Anda di halaman 1dari 19

SISTIM INFORMASI

MANAJEMEN
RUMAH SAKIT &
PUSKESMAS
 

Oleh :

1. Sesmidoni Yarti
2. Sriyana Yosa
 Rumah sakit adalah suatu organisasi
melalui tenaga medis professional yang
LATAR BELAKANG terorganisasi serta sarang kedokteran yang
permanen menyelenggarakan pelayanan
 Pembangunan kesehatan kedokteran, asuhan keperawatan yang
ditujukan untuk meningkatkan berkesinambungan, diagnosa serta
kesadaran, kenyamanan dan pengobatan penyakit yang diberikan oleh
kemampuan hidup sehat bagi pasien (American Hospital Association:
setiap orang dalam rangka 1974).
mewujudkan derajat kesehatan  Dalam proses pelaksanaan rencana
yang optimal sebagai salah satu pembangunan kesehatan di daerah,
unsur kesejahteraan umum Puskesmas sebagai pelaksana
sebagaimana yang diamanatkan kesehatan di tingkat terendah perlu
di dalam pembukaan Undang- dikelola secara efektif mulai dari
Undang Dasar Negara Republik perencanaan, pelaksanaan,
Indonesia Tahun 1945 pemantauan dan evaluasi rencana
pelaksanaannya. Pengelolaan yang
efektif dan efisien dalam kebutuhan
ketersediaan informasi terkait
Puskesmas, disediakanlah suatu
sistem informasi manajemen yang
berbasis layanan Puskesmas 2
A. Kebijakan dan Pengelolaan Sistim Informasi

1
Manajemen Rumah sakit (SIM RS)
1. Pengertian SIM Rumah Sakit (SIM RS) :
Sistem informasi manajemen (SIM) (bahasa Inggris: management
information system, MIS) adalah bagian dari pengendalian internal
suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi,
dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah
bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis.
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit adalah sebuah program
aplikasi yang dirancang untuk meningkatkan kinerja para
1. Dokter dan Asisten Dokter
2. Bidan dan Perawat
3. Staff Administrasi dan Personalia
4. Apoteker
5. Logistik
6. TOP Manajerial
2. Kebijakan Sistim Informasi Manajemen Rumah sakit (SIM
RS)

Setiap Rumah Sakit Wajib melakukan pencatatan dan pelaporan tentang


semua kegiatan penyelenggaraan RS dalam bentuk Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit, hal ini tertuang pada UU No.44/2009 tentang Rumah
Sakit. Menurut Permenkes No. 1171 Tahun 2011. Setiap RS wajib
melaksanakan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS). Permenkes No. 82
Tahun 2013 Tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
Setiap rumah sakit WAJIB menyelenggarakan SIMRS. Adapun kualitas dari
suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu:

1. Akurat

2. Tepat Waktu

3. Basic Data 4
3. Pengelolaan Sistim Informasi Manajemen Rumah
sakit (SIM RS)

Suatu SIM dapat dioperasionalisasi bila terdapat 3 unsur penting,


yaitu: (7)

a. Hardware (Perangkat Keras), terdiri dari: Komputer dan


peralatannya, jaringan komunikasi seperti modem, telephon dll.

b. Software (Perangkat Lunak), terdiri dari program yang menjalankan


proses kerja pada komputer.

c. Brainware, merupakan unsur manusia yang menjalankan SIM.

5
3. Pengelolaan Sistim Informasi Manajemen Rumah
sakit (SIM RS) Lanjutan…

SIM RS merupakan sistem yang mencatat semua kegiatan operasional

rumah sakit baik yang bersifat medis maupun non medis. Meliputi proses

pendaftaran pasien, admisi, tindakan medis, laboratorium, radiology, dan

sebagainya yang semuanya tercatat secara elektronis pada database

medical record. Modul ini menggunakan engine software opensource

Care2X dengan modifikasi yang disesuaikan dengan kondisi sistem

informasi manajemen rumah sakit yang diinginkan dan telah

diintegrasikan dengan modul.


6
3. Pengelolaan Sistim Informasi Manajemen Rumah
sakit (SIM RS) Lanjutan…
Tugas Tim Sistem iformsi Rumah Sakit
Yang harus dilakukan oleh Tim SIRS atau tim SIM
meliputi:
Rumah sakit :
a. Menentukan Spesifikasi aplikasi yang
diinginkan yaitu: Output atau laporan a. Adanya kerjasama tip unit dalam pemasukan data
yang didinginkan. Selain itu Proses b. Buat Komitmen dalam tim untuk mencapai tujuan
pemasukn data yang diinginkan .
c. Tim SIM rumah sakit mengajukan hardware
b. Memberkan data yang berkitan dengan
pendukung SIM. Kordinator bertanggung jawab
spesifikasi aplikasi
terhadap data base unit yang dipimpinnya
c. Memberikan feedback yang cepat,
akurat kepada pengembang dengan
d. Adanya surat tugas dari manjemen untuk Tim SIM
mengisi form yang diberikan. rumah Sakit 7
3. Pengelolaan Sistim Informasi Manajemen Rumah
sakit (SIM RS) Lanjutan…
Kendala-kendala yang sering terjadi dilapangan saat implementasi adalah:

a. Ketidak siapan rumah sakit dalam menerapkan sistem informasi yang terintergrasi
dan berbasi komputer.

b. Penyajian data yang belum semua menjadi data elektronik yang akan memudahkan
pada proses migrasi data.

c. Komitment yang dilaksanakan secara bersamaan dan menyelur sehingga


menimbulkan kekacaun pada data transakit.

d. Koordinasi antar unit bagian yang terkesan mementingkan unit masing-masing.

e. Berubah-ubahnya kebijakan.

f. Mengubah pola kerja yang sudah terbiasa dengan manual ke komputerisasi.

g. Pemahaman yang belum merata antara SDM terkait, 8


KEUNTUNGAN SIM-RS :
a. Dapat memantau perkembangan Rumah Sakit secara akurat
b. Dapat meningkatkan pelayanan dibidang kesehatan kepada masyarakat secara akurat.
c. Rumah Sakit tersebut dapat terpantau secara langsung oleh lembaga-lembaga dari luar atau dalam
negeri secara akurat, sehingga mempermudah akses bagi lembaga tersebut jika akan memberikan
informasi serta mempermudah akses jika ingin memberikan dana.
d. Dapat menyimpan data base Rumah Sakit mulai dari Pasien, Karyawan yang terdiri dari Data Rumah
Sakit, data administrasi, data Aset Rumah Sakit dan lain-lain
e. Dapat mengangkat brand image Rumah Sakit tersebut secara tidak langsung dengan memiliki fasilitas
modern.
f. Dapat mengurangi beban kerja sub-bagian rekam medis dalam menangani berkas rekam medis,
g. Dapat mengurangi pemakaian kertas.Pemakaian kertas masih belum bisa dihilangkan di Indonesia
karena data medis sangat rentan dengan hukum dan akan memporakporandakan perdagangan kertas
di Indonesia

9
B. Kebijakan dan Pengelolaan Sistim Informasi
Manajemen Puskesmas (SIMPUS)

1. Pengertian Sistim Informasi Manajemen Puskesmas


(SIMPUS)

Sistem Informasi Puskesmas (Simpus) yaitu seluruh


kegiatan Puskesmas mulai registrasi, tindakan
medis/pengobatan, farmasi/apotik,  serta menejemen
terhubung menjadi satu dengan sistem real online (up
to date).
Simpus dulu dikenal dengan SP2TP merupakan tool
atau instrumen pencatatan dan pelaporan yang ada di 10
2. Kebijakan Sistim Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS)
• Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) No. 511 Tahun 2014
tentang Strategi Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan
Nasional (SIKNAS) di era otonomi daerah menegaskan bahwa
sasaran pengembangan SIKNAS pada akhir tahun 2009 adalah
telah tersedia dan dimanfaatkan data dan informasi kesehatan
yang akurat, tepat dan cepat dalam pengambilan keputusan atau
kebijakan bidang kesehatan di Kabupaten/Kota, Provinsi dan
Kementerian Kesehatan dengan menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi.
• SIMPUS adalah suatu tatanan yang menyediakan informasi 11
3. Pengelolaan Sistim Informasi Manajemen
Puskesmas (SIMPUS)
• Dalam implementasinya, Digital Sense telah merilis dua versi
sekaligus yaitu berbasis desktop (OS Windows) dan berbasis web
(OS Open Source). Atau SIMPUS adalah aplikasi yang bersifat
single user atau hanya dapat diaplikasikan hanya oleh satu orang
pada saat itu. SIMPUS bukan aplikasi multi user yang
memungkinkan satu database diolah bersama-sama oleh
beberapa staf, dari beberapa ruang pelayanan yang ada di
puskesmas.
• SIMPUS ini terdiri atas berbagai modul yaitu: Admin Sistem
12
Beberapa hal mengenai SIMPUS antara lain:
✓ Menggunakan Sistem Operasi Windows, menampilkan tampilan secara grafis dan
mudah digunakan. Untuk proses keluaran data bahkan hampir semua tampilan bisa
di akses dengan menggunakan tikus (mouse)
✓ Menyimpan informasi riwayat kunjungan dari pasien dengan akurat. Penomoran
Index yang tepat dan benar akan lebih mempermudah dalam proses pencarian
data pasien tertentu.
✓ Input data yang cepat, dengan sumber data dari kartu registrasi pasien. Desain
masukkan data yang dikembangkan dengan mengacu pada pengalaman di
puskesmas menjadi pertimbangan utama untuk membuat proses entri harus cepat.
Dalam kondisi normal hanya butuh waktu dibawah 1 menit untuk memasukkan satu
data pasien.
✓ Dapat menampilkan rekapitulasi data pasien dan obat, serta membuat pelaporan
LB1 dan LPLPO dengan cepat. Periode keluaran data dapat ditetapkan sesuai
dengan kebutuhan, dari data harian, periode harian, mingguan, bulanan atau
tahunan.
✓ Dapat menampilkan data 10 Besar / 20 Besar penyakit dengan cepat.
✓ Menampilkan data-data keluaran secara tabel maupun secara grafik dengan cepat.
✓ Dapat digunakan untuk melakukan filter data kunjungan dengan cepat dan mudah,
sesuai dengan kriteria yang diinginkan. 13
Manfaat yang diperoleh dari Penggunaan SIMPUS :

Manfaat yang diterima bagi kedokteran maupun pasien dalam sistem ini antara lain:

a. Bagi dokter:

 Mempermudah pekerjaan dokter dalam menyusun arsip-arsip kesehatan.

 Tidak mengeluarkan biaya kertas dalam peyimpanan data.

 Tidak memerlukan biaya banyak dalam menggunaan SDM karena hanya


beberapa saja yang diggunakan untuk membantu memberikan pelayanan
kepada masyarakat.

 Tidak membuang waktu yang cukup banyak bagi para penyelenggara kesehatan
ditingkat puskesmas.

 Proses regristasi yang cepat dan mudah

14
Manfaat yang diperoleh dari Penggunaan SIMPUS : lanjutan..

Manfaat yang diterima bagi kedokteran maupun pasien dalam sistem ini antara lain:

b. Bagi pasien:

✓ Regristrasi yang cepat sehingga masalah pasien cepat diobati

✓ Kesehatan pasien cepat teratasi

✓ Tidak perlu membawa kartu banyak dalam merasakan pelaanan setiap berobat di puskesmas
yang sama dan beda karena arsip kesehatan pasien yang sudah ada disana.

✓ Kepuasan dan harapan pasien terpenuhi sebesar-besarnya.

c. Bagi pemerintah:

✓ membantu menyelesaikan masalah kesehatan ditingkat daerah teratasi dan mengakibatkan


keberhasilan dalam mengatasi masalah kesehatan ini.

✓ mendorong keberhasilan dalam suatu keputusan pemerintah dan mengguranggi


permasalahan dalam negara. 15
Kendala kendala yang dialami puskesmas saat
menggunakan SIMPUS ini antara lain:

• Kendala di bidang Infrastruktur


• Kendala di bidang Manajemen
• Kendala di bidang Sumber Daya Manusia
Upaya Pencegahan Kesalahan simpus antara lain:

1. Pembekalan ilmu keterampilan ditiap-tiap


puskesmas terutama puskesmas karena
kurangnya keahlian dalaman penggunaan
program ini membuat kendala bagi
berlangsungnya program ini. Sehingga perlu
didaya gunakan kursus/ pelatihan dalam
penggunaan program simpus ini.
2. Diberlakukannya waktu-waktu kerja bagi para
penyelengara pelayanan kesehatan ini. Karena
sering adanya regristrasi yang selalu
Upaya Pencegahan Kesalahan simpus antara lain:
Lanjutan…

3. Peletakkan petugas-petugas khusus palam setiap


hal. Hal ini berguna memperkecil masalah
pelaporan berkas tentang kesehatan dipukesmas
dan daftar kunjungan pasien beberapa hari ini.
4. Pemberian dana dari pemerintah pusat kepada
tiap-tiap puskesmas yang ada disekeliling
masyarakat. Hal ini dikarenakan memecahkan
masalah yang dialami oleh puskesmas dalam
faktor ekonomi. Sehingga fasilitas yang ada dapat
Thank You

19

Anda mungkin juga menyukai