DISUSUN OLEH
LAILI ATIKA PUTRI WIBOWO, S.Tr.Keb
199609272020122010
24
v
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Persetujuan ............................................................................... ii
Berita Acara ........................................................................................... iii
Lembar Pengesahan ............................................................................. iv
Kata Pengantar ....................................................................................... v
Daftar Isi ................................................................................................ vi
Daftar Tabel .......................................................................................... vii
Daftar Gambar ..................................................................................... viii
BAB I Pendahuluan ............................................................................. 1
A. Latar belakang ....................................................................... 1
B. Ruang Lingkup....................................................................... 2
C. Tujuan ................................................................................... 3
D. Tempat Dan Waktu Kegiatan ................................................. 3
E. Manfaat.................................................................................. 3
BAB II Gambaran Umum Rumah Sakit .................................................. 5
A. Keadaan Umum ..................................................................... 5
B. Visi-Misi dan Tujuan..............................................................12
C. Nilai-nilai Organisasi .............................................................13
D. Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi .................................14
BAB III Nilai-Nilai Dasar, Peran Dan Kedudukan ASN Dalam NKRI......18
A. Nilai-Nilai ANEKA .................................................................18
B. Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI ..............................20
BAB IV Rancangan Aktualisasi .............................................................22
A. Identifikasi dan Pemecahan ISU ...........................................22
B. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan ..................................26
C. Jadwal Pelaksanaan .............................................................37
D. Konsultasi dengan Coach .....................................................38
E. Jadwal Konsultasi dengan Mentor ........................................39
Daftar Pustaka ......................................................................................40
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai peran yang sangat penting
dalam rangka menciptakan masyarakat madani yang taat hukum,
berperadaban modern, demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam
menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata,
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada
Pancasila dan Undang Undang Dasar Tahun 1945. Semua itu dalam rangka
mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia. Sejumlah
keputusan strategis mulai dari merumuskan kebijakan sampai pada
implementasi kebijakan dalam berbagai sektor pembangunan dilaksanakan
oleh PNS. Untuk memainkan peranan tersebut, diperlukan sosok PNS yang
profesional yaitu PNS yang mampu memenuhi standar kompetensi jabatanya
secara efektif dan efisien.
1
sebagai dasar atas tiap tindakan yang akan dilakukan. Sehingga PNS
dituntut untuk mampu bersikap dan bertindak profesionalisme dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat serta berdaya saing yang
ditegaskan di dalam Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara No.
93/K.1/PDP.07/2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil.
B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup aktualisasi ini meliputi tugas dan fungsi perawat yang
mencakup lima nilai dasar ASN yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika publik, Komitmen mutu, Anti korupsi) serta Manajemen ASN, Whole of
Government dan Pelayanan Publik yang bertujuan sebagai acuan ASN
dalam penerapan/ pelaksanaan tindakan yang akan dilakukan. Selain itu
sasarannya agar PNS dapat belajar untuk mengemban tanggung jawab
2
sepenuhnya sebagai abdi negara pada khususnya dan pelayanan masyarakat
pada umumnya, diharapkan ASN dapat merubah mindset di dalam dirinya
untuk menjadi lebih profesional, berkomitmen dan berintegritas.
C. Tujuan
Tujuan dari penyusunan rancangan aktualisasi ini adalah ASN dapat
terbentuk menjadi pelayan masyarakat yang mempunyai profesionalisme,
dengan selalu mengedepankan nilai dasar akuntabilitas dalam tugas yang
diembannya, mempunyai semangat nasionalisme dalam melaksanakan
tugasnya, menjunjung tinggi etika yang baik dalam melayani masyarakat,
memiliki komitmen mutu dalam tupoksinya, dan anti korupsi dalam
melaksanakan kegiatannya dan sebagai ASN harus menjalankan fungsi
sebagai pelayan publik, pelaksana kebijakan dan perekat serta pemersatu
bangsa.
3
bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme di dalam diri
peserta pelatihan dasar. Selain itu, kegiatan aktualisasi bermanfaat bagi
peserta dalam upaya memperkuat kompetensi bidang yang dimiliki.
Manfaat aktualisasi bagi rumah sakit adalah memberikan kontribusi bagi
tercapainya visi, misi, dan tujuan rumah sakit.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM RSUD KABUPATEN MELAWI
5
Kabupaten, dimana Kabupaten Melawi merupakan salah satu dari 24
Kabupaten baru yang dibentuk oleh Pemerintah Pusat.
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Melawi berada dibawah
pengawasan Pemerintah Kabupaten Melawi, dan bertanggung jawab
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Landasan hukum yang menjadi considerant sehubungan dengan
keberadaan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Melawi, maka
pemerintah Kabupaten Melawi membuat beberapa persyaratan
administratif sebagai berikut :
a. Keputusan Pejabat Bupati Melawi No. 59 Tahun 2004 Tentang
Penunjukan Instalasi Rawat Inap Puskesmas Nanga Pinoh menjadi
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Melawi dengan kelas/tipe D.
b. Peraturan Pejabat Bupati Melawi No. 53 Tahun 2007 Tentang
Struktur Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Melawi.
6
Luas bangunan yang telah dibangun terdiri dari luas lantai
8.804,53 m2 meliputi gedung poli umum, gedung IGD, ICU, OK
(Ruang Operasi), gedung perawatan bedah, apotik, selasar, medical
record, laboratorium, fisioterapi, dapur, selasar penghubung, UTDRS,
incinerator, dan IPAL, CSSD, rontgen, dan perawatan umum.
Luas tanah Rumah Sakit Umum Daerah Melawi lebih kurang
12,9 Ha. Listrik bersumber pada perusahaan listrik negara ranting
Sanggau dengan daya 236.000 VA. Air bersih menggunakan sumur
Bor 4 x 5000 L, Sumur gali 2 x 2000 L dengan daya ± 20 m³, dan
Sarana komunikasi untuk saat ini dapat terpenuhi karena belum ada
jalur telepon yang melewati daerah RSUD Melawi.
b. Demografi
Penduduk di Kabupaten Melawi berdasarkan angka sensus
tahun 2013, penduduk Kabupaten Melawi berjumlah 189.061 jiwa,
yang terdiri dari 96.486 laki-laki dan 92.575 perempuan. Dari hasil
sensus tersebut juga diketahui bahwa penyebaran penduduk masih
berpusat di Kecamatan Nanga Pinoh yakni sebesar 54.571 Jiwa.
Laju pertumbuhan penduduk (LPP) Kabupaten Melawi selama
tahun 2000-2013, mengalami LPP sebesar 1,82 persen pertahun.
LPP tertinggi dialami oleh Kecamatan Nanga Pinoh yakni sebesar
4,37 persen pertahun, sedangkan LPP terkecil dialami oleh
Kecamatan Belimbing Hulu yakni sebesar -0,81 persen pertahun.
Pada tahun 2012 sex ratio penduduk Kabupaten Melawi sebesar 104
yang artinya jumlah penduduk laki-laki 4 persen lebih banyak dari
pada penduduk perempuan. Sex ratio terbesar terdapat di Kecamatan
Belimbing Hulu yakni sebesar 109 dan yang terkecil di Kecamatan
Sokan sebesar 100.
Dengan luas wilayah sekitar 10.640 Km2 yang didiami oleh
189.061 orang maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk
Kabupaten Melawi sebesar 18 jiwa/Km2. Kecamatan yang paling tinggi
tingkat kepadatan penduduknya adalah Kecamatan Nanga Pinoh
yakni sebanyak 73 jiwa/ Km2 sedangkan yang paling rendah adalah
Kecamatan Sokan yakni sebanyak 10 jiwa/Km2.
7
Masyarakat di wilayah Kabupaten melawi sangat beragam
menurut sumber mata pencahariannya, sebagian besar penduduk
sebagai petani yang menggarap lahan pertanian maupun perkebunan
(karet dan kelapa sawit), pedagang yang menggerakkan roda
ekonomi di pasar, pegawai negeri (PNS), karyawan perusahaan yang
bergerak dibidang eksploitasi dan pengolahan kayu hasil hutan,
Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Republik Indonesia
(POLRI) dan swasta lainnya.
Indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan penduduk
adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB atas harga
berlaku Kabupaten Melawi tahun 2013 mencapai 1.49 triliun rupiah,
sedangkan atas dasar harga konstan tahun 2000 sebesar 650 miliar
rupiah. Pada tahun 2013 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Melawi
mencapai 6,73 persen dengan pendapatan perkapita 7,8 juta rupiah.
Nilai ini labih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya, Hal ini menunjukkan
bahwa perekonomian Kabupaten Melawi terus mengalami
perkembangan.
Pada tahun 2013 terdapat 56.000 keluarga sejahtera dimana
4% merupakan keluarga pra sejahtera, 38% adalah keluarga
sejahtera 1,41% keluarga sejahtera II, 12% keluarga sejahtera III, 4%
keluarga sejahtera III plus. Garis kemiskinan pada tahun 2012
sebesar 349.694 rupiah/kap/bulan. Hal ini berarti penduduk
Kabupaten Melawi dikategorikan miskin apabila pendapatan per
bulannya dibawah Rp. 349.694,00
Sedangkan jumlah penduduk miskin di Kabupaten Melawi
berdasarkan hasil Susenas sebesar 13,70% dari total penduduk
tahun 2013 berarti mengalami peningkatan bila dibandingkan tahun
sebelumnya yang sebesar 15,04%.
c. Ketenagaan
Undang–Undang 44 tahun 2009 pasal 12 tentang sumber daya
manusia menyatakan:
1) Persyaratan sumber daya manusia sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7 ayat (1) yaitu Rumah Sakit harus memiliki
8
tenaga tetap yang meliputi tenaga medis dan penunjang
medis, tenaga keperawatan, tenaga kefarmasian, tenaga
manajemen Rumah Sakit, dan tenaga non kesehatan.
2) Jumlah dan jenis sumber daya manusia sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) harus sesuai dengan jenis dan klasifikasi Rumah
Sakit.
3) Rumah Sakit harus mempunyai data ketenagaan yang dilakukan
praktik atau pekerjaan dalam penyelenggaraan Rumah Sakit.
Rumah sakit dapat mempekerjakan tenaga tidak tetap dan
konsultan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangan. Sumber daya manusia Rumah sakit
terdiri dari PNS/ CPNS dan non PNS. Rekruitmen pegawai non PNS
dilakukan oleh Direktur dengan cara seleksi meliputi: seleksi
administrasi, kesehatan, seleksi akademik, keterampilan, psikologi,
dan wawancara.
Jumlah 248
9
6 Dokter Spesialis Anastesi 1
8 Dokter Gigi 2
9 Dokter Mata 1
Jumlah 13
1 Dokter Umum 8 2
2 Perawat Ners 7 3
3 Perawat D3 49 26
4 Perawat Anestesi 1 1
5 SPK 3
6 Bidan S1/D4 1 1
7 Bidan D3 13 5
8 Perawat Gigi 3
9 SPRG 1
Jumlah 87 38
10
Tabel 2.4 Tenaga Paramedis Non Perawat
NO Status Keterangan
Profesi Pegawai
PNS Honorer Magang
2 Analis Kesehatan 7
3 Apoteker 5
4 Asisten Apoteker 9 1
5 Perekam Medis 5
6 Fisioterapi 2 1
7 Radiografer / Rontgen 8 1
9 Ahli Gizi D3 3
10 Analis Makanan 1
11 Tehnik Elektromedik 2
12 Sanitarian 3
1
13 SMAK 1
Jumlah 51 5
NO STATUS JUMLAH
JENIS PENDIDIKAN
PNS Honerer Magang
S1 Ekonomi 1
2
S-1 Sosial 5
4
11
S-1 Ilmu Pemerintahan 1
5
S-1 Komputer 1
6
S-1 Agama 1
7
S-1 Teknik 1
8
SLTA 10 26
12
SLTP 1
13
14 SD
Jumlah 23 31
12
2. PENINGKATAN sumber daya manusia rumah sakit yang memiliki
kompetensi meliputi pengetahuan, keterampilan disertai moral dan perilaku
yang benar dan baik.
13
D. Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi
1. Struktur Organisasi
Susunan Organisasi RSUD Melawi
Rumah Sakit Umum Daerah Melawi merupakan unsur pendukung
tugas Bupati dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang
bersifat spesifik di bidang pelayanan kesehatan.
14
Gambar 2.1 Struktur Organisasi UPTD RSUD Kabupaten Melawi
Dewan Pengawas
DIREKTUR
dr. SIEN SETIAWAN
Nip. 19641215 200502 1 002
Komite dan Satuan
pengawas intern
15
2. Tugas dan Fungsi
a. Tugas Pokok RSUD Kabupaten Melawi ;
Membantu Bupati dalam pelaksanaan kesehatan masyarakat secara berdaya
guna dan berhasil guna dengan mengutamakan penyembuhan dan pemulihan
yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan kesehatan
serta pencegahan dan melaksanakan upaya sistem rujukan.
b. Fungsi RSUD Kabupaten Melawi ;
1) Penyelenggara Pelayanan Medis
2) Penyelenggara Pelayanan Penunjang Medis dan Non Medis
3) Penyelenggara Pelayanan Keperawatan dan Asuhan Keperawatan
4) Penyelenggara Pelayanan Rujukan
5) Penyelenggara Pelayanan Administrasi Umum dan Keuangan
6) Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan
7) Penyelenggara Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
c. Tugas Pokok Bidan Ahli
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (PERMENPAN-RB) Nomor 36 Tahun
2019, uraian kegiatan tugas jabatan fungsional Bidan Ahli Pertama meliputi:
1) Melakukan pengkajian pada ibu hamil fisiologis;
2) Menyusun perencanaan asuhan kebidanan pada ibu hamil fisiologis;
3) Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil fisiologis;
4) Melakukan pengkajian pada ibu bersalin fisiologis;
5) Memberikan asuhan Kala I persalinan fisiologis;
6) Melakukan asuhan Kala II persalinan fisiologis;
7) Melakukan asuhan Kala III persalinan fisiologis;
8) Melakukan asuhan Kala IV persalinan fisiologis;
9) Melakukan pengkajian pada ibu nifas fisiologis;
10) Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas fisiologis;
11) Melakukan persiapan pre operasi obstetri ginekologi;
12) Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan ibu
dan anak pada individu atau keluarga sesuai dengan kebutuhan;
13) Melakukan fasilitasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD);
14) Melakukan asuhan neonatal esensial;
15) Melakukan asuhan pelayanan neonatal pada 6 jam - 48 jam paska kelahiran
(KN1);
16
16) Melakukan asuhan pelayanan neonatal pada hari ke 3 - hari ke 7 paska
kelahiran (KN2) ;
17) Melakukan asuhan pelayanan neonatal pada hari ke 8 - hari ke 28 paska
kelahiran (KN3);
18) Memfasilitasi konseling kesehatan reproduksi;
19) Memfasilitasi konseling pra nikah;
20) Memfasilitasi konseling keluarga berencana (KB);
21) Melakukan pemetaan sasaran dan analisis data pada keluarga dan
masyarakat;
22) Melakukan pembinaan keluarga balita/remaja/lansia;
23) Berpartisipasi aktif dalam musyawarah perencanaan pembangunan desa;
24) Melaksanakan tugas jaga shift malam;
25) Melakukan asuhan kebidanan di kamar bedah;
26) Mengidentifikasi kebutuhan, melakukan analisis dan merencanakan kegiatan
UKM terkait pelayanan kebidanan di Puskesmas;
27) Melakukan pemantauan pelaksanaan persalinan dan pencegahan komplikasi;
28) Melakukan monitoring dan evaluasi asuhan kebidanan di tingkat Puskesmas;
dan
29) Melakukan skrining Pencegahan Penularan HIV, sifilis, hepatitis B dari ibu ke
anak (PPIA) di Puskesmas atau Rumah Sakit;
17
BAB III
KONSEP DASAR ASN
18
3. Mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka NKRI; dan
4. Menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai bidang tugas.
Nilai-nilai dasar PNS tercermin dalam ANEKA yang merupakan landasan dalam
menjalankan profesi ASN. Adapun nilai-nilai dasar PNS tersebut adalah Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Berikut ini penjelasan
masing-masing nilai dari ANEKA dimaksud, adalah:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi
untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS
adalah terwujudnya nilai-nilai publik, yaitu:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok
dan pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik;
d. Menunjukkan sikap dan perilaku konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan; dan
e. Indikator nilai dasar akuntabilitas mencakup tanggung jawab, jujur, kejelasan
target, netral, mendahulukan kepentingan publik, adil dan transparan, konsisten
serta integritas.
2. Nasionalisme
Dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang
wajar terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain. Indikator
nilai dasar nasionalisme mencakup religius, hormat menghormati, kerja sama, tidak
memaksakan kehendak, jujur, amanah (dapat dipercaya), adil, persamaan derajat,
tidak diskriminatif, mencintai sesama manusia, tenggang rasa, membela kebenaran,
persatuan, rela berkorban, cinta tanah air, memelihara ketertiban, disiplin,
musyawarah, kekeluargaan, menghormati keputusan, tanggung jawab, kepentingan
bersama, gotong royong, sosial, tidak menggunakan hak yang bukan miliknya, hidup
sederhana dan kerja keras serta menghargai karya orang lain.
3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/ norma yang menentukan baik/
buruk, benar/ salah prilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan
publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Indikator nilai
dasar dari etika publik adalah jujur, bertanggung jawab, integritas tinggi, cermat,
19
disiplin, hormat, sopan, taat pada perundang-undangan, taat perintah dan menjaga
rahasia.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi
pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain adalah
mengedepankan komitmen terhadap kepuasan dan memberikan layanan yang
menyentuh hati, untuk menjaga dan memelihara kualitas pelayanan. Adapun
indikator yang terdapat pada nilai dasar komitmen mutu yaitu efektifitas, efisiensi,
inovasi, dan berorientasi mutu.
5. Anti Korupsi
Penanganan korupsi perlu diselesaikan secara komperensif karena korupsi
adalah masalah kehidupan, dampak dan bahayanya dapat berpengaruh secara
jangka panjang dan merusak kehidupan. Oleh karena itu, ASN perlu dibekali nilai
dasar anti korupsi agar bisa menghindari dan mencegah terjadinya tindak pidana
korupsi. Indikator nilai dasar anti korupsi adalah jujur, peduli, mandiri, disiplin,
tanggungjawab, kerja keras, sederhana, berani serta adil.
20
administrasi yang disediakan oleh penyelenggaraan publik. Di dalam pelayanan
publik terdapat beberapa nilai indikator yaitu kesederhanaan, kejelasan, kepastian
waktu, keamanan, kelengkapan sarana dan prasarana, kemudahan akses, disiplin/
sapa/ ramah, dan kenyamanan.
21
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Pemecahan Isu
Isu merupakan pokok permasalahan yang terjadi, sedang terjadi atau akan
terjadi yang menjadi pembicaraan khalayak ramai sehingga memerlukan jalan keluar
atau solusi dengan melakukan tindakan yang nyata. Dalam menyusun rencana untuk
kegiatan habituasi maka perlu ditentukan isu atau permasalahan yang mendasar pada
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Melawi khususnya di ruang Kebidanan. Isu
yang diangkat berdasarkan peran dan kedudukan sebagai Aparatur Sipil Negara tentang
masalah yang terjadi di ruang lingkup kerja tersebut. Adapun isu yang akan dianalisis
asdalah sebagai berikut:
22
Dari beberapa isu diatas dapat dianalisis dengan menggunakan dua teknik analisis
yaitu teknik analisis APKL ( Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak ) dan teknik
analisis USG ( Urgency, Seriousness, Growth ) untuk mendapatkan isu yang akan
diangkat untuk menjadi sebuah permasalahan sehingga dapat ditentukan kegiatan
pemecahan isu tersebut dengan skala penilaian 1 sampai dengan 5.
Untuk menentukan isu prioritas maka digunakan metode APKL (Aktual,
Problematik, Kekhalayakan, Layak) dengan skala penilaian 1 sampai 5.
Keterangan :
A : Aktualitas
P : Problematik
K : Khalayak
L : Layak
23
Untuk menganalisis penyebab isu prioritas, digunakan metode USG ( Urgency,
Seriousness, Growth) dengan skala penilaian 1 sampai 5.
KRITERIA RANK
NO ISU AKTUAL
U S G
Dari analisis isu menggunakan teknik APKL maka didapatkanlah isu prioritas yaitu
“Rendahnya pemahaman ibu nifas tentang pentingnya pemenuhan nutrisi ibu nifas
di RSUD Kabupaten Melawi”.Dampak yang akan ditimbulkan jika isu tidak ditangani
yaitu :
a. Bagi masyarakat
1. Kemungkinan ibu nifas yang nutrisi saat nifas tidak terpenuhi dapat
mengakibatkan anemis
2. Kemungkinan kekurangan nutrisi pada ibu nifas dapat memperlambat proses
pemulihan tubuh ibu
b. Bagi petugas
1. Dianggap tidak betanggung jawab dan profesional
2. Hilangnya kepercayaan atasan terhadap kinerja petugas
c. Bagi Organisasi
1. Indikator kinerja tidak tercapai
2. Tidak tercapainya visi dan misi
Berdasarkan permasalahan di atas, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Bidan
Ahli, maka penulis ingin membuat gagasan pemecahan isu Rancangan Aktualisasi
adalah “Peningkatan Pemahaman Ibu Nifas tentang Pemenuhan Gizi Ibu Nifas di
RSUD Kabupaten Melawi”.
24
1. Konsultasi dengan mentor
2. Konsultasi dengan kepala ruangan
3. Membuat leaflet tentang gizi ibu nifas
4. Melakukan konseling pada ibu nifas tentang gizi ibu nifas
5. Melakukan evaluasi pemahaman ibu nifas
25
B. Rancangan Aktualisasi Nilai Dasar ASN
Gagasan Pemacahan Isu : Peningkatan pemahaman ibu nifas tentang pemenuhan Gizi Ibu Nifas di RSUD Kabupaten Melawi
26
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguata Nilai-
Terhadap Visi dan Nilai Organisasi
Mata Pelatihan Nilai Aneka Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6
1. Kegiatan : 1. Membuat janji 1. Dengan melakukan pertemuan dengan kepala Pada pelaksanaan Pada pelaksanaan
Dalam temu ruangan, pertama kali yang saya lakukan kegiatan saya akan : kegiatan saya akan
melaksanaan adalah membuat janji temu untuk menghargai :
berkonsultasi dengan
kegiatan saya dan menghormati beliau sebagai mentor, dalam
kepala ruangan maka Melakukan
akan : hal ini saya akan menerapkan nilai dasar
akan memberikan pertemuan dengan
berkonsultasi (Etika Publik : Hormat)
kontribusi terhadap mentor maka akan
dengan Mentor (Manajemen ASN: Keterbukaan)
visi Rumah Sakit dan memberikan
Output : (WoG : Koordinasi)
membantu penguatan terhadap
2. Mengucapkan 2. Dengan datang tepat waktu sesuai dengan
Tersedianya pencapaian misi nilai-nilai RSUD
salam ketentuan dari kepala ruangan agar waktu kerja
dokumen nomor 4 yaitu nomor 3 yaitu
tidak terganggu, kemudian saya mengucapkan
rangkuman hasil PENINGKATAN Transparan
salam dan meminta ijin kepada kepala ruangan
pertemuan sumber daya
untuk memasuki ruangan untuk menunjukkan
dengan mentor manusia rumah sakit
kesopanan terhadap mentor, dalam hal ini
yang memiliki
saya akan menerapkan nilai dasar
kompetensi meliputi
(Nasionalisme : Religius)
pengetahuan,
(Etika Publik :Sopan)
27
(WoG : Komunikasi) keterampilan disertai
(Anti Korupsi : Disiplin) moral dan perilaku
3. Bertemu dengan 3. Dengan bertemu mentor untuk bermusyawarah yang benar dan baik
28
dengan kepala mentor agar ada rangkuman singkat yang
ruangan sistematis, padat dan menyeluruh sebagai bukti
tertulis pertemuan dengan mentor, dalam hal
ini saya akan menerapkan nilai dasar
(Akuntabilitas : Tanggung Jawab)
2 Kegiatan : 1. Membuat janji 1. Dengan melakukan pertemuan dengan kepala Pada pelaksanaan Pada pelaksanaan
Dalam temu ruangan, pertama kali yang saya lakukan kegiatan saya akan : kegiatan saya akan
melaksanaan adalah membuat janji temu untuk menghargai :
berkonsultasi dengan
kegiatan saya dan menghormati beliau sebagai kepala
kepala ruangan maka Melakukan
akan : ruangan, dalam hal ini saya akan
akan memberikan pertemuan dengan
berkonsultasi menerapkan nilai dasar
kontribusi terhadap kepala ruangan
dengan atasan (Etika Publik : Hormat)
visi Rumah Sakit dan maka akan
yaitu kepala (WoG : Koordinasi
membantu memberikan
ruangan 2. Mengucapkan 2. Dengan datang tepat waktu sesuai dengan
pencapaian misi penguatan terhadap
kebidanan salam ketentuan dari kepala ruangan agar waktu
nomor 4 yaitu nilai-nilai RSUD
Output : kerja tidak terganggu, kemudian saya
PENINGKATAN nomor 3 yaitu
Tersedianya mengucapkan salam dan meminta ijin kepada
sumber daya Transparan
dokumen kepala ruangan untuk memasuki ruangan
manusia rumah sakit
rangkuman hasil untuk menunjukkan kesopanan terhadap
yang memiliki
pertemuan kepala ruangan, dalam hal ini saya akan
29
dengan kepala menerapkan nilai dasar kompetensi meliputi
ruangan (Anti Korupsi : Disiplin) pengetahuan,
(Nasionalisme : Religius) keterampilan disertai
(Etika Publik :Sopan) moral dan perilaku
(WoG : Komunikasi) yang benar dan baik
30
aktualisasi tentang target atau tujuan rancangan
aktualisasi, dalam hal ini saya akan
menerapkan nilai dasar
(Komitmen Mutu : Efektivitas)
6. Menuliskan hasil 6. Dengan menulis hasil pertemuan dengan
pertemuan kepala ruangan agar ada rangkuman singkat
dengan kepala yang sistematis, padat dan menyeluruh
ruangan sebagai bukti tertulis pertemuan dengan
kepala ruangan, dalam hal ini saya akan
menerapkan nilai dasar
(Akuntabilitas : Tanggung Jawab)
(Anti Korupsi : Disiplin)
3. Membuat leaflet 1. Melakukan 1. Dengan melaksanakan kegiatan dengan Membuat leaflet Membuat media
tentang Gizi Ibu persiapan sungguh-sungguh serta menggunakan tentang Gizi Ibu Nifas sebagai penunjang
Nifas referensi dari sumber terpercaya yang maka akan pelaksanaan
Output : terdapat dalam nilai dasar. dalam hal ini saya memberikan kegitan konseling
Tersedianya akan menerapkan nilai dasar kontribusi terhadap ibu nifas maka akan
leaflet dalam (Akuntabilitas : Tanggung Jawab) visi Rumah Sakit dan memberikan
bentuk bahan 2. Menentukan 2. Dengan membuat leaflet menggunakan saya membantu penguatan terhadap
cetak materi terkait bahasa yang sopan dan tanpa unsur paksaan, pencapaian misi nilai-nilai RSUD
31
dari sumber dalam hal ini saya akan menerapkan nilai nomor 4 yaitu nomor 7 yaitu
terpercaya dasar Menciptakan Inovatif
(Etika Publik : Integritas) manajemen yang
3. Merancang isi 3. Dengan membuat leaflet secara informatif dan sehat.
leaflet dan semenarik mungkin yang belum terdapat di
merancang Rumah Sakit sebagai media penunjang
desain kegiatan konseling ibu nifas agar informasi
yang disampaikan dapat mudah dipahami oleh
ibu nifas, dalam hal ini saya akan
menerapkan nilai dasar
(Komitmen Mutu : Inovasi)
(Manajemen ASN : Profesionalitas)
(WoG : Kepentingan Bersama)
4. Konsultasi 4. Dengan mengkonsultasikan leaflet dengan
dengan kepala kepala ruang kebidanan sebelum di cetak
ruangan agar jika masih terdapat kekurangan akan
saya perbaiki kembali, dalam hal ini saya
akan menerapkan nilai dasar
(Nasionalisme : Kerja Sama)
5. Mencetak 5. Dengan mencetak leaflet jika sudah sesuai
32
bahan-bahan dengan apa yang di perlukan, tentunya tanpa
yang telah menyelewengkan uang rumah sakit, dalam
dipersiapkan hal ini saya akan menerapkan nilai dasar
menjadi bentuk (Anti Korupsi : Jujur, Peduli)
leaflet yang (Manajemen ASN: Efektif, Efisien)
menarik dan (Pelayanan Publik: Mudah dan Murah)
informatif
4. Melakukan 1. Menyiapkan 1. Menyiapkan media untuk melakukan konseling Melakukan konseling Melakukan
konseling pada media untuk sesuai dengan kegiatan yang telah pada ibu nifas konseling pada ibu
ibu nifas tentang konseling direncanakan, dalam hal ini saya akan tentang pentingnya nifas maka akan
pentingnya menerapkan nilai dasar ASI bagi bayi maka memberikan
pemenuhan (Akuntabilitas : Konsisten) akan memberikan penguatan
nutrisi pada ibu 2. Memulai 2. Mengucapkan salam dan menyapa ibu kontribusi terhadap terhadap nilai-nilai
nifas dan kegiatan dengan dengan sopan, dalam hal ini saya akan visi Rumah Sakit dan RSUD nomor 2
menyusui mengucapkan menerapkan nilai dasar saya membantu yaitu peduli
Output : salam dan (Nasionalisme : Adil) pencapaian misi
Tersampaikanny menyapa ibu (Etika Publik : Sopan) nomor 1 yaitu
a KIE 3. Mengidentifikasi 3. Mengidentifikasinya permasalahan ibu nifas PENINGKATAN
masalah yang dengan menanamkan rasa peduli pada pada derajat kesehatan
dialami ibu ibu, dalam hal ini saya akan menerapkan masyarakat melalui
33
nilai dasar pelayanan bermutu
(Anti korupsi : Peduli) sesuai standar dan
(Nasionalisme : Mencintai sesama) berorientasi kepada
(Manajemen ASN: Profesionalitas) pelanggan.
4. Memaparkan 4. Memaparkan materi dengan cara melakukan
materi konseling komunikasi dua arah secara terbuka kepada
ibu dengan bersikap sopan sesuai dengan
nilai dasar, dalam hal ini saya akan
menerapkan nilai dasar
(Etika Publik : Sopan dan Ramah)
5. Melakukan 5. Mempersilahkan ibu untuk bertanya mengenai
pemberian hal yang belum dimengerti, dalam hal ini saya
saran kepada akan menerapkan nilai dasar
ibu nifas dan (Akuntabilitas : Partisipatif)memberikan
mempersilahka pemberian saran kepada ibu nifas secara
n ibu nifas efektif sesuai dengan kebutuhan dan keluhan
untuk bertanya ibu, dalam hal ini saya akan menerapkan
nilai dasar
(Komitmen Mutu : Efisien)
34
5. Melakukan 1. Menyiapkan 1. Mempersiapkan lembar ceklis dengan Melakukan evaluasi Melakukan evaluasi
evaluasi lembar ceklist bersungguh-sungguh dan sesuai dengan pemahaman ibu nifas pemahaman ibi
pemahaman ibu kebutuhan, dalam hal ini saya akan maka saya akan nifas maka akan
nifas menerapkan nilai dasar memberikan memberikan
(Akuntabilitas : Kejelasan Target) kontribusi terhadap penguatan terhadap
Output :
(Komitmen Mutu : Efisiensi) visi Rumah Sakit dan nilai-nilai RSUD
Terlaksananya saya membantu nomor 2 yaitu
2. Melakukan 2. mempersilahkan ibu untuk bertanya apa saja
penyimpulan pencapaian misi Peduli
tanya jawab yang belum dipahami dan menjawab
nomor 1 yaitu
pada ibu nifas pertanyaan ibu dengan sopan, dalam hal ini
PENINGKATAN
saya akan menerapkan nilai dasar
derajat kesehatan
(Akuntabilitas : Partisipatif)
masyarakat melalui
(Etika Publik : Sopan)
melalui pelayanan
(Anti Korupsi : Peduli)
bermutu sesuai
3. Mengisi lembar 3. mempersilahkan ibu nifas menjelaskan ulang standar dan
ceklist tentang nutrisi yang diperlukan ibu nifas dan berorientasi kepada
memberitahu ibu jika ada yang terlewat atau pelanggan
salah, dalam hal ini saya akan menerapkan
nilai dasar
(Nasionalisme : Kerjasama)
(WoG : Berkesinambungan)
35
(Pelayanan Publik : Akuntabel)
melakukan pengisian lembar ceklis dengan
jujur tanpa membuat-buat hasil tentang
pemahaman ibu nifas, dalam hal ini saya akan
menerapkan nilai dasar
(Anti Korupsi : Jujur)
36
C. Jadwal Pelaksanaan
1 2 3 4
4 Melakukan konseling 1 Mei s/d 5 Juni 2021 1. Daftar nama ibu nifas yang
pada ibu nifas tentang diberikan konseling
pentingnya pemenuhan 2. Foto kegiatan
nutrisi pada ibu nifas
dan menyusui
5 Melakukan evaluasi 1 Mei s/d 5 Juni 2021 1. Hasil lembar ceklis evaluasi
pemahaman ibu nifas semua ibu nifas
2. Foto kegiatan
37
D. Jadwal Konsultasi dengan Coach
Tabel dibawah ini menggambarkan jadwal kegiatan konsultasi mengenai
rancangan aktualisasi bersama coach :
38
E. Jadwal Konsultasi dengan Mentor
Tabel dibawah ini menggambarkan jadwal kegiatan konsultasi mengenai
rancangan aktualisasi bersama mentor:
39
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta : Mitra Cendikia
Bevalola Kusumasari, Septiana Dwiputrianti, dan Enda Layuk Allo. 2015. Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Fatimah, Elly dan Erna Irawati. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara
Jurnal Ners Indonesia. 2020. Gambaran Sikap Ibu Postpartum pada
Kepercayaan Budaya Melayu. Jakarta : Jurnal Ners Indonesia
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia. 2019. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (PERMENPAN-RB)
Nomor 36 Tahun 2019. Jakarta: MENPAN-RB
Pemerintah Indonesia. 2014. Undang-undang No. 5 Tahun 2014 Yang Mengatur
Tentang Aparatur Sipil Negara. Tambahan Lembaran Negara RI
Tahun 2014 No. 5494. Jakarta: Sekretariat Negara
Pemerintah Kabupaten Melawi. 2004. Keputusan Pejabat Bupati Melawi No. 59
Tahun 2004 Tentang Penunjukan Instalasi Rawat Inap Puskesmas
Nanga Pinoh menjadi Rumah Sakit Umum DaerahKabupaten Melawi
dengan kelas/tipe D. Melawi : Bupati Kabupaten Melawi
Pemerintah Kabupaten Melawi. 2007. Peraturan Pejabat Bupati Melawi No. 52
Tahun 2007 tentang Struktur Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi dan
Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Melawi. Melawi:
Bupati Kabupaten Melawi
Purwanto, Erwan Agus dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan
Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Suwarno, Yogi dan Muhammad Idris. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Whole of Government. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS Anti Korupsi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Tim Penulis RSUD Kabupaten Melawi. 2014. Profil Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Melawi 2014. Melawi: RSUD Kabupaten Melawi
Wahyudi Kumorotomo, Nana Rukmana D. Wirapradja, dan Amir Imbaruddin.
2015. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Etika Publik. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara
Yudi Latief, Adi Suryanto, dan Abdul Aziz Muslim. 2015. Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS Nasionalisme. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Yuniarsih, Tjutju dan Muhammad Taufiq. 2015. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan.
Jakarta : Presiden Republik Indonesia
40