PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
RINDI ELINA
NIM 191010250151
ii
BAB I
PENDAHULUAN
sudah dua kali mengalami perubahan, yang kedua ini telah diubah dengan
muatan yang memiliki keterikatan dan/atau kebutuhan hukum yang diatur dalam
1
Bayu Dwi Anggono, “Omnibus Law Sebagai Teknik Pembentukan Undang-Undang:
Peluang Adopsi dan Tantangannya dalam Sitem Perundang-undangan Indonesia”, Jurnal Rechts
Vinding, Vol. 9:1, (April, 2020), hlm. 22
1
sama, dengan menggabungkannya ke dalam satu Peraturan Perundang-undangan
masyarakat untuk memberikan masukan secara lisan dan/atau tertulis dalam setiap
dapat dilakukan secara daring dan/atau luring. Oleh karena itu, masyarakat yang
2) Kunjungan kerja;
Peraturan Perundang-undangan.
2
JDHI Kmenko Bidang Kemaritiman, Revisi Kedua UU 12/2011: Pemerintah Tingkatkan
Partisipasi Masyarakat dalam Pembentukan Peraturan Perundang-undangan,
https://jdih.maritim.go.id/revisi-kedua-uu-122011-pemerintah-tingkatkan-partisipasi-masyarakat-
dalam-pembentukan-peraturan-perundang-undangan ,di akses pada 22 Jun 2022.
2
melalui penataan dan perbaikan mekanisme Pembentukan Peraturan Perundang-
perbaikan dalam waktu dua tahun. Oleh Mahkamah Konstitusi, jika dalam waktu
dua tahun itu tidak dilakukan perbaikan, maka UU yang menuai kontroversi baik
pembuka jalan bagi metode omnibus yang belum diatur dalam UU P3.4
3
Dhaniswara K. Hardjono, “Konsep Omnibus Law Ditinjau dari Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan”, Jurnal to-ra, Vol. 6:2,
(Agustus, 2020).
4
Anang Zubaidy, (Bukan) Jalam Mulus Omnibus, https://news.detik.com/kolom/d-
6186919/bukan-jalan-mulus-omnibus ,Selasa, 19 Jul 2022 13:15 WIB
3
penyusunan peraturan perundang-undangan, tentang Partisipasi Masyarakat, serta
INDONESIA”.
B. Rumusan Masalah
Perundang-Undangan?
Tujuan dan manfaat penelitian dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:
4
1. Tujuan Penelitian
peraturan perundang-undangan.
2. Manfaat penelitian.
a. Secara teoritis
Undangan.
b. Secara praktis.
Pamulang
Universitas Pamulang
D. Kerangka Teori
memiliki dua pengertian yang berbeda, dalam kamus umum yang berlaku,
undang-undang.5
undangan.7
sebagai berikut:
5
Maria Farida Indrati Soeprapto, Ilmu Perundang-undangan, Yogyakarta: kanisius, 2007,
hlm. 4.
6
Ibid.
7
Ibid.
6
1. Perundang-undangan merupakan proses pembentukan atau proses
merupakan sebuah aturan tertulis yang mengikat secara umum dan dibuat
8
S.J. Fockema Andreae dikutip dalam Maria Farida Indrati Soeprapto, Ilmu Perundang-
undangan, Yogyakarta: kanisius, 2007, hlm. 4.
9
Maria Farida Indrati Soeprapto, Op.Cit. ,hlm. 3.
10
Pasal 1 ayat (1) dan ayat (2) UU No 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan.
7
bersifat atau mengikat umum.
tatanan.
secara umum terdapat tiga (3) macam norma hukum yang merupakan hasil
(beschikking);
11
Bagir Manan dikutip dalam Maria Farida Indrati Soeprapto, Ilmu Perundang-
undangan, Yogyakarta: kanisius, 2007,hlm.11.
8
c) keputusan normatif yang disebut vonnis.
Selain ketiga bentuk produk hukum diatas, juga ada bentuk peraturan yang
peninjauan kembali.
Menurut Burkhardt Krems, bahwa salah satu bagian besar dari ilmu
12
King Faisal Sulaiman, Teori Peraturan Perundang-undangan dan Aspek Pengujiannya,
Yogyakarta: Thafa Media, 2017, hlm. 7.
13
Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum¸Bandung: PT Citra Aditya,2004, hlm. 25.
9
kejernihan makna atau pengertian yang bersifat kognitif.14 Proses kejelasan
kualitas yang baik sebagai produk hukum, maka perlu memahami beberapa
sebagai berikut:
1. Landasan Filosofis
14
Maria Farida, Op.Cit., hlm. 8.
10
paradigma (kerangka berfikir, sumber nilai, dan orientasi arah) dalam
dasar yang harus selalu ada dan melekat dalam kehidupan manusia.
merupakan nilai moral dasar yang selalu aktual yang selalu melingkupi
antara satu dengan yang lainnya dalam tindakan manusia. Sebagai cita-
15
M. Khozim, Siitem Hukum Perspektif Ilmu sosial, Bandung: Nusa Media, 2009,
hlm.12-19.
11
keberadaan.16 Suatu peraturan perundang-undangan dikatakan
2. Landasan Yuridis
dengan mempertimbangkan aturan yang telah ada, yang akan diubah, atau
yang akan dicabut guna menjamin kepastian hukum dan rasa keadilan
material, landasan yuridis segi isi atau materi sebagai dasar hukum untuk
16
Moh. Mahfud MD, Membangun Politik Hukum, Menegakan Konstitusi, Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2010, hlm. 55.
17
King Faisal Sulaiman, Op.Cit., hlm. 24.
18
Putera Astomo, Ilmu Perundang-undangan, Jakarta: Rajawali Pers, 2018, hlm. 78.
12
3. Landasan Sosiologis
dibuat ditaati oleh masyarakat dan tidak menjadi huruf-huruf mati belaka.
wajar akan menerima daya berlaku efektif dan tidak begitu banyak
dalam masyarakat.19
19
King Faisal Sulaiman, Op.Cit.,hlm. 25.
13
tersebut disamping harus berlandaskan asas-asas pembentukan peraturan
kedudukan strategis dan penting, baik di lihat dari konsepsi negara hukum,
Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Paul Scholten, bahwa hukum itu
20
Ibid.
21
Bagir Manan, Op. Cit., hlm. 8.
14
E. Orisinalitas Penelitian
Cipta Kerja.
Nama : Mashudi
Perundang-undangan Di Indonesia.
undangan Di Indonesia.
F. Sistematika Penulisan
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Perundang-undangan.
16
Dalam bab ini membahas mengenai jenis penelitian, spesifikasi
INDONESIA
Pada bab ini penulis melakukan analisa terhadap metode omnibus law
BAB V PENUTUP
penelitian.
17
BAB II
TINJAUAN UMUM
berbeda. Dalam kamus umum yang berlaku, istilah legislation dapat diartikan
daerah.
daerah .23
22
Maria Farida Indrati, Ilmu Perundang-Undangan 1 Jenis, Fungsi, dan Materi Muatan,
(Yogyakarta: Kanisius, 2007), hlm. 10
23
S. J. Fockema Andreae, Rechtsgeleerd handwoordenboek, (Groningen/Batavia: J. B.
Wolters, 1948.), hlm 22.
18
19
sebagai “kepustakaaan tertulis negara atau pemerintah yang berisi petunjuk atau
individu tertentu sehingga berlaku bagi setiap subjek hukum yang memenuhi
tertentu, dan waktu tertentu. Dengan demikian, mengikat secara umum pada saat
24
Yuliandri, Asas-Asas Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan Yang Baik,
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009), hlm. 37-38
25
Bagir Manan dan Kunanta Magnar, Peraturan Perundang-Undangan Dalam
Pembinaan Hukum Nasional, (Bandung: Armico, 1987), hlm. 13.
20
masing-masing.26
yaitu: pertama norma hukum, kedua berlaku keluar, ketiga bersifat umum
dalam arti luas. Sedangkan sifat umum dari norma hukum dalam perundang-
undangan yang baik yang meliputi: kejelasan tujuan, kelembagaan atau pejabat
pembentuk yang tepat, kesesuian antara jenis dan, hierarki, dan materi muatan,
terdapat dalam Keppres Nomor 188 Tahun 1998 Tentang Tata Cara
26
Jimly Assidiqie, Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara, Jilid II, Sekretariat Jendral
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, (Jakarta: Konstitusi Presss, 2006), hlm. 326.
27
Hans Kalsen, General Theory Of Law and State, Translate by Andreas Wedberg, (New
York: Ruasel & Russel, 1961), hlm. 21.
21
konstitusi Indonesia yaitu UUD 1945, dan harus sesuai dengan tata cara yang
berlaku jangan sampai merugikan dan apalagi melanggar hak-hak yang dimiliki
Hukum yang baik adalah hukum yang di bangun berdasarkan alur dan
sistem yang baik dan sistematis.28 Karena tatanan yuridis yang baik lahir dari
pola pembentukan yang terstruktur dan terarah. 29 Oleh sebab itu Penyusunan
28
Bagir Manan dan Kunanta Magnar, Op,. Cit, hlm 28.
29
Ibid, hlm 31.
22
undang (RUU) yang dapat berasal dari DPR atau Presiden. RUU yang berasal
dari DPR dapat berasal dari DPD, sedangkan untuk Presiden disiapkan oleh
lingkup tugas dan tanggung jawabnya. RUU tersebut disampaikan dalam bentuk
dari terbentuknya suatu ide atau gagasan tentang perlunya pengaturan terhadap
pengundangan.
Indonesia.
sebagai berikut:
Pasal 18;
jawabnya
Pasal 19 :
Rakyat Daerah .
perwakilan rakyat. 31
C. Pengertian Omnibuslaw
Secara harfiah, kata omnibus berasal dari bahasa latin “omni” yang artinya
“banyak” dan “bus” dari bahasa Inggris yang artinya “bis/kendaraan”. Pada
30
Saat ini telah diatur dalam Peraturan Presiden No. 68 tahun 2005 tentang Tata Cara
Mempersiapkan Rancangan Undang -Undang, Rancangan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang, Rancangan Peraturan Pemerintah dan Rancangan Peraturan Presiden.
31
Saat ini telah diatur dalam Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
No. 08/DPR RI/I/2005-2006 tentang Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat
26
mulanya, kata ini digunakan di Perancis untuk pengertian kendaraan panjang yang
ditarik oleh kuda yang mengangkut orang di sepanjang jalan utama kota Paris.
Sesudah itu, istilah “omnibus” baru dikenal luas dan kemudian dipakai di
Amerika Serikat dan Kanada, namun dengan pengertian “untuk semua” atau
baru yang menampung dan mengatur materi ketentuan yang berasal dari beberapa
purposes”.
Dimana jika dipadankan dengan kata law maka, Omnibus Law merupakan
hukum yang mengatur berbagai macam objek, item dan tujuan dalam satu
sektor yang berbeda untuk menjadi satu produk hukum besar dan holistik.34
32
Jimly Asshiddiqie, Omnibus Law Dan Penerapannya Di Indonesia, (Jakarta: Penerbit
Konstitusi Press (Konpress), 2020), hlm. 3
33
Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga mahasiswa Universitas Padjadjaran,”Membedah
Definisi Omnibus Law”, dalam https://kema.unpad.ac.id/wp-content/uploads/Membedah-Definisi
Omnibus-Law-1.pdf , diakses pada tanggal 29 Maret 2022.
34
Agnes Fitryantica, “Harmonisasi Peraturan Perundang-Undangan Indonesa Melalui
Konsep Omnibus Law”, Jurnal Gema Keadilan, 2019, Vol 6, hlm 303.
27
Black’s Law Dictionary adalah for all; containing two or more independent
matters. Applied most commonly to a legislative bill which comprises more than
one general subject. (Untuk semua/seluruhnya; mengandung dua atau lebih hal-
hal yang berdiri sendiri, seringkali digunakan dalam RUU yang terdiri lebih dari
satu subjek umum).37 Dari definisi omnibus, kemudian diarahkan ke omnibus bill
whole enactment.38
(Sebuah RUU dalam satu bentuk yang terpisah dan berbeda, dan
35
Unair News, “Omnibus Law Produk Hukum Yang Lebih Kompleks”, dalam
http://news.unair.ac.id/2020/02/11/pakar-hukum-unair-sebut-omnibus-law-produk-hukum-yang-
lebihkompleks/, akses pada 29 Maret 2022
36
Antoni Putra, “Penerapan Omnibus Law Dalam Upaya Reformasi Regulasi”, Jurnal
Legislasi Indonesia, 3030, Vol 17 No 1, hlm. 2.
37
Novianto Murti Hantoro, “Konsep Omnibus Law Dan Tantangan Penerapannya Di
Indonesia”, Parliamentary Revie, 2020, Vol. II No 1, , hlm. 3
38
Terjemahan :
28
Handbook (serupa dengan Peraturan Tata Tertib DPR) tidak ditemukan definisi
“an omnibus bill seeks to amend, repeal or enact several acts, and
which ties together all the proposed enactments and thereby renders
undang-undang tersebut terdiri dari sejumlah inisiatif yang terkait tetapi terpisah.
Pemahaman parlementer tentang RUU omnibus adalah RUU yang memiliki satu
dasar prinsip atau tujuan yang mengikat semua peraturan yang diusulkan dan
parlementer).
digunakan adalah omnibus bill. Black’s Law Dictionary merupakan buku yang
39
Ibid.
40
Ibid.
29
hukum, maka kata omnibus memang lebih dekat dengan praktek di Amerika dan
nyatanya saat ini telah mengadopsi metode omnibus dengan melahirkan Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Istilah Omnibus Law di
Indonesia secara resmi dimunculkan dalam Pidato Presiden Joko Widodo pasca
Law setelah itu menjadi istilah yang sangat populer baik dalam lingkungan
berbagai pertanyaan dari berbagai pihak, ada yang mengatakan bahwa Omnibus
superpower, dan ada juga yang mengatakan bahwa Omnibus Law adalah metode
sebelumnya.
Law, penulis sepakat bahwa Omnibus Law sejak mulai diperbincangkan sebagai
41
Novianto Murti Hantoro, “Konsep Omnibus Law Dan Tantangan Penerapannya Di
Indonesia”, Parliamentary Review, 2020, Vol. II No 1, hlm 4
30
omnibus law sejatinya adalah sebuah metode, tehnik, sebuah cara dalam
Asshiddiqie selalu terkait dengan dan bahkan lebih luas dipahami sebagai
perlindungan, dan pemberdayaan koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah,
Pemerintah Pusat dan percepatan proyek strategis nasional.44 Politik hukum dari
(Perppu) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja. Polemik berkepanjangan pada
42
Ahmad Redi dan Ibnu Sina Chandranegara, Omnibus Law… Op.cit, hlm 5
43
Jimly Asshiddiqie, Omnibus Law… Op.Cit, hlm. 6
44
YudhoWinarto, jika-ada-pasal-cipta-kerja-bermasalah-ajukan-uji-materi-ke-mk,
https:// nasional.kontan.co.id/news/. Diakses tanggal 29 Maret 2022.
45
Suwandi Arham, Omnibus Law Dalam Perspektif Hukum Indonesia, 2019, Vol 7, No. 2,
hlm. 117.
31
belum usai. Perppu ini menambah daftar panjang problem legislasi di Indonesia
prosedur yang kerap disiasati, dan minimnya ketaatan terhadap standar yang baku.
tatanan pemerintahan yang tertib dan adil. Oleh karena itu, penting adanya suatu
asas hukum.46
berpendapat dan bertindak.47 Menurut Van der Velden asas hukum adalah tipe
putusan yang dapat digunakan sebagai tolak ukur untuk menilai situasi atau
digunakan sebagai pedoman berperilaku. Asas hukum didasarkan atas suatu nilai
atau lebih yang menentukan situasi yang bernilai yang harus direalisasikan.48
46
Andi Bau Inggit AR, Asas-Asas Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan dalam
Penyusunan Rancangan Peraturan (Principles for Establishment of Legal Regulations in the
Arrangement of Regional Regulation Design), Jurnal Restorative Justice, 2019, Vol. 3, Nomor 1,
hlm 89.
47
Roy Marthen Moonti, Ilmu Perundang-Undangan, (Makassar: Keretapahu 2017),, hlm.
31.
48
Putera Astomo, Ilmu Perundang-Undangan: Teori dan Praktik di Indonesia, (Depok:
PT RajaGrafindo Persada, 2018), hlm. 89.
32
dasar atau sesuatu yang dijadikan tumpuan dalam menyusun suatu peraturan
pikiran dasar yang sifatnya umum ataupun merupakan latar belakang dari
peraturan yang konkrit yang ditemukan dalam dan di belakang setiap sistem
Undangan masih diatur pada Pasal 5 UU Nomor 12 Tahun 2011, bahwa di dalam
atas52:
a. kejelasan tujuan;
d. dapat dilaksanakan;
f. kejelasan
49
Roy Marthen Moonti, Loc.cit., hlm. 31.
50
Victor Imanuel W. Nalle, Ilmu Perundang-Undangan, (Yogyakarta: Suluh Media,
2019Y), hlm. 67.
51
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
Undangan jo Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan, Pasal 5 dan
Pasal 6 Ayat (1).
52
Ibid., Pasal 5.
33
g. keterbukaan.
undangan di atas yaitu asas kejelasan tujuan berarti bahwa jelasnya tujuan yang
kelembagaan atau organ pembentuk yang tepat yaitu DPR bersama-sama dengan
muatan yang di atur di dalamnya yaitu bahwa untuk jenis undang-undang harus
undang- undang. Asas dapat dilaksanakan yaitu bahwa ketentuan yang diatur
rumusan yaitu bahwa pengaturan suatu materi ketentuan tertentu dalam undang-
a. pengayoman;
53
Jimly Asshiddiqie, Perihal Undang-Undang, ( D e p o k : PT Raja Grafindo Persada,
2017), hlm. 142.
54
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011, Loc. cit., Pasal 6 Ayat (1).
34
b. kenusantaraan;
d. keadilan;
huruf g UU Nomor 12 Tahun 2011 sebagai berikut: “Yang dimaksud dengan "asas
tertentu juga dapat berisi asas lain sesuai dengan bidang hukum peraturan
peraturan perundang- undangan tidak dapat dilepaskan dari fungsinya, yang terdiri
atas:
35
berlaku.56
legislatif.57
55
Victor Imanuel W. Nalle, Op.cit., hlm. 68.
56
Ibid.
57
Ibid.
58
Ibid.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
normatif sering disebut juga penelitian hukum dokrinal atau kepustakaan karena
penelitian ini hanya meneliti dan mengkaji bahan-bahan hukum tertulis dan
B. Spesifikasi Penelitian
hukum terkait konsep serta pengaturan metode omnibus law di Indonesia dalam
1. Sumber Penelitian
Peneltian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari
suatu sumber yang sudah dikumpulkan pihak lain. Data sekunder terdiri
dari:
59
. Seorjono Seokanto Dan Sri Mamudji, 2007. Penelitian Hukum Normatif, Suatu
Tinjauan Singkat, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada. Hal. 12.
36
37
Peraturan Perundang-Undangan.
Peraturan Perundang-Undangan.
2. Bahan sekunder
D. Lokasi Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Bagir Manan dikutip dalam Maria Farida Indrati Soeprapto, 2007, Ilmu
Perundang-undangan, Yogyakarta: kanisius.
Bustanul Arifin, 2007, Masa Lampau Yang Belum Selesai: Percikkan Tentang
Hukum dan Pelaksanaan Hukum, O.C. Kaligis & Associates.
Bagir Manan dan Kunanta Magnar, 1987, Peraturan Perundang-Undangan
Dalam Pembinaan Hukum Nasional, Bandung: Armico.
King Faisal Sulaiman, 2017, Teori Peraturan Perundang-undangan dan Aspek
Pengujiannya, Yogyakarta: Thafa Media.
Kurnadi, dan Bintan R. Saragih, 2008, Ilmu Negara, Gaya Media Pratama,
Tangerang.
Max Boli sabon, 2014, llmu Negara, Universitas Atma Jaya, Jakarta.
Maria Farida Indrati Soeprapto, 2007, Ilmu Perundang-undangan, Yogyakarta:
kanisius.
Moh. Mahfud MD, 2010 Membangun Politik Hukum, Menegakan Konstitusi,
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Maria Farida Indrati, 2007, Ilmu Perundang-Undangan 1 Jenis, Fungsi, dan
Materi Muatan, (Yogyakarta: Kanisius,)
Putera Astomo, 2018, Ilmu Perundang-undangan, Jakarta: Rajawali Pers.
Putera Astomo, 2018, Ilmu Perundang-Undangan: Teori dan Praktik di
Indonesia, Depok: PT RajaGrafindo Persada.
Roy Marthen Moonti, 2017, Ilmu Perundang-Undangan, Makassar: Keretapahu.
Rio Christiawan, 2021, Omnibus Law Teori Dan Penerapannya, Jakarta: Sinar
Grafika.
Seorjono Seokanto Dan Sri Mamudji, 2007. Penelitian Hukum Normatif, Suatu
Tinjauan Singkat, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada.
Victor Imanuel W. Nalle, 2019, Ilmu Perundang-Undangan, Yogyakarta: Suluh
Media, Y.
41
JURNAL
Edy Sujendro, Gagasan Pengaturan Kodifikasi Dan Unifikasi Peraturan
Perubahan Dan Peraturan Omnibus Law, Jurnal USM Law Review 3, no.
2 (2020).
https://doi.org/10.26623/julr.v3i2.2727.
Imawanto, dkk, Pengaruh politik dalam pembentukan hukum di Indonesia, Jurnal
hukum. Vol 12, No 1. 2021.
Jimly Asshiddiqie, 2003, struktur ketatanegaraan Indonesia setelah perubahan
keempat undang-undang Dasar 1945, Makalah yang dalam Simposium
Nasional BPHN Departemen Hukum dan HAM, Denpasar.
Mohammad Fandrian Adhistianto, Politik Hukum Pembentukan Rancangan Undang-
Undang Cipta Kerja (Klaster Ketenagakerjaan), Pamulang Law Review 2020.
Vol 3 No 1. Hlm 2
Supriyadi, Andi Intan Purnamasari, Gagasan Penggunaan Metode Omnibus Law
Dalam Pembentukan Peraturan Daerah. Jurnal Ilmiah Kebijakan Hukum.
Vol 15, No 2, Juli 2021.
Suwandi Arham, Omnibus Law Dalam Perspektif Hukum Indonesia, 2019, Vol 7,
No. 2.
Worldbank. 2020 Pernyataan BankDunia mengenai Undang-Undang Cipta
Kerja, 16 Oktober 2020.https://www.worldbank.org diakses pada 22
Januari 2022 Pukul 10.20 WIB
Zainal Arifin Mochtar, Politik Hukum RUU Cipta Kerja, diakses melalui
https://www.kompas.id/baca/opi-ni/2020/03/09/ ,politik-hukum-ruu-cipta-
kerja pada tanggal 7 Februari 2022
42
BERITA ONLINE
Law Dalam Pembentukan Produk Hukum Daerah Jilid 2.
https://jakarta.kemenkumham.go.id/berita-kanwil-terkini-2/metode-
omnibus-law-dalam-pembentukanproduk-hukum-daerah
Suryaden, Undang-Undang 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja,
https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-11-2020-cipta-kerja. 2021.
Yudho Winarto, jika-ada-pasal-cipta-kerja-bermasalah-ajukan-uji-materi-ke-mk, https://
nasional.kontan.co.id/news/, Diakses tanggal 29 Maret 2022.
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan.
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 Tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
Undangan.
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2022 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan.
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 Tentang
Cipta Kerja