oleh,
NIM : P2.06.30.1.19.028
JURUSAN FARMASI
2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Swt Yang Maha Pengasih dan Penyayang, segala puji
dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah, karena telah melimpahkan rahmat-Nya
berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai.
Makalah ini penulis buat dan susun dengan usaha maksimal juga atas bantuan
berbagai pihak yang berkenan meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya. Oleh
karena itu,penulis mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan yang telah
berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun
dengan baik.
Terlepas dari itu, penulis memahami bahwa makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan. Mungkin dari segi bahasa, susunan kalimat atau hal lain yang tidak
penulis sadari. Oleh karenanya penulis sangat mengharapkan kritik serta saran yang
membangun sebagai sarana perbaikan karya ilmiah selanjutnya.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca.
Penulis
BAB 1
BAGIAN 1
1. Jelaskan penggunaan sistem aplikasi pengelolaan obat di apotek atau rumah sakit!
Jawab :
a. Apotek
Sistem Informasi Manajemen Apotek merupakan sistem informasi pencatatan
obat dan alat kesehatan di Apotek. Dengan menggunakan Sistem Informasi
Manajemen Apotek alur obat mulai dari penerimaan, pencatatan di gudang
obat dan penjualan ke pasien terekam dalam database sehingga stok opname
dapat dilakukan secara otomatis dan real time. SIM apotek dibuat untuk
menangani bagian point of sales kasir dan inventori dari suatu apotek, yaitu
dengan cara menyediakan kemampuan untuk menangani transaksi beli dan
jual secara resep dan non resep. Juga untuk menyajikan laporan laporan
sehingga keputusan yang diambil manajer lebih tepat sasaran. Sistem aplikasi
ini dirancang untuk digunakan secara mudah baik dengan keyboard dan
mouse atau dengan barcode scanner sebagai alat memasukkan data. Sehingga
pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat.
b. Rumah Sakit
SIM RS adalah suatu sistem teknologi informasi komunikasi yang
memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses pelayanan rumah sakit
dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk
memperoleh informasi secara tepat dan akurat. Di luar definisi tersebut, SIM
RS diharapkan dapat menjadikan rumah sakit lebih cepat dan efisien dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. SIM RS saat ini,
menjadi solusi satu-satunya bagi rumah sakit untuk menjawab permasalahan
rumah sakit yang semakin kompleks.
2. Sebutkan dan jelaskan manfaat dan kekurangan penggunaan sistem informasi
pengelolaan rumah sakit berbasis teknologi informasi dibandingkan dengan
menggunakan metode manual!
Jawab :
3. Sebutkan dan jelaskan kebutuhan apa saja yang diperlukan dalam membangun
sistem informasi rumah sakit?
Jawab :
Sistem Informasi Rumah Sakit yang berbasis komputer (Computer Based Hospital
Information System) memang sangat diperlukan untuk sebuah rumah sakit dalam era
globalisasi, namun untuk membangun sistem informasi yangterpadu memerlukan
tenaga dan biaya yang cukup besar. Kebutuhan akan tenaga dan biaya yang besar
tidak hanya dalam pengembangannya, namun juga dalam pemeliharaan SIRS maupun
dalam melakukan migrasi dari system yang lama pada sistem yang baru. Selama
manajemen rumah sakit belum menganggap bahwa informasi adalah merupakan aset
dari rumah sakit tersebut, maka kebutuhan biaya dan tenaga tersebut diatas dirasakan
sebagai beban yang berat, bukan sebagai konsekuensi dari adanya kebutuhan akan
informasi. Kalau informasi telah menjadi aset rumah sakit, maka beban biaya untuk
pengembangan, pemeliharaan maupun migrasi SIRS sudah selayaknya masuk dalam
kalkulasi biaya layanan kesehatan yang dapat diberikan oleh rumah sakit itu.
Perlu disadari sepenuhnya, bahwa penggunaan teknologi informasi dapat
menyebabkan ketergantungan, dalam arti sekali mengimplementasikan dan
mengoperasionalkan SIRS, maka rumah sakit tersebut selamanya terpaksaharus
menggunakan teknologi informasi.Hal ini disebabkan karena perubahandari sistem
yang terotomasi menjadi sistem manual merupakan kejadian yang sangat tidak
menguntungkan bagi rumah sakit tersebut.
4. Sebutkan dan jelaskan peranan entitas/orang/barang apa saja yang menjadi bagian
dari sistem informasi rumah sakit?
Jawab :
Internal :
1. Pendaftaran
2. Unit Rawat Jalan
3. Medical Check up
4. Instalasi Rawat Inap
5. Apotek
6. Penunjang seperti laboratorium, radiologi, fisioterapi, dll
7. Inventory
8. Bagian Keuangan
9. Sistem Manajemen Informasi
Eksternal :
1. Pasien
2. Farmasi
3. Asuransi
4. Instansi rujukan
5. Dinas Kesehatan ataupun Yayasan
Peranan operasional sistem informasi dalam rumah sakit antara lain adalah
(Sutanto, 2008) :
1. Kecepatan, misalnya kecepatan dalam penyelesaian pekerjaan administrasi
rumah sakit.
2. Akurasi, dengan SIMRS pemeriksaan data transaksi cukup dengan
membandingkan laporan antar unit yang dihasilkan oleh SIMRS dan juga
dapat mencegah terjadinya duplikasi data untuk transaksi-transaksi
tertentu sehingga data terjamin akurasinya.
3. Integrasi, bila dengan sistem manual data pasien harus dimasukkan di
setiap unit, maka dengan SIMRS data tersebut cukup sekali dimasukkan di
bagian pendaftaran saja.
4. Peningkatan pelayanan, pengaruh SIMRS yang dirasakan oleh pasien
adalah semakin cepat dan akuratnya pelayanan. Saat ini, pasien tidak perlu
menunggu lama untuk menyelesaikan administrasinya, baik rawat inap
ataupun rawat jalan sebab ketika data-data tersebut dibutuhkan dapat
dilihat dengan waktu yang relatif singkat dan akurat.
5. Peningkatan efisiensi, jika kecepatan dan akurasi data meningkat, maka
waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan administrasi akan
lebih cepat dan menghindari permintaan pemeriksaan laboratorium
berulang dikarenakan kertas hasil pemeriksaan sebelumnya hilang.
6. Kemudahan pelaporan, proses pelaporan berbasis komputer hanya
memakan waktu beberapa menit sehingga dapat lebih konsentrasi untuk
menganalisa laporan tersebut.
5. Sebutkan dan jelaskan di sector kesehatan apa saja, sistem informasi berbasis
teknologi komputer dapat diterapkan?
Jawab :
a. Sektor Administrasi
Dengan adanya computer di dalam dunia administrasi khususnya di rumah
sakit, ini sangat membantu dalam penyimpanan, pengelompokan, dan
pengolahan data. Tanpa computer mungkin akan sangat sulit sekali untuk
memeriksa banyaknya data–data pasien, stok obat, dan data- data lainnya yang
ada di rumah sakit. Namun dengan adanya komputer, memeriksa data-data
pasien, stok obat dan juga data keuangan rumah sakit akan lebih mudah dan
praktis untuk dilakukan.
b. Rekam Medis
Setiap kali kita mengunjungi rumah sakit atau pergi ke rumah sakit, kita akan
mengisi formulir, informasi kunjungan kita, dan obat (resep) yang kita terima
dalam pelayanan dan akan menjadi bagian dari sejarah kesehatan pribadi kita
yang disimpan oleh petugas rekam medis di bagian penyimpanan berkas.
Contoh: e-Health jika diterapkan dapat membantu pemerintah untuk
mengembangkan program yang dapat membantu pekerjaan dokter, perawat,
dan tenaga kesehatan lainnya agar saling bertukar informasi secara elektronik,
dapat mengambil data rekam medis pasien kapan dan dimana saja jika
diperlukan, dan melakukan kolaborasi dengan memberikan layanan jasa
kesehatan lainnya secara langsung melalui internet. Layanan kesehatan
dengan cara seperti ini akan memberikan banyak sekali penghematan dari sisi
biaya dokumen, administrasi layanan dan memberikan keuntungan serta
memberi kepuasan layanan kesehatan yang terbaik kepada pasien dengan
lebih cepat.
c. Sektor Farmasi
Dalam bidang obat-obatan, computer juga berperan sangat penting dalam
farmasi. Misalnya: untuk resep dan dosis obat serta menyinpan data-data
harga obat-obatan tersebut. Selain itu juga, computer juga dapat membantu
untuk pengelompokan macam-macam obat berdasarkan kegunaannya.
d. Mendiagnosa suatu penyakit
Komputer juga dapat digunakan untuk menghasilkan foto yang jauh lebih baik
dari tubuh pasien. Sinar-X adalah teknik tradisional yang merekam bayangan
dua dimensi dari tulang pada film. Dengan adanya komputer DNA yang sudah
di rancang khusus di dalam bidang kesehatan untuk dapat mendiagnosa suatu
penyakit bukan hal yang sulit lagi, karena dengan menggunakan komputer
akan lebih cepat, mudah dan akurat untuk mengetahui nama dan jenis suatu
penyakit pasien.
BAGIAN II
1. Membuat database dengan nama database : nama prodi dan NIM
2. Membuat tabel
a. Data_Dokter
b. Data_pasien
c. Data_obat
d. Tabel Pemeriksaan
b. Data_Pasien
c. Data_obat
d. Data Pemeriksaan
4. Membuat Query dari tabel “Data_Dokter” hanya untuk kategori dokter
wanita.
5. Membuat query dari tabel “Data_Obat” untuk menampilkan data obat
yang kadaluarsa pada tanggal tertentu.
6. Membuat query dari tabel “Data_Obat” untuk menentukan Sum, Avg,
Min, Max.
7. Membuat Query transaksi yang merelasikan beberapa tabel untuk
menampilkan beberapa datafield.
8. Menyimpan hasil Query transaksi ke file Ms.Excel
9. Membuat Formulir
a. Form Data_Pasien
b. Form Data_dokter
c. Form Data_Obat
d. Form Pemeriksaan
10. Membuat Laporan dari tabel yang telah dibuat.
a. Laporan Data_Pasien
b. Laporan Data_Dokter
c. Laporan Data_Obat
d. Laporan Pemeriksaan
DAFTAR PUSTAKA
1. http://wedariwedka.blogspot.com/
2. https://qhopes.com/qhopes/produk/overview
3. https://sisteminformasimanajemen15089.wordpress.com/2016/12/21/sim-
farmasi/
4. McLeod, Raymond and J.Schell. 2001. Sistem Informasi Manajemen. New
Jersey: Prentice Hall
5. Kusumadewi, Sri., dkk. 2009. Informatika Kesehatan. Yogyakarta : Graha
Ilmu
6. http://kasunsonjaya13.blogspot.com/2016/12/sistem-informasi-farmasi.html
7. https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_rumah_sakit
8. https://www.kompasiana.com/khristinasinuraya/578b4689c3afbdf307b48d00/
peran-sistem-informasi-rumah-sakit-sirs-dalam-pelayanan-keperawatan