Anda di halaman 1dari 12

KARYA ILMIAH

PROSEDUR EVALUASI SEDIAAN SEMI SOLID

diajukan untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah: Teknologi Sediaan Liquid dan Semi Solid

Dosen Pengampu: Shandra Isasi Sutiswa, M.S.Farm., Apt

Oleh,

Putri Syayidah Romdotul Marwah

NIM : P2.06.30.1.19.028

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA

JURUSAN FARMASI

PRODI DIII FARMASI

2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Swt Yang Maha Pengasih dan Penyayang, segala puji
dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah, karena telah melimpahkan rahmat-Nya
berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga Karya Ilmiah ini bisa selesai.

Karya Ilmiah ini penulis buat dan susun dengan usaha maksimal juga atas bantuan
berbagai pihak yang berkenan meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya. Oleh
karena itu,penulis mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan yang telah
berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun
dengan baik.

Terlepas dari itu, penulis memahami bahwa Karya Ilmiah ini masih memiliki banyak
kekurangan. Mungkin dari segi bahasa, susunan kalimat atau hal lain yang tidak
penulis sadari. Oleh karenanya penulis sangat mengharapkan kritik serta saran yang
membangun sebagai sarana perbaikan karya ilmiah selanjutnya.

Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca.

Tasikmalaya, 8 April 2020

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Dasar Teori.........................................................................................................1
1.2 Tujuan................................................................................................................1
BAB II ISI................................................................................................................2
2.1 Prosedur..............................................................................................................2
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan........................................................................................................8
3.2 Saran...................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Dasar Teori

Seiring dengan semakin berkembangnya sains dan tekhnologi, perkembangan di


dunia farmasi pun tak ketinggalan. Semakin hari semakin banyak jenis dan
ragam penyakit yang muncul. Perkembangan pengobatan pun terus di
kembangkan. Berbagai macam bentuk sediaan obat, baik itu liquid, solid dan
semisolid telah dikembangkan oleh ahli farmasi dan industri.

Ahli farmasi mengembangkan obat untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat,


yang bertujuan untuk memberikan efek terapi obat, dosis yang sesuai untuk di
konsumsi oleh masyarakat. Selain itu, sediaan semisolid digunakan untuk
pemakaian luar seperti krim, salep, gel, pasta dan suppositoria yang digunakan
melalui rektum. Kelebihan dari sediaan semisolid ini yaitu praktis, mudah
dibawa, mudah dipakai, mudah pada pengabsorbsiannya. Juga untuk memberikan
perlindungan pengobatan terhadap kulit.

Berbagai macam bentuk sediaan semisolid memiliki kekurangan, salah satu


diantaranya yaitu mudah di tumbuhi mikroba. Untuk meminimalisir kekurangan
tersebut, para ahli farmasis harus bisa memformulasikan dan memproduksi
sediaan secara tepat. Dengan demikian, farmasis harus mengetahui langkah-
langkah yang tepat untuk meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan. Dengan
cara melakukan, menentukan formulasi dengan benar dan memperhatikan
konsentrasi serta karakteristik bahan yang digunakan dan dikombinasikan dengan
baik dan benar, kemudian melakukan evaluasi sediaan setelah sediaan selesai
dibuat.
1.2 Tujuan

Mengetahui prosedur evaluasi sediaan semi solid beserta alat dan cara kerjanya.
BAB II

ISI

2.1 Prosedur

Prosedur evaluasi sediaan farmasi semi solid hampir sama, meliputi:

1. Uji Organoleptis
Uji organoleptis dilakukan dengan cara mengamati warna, bau, dan bentuk
sediaan.
2. Uji Ph
Alat yang digunakan yaitu kertas Ph

Cara kerja:
a. Kertas Ph dimasukka ke dalam sediaan
b. Ditunggu beberapa saat
c. Kertas pH diamati
d. Dibandingkan dengan indicator pH
e. Warna akhir diamati, pH dicatat.
3. Uji Homogenitas
Alat yang digunakan yaitu objek glass
Cara kerja
a. Sediaan dioleskan pada objek glass
b. Diamati apakah ada partikel yang tidak merata
c. Diamati apakah homogen atau tidak.
4. Uji daya lekat
Alat yang digunakan yaitu objek glass dan alat uji daya lekat

Cara kerja:
a. Sediaan ditimbang 0,5 gram
b. Diletakkan pada objek glass
c. Objek glass ditutup dengan tutup pada alat uji daya lekat
d. Tambahkan beban 500gram
e. Didiamkan selama 1 menit
f. Setelah 1 menit, beban diturunkan, tuas ditarik kemudian waktu dicatat.
5. Uji daya proteksi
Alat yang digunakan yaitu kertas saring.
Cara kerja:
a. Kertas saring dipotong dengan ukuran 10cm x 10cm 1 buah dibasahi
dengan PP indicator
b. Potong kembali kertas saring dengan ukuran 2,5cm x 2,5cm sebanyak 12
buah dibasahi dengan PP indicator.
c. Setelah kertas kering, olesi kertas ukuran besar dengan sediaan, kemudian
tempelkan kertas saring ukuran kecil diatasnya.
d. Tetesi kertas saring kecil dengan KOH, amati pada 5, 10, 15, 30, 45, 60
detik. Jika tidak terdapat bercak merah maka sediaan mampu memberikan
proteksi terhadap cairan.
6. Uji daya sebar
Alat yang digunakan yaitu ekstensometer.

Cara kerja:
a. Sediaan ditimbang 0,5 gram
b. Penutup kaca alat ekstensometer ditimbang
c. Letakkan sediaan di ekstensometer kemudian tutup, biarkan selama
1menit.
d. Diukur diameter yang menyebar dengfan mengambil rata-rata diameter
dari beberapa sisi
e. Ditambahkan beban 50 gram, diamkan selama 1 menit. Catat diameter
sediaan yang menyebar seperti sebelumnya.
f. Diteruskan dengan menambah lagi beban 50 gram, diamkan selama 1
menit. Ukur diameter sediaan seperti sebelumnya, catat.
7. Uji tipe krim (hanya untuk sendiaan krim)
Alat yang digunakan yaitu mikroskop

Cara kerja:
a. Sediaan dioleskan pada preparat
b. Ditetesi dengan 1 tetes metilen blue
c. Tutup dengan objek glass
d. Diamati dengan mikroskop.
8. Uji Kekentalan/ viskositas
Alat yang digunakan yaitu viscometer Brookfield

Cara kerja:
a. Disiapkan Viskoseter, lalu dipasangkan spindle 01 pada viskositer.
b. Dimasukan larutan uji kedalam cup yang telah disiapkan,
c. diarahkan spindle yang telah terpasang kedalam cup secara tegak lurus
sampai tanda batas.
d. Kemudian dihidupkan viskotester,diamati jarum penunjuk nya,
e. dicatat angka yang tertunjuk oleh jarum, dilakukan pengamatan pada
sindel 02, dan 03.
9. Uji resistensi panas

  Resitensi panas, uji ini untuk mempertimbangkan daya simpan suatu sediaan
salep atau gel dalam daerah iklim dengan perubahan suhu (tropen) nyata dan
terus menerus.

Cara kerja:

Salep/gel dalam wadah tertutup diulang dan ditempatkan dalam pertukaran


kontinue suhu yang berbeda-beda (misalnya 20 jam pada 370C dan 4 jam
pada 400C) dan ditentukan waktunya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sediaan semisolid adalah sediaan setengah padat yang dibuat untuk


tujuan pengobatan topikal melalui kulit. Bentuk sediaan ini dapat
bervariasi tergantung bahan pembawa (basis) yang digunakan.

Evaluasi sediaan semi solid dilakukan untuk memastikan produk sesuai


dengan standar mutu, juga untuk menjamin kualitas dan keamanan
sediaan itu sendiri.

3.2 Saran

Sebenarnya semua sediaan farmasi wajib untuk dievaluasi terlebih


dahulu sebelum disebarluaskan kepada pasien/konsumen. Praktikan
harus melakukan evaluasi sediaan sesuai dengan prosedurnya karena hal
itu berpengaruh terhadap keselamatan konsumen/pengguna sediaan.
DAFTAR PUSTAKA

Anief, M. 1990. ”Ilmu Meracik Obat”. Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
Voigt, R. 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Gadjah Mada University Press :
Yogyakarta.

Ansel, Howard. 2005. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi IV. Erlangga :
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai