Anda di halaman 1dari 44

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL,

KEDUDUKAN DAN PERANNYA DALAM NEGARA KESATUAN REPUBLIK


INDONESIA

PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAYANAN


KESEHATAN MELALUI PENYEDIAAN KOTAK SARAN DI PUSKESMAS
TANGGUNGGUNUNG

Oleh:
Ulfa Fatimatuz Zuhriyah, A.Md.Kes
NIP. 19970820 202012 2 010

Peserta Pelatihan Dasar CPNS Gol. II


Angkatan IV

PEMERINTAH KEBUPATEN TULUNGAGUNG


BEKERJASAMA DENGAN KEMENTERIAN KEAGAMAAN RI
BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN SURABAYA
TAHUN 2021
LEMBAR PERSETUJUAN

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat serta Karunia-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan rancangan aktulisasi yang berjudul “Peningkatan Partisipasi
Masyarakat dalam Pelayanan Kesehatan Melalui Penyediaan Kotak Saran di Pelayanan
Rawat Jalan Puskesmas Tanggunggunung”. Rancangan aktulisasi ini dapat terselesaikan
dengan baik tidak lepas dari bimbingan, dukungan, dan doa dari berbagai pihak, oleh
karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. H. Maryoto Birowo, M.M. selaku Bupati Kabupaten Tulungagung yang
telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti Pelatihan Dasar
CPNS Kabupaten Tulungagung,
2. Ibu Ir Kamsiah, M.T. selaku Plt. Kepala BKPSDM Kabupaten Tulungagung
sekaligus penguji yang telah memberikan dukungan dan masukan dalam
penyelesaian rancangan aktualisasi ini,
3. Bapak Dr. H. Japar, M.Pd selaku Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan
Keagamaan Surabaya yang telah memberikan dukungan dalam kegiatan Latsar
CPNS Kabupaten Tulungagung,
4. Bapak Dr. H. Abdul Main, M. Hum selaku coach yang telah memberikan arahan,
masukan, dan dukungan dalam penyelesaian rancangan aktualisasi ini,
5. Bapak dr. Hari Subagiyo selaku Kepala Puskesmas Tanggunggunung sekaligus
mentor saya yang telah memberikan masukan dan dukungan dalam penulisan
rancangan aktualisasi ini,
6. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing selama proses pelatihan dasar CPNS
7. Kedua orang tua dan adik-adik saya yang senantiasa memberikan doa dan
semangat dalam penulisan rancangan aktualisasi ini,
8. Rekan-rekan Puskesmas Tanggunggunung yang senantiasa memberikan
dukungan dalam pembuatan rancangan aktualisasi ini,
9. Rekan-rekan peserta pelatihan dasar gelombang IV yang telah memberikan
semangat,
10. Serta pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulisan rancangan aktualisasi ini tidak lepas dari kekurangan. Untuk itu saran dan
kritik yang membangun sangat penulis perlukan demi perbaikan rancangan aktualisasi ini.
Semoga rancangan aktualisasi ini bermanfaat
Tulungagung, 23 September 2021
Penulis
Ulfa Fatimatuz Zuhriyah, A.Md.Kes

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL .................................................................................................................... v
BAB I ...................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................................ 1
B. Tujuan ......................................................................................................................... 3
C. Manfaat ....................................................................................................................... 3
D. Ruang Lingkup Aktualisasi ......................................................................................... 4
BAB II ..................................................................................................................................... 5
A. Deskripsi Organisasi................................................................................................... 5
B. Deskripsi Isu ............................................................................................................. 10
C. Analisis Isu ................................................................................................................ 12
D. Argumentasi Terhadap Core Isu .............................................................................. 14
E. Nilai - Nilai Dasar PNS dan Profesi PNS ................................................................. 16
F. Matriks Rancangan................................................................................................... 22
G. Jadwal Kegiatan ....................................................................................................... 33
BAB III .................................................................................................................................. 34
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 35
LAMPIRAN .......................................................................................................................... 37

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Puskesmas Tanggunggunung .......................................... 9


Gambar 2.2 Diagram Fishbone ........................................................................................... 14

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Desa Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanggunggunung Tahun 2020 .................... 5
Tabel 2.2 Perkembangan SDM ............................................................................................. 7
Tabel 2.3 SDM Berdasarkan Tingkat Pendidikan ................................................................. 7
Tabel 2.4 Analisis Isu Menggunakan teknik AKPK ............................................................. 13
Tabel 2.5 Analisis Isu Menggunakan Teknik USG ............................................................. 14
Tabel 2.6 Matriks Kegiatan.................................................................................................. 23
Tabel 2.7 Rencana Jadwal Kegiatan .................................................................................. 33

v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang nomor 5 Tahun 2014 menyebutkan bahwa ASN (Aparatur
Sipil Negara) merupakan profesi bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah (PPPK).
Pegawai Negeri Sipil merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina
kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan (UU ASN No 5 Tahun 2014).
ASN sebagai aktor roda pemerintahan Indonesia memiliki tiga fungsi yaitu
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta pemererat dan pemersatu
bangsa. ASN berperan penting dalam melaksanakan cita-cita bangsa dan
mewujudkan tujuan negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Untuk mewujudkan cita-cita
tersebut perlu dibangun Aparatur Sipil Negara yang memiliki integritas, profesional,
netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan
mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 (UU ASN No 5 Tahun 2014).
Untuk membentuk karakter PNS yang mampu bertindak profesional dalam
mengelola tantangan dan masalah keragaman sosial kultural dengan menggunakan
perspektif whole of government yang didasari nilai-nilai dasar PNS berdasarkan
kedudukan dan peran PNS dalam NKRI maka perlu diselenggarakan pelatihan yang
inovatif dan terintegrasi. CPNS wajib mengikuti pelatihan dasar untuk membangun
integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan,
karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang. Pelatihan dasar memadukan
pembelajaran klasikal dan non-klasikal di tempat pelatihan dan di tempat kerja
sehingga memungkinkan peserta mampu menginternalisasi, menerapkan, dan
mengaktulisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan atau habituasi
(Peraturan LAN No 12 Tahun 2018).
Undang-undang nomor 36 tahun 2009 menyebutkan bahwa salah satu
upaya untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia adalah dengan
melaksanakan pembangunan yang berkesinambungan, termasuk diantaranya

1
2

pembangunan kesehatan. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut


Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya
(Permenkes No 43 Tahun 2019).
Berdasarkan UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, setiap kegiatan dan
upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
dilaksanakan berdasarkan prinsip nondiskriminatif, partisipatif, perlindungan, dan
berkelanjutan. Hal ini selaras dengan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI
sebagai pelayan publik. Pelayanan publik harus menjungjung tinggi sembilan prinsip
pelayanan agar terwujud pelayanan yang prima, diantaranya adalah prinsip
partisipasif. Dalam suatu pelayanan publik partisipasi masyarakat adalah hal
penting yang harus diperhatikan. Penyelenggaraan pelayanan publik perlu
melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
hasilnya (Purwanto dkk, 2017). Di Puskesmas Tanggunggunung partisipasi
masyarakat masih kurang ditunjukkan oleh belum optimalnya fasilitas pengisian
kotak saran sehingga pasien menjadi tidak memiliki sarana untuk memberikan
feedback pelayanan berupa pengaduan, kitik, maupun saran. Kurangnya partisipasi
masyarakat dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas Tanggunggunung
menyebabkan Puskesmas menjadi tidak mengetahui pelayanan ideal yang
diharapkan masyarkat sebagai bahan evaluasi.
Pengaduan yang dikelola dengan baik akan mendatangkan manfaat atau
keuntungan bagi organisasi yang dikomplain, antara lain organisasi semakin tahu
akan kelemahan atau kekurangannya dalam memberikan pelayanan kepada
pelanggan; sebagai alat introspeksi diri organisasi untuk senantiasa responsif dan
mau memperhatikan “suara‟ dan “pilihan‟ pelanggan; mempermudah organisasi
mencari jalan keluar meningkatkan mutu pelayanannya; bila segera ditangani,
pelanggan merasa kepentingan dan harapannya diperhatikan; dapat mempertebal
rasa percaya dan kesetiaan pelanggan kepada organisasi pelayanan; serta
penanganan komplain yang benar bisa meningkatkan kepuasan pelanggan (Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional, 2010).
Berdasarkan paparan diatas, sebagai perekam medis dan informasi
kesehatan yang memiliki kompetensi menajemen mutu informasi kesehatan dan
dalam rangka menjawab isu diatas maka penulis memiliki gagasan untuk
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelayanan kesehatan melalui
penyediaan kotak saran di Puskesmas Tanggunggunung. Untuk itu dalam penulisan
3

rancangan aktualisasi ini penulis mengambil judul “Peningkatan Partisipasi


Masyarakat dalam Pelayanan Kesehatan melalui Penyediaan Kotak Saran di
Puskesmas Tanggunggunung”
B. Tujuan
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka tujuan dari rancangan
aktualisasi ini adalah sebagai berikut:
1. Tujuan umum :
1) Menginternalisasi nilai-nilai dasar ASN serta kedudukan dan peran ASN
2) Menghabituasi nilai-nilai dasar ASN serta kedudukan dan peran ASN
3) Mengaktualisasi nilai-nilai dasar ASN serta kedudukan dan peran ASN
4) Memberikan inovasi yang dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
di Puskesmas Tanggunggunung
2. Tujuan khusus :
Tujuan khusus dari rancangan aktualisasi ini adalah meningkatkan kompetensi
intelektual, kompetensi teknis, dan kompetensi mental ASN dalam:
1) Melakukan konsultasi dan koordinasi mengenai rancangan aktualisasi
bersama mentor
2) Melakukan koordinasi dengan tim mutu Puskesmas Tanggunggunung
mengenai rencana peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelayanan
kesehatan melalui penyediaan kotak saran di Puskesmas Tanggunggunung
3) Membuat formulir pengaduan, kritik, dan saran
4) Membuat media berupa stand banner himbauan untuk mengisi formulir
pengaduan, kritik, dan saran setelah selesai berobat
5) Menyiapkan dan meletakkan kotak saran di tempat strategis
6) Menghimbau pasien agar mengisi formulir pengaduan, kritik, dan saran
7) Merekap dan melakukan tindak lanjut atas masukan masyarakat
8) Melakukan evaluasi seluruh kegiatan bersama mentor

C. Manfaat
1. Manfaat bagi Peserta
Rancangan aktualisasi ini merupakan salah satu syarat lulus pelatihan dasar
CPNS. Selain itu, dengan disusunnya rancangan aktualisasi ini, dapat menjadi
pembelajaran peserta dalam mengaktualisasikan nilai nilai ANEKA dan nilai-
nilai dasar PNS berdasarkan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI dalam
melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya.
2. Manfaat bagi Puskesmas Tanggunggunung
4

Dengan adanya partisipasi masyarakat berupa pengaduan, kritik, mapun saran,


Puskesmas Tanggunggunung menjadi semakin tahu akan kelemahan atau
kekurangannya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Puskesmas
Tanggunggunung dapat mengintrospeksi diri untuk senantiasa responsif dan
mau memperhatikan keinginan dan kebutuhan pasien. Pengaduan, kritik, dan
saran masyarakat juga dapat menjadi bahan masukan untuk pengambilan
kebijakan dalam peningkatan mutu pelayanan.
3. Manfaat bagi Stakeholder
Manfaat bagi masyarakat adalah masyarakat memiliki sarana untuk
menyalurkan aspirasinya, baik pengaduan, kritik, maupun saran. Masyarakat
menjadi memiliki wadah untuk menyampaikan pelayanan yang diinginkan atau
diharapkan. Masyarakat mendapatkan pelayanan yang lebih baik sebagai
umpan balik dari pengaduan, kritik, dan saran yang telah disampaikan kepada
Puskesmas Tanggunggunung.

D. Ruang Lingkup Aktualisasi


Ruang lingkup kegiatan aktualisasi nilai –nilai dasar ASN dibatasi pada core
isu kurangnya partisipasi masyarakat dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas
Tanggunggunung. Kegiatan aktualisasi dilaksanakan pada tanggal 04 Oktober 2021
sampai 06 Nopember 2021 di UPT Puskesmas Tanggunggunung. Adapun rencana
kegiatan yang akan dilakukan dalam mengatasi core issue tersebut yakni:
a. Melakukan konsultasi dan koordinasi mengenai rancangan aktualisasi
bersama mentor
b. Melakukan koordinasi dengan tim mutu Puskesmas Tanggunggunung
mengenai rencana peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelayanan
kesehatan melalui penyediaan kotak saran di Puskesmas Tanggunggunung
c. Membuat formulir pengaduan, kritik, dan saran
d. Membuat media berupa stand banner himbauan untuk mengisi formulir
pengaduan, kritik, dan saran setelah selesai berobat
e. Menyiapkan dan meletakkan kotak saran di tempat strategis
f. Menghimbau pasien agar mengisi formulir pengaduan, kritik, dan saran
g. Merekap dan melakukan tindak lanjut atas masukan masyarakat
h. Melakukan evaluasi seluruh kegiatan bersama mentor
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Organisasi
Puskesmas Tanggunggunung Kabupaten Tulungagung merupakan puskesmas milik
Pemerintah Daerah Kabupaten Tulungagung. Puskesmas Tanggunggunung berada di
wilayah Kabupaten Tulungagung paling Selatan dengan jarak 28 kilometer dari Kota
Kabupaten Tulungagung. Luas wilayah kerja Puskesmas Tanggunggunung adalah ±
117,73 km2 yang sebagian besar merupakan Kawasan pegunungan yang mayoritas
masyarakatnya sebagai petani.
1. Profil Organisasi
a. Nama dan alamat puskesmas
Nama : Puskesmas Tanggunggunung
Jalan : Raya Tanggunggunung No. 14
Desa : Tanggunggunung
Kecamatan : Tanggunggunung
Kabupaten : Tulungagung
No. Telp : 082245783960
b. Standar kepemilikan : Pemerintah Daerah Kabupaten
Tulungagung
c. Jenis Puskesmas : Puskesmas Rawat Inap
d. Nama Kepala puskesmas : dr. Hari Subagiyo
e. Terakreditasi : Madya
f. Wilayah kerja : 7 desa
Tabel 2.1 Desa Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanggunggunung Tahun 2020

No. Desa Jumlah RT Jumlah RW


1 Jenggglungharjo 37 15
2 Kresikan 34 15
3 Ngepoh 20 8
4 Ngrejo 22 10
5 Pakisrejo 16 8
6 Tanggunggunung 31 12
7 Tenggarejo 13 5
Jumlah 173 73

5
6

g. Data Kependudukan
Jumlah penduduk wilayah Puskesmas Tanggunggunung Tahun 2020 adalah
27.162 jiwa terdiri dari :
 Laki –laki : 13.743 Jiwa
 Perempuan : 13.419 Jiwa
Secara umum profil penduduk di wilayah puskesmas Tanggunggunung adalah
sebagai berikut:
 Jumlah KK : 9.397 KK
 Jumlah masyarakat miskin : 8.495 Jiwa
 Jumlah rumah : 7.572 rumah
 Jumlah kelurahan ODF : 7 desa/kelurahan
 Jumlah ibu hamil : 346 orang
 Jumlah bayi : 300 bayi
 Jumlah anak balita (1-4th) : 915 balita
 Angka kematian ibu : 0 rang
 Angka kematian bayi : 0 orang
 Jumlah bayi balita gizi buruk : 0 orang
 Jumlah KB aktif : 2.926 orang
 Jumlah peserta JKN : 10.757 jiwa
Profil penduduk berdasarkan tingkat pendidikan adalah sebagai berikut:
 Tidak/ belum tamat SD : 15.357 orang
 SD/MI : 4.360 orang
 SLTP/MTS : 4.619 orang
 SLTA/MA : 2.114 orang
 Akademi/PT : 441 orang
 Pascasarjana : 271 orang
h. Desa-desa ini berada dalam lingkar wilayah kerja yang berbatasa dengan :
 Sebelah Utara : Kecamatan Campurdarat
 Sebelah Timur : Kecamatan Kalidawir
 Sebelah Selatan : Samudera Hindia
 Sebelah Barat : Kecamatan Campurdarat dan
Kecamatan Besuki
7

i. Jumlah Pegawai
Berikut adalah jumlah pegawai di Puskesmas Tanggunggunung berdasarkan
profesinya:
Tabel 2.2 Perkembangan SDM

Indikator 2020 2019


No
PNS Non PNS PNS Non PNS
1. Dokter umum 2 0 2 0
2. Dokter gigi 0 0 1 0
3. Bidan 9 9 9 7
4. Perawat 5 9 5 8
5. Perawat Gigi 1 0 1 0
6. Analisis Kesehatan 1 0 1 0
7. Apoteker 0 0 0 0
8. Asisten Apoteker 1 0 1 0
9. Gizi 0 1 0 0
10. Sanitarian 1 0 1 0
11. Penyuluh Kesehatan 1 0 0 0
Administrator
12. 0 0 0 0
kesehatan
13. Teknisi elektromedik 0 0 0 0
14. Radiografer 0 0 0 0
15. Epidemiolog 0 0 0 0
16. Fisioterapi 0 0 0 0
17. Staf/Tenaga Lain 1 6 1 6

Tabel 2.3 SDM Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Indikator 2020 2019


PNS Non PNS PNS Non PNS
1. S2/Spesialis 0 0 0 0
2. S1/D4 5 4 5 3
3. Diploma 3 15 16 15 13
4. Diploma 1 0 0 1 0
5. SMA/ Sederajat 1 2 1 2
6. SMP/ Sederajat 0 3 0 3
7. SD 0 0 0 0
JUMLAH 21 25 22 21

2. Visi, Misi, Nilai-Nilai Organisasi


a. Motto
Motto dari Puskesmas Tanggunggunung adalah “Memberikan Layanan
Kesehatan yang Cepat, Tanggap dan Aman”
b. Visi
Visi dari Puskesmas Tanggunggunung adalah “Masyarakat Tanggunggunung
8

Mandiri Untuk Hidup Sehat”


c. Misi
1) Meningkatkan Akses Dan Mutu Layanan Kesehatan
2) Memberdayakan Masyarakat Tanggunggunung Dan Lingkungan
d. Nilai Organisasi
Nilai nilai organisasi Puskesmas Tanggunggunung adalah:
1) Senyum
2) Sapa
3) Salam
4) Integritas
5) Kerjasama
6) Akuntabel
7) Profesiona
9

3. Struktur Organisasi Puskesmas Tanggunggunung

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Puskesmas Tanggunggunung


10

B. Deskripsi Isu
Untuk merancang sebuah kegiatan diperlukan proses penentuan dan
identifikasi terhadap isu yang diambil. Adapun isu-isu yang diajukan sebagai berikut:
1. Kurang optimalnya proses pendaftaran dan penyediaan rekam medis pasien
periksa laboratorium hamil dan calon pengantin di Puskesmas
Tanggunggunung
Proses registrasi pasien melalui pengumpulan data identifikasi yang
berupa data administrasi dalam rekam medis (Wijaya dan Dewi, 2017). Proses
pendaftaran di Puskesmas Tanggunggunung sudah menggunakan media
elektronik SIMPUSTA, namun rekam medis yang digunakan adalah rekam
medis berbasis kertas. Hal ini menyebabkan petugas pendaftaran harus
mengisi secara manual identitas pasien di lembar rekam medis. Pendaftaran
dan penyediaan rekam medis pasien periksa laboratorium ibu hamil dan calon
pengantin melebihi standar pelayanan minimal pendaftaran rawat jalan (>10
menit). Dalam Permenkes Nomor 129 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal disebutkan bahwa waktu penyediaan dokumen rekam medis rawat
jalan adalah kurang dari sama dengan 10 menit. Lamanya proses pendaftaran
ibu hamil dan calon pengantin ini disebabkan oleh banyaknya formulir yang
harus diisi secara manual.
2. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas
Tanggunggunung
Berdasarkan UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, setiap kegiatan
dan upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya dilaksanakan berdasarkan prinsip nondiskriminatif, partisipatif,
perlindungan, dan berkelanjutan. Pelayanan publik harus menjungjung tinggi
sembilan prinsip pelayanan agar terwujud pelayanan yang prima (Purwanto
dkk, 2017). Salah satu prinsip yang mendukung upaya kesehatan di
Puskesmas adalah prinsip partisipatif. Pelayanan UKM (Usaha Kesehatan
Masyarakat) dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi masyarakat, namun
hal ini masih kurang di Puskesmas Tanggunggunung. Kurangnya partisipasi
masyarakat melalui pengaduan kritik dan saran menyebabkan Puskesmas
Tanggunggunung menjadi tidak bisa memahami pelayanan yang ideal menurut
masyarakat, tidak adanya masukan dari masyarakat sebagai bahan evaluasi,
upaya menjaga mutu menjadi terhambat karena tidak adanya feedback dari
masyarakat, serta berpotensi menurunkan kepuasan pasien.
3. Tingginya angka missfile berkas rekam medis di puskesmas Tanggunggunung
11

Missfile merupakan berkas rekam medis yang hilang dan salah


letak pada rak penyimpanan berkas rekam medis di ruang filing. Berkas
rekam medis dikatakan salah letak atau hilang (missfile) apabila berkas
tersebut dibutuhkan akan tetapi pada rak penyimpanan berkas tersebut
tidak tersedia atau tidak ada (Wati dan Nuraini, 2019). Missfile berkas juga
dapat menyebabkan duplikasi berkas rekam medis dimana satu pasien
memiliki dua nomor rekam medis karena hal tersebut menyebabkan tidak
tercapainya hasil pemeriksaan pasien yang berkesinambungan karena
terpisahnya penempatan catatan riwayat pasien sebelumnya.
4. Rendahnya angka kelengkapan pengisian berkas rekam medis rawat jalan di
Puskesmas Tanggunggunung

Tingkat kelengkapan pengisian rekam medis rawat jalan di Puskesmas


Tanggunggunung belum memenuhi standar pelayanan minimal. Angka
kelengkapan pengisian rekam medis pemeriksaan umum hanyalah 46.4%.
Berdasarkan Permenkes Nomor 129 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal, rekam medis wajib terisi lengkap 100%. Salah satu parameter untuk
menentukkan mutu pelayanan kesehatan adalah data atau informasi dari rekam
medis yang baik dan lengkap (Wirajaya dan Dewi, 2019). Berdasarkan review
kelengkapan pengisian rekam medis, item yang paling sering tidak terisi adalah
autentifikasi dokter atau tenaga medis lain yang memberikan pelayanan. Setiap
pemberi pelayanan wajib mencatat dalam rekam medis dan perlu di absahkan
dengan membubuhi nama jelas dan tanda tangan (Widjaya, 2018). Rekam
medis yang tidak dilengkapi dengan nama dan tanda tangan petugas
menyebabkan kesulitan dikemudian hari apabila diperlukan
pertanggungjawaban dari pemeriksaan pasien tersebut.
5. Tidak adanya media informasi mengenai persyaratan yang harus dibawa ketika
berobat di Puskesmas Tanggunggunung
Pelayanan publik seharusnya mengedepankan 9 prinsip pelayanan agar
tercapai pelayanan yang prima (Purwanto dkk, 2017). Pelayanan publik di
Puskesmas Tanggunggunung masih belum optimal karena kurangnya
informasi yang diberikan kepada pasien, yaitu tidak adanya informasi mengenai
persyaratan yang harus dibawa ketika berobat di Puskesmas
Tanggunggunung. Hal ini menyebabkan pasien harus kembali lagi untuk
mengambil persyaratan-persyaratan yang diperlukan sehingga pasien tidak
12

segera mendapatkan pemeriksaan. Kurangnya transparansi informasi ini dapat


menurunkan kepuasan pasien.
C. Analisis Isu
Berdasarkan isu-isu yang telah disebutkan, langkah selanjutnya adalah
mempertimbangkan isu mana yang akan menjadi prioritas utama yang dapat dicari
solusinya. Selanjutnya menganalisis isu tersebut menggunakan metode A (Aktual),
K (Kekhalayakan), P (Problematik), K (Kelayakan) untuk mengetahui isu mana yang
dominan Nilai AKPL ini didapat dari hasil diskusi dengan rekan kerja, mentor, dan
pembimbing. Adapun kriteria penetapan indikator AKPK, yaitu:
a. Aktual:
1. : Pernah benar-benar terjadi
2. : Benar-benar sering terjadi
3. : Benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan
4. : Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaran
5. : Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
b. Kekhalayakan
1. : Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2. : Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3. : Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4. : Menyangkut hajat hidup orang banyak
5. : Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak
c. Problematik
1. : Masalah sederhana
2. : Masalah kurang kompleks
3. : Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi
4. : Masalah kompleks
5. : Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya
d. Kelayakan
1. : Masuk akal
2. : Realistis
3. : Cukup masuk akal dan realistis
4. : Masuk akal dan realistis
5. : Masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif
Berikut adalah analisis isu menggunakan teknik AKPK:
13

Tabel 2.4 Analisis Isu Menggunakan teknik AKPK

No Isu A K P K Total
1 Belum optimalnya proses pendaftaran 3 3 4 3 13
pasien periksa laboratorium hamil dan
calon pengantin di Puskesmas
Tanggunggunung
2 Kurangnya partisipasi masyarakat dalam 3 4 4 5 16
pelayanan kesehatan di Puskesmas
Tanggunggunung
3 Tingginya angka missfile berkas rekam 4 3 4 4 15
medis di puskesmas Tanggunggunung
4 Rendahnya angka kelengkapan 3 3 4 3 13
pengisian berkas rekam medis rawat
jalan di Puskesmas Tanggunggunung
5 Tidak adanya media informasi mengenai 4 3 4 3 14
persyaratan yang harus dibawa ketika
berobat di Puskesmas Tanggunggunung

Berdasarkan penetapan isu dengan menggunakan teknik AKPK, didapatkan hasil


isu dominan dan menghasilkan tiga isu. Ketiga isu tersebut adalah Kurangnya partisipasi
masyarakat dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas Tanggunggunung; tingginya angka
missfile berkas rekam medis di puskesmas Tanggunggunung; dan tidak adanya media
informasi mengenai persyaratan yang harus dibawa ketika berobat di Puskesmas
Tanggunggunung. Kemudian isu tersebut dianalisis kembali untuk dijadikan isu yang paling
dominan. Tiga isu tersebut dianalisis dengan menggunakan teknik USG (Urgency,
Seriousness, Growth). Kriteria penetapan USG adalah sebagai berikut :
a. Urgency
1 : Tidak penting
2. : Kurang penting
3. : Cukup penting
4. : Penting
5. : Sangat penting
b. Seriousness
1 : Akibat yang ditimbulkan tidak serius
2 : Akibat yang ditimbulkan kurang serius
3 : Akibat yang ditimbulkan cukup serius
4. : Akibat yang ditimbulkan serius
5. : Akibat yang ditimbulkan sangat serius
c. Growth
1 : Tidak berkembang
2 : Kurang berkembang
3 : Cukup berkembang
14

4.: Berkembang
5 : Sangat berkembang
Berikut adalah analisis isu menggunakan teknik USG:
Tabel 2.5 Analisis Isu Menggunakan Teknik USG

No Isu U S G Total
1 Kurangnya partisipasi masyarakat dalam 5 4 4 13
pelayanan kesehatan di Puskesmas
Tanggunggunung
2 Tingginya angka missfile berkas rekam medis di 4 4 4 12
puskesmas Tanggunggunung
3 Tidak adanya media informasi mengenai 4 3 3 10
persyaratan yang harus dibawa ketika berobat
di Puskesmas Tanggunggunung

Berdasarkan isu-isu yang diuji menggunakan pendekatan teknik AKPK dan USG,
maka dapat diperoleh isu prioritas yang harus ditangani terlebih dahulu, yaitu “Kurangnya
partisipasi masyarakat dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas Tanggunggunung”.
Seluruh analisis tersebut dapat digambarkan dalam sebuah diagram fishbone sebagai
berikut :

Metode Material Manusia


Kurangnya etos kerja
petugas
Minimnya media Tidak adanya formulir Kurangnya koordinasi
promosi himbauan pengaduan dan saran petugas Kurangnya
pengisian kotak saran
partisipasi
masyarakat
dalam pelayanan
kesehatan di
Minimnya himbauan yang Puskesmas
diberikan kepada Tanggunggunung
Belum ada input Kotak saran kurang
masyarakat untuk mengisi
yang diukur terawat
kotak saran
Tidak adanya alat
tulis di kotak saran
Measurment Market Mesin (Sarana)
(Pengukuran) (Lingkungan)

Gambar 2.2 Diagram Fishbone

D. Argumentasi Terhadap Core Isu


Isu yang terpilih untuk diselesaikan adalah ”Kurangnya partisipasi masyarakat
dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas Tanggunggunung”. Isu ini layak untuk
diselesaikan dibandingkan dengan isu-isu yang lain karena isu ini berpengaruh
15

terhadap kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Tanggunggunung. Dalam suatu


pelayanan publik partisipasi masyarakat adalah hal penting yang harus diperhatikan.
Penyelenggaraan pelayanan publik perlu melibatkan masyarakat dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya (Purwanto dkk, 2017).
Di Puskesmas Tanggunggunung partisipasi masyarakat masih kurang,
beberapa faktor penyebabnya adalah belum optimalnya fasilitas pengisian kotak saran
sehingga pasien menjadi tidak memiliki sarana untuk memberikan feedback pelayanan
berupa pengaduan, kitik, maupun saran. Pada faktor manusia yaitu kurangnya
koordinasi antar petugas serta kurangnya etos kerja petugas. Pada faktor material
adalah tidak adanya formulir pengaduan kritik dan saran. Pada faktor metode adalah
minimnya media promosi yang menghimbau masyarakat agar mengisi kotak saran.
Pada faktor lingkungan adalah minimnya himbauan yang diberikan kepada masyarakat
agar mengisi kotak saran.
Kurangnya partisipasi masyarakat dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas
Tanggunggunung menyebabkan Puskesmas tidak mengetahui pelayanan ideal yang
diharapkan oleh pasien. Puskesmas menjadi tidak memiliki bahan evaluasi yang
bersumber dari pasien sebagai upaya menjaga mutu pelayanan kesehatan. Kondisi ini
juga dapat menurunkan tingkat kepuasan pasien. Sebagaimana pengertian kepuasan
pelanggan / konsumen yaitu suatu hasil respon konsumen terhadap produk yang dia
terima dibandingkan dengan harapannya. Sehingga kepuasan pelanggan dapat
dicapai apabila kinerja atau kenyataan yang diterima oleh pelanggan adalah sesuai
dengan atau melebihi harapannya (Iman dan Lena, 2017). Artinya, dengan tidak
adanya respon yang diberikan masyarakat terhadap pelayanan yang diterimanya,
Puskesmas Tanggunggunung menjadi tidak dapat memenuhi pelayanan ideal yang
diharapankan masyarakat dalam pelayanan kesehatan.
Berdasarkan pengamatan dan analisis faktor penyebab terjadinya isu, penulis
memiliki gagasan pemecahan isu yaitu peningkatan partisipasi masyarakat dalam
pelayanan kesehatan melalui penyediaan kotak saran di Puskesmas Tanggnggunung.
Dengan adanya fasilitas kotak saran yang memadai diharapkan partisipasi masyarakat
dalam pelayanan kesehatan akan meningkat. Partisipasi masyarakat berupa
pengaduan, kritik, maupun saran sangat berguna dalam upaya menjaga mutu di suatu
pelayanan publik, termasuk pelayanan kesehatan di Puskesmas. Sebagaimana yang
dikemukakan oleh Bappenas (2010) bahwa pengaduan yang dikelola dengan baik
akan mendatangkan manfaat atau keuntungan bagi organisasi yang dikomplain, antara
lain organisasi semakin tahu akan kelemahan atau kekurangannya dalam memberikan
pelayanan kepada pelanggan; sebagai alat introspeksi diri organisasi untuk senantiasa
16

responsif dan mau memperhatikan “suara‟ dan “pilihan‟ pelanggan; mempermudah


organisasi mencari jalan keluar meningkatkan mutu pelayanannya; bila segera
ditangani, pelanggan merasa kepentingan dan harapannya diperhatikan; dapat
mempertebal rasa percaya dan kesetiaan pelanggan kepada organisasi pelayanan;
serta penanganan komplain yang benar bisa meningkatkan kepuasan pelanggan.
E. Nilai - Nilai Dasar PNS dan Profesi PNS
1. Nilai-nilai Dasar PNS
Nilai-nilai dasar PNS meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing nilai dasar
PNS:
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Akuntailitas dimaknai
sebagai sebuah hubungan dan proses yang direncanakan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sejak awal. Tujuan utama akuntabilitas adalah
untuk memperbaiki kinerja PNS dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Terdapat 9 nilai yang harus diterapkan PNS untuk menciptakan
lingkungan kerja yang akuntabel, yakni: kepemimpinan, transparan, integritas,
tanggung Jawab, keadilan, kepercayaan, keseimbangan, kejelasan,
konsistensi (Lembaga Administrasi Negara).
b. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap
bangsa dan negara dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme
sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN, bahkan tidak sekadar
wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya merupakan hal yang lebih penting.
Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN
memiliki orientasi berfikir yang mementingkan kepentingan publik (Lembaga
Administrasi Negara). Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-
nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa:
menempatkan persatuan dan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa
dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan;
menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara;
bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak
merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan
17

kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap


saling mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.
c. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi atas standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah tindakan keputusan, perilaku untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Adapun nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalm Undang-
Undang ASN yakni sebagai berikut;
a) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila
b) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945
c) Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak.
d) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
i) Memberikan layanan kepada public secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdayaguna, berhasil guna, dan santun.
j) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k) Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama.
l) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n) Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
d. Komitemen Mutu
Komitmen mutu dalam pelayanan publik merupakan kemampuan seorang
Aparatur Sipil Negara untuk berpikir kreatif dan melakukan inovasi- inovasi yang
tidak bertentangan dengan undang-undang yang berguna dalam meningkatkan
kualitas pelayanan agar tercapainya suatu kepuasan pelanggan. Nilai - nilai
dasar yang terkandung didalamnya:
a) Inovasi;
b) Efektivitas dan efisien;
c) Mengutamakan kepuasan customer;
d) Melayani dengan sepenuh hati;
18

e) Menghasilkan produk kualitas tinggi,


f) Fleksibel;
g) Pendekatan ilmiah: dan
h) Perbaikan secara berlanjut.
e. Anti Korupsi
Seringkali korupsi diartikan sama dengan mencuri. Memang benar keduanya
sama-sama mengambil sesuatu yang bukan haknya, namun cakupan korupsi
lebih tinggi levelnya daripada mencuri. Korupsi bisa diartikan sebagai upaya
penyalahgunaan kekuasaan atau jabatan untuk memperoleh suatu keuntungan
pribadi/golongan secara melawan hukum yang dapat merugikan keuangan
negara. E. John emerch Edwards Dalberg Acton menyatakan “The Power
Tends To Corrupt, And Absolute Power Corrupts Absolutely”, artinya bahwa
kekuasaan bertendensi untuk korupsi, kekuasaan yang mutlak menghasilkan
korupsi yang mutlak. Dengan demikian, korupsi erat kaitannya dengan system
kekuasaan dan pemerintahan di zaman dulu sampai zaman modern ini.
1. Profesi PNS
a. Manajamen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai
ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar
selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman. Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara
yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi
pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan
dan partai politik. Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
dengan baik dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN
dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Sesuai dengan asas
proposionalitas, ASN yang telah memperoleh hak tentu harus menjalankan
kewajibannya sesuai dengan tugas dan tanggungjawab (Lembaga Administrasi
Negara).
Sebagai profesi, ASN bekerja dengan berlandaskan pada kode etik dan
kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN yang diatur dalam UU ASN
menjadi acuan bagi para ASN dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah
dan bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Berikut adalah
19

kode etik dan kode perilaku ASN berdasarkan Undang-Undang ASN No 5


Tahun 2014 :
1) melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan
berintegritas tinggi;
2) melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3) melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4) melaksnakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang
undangan
5) melaksnakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat
yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan;
6) menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan Negara;
7) menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara
bertanggungjawab, efektif, dan efisien;
8) menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya;
9) memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
10) tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan
atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
11) memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN; dan
12) melaksanakan ketentuan peraturan perundang- undangan mengenai
disiplin Pegawai ASN.
b. Whole of Goverment (WoG)
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang
menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor
dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan perbedaan
kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat. Kategori koordinasi,
maka kelembagaan yang terlibat dalam pendekatan WoG tidak mengalami
perubahan struktur organisasi. Sedangkan dalam kategori integrasi,
kelembagaan yang terlibat mulai cair, dan terdapat penyamaan
perencanaan jangka panjang serta kerjasama. Adapun dalam kategori
20

kedekatan dan pelibatan, kelembagaan menyatukan diri dalam wadah yang


relatif lebih permanen (Suwarno dan Sejati, 2017).
Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan, baik
dari sisi penataan institusi formal maupun informal, yaitu:
1) Penguatan koordinasi antar lembaga
2) Membentuk lembaga koordinasi khusus
3) Membentuk gugus tugas
4) Koalisi sosial
c. Pelayanan Publik
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
menyatakan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk
atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik. Tiga unsur penting dalam pelayanan
publik, yaitu pertama, organisasi penyelenggara pelayanan publik, kedua,
penerima layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau organisasi
yang berkepentingan, dan ketiga, kepuasan yang diberikan dan atau
diterima oleh penerima layanan (pelanggan) (Purwanto dkk, 2017).
Menurut Purwanto dkk (2017) sembilan prinsip pelayanan publik yang
baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah:
1) Partisipatif,
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan
masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya;
2) Transparan,
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai
penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi
warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan
pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut, seperti: persyaratan,
prosedur, biaya, dan sejenisnya. Masyarakat juga harus diberi akses
yang sebesar-besarnya untuk mempertanyakan dan menyampaikan
pengaduan apabila mereka merasa tidak puas dengan pelayanan
publik yang diselenggarakan.
3) Responsif,
21

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib


mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya.
4) Non Diskriminatif,
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh
dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang lain
atas dasar perbedaan identitas warga negara, seperti: status sosial,
pandangan politik, enisitas, agama, profesi, jenis kelamin atau
orientasi seksual, difabel, dan sejenisnya;.
5) Mudah dan Murah
6) Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-
tujuan yang hendak dicapainya (untuk melaksanakan mandat
konstitusi dan mencapai tujuan-tujuan strategis negara dalam jangka
panjang) dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan
prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang
murah.
7) Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat
dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik
(dekat, terjangkau dengan kendaraan publik, mudah dilihat, gampang
ditemukan, dan lain-lain.) dan dapat dijangkau dalam arti non-fisik
yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh
masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.
8) Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggung-jawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada atasan
(pejabat atau unit organisasi yang lebih tinggi secara vertikal) akan
tetapi yang lebih penting harus dipertanggungjawabkan secara terbuka
kepada masyarakat luas melalui media publik baik cetak maupun
elektronik.
9) Berkeadilan
penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat
melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan
bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.
22

F. Matriks Rancangan
Unit Kerja : UPT Puskesmas Tanggunggunung
Identifikasi Isu : 1. Kurang optimalnya proses pendaftaran pasien periksa laboratorium hamil dan calon
pengantin di Puskesmas Tanggunggunung
2. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas
Tanggunggunung
3. Tingginya angka missfile berkas rekam medis di puskesmas Tanggunggunung
4. Rendahnya angka kelengkapan pengisian berkas rekam medis rawat jalan di
Puskesmas Tanggunggunung
5. Tidak adanya media informasi mengenai persyaratan yang harus dibawa ketika berobat
di Puskesmas Tanggunggunung
Isu yang diangkat : Kurangnya partisipasi masyarakat dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas
Tanggunggunung
Gagasan Pemecahan Isu : Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pelayanan Kesehatan melalui Penyediaan Kotak
Saran di Puskesmas Tanggnggunung
23

Tabel 2.6 Matriks Kegiatan

Keterkaitan Substansi Kontribusi


Penguatan nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Mata Pelatihan (Nilai- terhadap visi
Organisasi
nilai dasar ASN) misi organisasi
1 Melakukan 1. Menghubungi Terlaksananya Akuntabilitas Isu yang diangkat 1. Senyum,
konsultsi dan mentor untuk konsultasi dan Menyampaikan isu dan selaras dengan sapa, dan salam
koordinasi meminta izin dan koordinasi mengenai gagasan pemecahan visi misi 2. Kerjasama
mengenai menyepakati rancangan isu dengan keadaan Puskemas 3. Akuntabel
rancangan waktu konsultasi aktualisasi bersama sebenarnya Tanggunggunung, 4. Profesional
aktualisasi 2. Memaparkan isu- mentor Nasionalisme yaitu:
bersama mentor isu yang Bermusyawarah dalam Visi :
ditemukan di Bukti: melakukan koordinasi, Masyarakat
temapat kerja 1. Foto kegiatan menghargai pendapat Tanggunggunung
3. Memaparkan isu 2. Lembar Etika Publik Mandiri untuk
yang akan konsultasi Melakukan konsultasi Hidup Sehat
diangkat beserta 3. Draft isu dan dan koordinasi dengan Misi:
gagasan rencana kegiatan sopan, santun, Meningkatkan
pemecahan isu 4. Surat persetujuan komunikatif, dan Akses dan Mutu
4. Memaparkan mentor terkait kerjasama Layanan
renacana pelaksanaan Komitmen Mutu Kesehatan;
kegiatan yang aktualisasi Efektif dalam Memberdayakan
akan menyampaikan isu, Masyarakat
dilaksanakan gagasan pemecahan Tanggunggunung
5. Meminta saran, isu, dan rencana dan Lingkungan
masukan dan kegiatan
persetujuan Anti Korupsi
mertor terkait Berani dan jujur dalam
kegiatan menyampaikan isu-isu
aktualisasi fakta yang terjadi di
lapangan. Melakukan
konsultasi sesuai waktu
yang telah disepakati
Dampak jika tidak diterapkan ANEKA:
24

Keterkaitan Substansi Kontribusi


Penguatan nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Mata Pelatihan (Nilai- terhadap visi
Organisasi
nilai dasar ASN) misi organisasi
1. Jika nilai Akuntabilitas tidak ada dalam kegiatan ini, maka rancangan aktualisasi ini tidak dapat dipertanggungjawabkan
2. Jika nilai Nasionalisme tidak ada dalam kegiatan ini, maka kegiatan konsultasi dan koordinasi tidak akan menemukan
kesepakatan
3. Jika nilai Etika Publik tidak ada dalam kegiatan ini, maka kegiatan konsultasi dan koordinasi tidak akan berlangsung secara
kondusif
4. Jika nilai Komitmen Mutu tidak ada dalam kegiatan ini, maka kegiatan konsultasi dan koordinasi tidak akan efektif
5. Jika nilai Antikorupsi tidak ada dalam kegiatan ini, maka penulis tidak berani menyampaikan data dan fakta yang terjadi di
lapangan.

2. Melakukan 1. Menghubungi Terbentuknya Akuntabilitas Isu yang diangkat 1. Senyum,


koordinasi koordinator mutu koordinasi antara Kegiatan koordinasi ini selaras dengan sapa, dan salam
dengan tim mutu untuk meminta izin penulis dan tim mutu menunjukkan adanya visi misi 2. Kerjasama
Puskesmas dan menyepakati Puskesmas transparansi dan Puskemas 3. Akuntabel
Tanggunggunung waktu koordinasi Tanggunggunung kejelasan dalam Tanggunggunung, 4. Profesional
mengenai 2. Memaparkan menganai rencana melaksanakan yaitu:
rencana rancangan peningkatan peran pekerjaan. Visi :
peningkatan aktualisasi serta masyarakat Nasionalisme Masyarakat
partisipasi mengenai dalam pelayanan Bermusyawarah dalam Tanggunggunung
masyarakat peningkatan kesehatan melalui melakukan koordinasi, Mandiri untuk
dalam pelayanan partisipasi penyediaan kotak menghargai pendapat. Hidup Sehat
kesehatan masyarakat dalam saran di Puskesmas Bekerjasama untuk Misi:
melalui pelayanan Tanggunggunung mencapai tujuan Meningkatkan
penyediaan kotak kesehatan melalui Etika Publik Akses dan Mutu
saran di penyediaan kotak Bukti kegiatan: Koordinasi merupakan Layanan
Puskesmas saran di 1. Foto kegiatan cerminan sikap Kesehatan;
Tanggunggunung Puskesmas 2. Notulensi menghargai Memberdayakan
Tanggunggunung koordinasi komunikasi, konsultasi Masyarakat
3. Meminta saran dan kerjasama Tanggunggunung
dan masukan Komitmen Mutu dan Lingkungan
Koordinasi membentuk
suatu kesepakatan
25

Keterkaitan Substansi Kontribusi


Penguatan nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Mata Pelatihan (Nilai- terhadap visi
Organisasi
nilai dasar ASN) misi organisasi
dalam menjalankan
program/pekerjaan
sehingga tercipta
lingkungan kerja yang
efektif dan efisien.
Anti Korupsi
Berani dan jujur dalam
menyampaikan
aktualisasi yang akan
dilaksanakan
Dampak jika tidak diterapkan nilai ANEKA:
1. Jika nilai Akuntabilitas tidak ada dalam kegiatan ini, maka rancangan aktualisasi ini tidak dapat dipertanggungjawabkan
2. Jika nilai Nasionalisme tidak ada dalam kegiatan ini, maka kegiatan konsultasi dan koordinasi dengan tim mutu tidak akan
menemukan kesepakatan
3. Jika nilai Etika Publik tidak ada dalam kegiatan ini, maka kegiatan konsultasi dan koordinasi tidak akan berlangsung secara
kondusif
4. Jika nilai Komitmen Mutu tidak ada dalam kegiatan ini, maka kegiatan konsultasi dan koordinasi tidak akan efektif dan efisien
5. Jika nilai Antikorupsi tidak ada dalam kegiatan ini, maka penulis tidak berani menyampaikan aktualisasi yang akan dilaksanakan
3. Membuat formulir 1. Mendesain Tersedianya formulir Akuntabilitas Isu yang diangkat 1. Senyum,
pengaduan, formulir pengaduan, kritik, Bertanggungjawab selaras dengan sapa, dan salam
kritik, dan saran pengaduan, kritik, dan saran terhadap ketersediaan visi misi 2. Kerjasama
dan saran formulir pengaduan, Puskemas 3. Akuntabel
2. Mencetak formulir Bukti: kritik, dan saran Tanggunggunung, 4. Profesional
pengaduan, kritik, 1. Hasil design Nasionalisme yaitu:
dan saran formulir Mendesain formulir Visi :
3. Meletakkan pengaduan, kritik, pengaduan, kritik, dan Masyarakat
formulir di atas dan saran saran yang tidak Tanggunggunung
kotak saran 2. Formulir mengandung unsur Mandiri untuk
pengaduan, kritik, sara dan diskriminatif Hidup Sehat
dan saran Komitmen Mutu Misi:
3. Foto kegiatan
26

Keterkaitan Substansi Kontribusi


Penguatan nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Mata Pelatihan (Nilai- terhadap visi
Organisasi
nilai dasar ASN) misi organisasi
Membuat formulir yang Meningkatkan
mudah dipahami dan Akses dan Mutu
mudah diisi Layanan
Anti Korupsi Kesehatan;
Mencetak formulir Memberdayakan
secara efisien dan Masyarakat
mengklaim biaya cetak Tanggunggunung
dengan jujur dan Lingkungan
Dampak jika tidak diterapkan nilai ANEKA:
1. Jika nilai Akuntabilitas tidak ada dalam kegiatan ini, maka ketersediaan formulir pengaduan, kritik, dan saran menjadi tidak
terjamin
2. Jika nilai Nasionalisme tidak ada dalam kegiatan ini, maka desain formulir yang dihasilkan berpeluang mengandung unsur
diskriminatif terhadap pihak-pihak tertentu
3. Jika nilai Komitmen Mutu tidak ada dalam kegiatan ini, maka desain formulir pengaduan, kritik, dan saranyang dihasilkan sulit
dipahami dan diisi
4. Jika nilai Antikorupsi tidak ada dalam kegiatan ini, maka berpeluang mencetak formulir tidak sejumlah yang telah diusulkan
4. Membuat media 1. Membuat desain Tersedianya stand Akuntabilitas Isu yang diangkat 1. Senyum,
berupa stand banner himbauan banner untuk Bertanggungjawab atas selaras dengan sapa, dan salam
banner himbauan untuk mengisi menghimbau sarana yang visi misi 2. Kerjasama
untuk mengisi formulir masyarakat agar mendukung Puskemas 3. Akuntabel
formulir pengaduan, kritik, mengisi formulir peningkatan partisipasi Tanggunggunung, 4. Profesional
pengaduan, dan saran setelah pengaduan, kritik, masyarakat melalui yaitu:
kritik, dan saran selesai berobat dan saran. penyediaan kotak Visi :
setelah selesai 2. Mencetak banner saran Masyarakat
berobat himbauan untuk Bukti: Nasionalisme Tanggunggunung
mengisi formulir 1. Desain banner Mendesain banner Mandiri untuk
pengaduan dan 2. Foto banner yang himbauan mengisi Hidup Sehat
saran setelah terpajang di dekat formulir pengaduan, Misi:
selesai berobat kotak saran kritik, dan saran Meningkatkan
dengan tidak Akses dan Mutu
Layanan
27

Keterkaitan Substansi Kontribusi


Penguatan nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Mata Pelatihan (Nilai- terhadap visi
Organisasi
nilai dasar ASN) misi organisasi
3. Meletakkan mengandung unsur Kesehatan;
banner di dekat sara dan diskriminatif Memberdayakan
kotak saran Etika Publik Masyarakat
Membuat desain Tanggunggunung
banner yang sopan dan dan Lingkungan
layak ditampilkan
didepan publik
Komitmen Mutu
Membuat desain
banner himbauan
mengisi formulir
pengaduan, saran, dan
kritik yang jelas, mudah
dibaca, dan mudah
dipahami oleh pasien.
Anti Korupsi
Mencetak banner
sesuai jumlah yang
disetujui kepala
Puskesmas
Tanggunggunung dan
tim mutu
Dampak jika tidak diterapkan nilai ANEKA:
1. Jika nilai Akuntabilitas tidak ada dalam kegiatan ini, maka ketersediaan sarana yang mendukung optimalisasi partisipasi
masyarakat melalui penyediaan kontak saran menjadi tidak terjamin
2. Jika nilai Nasionalisme tidak ada dalam kegiatan ini, maka desain banner yang dihasilkan yang dihasilkan berpeluang
mengandung unsur diskriminatif terhadap pihak-pihak tertentu
3. Jika nilai Etika Publik tidak ada dalam kegiatan ini, maka desain banner yang dihasilkan mungkin saja tidak layak untuk
ditampilkan di depan publik
4. Jika nilai Komitmen Mutu tidak ada dalam kegiatan ini, maka hasil desain banner menjadi tidak jelas, tidak mudah dibaca, dan
tidak mudah dipahami oleh pasien
28

Keterkaitan Substansi Kontribusi


Penguatan nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Mata Pelatihan (Nilai- terhadap visi
Organisasi
nilai dasar ASN) misi organisasi
5. Jika nilai Antikorupsi tidak ada dalam kegiatan ini, maka berpeluang menyalahgunakan jumlah banner yang dicetak
5 Menyiapkan dan 1. Membersihkan Tertatanya kotak Akuntabilitas Isu yang diangkat 1. Senyum,
meletakkan kotak kotak saran yang saran di tempat yang Bertanggungjawab atas selaras dengan sapa, dan salam
saran di tempat telah lama tidak strategis dan siap sarana yang visi misi 2. Kerjasama
strategis dipakai digunakan mendukung Puskemas 3. Akuntabel
2. Meletakkan kotak peningkatan partisipasi Tanggunggunung, 4. Profesional
saran di tempat Bukti: masyarakat melalui yaitu:
yang strategis 1. Foto kegiatan penyediaan kotak Visi :
saran Masyarakat
Nasionalisme Tanggunggunung
Dengan tersedianya Mandiri untuk
kotak saran maka Hidup Sehat
memberikan Misi:
kesempatan kepada Meningkatkan
siapapun untuk Akses dan Mutu
menyampaikan Layanan
aspirasi/suaranya Kesehatan;
Etika Publik Memberdayakan
Meletakkan kotak Masyarakat
saran ditempat yang Tanggunggunung
mudah dijangkau oleh dan Lingkungan
pasien
Komitmen Mutu
Meningkatkan kualitas
pelayanan
Anti Korupsi
Berani memfungsikan
kembali sarana-sarana
yang sempat tidak
terpakai
Dampak jika tidak diterapkan nilai ANEKA adalah:
29

Keterkaitan Substansi Kontribusi


Penguatan nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Mata Pelatihan (Nilai- terhadap visi
Organisasi
nilai dasar ASN) misi organisasi
1. Jika nilai Akuntabilitas tidak ada dalam kegiatan ini, maka ketersediaan sarana yang mendukung optimalisasi partisipasi
masyarakat melalui penyediaan kontak saran menjadi tidak terjamin
2. Jika nilai Nasionalisme tidak ada dalam kegiatan ini, maka tidak ada rasa simpati dengan memberikan kesempatan pada
pasien untuk menyampaikan aspirasi atau suaranya terhadap pelayanan kesehatan.
3. Jika nilai Etika Publik tidak ada dalam kegiatan ini, maka kotak saran berpeluang diletakkan di tempat yang tidak nyaman
4. Jika nilai Komitmen Mutu tidak ada dalam kegiatan ini, maka kualitas pelayanan menjadi kurang maksimal akibat tidak adanya
sarana yang memfasilitasi pasien untuk memberikan feedback pelayanan
5. Jika nilai Antikorupsi tidak ada dalam kegiatan ini, maka penulis tidak akan berani memfungsikan kembali sarana-sarana yang
tidak terpakai
6. Menghimbau 1. Mengedukasi Tergeraknya pasien Nasionalisme Isu yang diangkat 1. Senyum,
pasien agar pasien pentingnya mengisi formulir Tetap menghargai selaras dengan sapa, dan salam
mengisi formulir berpartisipasi pengaduan, kritik, pasien apabila tidak visi misi 2. Kerjasama
pengaduan, dalam pelayanan dan saran bersedia mengisi Puskemas 3. Akuntabel
kritik, dan saran kesehatan melalui formulir pengaduan, Tanggunggunung, 4. Profesional
pemberian Bukti: kritik, dan saran yaitu:
pengaduan, kritik, 1. Foto kegiatan Etika Publik Visi :
maupun saran Menyampaikan Masyarakat
2. Menghimbau himbauan dengan Tanggunggunung
pasien agar sopan, santun, dan Mandiri untuk
mengisi formulir jelas. Hidup Sehat
pengaduan, kritik, Komitmen Mutu Misi:
dan saran Sigap membantu Meningkatkan
pasien apabila Akses dan Mutu
kesulitan dalam Layanan
mengisi formulir Kesehatan;
Anti Korupsi Memberdayakan
Tidak memaksa Masyarakat
apabila pasien tidak Tanggunggunung
bersedia mengisi dan Lingkungan
formulir
Dampak jika tidak diterapkan nilai ANEKA:
30

Keterkaitan Substansi Kontribusi


Penguatan nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Mata Pelatihan (Nilai- terhadap visi
Organisasi
nilai dasar ASN) misi organisasi
1. Jika nilai Nasionalisme tidak ada dalam kegiatan ini, maka berpeluang timbulnya perilaku diskriminatif bagi yang tidak berkenan
mengisi formulir pengaduan, kritik, dan saran
2. Jika nilai Etika Publik tidak ada dalam kegiatan ini, maka himbauan yang diberikan ke pasien tidak disampaikan dengan sopan,
santun, dan jelas
3. Jika nilai Komitmen Mutu tidak ada dalam kegiatan ini, maka apabila pasien kesulitan mengisi fomulir petugas tidak sigap
membantu
4. Jika nilai Antikorupsi tidak ada dalam kegiatan ini, maka berpeluang terjadinya pemaksaan pengisian formulir pengaduan, kritik,
dan saran
7. Merekap dan 1. Mengambil Terkelolanya Akuntabilitas Isu yang diangkat 1. Senyum,
melakukan tindak formulir masukan Partisipasi masyarakat selaras dengan sapa, dan salam
lanjut atas pengaduan, kritik, masyarakat dengan berupa pengaduan, visi misi 2. Kerjasama
masukan dan saran yang baik kritik, dan saran Puskemas 3. Akuntabel
masyarakat telah diisi pasien ditindak lanjuti Tanggunggunung, 4. Profesional
setiap 1 minggu Bukti: sehingga menghasilkan yaitu:
sekali 1. Rekapitulasi upaya perbaikan Visi :
2. Merekap pengaduan, kritik, Nasionalisme Masyarakat
pengaduan, kritik, dan saran dari Menghargai masukan Tanggunggunung
dan saran masyarakat masyarakat Mandiri untuk
3. Melakukan tindak 2. Laporan tindak Etika Publik Hidup Sehat
lanjut atas lanjut Menindak lanjuti Misi:
masukan pengaduan, kritik, masukan masyarakat Meningkatkan
masyarakat dan saran dengan adil dan tidak Akses dan Mutu
bersama Kepala masyarakat diskriminatif Layanan
Puskesmas dan 3. Foto kegiatan Komitmen Mutu Kesehatan;
tim mutu Pengaduan, kritik, dan Memberdayakan
saran menjadi bahan Masyarakat
masukan untuk Tanggunggunung
pengambilan kebijakan dan Lingkungan
dalam peningkatan
mutu pelayanan
Anti Korupsi
31

Keterkaitan Substansi Kontribusi


Penguatan nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Mata Pelatihan (Nilai- terhadap visi
Organisasi
nilai dasar ASN) misi organisasi
Merekap dengan jujur
sesuai yang tertulis
pada formulir dan
mengambil keputusan
tindak lanjut dengan
adil
Dampak jika tidak terapkan ANEKA:
1. Jika nilai Akuntabilitas tidak ada dalam kegiatan ini, maka masukan masyarakat tidak akan ditindak lanjuti.
2. Jika nilai Nasionalisme tidak ada dalam kegiatan ini, maka masukan masyarakat tidak dihargai dan tidak diterima.
3. Jika nilai Etika Publik tidak ada dalam kegiatan ini, maka tindak lanjut dari masukan masyarakat berpeluang mengandung unsur
diskriminatif terhadap pihak tertentu
4. Jika nilai Komitmen Mutu tidak ada dalam kegiatan ini, maka mutu pelayanan menjadi kurang maksimal karena partisipasi
masyarakat tidak terkelola dengan baik
5. Jika nilai Antikorupsi tidak ada dalam kegiatan ini, maka partisipasi masyarakat tidak terekap sesuai dengan yang tertulis pada
formulir pengaduan, kritik, dan saran.
8. Melakukan 1. Menghubungi Terlaksananya Akuntabilitas Isu yang diangkat 1. Senyum,
evaluasi seluruh mentor untuk kegiatan evaluasi Terwujudnya nilai-nilai selaras dengan sapa, dan salam
kegiatan meminta izin dan bersama mentor akuntabilitas, yaitu visi misi 2. Kerjasama
bersama mentor menyepakati kepemimpinan, Puskemas 3. Akuntabel
waktu konsultasi Bukti: transparan, integritas, Tanggunggunung, 4. Profesional
2. Menyampaikan 1. Hasil evaluasi tanggung jawab, yaitu:
hasil kegiatan- 2. Foto kegiatan keadilan, kepercayaan, Visi :
kegiatan yang keseimbangan, Masyarakat
telah dilakukan kejelasan, dan Tanggunggunung
kepada mentor konsistensi. Mandiri untuk
3. Meminta masukan Nasionalisme Hidup Sehat
dan evaluasi dari Menerima masukan Misi:
mentor dan menghargai Meningkatkan
pendapat Akses dan Mutu
Etika Publik Layanan
Kesehatan;
32

Keterkaitan Substansi Kontribusi


Penguatan nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Mata Pelatihan (Nilai- terhadap visi
Organisasi
nilai dasar ASN) misi organisasi
Menghormati mentor Memberdayakan
dan memperbaiki Masyarakat
aktualisasi sesuai Tanggunggunung
masukan dan saran dan Lingkungan
dari mentor
Komitmen mutu
Evaluasi sebagai
upaya perbaikan
aktualisasi demi
tercapainya hasil yang
berkualitas
Anti Korupsi
Melaksanakan evaluasi
sesuai waktu yang
disepakati; berani
menyampaikan
argumentasi apabila
diperlukan; dan
melakukan perbaikan
sesuai yang disarankan
oleh mentor
Dampak jika tidak terapkan nilai ANEKA:
1. Jika nilai Akuntabilitas tidak ada dalam kegiatan ini, maka evaluasi kegiatan tidak terlaksana
2. Jika nilai Nasionalisme tidak ada dalam kegiatan ini, maka penulis tidak bisa menerima pendapat, masukan atau saran perbaikan
dari mentor
3. Jika nilai Etika Publik tidak ada dalam kegiatan ini, maka penulis tidak mengindahkan dan tidak memperbaiki aktualisasi sesuai
masukan mentor
4. Jika nilai Komitmen Mutu tidak ada dalam kegiatan ini, maka evaluasi kegiatan tidak terlaksana dengan baik
5. Jika nilai Antikorupsi tidak ada dalam kegiatan ini, maka penulis tidak berani menyampaikan argumentasi apabila diperlukan dan
tidak melakukan perbaikan sesuai saran dari mentor.
33

G. Jadwal Kegiatan
Rencana aktualisasi nilai-nilai dasar PNS ini akan direalisasikan selama aktualisasi di tempat kerja, terhitung mulai 04 Oktober
2021 s/d 06 Nopember 2021 di unit kerja UPT Puskesmas Tanggunggunung. Berikut adalah tabel rencana jadwal kegiatan aktualisasi
ini:
Tabel 2.7 Rencana Jadwal Kegiatan
BAB III
PENUTUP

Berdasarkan proses analisis isu yang telah peneliti lakukan, terpilih core isu yaitu
kurangnya partisipasi masyarakat dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas
Tanggunggunung. Dalam suatu pelayanan publik partisipasi masyarakat adalah hal penting
yang harus diperhatikan. Penyelenggaraan pelayanan publik perlu melibatkan masyarakat
dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya. Di Puskesmas
Tanggunggunung partisipasi masyarakat masih kurang ditunjukkan oleh belum optimalnya
fasilitas pengisian kotak saran sehingga pasien menjadi tidak memiliki sarana untuk
memberikan feedback pelayanan berupa pengaduan, kritik, maupun saran. Kurangnya
partisipasi masyarakat dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas Tanggunggunung
menyebabkan Puskesmas menjadi tidak mengetahui pelayanan ideal yang diharapkan
masyarakat dan tidak memiliki bahan evaluasi yang bersumber dari pasien sebagai upaya
menjaga mutu pelayanan kesehatan. Untuk mengatasi core isu ini, penulis memiliki
gagasan pemecahan isu yaitu peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelayanan
kesehatan melalui penyediaan kotak saran di Puskesmas Tanggunggunung yang akan
penulis aktualisasikan pada 04 Oktober 2021 sampai di 06 Nopember 2021. Semoga dalam
melaksanakan kegiatan aktualisasi ini penulis dapat menginternalisasikan dan
menghabituasikan nilai-nilai dasar ASN serta kedudukan dan peran ASN dengan sebaik
baiknya.

34
DAFTAR PUSTAKA

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. (2010). Manajemen Pengaduan Masyarakat


Dalam Pelayanan Publik.
Iman, A T dan Dewi Lena. (2017). Manajemen Mutu Informasi Kesehatan I Quality
Assurance. Jakarta: Kementerian Kesehatan.
Lembaga Administrasi Negara. (2014). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Anti Korupsi.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Akuntabilitas. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Etika Publik. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Komitmen Mutu.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen Aparatur
Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Nasionalisme. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara
Peraturan Kementerian Kesehatan Nomor 129 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit
Peraturan Kementerian Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil
Purwanto, Erwan Agus dkk. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan Publik.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Suwarno, Yogi dan Tri Atmojo Sejati. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole of
Goverment. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Wati, W. dan Nuraini, N. (2019). Analisis Kejadian Missfile Berkas Rekam Medis Rawat
Jalan di Puskesmas Bangsalsari. Jurnal Rekam Medik Dan Informasi Kesehatan,
1(1), 23-30.
Widjaya, Lily dan Deasy Rosmaladewi. (2017). Manajemen Informasi Kesehatan II Sistem
dan Sub Sistem Pelayanan RMIK. Jakarta: Kementerian Kesehatan.

35
Widjaya, Lily. (2018). Manajemen Mutu Informasi Kesehatan III Pendokumentasian Rekam
Medis. Jakarta: Kementerian Kesehatan.
Wirajaya, M. dan Dewi, N. (2019). Analisis Ketidaklengkapan Rekam Medis Pasien Rawat
Inap di Rumah Sakit Dharma Kerti Tabanan. Jurnal ARSI, 6(1), 11-20.

36
LAMPIRAN

Lampiran. Penilaian Deskriptif Rancangan Aktualisasi dari Couch


Lampiran. Penilaian Deskriptif Rancangan Aktualisasi dari Mentor

Anda mungkin juga menyukai