Anda di halaman 1dari 16

PERKEMBANGAN SOSIAL DAN EMOSI ANAK USIA DINI

EVALUASI PENGEMBANGAN SOSIAL DAN EMOSI


Dosen Pengampu:
Rifki Ayu Rosmita, M.Pd.

1. Nisa Kusuma Dewi (200110030)


2. Khairo Ummatin (200110036)
3. Harya Dwi Hastuti (200110037)
4. Wina Dwi Astuti (200110044)
5. Risma Melsa Septia (200110045)
6. Suhaena Maolani (200110050)
7. Ade Wahyuningsih (200110054)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
MATARAM
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah kami dengan tepat waktu. Sholawat serta
salam yang selalu tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Alahmdulillah berkat nikmat Allah makalah ini kami susun sumber relavan dan tidak
lupa pula dalam segala sesuatu yang kita kerjakan pasti ada kekurangan dan
kelebihannya. Begitu pula dengan makalah kami jauh dari kata sempurna. Makalah
ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Sosial dan Emosi
Anak Usia Dini tujuannya agar pembaca dapat mengetahui EvaluasiPengembangan
Sosial Emosi Anak Usia Dini.
Semoga dengan adanya makalah ini bisa membantu kita mengetahui
Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Usia Dini Tentang Evaluasi Perkembangan
Sosial dan Emosi Anak Usia Dini, Juga tidak lupa saran baik atau buruk dalam
makalah ini, agar dilain waktu kami bisa membuat yang lebih baik lagi. Semoga
Bermanfaat.

Mataram, 17 oktober 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................2
PEMBAHASAN............................................................................................................2
A. Pengertian dan Karakteristik Evaluasi Pengembangan Sosial dan Emosi Anak
Usia Dini....................................................................................................................2
B. Tujuan, Manfaat, dan Prinsip Evaluasi Pengembangan Sosial dan Emosi Anak
Usia Dini....................................................................................................................3
C. Teknik dan Instrumen Evaluasi Pengembangan Sosial dan Emosi Anak Usia
Dini4
BAB III........................................................................................................................10
PENUTUP...................................................................................................................10
A. Kesimpulan.......................................................................................................10
B. Saran.................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan dilakukan sepanjang hayatnya atau dikenal dengan istilah
life education. Makna kata tersebut menghruskan manusia untuk menjalani
pendidikan selama manusia tersebut melakukan tugasnya setiap hari.
Pendidikan anak usia dini merupakan jenjang pendidikan usia nol sampai
enam tahaun.
Pendidikan karakter pada anak usia dini dilakukan melalui penanaman
kebiasaan tentang prilaku yang baik dalam kehidupan, sehingga anak
memiliki kesadaran dan pemahaman yang tingggi, kepedulian serta
menerapkan kebaikan dalam kehidupan sosial. Prilaku sosial merupakan
aktivitas yang dilakukan dengan hubungan pada orang disekitar kita, baik
keluarga, teman, guru dan masyarakat. Ketika anak berhubungan dengan
orang lainmaka akan terjadi intraksi sosial yang dapat memacu emosi yang
diwujudkan dalam suatu tindakan.
Emosi merupakan suatu kegiatan perasaaan yang bergejolak dalam diri
seseorang yang disadari dan diungkapkan melalui tindakan. Dalam dalam
pengungkapan emosi anak dalam kehidupan sosial maka dibutuhkan adanya
evaluasi atau penilaian baik baik buruknya prilaku anka tersebut.

B. Rumusan Masalah
a. Apa Pengertian dan Karaktristik Evaluasi Pengembangan Sosial dan
Emosi Anak Usia dini.
b. Bagaimana Tujuan, Manfaat, dan Prisip Evaluasi Pengembanagn Sosial
Emosi Anak Usia Dini.
c. Bagaimana Teknik dan Instrumen Evaluasi Pengembanagn Sosial dan
Emosi Anak Usia Dini.

C. Tujuan
a. Memahami Pengertian dan Karaktristik Evaluasi Peng embangan Sosial
dan Emosi Anak Usia dini.
b. Memahami Tujuan, Manfaat, dan Prisip Evaluasi Pengembanagn Sosial
Emosi Anak Usia Dini.
c. Memahami Teknik dan Instrumen Evaluasi Pengembanagn Sosial dan
Emosi Anak Usia Dini.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Karakteristik Evaluasi Pengembangan Sosial dan Emosi Anak


Usia Dini
Evaluasi berasal dari kata "evaluation" (bahasa Inggris) yang
kemudian diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi "evaluasi Dalam
Oxford Advanced Learner's Dictionary of Current English disebutkan bahwa
evaluasi adalah to find out, decide the amount or value yang berarti suatu
upaya untuk menentukan nilai atau jumlah. Kata-kata yang terkandung di
dalam definisi tersebut juga menunjukkan bahwa kegiatan evaluasi harus
dilakukan secara berhati-hati, bertanggung jawab, menggunakan strategi dan
dapat dipertanggung jawabkan
Anas Surlijono mengungkapkan bahwa kata evaluasi bersinonim
dengan penilaian secara istilah Edwind Wand: dan Gerald W. Brown
mengungkapkan bahwa evaluation refer to the act or process to determining
the value of something. Jadi, evaluasi itu menunjuk pada suatu tindakan atau
suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Pengertian tersebut selaras
dengan pengertian evaluasi menurut Ahmad Janan Asifudin, menurutnya
evaluasi adalah kegiatan menilai keadaan dan kejadian dalam aktivitas
pendidikan.
Senada dengan berbagai pendapat di atas, Wina Sanjaya mengartikan
evaluasi dengan suatu proses memberikan pertimbangan mengenai nilai dan
arti sesuatu yang dipertimbangkan. Sesuatu yang dipertimbangkan tersebut
dapat berupa orang, benda, kegiatan, keadaan, atau sesuatu kesatuan tertentu.
Dari berbagai pengertian di atas, evaluasi pengembangan sosial dan
emosi anak usia dini dapat diartikan sebagai suatu proses menilai ketercapaian
standar tingkat perkembangan sosial dan emosi pada anak usia dini. Dalam
evaluasi, hasil dari kegiatan penilaian tersebut digunakan sebagai bahan
pertimbangan bagi pendidik PAUD untuk menentukan apakah perkembangan
sosial dan emosi anak usia dini sudah optimal atau belum. Berdasarkan
pengertian tersebut, karakteristik evaluasi pengembangan sosial dan emosi
anak usia dini antara lain:
1. Evaluasi pengembangan sosial dan emosi anak usia dini merupakan suatu
proses. Ini berani sebagai suatu proses, pelaksanaan evaluasi
pengembangan sosial emosi anak usia dini terdiri dari beberapa kegiatan
yang harus dilakukan. Itulah sebabnya, evaluasi bukanlah sebuah hasil

2
ataupun produk. evaluasi merupakan serangkaian kegiatan. Serangkaian
kegiatan tersebut dilakukan untuk memberi makna atau nilai dari tingkat
perkembangan sosial dan emosi yang dievaluasi. Hasil dari serangkaian
kegiatan tersebut digunakan untuk menentukan judgement terhadap
tingkat ketercapaian perkembangan sosial dan emosi anak usia dini.
2. Evaluasi berhubungan dengan pemberian nilai atau arti. Ini berarti,
evaluasi dapat menunjukkan kualitas perkembangan sosial dan emosional
anak usia dini yang dinilai.

B. Tujuan, Manfaat, dan Prinsip Evaluasi Pengembangan Sosial dan Emosi Anak
Usia Dini
Pada dasarnya evaluasi pengembangan sosial dan emosi anak usia dini
digunakan untuk mengetahui tingkat ketercapaian perkembangan sosial dan
emosi pada anak usia dini setelah melaksanakan berbagai kegiatan
Berdasarkan hal itu, setidaknya ada 5 tujuan mengapa pendidik PAUD
melakukan evaluasi pengembangan sosial dan emosi anak usia dini, yaitu:
1. Untuk mengetahui optimal atau tidakkah perkembangan sosial dan emosi
anak usia dini secara individual
2. Untuk menemukan berbagai hambatan dalam perkembangan sosial dan
emosi anak usia dini, baik secara individu maupun kelompok kelas
3. Untuk mengidentifikasi penyebab berbagai hambatan dalam
perkembangan sosial dan emosi anak usia dini, baik secara individu
ataupun kelompok kelas.
4. Untuk mendapatkan bahan masukan dalam melaksanakan dini yang
program pengembangan sosial dan emosi anak usia tepat, efektif, dan
efisien.
5. Untuk kajian penelitian bagi pendidik PAUD.

Sementara manfaat yang dapat diperoleh pendidik PAUD ketika


melakukan evaluasi pengembangan sosial dan emosi anak usia dini antara
lain:
1. Mendapatkan data yang digunakan untuk menentukan apakah
perkembangan sosial dan emosi anak sudah berjalan normal atau belum,
atau apakah anak memiliki kebutuhan khusus atau tidak.
2. Mendapatkan data yang dapat digunakan untuk menentukan sukses
tidaknya program pengembangan sosial dan emosi arak usia dini yang
dilakukan oleh pendidik PAUD.

3
3. Mendapatkan data yang dapat menunjukkan kebutuhan sosial dan emosi
anak usia dini.
4. Mendapatkan data yang dapat menunjukkan bahwa pendidik PAUD sudah
melaksanakan tugas dan kewajibannya.
5. Mendapatkan data yang dapat dijadikan sebagai bahan untuk melakukan
kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Sementara itu, prinsip-prinsip evaluasi pengembangan sosial dan


emosi anak usia dini antara lain:
1. Dilakukan berdasarkan standar tingkat pencapaian perkembangan sosial
dan emosi anak usia dini.
2. Dilakukan secara komprehensif atau menyeluruh.
3. Dilakukan dengan cara atau kegiatan yang mendidik (edukatif).
4. Dilakukan secara berkesinambungan
5. Dilakukan dengan objektif dan menggunakan cara ataupun alat yang logis
6. Dilakukan sesuai dengan berbagai program pengembangan sosial dan
emosi yang diberikan kepada anak usia dini.
7. Dilakukan dengan memerhatikan perbedaan individu antara anak yang
satu dengan anak yang lain.

C. Teknik dan Instrumen Evaluasi Pengembangan Sosial dan Emosi Anak Usia
Dini
Ada dua jenis teknik yang dapat digunakan oleh pendidik PAUD
dalam melaksanakan evaluasi pengembangan sosial dan emosi anak usia dini.
kedua teknik tersebut, yaitu:
1. Observasi
Observasi merupakan suatu teknik yang digunakan oleh pendidik
PAUD untuk mengevaluasi perkembangan sosial dan emosi anak usia dini
dengan cara mengamati perilaku anak usia dini. Proses pengamatan
tersebut sudah tentu dilakukan secara langsung oleh pendidik PAUD itu
sendiri, tanpa adanya perantara dari orang lain.
Perilaku yang diamati bisa merupakan perilaku yang ditampilkan oleh
anak ketika melakukan suatu kegiatan ataupun bisa juga perilaku yang
ditampilkan oleh anak sebagai hasil dari suatu kegiatan yang telah
dilakukannya

4
Ada dua jenis teknik observasi yang dapat digunakan oleh pendidik
PAUD dalam mengevaluasi perkembangan sosial dan emosi anak usia
dini, antara lain:
a. Observasi Checklist
Observasi checklist merupakan salah satu jenis teknik
observasi yang ditujukan untuk memperoleh data berbentuk daftar
yang berisi faktor-faktor dan subjek yang diamati oleh observer, yang
mana pada pelaksanaannya observer cukup memberikan randa cek
(biasanya dicentang). Dengan demikian, untuk dapat menggunakan
observasi checklist, pendidik PAUD harus menentukan indikator
perilaku yang akan diamati dari subjek pada suatu tabel. Hal itu
menjadikan teknik observasi checklist memiliki derajat selektivitas
yang tinggi karena perilaku yang diamati sudal. sangat selektif.
Ada lima keuntungan yang didapatkan oleh pendidik PAUD jika
menggunakan teknik observasi checklist ini, yaitu:
1) Komprehensif, yaitu dapat mencakup heberapa perilaku dalam satu
lembar checklist.
2) Efisiensi dalam waktu mengerjakannya
3) Mampu mendokumentasikan perkembangan sosial dan emosi anak
secara individu.
4) Sederhana untuk dilakukan.
5) Dengan adanya pencatatan pada observasi checklist terbuka
observer dapat mengetahui konteks perilaku yang dimunculkan
anak secara lengkap.
Sementara itu, ada lima kerugian yang didapatkan oleh
pendidik PAUD jika menggunakan teknik observasi checklist ini,
yaitu:

1) Sedikit menguras energi, karena sebaiknya selain memberi tanda


centang pada kolom yang telah disediakan, observer juga harus
memberikan deskripsi perilakunya.
2) Tidak mencatat secara detail atau rinci dari suatu perilaku yang
ditampilkan sehingga pembaca kurang dapat mengecek keputusan
yang dibuat oleh observer.
3) Hasil observasi mungkin saja bisa dibiaskan oleh observer.
4) Memiliki banyak item sehingga dapat menghabiskan banyak
waktu.

5
Langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh pendidik PAUD
dalam menggunakan teknik observasi checklist antara lain:
1) Terlebih dahulu pendidik PAUD harus menentukan indikator
perilaku yang didapatkan melalui berbagai sumber, baik berupa
buku, jurnal, artikel ilmiah, maupun literatur literatur lain, seperti
literatur yang didapatkan dari internet sebagai dasar teori.
2) Berdasarkan indikator yang dibuat kemudian pendidik PAUD
menyusun tabel observasi checklist. Pada atas tabel sebaiknya
pendidik PAUD mencantumkan identitas KB/ TK, waktu dan
tempat observasi, serta nama anak yang diobservasi.
3) Kemudian observer memasukkan seluruh indikator yang telah
dibuat ke dalam satu: tabel dan menambahkan kolom centang serta
kolom deskripsi pada setiap indikator.
4) Jika indikator muncul maka pendidik PAUD memberikan tanda
centang (V), dan jika tidak muncul cukup memberikan tanda minus
(-) pada kolom centang yang telah disediakan.
5) Pencatatan dilakukan pada kolom deskripsi sesuai dengan konteks
perilaku yang dimunculkan ataupun yang tidak dimunculkan.
6) Jika diperlukan, observer dapat membuat petunjuk pengisian
lembar observasi checklist untuk memudahkan pendidik PAUD
lainnya dalam menggunakannya serta untuk memudahkan pendidik
PAUD lainnya dan para orangtua dalam membaca hasil observasi
checklist tersebut,
Berikut adalah contoh instrumen evaluasi dengan
menggunakan teknik observasi checklist dalam pengembanga
sosial dan emosi anak usia dini pada kegiatan keterampilan gosok
gigi secara individu

6
b. Observasi Running
Record Teknik observasi running record atau catatan
berkesinambungan merupakan suatu teknik observasi yang ditujukan
untuk mencatat semua kejadian yang secara terus-menerus dilakukan
olch anak usia dini. Pencatatan pada perilaku anak dilakukan. secara
langsung, tidak menunda atau menunggu kegiatan selesai. Observasi
running record digunakan berdasarkan fakta, di mana berbagai fakta
tersebut ditulis dengan cara yang cepat dan setepat mungkin.
Komentar atau interpretasi terhadap fakta yang dicatat ditulis secara
terpisah.
Keuntungan penggunaan running record bagi pendidik PAUD
sebagai berikut:

7
1) Merupakan catatan yang lengkap dan menyeluruh, tidak terbatas
pada peristiwa-peristiwa tertentu.
2) Merupakan catatan yang terbuka, yang dapat digunakan untuk
mengamati apa saja tanpa spesifikasi pada perilaku khusus.
3) 3) Tidak membutuhkan pengamat/observer yang memiliki
keterampilan khusus, karena itu sangat berguna bagi pendidik
PAUD.
4) Dapat berjalan sangat efektif untuk menilai perilaku anak jika
dilakukan oleh pendidik PAUD yang mengajar dengan
menggunakan model team teaching.
Sementara kerugian yang didapat pendidik PAUD jika
menerapkan teknik observasi running record ini antara lain:
1) Memerlukan waktu yang sangat lama. Observer tidak memiliki
waktu lain selain hanya mengamati dan mencatat perilaku anak
saja.
2) Cukup sulit untuk mencatat semua hal dalam waktu yang panjang
tanpa kehilangan rincian yang mungkin juga penting.
3) Sangat efektif jika hanya mengamati i anak saja, tetapi jika harus
dilakukan pengamatan terhadap sekelompok anak. apalagi jika
jumlah kelompok besar dan pendidik PAUD tidak menggunakan
model team teaching, pendidik PAUD akan banyak mengalami
kesulitan.
4) Observer harus menjaga diri dari anak, yang kadang-kadang sulit
adalah jika observer pada saat itu juga sedang melakukan kegiatan
pengajaran.

Berikut contoh instrument observasi running record

8
2. Catatan Anekdot
Pada dasarnya catatan anekdot merupakan bagian dari teknik
observasi. Namun, catatan anekdot ini lebih memfokuskan pada kegiatan
pencatatan mengenai sikap ataupun perilaku anak usia dini yang terjadi
secara insidental atau tiba-tiba Jadi, dapatlah dikatakan catatan anekdot
merupakan catatan yang dibuat oleh observer mengenai berbagai perilaku
luar biasa ataupun perilaku khusus yang ditampilkan oleh responden pada
situasi-situasi tertentu. Menurut bentuknya, catatan anekdot dapat
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

9
1) Catatan anekdot deskriptif, yaitu catatan yang mendeskripsikan
perilaku, kegiatan, maupun situasi dalam bentuk pernyataan, baik yang
bersifat umum maupun khusus.
2) Catatan anekdot interpretatif, yaitu catatan yang menggambarkan
perilaku, kegiatan, maupun situasi yang penafsirannya didukung oleh
fakta.
3) Catatan anekdot evaluatif, yaitu catatan yang menggambarkan
perilaku, kegiatan, maupun situasi berupa penilaian oleh observer
berdasarkan ukuran baik-buruk, benar-salah, layak-tidak layak, serta
dapat diterima-tidak dapat diterima.
Berdasarkan deskripsi di atas, penggunaan catatan anekdot dirujukan
untuk melacak dan mendokumentasikan serta menampilkan perilaku anak
secara khusus selama kurun waktu tertentu. Hasil pencatatan tersebut
kemudian menjadi semacam portofolio yang dapat dijadikan sebagai
pertimbangan untuk menentukan seperti apakah perkembangan sosial dan
emosi anak usia dini dari waktu ke waktu. Sementara karakteristik caratan
anekdot antara lain:
1) Laporan singkat mengenai perilaku anak.
2) Hasil pengamatan langsung.
3) Akurat dan spesifik.
4) Memberikan konteks perilaku anak.
5) Menggambarkan perilaku khusus atau yang tidak biasa.
Catatan anekdot ini sangat tepat jika digunakan oleh pendidik PAUD
yang baru dalam rangka menyesuaikan diri dengan anak. Selain itu, catatan
anekdot ini sangat tepat digunakan oleh pendidik PAUD maupun orangtua
untuk memahami problematika perkembangan sosial dan emosi anak usia
dini. Sementara beberapa keuntungan dari penggunaan catatan anekdot ini
yaitu:
1) Observasi dapat dilakukan secara terbuka di mana observer dapat
mencatat apa pun mengenai apa yang ditemukannya tanpa dibatasi pada
satu macam perilaku khusus saja.
2) Observer dapat menangkap hal-hal yang tidak terduga pada saat
kejadian, pencatatan dilakukan nanti setelah suatu kegiatan selesai
sehingga tidak mengganggu aktivitas pendidik PAUD.
3) Observer dapat melihat serta mencatat perilaku khusus dan
mengabaikan perilaku yang lainnya yang pada umumnya dilakukan
oleh anak usia dini.

10
Langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh pendidik PAUD dalam
membuat instrumen catatan anekdot antara lain:
1) Menentukan bentuk catatan anekdot yang akan digunakan. Catatan
anekdot dapat dibuat dalam bentuk tabel.
2) Meminta masukan dari rekan sejawat terhadap tabel catatan anekdot.
3) Tabel yang dibuat setidaknya berisi nama anak yang diamati, tanggal,
konteks kejadian, ulasan perilaku khusus dan komentar dari pendidik
PAUD, kolom penilaian perilaku, serta tindak lanjut. Pada kolom
penilaian perilaku pendidik PAUD dapar langsung menentukan apakah
perilaku tersebut baik atau buruk dengan memberikan tanda centan (√).
Berikut adalah contoh instrumen catatan anekdot dalam bentuk tabel
yang dapat digunakan oleh pendidik PAUD dalam mengevaluasi
perkembangan sosial dan emosi anak usia dini di KB atau TK:1

1
Novan Ardy Wiyani, Mengelola & Mengembangkan Kecerdasan Sosial &Emosi Anak Usia
Dini (Yogyakarta: PT. Ar-Ruzza Media 2014). Hal 189-193

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Evaluasi pengembangan sosial dan emosi anak usia dini dapat
diartikan sebagai suatu proses menilai ketercapaian standar tingkat
perkembangan sosial dan emosi pada anak usia dini. Dalam evaluasi, hasil
dari kegiatan penilaian tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi
pendidik PAUD untuk menentukan apakah perkembangan sosial dan emosi
anak usia dini sudah optimal atau belum. Berdasarkan pengertian tersebut,
karakteristik evaluasi pengembangan sosial dan emosi anak usia dini antara
lain:
1. Evaluasi pengembangan sosial dan emosi anak usia dini merupakan suatu
proses.
2. Evaluasi berhubungan dengan pemberian nilai arti.
AdapunTeknik dan Instrumen Evaluasi Pengembangan Sosial dan
Emosi Anak Usia Dini sebagai berikut:
1. Observasi
2. Catatan Anekdot

B. Saran
Dari makalah yang kami susun tidak jauh dari kata sempurna
sehinggga kami dari pemakalah meminta maaf apabila pembaca menngalami
kekeliruan atau ketidak pahaman dalam memahami materi yang pemakalah
paparkan diatas tentang evaluasi perkemabngan sosial dan emosi anak usia
dini, sehingga pemakalah minta saran atas kekeliruan atau ketidak pahaman
atas makalah yang telah disusun oleh pemakalah.

12
DAFTAR PUSTAKA

Wiyani Novan Ardy, 2014. Mengelola & Mengembangkan Kecerdasan Sosial


&Emosi Anak Usia Dini Yogyakarta: PT. Ar-Ruzza Media.

13

Anda mungkin juga menyukai