Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

Konstruksi Transisi Pelayanan Publik Dari Masa Pandemic dan Endemic


Covid 19 Di Kota Kendari
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Konstruksi Transisi
Pelayanan Publik Dari Masa Pandemic dan Endemic Covid 19 Di Kota Kendari”
dengan tepat waktu.

Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah teknologi informasi.
Selain itu makalah ini juga bertujuan menambah wawasan mengenai pelayanan
public bagi pembaca dan penulis.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun di harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Kendari, 7 juli 2022

Pnulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................2
BAB 1..................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..................................................................................................................3
A.Latar Belakang............................................................................................................3
B.Rumusan Masalah.......................................................................................................4
C.Tujuan.........................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................5
PEMBAHASAN....................................................................................................................5
A. Bagaimana Perbedaan Pelayanan Publik Dari Masa Pandemic dan Endemic Covid 19
pada BAPPEDA Di Kota Kendari?....................................................................................5
a. Pengertian BAPPEDA..............................................................................................5
b.Pengertian Pelayanan Publik...................................................................................6
c.Perbedaan Pelayanan Dari Masa Pandemic Dan Endemic Covid 19 Pada BAPPEDA
Di Kota Kendari..........................................................................................................7
B. Bagaimana proses penerapan program pelayanan yang berbasis e-government di
kantor BAPPEDA kota kendari di masa pandemic dan setelah pandemi?...................10
a. pengertian e-govermant.......................................................................................10
b.penerapan program pelayanan berbasis e-govermant.........................................13
BAB III...............................................................................................................................18
PENUTUP..........................................................................................................................18
A. Kesimpulan..............................................................................................................18
B. SARAN......................................................................................................................18
BAB IV DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................19
BAB 1
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Istilah Pelayanan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia di jelaskan bahwa


pelayanan dapat diartikan sebagai usaha untuk melayani kebutuhan orang lain,
sedangkan melayani adalah membantu menyiapkan (mengurus) apa yang
diperlukan seseorang. Pelayanan sangat berkaitan erat dengan masyarakat
sehingga pelayanan lebih dikenal dengan istilah pelayanan publik. Istilah
publik berasal dari bahasa inggris public yang berarti masyarakat umum dan
negara. Kata publik dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia diartikan sebagai umum orang banyak dan ramai. Maka
Pelayanan Publik menurut Poltak Sinambela (2006:5) dapat diartikan sebagai
pemenuhan keinginan dan kebutuhan masyarakat oleh penyelenggara negara.
Negara didirikan oleh publik (masyarakat) tentu saja dengan tujuan agar dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pada hakikatnya negara dalam hal ini
pemerintah (birokrat) haruslah dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kebutuhan dalam hal ini bukanlah kebutuhan secara individual akan tetapi
berbagai kebutuhan yang sesungguhnya diharapkan oleh masyarakat. Senada
dengan hal itu, Moenir (dalam Kurniawan, 2005:7) mengemukakan bahwa
pelayanan publik adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang dengan landasan faktor material melalui sistem, prosedur
dan metode tertentu dalam usaha memenuhi

B.Rumusan Masalah
1. Bagaimana perbedaan Pelayanan Publik Dari Masa Pandemic dan
Endemic Covid 19 pada BAPPEDA Di KOTA KENDARI?

2. Bagaimana proses penerapan program pelayanan yang berbasis e-


government di kantor BAPPEDA KOTA KENDARI di masa pandemic
dan setelah pandemi?

C.Tujuan
Tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui Bagaimana perbedaan
Pelayanan Publik Dari Masa Pandemic dan Endemic Covid 19 pada
BAPPEDA Di KOTA KENDARI dan Bagaimana proses penerapan
program pelayanan yang berbasis e-government di kantor BAPPEDA
KOTA KENDARI di masa pandemic dan setelah pandemic.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Bagaimana Perbedaan Pelayanan Publik Dari Masa Pandemic dan


Endemic Covid 19 pada BAPPEDA Di Kota Kendari?

a. Pengertian BAPPEDA
Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan
Daerah, disingkat Bappeda, merupakan unsur penunjang urusan
pemerintahan Bidang Perencanaan dan Bidang Penelitian dan
Pengembangan yang menjadi kewenangan Daerah yang juga bertindak
sebagai unit kerja perangkat Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat
Bidang Perencanaan. Bappeda dipimpin oleh Kepala Badan yang
berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui
Sekretaris Daerah. Badan mempunyai tugas membantu Gubernur
melaksanakan pemerintahan bidang pemerintahan dan sosial budaya,
bidang perekonomian, bidang infrastruktur dan pengembangan wilayah,
bidang penyusunan program, monitoring dan evaluasi pembangunan,
bidang riset dan pengembangan, dan bidang inovasi dan teknologi yang
menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan
kepada Daerah serta tugas Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat di
bidang perencanaan pembangunan daerah.

Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota


Kendari, Sulawesi Tenggara. Melalui kantor ini, Bappeda pemerintah
daerah melakukan perancanaan pembangunan pada wilayah dan daerah
kerjanya. Tugas Bappeda adalah membangun daerah berdasarkan penelitian
bidang pembangunan dan kemasyarakatan, penyusunan pola dasar daerah,
penyusunan program pembangunan tahunan, hingga perancangan anggaran
pembangunan. Terkait tugas dan fungsi tersebut, maka Bappeda juga
memiliki peran wewenang persuratan dan perizinan pembangunan
perumahan dan pertokoan bagi developer, salah satu surat tersebut adalah
Izin Prinsip untuk perizinan membangun bangunan baik rumah dan
property lain dan surat Keterangan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR).
Untuk informasi lainnya, Anda dapat mengnjungi kantor bappeda terdekat
atau mengakses website resminya.

b.Pengertian Pelayanan Publik


Istilah Pelayanan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia di jelaskan
bahwa pelayanan dapat diartikan sebagai usaha untuk melayani kebutuhan
orang lain, sedangkan melayani adalah membantu menyiapkan (mengurus)
apa yang diperlukan seseorang. Pelayanan sangat berkaitan erat dengan
masyarakat sehingga pelayanan lebih dikenal dengan istilah pelayanan
publik. Istilah publik berasal dari bahasa inggris public yang berarti
masyarakat umum dan negara. Kata publik dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia diartikan sebagai umum orang banyak dan ramai. Maka
Pelayanan Publik menurut Poltak Sinambela (2006:5) dapat diartikan
sebagai pemenuhan keinginan dan kebutuhan masyarakat oleh
penyelenggara negara.

Negara didirikan oleh publik (masyarakat) tentu saja dengan tujuan agar
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pada hakikatnya negara
dalam hal ini pemerintah (birokrat) haruslah dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat. Kebutuhan dalam hal ini bukanlah kebutuhan secara individual
akan tetapi berbagai kebutuhan yang sesungguhnya diharapkan oleh
masyarakat. Senada dengan hal itu, Moenir (dalam Kurniawan, 2005:7)
mengemukakan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan yang dilakukan
oleh seseorang atau sekelompok orang dengan landasan faktor material
melalui sistem, prosedur dan metode tertentu dalam usaha
memenuhikepentingan orang lain sesuai dengan haknya. Selain itu dalam
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No.
63/KEP/M.PAN/7/2003 menyebutkan juga bahwa, Pelayanan Publik adalah
segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan
publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun
pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Yang dimaksud
dengan penyelenggara pelayanan publik adalah instansi pemerintahan. Oleh
sebab itu, pelayanan publik dapat disimpulkan sebagai pemberian layanan
kepada orang lain atau masyarakat sesuai dengan haknya oleh
penyelenggara pelayanan publik atau negara sesuai dengan aturan pokok
dan tata cara yang telah ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-
undangan.

c.Perbedaan Pelayanan Dari Masa Pandemic Dan Endemic Covid 19 Pada


BAPPEDA Di Kota Kendari
Menurut ibu Farida Agustina Mukrin selaku sekertaris BAPPEDA
KOTA KENDARI mengatakan bahwa untuk perbedaan pelayanannya
sendiri Sejauh ini BAPPEDA tidak pernah mengalami hambatan karena
BAPPEDA melakukan pelayanan dengan cara tidak langsung pada
masyarakat yang berarti tidak berurusan langsung dengan masyarakat.
perjalanan akan kita lakukan untuk proses pelaksanaannya hanya kebetulan
Kemarin pada saat pandemi kemarin memang hambatan yang kita hadapi
karena tidak bisa bertemu masyarakat yang selalu kita harus bertemu
masyarakat untuk menjaring aspirasi. Yang dimana kan sebelumnya kita
bertemu langsung masyarakat, saat pandemi beda kalau kita bertemu secara
langsung interaksi dengan melakukan zoom kan sehingga itu yang menjadi
salah satu hambatan yang terjadi pada saat ini yang termasuk juga pada saat
penyusunan dokumen karena kan ada sistem siff dimana yang datang ya
Kan Biasanya kita duduk rapat sekarang tidak bisa hanya dapat
merumuskan mainkan melalui zoom Dengan segala keterbatasan kita bisa
melalui ke jaringan seperti itu dan kemudian itu memang banyak yang
terkena covid yaitu yang mempengaruhi kinerja tetapi tidak terlalu
signifikan yang sesuai dengan perencanaan yang tepat waktu yang kita
rencanakan kemarin itu gambar tempat ini salah satunya adalah banyaknya
angka yang terjangring covid sehingga dengan mengantisipasi kita tidak
mau atau apa namanya takabur kan keluar kan, ada yang tidak proses kertas
seperti itu kemudian akan sistem tidak tercapai kita harus datang bisa hari
ini sejumlah sekian orang yang ngatur karena kalau tidak boleh berkumpul
kalau kita mengikuti aturan seperti itu ya. Semua daerah mengalami hal
yang sama jumlah yang datang pakai cat yang bisa di hari-hari pertama
sejumlah orang-orang jadi harus ada jarak diantara kita itu yang penting itu
adanya pembatasan-pembatasan pegawai yang masuk dengan menggunakan
Iya kemarin pada saat proses penting kemarin dari apakah menggunakan
yang namanya atau aplikasi melakukan apa namanya kegiatan ini kegiatan
di grup kan jadi masing-masing ini ini ada empat di jam 4 ini mau punya
koordinasi dengan obd dari masing-masing bidang itu mau punya
komunikasi dan koordinasi melalui media media kita gunakan aku kan kita
bukan sombong seperti itu pada prinsipnya tidak menghalangi semua bisa
diakses dengan program-program yang telah dilakukan oleh Bappeda dalam
mempercepat proses perencanaan pembangunan pemerintah di daerah
nusantara itu dimasak lebih dan bagaimana maksudnya percepatan proses
pembangunan jembatan oleh waktu itu kan begini tidak bisa melakukan
pekerjaan Tanpa dokumen perencanaan itu berangkatnya di situ apapun
mereka lakukan kegiatan dan program kalau tidak dalam dokumen rencana
yang dituangkan. Dan BAPPEDA mengalami sedikit penurunan di saat
masa pandemic yakni Pandemik covid-19 diprediksi akan memberikan
dampak luar biasa pada sektor-sektor seperti kinerja perdagangan, nilai
tukar, aktivitas bisnis akan mengalami penurunan drastis. Dampak
pandemic COVID-19 menyebabkan berkurangnya pasokan tenaga kerja,
pengangguran, berkurangnya penghasilan, meningkatnya biaya melakukan
bisnis di setiap sektor (termasuk gangguan jaringan produksi di setiap
sektor), pengurangan konsumsi karena pergeseran preferensi konsumen atas
setiap barang, kerentanan masyarakat terhadap penyakit serta kerentanan
terhadap perubahan kondisi ekonomi. Pembatasan sosial yang diberlakukan
oleh pemerintah menyebabkan seluruh masyarakat terkena dampak,
terutama masyarakat golongan pendapatan menengah ke bawah dan pekerja
harian. Kelompok masyarakat yang sebelumnya tidak termasuk miskin
akhirnya menjadi miskin karena pembatasan berskala luas ini. Kendari
(ANTARA) - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Kota
Kendari, Sulawesi Tenggara meluncurkan aplikasi layanan unggul lewat
online atau disebut "LULO" guna memudahkan pelayanan kepada
masyarakat. Kepala Bappeda Kendari Ridwansyah Taridala di Kendari,
Rabu, mengatakan aplikasi tersebut merupakan program yang disusun
sebagai salah satu solusi mengatasi sejumlah persoalan di Bappeda yang
selalu terjadi setiap tahun.

"Berangkat dari kondisi faktual di Bappeda setiap tahun di bulan


Januari, Februari, Maret, April itu antrean sampai di pertengahan tahun
OPD, teman-teman kecamatan dan kelurahan antre di Bappeda sini, di sisi
lain ruangan kita kapasitasnya terbatas,” katanya pada peluncuran aplikasi
Layanan Unggul Lewat Online(LULO).

Menurut dia, selain didesain untuk memaksimalkan pelayanan publik,


aplikasi LULO dibuat untuk mempemperkenalkan sekaligus menjaga
kearifan lokal di masyarakat. Ia berharap aplikasi ini bisa memudahkan
pelayanan pada masyarakat utamanya OPD dalam memaksimalkan
pelayanan. Kepala Bidang Pemerintahan dan Litbang Bappeda Kendari
Irnayanti Bisma, selaku perancang aplikasi tersebut menjelaskan bahwa
aplikasi LULO merupakan inovasi program pelayanan informasi
perencanaan secara elektronik yang dirancang untuk memasukkan seluruh
informasi terkait perencanaan dalam satu sistem aplikasi.

Menurutnya, aplikasi LULO dirancang untuk memudahkan akses


masyarakat dan OPD dalam menerima layanan pada Bappeda Kota
Kendari.
"Jenis layanan elektronik yang dimaksud salah satunya adalah menu
konsultasi yang nantinya bisa diakses oleh OPD untuk memudahkan
konsultasi OPD ke mitra koordinasi bidang yang ada di Bappeda,” jelasnya.
Selain itu, kata dia, dalam aplikasi ini juga terdapat menu unduhan yang
di dalamnya terdapat dokumen-dokumen perencanaan dan dokumen hasil
kajian yang bisa diakses dengan mudah oleh masyarakat dan pemangku
kepentingan lainnya yang membutuhkan. Dia menambahkan, saat ini
aplikasi tersebut sedang dibangun dan akan didaftarkan di play store,
selanjutnya warga yang membutuhkan bisa mengunduh aplikasi LULO ini.

B. Bagaimana proses penerapan program pelayanan yang berbasis e-


government di kantor BAPPEDA kota kendari di masa pandemic dan
setelah pandemi?
a. pengertian e-govermant
e-Government adalah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
dalam proses pemerintahan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas,
transparansi, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan pelayanan
publik. Istilah e-Government berhubungan dengan kemampuan untuk
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan
hubungan antara pemerintah dan masyarakat, antara pemerintah dan pelaku
bisnis, dan di antara instansi pemerintah itu sendiri baik antara eksekutif,
yudikatif, maupun legislatif. Semua hal tersebut dengan bantuan teknologi
internet yang dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.

Dengan memanfaatkan koneksi internet, maka akan muncul sangat


banyak pengembangan layanan dari pemerintah kepada masyarakat yang
memungkinkan peran aktif masyarakat dimana diharapkan masyarakat
dapat secara mandiri melakukan registrasi perizinan, memantau proses
penyelesaian, melakukan secara langsung untuk setiap perizinan dan
layanan publik lainnya.

Kemajuan teknologi informasi yang demikian pesat serta potensi


pemanfaatannya secara luas, membuka peluang bagi pengaksesan,
pengelolaan, dan pendayagunaan informasi dalam volume yang lebih besar
secara cepat dan akurat.
Kenyataan telah menunjukkan bahwa penggunaan media elektronik
merupakan faktor yang sangat penting dalam berbagai transaksi
internasional, terutama dalam transaksi perdagangan, sehingga pemerintah
harus mampu memberikan informasi yang komprehensif kepada
masyarakat internasional agar tidak terjadi kesalahpahaman yang dapat
meletakkan bangsa Indonesia pada posisi yang serba salah.
Ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan kecenderungan global tersebut
akan membawa masyarakat ke dalam jurang digital divide, yaitu
keterisolasian dari perkembangan global karena tidak mampu
memanfaatkan informasi.

Dengan demikian pemerintah harus segera melaksanakan proses


transformasi menuju e-government. Melalui proses transformasi tersebut,
pemerintah dapat mengoptimasikan pemanfaatan kemajuan teknologi
informasi untuk mengeliminasi sekat-sekat organisasi birokrasi, serta
membentuk jaringan sistem manajemen dan proses kerja yang
memungkinkan instansi-instansi pemerintah bekerja secara terpadu untuk
menyederhanakan akses ke semua informasi dan layanan publik yang harus
disediakan oleh pemerintah.

Oleh karena itu penataan yang tengah kita laksanakan harus pula
diarahkan untuk mendorong masyarakat menuju masyarakat informasi.
Terbentuknya pemerintahan yang bersih, transparan, dan mampu menjawab
tuntutan perubahan secara efektif pemerintah harus mampu memenuhi
tuntutan masyarakat yang berbeda namun berkaitan erat, yaitu masyarakat
menuntut pelayanan publik yang memenuhi kepentingan masyarakat luas
diseluruh wilayah, yang dapat diandalkan dan terpercaya serta mudah
dijangkau secara interaktif.

Pada dasarnya, setiap pembaruan dan perubahan yang dilakukan


pemerintah dimaksudkan dalam rangka menuju terwujudnya pemerintahan
yang demokratis guna terwujudnya sistem pemerintahan yang lebih baik
(Good Governance). Transparansi yang dibangun atas dasar arus informasi
yang bebas, dimana seluruh proses pemerintahan dan informasinya dapat
diakses oleh semua pihak yang berkepentingan.

Menyadari betapa pentingnya arti mewujudkan kepemerintahan yang


baik, maka pemerintah dituntut harus mampu meningkatkan kinerja.
Sasaran yang menjadi prioritas adalah mewujudkan pelayanan masyarakat
yang efisien dan berkualitas, sehingga mampu mendorong pertumbuhan
ekonomi dan meningkatkan daya saing. Oleh karena itu, dalam hal ini
diperlukan perhatian pemerintah untuk melakukan perubahan secara
bertahap melalui manajemen perubahan menuju kearah penyelenggaraan
kepemerintahan yang baik (Good Governance).

Salah satu upaya untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik


adalah mempercepat proses kerja serta modernisasi administrasi melalui
otomatisasi di bidang administrasi perkantoran, modernisasi
penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat. Pada hakekatnya tujuan
tata kepemerintahan yang baik atau sering disebut Good Governance adalah
tercapainya kondisi pemerintahan yang dapat menjamin
kepentingan/pelayanan publik secara seimbang dengan melibatkan
kerjasama antar semua komponen pelaku (negara, masyarakat madani,
lembaga-lembaga masyarakat, dan pihak swasta).

Sebuah pemikiran tentang tata kepemerintahan yang baik menekankan


arti penting kesejajaran hubungan antara institusi negara, pasar, dan
masyarakat. Semua pelaku harus saling mengetahui apa yang dilakukan
oleh pelaku lainnya serta membuka ruang dialog agar para pelaku saling
memahami perbedaan-perbedaan diantara mereka. Melalui proses tersebut
diharapkan akan tumbuh konsensus dan sinergi dalam penerapan program-
program tata kepemerintahan yang baik di masyarakat. Sinergi yang ingin
dilakukan pemerintah itu bisa diterapkan dengan memanfaatkan sistem e-
Government yang merupakan salah satu aplikasi dari teknologi informasi.
Namun demikian saat ini masalah utama yang dihadapi dalam
implementasi Good Governance adalah :

 terbatasnya sarana dan prasarana komunikasi informasi untuk


mensosialisasikan berbagai kebijakan pemerintah pusat dan
pemerintah daerah kepada masyarakat, agar proses penyelenggaraan
pemerintahan, pengelolaan pembangunan, dan pemberdayaan
masyarakat dapat menjadi lebih efektif, efisien, transparan, dan
akuntabel.
 pelayanan melalui situs pemerintah belum ditunjang oleh sistem
manajeman dan proses kerja yang efektif karena kesiapan peraturan,
prosedur dan keterbatasan sumber daya manusia sangat membatasi
penetrasi komputerisasi ke dalam sistem manajemen dan proses
kerja pemerintah
 belum mapannya strategi serta tidak memadainya anggaran yang
dialokasikan untuk pengembangan e-government pada masing-
masing instansi. (Abdul Mughni)

b.penerapan program pelayanan berbasis e-govermant


Penerapan E-Planning melalui Aplikasi Sistem Informasi Pemerintahan
Daerah (SIPD) berdasar pada Peraturan Pemerintah dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor 86 Tahun 2017 Tentang tata cara perencanaan,
pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah, tata cara evaluasi
rancangan peraturan daerah tentang rencana pembangunan jangka panjang
daerah dan rencana pembangunan jangka menengah daerah, serta tata cara
perubahan rencana pembangunan jangka panjang daerah, rencana
pembangunan jangkah menengah daerah, dan rencana kerja pemerintah
daerah. Kemudian pada Peraturan Pemerintah dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor 70 Tahun 2019 tentang Sistem Informasi Pemerintahan
Daerah, dan termuat dalam Peraturan Daerah Kota Kendari Nomor 7 tahun
2018 yaitu tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota
Kendari Tahun 2017-2022.Hal ini seperti wawancara dengan AK selaku
Kasubag program/perencanaan Bappeda Kota Kendari

“Karena kita menggunakan aplikasi SIPD dalam hal ini perencanaan,


penerapan aplikasi ini di dasari oleh aturan Kemendagi Nomor 70 Tahun
2019 dan Nomor 86 Tahun 2017 terkait pelaksanaan system informasi
pemerintah daerah, dan juga Perda Kota Kendari nomor 7 tahun 2018
tentang RPJMD Kota Kendari Tahun 2017-2022” (AK, 20 Desember 2021)

Penerapan sistem perencanaan pembangunan menggunakan sistem


eplanning atau dikenal dengan aplikasi SIPD merupakan mandat yang
sifatnya wajib sehingga harus terpenuhi karena kebijakan penerapan
tersebut merupakan arahan langsung dari pusat, sehingga daerah pun harus
turut mendukung pelaksanaannya. SIPD memiliki fungsi untuk
menyediakan informasi dan data akurat terbaru guna perencanaan
pembangunan daerah. Pada tampilan utama SIPD terdapat tiga menu yaitu
sistem informasi pembangunan daerah, sistem informasi keuangan daerah,
dan sistem informasi pemerintahan daerah lainnya. Pada tampilan pertama
portal SIPD terdapat pilihan tahun perencanaan yaitu tahun 2020, 2021, dan
2022. Perencanaan dilakukan pada tahun sebelum dilakukannya
perencanaan pembangunan daerah. Di tampilan kedua portal SIPD diatas
terdapat tiga menu yaitu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD), Rencana Strategi (RESTRA), dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD).

Keberlanjutan layanan e-government, mempertimbangkan dua dimensi


yang berbeda yaitu implementasi dan adopsi. Dimensi implementasi
berkaitan dengan teknologi, anggaran, dan sumber daya manusia yang
dibutuhkan untuk mengimplementasikan e-government, sedangkan dimensi
adopsi mempertimbangkan desain dan pendekatan penyampaian layanan e-
government untuk partisipasi dan adopsi pengguna yang lebih luas.(Joshi &
Islam, 2018). Pada dimensi implementasi terkait dengan sumberdaya
manusia yang merupakan pegawai pada Bappeda Kota Kendari, kemudian
meliputi sumberdaya anggaran yang merupakan pendukung dalam
kelancaran dalam kegiatan implementasi eplanning dan juga teknologi
informasi yang merupakan sarana atau prasarana pendukung yang dapat
mendukung proses kegiatan implementasi E-Government pada sistem e-
planning pada Bappeda Kota Kendari.

Dari hasil wawancara dengan AK selaku Kasubag program/perencanaan


bahwa untuk sumber daya finansial sangat mendukung untuk penerapan
sistem eplanning, mendukung proses pelaksanaan SIPD anggaran tersebut
berasal dari APBD daerah, terkait anggaran pada tahun 2021 sejumlah Rp.
732.963.994. Adapun ketersediaan sumberdaya infrastruktur sangat
mendukung dengan adanya penyediaan sarana dan prasarana, seperti laptop
dan komputer yang mempunyai spesifikasi yang tinggi. Ketersediaan
perangkat komputer dan laptop dikantor ini berjumlah 15 serta jaringan
internet yang stabil. Jaringan atau koneksi saat ini juga sangat lancar,
menggunakan Wi-Fi indihome intranet dengan kualitas jaringannya sangat
bagus, terkait jika ada gangguan jaringan atau koneksi itu mungkin terjadi
jika memang ada gangguan server dari pusat. Tapi untuk saat ini tidak
pernah terjadi kendala atau gangguan teknis yang signifikan, karena pihak
Kementerian Dalam Negeri sudah mengantisipasi termasuk servernya.
Begitu juga dengan sumberdaya manusianya setiap tahun atau dalam
setahun dilakukan 2 sampai 3 kali melaksanakan bimbingan teknis terkait
penerapan sistem e-planning atau yang disebut SIPD

Terkait penganggaran e-planning SIPD berdasarkan aturan peraturan


Pemerintah Dalam Negeri Nomor 70 tahun 2019 pasal 1 ayat 7 berbunyi
kebijakan umum APBD yang selanjutnya disingkat KUA adalah dokumen
yang memuat kebijakan bidang pendapatan, belanja, dan pembiayaan serta
asumsi yang mendasarinya untuk periode 1 (satu) tahun, dan peraturan
Pemerintah Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2019 pasal 1 dan pasal 4
mengenai kewajiban pemerintah dalam penyediaan pendukung penerapan
sistem e-planning sistem informasi pemerintah daerah.
Hal ini sejalan dengan pendapat dari FA selaku sekretaris Bappeda Kota
Kendari dalam wawancara menyatakan bahwa :

Kalau secara sumberdaya finansialnya pasti cukuplah, kami sudah tau


kapasitasnya bagaimana melakukan penganggaran berkaitan dengan semua,
kemudian sarana dan prasarananya secara terintegrasi sudah cukup dalam
artian perangkat-perangkat yang di dalamnya sudah terpenuhi semua,
tinggal saja bagaimana mengintegrasikan pada eplanning dan e-bugetingnya
saja pada sistem ini, kami juga melanjutkan perintah dari penerapan sistem
e-planning tersebut dari pemerintah pusat jadi harapannya kita terapkan
secara terintegrasi, serta kalau secara sumberdaya manusia kalau untuk
Bappeda Kota Kendari tidak ragukan lagi dan semua mampu, karena rata-
rata pegawai memiliki kemampuan latar belakang IT nya bagus, pendidikan
latar belakangnya bagus karena disini S2 dan S3 dan beberapa S1. Dan di
Bappeda ini untuk yang berperan dalam penanggung jawaban SIPD atau e-
planning itu ada 5 orang, 1 orang itu sebagai admin induk, yang 4 itu
sebagai admin bidang kalau untuk admin user itu seluruh OPD”. (FA, 20
Desember 2021).

Untuk program pelayanan yang berbasis e-government BAPPEDA


sudah ada yang namanya SIPEDE (Sistem Informasi Pemerintahan Daerah)
untuk melakukan harmonisasi dan perencanaan yang sudah kami buat.
Menurut FAM selaku sekertaris BAPPEDA KOTA KENDARI menyatakan
bahwa selama ini kita tidak pernah mengalami hambatan dengan
perencanaan yang kita lakukan untuk proses pelaksanaan, hanya kebetulan
kemarin pada saat pandemi itu memang hambatan yang kita hadapi karna
tidak bisa ketemu masyarakat yang seharusnya musrenbang itu kantor
bappeda harus ketemu masyarakat menjalin aspirasi dan sebagainya. Beda
halnya dengan bertemu secara langsung atau interaksi dengan melakukan
zoom sehingga itu lah yang menjadi hambatan yang terjadi pada saat
pandemi berlangsung pada saat kemarin termasuk juga penyusunan
dokumen karna melakukan sistim ship duduk rapat barengan, merumuskan
sehingga ini melalui media yaitu media online. Tentu saja dengan segala
keterbatasan misalnya persoalan jaringan dan lain sebagainya serta kondisi
kondisi pada saat itu memang banyak terjangkit covid-19 itu juga salat satu
berpengaruh pada kinerja kantor bappeda akan tetapi pengaruhnya tidak
terlalu signifikan sehingga tetap berjalan sesuai dengan perencanaan tepat
waktu sesuai perencanaan dari kantor bappeda.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa BAPPEDA KOTA
KENDARI tidak banyak mengalami hambatan dalam pelayanan public di masa
pandemic di karenakan mereka melakukan pelayanan dengan cara tidak langsung
pada masyarakat yang berarti tidak berurusan langsung dengan masyarakat baik
saat pandemic maupun endemic.

B. SARAN
Saran ini di berikan kepada pemerintah dimana sebaiknya pemerintah
lebih memperhatikan bangunan kantor BAPPEDA KOTA KENDARI dimana
sampai saat ini BAPPEDA KOTA KENDARI masih belum memiliki kantor
resmi.
BAB IV DAFTAR PUSTAKA
http://e-journal.uajy.ac.id, https://bappeda.jatengprov.go.id/sejarah-
singkat/,https://idalamat.com/alamat/15251/bappeda-kota-kendari,http://
ojs.uho.ac.id,http://e-journal.uajy.ac.id

Anda mungkin juga menyukai