Anda di halaman 1dari 6

ESSAY

Perkembangan E-Gov Berhubungan Dengan


Pelaksanaan Pemilu 2024 (Penetapan Daftar Pemilih Tetap) DPT Online
Tugas Mata Kuliah Ekologi Pemerintahan

Dosen Pengampu :
Sadriah Lahamid, M.Si

Disusun Oleh :
Fardina Ningsih
217310095
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2022/2023

Perkembangan E-Gov Berhubungan Dengan


Pelaksanaan Pemilu 2024 (Penetapan Daftar Pemilih Tetap)
DPT (Daftar Pemilih Tetap) Online
Perkembangan ilmu teknologi di bidang teknologi komunikasi dan informasi kini semakin
maju. Ledakan teknologi informasi dan komunikasi telah membuka babak baru bagi masyarakat untuk
memperoleh informasi secara otonom. Sekat-sekat informasi dengan sendirinya menghilang oleh
inisiatif kuat individu yang ingin mengetahui lebih jauh apa yang terjadi sekitarnya. Setiap orang
memiliki akses terhadap sumber informasi di manapun di dunia ini. Konsekuensinya, masyarakat
menjadi kritis dan tanggap terhadap hal yang berkembang. Perkembangan dunia teknologi informasi
yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia.
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang telah kita capai sekarang benar-benar telah
diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, aktivitas kehidupan


manusia dalam berbagai sektor tengah mengalami perubahan. Begitu juga dengan sektor pelayanan
publik yang dilakukan oleh pemerintah, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah
melahirkan model pelayanan publik yang dilakukan melalui E-Government. E-Government
menawarkan pelayanan publik bisa di akses secara 24 jam, kapan pun, dan dari mana pun pengguna
berada. E-Government juga memungkinkan pelayanan publik tidak dilakukan secara face to face
sehingga pelayanan menjadi lebih efesien. Menyadari akan besarnya manfaat E Government,
pemerintah Indonesia sejak tahun 2003 telah mengeluarkan kebijakan Tententang penerapan E-
Government dalam bentuk Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2003. Dengan menerapkan sistem
online, banyak manfaat yang bisa dipetik. Dengan sistem online ini, bisa menghemat biaya, karena
proses pengiriman data dilakukan secara online. Sistem ini juga bisa digunakan untuk mengakses
internet dengan askes download/upload file lebih cepat.

Pemilihan umum (Pemilu) adalah proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik
tertentu. Dalam Undang-undang nomor 7 tahun 2017 tentang pemilihan umum disebut pemilu adalah
sarana kedaulatan rakyat untuk memilih anggota DPR,anggota DPRD, Presiden dan Wakil Presiden,
dan untuk mermilih anggota DPRD yang dilaksanakann secara langsung umum, bebas, rahasia, jujur,
dan adil dalam NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD Tahun 1945.
UUD Negara RI Pasal 22E berbunyi:
1. Pemilihan umum dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil setiap
lima tahun sekali.
2. Pemilihan umum diselenggarakan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
5. Pemilihan umum diselenggarakan oleh suatu komisi pemilihan umum yang
bersifat nasional, tetap, dan mandiri.
Penyelenggara Pemilu adalah lembaga yang menyelenggarakan Pemilu yang terdiri atas Komisi
Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilu, dan Dewan Kehormatan Penyelenggaraan Pemilu
sebagai salah satu fungsi Penyelenggaraan Pemilu untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat, anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden, dan untuk memilih
Anggota Dewan Perwakilan Daerah secara langsung oleh rakyat.

Ada 2 tujuan utama Pemilu yaitu pertama untuk menyeleggarakan pemilihan yang jujur dan adil
dimana semua partai memiliki kesempatan yang sama untuk perpatisipasi dalamnya dan para pemilih
dapat menggunakan hak mereka sesuai dengan hati nurani mereka tanpa ketakutan dari teror dan
paksaan.kedua untuk menghasilkan wakil-wakil rakyat yang dapat dipercaya dan bertanggungjawab
yang akan melayani kepentingan konstituen mereka.
Salah satu tahapan dalam pelaksanaan pemilu adalah penyusunan daftar pemilih tetap (DPT).
DPT adalah daftar nama dan identitas penduduk warga negara Indonesia yang telah memenuhi syarat
sebagai pemilih tetap berdasarkan undang-undang dan berhak menggunakan haknya untuk
memberikan suaranya di TPS dalam pemilu. DPT memiliki beberapa fungsi dalam pelaksanaan
Pemilihan Umum. DPT berfungsi untuk pemetaan Tempat Pemungutan Suara (TPS), penentuan
alokasi logistik, acuan penghitungan suara, penghitungan persentase partisipasi pemilih dan acuan
untuk pemilu berikutnya. Fungsi penting DPT tersebut menjadikan DPT sering digunakan sebagai
materi gugatan pemilu. Gugatan ini terkait dengan beberapa permasalahan DPT terutama buruknya
kualitas Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4). Oleh karena itu, proses penyusunan DPT
ini sangat penting, karena validitas DPT mempengaruhi kualitas dari pemilu tersebut. Proses
penyusunan DPT dimulai dari Petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) mendatangi warga satu per
satu, kemudian mencocokkan identitas warga dengan daftar penduduk potensial pemilih pemilihan
(DP4). Apabila terjadi perbedaan antara identitas penduduk dengan DP4, maka PPDP akan membuat
catatan untuk kemudian dilaporkan ke panitia pemungutan suara (PPS). Selain itu PPDP juga
mencatat penduduk yang belum terdaftar di DP4 dan penduduk yang tidak memenuhi syarat (TMS).
Untuk TMS ini penyebabnya bias macam-macam, ada yang meninggal, pindah alamat, data ganda,
bukan penduduk, hak pilih dicabut, dan lain lain. PPDP selanjutnya melaporkan temuan mereka
kepada PPS untuk direkap satu desa dan kemudian dilaporkan ke panitia pemungutan kecamatan
(PPK) menjadi DPT.

Partisipasi pemilih dalam Pemilu merupakan faktor yang sangat penting. Berhasil atau
tidaknya penyelenggaraan Pemilu sangat bergantung pada partisipasi pemilih dalam menggunakan
hak pilihnya. Untuk itu diperlukan langkah-langkah strategis untuk menyusun daftar pemilih. Proses
penyusunan Daftar Pemilih Tetap (DPT) merupakan rangkaian akhir dari suatu proses pemutakhiran
pemilih Pemilu yang cukup krusial, karena menyangkut masalah kependudukan atau data penduduk
yang sering kali tidak akurat. Hal ini tercermin pada saat Pemilu Legislatif tahun 2014 dimana terjadi
beberapa kali penundaan penetapan DPT oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Hal tersebut tidak
terlepas dari desakan berbagai pihak, terutama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan partai politik
(Parpol) peserta Pemilu agar KPU bisamenyelesaikan berbagai persoalan menyangkut DPT.
Data DPT diterbitkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) berdasarkan perekaman kartu
tanda penduduk elektronik (E-KTP). DPT memuat daftar pemilih yang bisa menggunakan hak
suaranya pada Pilkada hingga Pilpres. Seiring berkembangnya teknogi masyarakat diberikan
kemudahan dalam mengecek data pribadi apakah sudah masuk dalam daftar pemilih tetap atau DPT,
mari kita cek identitas kita lewat link yang sudah disedia oleh KPU lewat link
https://cekdptonline.kpu.go.id.

Cara cek DPT Online dengan langkah-langkah

1. Memilih nama kabupaten/kota.

2. Memasukan Nomor Induk Kependudukan (NIK), bisa juga cukup menuliskan nama lengkap anda

3. Memilih tanggal lahir sesuai identitas yang berlaku.

Akan tetapi dalam pelaksanaannya, penyusunan DPT masih dilaksanakan secara manual. Hal
ini akan menjadi kurang efektif, karena dalam pelaksanaannya di lapangan PPDP mungkin akan
menemui beberapa masalah. Salah satu contohnya adalah ketika PPDP akan memasukkan data
pemilih baru, PPDP akan mengecek daftar pemilih yang ada di dalam DP4 terlebih dahulu untuk
menghindari data pemilih ganda, hal ini akan lama dan menyulitkan apabila pengecekan dilakukan
dengan cara manual, belum lagi jika ternyata data pemilih terdapat di dalam DP4 PPDP lain hal ini
tidak akan diketahui. Selain itu pengumuman hasil DPT dan tanggapan masyarakat juga kurang
efektif jika jika dilakukan dengan cara manual.

Berikut adalah tabel data yang dalam persurveian terhadap DPT Online:

Nama Terdaftar Tidak


Terdaftar
Harjito  -
Muntamah  -
Al Basya  -
Rubi Yati  -
Widya Nanda  -
Yohana Olivia S.  -
Saniyah Irawan  -
Syaifa Alifhia  -
Marseri Indah  -
Miftahul Hidayah  -

Kesimpulan:

Dari sumber yang telah saya survey, dan dari data diatas dapat di simpulkan bahwa adanya
perkembangan dalam penerapan e-government (e-Gov) akan sangat membantu dalam pelaksanaan
pemilihan umum (Pemilu) di Indonesia. Salah satu contohnya adalah dengan diterapkannya DPT
(Daftar Pemilih Tetap) Online, yang dapat diterapkan untuk pelaksanaan Pemilu 2024, terutama
dalam proses penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT). DPT adalah daftar yang berisi data pemilih yang
memiliki hak pilih pada saat Pemilu berlangsung. Dalam pelaksanaan Pemilu, DPT menjadi salah satu
hal yang sangat penting karena menentukan siapa yang berhak memberikan suara untuk memilih
calon yang akan duduk di parlemen atau posisi kepala negara. Penggunaan teknologi melalui DPT
Online sangat diperlukan untuk menghindarkan kesalahan dan kecurangan serta meningkatkan
efisiensi dan efektivitas dalam penetapan DPT. Akan tetapi disamping itu, DPT juga belum banyak
diketahui oleh masyarakat sehingga akan membuat program ini tidak berjalan dengan maksimal.
Dalam mengimplementasikan DPT Online, pemerintah juga harus memastikan akan tersedianya
jaringan internet yang memadai keseluruh wilayah Indonesia. Hal ini karena masih banyak daerah di
Indonesia yang memiliki masalah dengan konektivitas internet. Jika hal ini tidak diatasi, maka
penggunaan teknologi pada pemilihan umum akan kurang efektif. Dalam hal pemilihan umum,
tekhnologi dapat dijadikan sebagai suatu sarana yang dapat mempermudah dan mempercepat proses
pemilihan umum. Namun, penggunaanya harus diimbangi dengan adanya edukasi dan sosialisasi yang
cukup agar masyarakat dapat memahami tata cara penggunaanya dengan baik dan benar. Pemerintah,
masyarakat, dan penyelenggara pemilihan umum harus bekerja sama untuk menciptakan pemilihan
umum yang transparan, adil dan berkelanjutan.

Tugas Pemerintah dan Hubungannya Dengan E-Goverment

a. Fungsi Pelayanan

Fungsi Pelayanan Fungsi utama pemerintah adalah memberikan pelayanan terbaik untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat disemua sektor. Masyarakat tidak akan dapat berdiri sendiri dalam memenuhi
kebutuhan tanpa adanya pemerintah yang memberikan pelayanan. Dalam kehidupan bernegara,
pemerintah memiliki fungsi memberikan pelayn publik yang diperlukan oleh masyarakat, mulai dari
pelayanan dalam bentuk pengaturan atau pun pelayanan-pelayanan lain dalam rangka memenuhi
kebutuhan masyarakat. Dengan adanya E-government, diharapkan dapat memberikan manfaat dalam
hal: Layanan Masyarakat. Pemberian layanan yang lebih baik pada masyarakat; informasi dari
pemerintah dapat disediakan 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu tanpa harus menunggu dibukanya
kantor pemerintah.

b. Fungsi Pengaturan

Fungsi Pengaturan Pemerintah memiliki fungsi regulating ( pengaturan ) ialah pemerintah mengatur
seluruh sektor dalam masyarakatdengan kebijakan-kebijakan dalam bentuk perundang-undangan
entah berupa peraturan pemerintah, ataukah peraturan-peraturan yang lain. Sebagian maksud dari
fungsi ini ialah agar stabilitas negara terjaga, dan pertumbuhan negara sesuai yang diinginkan.
Dengan adanya e- government pemerintah dapat mengontrol dan mengatur pemilu dengan membuat
peraturan dan jika ada kecurangan maka kasus tersebut bisa diselesai kan dengan peraturan per
undang- undangan dan hukum yang berlaku.

c. Fungsi Pembangunan

Fungsi pembangunan dijalankan apabila situasi dankondisi masyarakat mulai melemah dan
pembangunan akan dikontrol ketika kondisi masyarakat membaik(menuju taraf yang lebih sejahtera).
Fungsi ini akan banyak di temui di negara-negara berkembang sedangkan, untuk Negara maju fungsi
ini hanya akan dilakukan seperlunya. Dengan adanya e-goverment mengupayakan untuk
meningkatkan pembangunan berkelanjutan, guna untuk mempermudah kinerja pemerintah. Tata
kelola pemerintahan yang baik dan pembangunan yang berkelanjutan berpengaruh pada peningkatan
kualitas pelayanan publik. E-government juga menyarankan bahwa TIK dapat digunakan untuk
meningkatkan dan memaksimalkan kinerja pemerintah.
d. Fungsi Pemberdayaan

Fungsi ini akan dijalankan oleh pemerintah apabila masyarakat sudah tidak mempunyai skill maupun
kemampuan untuk bisa keluar dari zona aman. Fungsi Pemerintah dalam pemberdayaan ini harus
mampu membawa serta mengeluarkan masyarakat keluar dari zona ini dengan cara melakukan
pemberdayaan. Pemberdayaan dimaksud ialah agar mampu mengeluarkan segenap kemampuan yang
dimiliki oleh masyarakat baik melalui penyuluhan ataukah sekolah lapangan sehingga tidak menjadi
beban pemerintah. Pemberdayaan ini dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya
manusianya agar masyarakat tidak ketergantungan terhadap pemerintah. Pemberdayaan e-
government dalam institusi pemerintahan sangat penting karena dapat mempermudah hubungan antar
pemerintah baik pemerintah pusat dengan daerah maupun antarpemerintah daerah serta meningkatkan
interaksi pemerintah dengan masyarakat yang dilayaninya. Pemberdayaan e-government ini sudah
menjadi suatu keharusan dalam rangka meningkatkan pelayanan publik untuk mewujudkan
pemerintahan yang baik (good governance).

Anda mungkin juga menyukai