Oleh:
Ulfa Fatimatuz Zuhriyah, A.Md.Kes
NIP. 19970820 202012 2 010
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat serta Karunia-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan rancangan aktulisasi yang berjudul “Peningkatan Partisipasi
Masyarakat dalam Pelayanan Kesehatan Melalui Penyediaan Kotak Saran di Pelayanan
Rawat Jalan Puskesmas Tanggunggunung”. Rancangan aktulisasi ini dapat terselesaikan
dengan baik tidak lepas dari bimbingan, dukungan, dan doa dari berbagai pihak, oleh
karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. H. Maryoto Birowo, M.M. selaku Bupati Kabupaten Tulungagung yang
telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti Pelatihan Dasar
CPNS Kabupaten Tulungagung,
2. Ibu Ir Kamsiah, M.T. selaku Plt. Kepala BKPSDM Kabupaten Tulungagung
sekaligus penguji yang telah memberikan dukungan dan masukan dalam
penyelesaian rancangan aktualisasi ini,
3. Bapak Dr. H. Japar, M.Pd selaku Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan
Keagamaan Surabaya yang telah memberikan dukungan dalam kegiatan Latsar
CPNS Kabupaten Tulungagung,
4. Bapak Dr. H. Abdul Main, M. Hum selaku coach yang telah memberikan arahan,
masukan, dan dukungan dalam penyelesaian rancangan aktualisasi ini,
5. Bapak dr. Hari Subagiyo selaku Kepala Puskesmas Tanggunggunung sekaligus
mentor saya yang telah memberikan masukan dan dukungan dalam penulisan
rancangan aktualisasi ini,
6. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing selama proses pelatihan dasar CPNS
7. Kedua orang tua dan adik-adik saya yang senantiasa memberikan doa dan
semangat dalam penulisan rancangan aktualisasi ini,
8. Rekan-rekan Puskesmas Tanggunggunung yang senantiasa memberikan
dukungan dalam pembuatan rancangan aktualisasi ini,
9. Rekan-rekan peserta pelatihan dasar gelombang IV yang telah memberikan
semangat,
10. Serta pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulisan rancangan aktualisasi ini tidak lepas dari kekurangan. Untuk itu saran dan
kritik yang membangun sangat penulis perlukan demi perbaikan rancangan aktualisasi ini.
Semoga rancangan aktualisasi ini bermanfaat
Tulungagung, 23 September 2021
Penulis
Ulfa Fatimatuz Zuhriyah, A.Md.Kes
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Desa Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanggunggunung Tahun 2020 .................... 5
Tabel 2.2 Perkembangan SDM ............................................................................................. 7
Tabel 2.3 SDM Berdasarkan Tingkat Pendidikan ................................................................. 7
Tabel 2.4 Analisis Isu Menggunakan teknik AKPK ............................................................. 13
Tabel 2.5 Analisis Isu Menggunakan Teknik USG ............................................................. 14
Tabel 2.6 Matriks Kegiatan.................................................................................................. 23
Tabel 2.7 Rencana Jadwal Kegiatan .................................................................................. 33
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang nomor 5 Tahun 2014 menyebutkan bahwa ASN (Aparatur
Sipil Negara) merupakan profesi bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah (PPPK).
Pegawai Negeri Sipil merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina
kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan (UU ASN No 5 Tahun 2014).
ASN sebagai aktor roda pemerintahan Indonesia memiliki tiga fungsi yaitu
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta pemererat dan pemersatu
bangsa. ASN berperan penting dalam melaksanakan cita-cita bangsa dan
mewujudkan tujuan negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Untuk mewujudkan cita-cita
tersebut perlu dibangun Aparatur Sipil Negara yang memiliki integritas, profesional,
netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan
mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 (UU ASN No 5 Tahun 2014).
Untuk membentuk karakter PNS yang mampu bertindak profesional dalam
mengelola tantangan dan masalah keragaman sosial kultural dengan menggunakan
perspektif whole of government yang didasari nilai-nilai dasar PNS berdasarkan
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI maka perlu diselenggarakan pelatihan yang
inovatif dan terintegrasi. CPNS wajib mengikuti pelatihan dasar untuk membangun
integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan,
karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang. Pelatihan dasar memadukan
pembelajaran klasikal dan non-klasikal di tempat pelatihan dan di tempat kerja
sehingga memungkinkan peserta mampu menginternalisasi, menerapkan, dan
mengaktulisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan atau habituasi
(Peraturan LAN No 12 Tahun 2018).
Undang-undang nomor 36 tahun 2009 menyebutkan bahwa salah satu
upaya untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia adalah dengan
melaksanakan pembangunan yang berkesinambungan, termasuk diantaranya
1
2
C. Manfaat
1. Manfaat bagi Peserta
Rancangan aktualisasi ini merupakan salah satu syarat lulus pelatihan dasar
CPNS. Selain itu, dengan disusunnya rancangan aktualisasi ini, dapat menjadi
pembelajaran peserta dalam mengaktualisasikan nilai nilai ANEKA dan nilai-
nilai dasar PNS berdasarkan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI dalam
melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya.
2. Manfaat bagi Puskesmas Tanggunggunung
4
5
6
g. Data Kependudukan
Jumlah penduduk wilayah Puskesmas Tanggunggunung Tahun 2020 adalah
27.162 jiwa terdiri dari :
Laki –laki : 13.743 Jiwa
Perempuan : 13.419 Jiwa
Secara umum profil penduduk di wilayah puskesmas Tanggunggunung adalah
sebagai berikut:
Jumlah KK : 9.397 KK
Jumlah masyarakat miskin : 8.495 Jiwa
Jumlah rumah : 7.572 rumah
Jumlah kelurahan ODF : 7 desa/kelurahan
Jumlah ibu hamil : 346 orang
Jumlah bayi : 300 bayi
Jumlah anak balita (1-4th) : 915 balita
Angka kematian ibu : 0 rang
Angka kematian bayi : 0 orang
Jumlah bayi balita gizi buruk : 0 orang
Jumlah KB aktif : 2.926 orang
Jumlah peserta JKN : 10.757 jiwa
Profil penduduk berdasarkan tingkat pendidikan adalah sebagai berikut:
Tidak/ belum tamat SD : 15.357 orang
SD/MI : 4.360 orang
SLTP/MTS : 4.619 orang
SLTA/MA : 2.114 orang
Akademi/PT : 441 orang
Pascasarjana : 271 orang
h. Desa-desa ini berada dalam lingkar wilayah kerja yang berbatasa dengan :
Sebelah Utara : Kecamatan Campurdarat
Sebelah Timur : Kecamatan Kalidawir
Sebelah Selatan : Samudera Hindia
Sebelah Barat : Kecamatan Campurdarat dan
Kecamatan Besuki
7
i. Jumlah Pegawai
Berikut adalah jumlah pegawai di Puskesmas Tanggunggunung berdasarkan
profesinya:
Tabel 2.2 Perkembangan SDM
B. Deskripsi Isu
Untuk merancang sebuah kegiatan diperlukan proses penentuan dan
identifikasi terhadap isu yang diambil. Adapun isu-isu yang diajukan sebagai berikut:
1. Kurang optimalnya proses pendaftaran dan penyediaan rekam medis pasien
periksa laboratorium hamil dan calon pengantin di Puskesmas
Tanggunggunung
Proses registrasi pasien melalui pengumpulan data identifikasi yang
berupa data administrasi dalam rekam medis (Wijaya dan Dewi, 2017). Proses
pendaftaran di Puskesmas Tanggunggunung sudah menggunakan media
elektronik SIMPUSTA, namun rekam medis yang digunakan adalah rekam
medis berbasis kertas. Hal ini menyebabkan petugas pendaftaran harus
mengisi secara manual identitas pasien di lembar rekam medis. Pendaftaran
dan penyediaan rekam medis pasien periksa laboratorium ibu hamil dan calon
pengantin melebihi standar pelayanan minimal pendaftaran rawat jalan (>10
menit). Dalam Permenkes Nomor 129 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal disebutkan bahwa waktu penyediaan dokumen rekam medis rawat
jalan adalah kurang dari sama dengan 10 menit. Lamanya proses pendaftaran
ibu hamil dan calon pengantin ini disebabkan oleh banyaknya formulir yang
harus diisi secara manual.
2. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas
Tanggunggunung
Berdasarkan UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, setiap kegiatan
dan upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya dilaksanakan berdasarkan prinsip nondiskriminatif, partisipatif,
perlindungan, dan berkelanjutan. Pelayanan publik harus menjungjung tinggi
sembilan prinsip pelayanan agar terwujud pelayanan yang prima (Purwanto
dkk, 2017). Salah satu prinsip yang mendukung upaya kesehatan di
Puskesmas adalah prinsip partisipatif. Pelayanan UKM (Usaha Kesehatan
Masyarakat) dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi masyarakat, namun
hal ini masih kurang di Puskesmas Tanggunggunung. Kurangnya partisipasi
masyarakat melalui pengaduan kritik dan saran menyebabkan Puskesmas
Tanggunggunung menjadi tidak bisa memahami pelayanan yang ideal menurut
masyarakat, tidak adanya masukan dari masyarakat sebagai bahan evaluasi,
upaya menjaga mutu menjadi terhambat karena tidak adanya feedback dari
masyarakat, serta berpotensi menurunkan kepuasan pasien.
3. Tingginya angka missfile berkas rekam medis di puskesmas Tanggunggunung
11
No Isu A K P K Total
1 Belum optimalnya proses pendaftaran 3 3 4 3 13
pasien periksa laboratorium hamil dan
calon pengantin di Puskesmas
Tanggunggunung
2 Kurangnya partisipasi masyarakat dalam 3 4 4 5 16
pelayanan kesehatan di Puskesmas
Tanggunggunung
3 Tingginya angka missfile berkas rekam 4 3 4 4 15
medis di puskesmas Tanggunggunung
4 Rendahnya angka kelengkapan 3 3 4 3 13
pengisian berkas rekam medis rawat
jalan di Puskesmas Tanggunggunung
5 Tidak adanya media informasi mengenai 4 3 4 3 14
persyaratan yang harus dibawa ketika
berobat di Puskesmas Tanggunggunung
4.: Berkembang
5 : Sangat berkembang
Berikut adalah analisis isu menggunakan teknik USG:
Tabel 2.5 Analisis Isu Menggunakan Teknik USG
No Isu U S G Total
1 Kurangnya partisipasi masyarakat dalam 5 4 4 13
pelayanan kesehatan di Puskesmas
Tanggunggunung
2 Tingginya angka missfile berkas rekam medis di 4 4 4 12
puskesmas Tanggunggunung
3 Tidak adanya media informasi mengenai 4 3 3 10
persyaratan yang harus dibawa ketika berobat
di Puskesmas Tanggunggunung
Berdasarkan isu-isu yang diuji menggunakan pendekatan teknik AKPK dan USG,
maka dapat diperoleh isu prioritas yang harus ditangani terlebih dahulu, yaitu “Kurangnya
partisipasi masyarakat dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas Tanggunggunung”.
Seluruh analisis tersebut dapat digambarkan dalam sebuah diagram fishbone sebagai
berikut :
F. Matriks Rancangan
Unit Kerja : UPT Puskesmas Tanggunggunung
Identifikasi Isu : 1. Kurang optimalnya proses pendaftaran pasien periksa laboratorium hamil dan calon
pengantin di Puskesmas Tanggunggunung
2. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas
Tanggunggunung
3. Tingginya angka missfile berkas rekam medis di puskesmas Tanggunggunung
4. Rendahnya angka kelengkapan pengisian berkas rekam medis rawat jalan di
Puskesmas Tanggunggunung
5. Tidak adanya media informasi mengenai persyaratan yang harus dibawa ketika berobat
di Puskesmas Tanggunggunung
Isu yang diangkat : Kurangnya partisipasi masyarakat dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas
Tanggunggunung
Gagasan Pemecahan Isu : Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pelayanan Kesehatan melalui Penyediaan Kotak
Saran di Puskesmas Tanggnggunung
23
G. Jadwal Kegiatan
Rencana aktualisasi nilai-nilai dasar PNS ini akan direalisasikan selama aktualisasi di tempat kerja, terhitung mulai 04 Oktober
2021 s/d 06 Nopember 2021 di unit kerja UPT Puskesmas Tanggunggunung. Berikut adalah tabel rencana jadwal kegiatan aktualisasi
ini:
Tabel 2.7 Rencana Jadwal Kegiatan
BAB III
PENUTUP
Berdasarkan proses analisis isu yang telah peneliti lakukan, terpilih core isu yaitu
kurangnya partisipasi masyarakat dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas
Tanggunggunung. Dalam suatu pelayanan publik partisipasi masyarakat adalah hal penting
yang harus diperhatikan. Penyelenggaraan pelayanan publik perlu melibatkan masyarakat
dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya. Di Puskesmas
Tanggunggunung partisipasi masyarakat masih kurang ditunjukkan oleh belum optimalnya
fasilitas pengisian kotak saran sehingga pasien menjadi tidak memiliki sarana untuk
memberikan feedback pelayanan berupa pengaduan, kritik, maupun saran. Kurangnya
partisipasi masyarakat dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas Tanggunggunung
menyebabkan Puskesmas menjadi tidak mengetahui pelayanan ideal yang diharapkan
masyarakat dan tidak memiliki bahan evaluasi yang bersumber dari pasien sebagai upaya
menjaga mutu pelayanan kesehatan. Untuk mengatasi core isu ini, penulis memiliki
gagasan pemecahan isu yaitu peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelayanan
kesehatan melalui penyediaan kotak saran di Puskesmas Tanggunggunung yang akan
penulis aktualisasikan pada 04 Oktober 2021 sampai di 06 Nopember 2021. Semoga dalam
melaksanakan kegiatan aktualisasi ini penulis dapat menginternalisasikan dan
menghabituasikan nilai-nilai dasar ASN serta kedudukan dan peran ASN dengan sebaik
baiknya.
34
DAFTAR PUSTAKA
35
Widjaya, Lily. (2018). Manajemen Mutu Informasi Kesehatan III Pendokumentasian Rekam
Medis. Jakarta: Kementerian Kesehatan.
Wirajaya, M. dan Dewi, N. (2019). Analisis Ketidaklengkapan Rekam Medis Pasien Rawat
Inap di Rumah Sakit Dharma Kerti Tabanan. Jurnal ARSI, 6(1), 11-20.
36
LAMPIRAN