Pemilu diselenggarakan oleh suatu Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang mempunyai tugas dan
wewenang menurut Pasal 25 UU No. 12 Tahun 2003
Merencanakan penyelenggaraan KPU, Menetapkan organisasi dan tata cara semua tahapan
pelaksanaan pemilu, Mengkoordinasikan, menyelenggarakan, dan mengendalikan semua tahapan
pelaksanaan pemilu, Menetapkan peserta pemilu, Menetapkan daerah pemilihan, jumlah kursi,
dan calon anggota DPR,DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, menetapkan waktu,
tanggal, tata cara pelaksanaan kampanye, dan pemungutan suara, menetapkan hasil pemilu dan
mengumumkan calon terpilih anggota DPR,DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota,
melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pemilu, melaksanakan tugas dan kewenangan lain
yang diatur undang-undang.
PELAKSANAAN PEMILU DI INDONESIA
Dalam Undang-undang Dasar 1945 (UUD 1945) dijelaskan bahwa kedaulatan rakyat dipegang oleh
suatu badan, bernama Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Menurut Pasal 2 ayat (1) UUD 1945
hasil Amandemen keempat tahun 2002, Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) terdiri atas anggota
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang dipilih melalui
pemilihan umum. Hal ini juga tercantum dalam Pasal 19 ayat (1) UUD 1945 hasil Amandemen kedua
tahun 2000 yang berbunyi: “Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dipilih melalui pemilihan umum.”
serta Pasal 22C UUD 1945 hasil Amandemen ketiga tahun 2001 yang berbunyi: “Anggota Dewan
Perwakilan Daerah dipilih dari setiap provinsi melalui pemilihan umum.” Dalam Pasal 6A UUD 1945
yang merupakan hasil Amandemen ketiga tahun 2001 dijelaskan mengenai pemilihan Presiden dan
Wakil Presiden yang lengkapnya berbunyi:
1. Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat.
2. Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai
politik peserta pemilihan umum sebelum pelaksanaan pemilihan umum.
3. Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang mendapatkan suara lebih dari lima puluh persen
dari jumlah suara dalam pemilihan umum dengan sedikitnya dua puluh persen suara di setiap
provinsi yang tersebar di lebih dari setengah jumlah provinsi di Indonesia, dilantik menjadi
Presiden dan Wakil Presiden
ASAS-ASAS PEMILU
● Langsung ● Bebas Jujur, berarti semua pihak yang
Langsung, berarti masyarakat Bebas, berarti seluruh warga negara terkait dengan pemilu harus
sebagai pemilih memiliki hak untuk yang memenuhi persyaratan sebagai bertindak dan juga bersikap jujur
memilihsecara langsung dalam pemilih pada pemilihan umum, sesuai dengan peraturan perundang-
pemilihan umum sesuai dengan bebas menentukan siapa saja yang undangan yang berlaku.
keinginan diri sendiritanpa ada akandicoblos untuk membawa
perantara. aspirasinya tanpa ada tekanan dan ● Adil
paksaan darisiapa pun. Adil, berarti dalam pelaksanaan
● Umum pemilu, setiap pemilih dan peserta
Umum, berarti pemilihan umum ● Rahasia pemilihanumum mendapat
berlaku untuk seluruh warga negara Rahasia, berarti dalam menentukan perlakuan yang sama, serta bebas
ygmemenuhi persyaratan, tanpa pilihannya, pemilih dijamin dari kecurangan pihakmana pun.
membeda-bedakan agama, suku, ras, kerahasiaan pilihannya. Pemilih
jeniskelamin, golongan, pekerjaan, memberikan suaranya pada surat
kedaerahan, dan status sosial yang suara dengan tidakdapat diketahui
lain. oleh orang lain kepada siapa pun
suaranya diberikan.
● Jujur