Oleh
ANDHIKA TAUFAN PRASETYO, S.Pd
NDH : 5
SAMARINDA 2020
i|Latsar Angkatan VIII
ii | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
KATA PENGANTAR
atas segala berkat, rahmat, dan hidayah-Nya penulis mampu menyelesaikan laporan
Balikpapan Tengah” dengan baik dan lancar. Laporan hasil aktualisasi ini dibuat sebagai
salah satu penerapan nilai-nilai dasar ASN yang dilaksanakan di unit kerja. Laporan hasil
aktualisasi ini merupakan salah satu syarat kelulusan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
angkatan VIII dengan pola baru yang dilaksanakan di Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan
Indonesia di Samarinda tahun 2020. Penulis menyadari bahwa laporan ini dapat terwujud
karena bantuan dan dorongan dari benyak pihak. Penulis dengan rendah hati mengucapkan
2. Bapak Dr. Mariman Darto, M.Si. selaku kepala PUSLATBANG KDOD LAN Samarinda.
3. Istri dan keluarga tercinta, yang senantiasa memberikan dukungan moril dan materil
dalam menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan dan kewajiban pada masa pendidikan
4. Bapak Fani Heru Wismono, SE., MA., MAP.selaku coach atas semua inspirasi, dorongan,
5. Bapak Tuwariyanto, M.Pd selaku mentor atas semua arahan, motivasi, dukungan,
6. Keluarga besar SDN 013 Balikpapan Tengah atas dukungan dan kerjasamanya.
pengarahan dan pemahaman terkait materi ANEKA untuk dapat diinternalisasikan dan
diaktualisasikan di instansi.
iii | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
8. Keluarga besar peserta Latsar Golongan III Angkatan VIII tahun 2020.
Penulis menyadari bahwa laporanlaporan aktualisasi ini masih belum sempurna. Oleh karena
itu penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
laporan ini. Sehingga, laporan aktualisasi ini dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan dan
pelaporan aktualisasi dan habituasi nilainilai dasar ASN, serta memberikan manfaat bagi
iv | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iv
BAB I
PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Tujuan.............................................................................................................3
1.3 Manfaat...........................................................................................................3
1.4 Ruang Lingkup...............................................................................................4
BAB II
GAMBARAN UMUM UNIT KERJA.................................................................................5
2.1 Deskripsi Unit Kerja.......................................................................................5
BAB III
LANDASAN TEORI............................................................................................................14
3.1 Konsep Aktualisasi Nilai Dasar ANEKA.....................................................14
3.2 Kedudukan dan Peran ASN Dalam NKRI.....................................................19
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI...........................................................................................22
4.1 Identifikasi Isu................................................................................................22
4.2 Prioritas..........................................................................................................23
4.3 Isu Terpilih.....................................................................................................24
4.4 Uraian Kegiatan..............................................................................................25
4.5 Jadwal Aktualisasi..........................................................................................36
BAB V
PELAKSANAAN AKTUALISASI......................................................................................39
1. Pembuatan Buku Permainan Tradisional.........................................................39
2. Pembuatan RPP Permainan Tradisional...........................................................42
vi | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
BAB I
PENDAHULUAN
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi
pemerintahan sesuai yang tercantum dalam UU ASN No. 5 Tahun 2014. Pegawai
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah Pegawai Negeri
Sipil yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu
jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan
kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan
manajemen ASN untuk membuat sektor publik menjadi kompetittif, efisien, efektif.
Reformasi manajemen ASN yang dimaksud dalam hal ini yaitu perubahan perilaku
birokrat, yang memberikan kesadaran baru, bahwa pemerintah dibentuk tidak untuk
melayani dirinya sendiri, tetapi untuk melayani rakyat. Dalam reformasi birokrasi yang
sedang berlaku saat ini di Indonesia, yang diubah tidak hanya struktur dan fungsinya
tetapi juga perilaku aparaturnya. Untuk itu, perlu ditanamkan nilai-nilai dasar untuk
menjalankan tugas jabatan profesi PNS secara profesional sebagai pelayan masyarakat
yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi. Kelima nilai-nilai dasar ini untuk selanjutnya diakronimkan menjadi ANEKA.
berstatus C-ASN (Calon Aparatur Sipil Negara), dan harus memasuki lingkungan
saat yang tepat untuk mengubah pola pikir C-ASN sehingga sesuai dan mampu
diharapkan para calon birokrat ini akan mewakili wawasan kebangsaan, memiliki etika
memiliki komitmen terhdap mutu dan bebas dari korupsi serta menyadari pentingnya
Sekolah Dasar 013 Balikpapan Tengah mengemban tugas untuk mendidik dan
membentuk karakter siswa. Selama penulis bekerja di SDN 013 Balikpapan Tengah
sebagai guru Penjasorkes ada beberapa isu yang penulis temukan, antara lain yaitu :
1. Kurangnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada siswa SDN 013
Balikpapan Tengah.
Penulis sering melihat kurangnya kesadaran siswa SDN 013 Balikpapan tengah
dalam menjaga kebersihan diri dan kesehatan diri mereka sendiri. Penulis sering
menjumpai anak yang kuku jari tanganya panjang-panjang dan juga sering jajan
Balikpapan Tengah.
Anak-anak di SDN 013 Balikpapan Tengah lebih cenderung suka bermain gadget
dari pada bermain permainan tradisional. Dalam hal ini penulis akan mencoba
atau individu.
3. Kurangnya minat baca siswa SDN 013 Balikpapan Tengah.
Dalam hal ini penulis sering melihat perpustakaan sekolah di SDN 013 Balikpapan
Tengah sangat sepi anak-anak untuk membaca buku dan mungkin hanya satu
sampai lima anak saja yang datang ke perpustakaan untuk membaca buku.
Dari ke tiga isu tersebut penulis akan mencoba untuk menseleksi isu mana yang patut
Peserta Latsar CPNS Golongan III Angkatan VIII Tahun 2020 ditugaskan
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) Manajemen ASN , Pelayan Publik dan Whole Of
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
Manfaat adanya kegiatan aktualisasi sebagai berikut:
1. Bagi peserta didik
Membentuk prestasi siswa tidak hanya dalam bidang akademik melainkan juga bisa
di kegiatan non akademik yang tergabung dalam kegiatan ekstrakurikuler, sehingga
penanaman nilai-nilai dasar tidak hanya pada Asn saja tetapi juga untuk peserta didik.
2. Bagi ASN atau guru
Dapat belajar bertanggung jawab dalam melaksakan tugasnya sebagai abdi Negara
pada khususnya, dan pelayanan publik pada umumnya.
3. Bagi Instansi/sekolah
Memberikan konstribusi dalam mengembangkan kualitas seorang guru dan proses
pembentukan prestasi dalam menerapkan nilai ANEKA.
Nasionalisme, Etika Publik , Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) Manajemen ASN ,
Pelayan Publik dan Whole Of Government (WoG), yang akan dilaksanakan di SD Negeri
2. Kepemimpinan
Sejak awal berdirinya SDN 013 Balikpapan Tengah Tahun 2000
mengalami tujuh kali kepemimpinan, yaitu :
a. Ibu Depon tahun 2000-2001
b. Ibu DRa Hj. Kartini tahun 2001-2006
c. Ibu Sumariyah,S.Pd Tahun 2006-2010
d. Ibu Hj. Sami Syamsiah, S.Pd tahun 2011 – Juli 2012
e. Ibu Suprih Lestari,S.Pd Maret 2012 s/d Nopember 2018
f. Ibu Winarlin, S.Pd Januari 2019 s/d Juni 2019
g. Tuwariyanto, M.Pd Juli 2019 s/d sekarang
3. Data siswa
- Jumlah Siswa (Rombongan Belajar )
Berikut ini adalah data siswa SDN 013 Balikpapan Tengah
berdasarkan rombongan belajar (rombel). Jumlah total siswa kami
sebanyak 293 siswa, terdiri dari 159 siswa berjenis kelamin laki – laki dan
293 siswa berjenis kelamin perempuan.
I II III IV V VI JUMLAH
Tingkat L P L P L P L P L P L P L P L+P
1 2 1 2 2 2 10
I 9 14 3 1 1 12 16 28
II 12 32 5 2 1 1 2 18 37 55
III 15 12 1 1 16 13 29
IV 25 16 5 2 32 16 48
V 24 27 6 3 1 1 31 31 62
VI 47 15 2 5 1 1 50 21 71
Dibawah ini adalah daftar nama guru dan staf yang bertugas di SDN 013
Balikpapan Tengah
Pendidikan
No Nama Jabatan
Terakhir
11 | L a t s a r A n g k a t a n V I I I
B. Tugas Pokok dan Fungsi
a. Tugas Pokok
Guru sebagai salah satu ASN tentu memiliki tugas pokok profesi yang di atur
dalam peraturan perundang-undangan. Tugas guru berdasarkan PERMENPAN-
RB No. 16 Tahun 2009 Pasal 13, yaitu:
LANDASAN TEORI
Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada setiap level/unit
organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam memberikan pertanggungjawaban laporan
kegiatan kepada atasannya. Akuntabilitas merupakan hal penting dalam penyelenggaraan
pemerintahan guna menyediakan kontrol demokratis (peran demorkrasi), mencegah korupsi
dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional), serta meningkatkan efisiensi dan
efektivitas (peran belajar). Mekanisme akuntabilitas dalam birokrasi di Indonesia meliputi
perencaaan strategis, kontrak kerja, dan laporan kinerja. Akuntabilitas menurut saya adalah
pertanggungjawaban pelaksanaan suatu kebijakan dengan tujuan mempertahankan atau
meningkatkan mutu pelayanan. Dalam hal menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel,
nilai-nilai yang dapat diterapkan adalah : 1. kepemimpinan; 2. transparansi; 3. integritas; 4.
tanggungjawab; 5. keadilan; 6. kepercayaan; 7. keseimbangan; 8. kejelasan; dan 9.
konsistensi (Kusumasari dkk., 2015).
3.1.2 Nasionalisme
Nasionalisme adalah suatu sikap politik dari masyarakat suatu bangsa yang
mempunyai kesamaan kebudayaan, dan wilayah serta kesamaan cita-cita dan tujuan, dengan
itu masyarakat suatu bangsa akan merasakan adanya kesetiaan yang mendalam kepada
bangsa itu sendiri (Manarul, 2019). Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta
yang wajar terhadap bangsa dan negara sekaligus menghormati bangsa lain. Prinsip
nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa
Indonesia senantiasa menempatkan persatuan kesatuan kepentingan dan keselamatan bangsa
dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela
berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan
bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat,
persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan
sikap saling mencintai sesama manusia; serta mengembangkan sikap tenggang rasa.
Nasionalisme menurut saya ada sikap dan perilaku yang menunjukkan kecintaan
kepada negara. Nasionalisme berfungsi sebagai perekat dan pemersatu bangsa dan negara,
setiap aparatur sipil negara harus memiliki jiwa nasionalisme yang kuat, memiliki kesadaran
sebagai penjaga kedaulatan negara, menjadi pemersatu bangsa mengupayakan situasi damai
di seluruh wilayah Indonesia, dan menjaga keutuhan NKRI. Nasionalisme berperan dalam
pembinaan karakter bangsa, pengawal pembagunan nasional (nation building), dan pengerat
integrasi nasional. Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus
diperhatikan oleh aparatur sipil negara dalam menjalankan tugasnya yaitu Pancasila : 1.
ketuhanan yang Maha Esa, 2. kemanusiaan yang adil dan beradab, 3. persatuan Indonesia, 4.
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, 5.
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (Latief dkk., 2015).
Etika publik adalah refleksi tentang standar atau norma yang menentukan baik/buruk
dan benar/salah suatu perilaku, tindakan, dan keputusan yang mengarahkan kebijakan publik
dalam menjalankan tanggung jawab pelayanan publik (Haryatmoko, 2011). Ada 3 fokus
utama dalam pelayanan publik, yaitu : 1. pelayanan publik yang berkualitas dan relevan; 2.
sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan dalam menimbang pilihan
sarana kebijakan publik dan alat evaluasi; dan 3. modalitas etika, menjembatani antara norma
moral dan tindakan faktual. Etika publik menurut saya adalah peraturan mengenai sikap dan
perilaku yang harus diterapkan oleh setiap aparatur sipil negara dalam pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang ASN
yaitu :
Berdasarkan Undang-undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yaitu :
1. melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;
2. melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3. melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4. melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;
5. melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan etika pemerintahan;
6. menjaga kerahasiaan yang mennyangkut kebijakan Negara;
7. menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggung jawab,
efektif dan efisien;
8. menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
9. memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
10. tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri
sendiri atau untuk orang lain;
11. memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN; dan
12. melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai ASN (Kumorotomo dkk., 2015).
Anti korupsi adalah sikap dan perilaku yang tidak mendukung adanya upaya untuk
merugikan keuangan negara dan perekonomian negara, singkatnya ialah sikap menentang
terhadap adanya korupsi. Korupsi dapat diartikan sebagai perbuatan yang tidak baik, buruk,
curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-norma
agama, material, mental, dan umum. Anti korupsi menurut saya adalah pikiran dan tindakan
yang tidak mendukung adanya penyalahgunaan kepercayaan yang melanggar hukum yang
dapat merugikan negara. Ada 3 strategi dalam pemberantasan korupsi, yaitu : 1. perbaikan
sistem, 2. edukasi, dan 3. represif. Untuk mendukung pemberantasan korupsi, KPK bersama
para pakar telah mengidentifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi dan dihasilkan sebanyak 9
nilai anti korupsi yaitu :
1. jujur;
2. peduli;
3. mandiri;
4. disiplin;
5. tanggung jawab;
6. kerja keras;
7. sederhana;
8. berani; dan
9. adil (Lembaga Administrasi Negara, 2015).
Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014, pegawai ASN terdiri atas Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). ASN
berfungsi, bertugas, dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat
pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu
ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam menjalankan
fungsi dan tugasnya tersebut. ASN berfungsi, bertugas, dan berperan untuk memberikan
pelayanan publik yang profesional dan berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang
diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.
Oleh karena itu, ASN dituntut untuk profesional dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat. ASN berfungsi, bertugas, dan berperan untuk mempererat persatuan dan
kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. ASN senantiasa dan taat sepenuhnya kepada
Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah. ASN senantiasa menjunjung tinggi martabat
ASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan diri sendiri,
seseorang, dan golongan. Pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara bertekad untuk mengelola ASN menjadi semakin profesional agar
mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat (Fatimah &
Irawati, 2017).
4. koalisi sosial.
WoG menjadi penting karena diperlukan sebuah upaya untuk memahami pentingnya
kebersamaan dari seluruh sektor guna mencapai tujuan bersama. Sikap, perilaku, dan nilai
yang berorientasi sektor harus dicairkan dan dibangun dalam fondasi kebangsaaan yang lebih
mendasar, yang mendorong adanya semangat persatuan dan kesatuan. Alasan WoG menjadi
penting dan tumbuh sebagai pendekatan yang mendapatkan perhatian dari pemerintah adalah:
RANCANGAN AKTUALISASI
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa isu atau problematika
yang ditemukan dalam melaksanakan tugas sebagai guru di SDN 013 Balikpapan Tengah.
Sumber isu yang diangkat dapat berasal dari individu, unit kerja, maupun organisasi. Isu-isu
c. Manajemen ASN
Balikpapan tengah
Balikpapan Tengah
Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu dilakukan proses
analisis isu untuk menentukan isu mana yang merupakan prioritas yang dapat dicarikan solusi
oleh penulis. Proses tersebut menggunakan dua alat bantu penetapan kriteria kualitas isu
yakni berupa:
dan Kelayakan.
masyarakat.
2) Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks,
4) Kelayakan artinya isu yang masuk akal, logis, realistis, serta relevan untuk
rentang penilaian 1-5 dengan ketentuan nilai 1 berarti sangat kecil, nilai 2 berarti
kecil, nilai 3 berarti sedang, nilai 4 berarti besar, dan nilai 5 berarti sangat besar.
1) Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak
Berikut ini beberapa isu yang ada pada SDN 013 Balikpapan Tengah yang akan
ditentukan kelayakannya menggunakan metode APKL dan USG, untuk lebih jelasnya
Kriteria A Kriteria B
Prinsip ASN Identifikasi Isu
A P K L Ket U S G ∑
Tengah
Balikpapan Tengah
Isu yang paling prioritas yakni “Kurangnya pengetahuan siswa terhadap permainan
tradisional di SDN 013 Balikpapan Tengah” dengan perolehan skor USG 13. Adapun
dampak jika tidak terselesaikan dari isu terpilih yang telah dianalisis menggunakan
permainan tradisional di SDN 013 Balikpapan Tengah” yaitu dengan melakukan kegiatan
sebagai berikut :
2. Menyusun RPP tentang permainan tradisional hadang dan bakiyak tempurung kelapa
kelapa
6. Evaluasi kegiatan
TABEL RANCANGAN AKTUALISASI
Konstribusi Penguatan Analisis
Tahapan Keterlibatan Substansi
No Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi dan Nilai-Nilai Dampak
Kegiatan dengan ANEKA
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Membuat Modul Konsultasi terlebih Mendapatkan Akuntabilitas (kejelasan) Perwujudan kegiatan Kegiatan ini Bila buku ini
tentang permainan dahulu kepada kepala saran dan Kejelasan dalam ini sesusi dengan visi adalah penguatan tidak dibuat
tradisional sekolah tentang masukan dari menyusun konsep modul SDN 013 Balikpapan dari nilai maka siswa
terlebih dahulu sebelum Tengah organisasi
pembuatan modul kepala sekolah di SDN 013
dibuatnya modul yaitu:”Terwujudnya
tersebut Responsive Tengah akan
Nasionalisme (sila ke Sekolah Unggul
Membuat konsep Adanya konsep Humanis kesulitan
4) Diskusi dengan Dalam IMTAQ dan
modul permainan untuk membuat Professional mencari
kepala sekolah IPTEK Yang
tradisional hadang modul permainan Berwawasan Integritas referensi
Etika Publik (santun)
dan bakiyak hadang dan Meminta arahan dari Lingkungan Dan tentang
tempurung kelapa bakiyak kepala sekolah dengan Berkarakter permainan
tempurung kelapa sopan dan santun Bangsa”. Dan misi hadang dan
Pembuatan modul Adanya modul Komitmen SDN 013 Balikpapan bakiyak
permainan tradisional tentang mutu(orientasi poda Tengah butir ke 6 tempurung
mutu) adalah : kelapa
permainan hadang permainan
Konstribusi Penguatan Analisis
Tahapan Keterlibatan Substansi
No Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi dan Nilai-Nilai Dampak
Kegiatan dengan ANEKA
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
dan bakiyak tradisonal hadang Mencari referensi buku Menanamkan rasa
tempurung kelapa dan bakiyak penunjang untuk membuat cinta tanah air,
yang disisipi kebugaran jasmani disusun. Bersikap santun kepada SDN 013 Balikpapan melakukan
dengan permainan dan disisipi dengan kepala sekolah dan Tengah penyusunan
Hadang dan permainan tradisional teman sejawat saat yaitu:”Terwujudnya RPP
Bakiyak tempurung meminta arahan dan Sekolah Unggul
Konsultasi kepada Mendapatkan kebugaran
kelapa masukan dari kepala Dalam IMTAQ dan
kepala sekolah saran dan jasmani yang
sekolah
Anti korupsi
Konstribusi Penguatan Analisis
Tahapan Keterlibatan Substansi
No Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi dan Nilai-Nilai Dampak
Kegiatan dengan ANEKA
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
tentang konsep RPP masukan dari (keberanian) IPTEK Yang disisipi
yang telah dibuat. Kepala Sekolah Berani untuk berkonsultasi Berwawasan dengan
kepada kepala sekolah dan Lingkungan Dan permainan
Meminta pendapat Mendapatkan
meminta saran dan Berkarakter
kepada teman masukan dari tradisonal
masukan Bangsa”. Dan misi
sejawat tentang teman sejawat hadang dan
Nasionalisme (sila ke 4) SDN 013
konsep RPP yang tentang bakiyak
Melakukan musyawarah Balikpapan Tengah
telah dibuat. penyusunan tempurung
dengan kepala sekolah dan butir ke 6 adalah :
RPP ini. teman sejawat tentang Menanamkan rasa
kelapa, maka
Membuat RPP Tersusunya konsep pembuatan RPP cinta tanah air, kegiatan
kesegaran jasmani RPP kebugaran permainan Tradisional kekeluargaan dan tersebut tidak
dengan disisipi jasmani yang Akuntabilitas (kejelasan) berkarakter bangsa akan terukur
permainan tradisional disisipi oleh menyusun RPP dengan dan terarah.
hadang dan bakiyak permainan kejelasan KI dan KD
dalam permainan
tempurung kelapa. tradisional
tradisional
Komitmen mutu
Konstribusi Penguatan Analisis
Tahapan Keterlibatan Substansi
No Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi dan Nilai-Nilai Dampak
Kegiatan dengan ANEKA
Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
(orientasi mutu)
Mencari literasi dan
sumber belajar dari
berbagai sumber
sehingga mendapatkan
materi yang maksimal
kegiatan-kegiatan aktualisasi akan di jabarkan dalam timeline kegiatan pada tabel Jadwal Pelaksanaan
Februari Maret
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
10
11
12
13
14
15
5
6
7
8
9
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1 Membuat buku
tentang
permainan
tradisional
hadang dan
bakiyak
tempurung
kelapa
2 Membuat RPP
tentang
permainan
tradisional
hadang dan
bakiyak
tempurung
kelapa
3 Sosialisasi dan
memperkenalka
n permainan
tradisional
hadang dan
bakiyak
tempurung
kelapa.
4 Menjelaskan
peraturan
permainan
hadang dan
memainkanya
5 Menjelaskan
peraturan
permainan
bakiyak
tempurung
kelapa dan
memainkanya
6 Evaluasi
kegiatan
permainan
hadang dan
bakiyak
tempurung
kelapa
Keterangan :
: Hari libur
: Kegiatan dimulai
: Berakhirnya kegiatan
KEGIATAN AKTUALISASI
1. Kegiatan 1
Sebelum memulai kegiatan habituasi, pada hari senin tanggal 10 Februari 2020
diskusi dengan mentor ini merupakan tanggung jawab dan kejelasan (Akuntabilitas)
dilakukan dengan cara sopan dan santun (Etika Publik). Output yang diperoleh dari
konsultasi tersebut adalah adanya notulen yang berisi tentang saran dan masukan
dari mentor
dahulu. Beberapa referensi dari media internet penulis ambil sebagai bahan untuk
Hari kamis tanggal 13 Februari 2020 buku tentang permainan tradisional sudah
Dengan adanya buku tentang permainan tradisional di perpustakaan SDN 013 Balikpapan
Tengah, diharapkan siswa bisa lebih mengenal tentang permaianan tradisional yang ada di
Indonesia ini
Nilai ANEKA yang terdapat pada kegiatan membuat buku permainan tradisional
permainan tradisional
c. Etika Publik : ketika berdiskusi dengan mentor saya menerapkan sikap sopan dan
santun
d. Komitmen mutu : saya mencari beberapa referensi yang akan saya gunakan untuk
e. Anti Korupsi : saya memberanikan diri untuk membuat buku tentang permainan
tradisional
Dampak yang terjadi bila nilai ANEKA tidak diterapkan dalam kegiatan pembuatan
a. Apabila saya tidak mengutarakan konsep buku saya kepada mentor, maka saya tidak
akan dapat masukan dan arahan dari mentor tentang isi buku permainan tradisional.
b. Jika saya tidak berdiskusi dengan mentor, maka saya tidak akan mendapatkan
c. Apabila ketika saya konsultasi tidak menerapkan sikap sopan dan santun, maka mentor
d. Jika saya tidak mencari referensi dari media internet maka saya akan kebingungan dan
e. Apabila saya tidak berani membuat buku permainan tersebut, maka anak-anak di SDN
013 Balikpapan tengah tidak mempunyai buku referensi tentang permainan tradisional
sehingga anak-anak tidak akan mengenal dan tidak tahu cara memainkan permainan
tradisional
2. Kegiatan 2
konsultasi dengan mentor terlebih dahulu. Pada saat menyusun RPP untuk
Setelah tahapan penyusunan dan konsep RPP selesai dilanjud dengan menghadap
Manfaat Kegiatan
permainan tradisional hadang dan bakiyak tempurung kelapa menjadi terukur dan terarah.
Nilai ANEKA yang terdapat pada kegiatan membuat buku permainan tradisional
permainan tradisional
b. Nasionalisme : saya berkonsultasi dan berdiskusi dengan mentor mengenai RPP yang
saya buat.
d. Komitmen mutu : saya mencari beberapa sumber referensi untuk menguatkan materi
e. Anti Korupsi : saya memberanikan diri untuk meminta masukan dan pendappat
b. Apabila saya tidak melakukan konsultasi dengan mentor, maka saya tidak akan
c. Apabila saya tidak melakukan konsultasi dalam kegiatan ini, berrti saya tidak
d. Jika saya tidak mencari referensi dari beberapa sumber, maka materi dalam rencana
e. Rencana pelaksanaan pembelajaran yang saya buat mungkin akan terasa kurang
komponen yang ada didalamnya karena tidak memberanikan diri konsul dengan
mentor.
3. Kegiatan 3
Pendidikan Karakter) antara lain berdoa, menyanyikan lagu wajib Nasional dan
Setelah melakukan kegiatan PPK, semua siswa masuk di kelas maing-masing dan
permainan tradisional hadang dan bakiyak tempurung kelapa pada siswa kelas IV.
Manfaat Kegiatan
Dengan diadakan sosialisasi ini diharapkan siswa kelas IV dan kelas V mempunyai
Nilai ANEKA yang terdapat pada kegiatan sosialisai permainan tradisional Hadang
c. Etika Publik : konsultasi kepada mentor terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan
permainan tradisional hadang dan baliyak tempurung kelapa, maka siswa kelas V dan
Nasionallisme pada para siswa di SDN 013 Balikpapan tengah dan apabila tidak
dilaksanakan, maka siswa dan siswi di SDN 013 Balikpapan Tengah akan kehilangan
c. Konsultasi pada mentor adalah hal yang sangat penting dilakukan dan apabila tidak
saya laksanakan , maka kegiatan sosialisasi ini tidak akan terarah dan terukur.
d. Sosialisasi tentang permainan tradisional adalah hal yang penting dilakukan sebelum
melangkah ke materi selanjudnya. Apabila tidak dilaksanakan, maka siswa SDN 013
dilakukan.
e. Jika kegiatan ini tidak dilakukan siswa-siswa tidak akan mengenal dan mengerti
4. Kegiatan 4
Sebelum memainkan permainan hadang terlebih dahulu saya membuat lapangan hadang
pada hari minggu tanggal 16 Februari 2020. Alat yang saya gunakan adalah cat, meteran
Setelah sosialisai kurang lebih 15 menit saya langsung mengarahkan siswa kelas
tradisional hadang. Siswa kelas V saya bagi dalam beberapa kelompok untuk
Dengan diadakan kegiatan permainan hadang ini, diharapkan siswa-siswi di SDN 013
Nilai ANEKA yang terdapat pada kegiatan permainan hadang siswa kelas IV dan V
1 dalam Pancasila
c. Etika Publik : membuat lapangan hadang menggunakan cat, meteran dan benang
d. Komitmen mutu : membuat lapangan hadang yang efisien sehingga bisa digunakan
e. Anti Korupsi : membuat dan membeli peralatan untuk membuat lapangan hadang
Dampak yang terjadi bila nilai ANEKA tidak diterapkan dalam kegiatan permainan
tradisional hadang
a. Apabila saya tidak adil dalam membagi tim, maka pertandingan hadang akan berjalan
tidak seimbang.
b. Apabila sebelum mulai kegiatan tidak berdoa, maka anak-anak sudah kehilangan
pengamalan sila 1 yaitu Ketuhanan yang Maha Esa sebagai wujud meminta
c. Apabila lapangan hadang tidak segera dibuat, maka akan menghambat kegiatan
d. Apabila pembuatan lapangan hadang tidak menggunakan cat, maka setiap mau
memainkan permainan hadang akan dibuat menggunakan kapur dan saya kira kurang
efisien
e. Apabila saya tidak membeli peralatan dengan uang sendiri, berarti saya akan
hadang
5. Kegiatan 5
kelapa, saya terlebih dahulu membuat bakiyak tempurung kelapa di bantu dengan
dapatkan antara lain tempurung kelapa dan tali pramuka sebagai pegangan dan
berdoa, menyanyika lagu wajib dan penyampaian visi dan misi sekolah.
Dengan diadakan permainan tradisional bakiyak tempurung kelapa, siswa SDN 013
Balikpapan Tengah dapat memanfaatkan barang daur ulang yaitu tempurung kelapa
sebagai bahan yang bisa digunakan sebagai alat untuk bermain permainan tradisional.
Nilai ANEKA yang terdapat pada kegiatan permainan hadang siswa kelas IV dan V
tradisional.
c. Etika Publik : Membuat alat permainan tradisional menggunakan bahan daur ulang
d. Komitmen mutu : Membuat bakiyak tempurung kelapa dan dicat agar lebih menarik
untuk dimainkan
e. Anti Korupsi : Pada kegiatan ini semua anak mencoba tanpa membeda bedakan.
Dampak yang terjadi bila nilai ANEKA tidak diterapkan dalam kegiatan permainan
tradisional hadang
a. Apabila guru tidak mengawasi kegiatan tersebut maka bila terjadi cidera pada anak-
b. Permainan tradisional salah satunya bakiyak tempurung kelapa akan dilupakan oleh
c. Apabila barang daur ulang tidak dimanfaatkan dengan baik, maka akan menumpuk
menjadi sampah.
d. Apabila bakiyak tempurung kelapa tidak di cat maka tampilanya kurang menarik.
e. Apabila membeda bedakan anak maka, beberapa anak nanti tidak bisa mencoba dan
Evaluasi
kegiatan
kelas IV dan kelas V dengan cara memberikan soal yang terdiri dari 10 soal
Dengan diadakan evaluasi tentang permainan tradisional ini, saya dapat mengukur sejauh
mana pengetahuan siswa tentang permainan tradisional hadang dan bakiyak tempurung
kelapa.
c. Etika Publik : memberikan materi dan melakukan Tanya jawab tanpa membeda-
bedakan
Dampak yang terjadi bila nilai ANEKA tidak diterapkan dalam evaluasi kegiatan
dan bakiyak tempurung kelapa apabila tidak diulang kembali anak-anak akan lupa
b. Apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan maka karakter Nasionalisme siswa di SDN
c. Anak-anak akan merasa dikucilkan bila saya tidak memberikan materi dan Tanya
d. Memulai pelajaran dengan tidak tepat waktu akan membuat penyampaian materi tidak
optimal.
e. jika tidak melakukan evaluasi, saya tidak akan tahu sejauh mana pemahaman anak-
6.1. Kesimpulan
Setelah dari semua kegiatan aktualisasi yang dilakukan di SDN 013 Balikpapan
1. Ada 5 kegiatan dalam kegiatan aktualisasi yang saya lakukan, antara lain :
tradisional
f. Evaluasi kegiatan
tahap yang telah disusun dan jadwal yang direncanakan.. Akan tetapi, meskipun tidak
sesuai dengan jadwal kegiatan aktualisasi tetap dilaksanakan dengan baik dan selesai
tepat waktu. Berikut beberapa kegiatan yang tahapnnya tidak sesuai dengan
perencaan :
Kegiatan pembuatan buku ini pada saat perencanaan akan dilakukan pada
tanggal 6 – 8 maret 2020. Dikarenakan ada kegiatan validasi dari kepala sekolah
dan Pengawas maka kegiatan pembuatan buku diundur pada tanggal 10, 11, dan
13 Februari 2020.
Februari 2020. Dikarenakan pada tangga 10, 11, dan 13 Februari 2020 saya
masih mengerjakan proses pembuatan buku jadi kegiatan pembuatan buku
kelapa
2020 dan tanggal 24 Februari 2020 ada kegiatan KOSN tingkat Kecamatan
Februari 2020. Sehingga kegiatan ini bisa digabung dengan kegiatan sosialisasi
melaksanakan USG untuk kelas 6 dan MID semester untuk kelas 1-5, maka
Februari 2020 untuk kelas IV dan tanggal 27 Februari 2020 untuk kelas V
untuk kelas 1 – kelas 5 dan USG untuk kelas 6, maka kegiatan evaluasi saya
ambil pada tanggal 3 Maret 2020 dan tanggal 5 Maret 2020 setelah saya
memberikan materi penjaskes untuk bahan belajar pada saat MID semester.
6.2. Saran
merasa perlunya penerapan nilai – nilai ANEKA di lingkungan kerja SDN 013
Balikpapan Tengah khususnya dan seluruh UPTD pemerintah kota Balikpapan pada
umumnya. Karena memang sebelum ikut Latsar penulis sama sekali belum paham apa itu
nilai ANEKA, begitu juga rekan – rekan kerja penulis. Untuk itu mungkin dirasa perlu
adanya sosialisasi nilai – nilai ANEKA untuk seluruh ASN kota Balikpapan bertujuan
untuk meningkatkan kinerja seluruh ASN di Kota Balikpapan, supaya seluruh ASN Kota
Balikpapan paham bahwa ASN adalah pelayan masyarakat sesuai dengan lingkup
kerjanya.
Penulis menjadikan bapak Tuwariyanto, M.Pd sebagai role model di tempat tugas yaitu
SDN 013 Balikpapan Tengah, karena selama bertugas saya melihat beliau mampu
mengimplementasikan nilai-nilai ASN dalam menjalankan tugas dan fungsinya yang
patut saya contoh. Kedisiplinan, semangat nasionalisme, berbudaya dan beradab tidak
luput dari keseharian beliau dalam mengemban amanah Negara. Bahkan dimasa kerjanya
yang tinggal 18 bulan beliau tetap semangat untuk mengabdikan dirinya di dunia
pendidikan. Beliau adalah sosok pemimpin yang bukan hanya memerintah tapi lebih
merangkul dan memberi contoh pada warga SDN 013 Balikpapan Tengah.
Bapak Tuwariyanto, M.Pd lahir di Kota Malang pada tanggal 6 April 1961. Riwayat
pendidikan Bapak Tuwariyanto , M.Pd yaitu :
1. SDN 053/027 Balikpapan Selatan pada tanggal 16 Juli 1984 dengan status golongan
IIa – IIIc
2. Pada tanggal 2 Januari 2004 beliau menjadi Guru Matematika di SDN 001
Balikpapan Selatan golongan IIIc – IVa
3. Pada tanggal 8 Agustus 2012 Beliau diangkat menjadi Kepala Sekolah di SDN 002
Balikpapan Selatan dengan status golongan IVa – IVb
4. Pada tanggal 15 Juni 2016 beliau menjadi Kepala Sekolah di SDN 001 Balikpapan
Kota
5. Pada tahun 2018 beliau mutasi di SDN 013 Balikpapan Selatan.
6. Pada 29 Juni 2019 beliau mutasi di tempat saya bekerja SDN 013 Balikpapan
Tengah