i
ii
iii
ABSTRAK
Laporan aktualisai nilai-nilai dasar profesi pegawai negeri sipil dengan judul “Laporan
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil Sebagai Pelaksana/Terampil Asisten
Apoteker Dalam Optimalisasi Penyimpanan Obat Dan Alat Kesehatan Di Pusat Kesehatan
Masyarakat Dlingo II Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul” bertujuan untuk mempermudah
petugas farmasi dalam pendistribusian obat dan alat kesehatan serta untuk menjaga mutu obat
dan alat kesehatan yang terdapat di Puskesmas DlingoII.
Isu yang diangkat oleh penulis adalah Belum optimalnya penyimpanan obat dan alat
kesehatan yang terdapat di Puskesmas DlingoII. Berdasarkan isu tersebut maka penulis
membuat 5 (lima) kegiatan dalam rangka optimalisasi penyimpanan obat dan alat kesehatan di
Puskesmas DlingoII. Lima kegiatan tersebut adalah: (1) Melakukan konsultasi pada atasan dan
koordinasi dengan rekan kerja mengenai isu yang akan diaktualisasikan selama habituasi di
lingkungan kerja. (2) Membuat daftar obat dan alat kesehatan. (3) Membuat tempat untuk obat
dan alat kesehatan yang tidak terdapat dusnya. (4) Membuat label penamaan obat dan alat
kesehatan serta pembuatan stiker untuk obat. (5) menata obat dan alat kesehatan sesuai
standar.
Selama proses aktualisasi, penulis telah menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan
yang telah diagendakan dalam rancangan aktualisai dengan baik dan lancar. Kegiatan tersebut
akan terus dilanjutkan meskipun masa aktualisasi telah berakhir dengan tetap berpedoman
pada nilai ANEKA yang telah diperoleh oleh penulis selama mengikuti kegiatan Pelatihan
Dasar CPNS dan dengan beberapa perbaikan yang diperlukan.
Kata Kunci: Optimalisasi, Penyimpanan, Obat dan Alat Kesehatan, Pusat Kesehatan
Masyarakat Dlingo II
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulilah penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan Laporan
Aktualisasi nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan judul “Laporan Aktualisasi
Nilai-Nilai Dasar PNS Sebagai Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker Dalam
Optimalisasi Penyimpanan Obat dan Alat kesehatan Di Pusat Kesehatan Masyarakat
Dlingo II Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul”
Laporan aktualisasi ini disusun dalam rangka memenuhi nilai-nilai dasar PNS yang meliputi
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi, yang
merupakan salah satu syarat kelulusan dalam pelatihan dasar calon pegawai negeri sipil
(CPNS) golongan II tahun 2021 yang diselenggarakan oleh badan diklat daerah istimewa
Yogyakarta.
Keberhasilan penulis dalam menyusun laporan aktualisasi ini tidak terlepas dari dukungan,
bimbingan, arahan dan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Drs. YB. Jarot Budi Harjo selaku Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan
Derah Istimewa Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas dalam
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan II Angkatan IV di
Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. Bapak Drs. Didik Warsito, M.Si selaku kepala Badan kepegawaian, Pendidikan dan
Pelatihan Kabupaten Bantul yang telah memberikan fasilitas dalam proses
pelaksanaan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan II
Angkatan IV.
3. Bapak Triyanto, SSTP, M.Eng selaku kepala bidang Ekonomi dan sarana prasarana
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sekaligus penguji dalam seminar rancangan
aktualisasi ini
4. Bapak dr. Ahmad Riyanto selaku kepala Puskesmas DlingoII sekaligus mentor yang
telah memberikan dukungan, motivasi, arahan serta masukan.
v
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………..……………………………………….. i
ABSTRAK………………………..…………………………………………………. 1v
KATA PENGANTAR………………………..……………………………………... v
DAFTAR GAMBAR………………………..………………………………………. ix
DAFTAR TABEL………………………..………………………………………….. xi
BAB I PENDAHULUAN………………………..………………………………….. 1
C. Struktur Organisasi………………………..……………………………... 7
1. Organisasi………………………..………………………………….. 8
2. Unit Kerja………………………..………………………………….. 9
E. Kondisi Organisasi………………………..……………………………... 10
1. Letak Organisasi………………………..…………………………… 10
2. Sarana Prasarana………………………..…………………………… 11
B. Proses Aktualisasi………………………..……………………………… 23
vii
1. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS Kegiatan 1……………… 23
A. Kesimpulan…………………………….………………………………… 84
B. Saran…………………………….……………………………………….. 91
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
C. Presensi kehadiran
I. Jadwal Aktualisasi
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
Gambar 23. Rak obat yang belum terdapat label nama obat………………………… 88
Gambar 24. Rak obat yang sudah terdapat labe nama obat………………………… 89
Gambar 25. Belum adanya rak tempat obat dan alat kesehatan……………………. 89
Gambar 26. Adanya rak penataan terlihat lebih rapi………………………………… 90
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR ISTILAH
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah warga Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat
sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki
jabatan pemerintahan.
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) adalah warga negara Indonesia
yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkatnya berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka
waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) adalah warga negara Indonesia yang lolos seleksi
pengadaan PNS, diangkat dan di tetapkan oleh PPK, serta telah mendapatkan persetujuan
teknis dan penetapan nomor induk pegawai.
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat penting bahkan tidak
dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan.
Promotif adalah suatu kegiatan dan atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih
mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan.
Preventif adalah suatu tindakan pencehagan terhadap suatu masalah kesehatan atau penyakit.
High Alert adalah obat-obat yang secara signifikan beresiko membahayakan pasien bila
digunakan dengan salah atau pengelolaan yang kurang tepat.
Look Alike Sound Alike (LASA) adalah obat-obat yang digolongkan dalam obat yang
perludiwaspadai karena sering menyebabkan terjadi kesalahan pada saat pengambilan
xii
BAB I
PENDAHULUAN
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah provinsi tertua kedua di Indonesia setelah
Jawa Timur, yang dibentuk oleh pemerintah negara bagian Indonesia. Provinsi ini juga
memiliki status istimewa atau otonomi khusus. Status ini merupakan sebuah warisan dari
zaman sebelum kemerdekaan. Kesultanan Yogyakarta dan juga Kadipaten Paku Alaman,
sebagai cikal bakal atau asal usul DIY oleh Jepang ini disebut dengan Koti/Kooti.
Di Jakarta pada tanggal 19 Agustus 1945 terjadi pembicaraan serius dalam sidang PPKI
membahas kedudukan Kooti. Dalam sidang itu Pangeran Puruboyo, wakil dari Yogyakarta
Kooti, meminta pada pemerintah pusat supaya Kooti dijadikan 100% otonom. Kemudian
kedudukan Kooti ditetapkan status quo sampai dengan terbentuknya Undang-Undang tentang
Pemerintahan Daerah. Pada hari itu juga Soekarno mengeluarkan piagam penetapan
kedudukan bagi kedua penguasa tahta Kesultanan Yogyakarta dan Kadipaten Paku Alaman.
Piagam tersebut baru diserahkan pada 6 September 1945 setelah sikap resmi dari para
penguasa monarki dikeluarkan.
Pada tanggal 1 September 1945, Komite Nasional Indonesia Daerah (KNID) Yogyakarta
dibentuk dengan merombak keanggotaan Yogyakarta Kooti Hookookai. Setelah mengetahui
sikap rakyat Yogyakarta terhadap Proklamasi, barulah Sultan HB IX mengeluarkan dekrit
kerajaan yang dikenal dengan Amanat 5 September 1945 . Isi dekrit tersebut adalah integrasi
monarki Yogyakarta ke dalam Republik Indonesia. Dekrit dengan isi yang serupa juga
dikeluarkan oleh Sri Paduka PA VIII pada hari yang sama.
Wilayah DIY (D.I. Kasultanan dan D.I Paku Alaman) beserta Kab/Kota dalam
lingkungannya pada 1945 adalah pada saat berintegrasi wilayah kekuasaan Kesultanan
Yogyakarta meliputi:
paten tersebut tidak memiliki otonomi melainkan hanya wilayah administratif. Bupati-bupati
yang mengepalai masing-masing kabupatennya disebut dengan Bupati Pamong Praja. Mereka
juga mengepalai birokrasi kerajaan yang disebut dengan Abdi Dalem Keprajan. Birokrasi
kerajaan inilah yang akan menjadi tulang punggung utama Kabupaten dan Kota di DIY
sampai tahun 1950.
Sultan HB IX dan Sri Paduka PA VIII dengan persetujuan BP DPR DIY (Dewan
Daerah) pada 18 Mei 1946 mengeluarkan Maklumat No. 18 yang mengatur kekuasaan
legeslatif dan eksekutif . Maklumat ini adalah realisasi dari keputusan sidang KNI Daerah
Yogyakarta pada 24 April 1946. Setelah menyetujui rencana maklumat itu, KNID
membubarkan diri dan digantikan oleh Dewan Daerah yang dibentuk berdasarkan rencana
maklumat. Dalam sidangnya yang pertama DPR DIY mengesahkan rencana maklumat No 18
yang sebelumnya telah disetujui dalam sidang KNI Daerah Yogyakarta tersebut. Dalam
maklumat ini secara resmi nama Daerah Istimewa Yogyakarta digunakan menandai
bersatunya dua monarki Kesultanan dan Pakualaman dalam sebuah Daerah Istimewa.
Perubahan yang cukup penting, pasca UU 3/1950 adalah perubahan wilayah. Wilayah
birokrasi eksekutif yang menjadi DIY adalah wilayah Negara Gung yang dibagi 3 kabupaten
yakni Kota, Kulonprogo dan Kori dan kemudian menjadi 4 kabupaten 1 kota seperti yang
sekarang.
Substansi istimewa bagi Daerah Istimewa Yogyakarta dapat dilihat dalam kontrak politik
antara Nagari Kasultanan Yogyakarta & Kadipaten Puro Pakualaman dengan Pemimpin Besar
Revolusi Soekarno. Subtansi Istimewa bagi Daerah Istimewa Yogyakarta terdiri dari tiga hal :
3
proses perjuangan kemerdekaan, baik sebelum maupun sesudah Proklamasi
Kemerdekaan 17 Agustus 1945 hingga sekarang ini dalam memajukan Pendidikan
Nasional & Kebudayaan Indonesia;
2. Istimewa dalam hal Bentuk Pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta yang terdiri
dari penggabungan dua wilayah Kasultanan & Pakualaman menjadi satu daerah
setingkat provinsi yang bersifat kerajaan dalam satu kesatuan wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia (sebagaimana disebutkan dalam Amanat 30 Oktober 1945, 5
Oktober 1945 & UU No.3/1950);
3. Istimewa dalam hal Kepala Pemerintahan Daerah Istimewa Yogyakarta yang dijabat
oleh Sultan & Adipati yang bertahta (sebagaimana amanat Piagam Kedudukan 19
Agustus 1945 yang menyatakan Sultan & Adipati yang bertahta tetap dalam
kedudukannya dengan ditulis secara lengkap nama, gelar, kedudukan seorang Sultan &
Adipati yang bertahta sesuai dengan angka urutan bertahtanya.
(Sumber :http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Daerah_Istimewa_Yogyakarta)
5
3. Nilai Organisasi
Peraturan Bupati Bantul Nomor 56 Tahun 2018 tentang Budaya Pemerintahan
Pemerintah Kabupaten Bantul. Makna Budaya Pemerintahan Satriya:
a. Satriya sebagai watak kesatriya yang memiliki sikap memegang teguh
ajaran moral sawiji, greget, sengguh ora mingkuh dan semangat golong
gilig.
b. Satriya sebagai akronim dari Selaras, Akal budi luhur-jati diri, Teladan
keteladanan, Rela melayani, Inovatif, Yakin percaya diri dan Ahli
profesional.
Nilai-nilai Budaya SATRIYA:
1. Selaras
Dalam kehidupan selalu menjaga kelestarian dan keseimbangan hubungan
manusia dengan Tuhan, alam dan sesama manusia.
2. Akal budi luhur jatidiri
Artinya keluhuran jatidiri seseorang merupakan pengejawantahan
perikemanusiaannya. Kata kuncinya adalah budi luhur.
3. Teladan keteladanan
Artinya dapat dijadikan panutan/sebagai teladan/contoh oleh
lingkungannya. Kata kuncinya adalah keteladanan.
4. Rela Melayani
Artinya memberikan pelayanan yang lebih dari yang diharapkan
masyarakat. Kata kuncinya adalah kepuasan masyarakat
5. Inovatif
Artinya selalu melakukan pembaharuan yang bersifat positif ke arah
kemajuan individu dan kelompok. Kata kuncinya adalah pembaharuan.
6. Yakin dan percaya diri
Artinya dalam melaksanakan tugas selalu didasari atas keyakinan dan
penuh percaya diri bahwa apa yang dilaksanakan akan membawa kemajuan
dan manfaat baik ke intern maupun ke ekstern. Kata kuncinya adalah
kemajuan dan manfaat.
6
7. Ahli atau Profesional
Artinya mempunyai kompetensi, komitmen dan prestasi pada pekerjaanya.
Kata kuncinya adalah kompetensi, komitmen dan prestasi.
C. Stuktur Organisasi
Gambar 1. Struktur Organisasi
Sumber: kasubag TU
7
D. Tugas dan Fungsi
1. Organisasi
a. Tugas
Berdasarkan peraturan bupati bantul No. 109 tahun 2019 tentang kedudukan,
susunan organsasi, tugas, fungsi, dan tata kerja dinas kesehatan kabupaten
bantul, dinas kesehatan mempunyai tugas membantu bupati melaksanakan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan
bidang kesehatan.
b. Fungsi
Berdasarkan peraturan bupati bantul No. 109 tahun 2019 tentang kedudukan,
susunan organsasi, tugas, fungsi, dan tata kerja dinas kesehatan kabupaten
bantul, dinas kesehatan mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Perumusan kebijakan bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan
pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan
dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) serta sumber daya
kesehatan;
2. Pelaksana kebijakan bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan
pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian, alat kesehatan
dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) serta sumber daya
kesehatan;
3. Pelaksana evaluasi dan pelaporan bidang kesehatan masyarakat,
pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, kefarmasian,
alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) serta
sumber daya kesehatan;
4. Pelaksana administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
5. Pelaksana fungsi lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan bidang
tugas dan fungsinya.
8
2. Unit kerja
a. Tugas
Dalam peraturan bupati bantul nomor 132 tahun 2016 tentang susunan
organisasi, kedudukan, tugas dan fungsi unit pelaksana teknis pusat kesehatan
masyarakat, Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat mempunyai
tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas dalam hal pelayanan kesehatan
masyarakat.
b. Fungsi
Dalam peraturan bupati bantul nomor 132 tahun 2016 tentang susunan
organisasi, kedudukan, tugas dan fungsi unit pelaksana teknis pusat kesehatan
masyarakat kabupaten bantul, Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan
Masyarakat menyelenggarakan fungsi :
1. penyusunan renana kerja UPT;
2. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Pusat Kesehatan
Masyarakat;
3. pelaksanaan kegiatan teknis operasional Pusat Kesehatan Masyarakat;
4. pelaksanaan ketatausahaan UPT;
5. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan
fungsi UPT;
6. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai bidang
tugas dan fungsinya.
9
E. Kondisi Organisasi
1. Letak Organisasi
Pusat Kesehatan Masyarakat Dlingo II terletak di Pencitrejo, RT 01 Terong,
Dlingo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55783
Gambar 2. Lokasi Puskesmas DlingoII
10
4 Ruang periksa poli gigi Baik
5 Ruang tindakan Baik
6 Ruang KIA Baik
7 Ruang rekam medic Baik
8 Ruang obat Baik
9 Ruang tata usaha Baik
10 Ruang laboratorium Baik
11 Toilet Baik
12 Tempat tidur periksa Baik
13 Kursi Baik
14 Lemari obat Baik
15 Computer Baik
16 Lemari pendingin Baik
17 Jaringan internet Baik
18 Genset Baik
19 TV Baik
20 Alat pemadam kebakaran Baik
21 AC Baik
22 Printer Baik
23 Mesin fotocopy Baik
24 Proyektor Baik
25 LCD Baik
26 Meja computer Baik
27 Mesin cuci Baik
Sumber: kasubag TU
11
3. Sumber Daya Manusia
Tebel 2. Tabel sumber daya manusia di Puskesmas DlingoII
12
Eka Swa Putri, SKM PNS Promkes
Ritta Rum Rika, SKM BOK Promkes
Rina Windarsih, S.Psi., M.Psi BOK Psikologi
Intan Novitasari, SE BOK Akunting
Nur Faizin, A.Md.Far., S.Kom PNS Staf TU
Sarjana PNS Staf TU
Sumiyo PNS Staf TU
Sugiyono PNS Penjaga Malam
Maryono BLUD Petugas Kebersihan
Tugimo Cleaning Service
Wardani Cleaning Service
Yulinah Loundry
Sumber: kasubag TU
13
BAB II
AGENDA AKTUALISASI
14
1. Tidak sesuainya obat yang tercatat di kartu stok dengan bukti fisik yang ada
Kartu stok merupakan lembar kertas yang dipergunakan untuk mencatat mutasi
obat (penerimaan, pengeluaran, hilang, rusak atau kadaluarsa). Tiap lembar kartu
stok hanya diperuntukan mencatat data mutasi 1 (satu) jenis obat.
Pencatataan pada lembar kartu stok di Puskesmas DlingoII sering kali
terlupakan oleh petugas farmasi. perputaran obat yang cepat menjadi salah satu
faktor kelalaian petugas farmasi dalam mencatat pemasukan dan pengeluaran obat
dalam kartu stok. Permintaan depo lain seperti posyandu dan igd yang mendadak
juga menyebabkan kelalaian petugas farmasi dalam mencatatat di kartu stok. Hal
ini menyebabkan ketidaksesuaian obat antara kartu stok dan obat fisiknya.
Dampaknya dapat membuat kesalahan dalam pembuatan laporan pemakaian dan
lembar permintaan obat (LPLPO) yang dijadikan acuan dalam permintaan obat
kepada instalasi Farmasi Kabupaten (IFK)
Gambar 3. Kartu stok obat
15
Dari Gambar diatas terlihat bahwa kartu stok obat antasida tidak sesuai dengan
jumlah stok fisik obat antasida. Di dalam kartu stok tertulis jumlah obat sebanyak
1500 sedangkan pada jumlah fisik hanya terdapat 14 box, yang setiap boxnya
terdapat 10 strip obat, masing-masing strip terdapat 10 biji, jadi dalam stok fisik
terdapat 1400 tablet. Hal ini terjadi karena faktor ketidak disiplinan petugas dalam
menulis obat keluar pada kartu stok.
2. Belum optimalnya penyimpanan obat kadaluarsa
Obat kadaluarsa adalah obat-obat yang telah melebihi jangka waktu suatu obat
aman untuk dikonsumsi. obat kadaluarsa sebaiknya dikumpulkan dan disimpan
ditempat yang terpisah dengan obat yang belum kadaluarsa agar tidak
terdistribusikan kepada pasien. Pencatatan terhadap obat kadaluarsa juga penting
dilakukan untuk mengkontrol jumlah kerugian puskemas. Pencatatan ini meliputi
nama obat , no batch, tanggal kadaluarsa dan jumlah obat. di Puskesmas DlingoII
pencatatan terhadap obat kadaluarsa masih belum tertib dan belum tersedianya
tempat atau rak khusus yang dipergunakan untuk menyimpan obat kadaluarsa.
16
Gambar 4. Obat kadaluarsa
2. Penetapan Isu
Analisis yang dilakukan untuk menentukan isu kontemporer yang akan
diselesaikan dalam rancangan aktualisasi ini adalah dengan menggunakan
metode analisis urgency, seriousness, growth (USG). Dengan menggunakan
metode USG maka urutan prioritas masalah dapat diselesaikan dengan cara
memberikan skoring nilai dalam skala tertentu. Skor yang akan digunakan
dalam metode USG adalah 1-5. Penjelasan dari pengertian USG antara lain :
1. Urgency
Seberapa penting isu tersebut harus lebih dulu dibahas karena berkaitan
dengan waktu yang tersedia untuk memecahkan masalah tersebut.
18
2. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut harus dibahas dengan segera dan jika dikaitkan
dengan akibat yang akan timbul, maka jika tidak segera dibahas akan
menimbukan masalah-masalah lain.
3. Growth
Seberapa besar kemungkinan isu tersebut berkembang menjadi lebih buruk
jika tidak segera ditangani sebagaimana mestinya.
Keterangan:
Urgency (Mendesak) Seriousness (Kegawatan) Growth (Pertumbuhan)
5 = Sangat Mendesak 5 = Sangat Gawat 5 = Sangat Cepat
4 = Mendesak 4 = Gawat 4 = Cepat
3 = Cukup Mendesak 3 = Cukup Gawat 3 = Cukup Cepat
2 = Kurang Mendesak 2 = Kurang Gawat 2 = Kurang Cepat
1 = Tidak Mendesak 1 = Tidak Gawat 1= Tidak Cepat
19
3. Isu yang Diangkat
Berdasarkan hasil analisis di atas, maka isu yang menjadi prioritas pertama untuk
ditindaklanjuti adalah belum optimalnya penataan obat dan alat kesehatan.
1. Kriteria urgency menempati angka 4 artinya penting
Apabila masalah mengenai belum optimalnya pengelolaan penyimpanan obat
dan alat kesehatan di Puskesmas DlingoII dikhawatirkan akan menyebabkan
masalah yang lebih serius bila tidak segera ditangani.
2. Kriteria seriousness dengan skala 4 artinya gawat
Belum optimalnya pengelolaan penyimpanan obat dan alat kesehatan di
Puskesmas DlingoII dapat menghambat pencarian obat dan alat kesehatan
tersebut bila dibutuhkan secara mendesak.
3. Kriteria growth dengan skala 4 artinya cepat
Apabila ,masalah belum optimalnya pengelolaan penyimpanan alat kesehatan
tidak segera ditangani akan menyebabkan obat dan alat kesehatan tersebut
hilang, rusak dan kadaluarsa hal ini berpengaruh dengan kerugian puskesmas.
20
4. Penetapan Judul
Beberapa penyebab isu dianalisis menggunakan diagram fishbone diatas
diantaranya sebagai berikut :
a. Belum adanya label penamaan obat dan alat kesehatan
b. Kedisiplinan petugas dalam menata obat dan alat kesehatan berdasarkan
metode FEFO (First Expired First Out) masih rendah
c. Akses keluar masuk gudang farmasi yang sempit
d. Kurangnya rak obat dan alat kesehatan
Inovasi :
- membuat label penamaan obat
- membuat stiker obat High Alert dan LASA
-
5. menata obat dan alat kesehatan sesuai standar
a. Memasukkan obat dan alat kesehatan ke rak sesuai jenisnya dengan
system penataan alfabetis dan FEFO (First Expired First Out )
b. Menempelkan label penamaan obat dan alat kesehatan
c. Menempelkan stiker pada obat-obat High Alert dan LASA (Look Alike
Sound Alike)
22
1. AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS KEGIATAN 1
Kegiatan/Sub KEGIATAN:
Kegiatan/Output Melakukan konsultasi pada atasan dan koordinasi dengan
Sub Kegiatan rekan kerja mengenai isu yang akan diaktualisasikan selama
habituasi di lingkungan kerja
SUB KEGIATAN:
a. Melakukan konsultasi kepada atasan
b. Melakukan koodinasi dengan rekan kerja
OUTPUT:
a. Terlaksananya 1 (satu) kali konsultasi dengan atasan
b. Terlaksananya 1 (satu) kali koordinasi dengan rekan kerja
Tanggal Pelaksanaan 12 Juli 2021 s.d. 14 Juli 2021
23
kerja tidak bingung ketika mencari obat dan alat
kesehatan dengan tempat yang baru.
Manajemen ASN
Saya sebagai seorang CPNS pelaksana/terampil-Asisten Apoteker akan konsultasi
dengan atasan dan berkoordinasi dengan rekan kerja secara terbuka tanpa ada yang
dirahasiakan.
Pelayanan Publik
Saya sebagai seorang CPNS pelaksana/terampil-Asisten Apoteker melakukan
konsultasi dengan atasan. Berkoordinasi dengan atasan dan rekan kerja membahas isu
yang akan diaktualisasikan di lingkungan kerja
Whole of Government
Saya sebagai seorang CPNS pelaksana/terampil-Asisten Apoteker melakukan
konsultasi dengan atasan dan koordinasi dengan rekan kerja untuk membahas isu yang
akan diaktualisasikan agar bisa lebih fokus dalam melakukan kegiatan sehingga
pelayanan publik yang dilakukan menjadi lebih efektif dan efisien.
24
Sub Kegiatan:
a. Melakukan konsultasi dengan atasan
AKUNTABILITAS
NASIONALISME
dalam arti luas adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan
negara dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila adalah
pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya
yang didasarkan pada nilai Pancasila.
Cinta Tanah Air : saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker
dalam melakukan konsultasi dengan atasan menggunkan bahasa Indonesia.
25
ETIKA PUBLIK
adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana
melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk
melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.
KOMITMEN MUTU
adalah janji atau prinsip untuk tetap menjamin nilai keunggulan produk atau jasa yang
diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya dan bahkan
melampaui harapannya.
ANTI KORUPSI
merupakan suatu tindakan yang mengarah pada kegiatan penolakan dan menghindari
kegiatan korupsi yang berupa perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat disuap,
tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma agama, material,
mental, dan umum.
26
b. Melakukan koordinasi dengan rekan kerja
AKUNTABILITAS
NASIONALISME
dalam arti luas adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan
negara dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila adalah
pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya
yang didasarkan pada nilai Pancasila.
Cinta Tanah Air : saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker
dalam melakukan kegiatan koordinasi dengan rekan kerja menggunakan bahasa
Indonesia.
27
ETIKA PUBLIK
adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana
melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk
melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.
KOMITMEN MUTU
adalah janji atau prinsip untuk tetap menjamin nilai keunggulan produk atau jasa yang
diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya dan bahkan
melampaui harapannya.
ANTI KORUPSI
merupakan suatu tindakan yang mengarah pada kegiatan penolakan dan menghindari
kegiatan korupsi yang berupa perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat disuap,
tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma agama, material,
mental, dan umum.
28
29
30
31
LAMPIRAN KEGIATAN 1
Sub kegiatan:
32
Sub kegiatan:
33
2. AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS KEGIATAN 2
Kegiatan/Sub KEGIATAN:
Kegiatan/Output
Membuat daftar obat dan alat kesehatan di Puskesmas
Sub Kegiatan
DlingoII
SUB KEGIATAN:
a. Mendata obat dan alat kesehatan yang terdapat di
Puskesmas DlingoII
b. Membuat daftar obat dan alat kesehatan dalam bentuk Ms
Word
c. Membuat daftar obat High Alert dan LASA (Look Alike
Sound Alike)
OUTPUT:
1. Terlaksananya 1 (satu) kali pendataan obat dan alat
kesehatan
2. Tersusunnya 1 (satu) daftar obat dan alat kesehatan
3. Tersusunnya 1 (satu) daftar obat High Alert dan LASA
(Look Alike Sound Alike)
Tanggal Pelaksanaan 15 Juli 2021 s.d. 21 Juli 2021
Tingkat Capaian Kegiatan membuat daftar obat dan alat kesehatan terlaksana
100%
Deskripsi Proses c. Mendata obat dan alat kesehatan yang terdapat di
Puskesmas DlingoII
34
d. Membuat daftar obat dan alat kesehatan dalam
bentuk Microsoft Word
35
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan/Sub Kegiatan dengan Nilai-nilai Mata
Pelatihan:
Implementasi Nilai ANEKA dalam Kegiatan 2:
membuat daftar obat dan alat kesehatan yang terdapat di Puskesmas DlingoII
Kegiatan ini mengacu pada substansi Manajemen ASN, Pelayanan publik, dan Whole
of Government:
Manajemen ASN
Saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker dalam melakukan
kegiatan pembuatan daftar obat dan alat kesehatan harus dengan tanggungjawab dan
teliti.
Pelayanan Publik
Saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker harus ikhas dan
rela berkorban dalam melakukan kegiatan pembuatan daftar obat dan alat kesehatan.
Whole of Government
Dalam pembuatan daftar obat dan alat kesehatan diperlukan koordinadi dan
komunikasi dengan rekan kerja diharapkan dapat mempercepat proses pembuatan.
Sub kegiatan :
a. Mendata obat dan alat kesehatan yang terdapat di Puskesmas DlingoII
AKUNTABILITAS
adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada
kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab
yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-
nilai publik. Akuntabilitas juga menuntut seseorang atau sekelompok orang untuk
membuat laporan atau melaporkan dan menjelaskan aktivitas mereka dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Tanggungjawab : saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker
36
dalam mendata obat dan alat kesehatan dengan penuh tanggungjawab.
NASIONALISME
dalam arti luas adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan
negara dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila adalah
pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya
yang didasarkan pada nilai Pancasila.
Religius : saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker sebelum
melakukan kegiatan pendataan obat dan alat kesehatan diawali dengan berdoa dan
selalu mengedepankan sikap kepatuhan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Rela Berkorban : saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker
rela berkorban waktu dan tenaga dalam mendata obat dan alat kesehatan.
ETIKA PUBLIK
adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana
melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk
melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.
cermat : saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker dalam
mendata obat dan alat kesehatan dengan cermat agar tidak ada item obat dan alat
kesehatan yang terlewatkan.
KOMITMEN MUTU
adalah janji atau prinsip untuk tetap menjamin nilai keunggulan produk atau jasa yang
diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya dan bahkan
melampaui harapannya.
Efektif : saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker akan
mendata obat dan alat kesehatan yang ada di Puskesmas DlingoII, untuk mempermudah
dalam pembuatan daftar obat sehingga kegiatan akan lebih efektif.
ANTI KORUPSI
merupakan suatu tindakan yang mengarah pada kegiatan penolakan dan menghindari
37
kegiatan korupsi yang berupa perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat disuap,
tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma agama, material,
mental, dan umum.
Disiplin : saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker akan
mendata obat dan alat kesehatan dengan disiplin sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
NASIONALISME
dalam arti luas adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan
negara dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila adalah
pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya
yang didasarkan pada nilai Pancasila.
Religius : saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker sebelum
membuat daftar obat dan alat kesehatan diawali dengan berdoa dan selalu
mengedepankan sikap kepatuhan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Rela Berkorban : saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker
rela berkorban waktu dan tenaga dalam melakukan kegiatan pembuatan daftar obat
dan alat kesehatan.
38
ETIKA PUBLIK
adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana
melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk
melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.
cermat : saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker membuat
pembuatan daftar obat dan alat kesehatan dengan cermat agar tidak ada obat dan alat
kesehatan yang terlewatkan.
KOMITMEN MUTU
adalah janji atau prinsip untuk tetap menjamin nilai keunggulan produk atau jasa yang
diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya dan bahkan
melampaui harapannya.
Efektif : saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker akan
membuat daftar obat dan alat kesehatan supaya dapat mempermudah dalam pembuatan
label penamaan, seningga kegiatan akan lebih efektif.
ANTI KORUPSI
merupakan suatu tindakan yang mengarah pada kegiatan penolakan dan menghindari
kegiatan korupsi yang berupa perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat disuap,
tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma agama, material,
mental, dan umum.
Disiplin : saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker akan
membuat daftar obat dan alat kesehatan dengan disiplin sesuai jadwal yang telah
ditetapkan.
NASIONALISME
dalam arti luas adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan
negara dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila adalah
pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya
yang didasarkan pada nilai Pancasila.
Religius : saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker sebelum
melakukan kegiatan pembuatan daftar obat High Alert dan LASA (Look Alike Sound
Alike) diawali dengan berdoa dan selalu mengedepankan sikap kepatuhan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
Rela Berkorban : saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker
rela berkorban waktu dan tenaga dalam membuat daftar obat High Alert dan LASA
(Look Alike Sound Alike)
ETIKA PUBLIK
adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana
melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk
melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.
cermat : saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker dalam
melakukan kegiatan membuat daftar obat High Alert dan LASA (Look Alike Sound
Alike) dengan cermat
KOMITMEN MUTU
adalah janji atau prinsip untuk tetap menjamin nilai keunggulan produk atau jasa yang
diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya dan bahkan
melampaui harapannya.
40
41
42
LAMPIRAN KEGIATAN 2
Membuat daftar obat dan alat kesehatan yang terdapat di Puskesmas DlingoII
Sub kegiatan:
43
Sub kegiatan:
b. Membuat daftar obat dan alat kesehatan yang terdapat di Puskesmas DlingoII
dalam bentuk Microsoft Word
Gambar 10. Membuat daftar obat dan alatkesehatan dalam bentuk Microsoft
word
44
Sub kegiatan:
45
Tabel 5. Daftar Obat High Alert
46
Tabel 6. Daftar Obat LASA
NO NAMA OBAT
1. Captopril 12,5 mg Captopril 25 mg
2. Salbutamol 2 mg Salbutamol 4 mg
3. Ibuprofen 200 mg Ibuprofen 400 mg
4. Natrium Diklofenak 25 mg Natrium Diklofenak 50 mg
5. Klorpromazin 25 mg Klorpromazin 100 mg
6. Fenobarbital 30 mg Fenobarbital 100 mg
7. Haloperidol 0,5 mg Haloperidol 1,5 mg
8. Furosemide 40 mg HCT 25 mg
9. Kalsium Laktat (Kalk) 500 mg Paracetamol 500 mg
10. Lidokain 2% Lidokain com
11. Kloramfenikol Tetes Mata Kloramfenikol Tetes Telinga
12. Glukosa 5% Glukosa 10%
13. Asam mefenamat 500 mg Metronidazole 500 mg
2. gliBENKLAMIDE gliMEPIRIDE
3. metilPREDNISOLONE metilERGOMETRINE
47
3. AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS KEGIATAN 3
Kegiatan/Sub KEGIATAN:
Kegiatan/Output Membuat rak tempat obat dan alat kesehatan
Sub Kegiatan
SUB KEGIATAN:
a. Mencari peralatan dan bahan pembuatan
b. Membuat rak tempat obat dan alat kesehatan
OUTPUT:
a. Terlaksananya 1 (satu) kali kegiatan pencarian alat dan
bahan
b. Tersususnya 1 (satu) tempat obat dan alat kesehatan
Tanggal Pelaksanaan 23 Juli 2021 s.d. 27 Juli 2021
Tingkat Capaian Kegiatan membuat rak tempat untuk obat dan alat kesehatan
terlaksana 100%
Deskripsi Proses 1. Mencari peralatan dan bahan pembuatan
48
kraft ini dilakukan agar rak obat dan alat kesehatan
terlihat lebih rapid an seragam.
Manajemen ASN
Pelayanan Publik
Dalam pembuatan tempat obat dan alat kesehatan sehinga akan lebih mudah dalam
pengambilan obat dan alat kesehatan diharapkan dapat mempercepat pelayanan obat
kepada pasien.
49
Whole of Government
Saya sebagai seorang CPNS pelaksana/terampil-Asisten Apoteker akan meminta
saran kepada rekan kerja dalam pembuatan tempat penyimpanan obat.
Sub kegiatan:
AKUNTABILITAS
NASIONALISME
dalam arti luas adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan
negara dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila adalah
pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya
yang didasarkan pada nilai Pancasila.
50
ETIKA PUBLIK
adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana
melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk
melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.
KOMITMEN MUTU
adalah janji atau prinsip untuk tetap menjamin nilai keunggulan produk atau jasa yang
diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya dan bahkan
melampaui harapannya.
ANTI KORUPSI
merupakan suatu tindakan yang mengarah pada kegiatan penolakan dan menghindari
kegiatan korupsi yang berupa perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat disuap,
tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma agama, material,
mental, dan umum.
Jujur: saya sebagai seorang CPNS akan jujur dalam mencari bahan dan peralatan
yang dibutuhkan.
AKUNTABILITAS
51
nilai-nilai publik. Akuntabilitas juga menuntut seseorang atau sekelompok orang
untuk membuat laporan atau melaporkan dan menjelaskan aktivitas mereka dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
NASIONALISME
dalam arti luas adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan
negara dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila adalah
pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya
yang didasarkan pada nilai Pancasila.
ETIKA PUBLIK
adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana
melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk
melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.
52
KOMITMEN MUTU
adalah janji atau prinsip untuk tetap menjamin nilai keunggulan produk atau jasa yang
diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya dan bahkan
melampaui harapannya.
ANTI KORUPSI
merupakan suatu tindakan yang mengarah pada kegiatan penolakan dan menghindari
kegiatan korupsi yang berupa perbuatan yang tidak baik, buruk, curang, dapat disuap,
tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma agama, material,
mental, dan umum.
Saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker harus bisa selaras
dengan tujuan pemerintahan, memiliki akal budi luhur sebagai jati diri untuk
menghargai sesama, agar bisa menjadi teladan bagi masyarakat dalam urusan
53
54
55
LAMPIRAN KEGIATAN 3
Membuat daftar obat dan alat kesehatan yang terdapat di Puskesmas DlingoII
Sub kegiatan:
1. Mencari bahan dan alat pembuatan rak obat dan alat kesehatan
Hari/tanggal : kamis, 22 Juli 2021
Waktu : 07.30 WIB - selesai
Tempat : Apotek Puskesmas DlingoII
Kegiatan : mencari bahan dan alat pembuatan rak obat dan alat kesehatan
56
Sub kegiatan:
57
Gambar 14. rak tempat obat dan alat kesehatan
58
4. AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS KEGIATAN 4
Kegiatan/Sub KEGIATAN:
Kegiatan/Output
Membuat desain label penamaan obat dan alat kesehatan
Sub Kegiatan
serta membuat stiker obat High Alert dan LASA (Look Alike
Sound Alike)
SUB KEGIATAN:
a. Membuat desain label nama obat dan alat kesehatan serta
stiker daftar obat High Alert dan LASA (Look Alike
Sound Alike)
b. Mencetak label nama obat dan alat kesehatan serta stiker
daftar obat High Alert dan LASA (Look Alike Sound
Alike)
OUTPUT:
a. Tersusunnya 1 (satu) desain label nama obat dan alat
kesehatan serta stiker daftar obat High Alert dan LASA
(Look Alike Sound Alike)
b. Tersusunnya 1 (satu) label nama obat dan alat kesehatan
serta stiker daftar obat High Alert dan LASA (Look Alike
Sound Alike)
Tingkat Capaian
Kegiatan Membuat desain label penamaan obat dan alat
kesehatan serta membuat stiker obat High Alert dan LASA
(Look Alike Sound Alike) terlaksana 100%
59
Deskripsi Proses 1. Membuat desain label nama obat dan alat kesehatan
serta stiker obat High Alert dan LASA (Look Alike
Sound Alike)
60
Solusi Menggunakan Microsoft Word untuk membuat desain label
nama obat dan alat kesehatan serta stiker daftar obat High
Alert dan LASA (Look Alike Sound Alike), karena peserta
merasa lebih menguasai Microsoft Word.
Daftar Lampiran 1. Catatan hasil kegiatan
2. Desain label dan stiker
3. Label dan stiker
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan/Sub Kegiatan dengan Nilai-nilai Mata
Pelatihan:
Implementasi Nilai ANEKA dalam Kegiatan 4:
Membuat desain label penamaan obat dan alat kesehatan serta membuat stiker obat
High Alert dan LASA (Look Alike Sound Alike)
Kegiatan ini mengacu pada substansi Manajemen ASN, Pelayanan publik, dan Whole
of Government:
Manajemen ASN
Whole Of Goverment
Pelayanan Publik
Saya sebagai seorang CPNS pelaksana/terampil Asisten Apoteker akan dengan ikhlas
membuat label penamaan obat dan alat kesehatan serta membuat stiker High Alert dan
LASA.
61
a. Membuat desain label nama obat dan alat kesehatan serta stiker daftar obat
High Alert dan LASA (Look Alike Sound Alike)
AKUNTABILITAS :
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Akuntabilitas juga menuntut seseorang atau
sekelompok orang untuk membuat laporan atau melaporkan dan menjelaskan aktivitas
mereka dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Tanggung jawab : saya sebagai CPNS pelaksana/terampil Asisten Apoteker akan
membuat desain label penamaan obat dan alat kesehatan serta stiker obat High Alert
dan LASA dengan penuh tanggungjawab
NASIONALISME :
Nasionalisme dalam arti luas adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme
Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa
dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai Pancasila
Rela berkorban : saya sebagai CPNS pelaksana/terampil Asisten apoteker Rela
Berkorban waktu dan tenaga untuk membuat desain label penamaan obat dan alat
kesehatan serta stiker obat High Alert dan LASA.
ETIKA PUBLIK
Etika Publik adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau
bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada
kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.
disiplin: saya sebagai CPNS pelaksana/terampil Asisten Apoteker akan membuat
desain label penamaan obat dan alat kesehatan serta stiker obat High Alert dan LASA.
dengan tepat waktu atau disiplin
KOMITMEN MUTU :
62
Komitmen Mutu adalah janji atau prinsip untuk tetap menjamin nilai keunggulan
produk atau jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya dan bahkan melampaui harapannya
Efisien : saya sebagi seorang CPNS pelaksana/terampil Asisten Apoteker akan
membuat label penamaan obat dan alat kesehatan serta stiker obat High Alert dan
LASA.dengan Efisien.
ANTI KORUPSI :
Anti Korupsi merupakan suatu tindakan yang mengarah pada kegiatan penolakan dan
menghindari kegiatan korupsi yang berupa perbuatan yang tidak baik, buruk, curang,
dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma
agama, material, mental, dan umum.
b. Mencetak label nama obat dan alat kesehatan serta stiker daftar obat High
Alert dan LASA (Look Alike Sound Alike)
AKUNTABILITAS :
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Akuntabilitas juga menuntut seseorang atau
sekelompok orang untuk membuat laporan atau melaporkan dan menjelaskan aktivitas
mereka dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Tanggung jawab : saya sebagai CPNS pelaksana/terampil Asisten Apoteker akan
mencetak label penamaan obat dan alat kesehatan serta stiker obat High Alert dan
LASA penuh tanggungjawab
63
NASIONALISME :
Nasionalisme dalam arti luas adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme
Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa
dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai Pancasila
Rela berkorban : saya sebagai CPNS pelaksana/terampil Asisten apoteker Rela
Berkorban waktu dan tenaga untuk mencetak label penamaan obat dan alat
kesehatan serta stiker obat High Alert dan LASA
ETIKA PUBLIK
Etika Publik adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau
bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada
kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.
Disiplin : saya sebagai CPNS pelaksana/terampil Asisten Apoteker akan mencetak
label penamaan obat dan alat kesehatan serta stiker obat High Alert dan LASA sesuai
jadwal yang sudah ditentukan.
KOMITMEN MUTU :
Komitmen Mutu adalah janji atau prinsip untuk tetap menjamin nilai keunggulan
produk atau jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya dan bahkan melampaui harapannya
Efektif : saya sebagi seorang CPNS pelaksana/terampil Asisten Apoteker akan
mencetak label penamaan obat dan alat kesehatan serta stiker bat High Alert dan LASA
dengan efektif.
ANTI KORUPSI :
Anti Korupsi merupakan suatu tindakan yang mengarah pada kegiatan penolakan dan
menghindari kegiatan korupsi yang berupa perbuatan yang tidak baik, buruk, curang,
dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma
agama, material, mental, dan umum.
64
Jujur : saya sebagi seorang CPNS pelaksana/terampil Asisten Apoteker akan
mencetak label penamaan obat dan alat kesehatan serta stiker obat High Alert dan
LASA dengan jujur.
Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi:
Saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker harus bisa selaras
dengan tujuan pemerintahan, memiliki akal budi luhur sebagai jati diri untuk
menghargai sesama, agar bisa menjadi teladan bagi masyarakat dalam urusan
pelayanan masyarakat. Dalam kegiatan ini kita harus rela melayani dengan sepenuh
hati, memberikan pelayanan inovatif kepada masyarakat dengan yakin dan percaya
diri dalam menjalankan setiap tahapan kegiatan, seorang ahli professional harus
berpegang teguh pada komitmen mutu agar kegiatan dapat terlaksana dengan optimal.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan
ini:
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan peserta, makna yang dapat diperoleh
adalah peserta harus inovatif dalam membuat label penamaan obat dan alat kesehatan
serta membuat stiker obat High Alert dan LASA (Look Alike Sound Alike). Peserta
membuat label nama obat dan alat kesehatan untuk memudahkan petugas farmasi
65
66
67
LAMPIRAN KEGIATAN 4
Membuat daftar obat dan alat kesehatan yang terdapat di Puskesmas DlingoII
Sub kegiatan:
1. Membuat desain label nama obat dan alat kesehatan serta stiker obat High Alert
dan LASA
Hari/tanggal : Jum’at 30 Juli 2021
Waktu : 07.30 WIB - selesai
Tempat : Apotek Puskesmas DlingoII
Kegiatan : Membuat desain label nama obat dan alat kesehatan serta stiker obat High
Alert dan LASA
Gambar 15. Membuat desain label nama obat dan alat kesehatan serta stiker obat High
Alert dan LASA
68
Gambar 16. Desain label nama obat dan alat kesehatan serta stiker obat High Alert dan LASA
69
Sub kegiatan
2. Mencetak label nama obat dan alat kesehatan serta stiker obat High Alert dan
LASA
Gambar 17. Label nama obat dan alat kesehatan serta stiker obat high alert dan
LASA
70
5. AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS KEGIATAN 5
Kegiatan/Sub KEGIATAN:
Kegiatan/ Output menata obat dan alat kesehatan di Puskesmas DlingoII dengan
Sub Kegiatan sistem Alfabetis dan FEFO (first Expired First Out)
SUB KEGIATAN:
a. Memasukkan obat dan alat kesehatan ke rak sesuai
jenisnya dengan system penataan alfabetis dan FEFO
(First Expired First Out )
b. Menempelkan label penamaan obat dan alat kesehatan
c. Menempelkan stiker pada obat-obat High Alert dan LASA
(Look Alike Sound Alike)
OUTPUT:
a. Terlaksananya 1 (satu) kali menata obat dan alat
kesehatan
b. Terlaksananya 1 (satu) kali kegiatan menempelkan label
nama obat
c. Terlaksananya 1 (satu) kali kegiatan menempelkan stiker
obat High Alert dan LASA
Tanggal Pelaksanaan 4 Agustus 2021 s.d. 14 Agustus 2021
Tingkat Capaian menata obat dan alat kesehatan di Puskesmas DlingoII dengan
sistem alfabetis dan FEFO (first Expired First Out) terlaksana
100%
Deskripsi Proses 1. Menata obat dan alat kesehatan di Puskesmas
DlingoII dengan sistem alfabetis dan FEFO
71
diurutkan dari A-Z, jika sudah berurutan kemudian
peserta menata obat dengan meletakan obat dengan
tanggal kadaluarsa paling pendek dibagian depan
sedangkan tanggal kadaluarsa panjang di belakang hal
ini bertujuan untuk menghindari obat-obat yang
kadaluarsa.
72
ketika jam pelayanan telah selesai.,
Daftar Lampiran 1. Catatan kegiatan
2. Foto Kegiatan
Manajemen ASN
Sebagai seorang CPNS pelaksana/terampil Asisten Apoteker akan menata obat dan
alat kesehatan sesuai standar dengan tanggungjawab
Whole Of Government
Pelayanan Publik
Sebagai seorang CPNS pelaksana/terampil Asisten Apoteker akan menata obat dan
alat kesehatan dengan ikhlas
Sub Kegiatan:
a. Memasukkan obat dan alat kesehatan ke rak sesuai jenisnya dengan system
penataan alfabetis dan FEFO (First Expired First Out )
AKUNTABILITAS :
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Akuntabilitas juga menuntut seseorang atau
73
sekelompok orang untuk membuat laporan atau melaporkan dan menjelaskan aktivitas
mereka dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Tanggung jawab : saya sebagai CPNS pelaksana/terampil Asisten Apoteker akan
menata obat dan alat kesehatan sesuai standar dengan penuh tanggungjawab
NASIONALISME :
Nasionalisme dalam arti luas adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap
bangsa dan negara dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila
adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah
airnya yang didasarkan pada nilai Pancasila
Rela berkorban : saya sebagai CPNS pelaksana/terampil Asisten apoteker Rela
Berkorban waktu dan tenaga untuk melakukan kegiatan penataan obat dan alat
kesehatan.
ETIKA PUBLIK
Etika Publik adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau
bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada
kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.
Cermat : saya sebagai CPNS pelaksana/terampil Asisten Apoteker akan menata obat
dan alat kesehatan secara cermat.
KOMITMEN MUTU :
Komitmen Mutu adalah janji atau prinsip untuk tetap menjamin nilai keunggulan
produk atau jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya dan bahkan melampaui harapannya
Efektif : saya sebagi seorang CPNS pelaksana/terampil Asisten Apoteker akan menata
obat dan alat kesehatan dengan efektif.
ANTI KORUPSI :
Anti Korupsi merupakan suatu tindakan yang mengarah pada kegiatan penolakan dan
menghindari kegiatan korupsi yang berupa perbuatan yang tidak baik, buruk, curang,
74
dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma
agama, material, mental, dan umum.
Jujur : saya sebagi seorang CPNS pelaksana/terampil Asisten Apoteker akan menata
perbekalan farmasi secara jujur.
NASIONALISME :
Nasionalisme dalam arti luas adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap
bangsa dan negara dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila
adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah
airnya yang didasarkan pada nilai Pancasila
Rela berkorban : saya sebagai CPNS pelaksana/terampil Asisten apoteker Rela
Berkorban waktu dan tenaga untuk melakukan penempelan label penamaan obat dan
alat kesehatan.
ETIKA PUBLIK
Etika Publik adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau
bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada
kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.
75
Cermat : saya sebagai CPNS pelaksana/terampil Asisten Apoteker akan menempelkan
label penamaan obat dan alat kesehatan dengan cermat.
KOMITMEN MUTU :
Komitmen Mutu adalah janji atau prinsip untuk tetap menjamin nilai keunggulan
produk atau jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya dan bahkan melampaui harapannya
Efektif : saya sebagi seorang CPNS pelaksana/terampil Asisten Apoteker akan
menempelkan label penamaan obat dengan efektif.
ANTI KORUPSI :
Anti Korupsi merupakan suatu tindakan yang mengarah pada kegiatan penolakan dan
menghindari kegiatan korupsi yang berupa perbuatan yang tidak baik, buruk, curang,
dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma
agama, material, mental, dan umum.
Mandiri: saya sebagi seorang CPNS pelaksana/terampil Asisten Apoteker akan
menempelkan label penamaan obat dan alat kesehatan secara mandiri.
c. Menempelkan stiker pada obat-obat High Alert dan LASA (Look Alike Sound
Alike)
AKUNTABILITAS :
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.
NASIONALISME :
Nasionalisme dalam arti luas adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap
76
bangsa dan negara dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila
adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah
airnya yang didasarkan pada nilai Pancasila
ETIKA PUBLIK
Etika Publik adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau
bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada
kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.
KOMITMEN MUTU :
Komitmen Mutu adalah janji atau prinsip untuk tetap menjamin nilai keunggulan
produk atau jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya dan bahkan melampaui harapannya
ANTI KORUPSI :
Anti Korupsi merupakan suatu tindakan yang mengarah pada kegiatan penolakan dan
menghindari kegiatan korupsi yang berupa perbuatan yang tidak baik, buruk, curang,
dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma
agama, material, mental, dan umum.
Mandiri: saya sebagi seorang CPNS pelaksana/terampil Asisten Apoteker akan
menempelkan stiker obat High Alert dan LASA secara mandiri.
77
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi:
Saya sebagai pelaksana/terampil- Asisten Apoteker menata obat dan alat kesehatan
sesuai standar penataan obat, telah mampu mengimplementasikan visi bupati bantul
yaitu Terwujudnya masyarakat kabupaten bantul yang sehat, cerdas, dan
sejahtera berdasarkan nilai-nilai keagamaan, kemanusiaan, dan kebangsaan
dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dan misi bupati
bantul yaitu Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, cerdas,
terampil, dan berkepribadian luhur dan Meningkatnya tata kelola pemerintahan
yang baik, efektif, dan bebas dari KKN melalui percepatan reformasi birokrasi
Saya sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker harus bisa selaras
dengan tujuan pemerintahan, memiliki akal budi luhur sebagai jati diri untuk
menghargai sesama, agar bisa menjadi teladan bagi masyarakat dalam urusan
pelayanan masyarakat. Dalam kegiatan ini kita harus rela melayani dengan sepenuh
hati, memberikan pelayanan inovatif kepada masyarakat dengan yakin dan percaya
diri dalam menjalankan setiap tahapan kegiatan, seorang ahli professional harus
berpegang teguh pada komitmen mutu agar kegiatan dapat terlaksana dengan optimal.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan
ini:
78
79
80
LAMPIRAN KEGIATAN 5
menata obat dan alat kesehatan di Puskesmas DlingoII dengan sistem Alfabetis dan
FEFO (first Expired First Out)
Sub kegiatan:
1. Memasukan obat dan alat kesehatan ke rak sesuai jenisnya dengan system
penataan alfabetis dan FEFO (First Expired First Out )
Gambar 18. Memasukan obat dan alat kesehatan ke rak sesuai jenisnya dengan
system penataan alfabetis dan FEFO (First Expired First Out )
81
Sub kegiatan:
82
Sub kegiatan:
3. Menempelkan stiker pada obat-obat High Alert dan LASA (Look Alike Sound Alike)
Gambar 20. Menempelkan stiker pada obat-obat High Alert dan LASA (Look
Alike Sound Alike)
83
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil Sebagai
Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker Dalam Optimalisasi Penataan Obat dan Alat
Kesehatan Di Pusat Kesehatan Masyarakat Dlingo II Dinas Kesehatan Kabupaten
Bantul yang telah di susun ini merupakan tindak lanjut dari penulisan Rancangan
Aktualisasi dan Habituasi yang telah diseminarkan pada tanggal 10 juli 2021.
Kesimpulan yang didapat selama melaksanakan kegiatan aktualisasi adalah sebagai
berikut :
1. Kondisi sebelum dan sesudah akualisasi
Sebagai seorang CPNS Pelaksana/Terampil Asisten Apoteker penulis berusaha
memunculkan gagasan baru yang menjadi inovasi dengan tujuan perbaikan
berkelanjutan. Inovasi yang dilakukan oleh penulis tidak selalu harus suatu inovasi
yang besar, namun penulis berusaha membuat inovasi yang akan membuat
perubahan ke arah yang lebih baik. Inovasi yang dilakukan oleh penulis selama
proses aktualisasi adalah sebagai berikut:
a. membuat daftar obat High Alert dan daftar obat LASA (Look Alike Sound
Alike)
b. membuat stiker obat High Alert dan daftar obat LASA (Look Alike Sound
Alike)
c. membuat label nama obat dan alat kesehatan
d. membuat rak tempat obat.
a. Tersusunya 1 (satu) daftar obat High Alert dan daftar obat LASA (Look Alike
Sound Alike)
Sebelum aktualisasi : belum adanya daftar obat High Alert dan daftar obat
LASA (Look Alike Sound Alike)
84
Setelah aktualisasi: penulis membuat adanya daftar obat High Alert dan daftar
obat LASA (Look Alike Sound Alike) untuk dapat dijadikan acuan petugas
farmasi dalam pengawasan serta pendistribusian obat kepada pasien.
85
Tabel 8. Daftar obat Look Alike Sound Alike (LASA)
86
b. Tersusunya 1 (satu) stiker obat High Alert dan LASA
Sebelum aktualisasi : belum adanya stiker obat High Alert dan LASA
Gambar 21. Rak obat yang belum terdapat stiker
Sesudah aktualisasi: penulis membuat stiker obat High Alert dan LASA
bertujuan supaya petugas farmasi lebih teliti dan berhati-hati dalam mengambil
dan mendistribusikan obat.
87
Gambar 22. Rak obat yang sudah ditempeli stiker
Sesudah aktualisasi: penulis membuat rak tempat obat dan alat kesehatan agar
penyimpanan obat lebih rapi.
89
Gambar 26. Adanya rak penataan terlhat lebih rapi
90
B. Saran
1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul
Penulis sebagai CPNS pelaksana terampil Asisten Apoteker memberikan saran
kepada bapak kepala dinas kesehatan kabupaten bantul untuk berkenan
meningkatkan koordinasi dan pengawasan terhadap mutu obat yang di
distribusikan ke Pusat Kesehatan Masyarakat supaya obat yang di distribusikan
mempunyai masa kadaluarsa yang panjang.
2. Kepala Puskesmas DlingoII
Penulis sebagai CPNS pelaksana terampil Asisten Apoteker memberikan saran
kepada bapak dr. Ahmad Riyanto selaku kepala Puskesmas DlingoII, untuk
berkenan meningkatkan koordinasi kepada kepada seluruh pegawai agar semakin
kolaboratif.
3. Rekan kerja petugas farmasi (apoteker, asisten apoteker dan tenaga bantu) di
Puskesmas DlingoII
Penulis sebagai CPNS pelaksana terampil Asisten Apoteker memberikan saran
kepada rekan-rekan petugas farmasi untuk berkenan meningkatkan kedisiplinan
dalam menulis pemasukan dan pengeluaran obat dan alat kesehatan yang terdapat
di Puskesmas DlingoII
C. Rencana Aksi Penyempurnaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS
Kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan selama 30 hari, yaitu tanggal 11 juli 2021 – 14
Agustus 2021 ini telah terlaksana sepenuhnya, namun karena keterbatasan waktu
sehingga ada hal-hal yang kurang dan masih dapat dimaksimalkan di waktu yang akan
datang. Penulis berharap penerapan nilai-nilai dasar PNS dalam setiap kegiatan yang
telah dilaksanakan selama masa aktualisasi tidak berhenti begitu saja, namun tetap
dilaksanakan setelah masa aktualisasi berakhir dengan adanya rencana aksi
penyempurnaan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS. Untuk selanjutnya, perlu ada rencana
aksi penyemurnaan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS sebagai berikut:
Diharapkan dengan adanya rencana aksi penyempurnaan nilai-nilai dasar profesi PNS,
peserta mampu mengimplementasikan nilai-nilai ANEKA dalam melakukan tugas dan
fungsi jabatannya sebagai pelayan publik yang baik. Akuntabilitas berarti selalu
bertanggungjawab dengan menjamin mutu obat yang akan di distribusikan kepada
pasien. Nasionalisme yaitu sebagai CPNS pelaksana terampil Asisten Apoteker selalu
mencintai tanah air dan menjunjung tinggi nilai toleransi dalam berinteraksi kepada
rekan kerja dan masyarakat. Etika Publik yaitu sebagai CPNS pelaksana terampil
Asisten Apoteker selalu mengedepankan sikap sopan dan santun saat berinteraksi
dengan sesame rekan kerja maupun dengan masyarakat. Komitmen Mutu yaitu
sebagai CPNS pelaksana terampil Asisten Apoteker dituntut untuk dapat kreatif dan
inovatif sehingga hasil pekerjaan menjadi berkualitas. Anti Korupsi yaitu sebagai
CPNS pelaksana terampil Asisten Apoteker harus selalu menjunjung tinggi sikap jujur
dan adil dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
92
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang Nomor 05 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Jakarta : Presiden
Republik Indonesia
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
Jakarta : Menteri Kesehatan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di
Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Menteri Kesehatan
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 tentang
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Kepala Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia
Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan Dan Pelatihan Jabatan
Pegawai Negri Sipil. Jakarta: Pemerintah Indonesia
Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 19 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021. Bantul : Bupati Bantul
Peraturan Bupati Bantul Nomor 56 Tahun 2018 tentang Budaya Pemerintahan Pemerintah
Kabupaten Bantul. Bantul : Bupati Bantul
LAMPIRAN
FOTO DOKUMENTASI BIMBINGAN DENGAN COACH
v