Anda di halaman 1dari 69

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

UPAYA MENINGKATKAN PERMAINAN TRADISIONAL

DI SDN 013 BALIKPAPAN TENGAH

Oleh
ANDHIKA TAUFAN PRASETYO, S.Pd
NDH : 5

PELATIHAN DASAR PEGAWAI NEGERI

SIPIL GOLONGAN III ANGKATAN VIII

PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN

DAN KAJIAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI

DAERAH LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

SAMARINDA 2020
i|Latsar Angkatan VIII
ii | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin,segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

atas segala berkat, rahmat, dan hidayah-Nya penulis mampu menyelesaikan laporan

aktualisasi dengan judul “Upaya meningkatkan permainan tradisional di SDN 013

Balikpapan Tengah” dengan baik dan lancar. Laporan hasil aktualisasi ini dibuat sebagai

salah satu penerapan nilai-nilai dasar ASN yang dilaksanakan di unit kerja. Laporan hasil

aktualisasi ini merupakan salah satu syarat kelulusan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III

angkatan VIII dengan pola baru yang dilaksanakan di Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan

Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah Lembaga Administrasi Negara Republik

Indonesia di Samarinda tahun 2020. Penulis menyadari bahwa laporan ini dapat terwujud

karena bantuan dan dorongan dari benyak pihak. Penulis dengan rendah hati mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Allah SWT yang senantiasa mencurahkan rahmat dan kasih sayang-Nya.

2. Bapak Dr. Mariman Darto, M.Si. selaku kepala PUSLATBANG KDOD LAN Samarinda.

3. Istri dan keluarga tercinta, yang senantiasa memberikan dukungan moril dan materil

dalam menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan dan kewajiban pada masa pendidikan

latihan dasar ini.

4. Bapak Fani Heru Wismono, SE., MA., MAP.selaku coach atas semua inspirasi, dorongan,

masukan dan bimbingannya dalam penyusunan laporan aktualisasi ini.

5. Bapak Tuwariyanto, M.Pd selaku mentor atas semua arahan, motivasi, dukungan,

masukan dan bimbingan selama pelaporan program aktualisasi.

6. Keluarga besar SDN 013 Balikpapan Tengah atas dukungan dan kerjasamanya.

7. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan memberikan

pengarahan dan pemahaman terkait materi ANEKA untuk dapat diinternalisasikan dan

diaktualisasikan di instansi.

iii | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
8. Keluarga besar peserta Latsar Golongan III Angkatan VIII tahun 2020.

Penulis menyadari bahwa laporanlaporan aktualisasi ini masih belum sempurna. Oleh karena

itu penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan

laporan ini. Sehingga, laporan aktualisasi ini dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan dan

pelaporan aktualisasi dan habituasi nilainilai dasar ASN, serta memberikan manfaat bagi

semua pihak yang membutuhkan.

Balikpapan, 16 Maret 2020


Penulis

Andhika Taufan Prasetyo, S.Pd


Nip. 19870929 201903 1 003

iv | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iv
BAB I
PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Tujuan.............................................................................................................3
1.3 Manfaat...........................................................................................................3
1.4 Ruang Lingkup...............................................................................................4
BAB II
GAMBARAN UMUM UNIT KERJA.................................................................................5
2.1 Deskripsi Unit Kerja.......................................................................................5
BAB III
LANDASAN TEORI............................................................................................................14
3.1 Konsep Aktualisasi Nilai Dasar ANEKA.....................................................14
3.2 Kedudukan dan Peran ASN Dalam NKRI.....................................................19
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI...........................................................................................22
4.1 Identifikasi Isu................................................................................................22
4.2 Prioritas..........................................................................................................23
4.3 Isu Terpilih.....................................................................................................24
4.4 Uraian Kegiatan..............................................................................................25
4.5 Jadwal Aktualisasi..........................................................................................36
BAB V
PELAKSANAAN AKTUALISASI......................................................................................39
1. Pembuatan Buku Permainan Tradisional.........................................................39
2. Pembuatan RPP Permainan Tradisional...........................................................42

v|Latsar Angkatan VIII


3. Sosialisasi Permainan Tradisional....................................................................44
4. Memainkan Permainan Hadang.......................................................................47
5. Memainkan Permainan Bakiyak Tempurung Kelapa......................................51
6. Evaluasi............................................................................................................54
BAB VI
PENUTUP.............................................................................................................................56
6.1 Kesimpulan.....................................................................................................56
6.2 Saran...............................................................................................................58
6.3 Role Model.....................................................................................................58
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................60

vi | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan

Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi

pemerintahan sesuai yang tercantum dalam UU ASN No. 5 Tahun 2014. Pegawai

Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah Pegawai Negeri

Sipil yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu

jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan

peraturan perundang-undangan. Tugas pokok pegawai ASN yaitu melaksanakan

kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang

profesional dan berkualitas serta mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.

Dalam memenuhi tugas pokoknya tersebut, maka diperlukan reformasi

manajemen ASN untuk membuat sektor publik menjadi kompetittif, efisien, efektif.

Reformasi manajemen ASN yang dimaksud dalam hal ini yaitu perubahan perilaku

birokrat, yang memberikan kesadaran baru, bahwa pemerintah dibentuk tidak untuk

melayani dirinya sendiri, tetapi untuk melayani rakyat. Dalam reformasi birokrasi yang

sedang berlaku saat ini di Indonesia, yang diubah tidak hanya struktur dan fungsinya

tetapi juga perilaku aparaturnya. Untuk itu, perlu ditanamkan nilai-nilai dasar untuk

menjalankan tugas jabatan profesi PNS secara profesional sebagai pelayan masyarakat

yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti

Korupsi. Kelima nilai-nilai dasar ini untuk selanjutnya diakronimkan menjadi ANEKA.

Nilai-nilai ANEKA tersebut diharapkan dapat diinternalisasikan ke dalam dunia kerja

yang sedang kita jalani saat ini.


Nila-nilai ANEKA ini sangat tepat jika diinternalisasikan pada saat mereka masih

berstatus C-ASN (Calon Aparatur Sipil Negara), dan harus memasuki lingkungan

birokrasi. Mempertimbangkan strategisnya hal itu, maka LATSAR CPNS merupakan

saat yang tepat untuk mengubah pola pikir C-ASN sehingga sesuai dan mampu

mengaktualisasikan nilai dasar profesi kita memasuki pembangunan birokrasi yang

sudah berubah paradigmanya. Melalui serangkaian pembelajaran yang dilakukan,

diharapkan para calon birokrat ini akan mewakili wawasan kebangsaan, memiliki etika

dan budaya kerja yang baik, seluruh kegiatannya dapat dipertanggungjawabkan,

memiliki komitmen terhdap mutu dan bebas dari korupsi serta menyadari pentingnya

memberikan pelayanan prima.

Sekolah Dasar 013 Balikpapan Tengah mengemban tugas untuk mendidik dan

membentuk karakter siswa. Selama penulis bekerja di SDN 013 Balikpapan Tengah

sebagai guru Penjasorkes ada beberapa isu yang penulis temukan, antara lain yaitu :

1. Kurangnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada siswa SDN 013
Balikpapan Tengah.
Penulis sering melihat kurangnya kesadaran siswa SDN 013 Balikpapan tengah

dalam menjaga kebersihan diri dan kesehatan diri mereka sendiri. Penulis sering

menjumpai anak yang kuku jari tanganya panjang-panjang dan juga sering jajan

sembarangan ketika tidak berada di sekolah.

2. Kurangnya pengetahuan siswa tentang permainan tradisional di SDN 013

Balikpapan Tengah.

Anak-anak di SDN 013 Balikpapan Tengah lebih cenderung suka bermain gadget

dari pada bermain permainan tradisional. Dalam hal ini penulis akan mencoba

mengenalkan beberapa permainan tradisional yang bisa dimainkan secara kelompok

atau individu.
3. Kurangnya minat baca siswa SDN 013 Balikpapan Tengah.

Dalam hal ini penulis sering melihat perpustakaan sekolah di SDN 013 Balikpapan

Tengah sangat sepi anak-anak untuk membaca buku dan mungkin hanya satu

sampai lima anak saja yang datang ke perpustakaan untuk membaca buku.

Dari ke tiga isu tersebut penulis akan mencoba untuk menseleksi isu mana yang patut

diangkat sebagai isu priorits pada rancangan aktualisasi ini

Peserta Latsar CPNS Golongan III Angkatan VIII Tahun 2020 ditugaskan

merancang aktualisasi nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik ,

Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) Manajemen ASN , Pelayan Publik dan Whole Of

Governmen(WoG) yang akan dilaksanakan di tempat kerja.

1.2 Tujuan

Tujuan penulisan kegiatan aktualisasi ini yaitu :

1. Agar menjadi pedoman dalam mengaktualisasikan nilai-nilai akuntabilitas,


nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, anti korupsi (ANEKA) dalam profesi
penulis sebagai Guru Penjasorkes di SD Negeri 013 Balikpapan Tengah.
2. ASN dapat belajar untuk mengemban tanggung jawab sepenuhnya dan mengubah
mindset didalam dirinya untuk menjadi lebih profesional beretika, berkomitmen dan
berintegritas.
3. Untuk memperkenalkan permainan tradisional kepada anak jaman sekarang.

1.3 Manfaat
Manfaat adanya kegiatan aktualisasi sebagai berikut:
1. Bagi peserta didik
Membentuk prestasi siswa tidak hanya dalam bidang akademik melainkan juga bisa
di kegiatan non akademik yang tergabung dalam kegiatan ekstrakurikuler, sehingga
penanaman nilai-nilai dasar tidak hanya pada Asn saja tetapi juga untuk peserta didik.
2. Bagi ASN atau guru
Dapat belajar bertanggung jawab dalam melaksakan tugasnya sebagai abdi Negara
pada khususnya, dan pelayanan publik pada umumnya.
3. Bagi Instansi/sekolah
Memberikan konstribusi dalam mengembangkan kualitas seorang guru dan proses
pembentukan prestasi dalam menerapkan nilai ANEKA.

1.4 Ruang Lingkup

Ruang lingkup kegiatan pada aktualisasi ini meliputi ANEKA (Akuntabilitas,

Nasionalisme, Etika Publik , Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) Manajemen ASN ,

Pelayan Publik dan Whole Of Government (WoG), yang akan dilaksanakan di SD Negeri

013 Balikpapan Tengah.


BAB II

GAMBARAN UMUM UNIT KERJA

2.1. Deskripsi Unit Kerja


A. Identitas SDN 013 Balikpapan Tengah

Gambar 2.1 SDN 013 Balikpapan Tengah

Nama Sekolah : Sekolah Dasar Negeri 013 Balikpapan Tengah


Jenis Sekolah : Negeri
Status Sekolah : Terakreditasi „A‟
NSS 101166104013
Alamat Sekolah
Jalan : Jl. RE. Martadinata Rt.32 No.06
Kelurahan : Mekar Sari
Kecamatan : Balikpapan
Tengah Kotamadya : Balikpapan
Propinsi : Kalimantan Timur
Kode Pos 76122
Telepon : ( 0542 ) 420282
E-mail : sdn013bppntengah@gmail.com
Tahun Berdiri 2000
Tahun Akreditasi 2016
Nomor SK Akreditasi : 048/BAP-SM/HK/X/2016
Status tanah/gedung : Milik Pemerintah

B. Profil SDN 013 Balikpapan Tengah Kota Balikpapan


SD 013 Balikpapan Tengah terletak di dataran tinggi Martadinata Jl.
RE.Martadinata Kelurahan Mekar Sari Kecamatan Balikpapan Tengah. Dan
terletak didekat tempat ibadah Agama Hindu yaitu Pure Hindu Balikpapan. SDN
013 Balikpapan Tengah jumlah rombongan kelas : 10 kelas dengan jam pagi dan
siang. Deskripsi SDM, Sarana Prasarana, dan Sumber Daya Lainnya

1. Profil Kepala Sekolah


a. Nama : Tuwariyanto, M.Pd
b. NIP 196104061984011001
c. TTL : Malang, 06 April 1961
d. Pangkat / Gol : Pembina Tk.I / IV b
e. Alamat : Jl. Prapatan Dalam No.45 Rt.43
Kel. Telaga Sari

2. Kepemimpinan
Sejak awal berdirinya SDN 013 Balikpapan Tengah Tahun 2000
mengalami tujuh kali kepemimpinan, yaitu :
a. Ibu Depon tahun 2000-2001
b. Ibu DRa Hj. Kartini tahun 2001-2006
c. Ibu Sumariyah,S.Pd Tahun 2006-2010
d. Ibu Hj. Sami Syamsiah, S.Pd tahun 2011 – Juli 2012
e. Ibu Suprih Lestari,S.Pd Maret 2012 s/d Nopember 2018
f. Ibu Winarlin, S.Pd Januari 2019 s/d Juni 2019
g. Tuwariyanto, M.Pd Juli 2019 s/d sekarang

3. Data siswa
- Jumlah Siswa (Rombongan Belajar )
Berikut ini adalah data siswa SDN 013 Balikpapan Tengah
berdasarkan rombongan belajar (rombel). Jumlah total siswa kami
sebanyak 293 siswa, terdiri dari 159 siswa berjenis kelamin laki – laki dan
293 siswa berjenis kelamin perempuan.

I II III IV V VI JUMLAH

Tingkat L P L P L P L P L P L P L P L+P

12 16 18 37 16 13 32 16 31 31 50 21 159 134 293


Tabel 2.1 Data siswa SDN 013 Balikpapan Tengah

- Kelas ( Rombongan Belajar ) Menurut Tingkat


Menurut tingkatannya (kelasnya) sekolah kami terdiri dari 10 rombel,
yaitu kelas IA, kelas IIA dan IIB, kelas III, kelas IVA dan IVB, kelas VA
dan VB, kelas VIA dan VIB.

TINGKAT TINGKAT TINGKAT TINGKAT TINGKAT TINGKAT


JUMLAH
I II III IV V IV

1 2 1 2 2 2 10

Tabel 2.2 Data siswa SDN 013 Balikpapan Tengah

- Siswa Menurut Agama


Berikut data siswa kami menurut agama yang dipeluk, yaitu Agama
Islam terdiri dari 248 siswa, Agama Kristen terdiri dari 34 siswa, Agama
Katolik terdiri dari 8 siswa, Agama Hindu 3 siswa.

ISLAM KRISTEN KATOLIK HINDU BUDHA JUMLAH


TINGKA
T L P L P L P L P L P L P L+P

I 9 14 3 1 1 12 16 28

II 12 32 5 2 1 1 2 18 37 55

III 15 12 1 1 16 13 29

IV 25 16 5 2 32 16 48

V 24 27 6 3 1 1 31 31 62

VI 47 15 2 5 1 1 50 21 71

JUMLAH 132 116 22 12 4 4 1 2 158 134 293

Tabel 2.3 Data siswa SDN 013 Balikpapan Tengah


4. Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

Dibawah ini adalah daftar nama guru dan staf yang bertugas di SDN 013
Balikpapan Tengah

Pendidikan
No Nama Jabatan
Terakhir

1. Tuwariyanto, M.Pd. Kep. Sekolah

2. Jenny Heny P, S.Th. Gr. Ag.Kristen

3. Niswatul Muslihah, S.Ag. Gr. Ag.Islam

4. Syuriani, S.Pd Gr. Kelas I

5. Eny Indah Hartati, S.Pd Gr. Kelas IV A

6. Wahyu Mugi Lestari, S.Pd.SD Gr. Kelas VI B

7. Andhika Taufan Prasetyo, S.Pd Gr. Penjaskes

8. Sarah Dina, S.Pd Gr. Kelas VI A

9. Abu Bakar, S.Pd Gr. Penjaskes

10. Abdul Rahim,A.Ma.Pd. Gr. Kelas III

11. Rahma Yowanda Sari, S.Pd Gr. Kelas II A

12. Siti Nuryanthi, S.Pd Gr. Kelas II B

13. Kiki Pramudita, S.Pd Gr. Kelas V A

14. Citra Meilinda K, S.Pd Gr. Kelas V B

15. Aan Dwi Purwati, S.Pd Gr. Kelas IV B

16. Arifin, S.Pd Gr. Ag. Islam

17. Indayati Pramu Kantor

18. Yekti Iswahyudi Ningsih Tata Usaha

19. Dwi wulan Sari Tenaga Administari

20. Aditya Mahmud Penjaga Malam

21. Sukirno Kebersihan

Tabel 2.4 Data pendidik dan tenaga kependidikan


5. Sarana Dan Prasarana

Tabel 2.5 Data Sarana dan Prasarana


C. Visi dan Misi SDN 013 Balikpapan Tengah Kota Balikpapan
1. Visi SDN 013 Balikpapan Tengah Kota Balikpapan
“Terwujudnya Sekolah Unggul Dalam IMTAQ dan IPTEK Yang
Berwawasan Lingkungan Dan Berkarakter Bangsa”

2. Misi SDN 013 Balikpapan Tengah Kota Balikpapan


1) Menciptakan generasi unggul dan potensi di bidang imtaq dan iptek
2) Meningkatkan prestasi siswa dibidang kurikuler dan ekstrakurikuler
3) Membiasakan siswa dengan pola hidup bersih dan sehat, sehingga
tercipta sekolah yang berwawasan lingkungan dan berbudaya
lingkungan sehat
4) Memberdayakan warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan
hidup, pencegahan pencemaran dan perusakan lingkungan hidup
5) Membiasakan siswa agar berbudaya disiplin, jujur dan mengembangkan
kreatifitas
6) Menanamkan rasa cinta tanah air, kekeluargaan dan berkarakter bangsa
3. Nilai – nilai Organisasi (Kota Balikpapan)
1) Responsif : antisipatif dan responsif dalam mengatasi masalah
2) Humanis : mengutamakan keterbukaan, saling percaya dan komunikasi
yang baik
3) Profesional : menegakkan profesionalisme dengan integritas, objektifitas,
ketekunan dan komitmen yang tinggi
4) Integritas : konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam
menjunjung tinggi nilai – nilai luhur dan keyakinan.

D. Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi Guru SDN 013


Balikpapan Tengah Kota Balikpapan
A. STRUKTUR ORGANISASI

Gambar 2.2 Struktur Organisasi SDN 013 Balikpapan Tengah Kota


Balikpapan

11 | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
B. Tugas Pokok dan Fungsi
a. Tugas Pokok
Guru sebagai salah satu ASN tentu memiliki tugas pokok profesi yang di atur
dalam peraturan perundang-undangan. Tugas guru berdasarkan PERMENPAN-
RB No. 16 Tahun 2009 Pasal 13, yaitu:

1. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan.


2. Menyusun silabus pembelajaran.
3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran.
5. Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran.
6. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran di
kelasnya.
7. Mengkaji hasil penilaian pembelajaran.
8. Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi.
9. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi tanggung
jawabnya.
10. Melaksanakan pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil
belajar tingkat sekolah dan nasional.
11. Membimbing guru pemula dalam program induksi.
12. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran.
13. Melaksanakan pengembangan diri.
14. Melaksanakan publikasi ilmiah.
15. Membuat karya inovatif

b. Jabatan Fungsional Guru


Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, menurut Pasal 5 tugas utama guru yaitu
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah serta tugas tambahan yang
relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.
Sesuai dengan Pasal 6, uraian kewajiban guru dalam melaksanakan tugas yaitu:

1. Merencanakan pembelajaran/ bimbingan, melaksanakan pembelajaran/


bimbingan yang bermutu, menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran/
bimbingan, serta melaksanakan pembelajaran/ perbaikan dan pengayaan.
2. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi
secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.
3. Bertindak obyektif dan tidak diskriminatif atas pertimbangan jenis kelamin,
agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, latar belakang keluarga, dam status
sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran.
4. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru
serta nilai agama dan etika.
5. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Konsep Aktualisasi Nilai Dasar ANEKA


3.1.1 Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai (Rohmat,
2017). Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok, atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya yaitu menjamin terwujudnya nilai-nilai
publik. Tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja PNS dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dalam pendekatan akuntabilitas yang bersifat
proaktif, akuntabilitas dimaknai sebagai sebuah hubungan dan proses yang direncanakan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sejak awal, penempatan sumber daya yang tepat,
dan evaluasi kinerja. Proses setiap individu/kelompok/institusi akan diminta
pertanggungjawaban secara aktif yang terlibat dalam proses evaluasi dan berfokus
peningkatan kinerja. Nilai-nilai dasar akuntabilitas antara lain : 1. kesesuaian; 2. dapat
dipertanggungjawabkan; 3. terkontrol; 4. integritas; 5. relevan; 6. informatif; dan 7.
transparan

Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada setiap level/unit
organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam memberikan pertanggungjawaban laporan
kegiatan kepada atasannya. Akuntabilitas merupakan hal penting dalam penyelenggaraan
pemerintahan guna menyediakan kontrol demokratis (peran demorkrasi), mencegah korupsi
dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional), serta meningkatkan efisiensi dan
efektivitas (peran belajar). Mekanisme akuntabilitas dalam birokrasi di Indonesia meliputi
perencaaan strategis, kontrak kerja, dan laporan kinerja. Akuntabilitas menurut saya adalah
pertanggungjawaban pelaksanaan suatu kebijakan dengan tujuan mempertahankan atau
meningkatkan mutu pelayanan. Dalam hal menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel,
nilai-nilai yang dapat diterapkan adalah : 1. kepemimpinan; 2. transparansi; 3. integritas; 4.
tanggungjawab; 5. keadilan; 6. kepercayaan; 7. keseimbangan; 8. kejelasan; dan 9.
konsistensi (Kusumasari dkk., 2015).

3.1.2 Nasionalisme
Nasionalisme adalah suatu sikap politik dari masyarakat suatu bangsa yang
mempunyai kesamaan kebudayaan, dan wilayah serta kesamaan cita-cita dan tujuan, dengan
itu masyarakat suatu bangsa akan merasakan adanya kesetiaan yang mendalam kepada
bangsa itu sendiri (Manarul, 2019). Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta
yang wajar terhadap bangsa dan negara sekaligus menghormati bangsa lain. Prinsip
nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa
Indonesia senantiasa menempatkan persatuan kesatuan kepentingan dan keselamatan bangsa
dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela
berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan
bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat,
persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan
sikap saling mencintai sesama manusia; serta mengembangkan sikap tenggang rasa.

Nasionalisme menurut saya ada sikap dan perilaku yang menunjukkan kecintaan
kepada negara. Nasionalisme berfungsi sebagai perekat dan pemersatu bangsa dan negara,
setiap aparatur sipil negara harus memiliki jiwa nasionalisme yang kuat, memiliki kesadaran
sebagai penjaga kedaulatan negara, menjadi pemersatu bangsa mengupayakan situasi damai
di seluruh wilayah Indonesia, dan menjaga keutuhan NKRI. Nasionalisme berperan dalam
pembinaan karakter bangsa, pengawal pembagunan nasional (nation building), dan pengerat
integrasi nasional. Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus
diperhatikan oleh aparatur sipil negara dalam menjalankan tugasnya yaitu Pancasila : 1.
ketuhanan yang Maha Esa, 2. kemanusiaan yang adil dan beradab, 3. persatuan Indonesia, 4.
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, 5.
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (Latief dkk., 2015).

3.1.3 Etika Publik

Etika publik adalah refleksi tentang standar atau norma yang menentukan baik/buruk
dan benar/salah suatu perilaku, tindakan, dan keputusan yang mengarahkan kebijakan publik
dalam menjalankan tanggung jawab pelayanan publik (Haryatmoko, 2011). Ada 3 fokus
utama dalam pelayanan publik, yaitu : 1. pelayanan publik yang berkualitas dan relevan; 2.
sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan dalam menimbang pilihan
sarana kebijakan publik dan alat evaluasi; dan 3. modalitas etika, menjembatani antara norma
moral dan tindakan faktual. Etika publik menurut saya adalah peraturan mengenai sikap dan
perilaku yang harus diterapkan oleh setiap aparatur sipil negara dalam pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang ASN
yaitu :

1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila;


2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia 1945;
3. menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
4. membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
5. menciptakan lingkungan kerja yang tidak diskriminatif;
6. memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
7. mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
8. memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah;
9. memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
10. mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
11. menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama;
12. mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
13. mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan
14. meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.

Berdasarkan Undang-undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yaitu :
1. melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;
2. melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3. melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4. melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;
5. melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan etika pemerintahan;
6. menjaga kerahasiaan yang mennyangkut kebijakan Negara;
7. menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggung jawab,
efektif dan efisien;
8. menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
9. memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
10. tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri
sendiri atau untuk orang lain;
11. memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN; dan
12. melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai ASN (Kumorotomo dkk., 2015).

3.1.4 Komitmen Mutu


Pelayanan publik yang bermutu memainkan peran yang sangat penting dalam
menciptakan lingkungan dan masyarakat yang lebih sejahtera, adil, dan inklusif (dapat
dijangkau semua orang) (Rohmat, 2017). Mutu merupakan persepsi pengguna layanan
terhadap kemampuan suatu organisasi dalam menjawab kebutuhan dan harapan pelanggan.
Mutu bersifat dinamis, sehingga setiap organisasi dituntut untuk memperbaiki kinerjanya
secara terus-menerus. Untuk menghasilkan mutu dalam pelayanan publik yang bersifat jasa,
sangat membutuhkan kerjasama dan partisipasi masyarakat. Oleh sebab itu, aparatur sipil
negara harus mampu memelihara komunikasi dan interaksi yang baik dengan masyarakat,
bersifat kreatif, proaktif, dan inovatif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang berbeda-
beda. Masyarakat pun terus-menerus menuntut standar pelayanan yang semakin tinggi dan
semakin responsif terhadap kemampuan dan kebutuhan yang beragam karena kondisi sosial
ekonomi yang terus membaik. Pelayanan yang baik harus cepat, tepat, dapat diandalkan, tidak
berbelit-belit (bertele-tele), dan tidak ditunda-tunda. Komitmen mutu menurut saya adalah
janji aparatur sipil negara untuk tetap mempertahankan atau meningkatkan kualitas mutu
pelayanan publik dengan bekerja secara efektif, efisien, dan inovatif.

Nilai-nilai dasar orientasi mutu dalam memberikan layanan prima sekurang-


kurangnya mencakup hal-hal berikut :

1. Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan customers/clients;


2. Memberikan layanan yang menyentuh hati untuk menjaga dan memelihara agar
customers/clients tetap setia;
3. Menghasilkan produk/jasa yang berkualitas tinggi: tanpa cacat, tanpa kesalahan, dan
tidak ada pemborosan;
4. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan dengan pergeseran tuntutan
kebutuhan customers/clients maupun perkembangan teknologi;
5. Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan;
6. Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai cara, antara lain
: pendidikan, pelatihan, pengembangan ide kreatif, kolaborasi, dan benchmark.

Nilai-nilai dasar sebagai indikator dalam menilai mutu pelayanan adalah :

1. nyata terwujud (tangible);


2. keandalan (reability);
3. cepat tanggap (responsiveness);
4. kompetensi (competence);
5. kemudahan (access);
6. keramahan (courtesy);
7. komunikasi (communication);
8. kepercayaan (credibility);
9. keamanan (security); dan
10. pemahaman pelanggan (understanding the customer) (Lembaga Administrasi Negara,
2015).

3.1.5 Anti Korupsi


Korupsi adalah produk dari sikap hidup satu kelompok masyarakat yang memakai
uang sebagai standar kebenaran dan sebagai kekuasaan mutlak (Irfan, 2012). Menurut
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo. UU Nomor 20 Tahun 2001, korupsi adalah
perbuatan melawan hukum dengan memperkaya diri sendiri/orang lain yang dapat merugikan
keuangan negara. Definisi korupsi telah dijelaskan dalam 13 buah Pasal yang dirumuskan ke
dalam 30 bentuk/jenis tindak pidana korupsi. 30 bentuk/jenis tindak pidana korupsi tersebut
dikelompokkan menjadi 7 jenis yaitu : 1. kerugian keuangan negara, 2. suap-menyuap, 3.
penggelapan dalam jabatan, 4. pemerasan, 5. perbuatan curang, 6. benturan kepentingan
dalam pengadaan, dan 7. gratifikasi (Komisi Pemberantasan Korupsi, 2006).

Anti korupsi adalah sikap dan perilaku yang tidak mendukung adanya upaya untuk
merugikan keuangan negara dan perekonomian negara, singkatnya ialah sikap menentang
terhadap adanya korupsi. Korupsi dapat diartikan sebagai perbuatan yang tidak baik, buruk,
curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma
agama, material, mental, dan umum. Anti korupsi menurut saya adalah pikiran dan tindakan
yang tidak mendukung adanya penyalahgunaan kepercayaan yang melanggar hukum yang
dapat merugikan negara. Ada 3 strategi dalam pemberantasan korupsi, yaitu : 1. perbaikan
sistem, 2. edukasi, dan 3. represif. Untuk mendukung pemberantasan korupsi, KPK bersama
para pakar telah mengidentifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi dan dihasilkan sebanyak 9
nilai anti korupsi yaitu :

1. jujur;
2. peduli;
3. mandiri;
4. disiplin;
5. tanggung jawab;
6. kerja keras;
7. sederhana;
8. berani; dan
9. adil (Lembaga Administrasi Negara, 2015).

3.2 Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI


3.2.1 Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur
sipil negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman. Untuk menjalankan
kedudukannya tersebut, pegawai ASN berfungsi sebagai : 1. pelaksana kebijakan publik; 2.
pelayan publik; dan 3. perekat dan pemersatu bangsa. Pegawai ASN bertugas : 1.
melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan, 2. memberikan pelayanan publik yang profesional
dan berkualitas, serta 3. mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Pegawai ASN berperan sebagai : perencana, pelaksana, dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional.

Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014, pegawai ASN terdiri atas Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). ASN
berfungsi, bertugas, dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat
pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu
ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam menjalankan
fungsi dan tugasnya tersebut. ASN berfungsi, bertugas, dan berperan untuk memberikan
pelayanan publik yang profesional dan berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.
Oleh karena itu, ASN dituntut untuk profesional dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat. ASN berfungsi, bertugas, dan berperan untuk mempererat persatuan dan
kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. ASN senantiasa dan taat sepenuhnya kepada
Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah. ASN senantiasa menjunjung tinggi martabat
ASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan diri sendiri,
seseorang, dan golongan. Pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara bertekad untuk mengelola ASN menjadi semakin profesional agar
mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat (Fatimah &
Irawati, 2017).

3.2.2 Whole of Government (WoG)


Whole of Government atau disingkat WoG adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-
tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program, dan pelayanan publik. Terdapat
beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan, baik dari sisi penataan institusi formal
maupun informal, yaitu :
1. penguatan koordinasi antar lembaga;

2. membentuk lembaga koordinasi khusus;

3. membentuk gugus tugas; dan

4. koalisi sosial.

WoG menjadi penting karena diperlukan sebuah upaya untuk memahami pentingnya
kebersamaan dari seluruh sektor guna mencapai tujuan bersama. Sikap, perilaku, dan nilai
yang berorientasi sektor harus dicairkan dan dibangun dalam fondasi kebangsaaan yang lebih
mendasar, yang mendorong adanya semangat persatuan dan kesatuan. Alasan WoG menjadi
penting dan tumbuh sebagai pendekatan yang mendapatkan perhatian dari pemerintah adalah:

1. adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan publik dalam mewujudkan integrasi


kebijakan, program pembangunan dan pelayanan agar tercipta penyelenggaraan pemerintahan
yang lebih baik. Selain itu perkembangan teknologi informasi, situasi, dan dinamika
kebijakan yang lebih kompleks juga mendorong pentingnya WoG dalam menyatukan institusi
pemerintah sebagai penyelenggara kebijakan dan layanan publik, 2. adanya fenomena
ketimpangan kapasitas sektoral sebagai akibat dari adanya nuansa kompetisi antar sektor
dalam pembangunan, 3. khususnya dalam konteks Indonesia, keberagaman latar belakang
nilai, budaya, adat istiadat, serta bentuk latar belakang lainnya mendorong adanya potensi
disintegrasi bangsa. Pemerintah sebagai institusi formal berkewajiban untuk mendorong
tumbuhnya nilai-nilai perekat kebangsaan yang akan menjamin bersatunya elemen-elemen
kebangsaan ini dalam satu naungan NKRI (Suwarno & Sejati, 2017).

3.2.3 Pelayanan Publik


Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik menyatakan bahwa
pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara
dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik. Terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu : 1.
organisasi penyelenggara pelayanan publik, 2. penerima layanan (pelanggan) yaitu orang,
masyarakat, atau organisasi yang berkepentingan, dan 3. kepuasan yang diberikan dan atau
diterima oleh penerima layanan (pelanggan). 9 prinsip pelayanan publik yang baik untuk
mewujudkan pelayanan prima adalah : partisipatif, transparan, responsif, tidak diskriminatif,
mudah dan murah efektif dan efisien, aksesibel, akuntabel, dan berkeadilan. 4 hal pokok yang
menjadi dasar penyelenggaraan pelayanan publik di Indonesia adalah :

1. Pelayanan publik merupakan hak warga negara sebagai amanat konstitusi.


Dengan demikian menjadi kewajiban pemerintah untuk menyelenggarakannya
baik dilakukan sendiri (oleh birokrasi pemerintah) maupun bekerja sama
dengan sektor swasta.
2. Pelayanan publik diselenggarakan dengan pajak yang dibayar oleh warga
negara. Oleh karena itu, sebagai seorang ASN harus paham bahwa warga
negara adalah agent (tuan) dan ASN adalah client (pelayan). Konsekuensinya,
ASN yang harus mengikuti kehendak masyarakat pengguna layanan, bukan
sebaliknya.
3. Pelayanan publik diselenggarakan dengan tujuan untuk mencapai hal-hal yang
strategis bagi kemajuan bangsa di masa yang akan datang.
4. Pelayanan publik memiliki fungsi tidak hanya memenuhi kebutuhan-
kebutuhan dasar warga negara sebagai manusia, tetapi juga berfungsi untuk
memberikan perlindungan bagi warga negara (proteksi) (Purwanto dkk.,
2017).
BAB IV

RANCANGAN AKTUALISASI

4.1 Identifikasi Isu

Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa isu atau problematika

yang ditemukan dalam melaksanakan tugas sebagai guru di SDN 013 Balikpapan Tengah.

Sumber isu yang diangkat dapat berasal dari individu, unit kerja, maupun organisasi. Isu-isu

yang menjadi dasar rancangan aktualisasi ini bersumber dari aspek :

a. Whole of government (WoG)

b. Pelayanan public, dan

c. Manajemen ASN

Telah dipetakan beberapa isu atau problematik antara lain:

1. Kurangnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di SD Negeri 013

Balikpapan tengah

2. Kurangnya pengetahuan siswa terhadap permainan tradisional di SD Negeri 013

Balikpapan Tengah

3. Kurangnya minat baca siswa SDN 013 Balikpapan Tengah

Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu dilakukan proses

analisis isu untuk menentukan isu mana yang merupakan prioritas yang dapat dicarikan solusi

oleh penulis. Proses tersebut menggunakan dua alat bantu penetapan kriteria kualitas isu

yakni berupa:

a. APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan)

APKL memiliki 4 kriteria penilaian yaitu Aktual, Problematik, Kekhalayakan,

dan Kelayakan.

1) Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan di kalangan

masyarakat.
2) Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks,

sehingga perlu dicarikan solusinya.

3) Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak.

4) Kelayakan artinya isu yang masuk akal, logis, realistis, serta relevan untuk

dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

b. USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)

Analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth) mempertimbangkan

tingkat kepentingan, keseriusan, dan perkembangan setiap variabel dengan

rentang penilaian 1-5 dengan ketentuan nilai 1 berarti sangat kecil, nilai 2 berarti

kecil, nilai 3 berarti sedang, nilai 4 berarti besar, dan nilai 5 berarti sangat besar.

1) Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak

masalah tersebut diselesaikan.

2) Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah tersebut terhadap

produktivitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan sistem

atau tidak, dan sebagainya.

3) Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah tersebut

berkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.

4.2 Prioritas ( Teknik Analisis)

Berikut ini beberapa isu yang ada pada SDN 013 Balikpapan Tengah yang akan

ditentukan kelayakannya menggunakan metode APKL dan USG, untuk lebih jelasnya

lihat tabel berikut ini :


Tabel 4.1 Analisis Isu Strategis

Kriteria A Kriteria B
Prinsip ASN Identifikasi Isu
A P K L Ket U S G ∑

Pelayanan Kurangnya Perilaku Hidup

Publik Bersih dan Sehat (PHBS) di Memenuhi


+ + + + 4 4 4 12
SD Negeri 013 Balikpapan syarat

Tengah

Pelayanan Kurangnya pengetahuan + + + + Memenuhi 4 4 5 13

Publik siswa terhadap permainan syarat

tradisional di SD Negeri 013

Balikpapan Tengah

Pelayanan Kurangnya minat baca pada 3 3 4 10


Memenuhi
Publik siswa di SDN 013 Balikpapan + + + +
syarat
Tengah

4.3 Isu Terpilih

Isu yang paling prioritas yakni “Kurangnya pengetahuan siswa terhadap permainan

tradisional di SDN 013 Balikpapan Tengah” dengan perolehan skor USG 13. Adapun

dampak jika tidak terselesaikan dari isu terpilih yang telah dianalisis menggunakan

metode USG dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.2 Dampak Isu Terpilih


No Sumber Isu Identifikasi Isu Dampak

1 Pelayanan Kurangnya Ketidaktahuan siswa akan permainan


Publik pengetahuan siswa tradisional akan berdampak tergerusnya
terhadap permainan budaya Nasional dalam hal ini permainan
tradisional di SDN tradisional yang lama kelamaan akan hilang
013 Balikpapan ditelan oleh zaman.
Tengah
4.4 Uraian Kegiatan

Dalam upaya untuk menyelesaikan isu “Kurangnya pengetahuan siswa terhadap

permainan tradisional di SDN 013 Balikpapan Tengah” yaitu dengan melakukan kegiatan

sebagai berikut :

1. Membuat modul tentang permainan hadang dan bakiyak tempurung kelapa

2. Menyusun RPP tentang permainan tradisional hadang dan bakiyak tempurung kelapa

3. Sosialisasi dan memperkenalkan permainan tradisional hadang dan bakiyak tempurung

kelapa

4. Menjelaskan dan memainkan permainan tradisonal hadang

5. Menjelaskan dan permainan tradisional bakiyak tempurung kelapa

6. Evaluasi kegiatan
TABEL RANCANGAN AKTUALISASI
Konstribusi Penguatan Analisis
Tahapan Keterlibatan Substansi
No Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi dan Nilai-Nilai Dampak
Kegiatan dengan ANEKA
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Membuat Modul  Konsultasi terlebih  Mendapatkan  Akuntabilitas (kejelasan) Perwujudan kegiatan Kegiatan ini Bila buku ini
tentang permainan dahulu kepada kepala saran dan Kejelasan dalam ini sesusi dengan visi adalah penguatan tidak dibuat
tradisional sekolah tentang masukan dari menyusun konsep modul SDN 013 Balikpapan dari nilai maka siswa
terlebih dahulu sebelum Tengah organisasi
pembuatan modul kepala sekolah di SDN 013
dibuatnya modul yaitu:”Terwujudnya
tersebut  Responsive Tengah akan
 Nasionalisme (sila ke Sekolah Unggul
 Membuat konsep  Adanya konsep  Humanis kesulitan
4) Diskusi dengan Dalam IMTAQ dan
modul permainan untuk membuat  Professional mencari
kepala sekolah IPTEK Yang
tradisional hadang modul permainan Berwawasan  Integritas referensi
 Etika Publik (santun)
dan bakiyak hadang dan Meminta arahan dari Lingkungan Dan tentang
tempurung kelapa bakiyak kepala sekolah dengan Berkarakter permainan
tempurung kelapa sopan dan santun Bangsa”. Dan misi hadang dan
 Pembuatan modul  Adanya modul  Komitmen SDN 013 Balikpapan bakiyak
permainan tradisional tentang mutu(orientasi poda Tengah butir ke 6 tempurung
mutu) adalah : kelapa
permainan hadang permainan
Konstribusi Penguatan Analisis
Tahapan Keterlibatan Substansi
No Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi dan Nilai-Nilai Dampak
Kegiatan dengan ANEKA
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
dan bakiyak tradisonal hadang Mencari referensi buku Menanamkan rasa
tempurung kelapa dan bakiyak penunjang untuk membuat cinta tanah air,

tempurung kelapa buku permainan tradisional kekeluargaan dan


 Anti korupsi(kebernian) berkarakter bangsa
berani dalam membuat
buku tentang permainan
tradisional hadang dan
bakiyak tempurung
kelapa
2  Membuat konsep  Adanya konsep Perwujudan kegiatan
Apabila
Membuat RPP
kebugaran jasmani penyusunan RPP RPP yang akan  Etika Publik (santun) ini sesusi dengan visi penulis tidak

yang disisipi kebugaran jasmani disusun. Bersikap santun kepada SDN 013 Balikpapan melakukan
dengan permainan dan disisipi dengan kepala sekolah dan Tengah penyusunan
Hadang dan permainan tradisional teman sejawat saat yaitu:”Terwujudnya RPP
Bakiyak tempurung meminta arahan dan Sekolah Unggul
 Konsultasi kepada  Mendapatkan kebugaran
kelapa masukan dari kepala Dalam IMTAQ dan
kepala sekolah saran dan jasmani yang
sekolah
 Anti korupsi
Konstribusi Penguatan Analisis
Tahapan Keterlibatan Substansi
No Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi dan Nilai-Nilai Dampak
Kegiatan dengan ANEKA
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
tentang konsep RPP masukan dari (keberanian) IPTEK Yang disisipi
yang telah dibuat. Kepala Sekolah Berani untuk berkonsultasi Berwawasan dengan
kepada kepala sekolah dan Lingkungan Dan permainan
 Meminta pendapat  Mendapatkan
meminta saran dan Berkarakter
kepada teman masukan dari tradisonal
masukan Bangsa”. Dan misi
sejawat tentang teman sejawat hadang dan
 Nasionalisme (sila ke 4) SDN 013
konsep RPP yang tentang bakiyak
Melakukan musyawarah Balikpapan Tengah
telah dibuat. penyusunan tempurung
dengan kepala sekolah dan butir ke 6 adalah :
RPP ini. teman sejawat tentang Menanamkan rasa
kelapa, maka
 Membuat RPP  Tersusunya konsep pembuatan RPP cinta tanah air, kegiatan
kesegaran jasmani RPP kebugaran permainan Tradisional kekeluargaan dan tersebut tidak
dengan disisipi jasmani yang  Akuntabilitas (kejelasan) berkarakter bangsa akan terukur
permainan tradisional disisipi oleh menyusun RPP dengan dan terarah.
hadang dan bakiyak permainan kejelasan KI dan KD
dalam permainan
tempurung kelapa. tradisional
tradisional
 Komitmen mutu
Konstribusi Penguatan Analisis
Tahapan Keterlibatan Substansi
No Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi dan Nilai-Nilai Dampak
Kegiatan dengan ANEKA
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
(orientasi mutu)
Mencari literasi dan
sumber belajar dari
berbagai sumber
sehingga mendapatkan
materi yang maksimal

3. Mensosialisasikan  Konsultasi dengan  Mendapat saran Etika Publik (santun) Apabila


Perwujudan kegiatan Kegiatan ini
permainan Kepala sekolah tentang dan masukan dari Bersikap ssantun ketika kegiatan ini
ini sesusi dengan visi adalah penguatan
sosialisasi permainan Kepala Sekolah meminta penapat dan saran tidak
tradisional hadang SDN 013 dari nilai
tradisional yang akan tentang sosialisasi dari Kepala Sekolah dilaksanakan,
dan bakiyak Balikpapan Tengah organisasi
dilakukan kepada permainan Nasionalisme maka akan
tempurung kelapa yaitu:
siswa SDN 013 tradisional kepada Menyanyikan lagu wajib  Responsive berdampak
Balikpapan Tengah. siswa SDN 013 Nasional “Terwujudnya  Humanis kepada kurang
Balikpapan Komitmen Mutu Sekolah Unggul  Professional tahunya siswa
Dalam IMTAQ dan
Konstribusi Penguatan Analisis
Tahapan Keterlibatan Substansi
No Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi dan Nilai-Nilai Dampak
Kegiatan dengan ANEKA
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
Tengah. Memperkenalkan permainan IPTEK Yang  Integritas SDN 013
 Berdoa dan  Menumbuhkan tradisional hadang dan Berwawasan Balikpapan
menyanyikan lagu jiwa nasionalisme bakiyak tempurung kelapa Lingkungan Dan Tengah
wajib Nasional dan Religius Anti Korupsi Berkarakter tentang
sebelum memulai kepada siswa Kepedulian akan permainan Bangsa” permainan
materi pelajaran SDN 013 tradisional tradisional
Dan misi SDN 013
Balikpapan Akuntabilitas
Balikpapan Tengah
 Menyiapkan media Tengah Akuntabilitas
butir ke 6 dan ke 5
pembelajaran, disini  Lebih praktis Kejelasan dalam
adalah :
penulis dan menarik penyampaian sosialisasi
menggunakan multi permainan tradisional 5. Membiasakan
media untuk hadang dan bakiyak siswa agar
mensosialisasikan tempurung kelapa. berbudaya disiplin,
permainan tradisional jujur dan
hadang dan bakiyak mengembangkan
tempurung kelapa  Siswa SDN 013 kreatifitas
 Mensosialisasikan Tengah 6. Menanamkan rasa
mengerti
Konstribusi Penguatan Analisis
Tahapan Keterlibatan Substansi
No Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi dan Nilai-Nilai Dampak
Kegiatan dengan ANEKA
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
permainan tradisional dan memahami cinta tanah air,
hadang dan bakiyak tentang permainan kekeluargaan dan
tempurung kelapa tradisional hadang berkarakter bangsa
kepada siswa SDN 013 dan bakiyak
Balikpapan Tengah tempurung kelapa
4. Memainkan  Siswa dikumpukan  Meningkatkan Nasionalisme (sila ke 1) ini sesusi dengan visi Kegiatan ini Apabila
permainan dilapangan kemudian jiwa religious dan Membaca doa sebelum mulai SDN 013 adalah penguatan permainan
tradisional hadang melakukan berdoa nasionalisme pelajaran Balikpapan Tengah dari nilai tradisional
terlebih dahulu Akuntabilitas (keadilan) yaitu: organisasi
hadang ini
sebelum memulai Adil dalam membentuk 2
“Terwujudnya  Responsive tidak
permainan hadang kelompok tanpa
Sekolah Unggul  Humanis dilakukan,
 Menjelaskan  Siswa SDN 013 membedakan suku, ras dan
Dalam IMTAQ dan  Professional maka siswa
sedikit tentang paham dengan agama
IPTEK Yang  Integritas di SDN 013
peraturan peraturan Etika publik (inovatif)
Berwawasan Balikpapan
permainan hadang permainan Membuat lapangan
Lingkungan Dan
hadang permainan hadang sederhana tengah tidak
Berkarakter
 Membagi 2 kelompok  Siswa bersiap
Konstribusi Penguatan Analisis
Tahapan Keterlibatan Substansi
No Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi dan Nilai-Nilai Dampak
Kegiatan dengan ANEKA
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
untuk melakukan untuk melakukan yang bias dibongkar dan Bangsa” akan paham
permainan hadang dan permainan hadang pasang. dan mengerti
Dan misi SDN 013
dilanjud dengan Komitmen mutu (efisien) permainan
Balikpapan Tengah
memainkan permainan Lapangan hadang yang bisa
butir ke 5 adalah: hadang
hadang dibongkar pasang
“Membiasakan adalah
 Mendampingi siswa  Siswa dapat memudahkan untuk
siswa agar permainan
dari awal kegiatan bermain dimainkan lagi di lain waktu
berbudaya disiplin, yang
sampai akhir kegiatan hadang dengan tanpa harus membuat
baik lapangan lagi jujur dan mengasikan

Anti korupsi (keadilan) mengembangkan


Adil dalam membagi 2 kreatifitas”
kelompok yang sama rata.
5. Memainkan  Siswa dikumpulkan  Menanamkan Komitmen mutu (inovatif) ini sesusi dengan visi Kegiatan ini Apabila
permainan dilapangan dan diawali sikap religious dan Menggunakan bakiyak SDN 013 Balikpapan adalah penguatan permainan
tradisional bakiyak dengan pembacaan doa nasionalisme tempurung kelapa sebagai Tengah dari nilai tradisional
tempurung kelapa sebelum memuli materi bahan ajar di SDN 013 yaitu:“Terwujudnya
Konstribusi Penguatan Analisis
Tahapan Keterlibatan Substansi
No Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi dan Nilai-Nilai Dampak
Kegiatan dengan ANEKA
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
 Menjelaskan sedikit Balikpapan Tengah Sekolah Unggul organisasi hadang ini
tentang cara Anti Korupsi (adil) Dalam IMTAQ dan tidak
 Responsive
menggunakan  Siswa mengerti Penulis memberikan lawan IPTEK Yang dilakukan,
 Humanis
bakiyak tempurung tentang permainan yang seimbang kepada siswa Berwawasan
 Professional
maka siswa
kelapa dan cara yang berlomba Lingkungan Dan
 Integritas di SDN 013
memainkan Nasionalisme (sila ke 3) Berkarakter
Balikpapan
 Memainkan bakiyak bakiyak Dengan memainkan Bangsa”. Dan misi
tengah tidak
tempurung kelapa tempurung kelapa permainan tradisional itu SDN 013
dengan sistem lomba  Siswa bias adalah wujud dari cinta Balikpapan Tengah
akan paham

memainkan tanah air butir ke 6 dan ke 5 dan mengerti


 Mengawasi siswa bakiyak Akuntabilitas (tanggung adalah : permainan
yang sedang tempurung kelapa jawab) hadang
5. Membiasakan
melakukan permainan  Siswa terhindar Penulis bertanggung jawab adalah
siswa agar berbudaya
bakiyak tempurung dari cidera penuh atas keselamatan permainan
disiplin, jujur dan
kelapa ketika bermain siswanya
mengembangkan yang
kreatifitas mengasikan
Konstribusi Penguatan Analisis
Tahapan Keterlibatan Substansi
No Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi dan Nilai-Nilai Dampak
Kegiatan dengan ANEKA
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
6. Menanamkan rasa
cinta tanah air,
kekeluargaan dan
berkarakter bangsa
6. Evaluasi kegiatan  Siswa masuk kelas  Menamkan Nasionalisme (sila ke 1 dan ini sesusi dengan visi Kegiatan ini Apabila
kemudian berdoa dan nasionalisme ke 3) SDN 013 Balikpapan adalah penguatan kegiatan ini
menyanyikan lagu dan religious Membaca doa dan Tengah dari nilai tidak
wajib Nasional menyanyikan lagu wajib yaitu:“Terwujudnya organisasi
dilaksanakan,
 Penulis mengulang  Siswa paham Nasional Sekolah Unggul
 Responsive maka penulis
sekilas tentang tentang Akuntabilitas (kejelasan) Dalam IMTAQ dan
 Humanis tidak tahu
materi permainan materi Penulis kembali mengulang IPTEK Yang
 Professional seberapa
tradisional permainan materi permainan Berwawasan
tradisional tradisional agar siswa lebih Lingkungan Dan
 Integritas pemahaman

 Penulis memberika  Siswa mampu memahaminya lagi Berkarakter dan


soal kepada siswa menjawab Etika publik(tidak Bangsa”. Dan misi pengetahuan
untuk dikerjakan semua diskriminasi) SDN 013 Balikpapan siswa di
 Menganalisis hasil pertanyaan
 Siswa paham dan
Konstribusi Penguatan Analisis
Tahapan Keterlibatan Substansi
No Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi dan Nilai-Nilai Dampak
Kegiatan dengan ANEKA
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
jawaban siswa mengerti tentang Penulis memberikan materi Tengah butir ke 5 SDN 013
materi permainan tradisional tanpa adalah : Balikpapan
permainan membeda-bedakan antara tengah
5. Membiasakan
tradisional siswa yang satu dengan
siswa agar berbudaya tentang
siswa yang lain (siswa
disiplin, jujur dan permainan
yang pandai dan kurang
mengembangkan tradisional
pandai) Komitmen mutu
kreatifitas
(tepat waktu)
Penulis memberikan materi
sesuai dengan jam pelajaran
yang berlaku di SDN 013
Balikpapan Tengah
Anti korupsi (jujur)
Penulis memberikan
penilaian sesuai dengan
hasil
soal yang dikerjakan tadi.
Semua kegiatan diatas sesuai dengan Visi Misi SD Negeri 013 Balikpapan Tengah yaitu
“Terwujudnya Sekolah Unggul Dalam IMTAQ dan IPTEK Yang Berwawasan Lingkungan Dan
Berkarakter Bangsa”.

4.5 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di SD Negeri 013 Balikpapan Tengah . Adapun

kegiatan-kegiatan aktualisasi akan di jabarkan dalam timeline kegiatan pada tabel Jadwal Pelaksanaan

Aktualisasi sebagai berikut.


Jadwal kegiatan rancangan aktualisasi

Februari Maret

No Kegiatan Minggu 1 Minggu ke 2 Minggu ke 3 Minggu ke 4 Minggu ke 5 Minggu ke 6

10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29

10
11

12

13

14

15
5
6
7
8
9

1
2
3
4
5
6
7
8
9
1 Membuat buku
tentang
permainan
tradisional
hadang dan
bakiyak
tempurung
kelapa
2 Membuat RPP
tentang
permainan
tradisional
hadang dan
bakiyak
tempurung
kelapa
3 Sosialisasi dan
memperkenalka
n permainan
tradisional
hadang dan
bakiyak
tempurung
kelapa.
4 Menjelaskan
peraturan
permainan
hadang dan
memainkanya

5 Menjelaskan
peraturan
permainan
bakiyak
tempurung
kelapa dan
memainkanya

6 Evaluasi
kegiatan
permainan
hadang dan
bakiyak
tempurung
kelapa

Keterangan :

: Hari libur

: Kegiatan dimulai

: Berakhirnya kegiatan

: Pembuatan Laporan aktualisasi


BAB V

KEGIATAN AKTUALISASI

A. Laporan Kegiatan Aktualisasi

1. Kegiatan 1

Pembuatan buku permainan tradisional

 Tanggal 10 Februari 2020

Sebelum memulai kegiatan habituasi, pada hari senin tanggal 10 Februari 2020

melakukan konsultasi dan diskusi (Nasionalisme) dengan mentor mengenai

kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan pada saat habituasi. Konsultasi dan

diskusi dengan mentor ini merupakan tanggung jawab dan kejelasan (Akuntabilitas)

tentang kegiatan yang akan dilakukan nantinya. Selama konsultasi tersebut

dilakukan dengan cara sopan dan santun (Etika Publik). Output yang diperoleh dari

konsultasi tersebut adalah adanya notulen yang berisi tentang saran dan masukan

dari mentor

Gambar 1.1 Konsultasi dengan Mentor dan Notulen hasil konsultasi

 Tanggal 11 Februari 2020

Kegiatan pembuatan buku tentang permainan tradisional dimulai. Pertama yang

dilakukan adalah membuat konsep buku tentang permainan tradisional terlebih

dahulu. Beberapa referensi dari media internet penulis ambil sebagai bahan untuk

pembuatan buku ini.


Gambar 1.2 Membuat konsep buku permainan tradisional

Setelah memperoleh beberapa referensi dari media internet, maka penulis

memberanikan diri (Anti Korupsi) membuat buku tentang permainan tradisional.

Gambar 1.3 Konsep buku permainan tradisional

 Tanggal 13 Februari 2020

Hari kamis tanggal 13 Februari 2020 buku tentang permainan tradisional sudah

selesai dan langsung dicetak di percetakan.

Gambar 1.4 Buku permainan tradisional


Manfaat Kegiatan

Dengan adanya buku tentang permainan tradisional di perpustakaan SDN 013 Balikpapan

Tengah, diharapkan siswa bisa lebih mengenal tentang permaianan tradisional yang ada di

Indonesia ini

Nilai ANEKA yang terdapat pada kegiatan membuat buku permainan tradisional

a. Akuntabilitas : saya mengutarakan tentang konsep buku permainan tradisional

kepada mentor (kejelasan)

b. Nasionalismen : saya berkonsultasi dan berdiskusi tentang kegiatan penyusunan buku

permainan tradisional

c. Etika Publik : ketika berdiskusi dengan mentor saya menerapkan sikap sopan dan

santun

d. Komitmen mutu : saya mencari beberapa referensi yang akan saya gunakan untuk

membuat buku tentang permainan tradisional

e. Anti Korupsi : saya memberanikan diri untuk membuat buku tentang permainan

tradisional

Dampak yang terjadi bila nilai ANEKA tidak diterapkan dalam kegiatan pembuatan

buku permainan tradisional.

a. Apabila saya tidak mengutarakan konsep buku saya kepada mentor, maka saya tidak

akan dapat masukan dan arahan dari mentor tentang isi buku permainan tradisional.

b. Jika saya tidak berdiskusi dengan mentor, maka saya tidak akan mendapatkan

masukan dan saran bagaimana cara menyusun buku yang baik

c. Apabila ketika saya konsultasi tidak menerapkan sikap sopan dan santun, maka mentor

akan merasa terganggu dan tersinggung atas sikap saya.

d. Jika saya tidak mencari referensi dari media internet maka saya akan kebingungan dan

buku permainan tradisional tidak akan selesai.

e. Apabila saya tidak berani membuat buku permainan tersebut, maka anak-anak di SDN

013 Balikpapan tengah tidak mempunyai buku referensi tentang permainan tradisional
sehingga anak-anak tidak akan mengenal dan tidak tahu cara memainkan permainan

tradisional

2. Kegiatan 2

Pembuatan RPP untuk permainan tradisional

 Tanggal 14 Februari 2020

Pelaksanaan pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran diawali dengan

konsultasi dengan mentor terlebih dahulu. Pada saat menyusun RPP untuk

pembelajaran berdasarkan Kurukulum 2013 merujuk pada pinsip-prinsip

berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 yaitu:

a. Memperhatikan perbedaan individual siswa

b. Memperhatikan partisipasi aktif sisiwa

c. Memusatkan kegiatan pada siswa

d. Mengembangkan budaya membaca dan menulis

e. Memberi umpan balik dan tindak lanjud

f. Menekankan pada keterkaitan dan keterpaduan komponen pembelajaran

g. Mengakomodasi pelajaran tematik terpadu

h. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi

Setelah tahapan penyusunan dan konsep RPP selesai dilanjud dengan menghadap

mentor untuk meminta saran dan persetujuan. Kemudian rencana pelaksanaan

pembelajaran siap dilaksanakan.

Gambar 2.1 Pembuatan Rencana Pelaksanaan


Pembelajaran
 Tanggal 17 Februari 2020

Setelah membuat konsep Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan minta saran

serta persetujuan dari mentor, maka tersusunlah RPP tentang permainan

tradisional Hadang dan Bakiyak tempurung kelapa.

Gambar 2.2 Konsep Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Manfaat Kegiatan

Dengan adanya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menjadikan materi tentang

permainan tradisional hadang dan bakiyak tempurung kelapa menjadi terukur dan terarah.

Nilai ANEKA yang terdapat pada kegiatan membuat buku permainan tradisional

a. Akuntabilitas : saya membuat susunan RPP dengan kejelasan KI dan KD dalam

permainan tradisional

b. Nasionalisme : saya berkonsultasi dan berdiskusi dengan mentor mengenai RPP yang

saya buat.

c. Etika Publik : saya melakukan konsultasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan

mentor sebagai bentuk penghargaan kepada atasan.

d. Komitmen mutu : saya mencari beberapa sumber referensi untuk menguatkan materi

permainan tradisional hadang dan bakiyak tempurung kelapa

e. Anti Korupsi : saya memberanikan diri untuk meminta masukan dan pendappat

tentang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.


Dampak yang terjadi bila nilai ANEKA tidak diterapkan dalam kegiatan pembuatan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

a. Apabila saya tidak menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), maka

kegiatan pembelajaran tidak akan terukur dan terarah.

b. Apabila saya tidak melakukan konsultasi dengan mentor, maka saya tidak akan

mendapat masukan dan arahan tentang rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

c. Apabila saya tidak melakukan konsultasi dalam kegiatan ini, berrti saya tidak

menghargai mentor dalam setiap kegiatan yang saya lakukan.

d. Jika saya tidak mencari referensi dari beberapa sumber, maka materi dalam rencana

pelaksanaan pembelajaran kurang lengkap.

e. Rencana pelaksanaan pembelajaran yang saya buat mungkin akan terasa kurang

komponen yang ada didalamnya karena tidak memberanikan diri konsul dengan

mentor.

3. Kegiatan 3

Sosialisasi permainan hadang dan bakiyak tempurung kelapa.

 Tanggal 22 Februari 2020

Sebelum melakukan sosialisasi permainan tradisional hadang dan bakiyak

tempurung kelapa, saya terlebih dahulu melakukan konsultasi terlebih dahulu

dengan mentor. Dilanjudkan dengan membuat desain dan mencetak banner

“sosialisasi permaianan tradisional”

Gambar 3.1 Pembuatan banner dan mencetak banner


 Tanggal 25 Februari 2020

Sebelum melakukan sosialisasi kepada siswa kelas V SDN 013 Balikpapan

Tengah, terlebih dahulu seluruh siswa melakukan kegiatan PPK (Penguatan

Pendidikan Karakter) antara lain berdoa, menyanyikan lagu wajib Nasional dan

pembacaan visi dan misi SDN 013 Balikpapan Tengah.

Gambar 3.2 Melaksanakan kegiatan PPK sebelum belajar

Setelah melakukan kegiatan PPK, semua siswa masuk di kelas maing-masing dan

bersiap untuk menerima pelajaran.

Sebelum memulai sosialisasi permainan tradisional pada kelas V, saya

menyiapkan proyektor sebagai media pembelajaran yang akan digunakan.

Gambar 3.3 Menyiapkan media pembelajaran

Gambar 3.4 Sosialisasi permainan tradisional kelas V


 Tanggal 27 Februari 2020

Setelah melakukan sosialisasi kepada siswa kelas V, saya melakukan sosialisasi

permainan tradisional hadang dan bakiyak tempurung kelapa pada siswa kelas IV.

Seperti kegiatan sosialisasi pada kelas V, saya menggunakan media pembelajaran

untuk melakukan sosialisasi.

Gambar 3.5 Sosialisasi permainan tradisional kelas IV

Manfaat Kegiatan

Dengan diadakan sosialisasi ini diharapkan siswa kelas IV dan kelas V mempunyai

gambaran tentang permainan tradisional hadang dan bakiyak tempurung kelapa.

Nilai ANEKA yang terdapat pada kegiatan sosialisai permainan tradisional Hadang

dan Bakiyak tempurung kelapa

a. Akuntabilitas : kejelasan dalam menjelaskan permainan tradisional hadang dan

bakiyak tempurung kelapa kepada siswa.

b. Nasionalisme : menyanyikan lagu wajib dan berdoa sebelum memulai pembelajaran.

c. Etika Publik : konsultasi kepada mentor terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan

sosialisasi permainan tradisional hadang dan bakiyak tempurung kelapa.

d. Komitmen mutu : memperkenalkan dan menjelaskan tentang permainan tradisional

hadang dan bakiyak tempurung kelapa

e. Anti Korupsi : kepedulian tentang permainan tradisional yang akan dikenalkan

kepada siswa kelas IV dan kelas V.


Dampak yang terjadi bila nilai ANEKA tidak diterapkan dalam kegiatan sosialisasi

permainan tradisional hadang dan bakiyak tempurung kelapa

a. Apabila saya tidak menyusun melakukan sosialisasi terlebih dahulu tentang

permainan tradisional hadang dan baliyak tempurung kelapa, maka siswa kelas V dan

kelas IV tidak mempunyai gambarang tentang permainan tradisional tersebut.

b. Menyanyikan lagu wajib Nasionalah adalah upaya untuk menumbuhkan jiwa

Nasionallisme pada para siswa di SDN 013 Balikpapan tengah dan apabila tidak

dilaksanakan, maka siswa dan siswi di SDN 013 Balikpapan Tengah akan kehilangan

rasa cinta pada Tanah Air.

c. Konsultasi pada mentor adalah hal yang sangat penting dilakukan dan apabila tidak

saya laksanakan , maka kegiatan sosialisasi ini tidak akan terarah dan terukur.

d. Sosialisasi tentang permainan tradisional adalah hal yang penting dilakukan sebelum

melangkah ke materi selanjudnya. Apabila tidak dilaksanakan, maka siswa SDN 013

Balikpapan Tengah akan mempunyai gambaran bagaimana permainan tersebut

dilakukan.

e. Jika kegiatan ini tidak dilakukan siswa-siswa tidak akan mengenal dan mengerti

tentang permainan tradisional hadang dan bakiyak tempurung kelapa

4. Kegiatan 4

Memainkan permainan hadang

 Tanggal 16 Februari 2020

Sebelum memainkan permainan hadang terlebih dahulu saya membuat lapangan hadang

pada hari minggu tanggal 16 Februari 2020. Alat yang saya gunakan adalah cat, meteran

dan benang godam untuk membentuk garis.

Gambar 4.1 Pembuatan lapangan hadang


 Tanggal 25 Februari 2020

Setelah sosialisai kurang lebih 15 menit saya langsung mengarahkan siswa kelas

V untuk menuju kelapangan untuk melakukan praktek permainan tradisional

hadang. Siswa kemudian di kumpukan dilapangan dilanjud dengan berdoa

sebelum melakukan kegiatan dan diberi arahan sedikit tentang permainan

tradisional hadang. Siswa kelas V saya bagi dalam beberapa kelompok untuk

melakukan permainan hadang ini. Kurang lebih 90 menit siswa kelas V

memainkan permainan hadang tersebut, saya mendampingi mereka selama

kegiatan dan saya bertindak sebagai wasit untuk mereka.

Gambar 4.2 Berdoa sebelum memulai kegiatan

Gambar 4.3 Pengarahan sedikit cara memainkan permainan


hadang

Gambar 4.4 Mempraktekan permainan hadang


 Tanggal 27 Februari 2020

Setelah melakukan sosialisasi permainan tradisional pada siswa kelas IV kurang

lebih 15 menit, saya menginstruksikan siswa kelas IV untuk menuju kelapangan

untuk melakukan mempraktekan permainan hadang.

Gambar 4.5 Berdoa sebelum melakukan kegiatan

Gambar 4.6 Memberikan arahan tentang permainan hadang

Gambar 4.7 memainkan permainan hadang


Manfaat Kegiatan

Dengan diadakan kegiatan permainan hadang ini, diharapkan siswa-siswi di SDN 013

Balikpapan tengah dapat mengetahui permainan hadang dan cara memainkanya.

Nilai ANEKA yang terdapat pada kegiatan permainan hadang siswa kelas IV dan V

SDN 013 Balikpapan Tengah

a. Akuntabilitas : Adil dalam membagi kelompok untuk bermain permainan hadang.

b. Nasionalisme : Berdoa sebelum melakukan kegiatan sebagai bentuk pengamalan sila

1 dalam Pancasila

c. Etika Publik : membuat lapangan hadang menggunakan cat, meteran dan benang

untuk membuat garis (inovatif).

d. Komitmen mutu : membuat lapangan hadang yang efisien sehingga bisa digunakan

untuk semua siswa SDN 013 Balikpapan Tengah

e. Anti Korupsi : membuat dan membeli peralatan untuk membuat lapangan hadang

dengan uang sendiri

Dampak yang terjadi bila nilai ANEKA tidak diterapkan dalam kegiatan permainan

tradisional hadang

a. Apabila saya tidak adil dalam membagi tim, maka pertandingan hadang akan berjalan

tidak seimbang.

b. Apabila sebelum mulai kegiatan tidak berdoa, maka anak-anak sudah kehilangan

pengamalan sila 1 yaitu Ketuhanan yang Maha Esa sebagai wujud meminta

pertolongan dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa.

c. Apabila lapangan hadang tidak segera dibuat, maka akan menghambat kegiatan

memainkan permainan hadang

d. Apabila pembuatan lapangan hadang tidak menggunakan cat, maka setiap mau

memainkan permainan hadang akan dibuat menggunakan kapur dan saya kira kurang

efisien
e. Apabila saya tidak membeli peralatan dengan uang sendiri, berarti saya akan

membebani keuangan sekolah untuk menyiapkan peralatan untuk membuat lapangan

hadang

5. Kegiatan 5

Memainkan permainan tradisional bakiyak tempurung kelapa

 Tanggal 15 februari 2020

Sebelum melakukan sosialisasi dan memainkan permainan bakiyak tempurung

kelapa, saya terlebih dahulu membuat bakiyak tempurung kelapa di bantu dengan

beberapa siswa kelas V. Bahan-bahan yang digunakanpun sangat mudah di

dapatkan antara lain tempurung kelapa dan tali pramuka sebagai pegangan dan

sebagai variasinya boleh dicat atau tidak.

Gambar 5.1 Membuat Bakiyak tempurung kelapa

Gambar 5.2 Beberapa anak kelas V membantu dalam membuat bakiyak


 Tanggal 25 Februari 2020 dan tanggal 27 Februari 2020

Sebelum memainkan permainan tradisional bakiyak tempurung kelapa yang

pertama dilakukan adalah sosialisasi permainan tradisional dan dilanjud dengan

mempraktekanya. Sebelum mempraktekan siswa berdoa dan diberikan arahan

bagaimana cara melakukan permainan tradisional bakiyak tempurung kelapa.

Kegiatan sosialisasi dan praktek permainan tradisioanal hadanag dan bakiyak

tempurung kelapa dilaksanakan dalam 2 hari antara tanggal 25 Februari dan

tanggal 27 Februari 2020. Urutan kegiatanya adalah:

1. Melakukan kegiatan PPK (Penguatan Pendidikan Karakter) yang berisi

berdoa, menyanyika lagu wajib dan penyampaian visi dan misi sekolah.

2. Sosialisasi permainan tradisioanal 15 menit

3. Memainkan permainan hadang 90 menit

4. Memainkan permainan bakiyak tempurung kelapa 35 menit

Gambar 5.3 Memberi arahan cara memainkan bakiyak tempurung kelapa

Gambar 5.4 mempraktekan permainan bakiyak tempurung kelapa


Manfaat Kegiatan

Dengan diadakan permainan tradisional bakiyak tempurung kelapa, siswa SDN 013

Balikpapan Tengah dapat memanfaatkan barang daur ulang yaitu tempurung kelapa

sebagai bahan yang bisa digunakan sebagai alat untuk bermain permainan tradisional.

Nilai ANEKA yang terdapat pada kegiatan permainan hadang siswa kelas IV dan V

SDN 013 Balikpapan Tengah

a. Akuntabilitas : Guru mengawasi dan bertanggung jawab sepenuhnya atas

keselamatan siswa-siswi kelas IV dan kelas V selama melakukan kegiatan permainan

tradisional.

b. Nasionalisme : Dengan memainkan permainan tradisional sebagai wujud kecintaan

terhadap Tanah Air.

c. Etika Publik : Membuat alat permainan tradisional menggunakan bahan daur ulang

yaitu tempurung kelapa

d. Komitmen mutu : Membuat bakiyak tempurung kelapa dan dicat agar lebih menarik

untuk dimainkan

e. Anti Korupsi : Pada kegiatan ini semua anak mencoba tanpa membeda bedakan.

Dampak yang terjadi bila nilai ANEKA tidak diterapkan dalam kegiatan permainan

tradisional hadang

a. Apabila guru tidak mengawasi kegiatan tersebut maka bila terjadi cidera pada anak-

anak akan lambat ditanganinya.

b. Permainan tradisional salah satunya bakiyak tempurung kelapa akan dilupakan oleh

generasi muda apabila tidak segera dikenalkan.

c. Apabila barang daur ulang tidak dimanfaatkan dengan baik, maka akan menumpuk

menjadi sampah.

d. Apabila bakiyak tempurung kelapa tidak di cat maka tampilanya kurang menarik.

e. Apabila membeda bedakan anak maka, beberapa anak nanti tidak bisa mencoba dan

memainkan permainan bakiyak tempurung kelapa.


6. Kegiatan 6

Evaluasi

kegiatan

 Tanggal 3 Maret 2020 dan 5 Maret 2020

Setelah melakukan serangkaian kegiatan yang dimulai dari sosialisasi permainan

tradisional sampai memainkan permainan tradisional hadang dan bakiyak

tempurung kelapa saya akan mengadakan evaluasi kegiatan kepada anak-anak

kelas IV dan kelas V dengan cara memberikan soal yang terdiri dari 10 soal

mengenai permainan hadang dan bakiyak tempurung kelapa. Sebelum memulai

evaluasi siswa-siswi SDN 013 Balikpapan tengah melakukan kegiatan PPK

(Penguatan Pendidikan Karakter) terlebih dahulu dan dilanjud dengan

pembahasan sedikit tentang hadang dan bakiyak tempurung kelapa. Kemudian

dilanjud dengan memberikan soal kepada anak-anak kelas IV dan kelas V.

Gambar 6.1 Evaluasi kelas IV

Gambar 6.2 Evaluasi kelas V


Manfaat Kegiatan

Dengan diadakan evaluasi tentang permainan tradisional ini, saya dapat mengukur sejauh

mana pengetahuan siswa tentang permainan tradisional hadang dan bakiyak tempurung

kelapa.

Nilai ANEKA yang terdapat pada evaluasi kegiatan

a. Akuntabilitas : Mengulang kembali materi permaianan tradisional agar siswa lebih

mengerti tentang permainan tradisional.

b. Nasionalisme : menyanyikan lagu wajib dan berdoa sebelum memulai kegiatan

berdasarkan pengamalan sila ke 1 dan 3

c. Etika Publik : memberikan materi dan melakukan Tanya jawab tanpa membeda-

bedakan

d. Komitmen mutu : memulai dan mengakhiri pelajaran dengan tepat waktu

e. Anti Korupsi : memberikan penilaian sesuai dengan kemampuan anak

Dampak yang terjadi bila nilai ANEKA tidak diterapkan dalam evaluasi kegiatan

a. Pengulangan materi bertujuan untuk mengingatkan kembali tentang materi hadang

dan bakiyak tempurung kelapa apabila tidak diulang kembali anak-anak akan lupa

dengan materi hadang dan bakiyak tempurung kelapa

b. Apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan maka karakter Nasionalisme siswa di SDN

013 Balikpapan Tengah tidak bisa terbentuk dengan baik.

c. Anak-anak akan merasa dikucilkan bila saya tidak memberikan materi dan Tanya

jawab dengan membeda bedakan

d. Memulai pelajaran dengan tidak tepat waktu akan membuat penyampaian materi tidak

optimal.

e. jika tidak melakukan evaluasi, saya tidak akan tahu sejauh mana pemahaman anak-

anak tentang permainan hadang dan bakiyak tempurung kelapa.


BAB VI
PENUTUP

6.1. Kesimpulan

Setelah dari semua kegiatan aktualisasi yang dilakukan di SDN 013 Balikpapan

Tengan dapat diambil kesimpulan bahwa :

1. Ada 5 kegiatan dalam kegiatan aktualisasi yang saya lakukan, antara lain :

a. Membuat buku tentang permainan tradisional

b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang permainan

tradisional

c. Mensosialisasikan permainan tradisional hadang dan bakiyak tempurung kelapa

d. Memainkan permainan hadang

e. Memainkan permainan bakiyak tempurung kelapa

f. Evaluasi kegiatan

2. Proporsi pelaksanaan kegiatan

Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi tidak semua berlangsung sesuai dengan

tahap yang telah disusun dan jadwal yang direncanakan.. Akan tetapi, meskipun tidak

sesuai dengan jadwal kegiatan aktualisasi tetap dilaksanakan dengan baik dan selesai

tepat waktu. Berikut beberapa kegiatan yang tahapnnya tidak sesuai dengan

perencaan :

a. Kegiatan pembuatan buku

Kegiatan pembuatan buku ini pada saat perencanaan akan dilakukan pada

tanggal 6 – 8 maret 2020. Dikarenakan ada kegiatan validasi dari kepala sekolah

dan Pengawas maka kegiatan pembuatan buku diundur pada tanggal 10, 11, dan

13 Februari 2020.

b. Kegiatan pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Kegiatan pembuatan RPP ini direncanakan dilakukan pada tanggal 10 – 15

Februari 2020. Dikarenakan pada tangga 10, 11, dan 13 Februari 2020 saya
masih mengerjakan proses pembuatan buku jadi kegiatan pembuatan buku

dilakukan pada tanggal 14 – 17 Maret 2020.

c. Kegiatan sosialisasi permainan tradisional hadang dan bakiyak tempurung

kelapa

Kegiatan sosialisasi ini pada perencanaan dilakukan pada tanggal 17 Februari

2020 dan tanggal 20 Februari 2020, dikarenakan pada tanggal 17 – 22 Februari

2020 dan tanggal 24 Februari 2020 ada kegiatan KOSN tingkat Kecamatan

Balikpapan Tengah maka kegiatan sosialisasi permainan tradisional ini diundur

menjadi tanggal 25 Februari 2020 dan tanggal 27 Februari 2020.

d. Kegiatan memainkan permainan hadang dan bakiyak

Kegiatan ini dalam perencanaan dilakukan pada tanggal 25 Februari dan 27

Februari 2020. Sehingga kegiatan ini bisa digabung dengan kegiatan sosialisasi

permainan tradisional. Dikarenakan tanggal 9 Februari 2020 sekolah

melaksanakan USG untuk kelas 6 dan MID semester untuk kelas 1-5, maka

tanggal 2 – 7 Maret saya meniadakan kegiatan aktualisasi saya untuk

memberikan materi pembelajaran Penjaskes sebagai bahan untuk ulangan pada

tanggal 9 Maret 2020. Untuk rincian kegiatan sosialisasi dan memainkan

permainan tradisional sebagai berikut :

a. Sosialisasi permainan tradisional : 15 Menit

b. Memainkan hadang : 90 menit

c. Memainkan bakiyak : 35 menit

Kegiatan sosialisasi dan memainkan permainan tradisional dilakukan tanggal 25

Februari 2020 untuk kelas IV dan tanggal 27 Februari 2020 untuk kelas V

e. Kegiatan evaluasi permainan tradisional

Kegiatan evaluasi ini pada perencanaan pada tanggal 9 – 12 Maret 2020.

Dikarenakan pada tanggal 9 – 14 Maret disekolah melaksanakan MID semester

untuk kelas 1 – kelas 5 dan USG untuk kelas 6, maka kegiatan evaluasi saya

ambil pada tanggal 3 Maret 2020 dan tanggal 5 Maret 2020 setelah saya

memberikan materi penjaskes untuk bahan belajar pada saat MID semester.
6.2. Saran

Setelah melakukan kegiatan aktualisasi di SDN 013 Balikpapan Tengah penulis

merasa perlunya penerapan nilai – nilai ANEKA di lingkungan kerja SDN 013

Balikpapan Tengah khususnya dan seluruh UPTD pemerintah kota Balikpapan pada

umumnya. Karena memang sebelum ikut Latsar penulis sama sekali belum paham apa itu

nilai ANEKA, begitu juga rekan – rekan kerja penulis. Untuk itu mungkin dirasa perlu

adanya sosialisasi nilai – nilai ANEKA untuk seluruh ASN kota Balikpapan bertujuan

untuk meningkatkan kinerja seluruh ASN di Kota Balikpapan, supaya seluruh ASN Kota

Balikpapan paham bahwa ASN adalah pelayan masyarakat sesuai dengan lingkup

kerjanya.

6.3. Role Model

Bapak Tuwariyanto, M.Pd

Penulis menjadikan bapak Tuwariyanto, M.Pd sebagai role model di tempat tugas yaitu
SDN 013 Balikpapan Tengah, karena selama bertugas saya melihat beliau mampu
mengimplementasikan nilai-nilai ASN dalam menjalankan tugas dan fungsinya yang
patut saya contoh. Kedisiplinan, semangat nasionalisme, berbudaya dan beradab tidak
luput dari keseharian beliau dalam mengemban amanah Negara. Bahkan dimasa kerjanya
yang tinggal 18 bulan beliau tetap semangat untuk mengabdikan dirinya di dunia
pendidikan. Beliau adalah sosok pemimpin yang bukan hanya memerintah tapi lebih
merangkul dan memberi contoh pada warga SDN 013 Balikpapan Tengah.

Bapak Tuwariyanto, M.Pd lahir di Kota Malang pada tanggal 6 April 1961. Riwayat
pendidikan Bapak Tuwariyanto , M.Pd yaitu :

1. SD Negeri Jambuwer III di Malang lulus tahun 1973


2. SMP YP “17” di Blitar lulus tahun 1979
3. SPG YP “17” Jurusan Guru Sekolah Dasar di Blitar lulus tahun 1982
4. D2 Universitas Terbuka Jurusan Guru Kejuruan di Balikpapan lulus tahun 1998
5. S1 FKIP PGRI Jurusan Pendidikan Ekonomi di Samarinda lulus tahun 2007
6. S2 Budi Utomo Surabaya Jurusan Bahasa Indonesia di Surabaya lulus pada tahun
2011

Berikut adalah karir dari bapak Tuwariyanto, M.P.d

1. SDN 053/027 Balikpapan Selatan pada tanggal 16 Juli 1984 dengan status golongan
IIa – IIIc
2. Pada tanggal 2 Januari 2004 beliau menjadi Guru Matematika di SDN 001
Balikpapan Selatan golongan IIIc – IVa
3. Pada tanggal 8 Agustus 2012 Beliau diangkat menjadi Kepala Sekolah di SDN 002
Balikpapan Selatan dengan status golongan IVa – IVb
4. Pada tanggal 15 Juni 2016 beliau menjadi Kepala Sekolah di SDN 001 Balikpapan
Kota
5. Pada tahun 2018 beliau mutasi di SDN 013 Balikpapan Selatan.
6. Pada 29 Juni 2019 beliau mutasi di tempat saya bekerja SDN 013 Balikpapan
Tengah

Bapak Tuwariyanto, M.Pd mempunyai Tanda Jasa,Nama Bintang/Satya


Lencana/Penghargaan yang diperoleh antaranya:

1. Anggota KPPS TPS X Kelurahan Prapatan Kecamatan Balikpapan Timur tahun


1987 yang diberikan oleh Wali Kota Madya Kepala Daerah Tk. II Balikpapan.
2. Juara II pembacaan UUD 1945 tahun 2001 yang diberikan oleh Kepala Dinas
Balikpapan Pembina PGRI Kota Balikpapan.
3. Juara III Pembacaan Kode Etik Guru tahun 2001 yang diberikan oleh Kepala Dinas
Balikpapan Pembina PGRI Kota Balikpapan.
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan III
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil. Lembaga Administrasi
Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan III :
Akuntabilitas. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan III :
Nasionalisme. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan III : Etika
Publik. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan III :
Komitmen Mutu. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Diklat Prajabatan CPNS Golongan III : Anti
Korupsi. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan Publik.
Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen
Aparatur Sipil Negara. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Komitmen Mutu.
Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole of
Goverment. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2017). Modul Pendidikan dan Pelatihan
Dasar Calon PNS Habituasi

Anda mungkin juga menyukai