Alhamdulillah, segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Proposal Inovasi yang berjudul “Pelayanan “Si
Japbrik” (Rehabilitasi Jantung Paru Agar Bugar dan Energik) di RSUD Kota Mataram” tepat
pada waktunya.
Keberhasilan dalam penyusunan proposal ini tidak lepas dari berbagai pihak. Untuk itu
penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. dr. Ni Ketut Eka Nurhayati, Sp.OG(K)-FER,M.Kes., selaku Direktur RSUD Kota Mataram
2. dr.Verra , Sp.KFR selaku Penanggung Jawab Instalasi Rehab Medik
3. dr. Lili Dwiyani, Sp.KFR. selaku pembimbing dan dokter spesialis Rehabilitasi Medik.
4. Lalu Marta Tomika Utama, Amd.Ft. selaku mentor sekaligus Kepala Ruangan Fisioterapi
yang selalu mendukung dalam penyusunan proposal ini.
5. Kedua Orang Tua penulis yang selalu memberikan suport, doa, dan dukungan.
6. Teman-teman Sejawat Fisioterapi RSUD Kota Mataram.
7. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam memberikan dorongan moril maupun
materil dalam penyelesaian proposal ini.
Kami menyadari bahwa Proposal inovasi ini masih jauh dari kesempurnaan. Saran dan kritik
yang konstruktif sangat penulis harapkan. Semoga bantuan yang telah diberikan dapat menjadi
amalan baik dan mendapatkan balasan dari ALLAH SWT.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
RANCANG BANGUN DAN POKOK PERUBAHAN YANG DI LAKUKAN 3
BAB I. PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
B. Permaslahan dilakukannya Inovasi 5
C. Maksud dan Tuhuan Inovasi 5
BAB II. LANDASAN TEORI 6
BAB III. PELAKSANAAN DAN PENERAPAN 7
A. Pelaksanaan dan penerapan Inovasi 7
B. Ketersediaan SDM terhadap Inovasi 7
C. Pedoman Teknis terhadap Inovasi 8
D. Penggunaan IT terhadap Inovasi 8
E. Sosialisasi Inovasi 8
BAB IV MONITORING DAN EVALUASI 9
BAB V. INDIKATOR KEBERHASILAN 10
A. Manfaat Inovasi 10
B. Hasil Inovasi 10
C. Kebaharuan Inovasi 11
D. Keberlanjutan dan Replikasi Inovasi 11
E. Pengembangan Inovasi 12
LAMPIRAN 13
2
RANCANG BANGUN DAN POKOK PERUBAHAN YANG DI LAKUKAN
Peningkatan Kualitas Hidup Pasien dengan Hipertensi Melalui Program SiJapbrik (Rehabilitasi Jantung
Paru Agar Bugar dan Energik) di Instalasi Rehabilitasi Medik RSUD Kota Mataram. Proposal inovasi ini
dilatarbelakangi oleh data dari Seksi Penanggulangan Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi NTB yang
mengatakan estimasi penderita hipertensi berusia ≥ 18 tahun di kota Mataram sebanyak 87.647 orang,
namun yang mendapatkan pelayanan kesehatan hanya sebanyak 395 orang atau 0,45% saja. Angka ini
menunjukkan bahwa banyak penderita hipertensi yang tidak sadar akan bahayanya kondisi hipertensi.
Aktivitas fisik yang terukur diharapkan akan memberikan dampak yang signifikan untuk mengurangi
jumlah kematian yang diakibatkan oleh hipertensi. Fisioterapis sebagai tenaga medis yang ahli dalam
bidang gerak dan fungsi tubuh memegang peranan penting dalam merancang aktivitas fisik yang baik dan
aman bagi pasien dengan hipertensi.
Proposal Rehabilitasi Jantung Paru Agar Bugar dan Energik (SIJAPBRIK) dibuat untuk memfasilitasi
pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram agar bisa memiliki kualitas hidup yang lebih baik.
Untuk menunjang hal tersebut beberapa kegiatan sudah dilakukan dalam tahapan persiapan pengaplikasian
Proposal Inovasi ini, antara lain berupa pembuatan formulir elektronik, pembuatan denah gumnasium,
draft standard operating procedure layanan rehabilitasi medis, dan buku panduan senam jantung sehat seri
1.
Penulisan data-data pasien di poli rawat jalan rehabilitasi medik masih tertulis di dalam buku. Sedangkan
untuk catatan terintegrasi masih menggunakan formulir kertas yang terkumpul di dalam berkas status
rekam medis pasien. Dalam persiapan layanan rehabilitasi jantung ini penulis membuat rekam medik
dengan aplikasi yang bisa di input dan diakses melalui smartphone atau komputer. ketika aktualisasi ini
sudah dilakukan SOP layanan sudah sampai pada tahap draft rancangan SOP yang nantinya akan ajukan
untuk tindak lanjut pengesahaan dari pihak rumah sakit.
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era modern saat ini pola hidup manusia semakin berubah, individu dengan hipertensi
meningkat seiring perubahan pola hidup manusia. Data WHO tahun 2015 menunjukkan sekitar
1,13 miliar orang di dunia menyandang hipertensi, artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis
hipertensi. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI, dr. Cut
Putri Arianie, M.H.Kes pernah mengatakan, “Hipertensi sekarang menjadi masalah utama kita
semua, tidak hanya di Indonesia tapi di dunia, karena hipertensi ini merupakan salah satu pintu
masuk atau faktor resiko penyakit seperti jantung, gagal ginjal, diabetes, dan stroke”.
Dari data Seksi Penanggulangan Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi NTB, di kota
Mataram terdapat estimasi penderita hipertensi berusia ≥18 tahun sebanyak 87.647
orang, namun yang mendapatkan pelayanan kesehatan hanya sebanyak 395 orang atau
0,45% saja. Di samping itu, beberapa alasan penderita hipertensi tidak minum obat
antara lain karena penderita hipertensi merasa sehat (59,8%), kunjungan tidak teratur ke
fasyankes (31,3%), minum obat tradisional (14,5%), menggunakan terapi lain (12,5%),
lupa minum obat (11,5%), tidak mampu beli obat (8,1%), terdapat efek samping obat
(4,5%), dan obat hipertensi tidak tersedia di Fasyankes (2%).
Hal ini membuktikan bahwa banyak masyarakat yang kurang menyadari pentingnya mengatasi
hipertensi ini. Aktivitas fisik yang terukur diharapkan akan memberikan dampak yang signifikan
untuk mengurangi jumlah kematian yang diakibatkan oleh hipertensi. Fisioterapis sebagai tenaga
medis yang ahli dalam bidang gerak dan fungsi tubuh memegang peranan penting dalam
merancang aktivitas fisik yang baik dan aman bagi pasien dengan hipertensi.
Berdasarkan Permenkes No. 80 Tahun 2013, Fisioterapi memberikan layanan kesehatan terkait
gangguan gerak dan fungsi tubuh. Berdasarkan hal tersebut, seorang fisioterapis memiliki
kewenangan untuk memberikan latihan yang tepat dan terukur bagi penderita hipertensi. Belum
adanya pelayanan fisioterapi secara khusus di Provinsi NTB yang menangani penderita gangguan
kardiovaskuler khususnya pasien dengan hipertensi, maka penulis merancang suatu pelayanan
4
fisioterapi yang komprehensif di poli fisioterapi Instalasi Rehabilitasi Medik RSUD Kota
Mataram untuk penanganan pasien dengan gangguan kardiovaskuler..
2. Jangka Panjang
a) Menjadi Program Unggulan inovatif di RSUD Kota Mataram
b) Agar bisa di jadikan standar dalam pelayanan Rehabilitasi Medik di RSUD Kota Mataram
5
BAB II
LANDASAN TEORI
6
C. Program Rehabilitasi Medik Pasien dengan gangguan kardio respirasi
Program pada pelayanan Si Japbrik ini meliputi aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Pasien yang dirujuk oleh dokter spesialis ke poli rehab medik akan dilakukan pemeriksaan terlebih
dahulu oleh dokter rehab medik, selanjutnya program dan target latihan akan ditentukan. Pasien
akan di cek tingkat kebugarannya, bisa menggunakan sepeda statis, treadmill, ataupun berjalan.
Kemudian pasien akan di edukasi tentang program yang akan diberikan, target latihan, faktor
resiko, dan jika diperlukan akan diarahkan ke ahli gizi untuk nutrisi yang diperlukan. Program
peningkatan kapasitas jantung paru ini juga dilakukan dengan program latihan secara
bersama-sama dengan pasien yang memiliki kondisi serupa sebanyak sekali dalam sepekan dalam
bentuk senam. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan semangat dan motivasi dari pasien. Setelah
beberapa kali treatment akan dilakukan evaluasi pemeriksaan ulang pada kapasitas jantung paru
pasien.
7
BAB III
PELAKSANAAN DAN PENERAPAN
Pelayanan Rehabiliatsi Medik di RSUD Kota Mataram dilengkapi dengan Dokter Spesialis Rehab
Medik berjumlah 2 orang, fisioterapis berjumlah 15 orang, dan 1 orang sudah mendapatkan
pelatihan intensif terkait tatalaksana fisioterapi pada kasus-kasus kardiorespirasi di RS Harapan
Kita. Kemudian kami juga di dukung oleh tenaga Terapi wicara 4 orang, Okupasi 4 orang, dan
Ortothic Prostetic berjumlah 2 orang. Dengan tersedianya sumber daya manusia yang cukup
seperti sekarang, pelaksanaan pelayanan inovasi ini dapat berjalan dengan baik. Selain itu,
dukungan dari Rumah Sakit dan Tenaga kesehatan lainnya memberikan kontribusi besar terhadap
pelaksanaan pelayanan inovasi ini.
8
C. Pedoman Teknis terhadap Inovasi
Dalam persiapan untuk mewujudkan pelaksanaan kegiatan ini, terdapat dua tahapan proses
persiapannya. Pertama persiapan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, disini penulis merancang
tata ruang dan alat-alat yang dibutuhkan menggunakan aplikasi design interior. Hal ini penulis
lakukan agar memudahkan terwujudnya ruangan Gymnasium Si Japbrik yang sesuai dengan
kebutuhan dan standarisasi sesuai dengan kajian teori yang ada. Kemudian persiapan berikutnya
merupakan persiapan untuk teknis pada pelayanan nantinya, seperti persiapan SOP, aplikasi
pencatatan rekam medis secara elektronik, buku panduan tenaga kesehatan dan panduan pasien di
rumah. Aplikasi yang digunakan disini bisa memudahkan terapis dalam memonitor perkembangan
setiap sesi terapi.
Penggunaan aplikasi rekam medis “Si Japbrik” dibuat sesuai dengan kebutuhan dari fisioterapis.
Pemantauan kondisi pasien di setiap sesi terapi sangat dibutuhkan. Dengan pemeriksaan yang
objektif, akan memudahkan evaluasi dari pemeriksaan setiap harinya. Dengan aplikasi yang sudah
penulis buat akan memudahkan fisioterapis dalam melaporkan dan membaca hasil laporan-laporan
yang sebelumnya. Aplikasi ini di buat menggunakan Appsheet.
E. Sosialisasi Inovasi
9
BAB IV
MONITORING DAN EVALUASI
A. Monitoring
Untuk memastikan kegiatan berjalan sesuai rencana dan tepat, kegiatan monitoring di lakukan
setiap sesi terapi. Petugas akan menilai apakah ada peningkatan kapasitas jantung paru atau malah
ada penurunan. Pemantauan bisa dilakukan dari smartphone masing masing petugas. .
B. Evaluasi
Kegiatan Evaluasi akan di lakukan secara rutin setap akhir bulannya. Kritik dan saran dari
penerima manfaat akan menjadi bahan evaluasi kedepannya. Kegiatan ini diharapkan dapat
menyempurnakan kendala dan kekurangan yang di hadapi.
10
BAB V
INDIKATOR KEBERHASILAN
A. Manfaat Inovasi
Adapun Manfaat Pelayanan Si JAPBRIK yaitu :
1. Bagi Pasien dan Keluarga Pasien
a. Proses pemulihan pada pasien lebih optimal,
b. Meningkatnya kapasitas jantung paru pasien.
c. Keluarga pasien membantu memonitor program latihan yang sesuai dengan yang
diinstruksikan oleh petugas sehingga target yang diinginkan dapat tercapai
2. Bagi Petugas
a. Tercapainya tujuan program Rehabilitasi Medis secara optimal
b. Tersedianya media edukasi untuk menunjang pelayanan Rehabilitasi Medis
B. Hasil Inovasi
Pelayanan Si Japbrik ini berkontribusi dalam mencapai cita-cita Kota Mataram yang Unggul dan
Ramah dengan terpenuhinya Misi kota Mataram yang ke-1 yaitu Mewujudkan Sumber daya
masyarakat yang berkualitas dan berkarakter dan Misi yang ke-5 yaitu Meningkatkan kualitas tata
kelola pemerintahan dan partisipasi publik.
C. Kebaharuan Inovasi
Pelayanan Si Japbrik merupakan inovasi baru di NTB, dalam pelaksanaan pelayanan rehabilitasi
medik yang berjalan saat ini, belum dilakukan secara komprehensif, sehingga hasil yang di dapat
11
belum optimal. Pencatatan rekam medis di aplikasi smartphone akan memudahkan terapis dalam
menginput dan dan mengaksesnya, lain halnya bila monitoring secara konvensional, hal ini akan
memakan waktu lebih lama, sehingga waktu menjadi tidak efisien..
Agar dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya pelayanan ini akan di lakukan secara
konsisten. Petugas akan melakukan evaluasi berkelanjutan untuk terus melengkapi
kekurangan-kekurangan yang ditemukan untuk menyempurnakan pelayanan Si JAPBRIK ini.
Selain itu, harapan kedepannya yaitu pelayanan Si JAPBRIK ini dapat di terapkan di Rumah Sakit
lain untuk menebar manfaat yang lebih besar lagi dan menjadi standar Rumah Sakit dalam
pemberian pelayanan Rehabilitasi Medis.
E. Pengembangan Inovasi
12
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Denah Gymnasium
13
14
2. Aplikasi si Japbrik
15
3. Buku panduan sena.jantung
16
4. Draft SOP
17