Kata Pengantar
Modul ini akan membahas tentang keterbukaan informasi dalam pemilu dan pemilihan
sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik juncto Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2019
tentang Standar Layanan dan Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Pemulu
dan Pemilihan. Keterbukaan informasi sangat penting dalam menjaga integritas
pemilu dan pemilihan yang demokratis. Modul ini akan membahas tentang pentingnya
keterbukaan informasi dalam pemilu dan pemilihan, serta bagaimana keterbukaan
informasi dapat diwujudkan dalam pemilu dan pemilihan. Modul ini juga akan
membahas tentang peran masyarakat dalam menjaga keterbukaan informasi dalam
pemilu dan pemilihan. Modul ini terdiri dari antara lain mengenai:
1
informasi pemilu dan pemilihan hingga, sidang di pengadilan dan permohonan
eksekusi atas putusan sengketa informasi pemilu dan pemilihan.
Modul ini juga membahas tentang penyelesaian sengketa informasi pemilu dan
pemilihan di Komisi Informasi. Komisi Informasi adalah lembaga mandiri yang memiliki
fungsi menjalankan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik (UU KIP) dan peraturan pelaksanaanya, menetapkan Standar
Layanan Informasi Publik serta menyelesaikan sengketa informasi publik melalui
mediasi dan/atau ajudikasi nonlitigasi.
Ketua,
Donny Yoesgiantoro
2
Kata Penerbit
Alhamdulillah. Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmatnya
sehingga Komisi Informasi Pusat dapat menunstaskan Modul Keterbukaan Informasi dan
Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Pemilu dan Pemilihan sebagai salah satu bentuk
untuk meningkatkan penyelenggaraan pemilu dan pemilihan yang transparan, akubtabel dan
terselenggara saecara demokratis.
Keterbukaan informasi dalam Pemilu dan Pemilihan sangat penting untuk memastikan
bahwa proses Pemilu dan Pemilihan berjalan dengan baik dan tidak terjadi pelanggaran.
Keterbukaan informasi juga dapat membantu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
Pemilu dan Pemilihan. Oleh karena itu, segala tahapan pelaksanaan pemilihan harus
transparan dan akuntabel.
Mendasarkan hal tersebut, Komisi Informasi Pusat Menyusun Modul ini dengan
harapan bahwa Masyarakat memahami pentingnya keterbukaan informasi dalam
penyelenggaraan pemilu, disisi lain, Masyarakat juga dapat menjadi aktor dalam mengawal
pelaksanaan keterbukaan informasi dalam penyelenggaraan pemilu dan pemilihan.
Selain menjaga hak Masyarakat untuk memilih, Modul ini juga memberikan
pemahaman bahwa setiap orang juga mendapat hak untuk mencari, mendapatkan, dan
mengakses informasi pemilu dan pemilihan. Penyelenggara Pemilu dan Pemilihan juga
memilik kewajiban untuk mengumumkan dan menyediakan informasi pemilu dan pemilihan
yang bersifat terbuka kecuali terhadap informasi yang dikecualikan.
Intisari dari Modul ini adalah memberikan pemahaman singkat mengenai Peraturan
Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2019 tentang Standar Layanan dan Prosedur Penyelesaian
Sengketa Informasi Pemilu dan Pemilihan. Adapun muatan yang disajikan dalam Modul ini
berkaitan dengan penjelasan informasi pemilu dan pemilihan,
Atas terbitnya Modul ini, kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak-pihak
yang terlibat dalam Menyusun modul ini. Semoga Modul yang singkat ini dapat memberikan
manfaat dalam penyelenggaraan pemilu dan pemilihan yang transparan, akubtabel dan
terselenggara saecara demokratis.
Nunik Purwanti
3
Daftar Isi
4
A. Pentingnya Keterbukaan Informasi dalam Pemilu dan Pemilihan
5
14. hasil pemilu;
15. teknologi pemungutan dan penghitungan suara elektronik; dan
16. pelanggaran dan sengketa pemilu.
Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2019 tentang Standar Layanan dan
Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Pemilihan Umum dan Pemilihan yang
diundangkan pada 12 Februari 2019, merupakan peraturan yang mengatur
tentang keterbukaan informasi publik dalam penyelenggaraan pemilihan umum
dan pemilihan. Peraturan ini memberikan standar layanan dan prosedur
penyelesaian sengketa informasi pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah
yang berprinsip cepat, sederhana, tepat waktu, dan biaya ringan.
Dalam hal ini, peraturan ini dapat membantu mewujudkan keterbukaan informasi
publik dalam penyelenggaraan pemilihan umum dan pemilihan, apabila
penyelenggara pemilu dan pemilihan dapat mengumumkan dan menyediakan
informasi-informasi Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2019 tentang
Standar Layanan dan Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Pemilihan
Umum dan Pemilihan telah diatur sebagai informasi publik yang bersifat terbuka
yaitu:
6
g) informasi Pemilu dan Pemilihan lain yang berkaitan dengan tahapan
penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan serta berkaitan dengan
pengawasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-
undangan
10
b) Jika Badan Hukum, melampirkan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta Pengesahan Badan Hukum
dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
2) Surat Kuasa jika dikuasakan
3) Surta pemintaan informasi kepada penyelenggara disertai dengan
tanda terima, dan jawaban permintaan informasi, jika ada.
4) Surat keberatan kepada kepada penyelenggara disertai dengan
tanda terima, dan tanggapan keberatan, jika ada.
b) Permohonan penyelesaian sengketa informasi publik diajukan secara
tertulis atau dengan cara mengisi form permohonan penyelesaian
sengketa informasi pemilu dan pemilihan yang telah disiapkan oleh Komisi
Informasi.
c) Permohonan penyelesaian sengketa informasi pemilu dan pemilihan dibuat
secara tertulis dan dapat diajukan secara langsung atau melalui elektronik
ke Komisi Informasi.
d) Komisi Informasi akan memberikan tanda terima permohonan dan apabila
dimungkinkan pada saat permohonan penyelesaian sengketa informasi
akan memperoleh Akta Register.
e) Selanjutnya, Pemohon menunggu panggilan sidang penyelesaian
sengketa informasi pemilu dan pemilihan dari Komisi Informasi.
Hukum acara penyelesaian sengketa informasi pemilu dan pemilihan diatur dalam
Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2019 tentang Standar Layanan dan
Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Pemilu dan Pemilihan. Berikut adalah
tahapan penyelesaian sengketa informasi pemilu dan pemilihan:
2) Mediasi
Proses penyelesaian sengketa informasi pemilu dan pemilihan
diselenggarakan melalui Mediasi dalam hal Majelis Komisioner pada saat
Pemeriksaan Pendahuluan menemukan fakta bahwa permohonan
penyelesaian sengketa informasi pemilu dan pemilihan dikarenakan:
Putusan Mediasi yang dikeluarkan oleh Komisi Informasi bersifat final dan
mengikat sehingga tidak dapat dilakukan Upaya hukum.
3) Ajudikasi Nonlitigasi
12
4) Putusan Komisi Informasi
13
Putusan Komisi Informasi yang berkekuatan hukum tetap dan/atau putusan
pengadilan yang berkekuatan hukum tetap dapat diajukan Permohonan Eksekusi
di Pengadilan Tata Usaha Negara. Adapun mekanisme dan prosedur permohonan
eksekusi diatur dalam Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun 2011 tentang
Tata Cara Penyelesaian Sengketa Informasi di Pengadilan.
J. Lampiran
a. Power Point Keterbukaan Informasi Pemilu dan Pemilihan
b. Power Point Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Pemilu dan
Pemilihan
14
A. POWER POINT KETERBUKAAN INFORMASI PEMILU DAN PEMILIHAN
15
16
17
18
19
20
21
22
B. POWER POINT PROSEDU PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI
PEMILU DAN PEMILIHAN
23
24
25
26
3. MEKANISME MEMPEROLEH INFORMASI
27
28