Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa dengan menyebut nama Allah SWT
yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang Serta RidhaNya, Saya panjatkan puja dan
puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah Memberikan/melimpahkan rahmat,
hidayah serta inayah-Nya yang tidak terhingga kepada saya , sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah mengenai Pilkada DKI JAKARTA dan manfaatnya untuk
masyarakat .
Makalah ini telah Saya susun dengan maksimal dengan ditambah pengalaman
saya sebagai Pengawas Pemilu dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan
banyak terima kasih kepada dosen mata Kuliah ini Drs. Dadi J Iskandar S.Sos,M.A.P
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini .
Terlepas dari semua itu, Saya sangat menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Indonesia adalah negara demokrasi, dimana rakyat sebagai pemegang
kekuasaan tertinggi pada suatu Negara-negara tersebut. Demokrasi adalah bentuk
atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara di Indonesia adalah sebagai
perwujutan upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warga negara) atas
negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut . Dalam prakteknya secara
teknis yang dapat menjalankan kedaulatan rakyat indonesia adalah pemerintahan
eksekutif yang dipilih secara langsung oleh rakyat dan wakil-wakil rakyat di lembaga
perwakilan rakyat atau parlemen. Perwakilan rakyat tersebut yang bertindak untuk
dan atas nama rakyat, yang secara politik menentukan corak dan cara bekerjanya
pemerintahan, serta tujuan yang hendak dicapai baik dalam jangka panjang maupun
jangka pendek. Agar para wakil rakyat tersebut dapat bertindak atas nama rakyat,
maka wakil-wakil rakyat harus ditentukan sendiri oleh rakyat.
Pemilihan umum adalah sebuah alat untuk melakukan pendidikan politik bagi
warga negara agar mereka memahami hak dan kewajibannya. Dengan adanya
pemilihan umum maka masyarakat dapat mewujudkan aspirasinya yang disalurkan
melalui partai politik. Secara umum tujuan pemilihan umum adalah untuk
memungkinkan peralihan pemerintahan secara tertib dan aman, untuk melaksanakan
kedaulatan rakyat, dan dalam rangka melaksanakan hak azasi warga negara.
Dalam pemilihan umum diperlukan partisipasi politik. Dimana pengertian
partisipasi politik adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang untuk ikut secara
aktif dalam kehidupan politik dengan jalan memilih pemimpin negara dan kebijakan
pemerintah. Menurut Mc Closky dalam dalam International Encyclopedia of The
Social Science adalah partisipasi politik adalah kegiatan-kegiatan yang sukarela
dari warga negara untuk mereka mengambil bagian-bagian dalam proses pemilihan
penguasa dan secara langsung atau tidak langsung dalam proses pembuatan
kebijakan umum. Akan tetapi dalam konteks pemilihan umum, terdapat sejumlah
persoalan mengenai data pemilih yang tidak tepat dan ganda. Padahal, data pemilih
menjadi hal terpenting dalam Pemilukada dikarenakan acara 5 tahun tersebut menjadi
ajang pesta rakyat yang dari, diolah dan diperuntukkan oleh rakyat.
TINJAUAN PUSTAKA
Fenomena adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak biasa akan
tetapi nyata ada dan terjadi. Fenomenologi berusaha untuk menyingkapkan fungsi-
fungsi laten yang tersembunyi dalam setiap tindakan-tindakan sosial atau fakta
sosial ( Bachtiar, 2006:152 ). Di Indonesia, data pemilih atau daftar pemilih tetap
( DPT ) menjadi masalah yang selalu berlarut-larut pada saat Pemilu maupun
Pemilukada. Menurut sumber berita yang dikutip dari pemberitaan yang penulis baca
(http://nasional.news.viva.co.id/news/read/332144-kisruh-daftar-pemilih-ancam
pilkada-dki), Berita ini menyebutkan bahwa daftar pemilih tetap masih menjadi
kendala Pemilukada di tanah air ini terutama DKI Jakarta. Banyaknya data pemilih
ganda, atau belum terdaftarnya pemilih sebagai pemilih tetap menjadikan batu
sandungan untuk menciptakan azas Pemilu yang LuBerJurDil. Denga begitu,
dibutuhkan kelugasan, ketepatan, kecermatan dan koordinasi antar instansi terkait
yang dalam hal ini KPU dan Kementrian Dalam Negeri menjadikan Pemilukada
khususnya DKI Jakarta yang tidak terdapat kisruh tentang data pemilih atau Daftar
Pemilih Tetap (DPT) agar menghasilkan Pemilukada yang LuBerJurDil.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian
ini adalah:
· Apa itu Pemilukada ?
· Bagaimana Pilkada DKI Jakarta Tahun 2017?
· Apa yang menjadikan Dasar Hukum Pemilukada?
· Apa itu Daftar Pemilih Tetap ?
· Apa yang menjadikan dasar kisruh Daftar Pemilih Tetap dalam Pemilukada DKI
Jakarta ?
· Apa solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan masalah kisruh Daftar Pemilih
Tetap?
· Bagaimana Pelaksanaan Pemilukada?
· Bagaimana Kelebihan dan Kelemahan Pemilukada?
BAB II
ISI
PENGERTIAN PEMILUKADA
Setiap Daerah di Indonesia pasti mempunyai Pemimpin diantaranya adalah
Gubernur dan wakil Gubernur, Bupati
/wakil Bupati dan Walikota dan wakil Walikota . Nah untuk memilih pemimpin
tersebut maka pemerintah pusat melaksanakan pemilihan langsung yang dilakukan
oleh rakyat dalam satu daerah. Pemilihan ini biasa disebut sebagai PILKADA.
Pemilihan kepala daerah atau yang biasa disebut PILKADA atau Pemilukada
dilakukan secara langsung oleh penduduk daerah administratif setempat yang
memenuhi syarat. Pemilihan kepala daerah dilakukan satu paket bersama dengan
wakil kepala daerah. Kepala daerah dan wakil kepala daerah yang antara lain
Gubernur dan wakil gubernur untuk provinsi di Indonesia, Bupati dan wakil bupati
untuk kabupaten, serta Wali kota dan wakil wali kota untuk kota.
Pilkada diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi dan
KPU Kabupaten/Kota dengan diawasi oleh Panitia Pengawas Pemilihan Umum
(Panwaslu) Provinsi dan Panwaslu Kabupaten/Kota. Sedangkan Khusus untuk daerah
Aceh, Pilkada diselenggarakan oleh Komisi Independen Pemilihan (KIP) dengan
diawasi oleh Panitia Pengawas Pemilihan Aceh (Panwaslih Aceh).
Pengertian Lain tentang Pilkada adalah Pemilihan Gubernur dan pemilihan
Bupati/Walikota yang merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat di provinsi
dan Kabupaten/Kota untuk memilih Gubernur dan Bupati/Walikota berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Dalam Pemilu, para pemilih dalam Pemilu juga dapat disebut konstituen, dan
kepada merekalah para peserta Pemilihan Umum yang menawarkan janji-janji politik
dan program-programnya pada masa kampanye. Kampanye dilakukan selama waktu
yang telah ditentukan, menjelang hari pemungutan suara.
Setelah pemungutan suara dilakukan, proses penghitungan dimulai. Pemenang
Pemilu ditentukan oleh aturan main atau sistem penentuan pemenang pemilihan
umum yang sebelumnya telah ditetapkan dan disetujui oleh para peserta, dan
disosialisasikan ke para pemilih.
Azas pemilu.
Pemilu diselenggarakan secara demokratis, Jujur dan transparan, jujur dan adil
dengan mengadakan suatu pemberian dan pemungutan suara secara langsung, umum,
bebas, dan rahasia .
Jadi berdasarkan Undang-undang tersebut Pemilu menggunakan azas sebagai
berikut :
· Jujur
Penyelenggara atau pelaksana pemilihan umum, pemerintah dan partai politik peserta
Pemilu, pengawas, dan pemantau Pemilu, termasuk pemilih serta semua pihak yang
terlibat secara tidak langsung harus bersikap dan bertindak jujur sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
· Adil
Berarti dalam penyelenggaraan Pemilihan umum setiap pemilih dan Partai politik
peserta Pemilu mendapat perlakuan yang sama serta bebas dari kecurangan pihak
manapun.
· Langsung
Yaitu rakyat pemilih mempunyai hak untuk secara langsung memberikan suaranya
sesuai dengan kehendak hati nuraninya, tanpa perantara.
· Umum
Pada dasarnya semua warga negara yang memenuhi persyaratan minimal dalam usia,
yaitu sudah berumur 17 tahun atau telah pernah kawin, berhak ikut memilih dalam
Pemilu. Warga negara yang sudah berumur 21 tahun berhak dipilih.
· Bebas
Setiap warga negara yang memilih menentukan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan
dari siapapun. Dalam melaksanakan setiap Hak-haknya setiap warga negara dijamin
keamanannya, sehingga kita semua dapat memilih sesuai dengan apa yang kehendak
hati nurani dan kepentingannya.
· Rahasia
Yang berarti dalam memberikan suaranya, pemilih dijamin bahwa pilihannya tidak
akan diketahui oleh pihak manapun dan dengan jalan apapun. Azas rahasia ini tidak
berlaku lagi bagi pemilih yang telah keluar dari tempat pemungutan suara yang secara
suka rela bersedia mengungkapkan pilihannya kepada pihak manapun.
No Urut : 3
- Calon Gubernur : Anis Rasyid Baswesdan
- Calon Wakil Gubernur : Sandiaga Salahuddin Uno
Partai Politik Pendukung :
Partai Gerakan Indonesia Raya
Partai Keadilan Sejahtera
Pelaksanaan Pilkada
A. Tahap-tahap dalam Pemilukada
Kegiatan pilkada langsung dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu masa persiapan
dan tahap pelaksanaan. Sebagaimana disebutkan dalam Pasal 65 Undang-Undang No.
32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, pilkada dilaksanakan dengan melalui
dua tahap, yaitu tahap persiapan dan tahap proses pelaksanaan. Masing-masing tahap
dilakukan berbagai kegiatan yang merupakan proses pilkada langsung. Pelaksanaan
tahap kegiatan haruslah berurutan.
1. Tahap Persiapan
Pada Pasal 65 ayat (2) Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah disebutkan tahap persiapan terbagi menjadi lima pelaksanaan, yaitu:
a. Pemberitahuan DPRD kepada Kepala Daerah mengenai berakhirnya masa jabatan.
b. Pemberitahuan DPRD kepada KPUD mengenai berakhirnya masa jabatan
Kepala Daerah.
c. Perencanaan penyelenggaraan, meliputi penetapan tata cara dan jadwal tahapan
pelaksanaan pemilihan Kepala Daerah.
d. Pembentukan Panitia Pengawas, PPK, PPS, dan KPPS.
e. Pembentukan dan pendaftaran pemantau
Kesimpulan
Pemilu atau Pemilukada adalah acara dan pesta demokrasi 5 tahun sekali yang
diselenggarakan oleh KPU dan KPUD pada setiap daerah maupun pusat untuk
mencari wakil maupun pemimpin di setiap daerah maupun pusat. Karena acara ini
diselenggarakan 5 tahun sekali, maka dibutuhkan kinerja antar lini, alat, kesiapan
yang matag, dan lin-lain utnuk mensukseskan penyelenggaraan acara demokrasi ini.
Namun, setiap penyelenggaraan Pemilu dan Pemilukada, banyak kendala yang
menjadikan acara ini tidak berhasil seratus persen. Mulai dari kampanye, kisruh antar
kubu calon, dan yang terbanyak adalah Daftar Pemilih Tetap (DPT).
DPT adalah suatu aspek vital pada Pemilu dan Pemilukada. DPT adalah
sekumpulan orang atau masyarakat yang mempunyai hak memilih pada
penyelenggaraan Pemilu atau Pemilukada. Namun, kisruh DPT seakan terlalu
berlarut-larut. Dari DPT ganda, angka partisipasi politik, dan angka golput menjadi
permaslaahan DPT. Padahal DPT menjadi aspek penentu hasil Pemilu atau
Pemilukada tersebut. Maka dari itu persoalan ini seperti dibuat berlarut-larut tanpa
ada solusi. Dengan begitu dibutuhkan solusi untuk menyelesaikan persoalan ini.
Solusi tersebut yaitu saling terintegrasiny data DPT dengan data
kependudukan yang dimiliki oleh pemerintah melalui Direktorat Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kementrian Dalam Negeri. Maka dari itu, dibutuhkan data
kependudukan yang akurat tanpa adanya data penduduk ganda yang mengakibatkan
DPT bermasalah yang sering bermunculan. Selain itu, dibutuhkan sosialisasi dan
ajakan yang sangat menarik untuk para DPT terutama kepada pemilih pemula untuk
menggunakan hak pilih mereka dalam Pemilu atau Pemilukada. Semoga pada
akhirnya, permasalahan mengenai DPT menjadi terminimalisir bahkan hilang dan
menciptakan Pemilu dan Pemilukada yang sukses dengan hasil yang sangat baik
untuk semua elemen masyarakat yang merayakannya.
Saran
KPU dan semua elemen yang bertanggungjawab terhadap pemilu harus segera
menyelesaikan permasalahan DPT (daftar Pemilih Tetap ). Jangan sampai ada rakyat
yang tidak bisa memberikan suaranya hanya karena namanya tidak tercantum dalam
DPT. Selain itu, KPU harus juga terus tingkatkan kinerja terutama dalam bidang DPT
dengan semakin dekatnya Pemilukada serentak pada tahun 2017 mendatang.
Masyarakat juga jangan selalu menyalahkan KPU karena untuk mengurus
DPT seluruh Indonesia bukanlah hal yang mudah. Selain itu, masyarakat harusnya
lebih bijak untuk menggunakan hak pilihnya dengan tidak golput dan iikut membantu
mensosialisasikan Pemilukada agar acara demokrasi 5 tahun itu berjalan sukses
sesuiai azas Pemilu yang Luberjurdil.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kemitraan.or.id/sites/default/files/Buku_09_Meningkatkan%20Akurasi
%20Daftar%20Pemilih.pdf
https://data.kpu.go.id/dpt2015.php
http://jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-
ec61c9cb232a03a96d0947c6478e525e/2015/06/JURNAL2.pdf
https://www.scribd.com/doc/83432290/1-Daftar-Himawan-Estu-Bagijo-Oktober-
2010
http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=281415&val=7175&title=EKSISTENSI%20PEMILUKADA%20DALAM
%20RANGKA%20MEWUJUDKAN%20PEMERINTAHAN%20DAERAH
%20YANG%20DEMOKRATIS
http://tutiyuniatun.blogspot.co.id/2014/02/makalah-permasalahan-dpt-pada-
pemilu.html
Muhammad Zulfan Hakim, Universitas Hasanuddin, 2012, Demokrasi Dalam Pilkada
Indonesia
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/4068/DEMOKRASI
%20DALAM%20PILKADA%20DI%20INDONESIA%20%28Jurnal%20Humanis
%20UNM%29.pdf?sequence=1