A. Pengertian Pemilu
Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut pemilu adalah sarana kedaulatan rakyat
untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, anggota Dewan Perwakilan Daerah,
Presiden dan Wakil Presiden, dan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,
yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Sederhananya, pemilu merupakan sarana bagi rakyat untuk
memilih pemimpinnya sesuai dengan asas yang berlaku.
Pemilu menjadi salah satu sarana perwujudan kedaulatan rakyat. Sebagaimana Pasal 1
Ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945, "Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan
menurut Undang-Undang Dasar". Sebagaimana penjelasan umum UU Pemilu, makna dari
"kedaulatan berada di tangan rakyat" yaitu bahwa rakyat memiliki kedaulatan, tanggung
jawab, hak dan kewajiban untuk secara demokratis memilih pemimpin yang akan membentuk
pemerintahan guna mengurus dan melayani seluruh lapisan masyarakat, serta memilih wakil
rakyat untuk mengawasi jalannya pemerintahan. Oleh karenanya, pemilu menjadi perwujudan
kedaulatan rakyat karena melalui pemilu rakyat diberi keleluasaan untuk memilih pemimpin
yang nantinya akan menjalankan fungsi pengawasan, menyalurkan aspirasi politik, membuat
undang-undang, serta merumuskan anggaran pendapatan dan belanja guna membiayai
pelaksanaan fungsi-fungsi tersebut. Asas, prinsip, dan tujuan pemilu
B. Asas Pemilu
Sebagaimana Pasal 2 UU Nomor 7 Tahun 2017, pemilu memiliki enam asas penting
yaitu:
1. Langsung: Masyarakat sebagai pemilih memiliki hak untuk memberikan suaranya secara
langsung dalam pemilu sesuai keinginan sendiri tanpa perantara;
2. Umum: Pemilu berlaku untuk semua warga negara yang memenuhi syarat. Pemilu tidak
membedakan agama, suku, ras, jenis kelamin, golongan, pekerjaan, dan lainnya;
3. Bebas: Seluruh warga negara yang memenuhi syarat sebagai pemilih pada pemilu bebas
menentukan siapa saja yang akan dipilih untuk membawa aspirasinya tanpa tekanan;
4. Rahasia: Dalam menentukan pilihannya, pemilih dijamin kerahasiaan. Pemilih
memberikan suara pada surat suara dengan tidak dapat diketahui oleh orang lain kepada
siapa pun;
5. Jujur: Semua pihak yang terkait dengan pemilu harus bertindak dan bersikap jujur sesuai
peraturan yang berlaku;
6. Adil: Dalam penyelenggaraan pemilu, baik pemilih dan peserta mendapatkan perlakuan
yang sama, serta bebas dari kecurangan dari pihak mana pun.
C. Prinsip Pemilu
1. Mandiri;
2. Jujur;
3. Adil;
4. Berkepastian hukum;
5. Tertib;
6. Terbuka;
7. Proporsional;
8. Profesional;
9. Akuntabel;
10. Efektif; dan
11. Efisien.
D. Tujuan Pemilu
Oleh karenanya, disimpulkan oleh Arbi Sanit bahwa pemilu bertujuan untuk:
1. Pendaftaran Partai Politik: Partai politik harus terdaftar dan memenuhi syarat-syarat yang
ditetapkan oleh undang-undang untuk dapat mengikuti Pemilu.
2. Pendaftaran Calon: Partai politik yang memenuhi syarat dapat mendaftarkan calonnya
untuk bersaing dalam Pemilu.
3. Kampanye: Setelah pendaftaran calon, dilakukan masa kampanye di mana calon atau
partai politik berhak menyampaikan visi, misi, serta program kerja kepada masyarakat.
4. Hari Pemungutan Suara: Pada hari yang ditentukan, rakyat berhak memberikan suaranya
untuk memilih calon yang dianggap layak.
5. Penghitungan Suara: Setelah pemungutan suara, dilakukan proses penghitungan suara
secara transparan dan akuntabel.
6. Pengumuman Hasil Pemilu: Hasil Pemilu diumumkan secara resmi setelah proses
penghitungan selesai dilakukan.
Pemilihan umum di sekolah atau sering disebut sebagai pemilihan umum di lingkungan
sekolah merupakan proses demokratisasi yang bertujuan untuk melibatkan siswa dalam
pengambilan keputusan terkait dengan kegiatan dan kebijakan di sekolah. Pemilu di sekolah
dapat membantu dalam mengajarkan nilai-nilai demokrasi kepada siswa serta memberikan
kesempatan bagi mereka untuk belajar tentang proses demokrasi secara praktis.
Melalui pemilihan umum di sekolah, siswa dapat belajar tentang tanggung jawab,
demokrasi, kepemimpinan, serta arti penting dari partisipasi aktif dalam pengambilan
keputusan. Proses ini juga dapat membantu mengembangkan keterampilan komunikasi,
kerjasama, dan kepemimpinan yang penting dalam kehidupan mereka di masa depan.
Dalam pemilihan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), ada beberapa petugas yang
biasanya bertanggung jawab dalam mengawasi dan melaksanakan proses pemilihan. Mereka
termasuk:
Setiap petugas yang terlibat dalam pemilihan OSIS bertanggung jawab untuk
memastikan bahwa proses tersebut berjalan dengan adil, transparan, dan sesuai dengan aturan
yang telah ditetapkan oleh sekolah. Proses pemilihan OSIS yang baik dapat membantu dalam
mengembangkan keterampilan kepemimpinan, demokrasi, serta partisipasi aktif di antara
siswa.