Anda di halaman 1dari 18

Proposal Inovasi :

Pelayanan “Si JAPBRIK” di RSUD Kota Mataram


(REHABILITASI JANTUNG PARU AGAR BUGAR DAN ENERGIK)

Oleh Adhian Arditama


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Proposal Inovasi yang berjudul “Pelayanan “Si
Japbrik” (Rehabilitasi Jantung Paru Agar Bugar dan Energik) di RSUD Kota Mataram” tepat
pada waktunya.
Keberhasilan dalam penyusunan proposal ini tidak lepas dari berbagai pihak. Untuk itu
penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. dr. Ni Ketut Eka Nurhayati, Sp.OG(K)-FER,M.Kes., selaku Direktur RSUD Kota Mataram
2. dr.Verra , Sp.KFR selaku Penanggung Jawab Instalasi Rehab Medik
3. dr. Lili Dwiyani, Sp.KFR. selaku pembimbing dan dokter spesialis Rehabilitasi Medik.
4. Lalu Marta Tomika Utama, Amd.Ft. selaku mentor sekaligus Kepala Ruangan Fisioterapi
yang selalu mendukung dalam penyusunan proposal ini.
5. Kedua Orang Tua penulis yang selalu memberikan suport, doa, dan dukungan.
6. Teman-teman Sejawat Fisioterapi RSUD Kota Mataram.
7. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam memberikan dorongan moril maupun
materil dalam penyelesaian proposal ini.

Kami menyadari bahwa Proposal inovasi ini masih jauh dari kesempurnaan. Saran dan kritik
yang konstruktif sangat penulis harapkan. Semoga bantuan yang telah diberikan dapat menjadi
amalan baik dan mendapatkan balasan dari ALLAH SWT.

Mataram, 23 Pebruari 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
RANCANG BANGUN DAN POKOK PERUBAHAN YANG DI LAKUKAN 3

BAB I. PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
B. Permaslahan dilakukannya Inovasi 5
C. Maksud dan Tuhuan Inovasi 5
BAB II. LANDASAN TEORI 6
BAB III. PELAKSANAAN DAN PENERAPAN 7
A. Pelaksanaan dan penerapan Inovasi 7
B. Ketersediaan SDM terhadap Inovasi 7
C. Pedoman Teknis terhadap Inovasi 8
D. Penggunaan IT terhadap Inovasi 8
E. Sosialisasi Inovasi 8
BAB IV MONITORING DAN EVALUASI 9
BAB V. INDIKATOR KEBERHASILAN 10
A. Manfaat Inovasi 10
B. Hasil Inovasi 10
C. Kebaharuan Inovasi 11
D. Keberlanjutan dan Replikasi Inovasi 11
E. Pengembangan Inovasi 12
LAMPIRAN 13

2
RANCANG BANGUN DAN POKOK PERUBAHAN YANG DI LAKUKAN

Peningkatan Kualitas Hidup Pasien dengan Hipertensi Melalui Program SiJapbrik (Rehabilitasi Jantung
Paru Agar Bugar dan Energik) di Instalasi Rehabilitasi Medik RSUD Kota Mataram. Proposal inovasi ini
dilatarbelakangi oleh data dari Seksi Penanggulangan Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi NTB yang
mengatakan estimasi penderita hipertensi berusia ≥ 18 tahun di kota Mataram sebanyak 87.647 orang,
namun yang mendapatkan pelayanan kesehatan hanya sebanyak 395 orang atau 0,45% saja. Angka ini
menunjukkan bahwa banyak penderita hipertensi yang tidak sadar akan bahayanya kondisi hipertensi.
Aktivitas fisik yang terukur diharapkan akan memberikan dampak yang signifikan untuk mengurangi
jumlah kematian yang diakibatkan oleh hipertensi. Fisioterapis sebagai tenaga medis yang ahli dalam
bidang gerak dan fungsi tubuh memegang peranan penting dalam merancang aktivitas fisik yang baik dan
aman bagi pasien dengan hipertensi.

Proposal Rehabilitasi Jantung Paru Agar Bugar dan Energik (SIJAPBRIK) dibuat untuk memfasilitasi
pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram agar bisa memiliki kualitas hidup yang lebih baik.
Untuk menunjang hal tersebut beberapa kegiatan sudah dilakukan dalam tahapan persiapan pengaplikasian
Proposal Inovasi ini, antara lain berupa pembuatan formulir elektronik, pembuatan denah gumnasium,
draft standard operating procedure layanan rehabilitasi medis, dan buku panduan senam jantung sehat seri
1.

Penulisan data-data pasien di poli rawat jalan rehabilitasi medik masih tertulis di dalam buku. Sedangkan
untuk catatan terintegrasi masih menggunakan formulir kertas yang terkumpul di dalam berkas status
rekam medis pasien. Dalam persiapan layanan rehabilitasi jantung ini penulis membuat rekam medik
dengan aplikasi yang bisa di input dan diakses melalui smartphone atau komputer. ketika aktualisasi ini
sudah dilakukan SOP layanan sudah sampai pada tahap draft rancangan SOP yang nantinya akan ajukan
untuk tindak lanjut pengesahaan dari pihak rumah sakit.

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era modern saat ini pola hidup manusia semakin berubah, individu dengan hipertensi
meningkat seiring perubahan pola hidup manusia. Data WHO tahun 2015 menunjukkan sekitar
1,13 miliar orang di dunia menyandang hipertensi, artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis
hipertensi. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI, dr. Cut
Putri Arianie, M.H.Kes pernah mengatakan, “Hipertensi sekarang menjadi masalah utama kita
semua, tidak hanya di Indonesia tapi di dunia, karena hipertensi ini merupakan salah satu pintu
masuk atau faktor resiko penyakit seperti jantung, gagal ginjal, diabetes, dan stroke”.

Dari data Seksi Penanggulangan Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi NTB, di kota
Mataram terdapat estimasi penderita hipertensi berusia ≥18 tahun sebanyak 87.647
orang, namun yang mendapatkan pelayanan kesehatan hanya sebanyak 395 orang atau
0,45% saja. Di samping itu, beberapa alasan penderita hipertensi tidak minum obat
antara lain karena penderita hipertensi merasa sehat (59,8%), kunjungan tidak teratur ke
fasyankes (31,3%), minum obat tradisional (14,5%), menggunakan terapi lain (12,5%),
lupa minum obat (11,5%), tidak mampu beli obat (8,1%), terdapat efek samping obat
(4,5%), dan obat hipertensi tidak tersedia di Fasyankes (2%).

Hal ini membuktikan bahwa banyak masyarakat yang kurang menyadari pentingnya mengatasi
hipertensi ini. Aktivitas fisik yang terukur diharapkan akan memberikan dampak yang signifikan
untuk mengurangi jumlah kematian yang diakibatkan oleh hipertensi. Fisioterapis sebagai tenaga
medis yang ahli dalam bidang gerak dan fungsi tubuh memegang peranan penting dalam
merancang aktivitas fisik yang baik dan aman bagi pasien dengan hipertensi.

Berdasarkan Permenkes No. 80 Tahun 2013, Fisioterapi memberikan layanan kesehatan terkait
gangguan gerak dan fungsi tubuh. Berdasarkan hal tersebut, seorang fisioterapis memiliki
kewenangan untuk memberikan latihan yang tepat dan terukur bagi penderita hipertensi. Belum
adanya pelayanan fisioterapi secara khusus di Provinsi NTB yang menangani penderita gangguan
kardiovaskuler khususnya pasien dengan hipertensi, maka penulis merancang suatu pelayanan

4
fisioterapi yang komprehensif di poli fisioterapi Instalasi Rehabilitasi Medik RSUD Kota
Mataram untuk penanganan pasien dengan gangguan kardiovaskuler..

B. Permasalahan sebelum dilakukannya Inovasi


Beberapa hal permasalahan sebelum dilakukan inovasi, yaitu :
1. Cepat lelahnya beberapa pasien di poli rehabilitasi medik ketika melakukan latihan.
2. Terapi Latihan yang diberikan kepada pasien tidak bisa diberikan secara maksimal.
3. Belum lengkapnya sarana dan prasarana yang penunjang terapi latihan yang lebih
komprehensif.

C. Maksud dan Tujuan Inovasi


Pelayanan Si JAPBRIK ini bermaksud untuk meningkatkan kapasitas jantung dan paru dari pasien
-pasien dengan gangguan kardiorespirasi.. Dengan begini, diharapkan proses pemulihan akan
lebih cepat di capai dengan program rehabilitasi yang tepat. Adapun tujuan kegiatan ini adalah :
1. Jangka pendek
a) Meningkatkan kapasitas jantung dan paru pasien RSUD Kota Mataram
b) Meningkatkan efektifitas treatment terhadap pasien rehabilitasi medik
c) Mempercepat pemulihan fisik dan mental akibat penyakit dan perawatan
d) Mengoptimalkan waktu terapi, sehingga lebih cepat mencapai tujuan terapi.
e) Mendorong kebiasaan hidup sehat dan perubahan gaya hidup untuk memperbaiki
prognosis jangka panjang
f) Meningkatkan kualitas hidup pasien RSUD Kota Mataram

2. Jangka Panjang
a) Menjadi Program Unggulan inovatif di RSUD Kota Mataram
b) Agar bisa di jadikan standar dalam pelayanan Rehabilitasi Medik di RSUD Kota Mataram

5
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Definisi Rehabilitasi Jantung Paru


Menurut Kepmenkes no 378/Menkes/SK/IV/2008 tentang Pedoman Pelayanan Rehabilitasi
Medik di Rumah Sakit, Pelayanan Rehabilitasi medik adalah pelayanan kesehatan terhadap
gangguan fisik dan fungsi yang diakibatkan oleh keadaan/kondisi sakit, penyakit atau cedera
melalui paduan intervensi medik, keterapian fisik dan atau rehabilitatif untuk mencapai
kemampuan fungsi yang optimal. Kerja dari jantung dan paru yang tidak optimal akan
menimbulkan banyak permasalahan pada tubuh. Jantung sendiri merupakan organ tubuh yang
berfungsi memompa darah, sementara paru-paru berfungsi mengganti oksigen dari udara dengan
karbondioksida dari darah. Gangguan pada kedua organ ini menimbulkan dampak yang besar pada
tubuh, menurunnya kualitas hidup hingga kematian. Menurut WHO penyakit paru obstruksi
kronik menjadi penyebab kematian tertinggi ke tiga, sementara gangguan kardiovaskuler seperti
hipertensi di juluki juga sebagai ”the silent killer”, karena banyak orang dengan kondisi hipertensi
yang tanpa gejala. Gangguan pada kedua organ ini akan menimbulkan keluhan pada kebugaran
tubuh penderitanya, dan akan menyebabkan penurunan kualitas dan kondisi fisik dan mental.
Menjaga kebugaran dan kontrol rutin akan mencegah perburukan pada kondisi tubuh. Fisioterapi
merupakan tenaga kesehatan yang konsen pada aspek gerak dan fungsi tubuh memiliki peran
penting dalam menjaga, memulihkan, dan meningkatkan kebugaran dan kapasitas jantung paru
manusia. Dengan latihan fisik yang teratur dan terukur akan mewujudkan hal tersebut.

B. Tujuan Rehabilitasi Medik


1) Meniadakan keadaan cacat bila mungkin
2) Mengurangi keadaan cacat sebanyak mungkin
3) Melatih orang dengan sisa keadaan cacat berat dan untuk dapat hidup dan bekerja dengan apa
yang tinggal padanya.

6
C. Program Rehabilitasi Medik Pasien dengan gangguan kardio respirasi

Program pada pelayanan Si Japbrik ini meliputi aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Pasien yang dirujuk oleh dokter spesialis ke poli rehab medik akan dilakukan pemeriksaan terlebih
dahulu oleh dokter rehab medik, selanjutnya program dan target latihan akan ditentukan. Pasien
akan di cek tingkat kebugarannya, bisa menggunakan sepeda statis, treadmill, ataupun berjalan.
Kemudian pasien akan di edukasi tentang program yang akan diberikan, target latihan, faktor
resiko, dan jika diperlukan akan diarahkan ke ahli gizi untuk nutrisi yang diperlukan. Program
peningkatan kapasitas jantung paru ini juga dilakukan dengan program latihan secara
bersama-sama dengan pasien yang memiliki kondisi serupa sebanyak sekali dalam sepekan dalam
bentuk senam. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan semangat dan motivasi dari pasien. Setelah
beberapa kali treatment akan dilakukan evaluasi pemeriksaan ulang pada kapasitas jantung paru
pasien.

7
BAB III
PELAKSANAAN DAN PENERAPAN

A. Pelaksanaan dan Penerapan Inovasi


Pelaksanaan Pelayanan “Si Japbrik” (Rehabilitasi Jantung Paru Agar Bugar dan Energik) di
RSUD Kota Mataram ditujukan untuk Pasien yang mengalami gangguan kardiorespirasi. Layanan
ini juga bisa diperuntukkan untuk masyarakat yang ingin mengetahui tingkat kebugaran tubuhnya.
Banyak individu yang tidak menyadari dirinya memasuki fase pre hipertensi, karena tidak
merasakan gejala. Penerapan inovasi ini membutuhkan sarana dan prasarana yang mumpuni,
seperti ruangan yang cukup untuk melakukan pemeriksaan “6 minute walking test”, treadmill test,
ergocycle test, kemudian juga peralatan untuk latihan fisik, alat pemeriksaan kondisi umum, dan
lain sebagainya. Pelaksanaan yang mungkin dilakukan saat ini adalah pemeriksaan sederhana
tanpa alat seperti “6 minute walking test”, dan step test. Kemudian untuk intervensi belum bisa
dilakukan terkait kendala ruangan yg tidak memadai untuk melakukan senam jantung atau senam
paru.

B. Ketersediaan SDM terhadap Inovasi

Pelayanan Rehabiliatsi Medik di RSUD Kota Mataram dilengkapi dengan Dokter Spesialis Rehab
Medik berjumlah 2 orang, fisioterapis berjumlah 15 orang, dan 1 orang sudah mendapatkan
pelatihan intensif terkait tatalaksana fisioterapi pada kasus-kasus kardiorespirasi di RS Harapan
Kita. Kemudian kami juga di dukung oleh tenaga Terapi wicara 4 orang, Okupasi 4 orang, dan
Ortothic Prostetic berjumlah 2 orang. Dengan tersedianya sumber daya manusia yang cukup
seperti sekarang, pelaksanaan pelayanan inovasi ini dapat berjalan dengan baik. Selain itu,
dukungan dari Rumah Sakit dan Tenaga kesehatan lainnya memberikan kontribusi besar terhadap
pelaksanaan pelayanan inovasi ini.

8
C. Pedoman Teknis terhadap Inovasi

Dalam persiapan untuk mewujudkan pelaksanaan kegiatan ini, terdapat dua tahapan proses
persiapannya. Pertama persiapan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, disini penulis merancang
tata ruang dan alat-alat yang dibutuhkan menggunakan aplikasi design interior. Hal ini penulis
lakukan agar memudahkan terwujudnya ruangan Gymnasium Si Japbrik yang sesuai dengan
kebutuhan dan standarisasi sesuai dengan kajian teori yang ada. Kemudian persiapan berikutnya
merupakan persiapan untuk teknis pada pelayanan nantinya, seperti persiapan SOP, aplikasi
pencatatan rekam medis secara elektronik, buku panduan tenaga kesehatan dan panduan pasien di
rumah. Aplikasi yang digunakan disini bisa memudahkan terapis dalam memonitor perkembangan
setiap sesi terapi.

D. Penggunaan IT terhadap Inovasi

Penggunaan aplikasi rekam medis “Si Japbrik” dibuat sesuai dengan kebutuhan dari fisioterapis.
Pemantauan kondisi pasien di setiap sesi terapi sangat dibutuhkan. Dengan pemeriksaan yang
objektif, akan memudahkan evaluasi dari pemeriksaan setiap harinya. Dengan aplikasi yang sudah
penulis buat akan memudahkan fisioterapis dalam melaporkan dan membaca hasil laporan-laporan
yang sebelumnya. Aplikasi ini di buat menggunakan Appsheet.

E. Sosialisasi Inovasi

Sosialisasi dapat dilakukan dengan media sosial Rumah Sakit

9
BAB IV
MONITORING DAN EVALUASI

A. Monitoring

Untuk memastikan kegiatan berjalan sesuai rencana dan tepat, kegiatan monitoring di lakukan
setiap sesi terapi. Petugas akan menilai apakah ada peningkatan kapasitas jantung paru atau malah
ada penurunan. Pemantauan bisa dilakukan dari smartphone masing masing petugas. .

B. Evaluasi

Kegiatan Evaluasi akan di lakukan secara rutin setap akhir bulannya. Kritik dan saran dari
penerima manfaat akan menjadi bahan evaluasi kedepannya. Kegiatan ini diharapkan dapat
menyempurnakan kendala dan kekurangan yang di hadapi.

10
BAB V

INDIKATOR KEBERHASILAN

A. Manfaat Inovasi
Adapun Manfaat Pelayanan Si JAPBRIK yaitu :
1. Bagi Pasien dan Keluarga Pasien
a. Proses pemulihan pada pasien lebih optimal,
b. Meningkatnya kapasitas jantung paru pasien.
c. Keluarga pasien membantu memonitor program latihan yang sesuai dengan yang
diinstruksikan oleh petugas sehingga target yang diinginkan dapat tercapai

2. Bagi Petugas
a. Tercapainya tujuan program Rehabilitasi Medis secara optimal
b. Tersedianya media edukasi untuk menunjang pelayanan Rehabilitasi Medis

3. Bagi RSUD Kota Mataram


a. Meningkatkan Mutu dan Kepuasan pasien terhadap Kualitas pelayanan di RSUD Kota
Mataram
b. Kepercayaan masyarakat kepada RSUD Kota Mataram menjadi meningkat

B. Hasil Inovasi

Pelayanan Si Japbrik ini berkontribusi dalam mencapai cita-cita Kota Mataram yang Unggul dan
Ramah dengan terpenuhinya Misi kota Mataram yang ke-1 yaitu Mewujudkan Sumber daya
masyarakat yang berkualitas dan berkarakter dan Misi yang ke-5 yaitu Meningkatkan kualitas tata
kelola pemerintahan dan partisipasi publik.

C. Kebaharuan Inovasi

Pelayanan Si Japbrik merupakan inovasi baru di NTB, dalam pelaksanaan pelayanan rehabilitasi
medik yang berjalan saat ini, belum dilakukan secara komprehensif, sehingga hasil yang di dapat

11
belum optimal. Pencatatan rekam medis di aplikasi smartphone akan memudahkan terapis dalam
menginput dan dan mengaksesnya, lain halnya bila monitoring secara konvensional, hal ini akan
memakan waktu lebih lama, sehingga waktu menjadi tidak efisien..

D. Keberlanjutan dan Replikasi Inovasi

Agar dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya pelayanan ini akan di lakukan secara
konsisten. Petugas akan melakukan evaluasi berkelanjutan untuk terus melengkapi
kekurangan-kekurangan yang ditemukan untuk menyempurnakan pelayanan Si JAPBRIK ini.
Selain itu, harapan kedepannya yaitu pelayanan Si JAPBRIK ini dapat di terapkan di Rumah Sakit
lain untuk menebar manfaat yang lebih besar lagi dan menjadi standar Rumah Sakit dalam
pemberian pelayanan Rehabilitasi Medis.

E. Pengembangan Inovasi

Kedepannya Pelayanan Si JAPBRIK dapat di kembangkan dengan berkolaborasi langsung dengan


poli jantung dan poli paru, serta Aplikasi si JAPBRIK bisa terintegrasi dengan SIMRS.

12
LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Denah Gymnasium

13
14
2. Aplikasi si Japbrik

15
3. Buku panduan sena.jantung

16
4. Draft SOP

17

Anda mungkin juga menyukai