupakan bagian dari aparatur Negara harus memiliki
komitmen dalam melayani masyarakat.

1
Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai pelayan masyarakat harus memiliki
nilai-nilai seperti Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi sebagai acuan dalam melaksanakan tugas jabatannya.
Pelatihan dasar CPNS diadakan sesuai dengan Peraturan Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2018, Calon Pegawai Negeri Sipil
Tahun 2018 Pasal 5 ayat (1) dan (2), Pelatihan Dasar CASN bertujuan untuk
mengembangkan kompetensi CASN yang dilakukan secara terintegrasi. Diklat ini
dilaksanakan dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS yang
tergabung dalam singkatan ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi). Kompetensi inilah yang kemudian berperan
dalam membentuk karakter PNS yang kuat, yaitu PNS yang berintegritas, serta
mampu bersikap dan bertindak professional dalam melayani masyarakat.
Sebelum melakukan habituasi peserta Latsar CPNS membuat rancangan
aktualisasi yang bersumber dari isu yang ada di lingkungan kerja peserta Latsar.
Laporan ini merupakan sebuah kegiatan yang berisikan penerapan nilai-nilai
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi) serta peran dan kedudukan ASN dalam pelaksanaan kinerjanya di unit
kerja. Laporan ini juga memuat beberapa kegiatan yang mengaitkan nilai-nilai
ANEKA serta peran dan kedudukan ASN dalam NKRI untuk diimplementasikan
pada unit kerja Penulis, yaitu RSUD Kota Mataram.

Tuberkulosis (TB) saat ini masih merupakan masalah kesehatan baik di


Indonesia maupun di dunia serta muncul ke permukaan sebagai penyebab utama
kematian. di Indonesia menempati peringkat ketiga setelah India dan Cina dengan
jumlah kasus 824 ribu dan kematian 93 ribu per tahun atau setara dengan 11
kematian per jam. TB merupakan salah satu penyakit infeksi tertua yang melekat
sepanjang sejarah peradaban manusia. Pada tahun 1993, World Health
Organization (WHO) telah mencanangkan TB sebagai Global Emergency. Saat ini
TB telah menjadi ancaman global. Penyakit ini banyak menyerang golongan umur

2
produktif antara 15-49 tahun. WHO memperkirakan terdapat 8 juta kasus baru dan
3 juta kematian karena TB setiap tahunnya. Setiap detik ada satu orang yang
terinfeksi TB di dunia ini dan dalam dekade mendatang tidak kurang dari 300 juta
orang akan terinfeksi oleh TB. Secara global, insiden TB per 100.000 penduduk
turun sekitar 2% per tahun. Regional yang paling cepat mengalami penurunan di
tahun 2013- 2017 adalah regional WHO Eropa (5% per tahun) dan regional WHO
Afrika (4% per tahun). Menurut laporan Kementerian Kesehatan Repbulik
Indonesia (Kemenkes RI), terdapat 385.295 kasus TBC yang ditemukan dan
diobati di Indonesia sepanjang 2021. Jumlah tersebut turun 2,04% dari tahun
sebelumnya, Dalam sepuluh tahun terakhir, jumlah kasus TB memiliki tren yang
fluktuatif. Kemudian, jumlahnya cenderung meningkat pada tiap tahun berikutnya
hingga mencapai 570.289 kasus pada 2018. Kasus TB baru mulai menurun pada
2019 menjadi 568.997 kasus. Di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), kasus TB
di tahun 2021 mengalami peningkatan di bandingkan tahun sebelumnya. Di kota
Mataram tahun 2021 terdapat peningkatan pasien TB ditemukan 694 kasus.

TB disebabkan oleh bakteri basil Mycobacterium tuberculosis, yang


menyebar ketika orang yang terinfeksi mengeluarkan droplet berisi bakteri ke
udara. M. tuberculosis memiliki potensi untuk bertahan hidup dalam lingkungan
yang bervariasi, termasuk dalam lingkungan dengan tekanan oksigen yang sangat
rendah. Penularan dan infeksi baru di masyarakat dapat ditekan dengan
mengurangi faktor risiko TB yaitu kemiskinan, gizi kurang, merokok, Human
Immunodeficiency Virus (HIV), dan diabetes. Deteksi dini serta keteraturan
mengonsumsi obat merupakan faktor yang berperan penting pada proses
kesembuhan serta pencegahan terhadap resistensi ke depannya.

Dalam penanganan pengobatan TB diperlukan ketaatan, pemantauan atau


monitoring evaluasi yang ketat pada penderita hal ini bertujuan untuk memastikan
penderita mendapatkan paduan obat yang tepat serta meningkatkan keberhasilan
program TB pada berbagai tingkat. Pengobatan TB saat ini masih dengan obat anti

3
tuberculosis atau OAT dimana dengan pemberian OAT bertujuan untuk
menyembuhkan pasien dan memperbaiki produktivitas serta kualitas hidup,
mencegah kematian dan atau kecacatan karena penyakit TB atau efek lanutannya,
mencegah kekambuhan, menurunkan risiko penularan TB, mencegah terjadinya
resistensi terhadap obat anti tuberculosis (OAT) serta penularannya. Pengobatana
ini harus diberikan secara lengkap, dan dalam dosis yang tepat. Maka dari itu
pentingnya pengawasan minum OAT ini diberlakukan pada penderita. Selain oleh
keluarga, pengawasan dan bantuan pengawasan penerimaan terapi OAT pada
penderita merupakan salah satu tanggung jawab rumah sakit untuk bisa
memberikan layanan OAT yang lengkap pada penderita.
Penatalaksanaan Penderita TB dengan strategi DOTS (Directly, Observed,
Treatment, Short Course) menjadi salah satu keberhasilan dalam menurunkan
angka kejadian TB. Pengobatan tidak tuntas atau pengobatan yang tidak taat akan
dapat berakhir pada penderita akan mengalami kegagalan pengobatan dan
berujung resistan pada salah satu atau beberapa OAT. Kegagalan ini dapat
merugikan pasien, tidak hanya menimbulkan kematian. Masalah TB Resisten Obat
(RO) merupakan masalah serius karena TB RO dapat menular didalam suatu
komunitas ataupun masyarakat. Jika semakin banyak penderita TB RO maka
menimbulkan pengobatannya lebih lama dari pada MDR dan membutuhkan biaya
yang cukup besar. Ketidakpatuhan pasien dalam meminum OAT menjadi faktor
utama dalam tingkat kegagalan dalam pengobatan. Kunci keberhasilan pengobatan
TB adalah kepatuhan untuk selalu minum obat setiap hari. Pengobatan TB
kategori satu terdiri atas dua fase yaitu fase intensif selama dua bulan dan fase
lanjutan selama empat bulan. Kemungkinan ketidakpatuhan penderita selama
pengobatan TB sangatlah besar. Ketidakpatuhan dapat terjadi karena pemakaian
obat dalam jangka panjang, serta kurangnya kesadaran penderita akan
penyakitnya. Pada kebanyakan kasus, penderita sudah merasa sehat pada
pemakaian obat selama dua minggu pertama dan menghentikan pengobatan.
Padahal apabila obat tidak diminum secara teratur, berbagai efek samping dan

4
komplikasi yang akan muncul. Seperti bakteri yang kebal terhadap antibiotik
(resistensi terhadap obat) sehingga gejala akan semakin parah dan lebih sulit untuk
diobati.
Melihat pentingnya keteraturan meminum obat selama proses
penyembuhan TBC, diperlukan suatu alat bantu untuk mengingatkan penderita TB
dan Pengawas Menelan obat (PMO) agar teratur dalam meminum obat. Alat bantu
tersebut berupa aplikasi kalender pengingat minum obat TBC berbasis mobile
android. Diharapkan aplikasi tersebut dapat membantu penderita TBC maupun
keluarga dalam meningkatkan keteraturan meminum obat, agar proses
penyembuhan dapat maksimal serta risiko komplikasi dan resistensi terhadap obat
dapat dihindari.
Berawal dari isu yang diangkat Penulis yaitu kurang optimalnya tingkat
kepatuhan pasien TB dalam minum obat TB di RSUD Kota Mataram, maka
Penulis mengajukan rancangan pemecahan isu tersebut dengan kegiatan
aktualisasi berdasarkan prinsip teknologi tepat guna.

1.2 Tujuan
Kegiatan aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS merupakan langkah nyata
mewujudkan ASN yang yang profesional yakni ASN yang berkarakter sehingga
mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan
masyarakat, pelaksana kebijakan publik, dan perekat/pemersatu bangsa, serta
dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN BERAKHLAK (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompoten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif), dan
mengetahui kedudukan dan peran profesi ASN dalam NKRI (Manajemen ASN dan
Smart ASN). Tujuan rancangan aktualisasi ini antara lain:

Tujuan Jangka Pendek

 Meningkatkan kepatuhan waktu minum obat pada Pasien TB di RSUD Kota


Mataram

5
Tujuan Jangka Menengah

 Menurunkan angka rehospitalisasi pasien dengan TB paru.

Tujuan Jangka Panjang

 Menurunkan angka kejadian TB resisten obat akibat terlupa minum obat.

 Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menggunakan teknologi digital


yang berguna untuk membantu dalam proses pengobatan serta mendapatkan
informasikesehatan secara cepat dan berkualitas
1.4 Ruang Lingkup Aktualisasi
Ruang lingkup rancangan kegiatan aktualisasi ini meliputi persiapan,
pelaksanaan serta pelayanan di wilayah kerja RSUD Kota Mataram, khususnya
poliklinik TB, apotek rawat jalan dengan menerapkan nilai-nilai dasar
BERAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompoten, Harmonis, Loyal,
Adaptif dan Kolaboratif), dan mengetahui kedudukan dan peran profesi ASN dalam
NKRI (Manajemen ASN dan Smart ASN). Kegiatan ini akan dilaksanakan mulai
tanggal 27 Agustus 2022 sampai dengan tanggal 25 September 2022 di wilayah
kerja poliklinik TB, apotek rawat jalan RSUD Kota Mataram.

Aktualisasi dilakukan dengan terlebih dahulu mengidentifikasi isu-isu yang


ada di tempat kerja dan menganalisisnya untuk mendapatkan isu terpilih
menggunakan kriteria analisayaitu APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan
Layak). Kemudian menentukan langkah-langkah kegiatan dalam rangka
menyelesaikan isu yang telah dipilih. Dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
dasar BERAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompoten, Harmonis,
Loyal, Adaptif dan Kolaboratif), dan mengetahui kedudukan dan peran profesi ASN
dalam NKRI (Manajemen ASN dan Smart ASN).

6
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP
NILAI-NILAIDASAR, KEDUDUKAN PERAN ASN
DAN PENETAPAN ISU

2.1 Deskripsi Organisasi

2.1.1 Profil RSUD Kota Mataram

Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram adalah salah satu Rumah Sakit milik
pemerintah Kota Mataram yang mulai beroperasional sejak Maret 2010 berdasarkan Surat
Keputusan Walikota Nomor: 163/II/2010 tentang Izin Penyelenggaraan Operasional
Pelayanan. Sejak 1 Desember 2010, RSUD Kota Mataram menerapkan pola pengelolaan
keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), berdasarkan SK Walikota Mataram
No. 565/XII/2010. Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram merupakan salah satu unit
pelayanan kesehatan yangterletak di tengah Kota Mataram yaitu di Jalan Bung Karno No.
3 Pagutan Raya Mataram, dengan luas lahan 20.473 m2. Berdasarkan Peraturan Daerah
Kota Mataram nomor 10 tahun 2013, RSUD Kota Mataram berkedudukan sebagai
Lembaga Teknis Daerah yang merupakan unsur pendukung tugas Walikota dalam
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan Daerah yang bersifat spesifik di bidang
Kesehatan. RSUD Kota Mataram dipimpin oleh seorang Kepala dengan sebutan Direktur
yang bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah, secara teknis
operasional berkoordinasi kepada Dinas Kesehatan.

2.1.2 Visi, Misi, Moto Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram

a. Visi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram

Rumah sakit pilihan masyarakat dalam bidang pelayanan kesehatan,


pendidikan,dan penelitian yang berstandar internasional

7
b. Misi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram

 Memberikan Pelayanan Kesehatan yang komprehensif, berkualitas dan


profesinal.

 Melaksanakan pendidikan dan penelitian kesehatan yang berkelanjutan dan


berkualitas.

 Meningkatkan kompetensi SDM yang berdaya saing.

 Meningkatkan Kesejahteraan Karyawan/karyawati.

 Meningkatkan sarana prasarana sesuai standard RS pendidikan dan kemajuan


IPTEKDOK.

2.1.3 Moto Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram


“SMILE” (Senyum, Mutu, Inovatif, Lengkap,Efisien)

2.1.4 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi


a. Tugas Pokok
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Mataram nomor 10 tahun 2013, Rumah
Sakit Umum Daerah Kota Mataram mempunyai tugas pokok memberikan
layanan kesehatan dasar dan rujukan sesuai kebutuhan, potensi dan karakteristik
daerah berpedoman pada peraturan perundang-undangan yangberlaku.
b. Fungsi Organisasi
Rumah Sakit Umum Daerah mempunyai fungsi:
1. Penyelenggaraan pelayanan medis
2. Penyelenggaraan pelayanan penunjang medis dan non medis
3. Penyelenggaraan pelayanan dan asuhan perawatan
4. Penyelenggaraan pengelolaan sumber daya manusia
5. Penyelenggaraan penelitian

8
6. Penyelenggaraan administrasi umum
7. Penyelenggaraan pelayanan rujukan

c. Kedudukan Penulis dalam Struktur Organisasi


Penulis merupakan seorang dokter spesialis Paru sekaligus ketua SMF Paru,
yang dalam kesehariannya bertugas memberikan pelayanan spesialistik di unit
kerja bidang paru RSUD Kota Mataram. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota
Mataram nomor 10 tahun 2013, Penulis berkedudukan di dalam kelompok
jabatan fungsional, yang bernaung di bawah tanggung jawab Wakil Direktur
bidang Pelayanan. Kelompok Jabatan Fungsional adalah sejumlah tenaga
fungsional yang terbagi atas berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai bidang
keahliannya. Selain itu, Penulis juga tergabung di dalam Komite Medik. Komite
Medik adalah Kelompok tenaga medik yang keanggotaannya terdiri dari ketua-
ketua Staf Medik Fungsional. Gambar 2 menunjukkan struktur organisasi RSUD
Kota Mataram tempat Penulis mengabdi sebagai ASN.

2.2 Tugas Pokok dan Fungsi Penulis


a. Tugas pokok
Tugas pokok Penulis adalah memberikan pelayanan kesehatan spesialistik Paru
pada sarana pelayanan kesehatan RSUD Kota Mataram yang meliputi promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, serta membina peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian
di bidang kesehatan kepada masyarakat.
b. Fungsi Penulis
Dalam menjalankan tugasnya, Penulis memiliki beberapa fungsi antara lain:
 Melakukan pelayanan spesialistik konsultan bidang Paru
 Melakukan tindakan spesialistik Paru, baik tindakan medik maupun
tindakan darurat medik
 Melakukan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap

9
 Melakukan pemulihan fisik spesialistik bidang Paru
 Melakukan penyuluhan medik
 Membuat catatan medik rawat jalan
 Membuat catatan medik rawat inap
 Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar
 Melayani atau menerima konsultasi dari dalam
 Menguji kesehatan individu
 Menjadi tim penguji Kesehatan
 Melakukan tugas jaga panggilan / on call

10
Gambar 2 . Struktur Organisasi RSUD Kota Mataram

11
2.3 Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN

Untuk menghasilkan Aparatur Sipil Negara yang profesional sebagai pelayan publik,
maka perlu untuk menanamkan nilai-nilai dasar profesi ASN sejak masih menjadi CPNS,
sehingga nantinya akan terbentuk ASN BERAKHLAK yang menerapkan nilai-nilai tersebut
dalam melaksanakan fungsinya sebagai ASN. Penyelenggaraan Pelatihan Dasar ini bertujuan
sebagai penguatan nilai-nilai dasar profesi ASN yangmerupakan nilai-nilai yang harus di
implementasikan oleh seluruh ASN, meliputi Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompoten,
Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif, dan mengetahui kedudukan dan peran profesi
ASN dalam NKRI (Manajemen ASN dan Smart ASN).
Berikut Nilai-nilai dasar profesi ASN, kedudukan dan peran ASN dalam NKRI yang
meliputi Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompoten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan
Kolaboratif.
A. Berorientasi Pelayanan
Berorientasi Pelayanan merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN
BerAKHLAK yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berkomitmen memberikan pelayanan
prima demi kepuasan masyarakat.
Panduan perilaku Berorientasi Pelayanan yang semestinya dipahami dan dimplementasikan
olehsetiap ASN di instansi tempatnya bertugas, yang terdiri dari :
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
 Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia
 Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
 Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
 Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama.
b. Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan
Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku Berorientasi
Pelayanan yang kedua ini diantaranya:
 Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur
 Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah

12
 Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdayaguna, berhasil guna, dan santun.
c. Melakukan perbaikan tiada henti
Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku Berorientasi
Pelayananyang ketiga ini diantaranya :
 Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
 Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
Karakteristik dalam memberikan pelayanan prima ditunjukkan dengan upaya
perbaikan secara berkelanjutan, memberikan layanan yang bermutu tidak boleh berhenti
ketika kebutuhan masyarakat sudah dapat terpenuhi, melainkan harus terus ditingkatkan dan
diperbaiki agar mutulayanan yang diberikan dapat melebihi harapan pengguna layanan.

B. Akuntabel
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Aspek-aspek akuntabilitas :
a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan
d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja
Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada setiap level atau
unit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam memberikan pertanggung
jawaban laporan kegiatan kepada atasannya.
Nilai-nilai dasar akuntabilitas meliputi :
1. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan
memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya.

13
2. Transparansi
Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh
individumaupun kelompok/instansi.
3. Integritas
Integritas adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan

4. Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau


perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab
juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
5. Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik
menyangkut benda atau orang.
6. Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini yang
akan melahirkan akuntabilitas.
7. Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dankapasitas.
8. Kejelasan
Pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab harus memiliki gambaran yang jelas
tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.
9. Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai
pada tercapai tujuan akhir.

14
C. Kompeten
Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang Pegawai
Aparatur Sipil Negera, berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan
dalam pelaksanaan tugas jabatannya, sehingga Aparatur Sipil Negera tersebut dapat
melaksanakan tugasnya secara profesional, efektif dan efisien.
Pinsip-prinsip Pengembangan Kompetensi ASN meliputi :
 Dilakukan oleh organisasi/individu
Melalui proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai dengan kebutuhan organisasi
dan pegawai.
 Sesuai Kebutuhan
Diarahkan pada pengembangan kompetensi sesuai kebutuhan jabatan
 Hak ASN
Setiap ASN memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi
 Pengangkatan Jabatan dan Pengembangan
Karir Pengembangan kompetensi sebagai salah satu dasar dalam pengangkatan jabatan
dan pengembangan karir

Standar Kompetensi ASN


a. Kompetensi Teknis
Pengetahuan, keterampilan dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan
dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan.
b. Kompetensi Manajerial
Pengetahuan, keterampilan dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan
dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola unit organisasi.
c. Kompetensi Sosial Kultural
Pengetahuan, keterampilan dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan
dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi dengan masyarakat majemuk
dalam hal agama, suku, budaya, perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral,

15
emosi dan prinsipyang harus dipenuhi setiap pemegang jabatan untuk memperoleh hasil
kerja sesuai dengan peran, fungsi dan jabatan.

D. Harmonis
Kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga faktor faktor
tersebut menghasilkan suatu kesatuan yang luhur. Ricocur (1990) mendefinisikan etika
sebagai tujuan hidup yang baik bersama dan untuk orang lain di dalam institusi yang adil.
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/ buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau
bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban
untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Etika Publik merupakan
refleksi tentang standar atau norma yang menentukan baik buruk, benar salah prilaku
tindakan dan keuputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab publik.
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus,
yang ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk tertulis. Berfungsi untuk mengatur tingkah
laku atau etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat secara tertulis agar dipegang teguh
oleh sekelompok profesional tersebut.

Kode etik ASN meliputi:


1. Melaksanakan tugasnya secara Jujur, bertanggung jawab dan berintegritas tinggi
2. Melaksanakan tugasnya secara cermat dan disiplin
3. Melaksanakan tugas sesuai dengan peraturan peundangundangan yang berlaku
4. Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan
5. Melaksanakan tugas sesuai dengan perintah atasan sejauh tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan
6. Menjaga kerahasiaan yg menyangkut kebijakan negara
7. Menggunakankekayaan & barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan
efisien
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya

16
9. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN
10. Melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai disiplin pegawai ASN.

Peran ASN Mewujudkan Suasana dan Budaya Harmonis


Sebagai Seorang ASN
1. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang -undangan
2. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
3. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam Kehidupan Berbangsa
1. Bersikap Netral dan Adil.
2. Mengayomi kepentingan minoritas
3. Memiliki sikap toleran. Sikap Tolong menolong
4. Menjadi figur dan teladan

E. Loyal
Loyalitas merupakan kesetiaan yang timbul dengan sendirinya pada diri seseorang yang
memberikan jasa oleh penyedia jasa secara baik atau optimal. Aparatur Sipil Negara (ASN)
merupakan ujung tombak dalam melaksanakan tugas-tugas pemeritah maupun tugas-tugas
pembangunan guna mewujutkan pemerintahan yang baik agar tercapai masyarakat yang makmur
dan sejahtera. Oleh karena itu, semua ASN dilingkungan pemerintahan baik dibagian
struktural maupun fungsional, sangat ironis apabila sebagai ujung tombak dalam rangka
mencapai kesejahteraan masyarakat tetapi dalam melaksanakan tugasnya sebagai pelayan publik
tidak memiliki Loyalitas pada pekerjaannya.
Membangun sifat dan sikap loyal dan loyalitas meliputi :
 Dalam Kontek Umum
1. Membangun Rasa Kecintaaan & Memiliki
2. Meningkatkan Kesejahteraan
3. Memenuhi Kebutuhan Rohani

17
4. Memberikan Kesempatan Peningkatan Karir
5. Melakukan Evaluasi secara Berkala
 Memantapkan Wawasan Kebangsaan
Agar kepentingan bangsa dan Negara dapat selalu ditempatkan di atas kepentingan
lainnya.
 Meningkatkan Nasionalisme
ASN akan berpikir tidak lagi sektoral dengan mental block -nya, tetapi akan senantiasa
mementingkan kepentingan yang lebih besar yakni bangsa dan negara.

Pelaksanaan fungsi ASN sebagai wujud loyalitas ASN


1. ASN sebagai Pelaksana Kebijakan Publik
2. ASN sebagai Pelayan Publik
3. ASN sebagai Perekat dan Pemersatu Bangsa

F. Adaptif
Adaptif merupakan karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk bertahan hidup dan
menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang timbul. Panduan Perilaku seperti
cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan, terus berinovasi dan mengembangkan
kreativitas serta bertindak proaktif. Perwujudan Perilaku meliputi:
1. Menyesuaikan diri di berbagai lingkungan kerja.
2. Beradaptasi dengan dinamika perubahan lingkungan.
3. Menguasai dinamika perkembangan teknologi.
4. Menyampaikan ide dan gagasan untuk kemajuan instansi dengan berani.
5. Membuat inovasi yang mendukung tujuan instansi secara konsisten.
6. Mengantisipasi permasalahan yang terjadi di masa mendatang dengan kritis.
7. Menjalankan sistem kerja yang berbasis teknologi informasi.
8. Mengidentifikasi potensi masalah dan solusinya.
9. Menunjukkan keingintahuan yang tinggi terhadap hal baru.

18
10. Memanfaatkan peluang untuk menghasilkan hal yang lebih baik.

G. Kolaborasi
Whole of Government merupakan suatu upaya dalam sistem pemerintahan yang bersatu dalam
satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu. Whole of Government juga memiliki pemahaman
yakni suatu pendekatan penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintah dari keseluruhansektor dalam ruang lingkup yang lebih luas di pemerintahan. Panduan
perilakunya meliputi :
1. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
2. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
3. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.

2.4 Identifikasi Isu


Secara umum isu diartikan sebagai suatu fenomena/kejadian yang diartikan sebagai
masalah, sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia isu adalah masalah yang
dikedepankan untuk ditanggapi kabar yang tidak jelas asal usulnya dan tidak terjamin
kebenarannya, kabar angin, desas desus. Rancangan aktualisasi dimulai dengan mengidentifikasi
isu yang muncul pada instansi kerja Penulis.
Selama Penulis menjalankan tugas sebagai Dokter Ahli Pertama Spesialis Paru di RSUD Kota
Mataram, Penulis menemukan beberapa permasalahan dan isu yangdapat diperbaiki, antara lain:
1. Masih rendahnya frekuensi penyuluhan Kesehatan penyakit TB paru
2. Pasien tidak disiplin meminum obat TB paru berjangka waktu (periodik)
3. Kelengkapan administrasi pasien yang disaratkan masih manual atau belum berbasis
sistem/ digital
4. Belum optimalnya pemanfaatan dan penerapan kartu tunggu pasien.

19
2.5 Analisis dan Pemilihan Isu
Setelah mengidentifikasi isu-isu yang dimaksud, langkah selanjutnya adalah menetapkan isu
dengan mempertimbangkan kelima isu tersebut di analisi menggunakan analisis AKPL dan
analisis USG.
a. Analisa AKPL

Analisis isu diidentifikasi dengan memberikan penilaian dan skala prioritas untuk isu yang
telah dipetakan sebelumnya. Pemilihan dan juga analisis isu yang digunakan dalam laporan ini
adalah analisis dengan metode APKL (Aktual, Problematika, Kekhalayakan dan Layak) dengan
menetapkan rentang penilaian (1- 5) pada masing-masing kriteria. Aktual artinya isu tersebut
benar-benar terjadi dansedang hangat dibicarakan dalam masyarakat. Kekhalayakan artinya Isu
tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak. Problematik artinya Isu tersebut memiliki
dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya secarakomprehensif,
dan Kelayakan artinya Isu tersebut masuk akal, realistis, relevan, dan dapat dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya.
Berdasarkan alat bantu penetapan kriteria APKL, hasil identifikasi isu yang ditetapkan

sebagaimana definisi isu yang telah dipaparkan oleh Penulis dapat diperhatikan pada tabel 2.1

berikut

Tabel 2.1. Analisis dan Penetapan Isu dengan APKL

ISU A P K L E R
1. Masih rendahnya frekuensi 4 4 3 3 14 3
penyuluhan Kesehatan penyakit TB
paru

2. Pasien tidak disiplin meminum obat TB 5 5 5 5 20 1


paru berjangka waktu (periodik)
3. Belum optimalnya pemanfaatan dan 3 3 4 3 13 4
penerapan kartu tunggu pasien

20
4. Kelengkapan administrasi pasien yang 3 4 4 4 15 2
disaratkan masih manual atau belum
berbasis sistem/ digital

Keterangan: Skor
A : Aktual 5 : sangat tinggi
P : Problematik 4 : tinggi
K : Kekhalayakan 3 : sedang
L : Kelayakan 2 : rendah
1 : sangat rendah

b. Analisa USG

Dari empat isu diatas, dikerucutkan menjadi tiga isu. Dengan menggunakan model
Urgency (U), Seriousness (S), dan Growth (G).

Tabel 2.2 Seleksi menggunakan model USG

No Isu Kontemporer U S G Jumlah


1 Masih rendahnya frekuensi penyuluhan 3 3 5 9
Kesehatan penyakit TB paru
2 Pasien tidak disiplin meminum obat TB 5 5 5 15
paru berjangka waktu (periodik)
3 Kelengkapan administrasi pasien yang 3 4 4 11
disaratkan masih manual atau belum
berbasis sistem/ digital

21
Keterangan: Skor
U : Urgency 5 : sangat tinggi
S : Seriously 4 : tinggi
G : Growth 3 : sedang
2 : rendah
1 : sangat rendah

Dari keempat isu di atas, isu yang memiliki skor tertinggi merupakan isu yang menjadi
prioritas Penulis dan menjadi dasar rancangan kegiatan aktualisasi Penulis. Maka dapat
disimpulkan bahwa prioritas utama yang akan dipecahkan menurut Penulis adalah “Pasien tidak
disiplin meminum obat TB paru berjangka waktu (periodik)”, sehingga diajukan suatu solusi
untuk mengoptimalkannya dengan “Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ASN
Optimalisasi Peningkatan Kepatuhan Waktu Minum Obat Pada Pasien TB di RSUD Kota
Mataram Dengan Aplikasi Pengingat Minum Obat “Lawan TB” berbasis Mobile”.

2.6 Dampak Isu


Berdasarkan rancangan aktualisasi yang Penulis susun, Penulis berusaha untuk
mengoptimalisasi nilai-nilai ASN BERAKHLAK sehingga diharapkan terpenuhinya peran
Penulis sebagai ASN untuk dapat memberikan pelayanan publik yang profesional.Namun, apabila
isu yang menjadi prioritas ini tidak terpecahkan, maka isu ini akanberdampak tidak hanya bagi
pasien, namun juga bagi keluarga pasien, dokter, serta RSUD Kota Mataram. Berikut adalah
analisis dampak isu jika tidak dipecahkan antara lain:
Dampak bagi pasien adalah ketidakpatuhan pasien dalam menelan obat dikarenakan jangka waktu
yang panjang. Akibatnya, dapat terjadinya, berbagai efek samping dan komplikasi yang akan
muncul. Seperti kebal terhadap antibiotik (resistensi terhadap obat) sehingga gejala akan semakin
parah dan lebih sulit untuk diobati.
Dampak bagi keluarga pasien adalah jika pasien tidak patuh dalam menelan obat dapat
menyebabkan TB tidak sembuh dan penularan tidak dapat dihindari. Dampak bagi dokter yakni
akan kesulitan dalam menekan akan kejadian TB.

22
2.7 Pemecahan Isu
Pemecahan isu “Pasien tidak disiplin meminum obat TB paru berjangka waktu (periodik)
di RSUD Kota Mataram” memerlukan langkah nyata dengan memanfaatkan teknologi yang
makin canggih. Berkembangnya revolusi industri 4.0 yang merupakan tren transformasi digital
mendorong percepatan perubahan seluruh kegiatan maupun pekerjaan menjadi berbasis digital
dengan menggunakan jaringan internet. Keterkaitan dengan pelayanan publik dan era revolusi
Industri 4.0 saat ini, merujuk pada Pasal 23 ayat (1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik, disebutkan bahwa "Dalam rangka memberikan dukungan informasi
terhadap penyelenggaraan pelayanan publik perlu diselenggarakan Sistem Informasi yang bersifat
nasional”. Dengan demikian teknologi informasi berperan besar dalam rangka penyelenggaraan
pelayanan kepada masyarakat yaitu dengan menerapkan pelayanan publik yang berbasis
Teknologi (digital).
Dalam menjalankan rangkaian kegiatan pemecahan isu ini, diperlukan adanya implementasi nilai-
nilai dasar ASN BERAKHLAK, yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif, Kolaborasi yang menjiwai setiap kegiatan tersebut sehingga prosesnya dapat
berjalan dengan lancar. Adapun beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan untuk menyelesaikan
isi tersebut adalah:
1. Konsultasi dengan atasan langsung terkait rancangan aktualisasi yang akan dilakukan.
2. Merancang sistem IT sederhana menggunakan aplikasi yang dapat diunduh pasien di HP
sebagai pengingat waktu minum OAT.
3. Melakukan uji coba penggunaan aplikasi IT sederhana “Lawan TB” kepada pasien yang
datang berobat ke poliklinik TB.
4. Melakukan sosialisasi tentang layanan “Lawan TB” berkoordinasi dengan bidang
Hubungan Masyarakat (Humas) RSUD Kota Mataram.
5. Penyusunan evaluasi dari pasien dan keluarga pasien (PMO), berupa kuesioner yang berisi
evaluasi, saran, dan masukan tentang aplikasi Lawan TB.
6. Menyusun laporan aktualisasi

23
2.3 Matriks Rancangan Kegiatan

No. Kegiatan dan Tahap Output Kegiatan Keterkaitan Keterkaitan dengan Kontribusi terhadap
Kegiatan dengan Core Aksi Bela Negara Visi-dan Misi Daerah
Values Ber-
AKHLAK
1 2 3 4 5 6
1. Konsultasi dengan atasan Terselenggaranya Beorientasi Sadar berbangsa dan Kegiatan ini sesuai
langsung yang sekaligus pertemuan dengan Pelayanan bernegara dengan visi daerah yaitu
merupakan mentor untuk atasan langsung, dengan Penulis memahami Penulis menjalankan Unggul dengan
melakukan konsultasi mendapat arahan, saran, dan memenuhi kewajiban sebagai memacu peningkatan
rancangan aktualisasi yang masukan, serta kebutuhan dokter untuk SDM dan misi
akan dilakuakan persetujuan rencana masyarakat, cekatan, memberikan mewujudkan Sumber
Tahap Kegiatan : kegiatan aktualisasi solutif, dapat pengetahuan dan Daya Masyarakat
1. Mempersiapkan materi Penulis. Dihasilkannya diandalkan inovasi untu kemajuan yang berkualitas dan
yang akan dikonsultasikan notulensi hasil bersama berkarakter
2. Menghubungi mentor untuk pertemuan sebagai Akuntabel
menentukan waktu dan catatan Penulis dalam Penulis Rela berkorban
tempat konsultasi melakukan kegiatan menyampaikan untuk bangsa dan
3. Menyampaikan kegiatan aktualisasi kelak. rancangan kegiatan negara
latsar telah memasuki masa aktualisasi sebagai Penulis mengorbankan
habituasi dan memaparkan
rancangan aktualisasi bentuk tanggung waktu, tenaga, pikiran
4. Meminta izin pelaksanaan, jawab, cermat, untuk kemajuan
saran, dan masukan berintegritas tinggi bersama.
rancangan aktualisasi sebagai peserta Kemampuan awal
Latsar bela negara
Penulis menyalurkan
Kompeten kecerdasan emosional,
Penulis membuat spiritual dan
rancangan kegiatan intelenjensia yang
aktualisasi dengan dimiliki untuk
sebaik-baiknya dan menyusun laporan
meningkatkan aktualisasi dengan
kompetensi diri konsultasi dengan
untuk menjawab atasan
tantangan yang
selalu berubah

Harmonis
Penulis meminta
saran dan bimbingan
serta masukan
kepada mentor
Membangun
lingkungan kerja
yang kondusif
dengan atasan
Adaptif
Penulis bertindak
proaktif dalam
berkonsultasi
Kolaboratif
Penulis dan mentor
terbuka dalam
bekerja sama untuk
menghasilkan
kegiatan aktualisasi
dengan baik
2. Merancang aplikasi pengingat Terselenggaranya Berorientasi Sadar berbangsa dan Kegiatan ini sesuai
minum obat TB yang dapat pertemuan dengan ahli Pelayanan bernegara dengan visi daerah yaitu
dengan mudah diunduh melalui IT secara intensif dan Penulis merancang Penulis merancang Unggul dengan
HP pasien bekerjasama ahli IT fleksibel dalam segi aplikasi sederhana aplikasi sederhana memacu peningkatan
Tahapan Kegiatan: waktu, sehingga Pengingat minum “Pengingat minum SDM dan misi
1. Menghubungi ahli IT, terbentuk koordinasi dan Obat TB berbasis Obat TB berbasis mewujudkan Sumber
2. Mengadakan komunikasi intensif dan mobile” yang dapat mobile (LAWAN Daya Masyarakat
pertemuan dengan ahli IT, terciptanya aplikasi digunakan pasien TB)” secara disiplin yang berkualitas dan
3. Menjelaskan rencana pengingat minum obat sehingga membantu dan bertanggungjawab berkarakter
dan maksud kegiatan untuk pasien TB pasien dalam
yang akan dilaksanakan, berbasis mobile yang pengobatan Rela berkorban
4. Melakukan koordinasi, diberi nama “Lawan Akuntabel untuk bangsa dan
merancang pembuatan aplikasi TB”. Penulis merancang negara
IT sederhana aplikasi sederhana Penulis
5. Menyiapkan materi kuisioner Pengingat minum menyumbangkan
survey presosialisasi, sosialisasi
Obat TB berbasis tenaga, pikiran,
dan survey post sosialisasi
mobile” dengan kemampuan untuk
cermat dan merancang aplikasi
bertanggung jawab “Pengingat minum
Obat TB berbasis
Harmonis mobile (LAWAN
Penulis berusaha TB)”
untuk bersikap tidak
membeda-bedakan Kemampuan Awal
dengan ahli IT dan Bela Negara
tidak merugikan Penulis menggunakan
orang lain, yang kecerdasan
sesuai dengan sila intelenjensia dalam
ke-2dan ke-4 perancangan aplikasi
Pancasila sederhana Pengingat
minum Obat TB
Loyal berbasis mobile
Penulis membuat (LAWAN TB)”
inovasi bekerjasama
dengan ahli IT
membuat aplikasi
kepatuhan minum
obat pada pasien TB
Adaptif,
Terus berinovasi dan
mengembangkan
kreativitas

Kolaboratif
Penulis bekerjasama
dengan ahli IT dan
pihak terkait dalam
perancangan aplikasi
Pengingat minum
Obat TB berbasis
mobile(LAWAN
TB)”
3. Melakukan uji coba penggunaan Terlaksananya Akuntabel Sadar berbangsa dan Kegiatan ini sesuai
aplikasi “Lawan TB” kepada pertemuan dan Penulis menyiapkan bernegara dengan visi daerah yaitu
perawat dan pasien TB serta terbentuknya koordinasi media edukasi Penulis menjalankan Unggul dengan memacu
koordinasi persiapan kegaiatan penggunaan aplikasi kewajiban untuk peningkatan SDM dan
antara Penulis, perawat,
sosialisasi serta meminta saran berkonsultasi kepada misi mewujudkan
RSUD Kota Mataram
Tahap Kegiatan : kepada sejawat Paru yang lebih ahli dibidang Sumber Daya
sehingga uji coba
1. Mengadakan pertemuan dengan dan perawat dengan IT Masyarakat yang
aplikasi Lawan TB
perawat poliT B, jujur dan bertanggung berkualitas dan
2. Menjelaskan rencana kegiatan
kepada pasien maupun jawab. berkaraktet
Rela berkorban untuk
yang akan dilaksanakan, keluarganya yang Kompeten bangsa dan negara
3. Melakukan koordinasi dan berobat ke poli TB dapat Penulis melaksanakan -Penulis berpikir,
uji coba aplikasi dan meminta terlaksana dengan tugas dengan kualitas bersikap dan berbuat
masukan dari perawat Poli TB, lancar. Tersusunnya terbaik. untuk mengatur jadwal
4. Melakukan survey survey pre sosialisasi dan konsultasi kepada
presosialisasi dan survey post berupa kuisioner Harmonis ahli demi pembuatan
sosialisasi Penulis bekerjasama aplikasi yang berstandar
(pretest) tentang
dengan perawat dalam baik
pengetahuan tentang TB
proses sosialisasi -Rela menolong sesama
dan aplikasi yang
tanpa membeda- warga masyarakat
dibutuhkan oleh pasien
bedakan yang mengalami
kesulitan tanpa melihat
Adaptif, latar belakang sosio
Terus berinovasi dan kulturalnya
mengembangkan
kreativitas

4. Melakukan sosialisasi Terselenggaranya survey Berorientasi Cinta Tanah Air Kegiatan ini sesuai
aplikasi Lawan TB sosialisasi (post test) dan Pelayanan -Penulis melakukan dengan visi daerah yaitu
Tahapan Kegiatan: menghasilkan Gambaran Penulis melakukan kontribusi dengan Unggul dengan
1. Mengadakan pertemuan umum pengetahuan
sosialisasi aplikasi pembuatan aplikasi memacu peningkatan
dengan bagian Humas pasien tentang penyakit
Lawan TB di sederhana Pengingat SDM dan misi
2. Memaparkan aplikasi TB dan Gambaran
poliklinik TB untuk minum Obat TB mewujudkan Sumber
Lawan TB tanggapan pasien tentang
memenuhi berbasis mobile” demi Daya Masyarakat
3. Memaparkan hasil survey aplikasi Lawan TB
setelah sosialisasi serta
kebutuhan menurunkan angka yang berkualitas dan
pre dan post sosialisasi
masyarakat kejadian TB di rumah berkarakter
kepada pasien
khususnya pada sakit dan daerah
4. Mencatat feedback yang
didapatkan
pasien TB -Menghargai dan
menggunakan karya
Akuntabel anak bangsa
Penulis melakukan
sosialisasi sesuai Sadar berbangsa dan
kewenangan dengan bernegara
menjunjung Disiplin dan
kejujuran, bertanggungjawab
bertanggung jawab, terhadap tugas yang
cermat, serta disiplin dibebankan
dan berintegritas
tinggi Rela berkorban
untuk bangsa dan
Kompeten negara
Penulis membantu Menyumbangkan
menjelaskan kepada tenaga, pikiran,
perawat, pasien serta kemampuan untuk
keluarga tentang kepentingan
tatacara dalam masyarakat, kemajuan
penggunaan aplikasi bangsa dan negara
dengan baik dan
benar

Harmonis
Penulis bekerjasama
dengan perawat
dalam proses
sosialisasi tanpa
membeda-bedakan

Adaptif
Penulis bertindak
proaktif selama
sosialisasi dan terus
mengembangkan
diri

Kolaboratif
Penulis memberikan
kesempatan kepada
perawat untuk
berkontribusi dalam
sosialisasi
penggunaan aplikasi
“Lawan TB”

5. Melakukan Penyusunan Terlaksananya Harmonis Sadar berbangsa dan Kegiatan ini sesuai
monitoring dan evaluasi penyusunan monitoring Penulis bekerjasama bernegara dengan visi daerah yaitu
aplikasi Lawan TB dan evaluasi aplikasi dengan perawat dan Penulis menjalankan Unggul dengan
Tahapan Kegiatan dengan tersusunnya pasien serta kewajiban untuk memacu peningkatan
1. Membandingkan poin-poin rangkuman menerima saran dan berpartisipasi aktif SDM dan misi
survey sebelum dan perbandingan materi pendapat orang lain dalam sosialisasi, mewujudkan Sumber
sesudah adanya aplikasi sebelum dan sesudah berpikir, bersikap dan Daya Masyarakat
Lawan TB dan merangkum
sosialisasi beserta Adaptif berbuat yang terbaik yang berkualitas dan
gambaran optimalisasi
simpulan data Penulis bertindak saat kegiatan berkarakter
yang mungkin tercapai
proaktif dan terus sosialisasi berjalan
berdasarkan hasil survey
mengembangkan
terhadap pasien.
diri Rela berkorban
2. Membuat kesimpulan dari
masukan dan saran yang untuk bangsa dan
diperoleh dari teman negara
sejawat dan rekan kerja Penulis
saat sosialisasi menyumbangkan
dilaksanakan, tenaga, pikiran,
kemampuan untuk
mengatur jadwal
sosialisasi Pengingat
minum Obat TB
berbasis
mobile(LAWAN TB)

Kemampuan Awal
Bela Negara
Penulis menggunakan
kecerdasan emosional,
spiritual dan
intelejensia dalam
melakukan kegiatan
Sosialisasi
6. Menyusun laporan aktualisasi 1. Proses Habituasi Beorientasi Cinta Tanah Air Kegiatan ini sesuai
Tahapan Kegiatan: berjalan dengan Pelayanan Penulis memberikan dengan visi daerah yaitu
1. Menyusun seluruh saran, baik Penulis menyusun kontribusi selama Unggul dengan
masukan, data dan 2. Laporan final hasil hasil akhir Latsar CPNS dengan memacu peningkatan
rangkuman kegiatan yang aktualisasi telah aktualisasi dengan pembuatan laporamn SDM dan misi
telah dilakukan ke dalam tersusun dengan melakukan aktualisasi mewujudkan Sumber
laporan aktualisasi baik perbaikan tiada henti Daya Masyarakat
3. Power Point demi terciptanya Sadar Berbangsa dan yang berkualitas dan
2. Membuat waktu untuk
presentasi hasil laporan akhir yang Bernegara berkarakter
konsultasi dengan mentor
aktualisasi telah baik Penulis menjalankan
tersusun dengan Akuntabel kewajiban untuk
baik Penulis menyelesaikan menulis laporan
4. Coach dan mentor rangkain proses aktualisasi sebagai
setuju dengan habituasi dan rangkaian penutup
hasil laporan akhir Menyusun laporan kegiatan latsar CPNS.
aktualisasi yang aktualisasi dengan
telah dibuat jujur, bertanggung Rela berkorban
jawab, cermat, serta untuk bangsa dan
disiplin dan negara
berintegritas tinggi. Penulis
Kompeten menyumbangkan
Penulis berupaya tenaga, pikiran,
melaksanakan tugas kemampuan untuk
pembuatan laporan menyelesaikan
aktualisasi dengan laporanaktualisasi
kualitas terbaik. dengan baik.
Adaptif
Penulis berupaya terus
berinovasi dan
mengembangkan
kreativitas.

Kolaboratif
Penulis memberi
kesempatan kepada
berbagai pihak untuk
berkontribusi dalam
kemajuan teknologi
dalam pembuatan
aplikasi Lawan TB
1. RENCANA JADWAL KEGIATAN

NO KEGIATAN WAKTU
1. Menghadap atasan langsung yang sekaligus 27 Agustus 2022
merupakan mentor untuk melakukan
konsultasi rancangan aktualisasi

2. Merancang aplikasi Pengingat minum Obat 29 Agustus 2022 – 3 September 2022


TB berbasis mobile (LAWAN TB)” yang
dapat dengan mudah diunduh melalui HP
pasien bekerjasama ahli IT

3. Melakukan uji coba penggunaan aplikasi “Lawan 4 September 2022 – 9 September 2022
TB” kepada perawat dan pasien TB serta
koordinasi persiapan kegaiatan sosialisasi
4. Melakukan sosialisasi tentang penggunaan 5 September 2022 - 22 September 2022

aplikasi “LAWAN TB”

5. Melakukan Penyusunan monitoring dan 15 September 2022 – 22 September 2022


evaluasi aplikasi Lawan TB

6. Menyusun laporan aktualisasi 22 – 30 September 2022

38
BAB III HASIL AKTUALISASI

3.1 Pelaksanaan Aktualisasi


Sebagai tindak lanjut dari hasil penapisan, digunakan metode 5W+1H (5 Why + 1 How) untuk
mengupas isu utama untuk membantu mengidentifikasi akar masalah dan menemukan gagasan utama
penyelesaian masalah tersebut. Penggunaan metode 5W+1H pada isu “ Pasien tidak disiplin
meminum obat TB paru berjangka waktu (periodik)” adalah sebagai berikut :
What Judul aktualisasi yang diangkat adalah Optimalisasi kepatuhan waktu
minum obat pada pasien TB dengan aplikasi pengingat minum obat
(Lawan TB) berbasi mobile
Who Sasaran kegiatan adalah pasien TB yang sedang menjalani pengobatan di
Poli TB
Why Tingkat kesembuhan pasien TB sangat dipengaruh oleh tingkat
kepatuhan pasien dalam minum obat. Konsumsi Obat TB memerlukan
waktu cukup lama sehingga dapat menimbulkan peluang kurang disiplin
minum obat. Padahal kesembuhan pasien TBC bergantung pada
kedisiplinannya minum OAT
When Pelaksanan kegiatan aktualisasi ini berlangsung mulai tanggal 27 Agustus
2022 s/d 26 September 2022
Where Pelaksanaan kegiatan ini berlangsung di Poli TB RSUD Kota Mataram
How Dengan membuat aplikasi pengingat minum obat TB yang diberi nama
Lawan TB berbasis mobile yang dapat dengan mudah diunduh melalui
smartphone pasien

Berdasarkan aplikasi metode 5W+1H di atas, diperoleh gagasan pemecahan isu yaitu
“Pembuatan aplikasi Pengingat Minum obat TB yang diberi nama Lawan TB di RSUD Kota
Mataram”. Pembuatan aplikasi Lawan TB merupakan bentuk dari gerakan menekan angka kejadian
TB serta dukungan terhadap Kebijakan Satu Peta oleh Pemerintah dan pelaksanaan tugas dan fungsi
dari Kementrian PUPR yaitu pengelolaan infrastruktur pekerjaan umum sebagai perwujudan
akuntabilitas serta komitmen mutu.

39
Tahapan Realisasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Realisasi Keterangan
1 Konsultasi dengan Sesuai Dalam
1.Mempersiapkan materi
atasan langsung yang Rancangan pelaksanaan
yang akan dikonsultasikan
sekaligus merupakan aktualisasi
2.Menghubungi mentor
mentor untuk berjalan
untukmenentukan waktu
melakukan konsultasi sesuai
dan tempat konsultasi
rancangan aktualisasi dengan
yang akan dilakuakan 3. Menyampaikan rancangan
kegiatan latsar telah aktualisasi
memasuki masa habituasi yang telah
dan memaparkan ditetapkan
rancangan aktualisasi

4. Meminta izin
pelaksanaan,saran, dan
masukan rancangan
aktualisasi
2 Merancang Sesuai
1. Menghubungi ahli IT,
aplikasi“LAWAN TB” Rancangan
2. Mengadakan pertemuan
yang dapat dengan mudah
dengan ahli IT,
diunduh melalui HP
3. Menjelaskan rencana dan
pasien bekerjasama ahli
maksud kegiatan yang
IT
akan dilaksanakan,
Melakukan koordinasi,
merancang pembuatan
aplikasi Lawan TB
4. Menyiapkan materi
kuisioner survey
presosialisasi, dan survey
post sosialisasi

40
3 Melakukan uji coba 1. Mengadakan pertemuan Sesuai
penggunaan aplikasi Lawan denganperawat poli TB, Rancangan
TB kepada perawat dan 2. Menjelaskan rencana
kegiatan yang akan
pasien TB serta koordinasi
dilaksanakan,
persiapan kegiatan
3. Melakukan koordinasi dan
sosialisasi
uji coba aplikasi dan meminta
masukan dari perawat Poli
TB,
4. Melakukan kuisioner
survey presosialisasi,
sosialisasi dan survey post
sosialisasi
4 Melakukan sosialisasi 1. Mengadakan Sesuai
tentang penggunaan aplikasi pertemuan dengan Rancangan
“Lawan TB” bagian Humas
2. Memaparkan aplikasi
Lawan TB
3. Memaparkan hasil
survey pre dan post
sosialisasi kepada
pasien
4. Mencatat feedback
yang didapatkan
5 Melakukan Penyusunan 1. Membandingkan poin Sesuai
monitoring dan evaluasi poin survey sebelum dan Rancangan
aplikasi Lawan TB sesudah adanya aplikasi
Lawan TB dan
merangkum gambaran
optimalisasi yang
mungkin tercapai
berdasarkan hasil survey
terhadap pasien.

41
2. Membuat kesimpulan
dari masukan dan saran
yang diperoleh dari
teman sejawat dan rekan
kerja saat sosialisasi

6 Menyusun laporan 1.Menyusun seluruh Sesuai


aktualisasi saran, masukan, data dan Rancangan
rangkuman kegiatan yang
telah dilakukan ke dalam
laporan aktualisasi
2.Membuat waktu untuk
konsultasi dengan mentor

Dalam melaksanakan aktualisasi di tempat kerja kemungkinan ada hal-hal yang menjadi kendala bagi
penulis. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka diperlukan strategi sehingga tidak menimbulkan
tidak efisiennya waktu pelaksanaan yang terbatas. Alternatif solusi dalam menghadapi perkiraan
masalah dapat dilihat pada tabel berikut :

No. URAIAN KEGIATAN KENDALA ANTISIPASI


1. Konsultasi Dengan atasan/ Tidak ada kendala sama sekali Tidak ada antisipasi yang
Mentor
Atasan Penulis sangat terbuka dilakukan oleh Penulis pada
ramah, dan rendah hati, sehingg kegiatan pertama ini.
komunikasi dan diskusi kami
berjalan lancar.

42
2. Merancang aplikasi Pengingat Kendala yang dihadapi saat proses Anstisipasinya dengan
Minum obat Pada Pasien TB (Lawan perancangan aplikasi Lawan TB melakukan survey sebelum
TB) yang dapat dengan mudah adalah waktu yang dihabiskan perancangan aplikasi
diunduh melalui HP pasien Penulis untuk melakukan survey dimulai. Hal yang dilakukan
bekerjasama ahli IT terlebih dahulu baik pasien yang dengan memberi lembar
berobat ke poliklinik TB presurvey saat pasien di poli
TB. Berdiskusi tentang
pengetahuan pasien tentang
TB, pengobatan serta efek
samping yang ditimbulkan.

3. Melakukan uji coba penggunaan Kendala pada kegiatan ketiga ini Tindakan antisipasi, bagi
aplikasi “Lawan TB” kepada adalah bahwa tidak semua pasien pasien atau keluarganya yang
perawat dan pasien TB serta memiliki HP android maupun memiliki smartphone namun
koordinasi persiapan kegaiatan smartphone lainnya. Sehingga tidakmemiliki kuota internet,
sosialisasi tidak sedikit pasien yang tidak maka diinformasikan untuk
dapat mengakses aplikasi Lawan mengakses internet melalui
TB karena keterbatasannyatersebut. fasilitas WiFi gratis RSUD
Kendala lain adalah Kota Mataram. Namun bagi
pasien atau keluarganya tidak yang tidak memiliki
memiliki kuota internet atau level smartphone, maka perawat
daya baterai HP yang rendah tetap melakukan sosiaslisasi
sehingga meskipun memiliki dengan menjelaskan tentang
smartphone, tetap tidak dapat aplikasi Lawan TB ini melalui
mengakses aplikasi Lawan TB smarttphone perawat poliklinik
tersebut. Tingkat pemahaman TB. Dan membantu dalam
pasien atau keluarganya yang pengisian lembar kuisioner
kurang ataupun gagap teknologi
(gaptek), juga menjadi salah satu
kendala saat Penulis maupun
perawat mencoba menjelaskan
penggunaan aplikasi Lawan TB .
Kendala berikutnya saat melalukan
survey kegiatan, tingkat
pemahaman pasien juga kurang.
43
4. Melakukan sosialisasi tentang Kendala yang dihadapi adalah tidak Antisipasi yang dilakukan
aplikasi Lawan TB seluruh pasien atau keluarganya adalah Penulis dan perawat
dapat memahami maksud melakukan penapisan terlebih
sosialisasi yang dilakukan. Hal ini dahulu melalui status rekam
dikarenakan kurangnya medis Pasien. Adapun data
kemampuan daya tangkap pasien yang ditapis meliputi usia,
atau keluarganya, yang dapat pendidikan, serta keluhan
disebabkan karena pasien sudah utama pasien. Serta membantu
berusia lanjut, pasien memiliki dalam pengisian lembar
gangguan pendengaran, pasien dan kuisioner.
keluarganya tidak bisa berbahasa
Indonesia, bahkan ada juga
pasien yang buta aksara.

5. Melakukan monitoring dan Kendala kegiatan kelima ini Antisipasi adalah sebelum
evaluasi aplikasi Lawan TB berkaitan dengan kendala serupa kuesioner disebarkan kepada
yang dirasakan pada kegiatan pengguna aplikasi Lawan
ketiga yaitu saat melakukan uji TB, maka bagi pasien atau
coba penggunaan aplikasi keluarganya yang memiliki
Lawan TB kepada pasien smartphone namun tidak
ataupun keluarganya yang memiliki kuota internet,
datang berobat ke poliklinik TB maka diinformasikan untuk
RSUD Kota Mataram. Kendala mengakses internet melalui
seperti HP yang tidak fasilitas WiFi gratis RSUD
Kota Mataram. Serta
compatible karena bukan
membantu dalam pengisian
smartphone, daya baterai HP
kuisioner.
yang lemah serta tidak adanya
kuota internet menjadi latar
belakang pasien dan keluargnya
belum memanfaatkan aplikasi ini.
Kendala lainnya seperti pasien
datang sendiri tanpa pendamping
ataupun pasien mengalami

44
gangguan pendengaran dan
penglihatan serta ketidak
pahaman teknologi
6. Menyusun laporan aktualisasi Pada kegiatan ini, Tidak ada antisipasi yang
Penulis tidak menemukan dilakukan oleh Penulis pada

kendala sama sekali. Atasan kegiatan keenam ini

Penulis sangat terbuka,


ramah, dan rendah hati,
sehingga komunikasi dan
diskusi kami berjalan lancar.

45
3.2 CAPAIAN KEGIATAN AKTUALISASI

Aktualisasi ini dilakukan untuk mensosialisasikan aplikasi pengingat minum obat


pada pasien TB. Tujuan dari aplikasi ini adalah meningkatakan kepatuhan pasien TB
dalam meminum obat sebagai upaya menurunkan angka kesakitan dan angka kematian
TB, memutuskan rantai penularan, serta mencegah terjadinya TB Resisten Obat (TB RO)
di RSUD Kota Mataram.
Pelaksanaan sosialisasi ini terdiri dari 6 (enam) kegiatan inti, adapun kegiatan inti
dimulai dari Konsultasi dengan Mentor, Melakukan perancangan aplikasi pengingat
minumobat TB (Lawan TB), Koordinasi dengan rekan sejawat, perawat untuk tahapan uji
coba aplikasi, Melaksanakan kegiatan sosialisasi aplikasi Lawan TB, Membuat
monitoring dan evaluasi kegiatan dan membuat laporan hasil kegiatan. Adapun capaian
kegiatan/hasil kegiatan (output) aktualisasi yang dilaksanakan dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :

Kegiatan Kesatu : Melapor ke atasan/ mentor terkait rancangan yang dilakukan

Tahapan Kegiatan : Menghadap atasan, Meminta persetujuan atasan, Meminta arahan, saran,
masukan dari atasan dan Melakukan konsultasi rencana kegiatanyang akan dilaksanakan, Membuat
notulensi hasil pertemuan
Output : Terselenggaranya pertemuan dengan atasan langsung, dengan
mendapat arahan, saran, masukan, serta persetujuan tentang
rencana kegiatan aktualisasi Penulis. Dihasilkannya notulensi hasil
pertemuan sebagai catatan Penulis dalam melakukan kegiatan
aktualisasi kelak.

Gambaran Pelaksanaan : Konsultasi dengan atasan langsung terkait rancangan aktualisasi


yang akan dilakukan merupakan kegiatan penulis yang
pertama.Pada kegiatan ini, Penulis menghadap atasan langsung
sebanyak dua kali. Pada pertemuan pertama Penulis menjelaskan
rancangan aktualisasi yang akan dilakukan sekaligus meminta
arahan, saran, maupun masukan dari atasan. Pertemuan kedua
merupakan pertemuan lanjutan yang diakhiri dengan persetujuan
dari atasan dengan ditandatanganinya rancangan aktualisasi
Penulis.
46
Waktu Pelaksanaan : 27-28 Agustus 2022
Kendala dan : Pada kegiatan pertama ini, Penulis tidak menemukan kendala
Antisipasi
sama sekali. Atasan Penulis sangat terbuka, ramah, dan rendah
hati, sehingga komunikasi dan diskusi kami berjalan lancar.
Dengan demikian, tidak ada antisipasi yang dilakukan oleh
Penulis pada kegiatan pertama ini.
Bukti/ Evidence

27 Agustus 2022

29 Agustus 2022

47
Kegiatan Kedua : Merancang aplikasi Pengingat Minum obat Pada Pasien TB
(“LawanTB)” yang dapat dengan mudah diunduh melalui HP pasien bekerjasama
ahli IT

Tahapan Kegiatan : Menghubungi ahli IT, Mengadakan pertemuan dengan ahli IT,
Menjelaskan rencana dan maksud kegiatan yang akan dilaksanakan, Melakukan koordinasi,
merancang pembuatan aplikasi IT sederhana, Menyiapkan materi kuisioner survey
presosialisasi, dan survey post sosialisasi
Output :
Terselenggaranya pertemuan dengan ahli IT secara intensif
dan fleksibel dalam segi waktu, sehingga terbentuk
koordinasi dan komunikasi intensif dan terciptanya aplikasi
pengingat minum obat untuk pasien TB berbasis mobile
yang diberi nama “Lawan TB”. tersusunnya hasil survey
pre sosialisasi tentang pengetahuan pasien terhadap penyakit
TB.
Gambaran Pelaksanaan : Kegiatan ini diawali dengan melakukan diskusi dan tukar
pendapat antara Penulis dan ahli IT yang dalam hal ini adalah
adik Penulis sendiri. Penulis menjelaskan rencana dan maksud
kegiatan yang kemudian diterjemahkan oleh ahli IT dalam bentuk
rancangan aplikasi berbasis mobile yang sederhana, dinamai
“Lawan TB”. Aplikasi ini akan tersinkronisasi dengan
smartphone, sehingga pasien dan keluarga pasien dapat
menggunakan aplikasi ini sebagai pengingat minum obat TB.
Penulis juga menyiapkan materi survey pre sosialisasi dan post
sosialisasi pada kegiatan ini
Waktu Pelaksanaan : 29 Agustus 2022 – 3 September 2022

48
Kendala dan : Pada kegiatan kedua ini terdapat kendala yang dihadapi saat
Antisipasi proses perancangan aplikasi Lawan TB adalah waktu yang
dihabiskan Penulis untuk melakukan survey terlebih dahulu baik
kepada pasien yang berobat ke poliklinik TB maupun kepada
perawat, sehingga Penulis mendapatkan masukan tentang hal-hal
yang meningkatkan tingkat kepatuhan pasien dalam minum obat
serta informasi apa saja yang dibutuhkan pengguna aplikasi.
Anstisipasi adalah dengan melakukan survey sebelum
perancangan sistem IT dimulai. Hal yang dilakukan Penulis
adalah dengan bertanya secara langsung saat pasien berobat
ke poli TB. Lalu berdiskusi tentang informasi apa yang
dibutuhkan pasien terkait aplikasi yang akan
dirancang.
Bukti/ Evidence

Bekerjasama dengan Ahli IT

49
Kegiatan Ketiga : Melakukan uji coba penggunaan aplikasi Lawan TB kepada
perawat dan pasien TB serta koordinasi persiapan kegiatan sosialisasi
Tahapan Kegiatan : Mengadakan pertemuan dengan perawat poli TB, Menjelaskan rencana
kegiatan yang akan dilaksanakan, Melakukan koordinasi dan uji coba aplikasi dan meminta masukan
dari perawat Poli TB, Menyiapkan kuisioner survey presosialisasi, sosialisasi dan survey post
sosialisasi
Output :
Terlaksananya pertemuan dan terbentuknya koordinasi antara Penulis,
perawat, dan rekan sejawat Paru RSUD Kota Mataram sehingga uji
coba aplikasi Lawan TB kepada pasien maupun keluarganya yang
berobat ke poli TB dapat terlaksana dengan lancar. Penulis juga
menyiapkan kuisioner survey pre sosialisasi, sosialisasi dan survey
untuk diberikan kepada pasien.
Gambaran Pelaksanaan : Kegiatan ini diawali dengan melakukan diskusi dan tukar pendapat
antara Penulis dan ahli IT yang dalam hal ini adalah adik Penulis
sendiri. Penulis menjelaskan rencana dan maksud kegiatan yang
kemudian diterjemahkan oleh ahli IT dalam bentuk rancangan aplikasi
berbasis mobile yang, dinamai “Lawan TB”. Aplikasi ini akan
tersinkronisasi dengan smartphone, sehingga pasien dan keluarga
pasien dapat menggunakan aplikasi ini sebagai pengingat minum obat
TB. Pada kegiatan ini juga tersusunnya survey pre sosialisasi berupa
kuisioner (pretest) tentang pengetahuan tentang TB dan aplikasi
yang dibutuhkan oleh pasien

Waktu Pelaksanaan : 4 September 2022 – 9 September 2022

50
Kendala dan : Kendala yang dirasakan Penulis saat pelaksanaan kegiatan ketiga ini
Antisipasi
adalah bahwa tidak semua pasien memiliki HP android maupun
smartphone lainnya. Sehingga tidak sedikit pasien yang tidak dapat
mengakses aplikasi Lawan TB karena keterbatasannya tersebut.
Kendala lain adalah pasien atau keluarganya tidak memiliki kuota
internet atau level daya baterai HP yang rendah sehingga meskipun
memiliki smartphone, tetap tidak dapatmengakses aplikasi Lawan TB
tersebut. Tingkat pemahaman pasien atau keluarganya yang kurang
ataupun gagap teknologi (gaptek), juga menjadi salah satu kendala
saat Penulis maupun perawat mencoba menjelaskan penggunaan
aplikasi Lawan TB. Tindakan antisipasi, bagi pasien atau
keluarganya yang memilikismartphone namun tidak memiliki kuota
internet, maka diinformasikan untuk mengakses internet melalui
fasilitas WiFi gratis RSUD Kota Mataram. Namun bagi yang tidak
memiliki smartphone, maka perawat tetap melakukan sosiaslisasi
dengan menjelaskan tentang aplikasi Lawan TB ini melalui
smarttphone perawat poliklinik TB. Sosialisasi yang sama tetap
dilakukankepada pasien atau keluarganya yang memiliki tingkat
pemahaman yang kurang maupun gaptek.

51
Bukti/ Evidence

Koordinasi dengan sesama Sejawat Paru melalui What’s App

Koordinasi dengan perawat Poli TB

52
Uji coba aplikasi Lawan TB di Poli TB

53
Kegiatan Keempat : Melakukan sosialisasi tentang aplikasi Lawan TB

Tahapan Kegiatan : Mengadakan pertemuan dengan bagian Humas, Memaparkan aplikasi Lawan TB,
Memaparkan hasil survey pre dan post sosialisasi kepada pasien , Mencatat feedback yang didapatkan survey
tersebut.

Output : Terlaksananya pertemuan dan terbentuknya koordinasi antara Penulis dan


Humas RSUD KotaMataram, sehingga aplikasi Lawan TB dapat
disosialisasikan kepada pasien maupun keluarganya yang berobat ke poli TB
dan Membandingkan poin poin survey sebelum dan sesudah adanya aplikasi
Lawan TB dan merangkum gambaran optimalisasi yang mungkin tercapai
berdasarkan hasil survey terhadap pasien. Membuat kesimpulan dari
masukan dan saran yang diperoleh dari teman sejawat dan rekan kerja saat
sosialisasi
Gambaran Pelaksanaan : Kegiatan keempat ini diawali dengan memberikan pengarahan tatacara
penggunaan aplikasi Lawan TB kepada perawat poli TB setelah itu
menghubungi pihak Humas terlebih dahulu dan kemudian diadakan
pertemuan antara Penulis dengan tim Humas, yang diwakili Bapak Ibrahim
Qudsi oleh pada tanggal 9 September 2022. Saat pertemuan berlangsung,
Penulis menjelaskan rancangan aktualisasi yang akan dilakukan sekaligus
meminta arahan, saran, maupun masukan tentang jenis sosialisasi yang
akan dilakukan. Setelah berdiskusi, diputuskan bahwa sosialisasi yang
diselenggarakan berupa pembuatan spanduk berdiri (standing banner) yang
akan diletakkan di depan poli TB, sehingga seluruh pengunjung poli TB
dapat membaca langsung informasi terkait aplikasi Lawan TB. Pihak
Humas juga mengarahkan untuk pembuatan leaflet Lawan TB yang akan
dibagikan kepada pasien untuk dapat dibawa pulang agar bisa membaca
informasi lebih lanjut dirumah. Koordinasi yang dilakukan Penulis adalah
dengan menyampaikan video tutorial pemakaian aplikasi, rancangan
desain spanduk berdiri (standing
banner) yang akan dicetak serta pembuatan leaflet. Selain itu Humas juga
menyarankan bentuk kuisioner dibuat dalam 2 macam yaitu bentuk selebaran
dan google form
Waktu Pelaksanaan : Mulai 5 September 2022 – 22 September 2022

54
Kendala dan : Kendala yang dihadapi adalah tidak seluruh pasien atau keluarganya
Antisipasi
dapat memahami maksud sosialisasi yang dilakukan. Hal ini
dikarenakan kurangnya kemampuan daya tangkap pasien atau
keluarganya, yang dapat disebabkan karena pasien sudah berusia
lanjut, pasien memiliki gangguan pendengaran, pasien dan
keluarganya tidak bisa berbahasa Indonesia, bahkan ada juga
pasien yang buta aksara .
Antisipasi yang dilakukan adalah Penulis dan perawat melakukan
penapisan terlebih dahulu melalui status rekam medis Pasien.
Adapun data yang ditapis meliputi usia, pendidikan, serta keluhan
utama pasien. Apabila didapatkan pasien usia lanjut atau pasien
dengan gangguan pendengaran, maka Penulis maupun perawat
memberikan sosialisasi kepada keluarga pengantar pasien. Jika
pasien datang sendirian, maka sosialisasi diupayakan dengan

menggunakan bahasa yang mudah dipahami pasien, dan jika


diperlukan komunikasi menggunakan bahasa Sasak..
Bukti/ Evidence

Pertemuan dengan Bagian Humas

55
Pembuatan Standing Banner Pembuatan Leaflet

Kegiatan Kelima : Melakukan penyusunan monitoring dan evaluasi aplikasi Lawan TB

Tahapan Kegiatan : Membandingkan poin poin survey sebelum dan sesudah adanya aplikasi Lawan TB
dan merangkum gambaran optimalisasi yang mungkin tercapai berdasarkan hasil survey terhadap
pasien, Membuat kesimpulan dari masukan dan saran yang diperoleh dan rekan kerja saat sosialisasi.
Output : Tersusunnya hasil pre survey sebelum dan sesudah sosialisasi.. Adanya
kuesioner umpan balik ini menjadi sarana evaluasi, saran, dan masukan
dari para pengguna aplikasi Lawan TB yang dalam hal ini adalah pasien
ataupun keluarga pasien yang berobat di poli TB di RSUD Kota
Mataram. Tersusunnya rangkuman perbandingan materi sebelum dan
sesudah sosialisasi beserta simpulan data

Gambaran Pelaksanaan : Kegiatan kelima diawali dengan mengadakan pertemuan bersama pihak
Humas. Penulis sekaligus menyampaikan rencana kegiatan aktualisasi
keempat dan kelima. Seperti telah dijelaskan di realisasi pelaksanaan
kegiatan keempat, maka

56
Untuk kegiatan kelima ini, Penulis juga berkoordinasi dengan
pihak Humas terlebih dahulu tentang evaluasi terhadap aplikasi
Lawan TB tersebut dapat dipahami dengan jelas. Hasil diskusi
dengan pihak Humas diputuskan bahwa evaluasi akan disusun
dalam bentuk kuesioner yang dibuat dalam dua versi, yaitu berupa
kertas selebaran dan Google Form. Output berupa kuesioner pre
survey yang terdiri dari 5 pertanyaan dasar tentang penyakit TB
dan post survey sosialisasi yang berisi 10 isian singkat dengan
menggunakan bahasa yang mudah dipahami telah selesai disusun.
Pada minggu terakhir pelaksanaan kegiatan aktualisasi,
didapatkan sebanyak 21 respon umpan balik dari pasien ataupun
keluarganya, berupa evaluasi, masukan tentang aplikasi “Lawan
TB”. 4 responder mengisi kuesioner melalui kertas selebaran dan
17 responder menjawabnya melalui Google Form.
Untuk memudahkan evaluasi, maka seluruh kuesioner
Penulis tulis ulang dan masukkan ke dalam Google Form. Selama
periode pelaksanaan kegiatan aktualisasi, didapatkan data bahwa
jumlah total kunjungan pasien ke poli TB RSUD Kota Mataram
adalah 25 pasien yang kontrol ke Poli TB RSUD Kota
Mataram. Didapatkan 4 orang pasien yang tidak memiliki
smartphone sehingga dikeluarkan dari responden, sehingga
didapatkan 21 pasien yang mengisi survey kuisioner. Dari
hasil presosialisasi aplikasi Lawan TB Didapatkan hanya
sekitar 4 pasien (16%) yang paham tentang penyakit TB.
Dan sisanya 17 pasien (84%) tidak paham tentang penyakit
TB. Terdapat 3 pasien dan keluarganya yang tidak memiliki
smartphone sehingga dikeluarkan dari responden. Setelah
sosialisasi dilakukan kuisioner ulang (Post Test) tentang
pengetahuan TB dan penggunaan aplikasi Lawan TB, didapatkan
hasil yang meningkat 100 % dalam hal pengetahuan tentang TB
serta penggunaan aplikasi Lawan TB. Namun yang mengejutkan
adalah bahwa seluruh pasien (100%) tersebut menyatakan bahwa
aplikasi Lawan TB ini bermanfaat bagi mereka.

57
Berdasarkan usia, maka pasien yang mengisi kuesioner didominasi
pada kelompok usia dengan rentang usia 31-40 tahun (56,7%),
rentang usia 41-50 tahun (33,3%).

Hal ini dapat menjadi dasar pemikiran bahwa memang pada


kelompok usia dewasa muda, mereka memiliki tingkat
pemahaman lebih baik dan tidak gagap teknologi (gaptek)
sehingga pada kelompok usia tersebut lebih mudah memahami
penggunaan aplikasi Lawan TB. Meskipun tidak ada evaluasi dari
perawat, namun perawat di poli TB menyambut baik adanya
aplikasi Lawan TB ini. Selama empat minggu penggunaan
aplikasi Lawan TB ini mereka merasakan kemudahan dalam
memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga dalam hal
kepatuhan minum obat. Selain itu, dengan aplikasi ini
pengetahuan pasien akan penyakit TB, tentang pengobatan serta
efek samping obat juga meningkat.
Waktu Pelaksanaan : Mulai 15 September – 22 September 2022
Kendala dan : Kendala yang dirasakan saat pelaksanaan kegiatan kelima ini
Antisipasi
berkaitan dengan kendala serupa yang dirasakan pada kegiatan
ketiga yaitu saat melakukan uji coba penggunaan aplikasi Lawan
TB kepada pasien ataupun keluarganya yang datang berobat ke
poli TB RSUD Kota Mataram. Kendala seperti HP yang tidak
compatible karena bukan smartphone,daya baterai HP yang
lemah, ataupun tidak adanya kuota internet di HP mereka,
menjadi latar belakan seluruh pasien atau keluarganya yang belum
memanfaatkan aplikasi Lawan TB. Kendalalainnya seperti pasien
datang sendiri tanpa pendamping ataupun pasien mengalami
gangguan pendengaran, serta ketidakpahaman akan teknologi
(gagap teknologi/ gaptek) juga menjadi kendala baik dalam
pelaksanaan uji coba aplikasi Lawan TB maupun dalam pengisian
kuesioner evaluasi umpan balik.

58
Tindakan antisipasi, sebelum kuesioner disebarkan kepada
pengguna aplikasi Lawan TB, maka bagi pasien atau keluarganya
yang memiliki smartphone namun tidak memiliki kuota internet,
maka diinformasikan untuk mengakses internet melalui fasilitas
WiFi gratis RSUD Kota Mataram. Namun bagi yang tidak
memiliki smartphone, maka perawat tetap melakukan sosialisasi
dengan menjelaskan tentang aplikasi Lawan TB ini melalui
smartphone perawat di poli TB. Sosialisasi yang sama tetap
dilakukan kepada pasien atau keluarganya yang memiliki tingkat
pemahaman yang kurang maupun gaptek. Setelah paham dan telah
menggunakan aplikasi Lawan TB, maka kuesioner dibagikan dan
mereka diminta mengisinya
Bukti/ Evidence

Pengisian Kuisioner oleh


pasien / keluarga pasien

59
Kuesioer pretest dalam bentuk Google Form
https://forms.gle/6hjwAzaxXwSiv1LCA

Kuesioer postest dalam bentuk Google Form


https://forms.gle/Pz7mCSENLXpjP21P9

kuisioner Pre test

Kuisioner Post Test

60
3.3 MENYUSUN LAPORAN AKTUALISASI
Tahapan Kegiatan : Mengumpulkan data dan bukti pendukung laporan, Melakukan konsultasi
dengan mentor dan coach mengenai hasil aktualisasi, Mencetak laporan kegiatan aktualisasi .
Output : Terealisasinya laporan kegiatan aktualisasi
Gambaran Pelaksanaan : Kegiatan ini diawali dengan pengumpulan semua data dan bukti
pendukung untuk menjadikan sebuah laporan. Setelah itu
berkonsultasi dengan Mentor terkait hasil pelaksanaan aktualisasi.
Penyusunan laporan hasil aktualisasi dan melaporkan hasil
penyusunan laporan hasil pelaksanaan kepada mentor dan coach
Waktu Pelaksanaan : Mulai 22 September 2022 – 26 September 2022
Kendala dan : Pada kegiatan ni, Penulis tidak menemukan kendala sama sekali
Antisipasi
dalam pengumpulan data, pembuatan aplisi serta sosialisasi.
Atasan/ Mentor Penulis sangat terbuka, ramah, dan rendah hati,
sehingga komunikasi dan diskusi kami berjalan lancar. Konsultasi
laporan aktualisasi berjalan dengan baik.
Bukti/ Evidence

Konsultasi tentang laporan aktualisasi

61
3.4 ANALISIS CAPAIAN AKTUALISASI

Pelaksanaan aktualisasi kali ini mengangkat isu “Pasien tidak disiplin meminum obat TB paru
berjangka waktu (periodik)”. Gagasan kreatif yang dilakukan untuk mengintervensi pemecahan isu
“Pasien tidak disiplin meminum obat TB paru berjangka waktu (periodik) di RSUD Kota Mataram”
memerlukan langkah nyata dengan memanfaatkan teknologi yang makin canggih. Berkembangnya
revolusi industri 4.0 yang merupakan tren transformasi digital mendorong percepatan perubahan
seluruh kegiatan maupun pekerjaan menjadi berbasis digital dengan menggunakan jaringan internet.
Dengan pemecahan isu diatas dirancanglah sebuah aplikasi pengingat minum obat TB yang diberi
nama Lawan TB untuk meningkatkan kepatuhan pasien dalam minum obat TB di poli TB RSUD
Kota Mataram.
Saat pembuatan aplikasi Lawan TB, penulis membuat survey kuisioner presosialisasi di Poli
TB RSUD Kota Mataram. Yang bertujuan untuk mengetahui pengetahuan pasien tentang penyakit
Tuberkulosis (TB). Dan dilakukan survey post sosialisasi tentang pengembangan aplikasi Lawan
TB. Berdasarkan data yang Penulis susun, didapatkan 25 pasien yang kontrol ke Poli TB RSUD
Kota Mataram. Didapatkan 4 pasien yang tidak memiliki smartphone sehingga dikeluarkan dari
responden, sehingga didapatkan 21 pasien yang mengisi survey kuisioner. Dari hasil presosialisasi
aplikasi Lawan TB Didapatkan hanya sekitar 4 pasien (19%) yang paham tentang penyakit TB.
Dan sisanya 17 pasien (84%) tidak paham tentang penyakit TB.
Setelah itu dilakukan sosialisasi tentang aplikasi Lawan TB. Dilakukan survey kuisioner
post sosialisasi aplikasi Lawan TB. Kuisioner berisi tentang pertanyaan presosialisasi ditambah
dengan pengembangan dari aplikasi. Didapatkan peningkatan 100% pengetahuan pasien tentang
penyakit TB setelah sosialisasi penggunaan aplikasi Lawan TB, dan hasil kepuasan pasien terhadap
aplikasi seperti mudah dalam penggunaan dan membantu dalam kepatuhan waktu minum obat
adalah 100%. Penulis memberikan kuesioner berupa print out dan dalam bentuk google form untuk
diisi oleh pasien / keluarga pasien (jika pasien kesulitan). Hasil dari telaah kuesioner adalah sebagai
berikut :

62
Pasien yang kontrol di Poli TB ada 25 pasien yang terdiri dengan rentang usia kurang dari 31
tahun (28,6%), rentang usia 31-40 tahun (61,9%%), rentang usia 41-50 tahun (9,5%).

Dari Data yang didapatkan saat survey presosialisasi didapatkan hanya 4 pasien (19%) yang paham
tentang penyakit Tuberkulosis.

63
Sedangkan data hasil presosialisasi didapatkan hampir separuh dari jumlah pasien yang
berobat ke Poli TB sekitar 17 pasien (81%) yang belum paham tentang penyakit TB.

Data Setelah dilakukan sosialisasi aplikasi Lawan TB didapatkan (100%) tersebut


menyatakan bahwa aplikasi ini membantu dan bermanfaat bagi pasien dalam hal pengingat
waktu minum obat.

64
Penulis juga menilai tingkat kepuasan Pasien terhadap aplikasi Lawan TB. Hasilnya 16
dari 21 pasien memberikan nilai 5/5 untuk aplikasi Lawan TB. Lima orang pasien
memberikan nilai 4 terhadap kepuasan aplikasi Lawan TB. Hal ini mencerminkan bahwa
76,2 % pasien merasa puas terhadap aplikasi Lawan TB.

Before dan After Kegiatan Aktualisasi

Kegiatan ini dilakukan guna meningkatkan kepatuhan pasien TB dalam minum


obat. Tujuan dibuat aplikasi ini membangun kesadaran masyarakat yang terinfeksi TB
untuk disiplin selama masa pengobatan, sehingga kesuksesan pengobatan menjadi
maksimal dan mengurangi resiko komplikasi dan resistensi terhadap obat TB. Sebelum
diadakan ide gagasan berupa sosialisasi aplikasi Lawan TB, dilakukan survey kuisioner
tentang penyakit TB masih banyak pasien yang belum mengetahui informasi tentang
penyakit TB, efek samping obat dan kesehatan lainnya.
Dari penjelasan di atas, analisis hasil penilaian awal dan akhir adalah seperti dalam tabel di
bawah ini :

Before After

(sebelum ada ide gagasan (sesudah ada ide gagasan


No. Aspek yang diamati
pembuatan aplikasi Lawan yaitu Aplikasi Lawan TB
TB) yang disosialisasikan
kepada pasien)
Optimalisasi Tingkat Berdasarkan hasil Setelah dilakukan sosialisasi
1
Kepatuhan Pasien TB dalam wawancara dan kuisioner aplikasi Pengetahuan pasien

65
meminum obat dengan aplikasi presosialisasi (pretest) tentang TB menjadi 100%
Lawan TB, diukur dari: yang dibagi seluruh pasien
- Skor penilaian pasien yang berkunjung ke Poli TB
terhadap pengetahuan rata-rata sekitar 16 % yang
tentang penyakit TB mengetahui dengan jelas
- Apakah menurut pasien tentang penyakit TB
aplikasi Lawan TB ini
berguna untuk pengingat
waktu minum obat?
Pengetahuan pasien tentang Sementara belum ada pasien Setelah dilakukan sosialisasi
2
penggunaan aplikasi Lawan yang mengetahui aplikasi Lawan TB dan
TB di RSUD Kota Mataram penggunaan aplikasi Lawan dilakukan penilaian kuesioner
TB di RSUD Kota Mataram ulang ( Posttest), pengetahuan
pasien tentang penggunaan
aplikasi Lawan TB menjadi
100%.

Berdasarkan kegiatan aktualisasi tersebut, ada 6 kegiatan yang telah dilaskanakan Penulis
selama masa aktualisasi. Pada bagian ini dibahas aktualisasi nilai – nilai dasar ASN terhadap
kegiatan yang telah dilaksanakan di tempat tugas yaitu RSUD Kota Mataram. Terdapat 7 nilai
dasar ASN yang diterapkan dalam aktualisasi ini diantaranya Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif, atau biasa disebut BerAKHLAK. Adapun
penerapan nilai-nilai BerAKHLAK dalam tiap kegiatan aktualisasi tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut :

Kegiatan 1
Menghadap atasan langsung yang sekaligus merupakan mentor untuk melakukan konsultasi
rancangan aktualisasi.
Dalam hal ini Penulis menerapkan nilai dasar ASN yaitu berorientasi pelayanan yaitu
penulis dalam menyusuun kegiatan aktualisasi ini merupakan upaya untuk memahami dan
memenuhi kebutuhan masyarakat, kemudian segera menghadap mentor segera setelah pelaksaan
aktualisasi, hal itu mencerminkan bahwa penulis mewujudkan sikap cekatan, solutif, dapat
diandalkan. Akuntabel, dalam hal melakukan konsultasi kepada mentor, penulis mewujudkan
66
sikap yang akuntabel, dengan cara melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,
serta disiplin dan berintegritas tinggi. Kemudian penulis juga mencerminkan sikap kompeten,
dimana penulis selalu meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah. Selain itu, dengan membangun komunikasi yang baik dengan mentor, penulis juga
melaksanakan nilai harmonis, yaitu selalu membangun lingkungan kerja yang kondusif. Selain
itu, penulis juga mengupayakan bertindak adaptif, dengan cara selalu bertindak proaktif
mengusulkan ide-ide yang bisa dilaksanakan untuk kegiatan aktualisasi kepada mentor. Dengan
membangun kerjasama dengan mentor, mencerminkan sikap kolaboratif, yaitu penulis bersikap
terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah.
Kegiatan 1 ini sesuai dengan visi daerah yaitu Unggul dengan memacu peningkatan SDM
dan misi mewujudkan Sumber Daya Masyarakat yang berkualitas dan berkarakter.

Kegiatan 2
Merancang aplikasi Pengingat Minum obat Pada Pasien TB (Lawan TB) yang dapat dengan
mudah diunduh melalui HP pasien bekerjasama ahli IT
Dalam hal ini Penulis menerapkan nilai dasar ASN yaitu berorientasi pelayanan yaitu
penulis merancang aplikasi pengingat minum obat TB (Lawan TB) berbasis mobile yang dapat
digunakan pasien sehingga meningkatkan kepatuhan pasien dalam meminum obat. Akuntabel
yaitu Penulis merancang aplikasi pengingat minum obat TB (Lawan TB) berbasis mobile dengan
cermat dan bertanggung jawab. Kemudian penulis juga bersikap Harmonis yaitu Penulis berusaha
untuk bersikap tidak membeda-bedakan status ahli IT, tidak merugikan orang lain, yang sesuai
dengan sila ke-2dan ke-4 Pancasila. Loyal yaitu Penulis membuat inovasi bekerjasama dengan
ahli IT membuat aplikasi kepatuhan minum obat pada pasien TB. Selain itu, penulis juga
mengupayakan bertindak adaptif, dengan cara selalu bertindak proaktif , terus berinovasi dan
mengembangkan kreatifitas. Penulis juga mencerminkan sikap kolaboratif, yaitu penulis bersikap
terbuka dalam bekerja sama dengan ahli IT untuk menghasilkan nilai tambah.
Kegiatan 2 ini sesuai dengan visi daerah yaitu Unggul dengan memacu peningkatan SDM
dan misi mewujudkan Sumber Daya Masyarakat yang berkualitas dan berkarakter.

67
Kegiatan 3
Melakukan uji coba penggunaan aplikasi “Lawan TB” kepada perawat dan pasien TB serta
koordinasi persiapan kegaiatan sosialisasi
Dalam melakukan uji coba, penulis menerapkan nilai nilai sebagai berikut Akuntabel yaitu
Penulis menyiapkan media edukasi penggunaan aplikasi serta meminta saran kepada sejawat Paru
dan perawat dengan jujur dan bertanggung jawab. Kompeten yaitu Penulis melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik. Kemudian penulis juga mencerminkan sikap Harmonis yaitu Penulis
bekerjasama dengan perawat dalam proses sosialisasi tanpa membeda-bedakan. Penulis juga
mengupayakan bertindak adaptif, dengan cara selalu bertindak proaktif dan selalu berinovasi.
Kegiatan 3 ini sesuai dengan visi daerah yaitu Unggul dengan memacu peningkatan SDM
dan misi mewujudkan Sumber Daya Masyarakat yang berkualitas dan berkarakter.
.

Kegiatan 4
Melakukan sosialisasi tentang penggunaan aplikasi “Lawan TB”
Saat mendata pasien-pasien yang berobat ke Poli TB, hal ini mencerminkan bahwa Penulis
menjalankan nilai berorientasi pelayanan, yaitu Penulis memenuhi kebutuhan masyarakat, ramah,
cekatan, solutif, dan dapat diandalkan serta Penulis juga selalu melakukan perbaikan tiada henti.
Selain itu penulis juga menjalankan nilai
akuntabel, dengan melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta disiplin dan
berintegritas tinggi. Selain itu, penulis juga mencerminkan nilai kompeten, yaitu selalu
melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik. Penulis juga bersikap adaptif, dimana penulis terus
berinovasi dan mengembangkan kreativitas.
Kegiatan 4 ini sesuai dengan visi daerah yaitu Unggul dengan memacu peningkatan SDM
dan misi mewujudkan Sumber Daya Masyarakat yang berkualitas dan berkarakter.

Kegiatan 5
Melakukan penyusunan monitoring dan evaluasi aplikasi Lawan TB
Dalam penyusunan monitoring dan evaluasi aplikasi Lawan TByaitu Membandingkan poin poin survey
sebelum dan sesudah adanya aplikasi Lawan TB dan merangkum gambaran optimalisasi yang mungkin
tercapai berdasarkan hasil survey terhadap pasien, Membuat kesimpulan dari masukan dan saran yang
diperoleh dan rekan kerja saat sosialisasi. Hal tersebut mencerminkan bahwa Penulis menerapkan nilai
68
berorientasi pelayanan, yaitu selalu melakukan perbaikan tiada henti. Selain itu Penulis juga
menerapkan nilai akuntabel, yaitu melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,
serta disiplin dan berintegritas tinggi. Penulis juga menerapkan nilai kompeten, yaitu membantu
orang lain untuk belajar. Penulis juga menerapkan nilai adaptif, dengan selalu bertindak proaktif.
Dengan bekerjasama dengan perawat, Penulis juga menerapkan nilai kolaboratif, yaitu memberi
kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi serta terbuka dalam bekerja sama untuk
menghasilkan nilai tambah.
Kegiatan 5 ini sesuai dengan visi daerah yaitu Unggul dengan memacu peningkatan SDM dan misi
mewujudkan Sumber Daya Masyarakat yang berkualitas dan berkarakter.

Kegiatan 6
Menyusun laporan aktualisasi

Kegiatan ini dilakukan Penulis dengan menerapkan nilai berorientasi pelayanan, yaitu
Penulis ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan dan juga selalu melakukan perbaikan tiada
henti. Selain itu pennulis menerapkan nilai akuntabel, yaitu melaksanakan tugas dengan jujur,
bertanggung jawab, cermat, serta disiplin dan berintegritas tinggi Selain itu Penulis juga bersikap
kompeten, dengan melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik. Selain itu penul. Selaini tu,
dalam penyusunan laporan, penulis snantiasa bersikap loyal, dengan tetap menjaga rahasia
jabatan dan negara. Penulis juga senantiasa terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
(adaptif) dan selalu mendengarkan masukan dari semua pihak (kolaboratif). Penulis juga
bersikap harmonis dengan cara menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
Kegiatan 6 ini sesuai dengan visi daerah yaitu Unggul dengan memacu peningkatan SDM dan
misi mewujudkan Sumber Daya Masyarakat yang berkualitas dan berkarakter.

69
4.5 Jadwal Pelaksanaan
PRE - PELAKSANAAN AKTUALISASI HARI KE-
AKTUALISASI
NO KEGIATAN AGUSTUS 2022 SEPTEMBER 2022

25

26

27

28

29

30

31

10

11

12

13

14

24

25

26

27

28

29

30
15
16

17

18

19

20

21

22

23
1

9
1. Konsultasi dengan
atasan langsung
terkait rancangan
aktualisasi yang
akan dilakukan

2. Merancang

aplikasi“LAWAN
TB”yang dapat
dengan mudah
diunduh melalui HP
pasien bekerjasama
ahli IT
3. Melakukan uji coba
penggunaan
aplikasi “Lawan
TB”kepada perawat
dan pasien TB serta
koordinasi
persiapan kegiatan
sosialisasi
4. Melakukan
sosialisasi tentang
aplikasi Lawan
TB

5. Penyusunan

evaluasi dari
pasien dan
keluarga pengantar
pasien,berupa
kuesioner yang
berisi evaluasi,
saran, dan masukan
tentang aplikasi
Lawan TB
6. Menyusun laporan
aktualisasi
73
74
75
BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan
1. Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN berupa Optimalisasi Peningkatan Kepatuhan
Waktu Minum Obat Pada Pasien TB di RSUD Kota Mataram Dengan Aplikasi
Pengingat Minum Obat (Lawan TB) Berbasis Mobile telah selesai dilaksanakan Penulis
selama tiga puluh hari, terhitung sejak tanggal 27 Agustus 2022 hingga 26 September
2022.
2. Pada pelaksanaannya sebanyak 21 orang dari seluruh total kunjungan ke Poli TB RSUD
Kota Mataram, Terdapat 4 responden (16%) yang paham tentang pengetahuan TB
dan 17 responden (84%) yang belum paham tentang penyakit TB.
3. Seluruh responden (100%) menyatakan bahwa aplikasi Lawan TB ini bermanfaat
bagi mereka dalam hal pengingat minum obat, serta menambah pengetahuan tentang
penyakit TB.
4. Dalam penggunaan sistem aplikasi Lawan TB, sebesar 100% responden menyatakan
penggunaannya mudah.
5. Secara keseluruhan, 100% responden menyatakan puas atas aplikasi Lawan TB
Berdasarkan usia, maka pasien yang mengisi kuesioner responden yang kontrol di Poli
TB ada 21 pasien yang terdiri dengan rentang usia kurang dari 31 tahun (28,6%),
rentang usia 31-40 tahun (61,9%%), rentang usia 41-50 tahun (9,5%). Hal ini dapat
menjadi dasar pemikiran bahwa memang pada kelompok usia dewasa muda, mereka
memiliki tingkat pemahaman lebih baik dan tidak gagap teknologi (gaptek) sehingga
pada kelompok usia tersebut lebih mudah memahami penggunaan aplikasi Lawan TB.
6. Kelebihan dari aplikasi Lawan TB dari kemudahan penggunaan aplikasi dan tidak
memerlukan kuota internet dalam menggunakan aplikasi ini.
7. Aplikasi ini memiliki kelebihan yang lain seperti terdapat beberapa fitur tambahan
seperti Info tentang TB dan artikel-artikel Kesehatan yang dapat menambah
pengetahuan Kesehatan pasien.

76
4.2 Saran dan Rekomendasi
1. Dengan tingginya antusiasme dan tingkat kepuasan pengguna aplikasi Lawan TB, diharapkan
aplikasi dapat terintegrasi dengan layanan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
RSUD Kota Mataram yang telah berjalan sehingga aplikasi dapat mudah dimanfaatkan pasien.
2. Layanan internet gratis (free WiFi) di lingkungan RS lebih ditingkatkan lagi, baik dari segi
kecepatan maupun kapasitasnya. Fasilitas internet gratis tersebut dapat diprogram sehingga hanya
dapat diakses untuk berselancar pada peramban web saja. Sehingga pasien maupun keluarganya
yang memiliki HP android namun tidak memiliki kuota internet tetap dapat mengunduh aplikasi
ini untuk awal penggunaan aplikasi, setelah itu aplikasi Lawan TB dapat digunakan tanpa kuota
internet.
3. Aplikasi Lawan TB merupakan suatu layanan inovatif yang memanfaatkan teknologi. Dengan
kenyataan masih rendahnya cakupan masyarakat (khususnya yang berobat ke RSUD Kota
Mataram) yang menggunakan sistem informasi teknologi daring (online), maka diperlukan
sosialisasi yang lebih giat dan menyeluruh, baik secara daring (online), melalui media sosial RS
maupun secara luring (offline) saat pasien atau keluarganya berada di RS.

77
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III
tentang Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III
tentang Anti Korupsi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III
tentang Etika Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III
tentang Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III
tentang Nasionalisme. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS tentang Habituasi.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS tentang Manajemen
Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS tentang Pelayanan
Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS tentang Whole of
Goverment. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Menteri Kesehatan RI. 2018. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 47 Tahun 2018 tentang
Pelayanan Kegawatdaruratan. Jakarta.
Walikota Mataram. 2013. Peraturan Walikota Mataram Nomor 29 Tahun 2013 tentang Rincian
Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B Kota Mataram.
Mataram.

78
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Penulis membantu pasien dalam pengisian kuisioner di Poli Paru

79
Rangkaian Kegiatan Konsultasi kepada Mentor

80
Leaflet Lawan TB

Standing Banner

81
Tampilan Aplikasi Lawan TB di Smartphone

82
Link Youtube Video tutorial Lawan TB :
https://youtu.be/1uF2uV8xXOY

83
Formulir Pengendalian Mentor

84

Anda mungkin juga menyukai