Anda di halaman 1dari 7

MONITORING DAN EVALUASI

PELAKSANAAN KEBIJAKAN
KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

TAHUN ANGGARAN 2020

Komplek Perkantoran Pemda Kabupaten Bekasi,


Delta Mas. Sukamahi. Cikarang Pusat.
Kabupaten Bekasi. Jawa Barat
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Zona Integritas merupakan salah satu langkah awal untuk melakukan penataan
terhadap sistem penyelenggaran pemerintahan yang baik, efektif dan efesien,
sehingga dapat melayanan masyarakat secara cepat, tepat dan profesional. Dalam
perjalanannya, banyak kendala yang dihadapi, diantaranya adalah penyalahgunaan
wewenang, praktek KKN, dan lemahnya pengawasan. Sejalan dengan hal tersebut,
dalam rangka mewujudkan keterbukaan informasi publik Pemerintah telah
menerbitkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik yang diturunkan dalam Surat keputusan Ketua Mahkamah Agung
RI Nomor : 1-144/KMA/I/2011 tentang Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan
sebagai pengganti Surat keputusan Ketua mahkamah Agung RI Nomor :
144/KMA/VII/2007 tentang Keterbukaan Informasi di Pengadilan. Dalam rangka
mewujudkan tatakelola pemerintahan yang baik yang mendukung pembangunan
Zona Integritas serta sebagai salah satu instansi yang menyelenggarakan pelayanan
publik dibidang Hukum diwajibkan menerapkan keterbukaan informasi publik.
Salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk peningkatan pelaksanaan keterbukaan
informasi public adalah dengan melakukan monitoring dan evaluasi. Monitoring
dan evaluasi dilakukan secara berkala yaitu setiap semester.

B. Maksud dan Tujuan


Laporan Monitoring dan Evaluasi ini dimaksudkan sebagai bahan evaluasi dari
pelaksanaan kebijakan keterbukaan informasi publik periode sebelumnya.
Adapun tujuan penyusunan Laporan Monitoring dan Evaluasi ini adalah sebagai
acuan dalam pelaksanaan kebijakan keterbukaan informasi publik pada periode
selanjutnya agar dapat terlaksana dengan baik.
C. Dasar Hukum
Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Keterbukaan
Informasi Publik dilakukan sesuai dengan Surat keputusan Ketua Mahkamah Agung
RI Nomor : 1-144/KMA/I/2011 tentang Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan
sebagai pengganti Surat keputusan Ketua mahkamah Agung RI Nomor :
144/KMA/VII/2007 tentang Keterbukaan Informasi di Pengadilan.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

Sebagaimana tercantum dalam Undang-undang No. 14 Tahun 2008 Pasal 7 ayat 3 setiap
badan public wajib membangun dan mengembangkan sistem informasi dan dokumentasi
untuk mengelola informasi dan dokumentasi untuk mengelola informasi public secara baik,
efisien sehingga layanan informasi dapat memberikan akses dengan mudah. Dan badan
publik dalam hal ini Pengadilan Negeri Cikarang wajib melakukan pengelolaan informasi
dan dokumentasi yang dapat menjamin penyediaan informasi yang mudah, cermat dan
akurat. Ketersediaan informasi dan dokumentasi merupakan kebutuhan yang mutlak dan
menjadi perhatian Pengadilan Negeri Cikarang.

Ada 3 kategori informasi yang dikenal dalam Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI
Nomor : 1-144/KMA/I/2011 :
1. Informasi yang wajib diumumkan secara berkala
Informasi yang diberikan berupa profil dan pelayanan dasar pengadilan (antara lain :
struktur organisasi, alamat, nomor telpon, faksimili, alamat situd, LHKPN yang telah
diverifikasi KPK), informasi terkait hak masyarakat (antara lain : hak bantuan hukum,
biaya perkara cuma-cuma, dan lain-lain), informasi program kerja, kegiatan, keuangan
dan kinerja pengadilan (antara lain : DIPA, LKjIP,dan lain-lain), Informasi Laporan Akses
Informasi (antara lain : ringkasan akses informasi misalnya jumlah permohonan yang
diterima dan ditolak serta alasan penolakan), informasi lain (antara lain : informasi
tentang penerimanaan CPNS & Calon Hakim, Peraturan Mahkamah Agung, Putusan,
Laporan Tahunan)
2. Informasi yang wajib tersedia yang setiap saat dapat diakses oleh publik
Jenis-jenis informasi yang wajib tersedia atau dapat diakses oleh publik antara lain :
informasi umum, informasi tentang perkara dan persidangan, Informasi tentang
pengawasan dan pendisiplinan, infot=rmasi tentang Peraturan, Kebijakan, dan Hasil
penelitian, Informasi Organisasi, administrasi, Kepegawaian dan keuangan.
3. Informasi yang dikecualikan/dirahasiakan
Informasi dalam proses musyawarah hakim, identitas lengkap hakim dan pegawai yang
diberi sanksi, SKP/evaluasi kinerja individu hakim/pegawai, Identitas pelapor dugaan
pelanggaran hakim/pegawai, catatan dan dokumen proses mediasi di pengadilan, dan
lain sebagainya.

PengadilanNegeri setidak tidaknya memiliki 2 (dua) media dalam menyediakan atau


menyajikan informasi kepada masyarakat, baik secara tidak langusung yaitu melalui
website resmi Pengadilan Negeri maupun secara langsung yaitu melalui Meja Informasi
yang ada pada Pegadilan, yang didukung ketersediaan perangkat berupa hard ware dan
soft ware dan tentu saja dengan sumber daya manusia yang baik,disiplin dan terlatih.
Namun dengan perkembangan media sosial saat ini seperti Facebook, twitter, Instagram
dan lain sebagainya juga akan membantu dalam keterbukaan informasi publik.

Penyedia informasi publik telah menjalankan kewajiban dan hak nya dengan baik,
kewajiban penyedia informasi publik antara lain:
a. Setiap permohonan informasi telah dicatat dan direkap dengan lengkap secara
berkala;
b. Sistem pengelolaan informasi publik dan dokumentasi telah dibangun
dandikembangkan secara signifikan;
c. Setiap permohonan informasi publik telah dijawab dengan baik dan tepat;
d. Setiap informasi publik yang terdapat perbedaan yang diberikan telah diklarifikasi;
e. Kualitas pelayanan informasi publik telah ditingkatkan.

Adapun hak penyedia informasi publik antara lain :


a. Dapat menolak memberikan informasi publik yang tidak sesuai
denganketentuan Peraturan Perundang-undangan;
b. Dapat menolak permohonan informasi publik yang dikecualikan;
c. Telah mendapatkan tujuan penggunaan informasi publik yang diminta oleh
pemohon informasi publik;
d. Telah mendapatkan kekuatan hukum jika pemohon menyalahgunakan informasi
publik yang diberikan
BAB III
MONITORING DAN EVALUASI

Dari monitoring dan evaluasi yang telah dilaksanakan pengelolaan website atau media
sosial di Pengadilan Negeri Cikarang sudah sangat baik, tapi ada beberapa hal yang perlu
menjadi perhatian Tim pengelola website ataupun dari Sub Bagian Perencanaan Teknologi
Informasi dan Pelaporan adalah perlunya ditambahkan fitur bagi penyandang disabilitas
(tuna rungu), hal ini diharapkan agar segera dipenuhi karena semua lapisan masyarakat
termasuk penyandang disabilitas (tuna rungu) dapat mengakses informasi dengan baik.
Perlu diadakan kerjasama dengan Lembaga Bahasa isyarat penyandang disabilita (tuna
rungu).
Monitoring dan evaluasi ini dilaksanakan guna terciptanya keterbukaan yang transparan,
efektif dan efisien.
BAB IV
PENUTUP

Hasil monitoring dan evluasi Pelaksanaan Kebijakan Keterbukaan Informasi Publik


semester II tahun Anggaran 2020agar dapat menjadi perhatian dan dapat ditindaklanjuti
dan atas pengembangan tersebut agar segera dibuat kerjasama dengan Lembaga Bahasa
isyarat penyandang disabilitas (tunarungu).

Demikian laporan monitoring dan evaluasi ini dibuat untuk dijadikan pedoman dalam
mebuat kebijakan baru terkait keterbukaan informasi publik dan menjadikan semakin
transparan, efektif dan efisien serta mencakup semua kalangan.

Cikarang, 05 Januari 2021


Ketua Tim Kasubag Perencanaan, TI &
Pengelola Website dan Media Sosial Pelaporan

AHMAD FAISAL MUNAWWIR, SH.MH. ANDHIKA RAHMAN, SH.

Anda mungkin juga menyukai