Anda di halaman 1dari 154

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL

SEBAGAI PELAKSANA/TERAMPIL ASISTEN APOTEKER DALAM


OPTIMALISASI PENYIMPANAN OBAT DAN ALAT KESEHATAN DI PUSAT
KESEHATAN MASYARAKAT DLINGO II
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANTUL

SUCI RAHMAYANI, A.Md. Farm


No. Presensi: 35/LATSAR/Golongan II/Angkatan IV/2021
NIP: 199601272020122003

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA


BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN II ANGKATAN IV
YOGYAKARTA
2021

i
ii
iii
ABSTRAK

Laporan aktualisai nilai-nilai dasar profesi pegawai negeri sipil dengan judul “Laporan
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil Sebagai Pelaksana/Terampil Asisten
Apoteker Dalam Optimalisasi Penyimpanan Obat Dan Alat Kesehatan Di Pusat Kesehatan
Masyarakat Dlingo II Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul” bertujuan untuk mempermudah
petugas farmasi dalam pendistribusian obat dan alat kesehatan serta untuk menjaga mutu obat
dan alat kesehatan yang terdapat di Puskesmas DlingoII.
Isu yang diangkat oleh penulis adalah Belum optimalnya penyimpanan obat dan alat
kesehatan yang terdapat di Puskesmas DlingoII. Berdasarkan isu tersebut maka penulis
membuat 5 (lima) kegiatan dalam rangka optimalisasi penyimpanan obat dan alat kesehatan di
Puskesmas DlingoII. Lima kegiatan tersebut adalah: (1) Melakukan konsultasi pada atasan dan
koordinasi dengan rekan kerja mengenai isu yang akan diaktualisasikan selama habituasi di
lingkungan kerja. (2) Membuat daftar obat dan alat kesehatan. (3) Membuat tempat untuk obat
dan alat kesehatan yang tidak terdapat dusnya. (4) Membuat label penamaan obat dan alat
kesehatan serta pembuatan stiker untuk obat. (5) menata obat dan alat kesehatan sesuai
standar.
Selama proses aktualisasi, penulis telah menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan
yang telah diagendakan dalam rancangan aktualisai dengan baik dan lancar. Kegiatan tersebut
akan terus dilanjutkan meskipun masa aktualisasi telah berakhir dengan tetap berpedoman
pada nilai ANEKA yang telah diperoleh oleh penulis selama mengikuti kegiatan Pelatihan
Dasar CPNS dan dengan beberapa perbaikan yang diperlukan.

Kata Kunci: Optimalisasi, Penyimpanan, Obat dan Alat Kesehatan, Pusat Kesehatan
Masyarakat Dlingo II

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulilah penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan Laporan
Aktualisasi nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan judul “Laporan Aktualisasi
Nilai-Nilai Dasar PNS Sebagai Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker Dalam
Optimalisasi Penyimpanan Obat dan Alat kesehatan Di Pusat Kesehatan Masyarakat
Dlingo II Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul”

Laporan aktualisasi ini disusun dalam rangka memenuhi nilai-nilai dasar PNS yang meliputi
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi, yang
merupakan salah satu syarat kelulusan dalam pelatihan dasar calon pegawai negeri sipil
(CPNS) golongan II tahun 2021 yang diselenggarakan oleh badan diklat daerah istimewa
Yogyakarta.

Keberhasilan penulis dalam menyusun laporan aktualisasi ini tidak terlepas dari dukungan,
bimbingan, arahan dan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Drs. YB. Jarot Budi Harjo selaku Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan
Derah Istimewa Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas dalam
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan II Angkatan IV di
Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. Bapak Drs. Didik Warsito, M.Si selaku kepala Badan kepegawaian, Pendidikan dan
Pelatihan Kabupaten Bantul yang telah memberikan fasilitas dalam proses
pelaksanaan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan II
Angkatan IV.
3. Bapak Triyanto, SSTP, M.Eng selaku kepala bidang Ekonomi dan sarana prasarana
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sekaligus penguji dalam seminar rancangan
aktualisasi ini
4. Bapak dr. Ahmad Riyanto selaku kepala Puskesmas DlingoII sekaligus mentor yang
telah memberikan dukungan, motivasi, arahan serta masukan.
v
vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………..……………………………………….. i

BERITA ACARA SEMINAR LAPORAN AKTUALISASI……………………….. 11

PERNYATAAN PENGESAHAN………………………..…………………………. 111

ABSTRAK………………………..…………………………………………………. 1v

KATA PENGANTAR………………………..……………………………………... v

DAFTAR ISI………………………..……………………………………………….. vii

DAFTAR GAMBAR………………………..………………………………………. ix

DAFTAR TABEL………………………..………………………………………….. xi

DAFTAR ISTILAH………………………..………………………………………... xii

BAB I PENDAHULUAN………………………..………………………………….. 1

A. Posisi Organisasi dalam Lingkup NKRI/SANKRI……………………… 1

B. Visi, Misi, Tujuan, dan Nilai Organisasi………………………………… 4

C. Struktur Organisasi………………………..……………………………... 7

D. Tugas dan Fungsi………………………..………………………………. 8

1. Organisasi………………………..………………………………….. 8

2. Unit Kerja………………………..………………………………….. 9

E. Kondisi Organisasi………………………..……………………………... 10

1. Letak Organisasi………………………..…………………………… 10

2. Sarana Prasarana………………………..…………………………… 11

3. Sumber Daya Manusia (SDM) ……………………………………… 12

BAB II AGENDA AKTUALISASI…………………………………………………. 14

A. Latar Belakang Pemilihan Isu dan Kegiatan……………………………. 14

B. Proses Aktualisasi………………………..……………………………… 23

vii
1. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS Kegiatan 1……………… 23

2. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS Kegiatan 2……………… 34

3. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS Kegiatan 3……………… 48

4. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS Kegiatan 4……………… 59

5. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS Kegiatan 5……………… 71

BAB III PENUTUP…………………………….……………………………………. 84

A. Kesimpulan…………………………….………………………………… 84

B. Saran…………………………….……………………………………….. 91

C. Rencana Aksi Penyempurnaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS……... 91

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

A. Formulir Pembimbingan (Coach dan Mentor) saat RA

B. Formulir Pembimbingan (Coach dan Mentor) saat Aktualisasi

C. Presensi kehadiran

D. Undangan Mentor dan lampirannya

E. Surat Pernyataan Kesanggupan Mentor

F. Lembar Catatan Masukan/Perbaikan saat RA (Penguji, Coach, dan


Mentor)
G. Surat Pernyataan Komitmen

H. Slide Presentasi Rancangan Aktualisasi

I. Jadwal Aktualisasi

K. Lembar Catatan Masukan/Perbaikan saat Aktualisasi (Penguji, Coach,


dan Mentor)

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi Puskesmas DlingoII……………………………….. 7

Gambar 2. Lokasi Puskesmas DlingoII…………………………………………….. 10


Gambar 3. Kartu Stok obat………………………………………………………….. 15
Gambar 4. Obat Kadaluarsa…………………………………………………………. 17
Gambar 5. Rak obat dan alat kesehatan ……………………………………………. 18
Gambar 6. Analisi Isu dengan Fishbone diagram…………………………………….. 20
Gambar 7. Melakukan konsultasi dengan atasan………………………………….. 32
Gambar 8. Melakukan koordinasi dengan rekan kerja…………………………….. 33
Gambar 9. Mendata obat dan alat kesehatan……………………………………….. 43
Gambar 10. Membuat daftar obat dan alatkesehatan dalam bentuk Microsoft word.... 44

Gambar 11. Membuat daftar obat High Alert dan LASA……………………………. 45


Gambar 12. Bahan dan alat pembuatan rak obat…………………………………….. 56
Gambar 13. Membuat rak tempat obat dan alat kesehatan………………………….. 57
Gambar 14. Rak tempat obat dan alat kesehatan…………………………………….. 58
Gambar 15. Membuat desain label nama obat dan alat kesehatan serta stiker obat High
Alert dan LASA………………………………………………………………………… 68
Gambar 16. Desain label nama obat dan alat kesehatan serta stiker obat High Alert dan
LASA…………………………………………………………………………………… 69
Gambar 17. Label nama obat dan alat kesehatan serta stiker obat high alert dan
LASA…………………………………………………………………………………… 70
Gambar 18. Memasukan obat dan alat kesehatan ke rak sesuai jenisnya dengan
system penataan alfabetis dan FEFO (First Expired First Out )………. 81
Gambar 19. Menempelkan label penamaan obat dan alat kesehatan……………….. 82
Gambar 20. Menempelkan stiker pada obat-obat High Alert dan LASA (Look Alike
Sound Alike) ………………………………………………………………………….. 83
Gambar 21. Rak obat yang belum terdapat stiker…………………………………… 87
Gambar 22. Rak obat yang sudah ditempeli stiker………………………………….. 88

ix
Gambar 23. Rak obat yang belum terdapat label nama obat………………………… 88

Gambar 24. Rak obat yang sudah terdapat labe nama obat………………………… 89
Gambar 25. Belum adanya rak tempat obat dan alat kesehatan……………………. 89
Gambar 26. Adanya rak penataan terlihat lebih rapi………………………………… 90

x
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Sarana dan prasarana di Puskesmas DlingoII…………………………. 10


Tabel 2. Tabel sumber daya manusia di Puskesmas DlingoII…………………. 12
Tabel 3. Analisis isu kontemporer………………………………………………. 14
Tabel 4. Analisis USG……………………………………………………………. 19
Tabel 5. Daftar Obat High Alert………………………………………………….. 46
Tabel 6. Daftar Obat LASA………………………………………………………. 47

xi
DAFTAR ISTILAH

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.

Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah warga Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat
sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki
jabatan pemerintahan.

Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) adalah warga negara Indonesia
yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkatnya berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka
waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.

Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) adalah warga negara Indonesia yang lolos seleksi
pengadaan PNS, diangkat dan di tetapkan oleh PPK, serta telah mendapatkan persetujuan
teknis dan penetapan nomor induk pegawai.

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat penting bahkan tidak
dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan.

Promotif adalah suatu kegiatan dan atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih
mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan.

Preventif adalah suatu tindakan pencehagan terhadap suatu masalah kesehatan atau penyakit.

High Alert adalah obat-obat yang secara signifikan beresiko membahayakan pasien bila
digunakan dengan salah atau pengelolaan yang kurang tepat.

Look Alike Sound Alike (LASA) adalah obat-obat yang digolongkan dalam obat yang
perludiwaspadai karena sering menyebabkan terjadi kesalahan pada saat pengambilan

xii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Posisi organisai dalam lingkup NKRI/SANKRI

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah provinsi tertua kedua di Indonesia setelah
Jawa Timur, yang dibentuk oleh pemerintah negara bagian Indonesia. Provinsi ini juga
memiliki status istimewa atau otonomi khusus. Status ini merupakan sebuah warisan dari
zaman sebelum kemerdekaan. Kesultanan Yogyakarta dan juga Kadipaten Paku Alaman,
sebagai cikal bakal atau asal usul DIY oleh Jepang ini disebut dengan Koti/Kooti.

Di Jakarta pada tanggal 19 Agustus 1945 terjadi pembicaraan serius dalam sidang PPKI
membahas kedudukan Kooti. Dalam sidang itu Pangeran Puruboyo, wakil dari Yogyakarta
Kooti, meminta pada pemerintah pusat supaya Kooti dijadikan 100% otonom. Kemudian
kedudukan Kooti ditetapkan status quo sampai dengan terbentuknya Undang-Undang tentang
Pemerintahan Daerah. Pada hari itu juga Soekarno mengeluarkan piagam penetapan
kedudukan bagi kedua penguasa tahta Kesultanan Yogyakarta dan Kadipaten Paku Alaman.
Piagam tersebut baru diserahkan pada 6 September 1945 setelah sikap resmi dari para
penguasa monarki dikeluarkan.

Pada tanggal 1 September 1945, Komite Nasional Indonesia Daerah (KNID) Yogyakarta
dibentuk dengan merombak keanggotaan Yogyakarta Kooti Hookookai. Setelah mengetahui
sikap rakyat Yogyakarta terhadap Proklamasi, barulah Sultan HB IX mengeluarkan dekrit
kerajaan yang dikenal dengan Amanat 5 September 1945 . Isi dekrit tersebut adalah integrasi
monarki Yogyakarta ke dalam Republik Indonesia. Dekrit dengan isi yang serupa juga
dikeluarkan oleh Sri Paduka PA VIII pada hari yang sama.

Wilayah DIY (D.I. Kasultanan dan D.I Paku Alaman) beserta Kab/Kota dalam
lingkungannya pada 1945 adalah pada saat berintegrasi wilayah kekuasaan Kesultanan
Yogyakarta meliputi:

1. Kabupaten Kota Yogyakarta dengan bupatinya KRT Hardjodiningrat,


2. Kabupaten Sleman dengan bupatinya KRT Pringgodiningrat,
3. Kabupaten Bantul dengan bupatinya KRT Joyodiningrat,
1
4. Kabupaten Gunung Kidul dengan bupatinya KRT Suryodiningrat,
5. Kabupaten Kulon Progo dengan bupatinya KRT Secodiningrat.

Sedang wilayah kekuasaan Kadipten Paku Alaman meliputi:

1. Kabupaten Kota Paku Alaman dengan bupatinya KRT Brotodiningrat,


2. Kabupaten Adikarto dengan bupatinya KRT Suryaningprang.

paten tersebut tidak memiliki otonomi melainkan hanya wilayah administratif. Bupati-bupati
yang mengepalai masing-masing kabupatennya disebut dengan Bupati Pamong Praja. Mereka
juga mengepalai birokrasi kerajaan yang disebut dengan Abdi Dalem Keprajan. Birokrasi
kerajaan inilah yang akan menjadi tulang punggung utama Kabupaten dan Kota di DIY
sampai tahun 1950.

Untuk merumuskan susunan dan kedudukan daerah Yogyakarta, BP KNID juga


menyelenggarakan sidang maraton untuk merumuskan RUU Pokok Pemerintahan Yogyakarta
sampai awal 1946. RUU ini tidak kunjung selesai karena perbedaan yang tajam antara BP
KNID, yang menghendaki Yogyakarta menjadi daerah biasa seperti daerah lain, dengan kedua
penguasa monarki, yang menghendaki Yogyakarta menjadi daerah istimewa. Akhirnya RUU
yang terdiri dari 10 Bab tersebut dapat diselesaikan.

Sultan HB IX dan Sri Paduka PA VIII dengan persetujuan BP DPR DIY (Dewan
Daerah) pada 18 Mei 1946 mengeluarkan Maklumat No. 18 yang mengatur kekuasaan
legeslatif dan eksekutif . Maklumat ini adalah realisasi dari keputusan sidang KNI Daerah
Yogyakarta pada 24 April 1946. Setelah menyetujui rencana maklumat itu, KNID
membubarkan diri dan digantikan oleh Dewan Daerah yang dibentuk berdasarkan rencana
maklumat. Dalam sidangnya yang pertama DPR DIY mengesahkan rencana maklumat No 18
yang sebelumnya telah disetujui dalam sidang KNI Daerah Yogyakarta tersebut. Dalam
maklumat ini secara resmi nama Daerah Istimewa Yogyakarta digunakan menandai
bersatunya dua monarki Kesultanan dan Pakualaman dalam sebuah Daerah Istimewa.

Setelah pengakuan kedaulatan sebagai hasil KMB, Indonesia memasuki babakan


sejarah yang baru. Negara Republik Indonesia yang beribukota di Yogyakarta sejak 1946,
hanyalah sebuah negara bagian dari Republik Indonesia Serikat (RIS) yang berkedudukan di
2
Jakarta sampai 17 Agustus1950. Secara formal dibentuk dengan UU No. 3 Tahun 1950 yang
diubah dengan UU No. 19 Tahun 1950. Kedua UU tersebut diberlakukan mulai 15
Agustus1950 dengan PP No. 31 Tahun 1950. UU 3/1950 tentang Pembentukan Daerah
Istimewa Yogyakarta sangatlah singkat (hanya 7 pasal dan sebuah lampiran daftar
kewenangan otonomi). UU tersebut hanya mengatur wilayah dan ibu kota, jumlah anggota
DPRD, macam kewenangan, serta aturan-aturan yang sifatnya adalah peralihan. UU 19/1950
sendiri adalah perubahan dari UU 3/1950 yang berisi penambahan kewenangan bagi DIY.
Status keistimewaan Yogyakarta tidak diatur lagi dalam UU pembentukan karena telah diatur
dalam UU 22/1948. Dalam UU 3/1950 disebutkan secara tegas Yogyakarta adalah sebuah
Daerah Istimewa setingkat provinsi. Walaupun nomenklaturnya mirip, namun saat itu
mengandung konsekuensi hukum dan politik yang amat berbeda terutama dalam hal kepala
daerah dan wakil kepala daerahnya. Walau begitu DIY bukan pula sebuah monarki
konstitusional. Kemudian pada tahun 1951 Yogyakarta menyelenggarakan pemilu pertama
dalam sejarah Indonesia. Pemilu diselenggarakan untuk memilih anggota legislatif di Daerah
Istimewa dan Kabupaten.

Perubahan yang cukup penting, pasca UU 3/1950 adalah perubahan wilayah. Wilayah
birokrasi eksekutif yang menjadi DIY adalah wilayah Negara Gung yang dibagi 3 kabupaten
yakni Kota, Kulonprogo dan Kori dan kemudian menjadi 4 kabupaten 1 kota seperti yang
sekarang.

Pengaturan keistimewaan DIY dan pemerintahannya selanjutnya diatur dengan UU No


1/1957 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah. UU ini diterbitkan untuk melaksanakan
ketentuan dalam pasal 131-133 UUDS 1950. Pengaturan Daerah Istimewa terdapat baik dalam
diktum maupun penjelasannya.

Substansi istimewa bagi Daerah Istimewa Yogyakarta dapat dilihat dalam kontrak politik
antara Nagari Kasultanan Yogyakarta & Kadipaten Puro Pakualaman dengan Pemimpin Besar
Revolusi Soekarno. Subtansi Istimewa bagi Daerah Istimewa Yogyakarta terdiri dari tiga hal :

1. Istimewa dalam hal Sejarah Pembentukan Pemerintahan Daerah Istimewa


sebagaimana diatur UUD 45, pasal 18 & Penjelasannya mengenai hak asal-usul suatu
daerah dalam teritoir Negara Indonesia serta bukti - bukti authentik/fakta sejarah dalam

3
proses perjuangan kemerdekaan, baik sebelum maupun sesudah Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945 hingga sekarang ini dalam memajukan Pendidikan
Nasional & Kebudayaan Indonesia;
2. Istimewa dalam hal Bentuk Pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta yang terdiri
dari penggabungan dua wilayah Kasultanan & Pakualaman menjadi satu daerah
setingkat provinsi yang bersifat kerajaan dalam satu kesatuan wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia (sebagaimana disebutkan dalam Amanat 30 Oktober 1945, 5
Oktober 1945 & UU No.3/1950);
3. Istimewa dalam hal Kepala Pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta yang dijabat
oleh Sultan & Adipati yang bertahta (sebagaimana amanat Piagam Kedudukan 19
Agustus 1945 yang menyatakan Sultan & Adipati yang bertahta tetap dalam
kedudukannya dengan ditulis secara lengkap nama, gelar, kedudukan seorang Sultan &
Adipati yang bertahta sesuai dengan angka urutan bertahtanya.

(Sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Daerah_Istimewa_Yogyakarta)

B. Visi, Misi, dan Nilai Organisasi


1. Visi
Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 19 Tahun 2018 tentang Perubahan
Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021

Visi Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021:


Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bantul yang sehat, cerdas, dan sejahtera,
berdasarkan nilai-nilai keagamaan, kemanusiaan, dan kebangsaan dalam wadah
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

Secara filosofis visi tersebut adalah cita-cita untuk mewujudkan masyarakat


Kabupaten Bantul yang:

1. Sehat yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang memiliki kesehatan


jasmani, rohani dan sosial
4
2. Cerdas yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang memiliki kecerdasan
intelektual, emosional dan spiritual
3. Sejahtera yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang produktif, mandiri,
memiliki tingkat penghidupan yang layak dan mampu berperan dalam
kehidupan social
4. Keagamaan yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang beriman,
menjalankan ibadah dan mengembangkan toleransi beragama.
5. Kemanusiaan yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang peduli, saling
menghargai dan mengembangkan semangat gotong-royong
6. Kebangsaan yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang memiliki rasa
patriotisme cita tanah air dan tumpah darah untuk bersama-sama
mewujudkan pembangunan
2. Misi
Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 19 Tahun 2018 tentang Perubahan
Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021

Misi Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021:


1. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yg baik, efektif, efisien dan bebas
dari KKN melalui percepatan reformasi birokrasi
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, cerdas, terampil
dan berkepribadian luhur
3. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat difokuskan pada percepatan
pengembangan perekonomian rakyat dan pengentasan kemiskinan
4. Meningkatkan kapasitas dan kualitas sarana-prasarana umum, pemanfaatan
Sumber Daya Alam dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup
dan pengelolaan risiko bencana
5. Meningkatkan tata kehidupan masyarakat Bantul yang agamis, nasionalis,
aman, progresif, dan harmonis serta berbudaya istimewa.

5
3. Nilai Organisasi
Peraturan Bupati Bantul Nomor 56 Tahun 2018 tentang Budaya Pemerintahan
Pemerintah Kabupaten Bantul. Makna Budaya Pemerintahan Satriya:
a. Satriya sebagai watak kesatriya yang memiliki sikap memegang teguh
ajaran moral sawiji, greget, sengguh ora mingkuh dan semangat golong
gilig.
b. Satriya sebagai akronim dari Selaras, Akal budi luhur-jati diri, Teladan
keteladanan, Rela melayani, Inovatif, Yakin percaya diri dan Ahli
profesional.
Nilai-nilai Budaya SATRIYA:
1. Selaras
Dalam kehidupan selalu menjaga kelestarian dan keseimbangan hubungan
manusia dengan Tuhan, alam dan sesama manusia.
2. Akal budi luhur jatidiri
Artinya keluhuran jatidiri seseorang merupakan pengejawantahan
perikemanusiaannya. Kata kuncinya adalah budi luhur.
3. Teladan keteladanan
Artinya dapat dijadikan panutan/sebagai teladan/contoh oleh
lingkungannya. Kata kuncinya adalah keteladanan.
4. Rela Melayani
Artinya memberikan pelayanan yang lebih dari yang diharapkan
masyarakat. Kata kuncinya adalah kepuasan masyarakat
5. Inovatif
Artinya selalu melakukan pembaharuan yang bersifat positif ke arah
kemajuan individu dan kelompok. Kata kuncinya adalah pembaharuan.
6. Yakin dan percaya diri
Artinya dalam melaksanakan tugas selalu didasari atas keyakinan dan
penuh percaya diri bahwa apa yang dilaksanakan akan membawa kemajuan
dan manfaat baik ke intern maupun ke ekstern. Kata kuncinya adalah
kemajuan dan manfaat.

6
7. Ahli atau Profesional
Artinya mempunyai kompetensi, komitmen dan prestasi pada pekerjaanya.
Kata kuncinya adalah kompetensi, komitmen dan prestasi.

C. Stuktur Organisasi
Gambar 1. Struktur Organisasi

Sumber: kasubag TU

7
D. Tugas dan Fungsi
1. Organisasi
a. Tugas
Berdasarkan peraturan bupati bantul No. 109 tahun 2019 tentang kedudukan,
susunan organsasi, tugas, fungsi, dan tata kerja dinas kesehatan kabupaten
bantul, dinas kesehatan mempunyai tugas membantu bupati melaksanakan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan
bidang kesehatan.
b. Fungsi
Berdasarkan peraturan bupati bantul No. 109 tahun 2019 tentang kedudukan,
susunan organsasi, tugas, fungsi, dan tata kerja dinas kesehatan kabupaten
bantul, dinas kesehatan mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Perumusan kebijakan bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan
pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan
dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) serta sumber daya
kesehatan;
2. Pelaksana kebijakan bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan
pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan
dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) serta sumber daya
kesehatan;
3. Pelaksana evaluasi dan pelaporan bidang kesehatan masyarakat,
pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian,
alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) serta
sumber daya kesehatan;
4. Pelaksana administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
5. Pelaksana fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan bidang
tugas dan fungsinya.

8
2. Unit kerja
a. Tugas
Dalam peraturan bupati bantul nomor 132 tahun 2016 tentang susunan
organisasi, kedudukan, tugas dan fungsi unit pelaksana teknis pusat kesehatan
masyarakat, Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat mempunyai
tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas dalam hal pelayanan kesehatan
masyarakat.
b. Fungsi
Dalam peraturan bupati bantul nomor 132 tahun 2016 tentang susunan
organisasi, kedudukan, tugas dan fungsi unit pelaksana teknis pusat kesehatan
masyarakat kabupaten bantul, Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan
Masyarakat menyelenggarakan fungsi :
1. penyusunan renana kerja UPT;
2. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Pusat Kesehatan
Masyarakat;
3. pelaksanaan kegiatan teknis operasional Pusat Kesehatan Masyarakat;
4. pelaksanaan ketatausahaan UPT;
5. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan
fungsi UPT;
6. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai bidang
tugas dan fungsinya.

9
E. Kondisi Organisasi
1. Letak Organisasi
Pusat Kesehatan Masyarakat Dlingo II terletak di Pencitrejo, RT 01 Terong,
Dlingo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55783
Gambar 2. Lokasi Puskesmas DlingoII

Sumber: Google maps

2. Sarana dan Prasarana


Tabel 1. Sarana dan prasarana di Puskesmas DlingoII

No Jenis Barang/ Nama Barang Kondisi


1 Bangunan puskesmas Baik
2 Ruang tunggu Baik
3 Ruang periksa poli umum Baik

10
4 Ruang periksa poli gigi Baik
5 Ruang tindakan Baik
6 Ruang KIA Baik
7 Ruang rekam medic Baik
8 Ruang obat Baik
9 Ruang tata usaha Baik
10 Ruang laboratorium Baik
11 Toilet Baik
12 Tempat tidur periksa Baik
13 Kursi Baik
14 Lemari obat Baik
15 Computer Baik
16 Lemari pendingin Baik
17 Jaringan internet Baik
18 Genset Baik
19 TV Baik
20 Alat pemadam kebakaran Baik
21 AC Baik
22 Printer Baik
23 Mesin fotocopy Baik
24 Proyektor Baik
25 LCD Baik
26 Meja computer Baik
27 Mesin cuci Baik
Sumber: kasubag TU

11
3. Sumber Daya Manusia
Tebel 2. Tabel sumber daya manusia di Puskesmas DlingoII

Nama PNS/BLUD Jabatan


/BOK
dr. Ahmad Riyanto PNS Kepala Puskesmas
Riswanto, A.Md. PNS Ka. Sub. Bag TU
dr. Ikasari PNS Dokter
dr. Elita Dwi Hapsari CPNS Dokter
Patoni, Amd. Kep PNS Perawat
Sunoto, S. Kep. Ners PNS Perawat
Karsini, S. Kep PNS Perawat
Dwi Rahmat Sidiq, Amd. Kep PNS Perawat
Widarto, S.Kep., Ners PNS Perawat
Kusni Sri Mawarti, S.SiT PNS Bidan
Sukani, S.SiT., M.Kes. PNS Bidan
Nunuk Setyawati, S.Tr.Keb. PNS Bidan
Eni Maryuni, S.Tr.Keb PNS Bidan
Nur Dani Sulistyawati, SST PNS Bidan
drg. Hetty Bidar Muliani PNS Dokter Gigi
Sigit Prasetyo, A.Md. PNS Perawat Gigi
Wahyu Nur Cahyo, S.Far.,Ap BLUD Apoteker
Nindya Rora Salekha, S.Far.,Apt CPNS Apoteker
Suci Rahmayani, A.Md.Farm CPNS TT Kefarmasian
Edi Krisbiantoro, A.Md.RM PNS Rekam Medis
Supriantini, SSiT PNS ATLM
Supriyono, Amd.KL PNS Sanitarian
Nia Nastiti, A.Md. KL BOK Sanitarian
Rahmad Suryo Nugroho, S.Tr.Gz PNS Nutritionis
Lutfi Rahmawati, S.Tr.Gz BOK Nutritionis

12
Eka Swa Putri, SKM PNS Promkes
Ritta Rum Rika, SKM BOK Promkes
Rina Windarsih, S.Psi., M.Psi BOK Psikologi
Intan Novitasari, SE BOK Akunting
Nur Faizin, A.Md.Far., S.Kom PNS Staf TU
Sarjana PNS Staf TU
Sumiyo PNS Staf TU
Sugiyono PNS Penjaga Malam
Maryono BLUD Petugas Kebersihan
Tugimo Cleaning Service
Wardani Cleaning Service
Yulinah Loundry
Sumber: kasubag TU

13
BAB II

AGENDA AKTUALISASI

A. Latar Belakang Pemilihan Isu

1. Analisis Isu Kontemporer


Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan
Pegawai Pemerintahan dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi
pemerintah yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas
dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan. ASN berperan sebagai perencana,
pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintah dan
pembangunan nasional melalui pelaksananan kebijakan dan pelayanan public yang
professional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi,
dan nepotisme. Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, seorang ASN
harus berlandaskan pada nilai dasar ASN yang tertulis dalam Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 2019.
Penulis sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Pelaksana/Terampil
Asisten Apoteker menemukan 3 (tiga) isu, yaitu Tidak sesuainya obat yang tercatat
di kartu stok dengan bukti fisik yang ada, belum optimalnya penyimpanan obat
kadaluarsa, belum optimalnya penyimpanan obat dan alat kesehatan.
Tabel 3. Analisis isu kontemporer

Kondisi saat ini Kondisi yang diharapkan Pengelompokan isu


Tidak sesuainya obat Kesesuaian antara stok secara Manajemen asn
yang tercatat di kartu fisik dengan yang terctat dikartu
stok dengan bukti fisik stok
yang ada
Belum optimalnya penempatan obat kadaluarsa Pelayanan publik
penyimpanan obat menjadi optimal
kadaluarsa
Belum optimalnya Optimalnya penyimpanan obat Manajeman asn
penyimpanan obat dan dan alat kesehatan
alat kesehatan

14
1. Tidak sesuainya obat yang tercatat di kartu stok dengan bukti fisik yang ada
Kartu stok merupakan lembar kertas yang dipergunakan untuk mencatat mutasi
obat (penerimaan, pengeluaran, hilang, rusak atau kadaluarsa). Tiap lembar kartu
stok hanya diperuntukan mencatat data mutasi 1 (satu) jenis obat.
Pencatataan pada lembar kartu stok di Puskesmas DlingoII sering kali
terlupakan oleh petugas farmasi. perputaran obat yang cepat menjadi salah satu
faktor kelalaian petugas farmasi dalam mencatat pemasukan dan pengeluaran obat
dalam kartu stok. Permintaan depo lain seperti posyandu dan igd yang mendadak
juga menyebabkan kelalaian petugas farmasi dalam mencatatat di kartu stok. Hal
ini menyebabkan ketidaksesuaian obat antara kartu stok dan obat fisiknya.
Dampaknya dapat membuat kesalahan dalam pembuatan laporan pemakaian dan
lembar permintaan obat (LPLPO) yang dijadikan acuan dalam permintaan obat
kepada instalasi Farmasi Kabupaten (IFK)
Gambar 3. Kartu stok obat

15
Dari Gambar diatas terlihat bahwa kartu stok obat antasida tidak sesuai dengan
jumlah stok fisik obat antasida. Di dalam kartu stok tertulis jumlah obat sebanyak
1500 sedangkan pada jumlah fisik hanya terdapat 14 box, yang setiap boxnya
terdapat 10 strip obat, masing-masing strip terdapat 10 biji, jadi dalam stok fisik
terdapat 1400 tablet. Hal ini terjadi karena faktor ketidak disiplinan petugas dalam
menulis obat keluar pada kartu stok.
2. Belum optimalnya penyimpanan obat kadaluarsa
Obat kadaluarsa adalah obat-obat yang telah melebihi jangka waktu suatu obat
aman untuk dikonsumsi. obat kadaluarsa sebaiknya dikumpulkan dan disimpan
ditempat yang terpisah dengan obat yang belum kadaluarsa agar tidak
terdistribusikan kepada pasien. Pencatatan terhadap obat kadaluarsa juga penting
dilakukan untuk mengkontrol jumlah kerugian puskemas. Pencatatan ini meliputi
nama obat , no batch, tanggal kadaluarsa dan jumlah obat. di Puskesmas DlingoII
pencatatan terhadap obat kadaluarsa masih belum tertib dan belum tersedianya
tempat atau rak khusus yang dipergunakan untuk menyimpan obat kadaluarsa.

16
Gambar 4. Obat kadaluarsa

Pada gambar diatas terlihat bahwa penyimpanan obat kadaluarsa di


Pusat Kesehatan Masyarakat Dlingo II belum terkelola dengan baik.

3. Belum optimalnya penyimpanan obat dan alat kesehatan


Penyimpanan obat dan alat kesehatan merupakan salah satu tugas pokok
seorang pelaksana/terampil Asisten Apoteker. Penyimpanan obat yang baik
dan benar mempunyai standar atau aturan, yaitu :
a. Alat kesehatan disimpan di rak terpusah dengan obat
b. Penyimpanan harus memperhatikan system FEFO (First expired First Out)
artinya obat atau alat kesehatan yang baru diterima dengan tanggal
kadaluarsa yang lebih panjang ditempatkan di belakang disbanding barang
yang tanggal kadaluarsanya lebih pendek. Kemudian obat dan alat
kesehatan dengan tanggal kadaluarsa yang lebih pendek didistribusikan
terlebih dahulu dan
c. Penyimpanan barang berdasarkan alfabetis untuk memudahkan petugas
farmasi dalam mendistribusikan obat dan alat kesehatan tersebut.

Di Puskesmas DlingoII belum terdapat tempat khusus untuk menyimpan alat


17
kesehatan jadi masih tercampur dengan obat yang lain. Hal ini mempersulit
petugas dalam mendistribusikan alat kesehatan tersebut. Belum terdapatnya
label penamaan untuk obat dan alat kesehatan juga menjadi kendala dalam
pendistribusian obat dan alat kesehatan.

Gambar 5. Rak obat dan alat kesehatan

2. Penetapan Isu
Analisis yang dilakukan untuk menentukan isu kontemporer yang akan
diselesaikan dalam rancangan aktualisasi ini adalah dengan menggunakan
metode analisis urgency, seriousness, growth (USG). Dengan menggunakan
metode USG maka urutan prioritas masalah dapat diselesaikan dengan cara
memberikan skoring nilai dalam skala tertentu. Skor yang akan digunakan
dalam metode USG adalah 1-5. Penjelasan dari pengertian USG antara lain :

1. Urgency
Seberapa penting isu tersebut harus lebih dulu dibahas karena berkaitan
dengan waktu yang tersedia untuk memecahkan masalah tersebut.

18
2. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut harus dibahas dengan segera dan jika dikaitkan
dengan akibat yang akan timbul, maka jika tidak segera dibahas akan
menimbukan masalah-masalah lain.
3. Growth
Seberapa besar kemungkinan isu tersebut berkembang menjadi lebih buruk
jika tidak segera ditangani sebagaimana mestinya.

Tabel 4. Analisis USG

No Identifikasi Masalah Aspek Total peringkat


Penilaian Nilai
U S G
1. Tidak sesuainya obat yang 4 3 3 10 2
tercatat di kartu stok dengan
bukti fisik yang ada
2. Belum optimalnya 3 3 3 9 3
penyimpanan obat kadaluarsa
3. Belum optimalnya 4 4 4 12 1
penyimpanan obat dan alat
kesehatan

Keterangan:
Urgency (Mendesak) Seriousness (Kegawatan) Growth (Pertumbuhan)
5 = Sangat Mendesak 5 = Sangat Gawat 5 = Sangat Cepat
4 = Mendesak 4 = Gawat 4 = Cepat
3 = Cukup Mendesak 3 = Cukup Gawat 3 = Cukup Cepat
2 = Kurang Mendesak 2 = Kurang Gawat 2 = Kurang Cepat
1 = Tidak Mendesak 1 = Tidak Gawat 1= Tidak Cepat

19
3. Isu yang Diangkat
Berdasarkan hasil analisis di atas, maka isu yang menjadi prioritas pertama untuk
ditindaklanjuti adalah belum optimalnya penataan obat dan alat kesehatan.
1. Kriteria urgency menempati angka 4 artinya penting
Apabila masalah mengenai belum optimalnya pengelolaan penyimpanan obat
dan alat kesehatan di Puskesmas DlingoII dikhawatirkan akan menyebabkan
masalah yang lebih serius bila tidak segera ditangani.
2. Kriteria seriousness dengan skala 4 artinya gawat
Belum optimalnya pengelolaan penyimpanan obat dan alat kesehatan di
Puskesmas DlingoII dapat menghambat pencarian obat dan alat kesehatan
tersebut bila dibutuhkan secara mendesak.
3. Kriteria growth dengan skala 4 artinya cepat
Apabila ,masalah belum optimalnya pengelolaan penyimpanan alat kesehatan
tidak segera ditangani akan menyebabkan obat dan alat kesehatan tersebut
hilang, rusak dan kadaluarsa hal ini berpengaruh dengan kerugian puskesmas.

Gambar 6. Analisi Isu dengan Fishbone diagram

20
4. Penetapan Judul
Beberapa penyebab isu dianalisis menggunakan diagram fishbone diatas
diantaranya sebagai berikut :
a. Belum adanya label penamaan obat dan alat kesehatan
b. Kedisiplinan petugas dalam menata obat dan alat kesehatan berdasarkan
metode FEFO (First Expired First Out) masih rendah
c. Akses keluar masuk gudang farmasi yang sempit
d. Kurangnya rak obat dan alat kesehatan

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis menetapkan judul ” Rancangan


Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS Sebagai Pelaksana/Terampil Asisten
Apoteker Dalam Optimalisasi penyimpanan Obat Dan Alat Kesehatan Di
Pusat Kesehatan Masyarakat Dlingo II Kabupaten Bantul”.

5. Gagasan Pemecahan Isu


Berdasarkan pada isu yang telah ditentukan, maka dirumuskan beberapa
kegiatan yang akan diaktualisasikan selama proses habituasi di lingkungan
kerja, yaitu:
1. Melakukan konsultasi pada atasan dan koordinasi dengan rekan kerja
mengenai isu yang akan diaktualisasikan selama habituasi di lingkungan
kerja
a. Melakukan konsultasi pada atasan
b. Melakukan koordinasi dengan rekan kerja
2. Membuat daftar obat dan alat kesehatan
a. Mendata obat dan alat kesehatan yang tersedia di Puskesmas DlingoII
b. Membuat daftar obat dan alat kesehatan dalam bentuk Ms. Word
c. Membuat daftar obat khusus (High Alert ) dan LASA (Look Alike Sound
Alike)
Inovasi : membuat daftar obat high Alert dan LASA (Look Alike Sound
Alike)
3. Membuat tempat untuk obat dan alat kesehatan yang tidak terdapat dusnya
21
a. Mencari peralatan dan bahan pembuatan
b. Pembuatan tempat obat dan alat kesehatan
Inovasi : membuat tempat obat dan alat kesehatan
4. Membuat label penamaan obat dan alat kesehatan serta pembuatan stiker
untuk obat khusus (High Alert) dan LASA (Look Alike Sound Alike)
a. Membuat desain label dan stiker
b. Mencetak label dan stiker

Inovasi :
- membuat label penamaan obat
- membuat stiker obat High Alert dan LASA
-
5. menata obat dan alat kesehatan sesuai standar
a. Memasukkan obat dan alat kesehatan ke rak sesuai jenisnya dengan
system penataan alfabetis dan FEFO (First Expired First Out )
b. Menempelkan label penamaan obat dan alat kesehatan
c. Menempelkan stiker pada obat-obat High Alert dan LASA (Look Alike
Sound Alike)

22
1. AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS KEGIATAN 1

Kegiatan/Sub KEGIATAN:
Kegiatan/Output Melakukan konsultasi pada atasan dan koordinasi dengan
Sub Kegiatan rekan kerja mengenai isu yang akan diaktualisasikan selama
habituasi di lingkungan kerja

SUB KEGIATAN:
a. Melakukan konsultasi kepada atasan
b. Melakukan koodinasi dengan rekan kerja

OUTPUT:
a. Terlaksananya 1 (satu) kali konsultasi dengan atasan
b. Terlaksananya 1 (satu) kali koordinasi dengan rekan kerja
Tanggal Pelaksanaan 12 Juli 2021 s.d. 14 Juli 2021

Tingkat Capaian Melakukan kegiatan konsultasi dengan atasan dan koordinasi


dengan rekan kerja tercapai 100 %
Deskripsi Proses a. Melakukan konsultasi dengan atasan

Dalam melakukan konsultasi dengan atasan, peserta


menyampaikan permohonan arahan terkait dengan
pembuatan label penamaan obat dan pembuatan rak
tempat obat.

b. Melakukan koordinasi dengan rekan kerja

Dalam melakukan koordinasi dengan rekan kerja, peserta


menyampaikan alur pembuatan label penamaan obat dan
pembuatan rak obat serta penataan ulang obat sesuai
dengan prosedur penataan. Hal ini bertujuan agar rekan

23
kerja tidak bingung ketika mencari obat dan alat
kesehatan dengan tempat yang baru.

Hambatan Keterbatasan waktu bertemu dengan atasan dikarenakan


pada saat pelaksanaan kegiatan 1 pada tanggal 12 Juli 2021
Sd 14 Juli 2021 atasan sedang manjalankan isolasi mandiri.
Solusi Melakukan konsultasi dengan atasan melalui whatshap

Daftar Lampiran 1. Catatan kegiatan konsultasi dengan atasan


2. Catatan kegiatan koordinasi dengan rekan kerja
3. Foto Kegiatan
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan/Sub Kegiatan dengan Nilai-nilai Mata Pelatihan:
Implementasi Nilai ANEKA dalam Kegiatan 1:
Melakukan konsultasi pada atasan dan koordinasi dengan rekan kerja mengenai isu
yang akan diaktualisasikan selama habituasi di lingkungan kerja

Manajemen ASN
Saya sebagai seorang CPNS pelaksana/terampil-Asisten Apoteker akan konsultasi
dengan atasan dan berkoordinasi dengan rekan kerja secara terbuka tanpa ada yang
dirahasiakan.

Pelayanan Publik
Saya sebagai seorang CPNS pelaksana/terampil-Asisten Apoteker melakukan
konsultasi dengan atasan. Berkoordinasi dengan atasan dan rekan kerja membahas isu
yang akan diaktualisasikan di lingkungan kerja

Whole of Government
Saya sebagai seorang CPNS pelaksana/terampil-Asisten Apoteker melakukan
konsultasi dengan atasan dan koordinasi dengan rekan kerja untuk membahas isu yang
akan diaktualisasikan agar bisa lebih fokus dalam melakukan kegiatan sehingga
pelayanan publik yang dilakukan menjadi lebih efektif dan efisien.

24
Sub Kegiatan:
a. Melakukan konsultasi dengan atasan
AKUNTABILITAS

adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada


kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab
yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-
nilai publik. Akuntabilitas juga menuntut seseorang atau sekelompok orang untuk
membuat laporan atau melaporkan dan menjelaskan aktivitas mereka dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

Tanggungjawab : sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker dalam


berkonsultasi dengan atasan saya akan bersungguh-sungguh dan penuh dengan
tanggungjawab.

Kejelasan : sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker dalam


berkonsultasi dengan atasan akan mengutaran maksud secara jelas dan tidak berbelit-
belit.

NASIONALISME

dalam arti luas adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan
negara dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila adalah
pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya
yang didasarkan pada nilai Pancasila.

Cinta Tanah Air : saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker
dalam melakukan konsultasi dengan atasan menggunkan bahasa Indonesia.

25
ETIKA PUBLIK

adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana
melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk
melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.

Sopan : saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker


menghubungi dan memohon izin konsultasi dengan atasan bersikap sopan.

KOMITMEN MUTU

adalah janji atau prinsip untuk tetap menjamin nilai keunggulan produk atau jasa yang
diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya dan bahkan
melampaui harapannya.

Efektif: saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker melakukan


konsultasi kepada atasan untuk menyamakan pendapat agar kegiatan lebih efektif.

ANTI KORUPSI

merupakan suatu tindakan yang mengarah pada kegiatan penolakan dan menghindari
kegiatan korupsi yang berupa perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat disuap,
tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma agama, material,
mental, dan umum.

Jujur : saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker dalam


melakukan kegiatan konsultasi pada atasan akan menyampaikan rencana kegiatan
secara jujur.

26
b. Melakukan koordinasi dengan rekan kerja
AKUNTABILITAS

adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada


kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab
yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-
nilai publik. Akuntabilitas juga menuntut seseorang atau sekelompok orang untuk
membuat laporan atau melaporkan dan menjelaskan aktivitas mereka dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

Transparansi : saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker


dalam melakukan kegiatan koordinasi dengan rekan kerja harus secara transparan
tanpa ada yang dirahasiakan.

NASIONALISME

dalam arti luas adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan
negara dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila adalah
pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya
yang didasarkan pada nilai Pancasila.

Religius : saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker sebelum


melakukan kegiatan koordinasi dengan rekan kerja diawali dengan berdoa dan selalu
mengedepankan sikap kepatuhan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Cinta Tanah Air : saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker
dalam melakukan kegiatan koordinasi dengan rekan kerja menggunakan bahasa
Indonesia.

27
ETIKA PUBLIK

adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana
melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk
melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.

Sopan : saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker dalam


melakukan kegiatan koordinasi dengan rekan kerja akan bersikap sopan dan
menggunakan bahasa yang baik.

KOMITMEN MUTU

adalah janji atau prinsip untuk tetap menjamin nilai keunggulan produk atau jasa yang
diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya dan bahkan
melampaui harapannya.

Efektif : saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker akan


melakukan kegiatan koordinasi dengan rekan kerja supaya kegiatan ini berjalan lebih
efektif.

ANTI KORUPSI

merupakan suatu tindakan yang mengarah pada kegiatan penolakan dan menghindari
kegiatan korupsi yang berupa perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat disuap,
tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma agama, material,
mental, dan umum.

Adil : saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker akan


melakukan kegiatan koordinasi secara adil dengan melibatkan seluruh petugas farmasi
yang ada di Puskesmas DlingoII

28
29
30
31
LAMPIRAN KEGIATAN 1

Melakukan konsultasi dengan atasan dan koordinasi dengan rekan kerja

Sub kegiatan:

a. Melakukan konsultasi dengan atasan

Hari/tanggal : Senin, 12 Juli 2021


Waktu : 09.00 WIB - selesai
Tempat : Ruang Kepala Puskesmas DlingoII
Kegiatan : Melakukan konsultasi dengan atasan

Gambar 7. Melakukan konsultasi dengan atasan

32
Sub kegiatan:

b. Melakukan koordinasi dengan rekan kerja

Hari/tanggal : Rabu , 14 Juli 2021


Waktu : 07.30 - selesai
Tempat : Ruang Apotek Puskesmas DlingoII
Kegiatan : melakukan koordinasi dengan rekan kerja

Gambar 8 Melakukan koordinasi dengan rekan kerja

33
2. AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS KEGIATAN 2

Kegiatan/Sub KEGIATAN:
Kegiatan/Output
Membuat daftar obat dan alat kesehatan di Puskesmas
Sub Kegiatan
DlingoII

SUB KEGIATAN:
a. Mendata obat dan alat kesehatan yang terdapat di
Puskesmas DlingoII
b. Membuat daftar obat dan alat kesehatan dalam bentuk Ms
Word
c. Membuat daftar obat High Alert dan LASA (Look Alike
Sound Alike)

OUTPUT:
1. Terlaksananya 1 (satu) kali pendataan obat dan alat
kesehatan
2. Tersusunnya 1 (satu) daftar obat dan alat kesehatan
3. Tersusunnya 1 (satu) daftar obat High Alert dan LASA
(Look Alike Sound Alike)
Tanggal Pelaksanaan 15 Juli 2021 s.d. 21 Juli 2021
Tingkat Capaian Kegiatan membuat daftar obat dan alat kesehatan terlaksana
100%
Deskripsi Proses c. Mendata obat dan alat kesehatan yang terdapat di
Puskesmas DlingoII

Dalam mendata obat dan alat kesehatan yang terdapat di


Puskesmas DlingoII, peserta melakukan pengamatan
terhadap obat dan alat kesehatan kemudian membuat
catatan daftar obat dan alat kesehatan ditulis dengan
tangan.

34
d. Membuat daftar obat dan alat kesehatan dalam
bentuk Microsoft Word

Dalam membuat daftar obat dan alat kesehatan dalam


bentuk Microsoft Word, peserta menyalin catatan obat
dan alat kesehatan yang telah dibuat sebelumya kedalam
Microsoft Word selanjutkan daftar ini dapat dijadikan
acuan untuk pembuatan label penamaan obat dan alat
kesehatan.
e. Membuat daftar obat High Alert dan LASA (Look
Alike Sound Alike)
Dalam membuat daftar obat High Alert dan LASA (Look
Alike Sound Alike), peserta mengelompokkan obat-obatan
yang mempunyai resiko tinggi (High Alert) dalam satu
daftar obat hal ini bertujuan agar patugas farmasi lebih
hati-hati dalam memnberikan obat yang masuk dalam
daftar obat High Alert kepada pasien. Peserta juga
mengelompokkan obat LASA atau obat-obatan yang
terlihat mirip dan terdengar mirip dalam satu daftar obat
hal ini bertujuan agar petugas farmasi lebih teliti dalam
mengambil obat.
Hambatan Keterbatasan waktu dalam mendata obat dan alat kesehatan.

Solusi Menggunakan waktu sebelum pelayanan dimulai dan ketika


pelayanan sudah selesai.
Daftar Lampiran 1. Catatan hasil kegiatan
2. Daftar obat dan alat kesehatan
3. Daftar obat High Alert dan LASA
4. Foto Kegiatan

35
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan/Sub Kegiatan dengan Nilai-nilai Mata
Pelatihan:
Implementasi Nilai ANEKA dalam Kegiatan 2:
membuat daftar obat dan alat kesehatan yang terdapat di Puskesmas DlingoII

Kegiatan ini mengacu pada substansi Manajemen ASN, Pelayanan publik, dan Whole
of Government:
Manajemen ASN
Saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker dalam melakukan
kegiatan pembuatan daftar obat dan alat kesehatan harus dengan tanggungjawab dan
teliti.

Pelayanan Publik
Saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker harus ikhas dan
rela berkorban dalam melakukan kegiatan pembuatan daftar obat dan alat kesehatan.

Whole of Government
Dalam pembuatan daftar obat dan alat kesehatan diperlukan koordinadi dan
komunikasi dengan rekan kerja diharapkan dapat mempercepat proses pembuatan.

Sub kegiatan :
a. Mendata obat dan alat kesehatan yang terdapat di Puskesmas DlingoII
AKUNTABILITAS
adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada
kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab
yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-
nilai publik. Akuntabilitas juga menuntut seseorang atau sekelompok orang untuk
membuat laporan atau melaporkan dan menjelaskan aktivitas mereka dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Tanggungjawab : saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker
36
dalam mendata obat dan alat kesehatan dengan penuh tanggungjawab.

NASIONALISME
dalam arti luas adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan
negara dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila adalah
pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya
yang didasarkan pada nilai Pancasila.
Religius : saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker sebelum
melakukan kegiatan pendataan obat dan alat kesehatan diawali dengan berdoa dan
selalu mengedepankan sikap kepatuhan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Rela Berkorban : saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker
rela berkorban waktu dan tenaga dalam mendata obat dan alat kesehatan.

ETIKA PUBLIK
adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana
melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk
melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.
cermat : saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker dalam
mendata obat dan alat kesehatan dengan cermat agar tidak ada item obat dan alat
kesehatan yang terlewatkan.

KOMITMEN MUTU
adalah janji atau prinsip untuk tetap menjamin nilai keunggulan produk atau jasa yang
diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya dan bahkan
melampaui harapannya.
Efektif : saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker akan
mendata obat dan alat kesehatan yang ada di Puskesmas DlingoII, untuk mempermudah
dalam pembuatan daftar obat sehingga kegiatan akan lebih efektif.

ANTI KORUPSI
merupakan suatu tindakan yang mengarah pada kegiatan penolakan dan menghindari
37
kegiatan korupsi yang berupa perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat disuap,
tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma agama, material,
mental, dan umum.
Disiplin : saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker akan
mendata obat dan alat kesehatan dengan disiplin sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

b. Membuat daftar obat dan alat kesehatan dalam bentuk Ms Word


AKUNTABILITAS
adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada
kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab
yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-
nilai publik. Akuntabilitas juga menuntut seseorang atau sekelompok orang untuk
membuat laporan atau melaporkan dan menjelaskan aktivitas mereka dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Tanggungjawab : saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker
akan membuat daftar obat dan alat kesehatan dengan penuh tanggungjawab.

NASIONALISME
dalam arti luas adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan
negara dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila adalah
pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya
yang didasarkan pada nilai Pancasila.
Religius : saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker sebelum
membuat daftar obat dan alat kesehatan diawali dengan berdoa dan selalu
mengedepankan sikap kepatuhan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Rela Berkorban : saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker
rela berkorban waktu dan tenaga dalam melakukan kegiatan pembuatan daftar obat
dan alat kesehatan.

38
ETIKA PUBLIK
adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana
melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk
melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.
cermat : saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker membuat
pembuatan daftar obat dan alat kesehatan dengan cermat agar tidak ada obat dan alat
kesehatan yang terlewatkan.

KOMITMEN MUTU
adalah janji atau prinsip untuk tetap menjamin nilai keunggulan produk atau jasa yang
diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya dan bahkan
melampaui harapannya.
Efektif : saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker akan
membuat daftar obat dan alat kesehatan supaya dapat mempermudah dalam pembuatan
label penamaan, seningga kegiatan akan lebih efektif.

ANTI KORUPSI
merupakan suatu tindakan yang mengarah pada kegiatan penolakan dan menghindari
kegiatan korupsi yang berupa perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat disuap,
tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma agama, material,
mental, dan umum.
Disiplin : saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker akan
membuat daftar obat dan alat kesehatan dengan disiplin sesuai jadwal yang telah
ditetapkan.

c. Membuat daftar obat High Alert dan LASA


AKUNTABILITAS
adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada
kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab
yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-
nilai publik. Akuntabilitas juga menuntut seseorang atau sekelompok orang untuk
39
membuat laporan atau melaporkan dan menjelaskan aktivitas mereka dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Tanggungjawab : saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker
akan membuat daftar obat High Alert dan LASA (Look Alike Sound Alike) dengan
penuh tanggungjawab.

NASIONALISME
dalam arti luas adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan
negara dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila adalah
pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya
yang didasarkan pada nilai Pancasila.
Religius : saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker sebelum
melakukan kegiatan pembuatan daftar obat High Alert dan LASA (Look Alike Sound
Alike) diawali dengan berdoa dan selalu mengedepankan sikap kepatuhan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
Rela Berkorban : saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker
rela berkorban waktu dan tenaga dalam membuat daftar obat High Alert dan LASA
(Look Alike Sound Alike)

ETIKA PUBLIK
adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana
melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk
melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.
cermat : saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker dalam
melakukan kegiatan membuat daftar obat High Alert dan LASA (Look Alike Sound
Alike) dengan cermat

KOMITMEN MUTU
adalah janji atau prinsip untuk tetap menjamin nilai keunggulan produk atau jasa yang
diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya dan bahkan
melampaui harapannya.
40
41
42
LAMPIRAN KEGIATAN 2

Membuat daftar obat dan alat kesehatan yang terdapat di Puskesmas DlingoII

Sub kegiatan:

a. Mendata obat dan alat kesehatan yang terdapat di Puskesmas DlingoII


Hari/tanggal : Kamis, 15 Juli 2021
Waktu : 07.30 WIB - selesai
Tempat : Apotek Puskesmas DlingoII
Kegiatan : Mendata obat dan alat kesehatan

Gambar 9. Mendata obat dan alat kesehatan

43
Sub kegiatan:

b. Membuat daftar obat dan alat kesehatan yang terdapat di Puskesmas DlingoII
dalam bentuk Microsoft Word

Hari/tanggal : Jum’at, 16 Juli 2021


Waktu : 07.30 WIB - selesai
Tempat : Apotek Puskesmas DlingoII
Kegiatan : Membuat daftar obat dan alat kesehatan dalam bentuk Microsoft Word

Gambar 10. Membuat daftar obat dan alatkesehatan dalam bentuk Microsoft
word

44
Sub kegiatan:

c. Membuat daftar obat High Alert dan LASA

Hari/tanggal : Sabtu 17 Juli 2021


Waktu : 07.30 WIB - selesai
Tempat : Apotek Puskesmas DlingoII
Kegiatan : Membuat daftar obat High Alert dan LASA

Gambar 11. Membuat daftar obat High Alert dan LASA

45
Tabel 5. Daftar Obat High Alert

DAFTAR OBAT HIGH ALERT

1. HATI-HATI DALAM PENGGUNAAN


2. HATI-HATI DALAM PENGAMBILAN
3. DOUBLE CHECK SEBELUM PEMBERIAN

NO NAMA OBAT SATUAN

1. Magnesium Sulfat (MgSO₄) inj 20% Vial

2. Epinefrin inj 0,1% - 1 ml Ampul

3. Oksitisin inj 10 i.u/ml – 1 ml Ampul

4. Lidocaine 2% inj Ampul

5. Lidocaine com Ampul

6. Kalsium Gluconas inj Ampul

7. Nifedipin tablet 10 mg Tablet

8. Digoxin 0,25 mg Tablet

9. Metformin 500 mg Tablet

10. Glimepiride 2 mg Tablet

11. Glimepiri 4 mg Tablet

12. Glibenclamide 5 mg Tablet

13. Propiltiourasil (PTU) 100 mg Tablet

46
Tabel 6. Daftar Obat LASA

DAFTAR OBAT LOOK ALIKE (NAMA OBAT/RUPA MIRIP)

NO NAMA OBAT
1. Captopril 12,5 mg Captopril 25 mg
2. Salbutamol 2 mg Salbutamol 4 mg
3. Ibuprofen 200 mg Ibuprofen 400 mg
4. Natrium Diklofenak 25 mg Natrium Diklofenak 50 mg
5. Klorpromazin 25 mg Klorpromazin 100 mg
6. Fenobarbital 30 mg Fenobarbital 100 mg
7. Haloperidol 0,5 mg Haloperidol 1,5 mg
8. Furosemide 40 mg HCT 25 mg
9. Kalsium Laktat (Kalk) 500 mg Paracetamol 500 mg
10. Lidokain 2% Lidokain com
11. Kloramfenikol Tetes Mata Kloramfenikol Tetes Telinga
12. Glukosa 5% Glukosa 10%
13. Asam mefenamat 500 mg Metronidazole 500 mg

DAFTAR OBAT SOUND ALIKE (UCAPAN MIRIP)

NO NAMA OBAT NAMA PERSAMAAN OBAT


1. metFORMIN metRONIDAZOL

2. gliBENKLAMIDE gliMEPIRIDE

3. metilPREDNISOLONE metilERGOMETRINE

47
3. AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS KEGIATAN 3

Kegiatan/Sub KEGIATAN:
Kegiatan/Output Membuat rak tempat obat dan alat kesehatan
Sub Kegiatan
SUB KEGIATAN:
a. Mencari peralatan dan bahan pembuatan
b. Membuat rak tempat obat dan alat kesehatan

OUTPUT:
a. Terlaksananya 1 (satu) kali kegiatan pencarian alat dan
bahan
b. Tersususnya 1 (satu) tempat obat dan alat kesehatan
Tanggal Pelaksanaan 23 Juli 2021 s.d. 27 Juli 2021

Tingkat Capaian Kegiatan membuat rak tempat untuk obat dan alat kesehatan
terlaksana 100%
Deskripsi Proses 1. Mencari peralatan dan bahan pembuatan

Dalam mencari bahan dan alat pembuatan tempat obat


dan alat kesehatan peserta mengumpulkan dus bekas
obat yang sudah tidak terpakai untuk dapat dimanfaatkan
mejadi tempat obat dan alat kesehatan. Peserta juga
membeli beberapa bahan yang diperlukan, antara lain
double tape, kertas kraft berwarna coklat, dan lem kertas.

2. Membuat tempat obat dan alat kesehatan

Dalam membuat tempat obat dan alat kesehatan peserta


memilih dus bekas yang sudah tidak terpakai kemudian
disesuaikan dengan ukuran obat atau alat kesehatan yang
akan dibuat. Dus bekas yang sudah terpilih kemudian di
gunting sesuai dengan bentuk yang dikehendaki dan
dilapisi kertas kraft berwarna coklat. Penggunaan kertas

48
kraft ini dilakukan agar rak obat dan alat kesehatan
terlihat lebih rapid an seragam.

Hambatan Keterbatasan keterampilan peserta dalam membuat tempat


rak obat dan alat kesehatan.

Solusi Menggunakan bahan dan alat yang sederhana dalam


membuat rak tempat obat dan alat kesehatan seperti kardus
bekas dan kertas kraft coklat
Daftar Lampiran 1. Catatan kegiatan
2. Foto alat dan bahan pembuatan
3. Foto kegiatan pembuatan rak obat dan alat kesehatan

Penjelasan Keterkaitan Kegiatan/Sub Kegiatan dengan Nilai-nilai Mata Pelatihan:


Implementasi Nilai ANEKA dalam Kegiatan 3:
Membuat tempat untuk obat dan alat kesehatan yang tidak terdapat tempatnya.
Kegiatan ini mengacu pada substansi Manajemen ASN, Pelayanan publik, dan Whole
of Government:

Manajemen ASN

Saya sebagai seorang CPNS pelaksana/terampil-Asisten Apoteker akan membuat


tempat untuk menaruh obat dan alat kesehatan yang masih belum terdapat tempat
sehingga penataan akan lebih rapi.

Pelayanan Publik

Dalam pembuatan tempat obat dan alat kesehatan sehinga akan lebih mudah dalam
pengambilan obat dan alat kesehatan diharapkan dapat mempercepat pelayanan obat
kepada pasien.

49
Whole of Government
Saya sebagai seorang CPNS pelaksana/terampil-Asisten Apoteker akan meminta
saran kepada rekan kerja dalam pembuatan tempat penyimpanan obat.

Sub kegiatan:

a. Mencari peralatan dan bahan pembuatan

AKUNTABILITAS

adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk


pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung
jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya
nilai-nilai publik. Akuntabilitas juga menuntut seseorang atau sekelompok orang
untuk membuat laporan atau melaporkan dan menjelaskan aktivitas mereka dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

Tanggungjawab: saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker


akan mencari peralatan dan bahan yang akan digunakan untuk pembuatan tempat obat
dan alat kesehatan dengan tanggungjawab

NASIONALISME

dalam arti luas adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan
negara dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila adalah
pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya
yang didasarkan pada nilai Pancasila.

Rela Berkorban : saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker


rela berkorban waktu dan tenaga untuk mencari bahan dan peralatan.

50
ETIKA PUBLIK

adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana
melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk
melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.

sopan : saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker meminta


kardus bekas sebagai bahan pembuatan tempat obat kepada tenaga kebersihan dengan
sopan.

KOMITMEN MUTU

adalah janji atau prinsip untuk tetap menjamin nilai keunggulan produk atau jasa yang
diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya dan bahkan
melampaui harapannya.

Efektif : saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker akan


mencatat apa saja bahan dan peralatan yang dibutuhkan agar lebih efektif.

ANTI KORUPSI

merupakan suatu tindakan yang mengarah pada kegiatan penolakan dan menghindari
kegiatan korupsi yang berupa perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat disuap,
tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma agama, material,
mental, dan umum.

Jujur: saya sebagai seorang CPNS akan jujur dalam mencari bahan dan peralatan
yang dibutuhkan.

b. Membuat rak tempat obat dan alat kesehatan

AKUNTABILITAS

adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk


pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung
jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya

51
nilai-nilai publik. Akuntabilitas juga menuntut seseorang atau sekelompok orang
untuk membuat laporan atau melaporkan dan menjelaskan aktivitas mereka dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

Tanggungjawab: saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker


saya sebagai CPNS pelaksana/terampil Asisten Apoteker akan membuat tempat obat
dan alat kesehatan dengan tanggungjawab.

NASIONALISME

dalam arti luas adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan
negara dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila adalah
pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya
yang didasarkan pada nilai Pancasila.

Religius : saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker sebelum


melakukan kegiatan pembuatan tempat obat dan alat kesehatan diawali dengan berdoa
dan selalu mengedepankan sikap kepatuhan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Rela Berkorban : saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker


rela berkorban waktu dan tenaga untuk membuat tempat obat dan alat kesehatan.

ETIKA PUBLIK

adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana
melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk
melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.

teliti: saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker akan


membuat tempat obat dan alat kesehatan dengan teliti supaya tidak terjadi pembuatan
ganda.

52
KOMITMEN MUTU

adalah janji atau prinsip untuk tetap menjamin nilai keunggulan produk atau jasa yang
diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya dan bahkan
melampaui harapannya.

Efisiensi : saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker akan


membuat tempat obat dan alat kesehatan dengan memperhatikan efisiensi agar tidak
terjadi pemborosan biaya.

ANTI KORUPSI

merupakan suatu tindakan yang mengarah pada kegiatan penolakan dan menghindari
kegiatan korupsi yang berupa perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat disuap,
tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma agama, material,
mental, dan umum.

mandiri: saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker akan


membuat tempat obat dan alat kesehatan secara mandiri.
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi:
Sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker dalam pembuatan
tempat obat dan alat kesehatan telah mampu mengimplementasikan visi bupati bantul
yaitu Terwujudnya masyarakat kabupaten bantul yang sehat, cerdas, dan
sejahtera berdasarkan nilai-nilai keagamaan, kemanusiaan, dan kebangsaan
dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dan misi bupati
bantul yaitu Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, cerdas,
terampil, dan berkepribadian luhur dan Meningkatnya tata kelola pemerintahan
yang baik, efektif, dan bebas dari KKN melalui percepatan reformasi birokrasi.
Penguatan Nilai Organisasi:

Saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker harus bisa selaras
dengan tujuan pemerintahan, memiliki akal budi luhur sebagai jati diri untuk
menghargai sesama, agar bisa menjadi teladan bagi masyarakat dalam urusan

53
54
55
LAMPIRAN KEGIATAN 3

Membuat daftar obat dan alat kesehatan yang terdapat di Puskesmas DlingoII

Sub kegiatan:

1. Mencari bahan dan alat pembuatan rak obat dan alat kesehatan
Hari/tanggal : kamis, 22 Juli 2021
Waktu : 07.30 WIB - selesai
Tempat : Apotek Puskesmas DlingoII
Kegiatan : mencari bahan dan alat pembuatan rak obat dan alat kesehatan

Gambar 12. Bahan dan alat pembuatan rak obat

56
Sub kegiatan:

2. Membuat rak tempat obat dan alat kesehan


Hari/tanggal : Jum’at, 23 Juli 2021
Waktu : 07.30 WIB - selesai
Tempat : Apotek Puskesmas DlingoII
Kegiatan : Membuat rak tempat obat dan alat kesehatan

Gambar 13. Membuat rak tempat obat dan alat kesehatan

57
Gambar 14. rak tempat obat dan alat kesehatan

58
4. AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS KEGIATAN 4

Kegiatan/Sub KEGIATAN:
Kegiatan/Output
Membuat desain label penamaan obat dan alat kesehatan
Sub Kegiatan
serta membuat stiker obat High Alert dan LASA (Look Alike
Sound Alike)

SUB KEGIATAN:
a. Membuat desain label nama obat dan alat kesehatan serta
stiker daftar obat High Alert dan LASA (Look Alike
Sound Alike)
b. Mencetak label nama obat dan alat kesehatan serta stiker
daftar obat High Alert dan LASA (Look Alike Sound
Alike)

OUTPUT:
a. Tersusunnya 1 (satu) desain label nama obat dan alat
kesehatan serta stiker daftar obat High Alert dan LASA
(Look Alike Sound Alike)
b. Tersusunnya 1 (satu) label nama obat dan alat kesehatan
serta stiker daftar obat High Alert dan LASA (Look Alike
Sound Alike)

Tanggal Pelaksanaan 28 Juli 2021 s.d. 03 Agustus 2021

Tingkat Capaian
Kegiatan Membuat desain label penamaan obat dan alat
kesehatan serta membuat stiker obat High Alert dan LASA
(Look Alike Sound Alike) terlaksana 100%

59
Deskripsi Proses 1. Membuat desain label nama obat dan alat kesehatan
serta stiker obat High Alert dan LASA (Look Alike
Sound Alike)

Dalam membuat desain label nama obat dan alat


kesehatan serta stiker obat High Alert dan LASA (Look
Alike Sound Alike), peserta melihat contoh yang ada di
internet kemudian di modifikasi sendiri sesuai yang
dikehendaki. Peserta membuat desain label dan stiker
menggunakan microsoft word.
2. Mencetak label nama obat dan alat kesehatan serta
stiker daftar obat High Alert dan LASA (Look Alike
Sound Alike)
Dalam mencetak label nama obat dan alat kesehatan serta
stiker daftar obat High Alert dan LASA (Look Alike Sound
Alike), peserta menggunakan jasa pihak ketiga yaitu di
percetakan sahabat. Peserta datang ke percetakan sahabat
dan menyampaikan maksud untuk mencetak label nama
obat dan alat kesehatan serta stiker daftar obat High Alert
dan LASA (Look Alike Sound Alike), kemudian peserta
menyerahkan file desain label dan obat dan stiker High
Alert dan lasa pada petugas percetakan. Peserta
mengambil hasil label nama obat dan alat kesehatan serta
stiker daftar obat High Alert dan LASA (Look Alike Sound
Alike) pada hari berikutnya.

Hambatan Keterbatasan keterampilan peserta dalam membuat desain


label nama obat dan alat kesehatan serta stiker daftar obat
High Alert dan LASA (Look Alike Sound Alike).

60
Solusi Menggunakan Microsoft Word untuk membuat desain label
nama obat dan alat kesehatan serta stiker daftar obat High
Alert dan LASA (Look Alike Sound Alike), karena peserta
merasa lebih menguasai Microsoft Word.
Daftar Lampiran 1. Catatan hasil kegiatan
2. Desain label dan stiker
3. Label dan stiker
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan/Sub Kegiatan dengan Nilai-nilai Mata
Pelatihan:
Implementasi Nilai ANEKA dalam Kegiatan 4:

Membuat desain label penamaan obat dan alat kesehatan serta membuat stiker obat
High Alert dan LASA (Look Alike Sound Alike)

Kegiatan ini mengacu pada substansi Manajemen ASN, Pelayanan publik, dan Whole
of Government:
Manajemen ASN

Sebagai seorang CPNS pelaksana/Terampil Asisten Apoteker akan melakukan


kegiatan pembuatan label penamaan obat dan pembuatan stiker obat High Alert dan
LASA dengan penuh tanggung jawab

Whole Of Goverment

Saya sebagai seorang CPNS pelaksana/terampil Asisten Apoteker akan berkoordinasi


dengan rekan kerja untuk kegiatan pembuatan lebel penamaan obat dan alat kesehatan
serta pembuatan stiker High

Pelayanan Publik

Saya sebagai seorang CPNS pelaksana/terampil Asisten Apoteker akan dengan ikhlas
membuat label penamaan obat dan alat kesehatan serta membuat stiker High Alert dan
LASA.

61
a. Membuat desain label nama obat dan alat kesehatan serta stiker daftar obat
High Alert dan LASA (Look Alike Sound Alike)

AKUNTABILITAS :
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Akuntabilitas juga menuntut seseorang atau
sekelompok orang untuk membuat laporan atau melaporkan dan menjelaskan aktivitas
mereka dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Tanggung jawab : saya sebagai CPNS pelaksana/terampil Asisten Apoteker akan
membuat desain label penamaan obat dan alat kesehatan serta stiker obat High Alert
dan LASA dengan penuh tanggungjawab

NASIONALISME :
Nasionalisme dalam arti luas adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme
Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa
dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai Pancasila
Rela berkorban : saya sebagai CPNS pelaksana/terampil Asisten apoteker Rela
Berkorban waktu dan tenaga untuk membuat desain label penamaan obat dan alat
kesehatan serta stiker obat High Alert dan LASA.

ETIKA PUBLIK
Etika Publik adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau
bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada
kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.
disiplin: saya sebagai CPNS pelaksana/terampil Asisten Apoteker akan membuat
desain label penamaan obat dan alat kesehatan serta stiker obat High Alert dan LASA.
dengan tepat waktu atau disiplin
KOMITMEN MUTU :

62
Komitmen Mutu adalah janji atau prinsip untuk tetap menjamin nilai keunggulan
produk atau jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya dan bahkan melampaui harapannya
Efisien : saya sebagi seorang CPNS pelaksana/terampil Asisten Apoteker akan
membuat label penamaan obat dan alat kesehatan serta stiker obat High Alert dan
LASA.dengan Efisien.

ANTI KORUPSI :
Anti Korupsi merupakan suatu tindakan yang mengarah pada kegiatan penolakan dan
menghindari kegiatan korupsi yang berupa perbuatan yang tidak baik, buruk, curang,
dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma
agama, material, mental, dan umum.

Mandiri: saya sebagi seorang CPNS pelaksana/terampil Asisten Apoteker akan


membuat label penamaan obat dan alat kesehatan serta stiker obat High Alert dan
LASA.secara mandiri.

b. Mencetak label nama obat dan alat kesehatan serta stiker daftar obat High
Alert dan LASA (Look Alike Sound Alike)

AKUNTABILITAS :
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Akuntabilitas juga menuntut seseorang atau
sekelompok orang untuk membuat laporan atau melaporkan dan menjelaskan aktivitas
mereka dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Tanggung jawab : saya sebagai CPNS pelaksana/terampil Asisten Apoteker akan
mencetak label penamaan obat dan alat kesehatan serta stiker obat High Alert dan
LASA penuh tanggungjawab

63
NASIONALISME :
Nasionalisme dalam arti luas adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme
Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa
dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai Pancasila
Rela berkorban : saya sebagai CPNS pelaksana/terampil Asisten apoteker Rela
Berkorban waktu dan tenaga untuk mencetak label penamaan obat dan alat
kesehatan serta stiker obat High Alert dan LASA

ETIKA PUBLIK
Etika Publik adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau
bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada
kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.
Disiplin : saya sebagai CPNS pelaksana/terampil Asisten Apoteker akan mencetak
label penamaan obat dan alat kesehatan serta stiker obat High Alert dan LASA sesuai
jadwal yang sudah ditentukan.

KOMITMEN MUTU :
Komitmen Mutu adalah janji atau prinsip untuk tetap menjamin nilai keunggulan
produk atau jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya dan bahkan melampaui harapannya
Efektif : saya sebagi seorang CPNS pelaksana/terampil Asisten Apoteker akan
mencetak label penamaan obat dan alat kesehatan serta stiker bat High Alert dan LASA
dengan efektif.

ANTI KORUPSI :

Anti Korupsi merupakan suatu tindakan yang mengarah pada kegiatan penolakan dan
menghindari kegiatan korupsi yang berupa perbuatan yang tidak baik, buruk, curang,
dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma
agama, material, mental, dan umum.

64
Jujur : saya sebagi seorang CPNS pelaksana/terampil Asisten Apoteker akan
mencetak label penamaan obat dan alat kesehatan serta stiker obat High Alert dan
LASA dengan jujur.
Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi:

Sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker dalam Melakukan


kegiatan Membuat desain label penamaan obat dan alat kesehatan serta membuat
stiker obat High Alert dan LASA (Look Alike Sound Alike), telah mampu
mengimplementasikan visi bupati bantul yaitu Terwujudnya masyarakat kabupaten
bantul yang sehat, cerdas, dan sejahtera berdasarkan nilai-nilai keagamaan,
kemanusiaan, dan kebangsaan dalam wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Dan misi bupati bantul yaitu Meningkatkan kualitas sumber
daya manusia yang sehat, cerdas, terampil, dan berkepribadian luhur dan
Meningkatnya tata kelola pemerintahan yang baik, efektif, dan bebas dari KKN
melalui percepatan reformasi birokrasi

Penguatan nilai organisasi :

Saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker harus bisa selaras
dengan tujuan pemerintahan, memiliki akal budi luhur sebagai jati diri untuk
menghargai sesama, agar bisa menjadi teladan bagi masyarakat dalam urusan
pelayanan masyarakat. Dalam kegiatan ini kita harus rela melayani dengan sepenuh
hati, memberikan pelayanan inovatif kepada masyarakat dengan yakin dan percaya
diri dalam menjalankan setiap tahapan kegiatan, seorang ahli professional harus
berpegang teguh pada komitmen mutu agar kegiatan dapat terlaksana dengan optimal.

Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan
ini:

Berdasarkan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan peserta, makna yang dapat diperoleh
adalah peserta harus inovatif dalam membuat label penamaan obat dan alat kesehatan
serta membuat stiker obat High Alert dan LASA (Look Alike Sound Alike). Peserta
membuat label nama obat dan alat kesehatan untuk memudahkan petugas farmasi

65
66
67
LAMPIRAN KEGIATAN 4

Membuat daftar obat dan alat kesehatan yang terdapat di Puskesmas DlingoII

Sub kegiatan:

1. Membuat desain label nama obat dan alat kesehatan serta stiker obat High Alert
dan LASA
Hari/tanggal : Jum’at 30 Juli 2021
Waktu : 07.30 WIB - selesai
Tempat : Apotek Puskesmas DlingoII
Kegiatan : Membuat desain label nama obat dan alat kesehatan serta stiker obat High
Alert dan LASA

Gambar 15. Membuat desain label nama obat dan alat kesehatan serta stiker obat High
Alert dan LASA

68
Gambar 16. Desain label nama obat dan alat kesehatan serta stiker obat High Alert dan LASA

69
Sub kegiatan

2. Mencetak label nama obat dan alat kesehatan serta stiker obat High Alert dan
LASA

Hari/tanggal : sabtu, 31 Juli 2021


Tempat : Percetakan Sahabat bantul
Kegiatan : Mencetak label nama obat dan alat kesehatan serta stiker obat high alert
dan LASA

Gambar 17. Label nama obat dan alat kesehatan serta stiker obat high alert dan
LASA

70
5. AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS KEGIATAN 5

Kegiatan/Sub KEGIATAN:
Kegiatan/ Output menata obat dan alat kesehatan di Puskesmas DlingoII dengan
Sub Kegiatan sistem Alfabetis dan FEFO (first Expired First Out)

SUB KEGIATAN:
a. Memasukkan obat dan alat kesehatan ke rak sesuai
jenisnya dengan system penataan alfabetis dan FEFO
(First Expired First Out )
b. Menempelkan label penamaan obat dan alat kesehatan
c. Menempelkan stiker pada obat-obat High Alert dan LASA
(Look Alike Sound Alike)

OUTPUT:
a. Terlaksananya 1 (satu) kali menata obat dan alat
kesehatan
b. Terlaksananya 1 (satu) kali kegiatan menempelkan label
nama obat
c. Terlaksananya 1 (satu) kali kegiatan menempelkan stiker
obat High Alert dan LASA
Tanggal Pelaksanaan 4 Agustus 2021 s.d. 14 Agustus 2021

Tingkat Capaian menata obat dan alat kesehatan di Puskesmas DlingoII dengan
sistem alfabetis dan FEFO (first Expired First Out) terlaksana
100%
Deskripsi Proses 1. Menata obat dan alat kesehatan di Puskesmas
DlingoII dengan sistem alfabetis dan FEFO

Dalam melakukan kegitan menata obat dan alat


kesehatan di Puskesmas DlingoII, peserta memisahkan
abtara obat dengan alat kesehatan di rak yang berbeda.
Kemudian peserta menata obat dan alat kesehatan

71
diurutkan dari A-Z, jika sudah berurutan kemudian
peserta menata obat dengan meletakan obat dengan
tanggal kadaluarsa paling pendek dibagian depan
sedangkan tanggal kadaluarsa panjang di belakang hal
ini bertujuan untuk menghindari obat-obat yang
kadaluarsa.

2. Melakukan kegiatan menempelkan label nama obat

Dalam melakukan kegiatan menempelkan label nama


obat dan alat kesehatan, peserta memotong label nama
obat dan alat kesehatan yang telak dicetak sebelumnya.
Kemudian peserta nemepelkan nama sesuai dengan rak
obat tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk memudahkan
petugas farmasi dalam mencari dan mendistribusikan
obat dan alat kesehatan.

3. Menempelkan stiker pada obat-obat High Alert dan


LASA (Look Alike Sound Alike)

Dalam melakukan kegiatan menempelkan stiker pada


obat-obat High Alert dan LASA (Look Alike Sound Alike),
peserta memotong stiker pada obat-obat High Alert dan
LASA (Look Alike Sound Alike) terlebih dahulu kemudian
peserta menempelkan di rak obat yang termasuk obat-
obat High Alert dan LASA (Look Alike Sound Alike)
sesuai dengan daftar obat-obat High Alert dan LASA
(Look Alike Sound Alike) yang telah dilakukan pada
kegiatan 2.
Hambatan Keterbatasan waktu dalam proses menata obat dan
menempelkan label dan stiker.
Solusi Melakukan kegiatan menata obat dan menempelkan label
dan stiker sebelum jam pelayanan dimulai dan dilanjutkan

72
ketika jam pelayanan telah selesai.,
Daftar Lampiran 1. Catatan kegiatan
2. Foto Kegiatan

Penjelasan Keterkaitan Kegiatan/Sub Kegiatan dengan Nilai-nilai Mata


Pelatihan:
Implementasi Nilai ANEKA dalam Kegiatan 5:
menata obat dan alat kesehatan di Puskesmas DlingoII dengan sistem alfabetis dan
FEFO (first Expired First Out)

Manajemen ASN

Sebagai seorang CPNS pelaksana/terampil Asisten Apoteker akan menata obat dan
alat kesehatan sesuai standar dengan tanggungjawab

Whole Of Government

Sebagai seorang CPNS pelaksana/terampil Asisten Apoteker akan berkoordinasi


dengan rekan kerja dalam proses penataan obat dan alat kesehatan sesuai standar.

Pelayanan Publik

Sebagai seorang CPNS pelaksana/terampil Asisten Apoteker akan menata obat dan
alat kesehatan dengan ikhlas

Sub Kegiatan:
a. Memasukkan obat dan alat kesehatan ke rak sesuai jenisnya dengan system
penataan alfabetis dan FEFO (First Expired First Out )

AKUNTABILITAS :
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Akuntabilitas juga menuntut seseorang atau

73
sekelompok orang untuk membuat laporan atau melaporkan dan menjelaskan aktivitas
mereka dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Tanggung jawab : saya sebagai CPNS pelaksana/terampil Asisten Apoteker akan
menata obat dan alat kesehatan sesuai standar dengan penuh tanggungjawab

NASIONALISME :
Nasionalisme dalam arti luas adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap
bangsa dan negara dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila
adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah
airnya yang didasarkan pada nilai Pancasila
Rela berkorban : saya sebagai CPNS pelaksana/terampil Asisten apoteker Rela
Berkorban waktu dan tenaga untuk melakukan kegiatan penataan obat dan alat
kesehatan.

ETIKA PUBLIK
Etika Publik adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau
bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada
kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.
Cermat : saya sebagai CPNS pelaksana/terampil Asisten Apoteker akan menata obat
dan alat kesehatan secara cermat.

KOMITMEN MUTU :
Komitmen Mutu adalah janji atau prinsip untuk tetap menjamin nilai keunggulan
produk atau jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya dan bahkan melampaui harapannya
Efektif : saya sebagi seorang CPNS pelaksana/terampil Asisten Apoteker akan menata
obat dan alat kesehatan dengan efektif.

ANTI KORUPSI :
Anti Korupsi merupakan suatu tindakan yang mengarah pada kegiatan penolakan dan
menghindari kegiatan korupsi yang berupa perbuatan yang tidak baik, buruk, curang,
74
dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma
agama, material, mental, dan umum.

Jujur : saya sebagi seorang CPNS pelaksana/terampil Asisten Apoteker akan menata
perbekalan farmasi secara jujur.

b. Menempelkan label penamaan obat dan alat kesehatan


AKUNTABILITAS :
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Akuntabilitas juga menuntut seseorang atau
sekelompok orang untuk membuat laporan atau melaporkan dan menjelaskan aktivitas
mereka dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Tanggung jawab : saya sebagai CPNS pelaksana/terampil Asisten Apoteker akan
menempelkan label penamaan obat dan alat kesehatan dengan penuh tanggungjawab

NASIONALISME :
Nasionalisme dalam arti luas adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap
bangsa dan negara dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila
adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah
airnya yang didasarkan pada nilai Pancasila
Rela berkorban : saya sebagai CPNS pelaksana/terampil Asisten apoteker Rela
Berkorban waktu dan tenaga untuk melakukan penempelan label penamaan obat dan
alat kesehatan.

ETIKA PUBLIK
Etika Publik adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau
bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada
kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.

75
Cermat : saya sebagai CPNS pelaksana/terampil Asisten Apoteker akan menempelkan
label penamaan obat dan alat kesehatan dengan cermat.

KOMITMEN MUTU :
Komitmen Mutu adalah janji atau prinsip untuk tetap menjamin nilai keunggulan
produk atau jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya dan bahkan melampaui harapannya
Efektif : saya sebagi seorang CPNS pelaksana/terampil Asisten Apoteker akan
menempelkan label penamaan obat dengan efektif.

ANTI KORUPSI :
Anti Korupsi merupakan suatu tindakan yang mengarah pada kegiatan penolakan dan
menghindari kegiatan korupsi yang berupa perbuatan yang tidak baik, buruk, curang,
dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma
agama, material, mental, dan umum.
Mandiri: saya sebagi seorang CPNS pelaksana/terampil Asisten Apoteker akan
menempelkan label penamaan obat dan alat kesehatan secara mandiri.

c. Menempelkan stiker pada obat-obat High Alert dan LASA (Look Alike Sound
Alike)
AKUNTABILITAS :
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.

Tanggung jawab : saya sebagai CPNS pelaksana/terampil Asisten Apoteker akan


menempelkan stiker obat High Alert dan LASA dengan penuh tanggungjawab.

NASIONALISME :
Nasionalisme dalam arti luas adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap
76
bangsa dan negara dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila
adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah
airnya yang didasarkan pada nilai Pancasila

Rela berkorban : saya sebagai CPNS pelaksana/terampil Asisten apoteker Rela


Berkorban waktu dan tenaga menempelkan stiker obat High Alert dan LASA.

ETIKA PUBLIK
Etika Publik adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau
bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada
kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.

Cermat : saya sebagai CPNS pelaksana/terampil Asisten Apoteker akan


menempelkan stiker obat High Alert dan LASA dengan cermat.

KOMITMEN MUTU :
Komitmen Mutu adalah janji atau prinsip untuk tetap menjamin nilai keunggulan
produk atau jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya dan bahkan melampaui harapannya

Efektif : saya sebagi seorang CPNS pelaksana/terampil Asisten Apoteker akan


menempelkan stiker obat High Alert dan LASA dengan efektif.

ANTI KORUPSI :
Anti Korupsi merupakan suatu tindakan yang mengarah pada kegiatan penolakan dan
menghindari kegiatan korupsi yang berupa perbuatan yang tidak baik, buruk, curang,
dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma
agama, material, mental, dan umum.
Mandiri: saya sebagi seorang CPNS pelaksana/terampil Asisten Apoteker akan
menempelkan stiker obat High Alert dan LASA secara mandiri.

77
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi:

Saya sebagai pelaksana/terampil- Asisten Apoteker menata obat dan alat kesehatan
sesuai standar penataan obat, telah mampu mengimplementasikan visi bupati bantul
yaitu Terwujudnya masyarakat kabupaten bantul yang sehat, cerdas, dan
sejahtera berdasarkan nilai-nilai keagamaan, kemanusiaan, dan kebangsaan
dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dan misi bupati
bantul yaitu Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, cerdas,
terampil, dan berkepribadian luhur dan Meningkatnya tata kelola pemerintahan
yang baik, efektif, dan bebas dari KKN melalui percepatan reformasi birokrasi

Penguatan Nilai Organisasi:

Saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker harus bisa selaras
dengan tujuan pemerintahan, memiliki akal budi luhur sebagai jati diri untuk
menghargai sesama, agar bisa menjadi teladan bagi masyarakat dalam urusan
pelayanan masyarakat. Dalam kegiatan ini kita harus rela melayani dengan sepenuh
hati, memberikan pelayanan inovatif kepada masyarakat dengan yakin dan percaya
diri dalam menjalankan setiap tahapan kegiatan, seorang ahli professional harus
berpegang teguh pada komitmen mutu agar kegiatan dapat terlaksana dengan optimal.

Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan
ini:

Berdasarkan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan peserta, makna yang dapat


diperoleh adalah peserta harus tanggungjawab dalam menata obat dan memeberi
label nama obat dan alat kesehatan agar tidak terjadi kesalahan antara fisik obat
dengan label nama obat. Kemudian peserta harus teliti dalam menata obat dan alat
kesehatan dengan menggunakan sistem FEFO (First Expired First Out) agar obat yang
di distribusikan lebih dulu adalah obat yang memiliki masa kadaluarsa lebih cepat, hal
ini bertujuan untuk mengurangi obat kadaluarsa yang ada di Puskesmas DlingoII.

78
79
80
LAMPIRAN KEGIATAN 5

menata obat dan alat kesehatan di Puskesmas DlingoII dengan sistem Alfabetis dan
FEFO (first Expired First Out)

Sub kegiatan:

1. Memasukan obat dan alat kesehatan ke rak sesuai jenisnya dengan system
penataan alfabetis dan FEFO (First Expired First Out )

Hari/tanggal : Rabu, 03 Agustus 2021


Waktu : 07.30 WIB - selesai
Tempat : Apotek Puskesmas DlingoII
Kegiatan : Memasukan obat dan alat kesehatan ke rak sesuai jenisnya dengan system
penataan alfabetis dan FEFO (First Expired First Out )

Gambar 18. Memasukan obat dan alat kesehatan ke rak sesuai jenisnya dengan
system penataan alfabetis dan FEFO (First Expired First Out )

81
Sub kegiatan:

2. Menempelkan label penamaan obat dan alat kesehatan

Hari/tanggal : Rabu, 11 Agustus 2021


Waktu : 07.30 WIB - selesai
Tempat : Apotek Puskesmas DlingoII
Kegiatan : Menempelkan label penamaan obat dan alat kesehatan

Gambar 19. Menempelkan label penamaan obat dan alat kesehatan

82
Sub kegiatan:

3. Menempelkan stiker pada obat-obat High Alert dan LASA (Look Alike Sound Alike)

Hari/tanggal : Rabu, 11 Agustus 2021


Waktu : 07.30 WIB - selesai
Tempat : Apotek Puskesmas DlingoII
Kegiatan : Menempelkan stiker pada obat-obat High Alert dan LASA (Look Alike
Sound Alike)

Gambar 20. Menempelkan stiker pada obat-obat High Alert dan LASA (Look
Alike Sound Alike)

83
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil Sebagai
Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker Dalam Optimalisasi Penataan Obat dan Alat
Kesehatan Di Pusat Kesehatan Masyarakat Dlingo II Dinas Kesehatan Kabupaten
Bantul yang telah di susun ini merupakan tindak lanjut dari penulisan Rancangan
Aktualisasi dan Habituasi yang telah diseminarkan pada tanggal 10 juli 2021.
Kesimpulan yang didapat selama melaksanakan kegiatan aktualisasi adalah sebagai
berikut :
1. Kondisi sebelum dan sesudah akualisasi
Sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker penulis berusaha
memunculkan gagasan baru yang menjadi inovasi dengan tujuan perbaikan
berkelanjutan. Inovasi yang dilakukan oleh penulis tidak selalu harus suatu inovasi
yang besar, namun penulis berusaha membuat inovasi yang akan membuat
perubahan ke arah yang lebih baik. Inovasi yang dilakukan oleh penulis selama
proses aktualisasi adalah sebagai berikut:
a. membuat daftar obat High Alert dan daftar obat LASA (Look Alike Sound
Alike)
b. membuat stiker obat High Alert dan daftar obat LASA (Look Alike Sound
Alike)
c. membuat label nama obat dan alat kesehatan
d. membuat rak tempat obat.

Berikut kondisi sebelum dan sesudah aktualisai:

a. Tersusunya 1 (satu) daftar obat High Alert dan daftar obat LASA (Look Alike
Sound Alike)
Sebelum aktualisasi : belum adanya daftar obat High Alert dan daftar obat
LASA (Look Alike Sound Alike)

84
Setelah aktualisasi: penulis membuat adanya daftar obat High Alert dan daftar
obat LASA (Look Alike Sound Alike) untuk dapat dijadikan acuan petugas
farmasi dalam pengawasan serta pendistribusian obat kepada pasien.

Tabel 7. Daftar Obat High Alert

85
Tabel 8. Daftar obat Look Alike Sound Alike (LASA)

86
b. Tersusunya 1 (satu) stiker obat High Alert dan LASA
Sebelum aktualisasi : belum adanya stiker obat High Alert dan LASA
Gambar 21. Rak obat yang belum terdapat stiker

Sesudah aktualisasi: penulis membuat stiker obat High Alert dan LASA
bertujuan supaya petugas farmasi lebih teliti dan berhati-hati dalam mengambil
dan mendistribusikan obat.

87
Gambar 22. Rak obat yang sudah ditempeli stiker

c. Tersusunnya 1 (satu) label nama obat dan alat kesehatan


Sebelum aktualisasi: belum adanya label nama obat dan alat kesehatan
Gambar 23. Rak obat yang belum terdapat label nama obat

Sesudah aktualisasi: dengan adanya label nama obat akan mempermudah


petugas farmasi dalam mencari, menata dan mendistribusikan obat dan alat
kesehatan.
88
Gambar 24. Rak obat yang sudah terdapat labe nama obat

d. Tersusunya 1(satu) rak tempat obat dan alat kesehatan


Sebelum aktualisasi: belum adanya rak tempat obat di Puskesmas DlingoII
Gambar 25. belum adanya rak tempat obat dan alat kesehatan

Sesudah aktualisasi: penulis membuat rak tempat obat dan alat kesehatan agar
penyimpanan obat lebih rapi.

89
Gambar 26. Adanya rak penataan terlhat lebih rapi

2. Hambatan dan solusi dalam kegiatan aktualisasi secara umum


Pada saat melaksanakan kegiatan aktualisasi penulis menemukan beberapa
hambatan antara lain: kegiatan konsultasi dengan atasan tidak dapat dilakukan
secara langsung dikarenakan pada tanggal pelaksanaan kegitan tersebut dr. Ahmad
Riyanto selaku atasan sedang manjalani isolasi mandiri, maka penulis melakukan
konsultasi dengan atasan melalui whatsap.
3. Pembelajaran yang dapat dipetik selama aktualisasi
Selama proses pelaksanaan aktualisasi penulis mendapatkan pelajaran yang
berharga khususnya dalam mengimplementasikan nilai-nilai ANEKA sebagai
Pegawai Negeri Sipil. Setiap kegiatan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab
dengan dibuktikan pelaporan kepada atasan. Dalam melaksanakan setiap kegiatan
penulis melakukan konsultasi, koordinasi dengan sopan dan melakukan
musyawarah untuk mencapai suatu mufakat

90
B. Saran
1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul
Penulis sebagai CPNS pelaksana terampil Asisten Apoteker memberikan saran
kepada bapak kepala dinas kesehatan kabupaten bantul untuk berkenan
meningkatkan koordinasi dan pengawasan terhadap mutu obat yang di
distribusikan ke Pusat Kesehatan Masyarakat supaya obat yang di distribusikan
mempunyai masa kadaluarsa yang panjang.
2. Kepala Puskesmas DlingoII
Penulis sebagai CPNS pelaksana terampil Asisten Apoteker memberikan saran
kepada bapak dr. Ahmad Riyanto selaku kepala Puskesmas DlingoII, untuk
berkenan meningkatkan koordinasi kepada kepada seluruh pegawai agar semakin
kolaboratif.
3. Rekan kerja petugas farmasi (apoteker, asisten apoteker dan tenaga bantu) di
Puskesmas DlingoII
Penulis sebagai CPNS pelaksana terampil Asisten Apoteker memberikan saran
kepada rekan-rekan petugas farmasi untuk berkenan meningkatkan kedisiplinan
dalam menulis pemasukan dan pengeluaran obat dan alat kesehatan yang terdapat
di Puskesmas DlingoII
C. Rencana Aksi Penyempurnaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS

Kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan selama 30 hari, yaitu tanggal 11 juli 2021 – 14
Agustus 2021 ini telah terlaksana sepenuhnya, namun karena keterbatasan waktu
sehingga ada hal-hal yang kurang dan masih dapat dimaksimalkan di waktu yang akan
datang. Penulis berharap penerapan nilai-nilai dasar PNS dalam setiap kegiatan yang
telah dilaksanakan selama masa aktualisasi tidak berhenti begitu saja, namun tetap
dilaksanakan setelah masa aktualisasi berakhir dengan adanya rencana aksi
penyempurnaan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS. Untuk selanjutnya, perlu ada rencana
aksi penyemurnaan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS sebagai berikut:

1. Untuk optimalisasi dalam menjamin mutu obat di Puskesmas DlingoII diperlukan


adanya penandaan terhadap obat-obatan dengan masa kadaluarsa pendek. Hal ini
bertujuan agar petugas farmasi lebih teliti lagi dalam pendistribusian obat.
91
2. Untuk meningkatkan pemahaman petugas farmasi di Puskesmas DlingoII
mengenai penyimpanan dan pengelolaan obat dan alat kesehatan di Puskesmas
DlingoII diperlukan sosialisasi kepada seluruh petugas farmasi, sosialisai ini dapat
berupa pembuatan vidio.

Diharapkan dengan adanya rencana aksi penyempurnaan nilai-nilai dasar profesi PNS,
peserta mampu mengimplementasikan nilai-nilai ANEKA dalam melakukan tugas dan
fungsi jabatannya sebagai pelayan publik yang baik. Akuntabilitas berarti selalu
bertanggungjawab dengan menjamin mutu obat yang akan di distribusikan kepada
pasien. Nasionalisme yaitu sebagai CPNS pelaksana terampil Asisten Apoteker selalu
mencintai tanah air dan menjunjung tinggi nilai toleransi dalam berinteraksi kepada
rekan kerja dan masyarakat. Etika Publik yaitu sebagai CPNS pelaksana terampil
Asisten Apoteker selalu mengedepankan sikap sopan dan santun saat berinteraksi
dengan sesame rekan kerja maupun dengan masyarakat. Komitmen Mutu yaitu
sebagai CPNS pelaksana terampil Asisten Apoteker dituntut untuk dapat kreatif dan
inovatif sehingga hasil pekerjaan menjadi berkualitas. Anti Korupsi yaitu sebagai
CPNS pelaksana terampil Asisten Apoteker harus selalu menjunjung tinggi sikap jujur
dan adil dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

92
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Nomor 05 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Jakarta : Presiden
Republik Indonesia

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik


Indonesia Nomor 08 Tahun 2008 tentang Jabatan Fungsional Asisten Apoteker dan
Angka Kreditnya. Jakarta : Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
Jakarta : Menteri Kesehatan

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di
Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Menteri Kesehatan

Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 tentang
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Kepala Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia

Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan Dan Pelatihan Jabatan
Pegawai Negri Sipil. Jakarta: Pemerintah Indonesia

Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 19 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021. Bantul : Bupati Bantul

Peraturan Bupati Bantul Nomor 56 Tahun 2018 tentang Budaya Pemerintahan Pemerintah
Kabupaten Bantul. Bantul : Bupati Bantul
LAMPIRAN
FOTO DOKUMENTASI BIMBINGAN DENGAN COACH
v

Anda mungkin juga menyukai