Anda di halaman 1dari 4

Pemilihan umum merupakan bentuk implementasi dari sistem demokkrasi juga dari

penerapan sila keempat Pancasila dan pasal 1 (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pemilu merupakan mekanisme untuk memilih wakil rakyat di badan Eksekutif maupun Legislatif
di tingkat pusat maupun daerah.Pemilihan umum di Indonesia sejak 1955 hingga saat ini yang
terakhir di Pemilu serentak 2019 mengalami banyak sekali perubahan dari aspek kerangka
hukum, penyelenggara, tahapan, peserta, kelembagaan, Pelanggaran, maupun manajemen
pelaksaannya. Salah satu ukuran dalam menilai sukses nya penyelenggaraan pemilihan umum
adalah partispasi politik yang diwujudkan dengan pemberian hak suara oleh masyarakat yang
telah mempunyai hak pilih. Boleh dikatakan bahwa semakin tinggi partipasi masyarakat dalam
pemilahan umum itu lebih baik. Sebaliknya, tingkat partispasi yang rendah pada umumnya
dianggap sebagai tanda yang kurang baik, karena dapat ditafsirkan bahwa banyak warga tidak
menaruh perhatian terhadap negara.

Pemilihan umum tidak lahir tanpa tujuan tetapi untuk memilih para wakil rakyat dalam
rangka mewujudkan pemerintah dari, oleh, dan untuk rakyat. Menurut liphart bahwa demokrasi,
lembaga perwakilan dan pemilihan umum merupakan tiga konsep yang sangat terkait dan tak
bisa dielakkan. Untuk itu partisipasi masyarakat jelas di perlukan agar dapat
mengimplementasikan makna demokrasi secara mutlak.

Pemilihan Umum (Pemilu) digunakan sebagai salah satu cara menentukan pemimpin di
Indonesia secara adil dan demokratis. Berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum nomor 7
tahun 2007 disebutkan bahwa pemilu adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk
memilih:

1. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)


2. Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
3. Presiden dan Wakil Presiden
4. Kepala daerah

Pemilu dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Mengacu pada
modul yang dirilis oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) berikut empat alasan mengapa
pentingnya pemilu dan demokrasi.

1. Menjamin terciptanya demokrasi di Indonesia


2. Memberikan kesempatan kepada setiap warga negara untuk menggunakan hak
politiknya.
3. Menjamin pergantian kepemimpinan secara reguler dan damai.
4. Meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat.
5. Mempertahankan kedaulatan rakyat dan tetap tegaknya negara.

Pemilihan umum penting untuk diselenggarakan secara berkala disebabkan oleh beberapa
sebab. Pertama, pendapat atau aspirasi rakyat mengenai berbagai aspek kehidupan bersama
dalam masyarakat bersifat dinamis, dan , pberkembang dari waktu ke waktu. Kedua, disamping
pendapat rakyat yang berubah dari waktu ke waktu, kondisi kehidupan bersama dalam
masyarakat dapat pula berubah karena dinamika dunia Intenasional atau faktor dalam negeri
sendiri, baik karena faktor internal manusia maupun faktor eksternal. Ketiga, perubahan-
perubahan aspirasi dan pendapat rakyat juga dapat dimungkinkan terjadi karena pertambahan
jumlah penduduk dan rakyat yang dewasa, terutama para pemilih baru belum tentu mempunyai
sikap yang sama dengan para orang tua mereka sendir. Keempat, pemilihan umum perlu
diadakan secara terarur untuk maksud menjami terjadinya pergantian kepimpinan negara, baik
dari cabang kekuasaan eksekutif maupun legislatif.

Kerangka hukum pemilu juga telah berubah di bandingkan dengan pemilu-pemilu


terdahulu yang terpisah-pisah di tiga undang-undang, kali ini diatur menjadi satu di dalam
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017.10 Dengan disatukannya substansi dari tiga undang-
undang, yakni UndangUndang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, Undang-Undang
pemilihan Umum anggota DPD, DPR,DPRD, serta Undang-Undang Penylenggara Pemilu dalam
satu naskah secara terkodifikasi menjadi UU No.7 Tahun 2017 maka hal ini sebenarnya
diharapkan banyak pihak akan lebih menjamin konsistensi dalam pengaturan, dapat
meminimalisasi peertentangan antar norma, dapat lebih mencegah duplikasi penagturan, serta
pada akhirnya dapat lebih mengedepankan kepastian hukum serta mempermudah semua pihak
atau pemangku kepentingan dalam pemilu untuk memahamiserta melaksanakanya.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) merupakan suatu lembaga independen yang diberi
wewenang untuk menyelenggarakan pemilu baik Eksekutif Maupun Legislatif di tingkat Pusat
hingga Daerah. Indikator sukses atau tidaknya penyelenggaran pemilihan umum di Indonesia
bergantung pada kinerja dari Komisi Pemilihan Umum dalam mensosialisasikan pemilihan
umum kepada Masyarakat hal itu sejalan dengan Undang-Undang No.7 Tahun 2017 Pasal 12, 13
dan 14 mengenai tugas, wewenang, dan kewajiban Komisi Pemilihan Umum. Sosialisasi
mengenai pemilihan umum dapat dijadikan sebagai sarana untuk pendidikan politik di dalam
Masyarakat dalam mewujudkan pemilahan umun yang berkualitas sesuai dengan asas Langsung,
Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, dan Adil. Sosialisasi yang masif dari Komisi Pemiliahan Umum
kepada Masyarakat juga bisa menghapus anggapan terhadap pemilihan umum yang selama ini
dianggap tidak begitu penting dalam menggunakan hak pilihnya.

Link : http://repository.unissula.ac.id/16063/5/bab%20I.pdf

https://nasional.kompas.com/read/2023/08/02/00300061/mengapa-pemilu-itu-penting

Halaman 2:

PERAN HUKUM TATA NEGARA (STUDI KASUS PEMILIHAN UMUM DI


INDONESIA)

Indonesia telah hadir dan masih mampu mempertahankan dirinya sebagai ikon demokrasi
yang harus diikuti oleh negara lain. Sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia,
Indonesia dalam lebih dari sepuluh tahun terus tumbuh dan berubah dengan keragamannya
dalam masyarakat, dinamika dan keragaman masalah. Indonesia masih bisa mempertahankan
identitasnya sebagai demokrasi. Melalui fakta-fakta ini, tulisan ini mencoba untuk
menggambarkan situasi politik di Indonesia dalam Pemilu Presiden 2014, serta merefleksikan
lebih jauh tentang respon dan pengaruh pihak asing terhadap mekanisme demokrasi. Apa yang
terjadi dalam proses pemilu dalam beberapa bulan terakhir dan bagaimana Indonesia terus
menjadi contoh dari kisah sukses berbagai demokrasi identitas yang beragam seperti negara
multikultural, negara berkembang, serta negara dengan penganut Muslim terbesar di dunia.
Makalah ini melihat masalah melalui konsep pemilihan dan demokrasi berdasarkan pada analisis
identitas. Dimana penulis berusaha untuk melihat di luar kotak proses pemilihan dalam analisis
politik domestik yang telah dilakukan sebelumnya. Probe Indonesia berdasarkan identitasnya di
ranah internasional sebagai negara demokratis menjadi menarik ketika identitasnya dinilai
dengan membandingkannya dengan identitas lain seperti identitas dan peran sebagai negara
berkembang dan identitas kolektif sebagai negara Asia Tenggara. Koran-koran berpendapat
bahwa proses pemilihan di Indonesia tidak hanya dibentuk oleh faktor domestik. Kematangan
demokratisasi Indonesia saat ini tidak dapat dipisahkan dari dukungan upaya internasional dan
Indonesia dalam memainkan peran dan mempertahankan identitasnya sebagai negara demokratis
di ranah internasional.

Commentary :

Dari penjelasan diatas maka dapat penulis katakan bahwa memang pemilu meurpakan
bentuk dari proses perubahan bangsa atau negara menuju kemajuan di masa yang akan datang.
Untuk itu perlunya pemilu ini ditujukan untuk mengetahui bagaimana kinerja pemimpin yang
nantinya terpilih menjadi pimpinan negara yang dapat mewakili masyarakat seluruh bangsa atau
khusunya di Indonesia, dengan adanya pemimpin baru maka diharpakan adanya peruabahan
yang signifikan yang dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat yang ada di Indonesia. Untuk itu
pemilu ini dilaksanakan sangatlah penting sebab untuk menentukan kemana arah bangsa dan
negara ini melangkah. Dengan demikin maka pentingnya pemilu ini dilaksanakan di indonesia
karena kita semua masyarakat yang tinggal di indonesia membutuhkan sosok pemimpin yang
dapat memimpin negara dan memajukan negara kemasa yang akan datang.

Sehingga jika kita mengikuti pemilu pada waktu yang telah ditentukan maka kita sudah
menajdi bagian terpenting didalam pemilu tersebut. Kita sudah menyumbangkan suara tanpa
golput, dengan adanya suara kita maka kita akan dapat menentukan siapa dan kenapa memilih
calon-calon pemimpin yang kita tentukan dan agar kita tidak salah pilih. Untuk itu maka
sangatlah penting kita mengikuti pemilu nantinya pada pemilu 2024 mendatang. Tentunya nilai
yang dapat kita peroleh yaitu seperti nilai yang tergantung pada pancasila seperti nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan juga keadilan. Pemilu merupakan musyawarah besar
rakyat Indonesia, sebagai salah satu implementasi dari pelaksanaan atau perwujudan nilai-nilai
pancasila, terutama pada sila keempat, karena pada hari yang sama seluruh warga negara yang
terdaftar sebagai pemilih dapat memberikan pendapat berupa suara di TPS.

LINK : https://ejournal2.undiksha.ac.id/index.php/JMPPPKn/article/download/433/294/

Anda mungkin juga menyukai