Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Illahi Rabbi Allah SWT, yang dengan kasih
sayang_Nya telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada kita semua begitu juga kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan Laporan Hasil Aktualisasi ini tepat pada waktunya.
Adapun Laporan Hasil Aktualisasi ini penulis sajikan dengan judul “OPTIMALISASI
UPAYA PENCEGAHAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA DENGAN
PEMBENTUKAN “GEMPAR” (GERAKAN PELAJAR ANTI ROKOK).”
Laporan Hasil Aktualisasi ini tidak dapat disusun oleh penulis tanpa bantuan dari berbagai
pihak.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak
terhingga kepada :
1. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara
yang telah mendukung kegiatan pendidikan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS
2. Dr. Hj. NUR ENDANG ABBAS, SE., M.Si selaku penguji yang telah memberi
masukan
3. Ir. H. AMIR MAS’UM selaku Coach yang telah membimbing dalam penyusuan
Laporan Aktualisasi
4. ASTIM, SKM selaku mentor yang telah memberikan masukan dan bimbingan terkait
penyusunan laporan ini.
5. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan banyak ilmu terkait nilai dasar ASN
yang sangat bermanfaat khususnya nanti pada saat kegiatan aktualisasi dan
habituasidi unti kerja.
6. Kepala Puskesmas Iwoimendaa dan Segenap Staf Puskesmas Iwoimendaa Kabupaten
Kolaka yang telah mendukung berbagai kegiatan dalam laporan hasil aktualisasi
7. Kedua orang tuaku, H. Rusli dan Hj. Fitriani. Terima kasih yang tak terhingga atas
dukungan materi, do’a dan air mata, semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat
dan karunia_Nya kepadamu, serta selalu dalam lindungan-Nya. Barakallahulaka.
8. Seluruh panitia, Binsuh yang telah memfasilitasi para peserta diklatsar dengan baik.
9. Sahabat-sahabatku di Latihan Dasar Prajabatan angkatan LXXXVII, LXXXXIII, dan
LXXXXIV Kabupaten Kolaka yang tidak bisa disebutkan satu per satu, terima kasih
atas pengalaman yang sangat berkesan.
i
Demikian Laporan Aktualisasi ini disusun, semoga bermanfaat sesuai dengan
tujuan yang diharapkan. Aamiin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Tujuan........................................................................................................................4
C. Manfaat......................................................................................................................4
D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi........................................................................5
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEPSI NILAI-NILAI DASAR,
KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU DAN PROFIL PESERTA...............6
A. Gambaran Umum Organisasi....................................................................................6
1. Kedudukan Organisasi...................................................................................................6
2. Visi, Misi dan Nilai Organisasi Intansi......................................................................10
3. Program dan kegiatan utama Unit Kerja (OPD) Uraian Tugas dan Fungsi Unit
Kerja...............................................................................................................................11
4. Uraian Tugas Peserta....................................................................................................12
5. Data-data sumber daya yang dimiliki unit kerja dan data-data terkait isu yang
diangkat..........................................................................................................................13
B. Profil Peserta............................................................................................................14
C. Konsepsi Nilai-Nilai Dasar, Kedudukan dan Peran ASN......................................14
1. Konsep BerAkhlak.......................................................................................................14
2. Konsepsi Kedudukan dan Peran ASN Dalam NKRI................................................24
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI...............................................................................32
A. Identifikasi Isu.........................................................................................................32
B. Analisis Isu..............................................................................................................34
C. Analisis Dampak Isu................................................................................................35
D. Gagasan Kreatif/Terpilih Dan Kegiatan Sebagai Pemecah Isu.............................35
E. Rancangan Aktualisasi.............................................................................................38
F. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK)............61
G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan..................................................................................61
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang ASN nomor 5 tahun 2014
bahwa cita-cita bangsa dan tujuan negara terwujud apabila dibangun Aparatur Sipil
Negara (ASN) memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme serta mampu menyelenggarakan
pelayanan publik bagi masyarakat dan menjalankan peran sebagai unsur perekat
persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. ASN sebagai
bagian dari birokrasi memiliki kewajiban mengelola dan mengembangkan dirinya,
wajib mempertanggungjawabkan kinerjanya serta menerapkan prinsip merit dalam
pelaksanaan manajemen aparatur sipil negara.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) memiliki peranan yang menentukan dalam
mengelola prakondisi dan sumber daya pembangunan yang ada sehingga dapat
mempercepat peningkatan daya saing bangsa. Sejumlah keputusan-keputusan strategis
mulai dari memformulasi kebijakan sampai pada penetapannya dalam berbagai
sektor pembangunan ditetapkan oleh PNS. Untuk memainkan peran tersebut,
diperlukan sosok PNS yang profesional, yaitu PNS yang mampu memenuhi standar
kompetensi jabatannya sehingga mampu melaksanakan tugas jabatannya secara
efektif dan efisien. Untuk dapat membentuk sosok tersebut di atas perlu dilaksanakan
pembinaan melalui jalur Pendidikan dan Pelatihan (Diklat). Salah satu fungsi pegawai
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah sebagai pelayan publik. Fungsi-fungsi Aparatur
Sipil Negara (ASN) ini harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan dapat
dipertanggungjawabkan kepada publik. Fungsi tersebut meliputi banyak hal dalam
berbagai ruang lingkup kehidupan, seperti pelayanan administrasi negara, bidang
pendidikan, sosial, kesehatan, dan lain sebagainya. Setiap ruang lingkup pelayanan
tersebut memiliki unit pelaksana terpadu, mulai dari unit terkecil hingga unit terbesar
dalam lingkup nasional.
Peran ASN di bidang kesehatan adalah mewujudkan pelayanan kesehatan yang
berkualitas prima di pusat-pusat pelayanan kesehatan yang ada seperti rumah sakit milik
pemerintah dan pusat kesehatan masyarakat (PUSKESMAS). Salah satu cara
mewujudkan pelayanan yang prima adalah dengan melakukan kegiatan promotif seperti
penyuluhan kesehatan untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan di
1
kemudian hari. Dan kegiatan itu merupakan salah satu tugas pokok seorang dokter
umum.
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif. Dalam mendapatkan jiwa yang
sehat tentunya kita menghindari pola hidup yang tidak teratur. Agar mendapat jiwa
yang sehat kita harus memulai dari pola hidup yang sehat seperti makan makanan yang
bergizi, rajin olahraga, menghindari alkohol dan rokok. Salah satu penyebab
permasalahan kesehatan yang dihadapi Indonesia saat ini adalah rokok. Rokok adalah
silinder dari kertas berukuran panjang yang berisikan daun tembakau kering yang telah
dicacah.2 Rokok ini merupakan salah satu penyumbang terbesar penyebab kematian
yang sulit dicegah dalam masyarakat dikarenakan jumlah konsumsi rokok di Indonesia
yang begitu tinggi.
Dalam rangka mewujudkan Permenkes Nomor 188/MENKES/PB/I/2011 Tentang
Pedoman Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok pada Bab III Pasal 7 yang bunyinya:
1. Memberikan penyuluhan dan pengetahuan mengenai bahaya merokok bagi perokok
dan perokok pasif.
2. Menyediakan konseling berhenti merokok.
3. Memberikan informasi dan edukasi, dan pengembangan kemampuan masyarakat
untuk berperilaku hidup sehat.
4. Memberikan bimbingan teknis bagi penyediaan tempat khusus untuk merokok.
Berdasarkan Permenkes Nomor 188/MENKES/PB/I/2011 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok, Program Berhenti Merokok yang dilakukan
Kebiasan merokok memang sulit untuk dihentikan. Sudah seharusnya upaya
menghentikan kebiasaan merokok menjadi tugas dan tanggung jawab dari segenap
lapisan masyarakat karena jumlah konsumsi rokok di Indonesia begitu tinggi. Berikut
adalah jumlah konsumsi rokok di Indonesia per provinsi.
Tabel 1.1
Jumlah Konsumsi Rokok di Indonesia Tahun 2020
No Provinsi Persentase Perokok
1 Papua 16,2
2 Bali 18,0
3 NTT 19,7
2
4 Yogyakarta 21,2
5 Sulawesi Tenggara 21,8
6 Sulawesi Barat 22,0
7 Kalimantan Selatan 22,1
8 Maluku 22,1
9 Papua Barat 22,1
10 Kalimantan Tengah 22,5
11 Sulawesi Selatan 22,8
12 Jambi 22,9
13 Jawa Tengah 22,9
14 DKI Jakarta 23,2
15 Kalimantan Timur 23,3
16 Kalimantan Barat 23,6
17 Jawa Timur 23,9
18 Riau 24,2
19 Sumatera Utara 24,2
20 Sulawesi Utara 24,6
21 Sumatera Selatan 24,7
22 Aceh 25,0
23 Maluku Utara 25,8
24 Banten 26,0
25 Sulawesi Tengah 26,2
26 Sumatra Barat 26,2
27 Lampung 26,5
28 Bangka belitung 26,7
29 Gorontalo 26,8
30 NTB 26,8
31 Bengkulu 27,1
32 Jawa Barat 27,1
33 Kep Riau 27,2
Sumber: Pusat Data dan Informasi Kesehatan RI Tahun 2020
Berdasarkan tabel 1.1, dapat dilihat tingginya jumlah konsumsi rokok di Indonesia.
3
Untuk tingkat Pulau Sulawesi jumlah konsumsi rokok tertinggi yaitu oleh Provinsi
Sulawesi Tenggara. Tingginya jumlah konsumsi rokok ini dikarenakan sudah menjadi
kecanduan akibat kandungan nikotin yang ada pada rokok. Nikotin yang terbawa dalam
aliran darah dapat mempengaruhi berbagai bagian tubuh seperti mempercepat denyut
jantung, menurunkan suhu kulit karena penyempitan pembuluh darah kulit. Nikotin
juga merupakan obat yang bersifat adiktif atau menyebabkan kecanduan yang
mengakibatkan orang sulit untuk menghindari perilaku merokok. Berdasarkan tabel 1.1,
dapat dilihat tingginya jumlah konsumsi rokok di Indonesia. Untuk tingkat Pulau
Sulawesi jumlah konsumsi rokok tertinggi yaitu oleh Provinsi Sulawesi Tenggara.
Tingginya jumlah konsumsi rokok ini dikarenakan sudah menjadi kecanduan akibat
kandungan nikotin yang ada pada rokok. Nikotin yang terbawa dalam aliran darah dapat
mempengaruhi berbagai bagian tubuh seperti mempercepat denyut jantung,
menurunkan suhu kulit karena penyempitan pembuluh darah kulit.3 Nikotin juga
merupakan obat yang bersifat adiktif atau menyebabkan kecanduan yang
mengakibatkan orang sulit untuk menghindari perilaku merokok. Sehubungan dengan
itu penulis mengambil judul perencanaan aktualisasi ASN, yaitu “OPTIMALISASI
UPAYA PENCEGAHAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA DENGAN
PEMBENTUKAN “GEMPAR”(GERAKAN PELAJAR ANTI ROKOK).”
B. Tujuan
1. Umum
Mengaktualisasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara dalam pelaksanaan tugas
sebagai Pelaksana Dokter Umum di Puskesmas Parigi Kabupaten Muna
2. Khusus
a. Terlaksananya sosialisasi dan pembentukan tim GEMPAR di SMAN 1 Pariigi.
b. Mengadakan media edukasi leaflet,poster,dan banner mengenai rokok di SMAN 1
Parigi.
c. Meningkatnya minat siswa-siswi, guru serta prang tua murid terhadap GEMPAR.
C. Manfaat
1. Manfaat Untuk Penulis
Penulis mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN kepada diri sendiri
maupun dalam unit kerja sesuai dengan kegiatan serta menguasai bidang dan
tugasnya sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara professional
4
sebagai pelayan masyarakat.
5
BAB II.
6
b. Keadaan Sarana Pendidikan
Sarana pendidikan yang ada di wilayah puskesmas Parigi sebagai berikut:
Tabel 2.1. Jenis sarana pendidikan
NO Jenis Sarana Pendidikan JUMLAH
1 SMA/SMK/Sederajat 1
2 SMP/MTS/Sederajat 4
3 SD/MI/Sederajat 8
4 TK/PAUD 4
TOTAL 15
Sumber: Data Dasar Puskesmas Parigi
Tatanilai Puskesmas Parigi: “CEMPAKA”
1. Cepat
2. Empati
3. Mutu
4. Peduli
5. Aman
6. Kekeluargaan
7. Akrab
Upaya-upaya kesehatan untuk mencapai Visi dan Misi diatas telah dilakukan,
namun hasilnya belum optimal. Pengelolaan upaya kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan perorangan dilakukan melalui sistem manajemen kesehatan yang
didukung oleh sistem informasi kesehatan agar lebih berhasil guna dan berdaya
guna.
Puskesmas Parigi merupakan instansi yang bertanggung jawab atas
pembangunan kesehatan di Kecamatan Parigi. Kami telah banyak melakukan
upaya-upaya kesehatan untuk mengatasi permasalahan kesehatan di Kecamatan
Parigi. Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut
diperlukan indikator. Indikator yang dipakai adalah Indikator Kinerja dari Standar
Pelayanan Minimal bidang Kesehatan.
4000 3334
3000
2000 CAKUPAN PELAYANAN
PUSKESMAS
1000
90
0
RAWAT JALAN RAWAT INAP
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa kunjungan Rawat jalan dan
rawat Inap mengalami fluktuasi dan cenderung meningkat. Berdasar Permenkes
Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas Pasal 36 ayat (2) disebutkan bahwa
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) esensial meliputi :
a) Pelayanan Promosi Kesehatan;
b) Pelayanan Kesehatan Lingkungan;
c) Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, dan Keluarga Berencana;
d) Pelayanan Gizi;
e) Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
8
Sedangkan UKM Pengembangan meliputi :
a. Perawatan Kesehatan Masyarakat
b. Pelayanan Kesehatan Jiwa
c. Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat
d. Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer
e. Pelayanan Kesehatan Olah Raga
f. Pelayanan Kesehatan Indera
g. Pelayanan Kesehatan Lansia
h. Pelayanan Kesehatan Kerja
i. Pelayanan Kesehatan Lain sesuai kebutuhan Puskesmas.
9
dan masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas
kesehatan yaitu kesehatan ibu–anak, KB, perbaikan gizi, imunisasi dan Promosi
Kesehatan.
Di puskesmas Parigi pada tahun 2019 terdapat 13 posyandu sama dengan
tahun 2020. Posyandu dikelompokkan menjadi 4 strata, dimulai dari strata yang
paling rendah yaitu Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri.
10
e) Untuk dapat memberikan gambaran dan informasi tentang kendala/ masalah
yang menjadi penghambat tercapainya tujuan dalam melaksanakan kegiatan
pada setiap program kesehatan yang ada di Puskesmas Parigi.
f) Untuk dapat memberikan gambaran kepada pemerintah pada umumnya dan
pada Dinas Kesehatan pada khususnya sebagai bahan penilaian hasil
kegiatan antar Puskesmas di wilayah kerjanya.
g) Untuk dapat memberikan gambaran dan informasi kepada pemerintah
khususnya bagi Dinas Kesehatan pada dalam hal perencanaan dan
penentuan kebijakan di bidang kesehatan, khususnya bagi Puskesmas Parigi
.
3. Program dan kegiatan utama Unit Kerja (OPD) Uraian Tugas dan Fungsi Unit
Kerja
Puskesmas Kresek mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Kresek dalam
rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Dalam melaksanakan tugas
Puskesmas menyelenggarakan fungsi:
a. penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah Puskesmas Kresek; dan
b. penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah Puskesmas Kresek.
Fungsi UKM :
a. melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat dan
analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
b. melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
c. melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat
dalam bidang kesehatan;
d. menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah
kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan
sektor lain terkait;
e. melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya kesehatan
berbasis masyarakat;
f. melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas;
g. memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
h. melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan
11
cakupan Pelayanan Kesehatan; dan
i. memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk
dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit.
Fungsi UKP :
a. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan dan bermutu;
b. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan
preventif;
c. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat; menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang
mengutamakan keamanan dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung;
d. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerja sama
inter dan antar profesi;
e. melaksanakan rekam medis;
f. melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses
Pelayanan Kesehatan;
g. melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan;
h. mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
i. melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan Sistem
Rujukan.
12
c. Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana oleh Dokter Umum
d. Melakukan tindakan khusus tingkat sedang oleh dokter umum
e. Melakukan tindakan darurat medik/pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
tingkat sederhana
f. Melakukan pemulihan mental tingkat sederhana
g. Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana
h. Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu
i. Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita
j. Melakukan pemeliharaan kesehataan anak
k. Melakukan pelayanan keluarga berencana
l. Melakukan pelayanan imunisasi
m. Melakukan pelayanan gizi
n. Mengumpulkan data dalam rangka epidemiologi penyakit
o. Melakukan penyuluhan medik
p. Membuat catatan medik rawat jalan
5. Data-data sumber daya yang dimiliki unit kerja dan data-data terkait isu yang
diangkat
120
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
100
80 71.42
0
GI GI GI GI GI GI GI GI I GI GI GI GI
A RI ARI ARI ARI ARI ARI ARI ARI RIG
A RI ARI ARI ARI
1
P
1
P
3
P
4
P
1
P
3
P
4
P
6
P PA 9 P P P P
N N N N P N N N 1 6 N 12 14 17
A P P P TA SD SD SD D N SD SD
N N N
SM SM SM SM SA S SD SD
N
P
SM
13
B. Profil Peserta
14
Pada tanggal 27 Juli 2021, Presiden Joko Widodo meluncurkan Core Values dan
Employer Branding ASN tersebut, yang bertepatan dengan Hari Jadi Kementerian
PANRB ke-62. Core Values ASN yang diluncurkan yaitu ASN BerAKHLAK yang
merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif, Kolaboratif. Core Values tersebut seharusnya dapat dipahami dan
dimaknai sepenuhnya oleh seluruh ASN serta dapat diimplementasikan dalam
pelaksanaan tugas dan kehidupan sehari-hari.
a. Berorientasi Pelayanan
Definisi dari pelayanan publik sebagaimana tercantum dalam UU Pelayanan
Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap
warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Adapun penyelenggara pelayanan publik menurut UU Pelayanan Publik
adalah setiap institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang
dibentuk berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan
hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik. Dalam
batasan pengertian tersebut, jelas bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah salah
satu dari penyelenggara pelayanan. Untuk mewujudkan tujuan nasional
sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, pegawai ASN diserahi
tugas untuk melaksanakan tugas pelayanan publik, tugas pemerintahan, dan tugas
pembangunan tertentu. Tugas pelayanan publik dilakukan dengan memberikan
pelayanan atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif.
Asas penyelenggaraan pelayanan public seperti yang tercantum dalam pasal 4
UU Pelayanan Publik, yaitu :
1) Kepentingan umum;
2) Kepastian hukum;
3) Kesamaan hak;
4) Keseimbangan hak dan kewajiban;
5) Keprofesionalan;
6) Partisipatif;
7) Persamaan perlakuan /tidak disktiminatif;
8) Keterbukaan
15
9) Akuntabilitas;
10) Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan;
11) Ketepatan waktu; dan
12) Kecepatan, kemudahan, dan keterangkauan.
16
dilakukan dengan prosedur sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya
yang murah.
7) Aksesibel
Harus dapat dijangkau oleh warga Negara yang membutuhkan dalam arti
fisik (dekat, terjangkau dengan kendaraan public, mudah dilihat, gampang
ditemukan, dan lain-lain) dan dapat dijangkau dalam arti non fisik yang terkait
dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk
mendpaatkan layanan tersebut.
8) Akuntabel
Penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan dengan menggunakan
fasilitas dan sumber daya manusia yang dibiayai oleh warga Negara melalui
pajak yang mereka mbayar. Oleh karena itu, semua bentuk
penyelenggaraanpelayanan publik harus dapat dipertanggungjawabkan secara
terbuka kepada masyarakat.
9) Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan olehpemerintah
memiliki berbagai tujuan. Salah satu tujuan yang penting adalah melindungi
warga Negara dari praktik buruk yang dilakukan oleh warga Negara yang lain.
b. Akuntabel
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan kepadanya.
Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau
tanggung jawab. Responsibilitas adalah kewajibab untuk bertanggung jawab yang
berangkat dari moral individu, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban untuk
bertanggung jawab kepada seseorang/organisasi yang memberikan amanat. Dalam
17
konteks ASN akuntabilitas adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan
segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik kepada atasan, lembaga
pembina, dan lebih luasnya kepada public (Matsiliza dan zonke, 2017).
Nilai-nilai publik tersebut antara lain adalah:
1) Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
2) Kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok,
dan pribadi;
3) Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis;
4) Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik;
5) Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan.
18
consequences)
Akuntabilitas adalah kewajiban. Kewajiban menunjukkan tanggung jawab,
dan tanggung jawab menghasilkan konsekuensi. Konsekuensi tersebut dapat
berupa penghargaan atau sanksi.
c. Kompeten
Kompetensi adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang
diperlukan dalam melaksanakan tugas jabatan (Pasal 1 Permenpan RB Nomor 38
Tahun 2017), dan kompetensi menjadi faktor penting untuk mewujudkan pegawai
profesional dan kompetitif. Dalam hal ini ASN sebagai profesi memiliki kewajiban
mengelola dan mengembangkan kompetensi dirinya, termasuk mewujudkannya
dalam kinerja. Adapun prinsip pengembangan kompetensi ASN, yaitu:
1) Upaya peningkatan kompetensi yang dilakukan organisasi maupun individu
melalui proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sesuai dengan
kebutuhan organisasi dan pegawai.
2) Setiap ASN memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi.
19
3) Diarahkan pada pengembangan kompetensi sesuai kebutuhan jabatan.
d. Harmonis
Dalam menjalankan tugas pelayanan kepada masyarakat ASN dituntut dapat
mengatasi permasalahan keberagaman, bahkan menjadi unsur perekat bangsa
dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Itulah sebabnya
mengapa peran dan upaya selalu mewujudkan situasi dan kondisi yang harmonis
dalam lingkungan bekerja ASN dan kehidupan bermasyarakat sangat diperlukan.
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam
bentuk ketentuan-ketentuan tertulis. Penegakkan etika ASN terjabarkan dalam
undang-undang non 5 tahun 2014. Upaya mewujudkan keharmonisan dapat
dilakukan dengan memahami tugas seorang ASN, yatu melaksanakan kebijakan
20
publik, memeberikan pelayanan publik yang berkualitas dan professional, dan
mempererat persatuan dan kesatuan Negara kesatuan Republik Indonesia. Dalam
konteks Harmonis, perilaku tersebut adalah:
1) Menghargai setiap orang apapupun latar belakangnya;
2) Suka mendorong orang lain;
3) Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
e. Loyal
Salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang ASN ideal adalah sifat loyal
atau setia kepada bangsa dan negara. Sifat dan sikap loyal terhadap bangsa dan
negara dapat diwujudkan dengan sifat dan sikap loyal ASN kepada kepemerintahan
yang sah sejauh pemerintahan tersebut bekerja sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, karena ASN merupakan bagian atau komponen dari
pemerintahan itu sendiri.
Amanah seorang ASN menurut SE Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin terwujudnya
perilaku yang sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK. Dalam konteks
Loyal, perilaku tersebut adalah:
1) Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta
pemerintahan yang sah;
2) Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi, dan negara;
3) Menjaga rahasia jabatan dan negara.
f. Adaptif
Adaptif merupakan salah satu karakter penting yang dibutuhkan oleh individu
maupun organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Terdapat
alasan mengapa nilai-nilai adaptif perlu diaktualisasikan dalam pelaksanaan tugas-
tugas jabatan di sektor publik, seperti di antaranya perubahan lingkungan strategis,
kompetisi yang terjadi antar instansi pemerintahan, perubahan iklim,
perkembangan teknologi dan lain sebagainya. Adaptif sebagai nilai ASN dan
budaya ASN, terdiri atas:
1) Pegawainya harus terus mengasah pengetahuannya hingga ke tingkat mahir
(personal mastery);
21
2) Pegawainya harus terus berkomunikasi hingga memiliki persepsi yang sama
atau gelombang yang sama terhadap suatu visi atau cita-cita yang akan dicapai
bersama (shared vision);
3) Pegawainya memiliki mental model yang mencerminkan realitas yang
organisasi ingin wujudkan (mental model);
4) Pegawainya perlu selalu sinergis dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk
mewujudkan visinya (team learning);
5) Pegawainya harus selalu berpikir sistemik, tidak kacamata kuda, atau bermental
silo (systems thinking).
g. Kolaboratif
Secara umum kolaborasi adalah hubungan antar organisasi yang saling
berpartisipasi dan saling menyetujui untuk bersama mencapai tujuan, berbagi
informasi, berbagi sumberdaya, berbagi manfaat, dan bertanggungjawab dalam
pengambilan keputusan bersama untuk menyelesaikan berbagai masalah.
Kolaborasi menjadi hal sangat penting di tengah tantang global yang dihadapi
saat ini. Kolaboratif merupakan nilai dasar yang harus dimiliki oleh ASN. Sekat-
22
sekat birokrasi yang mengkungkung birokrasi pemerintah saat ini dapat
dihilangkan. ASN muda diharapkan nantinya menjadi agen perubahan yang dapat
mewujudkan harapan tersebut. Pendekatan WoG yang telah berhasil diterapkan di
beberapa negara lainnya diharapkan dapat juga terwujud di Indonesia. Semua ASN
Kementerian/Lembaga /Pemerintah Daerah kemudian akan bekerja dengan satu
tujuan yaitu kemajuan bangsa dan negara Indonesia.
Menurut Ansel dan Gash (2007:544), terdapat 6 kriteria penting untuk
kolaborasi, yaitu, forum yang diprakarsai oleh lembaga publik atau lembaga,
peserta dalam forum termasuk aktor nonstate, peserta terlibat langsung dalam
pengambilan keputusan dan bukan hanya '‘dikonsultasikan’ oleh agensi public,
forum secara resmi diatur dan bertemu secara kolektif, forum ini bertujuan untuk
membuat keputusan dengan konsensus (bahkan jika konsensus tidak tercapai dalam
praktik), dan fokus kolaborasi adalah kebijakan publik atau manajemen. Ada 3
tahapan dalam melakukan assessment terhadap tata kelola kolaborasi, yaitu:
1) Mengidentifikasi permasalahan dan peluang;
2) Merencanakan aksi kolaborasi; dan
3) Mendiskusikan strategi untuk mempengaruhi.
Model Collaborative Governance Ansan dan Gash (2012), Menurutnya
starting condition mempengaruhi proses kolaborasi yang terjadi, dimana proses
tersebut terdiri dari membangun kepercayaan, face to face dialogue, commitment
to process, pemahaman bersama, serta pengambangan outcome antara. Desain
kelembagaan yang salah satunya proses transparansi serta faktor kepemimpinan
juga mempengaruhi proses kolaborasi yang diharapkan menghasilkan outcome
yang diharapkan. Panduan perilaku kolaboratif organisasi yang memiliki
collaborative culture indikatornya sebagai berikut:
1) Organisasi menganggap perubahan sebagai sesuatu yang alami dan perlu terjadi;
2) Organisasi menganggap individu (staf) sebagai aset berharga dan membutuhkan
upaya yang diperlukan untuk terus menghormati pekerjaan mereka;
3) Organisasi memberikan perhatian yang adil bagi staf yang mau mencoba dan
mengambil risiko yang wajar dalam menyelesaikan tugas mereka (bahkan ketika
terjadi kesalahan);
4) Pendapat yang berbeda didorong dan didukung dalam organisasi (universitas)
Setiap kontribusi dan pendapat sangat dihargai;
5) Masalah dalam organisasi dibahas transparan untuk menghindari konflik;
23
6) Kolaborasi dan kerja tim antar divisi adalah didorong;
7) Secara keseluruhan, setiap divisi memiliki kesadaran terhadap kualitas layanan
yang diberikan.
24
Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat
18 luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, serta harus mengutamakan
pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik.
b) Pelayan Publik
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang,
jasa dan/atau pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh
penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.
25
pemerintah juga wajib memberikan perlindungan berupa:
a) Jaminan kesehatan ;
b) Jaminan kecelakaan kerja ;
c) Jaminan kematian ;
d) Bantuan hukum
Kewajiban ASN adalah suatu beban atau tanggunan yang bersifat
kontraktual. Dengan kata lain kewajiban adalah suatu yang sepatutnya
diberikan. Pegawai ASN berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN
wajib:
a) Setia dan taat kepada pancasila, dan UUD 1945, Negara KesatuanRepublik
Indonesia, dan pemerintah yang sah ;
b) Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa ;
c) Melaksanakan kebijakan yang dirumusan pejabat pemerintah yang
berwewenang ;
d) Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan ;
e) Melaksanakan tugas dengan penuh pengabdian, kejujuran,kesadaran dan
penuh tanggung jawab ;
f) Menunjukan Integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku,ucapan dan
tindakan kepada setiap orang, baik diluar maupun didalam kedinasan ;
g) Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukan rahasia jabatan
sesuai dengan ketentuan perundang- undang dan Bersedia ditempatkan
diseluruh Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
26
e) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundangundangan dan etika pemerintahan;
f) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
g) Menggunakan kekayaan dan BMN secara bertanggung jawab, efektif, dan
efisien;
h) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan 20
tugasnya;
i) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak
lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
j) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan,
dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi
diri sendiri atau orang lain;
k) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN;
l) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai
5) Pelayan Publik
Pelayanan publik adalah pemberian layanan atau melayani keperluan orang
atau masyarakat dan/atau organisasi lain yang mempunyai kepentingan pada
organisasi itu, sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang ditentukan dan
ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada penerima pelayanan (Lembaga
Administrasi Negara, 2017). Terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan publik,
yaitu:
a) Organisasi penyelenggara pelayanan publik;
b) Penerima layanan (pelanggan), yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang
berkepentingan;
c) Kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima layanan
(pelanggan).
Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima
adalah:
a) Partisipatif
Pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan,
27
melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya;
b) Transparan
Pemerintah harus menyediakan akses bagi warga negara untuk
mengetahui segala hal terkait pelayanan publik yang diselenggarakan.
Masyarakat juga harus diberin akses untuk mempertanyakan dan
menyampaikan pengaduan apabila merasa tidak puas terhadap pelayanan
publik pemerintah.
c) Responsif
Pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan
warganegara. Birokrasi wajib mendengarkan aspirasi dan keinginan 21
masyarakat yang menduduki posisi sebagai agen Pelayanan Publik;
d) Tidak diskriminatif
Tidak ada perbedaan pemberian layanan kepada masyarakat atas dasar
perbedaan identitas warga Negara;
e) Mudah dan Murah
Mudah artinya berbagai persyaratan yang dibutuhkan tersebut masuk
akal dan mudah untuk dipenuhi. Murah artinya biaya yang diperlukan dapat
di jangkau oleh seluruh warga Negara;
f) Efektif dan Efisien
Efektif adalah mampu mewujudkan tujuan yang hendak dicapai (untuk
melaksanakan mandat konstitusi dan mencapai tujuan strategis Negara
dalam jangkapanjang). Efisien adalah cara mewujudkan tujuan dilakukan
dengan prosedur sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang
murah;
g) Aksesibel
Pelayanan publik yang harus dapat dijangkau oleh warga negara yang
membutuhkan dalam arti fisik (dekat, terjangkau dengan kendaraan publik,
mudah ditemukan, dan lain-lain) dan dapat dijangkau dalam arti non – fisik
yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi;
h) Akuntabel
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dipertanggung
jawabkan secara terbuka kepada masyarakat melalui media publik baik
secara cetak maupun elektronik.
i) Berkeadilan
28
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat
pelindung kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi
kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok kuat.
b. Smart ASN
Membekali peserta dengan kemampuan kecakapan digital dasar pada perspekti
fliterasi digital smart ASN. Literasi digital adalah lingkungan yang kaya akan
informasi. Transformasi digital disektor pendidikan Indonesia muncul berbagai
perbincangan, regulasi pendukung dan upaya konkret menerapkan transormasi
digital dilingkungan perguruan tinggi dan semua tingkat sekolah di Indonesia.
Terjadinya pandemi COVID-19 justru memberikan dampak yang sangat luar biasa
dalam aspek ini .
Masyarakat yang modern saat ini hidupnya sangat dipengaruhi oleh internet.
Perubahan media komunikasi yang digunakan dalam masyarakat Indonesia tidak
terlepas dengan perubahan tekhnologi komunikasi. ASN dituntut tidak Gaptek
(GagapTeknologi) dan informasi yakni dapat mengoperasikan dan memanfaatkan
aplikasi-aplikasi produk IT termasuk dapat dengan bijak memanfaatkan internet
yang digunakan dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi untuk meningkatlkan
kinerja dalam rangka meningkatkan kualitas tugas dan fungsinya dalam pelayanan
dan pengabdian kepada masyarakat. Adapun nilai-nilai dasar dalam smart ASN,
yaitu:
1) Integritas
Integritas Pegawai ASN yang dimaksud adalah “konsistensi
Pegawai ASN dalam berperilaku yang selaras dengan nilai, norma dan/atau
etika organisasi, dan jujur dalam hubungan dengan atasan, rekan kerja, bawahan
langsung, dan pemangku kepentingan, serta mampu mendorong terciptanya
budaya etika tinggi dan bertanggung jawab.
2) Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan.
Nasionalisme memiliki pokok kekuatan dalam menilai kecintaan individu
terhadap bangsanya. Salah satu cara untuk menumbuhkan semangat
nasionalisme adalah dengan menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai
Pancasila. Pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya oleh setiap
29
penyelenggara negara, baik di pusat maupun di daerah. Seorang PNS dituntut
untuk memiliki perilaku mencintai tanah air Indonesia (nasionalisme) dan
mengedepankan kepentinga nnasional. Nasionalisme merupakan salah satu
perwujudan dari fungsi PNS sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Dalam
menjalankan tugas, seorang ASN senantiasa harus mengutamakan dan
mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa. Kepentingan kelompok,
individu, golongan harus disingkirkan demi kepentingan yang lebih besar,yaitu
kepentingan bangsa dan Negara di atas segalanya.
3) Profesionalisme
Pegawai Negeri Sipil adalah terpenuhinya kecocokan antara kemampuan
aparatur dengan kebutuhan tugas merupakan syarat terbentuknya aparatur
yang profesional. Artinya, keahlian dan kemampuan aparat merefleksikan arah
dan tujuan yang dicapai oleh sebuah organisasi.
4) Berwawasan global
Merupakan suatu proses pendidikan yang dirancang untuk mempersiapkan
anak didik dengan kemampuan dasar intelektual dan tanggung jawab guna
memasuki kehidupan yang bersifat kompetitif dan dengan derajat saling
menggantungkan antar bangsa yang sangat tinggi.
30
prima kepada masyarakat.
31
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu
Menurut Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
139/KEP/M.PAN/11/2003 tentang Jabatan Fungsional Dokter dan Angka Kreditnya,
tugas pokok Dokter, adalah memberikan pelayanan kesehatan pada sarana pelayanan
kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina peran serta masyarakat
dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat.
Dalam masa kerja selama 14 bulan yang telah dijalani sebagai Dokter Umum
CPNS, Kepala UPT Puskesmas Parigi memberikan tugas-tugas, antara lain : 1)
Melaksanakan pemeriksaan dan pengobatan pasien di Poli Umum, IGD, dan Kesehatan
anak; 2) Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat di Puskesmas secara
kolaborasi sesuai dengan kondisi pasien; 3) Melaksanakan tindakan pelayanan di IGD;
5) menerima konsul dari IGD, PONED, dan Poli lainnya 6) Melaksanakan tugas lain
yang diberikan oleh Kepala Puskesmas; dengan tetap menjalankan tugas pokok Dokter
sebagai ASN.
Dari hasil identifikasi selama masa kerja yang telah dijalani tersebut berdasarkan
pengamatan langsung selama menjadi CPNS di Puskesmas Parigi dan konsultasi
dengan mentor dan beberapa rekan terdapat isu-isu yang layak diangkat dan dijadikan
rancangan aktualisasi. Beberapa isu di temukan oleh penulis yaitu :
Tabel 3.1 . Identifikasi Isu
32
Mengoptimalkan
penggunaan
teknologi secara
multimedia dalam
melakukan edukasi
kepada Pelajar
2 Melakukan penyuluhan
Kurangnya pengetahuan
Meningkatnya Manajemen ASN:
medik masyarakat Pengetahuan (kode etik ASN):
Memberikan
tentang stunting stunting pada
informasi secara
di Puskesmas masyarakat benar kepada
Parigi. sehingga angka pasien tentang
Stunting Stunting
melaksanakan
diwilayar kerja di edukasi kepada
Puskesmas Parigi pasien
Smart ASN:
Mengoptimalkan
penggunaan
teknologi dalam
melukan edukasi
kepada pasien di
Puskesmas Parigi
Smart ASN:
Mengoptimalkan
penggunaan
teknologi dalam
melukan edukasi
kepada pasien di
Puskesmas Parigi
33
B. Analisis Isu
Tabel 3. Analisis APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak)
Kriteria
Total
No. Isu Rangking
A P K L Nilai
Keterangan Skor : 1- 5
5 : Sangat besar
4 : Besar
3 : Sedang
2 : Kecil
1 : Sangat kecil
Berdasarkan tabel penetapan isu di atas, isu prioritas yang didapatkan adalah
“Kurang Optimalnya pengetahuan Pelajar tentang Bahaya Rokok dan Penerapan
Kawasan Bebas Asap Rokok SMAN 1 Parigi “
34
C. Analisis Dampak Isu
1. Jika Isu Diselesaikan
Adapun dampak dari isu ini jika dapat diselesaikan, yaitu:
a. Mencipkan Generasi Bangsa Yang sehat
b. Terciptanya Kawasan Bebas Asap Rokok Di wilayah SMPN 1 Parigi
c. Menurunnya Kasus ISPA Diwilayah kerja Puskesmas Parigi
2. Jika Isu Tidak Diselesaikan
a. Terjadinya peningkatan perilaku merokok Pada Remaja di SMPN 1 Parigi
b. Menurunkan kwalitas SDM
35
Deskripsi /Penjelasan Kegiatan
1). Nama : dr. Sarwenda Annas
2). Jabatan : Ahli pertama – Dokter
3). Unit Kerja : Puskesmas Parigi
4). Identifikasi Isu :
36
f) Kegiatan 6 : Pembuatan Vidio Pandek Pendek, Dupping Perilaku Rokok dan
Kawasan Bebas Asap Rokok
g) Kegiatan 7 : SMPN 1 Parigi Expo yang berisi: Pemutaran Vidio Pendek dan
Pemutaran Dupping Perilaku Rokok dan Kawasan Bebas Asap Rokok serta
Penyerahan piagam Kader Remaja Anti Rokok yang tergabung dalam
GEMPAR
h) Kegiatan 8 : Melakukan evaluasi dan pelaporan kegiatan.
37
E. Rancangan Aktualisasi
KONTRIBUSI PENGUATAN
KETERKAITAN
TAHAPAN TERHADAP VISI, NILAI
NO KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA
KEGIATAN MISI DAN TUSI ORGANISASI
PELATIHAN
ORGANISASI
1. Melakukan konsultasi Manajemen ASN Dengan Jika saya melapor
dan meminta arahan Konsultasi dengan terlaksananya dan berkonsultasi
dengan pimpinan atasan/pimpinan konsultasi dan kepada pimpinan
terkait rancangan menunjukan bentuk mendapatkan tentang rencana
aktualisasi yang akan kerjasama antara penulis persetujuan dari kegiatan maka
sebagai staf dengan
diadakan. pimpinan terkait saya telah
pimpinan di unit kerja
yang merupakan wujud
kegiatan yang akan menerapkan nilai
manajemen ASN. dilakukan, maka senyum, sapa,
Smart ASN : saya telah salam, sopan dan
Melaksanakan konsultasi berkontribusi dalam santun. Senyum,
dengan beretika, ramah, membantu sapa, salam,
berani dan mampu mewujudkan misi sopan santun,
membangun Networking( puskesmas Parigi Inovatif, dan adil
hubungan dengan orang dalam pelayanan.
lain) adalah wujud Smart
Menyiapkan Tersedianya bahan ASN
bahan konsultasi konsultasi Nilai-nilai dasar
berupa rancangan Akuntabel :Saya Akan
rancangan aktualisasi menyiapkan bahan
aktualisasi Dokumentasi konsultasi,penulis
berupa foto konsisten terhadap
bahan yang disiapkan
secara cermat sesuai
hasil seminar rancangan
yang telah
dilaksanakan.
38
Kompeten :Saya Akan
berupaya menyiapkan
bahan konsultasi
dengan kualitas terbaik
Berorientasi pelayanan :
Saya akan melakukan
perbaikan tiada henti
dengan menyiapkan
rancangan aktualisasi
dengan cekatan.
Adaptif :
Saya akan bertindak
proaktif, dan inovatif
dalam menyiapkan
dokumen
39
waktu mentor.
Kolaboratif : Saya
Akan Memberikan
kesempatan kepada
mentor untuk
menentukan jadwal
konsultasi.
Melakukan Didapatkan hasil Berorientasi
konsultasi konsultasi berupa pelayanan : Saya akan
dengan bahasa persetujuan bersikap ramah, sopan
yang ramah, mengenai isu dan dan berpakaian rapih.
sopan dan gagasan kreatif
menggunakan Lembar Akuntabel: Saya akan
pakaian yang persetujuan mendiskusikan bahan
rapih aktualisasi konsultasi, penulis
Dokumentasi konsisten terhadap
bahan yang disiapkan
secara cermat sesuai
hasil seminar rancangan
yang telah
dilaksanakan.
40
Menghargai mentor saat
berkonsultasi serta
membangun lingkungan
kerja yang kondusif
Kolaboratif: Saya
Akan terbuka dalam
bekerjasama saat
melakukan konsultasi.
Mencatat hasil Adanya notulensi Akuntabel : Saya Akan
konsultasi hasil konsultasi mencatat hasil notulensi
Dokumentasi dengan cermat, disiplin,
dan bertanggung jawab
41
ANALISA DAMPAK Prediksi Terkadang pimpinan tidak berada di tempat
Hambatan
Rencana Membuat janji sebelumnya lewat telpon atau WA
Antisipasi
Dampak kurangnya dukungan dari pimpinan sehingga kegiatan akan sulit terlaksanakan.
2. Membuat materi Menyiapkan alat Tersedianya alat Berorientasi Dengan saya akan telah
edukasi tentang dan bahan untuk dan bahan untuk pelayanan : Saya Akan terlaksananya menerapkan nilai
Pencegahan Perilaku membuat materi membuat materi berusaha memahami konsultasi dan senyum, sapa,
Rokok dan Kawasan edukasi tentang edukasi tentang kebutuhan Pelajar mendapatkan salam, sopan dan
Bebas Rokok Pencegahan Pencegahan dalam mempersiapkan persetujuan dari santun. Senyum,
Perilaku Rokok Perilaku Rokok alat dan bahan pimpinan terkait sapa, salam,
dan Kawasan dan Kawasan pembuatan materi kegiatan yang akan sopan santun,
Bebas Rokok Bebas Rokok edukasi. dilakukan, maka Inovatif, dan adil
Dokumentasi saya telah dalam pelayanan.
berkontribusi dalam
membantu
mewujudkan misi
Akuntabel : Saya puskesmas Parigi
menggunakan barang
milik negara secara
bertanggung jawab
dalam mempersiapkan
alat dan bahan edukasi.
42
Adaptif: Saya Akan
bertindak proaktif dan
kreatif dalam
menyiapkan bahan
pembuatan materi
edukasi.
Membuat desain Tersedianya desain Berorientasi
Multimedia Vidio,Dupping, pelayanan : Saya akan
materi edukasi leaflet, Poster, berusaha memahami
tentang Banner, materi kebutuhan kader
Pencegahan edukasi tentang. pelayanan dan
Perilaku Rokok Dokumentasi melakukan perbaikan
dan Kawasan tiada henti dalam
Bebas Rokok membuat desain
multimedia guna
menghasilkan hasil
yang mudah dimengerti
oleh pelajar .
43
mengembangkan
kreativias untuk
menghasilkan desain
Multimedia yang
menarik.
44
Rencana Meminta guru dan orang tua ikut serta dalam acara ini
Antisipasi
Dampak kurangnya antusias pelajar mengakibatkan tidak maksimalnya hasil yang akan dicapai.
3. Memberikan edukasi Membuat Adanya Jadwal Harmonis: Saya akan Dengan Jika saya melapor
kontrak waktu pelaksanaan menetapkan jadwal terlaksananya dan berkonsultasi
Perilaku Rokok dan
dengan sekolah kegiatan edukasi edukasi penulis konsultasi dan kepada pimpinan
Kawasan Bebas Asap Dokumentasi menghargai kesempatan mendapatkan tentang rencana
kader pelayanan persetujuan dari kegiatan maka
Rokok kepada Calon
pimpinan terkait saya telah
Anggota GEMPAR Adaptif : Saya akan kegiatan yang akan menerapkan nilai
fleksibel saat dilakukan, maka senyum, sapa,
menyesuaikan jadwal saya telah salam, sopan dan
edukasi disesuaikan berkontribusi dalam santun. Senyum,
dengan waktu kader membantu sapa, salam,
pelayanan. mewujudkan misi sopan santun,
puskesmas Parigi Inovatif, dan adil
Menyiapkan Tersedianya bahan ü Berorientasi Pelayanan dalam pelayanan.
bahan lembaran lembaran pretest Saya akan mencari referensi materi yang
pretest dan post dan post test berkualitas
test Mencari referensi ü Akuntabel
materi pelajaran Saya akan mencari referensi materi
yang akan pelajaran dengan cermat.
diajarkan ü Harmonis
Saya akan mencari referensi pelajaran
Dokumentasi yang mampu mencakup seluruh peserta
didik tanpa membedakan latar belakang
nya.
ü Adaptif
45
Saya akan mencari referensi materi
pelajaran yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik
Beorientasi pelayanan:
Saya akan
berkomunikasi dengan
kader pelayanan terkait
penjelasan cara pre test
bersikap ramah,
menggunakan bahasa
yang sopan
46
Bebas Asap Asap Rokok berkomunikasi dengan
kader pelayanan
Rokok kepada kepada Para
bersikap ramah,
Para Pelajar. Pelajar menggunakan bahasa
yang sopan
Dokumentasi Kompeten : Saya Akan
memberikan edukasi
penulis berusaha
memberikan yang
terbaik sesuai
kompetensinya
Harmonis: Saya Akan
memberikan edukasi
penulis selalu
menghargai pendapat
kader pelayanan.
Adaptif Saya Akan
memberikan edukasi
penulis menggunakan
media leaflet yang
menarik.
Kolaboratif : Saya
Akan terbuka untuk
bekerja sama dengan
dengan pihak yang lain
seperti pimpinan daerah
setempat.
ANALISA DAMPAK Prediksi Waktu yang kurang
Hambatan
47
Antisipasi
Dampak orang tidak akan memahami fakta yang sebenarnya mengenai Bahaya rokok.
Akuntabel : Saya
menggunakan barang
milik negara secara
bertanggung jawab
dalam mempersiapkan
alat dan bahan edukasi.
48
pembuatan materi
edukasi.
Mendaftar Daftar hadir kegiatan Akuntabel :
peserta yang sosialisasi Saya akan membuat
hadir dalam daftar hadir kegiatan
kegiatan dengan tanggung
sosialisasi jawab
Kolaboratif :
Saya akan
berkonsultasi
kepada kepada
kepala
puskesmas dalam
membuat daftar
hadir.
Adaptif: Saya
Akan bertindak
proaktif dan
kreatif dalam
menyiapkan
bahan pembuatan
materi edukasi.
49
Akuntabel : Saya
menggunakan barang
milik negara secara
bertanggung jawab
dalam mempersiapkan
alat dan bahan edukasi.
50
dalam pelatihan UKS Pencegahan pembuatan materi menigkatkan
Perilaku Rokok edukasi. kesehtan
dan pelatihan
dan Kawasan
konseling berhenti Bebas Rokok Akuntabel : Saya
dokumentasi menggunakan barang
merokok di SMPN 1 milik negara secara
Dokumentasi
Parigi. bertanggung jawab
dalam mempersiapkan
alat dan bahan edukasi.
51
jawab
Kompeten
Saya akan mempertaha
nkan mutu soal-soal yang
dalam pre-test
Harmonis
Saya akan menghargai
peserta didik yang
mengalami masalah
dalam kegiatan pre-test
Kolaboratif
Saya dan peserta didik
Akan bersama –
sama saling
menyukseskan kegiatan
pre-test
Adaptif
Saya akan mampu
menyesuaikan diri
terhadap situasi kelas
saat kegiatan pre-test
Melakukan Sesi Berorientasi Pelayanan
Wawancara Saya akan berusaha tidak untuk
terhadap Peserta diskriminatif dan bersikap
Gempar Adil dalam memeriksa
hasil
Akuntabel
Saya akan bertanggung
jawab dalam
memberikan nilai
wawancara, pre-test
post-tes
Kompeten
52
Saya akan memeriksa
hasil pre-test dan
post-tes dengan
instrument penilaian
yang jelas
Loyal
Saya akan amanah dalam
memeriksa nilai
wawancara,pre-test
dan post-tes
ANALISA DAMPAK Prediksi Kesibukan Dari Staf Puskesmas untuk membantu
Hambatan
Rencana Mengatur jadwal dan mencari waktu lowong staf puskesmas lainnya
Antisipasi
Dampak Pelatihan Kurang Maxsimal
Akuntabel : Dalam
membuat grup media
sosial penulis bersikap
jujur dan berintegritas
53
tinggi.
Adaptif: Dalam
membuat grup media
sosial penulis terus
berinovasi dan
mengembangkan
kreativitas.
Harmonis: Dalam
membuat grup media
sosial penulis mencoba
membangun lingkungan
kerja yang kondusif
Kompeten: Dalam
membuat laporan
penulis melaksanakan
dengan kualitas terbaik.
Akuntabel : Dalam
membuat laporan
penulis bersikap
jujurdan berintegritas
tinggi.
Adaptif: Dalam
membuat laporan hasil
kegiatan penulis terus
berinovasi dan
mengembangkan
kreativitas.
54
Mencari Tersedianya Berorientasi Pelayanan
referensi Vidio gambaran vidio Saya akan mencari
yang cocok yang akan referensi alat peraga
untuk digunakan agar mampu menarik
penanganan isu perhatian peserta didik
Akuntabel
Saya akan mencari
referensi alat peraga
dengan sangat cermat
sebagai tanggung
jawab dalam
melaksanakan pembelajaran
Kompeten
Saya akan mencari
referensi alat peraga
yang sangat sesuai
dan berkualitas
terbaik untuk
pembelajaran
Harmonis
Saya akan mencari refere
nsi alat peraga tanpa
membedakan latar
belakang peserta didik.
Adaptif
Saya akan mencari refer
ensi alat peraga dengan
menyesuaikan
perkembangan jaman.
Kolaboratif
Saya akan meminta
saran dari rekan kerja
terkait pencarian
referensi alat peraga
55
yang cocok untuk peserta didik
Melaksanakan
kegiatan Terlaksannya BerorientasiPelayanan
pembelajaran pembelajaran kreatif Saya akan melaksa
menggunakan dan inovatif nakan proses pembela
Multimedia jaran dengan perilaku ya
ng sopan dan santun
Akuntabel
Saya akan melaksa
nakan proses pembelajaran dengan
penuh tanggung jawab.
Kompeten
Saya akan melak
sanakan proses pembela
jaran dengan kemampuan saya secara
bersunguh-sungguh
Harmonis
Saya dan peserta didik
akan bersama melaksanakan proses
pembelajaran dengan
kondisi yang kondusif
Kolaboratif
Saya dan peserta didik
akan bersama-sama
menyukseskan kegiatan
pembelajaran
Adaptif
Saya akan berusaha menyesuaikan diri
terhadap peserta didik saat proses
pembelajaran
Loyal
Saya akan berkom
itmen dan mendedikasi
56
kan diri dalam
memaksimalkan pembelajaran
ANALISA DAMPAK Prediksi Akan ada kendala pada saat pembuatan film.
Hambatan
Rencana Membuat Scrip setiap rencana adegan yang akan dimasukan dalam vidio
Antisipasi
Dampak
57
kerja terkait pencarian pemai eferensi
alat peraga yang cocok untuk peserta
didik
Melakukan Terlaksannya Berorientasi Pelayanan
Secara Resmi Pembukaan SMPN 1 Saya Akan memenuhi
Pembukaan Parigi EXPO kebutuhan masyarakat
Acara SMPN 1 dan melakukan perbaikan
dengan melakukan
Parigi EXPO
pembukaan Parigi EXPO
Akuntabel
Saya akan melaksanakan
pembukaan dengan
cermat dan bertanggung
jawab.
Kompeten
Saya akan membantu
orang lain belajar dengan
membuka parigi EXPO
Harmonis
Saya akan melakukan
pembukaan parigi expo
dengan menghargai setiap
orang apapun
latarbelakangnya.
Loyal
Saya Akan mengjaga
nama baik instansi dengan
membuka parigi Expo
Adaktif
Saya akan terus
bverinovasi dan
mengembangkan
kreatifias dengan
membuka parigi expo.
Kolaboratif
58
Saya akan memberi
kesempatan kesempatan
berbagai pihak untuk ikut
serta dalam kegiatan
Pemasangan dan Terpasangnya PIN Berorientasi
penobatan PIN TIM GEMPAR Pelayanan
TIM GEMPAR Saya Akan Berusaha
Bersikap
Solutif,Ramah,
Cekatan, dan Dapat
diandalkan
Akuntabel
Saya Akan melaksanakan
tugas dengan jujur,
bertanggung jawab,
cermat, disiplin dan
berintritas tinggi dalam
memberi PIM GEMPAR
Pada Pelajar yang layak
mendapatkannya.
Kompeten
Saya akan membantu
orang lain untuk semangat
belajar dengan memberi
PIN GEMPAR
Harmonis
Saya akan memberikan
PIN GEMPAR dengan
menghargai setiap orang
apapun latarbelakangnya.
Loyal
Saya Akan mengjaga
nama baik instansi dengan
59
memilih pelajar yang
berkwalitas untuk
Memberi PIN GEMPAR
Adaktif
Saya akan terus
bverinovasi dan
mengembangkan
kreatifias dengan
membuka parigi expo.
Kolaboratif
Saya akan memberi
kesempatan kesempatan
berbagai pihak untuk ikut
serta dalam kegiatan
ANALISA DAMPAK Prediksi Media berupa TV dan pengeras suara tidak dapat digunakan
Hambatan
Rencana Meminta pihak sekolah untuk memeriksa alat tersebut sebelum hari Utama Tiba
Antisipasi
Dampak Vidio dan Dupping Suara tidak dapat digunakan
2 Akuntabel 1 2 6 4 13
60
3 Kompeten 1 3 3 1 8
4 Harmonis 2 1 1 1 5
5 Loyal 1 1 1 1 4
6 Adaptif 2 1 2 1 6
7 Kolaboratif 1 2 3 1 7
Tabel 3.3 Rekapitulasi Core Value ASN BerAKHLAK
2 Membuat Mengumpulkan
materi referensi
edukasi Menyusun
desain
tentang
Melakukan
Pencegahan Konsultasi
Perilaku dengan mentor
Rokok dan mengenai desain
Kawasan media edukasi
Bebas dan evaluasi
Rokok Mencetak media
edukasi dan
media evaluasi
3. Meminta Mempersiapakn
3 dukungan bahan konsultasi
Kepala
Sekolah
Membuat waktu
61
bertemu
Melakukan
pertemuan
Meminta
dukungan
kerjasama
4 Melakukan Membuat
Edukasi kontrak waktu
dengan
sekolah
Menyiapkan
bahan
lembaran
pretest dan
post test
Melakukan
Evaluasi
pengukuran
antropometri
pre-test edukasi
5 Sosialisasi Menyiapkan alat
dan bahan
dan Membuat daftar
hadir dalam
membentuk
kegiatan
tim Gerakan Melakukan
pemaparan
Pelajar Anti
materi dengan
Rokok metode
ceramah
(GEMPAR)
interaktif
“Ceria”
Pelatihan Menyiapkan
alat dan bahan
dan
untuk
pembentuka pembentukan
Kader Remaja
n Kader
Anti Rokok
GEMPAR. Melakukan
Pre Tes
Kepada
Peserta
GEMPAR
Melakukan
Sesi
Wawancara
terhadap
62
Peserta
Gempar
6. Pembuata Menyiapkan
alat dan bahan
n Vidio untuk
membuat
Pandek materi
Perilaku
Pendek, Rokok dan
Kawasan
Dupping Bebas Asap
Rokok
Perilaku
Rokok
dan
Kawasan
Bebas
Asap
Rokok
63
Mencari
referensi
Vidio yang
cocok untuk
penanganan
isu
Melaksanakan
kegiatan
pembelajaran
menggunakan
Multimedia
Melakukan
Secara Resmi
SMPN Pembukaan
7.
1 Parigi Acara SMPN
1 Parigi
Expo EXPO
Pemasangan
dan penobatan
PIN TIM
GEMPAR
Pemutaran
Vidio Pendek
dan
Pemutaran
Dupping
Perilaku
Rokok dan
Kawasan
Bebas
64
65