SI-MAHKOTA
(ABSENSI RUMAH SAKIT KOTA MATARAM)
Oleh:
Instalasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
RSUD Kota Mataram
A. Latar Belakang
Teknologi informasi pada saat ini telah berkembang sangat pesat sehingga
memiliki dampak dalam meningkatkan efektifitas dan keefisienan dalam
melakukan setiap pekerjaan. Tak hanya perkembangan teknologi informasi
namun perkembangan aplikasi juga pesat. Salah satu perkembangan pada aplikasi
teknologi informasi adalah sistem informasi. Sistem informasi adalah sebuah
sistem yang mempunyai fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan,
menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram sebagai salah satu instansi
pemerintahan yang bergerak di bidang kesehatan, data absensi merupakan data
yang vital bagi sebuah instansi. Banyak instansi terutama bagian kepegawaian
yang harus sigap beradaptasi dengan situasi yang serba online. Setiap bagian
kepegawaian di suatu instansi pastinya akan kesulitan untuk menangani masalah
absensi pegawainya jika masih menggunakan kebijakan konvensional.
Selain itu, melihat dari jumlah pegawai di RSUD Kota Mataram yang
jumlahnya lebih dari 1000 pegawai dibandingkan instansi lain yang hanya ratusan
pegawai. Ditambah lagi jika ada pegawai yang mengajukan ijin atau cuti,
membuat pekerjaan di bagian kepegawaian menjadi lebih rumit.
1
Karena beberapa alasan tersebut, instansi pemerintah khususnya RSUD Kota
Mataram tentunya harus meninggalkan metode lama mereka dalam memantau
kinerja karyawan dan harus segera beralih menggunakan aplikasi SI-MAHKOTA
(Absensi Rumah Sakit Kota Mataram). Fitur-fitur yang disediakan oleh aplikasi
ini sangat berguna untuk membantu bagian kepegawaian dalam memantau dan
mengurusi administrasi pegawainya khususnya untuk pegawai kontrak. Selain itu,
aplikasi absensi online juga memudahkan para pegawai dalam absensi mereka dan
kegiatan lainnya.
Setelah berhasil terdeteksi, maka sistem akan secara otomatis mencatat nama
dan waktu kedatangan dari karyawan tersebut. Metode ini sebenarnya cukup
efektif dan efisien dalam melakukan absensi para pegawai. Namun, kelemahan dari
sistem fingerprint tersebut adalah biaya pembelian alatnya yang terbilang cukup
mahal.
2
Apalagi RSUD Kota Mataram juga harus menyediakan lebih dari satu sistem
fingerprint agar nantinya pegawai tidak perlu antri dalam melakukan absensi.
Belum lagi, harus menambah anggaran untuk biaya penyusutan barang tersebut.
Karena hal itulah, aplikasi SI-MAHKOTA menjadi opsi baru yang jauh lebih
efisien daripada sistem fingerprint.
3
3. Meningkatkan Efisiensi
Pemantauan tersebut juga dilakukan secara real time. Artinya, data absensi
yang dimasukkan pegawai akan diterima dan disimpan ke server SIMRS tanpa
adanya delay atau jeda. Bagian kepegawaian bisa mendapatkan data absensi dan
kinerja pegawai saat itu juga.
4
tradisional dimana rumah sakit harus secara manual merekap data kehadiran dan
keterlambatan pegawainya, aplikasi SI-MAHKOTA bisa melakukan hal tersebut
secara otomatis.
5
di masa pandemi seperti sekarang ini.
3. Absensi konvensional cenderung membuat antrian panjang saat mengisi
presensi, sedangkan menggunakan SI-MAHKOTA pegawai tidak berlama-
lama mengantri karena pegawai dapat melakukannya menggunakan
ponselnya.
4. Peralatan absensi konvensional cenderung rawan rusak karena seringnya
pemakaian, tidak hanya itu, penggunaan absensi konvensional memerlukan
perawatan yang rutin. Sebaliknya, dengan menggunakan SI-MAHKOTA
pegawai tidak perlu khawatir alatnya akan rusak karena absensi ini hanya
membutuhkan smartphone tiap pegawai.
5. Absensi konvensional masih mengharuskan bagian kepegawaian untuk
melakukan rekapitulasi secara manual data pegawai yang melakukan
absensi dan yang mengajukan cuti. Sebaliknya, dengan menggunakan SI-
MAHKOTA data pegawai akan terekapitulasi secara otomatis setiap hari ke
sistem Medifirst SIMRS beserta data cuti pegawai.
6. Absensi konvensional rentan manipulasi dikarenakan berjalan manual dan
tidak real time. Di samping itu, jam kehadiran pegawai menentukan
kedisiplinan dan komitmen kerja pegawai, file yang dipakai untuk merekap
data pegawai bisa diubah-ubah oleh oknum tertentu sehingga jam kehadiran
pegawai menjadi tidak valid. Sebaliknya, dengan menggunakan SI-
MAHKOTA dimana absensi menggunakan deteksi lokasi GPS pegawai dan
hanya bisa dilakukan di area sinyal Wifi lingkup RSUD Kota Mataram.
Selain itu, SI-MAHKOTA dapat mendeteksi perangkat smartphone yang
menjadi milik pegawai tersebut sehingga pegawai tidak dapat melakukan
absensi di smartphone pegawai lainnya.
6
LAMPIRAN
7
- Menu Izin
8
- Menu Ruwayat Absensi
9
- Menu Data Pegawai dengan Detail Absen pada Medifirst SIMRS
10