Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PKKMB TAHUN 2022

RESUME SISTEM PEMILIHAN UMUM

Oleh :

NAMA : NGAKAN GDE PUTRA KRISNADINATA

NPM : 202262121024

GUGUS :1

KELOMPOK : NUSA

UNIVERSITAS WARMADEWA
RESUME SISTEM PEMILIHAN UMUM

Pengertian Pemilihan Umum

Pemilihan umum (disingkat Pemilu) adalah proses memilih seseorang untuk


mengisi jabatan politik di Indonesia tertentu. Jabatan tersebut beraneka ragam,
mulai dari jabatan presiden/eksekutif, wakil rakyat/Lembaga legislatif di berbagai
tingkat pemerintahan, sampai kepala desa. Pada konteks yang lebih luas, Pemilu
dapat juga berarti proses mengisi jabatan-jabatan seperti ketua OSIS atau
ketua kelas, walaupun untuk ini kata 'pemilihan' lebih sering digunakan.

Pemilu merupakan salah satu usaha untuk memengaruhi rakyat secara persuasif
(tidak memaksa) dengan melakukan kegiatan retorika, hubungan publik,
komunikasi massa, lobi dan lain-lain kegiatan. Meskipun agitasi dan propaganda di
Negara demokrasi sangat dikecam, namun dalam kampanye pemilihan umum,
teknik agitasi dan teknik propaganda banyak juga dipakai oleh para kandidat atau
politikus selalu komunikator politik.

Manfaat Pemilihan Umum

a. Sebagai sarana perwujudan kedaulatan rakyat dimana rakyat memiliki hak


untuk memilih sosok yang mereka anggap pantas dijadikan pemimpin
b. Sebagai sarana untuk membentuk perwakilan politik dengan memilih sendiri
wakil yang akan menampung aspirasi masyarakat
c. Sebagai sarana melakukan pergantian pemimpin secara konstitusional
d. Sebagai sarana bagi pemimpin politik untuk mendapat legistimasi dari rakyat
e. Sebagai sarana bagi rakyat untuk terlibat dalam proses politik

Tujuan Pemilihan Umum

Berdasarkan pada peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang


pemilu

Hukum Pemilihan Umum, diidentifikasi tujuan pemilu, sebagai


berikut:
a. Memilih wakil rakyat yang akan duduk di lembaga perwakilan/permusyawaratan
rakyat: memilih anggota-anggota DPR, DPD, dan DPRD;

b. Membentuk pemerintahan: memilih calon presiden dan wakil calon


presiden, memilih calon kepala daerah;

c. Melanjutkan perjuangan mengisi kemerdekaan;

d. Mempertahankan keutuhan negara;

e. Menegakkan kedaulatan rakyat;

f. Mencapai tujuan negara

Sejarah Pemilu Dan Pilkada di indonesia


1. Pemilu 1955 ( Masa Parlemen)

Pemilu di Indonesia pertama kali pada tahun 1955, pada tahun ini pemilu pertama
yang diselenggarakan bangsa indonesia yang baru berusia 10 tahun, pemilu 1955
dilaksanakan pada masa demokrasi parlementer pada kabinet Burhanuddin
Harahap, pemungutan suara dilakukan 2 kali yaitu untuk memilih anggota DPR
pada tanggal 29 September 1955 dan untuk memilih anggot konstituante pada
tanggal 15 desember 1955.

2. Pemilu kedua pada tahun 1971-1997 ( Masa Orde Baru)

a. Pemilu 1971

Merupakan pemilu yang deselenggarakan bangsa indonesia, pemiluYang


dilaksanakan pada tanggal 5 juli 1971 ini untuk memilih anggota DPR.

b. Pemilu 1977

Pemilu kedua pada masa orde baru yang diselenggarakan pada tanggal 2
mei 1977.

c. Pemilu 1982
Pemilu ini merupakan pemilu ketiga pada masa orde baru, pemilu ini
diselenggarakan pada tanggal 4 mei 1982 .

d. Pemilu 1987

Pemilu ini merupakan pemilu keempat yang diselenggarkan pada tanggal 23


april 1987. Pemilu 1992 pada tanggal 9 juni 1992. Pemilu 1997 pada tanggal 29
mei 1997.

Pemilu pada masa orde baru ini sistemnya sama yaitu menganut sistem
perwakilan berimbang (porposional), dan peserta pemilu yaitu: Partai Persatuan
Pembangunan (PPP), Golongan Karya, dan Partai Demokrasi Indonesia.

3. Pemilu 1999-2009 ( Masa Orde Reformasi)

Pemilu1999 merupakan pemilu pertama pada masa reformasi, pemungutan


dilaksanakan pada tanggal 7 jumi 1999 secara serentak di seluruh indonesia.
Peserta pemilu pada tahun ini diikuti 48 partai politik. Pemilu 2004 merupakan
pemilu pertama yang memungkinkan rakyat memilih langsung yang
diselenggarakan pada tanggal 5 April 2004, dan pemilu pada tahun 2009
merupakan pemilu yang dilaksankan secara serentak pada tanggal 9 april 2009.

Asas Pemilihan Umum

Undang-undang pemilu era reformasi telah menetapkan secara konsisten enam


asas pemilu, yakni

1. Langsung

Pemilih berhak memberikan suaranya secara langsung sesuai dengan hati


nuraninya tanpa perantara. Langsung berarti rakyat pemilih mempunyai
hak untuk secara langsung memberikan suaranya sesuai dengan kehendak
hati nuraninya, tanpa perantara.

2. Umum ( Algemene, General)


Semua warga Negara yang telah memenuhi syarat sesuai dengan Undang-
Undang berhak mengikuti pemilu tanpa ada diskriminasi.9 Umum berarti
pada dasaranya semua warga Negara yang memenuhi persyaratan minimal
dalam usia, yaitu sudah berumur 17 (tujuh belas) tahun atau telah/pernah
kawin berhak ikut memilih dalam pemilihan umum.

3. Bebas

Bebas berarti setiap Negara yang berhak memilih bebas menentukan


pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapa pun. Didalam
melaksankan haknya, setiap warga Negara dijamin keamanannya. Dengan
demikian, semua warga Negara diberi kebebasan untuk memilih dan dipilih
tanpa interverensi dan tanpa tekanan dari siapa pun

4. Rahasia

Rahasia berarti dalam memberikan suaranya, pemilih dijamin bahwa


pilihannya tidak akan diketahui oleh pihak mana pun dan dengan jalan apa
pun. Kerahasiaan ini merupakan trantai dari “makna” kebebasan
sebagaimana yang disebutkan sebelumnya.

5. Jujur

Jujur berarti dalam menyelenggarakan pemilihan umum,


peneyelenggaraan/pelaksanaan, pemerintah dan partai politik peserta
pemilu, pengawas dan pemantau pemilu, termasuk pemilih, serta semua
pihak yang terlibat secara tidak langsung, harus bersikap dan bertindak jujur
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku

6. Adil

Adil berarti dalam menyelenggarakan pemilu, setiap pemilih Dan


partai politik peserta pemilu mendapat perlakuan yang sama, serta bebas
dari kecurangan pihak mana pun.
Asas Pemilihan Umum

Sistem pemilihan umum terbagi 3 jenis yaitu:

- Sistem Distrik (plurality system), yaitu perhitungan sederhana yaitu calon


peserta politik mengumpulkan dalam jumlah suara terbanyak.
- Sistem Semi Proporsional (semi proportional system), yaitu perhitungan
sistem distrik yang menjembatani proporsional.
- Sistem Proporsional (proportional system), yaitu perhitungan rumit yaitu
calon peserta politik mengumpulkan dengan menggunakan bilangan pembagi
pemilih

Anda mungkin juga menyukai