Anda di halaman 1dari 285

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR

PERAN DAN KEDUDUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL NEGARA (PNS)

OPTIMALISASI PENEMUAN PASIEN HIV POSITIF PADA POPULASI


BERISIKO DI RSUD MAJENANG KABUPATEN CILACAP

Disusun Oleh :

NAMA : dr. ALDILA DESY KUSUMAWATY


NIP : 198912102019022005
GOLONGAN/ ANGKATAN : III / CCCVI
NOMOR PRESENSI : 06
JABATAN : DOKTER AHLI PERTAMA
UNIT KERJA : RSUD MAJENANG
COACH : Drs. Sutarjo, MM
MENTOR : dr. Nurcahyono Anggorojati

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CCCVI


PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP
BEKERJA SAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH
2019

i
ii
iii
PRAKATA

Segala puji kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan
aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar PNS dan prinsip - prinsip
kedudukan dan peran pegawai negeri sipil dengan Judul “Optimalisasi
Penemuan Pasien HIV Positif pada Populasi Berisiko di RSUD Majenang
Kabupaten Cilacap”.
Laporan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar PNS ini disusun
sebagai salah satu persyaratan kelulusan Pelatihan Dasar CPNS Golongan
III Angkatan CCCVI tahun 2019 yang diselenggarakan di Gedung Diklat
BKPPD Kabupaten Cilacap sebagai bentuk pemahaman konseptual dan
internalisasi nilai-nilai dasar ASN yang diterapkan di lingkungan RSUD
Majenang.
Penulis menyadari laporan aktualisasi dan habituasi ini dapat
terwujud karena bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, oleh karena itu
penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Drs. Mohamad Arief Irwanto, M.Si. Kepala Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa Tengah.
2. H. Tatto Suwarto Pamuji, Bupati Kabupaten Cilacap
3. Warsono, S.H., M.Hum., Badan Kepegawaian Pendidikan dan
Pelatihan Daerah Kabupaten Cilacap.
4. Drs. Dian Setyabudi, M.M, PLT Dinas Kesehatan Kabupaten
Cilacap
5. dr. Moch. Ichlas Riyanto, M. M, selaku Direktur RSUD Majenang
6. dr. Nurcahyono Anggorojati, Kepala Bidang Pelayanan selaku
mentor atas waktu, bimbingan dan arahan dalam proses
penyusunan laporan aktualisasi dan habituasi ini.
7. Drs. Sutarjo, MM, selaku coach atas waktu, bimbingan dan arahan
dalam proses penyusunan laporan aktualisasi dan habituasi ini.

iv
8. Syamsi Hadi, SKM, M. Kes, selaku narasumber atas waktu,
bimbingan dan arahan dalam proses penyusunan laporan
aktualisasi dan habituasi ini.
9. Para Widyaiswara selaku pembimbing atas waktu, bimbingan dan
arahan dalam proses penyusunan laporan aktualisasi dan
habituasi ini.
10. Komandan Yatiman selaku Pamong selama pelatihan dasar CPNS
atas waktu, bimbingan, serta segala ilmu yang diberikan
11. Komandan Lasdi selaku Pamong selama pelatihan dasar CPNS
atas waktu, bimbingan, serta segala ilmu yang diberikan.
12. Seluruh panitia pelatihan dasar CPNS atas waktu, bimbingan dan
pengarahan yang diberikan.
13. Orangtua, keluarga dan rekan-rekan yang telah memberi doa dan
dukungan selama pelatihan dasar CPNS berlangsung.
14. Rekan-rekan seperjuangan, Gelombang 8 angkatan XIII / CCCVI
yang telah berbagi pengetahuan dan pengalaman.
15. Serta semua pihak yang yang telah membantu dalam pelatihan
dasar CPNS dengan lancar hingga tersusunnya laporan aktualisasi
dan habituasi ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang


mendasar pada laporan ini, oleh karena itu penulis berharap kepada semua
pihak untuk memberikan saran dan masukan serta kritik yang membangun
untuk penyempurnaan laporan aktualisasi dan habituasi ini. Penulis juga
berharap semoga laporan aktualisasi dan habituasi ini dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak dan dapat memberikan contoh tentang
implementasi nilai-nilai dasar PNS dengan prinsip Manajemen Aparatur
Sipil Negara (ASN), Pelayanan Publik dan Whole of Government dalam
kehidupan sehari-hari di lingkungan kerja dan masyarakat .

Penulis
dr. Aldila Desy Kusumawaty

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………. i


HALAMAN PERSETUJUAN ………………………………………. ii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………….. iii
PRAKATA …………………………………………………………… iv
DAFTAR ISI …………………………………………………………. vi
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………… viii
DAFTAR TABEL ……………………………………………………. ix
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………… 1
B. Identifikasi Isu, Penetapan Isu, Dampak Jika Isu Tidak 7
Diselesaikan dan Rumusan Masalah…………………….
C. Tujuan ……………………………………………………….. 17
D. Manfaat ……………………………………………………… 17
BAB II. TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA
A. Profil Organisasi
1. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi …………….. 18
2. Visi, Misi, Falsafah dan Tujuan Organisasi………….. 20
3. Struktur Organisasi …………………………………….. 23
4. Deskripsi SDM, Sarana Prasarana dan Sarana Lain .. 24
B. Tugas Jabatan Peserta Diklat …………………………….. 28
C. Role Model …………………………………………………. 36
BAB III. RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI DAN
HABITUASI
A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan
dengan Nilai Aneka …………………………………….. … 39
B. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi………… 97
C. Antisipasi dan Strategi menghadapi kendala ……………. 105

vi
BAB IV. HASIL KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi Nilai-
Nilai Dasar Aneka ………………………………………. 107
B. Matriks Rekapitulasi Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai
Dasar Aneka …………………………………………….. 172
BAB V. PENUTUP
A. Simpulan ………………………………………………… 177
B. Rekomendasi …………………………………………… 183
C. Rencana Aksi ……………………………………………… 184
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………... 186
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS……………………………. 189
LAMPIRAN

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUD Majenang……………. 23


Gambar 5.1 Cascade HIV dan Pengobatan ARV Bulan
Oktober di RSUD Majenang ……………………… 181
Gambar 5.2 Cascade HIV dan Pengobatan ARV Bulan
November di RSUD Majenang …...……………… 182

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Identifikasi Isu……………. …………………………. 9


Tabel 1.2 Analisis APKL ……………………………………….. 12
Tabel 1.3 Penetapan Isu dengan APKL ……………………… 13
Tabel 1.4 Penjelasan USG …………………………………….. 14
Tabel 1.5 Penentuan Isu dengan USG …………………….…. 14
Tabel 1.6 Dampak Isu Jika Tidak Terselesaikan 16
……………….
Tabel 2.1 Jumlah SDM RSUD Majenang ……………………. 25
Tabel 2.2 Data Jumlah Tempat Tidur per Ruangan di RSUD
Majenang ……………………………………………... 28
Tabel 2.3 Rincian Kewenangan Klinis Dokter Umum di RSUD
Majenang …………………………………….............. 30
Tabel 3.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi di
RSUD Majenang…………………….......................... 41
Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi………… 97
Tabel 3.3 Timeline Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi.…. 99
Tabel 3.4 Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan……..………… 103
Tabel 3.5 Potensi Kendala dan Antisipasi ......………………… 105
Tabel 4.1 Capaian Aktualisasi Kegiatan 1……………………… 108
Tabel 4.2 Capaian Aktualisasi Kegiatan 2……………………… 118
Tabel 4.3 Capaian Aktualisasi Kegiatan 3……………………… 126
Tabel 4.4 Capaian Aktualisasi Kegiatan 4 …………………… 135
Tabel 4.5 Capaian Aktualisasi Kegiatan 5……………………… 145
Tabel 4.6 Capaian Aktualisasi Kegiatan 6 …………………… 154
Tabel 4.7 Capaian Aktualisasi Kegiatan 7 …………………… 163
Tabel 4.8 Matriks Rekapitulasi Aktualisasi dan Habituasi
Nilai-Nilai Dasar ANEKA ……………………………. 172
Tabel 5.1 Capaian Hasil Aktualisasi ………………………….. 179
Tabel 5.2 Rencana Aksi Kegiatan dan Nilai-Nilai Dasar yang
Akan Dilanjutkan ……………………………………. 184

ix
x
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang - Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN) menjelaskan bahwa manajemen ASN adalah
Pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Dalam pasal
34 dijelaskan bahwa Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) wajib
menjalani masa percobaan, masa percobaan melalui proses diklat
terintegritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme
dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta
kompetensi bidang.
Aparatur Sipil Negara adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil
dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah. Pegawai ASN melaksanakan kebijakan publik
yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang - undangan, memberikan pelayanan
publik yang profesional dan berkualitas dan mempererat persatuan
dan kesatuan NKRI. Setelah disahkannya Undang - Undang (UU)
ASN, aparatur negara memiliki kekuatan dan kemampuan profesional
kelas dunia, berintegritas tinggi dalam melaksanakan tugas,
berbudaya kerja tinggi, dan kesejahteraan tinggi, serta dipercaya
publik dengan dukungan Sumber Daya Manusia (SDM). Peraturan
baru ASN tertuang dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 sudah secara
implisit menghendaki bahwa ASN yang umum disebut sebagai birokrat
bukan sekedar merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk kepada
sebuah profesi pelayanan publik sesuai Peraturan Kepala Lembaga
Administrasi Negara (LAN) RI Nomor 38 dan 39 tahun 2014 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Prajabatan Golongan I dan II serta

1
golongan III, maka Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
(DIKLAT) Prajabatan dilaksanakan dengan pola baru yang disebut
Pelatihan Dasar (LATSAR). Dengan adanya LATSAR diharapkan
dapat membentuk kader ASN yang berkualitas berlandaskan pada
nilai - nilai dasar ANEKA yang meliputi : Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.
Dengan demikian peserta LATSAR dapat menjadi ASN yang
profesional sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik,
perekat, dan pemersatu bangsa. Sistem pembelajaran pada LATSAR
pola baru menuntut setiap peserta untuk mengaktualisasikan nilai -
nilai dasar profesi. Setiap peserta harus menemukan dan
mengungkapkan makna dari penerapan nilai - nilai dasar tersebut
pada setiap pelaksanaan kegiatan yang telah dirancang oleh peserta
LATSAR di tempat tugas.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan, kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik,
mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang
untuk hidup produktif dan secara sosial dan ekonomis. Oleh karena
itu, untuk menunjang kesehatan masyarakat perlu adanya fasilitas
pelayanan kesehatan yang dapat meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat seperti rumah sakit, puskesmas dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya.
Menurut Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia nomor
512/MENKES/PER/IV/2007. Dalam memberikan pelayanan, dokter
dan dokter gigi dituntut dapat melayani masyarakat secara profesional
sesuai dengan Standar Prosedur Operasional yang berlaku.
Praktik kedokteran adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
dokter dan dokter gigi terhadap pasien dalam melaksanakan upaya
kesehatan. Dokter dan dokter gigi adalah dokter, dokter spesialis,
dokter gigi, dan dokter gigi spesialis lulusan pendidikan kedokteran
atau kedokteran gigi baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui

2
oleh Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna dan menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,
Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Bedah Sentral dan pelayanan
penunjang. RSUD Majenang merupakan rumah sakit tipe C yang
berada di Kabupaten Cilacap memiliki Visi: “Rumah Sakit yang
mengutamakan kepuasan pasien, sejahtera dan berdaya saing”, dan
Misi: 1) Menciptakan kepuasan pelayanan bagi pasien, 2)
Meningkatkan kualitas pelayanan di semua instalasi sesuai dengan
protap dan profesional, 3) Melaksanakan pelayanan dengan cepat,
tepat ,murah dan berkualitas, 4) Meningkatkan Sumber Daya
Manusia, sarana dan prasarana sehingga mempunyai daya saing.
Untuk mewujudkan Visi dan Misi organisasi diperlukan Sumber Daya
Manusia khususnya ASN yang profesional.
Jumlah dokter umum di RSUD Majenang sebanyak 14 orang,
dimana masing masing dokter diberi tanggung jawab untuk
memegang tanggung jawab ruang rawat inap ataupun instalasi yang
ada di RSUD Majenang.
Penulis adalah seorang dokter umum dan juga dokter layanan
PDP (Perawatan, Dukungan, Pengobatan) HIV/AIDS di RSUD
Majenang. Penulis sebagai dokter umum di RSUD Majenang juga
diberi tanggung jawab untuk mengampu ruang rawat inap Soka yaitu
ruang perinatologi atau ruang perawatan bayi baru lahir yang
mempunyai masalah. RSUD Majenang merupakan fasilitas pelayanan
kesehatan penyelenggara upaya pelayanan kesehatan, baik promotif,
preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang diberikan pada masyarakat
dan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan yang dilaksanakan
secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan.
Pendekatan promotif dalam layanan PDP HIV/ AIDS adalah
kegiatan pelayanan yang berbentuk promosi kesehatan tentang

3
penyakit HIV/ AIDS. Pendekatan preventif adalah suatu kegiatan
untuk mencegah terjadinya HIV/ AIDS dan penularan pada individu
ataupun lingkungan yang rentan mengalami gangguan kesehatan
terkait HIV/ AIDS. Pendekatan kuratif adalah kegiatan pengobatan
HIV/ AIDS dengan ARV yang ditujukan untuk meminimalisir komplikasi
dari penyakit HIV/ AIDS dan mengurangi terjadinya infeksi
oportunistik. Pendekatan rehabilitatif adalah kegiatan untuk
memberdayakan pasien untuk bisa kembali ke masyarakat dan
meningkatkan kualitas hidup.
Permasalahan HIV dan AIDS menjadi tantangan kesehatan
hampir di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Upaya pencegahan
dan pengendalian HIV/ AIDS bertujuan untuk mewujudkan
target Three Zero pada 2030, yaitu: 1) Tidak ada lagi penularan infeksi
baru HIV, 2) Tidak ada lagi kematian akibat AIDS, dan 3) Tidak ada
lagi stigma dan diskriminasi pada orang dengan HIV AIDS (ODHA).
Laporan perkembangan kasus kumulatif HIV/AIDS dan penyakit
infeksi menular seksual (PIMS) Triwulan II Tahun 2019 secara
nasional menunjukkan jumlah kasus HIV yang dilaporkan pada bulan
April-Juni 2019 sebanyak 11.519 dan 1.463 kasus AIDS. Laporan ini
dikeluarkan oleh Ditjen P2P, Kemenkes RI, tanggal 27 Agustus 2019.
Jumlah kasus HIV yang dilaporkan dari tahun 2005 – Juni
2019 sebanyak 349.882. Lima provinsi dengan jumlah kasus HIV
tertinggi, yaitu: DKI Jakarta 62.108, Jawa Timur 51.990, Jawa Barat
36.853, Papua 34.473, dan Jawa Tengah 30.257. Sedangkan jumlah
kumulatif AIDS dari tahun 1987 sampai Juni 2019 sebanyak 117.064.
Lima provinsi dengan jumlah AIDS terbanyak, yaitu Papua 22.554,
Jawa Timur 20.412, Jawa Tengah 10.858, DKI Jakarta 10.242, dan
Bali 8.147.
Secara khusus, bagi para pasien TBC juga perlu diperiksa
status HIV-nya, apabila ternyata HIV nya positif, obat ARV dapat
membantu keberhasilan pengobatan TBC. Demikian pula bagi para
ibu hamil, saat memeriksakan kehamilannya sebaiknya diperiksa pula

4
status HIV, sifilis dan hepatitis B, agar apabila positif dapat segera
diberi tindakan pengobatan sehingga penularan kepada bayinya dapat
diminimalisir sehingga terjamin kesehatan baik ibu maupun anak yang
dikandungnya.
Indonesia telah berkomitmen untuk menghentikan epidemi
AIDS pada tahun 2030. Untuk memenuhi komitmen tersebut,
Pemerintah Indonesia menetapkan untuk menggunakan Fast Track
90-90-90 yang meliputi: untuk mempercepat pencapaian 90% dari
orang yang hidup dengan HIV (ODHA) mengetahui status HIV mereka
melalui tes atau deteksi dini; 90% dari ODHA yang mengetahui status
HIV untuk memulai terapi pengobatan ARV dan 90% ODHA yang
dalam pengobatan ARV telah berhasil menekan jumlah virusnya
sehingga mengurangi kemungkinan penularan HIV; serta tidak ada
lagi stigma dan diskriminasi ODHA.
Jumlah kasus HIV yang ditemukan dan dilaporkan jauh dari
jumlah kasus HIV yang diperkirakan (estimasi). Estimasi ODHA pada
tahun 2016 sebanyak 640.443, sedangkan yang dilaporkan sampai
dengan Juni 2019 sebanyak 349.882 atau sebesar 60,7%.
Data yang didapat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap
menunjukan sejak tahun 2007 sampai dengan 2019 jumlah pasien
dengan HIV meningkat setiap tahunnya. Demikian pula dengan jumlah
kasus pasien dengan AIDS dan pasien meninggal akibat HIV/ AIDS
semakin meningkat setiap tahunnya. Penemuan kasus HIV di
kabupaten Cilacap juga masih belum memenuhi target, angka capaian
masih 1457 dari target 1762 atau sekitar 82,69%.
Surat edaran Akselerasi ART 2019 dari Kementerian
Kesehatan Indonesia meminta agar semua layanan kesehatan untuk
memperkuat pelaksanaan tes HIV pada semua ibu hamil, semua
pasien TB, semua pasien Hepatitis, semua pasien IMS atau dengan
gejala IMS, populasi kunci: WPS (wanita pekerja seks), gay, waria,
LSL (lelaki yang berhubungan seksual dengan lelaki lain), Penasun

5
(pengguna napza jarum suntik), WBP (warga binaan masyarakat),
pelanggan pekerja seks, pasangan ODHA.
Berdasarkan referensi ilmiah dan data – data tersebut diatas,
pasien dengan tes HIV reaktif atau positif yang segera mengetahui
status HIV nya, dapat memulai terapi pengobatan ARV dan menekan
jumlah virusnya sehingga mengurangi kemungkinan penularan HIV.
Penemuan kasus HIV positif/ reaktif di RSUD Majenang Kabupaten
Cilacap masih kurang optimal. Karena dilakukan pada pasien yang
secara klinis menunjukkan tanda gejala AIDS dan sering ditemukan
pada stadium akhir, sehingga pemberian ARV kurang maksimal. Hal
ini menjadi salah satu faktor penyebab tingginya angka kematian pada
HIV/AIDS. Peran dokter PDP perlu dioptimalkan, terutama pada tahap
preventif. Pada tahap tersebut adanya kerjasama lintas bagian,
terutama VCT, rawat jalan dan laboratorium juga sangat penting.
Sistem kerja terintegrasi antara dokter PDP, bagian VCT, rawat jalan
dan laboratorium belum optimal. SOP yang ada selama ini adalah
SOP yang berdasarkan SK Direktur RSUD Majenang Nomor:
445/210.53/36/2016 Tentang Kebijakan Pelayanan HIV-AIDS di
Rumah Sakit Umum Daerah Majenang hanya konseling sukarela dan
tes HIV atas inisiatif individu yang bersangkutan (VCT/ Voluntary
Counseling and Testing), serta konseling dan tes HIV yang diprakarsai
petugas kesehatan ketika seorang pasien datang ke sarana
kesehatan untuk mendapatkan layanan kesehatan dan menujukkan
gejala dan tanda klinis yang mungkin mengindikasikan HIV (PITC/
Provider Initiative Testing and Counseling), belum adanya SOP yang
secara khusus mengatur konseling dan tes HIV pada populasi berisiko
seperti semua ibu hamil, semua pasien TB, semua pasien Hepatitis,
semua pasien IMS atau dengan gejala IMS, populasi kunci: WPS
(wanita pekerja seks), gay, waria, LSL (lelaki yang berhubungan
seksual dengan lelaki lain), Penasun (pengguna napza jarum suntik),
WBP (warga binaan masyarakat), pelanggan pekerja seks, pasangan
ODHA di RSUD Majenang.

6
Penulis mengangkat 5 isu yang menjadi sorotan di RSUD
Majenang yaitu kurang optimalnya penemuan pasien HIV positif pada
populasi berisiko di RSUD Majenang Kabupaten Cilacap, belum
adanya SOP mengenai tes HIV bagi populasi berisiko di RSUD
Majenang Kabupaten Cilacap, kurang optimalnya pensortiran pasien
HIV yang berobat di RSUD Majenang Kabupaten Cilacap sesuai
dengan stadium klinis, kurang optimalnya Tim Perawatan, Dukungan
dan Pengobatan (PDP) HIV di RSUD Majenang Kabupaten Cilacap
serta belum optimalnya pelayanan perawat yang memiliki pendidikan,
pelatihan dan pengalaman mengenai perawatan maternal dan
perinatal di ruang Perinatologi RSUD Majenang Kabupaten Cilacap.
Diharapkan dengan adanya upaya yang penuh semangat
optimistik, kualitas pelayanan tes HIV yang terintegrasi dengan bagian
VCT, laboratorium dan instalasi rawat jalan akan meningkat,
khususnya di tahap preventif yang secara tidak langsung akan
berkontribusi pada pencapaian visi dan misi RSUD Majenang
Kabupaten Cilacap

B. Identifikasi Isu, Penetapan Isu, Dampak Jika Isu Tidak


Diselesaikan dan Rumusan Masalah
Isu merepresentasikan suatu kesenjangan antara praktik
korporat dengan harapan-harapan para stakeholder. Berdasarkan
definisi yang telah disebutkan di atas, isu adalah suatu hal yang
terjadi baik di dalam maupun di luar organisasi yang apabila tidak
ditangani secara baik akan memberikan efek negatif terhadap
organisasi dan berlanjut pada tahap krisis.
Deskripsi isu bertujuan untuk menjelaskan masalah-masalah
yang terjadi, sehingga masalah-masalah tersebut dapat diuji
melalui media yang telah tersedia untuk menentukan isu utama
atau core issue, sehingga mampu menentukan kegiatan-kegiatan
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan isu tersebut. Isu tersebut
juga telah direlevansi dengan nilai-nilai dasar PNS dan juga

7
Pelayanan Publik, Manajemen ASN dan Whole of Government,
sehingga isu-isu tersebut layak untuk dijadikan isu utama.
Ada beberapa isu yang menjadi sorotan di RSUD Majenang
yaitu :
1. Kurang optimalnya penemuan pasien HIV positif pada populasi
berisiko di RSUD Majenang Kabupaten Cilacap.
2. Kurang optimalnya pensortiran pasien HIV yang berobat di RSUD
Majenang Kabupaten Cilacap sesuai dengan stadium klinis.
3. Kurang optimalnya Tim Perawatan, Dukungan dan Pengobatan
(PDP) HIV di RSUD Majenang Kabupaten Cilacap.
4. Belum adanya SOP mengenai layanan tes HIV bagi populasi
berisiko di RSUD Majenang Kabupaten Cilacap.
5. Belum optimalnya pelayanan perawat yang memiliki pendidikan,
pelatihan dan pengalaman mengenai perawatan maternal dan
perinatal di ruang Perinatologi RSUD Majenang Kabupaten
Cilacap.

8
Tabel 1.1 Identifikasi Isu
Kondisi Yang
No Identifikasi Isu Sumber isu Keadaan Saat Ini
Diharapkan
1. Kurang optimalnya Pelayanan Masih adanya Tingkat
penemuan pasien publik sebagian pemahaman
HIV positif pada masyarakat/ pasien dan
populasi berisiko di pasien dan keluarga tentang
RSUD Majenang keluarga yang pentingnya tes
Kabupaten menganggap HIV untuk
Cilacap. tabu tes HIV mengetahui
karena stigma status HIV
dari masyarakat terutama pada
sehingga jarang populasi berisiko
ada masyarakat/ meningkat.
pasien yang
memeriksakan
status HIV-nya
dan datang ke
poli VCT di
RSUD Majenang
Kabupaten
Cilacap saat
stadium klinis
sudah berat/
stadium AIDS.
2. Kurang optimalnya Pelayanan Masih banyak Pasien HIV positif
pensortiran pasien publik pasien HIV positif stadium klinis 1
HIV yang berobat dengan stadium dan 2 diterapi
di RSUD Majenang klinis 1 dan 2 ARV di
Kabupaten Cilacap yang mendapat Puskesmas,
sesuai dengan terapi ARV di sedangkan
stadium klinis. RSUD Majenang stadium klinis 3
Kabupaten dan 4 diterapi di
Cilacap, RSUD Majenang
seharusnya Kabupaten
dikembalikan ke Cilacap.
fasilitas
kesehatan primer
(dalam hal ini
Puskesmas)
3. Kurang optimalnya Manajemen Belum adanya Dibuatnya Tim
Tim Perawatan, ASN Tim Perawatan, Perawatan,
Dukungan dan Dukungan dan Dukungan dan
Pengobatan (PDP) Pengobatan Pengobatan
HIV di RSUD (PDP) HIV di (PDP) HIV yang
Majenang RSUD Majenang baru di RSUD
Kabupaten Kabupaten Majenang
Cilacap. Cilacap yang Kabupaten
baru, karena Cilacap.
petugas PDP
sedang menjalani
tugas belajar,

9
Kondisi Yang
No Identifikasi Isu Sumber isu Keadaan Saat Ini
Diharapkan
pasien HIV-AIDS
dilayani oleh
konselor di klinik
VCT
4. Belum adanya Manajemen Belum adanya Terwujudnya
SOP mengenai ASN SOP mengenai SOP tes HIV bagi
layanan tes HIV tes HIV bagi populasi berisiko
bagi populasi populasi berisiko di RSUD
berisiko di RSUD di RSUD Majenang
Majenang Majenang Kabupaten
Kabupaten Kabupaten Cilacap.
Cilacap. Cilacap.
5. Belum optimalnya Pelayanan Saat ini petugas Adanya pelatihan
pelayanan perawat publik di ruang maternal dan
yang memiliki Perinatologi perinatal untuk
pendidikan, RSUD Majenang perawat yang
pelatihan dan Kabupaten terpilih menjadi
pengalaman Cilacap adalah petugas di ruang
mengenai bidan. Perinatologi
perawatan Sedangkan RSUD Majenang
maternal dan menurut Kabupaten
perinatal di ruang Keputusan Cilacap.
Perinatologi RSUD Menteri
Majenang Kesehatan
Kabupaten Republik
Cilacap. Indonesia Nomor:
604/Menkes/SK/V
II/2008,
“Pelayanan
perawatan di
ruang maternal
dan perinatal
harus dikepalai
oleh seorang
perawat yang
memiliki
pendidikan,
pelatihan dan
pengalaman
mengenai
perawatan
maternal dan
perinatal”
(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)

10
1. Penetapan Isu
a. Penetapan Kualitas Isu Menggunakan Metode APKL
Identifikasi isu diatas selanjutnya dianalisis menggunakan
teknik analisis APKL (Aktual, Problematika, Kekhalayakan,
Kelayakan) dan USG (Urgency, Seriousnes, Growth) guna
mengidentifikasi isu yang akan diprioritaskan untuk ditangani.
Analisis APKL merupakan alat bantu menganalisis
ketepatan dan kualitas isu dengan memperhatikan tingkat
aktual, problematik, kekhalayakan, dan kelayakan dari isu-isu
yang ditemukan di lingkungan RSUD Majenang. Aktual artinya
benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
masyarakat. Problematik yang berarti isu memiliki masalah
yang kompleks sehingga perlu segera dicarikan solusinya.
Kekhalayakan, isu tersebut menyangkut hajat hidup orang
banyak. Kelayakan adalah isu yang masuk akal dan realistis
serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya.
Analisis APKL dilakukan dengan memberikan nilai positif
atau negatif pada masing-masing kriteria aktual, problematik,
kekhalayakan dan kelayakan. Jika isu yang ditemukan
memenuhi kriteria maka diberi nilai positif, sebaliknya jika tidak
memenuhi kriteria diberi nilai negatif. Jika semua kriteria
memiliki nilai positif, maka isu dinyatakan memenuhi
persyaratan dan berkualitas. Jika tidak, maka isu dinyatakan
tidak memenuhi persyaratan dan kurang berkualitas.

11
Tabel 1.2 Analisis APKL

No Indikator Keterangan
1 2 3
1 Aktual (A) Isu yang sedang terjadi atau dalam proses
kejadian, sedang hangat dibicarakan di kalangan
masyarakat, atau isu yang diperkirakan bakal
terjadi dalam waktu dekat. Jadi bukan isu yang
sudah lepas dari perhatian masyarakat atau isu
yang sudah basi.

2 Problematik (P) Isu yang menyimpang dari harapan standar,


ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang
perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya.

3 Kekhalayakan (K) Isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup


orang banyak, masyarakat pelanggan pada
umumnya, dan bukan hanya untuk kepentingan
seseorang atau sekelompok kecil orang tertentu
saja.

4 Layak (L) Isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis, dan
dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak,
wewenang, dan tanggung jawab.

Berikut beberapa isu pelayanan di RSUD Majenang yang


akan ditentukan kelayakannya menggunakan metode APKL.

12
Tabel 1.3 Penetapan Isu dengan APKL

Kriteria
No ISU Keterangan

A P K L
Kurang optimalnya penemuan
pasien HIV positif pada populasi
1. + + + + Memenuhi (M)
berisiko di RSUD Majenang
Kabupaten Cilacap.
Kurang optimalnya pensortiran
pasien HIV yang berobat di
2. RSUD Majenang Kabupaten + + + + Memenuhi (M)
Cilacap sesuai dengan stadium
klinis.
Kurang optimalnya Tim
Tidak
Perawatan, Dukungan dan
3. + + - + Memenuhi
Pengobatan (PDP) HIV di RSUD
(TM)
Majenang Kabupaten Cilacap.
Belum adanya SOP mengenai
layanan tes HIV bagi populasi
4. berisiko di RSUD Majenang + + + + Memenuhi (M)
Kabupaten Cilacap.
Belum optimalnya pelayanan
perawat yang memiliki
pendidikan, pelatihan dan Tidak
5. pengalaman mengenai + + - + Memenuhi
perawatan maternal dan perinatal (TM)
di ruang Perinatologi RSUD
Majenang Kabupaten Cilacap.

Keterangan :+ (memenuhi kriteria),– (tidak memenuhi kriteria)


(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)

b. Penetapan Kualitas Isu Menggunakan Analisis USG


Analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth) adalah
analisis yang digunakan untuk memprioritaskan isu yang akan
ditindak lanjuti. Adapun indikator analisis USG adalah sebagai
berikut

13
Tabel 1.4 Penjelasan USG
No Komponen Keterangan
1 2 3
1 Urgency Seberapa mendesak isu tersebut dibahas dikaitkan
dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras
tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah
yang menyebabkan isu
2 Seriousness Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan
dengan akibat yang timbul dengan penundaan
pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut
atau akibat yang ditimbulkan masalah-masalah lain
kalu masalah penyebab isu tidak dipecahkan (bisa
mengakibatkan masalah lain)
3 Growth Seberapa kemungkinan isu tersebut menjadi
berkembang dikaitkan kemungkinan masalah
penyebab isu akan semakin memburuk jika dibiarkan.

Hasil dari penetapan isu menggunakan APKL selanjutnya


akan diperingkatkan untuk segera ditindaklanjuti dengan
menggunakan metode USG dengan rentang penilaian 1-5.
Urgency yaitu seberapa mendesak suatu isu harus dibahas,
dianalisis dan ditindaklanjuti. Seriousness yaitu seberapa serius
suatu isu harus segera dibahas yang dikaitkan dengan akibat
yang ditimbulkan. Growth didefinisikan sebagai seberapa besar
memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani dengan segera.

Tabel 1.5 Penetapan Isu dengan USG


Indikator
No Isu Total Peringkat
U S G
Kurang optimalnya penemuan
pasien HIV positif pada
1. 5 5 5 15 1
populasi berisiko di RSUD
Majenang Kabupaten Cilacap.
Kurang optimalnya pensortiran
pasien HIV yang berobat di
2. RSUD Majenang Kabupaten 4 3 3 10 3
Cilacap sesuai dengan
stadium klinis.
Belum adanya SOP mengenai
layanan tes HIV bagi populasi
3. 5 4 3 12 2
berisiko di RSUD Majenang
Kabupaten Cilacap.

14
Keterangan:
Berdasarkan Skala Likert 1 – 5
1= sangat kecil, 2 = kecil, 3 = sedang, 4 = besar, 5 = sangat
besar.
Berdasarkan tabulasi USG seperti tercantum pada tabel 1.5
diatas, ditemukan tiga isu utama yang memenuhi syarat, yaitu :
1. Kurang optimalnya penemuan pasien HIV positif pada populasi
berisiko di RSUD Majenang Kabupaten Cilacap.
2. Belum adanya SOP mengenai layanan tes HIV bagi populasi
berisiko di RSUD Majenang Kabupaten Cilacap.
3. Kurang optimalnya pensortiran pasien HIV yang berobat di RSUD
Majenang Kabupaten Cilacap sesuai dengan stadium klinis.

Dari ketiga isu yang problematik tersebut, ditetapkan satu isu paling
prioritas yakni “Kurang Optimalnya Penemuan Pasien HIV Positif pada
Populasi Berisiko di RSUD Majenang Kabupaten Cilacap”, dengan
skor USG 15.
Didasarkan pada uraian diatas maka penulis membuat rancangan
kegiatan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar ASN, dengan judul
“Optimalisasi Penemuan Pasien HIV Positif pada Populasi Berisiko di
RSUD Majenang Kabupaten Cilacap” sebagai upaya mendukung dan
mewujudkan visi dan misi RSUD Majenang.

15
2. Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan
Dampak dari isu terpilih jika tidak diselesaikan segera, dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Tabel 1.6 Dampak Isu Jika Tidak Terselesaikan

No. Sumber Isu Identifikasi Isu Dampak


1. Pelayanan Kurang optimalnya 1. Pasien populasi berisiko dapat
Publik penemuan pasien tertular HIV dan tidak
HIV positif pada mengetahui status HIV-nya.
populasi berisiko di 2. Pasien dengan HIV positif yang
RSUD Majenang tidak mengetahui status HIV-nya
Kabupaten Cilacap. berpotensi menularkan pada
partner seksualnya.
3. Pasien dengan HIV positif yang
tidak mengetahui status HIV-nya
tidak dapat segera diketahui
stadium klinisnya.
4. Pasien dengan HIV positif yang
tidak segera mendapatkan terapi
ARV, akan mengalami infeksi
oportunistik, penurunan kualitas
hidup dan berpotensi menjadi
AIDS sehingga meningkatkan
angka kematian.
5. Ibu hamil dengan HIV positif
yang tidak mengetahui status
HIV-nya dan tidak segera
mendapatkan terapi ARV,
berpotensi menularkan HIV
kepada bayi yang dikandungnya.

(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)

3. Rumusan Masalah
Rumusan masalah kegiatan aktualisasi dan habituasi melalui
habituasi adalah
1. Bagaimana cara mengoptimalkan penemuan pasien HIV positif
pada populasi berisiko di RSUD Majenang Kabupaten Cilacap?
2. Bagaimana cara menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA dalam
kegiatan-kegiatan aktualisasi dan habituasi dalam optimalisasi
penemuan pasien HIV positif pada populasi beresiko?

16
C. Tujuan
1. Mengoptimalkan penemuan pasien HIV positif pada populasi
berisiko di RSUD Majenang Kabupaten Cilacap
2. Penulis dapat memahami nilai-nilai dasar PNS (Pegawai Negeri
Sipil) yang disebut sebagai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, dan Anti Korupsi).
3. Penulis dapat menerapkan nilai-nilai ANEKA dalam kegiatan
aktualisasi dan habituasi di RSUD Majenang.
4. Penulis dapat memberikan kontribusi positif dalam rangka
mendukung perubahan ke arah yang lebih baik sehingga dapat
mewujudkan Visi Dan Misi RSUD Majenang.
5. Penulis dapat memberikan kontribusi yang maksimal dan lebih
luas pada masyarakat Majenang dan sekitarnya.

D. Manfaat
Manfaat dari kegiatan aktualisasi dan habituasi yang dilaksanakan
antara lain:
1. Bagi diri sendiri
Mampu memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai dasar ANEKA
dalam memberikan layanan yang profesional di RSUD Majenang.
2. Bagi organisasi / instansi
Mewujudkan Visi Dan Misi RSUD Majenang dengan menerapkan
nilai-nilai ANEKA pada setiap kegiatan pelayanan
3. Bagi masyarakat
Mendapatkan edukasi dan pelayanan kesehatan khususnya
mengenai pentingnya tes HIV berdasarkan nilai ANEKA sehingga
tercipta kondisi pasien yang sadar mengenai status HIV-nya dan
memiliki kualitas hidup yang baik.

17
BAB II
TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA

A. Profil Organisasi
1. Dasar hukum pembentukan organisasi
Rumah Sakit Umum Daerah Majenang didirikan pada tahun
1960 dengan nama Rumah Sakit Pembantu Majenang, dengan
kapasitas 15 tempat tidur, kemudian pada tahun 1972 diubah
statusnya sebagai Puskesmas Rawat Inap Utama, dan pada
tahun 1998 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor : 1410/Menkes/XII/1997 tanggal 8
Desember 1997 diubah statusnya menjadi Rumah Sakit kelas C
dengan nama Rumah Sakit Umum Daerah Majenang dan
diresmikan oleh Dirjen Pelayanan Medik Depkes RI pada tanggal
30 April 1998.
Dengan Terbitnya Peraturan Bupati Cilacap Nomor:
446/37/36 /Tahun 2012, RSUD Majenang menjadi BLUD ( Badan
Layanan Umum Daerah) dalam Tata Kelola Keuangan. Sehingga
dalam operasionalnya harus mengacu pada Perundang-
undangan, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Undang-Undang Nomor.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
b. Undang-Undang Nomor.44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
c. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara
d. Undang-Undang Nomor. 15 Tahun 2004, tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan
Negara
e. Undang-Undang Nomor. 25 Tahun 2004, tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional
f. Undang-Undang Nomor. 33 Tahun 2004, tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah

18
g. Peraturan Pemerintah Nomor. 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
h. Peraturan Pemerintah Nomor.58 Tahun 2005, tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah
i. Peraturan Pemerintah Nomor.65 Tahun 2005, tentang
Pedoman Penyusunan dan Penerapan Stadar Pelayanan
Minimal
j. Peraturan Pemerintah Nomor.8 Tahun 2006, tentang Laporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
k. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor. 59 Tahun 2007
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
l. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor. 61 Tahun 2007,
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah.
m. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor. 6 Tahun 2007,
tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan Standar
Pelayanan Minimal
n. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor. 79 Tahun 2007,
tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pencapaian Standar
Pelayanan Minimal
o. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor.340/Menkes/Per/III/2010 tentang Klasifikasi Rumah
Sakit
p. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor.
159.b / Menkes / SK / Per / II / 1988, tentang Rumah Sakit
q. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
1410 / Menkes / XII / 1997 tanggal 8 Desember 1997 tentang
Perubahan Status RSUD Majenang menjadi RSUD Klas C.
r. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor.129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal

19
s. Surat Keputusan KARS Nomor.800/33.A/2008 tetang
Akreditasi RSUD Majenang
t. Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor. 6/2009 tentang
Tarif Retribusi Pelayanan Kesehatan RSUD Majenang
u. Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor.14/2010 tentang
SOTK RSUD Majenang

2. Visi, Misi, Falsafah dan Tujuan Organisasi


Upaya untuk merealisasi kegiatan Rumah Sakit dan berdasar
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka RSUD Majenang
memiliki Visi, Misi, Indikator Misi, Tujuan Rumah Sakit, Falsafah,
dan Budaya Kerja, sebagai berikut :
a. Visi Rumah Sakit Umum Daerah Majenang Kabupaten
Cilacap
“Rumah Sakit yang mengutamakan kepuasan pasien,
sejahtera dan berdaya saing”
b. Misi Rumah Sakit Umum Daerah Majenang Kabupaten
Cilacap
1) Menciptakan kepuasan pelayanan bagi pasien.
2) Meningkatkan kualitas pelayanan di semua instalasi
sesuai dengan protap dan professional.
3) Melaksanakan pelayanan dengan cepat, tepat ,murah dan
berkualitas.
4) Meningkatkan Sumber Daya Manusia, sarana dan
prasarana sehingga mempunyai daya saing.
c. Indikator Visi :
1) Meningkatnya jumlah kinerja layanan
2) Meningkatnya jumlah kinerja keuangan,dan
3) Meningkatnya kinerja manfaat (pelayanan kepada
masyarakat miskin)

20
d. Tujuan Rumah Sakit
Acuan yang digunakan untuk merumuskan tujuan yang telah
ditentukan oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian
Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, Pemerintah Daerah
dan Kementerian terkait.
Adapun tujuan dari Rumah Sakit Umum Daerah Majenang
Kabupaten Cilacap dibagi menjadi tujuan umum dan tujuan
khusus.
1) Tujuan Umum
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan upaya
penyembuhan, pemulihan, peningkatan, pelayanan
rujukan, menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan,
penelitian dan pengembangan serta pengabdian
2) Tujuan khusus.
a) Meningkatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat yang optimal
b) Menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah Majenang
Kabupaten Cilacap sebagai pusat rujukan di wilayah
Cilacap bagian barat.

e. Falsafah
1) Pasien adalah sasaran pasar dan customer yang perlu
diutamakan dalam pelayanan
2) Pelayanan yang berorientasi kepada kebutuhan pasien
akan menjadikan rumah sakit berkembang
3) Profesionalisme dalam pelayanan dan semangat kerja
yang tinggi akan menjadi kunci keberhasilan
4) Karyawan merupakan aset yang sangat berharga perlu
didukung dalam pengembangan karier dan kesejahteraan

21
f. Budaya Organisasi / Budaya Kerja
RSUD Majenang mempunyai Budaya organisasi atau Budaya
kerja yang telah disepakati oleh semua karyawan, yaitu 5 S
dan 1E :
1) Senyum : Selalu senyum kepada customer dan rekan
kerja
2) Salam : Selalu mengucapkan salam kepada customer
dan rekan kerja
3) Sapa : Selalu bertegur sapa kepada customer dan
rekan kerja
4) Sopan : Selalu bersikap sopan kepada customer dan
rekan kerja
5) Santun : Selalu berperilaku santun kepada customer
dan rekan kerja
6) Empati : Selalu memiliki rasa empati kepada customer
dan rekan kerja

g. Berdasar falsafah dan budaya organisasi maka dapat


dirumuskan nilai-nilai organisasi:
1) Mengutamakan pelayanan prima kepada pasien dengan 5
S1E
2) Mengembangkan rumah sakit
3) Semangat kerja yang tinggi
4) Pengembangan karier dan kesejahteraan karyawan

22
3. Struktur organisasi

PERDA No. 14 Tahun 2010


DIREKTUR

JAB.FUNGSIONAL KA.BAG.UMUM

KA.SUB.BAG KA.SUB.BAG KA.SUB.BAG


UMUM & PERENCANA KEUANGAN
KEPEG AN

KA.BID.PELAYANAN KA.BID.KEPERAWATAN

KA.SI.MUTU & ETIKA KA.SI.BIMLAK & ASUHAN


PELAYANAN KEPERAWATAN

KA.SI.PENUNJANG, KA.SI.PELAYANAN
PELAYANAN MEDIK KEPERAWATAN

Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUD Majenang

Keterangan :
Direktur : Dr. Moch Ichlas Riyanto, MM
Kabag Umum : H. Mashuri, SIP
Kabid Pelayanan : dr. Nurcahyono Anggorojati
Kabid Keperawatan : Arif Abdulrahman, AMK, SKM,
.MH Kes
Ka Sub Bag Umum dan Kepegawaian : Slamet, SH
Ka Sub Bag Keuangan : Andy Setiawan, SE.,MM
Ka Sub Bag Perencanan : Nanang Supriyo.SP,SE,.MM
Ka sie. Mutu dan etika Pelayanan : Dalyanto, SKM, MM
Ka sie. Penunjang, Pelayanan Medik : dr. Wartoyo

23
Ka sie Bimbingan,Pelaks.askep : Tatang Suryana, S.Kep.Ns
MH.Kes
Ka sie Pelayanan Keperawatan : Arif Abdulrahman, AMK,
SKM., MH. Kes

4. Deskripsi SDM, sarpras dan sumber daya lainnya


a. Deskripsi SDM
Pengelolaan rumah sakit diperlukan tata kelola
keuangan yang fleksibel dan responsif yang dapat menjawab
permasalahan-permasalahan pengelolaan rumah sakit pada
umumnya. Dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah
Nomor. 23 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Keuangan
Badan Layanan Umum dan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor.61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah diharapkan menjadi
angin segar bagi pengelolaan Rumah Sakit di seluruh Indonesia,
begitu pula dengan RSUD Majenang untuk menjawab tantangan
masa kini dan masa depan, menjadi BLUD (Badan Layanan
umum Daerah) merupakan hal yang pasti sehingga dalam
penerapannya akan menganut pola pengelolaan keuangan yang
memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan
praktek praktek bisnis yang sehat, untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat dalam rangka memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa serta
untuk menghadapi persaingan global.

24
Tabel 2.1 Jumlah SDM RSUD Majenang

NO Ketenagaan PNS CPNS Honda Harlok THDSK Jumlah

1 Direktur 1 1
2 Struktural 10 10
3 Dokter Spesialis 9 2 11
4 Dokter Umum 14 3 17
5 Dokter Gigi 1 1 2
6 Perawat 71 9 55 135
7 Perawat Gigi 2 1 3
8 Bidan 14 26 40
9 Rehabilitasi Medik 3 3
10 Perekam Medis 1 5 6
11 Radiologi 6 6
12 Laboratorium 4 5 9
13 Apoteker 5 2 7
14 Asisten Apoteker 5 1 1 4 11
15 Gizi /Nutrisionis 4 1 5
16 Sanitarian 2 2
17 Psikologi 2 2
18 Refraksionis 1 1
Atem / Teknik Elektro
19
Medik 2 1 3
20 Tenaga Administrasi 21 3 20 44
21 Pengemudi 2 1 2 5
22 Tenaga Teknis 4 1 12 17
Jumlah 179 0 2 14 141 339

25
b. Sarana dan prasarana
Fasilitas pelayanan yang ada di Rumah Sakit Umum
Daerah Majenang adalah
Pelayanan rawat jalan/ Klinik meliputi :
1) Klinik Umum
2) Klinik Gigi
3) Klinik Spesialis Penyakit Anak
4) Klinik Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan
5) Klinik Spesialis Penyakit Dalam
6) Klinik Spesialis Bedah
7) Klinik Spesialis Mata
8) Klinik DOT
9) Klinik Psikologi
10) Klinik VCT

Pelayanan penunjang medis :


1) Fisioterapi
2) Radiologi
3) Laboratorium
4) Gizi
5) Farmasi
6) Psikologi
7) Rehabilitasi Medis
8) Haemodialisa

Pelayanan buka 24 jam


1) Instalasi Gawat Darurat / IGD
2) Instalasi Bedah Sentral / IBS
3) Instalasi Laboratorium
4) Instalasi Radiologi
5) Instalasi Care Unit (ICU)

26
Fasilitas Alat Kesehatan yang dimiliki
1) Peralatan Obgyn : USG 4D, Alat Vaccum, Gynocolog
elektrik, CTG, Dopler, Curetage set, Partus set.
2) Peralatan bedah : Instrumen Mayor Set, Mesin Anaestesi,
Ventilator, Meja Operasi, Operating Microscope.
3) Peralatan penyakit dalam : Mesin Haemodialisa, ECG, USG
multi pungsi.
4) Peralatan penyakit Anak : Nebulizer, Baby incubator, Photo
Therapy.
5) Peralatan Rontgen : X-ray unit 300 MA, X-ray unit 300 MA,
Panoramic and Chepalometric X-ray.
6) Peralatan ICU : Bed side monitor, Mobile Ventilator,
Respirator.
7) Peralatan Laboratorium : Hematologi Analizer, Photo meter,
Blood Gas Analizer, Electrolit Analizerdonah.
8) Peralatan Rehabilitasi medis : TEN, SWD, Traksi unit, Tread
mild with monitor.
9) Alat pengolah limbah : Incenerator.
10) Peralatan Mata : Digital Slit Lamp, Funduscopy Direct
Opthalmoscope, Tonometer Sctizot, Auto Chart Projector,
Trial lens set, Microscop Katarak set.

27
Tabel 2.2 Data Jumlah Tempat Tidur per Ruangan di RSUD
Majenang

RUANG UTAMA ISOLASI I II III ICU VIP JUMLAH

FLAMBOYAN 4 - 9 - - - - 13
ASTER 2 1 4 2 11 - - 20
ICU - - - - - 6 - 6
BOUGENVILE - 1 2 4 14 - - 21
MAWAR 2 2 1 3 13 - - 21
SOKA - - - - 12 - - 12
ANGGREK - - - 14 - - - 14
MELATI 170 - 1 - - 26 - - 27
MELATI 157 - - - - 15 - - 15
WIJAYA
- - - - - - 6 6
KUSUMA
JUMLAH 10 5 16 23 91 6 4 155

B. Tugas Jabatan Peserta Diklat


1. Tugas Pokok Aparatur Sipil Negara
Undang-Undang Aparatur Sipil Negara No. 5 Tahun 2014 Pasal
11 menjelaskan bahwa tugas ASN adalah:
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

2. Tugas Jabatan Peserta Diklat


Menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor: 139/KEP/M.PAN/11/2003 tentang
Jabatan Fungsional Dokter dan Angka Kreditnya, pada pasal 1
butir nomor 1, menyatakan bahwa dokter, adalah Pegawai Negeri
Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak
secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan

28
kegiatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat pada sarana
pelayanan kesehatan.
Pada pasal 5 butir b berbunyi: Unsur dan sub unsur kegiatan
Dokter yang dinilai angka kreditnya terdiri dari pelayanan
kesehatan, meliputi penyembuhan penyakit, pemulihan kesehatan
akibat penyakit, peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan
pencegahan penyakit, pembuatan catatan medik untuk pasien
rawat jalan dan rawat inap, pelayanan kesehatan lainnya untuk
masyarakat, pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka
kemandirian di bidang kesehatan.
Uraian tugas/beban kerja dokter umum :
a. Melakukan dan membuat pemeriksaan skrining (medical check up);
b. Melakukan pemeriksan fisik dasar
c. Membaca dan menginterpretasikan hasil dari pemeriksaan
diagnosis penunjang;
d. Membuat catatan dan pelaporan yang dibutuhkan.
e. Melakukan tindakan diagnostik
f. Pasien yang membutuhkan tindakan diagnostik lanjutan harus
dilakukan informed concent dan diterangkan manfaat dan risiko
tindakan pada semua keluarga pasien dan pasien sendiri, serta
menandatangani form tindakan.
g. Semua tindakan dicatat dan dilaporkan dalam rekam medis.
h. Menyelenggarakan perawatan pasien di ruang Rawat Inap dan Unit
Gawat Darurat;
i. Melakukan pemeriksaan/ visite setiap hari kemudian di buat
catatan dan pelaporan di rekam medisnya.
j. Menyelenggarakan tindakan pembedahan minor.

Rincian Kewenangan Klinis penulis didasarkaan pada Surat


Keputusan Direktur RSUD Majenang Nomor : 800 / 243.17 / 36 tanggal
31 Agustus 2016. Rincian Kewenangan klinis untuk dokter dalam
menjalankan prosedur tindakan medis di Rumah Sakit Umum Daerah

29
Majenang diberikan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan dan
keselamatan pasien dengan kemampuan bersikap secara bertanggung
jawab dan mentaati semua disiplin dan etika kedokteran serta moral yang
baik kepada pasien, sejawat dan masyarakat.
Kewenangan prosedur yang diberikan termasuk inti pelayanan
yaitu melakukan diagnosis, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan
dan terapi konsultasi medis dalam penatalaksanaan penyakit.

Tabel 2.3 Rincian Kewenangan Klinis Dokter Umum


di RSUD Majenang
DISETUJUI
NO KOMPETENSI KLINIK MANDIRI DENGAN
SUPERVISI
1 Aborsi spontan komplit √
2 Abses folikel rambut atau kelenjar sebasea √
3 Akne vulgaris ringan √
4 Alergi makanan √
5 Anemia defisiensi besi √
6 Anemia defisiensi besi pada kehamilan √
7 Angina pectoris √
8 Askariasis √
9 Asma bronchial √
10 Astigmatism ringan √
11 Atritis Reumatoid √
12 Bells’ palsy √
13 Benda asing √
14 Benda asing di konjungtiva √
15 Blefaritis √
16 Bronkitis akut √
17 Buta senja √
18 Cracked nipple √
19 Cutaneus larva migran √
20 Defisiensi mineral √

30
DISETUJUI
NO KOMPETENSI KLINIK MANDIRI DENGAN
SUPERVISI
21 Defisiensi vitamin √
22 Demam dengue, DHF √
23 Demam tifoid √
24 Dermatitis atopik (kecuali recalcitrant) √
25 Dermatitis kontak iritan √
26 Dermatitis numularis √
27 Dermatitis perioral √
28 Dermatitis seboroik √
29 Diabetes melitus tipe 1 √
30 Diabetes melitus tipe 2 √
31 Disentri basiler, disentri amuba √
32 Dislipidemia √
33 Episkleritis √
34 Epistaksis √
35 Erisipelas √
36 Eritrasma √
37 Exanthematous drug eruption, fixed drug √
eruption
38 Faringitis √
39 Filariasis √
40 Fimosis √
41 Folikulitis superfisialis √
42 Furunkel pada hidung √
43 Furunkel, karbunkel √
44 Gangguan somatoform √
45 Gastritis √
46 Gastroenteritis (termasuk kolera, giardiasis) √
47 Gonore √
48 Hemoroid grade 1-2 √
49 Hepatitis A √
50 Herpes simpleks tanpa komplikasi √

31
DISETUJUI
NO KOMPETENSI KLINIK MANDIRI DENGAN
SUPERVISI
51 Herpes zoster tanpa komplikasi √
52 Hidradenitis supuratif √
53 Hipermetropia ringan √
54 Hipertensi esensial √
55 Hiperurisemia √
56 Hipoglikemia ringan √
57 HIV AIDS tanpa komplikasi √
58 Hordeolum √
59 Impetigo √
60 Impetigo ulseratif (ektima) √
61 Infeksi pada umbilicus √
62 Infeksi saluran kemih √
63 Infeksi saluran kemih bagian bawah √
64 Influenza √
65 Insomnia √
66 Intoleransi makanan √
67 Inverted nipple √
68 Kandidiasis mulut √
69 Kandidosis mukokutan ringan √
70 Kehamilan normal √
71 Kejang demam √
72 Kekerasan tajam √
73 Kekerasan tumpul √
74 Keracunan makanan √
75 Ketuban Pecah Dini √
76 Konjungtivitis √
77 Laringitis √
78 Lepra √
79 Leptospirosis (tanpa komplikasi) √
80 Limfadenitis √
81 Lipoma √

32
DISETUJUI
NO KOMPETENSI KLINIK MANDIRI DENGAN
SUPERVISI
82 Luka bakar derajat 1 dan 2 √
83 Malaria √
84 Malnutrisi energi-protein √
85 Mastitis √
86 Mata kering √
87 Mbuk perjalanan √
88 Migren √
89 Miliaria √
90 Miopia ringan √
91 Moluskum kontagiosum √
92 Morbili tanpa komplikasi √
93 Napkin eczema √
94 Obesitas √
95 Otitis eksterna √
96 Otitis media akut √
97 Parafimosis √
98 Parotitis √
99 Pedikulosis kapitis √
100 Pedikulosis pubis √
101 Penyakit cacing tambang √
102 Perdarahan subkonjungtiva √
103 Pertusis √
104 Pielonefritis tanpa komplikasi √
105 Pitiriasis rosea √
106 Pitiriasis vesikolor √
107 Pioderma √
108 Pneumonia, bronkopneumonia √
109 Polimialgia reumatik √
110 Presbiopia √
111 Preeklamsia √
112 Rabies √

33
DISETUJUI
NO KOMPETENSI KLINIK MANDIRI DENGAN
SUPERVISI
113 Reaksi anafilaktik √
114 Reaksi gigitan serangga √
115 Refluks gastroesofagus √
116 Rhinitis akut √
117 Rhinitis alergika √
118 Rhinitis vasomotor √
119 Ruptur perineum tingkat 1-2 √
120 Salpingitis √
121 Serumen prop √
122 Sifilis stadium 1 dan 2 √
123 Sindrom duh (discharge) genital (gonore dan √
non gonore)
124 Skabies √
125 Skistosomiasis √
126 Skrofuloderma √
127 Strongiloidiasis √
128 Status epileptikus √
129 Syok septik, (hipovolemic, kardiogenik, √
neurogenic)
130 Taeniasis √
131 Takikardi √
132 Tension headache √
133 Tetanus √
134 Tinea barbe √
135 Tinea fasialis √
136 Tinea kapitis √
137 Tinea korporis √
138 Tinea kruris √
139 Tinea manus √
140 Tinea pedis √
141 Tinea unguium √

34
DISETUJUI
NO KOMPETENSI KLINIK MANDIRI DENGAN
SUPERVISI
142 Tonsilitis √
143 Trikiasis √
144 Tuberkulosis paru tanpa komplikasi √
145 Ulkus mulut (aptosa, herpes) √
146 Ulkus pada tungkai √
147 Urtikaria akut √
148 Vaginitis √
149 Vaginosis bakterialis √
150 Varisela tanpa komplikasi √
151 Vertigo (Benign paroxysmal positional vertigo) √
152 Veruka vulgaris √
153 Vulnus laseratum, √
154 Vulnus punctum √
155 Vulvitis

DISETUJUI
NO PROSEDUR TINDAKAN DENGAN
MANDIRI
SUPERVISI
1 Tindakan Resusitasi Jantung –Paru √
2 Penanganan sesak nafas ringan sampai berat √
(tanpa ventilator)
3 Penanganan awal kegawat daruratan pada √
jantung
4 Penanganan Pasien dengan Syok √
5 Menjahit luka ringan sampai sedang √
6 Pemasangan tampon hidung bagian anterior √
7 Partus normal dengan posisi kepala sudah √
dipintu vagina
8 Penanganan awal luka bakar √
9 Penanganan kejang √

35
DISETUJUI
NO PROSEDUR TINDAKAN DENGAN
MANDIRI
SUPERVISI
10 Penanganan keracunan dan gigitan binatang √
11 Penanganan awal trauma kepala √
12 Penanganan awal fraktur terbuka dan fraktur √
tertutup

C. Role Model Sebagai Inspirator

dr. H. Muchlis Achsan Udji Sofro, SpPD-KPTI adalah pakar HIV-


AIDS dan penyakit tropis infeksi se-Jawa Tengah. Dokter kelahiran 19
Maret 1963 ini bersekolah di SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta. Tinggal
bersama keluarga kakak, beliau rajin membantu pekerjaan rumahtangga.
Beliau lalu melanjutkan kuliah di FK UGM, lulus menjadi dokter umum
pada tahun 1988, sebagai dokter Spesialis Penyakit Dalam dari FK
UNDIP pada tahun 2000 dan menjadi Konsultan Penyakit Tropik Infeksi
sejak tahun 2008.
Pengalaman bekerja beliau sebagai Kepala Puskesmas Mejobo
Kudus (2001-2005), Staf Pengajar Divisi Tropik Infeksi, Dept Penyakit
Dalam RSUP Dr Kariadi-FK UNDIP Semarang (2001- sekarang), Ketua
Tim HIV AIDS RSUP Dr Kariadi FK UNDIP (2002-sekarang) dan

36
Koordinator POKJA CST KPA (Komisi Penanggulangan AIDS) Propinsi
Jawa Tengah (2010-sekarang); pernah mengajar di SPK Muhammadiyah
Kudus (1989-1995), Akademi Keperawatan Muhammadiyah Semarang
(2000-2005), dan saat ini aktif mengajar di bagian Penyakit Dalam RSUP
Dr Kariadi Fakultas Kedokteran UNDIP, program S1 Keperawatan Univ
Muhammadiyah Semarang, Fakultas Kedokteran Univ Muhammadiyah
Semarang, program Magister Promosi Kesehatan UNDIP, program
Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat UNDIP dan program Magister
Epidemiologi UNDIP
Masa anak-anak dan remaja religius, rumahnya di Pemalang
berada tepat di sebelah masjid Kauman Pemalang dan oleh ayahnya
selalu diarahkan untuk sholat lima waktu di masjid. Selain itu, bakat
kepemimpinannya sudah mulai terlihat. Ia selalu menjadi ketua kelas,
ketua regu pramuka, ketua kelompok bermain (dolanan) anak-anak.
Selama menjadi residen (peserta pendidikan dokter spesialis), beliau
dipilih menjadi “chief” (ketua) residen secara aklamasi, sehingga jiwa
kepemimpinannya tersalurkan.
Selain itu, brliau juga memiliki dedikasi tinggi di dunia pendidikan.
Ia menjadi guru di SPK (Sekolah Perawat kesehatan) Muhammadiyah
Kudus, Akademi Perawat Muhammadiyah Semarang, Dosen S1
Keperawatan UNIMUS (Universitas Muhammadiyah Semarang) dan
dosen di Fakultas Kedokteran UNDIP, Serta Fakultas Kedokteran
UNIMUS. Di samping itu, juga mengajar di Magister Ilmu Kesehatan
Masyarakat, Magister Epidemiologi, dan Magister Promosi Kesehatan
Sekolah Pasca Sarjana UNDIP. Beliau merasa bahagia jika ilmunya dapat
terserap oleh semua peserta didiknya. Hal ini tidak mengherankan, sebab
kedua orang tua beliau adalah pengajar HIS (SD di zaman Belanda).
Selain itu, beliau sudah membagikan ilmu penyakit infeksi dan penyakit
HIV-AIDS ke seluruh kabupaten di Propinsi Jawa Tengah, bahkan
beberapa kali ke propinsi lain, selain juga melalui media radio dan televisi.
Kualitas kepribadian beliau yang penuh dengan empati dan peduli
kepada pasien, kelembutan hatinya dan kesabarannya dalam menghadapi

37
pasien – pasien menjadikan penulis berharap dapat meneladaninya.
Penulis pernah mengikuti pelatihan dan belajar dengan beliau di
Semarang pada saat pelatihan Kolaborasi TB-HIV.
dr. H. Muchlis Achsan Udji Sofro, SpPD-KPTI memliki nilai
kepemimpinan yang jujur, peduli,mandiri, kerja keras sesuai dengan nilai
anti korupsi. Beliau juga senantiasa mengedepankan komitmen mutu
dalam setiap pelayanan kesehatan. Sikap Keteladanan beliau sebagai
pemimpin yang bertanggung jawab sebagaimana nilai akuntabilitas
dengan memberi contoh adanya komitmen yang tinggi dalam melakukan
pekerjaan sehingga memberikan efek positif bagi pihak lain, terhindar dari
aspek yang dapat menggagalkan kinerja. Dengan kedisiplinan, tanggung
jawab dan transparansi dalam setiap kinerjanya sehingga beliau dijadikan
sebagai Role Model oleh penulis.

38
BAB III
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi Dan Habituasi dan


Keterkaitan dengan Nilai ANEKA

Unit Kerja : RSUD MAJENANG

Identifikasi isu : 1. Kurang optimalnya penemuan pasien HIV


positif pada populasi berisiko di RSUD
Majenang Kabupaten Cilacap.
2. Kurang optimalnya pensortiran pasien HIV
yang berobat di RSUD Majenang Kabupaten
Cilacap sesuai dengan stadium klinis.
3. Kurang optimalnya Tim Perawatan,
Dukungan dan Pengobatan (PDP) HIV di
RSUD Majenang Kabupaten Cilacap.
4. Belum adanya SOP mengenai layanan tes
HIV bagi populasi berisiko di RSUD
Majenang Kabupaten Cilacap.
5. Belum optimalnya pelayanan perawat yang
memiliki pendidikan, pelatihan dan
pengalaman mengenai perawatan maternal
dan perinatal di ruang Perinatologi RSUD
Majenang Kabupaten Cilacap.

Isu yang : Kurang optimalnya penemuan pasien HIV


diangkat positif pada populasi berisiko di RSUD
Majenang Kabupaten Cilacap.

39
Judul : Optimalisasi penemuan pasien HIV positif
pada populasi berisiko di RSUD Majenang
Kabupaten Cilacap.

Gagasan 1. Melakukan sosialisasi kepada pasien dan


penyelesaian keluarga tentang pentingnya tes HIV pada
isu populasi berisiko di RSUD Majenang
Kabupaten Cilacap (Inovasi).
2. Membuat dan mendistribukan leaflet tentang
pentingnya tes HIV pada populasi berisiko di
RSUD Majenang Kabupaten Cilacap
(Inovasi).
3. Membuat SOP Pelayanan Tes HIV bagi
Populasi Berisiko di RSUD Majenang
Kabupaten Cilacap (SKP).
4. Melakukan Sosialisasi dan Pembekalan
SOP Pelayanan Tes HIV bagi Populasi
Berisiko kepada seluruh petugas kesehatan
di RSUD Majenang Kabupaten Cilacap
(Inovasi).
5. Melakukan monitoring pelaksanaan SOP
Pelayanan Tes HIV bagi Populasi Berisiko di
RSUD Majenang Kabupaten Cilacap
(Inovasi).
6. Mengusulkan pembuatan Tim Perawatan,
Dukungan dan Pengobatan (PDP) HIV yang
baru di RSUD Majenang Kabupaten Cilacap
(SKP).
7. Membuat banner tentang motivasi tes HIV
pada populasi berisiko di RSUD Majenang
Kabupaten Cilacap (Inovasi).

40
Tabel 3.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi Dan Habituasi di RSUD Majenang

Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai


No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan Pasien dan keluarga Saya melakukan Saya melakukan
sosialisasi memahami materi sosialisasi tentang sosialisasi tentang
kepada pasien sosialisasi tentang pentingnya tes HIV pentingnya tes HIV
dan keluarga layanan tes HIV pada populasi berisiko, pada populasi
tentang yang mendukung VISI berisiko yang
pentingnya tes a. Melakukan konsultasi Mendapatkan Saya melakukan RSUD MAJENANG : memperkuat
HIV pada dengan atasan/ notulen persetujuan konsultasi didasari
populasi berisiko mentor untuk dari mentor terkait dengan rasa Rumah Sakit yang NILAI RSUD
di RSUD mendapatkan kegiatan sosialisasi tanggung jawab dan mengutamakan MAJENANG yaitu
Majenang persetujuan akan kepada pasien dan berusaha kepuasan pasien,
Kabupaten diadakannya kegiatan keluarga (notulen mendapatkan sejahtera dan berdaya 1.Mengutamakan
Cilacap sosialisasi kepada konsultasi mentor) kepercayaan dari saing. pelayanan prima
pasien dan keluarga. atasan untuk kepada pasien
Sumber : melakukan Dengan mendukung dengan 5S1E
(Inovasi) sosialisasi. MISI RSUD (Senyum, Salam,
AKUNTABILITAS MAJENANG (Nomor Sapa, Sopan,
Kepercayaan 1) yaitu: Santun dan Empati).
ANTI KORUPSI 1. Menciptakan
Tanggung Jawab, kepuasan 2.Mengembangkan
pelayanan bagi rumah sakit.
Kegiatan konsultasi ini pasien.
saya niatkan untuk
ibadah dan saya
selalu mohon

41
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

perlindungan
ALLAH SWT.
NASIONALISME
(SILA 1)

Saya berkomunikasi
dengan mentor
dengan bahasa
Indonesia yang baik
dan benar serta
meniatkan kegiatan ini
demi kepentingan
masyarakat.
NASIONALISME
(SILA 3)

Saya berkonsultasi
dengan mentor dan
merupakan salah satu
bagian dari
musyawarah.
NASIONALISME
(SILA KE 4)

Saya melakukan
konsultasi dengan
tidak

42
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

mendiskriminasi
kepangkatan dan
golongan, namun
tetap menjaga rasa
hormat dan sopan
santun.
NASIONALISME
(SILA 5)

Menemui mentor
untuk berkomunikasi
dengan sikap hormat,
sopan santun, tanpa
tekanan.
ETIKA PUBLIK
Sopan, santun,
hormat

b. Melakukan Adanya notulen Saya memimpin


koordinasi terkait kesepakatan untuk rapat perencanaan
sarana prasarana mempersiapkan dengan penuh
sosialisasi dengan sarana prasarana tanggung jawab dan
bagian PKRS sosialisasi. (notulen patuh pada hasil
RSUD Majenang. konsultasi PKRS) keputusan konsultasi
mengenai teknis
pelaksanaan
AKUNTABILITAS:

43
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

Kepemimpinan
Tanggung jawab
Integritas

Saya berkomunikasi
dengan efektif untuk
menumbuhkan
kepercayaan dari tim
PKRS RSUD
Majenang,
AKUNTABILITAS:
Kepercayaan

Saya
bertanggungjawab
pada jadwal kegiatan
dan konsisten/ tidak
mengubah-ubah
jadwal dan terhadap
isi materi yang
disampaikan.
AKUNTABILITAS:
Tanggung Jawab
Konsistensi

Saya melakukan
diskusi sebagai upaya

44
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

musyawarah
mufakat diawal
kegiatan. Saya
Menghargai
pendapat atasan
meski mungkin
berbeda.
NASIONALISME
(sila ke 4).

Saya menjaga agar


tidak terjadi konflik
dalam melakukan
tugas persiapan
sosialisasi dengan
tugas utama bagian
PKRS RSUD
Majenang.
ETIKA PUBLIK
Mencegah konflik
kepentingan

c. Mempersiapkan Tersedianya jadwal Dalam


jadwal sosialisasi sosialisasi. (Notulen mempersiapkan
pentingnya tes HIV Konsultasi PKRS) jadwal, saya
pada populasi melakukan dengan
berisiko tanggung jawab.

45
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

AKUNTABILITAS
Tanggung jawab

Saya mempersiapkan
jadwal sosialisasi
dengan cermat dan
disiplin.
ETIKA PUBLIK
Cermat
ANTI KORUPSI
Disiplin

d. Mempersiapkan Tersedianya materi Saya menyiapkan


materi sosialisasi sosialisasi materi dengan penuh
(Power Point) (power point) rasa tanggung
“Pentingnya Tes HIV jawab, transparansi
pada populasi terbuka atas akses
berisiko di RSUD informasi dan
Majenang konsisten pada
Kabupaten Cilacap”. tujuan sosialisasi
sehingga mudah
dipahami.
AKUNTABILITAS
Tanggung Jawab,
Transparansi,
Konsistensi

46
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

Sebelum memulai
kegiatan terlebih
dahulu saya awali
dengan berdoa.
NASIONALISME
(SILA KE 1)

Saya memandang
sosialisasi dengan
power point adalah
cara yang efektif dan
efisien.
KOMITMEN MUTU
Efektif , Efisien

Saya menyiapkan
materi dengan tema
yang dihadirkan
didasarkan pada rasa
peduli dan empati
pada masalah kurang
optimalnya penemuan
pasien HIV positif.
ETIKA PUBLIK
(empati, kepedulian)
Saya membuat materi
sosialisasi secara

47
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

mandiri, tidak
bergantung orang
lain.
Saya membuat power
point tepat waktu.
ANTI KORUPSI
Tanggung jawab,
mandiri, peduli,
disiplin.

e. Melaksanakan Terlaksananya Dalam memberikan


sosialisasi kegiatan sosialisasi sosialisai saya
Pentingnya Tes Pentingnya Tes HIV lakukan dengan
HIV pada Populasi pada Populasi penuh tanggung
Berisiko di RSUD Berisiko di RSUD jawab dan konsisten
Majenang Majenang pada tujuan sosilisasi
Kabupaten Kabupaten Cilacap”. sehingga mudah
Cilacap. (notulen kegiatan, dipahami.
foto, video, daftar AKUNTABILITAS
hadir) Tanggung jawab,
konsistensi

Sebelum memulai
kegiatan sosialisasi
terlebih dahulu diawali
dengan berdoa
menurut agama dan

48
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

kepercayaan masing
– masing
NASIONALISME
(SILA KE 1)

Saya memberikan hak


kesempatan
bertanya pada
peserta sosialisasi.
NASIONALISME
(SILA KE 2)

Saya melakukan
sosialiasi dengan
bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
NASIONALISME
(SILA KE 3)

Saya melakukan
sosialisasi tanpa
membeda – bedakan
status sosial
peserta.
NASIONALISME
(SILA KE 5)

49
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

Saya memberikan
informasi secara
benar dan tidak
menyesatkan kepada
peserta sosialisasi.
ETIKA PUBLIK
Tidak menyesatkan

Saya menyampaikan
materi dengan isi
yang berkualitas
dengan efisien,
efektif dan bahasa
yang mudah
dimengerti
masyarakat
KOMITMEN MUTU
efektif, efisien

Saya
mensosialisasikan
materi dengan
menggunakan sarana
dan prasarana
audiovisual, sehingga
materi dapat
disampaikan kepada

50
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

pasien dan keluarga


KOMITMEN MUTU:
Efektif, Efisien

Saya menyampaikan
sosialisasi sendiri
kepada pasien dan
keluarga pasien
ANTI KORUPSI:
Mandiri, kerja Keras

2. Membuat dan Terciptanya dan Saya membuat dan Saya membuat dan
mendistribusikan terdistribusikannya mendistribusikan leaflet mendistribusikan
leaflet tentang leaflet tentang ini sehingga leaflet ini sehingga
pentingnya tes pentingnya tes HIV mendukung mendukung dan
HIV pada untuk mengetahui VISI RSUD memperkuat
populasi berisiko status HIV pada MAJENANG yang FALSAFAH (NILAI)
di RSUD populasi berisiko berbunyi : RSUD MAJENANG
Majenang Rumah Sakit yang :
Kabupaten a. Melakukan konsultasi Adanya notulen Saya melakukan mengutamakan
CIlacap. dengan mentor persetujuan dari konsultasi dengan kepuasan pasien, Mengembangkan
tentang spesifikasi mentor. (notulen) rasa tanggung jawab sejahtera dan berdaya rumah sakit.
Sumber : leaflet dan tempat dan berusaha saing.
(Inovasi) distribusinya. mendapatkan
kepercayaan dari Dengan MISI RSUD
atasan untuk MAJENANG nomor 1
membuat leaflet. dan 2 yaitu:

51
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

AKUNTABILITAS
Tanggung jawab 1. Menciptakan
Kepercayaan kepuasan pelayanan
bagi pasien.
Melakukan
musyawarah bersama 2. Meningkatkan
mentor dengan kualitas pelayanan di
semangat semua instalasi sesuai
kebersamaan dengan protap dan
NASIONALISME professional.
(Sila 4) :
Bermusyawarah

Saya melakukan
komunikasi dan
konsultasi dengan
perilaku sopan
bahasa yang santun,
hormat dan cermat.
ETIKA PUBLIK
Hormat, cermat,
sopan, santun.

b. Menyusun materi dan Tersedianya materi Dalam menyusun


desain leaflet dan desain leaflet materi dan desain
bekerjasama dengan dengan baik dan leaflet saya
percetakan. benar sesuai melakukan dengan

52
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

rancangan. (leaflet) bertanggung jawab,


konsisten,
berintegritas pada
tujuan dibuatnya
leaflet dan
transparan menerima
kritik dan saran,
mencantumkan
sumber pustaka.
AKUNTABILITAS
Tanggung jawab
Konsistensi,
Transparansi,
Integritas

Saya membuat leaflet


dengan professional
dan bertanggung
jawab agar informasi
yang disampaikan
bermanfaat.
ETIKA PUBLIK
Profesional
ANTI KORUPSI
Tanggung jawab

53
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

Dalam menyusun
materi di dalam format
leaflet saya lakukan
dengan inovatif dan
kreatif, sehingga
terlihat menarik bagi
pembaca.

Saya membuat materi


pada leaflet dan saya
sajikan secara efektif,
pasien dapat
langsung membaca
dan efisien, tidak
memerlukan biaya
besar sehingga
produk tersebut untuk
pelayanan kepada
masyarakat.
KOMITMEN MUTU
Inovatif, kreatif,
efektif dan efisien

c. Melakukan Materi yang akan di Saya melakukan


pemeriksaan ulang print tidak ada pemeriksaan ulang
cek/ evaluasi materi kesalahan isi dan materi dan desain
dan desain leaflet penulisan. (berkas leaflet yang akan di

54
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

yang akan di print. materi/ design print secara


leaflet) bertanggung jawab
untuk menghasilkan
leaflet yang informatif
dan konsisten pada
tujuannya.
AKUNTABILITAS
Tanggung jawab,
konsistensi

Saya melakukan
pemeriksaan ulang
materi dan desain
leaflet dengan
kesabaran dan kerja
keras dan dilakukan
secara Mandiri.
ANTI KORUPSI :
Kerja keras, mandiri

d. Mencetak leaflet Tercetaknya leaflet Saya membuat leaflet


tentang pentingnya pentingnya tes HIV secara konsisten
tes HIV pada pada populasi tentang pentingnya
populasi berisiko berisiko dan siap tes HIV pada populasi
didistribusikan. beresiko
(leaflet) AKUNTABILITAS
Konsistensi

55
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

Saya membuat Isi


leaflet yang
berorientasi mutu
dan dapat diadaptasi
oleh seluruh civitas
hospitalia.
KOMITMEN MUTU
Orientasi Mutu

Saya membuat leaflet


dengan dilandasi rasa
tanggung jawab dan
informatif.
ANTI KORUPSI
Tanggung jawab

e. Mendistribusikan Terlaksananya Saya melakukan


leaflet di tempat yang distribusi leaflet di distribusi leaflet dan
telah disepakati dan tempat yang telah evaluasi secara
melakukan evaluasi disepakati dan konsisten dan adil
melakukan evaluasi dilokasi yang mudah
(foto dan video) dilihat dan dapat
diakses oleh semua
pengunjung tanpa
diskriminasi.
AKUNTABILITAS
Keadilan dan

56
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

Konsistensi

Saya
mendistribusikan
leaflet dan evaluasi
ditujukan untuk
pengunjung RSUD
Majenang tanpa
membeda - bedakan
suku, keturunan,
agama, kepercayaan,
jenis
kelamin, kedudukan
sosial, warna kulit
NASIONALISME
(SILA KE 5) :

Saya mendistribusian
leaflet di lokasi
strategis agar leaflet
menjadi inovasi yang
baik.
KOMITMEN MUTU
Inovasi

57
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

3. Membuat SOP Tersedianya SOP Saya membuat draft Kegiatan pembuatan


Pelayanan Tes Pelayanan Tes HIV SOP ini untuk SOP ini memperkuat
HIV bagi Populasi pada populasi berkontribusi dalam FALSAFAH (NILAI)
Berisiko di RSUD beresiko di RSUD mendukung RSUD MAJENANG
Majenang Majenang VISI RSUD yaitu :
Kabupaten Kabupaten Cilacap MAJENANG yang
Cilacap berbunyi : 1. Mengutamakan
a. Melakukan konsultasi Adanya notulen Saya memaknai pelayanan prima
dengan mentor persetujuan rencana langkah saya untuk Rumah Sakit yang kepada pasien
Sumber : selaku kepala bidang pembuatan SOP membuat SOP ini mengutamakan dengan 5S1E
(SKP) pelayanan di RSUD Pelayanan Tes HIV adalah bagian dari kepuasan pasien, (Senyum, Salam,
Majenang bagi Populasi ibadah dan rasa sejahtera dan berdaya Sapa, Sopan,
Berisiko di RSUD syukur saya pada saing. Santun dan
Majenang ALLAH SWT. Empati).
Kabupaten Cilacap. NASIONALISME Dengan mendukung
(notulen) (SILA 1) MISI RSUD 2. Mengembangkan
MAJENANG No 1 dan rumah sakit.
Menjaga 2 yang berbunyi :
keseimbangan hak 3. Semangat kerja
dan kewajiban yang tinggi.
dokter, perawat, 1. Menciptakan
analis laboratorium kepuasan pelayanan 4. Pengembangan
terhadap pasien. bagi pasien. karier dan
NASIONALIME kesejahteraan
(SILA 2 ) karyawan.
2. Meningkatkan
kualitas pelayanan di

58
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

Dalam melakukan semua instalasi sesuai


konsultasi saya dengan protap dan
menggunakan profesional.
bahasa Indonesia
dengan baik dan
benar.
NASIONALISME
(SILA 3)

Saya melakukan
musyawarah dengan
atasan.
Menerima pendapat,
kritik dan saran
atasan.
Melaksanakan
keputusan konsep
revisi SOP yang
disepakati.
NASIONALISME
(SILA 4)

b. Menyiapkan dan Adanya bahan Saya merancang


mengumpulkan materi konsep materi secara
bahan materi SOP. draft SOP. (foto profesional dan tidak
kegiatan, scan memihak kepentingan
materi SOP) profesi tertentu.

59
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

Berpedoman pada
kode etik kedokteran
indonesia. dan
berorientasi pada
mutu.
ETIKA PUBLIK
Tidak memihak
KOMITMEN MUTU:
orientasi mutu

Dalam mencari bahan


SOP terbaru, saya
menyertakan sumber
pustaka, jujur dan
tidak melakukan
plagiasi. Sayan
mencari bahan materi
SOP secara mendiri
ANTI KORUPSI
Jujur, Mandiri

c. Menyusun konsep Terbentuknya Saya membuat


materi draft SOP. konsep materi draft konsep SOP dengan
SOP. (foto konsep tanggung jawab dan
materi SOP) konsisten pada
tujuan dibuatnya SOP
agar mudah dipahami.

60
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

Saya membuat isi


materi yang menganut
kejelasan dan
tanggung jawab..
AKUNTABILITAS:
konsistensi dan
kejelasan
ANTI KORUPSI:
Tanggung Jawab

Saya membuat
konsep SOP dengan
tanggung jawab dan
konsisten, efektif,
efisien dan
berorientasi mutu
pada tujuan dibuatnya
SOP agar mudah
dipahami.
KOMITMEN MUTU:
efektif, efisien,
orientasi mutu
d. Mengadakan rapat Adanya notulen Saya memimpin
penyusunan SOP masukan materi rapat pembuatan SOP
Pelayanan Tes HIV yang jelas untuk dan menjelaskan
bagi Populasi penyusunan SOP. bahwa penyusunan
Berisiko di RSUD (notulen hasil rapat SOP dapat

61
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

Majenang bersama dengan Tim PDP) meningkatkan kualitas


Tim PDP (Perawatan, pelayanan sehingga
Dukungan dan menciptakan
Pengobatan) HIV. kepercayaan pasien
terhadap pelayanan
RSUD Majenang
AKUNTABILITAS
Kepercayaan
Kepemimpinan

Sebelum memulai
kegiatan, terlebih
dahulu
diawali dengan
berdoa dan
beryukur pada
ALLAH SWT,
NASIONALISME
(SILA KE 1)

Saya melakukan
rapat bersama Tim
PDP merupakan
salah satu bagian dari
musyawarah dan
dilandasi semangat
kebersamaan dan

62
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

kegotong royongan.
NASIONALISME
(SILA KE 4)

Saya menjaga agar


tidak terjadi konflik
kepentingan antar
bagian dalam
pembuatan SOP.
ETIKA PUBLIK
Tidak terjadi faktor
kepentingan.

Dalam
berkomunikasi
dengan Tim PDP
saya selalu bersikap
hormat, sopan dan
santun serta
bertanggung jawab
terhadap setiap
ucapan dan tindakan
saya
ETIKA PUBLIK:
sopan, santun
ANTI KORUPSI:
tanggung jawab

63
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

Tercermin dalam
melakukan
penyusunan materi
dan daftar hadir yang
diakukan cepat,
tepat, akurat dan
dengan kerjasama
yang baik.
(ETIKA PUBLIK)
Cepat, tepat, akurat
dan kerjasama.

Saya memimpin rapat


pembuatan SOP
dengan efektif,
efisien dan
menjelaskan bahwa
penyusunan SOP
dapat meningkatkan
kualitas pelayanan
sehingga
menciptakan
kepercayaan pasien
terhadap pelayanan
RSUD Majenang.
KOMITMEN MUTU:
efektif, efisien

64
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

e. Mengajukan SOP SOP Pelayanan Tes Saya mengajukan


kepada Direktur HIV bagi Populasi SOP dengan rasa
RSUD Majenang Berisiko di RSUD tanggung jawab dan
Majenang disetujui berusaha
dan ditandatangani mendapatkan
oleh direktur RSUD kepercayaan dari
Majenang atasan untuk
persetujuan SOP
yang diajukan.
AKUNTABILITAS
Kepercayaan
ANTI KORUPSI
Tanggung jawab

Saya melakukan
musyawarah dengan
atasan.
Menerima pendapat,
kritik dan saran
atasan dan teman
sejawat.
Melaksanakan
keputusan yang
disepakati.
Nasionalisme
(SILA 4)

65
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

Saya melakukan
komunikasi dan
konsultasi dengan
perilaku sopan
bahasa yang santun,
hormat dan cermat.
ETIKA PUBLIK
Hormat, sopan,
santun

4. Melakukan Petugas kesehatan Saya melakukan Kegiatan Sosialisasi


Sosialisasi dan di RSUD Majenang sosialisasi SOP terbaru dan pembekalan
Pembekalan SOP memahami dan mendukung Visi SOP ini sesuai
Pelayanan Tes pentingnya tes HIV RSUD Majenang yang dengan NILAI
HIV bagi Populasi pada populasi berbunyi : RSUD MAJENANG
Berisiko kepada berisiko sehingga yaitu :
seluruh petugas mulai melakukan Rumah Sakit yang
kesehatan di edukasi mengutamakan
RSUD Majenang pemeriksaan HIV kepuasan pasien, 1. Mengutamakan
Kabupaten kepada pasien rawat sejahtera dan berdaya Pelayanan prima
Cilacap. jalan, rawat inap dan saing. kepada pasien
IGD yang memiliki dengan 5S1E
Sumber : resiko Dengan melakukan (Senyum, Salam,

66
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

(Inovasi) a. Melakukan Adanya notulen Saya menunjukan sosialisasi sop tebaru Sapa, Sopan,
konsultasi dengan informasi prosedur sikap patuh pada maka saya mendukung Santun dan Empati).
mentor selaku kabid dan rekomendasi saran atasan Misi RSUD Majenang
pelayanan pelaksanaan. mengenai teknis nomor (1,2 dan 4 ) 2.Mengembang
mengenai prosedur (notulen konsultasi) pelaksanaan yang berbunyi: kan rumah sakit.
perijinan dan teknis (Integritas). 1. Menciptakan
pelaksanaan kepuasan 3.Semangat kerja
(prosedur Saya berkomunikasi pelayanan bagi yang tinggi.
sosialisasi). dengan efektif untuk pasien.
menumbuhkan 2. Meningkatkan
kepercayaan mentor kualitas pelayanan
serta menyampaikan di semua instalasi
maksud & tujuan dg sesuai dengan
gambaran yang jelas. protap dan
AKUNTABILITAS professional.
Integritas, 4. Meningkatkan
kepercayaan, sumber daya
kejelasan. manusia, sarana
dan prasarana
Dalam melakukan sehingga
konsultasi saya mempunyai daya
menggunakan saing.
bahasa Indonesia
dengan baik dan
benar.
NASIONALISME
(SILA 3)

67
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

Saya melakukan
musyawarah dengan
atasan.
Menerima pendapat,
kritik dan saran
atasan.
Melaksanakan
keputusan prosedur
perizinan sosialisasi
SOP yang disepakati.
NASIONALISME
(SILA 4)
b. Menyiapkan bahan Tersedianya bahan Saya Bertanggung-
materi sosialisasi materi sosialisasi jawab terhadap
dan pembekalan SOP. (Copy SOP) konten materi yang
SOP . disampaikan.
AKUNTABILITAS
Tanggung jawab,
konsistensi

Dalam menyiapkan
bahan materi
sosialisasi dan
pembekalan SOP
saya lakukan dengan
mandiri dan kerja
keras.

68
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

ANTI KORUPSI
Mandiri dan kerja
keras
c. Melakukan Adanya notulen Saya menunjukan
konsultasi dengan kesepakatan jadwal sikap patuh pada
tim Diklat sosialiasi, undangan saran atasan
(Pendidikan dan dari diklat peserta mengenai teknis
Pelatihan) di RSUD yang terkait. pelaksanaan
Majenang terkait (notulen AKUNTABILITAS:
dengan jadwal dan kesepakatan Integritas.
tempat sosialisasi sosialisasi SOP,
SOP. undangan) Dalam melakukan
konsultasi saya
menggunakan
bahasa Indonesia
dengan baik dan
benar.
NASIONALISME
(SILA 3)

Saya melakukan
musyawarah dengan
atasan.
Menerima pendapat,
kritik dan saran
atasan.
Melaksanakan

69
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

keputusan konsep
revisi SOP yang
disepakati.
NASIONALISME
(SILA 4)

Dalam
berkomunikasi saya
selalu menjaga
kesopanan dan
keramahan dengan
rasa ikhlas sepenuh
hati.
ETIKA PUBLIK:
Sopan
d. Melaksanaan Terlaksananya Saya membuka acara
sosialisasi dan kegiatan sosialisasi dengan salam dan
pembekalan SOP. dan pembekalan bismillah
SOP.( foto, video NASIONALISME
dan daftar hadir) (SILA 1)

Saya Terbuka pada


berbagai pertanyaan
yang datang dari
peserta sosialisasi,
menghargai
pendapat dan

70
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

memberi kesempatan
untuk bertanya
tentang isi SOP.
NASIONALISME
(SILA KE 2 DAN
SILA KE 4).

Saya memberi
informasi yang
akurat, dengan
bahasa yang santun.
ETIKA PUBLIK:
Akurat dan santun

Saya melakukan
sosialisasi SOP ke
seluruh petugas
kesehatan di RSUD
Majenang bersamaan
dengan sosialisasi
monitoring pelaksaan
SOP dan sosialisasi
pengenalan struktur
dan tupoksi tim PDP
HIV yang baru
sebagai bentuk
efektif dan efisien

71
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

waktu, tenaga dan


biaya
Komitmen Mutu
Efektif dan
Efisien.

Saya melakukan
sosialisasi SOP ke
seluruh petugas
kesehatan di RSUD
Majenang dengan
rasa peduli dan
empati pada masalah
kurang optimalnya
penemuan pasien HIV
positif
ETIKA PUBLIK
Peduli, empati
e. Melakukan evaluasi Adanya evaluasi dan Saya menutup
pelaksanaan koreksi kegiatan sosialisasi
Sosialisasi dan pelakasanaan dan pembekalan SOP
pembekalan SOP sosialisasi dan dengan mengucap
pembekalan SOP. syukur kepada Allah
(foto) SWT.
NASIONALISME
(SILA 1)

72
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

Saya berusaha
melaksanakan
sosialisasi tepat
waktu dan disiplin
dan selesai sesuai
durasi yang telah
disepakati.
ANTI KORUPSI
disiplin

Saya akan melakukan


evaluasi dan koreksi
dengan cermat dan
teliti dan penuh
tanggung jawab
ANTI KORUPSI
Tanggung Jawab
5. Melakukan 1. Terlaksananya Saya melakukan Saya melakukan
monitoring monitoring monitoring monitoring
pelaksanaan pelaksanaan pelaksanaan SOP pelaksanaan SOP
SOP Pelayanan SOP terbaru. mendukung Visi RSUD ini sesuai dengan
Tes HIV bagi 2. Petugas Majenang yang (NILAI) RSUD
Populasi Berisiko kesehatan berbunyi : Rumah Majenang nomor 1,2
di RSUD melakukan Sakit yang dan 3 yaitu
Majenang tindakan dan mengutamakan
Kabupaten edukasi sesuai kepuasan pasien, 1.Mengutamakan
Cilacap SOP sejahtera dan berdaya Pelayanan prima

73
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

a. Melakukan Adanya notulen Saya meniatkan saing. kepada pasien


Sumber : konsultasi dengan kesepakatan kegiatan konsultasi dengan 5S1E
(Inovasi) mentor terkait prosedur dan ini untuk ibadah Dengan Misi RSUD (Senyum, Salam,
pengaturan rekomendasi pada ALLAH SWT Majenang nomor 2,3 Sapa, Sopan,
monitoring SOP. pengaturan NASIONALISME dan 4 yang berbunyi : Santun dan Empati).
monitoring. (notulen (SILA KE 1) 2. Meningkatkan
konsultasi dengan kualitas pelayanan 2.Mengembang
mentor) Saya melakukan di semua instalasi kan rumah sakit.
konsultasi dengan sesuai dengan
mentor yang protap dan 3.Semangat kerja
merupakan salah satu professional. yang tinggi.
bagian dari 3. Melaksanakan
musyawarah. pelayanan dengan
NASIONALISME cepat, tepat ,murah
(SILA KE 4) dan berkualitas.

Saya menunjukan 4. Meningkatkan


sikap patuh pada Sumber Daya
saran atasan Manusia, sarana
mengenai teknis dan prasarana
pelaksanaan sehingga
(Integritas). mempunyai daya
saing.
Dan saya
berkomunikasi
dengan efektif untuk
menumbuhkan

74
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

kepercayaan mentor
serta menyampaikan
maksud & tujuan dg
gambaran yang jelas.
AKUNTABILITAS
Integritas,
kepercayaan,
kejelasan.

b. Membuat jadwal Terciptanya jadwal Saya membuat jadwal


monitoring monitoring dengan monitoring dengan
pelaksanaan SOP baik dan integritas dan
cermat.(foto tanggung jawab.
monitoring bagian AKUNTABILITAS
keperawatan) Integritas
ANTI KORUPSI
tanggung jawab

Saya membuat jadwal


dan monitoring secara
mandiri.
ANTI KORUPSI
Mandiri

Saya membuat jadwal


monitoring secara adil
tanpa membeda

75
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

bedakan status
sosial ekonomi
tenaga kesehatan,
NASIONALISME
(SILA KE 4)

c. Melakukan Sosialisasi jadwal Saya melakukan


konsultasi dengan dan monitoring konsultasi sebagai
bagian Diklat RSUD berjalan dengan bagian dari
Majenang untuk baik. (notulen musyawarah yang
melakukan kesepakatan dilandasi semangat
sosialisasi jadwal monitoring SOP dan kebersamaan dan
dan monitoring. foto konsultasi) kegotong royongan.
NASIONALISME
(SILA KE 4)
Kegotong royongan
Saya meyakini
dengan adanya
rencana yang
terjadwal maka
kegiatan akan lebih
efektif.
KOMITMEN MUTU
Efektif
Saya melakanakan
monitoring
pelaksanaan SOP

76
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

sebagai
Inovasi
Komitmen Mutu
Inovasi

Saya melakukan
konsultasi dengan
baik yang merupakan
bagian dari
komunikasi dan
kerjasama.
ETIKA PUBLIK
Kerjasama

d. Melaksanakan Terlaksananya Saya


sosialisasi jadwal sosialisasi tentang mensosialisasikan
dan monitoring monitoring jadwal monitoring
pelaksanaan SOP pelaksanaan SOP. SOP dengan tidak
kepada seluruh (foto, daftar hadir) membedakan jabatan
petugas kesehatan dan kepangkatan.
di RSUD Majenang NASIONALISME
(SILA KE 5)

Saya melakukan
sosialisasi monitoring
pelaksaan SOP ke
seluruh petugas

77
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

kesehatan di RSUD
Majenang bersamaan
dengan sosialisasi
SOP dan sosialisasi
pengenalan struktur
dan tupoksi tim PDP
HIV yang baru
sebagai bentuk
efektif dan efisien
waktu, tenaga dan
biaya
KOMITMEN MUTU
Efektif dan Efisien

Saya melaksanaan
kegiatan monitoring
pelaksanaan SOP
yang merupakan
wujud dari
kepedulian dengan
bagian lain.
ETIKA PUBLIK
Kepedulian
e. Melakukan Terlaksananya Saya Jujur dalam
monitoring kegiatan monitoring melakukan
pelasanaan SOP di SOP. (foto kegiatan) monitoring, terbuka
instalasi rawat pada berbagai

78
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

jalan. pertanyaan yang


datang dari rekan
sejawat, menghargai
pendapat pendengar
dan tidak memaksa
pendapat.
NASIONALISME
(SILA KE 2 DAN
SILA KE 4)

Saya menjalankan
tugas secara
profesional dan
melakukan monitoring
SOP secara akurat,
sopan dan santun.
ETIKA PUBLIK:
sopan, santun,
akurat, profesional

Saya memilih
kegiatan Monitoring
pelaksanaan SOP
sebagai bentuk
efisiensi kontrol
pelayanan. Media ini
juga efektif

79
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

menjangkau berbagai
unit kerja lain.
KOMITMEN MUTU
Efisien dan efektif

Saya melakanakan
monitoring sebagai
Inovasi
KOMITMEN MUTU
inovasi

Saya melakukan
pelaksanaan
monitoring disiplin
tepat waktu sesuai
kesepakatan, dan
selesai sesuai durasi
yang telah disepakati
ANTI KORUPSI
Disiplin
6. Mengusulkan Terbentuknya Tim Saya mengusulkan Saya mengusulkan
pembuatan Tim Perawatan, pembuatan Tim pembuatan Tim
Perawatan, Dukungan dan Perawatan, Dukungan Perawatan,
Dukungan dan Pengobatan (PDP) dan Pengobatan (PDP) Dukungan dan
Pengobatan HIV di RSUD HIV yang mendukung Pengobatan (PDP)
(PDP) HIV yang Majenang Visi RSUD Majenang yang menguatkan
baru di RSUD Kabupaten Cilacap. yang berbunyi Falsafah

80
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

Majenang a. Melakukan Adanya persetujuan Saya membuka Rumah Sakit yang Organisasi yang ke
Kabupaten konsultasi dengan dalam bentuk kegiatan dengan mengutamakan 4 yang berbunyi
Cilacap. mentor selaku kabid notulen dari mentor salam dan bismillah. kepuasan pasien, Karyawan
pelayanan, Ketua dan atasan. (notulen NASIONALISME sejahtera dan berdaya merupakan aset
Sumber: Tim PDP HIVdan ka konsultasi mentor) (SILA KE 1) saing. yang sangat
(SKP) SMF Penyakit berharga perlu
Dalam Dalam melakukan Dengan Misi RSUD didukung dalam
konsultasi saya Majenang yang ke 2,3 pengembangan karir
menggunakan dan 4 yang berbunyi : dan kesejahteraan
bahasa Indonesia
dengan baik dan 2.Meningkatkan
benar. kualitas pelayanan di
NASIONALISME semua instalasi sesuai
(SILA 3) dengan protap dan
profesional
Saya terbuka pada
saran atasan dan 3.Melaksanakan
rekan sejawat, tidak pelayanan dengan
memaksa pendapat. cepat, tepat, murah dan
Saya melakukan berkualitas
diskusi sebagai upaya
musyawarah 4.Meningkatkan
mufakat Sumber Daya Manusia,
NASIONALISME Sarana dan Prasarana
(SILA KE 4) sehingga mempunyai
daya saing

81
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

b. Membuat Susunan Tersusunnya konsep Saya menyusun


Struktur serta struktur serta tugas struktur beserta tugas
Tugas Pokok dan pokok dan fungsi pokok dan fungsi
Fungsi (Tupoksi) Tim Perawatan, secara profesional
Tim Perawatan, Dukungan dan dan tidak memihak
Dukungan dan Pengobatan (PDP) kepentingan profesi
Pengobatan (PDP) HIV di RSUD tertentu.
HIV di RSUD Majenang. (scan Berpedoman pada
Majenang usulan tim PDP) kode etik kedokteran
indonesia.
ETIKA PUBLIK
Tidak memihak

Saya membuat
struktur serta tugas
pokok dan fungsi tim
PDP dengan
tanggung jawab dan
konsisten agar
mudah dipahami.
Saya membuat isi
struktur dan tupoksi
yang menganut
kejelasan dan
tanggung jawab..
AKUNTABILITAS:
konsistensi dan

82
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

kejelasan
ANTI KORUPSI:
tanggung jawab
Saya menyusun
struktur serta tugas
pokok dan fungsi tim
PDP dengan cara
musyawarah untuk
mufakat bersama
atasan dan teman
sejawat
NASIONALISME
(SILA KE 4)

c..Melakukan rapat Terwujudnya SK Saya menunjukan


pembentukan dan mengenai Tim sikap patuh pada
pengukuhan Tim Perawatan, peraturan dan saran
Perawatan, Dukungan Dukungan dan atasan, rekan sejawat
dan Pengobatan (PDP) Pengobatan (PDP) mengenai teknis
HIV HIV. (notulen pelaksanaan.
koordinasi, daftar Saya berkomunikasi
hadir, foto) dengan efektif untuk
menumbuhkan
kepercayaan dari
atasan dan sejawat,
menyampaikan
maksud & tujuan

83
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

dengan gambaran
yang jelas.
AKUNTABILITAS
Integritas
Kepercayaan

Saya melakukan
musyawarah dengan
atasan dan teman
sejawat.
Menerima pendapat,
kritik dan saran
atasan dan teman
sejawat.
Melaksanakan
keputusan konsep
yang disepakati.
NASIONALISME
(SILA KE 4)

Tercermin dalam
melakukan
penyusunan materi
dan daftar hadir yang
diakukan cepat,
tepat, akurat dan
dengan kerjasama

84
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

yang baik.
ETIKA PUBLIK
Cepat, tepat, akurat
dan kerjasama.

d.Melakukan Terlaksananya Saya bertanggung


Sosialisasi mengenai sosialisasi mengenai jawab pada jadwal
Tugas Pokok dan Tim PDP yang baru kegiatan dan
Fungsi (Tupoksi) Tim (foto kegiatan, daftar konsisten/
Perawatan, Dukungan hadir). tidak mengubah-
dan Pengobatan (PDP) ubah jadwal.
HIV kepada petugas ANTI KORUPSI
kesehatan di RSUD Tanggung Jawab
Majenang.
Saya menunjukan
sikap patuh pada
saran atasan
mengenai teknis
pelaksanaan
(Integritas).
Dan saya
berkomunikasi
dengan efektif untuk
menumbuhkan
kepercayaan dari
petugas kesehatan
serta menyampaikan

85
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

maksud & tujuan dg


gambaran yang jelas.
AKUNTABILITAS
Integritas,
kepercayaan,
kejelasan.

Saya melakukan
sosialisasi
pengenalan struktur
dan tupoksi tim PDP
HIV yang baru ke
seluruh petugas
kesehatan di RSUD
Majenang bersamaan
dengan sosialisasi
SOP dan sosialisasi
monitoring pelaksaan
SOP sebagai bentuk
efektif dan efisien
waktu, tenaga dan
biaya.
KOMITMEN MUTU
Efektif dan Efisien

86
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

e.Melakukan evaluasi Adanya evaluasi dan Saya melakukan


kegiatan Tim koreksi pelaksanaan evaluasi secara
Perawatan, Dukungan kegiatanTim PDP. konsisten untuk
dan Pengobatan (PDP) (foto kegiatan, mendapatkan nilai
HIV di klinik VCT lembar monitoring yang maksimal dari
kegiatan) kerja Tim PDP
AKUNTABILITAS
Konsistensi

Saya melakukan
evaluasi secara
profesional, akurat,
efisien dan efektif
KOMITMEN MUTU
Efektif, efisien

Saya melaksanakan
evaluasi dengan
disiplin tepat waktu
sesuai kesepakatan,
serta penuh kejujuran
dan Disiplin, Jujur
selesai sesuai durasi
yang telah disepakati.
ANTI KORUPSI:
Disiplin, jujur

87
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

7. Membuat banner 1. Terlaksananya Saya membuat banner Saya melaksanakan


tentang motivasi pembuatan mendukung kegiatan pembuatan
tes HIV pada banner tentang Visi RSUD Majenang banner ini sesuai
populasi berisiko motivasi tes HIV yang berbunyi : dengan FALSAFAH
di RSUD pada populasi Rumah Sakit yang (NILAI) RSUD
Majenang berisiko di RSUD mengutamakan Majenang nomor 2
Kabupaten Majenang kepuasan pasien, yang berbunyi :
Cilacap Kabupaten sejahtera dan berdaya Mengembangkan
Cilacap saing. Rumah Sakit
Sumber: 2. Pasien rawat
(Inovasi) jalan terutama Dengan Misi RSUD
populasi berisiko Majenang nomor 2, 3
dapat membaca dan 4 yang berbunyi:
banner saat 2.Meningkatkan
memasuki area kualitas pelayanan di
rumah sakit dan semua instalasi sesuai
tergerak untuk dengan protap dan
melakukan tes profesional
HIV
3.Melaksanakan
pelayanan dengan
cepat, tepat, murah dan
berkualitas

4.Meningkatkan
Sumber Daya Manusia,

88
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

a.Melakukan konsultasi Mendapatkan Saya melakukan sarana dan prasarana


dengan mentor tentang masukan saran dan konsultasi dengan sehingga mempunyai
materi dan konsep persetujuan sebagai penuh integritas daya saing.
banner. penyempurnaan sehingga diperoleh
materi dan konsep masukan dari Atasan
banner yang dicatat untuk design dan isi
notulen. (notulen banner
konsultasi, foto) AKUNTABILITAS
Integritas
Saya melakukan
konsultasi kepada
atasan yang
menggunakan bahasa
sopan dan santun
serta dilandasi
respect dan integritas
ETIKA PUBLIK
Sopan Dan Santun

Saya melakukan
konsultasi tentang
konsep banner yang
berorientasi mutu
dan inovatif
KOMITMEN MUTU
Inovatif, orientasi
mutu

89
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

b.Menyusun materi dan Tersusunnya konsep Saya menyusun


konsep banner. banner yang materi dan konsep
informatif dan banner dengan
menarik (foto konsisten sesuai
kegiatan) tujuan pembuatannya.
Saya membuat
rancangan banner
dengan integritas
dan penuh tanggung
jawab untuk
menghasilkan banner
yang informatif.
AKUNTABILITAS
Integritas
Tanggung jawab
konsisten

Saya meniatkan
kegiatan menyusun
materi banner sebagai
ibadah dalam
membantu pasien dan
keluarga
NASIONALISME
(Sila ke-1)

90
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

Saya menyusun
materi banner sebaik
mungkin sebagai
bentu kepedulian
saya kepada
masyarakat agar
angka kematian
akibat HIV/AIDS
dapat berkurang
ANTI KORUPSI
Peduli

Saya membuat
banner secara
inovatif dan menarik
perhatian pengunjung
RSUD Majenang.
KOMITMEN MUTU
Inovatif
Saya menyusun
materi dan konsep
banner yang efektif
dan efisien sehingga
dapat menarik minat
pembaca
KOMITMEN MUTU
Efisien dan efektif

91
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

c. Membuat rancangan Terwujudnya Saya membuat


banner bekerja sama rancangan banner rancangan banner
dengan pihak (Foto kegiatan, soft dengan integritas
percetakan file rancangan dan penuh tanggung
banner) jawab untuk
menghasilkan banner
yang informatif.
AKUNTANBILITAS
Integritas
ANTI KORUPSI
Tanggung jawab

Saya melakukan
diskusi dengan pihak
percetakan untuk
menentukan desain
banner yang informatif
dan menarik bagi
masyarakat
NASIONALISME :
sila ke-4

Saya membuat
banner secara efektif
dan efisien dengan
hasil yang informatif
dan menarik

92
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

KOMITMEN MUTU
Efisien dan efektif

Saya melakukan
pemeriksaan ulang
materi dan desain
banner dengan
kesabaran dan kerja
keras
ANTI KORUPSI :
Kerja keras

d.Mencetak Banner Terwujudnya banner Saya mencetak


yang sudah terkonsep (foto banner) banner dengan penuh
dengan baik tanggung jawab dan
jelas dalam setiap
detail pembuatannya
ANTI KORUPSI
tanggung jawab

Saya membuat
banner secara efektif
dan efisien dengan
hasil yang informatif
dan menarik
KOMITMEN MUTU
Efisien dan efektif

93
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

Saya melakukan
pencetakan banner
dengan kerja keras
agar tercipta banner
yang informatif dan
menarik
ANTI KORUPSI
Kerja keras

e.Melakukan konsultasi Terjalinnya Saya melakukan


dengan bagian humas kerjasama dengan konsultasi dengan
RSUD Majenang untuk bagian humas bagian humas untuk
penempatan banner. sehingga didapatkan rencana penempatan
keputusan yang banner yang promotif
tepat dalam rencana dan mudah dilihat
penempatan banner. oleh pengunjung
(notulen koordinasi, RSUD Majenang
foto kegiatan) dengan patuh pada
saran dan berupaya
untuk menumbuhkan
kepercayaan dari
humas bahwa banner
tersebut akan
membantu
pelaksanaan kegiatan
tes HIV dan
meningkatkan citra

94
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

rumah sakit bagi


khalayak
AKUNTABILITAS
Integritas,
Kepercayaan

Saya melakukan
musyawarah untuk
mufakat diliputi oleh
semangat
kekeluargaan untuk
menentukan lokasi
yang strategis untuk
penempatan banner
NASIONALISME
(SILA 4)

f.Meletakkan Banner di Terlaksananya Saya menempatkan


lokasi strategis yang penempatan banner banner secara
telah direncanakan. dilokasi strategis konsisten dilokasi
sehingga yang mudah dilihat
pengunjung rumah dan diakses oleh
sakit baik pasien pengunjung
maupun keluarga AKUNTABILITAS
pasien dapat Konsisten
mengaksesnya.
(foto banner)

95
Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Substansi ANEKA Visi Misi Organisasi Organisasi

Saya menempatkan
banner dilokasi
strategis agar banner
menjadi inovasi yang
baik dan dapat dibaca
oleh pengunjung dan
mampu memotivasi
pembacanya untuk
melakukan tes HIV
KOMITMEN MUTU
Inovasi, efektif,
efisien

96
B. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi
Adapun jadwal pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habituasi
direncanakan seperti pada tabel berikut ini.

Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi


No Uraian Kegiatan Bukti Pelaksana/yang Waktu
Dilibatkan Pelaksanaan
1 Melakukan sosialisasi kepada Notulen konsultasi Penulis, mentor, November 2019
pasien dan keluarga tentang mentor, notulen PKRS,
pentingnya tes HIV pada konsultasi dengan Pasien/pengunjung
populasi berisiko di RSUD PKRS, daftar pasien di ruang tunggu
Majenang Kabupaten Cilacap dan keluarga yang RSUD Majenang
sudah diberikan
sosialisasi, foto, dan
video kegiatan.

2 Membuat dan Notulen konsultasi Penulis , mentor, November 2019


mendistribusikan leaflet mentor, foto leaflet, tim design grafis
tentang pentingnya tes HIV foto dan video dan percetakan,
pada populasi berisiko di kegiatan distribusi RSUD Majenang.
RSUD Majenang Kabupaten leaflet
CIlacap

3 Membuat SOP Pelayanan Tes Notulen konsultasi Penulis, Direktur, November 2019
HIV bagi Populasi Berisiko di mentor, notulen Ketua dan tim
RSUD Majenang Kabupaten rapat dengan Tim PDP, Kabid
Cilacap PDP, foto kegiatan, Pelayanan RSUD
daftar hadir peserta, Majenang.
copy materi SOP.

4 Melakukan Sosialisasi dan Notulen konsultasi Penulis, Tim Diklat, November 2019
Pembekalan SOP Pelayanan mentor, notulen Instalasi Rawat
Tes HIV bagi Populasi Berisiko konsultasi Diklat, Jalan, Instalasi
kepada seluruh petugas Undangan Rawat Inap,
kesehatan di RSUD Majenang Sosialiasi, Foto dan Instalasi Gawat
Kabupaten Cilacap. video kegiatan, Darurat dan
daftar hadir peserta, Laboratorium
foto SOP. RSUD Majenang

5 Melakukan monitoring Notulen Konsultasi Penulis, Instalasi November-


pelaksanaan SOP Pelayanan Mentor, notulen Rawat Jalan, Desember 2019
Tes HIV bagi Populasi konsultasi Diklat, Instalasi Rawat
Berisiko di RSUD Majenang Foto kegiatan, Foto Inap, Instalasi
Kabupaten Cilacap. lembar monitoring Gawat Darurat
SOP RSUD Majenang

6 Mengusulkan pembuatan Tim Notulen konsultasi Penulis, Ka. SMF November-


Perawatan, Dukungan dan mentor, notulen Penyakit Dalam, Desember 2019
Pengobatan (PDP) HIV yang konsultasi tim PDP Ketua Tim PDP,
baru di RSUD Majenang dan Ka SMF Kabid Pelayanan

97
No Uraian Kegiatan Bukti Pelaksana/yang Waktu
Dilibatkan Pelaksanaan
Kabupaten Cilacap. Penyakit Dalam, RSUD Majenang.
Foto kegiatan, copy
Surat Keputusan
(SK) atau struktur
serta tugas pokok
dan fungsi (Tupoksi)
Tim Perawatan,
Dukungan dan
Pengobatan (PDP)
HIV

7 Membuat banner tentang Notulen konsultasi Penulis, November 2019


motivasi tes HIV pada populasi mentor, notulen percetakan, bagian
berisiko di RSUD Majenang konsultasi humas, humas RSUD
Kabupaten Cilacap Foto banner, foto Majenang.
kegiatan
penempatan banner.

98
Tabel 3.3 Timeline Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi

No BUKTI
TANGGAL
KEGIATAN KEGIATAN

18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Notulen
1. Melakukan konsultasi
sosialisasi mentor, notulen
kepada pasien konsultasi dengan
dan keluarga PKRS, daftar
tentang pasien dan
pentingnya tes keluarga yang
HIV pada sudah diberikan
populasi berisiko sosialisasi, foto,
di RSUD dan video
Majenang kegiatan.
Kabupaten
Cilacap.

2. Membuat dan Notulen


mendistribusikan konsultasi
leaflet tentang mentor, foto
pentingnya tes leaflet dan video
HIV pada distribusi leaflet
populasi berisiko
di RSUD
Majenang
Kabupaten

99
CIlacap

3. Membuat SOP Notulen


Pelayanan Tes konsultasi
HIV bagi Populasi mentor, notulen
Berisiko di RSUD rapat dengan Tim
Majenang PDP, foto
Kabupaten kegiatan, daftar
Cilacap hadir peserta,
copy materi SOP.

4. Melakukan Notulen
Sosialisasi dan konsultasi
Pembekalan SOP mentor, notulen
Pelayanan Tes konsultasi Diklat,
HIV bagi Populasi Undangan
Berisiko kepada Sosialiasi, Foto
seluruh petugas dan video
kesehatan di kegiatan, daftar
RSUD Majenang hadir peserta, foto
Kabupaten SOP.
Cilacap.

5. Melakukan Notulen
monitoring Konsultasi
pelaksanaan Mentor, notulen
SOP Pelayanan konsultasi Diklat,
Tes HIV bagi Foto kegiatan,
Populasi Berisiko Foto lembar
di RSUD monitoring SOP
Majenang

100
Kabupaten
Cilacap

6. Mengusulkan Notulen
pembuatan Tim konsultasi
Perawatan, mentor, notulen
Dukungan dan konsultasi tim
Pengobatan PDP dan Ka SMF
(PDP) HIV yang Penyakit Dalam,
baru di RSUD Foto kegiatan,
Majenang copy Surat
Kabupaten Keputusan (SK)
Cilacap. atau struktur serta
tugas pokok dan
fungsi (Tupoksi)
Tim Perawatan,
Dukungan dan
Pengobatan
(PDP) HIV

101
7. Membuat banner Notulen
tentang motivasi konsultasi
tes HIV pada mentor, notulen
populasi konsultasi humas,
berisiko di Foto banner, foto
dan video
RSUD
kegiatan
Majenang penempatan
Kabupaten banner.
Cilacap

Keterangan: : hari Minggu/ hari libur


: pelaksanaan kegiatan

102
Tabel 3.4 Dampak Jika Kegiatan Tidak Diselesaikan

No Kegiatan Dampak Jika Kegiatan


Tidak Dilaksanakan
1. Melakukan sosialisasi Sosialisasi ini adalah media komunikasi
kepada pasien dan keluarga interaktif antara pasien, keluarga pasien dan
tentang pentingnya tes HIV dokter. Apabila tidak dilakukan maka transfer
pada populasi berisiko di informasi yang sangat penting menjadi tidak
RSUD Majenang Kabupaten terakomodir. Pengetahuan pasien tentang
Cilacap pentingnya tes HIV pada populasi beresiko
tidak terintervensi, tidak dapat diperbaiki dan
kondisi ini akan menyebabkan populasi
beresiko tersebut tidak mengetahui status HIV
nya, sehingga berpotensi menularkan pada
orang lain, jika tidak segera mendapatkan terapi
ARV, akan mengalami infeksi oportunistik,
penurunan kualitas hidup dan berpotensi
menjadi AIDS sehingga meningkatkan angka
kematian.
Hal ini akan merugikan pasien dan
menyebabkan pasien tidak puas atas
pelayanan RSUD Majenang. Tidak mendukung
Visi Misi RSUD Majenang yang berbunyi
Rumah Sakit yang mengutamakan kepuasan
pasien, sejahtera dan berdaya saing.

2. Membuat dan Apabila kegiatan pembuatan leaflet ini tidak


mendistribusikan leaflet terlaksana maka pasien dan keluarga tidak
tentang pentingnya tes HIV mendapatkan informasi tentang pentingnya tes
pada populasi berisiko di HIV untuk mengetahui status HIV pada populasi
RSUD Majenang Kabupaten berisiko, sehingga berpotensi menularkan pada
CIlacap orang lain, jika tidak segera mendapatkan terapi
ARV, akan mengalami infeksi oportunistik,
penurunan kualitas hidup dan berpotensi
menjadi AIDS sehingga meningkatkan angka
kematian.

3. Membuat SOP Pelayanan Apabila kegiatan pembuatan draft SOP ini tidak
Tes HIV bagi Populasi terlaksana maka RSUD Majenang tidak
Berisiko di RSUD Majenang memiliki SOP pelayanan tes HIV bagi populasi
Kabupaten Cilacap berisiko, sehingga status HIV tidak diketahui.
Hal ini berpotensi menularkan virus HIV pada
orang lain, jika tidak segera mendapatkan terapi
ARV, akan mengalami infeksi oportunistik,
penurunan kualitas hidup dan berpotensi
menjadi AIDS sehingga meningkatkanangka
kematian.

4. Melakukan Sosialisasi dan Apabila kegiatan sosialisasi dan pembekalan


Pembekalan SOP Pelayanan tidak dilakukan maka SOP yang baru tidak
Tes HIV bagi Populasi dapat diketahui secara luas oleh tenaga

103
No Kegiatan Dampak Jika Kegiatan
Tidak Dilaksanakan
Berisiko kepada seluruh kesehatan (terutama rawat jalan dan
petugas kesehatan di RSUD laboratorium) dan tidak dipraktikkan di
Majenang Kabupaten lingkungan RSUD Majenang sehingga tidak
Cilacap. menghasilan hasil optimal terkait upaya
. penemuan kasus HIV positif.

5. Melakukan monitoring Apabila kegiatan pembuatan jadwal monitoring


pelaksanaan SOP pelaksanaan SOP tidak dilakukan, maka
Pelayanan Tes HIV bagi pelaksanaan SOP menjadi tidak terkontrol, tidak
Populasi Berisiko di RSUD terevaluasi. Misalnya, pelaksana program SOP
Majenang Kabupaten akan berpotensi melakukan pekerjaan yang
Cilacap tidak sesuai SOP yang berakibat akan
merugikan pasien dan rumah sakit

6. Mengusulkan pembuatan Tim Apabila tidak dibuat Tim Perawatan, Dukungan


Perawatan, Dukungan dan dan Pengobatan (PDP), pelayanan HIV pada
Pengobatan (PDP) HIV yang populasi berisiko yang meliputi layanan tes HIV,
baru di RSUD Majenang pemberian ARV dan pengawasan terapi ARV
Kabupaten Cilacap. tidak berjalan maksimal

7. Membuat banner tentang Apabila kegiatan pembuatan banner tidak


motivasi tes HIV pada terwujud maka media informasi untuk
populasi berisiko di RSUD mensosialisasikan pentingnya tes HIV pada
Majenang Kabupaten Cilacap populasi berisiko tidak maksimal. Pengetahuan
pasien tentang pentingnya tes HIV pada
populasi beresiko tidak terintervensi, tidak dapat
diperbaiki dan kondisi ini akan menyebabkan
populasi beresiko tersebut tidak mengetahui
status HIV nya, sehingga berpotensi
menularkan pada orang lain, jika tidak segera
mendapatkan terapi ARV, akan mengalami
infeksi oportunistik, penurunan kualitas hidup
dan berpotensi menjadi AIDS sehingga
meningkatkan angka kematian.

104
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala Aktualisasi dan
Habituasi
Tabel 3.5 Potensi Kendala dan Antisipasi
No Kegiatan Potensi Kendala Cara Antisipasi
1 Melakukan sosialisasi  Sehubungan dengan  Memprioritaskan
kepada pasien dan akan diadakannya survey mengurus perijinan
keluarga tentang verifikasi akreditasi, diawal Aktualisasi dan
pentingnya tes HIV pada dimungkinkan jadwal Habituasi.
populasi berisiko di RSUD kegiatan aktualisasi  Memanfaatkan waktu
Majenang Kabupaten haituasi terganggu/ tidak luang untuk
Cilacap sesuai dengan jadwal melaksanakan
yang direncanakan tahapan kegiatan
 Menjalin komunikasi
efektif dengan pihak
terkait.

2 Membuat dan  Kendala dalam mencari  Memperbanyak
mendistribusikan leaflet desainer grafis yang bisa referensi desainer
tentang pentingnya tes membuat desain sesuai grafis dari rekanan.
HIV pada populasi berisiko keinginan  Memperkirakan
di RSUD Majenang  Kendala dalam biaya dan persiapan dana untuk
Kabupaten CIlacap proses pencetakan. pembuatan leaflet dan
perkirakan dengan
baik waktu
pencetakan leaflet.

3 Membuat SOP Pelayanan  Komitmen untuk  Menjalin komunikasi


Tes HIV bagi Populasi penyelesaian revisi SOP. efektif dengan pihak
Berisiko di RSUD terkait.
Majenang Kabupaten
Cilacap

4 Melakukan Sosialisasi dan  Kendala pada persetujuan  Menjalin komunikasi


Pembekalan SOP waktu dan tempat yang efektif dengan
Pelayanan Tes HIV bagi sosialisasi dan bagian diklat dan
Populasi Berisiko kepada pembekalan dengan tim kepala instalasi
seluruh petugas diklat dan seluruh petugas masing-masing
kesehatan di RSUD kesehatan. ruangan.
Majenang Kabupaten
Cilacap.

5 Melakukan monitoring  Persetujuan waktu dan  Mengatur jadwal


pelaksanaan SOP teknis pelaksanaan dengan konsultasi
Pelayanan Tes HIV bagi monitoring dan evaluasi kepada atasan
Populasi Berisiko di dengan diklat dan petugas  Menjalin komunikasi
RSUD Majenang kesehatan yang efektif dengan
Kabupaten Cilacap bagian diklat dan
seluruh petugas
kesehatan di RSUD
Majenang

105
No Kegiatan Potensi Kendala Cara Antisipasi
6 Mengusulkan pembuatan  Kendala dalam  Menjalin komunikasi
Tim Perawatan, Dukungan persetujuan pembuatan yang efektif dengan
dan Pengobatan (PDP) Tim PDP pihak terkait
HIV yang baru di RSUD
Majenang Kabupaten
Cilacap.

7. Membuat banner tentang  Banner mudah jatuh  Menempatkan banner


motivasi tes HIV pada terkena angin atau ditempat yang tidak
populasi berisiko di RSUD tersenggol pengunjung mudah terkena angin
Majenang Kabupaten dan tidak diarea jalan
Cilacap pengunjung

106
BAB IV
HASIL KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

Aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar PNS sebagai Dokter


Umum di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majenang dilaksanakan
selama off campus terhitung mulai tanggal 18 November 2019 sampai
dengan 9 Desember 2019. Kegiatan aktualisasi dan habituasi yang telah
dirancang terdapat 7 kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai dengan
jadwal pelaksanaan.
Kegiatan-kegiatan yang telah dirancang didasari dengan nilai-nilai
ANEKA yang memiliki tujuan untuk membentuk karakter ASN yang
profesional. Adapun nilai-nilai ANEKA adalah sebagai berikut: (1)
Akuntabilitas; (2) Nasionalisme; (3) Etika Publik; (4) Komitmen Mutu; (5)
Anti Korupsi. Dengan demikian, karakter ASN yang telah terbentuk
mampu meningkatkan kinerja dalam memberikan pelayanan yang terbaik
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing ASN.

A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai Dasar


ANEKA
Hasil kegiatan dan tahapan-tahapan kegiatan yang telah
dilakukan, manfaat kegiatan, penguatan nilai organisasi, dan dukungan
bukti-bukti kegiatan dijabarkan sebagai berikut :

1. Melakukan sosialisasi kepada pasien dan keluarga tentang


pentingnya tes HIV pada populasi berisiko di RSUD Majenang
Kabupaten Cilacap.
Uraian kegiatan secara terperinci tercantum pada tabel 4.1 berikut :

107
Tabel 4.1 Capaian Aktualisasi Kegiatan 1
Uraian
Keterangan
Kegiatan
Nama Kegiatan Melakukan sosialisasi kepada pasien dan keluarga tentang
pentingnya tes HIV pada populasi berisiko di RSUD
Majenang Kabupaten Cilacap

Sumber INOVASI
Kegiatan
Tanggal 28 November 2019
Pelaksanaan
Lokasi/ Ruang Tunggu Poliklinik Rawat Jalan RSUD Majenang
Tempat Kabupaten Cilacap.
Tahapan  Melakukan konsultasi dengan atasan/ mentor untuk
Kegiatan mendapatkan persetujuan akan diadakannya kegiatan
sosialisasi kepada pasien dan keluarga.
 Melakukan koordinasi terkait sarana prasarana
sosialisasi dengan bagian PKRS RSUD Majenang.
 Mempersiapkan jadwal sosialisasi pentingnya tes HIV
pada populasi berisiko
 Mempersiapkan materi sosialisasi (Power Point)
 Melaksanakan sosialisasi Pentingnya Tes HIV pada
Populasi Berisiko di RSUD Majenang Kabupaten
Cilacap

Output/ Hasil Terlaksananya sosialisasi kepada pasien dan keluarga


Kegiatan tentang pentingnya tes HIV bagi populasi berisiko di ruang
tunggu pasien RSUD Majenang Kabupaten Cilacap.
Sosialisasi ini akan meningkatkan pemahaman pasien dan
keluarga tentang pentingnya tes HIV bagi opulasi
berisiko di RSUD Majenang Kabupaten Cilacap.

108
Uraian
Keterangan
Kegiatan
Aktualisasi  AKUNTABILITAS
dan Habituasi  Saya melakukan konsultasi didasari dengan rasa
Nilai – Nilai tanggung jawab dan berusaha mendapatkan
Dasar PNS kepercayaan dari atasan untuk melakukan
dalam kegiatan sosialisasi.
(ANEKA)  Saya memimpin rapat perencanaan dengan penuh
tanggung jawab dan patuh berintegritas pada
hasil keputusan konsultasi mengenai teknis
pelaksanaan.
 Saya berkomunikasi dengan efektif untuk
menumbuhkan kepercayaan dari tim PKRS RSUD
Majenang,
 Saya mempersiapkan jadwal dengan penuh
tanggung jawab.
 Saya menyiapkan materi dengan penuh rasa
tanggung jawab, transparansi terbuka atas akses
informasi dan konsisten pada tujuan sosialisasi
sehingga mudah dipahami.
 Saya bertanggungjawab pada jadwal kegiatan dan
konsisten/ tidak mengubah-ubah jadwal dan
terhadap isi materi yang disampaikan.
 Saya memberikan sosialisasi dengan penuh
tanggung jawab dan konsisten pada tujuan
sosilisasi sehingga mudah dipahami.

 NASIONALISME
 Kegiatan konsultasi ini saya niatkan untuk ibadah
dan saya selalu mohon perlindungan ALLAH SWT
(SILA 1).
 Saya berkomunikasi dengan mentor dengan

109
Uraian
Keterangan
Kegiatan
bahasa Indonesia yang baik dan benar serta
meniatkan kegiatan ini demi kepentingan
masyarakat (SILA 3).
 Saya berkonsultasi dengan mentor dan
merupakan salah satu bagian dari musyawarah
(SILA KE 4).
 Saya melakukan konsultasi dengan tidak
mendiskriminasi kepangkatan dan golongan,
namun tetap menjaga rasa hormat dan sopan
santun (SILA 5) .
 Saya melakukan diskusi dengan PKRS RSUD
Majenang sebagai upaya musyawarah mufakat
diawal kegiatan. Saya Menghargai pendapat
atasan meski mungkin berbeda (SILA ke 4).
 Sebelum memulai kegiatan membuat power point
terlebih dahulu saya awali dengan berdoa (SILA
ke 1).
 Sebelum memulai kegiatan sosialisasi terlebih
dahulu saya awali dengan berdoa (SILA ke 1).
 Saya memberikan hak kesempatan bertanya pada
peserta sosialisasi (SILA KE 2).
 Saya melakukan sosialiasi dengan bahasa
Indonesia yang baik dan benar (SILA KE 3).
 Saya melakukan sosialisasi tanpa membeda –
bedakan status sosial peserta (SILA KE 5).

 ETIKA PUBLIK
 Saya menemui mentor untuk berkomunikasi
dengan sikap hormat, sopan santun, tanpa
tekanan.

110
Uraian
Keterangan
Kegiatan
 Saya menjaga agar tidak terjadi konflik dalam
melakukan tugas persiapan sosialisasi dengan
tugas utama bagian PKRS RSUD Majenang
 Saya berkomunikasi dengan efektif untuk
menumbuhkan kepercayaan dari tim PKRS
RSUD Majenang,
 Saya mempersiapkan jadwal sosialisasi dengan
cermat dan disiplin.
 Saya menyiapkan materi dengan tema yang
dihadirkan didasarkan pada rasa peduli dan
empati pada masalah kurang optimalnya
penemuan pasien HIV positif.
 Saya memberikan informasi secara benar dan
tidak menyesatkan kepada peserta sosialisasi.

 KOMITMEN MUTU
 Saya memandang sosialisasi dengan power point
adalah cara yang efektif dan efisien.
 Saya menyampaikan materi sosialisasi dengan isi
yang berkualitas dengan efisien, efektif dan
bahasa yang mudah dimengerti masyarakat.

 ANTI KORUPSI
 Saya mempersiapkan jadwal sosialisasi dengan
cermat dan disiplin.
 Saya membuat power point tepat waktu.
 Saya membuat materi sosialisasi secara mandiri,
tidak bergantung orang lain.

111
Uraian
Keterangan
Kegiatan
Analisis Dampak jika nilai ANEKA tidak diimplementasikan :
Dampak Jika  AKUNTABILITAS
Nilai – Nilai  Bila saya tidak melakukan konsultasi didasari
ANEKA Tidak dengan rasa tanggung jawab dan berusaha
Dilaksanakan mendapatkan kepercayaan dari atasan untuk
melakukan sosialisasi maka tidak mendapatkan
ijin.
 Bila saya tidak memimpin rapat perencanaan
dengan penuh tanggung jawab dan patuh pada
hasil keputusan konsultasi mengenai teknis
pelaksanaan maka pelaksanaan akan terganggu.
 Bila saya tidak mempersiapkan jadwal dengan
penuh tanggung jawab maka tidak ada kepastian
waktu pelaksanaan sosialisasi.
 Bila saya tidak menyiapkan materi dengan penuh
rasa tanggung jawab, transparansi terbuka atas
akses informasi dan konsisten pada tujuan
sosialisasi sehingga mudah dipahami maka tujuan
sosialisasi tidak akan terwujud.
 Bila saya tidak memberikan sosialisasi dengan
penuh tanggung jawab dan konsisten pada
tujuan maka sosialisasi akan sulit dipahami.

 NASIONALISME
 Bila kegiatan konsultasi ini tidak saya niatkan
untuk ibadah dan saya tidak mohon perlindungan
ALLAH SWT (SILA 1) maka hati saya menjadi
tidak mantap dan tenang.
 Bila saya tidak berkomunikasi dengan mentor
dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar

112
Uraian
Keterangan
Kegiatan
serta tidak meniatkan kegiatan ini demi
kepentingan masyarakat (SILA 3) maka
komunikasi dengan mentor akan berjalan tidak
baik.
 Bila saya tidak berkonsultasi dengan mentor yang
menjadi salah satu bagian dari musyawarah
(SILA KE 4) maka koordinasi tidak berjalan
dengan baik.
 Bila saya melakukan konsultasi dengan
mendiskriminasi kepangkatan dan golongan, tidak
menjaga rasa hormat dan sopan santun (SILA 5)
maka suasana konsultasi akan tidak nyaman dan
terganggu.
 Bila saya tidak melakukan diskusi dengan PKRS
RSUD Majenang sebagai upaya musyawarah
mufakat diawal kegiatan dan tidak menghargai
pendapat atasan meski mungkin berbeda (SILA
ke 4) maka diskusi tidak berjalan dengan baik dan
tidak ada mufakat yang dapat dihasilkan.
 Bila sebelum memulai kegiatan membuat power
point terlebih dahulu tidak saya awali dengan
berdoa (SILA ke 1) maka hati saya tidak mantap
dan tidak tenang dalam melaksanakan kegiatan
tersebut.
 Bila sebelum memulai kegiatan sosialisasi terlebih
dahulu tidak saya awali dengan berdoa (SILA ke
1) maka niat saya menjadi tidak mantap.
 Bila saya tidak memberikan hak kesempatan
bertanya pada peserta sosialisasi (SILA KE 2)
maka proses komunikasi dan diskusi tidak berjalan

113
Uraian
Keterangan
Kegiatan
dengan baik.
 Bila saya melakukan sosialisasi dengan membeda
– bedakan status sosial peserta (SILA KE 5) maka
kegiatan sosialisasi menjadi tidak kondusif.

 ETIKA PUBLIK
 Bila saya tidak menemui mentor untuk
berkomunikasi dengan sikap hormat, sopan
santun dan tanpa tekanan maka komunikasi tidak
berjalan dengan baik.
 Bila saya tidak mencegah terjadinya konflik
dalam melakukan tugas persiapan sosialisasi
dengan tugas utama bagian PKRS RSUD
Majenang maka persiapan sosialisasi menjadi
terganggu dan tidak berjalan lancar.
 Bila saya tidak mempersiapkan jadwal sosialisasi
dengan cermat dan disiplin maka waktu
pelaksanaan menjadi tidak pasti.
 Bila saya tidak memberikan informasi secara
benar dan tidak menyesatkan kepada peserta
sosialisasi maka tujuan dari sosialisasi akan
menyimpang.

 KOMITMEN MUTU
 Bila saya mempersiapkan power point dengan
cara yang tidak efektif dan efisien maka tujuan
sosialisasi tidak tercapai.
 Bila saya tidak menyampaikan materi sosialisasi
dengan isi yang berkualitas dengan efisien,
efektif dan bahasa yang mudah dimengerti

114
Uraian
Keterangan
Kegiatan
masyarakat maka tujuan atau makna dari
sosialisasi tidak teracapai.

 ANTI KORUPSI
 Bila saya tidak mempersiapkan jadwal sosialisasi
dengan cermat dan disiplin maka tidak ada
kepastian jadwal sosialisasi.
 Bila saya tidak membuat power point tepat waktu
maka pelaksanaan sosialisasi akan terganggu.

Dampak Jika  Apabila tidak dilakukan sosialisasi maka transfer


Kegiatan Tidak informasi yang sangat penting menjadi tidak
Dilaksanakan terakomodir.
 Pengetahuan pasien tentang pentingnya tes HIV pada
populasi beresiko tidak terintervensi, tidak dapat
diperbaiki dan kondisi ini akan menyebabkan
populasi beresiko tersebut tidak mengetahui status
HIV nya, sehingga berpotensi menularkan pada orang
lain, jika tidak segera mendapatkan terapi ARV, akan
mengalami infeksi oportunistik, penurunan kualitas
hidup dan berpotensi menjadi AIDS sehingga
meningkatkan angka kematian.
 Hal ini akan merugikan pasien dan menyebabkan
pasien tidak puas atas pelayanan RSUD Majenang.
Tidak mendukung Visi Misi RSUD Majenang yang
berbunyi Rumah Sakit yang mengutamakan
kepuasan pasien, sejahtera dan berdaya saing.

Konstribusi  Menguatkan nilai dari visi RSUD Majenang yaitu :


output Rumah Sakit yang mengutamakan kepuasan pasien,

115
Uraian
Keterangan
Kegiatan
Kegiatan pada sejahtera dan berdaya saing.
Visi dan Misi  Menguatkan nilai dari misi RSUD Majenang yang
Organisasi pertama yaitu : Menciptakan kepuasan pelayanan bagi
pasien.
Konstribusi Sesuai dengan falsafah (nilai) RSUD Majenang yang pertama
output dan kedua yaitu :
Kegiatan  Mengutamakan pelayanan prima kepada pasien
terhadap Nilai- dengan 5S1E (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun
nilai dan Empati)
Organisasi  Mengembangkan Rumah Sakit.
Pihak yang  Mentor
terlibat  Team PKRS
 Pasien/ pengunjung
Kendala  Sehubungan dengan akan diadakannya survey verifikasi
akreditasi, dimungkinkan jadwal kegiatan aktualisasi
habituasi terganggu/ tidak sesuai dengan jadwal yang
direncanakan
Strategi  Memprioritaskan mengurus perijinan diawal aktualisasi dan
Penyelesaian Habituasi.
 Memanfaatkan waktu luang untuk melaksanakan tahapan
kegiatan
 Menjalin komunikasi efektif dengan pihak terkait.
Manfaat Manfaat untuk peserta Latsar :
Kegiatan Membentuk karakter bertanggung jawab atas program yang
telah disusun, menciptakan kepedulian terhadap tingkat
pengetahuan dan edukasi pada pasien dan keluarganya,
meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan baik dan
menambah pengalaman dan kemampuan peserta latsar.

116
Uraian
Keterangan
Kegiatan
Manfaat untuk pasien dan keluarganya :
Kegiatan Sosialisasi ini bermanfaat untuk meningkatkan
pemahaman pasien dan keluarga tentang pentingnya tes HIV
bagi masyarakat terutama populasi berisiko.

Manfaat untuk RSUD Majenang :


Menguatkan nilai Visi dan Misi Rumah Sakit
Mengembangkan Rumah Sakit dalam hal promosi kesehatan.

Pengalaman Dengan mengaktualisasi dan menghabituasi nilai-nilai


Baru yang ANEKA, maka mengharuskan sikap sopan santun, jelas
didapat dalam bertindak, bertanggungjawab, saling menghargai,
introspeksi, serta efektif dan efisien dalam melakukan
kegiatan pelayanan.
Bukti Fisik  Notulen konsultasi dengan mentor untuk mendapatkan
Hasil Kegiatan persetujuan
1  Notulen kesepakatan dan persetujuan dari team PKRS
untuk mempersiapkan sarana prasarana sosialisasi.
 Notulen rencana jadwal kegiatan pada tanggal 28
November 2019 (ada di notulen PKRS)
 Power point sosialisasi
 Foto/ scan absensi pasien dan keluarga yang
mengikuti sosialisasi.
 Foto pelaksanaan sosialisasi.
 Video pelaksanaan sosialisasi.
(terdapat pada lampiran kegiatan 1)

117
2. Membuat dan mendistribusikan leaflet tentang pentingnya tes HIV
pada populasi berisiko di RSUD Majenang Kabupaten Cilacap .
Uraian kegiatan secara terperinci tercantum pada tabel 4.2 berikut :

Tabel 4.2 Capaian Aktualisasi Kegiatan 2


Uraian
Keterangan
Kegiatan
Nama Kegiatan Membuat dan mendistribusikan leaflet tentang pentingnya tes
HIV pada populasi berisiko di RSUD Majenang Kabupaten
CIlacap.

Sumber INOVASI
Kegiatan
Tanggal 22-26 Oktober 2019
Pelaksanaan
Lokasi/ RSUD Majenang
Tempat
Tahapan  Melakukan konsultasi dengan mentor tentang
Kegiatan spesifikasi leaflet dan tempat distribusinya.
 Menyusun materi dan desain leaflet bekerjasama
dengan percetakan
 Melakukan pemeriksaan ulang cek/ evaluasi materi
dan desain leaflet yang akan di print.
 Mencetak leaflet tentang pentingnya tes HIV pada
populasi berisiko
 Mendistribusikan leaflet di tempat yang telah
disepakati dan melakukan evaluasi

Output/ Hasil Terciptanya dan terdistribusikannya leaflet tentang


Kegiatan pentingnya tes HIV untuk mengetahui status HIV pada
populasi berisiko di RSUD Majenang Kabupaten Cilacap.

118
Uraian
Keterangan
Kegiatan
Aktualisasi  AKUNTABILITAS
dan Habituasi  Saya melakukan konsultasi didasari dengan rasa
Nilai – Nilai tanggung jawab dan berusaha mendapatkan
Dasar PNS kepercayaan dari atasan untuk melakukan
dalam kegiatan membuat leaflet.
(ANEKA)  Saya menyusun materi dan desain leaflet dengan
bertanggung jawab, konsisten, berintegritas
pada tujuan dibuatnya leaflet dan transparan
menerima kritik dan saran, mencantumkan sumber
pustaka.
 Saya membuat leaflet dengan professional dan
bertanggung jawab agar informasi yang
disampaikan bermanfaat.
 Saya melakukan pemeriksaan ulang materi dan
desain leaflet yang akan di print secara
bertanggung jawab untuk menghasilkan leaflet
yang informatif dan konsisten pada tujuannya.
 Saya membuat leaflet secara konsisten tentang
pentingnya tes HIV bagi populasi berisiko
 Saya melakukan distribusi leaflet dan evaluasi
secara konsisten dan adil dilokasi yang mudah
dilihat dan dapat diakses oleh semua pengunjung
tanpa diskriminasi.

 NASIONALISME
 Saya memulai kegiatan dengan berdoa (Sila 1)
 Saya membuat leaflet dengan bahasa Indonesia
yang baik dan benar (Sila 3)
 Saya melakukan musyawarah bersama mentor
dan atasan dengan semangat kebersamaan (Sila

119
Uraian
Keterangan
Kegiatan
4).
 Saya mendistribusikan leaflet dan evaluasi
ditujukan untuk pengunjung RSUD Majenang
tanpa membeda - bedakan suku, keturunan,
agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan
sosial, warna kulit (SILA KE 5).

 ETIKA PUBLIK
 Saya melakukan komunikasi dan konsultasi
dengan perilaku sopan bahasa yang santun,
hormat dan cermat.
 Saya membuat leaflet dengan professional dan
bertanggung jawab agar informasi yang
disampaikan bermanfaat.

 KOMITMEN MUTU
 Dalam menyusun materi di dalam format leaflet
saya lakukan dengan inovatif dan kreatif,
sehingga terlihat menarik bagi pembaca.
 Saya membuat materi pada leaflet dan saya
sajikan secara efektif, pasien dapat langsung
membaca dan efisien, tidak memerlukan biaya
besar sehingga produk tersebut untuk pelayanan
kepada masyarakat.
 Saya membuat Isi leaflet yang berorientasi mutu
dan dapat diadaptasi oleh seluruh civitas
hospitalia.
 Saya mendistribusian leaflet dilokasi strategis agar
leaflet menjadi inovasi yang baik.

120
Uraian
Keterangan
Kegiatan
 ANTI KORUPSI
 Saya melakukan pemeriksaan ulang materi dan
desain leaflet dengan kesabaran dan kerja keras
dan dilakukan secara Mandiri.
 Saya membuat leaflet dengan dilandasi rasa
tanggung jawab agar menghasilkan leaflet yang
informatif.
 Saya melaksanakan evaluasi dengan disiplin,
tepat waktu dan selesai sesuai durasi yang telah
disepakati.
Analisis Dampak jika nilai ANEKA tidak diimplementasikan :
Dampak Jika
Nilai – Nilai  AKUNTABILITAS
ANEKA Tidak  Bila saya tidak melakukan konsultasi didasari
Dilaksanakan dengan rasa tanggung jawab dan berusaha
mendapatkan kepercayaan dari atasan untuk
membuat leaflet maka saya tidak mendapat ijin.
 Bila saya tidak menyusun materi dan desain leaflet
dengan bertanggung jawab, konsisten,
berintegritas pada tujuan dibuatnya leaflet dan
transparan menerima kritik dan saran,
mencantumkan sumber pustaka maka desain dan
materi leaflet tidak terwujud dengan baik.
 Bila saya tidak membuat leaflet dengan
professional dan bertanggung jawab maka
informasi yang disampaikan menjadi tidak
bermanfaat.
 Bila saya tidak melakukan pemeriksaan ulang
materi dan desain leaflet yang akan di print secara
bertanggung jawab maka leaflet yang dihasilkan

121
Uraian
Keterangan
Kegiatan
tidak informatif dan konsisten pada tujuannya.
 Bila saya tidak membuat leaflet secara konsisten
tentang pentingnya asupan nutrisi maka tujuan
dibuatnya leaflet tidak terwujud.
 Bila saya tidak melakukan distribusi leaflet dan
evaluasi secara konsisten dan adil dilokasi yang
mudah dilihat dan dapat diakses oleh semua
pengunjung maka akan terjadi diskriminasi.

 NASIONALISME
 Bila saya tidak melakukan musyawarah bersama
mentor dan atasan dengan semangat
kebersamaan (Sila 4) maka proses konsultasi
tidak berjalan dengan baik sehingga tidak ada
mufakat yang dihasilkan.
 Bila saya tidak mendistribusikan leaflet dan
evaluasi ditujukan untuk pengunjung RSUD
Majenang tanpa membeda - bedakan suku,
keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,
kedudukan sosial, warna kulit (Sila 5) maka akan
terjadi diskriminasi.

 ETIKA PUBLIK
 Bila saya tidak melakukan komunikasi dan
konsultasi dengan perilaku sopan bahasa yang
santun, hormat dan cermat maka proses
konsultasi akan berjalan tidak baik.
 Bila saya tidak membuat leaflet dengan
professional dan bertanggung jawab maka
informasi yang disampaikan menjadi tidak

122
Uraian
Keterangan
Kegiatan
bermanfaat.

 KOMITMEN MUTU
 Bila dalam menyusun materi di dalam format
leaflet saya tidak melakukan dengan inovatif dan
kreatif, maka leaflet menjadi tidak menarik bagi
pembaca.
 Bila saya tidak membuat materi pada leaflet dan
tidak saya sajikan secara efektif, pasien tidak
dapat langsung membaca dan tidak efisien.
 Bila saya tidak membuat Isi leaflet yang
berorientasi mutu maka manfaat yang didapat
oleh civitas hospitalia menjadi berkurang.
 Bila saya tidak mendistribusian leaflet dilokasi
strategis maka tidak akan menjadi inovasi yang
baik.

 ANTI KORUPSI
 Bila saya tidak melakukan pemeriksaan ulang
materi dan desain leaflet maka ada kemungkinan
leaflet akan tercetak dengan salah.
 Bila saya tidak membuat leaflet dengan dilandasi
rasa tanggung jawab maka leaflet yang
dihasilkan menjadi tidak informatif.
 Bila saya tidak melaksanakan evaluasi dengan
disiplin, tepat waktu maka proses evaluasi akan
berjalan dengan tidak baik.
Dampak Jika Apabila kegiatan pembuatan leaflet ini tidak terlaksana
Kegiatan Tidak maka pasien dan keluarga tidak mendapatkan informasi
Dilaksanakan tentang pentingnya tes HIV untuk mengetahui status HIV

123
Uraian
Keterangan
Kegiatan
pada populasi berisiko, sehingga berpotensi menularkan
pada orang lain, jika tidak segera mendapatkan terapi ARV,
akan mengalami infeksi oportunistik, penurunan kualitas
hidup dan berpotensi menjadi AIDS sehingga meningkatkan
angka kematian.

Konstribusi  Menguatkan nilai dari visi RSUD Majenang yaitu :


output Rumah Sakit yang mengutamakan kepuasan pasien,
Kegiatan pada sejahtera dan berdaya saing.
Visi dan Misi  Menguatkan nilai dari misi RSUD Majenang yang
Organisasi pertama dan kedua yaitu :
 Menciptakan kepuasan pelayanan bagi pasien.
 Meningkatkan kualitas pelayanan di semua instalasi
sesuai dengan protap dan professional.
Konstribusi Sesuai dengan falsafah (nilai) RSUD Majenang yang kedua
output yaitu :
Kegiatan  Mengembangkan Rumah Sakit.
terhadap Nilai-
nilai
Organisasi
Pihak yang  Mentor.
terlibat  Team design grafis dan percetakan.

Kendala  Kendala dalam mencari desainer grafis yang bisa


membuat desain sesuai keinginan
 Kendala dalam biaya dan proses pencetakan.
Strategi  Memperbanyak referensi desainer grafis dari rekanan.
Penyelesaian  Memperkirakan persiapan dana untuk pembuatan
leaflet dan perkirakan dengan baik waktu pencetakan
leaflet.

124
Uraian
Keterangan
Kegiatan
Manfaat Manfaat untuk peserta Latsar :
Kegiatan Membentuk karakter bertanggung jawab atas program yang
telah disusun, menciptakan kepedulian terhadap tingkat
pengetahuan dan edukasi pada pasien dan keluarganya,
meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan baik dan
menambah pengalaman dan kemampuan peserta latsar.

Manfaat untuk pasien dan keluarganya :


Kegiatan pembuatan dan pendistribusian leaflet ini
bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman pasien dan
keluarga tentang pentingnya melakukan tes HIV bagi
populasi berisiko melalui media yang lebih inovatif dan
komunikatif.

Manfaat untuk RSUD Majenang :


Menguatkan nilai Visi dan Misi Rumah Sakit
Mengembangkan Rumah Sakit dalam hal promosi kesehatan.
Pengalaman Dengan mengaktualisasi dan menghabituasi nilai-nilai
Baru yang ANEKA, maka sikap efektif dan efisien dalam melakukan
didapat kegiatan pelayanan dapat terhabituasi, meningkatkan
kepedulian terhadap pengetahuan pasien dan keluarganya
mengenai pentingnya tes HIV pada populasi berisiko.
Bukti Fisik  Notulen konsultasi dengan mentor untuk mendapatkan
Hasil Kegiatan persetujuan pembuatan dan distribusi leaflet.
2  Foto kegiatan penyusunan leaflet
 File leaflet yang sudah tercetak.
 Foto pelaksanaan distribusi leaflet.
 Video pelaksanaan distribusi leaflet.
(terdapat pada lampiran kegiatan 2)

125
3. Membuat SOP Pelayanan Tes HIV bagi Populasi Berisiko di RSUD
Majenang Kabupaten Cilacap.
Uraian kegiatan secara terperinci tercantum pada tabel 4.3 berikut :

Tabel 4.3 Capaian Aktualisasi Kegiatan 3


Uraian
Keterangan
Kegiatan
Nama Kegiatan Membuat SOP Pelayanan Tes HIV bagi Populasi Berisiko di
RSUD Majenang Kabupaten Cilacap
Sumber SKP
Kegiatan
Tanggal 20-25 Oktober 2019
Pelaksanaan
Lokasi/ RSUD Majenang
Tempat
Tahapan  Melakukan konsultasi dengan mentor selaku kepala
Kegiatan bidang pelayanan di RSUD Majenang
 Menyiapkan dan mengumpulkan bahan materi SOP
 Menyusun konsep materi draft SOP
 Mengadakan rapat penyusunan SOP Pelayanan Tes
HIV bagi Populasi Berisiko di RSUD Majenang
bersama Tim PDP (Perawatan, Dukungan dan
Pengobatan) HIV.
 Mengajukan SOP kepada Direktur RSUD Majenang

Output/ Hasil Terwujudnya SOP Pelayanan Tes HIV pada Populasi


Kegiatan Berisiko di RSUD Majenang Kabupaten Cilacap.

Aktualisasi  AKUNTABILITAS
dan Habituasi  Saya membuat konsep SOP dengan tanggung
Nilai – Nilai jawab dan konsisten pada tujuan dibuatnya SOP
Dasar PNS agar mudah dipahami.

126
Uraian
Keterangan
Kegiatan
dalam kegiatan  Saya membuat isi materi yang menganut
(ANEKA) kejelasan dan tanggung jawab
 Saya memimpin rapat pembuatan SOP dan
menjelaskan bahwa penyusunan SOP dapat
meningkatkan kualitas pelayanan sehingga
menciptakan kepercayaan pasien terhadap
pelayanan RSUD Majenang.
 Saya mengajukan SOP dengan rasa tanggung
jawab dan berusaha mendapatkan kepercayaan
dari atasan untuk persetujuan SOP yang diajukan.

 NASIONALISME
 Saya memaknai langkah saya untuk membuat
SOP ini adalah bagian dari ibadah dan rasa
syukur saya pada ALLAH SWT (Sila 1).
 Sebelum memulai kegiatan, terlebih dahulu diawali
dengan berdoa dan beryukur pada ALLAH SWT
(Sila 1).
 Menjaga keseimbangan hak kewajiban dokter,
dokter spesialis, keperawatan, laboratorium
terhadap pasien (Sila 2).
 Dalam melakukan konsultasi saya menggunakan
bahasa Indonesia dengan baik dan benar (Sila
3).
 Saya melakukan musyawarah dengan atasan dan
teman sejawat. Menerima pendapat, kritik dan
saran atasan dan teman sejawat. Melaksanakan
keputusan konsep revisi SOP yang disepakati
(Sila 4).
 Saya melakukan rapat bersama tim PDP

127
Uraian
Keterangan
Kegiatan
merupakan salah satu bagian dari musyawarah
dan dilandasi semangat kebersamaan dan
kegotong royongan (Sila 4)

 ETIKA PUBLIK
 Tercermin dalam melakukan penyusunan materi
dan daftar hadir yang diakukan cepat, tepat,
akurat dan dengan kerjasama yang baik.
 Saya merancang materi secara profesional dan
tidak memihak kepentingan profesi tertentu.
Berpedoman pada kode etik kedokteran indonesia.
 Saya menjaga agar tidak terjadi konflik
kepentingan antar bagian dalam pembuatan
SOP.
 Saya melakukan komunikasi dan konsultasi
dengan perilaku sopan bahasa yang santun,
hormat dan cermat.

 KOMITMEN MUTU
 Saya memimpin rapat pembuatan SOP dengan
efektif, efisien dan menjelaskan bahwa
penyusunan SOP dapat meningkatkan kualitas
pelayanan sehingga menciptakan kepercayaan
pasien terhadap pelayanan RSUD Majenang.
 Saya membuat konsep SOP dengan tanggung
jawab dan konsisten, efektif, efisien dan
berorientasi mutu pada tujuan dibuatnya SOP
agar mudah dipahami.
 Saya merancang materi secara profesional dan
tidak memihak kepentingan profesi tertentu.

128
Uraian
Keterangan
Kegiatan
Berpedoman pada kode etik kedokteran Indonesia
dan berorientasi pada mutu.

 ANTI KORUPSI
 Saya mencari bahan SOP terbaru dengan
mandiri, kerja keras, tanggung jawab dan
menyertakan sumber pustaka, jujur dan tidak
melakukan plagiasi.
 Dalam berkomunikasi dengan tim PDP saya selalu
bersikap hormat, sopan dan santun serta
bertanggung jawab terhadap setiap ucapan dan
tindakan saya

Analisis Dampak jika nilai ANEKA tidak diimplementasikan :


Dampak Jika
Nilai – Nilai  AKUNTABILITAS
ANEKA Tidak  Bila saya tidak memimpin rapat pembuatan SOP
Dilaksanakan dan menjelaskan bahwa penyusunan SOP maka
tidak tercipta kepercayaan pasien terhadap
pelayanan RSUD Majenang.
 Bila dalam berkomunikasi dengan mentor, atasan,
tim PDP, perawat, laboratorium, dokter spesialis
saya tidak bersikap hormat, sopan dan santun,
tanggung jawab maka komunikasi tidak akan
berjalan dengan baik sehingga tidak ada mufakat
yang tercapai.

 NASIONALISME
 Bila saya tidak memaknai langkah saya untuk
membuat SOP ini adalah bagian dari ibadah dan

129
Uraian
Keterangan
Kegiatan
rasa syukur saya pada ALLAH SWT (Sila 1)
maka saya akan melakukan pekerjaan dengan hati
yang berat dan terpaksa.
 Bila sebelum memulai kegiatan, terlebih dahulu
tidak diawali dengan berdoa dan beryukur pada
ALLAH SWT (Sila 1) maka hati saya tidak akan
tenang.
 Bila saya tidak menjaga keseimbangan hak
kewajiban dokter, dokter spesialis, perawat dan
laboratorium terhadap pasien (Sila 2) maka sinergi
kerjasama tidak akan terjalin.
 Bila dalam melakukan konsultasi saya tidak
menggunakan bahasa Indonesia dengan baik
dan benar (Sila 3) maka komunikasi tidak akan
berjalan dengan baik.
 Bila saya tidak melakukan musyawarah dengan
atasan dan teman sejawat. Tidak menerima
pendapat, kritik dan saran atasan dan teman
sejawat. Tidak melaksanakan keputusan
konsep revisi SOP yang disepakati (Sila 4) maka
revisi SOP tidak terwujud dengan baik.
 Bila saya tidak melakukan rapat bersama tim PDP
yang merupakan salah satu bagian dari
musyawarah dan dilandasi semangat
kebersamaan dan kegotong royongan (Sila 4)
maka tidak tercapai mufakat yang baik.

 ETIKA PUBLIK
 Bila saya tidak merancang materi secara
profesional dan tidak memihak kepentingan

130
Uraian
Keterangan
Kegiatan
profesi tertentu. Berpedoman pada kode etik
kedokteran Indonesia maka materi SOP akan
memicu konflik dan perpecahan antar bagian yang
terkait.
 Hal tersebut dapat memicu konflik kepentingan
antar bagian dalam pembuatan SOP.

 KOMITMEN MUTU
 Bila saya tidak memimpin rapat pembuatan SOP
dengan efektif, efisien dan menjelaskan bahwa
penyusunan SOP dapat meningkatkan kualitas
pelayanan maka tidak tercipta kepercayaan pasien
terhadap pelayanan RSUD Majenang.
 Bila saya tidak membuat konsep SOP dengan
tanggung jawab dan konsisten, efektif, efisien
dan berorientasi mutu maka tujuan dibuatnya
SOP tidak dapat dipahami.
 Bila saya tidak merancang materi secara
profesional dan tidak memihak kepentingan profesi
tertentu dan tidak berpedoman pada kode etik
kedokteran Indonesia dan tidak berorientasi pada
mutu maka yang terjadi adalah SOP yang tidak
membawa kemajuan dan tidak menunjang
pelayanan.

 ANTI KORUPSI
 Bila dalam mencari bahan SOP terbaru, saya tidak
menyertakan sumber pustaka secara jujur dan
melakukan plagiasi maka yang dapat terjadi
masalah hukum di kemudian hari.

131
Uraian
Keterangan
Kegiatan
 Bila dalam berkomunikasi dengan mentor, atasan,
dokter spesialis, perawat dan laboratorium saya
tidak bersikap hormat, sopan dan santun,
tanggung jawab maka komunikasi yang baik tidak
dapat terwujud.

Dampak Jika Apabila kegiatan pembuatan draft SOP ini tidak terlaksana
Kegiatan Tidak maka RSUD Majenang tidak memiliki SOP pelayanan tes
Dilaksanakan HIV bagi populasi berisiko, sehingga status HIV tidak
diketahui. Hal ini berpotensi menularkan virus HIV pada
orang lain, jika tidak segera mendapatkan terapi ARV, akan
mengalami infeksi oportunistik, penurunan kualitas hidup
dan berpotensi menjadi AIDS sehingga meningkatkanangka
kematian.

Konstribusi  Menguatkan nilai dari visi RSUD Majenang yaitu :


output Rumah Sakit yang mengutamakan kepuasan pasien,
Kegiatan pada sejahtera dan berdaya saing.
Visi dan Misi  Menguatkan nilai dari misi RSUD Majenang nomor 1 dan
Organisasi 2 yaitu :
1. Menciptakan kepuasan pelayanan bagi pasien.
2. Meningkatkan kualitas pelayanan di semua instalasi
sesuai dengan protap dan profesionalisme

Konstribusi Sesuai dengan falsafah (nilai) RSUD Majenang yaitu :


output  Mengutamakan pelayanan prima kepada pasien
Kegiatan dengan 5S1E.
terhadap Nilai-  Mengembangkan rumah sakit.
nilai  Semangat kerja yang tinggi.
Organisasi  Pengembangan karier dan kesejahteran karyawan.

132
Uraian
Keterangan
Kegiatan
Pihak yang  Direktur RSUD Majenang
terlibat  Kabid Pelayanan (mentor)
 Ketua dan tim PDP RSUD Majenang

Kendala  Komitmen untuk penyelesaian revisi SOP

Strategi  Menjalin komunikasi yang efektif dengan bagian terkait.


Penyelesaian
Manfaat Manfaat untuk peserta Latsar :
Kegiatan Meningkatkan pengetahuan dan kualitas pelayanan
penemuan pasien HIV positif sehingga menunjang tupoksi
peserta sebagai dokter umum dan anggota tim PDP di RSUD
Majenang.

Manfaat untuk pasien dan keluarganya :


Kegiatan pembuatan SOP bermanfaat untuk meningkatkan
temuan pasien HIV positif pada populasi berisiko dan
meningkatkan tingkat pengetahuan keluarga tentang
pentingnya tes HIV pada masyarakat secara umum dan pada
populasi berisiko

Manfaat untuk RSUD Majenang :


Menguatkan nilai Visi dan Misi Rumah Sakit
Meningkatkan kerjasama antara tim PDP, dokter spesialis,
dokter umum, perawat, laboratorium dalam memberikan
pelayanan edukasi mengenai tes HIV pada populasi berisiko.
Mengembangkan Rumah Sakit dalam hal optimalisasi
kualitas pelayanan.

133
Uraian
Keterangan
Kegiatan
Pengalaman Dengan mengaktualisasi dan menghabituasi nilai-nilai
Baru yang ANEKA, maka sikap tanggung jawab, cermat dan disiplin
didapat dalam melakukan kegiatan pelayanan dapat terhabituasi,
meningkatkan kepedulian terhadap pengetahuan pasien dan
keluarganya mengenai pentingnya tes HIV bagi populasi
berisiko.

Bukti Fisik  Notulen konsultasi dengan mentor untuk mendapatkan


Hasil Kegiatan persetujuan pembuatan SOP.
3  Notulen rapat dengan Tim PDP mengenai SOP
Pelayanan Tes HIV bagi Populasi Berisiko.
 Notulen konsultasi persetujuan SOP dengan Direktur
 Foto Materi pembuatan SOP.
 Foto SOP yang sudah dibuat.
 Daftar peserta rapat pembuatan SOP.
 Foto rapat pembuatan SOP.
 Foto persetujuan SOP yang ditandatangani direktur.
(terdapat pada lampiran kegiatan 3)

134
4. Melakukan Sosialisasi dan Pembekalan SOP Pelayanan Tes HIV
bagi Populasi Berisiko kepada seluruh petugas kesehatan di RSUD
Majenang Kabupaten Cilacap.
Uraian kegiatan secara terperinci tercantum pada tabel 4.4 berikut :

Tabel 4.4 Capaian Aktualisasi Kegiatan 4


Uraian
Keterangan
Kegiatan
Nama Kegiatan Melakukan Sosialisasi dan Pembekalan SOP Pelayanan Tes
HIV bagi Populasi Berisiko kepada seluruh petugas
kesehatan di RSUD Majenang Kabupaten Cilacap.

Sumber INOVASI
Kegiatan
Tanggal 25-27 November 2019
Pelaksanaan
Lokasi/ RSUD Majenang
Tempat
Tahapan  Melakukan konsultasi dengan mentor selaku kabid
Kegiatan pelayanan mengenai prosedur perijinan dan teknis
pelaksanaan (prosedur sosialisasi).
 Menyiapkan bahan materi sosialisasi dan pembekalan
SOP .
 Melakukan konsultasi dengan tim Diklat (Pendidikan
dan Pelatihan) di RSUD Majenang terkait dengan
jadwal dan tempat sosialisasi SOP
 Melaksanaan sosialisasi dan pembekalan SOP
 Melakukan evaluasi pelaksanaan Sosialisasi dan
pembekalan SOP

Output/ Hasil Petugas kesehatan di RSUD Majenang memahami


Kegiatan pentingnya tes HIV pada populasi berisiko sehingga mulai

135
Uraian
Keterangan
Kegiatan
melakukan edukasi pemeriksaan HIV kepada pasien rawat
jalan, rawat inap dan IGD yang memiliki resiko

Aktualisasi  AKUNTABILITAS
dan Habituasi  Saya menunjukan sikap patuh pada saran atasan
Nilai – Nilai mengenai teknis pelaksanaan (Integritas).
Dasar PNS  Saya berkomunikasi dengan efektif untuk
dalam kegiatan menumbuhkan kepercayaan mentor serta
(ANEKA) menyampaikan maksud & tujuan dengan
gambaran yang jelas.
 Saya Bertanggung jawab terhadap konten materi
yang disampaikan.
 Ketika berkomunikasi Saya tidak membedakan
antara peserta dengan jabatan tertentu dengan
baigian yang lain.
 Saya akan melakukan evaluasi dan koreksi
dengan cermat dan teliti dan penuh tanggung
jawab.

 NASIONALISME
 Saya membuka acara dengan salam dan bismillah
(Sila 1).
 Saya menutup kegiatan sosialisasi dan
pembekalan SOP dengan mengucap syukur
kepada Allah SWT. (Sila 1).
 Saya Terbuka pada berbagai pertanyaan yang
datang dari peserta sosialisasi, menghargai
pendapat dan memberi kesempatan untuk
bertanya tentang isi SOP (Sila Ke 2 Dan Sila Ke
4)

136
Uraian
Keterangan
Kegiatan
 Dalam melakukan konsultasi saya menggunakan
bahasa Indonesia dengan baik dan benar. (Sila
ke 3)
 Saya melakukan musyawarah dengan atasan
dan menerima pendapat, kritik dan saran atasan.
(Sila ke 4)
 Melaksanakan keputusan prosedur perizinan
sosialisasi SOP yang disepakati (Sila ke 4)
 Ketika berkomunikasi Saya tidak membedakan
antara peserta dengan jabatan tertentu dengan
baigian yang lain (Sila 5).

 ETIKA PUBLIK
 Saya memberi informasi yang cepat, akurat,
tidak terjadi konflik kepentingan dengan
bahasa yang santun.

 KOMITMEN MUTU
 Dalam berkomunikasi saya selalu menjaga
kesopanan dan keramahan dengan rasa ikhlas
sepenuh hati.
 Saya melakukan sosialisasi SOP ke seluruh
petugas kesehatan di RSUD Majenang bersamaan
dengan sosialisasi monitoring pelaksaan SOP dan
sosialisasi pengenalan struktur dan tupoksi tim
PDP HIV yang baru sebagai bentuk efektif dan
efisien waktu, tenaga dan biaya.
 Saya melakukan sosialisasi SOP ke seluruh
petugas kesehatan di RSUD Majenang dengan
rasa peduli dan empati pada masalah kurang

137
Uraian
Keterangan
Kegiatan
optimalnya penemuan pasien HIV positif

 ANTI KORUPSI
 Dalam menyiapkan bahan materi sosialisasi SOP
saya lakukan dengan mandiri dan kerja keras.
 Saya berusaha melaksanakan sosialisasi tepat
waktu dan disiplin dan selesai sesuai durasi
yang telah disepakati.
 Saya akan melakukan evaluasi dan koreksi
dengan cermat dan teliti dan penuh tanggung
jawab

Analisis Dampak jika nilai ANEKA tidak diimplementasikan :


Dampak Jika
Nilai – Nilai  AKUNTABILITAS
ANEKA Tidak  Bila saya tidak menunjukan sikap patuh pada
Dilaksanakan saran atasan mengenai teknis pelaksanaan
(integritas) maka saya tidak akan mendapatkan
kepercayaan dari atasan sehingga sosialisasi SOP
tidak dapat terlaksana.
 Bila saya tidak berkomunikasi dengan efektif untuk
menumbuhkan kepercayaan mentor serta
menyampaikan maksud & tujuan dengan
gambaran yang jelas, maka saya tidak akan
mendapatkan kepercayaan dari mentor sehingga
sosialisasi SOP tidak dapat terlaksana.
 Bila saya tidak Bertanggung jawab terhadap
konten materi yang disampaikan maka pesan dari
materi tidak dapat tersampaikan kepada peserta
sosialisasi.

138
Uraian
Keterangan
Kegiatan
 Bila ketika berkomunikasi Saya membedakan
antara peserta dengan jabatan tertentu dengan
bagian yang lain maka kegiatan sosialisasi
menjadi tidak kondusif.
 Bila saya tidak melakukan evaluasi dan koreksi
dengan cermat dan teliti dan penuh tanggung
jawab maka tidak semua peserta sosialisasi
memahami materi yang saya sampaikan.

 NASIONALISME
 Bila saya tidak membuka acara dengan salam dan
bismillah (Sila 1) maka saya akan merasa tidak
tenang.
 Bila saya tidak menutup kegiatan sosialisasi dan
pembekalan SOP dengan mengucap syukur
kepada Allah SWT (Sila 1) maka saya akan
merasa tidak tenang.
 Bila saya tidak Terbuka pada berbagai
pertanyaan yang datang dari peserta sosialisasi,
menghargai pendapat dan memberi
kesempatan untuk bertanya tentang isi SOP
(Sila Ke 2 Dan Sila Ke 4) maka komunikasi tidak
akan berlangsung dengan baik.
 Bila dalam melakukan konsultasi saya tidak
menggunakan bahasa Indonesia dengan baik
dan benar (Sila ke 3) maka proses konsultasi
akan berjalan kurang baik dan timbul
kesalahpahaman.
 Bila saya tidak melakukan musyawarah dengan
atasan dan tidak menerima pendapat, kritik dan

139
Uraian
Keterangan
Kegiatan
saran atasan (Sila ke 4) maka tidak akan berjalan
dengan baik sehingga tidak ada mufakat yang
dihasilkan.
 Bila saya tidak melaksanakan keputusan
prosedur perizinan sosialisasi SOP yang
disepakati (sila ke 4) maka SOP tidak akan
terwujud dengan baik.
 Bila ketika berkomunikasi Saya membedakan
antara peserta dengan jabatan tertentu dengan
baigian yang lain (Sila 5) maka komunikasi tidak
akan berjalan dengan baik dan edukasi materi
SOP tidak dapat diterima.

 ETIKA PUBLIK
 Bila saya tidak memberi informasi yang cepat,
akurat, tidak terjadi konflik kepentingan
dengan bahasa yang santun maka akan timbul
kesalahpahaman sehingga persiapan sosialisasi
menjadi terganggu dan tidak dapat berjalan lancar.

 KOMITMEN MUTU
 Bila dalam berkomunikasi saya selalu menjaga
kesopanan dan keramahan dengan rasa ikhlas
sepenuh hati maka proses komunikasi akan
berjalan kurang baik
 Bila saya tidak melakukan sosialisasi monitoring
pelaksaan SOP ke seluruh petugas kesehatan di
RSUD Majenang bersamaan dengan sosialisasi
SOP dan sosialisasi pengenalan struktur dan
tupoksi tim PDP HIV yang baru sebagai bentuk

140
Uraian
Keterangan
Kegiatan
efektif dan efisien waktu, tenaga dan biaya, maka
saya harus mengatur jadwal kembali untuk
sosialiasi selanjutnya dan mengumpulkan seluruh
petugas kesehatan yang mana akan membuang
waktu, mengganggu pelayanan di RSUD
Majenang, menghabiskan banyak biaya dan
tenaga serta sasaran utama pelaksanaan SOP
tidak dapat tercapai.
 Bila saya tidak melakukan sosialisasi SOP ke
seluruh petugas kesehatan di RSUD Majenang
dengan rasa peduli dan empati pada masalah
kurang optimalnya penemuan pasien HIV positif,
maka sosialisasi tidak akan terlaksana.

 ANTI KORUPSI
 Bila dalam menyiapkan bahan materi sosialisasi
SOP tidak saya lakukan dengan mandiri dan
kerja keras maka materi sosialisasi tidak akan
selesai dan siap untuk dipresentasikan.
 Bila saya tidak berusaha melaksanakan sosialisasi
tepat waktu dan disiplin dan selesai sesuai
durasi yang telah disepakati, maka proses
sosialisasi akan terganggu.
 Bila saya tidak melakukan evaluasi dan koreksi
dengan cermat dan teliti dan penuh tanggung
jawab maka materi sosialisasi mengenai SOP
tidak akan dipahami oleh petugas kesehatan di
RSUD Majenang.

141
Uraian
Keterangan
Kegiatan
Dampak Jika Apabila kegiatan sosialisasi dan pembekalan tidak
Kegiatan Tidak dilakukan maka SOP yang baru tidak dapat diketahui
Dilaksanakan secara luas oleh tenaga kesehatan (terutama rawat jalan
dan laboratorium) dan tidak dipraktikkan di lingkungan
RSUD Majenang sehingga tidak menghasilan hasil optimal
terkait upaya penemuan kasus HIV positif.

Konstribusi  Menguatkan nilai dari visi RSUD Majenang yaitu :


output Rumah Sakit yang mengutamakan kepuasan pasien,
Kegiatan pada sejahtera dan berdaya saing.
Visi dan Misi  Menguatkan nilai dari misi RSUD Majenang yang 1, 2
Organisasi dan 4 yaitu :
 Menciptakan kepuasan pelayanan bagi pasien.
 Meningkatkan kualitas pelayanan di semua instalasi
sesuai dengan protap dan professional.
 Meningkatkan sumber daya manusia, sarana dan
prasarana sehingga mempunyai daya saing.

Konstribusi Sesuai dengan falsafah (nilai) RSUD Majenang yang 1, 2 dan


output 3 yaitu :
Kegiatan  Mengutamakan pelayanan prima kepada pasien
terhadap Nilai- dengan 5S1E (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun
nilai dan Empati).
Organisasi  Mengembangkan rumah sakit.
 Semangat kerja yang tinggi.

Pihak yang  Kepala Instalasi Rawat Jalan


terlibat  Kepala Instalasi Rawat Inap
 Kepala Instalasi Gawat Darurat

142
Uraian
Keterangan
Kegiatan
 Kepala Instalasi Laboratorium
 Tim Diklat RSUD Majenang

Kendala Kendala pada persetujuan waktu dan tempat sosialisasi dan


pembekalan dengan tim diklat dan seluruh petugas
kesehatan.

Strategi Menjalin komunikasi yang efektif dengan bagian diklat dan


Penyelesaian kepala instalasi masing-masing ruangan

Manfaat Manfaat untuk peserta Latsar :


Kegiatan Meningkatkan pengetahuan dan kualitas pelayanan tes HIV
bagi populasi berisiko sehingga menunjang tupoksi peserta
sebagai dokter umum dan anggota tim PDP di RSUD
Majenang.

Manfaat untuk pasien dan keluarganya :


Kegiatan sosialisai SOP bermanfaat untuk meningkatkan
penemuan pasien HIV positif pada populasi berisiko dan
meningkatkan tingkat pengetahuan keluarga tentang
pentingnya melakukan tes HIV bagi populasi berisko secara
khusus dan masyarakat pada umumnya.

Manfaat untuk RSUD Majenang :


Menguatkan nilai Visi dan Misi Rumah Sakit
Meningkatkan kerjasama antara tim PDP, dokter, dokter
spesialis, perawat, analis laboratorium terutama dalam
pelayanan tes HIV pada populasi berisiko.
Mengembangkan Rumah Sakit dalam hal optimalisasi
kualitas pelayanan dan edukasi.

143
Uraian
Keterangan
Kegiatan
Pengalaman Dengan mengaktualisasi dan menghabituasi nilai-nilai
Baru yang ANEKA, maka sikap kepedulian dalam melakukan kegiatan
didapat pelayanan dapat terhabituasi, meningkatkan rasa empati,
tanggung jawab terhadap optimalisasi penemuan pasien HIV
positif pada populasi berisiko.

Bukti Fisik  Notulen konsultasi mentor.


Hasil Kegiatan  Notulen konsultasi dengan tim Diklat.
4  Foto/scan SOP yang sudah dibuat
 Foto/scan undangan sosialisasi SOP.
 Daftar peserta sosialisasi SOP.
 Foto pelaksanaan sosialisasi SOP.
 Video pelaksanaan sosialisasi SOP.
(terdapat pada lampiran kegiatan 4)

144
5. Melakukan monitoring pelaksanaan SOP Pelayanan Tes HIV bagi
Populasi Berisiko di RSUD Majenang Kabupaten Cilacap
Uraian kegiatan secara terperinci tercantum pada tabel 4.5 berikut :

Tabel 4.5 Capaian Aktualisasi Kegiatan 5


Uraian
Keterangan
Kegiatan
Nama Kegiatan Melakukan monitoring pelaksanaan SOP Pelayanan Tes HIV
bagi Populasi Berisiko di RSUD Majenang Kabupaten
Cilacap.

Sumber INOVASI
Kegiatan
Tanggal 27 November – 9 Desember 2019
Pelaksanaan
Lokasi/ RSUD Majenang
Tempat
Tahapan  Melakukan konsultasi dengan mentor terkait
Kegiatan pengaturan monitoring SOP.
 Membuat jadwal monitoring pelaksanaan SOP.
 Mengadakan konsultasi dengan bagian Diklat RSUD
Majenang untuk melakukan sosialisasi jadwal dan
monitoring.
 Melaksanakan sosialisasi jadwal dan monitoring
pelaksanaan SOP kepada seluruh petugas kesehatan
di RSUD Majenang.
 Melakukan monitoring pelasanaan SOP di instalasi
rawat jalan.

Output/ Hasil  Terlaksananya monitoring pelaksanaan SOP terbaru.


Kegiatan  Petugas kesehatan melakukan tindakan dan edukasi
sesuai SOP

145
Uraian
Keterangan
Kegiatan
Aktualisasi  AKUNTABILITAS
dan Habituasi  Saya menunjukan sikap patuh pada saran atasan
Nilai – Nilai mengenai teknis pelaksanaan (Integritas)
Dasar PNS  Saya berkomunikasi dengan efektif untuk
dalam kegiatan menumbuhkan kepercayaan mentor serta
(ANEKA) menyampaikan maksud & tujuan dg gambaran
yang jelas
 Saya membuat jadwal monitoring dengan
integritas dan tanggung jawab.
 Saya melaksanakan evaluasi dengan Tanggung
Jawab

 NASIONALISME
 Saya meniatkan kegiatan konsultasi ini untuk
ibadah pada ALLAH SWT (SILA KE 1) .
 Saya Jujur dalam melakukan monitoring, terbuka
pada berbagai pertanyaan yang datang dari rekan
sejawat, menghargai pendapat pendengar dan
tidak memaksa pendapat (SILA KE 2 DAN SILA
KE 4).
 Saya melakukan konsultasi dengan mentor yang
merupakan salah satu bagian dari musyawarah
(SILA KE 4).
 Saya membuat jadwal monitoring secara adil
tanpa membeda bedakan status sosial ekonomi
tenaga kesehatan (SILA KE 4).
 Saya melakukan konsultasi dengan tim Diklat
sebagai bagian dari musyawarah yang dilandasi
semangat kebersamaan dan kegotong royongan
(SILA KE 4).

146
Uraian
Keterangan
Kegiatan
 Saya mensosialisasikan jadwal monitoring SOP
dengan tidak membedakan jabatan dan
kepangkatan (SILA KE 5).

 ETIKA PUBLIK
 Saya melakukan konsultasi dengan baik yang
merupakan bagian dari komunikasi dan
kerjasama.
 Saya menjalankan tugas secara profesional dan
melakukan monitoring SOP secara akurat, sopan
dan santun.
 Saya melaksanaan kegiatan monitoring
pelaksanaan SOP yang merupakan wujud dari
kepedulian dengan bagian lain.

 KOMITMEN MUTU
 Saya meyakini dengan adanya rencana yang
terjadwal maka kegiatan akan lebih efektif.
 Saya melakukan sosialisasi monitoring pelaksaan
SOP ke seluruh petugas kesehatan di RSUD
Majenang bersamaan dengan sosialisasi SOP dan
sosialisasi pengenalan struktur dan tupoksi tim
PDP HIV yang baru sebagai bentuk efektif dan
efisien waktu, tenaga dan biaya
 Saya melaksanakan monitoring pelaksanaan SOP
sebagai Inovasi.
 Saya melakukan koordinasi dengan baik yang
merupakan bagian dari komunikasi dan
kerjasama.
 Saya memilih kegiatan monitoring pelaksanaan

147
Uraian
Keterangan
Kegiatan
SOP sebagai bentuk efisiensi kontrol pelayanan.
Media ini juga efektif menjangkau berbagai unit
kerja lain.
 Saya melakanakan monitoring sebagai Inovasi.

 ANTI KORUPSI
 Saya membuat jadwal dan monitoring secara
mandiri.
 Saya melakukan pelaksanaan monitoring disiplin
tepat waktu sesuai kesepakatan, dan selesai
sesuai durasi yang telah disepakati.

Analisis Dampak jika nilai ANEKA tidak diimplementasikan :


Dampak Jika
Nilai – Nilai  AKUNTABILITAS
ANEKA Tidak  Bila saya tidak membuat jadwal monitoring dengan
Dilaksanakan integritas dan tanggung jawab maka jadwal
yang terwujud tidak dapat mendukung terwujudnya
monitoring yang baik.

 NASIONALISME
 Bila saya tidak meniatkan kegiatan konsultasi ini
untuk ibadah pada ALLAH SWT (SILA KE 1) maka
kegiatan akan terasa berat.
 Bila saya tidak jujur dalam melakukan monitoring,
tidak terbuka pada berbagai pertanyaan yang
datang dari rekan sejawat, tidak menghargai
pendapat pendengar dan tidak memaksa
pendapat (SILA KE 2 DAN SILA KE 4) maka
komunikasi menjadi tidak baik dan tidak tercapai

148
Uraian
Keterangan
Kegiatan
mufakat yang baik.
 Bila saya tidak melakukan konsultasi dengan
mentor dan atasan yang merupakan salah satu
bagian dari musyawarah (SILA KE 4) maka
kegiatan saya menjadi tidak terarah dan terfokus.
 Bila saya tidak membuat jadwal monitoring secara
adil tanpa membeda bedakan status sosial
ekonomi tenaga kesehatan (SILA KE 4) maka
akan terjadi konflik lintas bagian yang dapat
memecah perasatuan dii unit kerja.
 Bila saya tidak melakukan konsultasi sebagai
bagian dari musyawarah yang dilandasi semangat
kebersamaan dan kegotong royongan (SILA KE 4)
maka pekerjaan berjalan tidak teratur, masing –
masing bekerja sendiri dan tidak terkontrol.
 Bila saya tidak mensosialisasikan jadwal
monitoring SOP dengan tidak membedakan
jabatan dan kepangkatan (SILA KE 5) maka akan
terjadi diskriminasi.

 ETIKA PUBLIK
 Bila saya tidak melakukan konsultasi dengan baik
yang merupakan bagian dari komunikasi dan
kerjasama maka pekerjaan tidak akan terkoordinir
dengan baik dan berjalan tanpa kekompakan.
 Bila saya tidak menjalankan tugas secara
profesional dan melakukan monitoring SOP secara
akurat, dan santun maka akan berpotensi
memicu masalah di lintas bagian.
 Bila saya tidak melaksanakan kegiatan monitoring

149
Uraian
Keterangan
Kegiatan
pelaksanaan SOP yang merupakan wujud dari
kepedulian dengan bagian lain maka tujuan dari
pembuatan SOP tersebut menjadi tidak berarti.

 KOMITMEN MUTU
 Bila saya tidak melakukan sosialisasi monitoring
pelaksaan SOP ke seluruh petugas kesehatan di
RSUD Majenang bersamaan dengan sosialisasi
SOP dan sosialisasi pengenalan struktur dan
tupoksi tim PDP HIV yang baru sebagai bentuk
efektif dan efisien waktu, tenaga dan biaya, maka
saya harus mengatur jadwal kembali untuk
sosialiasi selanjutnya dan mengumpulkan seluruh
petugas kesehatan yang mana akan membuang
waktu, mengganggu pelayanan di RSUD
Majenang, menghabiskan banyak biaya dan
tenaga serta sasaran utama pelaksanaan SOP
tidak dapat tercapai.
 Bila saya tidak melaksanakan monitoring
pelaksanaan SOP sebagai Inovasi maka
pelayanan di RSUD Majenang menjadi kurang
berkembang.
 Bila saya tidak melakukan koordinasi dengan baik
yang merupakan bagian dari komunikasi dan
kerjasama maka kegiatan tidak akan berjalan
dengan baik.

 ANTI KORUPSI
 Bila saya tidak melakukan pelaksanaan monitoring
disiplin tepat waktu sesuai kesepakatan, dan

150
Uraian
Keterangan
Kegiatan
tidak selesai sesuai durasi yang telah disepakati
maka kegiatan berjalan dengan tidak baik dan
dapat mengganggu pelaksanaan tupoksi masing –
masing unit terkait.

Dampak Jika Apabila kegiatan pembuatan jadwal monitoring pelaksanaan


Kegiatan Tidak SOP tidak dilakukan, maka pelaksanaan SOP menjadi
Dilaksanakan tidak terkontrol, tidak terevaluasi. Misalnya, pelaksana
program SOP akan berpotensi melakukan pekerjaan yang
tidak sesuai SOP yang berakibat akan merugikan pasien
dan rumah sakit

Konstribusi  Menguatkan nilai dari visi RSUD Majenang yaitu :


output Rumah Sakit yang mengutamakan kepuasan pasien,
Kegiatan pada sejahtera dan berdaya saing.
Visi dan Misi  Menguatkan nilai dari misi RSUD Majenang yang 2, 3
Organisasi dan 4 yaitu :
 Meningkatkan kualitas pelayanan di semua
instalasi sesuai dengan protap dan professional.
 Melaksanakan pelayanan dengan cepat, tepat,
murah dan berkualitas.
 Meningkatkan sumber daya manusia, sarana dan
prasarana sehingga mempunyai daya saing.

Konstribusi Sesuai dengan falsafah (nilai) RSUD Majenang yang 1, 2 dan


output 3 yaitu :
Kegiatan  Mengutamakan pelayanan prima kepada pasien
terhadap Nilai- dengan 5S1E (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun
nilai dan Empati).
Organisasi  Mengembangkan rumah sakit.

151
Uraian
Keterangan
Kegiatan
 Semangat kerja yang tinggi.

Pihak yang  Kepala Instalasi Rawat Jalan


terlibat  Kepala Instalasi Rawat Inap
 Kepala Instalasi Gawat Darurat
 Kepala Instalasi Laboratorium
 Tim Diklat RSUD Majenang

Kendala Kendala pada persetujuan waktu dan teknis pelaksanaan


monitoring dan evaluasi dengan bagian diklat dan
petugas kesehatan

Strategi  Mengatur jadwal dengan konsultasi kepada atasan


Penyelesaian  Menjalin komunikasi yang efektif dengan bagian diklat
dan seluruh petugas kesehatan di RSUD Majenang

Manfaat Manfaat untuk peserta Latsar :


Kegiatan Monitoring yang dilakukan secara terintegrasi dapat
meningkatkan pengetahuan dan keilmuan peserta di bidang
penemuan kasus HIV dan meningkatkan kualitas pelayanan
tes HIV pada populasi berisiko sehingga menunjang tupoksi
peserta sebagai dokter umum dan anggota Tim PDP di
RSUD Majenang.

Manfaat untuk pasien dan keluarganya :


Kegiatan monitoring pelaksanaan SOP bermanfaat untuk
meningkatkan edukasi dan motivasi kepada pasien terutama
populasi berisiko untuk melakukan tes HIV serta
meningkatkan tingkat pengetahuan keluarga tentang

152
Uraian
Keterangan
Kegiatan
pentingnya tes HIV pada populasi berisiko secara khusus dan
masyarakat pada umumnya.

Manfaat untuk RSUD Majenang :


Menguatkan nilai Visi dan Misi Rumah Sakit
Meningkatkan kerjasama antara tim PDP, dokter, dokter
spesialis, perawat dan analis laboratorium dalam pelayanan
tes HIV bagi populasi berisiko.
Mengembangkan Rumah Sakit dalam hal optimalisasi
kualitas pelayanan dan edukasi.

Pengalaman Dengan mengaktualisasi dan menghabituasi nilai-nilai


Baru yang ANEKA, maka sikap kepedulian dalam melakukan kegiatan
didapat pelayanan dapat terhabituasi, meningkatkan rasa empati,
tanggung jawab terhadap optimalisasi penemuan pasien HIV
positif pada populasi berisiko di RSUD Majenang.

Bukti Fisik  Notulen konsultasi mentor.


Hasil Kegiatan  Notulen konsultasi tim Diklat.
5  Foto lembar monitoring SOP
 Daftar hadir peserta sosialisasi monitoring
pelaksanaan SOP.
 Foto monitoring pelaksanaan SOP.
(terdapat pada lampiran kegiatan 5)

153
6. Mengusulkan pembuatan Tim Perawatan, Dukungan dan
Pengobatan (PDP) HIV yang baru di RSUD Majenang Kabupaten
Cilacap.
Uraian kegiatan secara terperinci tercantum pada tabel 4.6 berikut :

Tabel 4.6 Capaian Aktualisasi Kegiatan 6


Uraian
Keterangan
Kegiatan
Nama Kegiatan Mengusulkan pembuatan Tim Perawatan, Dukungan dan
Pengobatan (PDP) HIV yang baru di RSUD Majenang
Kabupaten Cilacap

Sumber SKP
Kegiatan
Tanggal 18 November- 6 Desember 2019
Pelaksanaan
Lokasi/ RSUD Majenang
Tempat
Tahapan  Melakukan konsultasi dengan mentor selaku kabid
Kegiatan pelayanan, Ketua Tim PDP dan ka SMF Penyakit
Dalam
 Membuat Susunan Struktur serta Tugas Pokok dan
Fungsi (Tupoksi) Tim Perawatan, Dukungan dan
Pengobatan (PDP) HIV di RSUD Majenang
 Melakukan rapat pembentukan dan pengukuhan Tim
Perawatan, Dukungan dan Pengobatan (PDP) HIV
 Melakukan Sosialisasi mengenai Tugas Pokok dan
Fungsi (Tupoksi) Tim Perawatan, Dukungan dan
Pengobatan (PDP) HIV kepada petugas kesehatan di
RSUD Majenang.
 Melakukan evaluasi kegiatan Tim Perawatan,
Dukungan dan Pengobatan (PDP) HIV di klinik VCT

154
Uraian
Keterangan
Kegiatan
Output/ Hasil Terbentuknya Tim Perawatan, Dukungan dan Pengobatan
Kegiatan (PDP) HIV di RSUD Majenang Kabupaten Cilacap.

Aktualisasi  AKUNTABILITAS
dan Habituasi  Saya membuat struktur serta tugas pokok dan
Nilai – Nilai fungsi tim PDP dengan tanggung jawab dan
Dasar PNS konsisten agar mudah dipahami.
dalam kegiatan  Saya membuat isi struktur dan tupoksi yang
(ANEKA) menganut kejelasan dan tanggung jawab..
 Saya menunjukan sikap patuh pada peraturan
dan saran atasan, rekan sejawat mengenai teknis
pelaksanaan. Saya berkomunikasi dengan efektif
untuk menumbuhkan kepercayaan dari atasan
dan sejawat, menyampaikan maksud & tujuan
dengan gambaran yang jelas.
 Saya bertanggung jawab pada jadwal kegiatan
dan konsisten/ tidak mengubah-ubah jadwal
 Saya melakukan evaluasi secara konsisten di
untuk mendapatkan nilai yang maksimal dari kerja
Tim PDP

 NASIONALISME
 Saya membuka kegiatan dengan salam dan
bismillah. (SILA KE 1).
 Dalam melakukan konsultasi saya menggunakan
bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
(SILA KE 3)
 Saya terbuka pada saran atasan dan rekan
sejawat, tidak memaksa pendapat. Saya
melakukan diskusi sebagai upaya musyawarah

155
Uraian
Keterangan
Kegiatan
mufakat (SILA KE 4).
 Saya menyusun struktur serta tugas pokok dan
fungsi tim PDP dengan cara musyawarah untuk
mufakat bersama atasan dan teman sejawat
(SILA KE 4)
 Saya melakukan musyawarah dengan atasan dan
teman sejawat. Menerima pendapat, kritik dan
saran atasan dan teman sejawat. Melaksanakan
keputusan konsep yang disepakati. (SILA KE 4)

 ETIKA PUBLIK
 Saya menyusun struktur beserta tugas pokok dan
fungsi secara profesional dan tidak memihak
kepentingan profesi tertentu. Berpedoman pada
kode etik kedokteran indonesia.
 Tercermin dalam melakukan penyusunan materi
dan daftar hadir yang diakukan cepat, tepat,
akurat dan dengan kerjasama yang baik.

 KOMITMEN MUTU
 Saya melakukan sosialisasi pengenalan struktur
dan tupoksi tim PDP HIV yang baru ke seluruh
petugas kesehatan di RSUD Majenang
bersamaan dengan sosialisasi SOP dan
sosialisasi monitoring pelaksaan SOP sebagai
bentuk efektif dan efisien waktu, tenaga dan
biaya
 Saya melakukan evaluasi secara profesional,
akurat, efisien dan efektif

156
Uraian
Keterangan
Kegiatan
 ANTI KORUPSI
 Saya melaksanakan evaluasi dengan disiplin
tepat waktu sesuai kesepakatan, serta penuh
kejujuran dan Disiplin, Jujur selesai sesuai
durasi yang telah disepakati

Analisis Dampak jika nilai ANEKA tidak diimplementasikan :


Dampak Jika
Nilai – Nilai  AKUNTABILITAS
ANEKA Tidak  Bila saya tidak membuat struktur serta tugas
Dilaksanakan pokok dan fungsi tim PDP dengan tanggung
jawab dan konsisten agar mudah dipahami maka
struktur tim tidak akan terbentuk dan SK Tim tidak
ada dibuat.
 Bila saya tidak membuat isi struktur dan tupoksi
yang menganut kejelasan dan tanggung jawab
maka SK tim PDP tidak dapat terbentuk.
 Bila saya tidak menunjukan sikap patuh pada
peraturan dan saran atasan, rekan sejawat
mengenai teknis pelaksanaan. Saya
berkomunikasi dengan efektif untuk
menumbuhkan kepercayaan dari atasan dan
sejawat, menyampaikan maksud & tujuan dengan
gambaran yang jelas, maka atasan dan sejawat
tidak akan percaya dengan program saya
sehingga tujuan tidak dapat terlaksana.
 Bila saya tidak bertanggung jawab pada jadwal
kegiatan dan konsisten/ mengubah-ubah jadwal,
maka pelaksanaan pembuatan SK akan
terbengkalai sehingga kegiatan tim PDP tidak

157
Uraian
Keterangan
Kegiatan
dapat dimonitoring secara maksimal.
 Bila saya tidak melakukan evaluasi secara
konsisten untuk mendapatkan nilai yang
maksimal dari kerja Tim PDP, maka pelayanan
yang diberikan menjadi kurang maksimal.

 NASIONALISME
 Bila saya tidak membuka kegiatan dengan salam
dan bismillah. (SILA KE 1) maka hati saya menjadi
tidak mantap.
 Bila dalam melakukan konsultasi saya tidak
menggunakan bahasa Indonesia dengan baik
dan benar. (SILA KE 3) makan akan timbul
kesalahpahaman sehingga komunikasi menjadi
kurang baik.
 Bila saya tidak terbuka pada saran atasan dan
rekan sejawat, memaksa pendapat dan saya tidak
melakukan diskusi sebagai upaya musyawarah
mufakat (SILA KE 4) maka struktur dan tupoksi tim
PDP tidak dapat terwujud dengan baik.
 Bila saya tidak menyusun struktur serta tugas
pokok dan fungsi tim PDP dengan cara
musyawarah untuk mufakat bersama atasan dan
teman sejawat (SILA KE 4) maka SK tim PDP
tidak dapat terbentuk.
 Bila saya tidak melakukan musyawarah dengan
atasan dan teman sejawat. Menerima pendapat,
kritik dan saran atasan dan teman sejawat.
Melaksanakan keputusan konsep yang
disepakati. (SILA KE 4) maka tidak dapat tercapai

158
Uraian
Keterangan
Kegiatan
mufakat yang baik

 ETIKA PUBLIK
 Bila saya tidak menyusun struktur beserta tugas
pokok dan fungsi secara profesional dan tidak
memihak kepentingan profesi tertentu dan tidak
berpedoman pada kode etik kedokteran Indonesia
maka SK tim PDP akan memicu konflik dan
perpecahan antar bagian yang terkait.
 Bila dalam melakukan penyusunan materi dan
daftar hadir yang diakukan tidak cepat, tepat,
akurat dan dengan kerjasama yang baik maka
proses penyusunan tidak dapat berjalan lancer dan
SK Tim PDP tidak dapat terbentuk.

 KOMITMEN MUTU
 Bila saya tidak melakukan sosialisasi pengenalan
struktur dan tupoksi tim PDP HIV yang baru ke
seluruh petugas kesehatan di RSUD Majenang
bersamaan dengan sosialisasi SOP dan
sosialisasi monitoring pelaksaan SOP sebagai
bentuk efektif dan efisien waktu, tenaga dan
biaya, maka saya harus mengatur jadwal kembali
untuk sosialiasi selanjutnya dan mengumpulkan
seluruh petugas kesehatan yang mana akan
membuang waktu, mengganggu pelayanan di
RSUD Majenang, menghabiskan banyak biaya
dan tenaga serta sasaran utama pelaksanaan
SOP tidak dapat tercapai.
 Bila saya tidak melakukan evaluasi secara

159
Uraian
Keterangan
Kegiatan
profesional, akurat, efisien dan efektif maka kerja
tim PDP tidak dapat termonitor sehingga
pelayanan yang diberikan kepada pasien menjadi
kurang maksimal.

 ANTI KORUPSI
 Bila saya tidak melaksanakan evaluasi dengan
disiplin tepat waktu sesuai kesepakatan, serta
penuh kejujuran dan Disiplin, Jujur selesai sesuai
durasi yang telah disepakati, maka proses
monitoring kerja Tim PDP dapat tertunda sehingga
evaluasi kerja tidak dapat dilakukan dengan
maksimal.

Dampak Jika Apabila tidak dibuat Tim Perawatan, Dukungan dan


Kegiatan Tidak Pengobatan (PDP), pelayanan HIV pada populasi berisiko
Dilaksanakan yang meliputi layanan tes HIV, pemberian ARV dan
pengawasan terapi ARV tidak berjalan maksimal

Konstribusi  Menguatkan nilai dari visi RSUD Majenang yaitu :


output Rumah Sakit yang mengutamakan kepuasan pasien,
Kegiatan pada sejahtera dan berdaya saing.
Visi dan Misi  Menguatkan nilai dari misi RSUD Majenang yang ke 2,
Organisasi 3 dan 4 yaitu :
 Meningkatkan kualitas pelayanan di semua instalasi
sesuai dengan protap dan professional.
 Melaksanakan pelayanan dengan cepat, tepat,
murah dan berkualitas
 Melaksanakan pelayanan dengan cepat, tepat,
murah dan berkualitas

160
Uraian
Keterangan
Kegiatan
Konstribusi Sesuai dengan falsafah (nilai) RSUD Majenang yang ke
output empat yaitu :
Kegiatan  Karyawan merupakan aset yang sangat berharga perlu
terhadap Nilai- didukung dalam pengembangan karir dan
nilai kesejahteraan
Organisasi
Pihak yang  Kepala SMF Penyakit Dalam
terlibat  Ketua dan Tim PDP

Kendala  Kendala dalam persetujuan pembuatan Tim PDP

Strategi  Menjalin komunikasi yang efektif dengan pihak terkait


Penyelesaian
Manfaat Manfaat untuk peserta Latsar :
Kegiatan Kegiatan pengusulan pembuatan Tim PDP (Perawatan,
Dukungan dan Pengpbatan) HIV bermanfaat bagi peserta
latsar untuk memperjelas tugas pokok dan fungsi sebagai
bagian dari tim PDP serta menjadi panduan dalam
memberikan pelayanan bagi pasien HIV.

Manfaat untuk pasien dan keluarganya :


Kegiatan pembentukan tim PDP bermanfaat untuk
meningkatkan edukasi dan motivasi bagi pasien dan keluarga
dalam melakukan tes HIV bagi populasi berisiko serta
menjadi sumber informasi dan konseling terkait penyakit
HIV/AIDS.

Manfaat untuk RSUD Majenang :


Menguatkan nilai Visi dan Misi Rumah Sakit
Mengembangkan Rumah Sakit dalam hal optimalisasi

161
Uraian
Keterangan
Kegiatan
penemuan pasien HIV positif pada populasi berisiko di RSUD
Majenang

Pengalaman Dengan mengaktualisasi dan menghabituasi nilai-nilai


Baru yang ANEKA, maka pola berpikir kritis, inovatif, kreatif dan
didapat berorientasi mutu akan terbentuk dan terhabituasi.

Bukti Fisik  Notulen konsultasi mentor


Hasil Kegiatan  Notulen konsultasi tim PDP dengan Ka SMF Penyakit
6 Dalam
 Foto/scan Surat Keputusan (SK) tim PDP yang baru
 Foto kegiatan tim PDP
 Lembar monitoring kegiatan tim PDP
(terdapat pada lampiran kegiatan 6)

162
7. Membuat banner tentang motivasi tes HIV pada populasi berisiko di
RSUD Majenang Kabupaten Cilacap
Uraian kegiatan secara terperinci tercantum pada tabel 4.7 berikut :

Tabel 4.7 Capaian Aktualisasi Kegiatan 7


Uraian
Keterangan
Kegiatan
Nama Kegiatan Membuat banner tentang motivasi tes HIV pada populasi
berisiko di RSUD Majenang Kabupaten Cilacap

Sumber INOVASI
Kegiatan
Tanggal 21-28 November 2019
Pelaksanaan
Lokasi/ RSUD Majenang
Tempat
Tahapan  Melakukan konsultasi dengan mentor tentang materi
Kegiatan dan konsep banner.
 Menyusun materi dan konsep banner.
 Membuat rancangan banner bekerja sama dengan
pihak percetakan
 Mencetak Banner yang sudah terkonsep dengan baik
 Melakukan konsultasi dengan bagian humas RSUD
Majenang untuk penempatan banner.
 Meletakkan Banner di lokasi strategis yang telah
direncanakan.

Output/ Hasil  Terlaksananya pembuatan banner tentang motivasi


Kegiatan tes HIV pada populasi berisiko di RSUD Majenang
Kabupaten Cilacap
 Pasien rawat jalan terutama populasi berisiko dapat
membaca banner saat memasuki area rumah sakit

163
Uraian
Keterangan
Kegiatan
dan tergerak untuk melakukan tes HIV

Aktualisasi  AKUNTABILITAS
dan Habituasi  Saya menyusun materi dan konsep banner
Nilai – Nilai dengan tanggung jawab, konsisten sesuai
Dasar PNS tujuan pembuatannya.
dalam kegiatan  Saya melakukan konsultasi dengan penuh
(ANEKA) tanggung jawab, integritas sehingga diperoleh
masukan dari mentor untuk design dan isi banner.
 Saya membuat rancangan banner dengan
integritas dan penuh tanggung jawab untuk
menghasilkan banner yang informatif.
 Saya melakukan konsultasi dengan bagian humas
untuk rencana penempatan banner yang promotif
dan mudah dilihat oleh pengunjung RSUD
Majenang dengan patuh pada saran dan berupaya
untuk menumbuhkan kepercayaan dari humas
bahwa banner tersebut akan membantu
pelaksanaan kegiatan tes HIV dan meningkatkan
citra rumah sakit bagi khalayak (integritas)
 Saya mencetak banner dengan penuh tanggung
jawab dan jelas dalam setiap detail
pembuatannya.
 Saya menempatkan banner secara konsisten
dilokasi yang mudah dilihat dan diakses oleh
pengunjung

 NASIONALISME
 Saya meniatkan kegiatan menyusun materi banner
sebagai ibadah dalam membantu pasien dan

164
Uraian
Keterangan
Kegiatan
keluarga (SILA KE 1)
 Saya melakukan diskusi dengan pihak
percetakan untuk menentukan desain banner yang
informatif dan menarik bagi masyarakat (SILA KE
4)
 Saya melakukan musyawarah untuk mufakat
diliputi oleh semangat kekeluargaan untuk
menentukan lokasi yang strategis untuk
penempatan banner
(Sila 4)

 ETIKA PUBLIK
 Saya membuat banner secara inovatif dan
menarik perhatian pengunjung RSUD Majenang.
 Saya melakukan konsultasi kepada mentor yang
menggunakan bahasa sopan dan santun serta
dilandasi respect dan integritas

 KOMITMEN MUTU
 Saya menyusun materi dan konsep banner yang
efektif dan efisien sehingga dapat menarik minat
pembaca.
 Saya membuat banner yang efektif dan efisien
sehingga banner dapat dibaca oleh semua
pengunjung RSUD Majenang
 Saya melakukan konsultasi tentang konsep
banner yang berorientasi mutu dan inovatif.
 Saya membuat banner secara efisien dan efektif
dengan hasil yang informatif dan menarik.
 Saya menempatkan banner dilokasi strategis agar

165
Uraian
Keterangan
Kegiatan
banner menjadi inovasi yang baik dan dapat
dibaca oleh pengunjung dan mampu memotivasi
pembacanya untuk melakukan tes HIV

 ANTI KORUPSI
 Saya menyusun materi banner sebaik mungkin
sebagai bentu kepedulian saya kepada
masyarakat agar angka kematian akibat HIV/AIDS
dapat berkurang
 Saya melakukan pemeriksaan ulang materi dan
desain banner dengan kesabaran dan kerja
keras
 Saya melakukan pencetakan banner dengan kerja
keras agar tercipta banner yang informatif dan
menarik

Analisis Dampak jika nilai ANEKA tidak diimplementasikan :


Dampak Jika
Nilai – Nilai  AKUNTABILITAS
ANEKA Tidak  Bila saya tidak melakukan konsultasi dengan
Dilaksanakan penuh integritas maka tidak akan diperoleh
masukan yang baik dari mentor untuk design dan
isi banner.
 Bila saya tidak menyusun materi dan konsep
banner dengan konsisten maka tujuan
pembuatan banner menjadi tidak tercapai.
 Bila saya tidak membuat rancangan banner
dengan integritas dan penuh tanggung jawab
maka saya tidak dapat menghasilkan banner yang
informatif.

166
Uraian
Keterangan
Kegiatan
 Bila saya tidak konsultasi dengan baik dengan
tim humas maka rencana penempatan banner
yang promotif dan mudah dilihat oleh pengunjung
RSUD Majenang tidak akan tercapai.
 Bila saya tidak mencetak banner dengan penuh
tanggung jawab dan jelas dalam setiap detail
pembuatannya maka produk banner yang
dihasilkan tidak akan baik.
 Bila saya tidak menempatkan banner secara
konsisten dilokasi yang mudah dilihat dan diakses
oleh pengunjung maka tujuan dibuatnya banner
tidak akan tercapai, yaitu sebagai media informasi
edukasi bagi pasien dan keluarganya.

 NASIONALISME
 Bila saya tidak meniatkan kegiatan menyusun
materi banner sebagai ibadah dalam membantu
pasien dan keluarga (SILA KE 1) maka hati saya
menjadi tidak tenang dan tidak mantap.
 Bila saya tidak melakukan diskusi dengan pihak
percetakan untuk menentukan desain banner yang
informatif dan menarik bagi masyarakat (SILA KE
4) maka diskusi tidak dapat berjalan dengan baik
sehingga tidak ada mufakat yang dihasilkan
mengenai desain banner.
 Bila saya tidak melakukan musyawarah untuk
mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan
untuk menentukan lokasi yang strategis untuk
penempatan banner (Sila 4) maka proses
koordinasi dengan Humas tidak dapat berjalan

167
Uraian
Keterangan
Kegiatan
dengan baik sehingga tidak ada mufakat yang
dihasilkan.

 ETIKA PUBLIK
 Bila saya tidak membuat banner secara inovatif
maka tidak akan menarik perhatian pengunjung
RSUD Majenang.
 Bila saya tidak melakukan konsultasi kepada
mentor yang menggunakan bahasa sopan dan
santun serta dilandasi respect dan integritas maka
tidak akan tercipta komunikasi yang baik.

 KOMITMEN MUTU
 Bila saya tidak menyusun materi dan konsep
banner yang efektif dan efisien maka tidak dapat
menarik minat pasien untuk melihat banner.
 Bila saya tidak membuat banner yang efektif dan
efisien maka banner tidak dapat dibaca oleh
semua pengunjung RSUD Majenang
 Bila saya tidak melakukan konsultasi tentang
konsep banner yang berorientasi mutu dan
inovatif maka yang akan terjadi adalah saya tidak
mendapat masukan atau koreksi sehingga banner
yang dihasilkan juga tidak akan baik.
 Bila saya tidak membuat banner secara efisien
dan efektif dengan sarana prasarana yang ada
maka akan terjadi pemborosan dalam hal biaya.
 Bila saya tidak menempatkan banner dilokasi
strategis agar maka banner tidak akan menjadi
inovasi yang baik

168
Uraian
Keterangan
Kegiatan
 ANTI KORUPSI
 Bila saya tidak menyusun materi banner sebaik
mungkin sebagai bentu kepedulian saya kepada
masyarakat agar angka kematian akibat HIV/AIDS
dapat berkurang, maka tidak akan terwujud design
banner yang menarik dan informatif
 Bila saya tidak melakukan pemeriksaan ulang
materi dan desain banner dengan kesabaran dan
kerja keras maka ada kemungkinan banner akan
tercetak dengan salah dan tidak sesuai harapan.
 Bila saya tidak melakukan pencetakan banner
dengan kerja keras maka banner yang tercipta
tidak akan informatif dan menarik.

Dampak Jika Apabila kegiatan pembuatan banner tidak terwujud maka


Kegiatan Tidak media informasi untuk mensosialisasikan pentingnya tes
Dilaksanakan HIV pada populasi berisiko tidak maksimal. Pengetahuan
pasien tentang pentingnya tes HIV pada populasi beresiko
tidak terintervensi, tidak dapat diperbaiki dan kondisi ini
akan menyebabkan populasi beresiko tersebut tidak
mengetahui status HIV nya, sehingga berpotensi
menularkan pada orang lain, jika tidak segera mendapatkan
terapi ARV, akan mengalami infeksi oportunistik, penurunan
kualitas hidup dan berpotensi menjadi AIDS sehingga
meningkatkan angka kematian.

Konstribusi  Menguatkan nilai dari visi RSUD Majenang yaitu :


output Rumah Sakit yang mengutamakan kepuasan pasien,
Kegiatan pada sejahtera dan berdaya saing.
Visi dan Misi  Menguatkan nilai dari misi RSUD Majenang yang kedua,

169
Uraian
Keterangan
Kegiatan
Organisasi ketiga dan keempat yaitu :
 Meningkatkan kualitas pelayanan di semua instalasi
sesuai dengan protap dan profesional
 Melaksanakan pelayanan dengan cepat, tepat, murah
dan berkualitas
 Meningkatkan Sumber Daya Manusia, sarana dan
prasarana sehingga mempunyai daya saing.

Konstribusi Sesuai dengan falsafah (nilai) RSUD Majenang yang ke dua


output yaitu :
Kegiatan  Mengembangkan rumah sakit.
terhadap Nilai-
nilai
Organisasi
Pihak yang  Mentor
terlibat  Percetakan
 Humas RSUD Majenang

Kendala  Banner mudah jatuh terkena angin atau tersenggol


pengunjung

Strategi  Menempatkan banner ditempat yang tidak mudah


Penyelesaian terkena angin dan tidak diarea jalan pengunjung

Manfaat Manfaat untuk peserta Latsar :


Kegiatan Kegiatan membuat dan menempatkan banner pentingnya tes
HIV bagi populasi berisiko bermanfaat bagi peserta latsar
untuk meningkatkan pelayanan dan menunjang tupoksi
peserta latsar sebagai dokter umum dan anggota tim PDP

170
Uraian
Keterangan
Kegiatan
Manfaat untuk pasien dan keluarganya :
Kegiatan pembuatan banner dan penempatannya
bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan keluarga
tentang pentingnya melakukan tes HIV bagi populasi berisiko
khususnya dan masyarakat pada umumnya

Manfaat untuk RSUD Majenang :


Menguatkan nilai Visi dan Misi Rumah Sakit
Mengembangkan Rumah Sakit dalam hal optimalisasi
penemuan pasien HIV positif pada populasi berisiko

Pengalaman Dengan mengaktualisasi dan menghabituasi nilai-nilai


Baru yang ANEKA, maka pola berpikir kritis, inovatif, kreatif dan
didapat berorientasi mutu akan terbentuk dan terhabituasi.
Menunjang tupoksi peserta latsar sebagai dokter umum dan
anggota tim PDP di RSUD Majenang.

Bukti Fisik  Notulen konsultasi mentor tentang penyusunan


Hasil Kegiatan banner.
7  Notulen konsultasi Humas
 Foto konsep design banner
 Foto banner yang sudah jadi
 Foto kegiatan penempatan banner
(terdapat pada lampiran kegiatan 7)

171
B. Matriks Rekapitulasi Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai Dasar ANEKA
Pada rancangan aktualisasi dan habituasi jumlah total capaian nilai – nilai dasar ANEKA 176, setelah dilakukan penerapan
aktualisasi dan habituasi, capaian nilai – nilai ANEKA menjadi 220.
Proporsi penerapan nilai-nilai dasar ASN direkap dalam tabel berikut :

Tabel 4.8 Matriks Rekapitulasi Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai ANEKA


Capaian Nilai-Nilai Dasar ANEKA
A N E K A
No. Nama kegiatan Jumlah
Komitmen
Akuntabilitas Nasionalisme Etika Publik Anti Korupsi
Mutu
1. Melakukan sosialisasi kepada Kepercayaan Sila 1 (3) Sopan (1) Efektif (3) Tanggung
pasien dan keluarga tentang (2) Sila 2 (1) Santun (1) Efisien (3) Jawab (6)
pentingnya tes HIV pada populasi Kepemimpinan Sila 3 (2) Hormat (1) Mandiri (2)
berisiko di RSUD Majenang (1) Sila 4 (2) Mencegah Peduli (1)
Kabupaten Cilacap Tanggung Sila 5 (2) Konflik Disiplin (2)
Jawab (1) Kepentingan (1) Kerja Keras (1)
Integritas (1) Cermat (1)
Konsistensi (3) Empati (1)
Transparansi Kepedulian (1)
(1) Tidak

172
Capaian Nilai-Nilai Dasar ANEKA
A N E K A
No. Nama kegiatan Jumlah
Komitmen
Akuntabilitas Nasionalisme Etika Publik Anti Korupsi
Mutu
menyesatkan
(1)

Jumlah 9 10 8 6 12 45
2. Membuat dan mendistribusikan Tanggung Sila 4 (1) Hormat (1) Inovatif (2) Tanggung
leaflet tentang pentingnya tes HIV Jawab (1) Sila5 (1) Cermat (1) Kreatif (1) Jawab (4)
pada populasi berisiko di RSUD Kepercayaan Sopan (1) Efektif (1) Kerja keras (1)
Majenang Kabupaten CIlacap. (1) Santun (1) Efisien (1) Mandiri (1)
Konsistensi (3) Profesional (1) Orientasi
Transparansi mutu (1)
(1)
Integritas (1)
Keadilan (1)

Jumlah 8 2 5 6 6 27

173
Capaian Nilai-Nilai Dasar ANEKA
A N E K A
No. Nama kegiatan Jumlah
Komitmen
Akuntabilitas Nasionalisme Etika Publik Anti Korupsi
Mutu
3 Membuat SOP Pelayanan Tes HIV Konsistensi (1) Sila 1 (2) Tidak Memihak Orientasi Jujur (1)
bagi Populasi Berisiko di RSUD Kejelasan (1) Sila 2 (1) (1) mutu (2) Tanggung
Majenang Kabupaten Cilacap Kepercayaan Sila 3 (1) Tidak terjadi Efektif (2) jawab (4)
(3) Sila 4 (4) faktor Efisien (2) Mandiri (1)
Kepemimpinan kepentingan (1)
(1) Sopan (3)
Santun (3)
Hormat (2)
Cepat (1)
Tepat (1)
Akurat (1)
Kerjasama (1)

Jumlah 6 8 14 6 6 40
4. Melakukan Sosialisasi dan Integritas (2) Sila 1 (2) Sopan (1) Efektif (1) Mandiri (1)
Pembekalan SOP Pelayanan Tes Kepercayaan Sila 2 (1) Akurat (1) Efisien (2) Kerja Keras (1)

174
Capaian Nilai-Nilai Dasar ANEKA
A N E K A
No. Nama kegiatan Jumlah
Komitmen
Akuntabilitas Nasionalisme Etika Publik Anti Korupsi
Mutu
HIV bagi Populasi Berisiko kepada (1) Sila 3 (2) Santun (1) Disiplin (1)
seluruh petugas kesehatan di Kejelasan (1) Sila 4 (3) Kepedulian (1) Tanggung
RSUD Majenang Kabupaten Konsistensi (1) Empati (1) Jawab (3)
Cilacap.

Jumlah 5 8 5 3 6 27
5. Melakukan monitoring Integritas (2) Sila 1 (1) Kerjasama (1) Efektif (3) Mandiri (1)
pelaksanaan SOP Pelayanan Tes Kepercayaan Sila 2 (1) Kepedulian (1) Efisien (2) Disiplin (1)
HIV bagi Populasi Berisiko di (1) Sila 4 (4) Profesional (1) Inovasi (2) Tanggung
RSUD Majenang Kabupaten Kejelasan (1) Sila 5 (1) Sopan (1) Jawab (1)
Cilacap Santun (1)
Akurat (1)

4 7 6 7 3 27
6. Mengusulkan pembuatan Tim Konsistensi (2) Sila 1 (1) Tidak memihak Efektif (1) Tanggung
Perawatan, Dukungan dan Kejelasan (2) Sila 3 (1) (1) Efisien (1) jawab (3)

175
Capaian Nilai-Nilai Dasar ANEKA
A N E K A
No. Nama kegiatan Jumlah
Komitmen
Akuntabilitas Nasionalisme Etika Publik Anti Korupsi
Mutu
Pengobatan (PDP) HIV yang baru Integritas (2) Sila 4 (3) Cepat (1) Disiplin (1)
di RSUD Majenang Kabupaten Kepercayaan Tepat (1) Jujur (1)
Cilacap. (2) Akurat (1)
Kerjasama (1)

Jumlah 8 5 5 2 5 25
7. Membuat banner tentang motivasi Integritas (3) Sila 1 (1) Sopan (1) Inovatif (3) Peduli (1)
tes HIV pada populasi berisiko di Kepercayaan Sila 4 (2) Santun (1) Orientasi Tanggung
RSUD Majenang Kabupaten (1) mutu (1) jawab (3)
Cilacap Konsisten (2) Efektif (4) Kerja keras (2)
Efisien (4)

Jumlah 6 3 2 12 6 29
Jumlah Total 46 43 45 42 44 220
46/220*100%= 43/220*100%= 45/220*100%= 42/220*100% 44/220*100%=
Prosentase 100%
20,91 % 19,54 % 20,45 % = 19,10 % 20,00 %

176
177
BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan kegiatan - kegiatan aktualiasasi dan habituasi yang
telah dilaksanakan di RSUD Majenang, penulis dapat mengambil
kesimpulan:
1. Isu yang dipilih dalam aktualisasi dan habituasi nilai – nilai dasar
ASN, yaitu kurang optimalnya penemuan pasien HIV positif pada
populasi berisiko di RSUD Majenang Kabupaten Cilacap. Untuk
memecahkan isu tersebut maka seluruh kegiatan aktualisasi dan
habituasi yang dilakukan oleh penulis diarahkan pada optimalisasi
penemuan pasien HIV positif pada populasi berisiko di RSUD
Majenang Kabupaten Cilacap. Kegiatan – kegiatan yang telah
diimplementasikan oleh penulis yaitu :
a. Melakukan sosialisasi kepada pasien dan keluarga tentang
pentingnya tes HIV pada populasi berisiko di RSUD
Majenang Kabupaten Cilacap
b. Membuat dan mendistribukan leaflet tentang pentingnya tes
HIV pada populasi berisiko di RSUD Majenang Kabupaten
Cilacap
c. Membuat SOP Pelayanan Tes HIV bagi Populasi Berisiko di
RSUD Majenang Kabupaten Cilacap
d. Melakukan Sosialisasi dan Pembekalan SOP Pelayanan
Tes HIV bagi Populasi Berisiko kepada seluruh petugas
kesehatan di RSUD Majenang Kabupaten Cilacap
e. Melakukan monitoring pelaksanaan SOP Pelayanan Tes
HIV bagi Populasi Berisiko di RSUD Majenang Kabupaten
Cilacap
f. Mengusulkan pembuatan Tim Perawatan, Dukungan dan
Pengobatan (PDP) HIV yang baru di RSUD Majenang
Kabupaten Cilacap

177
g. Membuat banner tentang motivasi tes HIV pada populasi
berisiko di RSUD Majenang Kabupaten Cilacap
2. Proporsi penerapan nilai-nilai dasar ASN dalam pelaksanaan
kegiatan aktualisasi dan habituasi adalah sebagai berikut :
a. Nilai dasar akuntabilitas memiliki prosentase sebesar
20,91%. Nilai dasar akuntabilitas diterapkan pada seluruh
kegiatan untuk memecahkan isu. Nilai akuntabilitas yang
diterapkan adalah tanggung jawab, kepemimpinan,
transparansi, konsistensi, kepercayaan, integritas,
professional, keadilan, kejelasan, kepatuhan.
b. Nilai dasar nasionalisme memiliki prosentase sebesar
19,54%. Nilai dasar nasionalisme diterapkan pada
seluruh kegiatan untuk memecahkan isu. Nilai
nasionalisme yang diterapkan adalah Sila 1, sila 2, sila 3,
sila 4 dan sila 5.
c. Nilai dasar etika publik memiliki prosentase sebesar
20,45%. Nilai dasar etika publik diterapkan pada seluruh
kegiatan untuk memecahkan isu. Nilai etika publik yang
diterapkan adalah sopan, santun, hormat, mencegah
konflik kepentingan, cermat, empati, kepedulian, tidak
menyesatkan, professional, tidak memihak, tidak terjadi
faktor kepentingan, tepat, akurat, kerjasama, dan cepat.
d. Nilai dasar komitmen mutu memiliki prosentase sebesar
19,10%. Nilai dasar komitmen mutu diterapkan pada
seluruh kegiatan untuk memecahkan isu. Nilai komitmen
mutu yang diterapkan adalah efektif, efisien, orientasi
mutu, inovatif dan kreatif.
e. Nilai dasar anti korupsi memiliki prosentase sebesar
20,00%. Nilai dasar anti korupsi diterapkan pada seluruh
kegiatan untuk memecahkan isu. Nilai anti korupsi yang
diterapkan adalah tanggung jawab, mandiri, peduli,
disiplin, peduli, kerja keras dan jujur.

178
3. Tidak semua pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habituasi
berlangsung sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan
dikarenakan bersamaan dengan kegiatan pelayanan di RSUD
Majenang dan adanya persiapan resurvey akreditasi kedua RSUD
Majenang. Akan tetapi, meskipun tidak sesuai degan rencana
waktu pelaksanaan, kegiatan aktualisasi dan habituasi
berlangsung dengan lancar dan baik, serta selesai tepat pada
waktu yang telah direncanakan.
4.
4. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini berkontribusi dengan misi
organisasi (RSUD Majenang) yaitu :
 Menciptakan kepuasan pelayanan bagi pasien.
 Meningkatkan kualitas pelayanan di semua instalasi
sesuai dengan protap dan professional.
 Melaksanakan pelayanan dengan cepat, tepat ,murah
dan berkualitas.
 Meningkatkan sumber daya manusia, sarana dan
prasarana sehingga mempunyai daya saing.

5. Telah dilaksanakan kegiatan aktualisasi dan habituasi optimalisasi


penemuan pasien HIV positif pada populasi berisiko di RSUD
Majenang Kabupaten Cilacap, dengan capaian hasil aktualisasi:

Tabel 5.1 Capaian Hasil Aktualisasi


No. Kegiatan Kondisi Sebelum Kondisi Sesudah

1. Melakukan sosialisasi Belum pernah adanya Terlaksananya sosialisasi


kepada pasien dan sosialisasi mengenai mengenai pentingya tes
keluarga tentang pentingya tes HIV bagi HIV bagi populasi berisiko
pentingnya tes HIV populasi berisiko di RSUD di RSUD Majenang.
pada populasi Majenang Sehingga pasien dan
berisiko di RSUD keluarga mulai memahami
Majenang Kabupaten pentingnya mengetahui
Cilacap status HIV

179
No. Kegiatan Kondisi Sebelum Kondisi Sesudah

2. Membuat dan Belum adanya leaflet Terlaksananya pembuatan


mendistribukan leaflet mengenai pentingnya tes leaflet mengenai
tentang pentingnya HIV pada populasi berisiko pentingnya tes HIV pada
tes HIV pada di RSUD Majenang populasi berisiko di RSUD
populasi berisiko di Majenang
RSUD Majenang
Kabupaten Cilacap

3. Membuat SOP Belum ada SOP tentang Adanya SOP Pelayanan


Pelayanan Tes HIV Pelayanan Tes HIV bagi Tes HIV bagi Populasi
bagi Populasi Populasi Berisiko di RSUD Berisiko di RSUD
Berisiko di RSUD Majenang Majenang
Majenang Kabupaten
Cilacap

4. Melakukan Belum pernah dilakukan Terlaksanya sosialisasi


Sosialisasi dan sosialisasi dan dan pembekalan
Pembekalan SOP pembekalan mengenai mengenai SOP Pelayanan
Pelayanan Tes HIV SOP Pelayanan Tes HIV Tes HIV bagi Populasi
bagi Populasi bagi Populasi Berisiko Berisiko kepada seluruh
Berisiko kepada kepada seluruh petugas petugas kesehatan di
seluruh petugas kesehatan di RSUD RSUD Majenang
kesehatan di RSUD Majenang
Majenang Kabupaten
Cilacap

5. Melakukan Belum terlaksananya Petugas kesehatan


monitoring penerapan SOP melaksanakan prosedur
pelaksanaan SOP Pelayanan Tes HIV bagi medis sesuai SOP
Pelayanan Tes HIV Populasi Berisiko di RSUD Pelayanan Tes HIV bagi
bagi Populasi Majenang Kabupaten Populasi Berisiko di RSUD
Berisiko di RSUD Cilacap Majenang Kabupaten
Majenang Kabupaten Cilacap dan memotivasi
Cilacap pasien yang masuk
kategori populasi berisiko
untuk melakukan tes HIV

6. Mengusulkan Sudah ada tim PDP HIV Terbentuknya tim PDP


pembuatan Tim namun belum optimal baru yang disahkan oleh
Perawatan, karena dokter PDP sedang Direktur RSUD Majenang
Dukungan dan menjalani tugas belajar dalam SK Tim PDP HIV
Pengobatan (PDP)
HIV yang baru di

180
No. Kegiatan Kondisi Sebelum Kondisi Sesudah

RSUD Majenang
Kabupaten Cilacap

7. Membuat banner Belum adanya banner Terlaksananya pembuatan


tentang motivasi tes tentang motivasi tes HIV banner mengenai motivasi
HIV pada populasi pada populasi berisiko di tes HIV pada populasi
berisiko di RSUD RSUD Majenang berisiko di RSUD
Majenang Kabupaten Kabupaten Cilacap Majenang Kabupaten
Cilacap Cilacap

Selama kegiatan aktualisasi dan habituasi dengan judul


“Optimalisasi penemuan pasien HIV positif pada populasi berisiko di
RSUD Majenang Kabupaten Cilacap” didapatkan temuan kasus
pasien baru HIV Positif sebagai berikut:

Gambar 5.1 Cascade HIV dan Pengobatan ARV bulan Oktober di RSUD
Majenang

181
Pada akhir bulan Oktober didapatkan data 112 pasien HIV positif
sejak dibukanya klinik VCT tahun 2012 dengan keterangan dari 2
pasien yang dites HIV, 1 orang didapatkan hasil HIV positif. Sehingga
pada bulan Oktober didapatkan 1 kasus baru pasien HIV positif dan
langsung mendapatkan terapi ARV.

Gambar 5.2 Cascade HIV dan Pengobatan ARV bulan November di RSUD
Majenang

Pada akhir bulan November didapatkan data 115 pasien HIV


positif sejak dibukanya klinik VCT tahun 2012 dengan keterangan dari
3 pasien yang dites HIV, 3 orang didapatkan hasil HIV positif.
Sehingga pada bulan November didapatkan 3 kasus baru pasien HIV
positif dan langsung mendapatkan terapi ARV.
Sementara sejak tanggal 1 sampai dengan tanggal 9 Desember
2019 didapatkan 4 pasien berisiko yang dites HIV, 3 orang
menunjukan hasil HIV positif dan langsung mendapatkan terapi ARV.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa didapatkan
progresifitas hasil yang positif terhadap tujuan dari kegiatan aktualisasi
dan habituasi ini. Selama kegiatan aktualisasi dan habituasi
berlangsung sejak tanggal 18 November – 9 Desember 2019

182
didapatkan 5 pasien baru HIV positif dan langsung mendapatkan
terapi ARV. Terjadi peningkatan temuan pasien HIV positif pada
populasi berisiko yang berobat di RSUD Majenang sehingga pasien
tersebut bisa langsung mendapatkan terapi ARV sedini mungkin untuk
mencegah penyebaran virus dalam tubuh dan mencegah penularan
pada pasangannya. Namun demikian, penulis menyadari bahwa data
tersebut masih memerlukan subjek penelitian dalam jumlah yang lebih
representatif.

B. Rekomendasi
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habituasi yang dilandasi
semangat melaksanakan seluruh nilai-nilai dasar ANEKA terbukti
memberikan dampak positif, baik untuk pribadi, lingkungan unit kerja
maupun lingkungan masyarakat. Berikut rekomendasi agar
implementasi nilai-nilai ANEKA dapat dilakukan secara berkelanjutan:
1. Untuk Peserta Latsar
Mengaktualisasi dan menghabituasi seluruh nilai-nilai dasar
ANEKA pada setiap aktifitas kerja sebagai upaya mewujudkan
pribadi ASN yang profesional.
2. Untuk Pimpinan Unit Kerja
Hendaknya nilai dasar ANEKA diterapkan tidak hanya oleh seluruh
ASN yang ada di unit kerja, tetapi juga sebagai landasan
berorganisasi dan tata kelola unit kerja agar visi, misi dan tujuan
RSUD Majenang dapat tercapai dengan lebih baik.

183
C. Rencana Aksi

Tabel 5.2 Rencana Aksi Kegiatan dan Nilai-nilai Dasar yang Akan
Dilanjutkan

Kegiatan dan Nilai-Nilai


Rencana Aksi
No. Dasar yang Akan Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan Kegiatan
Dilanjutkan
1. Melakukan sosialisasi Melakukan promosi 2 bulan sekali, atau bila
kepada pasien dan sosialisasi kesehatan ada program terbaru.
keluarga tentang kepada masyarakat
pentingnya tes HIV pada umum.
populasi berisiko di RSUD
Majenang Kabupaten
Cilacap

2. Membuat dan Membuat revisi leaflet Setiap ada ilmu baru


mendistribukan leaflet tentang pentingnya tes yang didapat oleh
tentang pentingnya tes HIV HIV pada populasi penulis tentang
pada populasi berisiko di berisiko dengan desain pentingnya tes HIV
RSUD Majenang yang berbeda. pada populasi berisiko
Kabupaten Cilacap

3. Membuat SOP Pelayanan Melakukan rapat Dievaluasi setiap 6


Tes HIV bagi Populasi pembuatan revisi SOP. bulan, bila ada
Berisiko di RSUD informasi terbaru
Majenang Kabupaten tentang keilmuan di
Cilacap bidang HIV/ AIDS dan
apabila ada dampak
yang kurang baik dari
pelaksanaan SOP
tersebut.

4. Melakukan Sosialisasi dan Melakukan sosialisasi Dievaluasi setiap 6


Pembekalan SOP adanya revisi SOP bulan, bila ada
Pelayanan Tes HIV bagi terbaru kepada seluruh informasi terbaru
Populasi Berisiko kepada petugas kesehatan. tentang keilmuan di
seluruh petugas kesehatan bidang HIV/ AIDS atau
di RSUD Majenang ada dampak yang
Kabupaten Cilacap kurang baik dari
pelaksanaan SOP
tersebut.

184
5. Melakukan monitoring Membuat revisi jadwal Dievaluasi setiap 6
pelaksanaan SOP dan monitoring bulan atau bila ada
Pelayanan Tes HIV bagi pelaksanaan SOP revisi perkembangan terbaru
Populasi Berisiko di RSUD terbaru. tentang keilmuan di
Majenang Kabupaten bidang HIV/ AIDS atau
Cilacap ada dampak yang
kurang baik dari
pelaksanan SOP
tersebut.

6. Mengusulkan pembuatan Melakukan monitoring Dilakukan evaluasi


Tim Perawatan, Dukungan kegiatan tim PDP HIV setiap bulan agar kerja
dan Pengobatan (PDP) HIV baik di lingkungan RSUD tim PDP tetap berjalan
yang baru di RSUD Majenang maupun dengan baik maksimal
Majenang Kabupaten hubungannya dengan
Cilacap Dinas Kesehatan,
masyarakat dan LSM

7. Membuat banner tentang Membuat revisi banner Dilakukan evaluasi


motivasi tes HIV pada tentang motivasi tes HIV setiap 6 bulan dan
populasi berisiko di RSUD pada populasi berisiko dapat direvisi apabila
Majenang Kabupaten dengan desain yang ada perkembangan
Cilacap berbeda. keilmuan terbaru di
bidang penemuan
kasus baru HIV positif

185
DAFTAR PUSTAKA

Brooks, G.F., Butel, J.S., Morse, S.A., 2005. AIDS dan Lentivirus.
Dalam: Jawetz, Melnick, Adelberg’s., ed. Mikrobiologi
Kedokteran. Jakarta: Salemba Medika, 299-311.

Departemen Kesehatan RI. 2007. Pedoman Pengembangan Jejaring


Layanan PDP. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
Indonesia

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008. HIV/AIDS


Ancaman Serius Bagi Indonesia. Pusat Komunikasi Publik,
Sekretariat Jendral Departemen Kesehatan. Diperoleh dari:
http://www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewa
rticle&sid=32 43&Itemid=2 [Diakses 5 November 2019]

Djauzi, S. & Djoerban, Z., 2007. HIV/AIDS di Indonesia. Dalam:


Sudoyo, A.W., dkk., ed. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Ed.IV jilid II. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu
Penyakit Dalam FKUI, 1803-1807.

Fauci, A.S. & Lane, H.C., 2000. Penyakit Human Immunodeficiency


Virus (HIV): AIDS dan Penyakit Terkait. Dalam: Asdie, A.H.,
ed. Harrison Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam Volume 4.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 1754.

Hutapea, R., 1995. AIDS & PMS dan Perkosaan. Jakarta: PT Rineka
Cipta. 92- 105.

Kementerian Kesehatan RI. 2019. Akselerasi ART pada Tahun 2019-


2020. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Kementerian Kesehatan RI. 2019. Update di dalam Pedoman HIV.


Semarang: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Kementerian Kesehatan RI. 2014. Peraturan Kementerian Kesehatan


RI Nomor No. 87 tahun 2014 Tentang Pedoman
Pengobatan Antiretroviral. Jakarta: Kemeterian Kesehatan
Republik Indonesia

Kementerian Kesehatan RI. 2011. Direktorat Jenderal Pengendalian


Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Modul Pelatihan
Konseling Lanjutan bagi Konselor HIV terlatih di Sarana
Kesehatan. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.

Kementerian Kesehatan RI. 2010. Pedoman Konseling Adherence


Anti Retroviral tahun 2010, Kementerian Kesehatan RI,

186
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.

Komisi Penganggulangan AIDS, 2007a. Apa gejala orang yang


terinfeksi HIV menjadi AIDS.
Diperoleh dari:
http://aidsina.org/modules.php?name=FAQ&myfaq=yes&id_c
at=1&categories=HIVAIDS. [Diakses pada 10 November
2019] _______, 2007b. Area Fokus.
Diperoleh dari:
http://www.aidsindonesia.or.id/focus.php?id_pages=49&id_la
nguage=2&id_f ocus=3. [Diakses pada 5 November 2019]
_______, 2007c. Penularan.
Diperoleh dari:
http://www.aidsindonesia.or.id/s_contents.php?id_pages=44
&id_language=2 .

Lembaga Administrasi Negara. 2016. Akuntabilitas (Modul


Penyelenggaraan Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon
Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III). Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara

Lyons, B.A., Valentine, P. 1997. Pencegahan. Dalam: Muma, R.D.,


Lyons, B.A., Borucki, M.J., Polari, R.B., ed. HIV manual
untuk tenaga kesehatan. Jakarta: EGC, 252-273. [Diakses
pada 5 Mei 2009]

_______________. 2016. Anti Korupsi (Modul Penyelenggaraan


Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri
Sipil Prajabatan Golongan III). Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

_______________. 2016. Etika Publik (Modul Penyelenggaraan


Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri
Sipil Prajabatan Golongan III). Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

_______________. 2016. Komitmen Mutu (Modul Penyelenggaraan


Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri
Sipil Prajabatan Golongan III). Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

_______________. 2016. Nasionalisme (Modul Penyelenggaraan


Perdana Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri
Sipil Prajabatan Golongan III). Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

187
Mandal, et al. 2008. Lecture Notes: Penyakit Infeksi Edisi 6. Jakarta:
Erlangga

Muninjaya, A.A.G., 1998. AIDS di Indonesia. Jakarta: Penerbit Buku


Kedokteran EGC

Nasronudin. 2007. HIV & AIDS Pendekatan Biologi Molekuler, Klinis


dan Sosial. Surabaya: Airlangga University Press

Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 25 Tahun


2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan
III.

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:


139/KEP/M.PAN/11/2003 tentang Jabatan Fungsional Dokter
dan Angka Kreditnya.

Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil


Negara.

Widoyono. Penyakit Tropis, Epidemiologi, Penularan, Pencegahan &


Pemberantasannya. Jakarta: Erlangga; 2011. p.158

World Health Organization. 2010. HIV-related Opportunistic Diseases.


Diakses dari http://www.who.int/hiv/pub/amds/opportu_en.pdf
pada 4 November 2019

Yatim, D.I., 2006. Dialog Seputar AIDS. Jakarta: PT Gramedia


Widiasarana Indonesia

Zein, U., dkk., 2006. 100 Pertanyaan Seputar HIV/AIDS yang Perlu
Anda Ketahui. Medan: USU press

188
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS DIRI
Nama : dr. Aldila Desy Kusumawaty
NIP : 198912102019022005
Jabatan : Dokter Ahli Pertama
Instansi : RSUD Majenang
Tempat & Tanggal Lahir : Cilacap, 10 Desember 1989
Agama : Islam
Alamat Email : aldila_desy@yahoo.co.id

RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SD N JENANG 04 LULUS TAHUN 2002
2. SMP N 1 MAJENANG LULUS TAHUN 2005
3. SMA N 1 MAJENANG LULUS TAHUN 2008
4. S1 FAKULTAS PENDIDIKAN DOKTER UNS SURAKARTA LULUS
TAHUN 2013
5. PROFESI DOKTER FAKULTAS PENDIDIKAN DOKTER UNS
SURAKARTA LULUS TAHUN 2015

PENGALAMAN AKTIVITAS:
1. Tenaga Honor Dengan Sistem Kontrak (THDSK) di Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Majenang Kab. Cilacap.
2. CPNS Dokter Umum Ahli Pertama di Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Majenang Kab. Cilacap.

189
LAMPIRAN 1

BUKTI KEGIATAN 1
AKTUALISASI DAN HABITUASI

Melakukan Sosialisasi kepada Pasien dan


Keluarga Tentang Pentingnya Tes HIV pada
Populasi Berisiko di RSUD Majenang Kabupaten
Cilacap
Melakukan Sosialisasi kepada Pasien dan Keluarga tentang
Pentingnya Tes HIV pada Populasi Berisiko di RSUD Majenang
Kabupaten Cilacap

1. Melakukan konsultasi dengan atasan/ mentor untuk mendapatkan


persetujuan akan diadakannya kegiatan sosialisasi kepada pasien
dan keluarga merupakan nilai dari :
• Akuntabilitas (Kepercayan)
• Nasionalisme (Sila 1,3,4,5)
• Etika Publik (Sopan, Santun, Hormat)
• Anti Korupsi (Tanggung Jawab)

Gambar 1. Konsultasi dengan Mentor untuk Mendapatkan


Pesetujuan akan DIadakannya Sosialisasi kepada Pasien dan
Keluarga Tentang Pentingnya Tes HIV pada Populasi Berisiko di
RSUD Majenang
Gambar 2. Notulen persetujuan dari mentor terkait kegiatan sosialisasi kepada
pasien dan keluarga tentang pentingnya tes HIV pada populasi berisiko di
RSUD Majenang

2. Melakukan koordinasi terkait sarana prasarana sosialisasi dengan bagian


PKRS RSUD Majenang merupakan nilai dari :
• Akuntabilitas (Kepemimpinan, konsistensi, Integritas, kepercayaan)
• Nasionalisme (Sila 4)
• Etika Publik (Mencegah konflik kepentingan).
Gambar 3. Koordinasi terkait sarana prasarana sosialisasi dengan bagian
PKRS (Promosi Kesehatan Rumah Sakit) RSUD Majenang
Gambar 4. Notulen kesepakatan dan persetujuan dari tim PKRS untuk
mempersiapkan sarana dan prasarana sosialisasi

3. Mempersiapkan jadwal sosialisasi pentingnya tes HIV pada


populasi berisiko merupakan nilai dari :
• Akuntabilitas (Tanggung jawab)
• Etika publik (Cermat)
• Anti korupsi (Disiplin)
Gambar 5. Mempersiapkan jadwal Sosialisasi

Gambar 6. Tersedianya jadwal sosialisasi dalam notulen kegiatan koordinasi dengan


Tim PKRS RSUD Majenang
4. Mempersiapkan materi sosialisasi, merupakan nilai dari :
• Akuntabilitas (Transparansi, Konsistensi)
• Nasionalisme (Sila Ke 1)
• Etika Publik (Empati, Kepedulian)
• Komitmen Mutu (Efektif , Efisien)
• Anti Korupsi (Tanggung Jawab, Mandiri, Peduli, Disiplin)

Gambar 7. Mempersiapkan Materi Sosialisasi

Gambar 8. Materi Power Point sosialisasi pentingnya tes HIV bagi populasi
berisiko di RSUD Majenang Kabupaten Cilacap
5. Melaksanakan sosialisasi Pentingnya Tes HIV pada Populasi
Berisiko di RSUD Majenang Kabupaten Cilacap merupakan nilai
dari :
• Akuntabilitas (Konsistensi )
• Nasionalisme (Sila 1,2,3,5)
• Etika Publik (Akurat)
• Komitmen Mutu (Efektif, Efisien)
• Anti Korupsi (Mandiri, Kerja Keras, Tanggung Jawab)

Gambar 9. Pelaksanaan Sosialisasi Pentingnya Tes HIV bagi Populasi


Berisiko di RSUD Majenang

Gambar 10. Pelaksanaan Sosialisasi: Peserta Sosialisasi Mengajukan


Pertanyaan kepada Peserta Latsar
Gambar 11. Pelaksanaan Sosialisasi: Peserta Sosialisasi Memberikan
Testimoni Mengenai Sosialisasi Pentingnya Tes HIV pagi Populasi Berisiko
di RSUD Majenang

Gambar 12. Pelaksanaan Sosialisasi: Peserta Latsar Mengajak Peserta


Sosialiasi Menyerukan Jargon Pentingnya Tes HIV
Gambar 13. Daftar Hadir Peserta Sosialisasi Pentingnya Tes HIV Bagi Populasi
Berisiko di RSUD Majenang
LAMPIRAN 2

BUKTI KEGIATAN 2
AKTUALISASI DAN HABITUASI

Membuat dan Mendistribusikan Leaflet tentang


Pentingnya Tes HIV pada Populasi Berisiko di
RSUD Majenang Kabupaten Cilacap
Membuat dan Mendistribusikan Leaflet Tentang Pentingnya Tes
HIV pada Populasi Berisiko di RSUD Majenang Kabupaten
Cilacap.

1. Melakukan konsultasi dengan mentor tentang spesifikasi leaflet dan


tempat distribusinya merupakan nilai dari :
• Akuntabilitas (Tanggung Jawab, Kepercayaan)
• Nasionalisme (Sila 4)
• Etika publik (Hormat, Cermat, Sopan, Santun)

Gambar 1. Konsultasi dengan mentor terkait spesfikasi leaflet dan


tempat distribusinya
Gambar 2. Notulen Persetujuan dengan Mentor untuk Pembuatan Leaflet
dan Tempat DIstribusinya

2. Menyusun materi dan desain leaflet bekerjasama dengan


percetakan merupakan nilai dari :
• Akuntabilitas (Konsistensi, Transparansi, Integritas)
• Etika Publik (Profesional)
• Komitmen Mutu (Inovatif, Kreatif, Efektif, Efisien)
• Anti Korupsi (Tanggung Jawab)
Gambar 3. Menyusun materi dan desain leaflet
bekerjasama dengan percetakan

3. Melakukan pemeriksaan ulang cek / evaluasi materi dan desain


leaflet yang akan di print merupakan nilai dari :
• Akuntabilitas (Konsistensi)
• Anti Korupsi (Tanggung Jawab, Kerja Keras, Mandiri)

Gambar 4. Melakukan pemeriksaan ulang cek / evaluasi materi dan desain


leaflet yang akan di print di laptop
Gambar 5. Soft file materi dan desain leaflet yang akan di print
4. Mencetak leaflet tentang pentingnya tes HIV pada populasi berisiko
merupakan nilai dari :
• Akuntabilitas (Konsistensi)
• Komitmen Mutu (Orientasi Mutu)
• Anti Korupsi (Tanggung Jawab)

Gambar 6. Mencetak leaflet tentang pentingnya tes HIV pada populasi


berisiko
5. Mendistribusikan leaflet di tempat yang telah disepakati dan
melakukan evaluasi merupakan nilai dari :
• Akuntabilitas (Keadilan, Konsistensi),
• Nasionalisme (Sila 5)
• Komitmen Mutu (Inovasi)

Gambar 7. Mendistribusikan leaflet kepada pasien TB di instalasi rawat inap/


bangsal penyakit dalam RSUD Majenang
Gambar 8. Mendistribusikan leaflet di instalasi rawat inap/ bangsal penyakit
dalam RSUD Majenang

Gambar 9. Mendistribusikan leaflet kepada pasien di instalasi gawat darurat


RSUD Majenang
Gambar 10. Mendistribusikan leaflet di instalasi gawat darurat RSUD
Majenang

Gambar 11. Mendistribusikan leaflet kepada pasien poli rawat jalan di RSUD
Majenang
Gambar 12. Mendistribusikan leaflet di Instalasi Rawat Jalan RSUD Majenang
LAMPIRAN 3

BUKTI KEGIATAN 3
AKTUALISASI DAN HABITUASI

Membuat SOP Pelayanan Tes HIV bagi


Populasi Berisiko di RSUD Majenang
Kabupaten Cilacap
Membuat SOP Pelayanan Tes HIV bagi Populasi Berisiko di
RSUD Majenang Kabupaten Cilacap

1. Melakukan konsultasi dengan mentor selaku kepala bidang


pelayanan di RSUD Majenang merupakan nilai dari :
• Nasionalisme (Sila 1,2,3,4)

Gambar 1. Melakukan konsultasi dengan mentor selaku kepala bidang


pelayanan di RSUD Majenang

Gambar 2. Notulen persetujuan mentor untuk pembuatan SOP


Pelayanan Tes HIV bagi Populasi Berisiko di RSUD Majenang
2. Menyiapkan dan mengumpulkan bahan materi SOP merupakan
nilai dari :
• Etika Publik (Tidak memihak)
• Komitmen Mutu (Orientasi mutu)
• Anti Korupsi (Jujur, Mandiri)
Gambar 3. Menyiapkan dan mengumpulkan bahan materi SOP (Surat Edaran
Akselerasi ART 2019)
Gambar 4. Menyiapkan dan mengumpulkan bahan materi SOP (Surat
Edaran tentang Penatalaksanaan Orang dengan HIV AIDS [ODHA] Untuk
Eliminasi HIV AIDS Tahun 2030)

3. Menyusun konsep materi SOP merupakan nilai dari :


• Akuntabilitas (Konsistensi, Kejelasan)
• Komitmen Mutu (Orientasi Mutu, Efektif dan Efisien)
• Anti Korupsi (Tanggung Jawab)
Gambar 5. Menyusun konsep materi SOP

4. Mengadakan rapat penyusunan SOP Pelayanan Tes HIV bagi


Populasi Berisiko di RSUD Majenang bersama Tim PDP
(Perawatan, Dukungan dan Pengobatan) HIV merupakan nilai dari :
• Akuntabilitas (Kepercayaan, Kepemimpinan)
• Nasionalisme (Sila 1 dan 4)
• Etika Publik (Tidak terjadi faktor kepentingan, sopan,
santun, cepat, tepat, akurat, kerjasama)
• Komitmen Mutu (Efektif dan Efisien)
• Anti Korupsi (Tanggung Jawab)
Gambar 6. Rapat penyusunan SOP PelayananTes HIV bagi Populasi
Berisiko bersama Tim PDP (Perawatan, Dukungan dan Pengobatan) HIV

Gambar 7. Daftar Hadir Peserta Rapat Pembuatan SOP Pelayanan Tes


HIV bagi Populasi Berisiko di RSUD Majenang
Gambar 8. Notulen rapat penyusunan SOP Pelayanan Tes HIV bagi Populasi
Berisiko bersama Tim PDP HIV

5. Mengajukan SOP kepada Direktur RSUD Majenang merupakan


nilai dari :
• Akuntabilitas (Kepercayaan)
• Nasionalisme (Sila4)
• Etika Publik (hormat, sopan, santun)
• Anti Korupsi (Tanggung Jawab).
Gambar 9. Mengajukan SOP Kepada Direktur RSUD Majenang

Gambar 10. Direktur RSUD Majenang Menyetujui dan menandatangani SOP


Pelayanan Tes HIV bagi Populasi Berisiko
Gambar 11. Notulen Konsultasi Persetujuan SOP dengan Direktur RSUD
Majenang
Gambar 12. SOP Pelayanan Tes HIV bagi Populasi Berisiko
LAMPIRAN 4
BUKTI KEGIATAN 4
AKTUALISASI DAN HABITUASI

Melakukan Sosialisasi dan Pembekalan SOP


Pelayanan Tes HIV bagi Populasi Berisiko
kepada seluruh petugas kesehatan di RSUD
Majenang Kabupaten Cilacap
Melakukan Sosialisasi dan Pembekalan SOP Pelayanan Tes HIV
bagi Populasi Berisiko kepada seluruh petugas kesehatan di
RSUD Majenang Kabupaten Cilacap

1. Melakukan konsultasi dengan mentor selaku kabid pelayanan


mengenai prosedur perijinan dan teknis pelaksanaan merupakan
nilai dari :
• Akuntabilitas (Integritas, Kepercayaan, Kejelasan),
• Nasionalisme (Sila 3,4)

Gambar 1. Melakukan Konsultasi dengan Mentor Mengenai Prosedur Perizinan


dan Teknis Pelaksanaan Sosialisasi dan Pembekalan SOP
Gambar 2. Notulen Konsultasi Mentor tentang Prosedur dan Rekomendasi
Pelaksanaan Sosialisasi dan Pembekalan SOP

2. Menyiapkan bahan materi sosialisasi dan pembekalan SOP merupakan


nilai dari :
• Akuntabilitas (konsistensi),
• Anti Korupsi (Tanggung jawab, Mandiri, kerja keras )
Gambar 3. Materi Sosialisasi dan Pembekalan SOP Pelayanan Tes HIV bagi
Populasi Berisiko di RSUD Majenang

3. Melakukan konsultasi dengan tim Diklat (Pendidikan dan Pelatihan)


di RSUD Majenang terkait dengan jadwal dan tempat sosialisasi
SOP merupakan nilai dari :
• Akuntabilitas (Integritas)
• Nasionalisme (Sila 3,4)
• Etika Publik (Sopan)
Gambar 4. Melakukan konsultasi dengan tim Diklat (Pendidikan dan
Pelatihan) di RSUD Majenang terkait dengan jadwal dan tempat
sosialisasi SOP
Gambar 5. Notulen konsultasi dengan tim Diklat (Pendidikan dan Pelatihan)
di RSUD Majenang terkait dengan jadwal dan tempat sosialisasi SOP
Gambar 6. Undangan Sosialisasi dan Pembekalan SOP yang telah disetujui
oleh tim Diklat
4. Melaksanaan sosialisasi dan pembekalan SOP merupakan nilai dari :
• Nasionalisme (Sila 1, 2, 4)
• Etika Publik (Akurat, Santun, Kepedulian, Empati)
• Komitmen Mutu (Efektif, efisien)

Gambar 7. Melaksanakan Sosialisasi dan Pembekalan SOP Pelayan Tes


HIV bagi Populasi Berisiko

Gambar 8. Daftar Hadir Peserta Sosialisasi dan Pembekalan SOP


5. Melakukan evaluasi pelaksanaan Sosialisasi dan pembekalan SOP
merupakan nilai dari :
• Nasionalisme (Sila 1)
• Anti Korupsi (Tanggung jawab, Disiplin)

Gambar 9. Melakukan evaluasi pelaksanaan sosialisasi dan pembekalan


SOP Pelayanan Tes HIV bagi Populasi Berisiko
LAMPIRAN 5

BUKTI KEGIATAN 5
AKTUALISASI DAN HABITUASI

Melakukan Monitoring Pelaksanaan SOP


Pelayanan Tes HIV bagi Populasi Berisiko di
RSUD Majenang Kabupaten Cilacap
Melakukan Monitoring Pelaksanaan SOP Pelayanan Tes HIV bagi Populasi
Berisiko di RSUD Majenang Kabupaten Cilacap

1. Melakukan konsultasi dengan mentor terkait pengaturan monitoring SOP


merupakan nilai dari :
• Akuntabilitas (Integritas, Kepercayaan, Kejelasan)
• Nasionalisme (Sila 1,4)

Gambar 1. Melakukan konsultasi dengan mentor terkait pengaturan


monitoring SOP
Gambar 2. Notulen konsultasi dengan mentor terkait pengaturan
monitoring SOP
2. Pembuatan jadwal monitoring pelaksanaan SOP merupakan nilai dari :
• Akuntabilitas (Integritas)
• Nasionalisme (Sila 4)
• Anti Korupsi (Tanggung Jawab, Mandiri, Kerja Keras).

Gambar 3. Membuat jadwal monitoring pelaksanaan SOP Pelayanan Tes


HIV bagi Populasi Berisiko
Gambar 4. Lembar monitoring pelaksanaan SOP
3. Melakukan konsultasi dengan bagian Diklat RSUD Majenang untuk
melakukan sosialisasi jadwal dan monitoring merupakan nilai dari :
• Nasionalisme (Sila 4)
• Etika Publik (Kerjasama)
• Komitmen Mutu (Efektif, inovasi)

Gambar 5. Melakukan konsultasi dengan bagian Diklat untuk melakukan


sosialisasi jadwal dan monitoring pelaksanaan SOP
Gambar 6. Notulen konsultasi dengan bagian Diklat untuk melakukan sosialisasi
jadwal dan monitoring pelaksanaan SOP
4. Melaksanakan sosialisasi jadwal dan monitoring pelaksanaan SOP
kepada seluruh petugas kesehatan di RSUD Majenang merupakan
nilai dari :
• Nasionalisme (Sila 5)
• Etika Publik (Akurat, Kepedulian)
• Komitmen Mutu (Efektif, Efisien)

Gambar 7. Melaksanakan Sosialisasi Jadwal dan Monitoring Pelaksanaan SOP


kepada seluruh petugas kesehatan di RSUD Majenang

Gambar 8. Daftar Hadir Peserta Sosialisasi Jadwal dan Monitoring Pelaksanaan


SOP Pelayanan Tes HIV bagi Populasi Berisiko
6. Pelaksanaan monitoring pelaksanaan SOP di Instalasi Rawat Jalan,
merupakan nilai dari :
• Nasionalisme (sila 2 dan 4)
• Etika Publik (akurat, sopan, santun, profesional)
• Komitmen Mutu (efektif, efisien, inovasi)
• Anti Korupsi (disiplin)

Gambar 9. Monitoring pelaksanaan SOP di instalasi rawat inap: Perawat Poli


Paru mengedukasi pasien berisiko untuk melakukan tes HIV
Gambar 10. Perawat menulis pelaksanaan SOP di lembar monitoring

Gambar 11. Lembar monitoring pelaksanaan SOP (Lembar edukasi pasien


populasi berisiko untuk melakukan tes HIV)
Gambar 12. Lembar monitoring pelaksanan SOP Pelayanan Tes HIV bagi
Populasi Berisiko di RSUD Majenang yang telah diisi
LAMPIRAN 6

BUKTI KEGIATAN 6
AKTUALISASI DAN HABITUASI

Mengusulkan Pembuatan Tim Perawatan,


Dukungan dan Pengobatan (PDP) HIV yang Baru di
RSUD Majenang Kabupaten Cilacap
Mengusulkan Pembuatan Tim Perawatan, Dukungan dan Pengobatan
(PDP) HIV yang Baru di RSUD Majenang Kabupaten Cilacap

1. Melakukan konsultasi dengan mentor selaku kabid pelayanan, Ketua


Tim PDP dan ka SMF Penyakit Dalam merupakan nilai dari :
• Nasionalisme (Sila 1, 3, 4)

Gambar 1. Konsultasi dengan mentor


Gambar 2. Notulen konsultasi mentor, persetujuan kegiatan pengusulan Tim
PDP HIV yang baru

Gambar 3. Konsultasi dengan Ketua Tim PDP HIV dan Ka SMF Penyakit Dalam
Gambar 4. Notulen konsultasi dengan Ketua Tim PDP HIV dan Ka SMF
Penyakit Dalam; persetujuan kegiatan pengusulan Tim PDP HIV yang baru

2. Membuat Susunan Struktur serta Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi)


Tim Perawatan, Dukungan dan Pengobatan (PDP) HIV di RSUD
Majenangmerupakan nilai dari :
• Akuntabilitas (Konsistensi, kejelasan)
• Nasionalisme (Sila 4)
• Etika Publik (Tidak Memihak)
• Anti Korupsi (Tanggung Jawab)
Gambar 5. Melakukan Diskusi Pembuatan Struktur Serta Tugas Pokok dan
Fungsi (Tupoksi) Tim Perawatan, Dukungan dan Pengobatan (PDP) HIV

Gambar 6. Usulan Struktur Serta Tupoksi Tim PDP HIV yang baru untuk
diajukan ke Direktur RSUD Majenang
3. Melakukan rapat pembentukan dan pengukuhan Tim Perawatan,
Dukungan dan Pengobatan (PDP) HIV merupakan nilai dari :
• Akuntabilitas (Integritas, Kepercayaan),
• Nasionalisme (Sila 4)
• Etika Publik (Cepat, tepat, akurat, kerjasama)

Gambar 7. Rapat pembentukan dan pengukuhan Tim Perawatan, Dukungan


dan Pengobatan (PDP) HIV

Gambar 8. Daftar Hadir Peserta Rapat Pembentukan dan Pengukuhan Tim


PDP HIV yang baru
Gambar 9. SK Direktur tentang Susunan dan Tupoksi Tim PDP HIV yang baru
4. Melakukan Sosialisasi mengenai Tugas Pokok dan Fungsi
(Tupoksi) Tim Perawatan, Dukungan dan Pengobatan (PDP) HIV
kepada petugas kesehatan di RSUD Majenang merupakan nilai
dari :
• Akuntabilitas (Integritas, Kepercayaan, Kejelasan)
• Komitmen Mutu (Efektif dan Efisien)
• Anti Korupsi (Tanggung Jawab)

Gambar 10. Melakukan Sosialisasi tentang Susunan dan Tupoksi Tim PDP HIV
yang baru
Gambar 11. Daftar Hadir Peserta Sosialisasi Susunan dan Tupoksi Tim PDP HIV
yang baru
5. Melakukan evaluasi kegiatan Tim Perawatan, Dukungan dan
Pengobatan (PDP) HIV di klinik VCT merupakan nilai dari :
• Akuntabilitas (Konsistensi)
• Komitmen Mutu (Efisien, Efektif)
• Anti Korupsi (Disiplin, Jujur)

Gambar 12. Evaluasi Kegiatan Tim PDP: Melakukan Konseling Kepatuhan


ARV pada Pasien HIV Positif

Gambar 13. Evaluasi Kegiatan Tim PDP: Melakukan Sosialisasi Pentingnya Tes
HIV bagi Populasi Berisiko
Gambar 14. Evaluasi Kegiatan Tim PDP: Membuat Cascade HIV dan
Pengobatan ARV selama bulan November 2019

Gambar 15. Evaluasi Kegiatan Tim PDP: Cascade HIV dan Pengobatan ARV
selama bulan November 2019
Gambar 12. Lembar Monitoring Kegiatan Tim PDP HIV
LAMPIRAN 7

BUKTI KEGIATAN 7
AKTUALISASI DAN HABITUASI

Membuat Banner Tentang Motivasi Tes HIV


pada Populasi Berisiko di RSUD Majenang
Kabupaten Cilacap
Membuat Banner Tentang Motivasi Tes HIV pada Populasi Berisiko di
RSUD Majenang Kabupaten Cilacap

1. Melakukan konsultasi dengan mentor tentang materi dan konsep


bannermerupakan nilai dari :
• Akuntabilitas (Integritas)
• Etika Publik (Sopan dan Santun)
• Komitmen Mutu (Inovatif, Orientasi Mutu)

Gambar 1. Melakukan konsultasi dengan mentor tentang materi dan konsep


banner
Gambar 2. Notulen konsultasi dengan mentor tentang materi dan konsep banner

2. Menyusun materi dan konsep banner merupakan nilai dari :


• Akuntabilitas (Integritas, Konsisten)
• Nasionalisme (Sila ke-1)
• Komitmen Mutu (Inovasi, Efisien, Efektif)
• Anti Korupsi (Tanggung Jawab, Peduli)
Gambar 3. Menyusun materi dan konsep banner

3. Membuat rancangan banner bekerja sama dengan pihak


percetakan merupakan nilai dari :
• Akuntabilitas (Integritas)
• Nasionalisme (Sila 4)
• Komitmen Mutu (Efisien Dan Efektif)
• Anti Korupsi (Tanggung Jawab, Kerja Keras)

Gambar 4. Membuat rancangan banner bekerjasama dengan pihak


percetakan
Gambar 5. Soft File Rancangan Banner

4. Mencetak Banner yang sudah terkonsep dengan baik merupakan


nilai dari :
• Komitmen Mutu (Efektif, efisien)
• Anti Korupsi (Tanggung jawab, kerja keras)
Gambar 6. Mencetak Banner yang sudah terkonsep dengan baik

5. Melakukan konsultasi dengan bagian humas RSUD Majenang untuk


penempatan banner merupakan nilai dari :
• Akuntabiilitas (Integritas, Kepercayaan)
• Nasionalisme (Sila 4)
Gambar 7. Melakukan konsultasi dengan bagian Humas RSUD Majenang

Gambar 8. Notulen Konsultasi dengan Humas RSUD Majenang


6. Meletakkan Banner di lokasi strategis yang telah direncanakan.
merupakan nilai dari :
• Akuntabiilitas (Konsisten)
• Komitmen Mutu (Efektif, efisien, inovatif)

Gambar 9. Menempatkan banner di pintu masuk RSUD Majenang


LAMPIRAN 8

Surat Undangan Pertemuan Koordinasi Fast Track dan Validasi Data

Anda mungkin juga menyukai